Senin, Januari 06, 2020

Asam lambung

Punya Asam Lambung, Makanan Apa yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari?





Penulis: Ellyvon Pranita

Editor: Gloria Setyvani Putri

Asam lambung naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi di mana isi lambung naik ke kerongkongan.

Saat asam lambung kambuh, biasanya muncul gejala mulas dan nyeri di perut bagian atas. Selain itu, juga memicu sensasi panas di dada, mulut terbakar, hingga batuk.

Oleh sebab itu, mengubah pola makan dan gaya hidup dapat membantu mengobati GERD.

Perlu diketahui juga, asam lambung naik bukanlah penyakit langka. Situs kesehatan Healh Line pernah menyebut, 60 persen populasi orang dewasa di dunia berpotensi mengalami masalah asam lambung.

Lantas, makanan apa saja yang bisa dikonsumsi dan harus dihindari agar gejala GERD tidak muncul?

Makanan yang harus dihindari

Sebuah artikel yang diterbitkan Gastroenterology Research and Practice Journal, menemukan hubungan antara refluks esofagitis - peradangan yang biasanya disebabkan oleh GERD - dengan asupan makanan tertentu yang tinggi.

Makanan yang memperburuk gejala GERD antara lain:

1. Makanan dan minuman tinggi lemak

Dilansir Hello Sehat, lemak memang dibutuhkan dalam jumlah tertentu oleh tubuh. Namun, makanan dengan lemak tinggi dapat merangsang lepasnya hormon cholecystokinin.

Hormon inilah yang bisa memicu kendurya katup kerongkongan dan menyebabkan asam lambung naik.

Adapun, contoh makanan dan minuman dengan kandungan lemak tinggi yaitu sebagai berikut.

Susu tinggi lemak dan produk olahannya

Daging merah seperti sapi, kambing dan domba

Gorengan maupun makanan lainnya yang digoreng

Makanan penutup seperti kue, es krim, dan lain sebagainya dengan kandungan lemak tinggi.


2. Susu sapu

Studi yang terbit di Gut and Liver meneliti hubungan antaea alergi susu sapi dan gejala GERD pada anak-anak.

Para peneliti menemukan, anak-anak yang mengonsumsi susu sapi sering mengalami gejala GERD. Namun, penelitian ini belum menemukan apakah hal tersebut juga berlaku untuk orang dewasa.

Biasanya, gejala GERD yang muncul setelah mengonsumsi produk susu sapi adalah kembung.

Dengan mengurangi konsumsi susu sapi, maka gejala GERD dapat berkurang.

3. Cokelat

Pada umumnya cokelat mengandung kafein dan stimulan lainnya seperti theobromine, yang bisa mengakibatkan peningkatan asam lambung.

Selain itu, methylxanthine yang terkandung pada cokelat juga dipercaya dapat melemahkan kekuatan otot pada katup kerongkongan.

Serta, kandungan lemak di dalam cokelat yang cukup tinggi juga bisa memicu kambuhnya gejala maag.

4. Kafein dalam kopi

Kopi menjadi minuman yang banyak dicari orang-orang, tapi tahukah Anda jika kafein yang terkandung dalam kopi dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah.

Hal inilah yang dapat meningkatkan asam lambung dan naik kembali ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman ataupun sakit perut.

5. Soda

Selain membuat perut terasa kembung, soda dan minuman berkarbonasi dapat memicu peningkatan asam lambung dan menjadi sumber awal kemunculan maag.

6. Alkohol

Penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Zhejiang University Science B, mengungkapkan alkohol dapat membuat otot pada katup kerongkongan menjadi lemah.

Selain itu juga memicu rasa terbakar pada dada (heartburn), karena kenaikan asam lambung termasuk bir dan anggur.

7. Makanan pedas

Makanan pedas menjadi favorit banyak orang, mungkin Anda juga menjadi salah satunya yang menyukai makanan pedas.

Makanan pedas yang biasanya diolah dari cabai, memiliki kandungan zat bernama capsaicin di dalamnya.

Capsaicin ini dapat memperlambat kerja sistem pencernaan, dan otomatis proses pencernaan makanan pun memakan waktu yang lebih lama, sehingga pada orang yang sedang mengalami maag akan semakin memperburuk kondisinya.

Selain itu, makanan pedas dapat menimbulkan iritasi pada lapisan kerongkongan, yang buruknya bisa sampai meradang.

8. Makanan asin

Menghindari makanan asin bukan hanya untuk mencegah hipertensi, melainkan Anda sebaiknya menghindari makanan asin karena dapat memicu kenaikan asam lambung.

9. Buah citrus seperti jeruk

Penelitian yang dimuat dalam The Korean Journal of Gastroenterology, dari 328 orang yang mengeluhkan rasa terbakar pada dada sebagai gejala maag, sebanyak 67 persen diantaranya mengalami keparahan gejala setelah mengonsumsi jeruk.

Jeruk, lemon, jeruk nipis maupun jeruk bali adalah berbagai buah-buah yang termasuk ke daam kelompok citrus.

10. Tomat

Ketika mengonsumsi tomat dalam jumlah terlalu banyak, kandungan asam sitrat dan asam malat yang ada di dalam tomat bisa memengaruhi sistem pencernaan, serta memicu kenaikan asam lambung.

11. Bawang

Segala bentuk bawang, baik bawang merah, putih, atau bombay, bisa membuat otot pada kerongkongan bagian bawah melemah, sehingga membuat asam lambung bisa dengan mudah naik kembali ke kerongkongan.

Meski begitu, makanan pemicu asam lambung naik dapat berbeda antara satu orang dengan orang lain.

Untuk mengetahui makanan apa yang bisa memicu asam lambung Anda naik, cobalah untuk menghilangkan makanan di atas dari piring Anda dan melihat apakah gejalanya membaik atau tidak.

Makanan yang dianjurkan

Penelitian pada 2013 terhadap lebih dari 500 orang menemukan beberapa makanan yang dapat mengurangi gejala GERD.

Makanan itu antara lain:

1. Protein rendah kolesterol
Sebagai contoh salmon, almond, unggas tanpa lemak, dan kacang-kacangan.

Karbohidrat tertentu
Karbohidrat di sini bisa ditemukan di buah-buahan, sayuran, kentang, dan beberapa biji-bijian.

2. Vitamin C

Makanan kaya vitamin C yang terkandung dalam buah dan sayuran juga dapat mengurangi gejala GERD.

3. Buah kaya serat, magnesium, dan potasium

Buah-buahan yang menagndung ketiga hal itu antara lain buah beri, apel, pir, alpukat, melon, persik, dan pisang

4. Sayuran hijau

Sebagai contoh brokoli, bayam, kangkung, dan asparagus.

Penelitian juga menunjukkan bahwa makanan tinggi serat, terutama serat larut, dapat membantu mengurangi gejala GERD.

Sumber https://sains.kompas.com/read/2020/01/06/173300023/punya-asam-lambung-makanan-apa-yang-harus-dikonsumsi-dan-dihindari-?page=all