Sabtu, Oktober 22, 2016

Kecerdasan visual spasial

 

Kecerdasan Visual Spasial

Apakah anak Anda sangat cepat menghafal beberapa jalan , dan sangat menyukai permainan lego, puzzle, jalur, maze dan permainan sejenisnya ?

Atau, apakah anak Anda senang sekali mencorat-coret?

Hendaknya kita tidak membuat larangan atau memarahi anak. Kita juga harus paham bahwa hal tersebut merupakan salah satu proses anak dalam belajar.

Perlu Anda ketahui, apabila anak Anda termasuk anak yang mudah menghafal jalan dan senang sekali mencoret-coret / menggambar, sebenarnya anak memiliki kecerdasan visual-spasial. Kecerdasan ini sangatlah baik jika dikembangkan, terutama bila orang tua memandunya agar kemampuan anak tersebut semakin terasah dan terarah.

Oleh karena kecerdasan ini lebih banyak bentuk aktualisasi diri dari si anak,dukungan positif dari orang tua dan keluarga akan sangat berdampak besar bagi anak dengan kecerdasan ini, agar anak tidak terjebak pada self-centre atau menganggap dirinya sebagai pusat segala sesuatu. Jika Anda memberikan dukungan positif pada anak, percayalah anak Anda pun akan berkembang dengan positif.

Pengertian Kecerdasan Visual-Spasial

Kecerdasan ini terdiri dari 2 aspek, yaitu:

1. Kecerdasan Visual.

Merupakan kecerdasan atau kecermatan untuk mengamati dan melihat sesuatu, dan kemudian merekamnya di otak untuk diolah menjadi informasi yang tetap.


2. Kecerdasan Spasial.

Merupakan kemampuan untuk membayangkan ruang / tempat / lokasi berdasarkan informasi yang pernah direkam oleh mata, sehingga menjadi suatu bayangan yang penuh dan dapat menjadi acuan informasi yang baru.


Ruang merupakan lingkungan di sekitar kita atau lebih tepatnya keadaan geografis sekitar kita, misal gunung, sungai, bukit, jalan, laut, sawah, rumah, rumah sakit, bangunan, dan sebagainya.

Kecerdasan visual-spasial pada anak adalah kemampuan untuk berpikir, memahami, dan memroses sesuatu dalam bentuk visual. Apa yang mereka lihat akan dipikirkan dalam beberapa tahapan, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.

Anak dengan kecerdasan ini biasanya mudah untuk memahami tata letak, bentuk, dan arah suatu jalan yang pernah mereka lewati. Yang lebih mengagumkan lagi, sekali mereka melewati suatu jalan, mereka langsung bisa menunjukkan arah jalan tersebut ketika melewatinya untuk yang kedua kalinya. Di dalam pikiran anak sudah banyak gambaran tentang tempat yang pernah mereka singgahi demikian juga dengan jalan yang pernah mereka lewati. Mereka juga akan mengingat pula beberapa tempat yang dekat dengan jalan tersebut.

Ciri-Ciri Anak dengan Kecerdasan Visual-Spasial Tinggi

1. Tanpa sadar sering mencorat-coret kertas ketika merasa jenuh dan senang melihat film, slide, atau foto.

Anak biasanya cenderung tak banyak bicara, melainkan lebih aktif mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan ruang seperti mencorat coret, mewarnai, bermain puzzle, menyusun balok dsb. Anak juga senang corat-coret di buku pelajaran, kertas dan sebagainya. Biasanya secara tak sengaja, anak akan mencorat-coret buku tulisnya ketika guru memberikan pengajaran.

2. Senang bermain dengan bentuk dan ruang (rancang bangun) seperti puzzle dan balok.

Jika anak Anda menyukai permainan puzzle dan mencarijalur dalam maze, serta tidak bosan dengan permainan konstruksi tiga dimensi seperti Lego, berarti anak Anda memiliki potensi spasial.

3. Lebih mudah membaca gambar atau peta daripada teks.

Suka belajar dengan menggunakan gambar ketimbang teks. Ini yang disebut sebagai gaya belajar visual.

4. Mampu memperkirakan jarak dengan baik.

Jika berlari misalnya ia bisa mengantisipasi diri dengan ruang sehingga tidak menabrak.

5. Senang membandingkan benda.

Mana yang lebih pendek, lebih tinggi. lebih besar, lebih jauh dan sebagainya dengan menggunakan alat-alat sederhana yang ditemukannya di rumah atau dengan menggunakan anggota tubuhnya sendiri menjengkal atau melangkah.

6. Mempunyai perhatian yang tinggi terhadap detail.

Seperti gradasi warna atau ukuran yang berbeda-beda tipis, umpamanya dua benda yang sama persis hanya berbeda beberapa milimeter.

7. Suka melamun.

Melamun bisa memunculkan ide yang kemudian diwujudkan dalam karya nyata. Manfaat inilah yang biasanya diperoleh anak dengan kecerdasan visual spasial tinggi yang suka melamun.

8. Suka pada kegiatan seni.

Hal inilah yang mendorong anak untuk menghasilkan ide karya seni.

Kekuatan Kecerdasan Visual-Spasial

1. Mampu/mudah tertarik dengan melihat gambar, bentuk, warna, ruang, benda.

Mereka sangat tertaik kepada segala sesuatu yang berbentuk visual, gambar, bentuk, warna, ruang, dan benda.

2. Memiliki kemampuan seni yang cenderung tinggi.

3. Memiliki daya imajinatif cepat dan tepat.

Anak dapat dengan cepat menerjemahkan ketidakaturan benda-benda di sekitarnya (dalam dan melalui pikirannya) menjadi sesuatu yang indah dan teratur. Ia mampu mengeluarkan hasil olah pikirnya dalam bentuk gambar, diagram, lukisan. Misalnya, walau hanya dalam pikirannya, ketika melihat hamparan padang rumput dan pohon-pohon di lereng gunung-gunung, melalui imajinasinya, ia akan menggeser gunung, pohon, sungai tersebut ke tempat lain, yang menurut pikiranya lebih tepat dan indah. Bahkan ketika melihat ketidakaturan di terminal dan pasar, walau hanya dalam pikiran, ia dapat merubahnya menjadi lebih baik.

4. Mempunyai kemampuan memecahkan masalah yang baik.

Ia lebih mampu mencari solusinya dibandingkan anak lain karena ia bisa membayangkan apa yang terjadi setelahnya.

5. Pandai dan suka menggambar.

Anak akan menikmati saat-saat ketika menuangkan ide dan imajinasinya pada sehelai kertas. Selain itu pula, anak cenderung bisa menggambar benda tiga dimensi dengan baik, bahkan untuk menggambar sesuatu yang mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi.

6. Piawai dalam urusan membaca peta, grafik, dan diagram.

Mereka sangat pintar dalam membaca peta, grafik, dan diagram, yang bagi sebagian orang hal-hal tersebut tidak lebih dari kumpulan garis tak beraturan. Peta menjadi salah satu cerminan makna spasial. Di dalam peta digambarkan keadaan permukaan bumi dengan sebenarnya. Kerincian informasi akan sangat tergantung pada skala. Peta berskala besar maka informasi yang ditampilkan cukup detil, semakin kecil skala peta, maka infomasipun akan general. Kecerdasan spasial juga merupakan daya ingat/daya pikir seseorang terhadap keruangan. Misalnya ketika diajukan pertanyaan sederhana: Dimana letak Kota Balikpapan? Otak akan segera berpikir dan menjawab bahwa Balikpapan di Pulau Kalimantan.

7. Hafal sekali jalan-jalan yang pernah dilewatinya.

Misalnya ia tahu rute perjalanan ke rumah nenek, ke sekolah kakaknya, ke kebun binatang dan sebagainya. Tak jarang ia jadi pemandu pengemudi untuk melewati jalan yang dikenalnya. Ia akan protes bila jalan yang dilewatinya berbeda, walaupun tujuannya untuk menghindari kemacetan.

Cara untuk Mengembangkan / Menstimulasi Kecerdasan Visual-Spasial Pada Anak

1. Sering mengajak anak bepergian dan minta mereka untuk memperhatikan lokasi sebuah  tempat, letak toko, dan lain-lain.

2. Minta anak menceritakan bagaimana cara mencapai suatu tempat (misalnya ke rumah nenek).

3. Perbanyak kegiatan menggambar, mulai dari gambar dua dimensi, lalu tingkatkan ke tiga dimensi. Sediakan juga fasilitas yang akan dibutuhkan anak untuk kegiatan menggambar ini.

4. Perkenalkan anak dengan alat-alat bantu belajar berupa tiga dimensi, misalnya anatomi tubuh atau kerangka binatang.

5. Kenalkan juga anak pada beberapa nama bangunan/bentuk, warna, dan arah.

6. Lakukan permainan-permainan yang akan mengasah kecerdasan ini, misalnya :

a. Bermain warna. Memperkenalkan anak pada warna-warna tertentu dan mencampur berbagai warna untuk mendapatkan warna baru.

b. Permainan semacam rubik, juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan visual-spasial, selain itu juga dapat mengembangkan kecerdasan logika matematika pada anak.

c. Kegiatan mencari jejak  kelompok, selain  meningkatkan visual spasial, juga bisa meningkatkan beberapa kecerdasan lain seperti kecerdasan naturalis, kecerdasan logika matematika dan interpersonal.

d. Permainan merakit. Misalnya permainan balok kayu atau permainan bongkar pasang. Ketika anak benar-benar mengalami kesulitan dalam merakitnya barulah anda membantu dan mengarahkannya.

e. Bermain pasir. Dengan membuat istana atau bentuk-bentuk tertentu dengan pasir. Tetap damping dan berikan pengawasan kepada anak saat melakukannya.

7. Berikan buku-buku yang cocok untuknya, yaitu jenis buku bergambar menarik apa saja yang berkaikan dengan ilmu pengetahuan, daerah wisata, bangunan-bangunan bersejarah, tempat-tempat terkenal, tofografi, tubuh, peta dunia, dan lain-lain.

Profesi / Pekerjaan yang Dapat Diraih dengan Kecerdasan Visual-Spasial

Mereka yang mempunyai kecerdasan spasial, pada umumnya berprofesi sebagai:

Tokoh dengan Kecerdasan Visual-Spasial Tinggi 

Inilah beberapa tokoh yang memiliki kecerdasan visual-spasial tinggi, mereka adalah orang-orang hebat dari negara kita tecinta Indonesia yang tidak kalah berprestasi dengan tokoh-tokoh dunia:

1. Lenny Agustin (Fashion Designer)

Lenny Agustin memulai karirnya di duniafashion sejak muda. Lenny sudah mempunyai ketertarikan dalam bidang fesyen semenjak ia masih kecil. Berawal dari membuat baju untuk bonekanya dan memperhatikan gaya modis kedua kakaknya saat beranjak remaja menginspirasi Lenny untuk belajar jahit dan membuat pola. Hasratnya terus tumbuh sehingga saat ia duduk di bangku SMP, anak ke tujuh dari sembilan bersaudara itu sangat menyukai pelajaran tata busana.

Namanya mulai dikenal ketika ia menjadi juara utama pada Lomba Merancang Busana Perkawinan Internasional pada tahun 2003. Ini membuat namanya identik dengan gaun pernikahan dan pesta.

Sekarang Lenny Agustin sudah memiliki empat line. Lenny Agustin, Lenny Agustin Bridal, Lennor dan Waw. Masing-masing dari clothing linenya mempunyai perbedaan namun mempunyai benang merah ala Lenny yaitu, funky.

2. Bayu Santoso (Graphic Designer)

Siapa yang menyangka cover lagu yang ada di album maroon 5 merupakan karya bayu Santoso. Anak muda Indonesia yang menorehkan prestasi dan memenangkan berbagai kompetisi lomba desain untuk artis-artis internasional.

3. Rini Sugianto (Animator)

Rini sugianto merupakan animator dari film-film popular, seperti Adventures of Tintin: Secret of Unicorn, Hobbit 1, Hobbit 2, Hunger Games: Catching Fire, Iron Man 3, TMNT, Avengers 1 dan Avengers 2. Rini yang merupakan  lulusan dari Academy of Art University San Fransisco ini berhasil membuktikan bahwa Indonesia layak diperhitungkan di kancah internasional.

4. Edhi Soenarso (Sculptor)

Edhi Soenarso mulai belajar dan berlatih membuat patung ketika menjadi tawanan perang yang kemudian dilanjutkan melalui jalur pendidikan resmi di ASRI, Yogyakarta lulus tahun 1955 dan Kelabhawa Visva Bharati Santiniketan, India lulus pada tahun 1957.  Selain sebagai pematung, ia juga dosen pada Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Beberapa Karyanya : Monumen Pembebasan Irian Barat, Monumen Selamat Datang, Monumen Dirgantara, dan masih banyak karya lainnya.

Kesimpulan

Mereka yang cerdas secara visual-spasial biasanya pandai dalam membayangkan/ berimajinasi mengenai benda-benda. Mereka sering kali unggul dalam aspek-aspek yang berkaitan dengan navigasi, misalnya membaca peta, diagram, video, film, dan gambar/foto.

Dukungan positif, arahan dan motivasi dari orangtua dan keluarga akan sangat berdampak besar bagi anak-anak dengan kecerdasan ini. Mereka akan dapat menghasilkan kreasi dan karya ke arah yang positif.