- Apa yang dimaksud dengan karya tulis Ilmiah, dan sebutkan contohnya!
Jawaban :
Karya tulis
ilmiah
dapat didefinisikan sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu
kegiatan ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa
pengertian
karya tulis ilmiah
adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan
penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu
penelitian,
baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka
yang didasarkan pada pemikiran (metode)
ilmiah yang logis dan empiris.
Contoh Karya
Tulis Ilmiah
1. Skripsi;
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat
(teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta
empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi
lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis;
adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah.
Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data,
dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas
tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan
kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis
juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses
penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi;
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti
kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang
berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu
pendidikan.
2. Mengapa
permasalahan penelitian perlu ada dalam proses penelitian?
Jawab
:
Karena
Penelitian dapat diawali dengan adanya keingintahuan yang kuat dari
peneliti, tanpa
adanya kejadian yang sangat istimewa (negatif/positif),
seseorang bisa melakukan penelitian karena ada sesuatu hal yang ingin
diketahuinya sendiri guna kepentingan ilmunya sendiri. Seseorang yang
tertarik dalam bidang ilmu manajemen dapat saja meneliti efektivitas
gugus kendali mutu bukan
untuk kegunaan praktis,
tetapi semata-mata ingin membuktikan
teori yang
dipelajarinya, atau untuk menyusun suatu teori yang baru (Hasan
Mustafa, 1997)
3. Bagaimanakah membedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik?
Jawab :
Hipotesis
penelitian / hipotesis kerja
Hipotesis penelitian
/ kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti
terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini
peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan
secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data
yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Hipotesis
statistik
Hipotesis statistik
merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi
statistik.
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Misalnya: H0: r = 0;
atau H0: p = 0
4. Bagaimanakah
sifat-sifat metode pengambilan sampel yang ideal yang dapat
dipertimbangkan oleh seorang peneliti?
Jawab :
Suatu metode
pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh popolasi yang diteliti
b. Dapat menentukan hasil penelitian
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh popolasi yang diteliti
b. Dapat menentukan hasil penelitian
c. Sederhana dan
mudah dilaksanakan
d. Dapat memberikan
keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya.
e. Merupakan
penghematan yang nyata dalam soal waktu, tentaga dan biaya.
5. Sebutkan
langkah-langkah penyusunan proposal penelitian kualitatif
Jawab:Dr.
Endang S Sedyaningsih Mahamit (2006) dalam Asep Suryana (2007:5)
langkah-langkah penyusunan proposal penelitian kualitatif meliputi:
1. Menentukan
permasalahan
2. Melakukan studi
literatur
3. Penatapan lokasi
4. Studi pendahuluan
5. Penetapan metode
pengumpulan data; observasi, wawancara, dokumen, diskusi terarah
6. Analisa data
selama penelitian
7. Analisa data
setelah; validasi dan reliabilitas
8. Hasil; cerita,
personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table frekuensi.
6. Buatlah
rumusan masalah dan rumusan hipotesis penelitian dari judul
penelitian berikut:
“ Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa ”
“ Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa ”
Jawab :
- Bagaimana strategi kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dalam menerapkan perannya sebagai manager dalam meningkatkan profesional guru di sekolah
- Bagaimana strategi kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dalam menerapkan perannya sebagai motivator dalam meningkatkan profesional guru di sekolah
7. Seorang mahasiswa
Pps UIA memilih judul penilitan berikut “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan terhadap
Iklim Organisasi Sekolah”
, untuk itu mahasiswa tersebut harus mengikuti langkah-langkah Ilmiah
dalam menyelesaikan tesisnya itu. Menurut anda apa langkah-langkah
yang akan ditempuh mahasiswa tersebut Dalam penyusunan proposal
penelitian
Jawab :
- Kurikulum (apa yang di ajarkan) mencakup pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan/KTSP yang meliputi : kegiatan perumusan visi, misi dan tujuan sekolah, pengembangan struktur dan muatan kurikulum serta pembuatan kalender akademik
- Proses belajar mengajar meliputi penyusunan silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, pengembangan bahan ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode belajar, penggunaan media pembelajaran fasilitas belajar lainnya
- Assesment (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang di evaluasi, metode evaluasi dan pelaporan.
- Penilaian kinerja guru dan pengembangan profesinya
7. Metode pengolahan data apa yang cocok digunakan mahasiswa tersebut
Jawab :
Metode Penelitian
dan pengembangan yang lebih dikenal dengan istilah Research
And Development
(R & D)
8.
Apakah perbedaan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif
Jawab
:
1. Dari segi perspektifnya penelitian
kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti
bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu
konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari
teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel
tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari
indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan
jawaban dan skor-skornya.\
Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif
emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita
rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan
bahasa dan pandangan informan.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian
kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat
dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya,
melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian
data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau
asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi
penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara
sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau
menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan
,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis,
penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang
berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian
kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis.
Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data,
kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih
mendalam lagi.
4.Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif
mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif
mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan
penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin
mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar
variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan
penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang
makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden
dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah
(size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran
(besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan
diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau
tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan
data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika
pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali
dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti
sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak
memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada
informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas
lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi
yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan
sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau
informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas
informasi.
7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan
penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari
penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan
menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses
secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data
yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle,
berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan
interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema,
konsep atau teori sebagai temuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian
kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian
kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai
bahasa dan pandangan responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian
kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak
perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi
operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika
penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti
penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik
lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah
menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi
subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan
mereka.
10. (Dari segi) analisis data
penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan
menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif
analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan
pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung”
informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir
memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen,
penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu
sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan
para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan
agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam
memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif
instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian
kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan
kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih
tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang
telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap
interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja
konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan
oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif
“sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil
perhitungan atau analisis statistik.
9. Jelaskan
tentang trianggulasi data, dan mengapa trianggulasi data diperlukan
dalam penelitian Ilmiah
Jawab :
triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian
(Moloeng, 2004:330)
Triangulasi dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115)
yaitu wawancara, observasi dan dokumen.
trianggulasi data
diperlukan dalam penelitian Ilmiah karena :
- Dapat membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
- Dapat membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
- Dapat membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
- Dapat membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
- Dapat membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
10. Sebutkan
langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R & D)
Jawab :
Borg dan Gall
menggariskan langkah-langkah umum dalam penelitian dan pengembangan
adalah sebagai berikut :
Menurut Borg dan
Gall (1983) ada 10 langkah pelaksanaan strategi penelitian dan
pengembangan (R&D)
dalam bidang pendidikan :
- Penelitian dan Pengumpulan Data (Research And Information Collection)
Penelitian dan
pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau
observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau
analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi
awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya
melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.
- Perencanaan (Planning)
Perencanaan, yang
mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk
menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil. Hal yang sangat
urgen dalam tahap ini adalah merumuskan Tujuan khusus yang ingin
dicapai oleh produk yang dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk
memberikan informasi yang tepat untuk mengembangkan program-program
atau produk sehingga program atau produk yang diuji cobakan sesuia
dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai.
- Pengembangan Format Produk Awal / Draft Produk (Develop Preliminary Form of Product)
Pengembangan format
produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, proses
pembelajaran dan instrumen evaluasi.
- Ujicoba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
Dilakukan pada 1-3
sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan data hasil wawancara,
observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis.
- Revisi Produk Utama (Main Product Revision)
Dilakukan
berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut
diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang
dikembangkan.
- Ujicoba Lapangan Utama (Main Field Testing)
Dilakukan terhadap
5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data kuantitatif. Hasil
belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan khusus yang
ingin dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan kelompok
control.
- Penyempurnaan Produk Operasional (Operational Product Revision)
Dikerjakan
berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan
melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan
keberhasilan produk dalam pencapaian Tujuan dan mengumpulkan
informasi.
- Uji Lapangan Operasional (Operational Field Testing)
Melibatkan 10-30
sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi,
dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.
- Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision)
Penyempurnaan produk
akhir dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan
operasional.
- Desiminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)
Penyampaian hasil
pengembangan(proses, prosedur, program, atau produk) kepada para
pengguna yang professional melalui forum pertemuan atau menuliskan
dalam jurnal, atau dalam bentuk buku atau handbook.