Jumat, Juni 12, 2020

Menulis buku ajar

MENULIS BUKU AJAR

Menulis buku ajar sudah  menjadi kebutuhan dan wajib bagi setiap dosen dalam menunjang aktifitas dan kegiatan belajar mengajar sekaligus sebagai media dan sarana berinteraksi antara dosen dengan mahasiswa melalui hasil karya tulis dosen itu sendiri. Menulis buku ajar tidak hanya menguntungkan mahasiswa sebagai “pengguna”  karena mempermudah memperoleh sumber ajar, akan tetapi juga sangat bermanfaat bagi si penulis sendiri maupun dunia ilmu pada umumnya. 

 

Bagi dosen yang menulis buku ajar, ia akan memperoleh banyak masukan-masukan, baik berupa saran atau kritik dari para sejawatnya. Dengan demikian ia dapat merevisi dan memperbaharui tulisannya.

 

Pada dasarnya membuat bahan ajar dan buku ajar dapat menunjang dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan kepada mahasiswa. Bahan ajar yang sebenarnya dibuat untuk mahasiswa pun juga dapat disebarluaskan secara nasional atau bahkan secara global bila dikompilasikan menjadi buku ajar yang bermutu. Selain itu, buku ajar juga dapat dijadikan sebagai sarana berinteraksi antara dosen dengan mahasiswa melalui hasil karya tulis dosen itu sendiri. 

 

Saat ini jumlah dosen yang menulis buku ajar di Indonesia masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan dosen yang menulis buku teks. Oleh karena itu, memasuki tahun 2017 dosen diharapkan bisa lebih produktif dalam menulis buku ajar. Mengingat bahwa pada tahun 2019 nanti, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir menargetkan Perguruan Tinggi Indonesia harus berada pada posisi tiga besar di kawasan ASEAN (Asia Tenggara). Bersaing dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Thailand dan Malaysia yang menempati posisi tiga besar untuk negara dengan sistem pendidikan terbaik se-ASEAN pada tahun 2015 versi Economic Co-operation and Development’s (OECD).

 

Dibutuhkan kerja keras dari berbagai pihak dan pembenahan di berbagai sub bidang pendidikan untuk dapat mengejar ketertinggalan serta mewujudkan cita-cita tersebut dengan cepat. Salah satunya adalah dengan mendorong dosen untuk produktif menulis dan meningkatkan jumlah tulisan buku ajar bermutu di lingkungan pendidikan tinggi yang nantinya akan menjadi salah satu tolok ukur penilaian.

 

CARA MEMBUAT BUKU AJAR

 

Orang yang berprofesi sebagai dosen bisa menerbitkan Buku Ajar di samping Buku Referensi. Buku Ajar ini bermanfaat untuk mendukung proses belajar mahasiswa.

 

Sama halnya dengan Buku Referensi, Buku Ajar juga harus ditulis berdasarkan pedoman tertentu yang baku. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis Buku Ajar. Hal-hal tersebut di antaranya etika penulisan buku, karakteristik buku, format penulisan, dan halaman buku. Untuk karakteristik berbagai macam buku dan etika menulis buku sudah dijelaskan di artikel-artikel sebelumnya. Berikut ini, pernyataaan dari beberapa penulis tentang penyusunan buku ajar

 

Menurut Wijaya Kusumah, menyusun buku ajar tidaklah terlalu sulit asalkan kita mampu mengumpulkan bahan-bahan bacaan yang ada dan mengembangkannya dalam bahasa yang mudah dipahami peserta didik. Pengalaman saya membuat dan menyusun buku ajar untuk peserta didik lalu diterbitkan oleh penerbit besar tidaklah mudah. Kesulitan akan berbuah kemudahan ketika kita fokus dalam mengerjakannya dan tahu tujuan ke arah mana buku itu akan dituliskan. Oleh karena itu, outline atau daftar isi itu penting dalam menyusun buku ajar yang berkualitas. Kita pun membutuhkan jasa seorang editor agar bahasa yang digunakan mudah dipahami.

 

Dalam kegiatan workshop penyusunan buku ajar, saya mencoba mempraktikkan hal-hal yang sangat sederhana. Saya mencoba menguji mereka dengan membuat sebuah karangan tentang indahnya alam desaku. Dari praktik menulis itu saya dapatkan puluhan cerita dengan versi berbeda dan menarik. Mereka bercerita tentang keunikan desanya masing-masing.

 

Ketika kita menulis dengan persepsi kita, maka akan banyak didapatkan tulisan dengan pemikiran masing-masing. Oleh sebab itu dalam pembuatan atau penyusunan buku ajar, kita sudah harus tahu dulu materi atau kompetensi apa yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dari situlah kita dapat mengembangkannya menjadi beberapa bab. Hal-hal yang sifatnya teoritik, anda bisa mencarinya di google, dan anda akan dapatkan materi penyusunan buku ajar dari berbagai pakar. Bagi saya, intinya sama, mereka mengajarkan kita untuk membuat buku ajar yang berkualitas.

 

Ciri buku ajar yang berkualitas adalah disukai pembaca dan mereka mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang didapatkan dari buku yang dibacanya. Saya memotivasi meraka untuk membuat buku ajar kelas dunia dengan mencontoh buku-buku dari luar negeri yang mereka dapatkan. Terus terang saya juga banyak mendapatkan ilmu dari dialog tanya jawab yang mereka kemukakan.

 

Lalu bagaimanakah menyusun buku ajar yang berkualitas? Langkah pertama adalah kumpulkan buku-buku bagus menurut anda yang dapat digunakan sebagai referensi dalam kita menyusun buku ajar. Kedua, pelajari cari penulisnya menyampaikan pemikirannya lewat buku, dan perhatikan gaya menulisnya, dan ketiga fokus dengan buku yang akan kita susun agar materinya tak melenceng jauh dari standar kompetensi atau kompetensi dasar yang sudah disepakati bersama.

 

Pengalaman saya membuat buku ajar adalah lebih enak membuatnya bersama tim daripada sendirian. Dengan membuat buku ajar bersama tim, buku itu akan menjadi saling melengkapi karena setiap orang memiliki kontribusi dari pandangannnya masing-masing. Di sinilah terjadi kolaborasi dan kerjasama saling melengkapi daftar bacaan agar buku ajar dilandasi dari teori-teori yang ada dan bukan hanya pemikiran sendiri. Hasilnya akan sangat dahsyat bila kita mampu berkolaborasi dengan baik dalam pembuatan buku ajar.  

 

Menurut Gandjar Sakri, menulis buku ajar tidak semudah  yang diperkirakan orang. Seorang guru besar yang produktif meneliti mengakui bahwa menulis buku ajar lebih sulit daripada menulis laporan penelitian.  Menulis laporan penelitian hanya membahas satu topik, sedangkan dalam menulis buku ajar,  kita harus meramu beberapa topik menjadi sebuah tulisan yang utuh. Agar terampil menulis, orang harus banyak menulis dan membaca.  Namun, keterampilan saja tidak cukup.  Untuk menulis buku ajar orang harus menguasai dengan memadai  bidang ilmu yang akan ditulisnya, memiliki pengetahuan umum, dan menguasai teknik penulisan buku ajar.  Di atas itu,  orang harus tergugah emosinya untuk menulis.

 

Kendalanya, biasanya beban administrasi yang sering dipikulkan kepada dosen oleh perguruan tingginya sehingga menyita banyak waktu dan pikiran. Imbalan materi tidak sebanding dengan jerih payah penulisan buku ajar yang menyita banyak waktu.

 

Berikut ini,  saya sajikan tentang buku ajar yang  saya kutip dari Buku Pedoman Dosen Universitas Trisakti (th.2000),  meliputi : Buku Ajar yang baik, Langkah-langkah dalam menulis Buku Ajar dan Susunan Buku Ajar.

 

Buku  Ajar yang baik harus :

  1. Mengandung keterangan-keterangan yang bersifat mendasar tentang bidang ilmu tertentu.

  2. Memperkuat pemahaman tentang ilmu tertentu sebagai pegangan kuliah mahasiswa.

  3. Memberi peragaan-peragaan untuk untuk lebih menjelaskan keterangan-keterangan yang disajukan dalam kuliah.

  4. Menyediakan lahan untuk latihan-latihan.

  5. Menjadi sumbu rujukan.

Langkah-langkah dalam menulis Buku Ajar :

  1. Merumuskan sasaran belajar yang dikehendaki.

  2. Menyiapkan soal-soal yang dapat menguji  tercapainya sasaran belajar.

  3. menganalisis dengan teliti tiap pokok bahasan untuk menentukan struktur yang mendasarinya.

  4. Menyusun bahan ajaran secara berurutan dan bersistem.

  5. Mengujicobakan naskah kepada sejumlah mahasiswa terpilih yang mewakili calon pemakai.

  6. Memperbaiki naskah berdasar hasil ujicoba tersebut,  kemudian diujicobakan ulang hingga sasaran yang diinginkan tercapai.

  7. Membuat revisi berdasar hasil ujicoba.

  8. Menawarkan naskah pada penerbit.

  9. Buku Ajar diterbitkan.

Susunan Buku Ajar :

 

Tiga bagian penting yang biasanya ada dalam Buku Ajar.

 

1. Bagian Pendahuluan. Mengandung unsur-unsur

  • Halaman pancir, yaitu halaman terdepan yang memuat judul buku.

  • Halaman judul, memuat judul lengkap, nama pengarang dan penyunting, nama penerbit serta kedudukan penerbit.

  • Teraan, menguraikan perihal penerbit, cetak ulang,  hak penerbitan atau pengarang, Nomor ISBN atau katalog dan lain-lain.

  • Daftar Gambar, acapkali dibuat untuk gambar yang khusus.

  • Pengantar, ditulis orang lain yang akan memperkenalkan pengarang atau isi buku.

  • Prakata, memuat perihal siapa pengguna buku, petunjuk menggunakan buku, sasaran yang ingin dicapai setelah  mempelajari buku, alasan atau garis besar pembagian Bab.

  • Ucapan terima kasih, merupakan kesempatan penulis menyampaikan terima kasihnya kepada pihak yang telah membantu mewujudkan tulisan tersebut. Terima kasih perlu disampaikan dengan wajar saja, jangan berlebihan. Ucapan terima kasih dapat pula dipadukan dengan Prakata.

2.  Bagian Isi.  Unsur-unsur bagian isi adalah :

  • Parwa (Part).

  • Bab (harus ada).

  • Pasal.

  • Ayat.

Tiap Bab mengandung :

  • Pendahuluan

  • Sub Bab

  • Ringkasan

  • Daftar Pustaka

  • Soal-soal latihan

3.    Bagian Penyudah. Unsur-unsur dari bagian Penyudah :

  • Lampiran. Berisi Takarir (glosary), dan Jawaban soal-soal latihan

  • Penjurus (index)

  • Daftar Pustaka

 

Menurut Syamsul Arifin dalam buku Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi karyanya, ada tiga cara mudah yang banyak digunakan oleh dosen dalam menulis buku ajar. Dari cara yang sederhana hingga yang kompleks. Mulai dari penggunaan ide-ide, pemikiran, gaya bahasa sendiri sampai dengan penulisan yang menggunakan banyak kutipan.

Berikut tiga cara membuat buku ajar yang paling banyak digunakan oleh dosen dalam menulis buku ajar:

 

Menulis dengan Bahasa Sendiri (Starting from Scratch)

Menulis dengan bahasa sendiri pada dasarnya adalah menulis dengan menggunakan gaya bahasa sendiri yang didasarkan pada hasil pemikiran dari dosen itu sendiri. Proses penulisan dengan cara ini dapat dimulai dengan pengumpulan terhadap informasi-informasi, memahaminya, kemudian melakukan kontemplasi dan kolaborasi pengertian-pengertian, kemudian menuangkannya ke dalam bentuk tulisan dengan gaya bahasa dosen  itu sendiri.

 

Dosen ataupun profesi yang lain, dapat menulis dengan menggunakan cara ini, dengan asumsi bahwa dosen sebagai penulis dianggap sebagai pakar dalam bidangnya. Dalam artian memiliki kemampuan menulis sekaligus kemampuan dalam memahami kebutuhan mahasiswa, yang selanjutnya disebut sebagai pembaca.

 

Dosen sekaligus penulis sebagai seorang pakar dalam bidangnya dapat menulis dan menyusun bukunya sendiri. Akan tetapi dianjurkan untuk menulis dan menyusun dengan cara berkelompok atau berkolaborasi dengan beberapa dosen lain yang memiliki bidang keahlian sama (peer group). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tulisan dan pengayaan ide dalam menulis buku ajar itu sendiri.

 

Menulis buku dengan cara pengemasan kembali informasi adalah cara yang paling banyak digunakan oleh dosen dalam menulis  buku ajar, terutama buku ajar untuk perguruan tinggi. Dimana dosen sebagai penulis tidak menulis dari awal (from nothing or from scratch), akan tetapi melalui pengemasan kembali informasi yang ada dengan kemasan baru dan melakukan penyuntingan terhadap buku-buku yang dipakai sebagai acuan. Dengan kata lain, menulis berdasarkan tulisan penulis lain atau sumber tulisan lain yang sudah ada sebelumnya.

 

Proses penulisan ini dimulai dengan melakukan pengkajian terhadap buku-buku acuan (buku referensi), menangkap pokok pikirannya, kemudian menuangkan dalam bentuk tulisan yang baru. Jika diperlukan dapat menampilikan satu pokok pikiran utuh dengan redaksi yang sama seperti dari sumbernya. Tentunya dengan menggunakan teknik-teknik pengutipan yang benar. Salah satu teknik pengutipan yang banyak digunakan dalam cara penulisan dengen mengemas kembali informasi adalah model Horward. Buku yang baik kutipannya tidak lebih dari 10 % dari keseluruhan isi buku itu sendiri. Selain itu, menjaga alur keseimbangan pemikiran yang diambil dari berbagai buku acuaan adalah hal yang penting dari cara penulisan buku dengan pengemasan kembali informasi.

 

Penataan Informasi (Compilation or Wrap Around Text)

Selain kedua cara di atas, ada cara lain dalam menulis buku ajar yang menarik yaitu dengan melakukan kompilasi dari beberapa tulisan, buku, artikel, jurnal ilmiah atau bahkan majalah dengan tema tertentu yang sesuai dengan materi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Cara ini dikenal dengan cara penataan informasi (compilation or wrap around text) atau proses pengembangan bahan ajar melalui penataan informasi (kompilasi).

 

Pada dasarnya cara menulis buku ajar dengan cara penataan informasi memiliki proses penulisan yang hampir sama dengan proses pengemasan kembali informasi. Akan tetapi, dalam proses penataan informasi, dosen sebagai penulis tidak melakukan perubahan terhadap bahan tulisan diambil dari buku teks, materi audio visual dan informasi lain yang ada di lingkungan sekitar. Melainkan hanya menyusunnya kembali sesuai kebutuhan dan urutan dalam penulisan buku ajar tersebut.

 

Format Penulisan Buku Ajar

Format penulisan buku ajar dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Secara umum, bagian luar buku ajar hampir sama dengan bagian luar buku referensi atau monograf. Pembeda utamanya adalah pada bagian batang tubuh, di mana setiap Bab dan sub Bab Buku ajar disesuaikan dengan RPS mata kuliah. Di samping itu, terdapat dinamika kelas yang dibuat dalam buku ajar. Format standar penulisan buku ajar adalah sebagai berikut.

 

I. Bagian Luar Buku

 

1. Cover Depan

a. Judul Utama

b. Sub Judul/ Anak Judul

Ini dapat dijadikan pembeda dengan buku lain untuk keperluan peningkatan pasar buku. Mengingat akan menulis Buku Ajar, judul utama buku biasanya memiliki konotasi kuat dengan mata kuliah yang diampu. Berhubung mata kuliah di satu program studi biasanya juga ada pada prodi atau perguruan tinggi yang lain, pemberian anak judul menjadi strategi yang menunjukkan pembeda buku yang ditulis dengan buku sejenis pada umumnya.

c. Nama Penulis

d. Nama Penerbit (jika akan diterbitkan)

 

2. Punggung Buku

a. Judul Utama

b. Nama Penulis

c. Nama Penerbit

 

3. Cover Belakang

a. Judul Utama

b. Anak Judul

c. Nama dan Tentang Penulis

d. Sinopsis

e. Nama dan Alamat Penerbit

f. Nomor ISBN

g. Untuk tingkatan apa buku ini ditulis (misalnya: pemula, menengah untuk komputer)

 

Dalam praktiknya, bagian luar buku akan melibatkan penerbit dalam memutuskan bentuk dan isi bagian luar buku. Karena disamping aspek isi dan format, terdapat juga aspek pasar yang harus dipertimbangkan sebelum buku diterbitkan.

 

II. Bagian Dalam Buku

 

1. Preliminaries

a. Halaman Perancis

Halaman terdepan setelah cover. Letaknya selalu di sebelah kanan, halaman ini berisi judul buku saja.

b. Judul Utama

Memuat judul buku secara lebih atraktif, menyolok, menarik dibanding judul Perancis. Selain judul buku, halaman ini juga memuat Nama penulis serta Nama dan alamat penerbit.

c. Halaman Hak Cipta Memuat kutipan Undang-Undang Hak Cipta.

d. Halaman Persembahan Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.

e. Halaman Ucapan Terimakasih (acknowledgments) Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.

f. Kata Sambutan

Sambutan yang diberikan ini diberikan oleh tokoh/ pejabat atau mereka yang memiliki kapasitas keilmuan. Ini sekaligus sebagai media pengakuan atas isi buku ini.

g. Halaman Kata Pengantar

Biasanya ditulis oleh ahli di bidang ilmu yang dibahas, memberikan komentar maupun ulasan tentang materi yang \ disampaikan pada buku ini.

h. Halaman Prakata

Biasanya dibuat oleh pihak penerbit untuk memberikan ulasan mengapa buku ini dibuat serta hal-hal lain yang mendukung. Selain itu prakata juga bisa dibuat oleh penulis untuk memberikan tanggapan atas kritik pembaca pada cetakan / edisi sebelumnya.

i. Daftar Isi

j. Daftar Tabel

k. Daftar Gambar

l. Daftar Singkatan

m. Halaman Pendahuluan

Bagian ini memuat beberapa informasi sebagai berikut: (1) Deskripsi Mata Kuliah, (2) Prasarat mata kuliah (jika ada), (3) Rencana pembelajaran, (4) Petunjuk Penggunaan buku ajar baik bagi mahasiswa maupun dosen, (5) Capaian pembelajaran, dan (6) Bentuk evaluasi / umpan balik aktivitas belajar mahasiswa.

 

2. Isi Utama Buku

a. BAB dan judul BAB

Bab dan Judul Bab disesuaikan dengan RPS yang dimiliki.

b. Di dalam setiap Bab akan terdapat deskripsi singkat Bab

c. Relevanasi

Menjelaskan peran ilmu atau kompetensi di masyarakat atau dunia kerja, dapat juga dijelaskan dukungan ilmu terhadap perkembangan ilmu lain yang didukung oleh mata kuliah ini.

d. Capaian pembelajaran (learning outcome)

(Note: poin b, c dan d merupakan pendahuluan dari setiap Bab)

e. Isi materi sesuai dengan judul BAB

Materi dapat dijelaskan dalam sub Bab. Sub Bab disesuaikan dengan RPS yang ada.

f. Dinamika Kelas

Dinamika kelas adalah rancangan proses belajar mandiri yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan dituangkan dalam bentuk buku guna memastikan mahasiswa mencapai kompetensi atau capaian pembelajaran yang diharapkan. Contoh

dinamika kelas:

• Contoh kasus dan penyelesaiannya

• Kertas kerja mahasiswa

• Latihan soal terbimbing

• Latihan

• Dan aktivitas lainnya yang dirancang dosen.

Dinamika kelas dapat disusun berdasarkan Bab atau Sub Bab sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

g. Rangkuman materi

h. Referensi atau Daftar Pustaka

Referensi haruslah digunakan atau dikutip pada buku. Jika penulis menggunakan buku tapi tidak melakukan kutipan, dan buku tersebut ingin dimasukkan kedalam daftar yang dibuat, maka disarankan membuat Bibiliography dan bukan Referensi.

(Note: poin e, f, g dan h merupakan penyajian isi dari setiap Bab)

i. Test formatif dan Kunci jawaban

Bagian ini berisikan soal-soal sesuai dengan materi pada BAB tersebut dan soal soal memperhatikan capaian pembelajaran.

j. Umpan balik dan tindak lanjut

Bagian ini dapat berisi penugasan pada mahasiwa dibarengi dengan informasi bagaimana tindak lanjut dari penugasan yang diberikan. Penugasan tersebut untuk mengetahui apakah mahasiswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan. (Note: poin i, dan j merupakan penutup setiap Bab). Untuk Bab selanjutnya, susunan format buku dalam setiap Bab adalah sama.

 

3. Postliminaries

a. Lampiran

Lampiran bisa berisi materi pelengkap, penjelasan atau mungkin merupakan materi pendukung yang ditambahkan diluar bahasan utama.

b. Epilog

Berisi kesimpulan maupun harapan-harapan yang di inginkan penulis setelah pembaca selesai membaca buku ini

c. Daftar Istilah (Glosarium)

d. Halaman Indeks (disarankan)

e. Biografi Penulis

 

II. Bagian Dalam Buku Modul Ajar

 

1. Preliminaries

a. Halaman Perancis

Halaman terdepan setelah cover. Letaknya selalu di sebelah kanan, halaman ini berisi judul buku saja.

b. Judul Utama

Memuat judul buku secara lebih atraktif, menyolok, menarik dibanding judul perancis. Selain judul buku, halaman ini juga memuat Nama penulis serta

Nama dan alamat penerbit.

c. Halaman Hak Cipta

Memuat kutipan Undang-Undang Hak Cipta.

d. Halaman Persembahan

Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.

e. Halaman Ucapan Terimakasih (acknowledgments)

Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.

f. Kata Sambutan

Sambutan yang diberikan ini diberikan oleh tokoh/ pejabat atau mereka yang memiliki kapasitas keilmuan. Ini sekaligus sebagai media pengakuan atas isi buku ini.

g. Daftar Isi

h. Daftar Tabel

i. Daftar Gambar

j. Daftar Singkatan

k. Halaman Pendahuluan

Bagian ini memuat beberapa informasi sebagai berikut: (1) Deskripsi Mata Kuliah, (2) Prasarat mata kuliah (jika ada), (3) Rencana pembelajaran, (4) Petunjuk Penggunaan buku ajar baik bagi mahasiswa maupun dosen, (5) Capaian pembelajaran, dan (6) Cek kemampuan awal mahasiswa.

 

2. Isi Utama Buku

Batang tubuh terdiri dari modul-modul (N modul) dimana setiap modul memiliki kegiatan belajar. Jumlah kegiatan belajar dalam setiap modul disesuaikan dengan Rencana pembelajaran.

a. Modul I : (Nama Modul)

Kegiatan Belajar-1: (Nama Kegiatan Belajar)

A. Deskripsi Singkat

B. Relevansi

C. Capaian Pembelajaran

1) Uraian materi

2) Latihan

3) Rangkuman

4) Pustaka

5) Tugas/ Lembar Kerja

6) Tes Formatif/ Kunci Jawaban

7) Umpan Balik dan Tindak Lanjut

 

(Bagian – bagian ini akan berulang pada kegitan belajar berikutnya)

Kegiatan Belajar-2: (Nama Kegiatan Belajar)

………………………………………………………………

Kegiatan Belajar-n: (Nama Kegiatan Belajar)

b. Modul II : ( Nama Modul)

c. ………..

d. Modul N : Nama Modul

 

3. Postliminaries

a . Lampiran

Lampiran bisa berisi materi pelengkap, penjelasan atau mungkin merupakan materi pendukung yang ditambahkan di luar bahasan utama.

b. Daftar Istilah (Glosarium)

c. Halaman Indeks (disarankan)

d. Biografi Penulis

 

Halaman Isi Buku Ajar

Dalam penulisan setiap halaman buku ajar, berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat diperhatikan dalam penulisan buku ajar:

1. Setiap alinea berisi satu pokok pikiran,

2. Gunakan alinea yang pendek,

3. Gunakan kalimat-kalimat pendek, agar mudah diingat (sekitar 10-14 kata)

4. Setiap halaman buatlah menarik dan mudah diingat secara verbal maupun visual (tipografi dan tata letak),

5. Setiap halaman berisis; teks, grafik, tabel, gambar (photo / diagram), inset pengingat, inset history)

6. Tuliskan kalimat motivator & inspiratory

 

Spesifikasi Umum Buku Ajar

1. Buku diketik dengan komputer dengan ukuran huruf (font) Time New Roman 12 atau Cambria 11 (sebelas)

2. Buku memiliki ISBN dan diedarkan (disebarluaskan)

3. Jumlah halaman buku tidak kurang dari 200 halaman, tidak termasuk bagian preliminaries

dan postliminaries.

4. Ukuran minimal 15,5 cm x 23 cm

5. Diterbitkan oleh badan ilmiah/organisasi/perguruan tinggi

6. Tidak menyimang dari peraturan dan kode etik penulisan ilmiah yang berlaku

7. Satu buku untuk 1 (satu) mata kuliah

 

Selamat Mencoba ! 

Semoga bermanfaat dalam memajukan dan mengembangkan budaya menulis di kalangan dosen dan mahasiswa. Tetap semangat dan sukses selalu dalam bekerja dan berkarya.


Sumber : https://yusrintosepu-wixsite-com.cdn.ampproject.org/v/yusrintosepu.wixsite.com/yoes/single-post/2017/01/08/MENULIS-BUKU-AJAR