Jumat, Mei 22, 2015

Rhinos SR, Tremenza dan Actifed

Hallo pembaca sekalian, pernah dengar nama-nama obat di atas? Atau malah pernah minum salah satunya? Mengapa dimasukkan dalam satu judul ya, apa ada persamaan? Ya, pengen tahu lebih dalam mari kita kupas lebih dalam. 
Rhinos SR, Tremenza dan Actifed merupakan obat yang digunakan untuk rhinitis alergi (di masyarakat dikenal dengan obat flu). Rhinos SR (SR artinya sustained release, pelepasan secara bertahap) merupakan produk buatan Dexa Medica, Tremenza dari Sanbe, sedangkan Actifed dari Glaxo SmitKline.

Persamaan dari ketiganya adalah pada komposisinya, berikut perbandingannya:

1. Rhinos SR Isi kandungan Pseudoephedrine HCl 120 mg dan  Loratadin 5 mg 2.Tremenza isi kandungan Pseudoephedrine HCl 60 mg dan Triprolidine HCl 2,5 mg 3. Actifed isi kandungan Pseudoephedrine HCl 60 mg Triprolidine HCl 2,5 mg

Tremenza dan Actifed sama persis komposisinya, karena sebenarnya Tremenza meng-copy dari Actifed. Actifed adalah produk originator, tapi patennya sudah habis sehingga bisa diproduksi oleh perusahaan lain. Sanbe pun mengambil peluang ini dengan mengeluarkan Tremenza dengan komposisi yang sama persis dengan originatornya. Tentang Tremenza.

Sedangkan Dexa Medica melakukan modifikasi komposisi, juga modifikasi sediaan. Untuk Dexa Medica, dia lebih kreatif karena sediaan SR memberi keuntungan cukup minum sekali sehari (makanya komposisi di buat 2x lipat). Bentuknya pun unik, jadi dalam kapsul transparan terdapat granul warna-warni yang cantik yang sebenarnya campuran dari kedua zat aktifnya. Tapi konsekuensinya, harganya lebih mahal dibanding yang lain, yaitu sekitar 50.000 (10 buah).

Nasib malang Actifed di Indonesia, si Glaxo sang originator sekarang malah tidak bisa mengeluarkan Actifed dalam bentuk tablet. Dulu pernah ada kejadian Actifed tablet disalahgunakan. Jadi yang ada adalah bentuk sediaan sirup, mungkin pernah dengar iklan-nya, yang ada dalam bentuk sediaan sirup untuk anak-anak.

Jadi, Sanbe sekarang berjaya diantara ketiga produk tadi, dengan menawarkan sediaan tablet dengan harga medium ( harga per stripnya sekitar 13.500).

Selanjutnya, mari kita analisis kandungan tiap bahan:

Pseudoefedrin

Pseudoefedrin masuk dalam kategorisimpatomimetik, yang artinya obat-obat yang kerjanya meniru kerja senyawa neurotransmiter endogen yaitu nor-epinefrin atau epinefrin (keduanya merupakan katekolamin) dalamstimulasi saraf simpatik. Katekolamin dikeluarkan oleh sistem sarat simpatik dan medula adrenal yang terlibat dalam pengaturan sejumlah fungsi fisiologis. Respon fisiologis dan metabolik yang timbul setelah stimulasi saraf simpatik pada mamalia biasanya diperantarai oleh neurotransmiter norepinefrin. Simaptomimetik bekerja mengaktivasi reseptor adrenergik, kerja tersebut menjadi mudah difahami karena berkaitan dengan efek fisiologis katekolamin yang sudah dikenal. Jadi, dapat dikatakan pseudoefedrin adalah agonis reseptor α-adrenergik.

Pseudoefedrin adalah stereoisomer efedrin, perbandingan strukturnya sbb:

Pseudoefedrin (juga fenilpropanolamin, PPA), adalah obat simpatomimetik yang paling lazim digunakan dalam sediaan oral untuk meredakan hidung tersumbat. Pseudoefedrin HCl dapat diperoleh tanpa resep dokter dalam berbagai sediaan padat dan cair. Fenilpropanolamin HCl mempunyai sifat farmakologis yang sama dengan epinefrin dan potensinya hampir sama tetapi menyebabkan sedikit stimulasi SSP. Banyak obat kongesti hidung oral dipasarkan untuk pengobatan kongesti hidung (hidung tersumbat) dan sinus, biasanya selain simpatomimetik juga dikombinasikan dengan reseptor histamin-H1 (misal loratadin, tripolidin).

Pseudoefedrin digunakan sebagai dekongestan nasal untuk pasien rinitis alergi atau rinitis vasomotor dan rinitis akut pada pasien infeksi saluran pernapasan bagian atas. Obat ini mungkin mengurangi resistensi terhadap aliran udara dengan cara mengurangi volume mukosa hidung, hal ini dapat terjadi karena aktivasi reseptor α-adrenergik di pembuluh kapasitans vena di jaringan hidung yang memiliki sifat erektil. Reseptor yang memperantarai efek ini tampaknya merupakan reseptor α-1 adrenergik (lebih selektif, karena kurang mempengaruhi reseptor α-2 yang banyak terlibat pada kontraksi arteriol).

Pseudoefedrin yaitu obat stimulator bagi pembuluh darah dan jantung (mengaktifkan reseptor adrenergik) oleh karena itu sebaiknya dihindari bagipasien yang menderita darah tinggi, juga dengan kelainan jantung tertentu karena berpotensi membuat tekanan darah menjadi tinggi. Pseudoefedrin kurang poten dibandingkan efedrin dalam menimbulkan takikardia,meningkatkan tekanan darah, dan stimulasi SSP. Dekongestan simpatomimetik ini harus digunakan SANGAT HATI-HATI pada pasien hipertensi dan pada pria yang mengalami pembesaran prostat, dan dikontraindikasikan pada pasien yang sedang menggunakan inhibitor MAO. 

Tripolidin dan Loratadine

Antihistamin masih menjadi pilihan pertama pengobatan rinitis alergi. Dianjurkan antihistamin generasi kedua seperti cetirizine (cetirizine diHCl), desloratadin, fexofenadin, levocetirizine, atau loratadin.  Obat-obatan ini memiliki efek kantuk yang rendah pada dosis anjuran, tidak menimbulkan rasa berdebar-debar dan penggunaannya cukup sekali sehari. Berbeda dengan generasi pertama misal CTM dan difenhidramin yang memiliki efek sedatif (mengantuk) hebat juga menimbulkan rasa berdebar-debar.


 

Referensi

Goodman and Gilman Edisi 10, EGC Kedokteran, Jakarta

Empey DW, Medder KT. Nasal decongestants.Drugs. 1981 Jun;21(6):438-43.

Roth RP, Cantekin EI, Bluestone CD, Welch RM, Cho YW. Nasal decongestant activity of pseudoephedrine. Ann Otol Rhinol Laryngol. 1977 Mar-Apr;86(2 pt. 1):235-42.

Cole P, Haight JS, Cooper PW, and Kassel EE, 1983, A computed tomographic study od nasal mucosa: effects of vasoactive substances, J. Otolaryngol 12:58-60

Andersson KE and Bende M, 1984, Adrenoceptors in the control of human nasal mucosa blood flow, Ann. Otol. Rhinol. Laryngol 93: 179-182

Vertigo....

Umumnya penyakit vertigo dijelaskan sebagai adanya ketidakseimbangan atau gangguan keseimbangan. Penyakit vertigo berasal dari bahasa Yunani yang berarti memutar. penyakit vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh. Perasaan ini biasanya disertai rasa sakit di kepala. Tingkat penyakit vertigo berbeda beda, tapi kebanyakan penderita sakit vertigo ini sudah sangat parah, artinya ini adalah jenis sakit kepala berat.

Penyakit vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih, baik jika berbaring diam, tetapi penyakit vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Penyebab penyakit vertigo:

infeksi virus (sep:influenza) yang menyerang area labirininfeksi bakteri yang mengenai telinga tengahradang pada leherserangan migrensirkulasi darah yang berkurang yang dapat menyebabkan aliran darah ke otak berkurangmabuk kendaraanalkohol

Penyebab penyakit vertigo kebanyakan adalah ketegangan kepala yang sangat. Orang dengan aktifitas tinggi, misal kerja dalam tekanan atau target, maka cenderung sakit kepala dan menuju jenis sakit kepala penyakit vertigo.

1. SistemikAdalah gejala vertigo yang disebabkan penyakit tertentu, misal diabtetes, darah tinggi, penyakit jantung.
2. NeurologikAdalah gangguan penyakit vertigo yang disebabkan oleh gangguan fungsi syaraf. 3. OphtalmologikGangguan penyakit vertigo yang disebabkan oleh gangguan mata atau berkurangnya daya pengelihatan. 4. OtolaringologiGangguan penyakit vertigo yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi alat pendengaran. 5. PsikogenikIni adalah penyebab paling banyak, penyebab penyakit vertigo non fisik, pola hidup tidak teratur, kurang tidur, memikirkan suatu masalah sampai stress atau tekanan emosional yang tinggi.

Gejala penyakit vertigo:

Gejala penyakit vertigo diantaranya:

Pusing seperti berputar, Kepala terasa ringan, Rasa terapung, terayun, Mual-Muntah, Keluar Keringat dingin, Muka Pucat, Sempoyongan waktu berdiri atau berjalan.
Jenis penyakit vertigo :

penyakit vertigo Vertigo Perifer. Penyakit vertigo perifer disebabkan oleh disfungsi struktur perifer hingga ke batang otak.penyakit vertigo Vertigo Sentral. Penyakit vertigo sentral melibatkan proses penyakit yang mempengaruhi batang otak atau cerebellum.

Penyakit Vertigo perifer beronset akut (waktunya singkat atau serangannya cepat terjadi), sedangkan penyakit vertigo sentral beronset kronis atau perlahan. Dengan kata lain, durasi gejala pada penyakit vertigo perifer terjadi dalam hitungan menit, harian, mingguan, namun berulang.

Diagnosa Penyakit Vertigo :

Sebelum memulai pengobatan penyakit vertigo, harus ditentukan sifat dan penyebab penyakit vertigo. Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atausaraf yang menghubungkannya dengan otak. Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam telinga.

Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup.

Pengobatan penyakit vertigo :

Gejala penyakit vertigo ringan bisa diatas dengan mengonsumsi obat antivertigo. Namun, dalam waktu tertentu vertigo masih bisa datang kembali alias kambuh.

Terapi penyakit vertigo yaitu dengan aroma terapi adalah dengan menyuruh pasien menghirup wangi-wangian bisa dalam bentuk botol rollon atau aroma terapi ruangan (harga mahal, 400 rb-an). Maka terapi ini memang bisa meredakan sesaat juga.

Cara Mengatasi Penyakit Vertigo :

Adapun beberapa cara mengatasi penyakit vertigo dengan cepat adalah sebagai berikut :

Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggiBangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari tempat tidurHindari posisi membungkuk bila mengangkat barangHindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda dari ketinggianGerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar (horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.

Saat ini banyak sekali obat untuk penyakit vertigo  seperti meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Namun seperti kita ketahui terlalu banyak mengkonsumsi obat kimia akan berdampak buruk bagi kesehatan kita di masa yang akan datang karena residu dari bahan kimia tidak semuanya dapat dimanfaatkan oleh tubuh. jadi berhati-hatilah jika anda menderita penyakit vertigo ini dan biasanya pada kaum remaja penyakit vertigo muncul karena penggunaan headset yang lama

____________________________________

Teknik radiografi abdomen 3 posisi/abdomen akut...


apakah pengertian abdomen 3 posisi?

Abdomen 3 posisi adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada daerah abdomen khususnya untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus / gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 posisi pemotretan.

apakah abdomen akut itu? dan apa saja yang masuk kategori abdomen akut?

abdomen akut adalah keadaan sakit perut mendadak yang memerlukan tindakan segera.

macam abdomen ak ut : ileus, perforasi (kebocoran dinding usus), ascites, massa intra abdominal.

bagaimanakah teknik pemeriksaan radiografi abdomen 3 posisi?

Teknik radiografi abdomen untuk kasus abdomen akut dilakukan dalam 3 posisi yaitu abdomen AP supine, Abdomen AP setengah duduk, dan abdomen LLD.

1. ABDOMEN AP

Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh berada di pertengahan meja. kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Pelvis TIDAK mengalami rotasi (terlihat dari kedua SIAS berjarak sama dikedua sisinya)CR : vertikal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliacaFFD : 100 cmLakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)

2. ABDOMEN SETENGAH DUDUK

Posisi Pasien : pasien duduk diatas meja pemeriksaan dengan menempatkan MSP tubuh sejajar kaset, kedua tangan lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.Posisi Objek : kaset berada dibelakang tubuh pasien, aturlah kaset dengan batas atas procxypoid dan batas bawahnya simfisis pubis, pelvis dan shoulder TIDAK mengalami rotasi.CR : horisontal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca (umbilikus)FFD : 100 cmjangan lupa memakai gridLakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)

3. ABDOMEN LLD

Posisi Pasien : Pasien tidur miring ke sisi kiri, kedua genue ditekuk (difleksikan), kedua tangan diletakkan ditas kepalaPosisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. kaset berada dibelakang punggung.CR : horizontal sejajar kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca.FFD : 100 cmLakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)


apakah tujuan dari masing-masing posisi?

Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada kolon yang disebabkan karena massa atau gas pada kolon itu.Abdomen setengan duduk : untuk menampakkan udara bebas dibawah diafragma.Abdomen LLD : untuk memperlihatkan air fluid level atau udara bebas yang mungkin terjadi akibar perforasi kolon.

mengapa dibuat foto LLD (bukan RLD) untuk abdomen 3 posisi ini?

supaya terpisah dengan udara di lambung. pada pasien tersangka kebocoran dinding usus, udara akan berada pada permukaan teratas. jika dibuat foto RLD, udara bebas itu kan tampak menyatu/bercampur dengan udara diusus sehingga patologisnya sulit dinilai.

apa tujuan eksposi dilakukan saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh?

pada saat tahan nafas, pergerakan usus akan berhenti, diafragma akan naik dan gambaran abdomen akan tampak jelas.