Jumat, Desember 02, 2016

Makar

Arti Makar Adalah Tindak Pidana Kejahatan Kepada Keamanan Negara

Arti Makar adalah segala tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara yang diatur dalam hukum pidana, yang dalam hal ini tindak kejahatan tersebut mengancam keamanan dan keselamatan pertama Presiden dan Wakil Presiden, kedua wilayah negara dan ketiga Pemerintahan yang sah. Pengertian makar adalah bentuk tindak pidana yang sangat erat hubungannya dengan Negara suatu negeri yang komponennya terdiri 3 pokok yang telah disebutkan.


Kata "Makar" secara umum dapat kita temukan yang diatur pada Pasal 104, 106 dan 107 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) yang isinya adalah bisa kita simak sebagai berikut ini :

Pasal 104 KUHP :

“Makar dengan maksud membunuh Presiden atau Wakil Presiden, atau dengan maksud merampas kemerdekaan mereka atau menjadikan mereka tidak mampu memerintah, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.”

Pasal 106 KUHP :

“Makar dengan maksud supaya wilayah negara seluruh atau sebagian jatuh ketangan musuh, atau dengan maksud untuk memisahkan sebagian wilayah negara dari yang lain, diancam denagn pidan penjara selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.”

Pasal 107 KUHP :

(1) “Makar dengan maksud untuk menggulingkan pemerintahan, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.”

(2) “Pemimpin dan pengatur makar tersebut ayat 1, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.”

Arti Makar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai :

Akal busuk dan tipu muslihatPerbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang (membunuh) orang, dan sebagainyaPerbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah

Pengertian makar secara umum bisa dikatakan sebagai akal dan perbuatan tidak baik penuh dengan tipu muslihat yang digunakan untuk menyerang atau menjatuhkan seseorang atau pemerintahan yang sah.

www.iptek.info

Apa perbedaan natrium diklofenak dengan kalium diklofenak ?

Apa perbedaan natrium diklofenak dengan kalium diklofenak ?

Natrium diklofenak dan kalium diklofenak merupakan obat golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid). Keduanya merupakan obat AINS yang termasuk dalam bentuk diklofenak. Obat-obatan jenis AINS sudah dikenal luas di dunia kedokteran digunakan sebagai obat analgetik, antiinflamasi, dan antipiretik. Obat yang termasuk dalam turunan diklofenak sampai saat ini dianggap lebih aman dan beraksi lebih cepat
dibandingkan dengan ibuprofen dan aktif lebih lama di dalam tubuh dibandingkan dengan parasetamol.

Golongan diklofenak memiliki efek analgesik, antirematik, antipiretik dan antiinflamasi. Obat tersebut merupakan COX-inhibitor nonselektif yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). Enzim siklooksigenase berperan dalam produksi sejumlah zat kimia dalam tubuh, salah satunya prostaglandin. Prostaglandin ini diproduksi oleh tubuh sebagai respon dari cedera sehingga syaraf akan lebih sensitif terhadap rasa nyeri.

Terdapat dua jenis obat yang termasuk dalam golongan diklofenak, yaitu Na diklofenak dan K diklofenak. Perbedaan dari keduanya adalah garam kalium yang ada di obat diklofenak lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan garam natrium. Sehingga kalium diklofenak dapat diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kalium diklofenak dilepaskan lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Hal ini berdampak pada penggunaannya secara klinis. Pada keadaan yang akut dan nyeri yang agak berat, lebih baik menggunakan kalium diklofenak dibandingkan dengan natrium diklofenak.

Proses absorpsi dimulai segera setelah obat dikonsumsi, dan rasa nyeri biasanya berkurang dalam 15-30 menit. Kalium diklofenak dilepaskan dengan cepat dalam aliran darah untuk mengurangi rasa nyeri lebih cepat. Sebagian dari diklofenak dimetabolisme di hepar. Sekitar 60% akan diekskresikan melalui urin, dimana 1%nya masih bersifat aktif. Sisanya dieliminasi sebagai metabolit melalui empedu dan di dalam feses.
Diklofenak dapat masuk ke dalam cairan sinovial, dan konsentrasi maksimal didapatkan 2-4 jam setelah kadar maksimal di dalam plasma darah didapatkan. Dua jam setelah kadar maksimal dalam plasma didapatkan, konsentrasi diklofenak akan lebih tinggi di dalam cairan sinovial dibandingkan dengan yang ada di dalam plasma. Waktu paruh akhir diklofenak dalam plasma sekitar 1-2 jam, sementara waktu paruh eliminasi dari cairan sinovial sekitar 3-6 jam.

Natrium Diklofenak

Natrium Diklofenak

Natrium diklofenak adalah obat antinflamasi non-steroid(OAINS/NSAID) yang digunakan untuk mengobati peradangan dan rasa sakit atau nyeri, terutama sakit yang berhubungan dengan nyeri sendi atau arthritis.

Pengertian

Natrium diklofenak adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang terutama digunakan untuk membantu mengobati gejala radang sendi atau arthritis walaupun juga bisa untuk mengobati rasa sakit lainnya misalnya sakit gigi.

Obat natrium diklofenak dan golongan NSAID lainnya juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan yang disebabkan oleh penyakit tertentu sehingga membantu memberikan kenyamanan. Namun, obat NSAID tidak langsung menyembuhkan arthritis atau penyakit serupa karena ini hanya menghilangkan rasa sakit. Anda hanya dapat menggunakan obat ini dengan resep yang valid dari dokter. Karena penggunaan dan dosis natrium diklofenak akan tergantung pada kondisi pasien, interaksi terhadap obat-obatan tertentu  dan penyakit lian yang mungkin akan berpengaruh.

Indikasi Natrium Diklofenak

Natrium diklofenak dijual dengan merek dagang Voltaren, Voltaren-XR, Voltadex, dan lain-lain. Obat-obat ini digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit akibat rheumatoid arthritis (rematik), osteoarthritis (Pengapuran sendi), nyeri, peradangan, pembengkakan, kekakuan dan nyeri sendi. Dalam beberapa kasus, obat ini akan digunakan sebagai bagian dari rejimen pengobatan untuk ankylosing spondylitis, kram menstruasi atau serangan migrain akut.

Diklofenak memiliki dua bentuk obat sesuai dengan kombinasi garam atau ionnya; Kalium Diklofenak dan Natrium Diklofenak. Di masayarakat Indonesia khususnya di daerah saya, banyak yang menggunakan obat kalium diklofenak sebagai obat sakit gigi dengan merek yang terkenal yaituCataflam.

Natrium diklofenak tersedia dalam bentuk tablet salut enterik, tabletsustained release, kapsul, serbuk atau larutan. Ada juga sediaan emulgel yang bisa diaplikasikan atau dioleskan langsung ke tempat yang sakit.

Dosis dan petunjuk penggunaan akan bervariasi berdasarkan pada kondisi yang akan diobati. Jangan menggunakan obat natrium diklofenak melebihi dari yang diinstruksikan karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping. Jika Anda menggunakan obat ini untuk mengobati arthritis, maka biasanya akan diminum sekali sehari sampai dua minggu atau sampai mulai merasa lebih baik (rasa sakit hilang).

Kontraindikasi

Natrium diklofenak tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi berikut:

PerokokMemiliki penyakit Kardiovaskular (Serangan Jantung, Gagal Jantung Kronis)Baru menjalani operasi Bypasskoroner,Tekanan Darah TinggiStrokeAsmaMaag atau penyakit pada lambung (gastritis, tukak, GERD, dan peningkatan asam lambung)Gangguan pada HatiGangguan GinjalKehamilan dan menyusuiAnemiaGangguan Pembekuan darahKebiasaan Minum Terlalu Banyak AlkoholAlergi terhadap Salisilat obat NSAID lainnya.

Dosis Natrium Diklofenak

Obat Natrium diklofenak tersedia dalam kemasan 25, 50, dan 75 mg tablet. Mengenai dosis natrium diklofenak pada orang dewasa akan disesuikan dengan jenis penyakit yang akan diobati sebagai berikut:

Pengobatan osteoarthritis: 100-150 mg per hari dalam dosis terbagi.Pengobatan Rheumatoid arthritis: 150-200 mg per hari dalam dosis terbagi.Pengobatan Ankylosing spondylitis: 100-125 mg natrium diklofenak per hari, yang akan diberikan dalam dosis 25 mg jiks diperlukan. Dosis untuk kondisi ini sering diberikan sebelum pasien tidur.

Natrium diklofenak dapat menyebabkan peningkatan enzim hati yang bisa berbahaya bagi seseorang yang hati atau livernya lemah. Bicaralah dengan dokter mengenai risiko ini untuk menentukan apakah itu aman atau tidak digunakan untuknya.

Efek Samping Natrium Diklofenak

Efek samping natrium diklofenak yang umum terjadi antara lain mulas, sembelit, diare, perdarahan yang tidak dapat dijelaskan, gastritis atau tukak pada usus, perut kembung, mual, muntah, sakit perut, pusing, sakit kepala, gatal, telinga berdenging atau ruam pada kulit.

Efek samping tersebut terjadi pada hingga 10 persen pengguna. Efek samping sodium diklofenak yang lebih berat termasuk demam, infeksi, gagal jantung kongestif, hipertensi, ecchymosis, esofagitis, depresi, asma, penglihatan kabur, alopecia, atau sistitis. Informasikan kepada dokter segera jika ini mulai terjadi saat Anda menggunakan obat ini.

Informasi Keamanan

Obat golongan NSAID termasuk sodium diklofenak ini tidak boleh digunakan selama kehamilan atau saat menyusui. Obat-obat ini dapat ditransfer ke janin atau bayi yang dapat menyebabkan ketergantungan serta cacat lahir potensial. Bicarakan dengan dokter setiap ada keluhan medis ketika sedang hamil.

Ketika Anda minum obat natrium diklofenak, jangan minum obat NSAID lainnya termasuk naproxen, ibuprofen, indometasin, meloxicam atau lainnya. Hindari juga penggunaan aspirin. Selain meningkatkan risiko memar atau perdarahan, obat ini dapat menyebabkan overdosis karena cara kerja yang sama.

Obat ini mungkin akan membuat Anda lebih sensitif terhadap matahari. Hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama, atau langsung. Gunakan tabir surya dan memakai pakaian pelindung saat di luar ruangan.

Penggunaan natrium diklofenak pada usia lanjut mungkin lebih sensitif terhadap efek samping dari obat ini, terutama pada lambung, masalah ginjal, dan memburuknya masalah jantung.

Angina pektroris

ANGINA PEKTORIS

A.PENGERTIAN

1.Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel.(Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)

2.Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti.(Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)

3.Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)

4.Angina Pektoris merupakan nyeri dada sementara atau perasaan tertekan ( kontriksi ) didaerah jantung. ( Brenda Walters. 2003 ).

5.Angina Pektoris adalah nyeri dada yang disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. ( Maryllin E. Doengoes. 2002 Hal 73 ).

6.Angina Pektoris merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul karena penyempitan arteri yang menyalurkan darah ke otot-otot jantung. ( Dr.John F.Knight. 1997 ).

B.ETIOLOGI

1.Ateriosklerosis

2.Spasme arteri koroner

3.Anemia berat

4.Artritis

5.Aorta Insufisiensi

C.FAKTOR-FAKTOR RESIKO

1.Dapat Diubah (dimodifikasi)

a.Diet (hiperlipidemia)

b.Rokok

c.Hipertensi

d.Stress

e.Obesitas

f.Kurang aktifitas

g.Diabetes Mellitus

h.Pemakaian kontrasepsi oral

2.Tidak dapat diubah

a.Usia

b.Jenis Kelamin

c.Ras

d.Herediter

e.Kepribadian tipe A

D.FAKTOR PENCETUS SERANGAN

Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain :

1.Emosi

2.Stress

3.Kerja fisik terlalu berat

4.Hawa terlalu panas dan lembab

5.Terlalu kenyang

6.Banyak merokok

E.GAMBARAN KLINIS

1.Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah inter skapula atau lengan kiri.

2.Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).

3.Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit.

4.Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.

5.Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi, dizzines.

6.Gambaran EKG : depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik.

7.Gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan.

F.TIPE SERANGAN

1.Angina Pektoris Stabil

a.Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen niokard.

b.Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.

c.Durasi nyeri 3 – 15 menit.

2.Angina Pektoris Tidak Stabil

a.Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil.

1.Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.

2.Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan.

3.Kurang responsif terhadap nitrat.

4.Lebih sering ditemukan depresisegmen ST.

5.Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau trombosit yang beragregasi.

3.Angina Prinzmental (Angina Varian).

a.Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.

b.Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.

c.EKG menunjukkan elevaasi segmen ST.

d.Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.

e.Dapat terjadi aritmia.

G.PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS

Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suply oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner).Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis.Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering ditemukan.Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat.Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.

Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid0 yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif.Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %.Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang.Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri.Apabila kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi.Proses ini tidak menghasilkan asam laktat.Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.

H. Test Diagnostik

a.EKG : keadan Istirahat EKG normal pada 25 % pasien angina pectoris

b.Fhoto Thorax : biasanya normal, namun infiltrate mungkin ada menunjukan dekompesasi jantung atau paru-paru

c.Angiografi koroner : cara yang paling akurat, untuk unutk menentukan beratnya penyakit koroner, dilakukan pada penderita angina stabil yang kronik

d.Test Lab : SGOT, SGPT, LDH, CKMB : tidak ada penyimpangan ( normal )

e.Kadar lipid, trigliserid dan kolesterol : mungkin meningkat

f.Pembedahan bypass modern

g.Treadmill

I. Penatalaksaan Medik

a.Meningkatkan suplai O¬2 ke miocard

b.Menghilangkan nyeri dada

c.Istirahat

d.Hilangkan atau kurangi emosi

e.Uji latihan beban / treadmill test

f.Pemeriksaan EKG dan rekam jantung

g.Diet :

-Kendalikan kalori sesuai dengan berat badan yang ideal

-Diet meliputi : karbohidrat (terutama yang majemuk ): 50% dari kaloro harian, protein : 20% dari kalori harian, dan lemak ( kebanyakan nabati ) : 30 % dari kalori harian

-Hindari makanan asin

J.Terapi Farmakologis untuk anti angina dan anti iskhemia.

1.Terapi Farmakologi.

a.Nitrogliserin

Senyawa nitrat masih merupakan obat utama untuk menangani angina pektoris. Nitrogliserin diberikan untuk menurunkan konsumsi oksigen jantung yang akan mengurangi iskemia dan mengurangi nyeri angina.

Nitrogliserin adalah bahan vasoaktif yang berfungsi melebarkan baik vena maupun arteria sehingga mempengaruhi sirkulasi perifer. Dengan pelebaran vena terjadi pengumpulan darah vena diseluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian (preload). Nitrat juga melemaskan anter terjadi pengumpulan darah vena diseluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian (preload). Nitrat juga melemaskan anteriol sistemik dan menyababkan penurunan tekanan darah (afterload). Semuanya itu berakibat pada penurunan kebutuhan oksigen jantung,menciptakan suatu keadaan yang lebih seimbang antara suplai dan kebutuhan.

Nitrogliserin biasanya diletakkan dibawah lidah (sublingual) atau di pipi (kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.

b.Penyekat Beta-adrenergik.

Obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan frekwensi denyut jantung, kontraktilitas , tekanan di arteri dan peregangan pada dinding ventrikel kiri. Efek samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok atrioventrikuler. Obat penyekat beta antara lain : atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol.

c.Nitrat dan Nitrit

Merupakan vasodilator endothelium yang sangat bermanfaat untuk mengurangi symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai efek antitrombotik dan antiplatelet. Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen miokard melalui pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan volume ventrikel dan tekanan arterial. Salah satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang adalah terjadinya toleransi terhadap nitrat. Untuk mencegah terjadinya toleransi dianjurkan memakai nitrat dengan periode bebas nitrat yang cukup yaitu 8 – 12jam. Obat golongan nitrat dan nitrit adalah : amil nitrit, ISDN, isosorbid mononitrat, nitrogliserin.

d.Kalsium Antagonis

Obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan sistemik. Kalsium antagonis juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan resistensi vaskuler sistemik. Golongan obat kalsium antagonis adalah amlodipin, bepridil, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, verapamil.

2.Terapi Non Farmakologis

Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. Orang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan vasokontriksi pembulu darah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.

J.Komplikasi

a.Oisritmia / aritmia

b.Miocard infark

c.Syok cardiogenik

d.Dekompensatio cordis

e.Insfisiensi koroner

K. PENGKAJIAN PADA PASIEN ANGINA PEKTORIS :

AKTIVITAS / ISTIRAHAT:

Gejala   : Pola hidup monoton, kelemahan, kelelahan, perasaaan tidak berdaya setelah latihan, nyeri dada bila bekerja, menjadi terbangun bila nyeri dada.

Tanda   : Dispnea saat kerja

SIRKULASI

Gejala   : Riwayat penyakit jantung, hipertensi, kegemukan

Tanda   : Takhikardia, disritmia, tekanan darah normal, meningkat atau menurun

Bunyi jantung : mungkin normal : S4 lambat atau murmur sistolik transien lambat (disfungsi otot papilaris) mungkin ada saat nyeri.

Kulit / membran mukosa lembab, dingin, pucat  karena adanya vasokonstriksi.

MAKANAN / CAIRAN

Gejala   : Mual, nyeri ulu hati / epigastrium saat makan, diet tinggi kolesterol / lemak, garam, kafein, minuman keras.

Tanda   : distensi gaster.

INTEGRITAS EGO

Gejala   : Stressor kerja, keluarga, lain-lain

Tanda   : Ketakutan. Mudah marah.

NYERI / KETIDAKNYAMANAN

Gejala   : Nyeri dada substernal, anterior yang menyebar ke rahang, leher, bahu, dan ekstremitas atas( lebih pada kiri daripada kanan )

Kualitas : macam : ringan sampai sedang, tekanan berat, tertekan, terjepit, terbakar.

Durasi : Biasanya kurang dari 15 menit, kadang-kadang lebih dari 30 menit (rata-rata 3 menit)

Faktor pencetus : nyeri sehubungan dengan kerja fisik atau emosi besar, seperti marah atau hasrat seksual, olahraga pada suhu ekstem, atau mungkin tidak dapat diperkirakan dan atau terjadi saat istirahat.

Faktor penghilang : nyeri mungkin responsif terhadap mekanisme penghilang tertentu (contoh: istirahat, obat anti angina)

Nyeri dada baru atau terus menerus yang telah berubah frekuensi, durasinya, karakter atau dapat diperkirakan (contoh, tidak stabil, bervariasi)

Tanda   : Wajah berkerut, meletakkan pergelangan tangan pada midstrenum, memijit tangan kiri, tegangan otot, gelisah, respon otomatis , contoh : takhikardi, perubahan TD.

PERNAFASAN

Gejala   : Dispnea saat bekerja, riwayat merokok

Tanda   : meningkat pada frekuensi / irama dan gangguan kedalaman

L.DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1.Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokardium.

2.Penurunan curah jantung berhubungan dgn perubahan inotropik (iskemia miokard transien/memanjang)  

3.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan serangan iskemia otot jantung, berkurangnya curah jantung.

4.Ansietas berhubungan dengan respon patofisiologis dan ancaman terhadap status kesehatan.

5.Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

M.RENCANA KEPERAWATAN

1.      NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN ISKEMIK MIOKARDIUM

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan nyeri pasien berkurang/ teratasi

Kriteria hasil : Pasien menyatakan/menunjukan nyeri hilang, pasien  melaporkan episode angina menurun dalam frekuensi durasi dan beratnya. 

INTERVENSI

RASIONAL

Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada.

Nyeri dan penurunan curah jantung dpat merangsang sistem saraf simpatis untuk mengeluarkan sejumlah besar nor epineprin, yang meningkatkan agregasi trombosit dan mengeluarkan trombokxane A2.Nyeri tidak bisa ditahan menyebabkan respon vasovagal, menurunkan TD dan frekuensi jantung. 

Identifikasi terjadinya faktor pencetus, bila ada: frekuensi, durasi,  intensitas dan lokasi nyeri.

Membantu membedakan nyeri dada dini dan alat evaluasi kemungkinan kemajuan menjadi angina tidak stabil (angina stabil biasanya berakhir 3 sampai 5 menit sementara angina tidak stabil lebih lama dan dapat berakhir lebih dari 45 menit.

Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan atau lengan (khusunya pada sisi kiri.

Nyeri jantung dapat menyebar contoh nyeri sering lebih ke permukaan dipersarafi oleh tingkat saraf spinal yang sama.

Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina.

Menurunka kebutuhan oksigen miokard untuk meminimalkan resiko cidera jaringan atau nekrosis.

Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek

Memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan napas pendek berulang

Pantau kecepatan atau irama jantung

Pasien angina tidak stabil mengalami peningkatan disritmia yang mengancam hidup secara akut, yang terjadi pada respon terhadap iskemia dan atau stress

Panatau tanda vital tiap 5 menit selama serangan angina

TD dapat meningkat secara dini sehubungan dengan rangsangan simpatis, kemudian turun bila curah jantung dipengaruhi.

Pertahankan tenang , lingkungan nyaman, batasi pengunjung bila perlu

Stres mental atau emosi meningkatkan kerja miokard

Berikan makanan lembut. Biarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan

Menurunkan kerja miokard sehubungan dengan kerja pencernaan, manurunkan risiko serangan angina

Kolaborasi:

Berikan antiangina sesuai indikasi: nitrogliserin: sublingual

Nitrigliserin mempunyai standar untuk pengobatan dan mencegah nyeri angina selam lebih dari 100 tahun

2.      PENURUNAN CURAH JANTUNG BERHUBUNGAN DGN PERUBAHAN INOTROPIK (ISKEMIA MIOKARD TRANSIEN/MEMANJANG)

Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan terjadi peningkatan curah jantung.

Kriteria hasil: Pasien melaporkan penurunan episode dipsnea, angina dan disritmia menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas, klien berpartisipasi pada perilaku atau aktivitas yang menurunkan kerja jantung. 

INTERVENSI

RASIONAL

Pantau tanda vital, contoh frekuensi jantung, tekanan darah.

Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, hipoksemia, dan menurunnya curah jantung. Perubahan juga terjadi pada TD (hipertensi atau hipotensi) karena respon jantung

Evaluasi status mental, catat terjadinya bingung, disorientasi.

Menurunkan perfusi otak dapat menghasilkan perubahan sensorium.

Catat warna kulit dan adanya kualitas nadi

Sirkulasi perifer menurun bila curah jantung turun, membuat kulit pucat dan warna abu-abu (tergantung tingkat hipoksia) dan menurunya kekuatan nadi perifer

Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman selama episode akut

Menurunkan konsumsi oksigen atau kebutuhan menurunkan kerja miokard dan risiko dekompensasi

Berikan periode istirahat adekuat. Bantu dalam atau melakukan aktivitas perawatan diri, sesuai indikasi

Penghematan energy, menurunkan kerja jantung.

Pantau dan catat efek atau kerugian respon obat, catat TD, frekuaensi jantung dan irama (khususnya bila memberikan kombinasi antagonis kalsium, betabloker, dan nitras)

Efek yang diinginkan untuk menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan stress ventricular. Obat dengan kandungan inotropik negative dapat menurunkan perfusi terhadap iskemik miokardium. Kombinasi nitras dan penyekat beta dapat memberi efek terkumpul pada curah jantung.

Kaji tanda-tanda dan gejala-gejala GJK

Angina hanya gejalab patologis yang disebabkan oleh iskemia miokard.penyakit yang emepengaruhi fungsi jantung emnjadi dekompensasi.

Kolaborasi :

Berikan obat sesuai indikasi : penyekat saluran kalsium, contoh ditiazem (cardizem); nifedipin (procardia); verapamil(calan).

Meskipun berbeda pada bentuk kerjanya, penyekat saluran kalsium berperan penting dalam mencegah dan menghilangkan iskemia pencetus spasme arteri koroner dan menurunkan tahanan vaskuler, sehingga menurunkan TD dan kerja jantung.

Penyakit beta, contoh atenolol (tenormin); nadolol (corgard); propanolol (inderal); esmolal (brebivbloc).

Obat ini menurunkan kerja jantung dengan menurunkan frekuensi jantung dan TD sistolik.

3.      INTOLERANSI AKTIFITAS BERHUBUNGAN DENGAN SERANGAN ISKEMIA OTOT JANTUNG, BERKURANGNYA CURAH JANTUNG.

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan.

Kriteria hasil : Pasien melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur, pasien menunjukan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologis.

INTERVENSI

RASIONAL

Kaji respons klien terhadap aktivitas, perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20 kali per menit di atas frekuensi istirahat; peningkatan TD yang nyata selama/sesudah aktivitas; dispnea atau nyeri dada; keletihan dan kelemahan yang berlebihan; diaphoresis; pusing atau pingsan.  

Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respons fisiologi terhadap stress aktivitas dan, bila ada merupakan indikator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas.

Instruksikan pasien tentang teknik penghematan energi.

Teknik menghemat energi mengurangi penggunaan energy, juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan.

Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba. Memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas.

4.      ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN RESPON PATOFISIOLOGIS DAN ANCAMAN TERHADAP STATUS KESEHATAN.

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan ansietas pasien turun sampai tingkat yang dapat diatasi.

Kriteria hasil : Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat sesuai, pasien menunjukkan strategi koping efektif/keterampilan pemecahan masalah, pasien melaporkan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat diatasi.

INTERVENSI

RASIONAL

Jelaskan tujuan tes dan prosedur, contoh tes stress.

Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnose dan prognosis.

Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut,contoh menolak, depresi, dan marah.

Perasaan tidak ekspresikan dapat menimbulkan kekacauan internal dan efek gambaran diri.

Dorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien sebelumnya.

Meyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga dan kerja tidak berubah.

Kolaborasi : berikan sedative, tranquilizer sesuai indikasi

Mungkin diperlukan untuk membantu pasien rileks sampai secara fisik mampu untuk membuat strategi koping adekuat.

5.      KURANG PENGETAHUAN (KEBUTUHAN BELAJAR) MENGENAI KODISI, KEBUTUHAN PENGOBATAN BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA INFORMASI.

Tujuan  : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan pasien bertambah.

Kriteria hasil  : Pasien menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan, berpartisipasi dalam program pengobatan serta melakukan perubahan pola hidup.

INTERVENSI

RASIONAL

Kaji ulang patofisiologi kondisi. Tekankan perlyunya mencegah serangan angina.

Pasien dengan angina membutuhkan belajar mengapa hal itu terjadi dan apakah dapat dikontrol. Ini adalah focus manajemen terapeutik supaya menurunkan infark miokard.

Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina, contoh: stress emosional, kerja fisik, makan terlalu banyak/berat, terpajan pada suhu lingkungan yang ekstrem

Dapat menurunkan insiden /beratnya episode iskemik.

Kaji pentingnya control berat badan, menghentikan merokok, perubahan diet dan olahraga.

Pengetahuan faktor resiko penting memberikan pasien kesempatan untuk membuat perubahan kebutuhan.

Tunjukan/dorong pasien untuk memantau nadi sendiri selama aktivitas, jadwal/aktivitas sederhana, hindari regangan.

Membiarkan pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang dapat dimodifikasi untuk menghindari stress jantung dan tetap dibawah ambang angina.

Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina, contoh menghentikan aktivitas, pemberian obat bila perlu, penggunaan teknik relaksasi.

Menyiapkan pasien pada kejadian untuk menghilangkan takut yang mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan.

Kaji ulang obat yang diresepkan untuk mengontrol/mencegah serangan angina.

Angina adalah kondisi rumit yang sering memerlukan penggunaan banyak obat untuk menurunkan kerja jantung, memperbaiki sirkulasi koroner, dan mengontrol terjadinya serangan.

Tekankan pentingnya mengecek dengan dokter kapan menggunakan obat-obat yang dijual bebas.

Obat yang dijual bebas mempunyai potensi penyimpangan.

N.EVALUASI

1.Pasien bebas dari nyeri.

2.Peningkatan curah jantung

a.EKG dan kadar enzim jantung normal

b.Bebas dari tanda dan gejala infark miokardium akut

3.Pasien dapat mengontrol aktivitas yang dapat memicu serangan angina

4.Menunjukan penurunan kecemasan

a.Memahami penyakit dan tujuan perawatannya

b.Mematuhi semua aturan medis

c.Mengetahui kapan harus meminta bantuan medis bila nyeri menetap atau sifatnya berubah

d.Menghindari tinggal sendiri saat terjadi episode nyeri

5.Memahami cara mencegah komplikasi dan menunjukan tanda-tanda bebas dari komplikasi

a.Menjelaskan proses terjadinya angina

b.Menjelaskan alasan tindakan pencegahan komplikasi

-------------------------------------------------------------------------------