A. Pendahuluan
Teknologi
merupakan salah satu hal yang tidak bisa lepas dari segala aspek kehidupan
manusia. Teknologi akan semakin berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan
dengan timbul banyaknya kebutuhan – kebutuhan dalam kehidupan manusia. Salah
satunya adalah penggunaan teknologi dalam proses pendidikan. Dalam pendidikan,
teknologi digunakan dengan tujuan untuk menyajikan informasi dalam pendidikan
dan agar tujuan pendidikan tercapai dengan lebih cepat.
Dalam dunia
pendidikan, penggunaan teknologi memberikan
dampak positif dan negatif. Adapun dampak positifnya, antara lain adalah dapat
mempermudah pengajar dalam menyampaikan materi dengan cara yang tidak manual
lagi. Dengan menggunakan teknologi, kita juga dapat memberikan gambaran yang
lebih konkret ketika menyampaikan materi tentang suatu hal. Dan dampak yang lain
adalah dapat mempermudah kita dalam memproses informasi, misalnya dengan
pemanfaatan internet.
Sedangkan dampak
negatif dari penggunaan teknologi dalam pendidikan antara lain adalah, adanya
gangguan teknis yang menjadikan proses pembelajaran menjadi terganggu. Dalam
hal ini bila ternyata teknologi yang kita gunakan tidak lagi membantu. Misalnya
jika dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan LCD tiba-tiba listrik mati,
maka akan menyulitkan kita untuk menyampaikan materi yang telah disiapkan.
Dampak negatif lainnya adalah, akibat kemajuan teknologi, individu cenderung
bersifat individualis dan kurang dalam kehidupan bersosialisasi. Dan terkadang
sebagian individu sering menyalahgunakan teknologi, sehingga membuang waktunya
dengan kegiatan yang kurang bermanfaat.
Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah untuk
memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
Untuk
bisa memanfaatkan teknologi pendidikan dengan baik, tentunya harus kita pahami
terlebih dahulu tentang pengertian dan ruang lingkup dari teknologi pendidikan
itu sendiri, kemudian juga memahami tentang bagaimana pemanfaatan dan
pengembangan teknologi pendidikan. Apabila hal-hal tersebut sudah dipahami,
tentunya akan lebih membantu para praktisi pendidikan untuk memanfaatkan
teknologi pendidikan dengan sebaik-baiknya dalam proses pendidikan dan juga
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
B. Pembahasan
1. Pengertian Teknologi Pendidikan
Istilah teknologi
berasal dari bahasa Yunani technologia yang menurut Webster Dictionary
berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis,
sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skilll,
science atau keahlian, ketrampilan, ilmu.
Dari segi
bahasa, pendidikan berasal dari kata education yang dapat diartikan upbringing
(pengembangan), teaching (pengajaran), instruction
(perintah), pedagogy (pembinaan kepribadian), breeding (memberi
makan), raising (of animal) (menumbuhkan). Dalam bahasa Arab,
kata pendidikan merupakan terjemahan dari kata al-tarbiyah yang dapat
diartikan proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang terdapat pada diri
seseorang, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual. Selain itu kata
tarbiyah juga dapat berarti menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik,
memperbaiki (ashlaha), menguasai urusan, memelihara dan merawat,
memperindah, memberi makna, mengasuh, memiliki, mengatur, dan menjaga
kelangsungan maupun eksistensi seseorang.
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara.
Teknologi
pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terintegrasi, meliputi:
manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia, serta merancang, melaksanakan, menilai
dan mengelola pemecahan masalah tersebut. Dalam teknologi pendidikan, pemecahan
masalah itu terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain dan/ atau
dipilih dan/atau digunakan untuk keperluan belajar sumber-sumber belajar ini
meliputi: pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (setting).
Teknologi pendidikan adalah suatu
cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang
spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada
manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non
manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Secara historis, istilah teknologi pendidikan (educational
technology) dan teknologi pembelajaran (instructional technology)
dimaknai oleh sebagian ahli pendidikan secara terpisah. Ada yang menyetujui
penggunaan istilah “teknologi pendidikan”, dengan alasan bahwa kata
“pendidikan” memberikan cakupan yang lebih luas daripada sekedar menggunakan
kata “pembelajaran”. Selain itu mereka juga beranggapan bahwa kata “pendidikan”
tersebut merujuk pada aneka ragam lingkungan belajar, termasuk belajar di
rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan sebagainya, sementara kalau hanya
menggunakan istilah “pembelajaran”, tentu cakupannya hanya sebatas di
lingkungan sekolah saja. Sedangkan bagi yang setuju dengan menggunakan istilah
“teknologi pembelajaran” berpendapat bahwa kata pembelajaran lebih sesuai
dengan fungsi teknologi, yakni berkenaan dengan permasalahan belajar dan
mengajar, termasuk juga mencakup situasi pelatihan (training). Kedua kelompok
ini sepertinya menggunakan alasan yang seimbang untuk membenarkan pendapat
mereka masing-masing.
Namun seiring dengan perkembangan dunia pendidikan,
perbedaan istilah tersebut telah menghilang. Sejak tahun 1994 istilah
“Teknologi Pendidikan” dan “Teknologi Pembelajaran” dianggap sinonim dan
digunakan secara bergantian oleh kebanyakan ahli pendidikan untuk menjelaskan
penerapan proses dan sarana (tools) teknologi dalam memecahkan
permasalahan belajar dan pembelajaran.
2. Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
Desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian adalah 5 kawasan teknologi
pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik
dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk
melihat kebenaran teori yang ada. Setiap kawasan dalam teknologi pendidikan
memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan praktik dan sebaliknya
teori dan praktik dijadikan pengembangan kawasan. Tiap kawasan tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik.
Hubungan antar kawasan ini bersifat saling melengkapi.
Penjelasan
mengenai masing-masing kawasan/ ruang lingkup teknologi pendidikan adalah
sebagai berikut:
a.
Kawasan
Desain
Yang
dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar
dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain paling
tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu: desain sistem
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik
pembelajar.
b.
Kawasan
Pengembangan
Pengembangan
adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di
dalamnya meliputi: teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis
komputer, dan teknologi terpadu.
c.
Kawasan
Pemanfaatan
Pemanfaatan
adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi
pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan
bahan atau sistem pembelajaran.
d.
Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi
pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program
media dan pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan program media
membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini
menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan
sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.
e.
Penilaian
Penilaian dalam pengertian yang paling luas adalah
aktivitas manusia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menakar
nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Penilaian merupakan proses penentuan memadai
tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup analisis masalah, pengukuran acuan
patokan, penilaian formatif, dan penilaian sumatif.
3. Pengembangan Teknologi Pendidikan
Pengertian teknologi secara umum
adalah proses untuk meningkatkan nilai tambah; produk yang digunakan atau
dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja; struktur atau sistem di
mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan. Semua bentuk teknologi
adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang
pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya,
meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada.
Untuk memenuhi fungsi mempermudah
manusia, teknologi yang digunakan tentunya juga harus terus dikembangkan sesuai
dengan perkembangan kebutuhan manusia. Beberapa contoh pengembangan teknologi
dalam dunia pendidikan antara lain:
a.
Menggunakan teknologi komputer dalam
pembelajaran
Dikenal dengan istilah
"Computer Asisted Instruction (CAI)". atau dalam istilah yang sudah
diterjemahkan disebut sebagai "Pembelajaran Berbantuan Komputer
(PBK)".
CAI adalah suatu program
pembelajaran yang dibuat dalam sistem komputer, di mana dalam menyampaikan
suatu materi sudah diprogramkan langsung kepada pengguna. Materi pelajaran yang
sudah terprogram dapat disajikan secara serentak antara komponen gambar,
tulisan, warna, dan suara.
b.
Menggunakan multimedia
Multimedia pembelajaran mempunyai
pengertian penggunaan banyak media (teks, grafis, gambar, foto, audio, animasi
dan video) atau paling tidak bermakna lebih dari satu media, yang digunakan
untuk menyampaikan materi pembelajaran secara bersama-sama guna mencapai suatu tujuan
pembelajaran tertentu.
c.
Pengembangan kurikulum
d.
Pengembangan siswa
e.
Pengembangan guru
4. Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
Salah
satu teknologi yang memiliki pengaruh besar dalam proses pendidikan adalah
teknologi informasi. Teknologi informasi adalah salah satu perkembangan
teknik teknologi yang dicapai manusia. Dalam perjalannya teknologi informasi
tidak serta merta menjadi seperti sekarang. Butuh proses yang amat panjang
dalam pertumbuhannya.
Negeri
kita memasuki dunia kompetitif, sebuah dunia yang akan berhadapan dengan
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang berkualitas
akan ditentukan oleh pendidikan. Maka dari itu tidak boleh mengabaikan
pendidikan. Bangsa yang tidak peduli dengan pembangunan pendidikan sampai
kapanpun akan menjadi bangsa yang kerdil dan bangsa yang akan tersingkir dari
percaturan dunia. Menyadari akan hal itu, maka pemerintah senantiasa berupaya
menyempurnakan sistem pendidikan dari berbagai segi. Sebab pendidikan harus
mendapat peringkat teratas apabila suatu negara ingin maju dan berkembang
seperti negara-negara lainnya di dunia.
Mustahil
suatu bangsa akan besar dan berkembang bilamana dunia pendidikan diabaikan.
Oleh sebab itu, bangsa manapun di dunia ini akan maju dan berkembang jika
pemerintahnya menomorsatukan pembangunan pendidikan.
Tidak dipungkiri bahwa bahan bacaan adalah faktor
yang menjadikan siswa menemukan khazanah keilmuan yang dapat mengisi khazanah
pengetahuan dalam diri mereka selain dari apa yang disampaikan gurunya. Kalau
di zaman sekarang, peran penting media pendidikan dengan menggunakan media
teknologi seperti komputer, rekaman audio, atau juga film tentu amat sangat
memiliki arti penting. Apalagi jika sistem pendidikan yang bersangkutan
memiliki orientasi pada siswa untuk dicetak sebagai tenaga kerja, akan lebih
lagi nilai penting media semacam itu dalam penemuan khazanah pengetahuan yang
ingin didapat peserta didik.
Meski demikian tetap saja harus ada penyesuaian di
sana-sini agar media pendidikan yang digunakan tepat guna. Dan di sinilah
software teknologi pendidikan diperlukan, bagaimana mengupayakan agar media
pendidikan dengan menggunakan media teknologi bisa dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
Ada satu hal penting yang tetap harus diperhatikan
dalam pengaplikasian sebuah teknologi pendidikan dalam sebuah sistem
pendidikan, bahwa teknologi pendidikan yang digunakan haruslah compatible
dengan kondisi yang ada.
Dari sini kemudian saya berkesimpulan bahwa, memang
semua perangkat dalam sistem pendidikan memiliki peran dan menjadi faktor yang
begitu berpengaruh dalam keberhasilan sistem pendidikan. Dari para pembuat
kebijakan, guru, murid, kurikulum, semuanya memiliki peran penting. Dan
semuanya itu dihubungkan oleh sebuah sistem yang bernama teknologi pendidikan.
C. Teknologi dalam Pengembangan Pendidikan Islam
Kemajuan teknologi dalam tiga dasawarsa ini telah
menampakkan pengaruhnya pada setiap dan semua kehidupan individu, masyarakat
dan negara. Dapat dikatakan bahwa tidak ada orang yang dapat menghindar dari
pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), IPTEK bukan saja
dirasakan individu, akan tetapi dirasakan pula oleh masyarakat, bangsa dan
negara.
Kehadiran IPTEK di negara-negara maju, sudah lama
dirasakan pengaruhnya, karena pada negara-negara tersebutlah kemajuan itu
mula-mula dicapai. Sebaliknya bagi negara-negara berkembang, pengaruh tersebut
baru mulai dirasakan antara lain seperti dalam bidang informasi, buku-buku,
media TV, radio, video, internet dan lain sebagainya.
Sekarang yang menjadi persoalan sekaligus pertanyaan
bagi kita tentunya adalah bagaimana dengan eksistensi pendidikan Islam dalam
menghadapi arus perkembangan IPTEK yang sangat pesat tersebut. Bagaimanapun
tampaknya pendidikan Islam (terutama lembaganya) dituntut untuk mampu
mengadaptasikan dirinya dengan kondisi yang ada. Disamping dapat mengadaptasi
dirinya, pendidikan Islam juga dituntut untuk menguasai IPTEK, dan kalau perlu
merebutnya.
Kenyataan untuk merebut teknologi dan ilmu
pengetahuan tersebut adalah sangat penting, sebab sekarang pembangunan nasional
diarahkan dengan orientasi pada teknologi industri, dalam hal ini tak
terkecuali dalam bidang pendidikan.
Menurut Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie, ada lima prinsip
yang harus diikuti untuk mencapai penguasaan IPTEK yaitu:
a. Melakukan pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang IPTEK yang relevan dengan
pembangunan bangsa.
b. Mengembangkan konsep
masyarakat teknologi dan industri serta melakukan usaha serius dalam merealisasikan
konsep tersebut.
c. Adanya transfer,
aplikasi dan pengembangan lebih jauh dari teknologi yang diarahkan pada pemecahan
masalah-masalah nyata.
d. Kemandirian teknologi, tanpa harus bergantung
ke luar negeri.
e. Perlu adanya
perlindungan terhadap teknologi yang dikembangkan di dalam negeri hingga mampu
bersaing di arena internasional.
Sementara itu pendidikan Islam yang tugas pokoknya
menelaah dan menganalisis serta mengembangkan pemikiran, informasi dan
fakta-fakta kependidikan yang sama sebangun dengan nilai-nilai ajaran Islam
dituntut harus mampu mengetengahkan perencanaan program-program dan
aktivitas-aktivitas operasional kependidikan, terutama yang berkaitan dengan
pengembangan dan pemanfaatan IPTEK sebagaimana digambarkan diatas.
Pendidikan Islam mempunyai sesuatu kekuatan yang
sangat signifikan dipertahankan atau dikembangkan. Hal ini mungkin dapat
dilihat dari tataran filosofis atau konseptual dan pengalaman selama ini dari
lembaga-lembaga pendidikan Islam yang dari waktu ke waktu telah mampu tumbuh di
tengah-tengah dinamika masyarakat.
a. Motivasi kreatifitas
anak didik ke arah pengembangan IPTEK itu sendiri, dimana nilai-nilai Islam
menjadi sumber acuannya.
b. Mendidik keterampilan,
memanfaatkan produk IPTEK bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada
umumnya dan umat Islam pada khususnya.
c. Menciptakan jalinan
yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, dan hubungan yang akrab dengan
para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
d. Menanamkan sikap dan
wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan
menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni dan
kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
Jadi kesanalah pendidikan Islam diarahkan, agar
pendidikan Islam tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan kemajuan IPTEK.
Strategi tersebut merupakan sebagian solusi bagi pendidikan Islam untuk bisa
lebih banyak berbuat. Kendatipun demikian, pendidikan Islam tentu saja tidak
boleh lepas dari Idealitas Al-Qur’an dan As-Sunnah yang berorientasikan kepada
hubungan manusia dengan Allah SWT. (Hablumminallah), hubungan manusia
dengan sesamanya (Hablumminannas) dan dengan alam sekitarnya.
Dari
ketiga orientasi tersebut, tampaknya hubungan dengan alam sekitar menjadi dasar
pengembangan IPTEK, sedang Hablumminallah menjadi dasar pengembangan
sikap dedikasi dan moralitas yang menjiwai pengembangan IPTEK, sedang Hablumminannas
menjadi dasar pengembangan hidup bermasyarakat yang berpolakan atas
kesinambungan, keserasian, dan keselarasan dengan nilai-nilai moralitas yang
berfungsi menentramkan jiwa manusia, sehingga terciptalah kedamaian.
Adanya pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan tentu memiliki pengaruh yang sangat besar bagi
perkembangan kualitas proses maupun output pendidikan, baik pendidikan secara
umum maupun pendidikan Islam. Pendidikan yang dulu dilakukan dengan cara yang
sederhana sekarang sudah berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Teknologi
pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi
kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya:
1. Penyebaran
informasi secara luas, merata, cepat, seragam, dan terintegrasi, sehingga
dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud.
2. Teknologi
pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta
mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau
proposisi materi pelajaran.
3. Teknologi
pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar
yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak
didik.
4. Teknologi
pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi
secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan
memanfaatkannya.
Jika pendidikan
adalah wadah untuk suatu proses pencapaian keberhasilan pembelajaran, maka
teknologi pendidikan adalah alat dari proses tersebut. Diantara kegunaan
teknologi pendidikan antara lain:
1. Menghasilkan
teori pembelajaran
2. Mengembangkan
strategi pembelajaran
3. Mengembangkan
pola pembelajaran
4. Mengusahakan
sumber belajar
5. Mengemas
materi pelajaran
Beberapa contoh
implementasi pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan antara lain:
a.
Pendidikan Dasar dan Menengah,
teknologi diharapkan mempengaruhi peningkatan motivasi, menguatkan pengajaran,
meningkatkan lingkungan psikologi di dalam kelas
b.
Pendidikan Tinggi,
penggunanan teknologi dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi mahasiswa
dalam mengembangkan intelektualnya sehingga dapat mengembangkan penelitian dan
pengembangan ilmu baik teoretis maupun terapan
c.
Belajar Jarak Jauh,
menyediakan media perantara antara pelajar dan lembaga pendidikannya
d.
Pendidikan Luar Biasa,
berfungsi sebagai alat bantu bagi anak-anak yang menglami kelainan
e.
Pendidikan dan Latihan,
berpengaruh langsung terhadap persiapan tenaga kerja yang semakin kompleks
untuk menghasilkan tenaga terampil
f.
Dalam Pendidikan Matematika,
hal ini berkaitan dengan program-program yang telah disiapkan, alat peraga dan
penyelesaian soal-soal
g.
Dalam Pendidikan Sains,
beruapa aplikasi program komputer dan sistem pemodelan
h.
Dalam Pendidikan Bahasa,
berkaitan dengan penulisan, mendengarkan, telekomunikasi dan lainnya.
Untuk
menerapkan teknologi pendidikan dalam sebuah sistem maupun lembaga pendidikan
khususnya pendidikan Islam, tentunya dibutuhkan seorang pendidik atau pelaksana
pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam beberapa bidang sebagai berikut:
1.
Perancang proses dan sumber
belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran,
desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar
2.
Pengembangan proses dan sumber
belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak,
teknologi audiovisual, teknologi berbasis computer, teknologi terpadu.
3.
Pemanfaatan/penggunaan proses dan
sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemanfaatan media
pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institutionalisasi
serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
4.
Pengelola proses dan sumber
belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan sistem
informasi pendidikan.
5.
Evaluasi/ penilaian; dengan
lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan
patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif.
Apabila sebuah lembaga pendidikan Islam mempunyai tenaga yang
kompeten dalam beberapa bidang di atas, maka akan lebih mudah bagi lembaga
tersebut untuk menerapkan teknologi pendidikan secara maksimal serta memperoleh
hasil yang maksimal juga. Dengan demikian, mutu dari pendidikan Islam tidak
akan dipandang remeh atau dinomorduakan setelah pendidikan umum.
D. Kesimpulan
Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu proses yang
kompleks dan terintegrasi, meliputi: manusia, prosedur, ide, peralatan dan
organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah
tersebut. Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu terjelma dalam
bentuk semua sumber belajar yang didesain dan/ atau dipilih dan/atau digunakan
untuk keperluan belajar sumber-sumber belajar ini meliputi: pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan latar (setting).
Untuk
menerapkan, teknologi pendidikan ini memiliki beberapa ruang lingkup atau
kawasan yang terbagi menjadi 5 bagian, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan dan penilaian. Berdasarkan kawasan-kawasan tersebut, maka seorang pakar
teknologi pendidikan dapat berprofesi atau memiliki bidang garapan sebagai
berikut:
1.
Perancang proses
dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar.
2.
Pengembangan
proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan
teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis computer, teknologi
terpadu.
3.
Pemanfaatan/penggunaan
proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemanfaatan
media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan
institutionalisasi serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
4.
Pengelola proses
dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek,
pengelolaan sistem informasi pendidikan.
5.
Evaluasi/
penilaian; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah,
pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif.
DAFTAR
RUJUKAN