Minggu, Agustus 14, 2016

Ciri-ciri kolesterol, asam urat dan gula darah

Sedikit panduan buat yg punya riwayat kholesterol, asam urat dan gula darah yg kadarnya melebihi batas normal.

Ciri2nya biasanya adalah sbb:

1. Untuk kolesterol dan trigliserid tinggi: sakit kepala, tegang di leher belakang, nyeri otot, pegal2, kesemutan, nyeri dada.

2. Untuk asam urat tinggi: nyeri di persendian biasanya di pergelangan tangan, kaki, jari2, kadang sampai bengkak dipersendian.

3. Untuk gula darah tinggi: lemas, pusing kliyengan, banyak buang air kecil, mudah lapar, berat badan turun drastis, sulit konsentrasi.

disiplin

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, tidaklah cukup dengan hanya memiliki kecerdasan berpikir dan kemampuan intelektual saja, tetapi juga harus disertai dengan kesehatan mental dan budi pekerti yang luhur atau akhlak yang mulia. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yaitu : Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Guru pada idealnya harus dijadikan idola dan dihormati oleh peserta didik, maka guru harus mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk menunjukkan perilaku yang baik, berdisiplin dan menanamkan nilai-nilai moral yang sangat penting bagi perkembangan kejiwaan siswanya.
Perilaku guru akan memberikan warna dan corak tersendiri terhadap watak peserta didik di kemudian hari. Contoh teladan yang ditunjukkan oleh Guru akan lebih mudah melekat dalam perilaku siswa dibandingkan dengan pembelajaran secara verbal. Jadi guru harus memiliki akhlak baik dan menunjukkan sikap disiplin yang tinggi agar dapat menjadi panutan bagi anak didiknya, sehingga proses pendidikan yang dilaksanakan dapat berhasil sesuia dengan tujuannya.
  1. Rumusan Masalah
Kurangnya pemahaman disiplin guru dalam mengajar sehingga berpengaruh terhadap siswa baik dari pengetahuan, sikap maupun perilaku sehari-hari.
  1. Tujuan
Mengetahui dan memahami konsep sikap disiplin dalam pembentukan akhlak siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
  1. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari makalah Menanamkan akhlak mulia pada anak didik dengan judul : Kunci pelaksanaan disiplin dalam pembentukan akhlak siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menambah pengetahuan dan wawasan guru tentang disiplin dan etika dalam dunia pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
    1. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskanorang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkantanpa pamrih. Dalam ajaran Islam banyak ayat Al Qur’an dan Hadist yang memerintahkan disiplin dalam artiketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan, antara lain surat An Nisa ayat 59: “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan) kamu …” (An Nisa: 59).
Dari ayat diatas menunjukan bahwa, disiplin bukan hanya tepat waktu tetapi juga patuh pada peratuan-peraturan yang ada, melaksanakan yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya.
Dari uraian beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa disiplin memiliki dua hakikat, yaitu: adanya kemampuan dan motivasi dari dalam diri sendiri untuk mengendalikan diri, sehingga memiliki sikap taat dan patuh pada peraturan yang berlaku, dan adanya kemampuan atau motivasi dari luar dengan sukarela, sadar dan teguh hati menerima tata nilai lingkungan guna menentukan perilakunya.
    1. Pengertian Akhlak.
Idris Muhammad (tth:186) mendefinisikan bahwa kata akhlak “berasal dari bahasa arab (akhlaqun), jama dari (kholaqa, yakhluqu, kholaqun). Yang secara etimologi berasal dari “budi pekerti, tabiat, perangai, adat kebiasaan, prilaku dan sopan santun” (Jamhari; 1969,59). Ishak sholih dalam bukunya berjudul Akhak dan Tasawuf (1998;1) menyatakan bahwa: “kata akhlak yang berasal dari bahasa arab itu mengandung segi-segi persamaan dengan kata-kata khalik dan kata makhluk”.
Kata akhlak banyak ditemukan dalam hadits-hadits nabi, diantaranya yang paling terkenal adalah :

عن أبي هريرة رضى الله تعالى عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إِنَما بعثت لأتمم صالح الأخلاق

Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW. Telah bersabda “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (As-Suyuti:tth, 103).1
Sedangkan Hadits Nabi yang menjadi sumber hukum berperilaku atau berkarakter yang baik ialah :
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda:
وعن أبى هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "إنمابعثت لأتمم مكارم الأاخلاق" (رواه أحمد)
Artinya : ”sesungguhnya aku diutus kebumi hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq”. (Hadits riwayat Ahmad).2
Dari ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW di atas, dapat kita ketahui bahwa Allah SWT dan Rasul-Nya menganjurkan kepada manusia untuk senantiasa memiliki akhlak/karakter yang baik, dimana kepribadian Rasulullah SAW lah yang menjadi cerminan untuk dijadikan panutan.
    1. Peran guru dalam menanamkan akhlak mulia pada siswa
Guru merupakan figur peserta didik karena dapat membimbing siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam dan diluar ruang belajar, maka guru dituntut untuk selalu bertindak professional dalam penanaman, pengembangan, pelatihan nilai-nilai pengetahuan.
Andreas Harefa memperjelas kedudukan disiplin dan peran guru kedalam sepuluh bagian:
Pertama, Guru adalah pendamping utama kaum pembelajar, orang-orang muda dan benih-benih kehidupan di masa depan dalam proses menjadi pemimpin.
Kedua, Guru memainkan peran sebagai aktor/aktris pendamping pembantu yang membuat pemimpin Nampak “bercahaya”.
Ketiga, Sebagai Aktor/Aktris utama sekaligus membesarkan hati para pembelajar untuk sementara menjadi “figuran”.
Keempat, Guru adalah “Aktor Intelektual yang selalu ada di belakang layar perubahan.
Kelima, Guru dirasakan kehadirannya, ia dikenal luar justru karena tidak menganggap penting lagi popularitas, kedudukan dan kekuasaan.
Keenam, Guru memulai proses-proses yang bersifat transformasi total
Ketujuh Guru sudah tidak lagi tertarik pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan kehidupan di dunia ini sebab ia mengarahkan hidupnya pada “kehidupan di dunia yang akan dating”
Kedelapan, Guru menaruh minat pada penyelarasan ”Spiritualisasi hati nurani” dengan “rasionalitas akal budi” dan aktivitas.
Kesembilan Kebutuhan utama sang guru adalah aktualisasi, orientasi-dekorasi diri
Kesepuluh, Guru belajar dari dirinya sendiri, ketika pemimpin belajar pada semua orang dan terinspirasi oleh matahari, air atau alam semesta, sedangkan pembelajar belajar pada idolanya, tokoh-tokoh yang dikaguminya.
Sebagai pendidik, guru tidak hanya bertanggung jawab terhadap penyampaian materi pelajaran atau ilmu pengetahuan kepada siswanya, tetapi lebih dari itu ia juga bertanggung jawab dalam perkembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai moral dan budi pekerti atau akhlak siswanya.
Ada yang menyebutkan bahwa peradaban suatu bangsa sangat ditentukan oleh akhlak masyarakat bangsa tersebut. Guru sebagai penanggung jawab pendidikan dalam masyarakat dituntut agar dapat menjaga wibawa, berdisiplin dan memperlihatkan akhlak yang baik sebagai contoh yang harus diikuti oleh para siswanya. Apabila teladan yang diberikan oleh guru tersebut baik, maka akhlak yang mulia akan tersebar dalam kepribadian para siswa. Dengan demikian masyarakat tersebut dapat dikatakan sebagai masyarakat yang memiliki peradaban.
Peran penting guru dalam pembentukan perilaku atau akhlak peserta didik dapat kita lihat dalam pedoman penciptaan suasana sekolah yang kondusif dalam rangka pembudayaan budi pekerti luhur bagi warga sekolah (Depdiknas, 2003:24-25) : antara lain; …”Guru memiliki daya pengikat yang kuat bagi peserta didiknya. Apa yang dikatakan guru akan diingat dan dituruti oleh peserta didik karena yang dikatakan guru adalah kebaikan. Demikian juga apa yang dilakukan guru akan dicontoh oleh peserta didiknya.
Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin guru meliputi kondisi-kondisi yang teratur dalam pribadi guru dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diembannya sebagai tenaga pendidik. Dalam mendidik guru berkewajiban membina, mengembangkan ilmu pengetahuan dan bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik sesuai dengan ketentuan zaman.
    1. Kunci pelaksanaan disiplin dalam pembentukan akhlak siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Istilah kedisiplinan yang berpengeruh dalam pembentukan akhlak peserta didik memiliki makna yang beragam diantaranya yaitu penertiban dan pengawasan diri, penyesuaian diri terhadap aturan, kepatuhan terhadap perintah pimpinan, penyesuaian diri terhadap norma-norma kemasyarakatan dan lain-lain. Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter yang ditargetkan. Selain itu, perilaku guru sepanjang proses pembelajaran harus merupakan model pelaksanaan nilai-nilai bagi peserta didik. Diagram berikut menggambarkan penanaman karakter melalui pelaksanaan pembelajaran karakter disiplin:3
    1. Kegiatan Pendahuluan
Tahapan Kegiatan Guru pada Kegiatan Pendahuluan
No.
Tahapan kegiatan Guru
Nilai yang Ditanamkan
1
Guru datang tepat waktu
Disiplin
2
Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas
Santun, Peduli
3
Berdo’a sebelum memulai pelajaran
Religius
4
Mengecek kehadiran siswa
Disiplin
5
Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
Disiplin
6
Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
Disiplin, Sopan, Peduli
    1. Kegiatan Inti
      No.
      Kegiatan Guru
      Nilai yang Ditanamkan
      1
      Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain sesuai materi yang dipelajari
      Kreatif, Kerja Keras
      2
      Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru PAI, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
      Kerjasama, Saling Menghargai, Peduli Lingkungan dan disiplin
      3
      Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lainnya untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulis
      Kreatif, Percaya Diri, Kritis, Saling Menghargai, Santun dan disiplin
      4
      Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan masalah seputar materi pelajaran.
      Kreatif, Percaya iri, Kritis dan disiplin
      5
      Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
      Percaya Diri, Saling Menghargai, Mandiri, Kerjasama dan disiplin
      6
      Memberikan upan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
      Saling Menghargai, Percaya Diri, Santun, Kritis, Logis
    2. Kegiatan Penutup
No.
Perilaku Guru
Nilai yang Ditanamkan
1
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
Mandiri, Kerjasama, Kritis, Logis
2
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Saling Menghargai, Santun, Kritis, Logis
3
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
Disiplin, Kritis, Logis, Kerja Keras

Seorang guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam pembentukan akhlak siswa, terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, guru seharusnya memiliki kesabaran yang baik sehingga mampu melakukan hal-hal sebagai berikut:
  1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya; setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda, mempunyai karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang berbeda pula, dalam kaitan ini guru harus mampu melayani berbagai perbedaan tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan dirinya secara optimal.
  2. Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya karena siswa berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, jelas mereka akan memiliki standard prilaku tinggi, bahkan ada yang mempunyai standard prilaku yang sangat rendah. Hal tersebut harus dapat diantisipasi oleh setiap guru dan berusaha meningkatkannya, baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam pergaulan pada umumnya.
  3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; di setiap sekolah terdapat ketentuan, peraturan dan tata tertib. Perturan-peraturan tersebut harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin.
Memberikan contoh perilaku disiplin; dengan memberikan contoh perilaku yang disiplin diharapkan siswa dapat mengenalinya atau dapat membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak disiplin.4
Dengan cara ini siswa menjaga disiplin diri mereka dan bukan karena suatu tekanan atau paksaan.




BAB III
KESIMPULAN

Hakekat pendidikan adalah pembelajaran. Belajar adalah membangun manusia berkualitas, yakni menjadi manusia berkarakter. Disiplin adalah karakter yang menentukan kualitas pendidikan Indonesia.
Mendisiplinkan peserta didik, guru seharusnya menggunakan cara-cara memanusiakan manusia.  Menjalin, membina dan memperbaiki komunikasi mutualis adalah cara aktif, kreatif, positif dan efektif untuk membiasakan peserta didik kearah yang lebih baik, yaitu menjadi manusia yang patuh dan taat.
Disamping harus menjadi teladan bagi anak didiknya, guru seharusnya mampu menyadarkan anak didik untuk mematuhi ketentuan, aturan dan tata tertib sekolah. Dengan memahami latar belakang peserta didik, guru diharapkan dan seharusnya membantu peserta didik mengenali diri dan potensinya, membantu peserta didik meningkatkan kualitas perilakunya, dan menjadikan peraturan dan tata tertib sekolah sebagai alat untuk memotivasi peserta didik.






















DAFTAR PUSTAKA

  1. Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Toha Putra, 1995)
  2. Jalaluddin Al-Suyuti, Jami’us Shogir (Surabaya: Dar-Al Nasyr Al Mishriyah, 1992) hal. 103
  3. Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


1 Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Toha Putra, 1995)

2 Jalaluddin Al-Suyuti, Jami’us Shogir (Surabaya: Dar-Al Nasyr Al Mishriyah, 1992) hal. 103

3 Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

soal dan jawaban landasan teknologi pendidikan

Soal 1. Jelaskan pengertian teknologi pendidikan dalam perkembangannya di persempit menjadi teknologi pembelajaran! Mengapa demikian!
Jawab:
Pegertian teknologi pendidikan tidak terlepas dari pengertian teknologi secara umum. Pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatan nilai tambah. Proses tersebut menggunakan dan menghasilkan suatu produk tertentu. Produk yang digunakan dan dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.Jadi dalam pengertian umum tentang teknologi, alat atau sarana baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat yang mutlak harus ada, karena alat atau sarana itu telah ada sebelumnya.
Objek formal teknologi pendidikan adalah “belajar” pada manusia baik sebagai pribadi maupun yang tergabungn dalam organisasi. Belajar itu tidak hanya berlangsung dalam lingkup perdekolahan ataupun pelatihan. Belajar itu ada di mana saja dan oleh siapa saja, dengan cara dan sumber apa saja, dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan. Adapun gejala yang perlu mendapat perhatian, yang merupakan landasan ontologi dari objek tersebut adalah :
Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya, baik yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dapat diperoleh secara mendiri.
Adanya berbagai sumber baik yang telah tersedia maupun yang dapat direkasyasa, tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Perlu adanya suatu proses atau usaha khusus yang terarah dan terencarna untuk menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar setiap orang dan organisasi.
Perlu adanya keahlian dan pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efisien, dan selaras.
Dalam perkembangan terakhir, istilah “teknologi pendidikan” dipersempit menjadi “teknologi pembelajaran”, dengan pertimbangan bahwa istilah terakhir itu kecuali lebih dapat diterima oleh kalangan yang luas, juga dapat lebih berfolus pada objek formal yang menjadi garapanny. Secara konseptual teknologi pendidikan didefinisikan: teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber dan sistem untuk belajar. Definisi tersebut menganding pengertian adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran, yaitu :
Teori dan praktik
Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian, Proses, sumber, dan sistem Untuk belajar (modifikasi Seels & Richey, 1994,h.10)
Teknologi Pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khusunya sistem pendidikan dan pelatihan
Program pendidikan profesi teknologi pendidikan yang dimulai sejak tahun1976 terus berkembang, baik lembaga penyelenggaraannya maupun peserta dan lulusannya. Mereka itu dituntut untuk bersikap proaktif dalam mewujudkan visi dan misi teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin keilmuan.
Dengan tersedianya tenaga terdidik dan terlatih dalam bidang Teknologi Pendidikan dan adanya organisasi profesi, maka secara konseptual terjamin usaha penerapan teknologi pendidikan dalam berbagai lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran. Program itu boleh dikatakan tidak terhingga bentuk, jenis dan jumlahnya.l mamun untuk itu para akademisi danpraktisi tenologi pendidikan harus bertindak proaktif dan meningkatkan kompetensinya terus-menerus, sesuai dengan perkembangan IPTEK tuntutan kebutuhan, dan kondisi lingkunga.
Pembangunan sistem pendidikan di Indonesia hanya mungkin dapat terlaksana sebagai yang diharapkan apabila dipahami arti penting teknologi pendidikan, dan dengan demikian maka peran dan potensinya dapat diwujudkan secara optimal.
Diambil dari: Buku yang berjudul “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” Karya: Prof. Dr. H. Yusufhadi Miarso, M.Sc.
Soal 2. Jelaskan pengertian teknologi pembelajaran 1994, serta berikan penjelasan yang mendetail dan contoh dari masing-masing komponen teknologi pembelajaran tersebut!
Jawab :
Definisi Teknologi Pembelajaran 1994
Association for Educational Communications and Technology 1994 (AECT 1994) mendefinisikan teknologi pembelajaran (intructional technology) adalah teori dan praktek tentang rancangan, pengembangan, penggunaan, pengelolaaan dan pengevaluasian dari suatu proses dan sumber-sumber untuk belajar.Definisi teknologi pembelajaran tahun 1994 didasarkan pada asumsi-asumsi berikut:
a. Teknologi pembelajaran merupakan sebuah gerakan untuk menjadi bidang kajian atau bidang studi dan profesi. Oleh karena profesi berhubungan dengan dasar pengetahuan, definisi tahun 1994 haruslah mengidentifikasi dan menekankan pada teknologi pembelajaran secara akademis yaitu sebagai bidang akademis dan juga sebagai sesuatu yang praktis. Ini berbeda dengan definisi tahun 1977 yang lebih menekankan pada peran-peran praktis.
b.  Definisi bidang studi yang sudah direvisi itu harus memuat kawasan yang menjadi perhatian praktisi dan para pakar. Kawasan-kawasan itu merupakan domain dari bidang studi.
c. Proses dan produk sangat penting dan perlu untuk direfleksikan dalam definisi.
d. Hal-hal lain yang tidak dipahami atau dikenali secara jelas oleh professional teknologi pembelajaran harus disisihkan dari definisi
Meskipun tidak dinyatakan secara jelas, beberapa karakteristik penting bidang studi itu sudah termuat secara emplisit dalam definisi itu. Pertama, diasumsikan bahwa baik penelitian maupun praktek dalam bidang studi itu dilakukan dengan format standar yang disertai norma-norma etik profesi. Di samping itu juga, diasumsikan bahwa keputusan professional teknologi pembelajaran ditentukan oleh pemahaman tentang intervensi yang lebih cenderung membuahkan hasil yang efektif. Kesadaran mengenai dasar pengetahuan tentang sesuatu yang terjadi dalam lingkungan beragam dan pemakaiandasar pengetahuan itu merupakan titik pijakan penting para professional teknologi pembelajaran. Para teknolog pembelajaran yang gagal mengikuti praktik yang efektif telah menyimpang dari komitmen mereka pada norma-norma bidang studi itu.
Komponen Definisi
Definisi teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Menurut definisi  tahun 1994, komponen Teknologi Pembelajaran, meliputi:
1)   Teori dan praktek
Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan.
Praktek juga dapat memberi konstribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.
Dalam Teknologi pembelajaran, baik teori maupun prakek menggunakan  model prosedural dan model konseptual. Model prosedural menguraikan cara pelaksanaan tugas dan membantu menghubungkan teori dan praktek, sedangkan model konseptual memvisualisasikan  teori dan prtaktek.
2)   Disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian
Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Demikian pula kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya, kawasan pemanfaatan secara teoritis maupun praktis masih belum berkembang dengan baik. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan dalam bidang pemanfaatan media keadaanya masih tetap saja kurang mendapatkan perhatian. Sedangkan kawasan pengelolaan selalu ada dalam bidang karena sumber untuk menunjang berlangsungnya tiap fungsi harus diorganisasikan dan diawasi (dikelola). Kawasan penilaian masih menggantungkan diri pada penelitian dari bidang lain. Sumbangan utama bidang studi ini adalah evaluasi formatif.
3)   Proses dan sumber
Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Pengertian proses mencakup tata urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran.
Sedangkan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk sistim pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak terbatas hanya bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, namun juga mencakup tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu setiap orang untuk belajar yang menampilkan kompetensinya.
4)  Untuk keperluan belajar
Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk memacu (merangsang)  dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi disebutkan bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman (Mayer, 1982:1040). Berlo (1960) menunjukkan bahwa unsur-unsur pada proses belajar dengan proses komunikasi sejalan. Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang kemudian diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai umpan balik (feed back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses belajar, orang menanggapi, manafsirkan dan merespon terhadap rangsangan dan mengambil pelajaran dari akibat tanggapan tersebut.
Soal 3. PUSKOM DIKBUD merupakan lembaga yang menjadi ujung tombak dalam penerapan teknologi pembelajaran di indonesia, banyak program yang di buat untuk memecahkan masalah peserta didik, salah satunya adalah Jaringan Pendidikan Nasional/JARDIKNAS, beri penjelasan :
a. Apa itu JARDIKNAS
b. Sejauh mana program ini berjalan
c. Apa kendala-kendala dalam menjalankan program ini. 
d. Apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.  
Jawab :
a. JARDIKNAS  adalah Jaringan Wide Area Network (WAN) yang menghubungkan antara Kantor Depdiknas Pusat dengan Kantor Diknas Propinsi/Kota/Kabupaten dan institusi pendidikan lainnya secara Nasional.
Satu ciri utama dari program jardiknas ini adalah pemanfaatan Teknologi Informasi danKomunikasi secara optimal. 
b. Sejauh mana program ini berjalan : Pemanfaatan ini tidak terbatas hanya dengan pemanfaatankomputer sebagai media belajar sehari-hari, tetapi sampai dengan penggunaan sistem informasi akademik di dalam proses administrasi kemahasiswaan dan penggunaan perangkat-perangkat teleconverence dalam proses pelaksanaannya. Salah satu dukungan utama sehingga ciri ini dapat dilaksanakan adalah terkoneksinya seluruh kabupaten dan kota di Indonesia dalam suatu sistem jaringan berskala nasional yang disebut dengan Jardiknas atau Jejaring Pendidikan Nasional. pada tahun ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Penilaian Pendidikan (Litbang Puspendik) menunjuk beberapa sekolah di Indonesia untuk menjadi sekolah rintisan penyelenggara Ujian Nasional Computer Based Test) atau UN CBT.
Skema JARDIKNAS
WAN DEPDIKNAS
c.  Apa kendala dalam menjalankan program ini:
Meski bukan sebagai penentu utama kelulusan siswa, Ujian Nasional atau UN di sekolah-sekolah di Indonesia pada tahun 2015 ini tetap dilaksanakan seperti biasa. Perbedaannya dengan tahun-tahun sebelumnya adalah pada tahun ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Penilaian Pendidikan (Litbang Puspendik) menunjuk beberapa sekolah di Indonesia untuk menjadi sekolah rintisan penyelenggara Ujian Nasional Computer Based Test) atau UN CBT.
UN CBT dilaksanakan di dalam lab komputer atau ruang kelas yang dimodifikasi dengan dilengkapi sejumlah komputer. Satu komputer di dalam satu ruang dikonfigurasi sebagai server lokal yang mana server lokal itu terhubung ke server UN CBT di Puspendik di Jakarta. Komputer-komputer yang lain dikonfigurasikan sebagai komputer klien yang terhubung dengan server lokal dalam satu jaringan lokal dengan media kabel. Di komputer-komputer klien ini para siswa peserta UN mengerjakan soal-soal ujian. Sementara di server lokal dilakukan pekerjaan bersifat administratif seperti mengunduh soal dari server pusat, menguduh daftar peserta ujian, autentikasi dan administrasi peserta ujian dan beberapa hal lainnya.
Software server lokal yang bernama CBT Sync berjalan di dalam OS Windows Server 2012. Nah OS Windows 2012 berjalan di dalam Virtual Box yang berjalan di atas Windows 7 sebagai OS host -nya. Tak heran konfigurasi seperti ini memerlukan resourse komputasi yang besar. Di sekolah yang  menggunakan komputer server ber-processor intel core i7 dengan Ram sebesar 8 GB.
Komputer klien untuk peserta UN tidak menuntut spek hardware yang tinggi. Pentium 4 dengan RAM minimal 512 MB cukup. Karena pada dasarnya klien hanya menjalankan sebuah web browser yang dimodifikasi. Software di sisi klien disebut Exam Browser. Pada dasarnya menjalankan web browser Google Chrome dan digunakan untuk memaksa komputer men-disable user agar tidak bisa menggunakan software dan fungsi selain web browser untuk mengakses soal ujian.
d. apa saja yang di lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut :
Permasalahan-Permasalahan pada Instalasi Server Lokal UN CBT 2015
Download File image/vdi. Oleh Admin Puspendik file server lokal UN CBT harus diunduh terlebih dahulu. File yang terbagi menjadi 7 part yang masing-masing berukuran 700 MB ini cukup susah diunduh. Kecepatan download di beberapa sekolah hanya mencapai 10 kbps. Barangkali ini masalah file server yang ada di Puspendik yang membuat administrator di tingkat sekolah bercucuran keringat. Dan benar, hanya beberapa sekolah yang berhasil mengunduh file tersebut. Akhirnya admin sekolah mengambil inisiatif untuk menyalin file image dari sekolah yang berhasil mengunduhnya.
Sinkronisasi. Setelah server lokal bejalan, Admin sekolah ditugaskan untuk mengunduh beberapa file lagi agar server lokal bisa menjalankan tugasnya. Berdasarkan pengalaman saya, proses sinkronisasi ini berjalan tidak begitu lancar dan menyebabkan server hang/freeze. Tidak ada pilihan bagi saya kecuali mencoba me-restart server. Sampai akhirnya proses sinkronisasi berhasil.
cara mengatasi permasalahan Saat UN CBT berlangsung
Komputer Klien terputus dari server lokal. Ini adalah permasalahan pertama yang saya temukan. Setelah berhasil login, memasukan token dan mengerjakan beberapa soal, peserta UN CBT tidak bisa melanjutkan ke soal berikutnya. Setelah saya investigasi, masalahnya adalah pada sambungan kabel LAN yang buruk. Saran saya gunakan kabel UTP yang berkualitas dan cermati penyambungan konektor RJ 45. Bila masalah kabel sudah teratasi, maka peserta UN CBT bisa melanjutkan ujian dengan dibantu me-refresh dengan menekan tombol F5 pada keyboard.
Komputer Klien lambat. Saking lambatnya untuk men-scroll halaman ke bawah dan menuju soal berikutnya menjadi sangat lambat. Untuk kasus yang saya hadapi ini, ternyata masalahnya adalah ada banyak Google Chrome Windows yang terbuka bersamaan. Saya tidak tahu pasti apa penyebabnya. Sementara saya mencurigai Mouse dan Keyboard yang kurang baik. Masalah ini saya coba atasi dengan menutup paksa Exam Browser, Me-reset user login dan meminta peserta UN CBT untuk melakukan login lagi. Untuk melanjutkan UN CBT tentu saja peserta UN memerlukan token baru.
Muncul Pop Up yang menutup layar ujian. Sebagian soal ujian peserta tertutup dengan tampilan-tampilan tertentu. Ini cukup mengganggu. Meskipun Exam Browser dirancang untuk mematikan/menahan software selain Google Chrome agar tidak bisa digunakan. Ternyata Pop Up yang dijalankan oleh Anti Virus seperti Norton tetap bisa muncul. Saya belum tahu apa solusi permanen dari masalah. Apa yang bisa saya lakukan adalah dengan mengklik tanda silang (close) pada pop up yang muncul. Apakah semua anti virus dan software yang berpotensi menampilkan pop up harus di-uninstall?
Peserta belum benar-benar log out (selesaikan sesi ujian) ketika sudah menakan tombol logout.Bila hal ini terjadi (dan sering terjadi) maka hasil kerja siswa tidak bisa diunggah ke server Jakarta karena siswa dianggap masih mengerjakan ujian. Saya belum menemukan solusi permanen untuk masalah ini. Sementara hal ini bisa diselesaikan dengan memastikan siswa yang akan keluar ruang UN CBT sudah benar-benar logout (dipantau dari server lokal). Bila statusnya belum log out maka peserta UN CBT diminta login lagi, menekan tombol “selesai” ujian dan menekan log out lagi sampai benar-benar dianggap log out oleh sistem.
Di tengah-tengah mengerjakan UN CBT tiba-tiba satu atau beberapa siswa menghadapi layar ujian meminta kode token. Masalah ini sudah terjadi beberapa kali. Saya belum menemukan masalah pastinya. Sementara saya menduga ini terjadi karena antara lain, kualitas Switch kurang bagus, sambungan kabel dari Switch ke komputer Server Lokal kurang bagus, listrik untuk Switch kurang stabil, dan lain-lain.
Bila hal ini terjadi jangan panik dan sebaiknya kepada peserta UN CBT dijelaskan sejak awal bahwa bila hal ini terjadi tidak akan menyebabkan hilangnya pekerjaan mereka. Siswa bisa melanjutkan mengerjakan UN CBT dengan terlebih dahulu memasukan kode token lagi. Tapi ingat ini adalah kode token baru yang bisa didapatkan dengan cara Proktor UN CBT me-release token baru dari server lokal.
Server Lokal gagal me-release token baru.Masalah ini sempat membuat saya berpikir sejenak. Saya sempat berpikir untuk me-restart komputer host atau me-restart Windows 2012 Server di dalam virtual box. Ini pasti akan memerlukan waktu cukup lama yang bisa berakibat kegaduhan pada peserta UN CBT. Me-restart Microsoft SQL Server saya pikir akan bisa mengatasi masalah ini. Namun ketika saya coba berpindah user Windows 2012 ke user Administrator, rupanya password untuk proktor tidak bisa digunakan untuk login sebagai user administrator.
Dengan sedikit berdebar saya mencoba log off dari user Proktor UN CBT. Saya was-was jangan-jangan pekerjaan peserta UN CBT akan hilang. Pikir saya ini resiko. Setelah login lagi dan menjalankan software CBT Sync, server lokal ini berhasil me-release kode token baru. Dan alhamdulillah setelah peserta UN CBT memasukan kode token, mereka bisa langsung melanjutkan dari posisi soal dimana tadi mereka terhenti. Sampai di sini saya merasa lega.
Beberapa Peserta UN CBT tidak muncul di halaman refresh login di server lokal CBT.
 Ini terjadi setelah terjadi mati listrik di ruang ujian. Tak ayal mati listrik ini menyebabkan semua komputer peserta UN CBT mati. Hanya meninggalkan satu komputer server lokal yang dipasangi sebuah UPS kecil. Saya tidak tahu akan berapa lama listrik hidup kembali. Saya juga tidak tahu berapa lama UPS 500 VA merk Pro Link mampu menopang komputer server UN CBT.
Keputusan saya adalah me-reset login semua peserta UN CBT kemudian mematikan monitor agar batere UPS bertahan lebih lama.
Benar. Sebelum server lokal mati, listrik di ruang UN CBT menyala lagi. Peserta UN CBT pun saya minta menyalakan komputer, menjalankan Exam Browser dan melakukan login lagi. Umumnya mereka berhasil login dengan selamat. Beberapa peserta UN CBT setelah berhasil logi lagi menemukan masalah dihadapkan pada halaman login kembali.
Saya pun bermaksud membantu peserta UN CBT dengan me-reset dari server lokal. Sayangnya di halaman refresh/reset login di server lokal tidak ada list Peserta UN CBT, namun list Peserta tetap muncul di halaman status ujian. Dalam kasus ini tentu saja saya tidak bisa melakukan reset login peserta UN CBT.
Saya pun berusaha menenangkan diri dan meminta peserta UN CBT melakukan login lagi. Alhamdulillah tanpa di-reset pun mereka berhasil login dan mengerjakan soal. Nah beberapa siswa UN CBT yang melakukan login dua kali ini adalah yang muncul di halaman reset login di komputer server lokal. Hanya beberapa peserta saja yang tampil. Para Peserta yang langsung berhasil login pertama malah tidak muncul sampai akhir.
Namun rupanya ketidak munculan peserta UN CBT di halaman reset login di server lokal tidak menghalangi mereka mengerjakan soal UN CBT sampai selesai.
File Backup gagal dibuat. Dari beberapa back up yang saya buat tiap selesai satu sesi UN CBT umumnya langsung berhasil. File back up ini bisa dilihat di folder Backup di Windows 2012 Server. Tiap selesai membuat back up saya me-rename menjadi nama yang mudah dikenali dan menyalinnya lagi ke folder baru di sistem operasi host (Windows 7). Menemui kegagalan ketika melakukan back up akhirnya saya atasi dengan terlebih dulu me-reset virtual box atau me-restart Windows 2012 Server. Ini dilakukan tentu saja ketika UN CBT tidak sedang berlangsung.

Soal 4 : Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini, seperti hadirnya 3D, hologram dan nano teknologi untuk ke depannya anda sebagai seorang intrustional desaigner:
Jawab :
  1. Kompetensi apa yang harus anda miliki untuk mengaplikasikan dalam pembelajaran
Desainer Sistem Pembelajaran (Instructional System Designer), kompetensi standar apa saja yang harus dikuasai oleh seorang desainer pembelajaran. The International Board of Standards for Training, Performance and Instruction telah mengeluarkan semacam standar kompetensi seorang desainer pembelajaran. rinciannya sebagai berikut:
A. Kompetensi Terkait Landasan Profesi (Profession Foundation) yang meliputi:
  1. mampu berkomunikasi secara efektif dalam bentuk visual, oral dan tertulis.
  2. mampu menerapkan penelitian dan teori terkini kedalam praktek desain pembelajaran
  3. senantiasa meng-update dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap terkait dengan desain pembelajaran dan disiplin terkait.
  4. mampu menerapkan keterampilan penelitian fundamental kedalam proyek desain pembelajaran.
  5. mampu mengidentifikasi dan memecahkan implikasi etik dan legal/hukum desain dalam tempat kerja.
B. Kompetensi terkait Perencanaan dan Analisis (Planing and Analysis)
  1. mampu melakukan analisis kebutuhan.
  2. mampu merancang suatu program atau kurikulum.
  3. mampu memilih dan menggunakan beragam teknik dalam menentukan materi (konten) pembelajaran.
  4. mampu mengidentifikasi dan menggambarkan karakteristik populasi target (audiens)
  5. mampu menganalisis karakteristik lingkungan
  6. mampu menganalisis karakteristik teknologi yang ada saat ini dan teknologi kontemporer serta pemanfaatannya dalam suatu lingkungan pembelajaran.
  7. mampu melakukan refleksi/evaluasi terhadap unsur-unsur situasi sebelum memfinalkan solusi rancangan/desain dan strategi pembelajaran.
C. Kompetensi terkait Perancangan dan Pengembangan (Design and Development)
  1. mampu menentukan, memodifikasi, atau menciptakan model desain dan pengembangan yang tepat/sesuai dengan proyek yang diberikan.
  2. mampu menentukan dan menggunakan berbagai teknik untuk menentukan dan mengurutkan materi dan strategi pembelajaran.
  3. mampu menentukan atau memodifikasi bahan-bahan ajar yang telah ada.
  4. mampu mengembangkan bahan ajar.
  5. mampu merancang pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individu dan kelompok siswa (audiens)
  6. mampu mengukur dan mengevaluasi sistem pembelajaran dan dampaknya.
D. Kompetensi terkait dengan Implementasi dan Manajemen (Implementation and Management)
  1. mampu merencanakan dan mengelola proyek desain sistem pembelajaran.
  2. mampu berkolaborasi, bermitra dan melakukan hubungan baik dengan antar partisipan
  3. mampu menerapkan keterampilan bisnis untuk mengelola proyek desain pembelajaran.
  4. mampu mendesain sistem manajemen pembelajaran
  5. mampu memberikan jaminan implementasi produk dan program  pembelajaran secara efektif.
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan 3D, hologram dan nano teknologi3D :
3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika.
Hologram :
Hologram adalah produk dari teknologi holografi. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk mikroskopik. Hologram bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasi-informasi optik itu kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan.
Hologram merupakan jelmaan dari gudang informasi (information storage) yang mutakhir. Kelebihan hologram ialah ia mampu menyimpan informasi, yang di dalamnya memuat objek-objek 3 dimensi (3D). Tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar pada umumnya. Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang merupakan bagian dari fenomena gelombang.
Nano teknologi :
Nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer, atau sepermilyar meter. Nano teknologi merupakan  suatau teknologi yang dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom apabila berukuran  nanometer. Jadi apabila molekul atau struktur dapat dibuat dalam ukuran nanometer maka akan dihasilakan sifat-sifat baru yang luar biasa. Sifat-sifat baru inilah yang dimanfaatkan untuk keperluan teknologi, sehingga teknologi ini disebut nano teknologi.

    1. Jelaskan dampak positif dan negative dari teknologi ini :
3D/3dimensi
Dampak Positif:.Internet sekarang ini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari peradaban manusia. Contohnya sekarang ini,kita sangat bergantung pada tehnologi ini.Apapun kita bisa lakukan di internet,misalnya: cari tugas, cari teman, baca berita di internet, liat tv bisa di internet, bahkan kejahatan pun sekarang bisa lewat internet. Begitulah manfaat internet.Dampak internet terbagi 2,yaitu positif dan negatif.Tergantung dari penggunanya itu sendiri yang menggunakan internet untuk apa.
Dampak positif: untuk mencari bahan-bahan tugas,referensi,pertemanan,informasi-informasi yang dapat menambah pengetahuan, bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain, kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Dampak negatif :seperti cyber crime yaitu kejahatan yang dilakukan seseorang dengan sarana internet, bentuknya seperti Hacking, Cracking.Pornografi :internet adalah informasi yang sangat mudah kita dapatkan,terutama pornografi yang sangat merajalela dan bisa diakses oleh siapapun dan dimanapun.Dengan mudahnya pornografi diakses,maka berakibatkan seseorang untuk bertindak kriminal.Perjudian,Penipuan dll.
Dampak Negatif Pornografi, Banyak orang yang beranggapan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Penipuan Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut. Carding Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka. Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
Hologram
Dampak Positif
1. Efisien waktu
2. Berbagai kesibukan manusia untuk menghadiri banyak pertemuan bisa diwakili dengan  3D Hologram ini.
3. Menghemat tenaga karena tidak perlu repot bolak-balik.
4. Mobilitas yang tinggi menjadi tidak terganggu.
5. Bisa mewakili bentuk asli yang sesungguhnya, sehingga orang tidak hanya membayangkan dalam otak saja.
6. Bisa melakukan beberapa aktifitas di waktu yang sama. 
Dampak Negatif
  1. Tatap muka langsung frekuensinya jadi semakin kecil.
  2. Orang menjadi malas untuk repot karena sudah dimanjakan oleh teknologi
  3. Manipulasi, bisa saja data orang lain digunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan kejahatan.
  4. Orang yang ingin melakukan kejahatan, misalnya mencuri data rahasia orang lain tidak perlu datang langsung ke tempat bersangkutan.
  5. Orang yang ingin melakukan kejahatan, misalnya mencuri data rahasia orang lain tidak perlu datang langsung ke tempat bersangkutan.
  6. Orangtua yang sibuk bekerja bisa kehilangan waktu intimnya dengan anak-anaknya.
Nanoteknologi
Dampak positif:
  • mengefisienkan energi secara lebih baik.
  • Mengurangi efek negatif dari pemanfaatan sumber daya.
Dampak negatif:
  • Masih sulit untuk dikembangkan di indonesia.
  • Masih terbilang teknologi elit.

Soal 5 : Berbagai disiplin keilmuan yang dijadikan landasan dalam perkembangan teknologi pendidikan, diantaranya Landasan teori sistem, psikologi, komunikasi, teori ekonomi  dan manajemen beserta teori organisasi.
Jelaskan kontribusi masing-masing teori tersebut dalam perkembangan Teknologi Pendidikan dan berikan contoh.
Jawab :
Landasan teori sistem dalam perkembangan Teknologi Pendidikan dan contohnya
sebuah sistem untuk mencapai tujuan teknologi pendidikan adalah untuk memcahkan masalah belajar. Salah satu bagian dari proses belajar adalah penyampaian dan pengolahan informasi. Di sini keduanya memiliki kesamaan konsep yang kemudian berpengaruh terhadap teknologi pendidikan.
Konsep Kecepatan, Network, dan Efisiensi Ketiga konsep ini sangat berpengaruh terhadap konsep teknologi pendidikan dimana penerapan teknologi pendidikan mempunyai potensi untuk:
1)      Meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan:
– Mempercepat tahap belajar (rate of learning)
– Membantu guru menggunakan waktunya secara lebih baik
– Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi.
2)      Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, dengan jalan:
–  Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
–  Memberikan kesempatan anak berkembang sesuai kemampuannya.
3)      Lebih memantapkan pengajaran, dengan jalan:
–  Meningkatkan kapabilitas manusia dengan berbagai media
–  Penyajian informasi dan data secara lebih kongkrit.
4)      Memungkinkan belajar secara seketika (immediacy learning) karena dapat:
–  Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar sekolah
–  Memberikan pengetahuan langsung.
5)      Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas, dengan jalan:
–  Penyajian informasi menembus batas geografi
– Sumber belajar yang lebih luas/ keanekaragaman sumber.
– Pendidikan sepanjang hayat.
Tahapan tersebut meliputi:
  1. Emerging, yaitu menyadari pentingnya TIK untuk pembelajaran
  2. Applying,  yaitu mulai belajar memakai TIK, Mencoba online, office, searching, dll
  3. Integrating, yaitu memakai TIK dalam pembelajaran, mengIntegrasikan dalam RPP, dll.
  4. Transforming, meliputi Reformasi Pendidikan, Membangun Knowledge-Based Society.
Contoh Teknologi Informasi yang erat kaitannya dengan penyelesaian masalah pendidikan diantaranya adalah:
  1. Teknologi Siaran
  2. Satelit Komunikasi
  3. Teknologi Video dan Penyimpan Data
  4. Komputer
Psikologi dalam perkembangan Teknologi Pendidikan dan contohnya
Psikologi adalah ilmu yang memepelajari gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam bentuk perilaku baik manusia ataupun hewan yang pemanfaatannya untuk kepentingan manusia ataupun aktivitas-aktivitas individu baik yang disadari ataupun yang tidak disadari yang diperoleh melalui suatu proses atau langkah-langkah ilmiah tertentu.
Ilmu psikologi itu sendiri juga berkembang dalam dua cabang, antara lain sebagai berikut:
  1. Psikologi umum: mempelajari gejala psikis pada manusia seperti motivasi, intelegensi, minat dan sebagainya.
  2. Psikologi terapan: mempelajari gejala psikis manusia menurut aspek-aspek tertentu sesuai dengan tujuannya. Psikologi terapan meliputi psikologi pendidikan, psikologi belajar, psikologi komunikasi dan sebagainya.
Beberapa teori psikologi yang mempengaruhi langsung penerapan Teknologi Pendidikan:
  1. Tingkah laku yang diperkuat lebih besar kemungkinannya untuk muncul kembali
  2. Penguatan yang positif cenderung lebih berhasil dari yang negatif
  3. Mengulang segera sesudah mempelajari sesuatu, mengurangi kemungkinan untuk melupakan
  4. Belajar lebih sering terjadi bila tugas yang diberikan berarti bagi subyek, serta dalam batas kemampuannya
  5. Pemberian bantuan yang terlalu banyak menyebabkan berkembangnya rasa tidak mampu, dll.
Aplikasi Psikologi Pendidikan dalam Teknologi Pendidikan adalah yang menyangkut dengan aspek-aspek perilaku dalam ruang lingkup belajar mengajar. Secara psikologis, manusia adalah mahluk individual namun juga sebagai makhluk social dengan kata lain manusia itu sebagai makhluk yang unik. Maka dari itu kajian psikologi pendidikan dalam Teknologi pendidikan seharusnya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaan serta karakteristik-karakteristik individu lainnya.  Dan strategi belajar seperti itu terdapat dalam kajian ilmu Teknologi Pendidikan.
Di dalam Teknologi Pendidikan diajarkan tentang berbagai teori seperti behavioristik dan kognitif. behavioristik sendiri untuk mengetahui sejauh mana respon atau rangsang yang di alami oleh objek. Maka dari pada itu rangsangan awal tidak boleh hilang, dan harus diteruskan dengan rangsangan yang dapat membuat si objek merespon. Untuk merangsang si objek agar mau belajar, maka dibutuhkanlah ilmu psikologi pendidikan. Begitu juga Dengan adanya teori kognitif, kita dapat mengetahui keadaan psikis si objek, perasaan objek yang mempengaruhi bagaimana dan apa yang ia pelajari. Karena pada dasarnya, teori kognitif  lebih memfokuskan pada proses belajar untuk mengerti dunia yang membutuhkan psikologi yang kuat.
Intinya bahwa pengaplikasian psikologi pendidikan terhadap teknologi pendidikan sangat erat karena dalam membuat strategi belajar dan untuk mengetahui tehnik belajar yang baik maka terlabih dahulu kita harus mengerti ilmu jiwa, dalam hal ini adalah psikologi pendidikan.
Komunikasi dalam perkembangan Teknologi Pendidikan dan contohnya
Teknologi Komunikasi Pendidikan merupakan kajian yang mempelajari tentang pemahaman dan penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis konsep teknologi komunikasi dalam pendidikan, mengadopsi hasil inovasi teknologi komunikasi dalam mengembangkan pendidikan dan pembelajaran, serta mampu menerapkan konsep dan prinsip serta cara kerja hasil inovasi di bidang teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan dan desain pembelajaran. Teknologi komunikasi dalam teknologi pembelajaran merupakan pemanfaatan teknologi komunikasai oleh guru/pengajar dan siswa/pelajar, dimana teknologi yang berkembag dalam penerapan model pembelajaran berbasis TIK adalah pembelajaran elektronik (e-learning). Teknologi komunikasi dalam teknologi pembelajaran contohnyameliputi:
1)         CBT(Computer Based Training), pelatihan berbasis komputer
2)         CBI (Computer Based Instruction), pembelajaran berbasis komputer
3)         DL (Distance Learning), belajar jarak jauh
4)         DE (Distance Education), pendidikan jarak jauh
5)        CLE (Cybernetic Learning Environment), lingkungan belajar jaringan maya
6)         Teleconferencing, telekonferensi
7)         Desktop Videoconferencing, videokonferensi desktop/ antar muka
8)         ILS (Integrated Learning System), sistem pembelajaran terpadu
9)         LCC (Learner-Centerted Classroom), pembelajaran-terpusat di kelas
10)     WBT (Web-Based Training), pelatihan berbasis web
Kehadirannya teknologi komunikasi telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi khususnya bidang pendidikan dengan penerapan e-learning.
Teori ekonomi  dan manajemen dalam perkembangan Teknologi Pendidikan dan contohnya
Setiap teknologi dibangun atas dasar suatu teori tertentu, teknologi pembelajaran dibangun atas dasar beberapa prinsip-prinsip ilmu dan salah satunya ditarik dari teori ekonomi terutama manajemen dan hasil-hasil penelitian dalam kegiatan ekonomi dan manajemen. Teori ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu:
a) teori ekonomi makro yang membahas perilaku negara, masyarakat atau kelompok masyarakat dengan variabelnya pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, anggaran pemerintah, kebijakan moneter dan sebagainya;
b) teori ekonomi mikro membahas perilaku agen ekonomi yang kecil yaitu konsumen individual atau sebuah perusahaan, sekolah atau satuan pendidikan dan keluarga.
Perkembangan ekonomi makro berpengaruh pula dalam bidang pendidikan, seperti banyak orang kaya yang menjadi orang tua asuh, terlaksananya sistem link and match, munculnya sejumlah sekolah unggulan, dan lain-lain. Dengan demikian ekonomi mempunyai peran yang besar bagi kehidupan seseorang, masyarakat dan negara bahkan dunia.   Ekonomi pendidikan memusatkan perhatiannya pada investasi sumber daya manusia, dengan subyek pengamatan atau kajiannya pada analisis atas nilai ekonomis pendidikan dan analisis atas aspek ekonomis institusi pendidikan.   Pendidikan sebagai suatu proses untuk menciptakan suatu hasil, tidak mungkin terbebas dari pertimbangan atau nilai ekonomi. Sebalinya pendidikan juga memberi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi, dalam menyediakan sumber daya manusia yang berpengetahuan, berketerampilan, dan menguasai teknologi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Ekonomi pendidikan sama fungsinya dengan sumber-sumber pendidikan yang lain, seperti guru, kurikulum, peralatan, media pembelajaran, dan sebagainya yang semuanya bermuara pada pengembangan potensi peserta didik.   Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal,  politik, kesehatan, keluarga, pendidikan termasuk teknologi pendidikan dan lain sebagainya.   Masalah pokok ilmu ekonomi adalah kebutuhan manusia yang bersifat tak terbatas dan sumber-sumber ekonomi yang jumlahnya terbatas, akibatnya dihadapkan pada masalah pilihan yang terbaik. Alternatif yang terbaik menurut prinsip-prinsip atau hukum-hukum ekonomi harus memenuhi syarat efektivitas dalam mencapai sasarannya dan memenuhi syarat efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber yang sedikit atau sekecil mungkin.
Dalam memecahkan masalah-masalah belajar pada manusia perlu berlandaskan teori ekonomi untuk memilih alternatif terbaik yang memenuhi syarat paling efektif dan paling efisien, dengan menerapkan teknologi pendidikan.  Mengingat jumlah sasaran yang harus dilayani cukup besar, kesempatanya sangat terbatas, dan sumber belajar tradisional makin terbatas pula, maka perlu dikembangkan alternatif layanan pendidikan yang paling efektif dan efisien, dan hal tersebut dapat  tercapai dengan menerapkan teknologi pendidikan. Teknologi pembelajaran berupaya untuk merancang, mengembangkan dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar.  Kontribusi ilmu ekonomi dalam teknologi pendidikan yaitu menekankan pada proses untuk memperoleh nilai tambah, yaitu belajar akan lebih berkualitas, lebih produktif, lebih efisien, lebih efektif, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat, dan sebagainya. Implikasi manajemen dalam teknologi pendidikan adalah untuk mengendalikan atau mengontrol praktek teknologi pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi.
teori organisasi dalam perkembangan Teknologi Pendidikan dan contohnya
Teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi. Thomson mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3 jenis :
1) Teknologi perantara (mediating technology),
2) Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology),
3) Teknologi intensif (intensitive technology).
Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya:
1.    Penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam, dan terintegrasi, sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud.
2.    Teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran.
3.    Teknologi pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik.
4.    Teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.
Jika pendidikan adalah wadah untuk suatu proses pencapaian keberhasilan pembelajaran, maka teknologi pendidikan adalah alat dari proses tersebut. Diantara kegunaan teknologi pendidikan antara lain:
1.    Menghasilkan teori pembelajaran
2.    Mengembangkan strategi pembelajaran
3.    Mengembangkan pola pembelajaran
4.    Mengusahakan sumber belajar
5.    Mengemas materi pelajaran
Untuk menerapkan teknologi pendidikan dalam sebuah sistem maupun lembaga pendidikan khususnya pendidikan Islam, tentunya dibutuhkan seorang pendidik atau pelaksana pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam beberapa bidang sebagai berikut:
1.    Perancang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar
2.    Pengembangan proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis computer, teknologi terpadu.
3.    Pemanfaatan/penggunaan proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemanfaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institutionalisasi serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
4.    Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan sistem informasi pendidikan.
5.    Evaluasi/ penilaian; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif.
Apabila sebuah lembaga pendidikan mempunyai tenaga yang kompeten dalam beberapa bidang di atas, maka akan lebih mudah bagi lembaga tersebut untuk menerapkan teknologi pendidikan secara maksimal serta memperoleh hasil yang maksimal juga
Beberapa contoh implementasi pemanfaatan teori teknologi dalam proses pendidikan antara lain:
a.    Pendidikan Dasar dan Menengah, teknologi diharapkan mempengaruhi peningkatan motivasi, menguatkan pengajaran, meningkatkan lingkungan psikologi di dalam kelas
b.    Pendidikan Tinggi, penggunanan teknologi dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi mahasiswa dalam mengembangkan intelektualnya sehingga dapat mengembangkan penelitian dan pengembangan ilmu baik teoretis maupun terapan
c.    Belajar Jarak Jauh, menyediakan media perantara antara pelajar dan lembaga pendidikannya
d.   Pendidikan Luar Biasa, berfungsi sebagai alat bantu bagi anak-anak yang menglami kelainan
e.     Pendidikan dan Latihan, berpengaruh langsung terhadap persiapan tenaga kerja yang semakin kompleks untuk menghasilkan tenaga terampil
f.     Dalam Pendidikan Matematika, hal ini berkaitan dengan program-program yang telah disiapkan, alat peraga dan penyelesaian soal-soal
g.    Dalam Pendidikan Sains, beruapa aplikasi program komputer dan sistem pemodelan
h.    Dalam Pendidikan Bahasa, berkaitan dengan penulisan, mendengarkan, telekomunikasi dan lainnya.

Daftar Pustaka
Djaali, H. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Kartono, K. 1984. Psikologi Umum.Bandung:Alumni
Miarso, YusufHadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas bekerjasama dengan Kencana
Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan.Jakarta:Rineka Cipta
Smaldino,Sharon E., Deborah L/Lowther, dan James D.Russel.(2011). Instructional Technologi & Media for Learning(edisi kesembilan). Terjemahan.Jakarta: Kencana.
Drs. Thomas Orbit, M.Pd. 2012. Teori Organisasi. Palangka Raya : Universitas Palangka Raya