Senin, Desember 19, 2016

Validitas butir instrumen dengan excell


VALIDITAS BUTIR INSTRUMEN DENGAN EXCEL

Pengantar

Dalam praktikum ini anda akan menggunakan excel untun manghitung validitas butir. Topik yang di pelajari meliputi : (1) validitas butir untuk instrumen non-tes (angket) yang umumnya memiliki skor yang berkisar antara 1 dengan 5, dan (2) validitas butir untuk instrumen tes yang memiliki skor 1 atau 0 (benar atau salah).

Secara umum. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas butir ialah :

Hitung skor total untuk tiap respondenHitung korelasi skor butir dengan skor totalTetapkan nilai kritis berdasarkan tabel

oTentukan status butir dengan cara :

Berikan label “Valid” pada butir dengan nilai korelasi > nilai kritisBeriakan label “Drop” pada butir dengan nilai korelasi < nilai kritikPerbedaan perhitungan validitas pada instrumen tes dan nontes terletak pada perhitungan korelasi. Pada instrumen nontes di gunakan korelasi produk momen. Sedangkan pada instrumen tes di gunakan korelasi biserial titik (point biserial).

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkandapat :

·Menghitung veliditas butir untuk instrumen non-tes

·Menghitung validitas butir untuk instrumen tes

A.Validitas Butir Instumen Non – Tes

Untuk kegiatan belajar ini gunakan data yang telah anda buat pada modul 1 akan tetapi sesuaikan data pada yang tertera pada gambar 4-1.

1.Menghitung skor total

Penghitungan skor total tak perlu anda lakukan, karena sudah di kerjakan pada modul 1

2.Menghitung korelasi skor butir dengan skor total

Kita akan menghitung korelasi skor butir 1 dengan skor total. Langkah-langkah

untuk menghitung nilai korelasi tersebut adalh sebagai berikut :

Tuliskan korelasi butir pada sel A23Tempatkan kursor pada sel B23Tuliskan = CORREL(B3:B22;$L$3:$L$22)Tekan enterBlok dari sel B23 sampai sel K23Tekan Ctrl-R

3.Menetapkan nilai kritis

Nilai kritis di tentukan berdasarkan tabel nilai kritis korelasi yang di sajikan pada lampiran. Nilai kritis bergantung pada ukuran sampel (n) dan taraf signifikan (alpha). Sebagai contoh untuk n = 20 dan alpha = 0,05 di peroleh nilai kritis menggunakan tabel pada lampiran adalah sebagai berikut ini :

Tentukan nilai n, yaitu ukuran sampelPada baris niali n tersebut carilah bilangan di bawah kolom yang menunjukkan taraf signifikan (alpha)Tuliskan bilangan tersebut pada sel B24Blok sel B24 sampai sel K24Tekan CTRL-RTuliskan nilai kritis pada sel A24

Menentukan status butir untuk menentukan status butir lakukan langkah-langkah beerikut ini :

Tetapkan kursor pada sel B25Tuliskan = IF (B23>B24;”Valid”;”Drop”)Tekan enterBlok sel B25 sampai sel K25. Lalu tekan Ctrl-R 


B.Validitas Butir Instrumen Tes

Untuk kegiatan praktikum lanjutan ini di gunakan data yang terlihat pada gambar 2-3.

a.Menghitung Skor Total

Lakukan perhitungan skor total, yaitu dengan cara berikut ini:

Pada sel L2 tuliskan skor totalPada sel L3 tuliskan = SUM(B3:K3)Tekan enterBlok dari sel L3 sampai sel 22Tekan Ctrl-D

b.Menghitung korelasi skor butir dengan skor total

Untuk skor dikotomis (1 atau 0), perhitungan korelasi skor butir dengan skor total sedikit rumit karena tidak tersedia fungsi dalam excel yang dapat kita gunakan untuk menghitung korelasi biserial titik ialah :

Untuk menghitung korelasi biserial titik, oleh karena itu, akan kita hitung terlebih dahulu nilai p,q ,dan

Pertama, kita hitung p dengan cara sebagi berikut :

Tuliskan p pada sel A23Tempatkan kursor pada sel B23Tuliskan =SUM(B3:B22)/20Tekan ENTERBlok dari sel B23 sampai K23Tekan CTRL+R

Kedua, kita hitung nilai q untuk tiap butir dengan cara sebagai berikut :

·Tuliskan q pada sel A24

Tempatkan kursor pada sel B24Tuliskan =1-B23Tekan ENTERBlok dari sel B24 sampai K24Tekan CTRL+R

Ketiga, kita hitung atau rerata (xi)/rerata skor yang menjawab benar dengan cara sebagai berikut:

Tuliskan Rerata skor menjawab benar pada sel A25Tempatkan kursor pada sel B25Tuliskan =SUMIF(B3:B22;">0";$L$3:$L$22)/SUMIF(B3:B22;">0")Tekan ENTERBlok dari sel B25 sampai K25Tekan CTRL+R

Keempat, kita hitung nilai rata-rata skor total. Untuk memudahkan perhitungan korelasi, rata-rata skor total tersebut akan kita tuliskan untuk masing-masing butir, meskipun nilainya sama

Tuliskan Rerata skor total pada sel A26Tempatkan kursor pada sel B26Tuliskan =AVERAGE($L$3:$L$22)Tekan ENTERBlok dari sel B26 sampai K26Tekan CTRL+R

Kelima, kita hitung simpangan baku skor total dengan cara sebagai berikut:

Tuliskan Simpangan Baku pada sel A27Tempatkan kursor pada sel B27Tuliskan =STDEV($L$3:$L$22)Tekan ENTERBlok dari sel B27 sampai K27Tekan CTRL+R

Keenam, merupakan langkah terakhir untuk menghitung korelasi biserial titik, yaitu dengan cara:

Tuliskan r-pbi pada sel A28Tempatkan kursor pada sel B28Tuliskan =((B25-B26)/B27)*(SQRT(B23/B24))Tekan ENTERBlok dari sel B28 sampai K28Tekan CTRL+R

Ketujuh, untuk mempermudah memposes, tuliskan nilai kritis korelasi biserial titik untuk tiap butir (nilai kritis/tabel sama nilainya). Nilai kritis tersebut dapat diperoleh dari tabel terlampir. Caranya adalah sebagai berikut :

Lihat tabel pada lampiran untuk menentukan nilai kritis (untuk kasus kita diperoleh 0,444)Tuliskan Nilai Kritis/Tabel tersebut pada sel B29Tuliskan r-kritis pada sel A29Blok dari B29 sampai K29Tekan CTRL+R

Kedelapan, tetapkan status butir dengan cara sebagai berikut :

Tuliskan status butir pada A30Tempatkan kursor pada sel B30Tulis =IF(B28>B29;"Valid";"Drop")Tekan ENTERBlok dari sel B30 sampai K30Lalu tekan CTRL+R