Jumat, Maret 17, 2017

1001 KISAH KEJAYAAN NEGERI ATLANTIS

 

DENGAN IJIN ALLAH SWT, ATLANTIS AKAN KEMBALI MUNCUL KE PERMUKAAN

Kita semua pasti pernah mendengar kisah dongeng negeri Atlantis, ada sebagian yang menganggap itu hanyakhayalan namun ada juga yang meyakini bahwa negeri itu memang pernah ada. Sebagian orang tidak meyakini adanya negeri Atlantis karena kurangnya bukti yang kuat dan memadai untuk mendukung kebenaran keberadaannya. Lalu apa kata Al Quran mengenai hal ini? Sebuah ramalan menyebutkan bahwa negeri Atlantis akan kembali muncul ke permukaan di akhir jaman kelak, di dalamnya terdapat manusia-manusia cerdas dengan kemampuan iptek mumpuni dan kadar iman islam yang tinggi. Manusia ini akan berjuang di jalan Allah swt dan sebagaimana ramalan banyak ahli bahwa akan datang pasukan panji hitam dari arah timur, yang disinyalir itu berasal dari semenanjung Asia. Dengan ijin-Nya, sekali lagi Allah swt akan mengijinkan bangsa ini Berjaya untuk menutup akhir jaman.

Ada sebagian berpendapat bahwa orang-orang (kaum kafir) telah mengetahui kebenaran fakta ini bahwa Asia adalah negeri Atlantis yang hilang, namun mereka dengan sengaja menutup kebenaran tersebut, dengan tujuan agar orang Asia tidak berbalik arah menentang kepentingan mereka. Karena bagi mereka (kaum kafir) orang-orang Asia adalah salah satu penghalang terbesar bagi misi-misi besar mereka kelak di akhir jaman. Mereka dengan sengaja menutupi fakta tersebut, agar orang Asia masih tetap setia menjadi tanah jajahan mereka, dan tidak ada satupun yang menjadi pemberontak atas segala asset berharga yang mereka tanam. Sebuah fakta terbesar yang sudah banyak di tutup-tutupi oleh mereka adalah, bahwa bangsa pembukan awal peradaban adalah para pendiri negeri Atlantis yang gagah perkasa dan di penghujung jaman kelak juga akan diakhiri dengan kejayaan keturunan bangsa Atlantis sekali lagi dengan ijin Allah swt.

1001 KISAH KEJAYAAN NEGERI ATLANTIS

Pada mulanya adalah Plato (427-347 SM), seorang filsuf Yunani, yang mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua karyanya, Timaeus dan Critias. Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM. Dikisahkan di kedua karya itu, Atlantis adalah kota dengan peradaban tinggi dan teknologi sangat maju.

Atlantis, kata Plato, punya kekuatan maritim dahsyat, dan berada di depan “Pilar-pilar Hercules.” Tanahnya subur, rakyatnya makmur. Dia semacam surga di bumi, yang wilayahnya meliputi barat Eropa hingga Afrika. Plato mengatakan, Atlantis hadir sekitar 9.000 tahun sebelum mazhab Solon, atau 9.600 tahun sebelum zaman Plato hidup.

KLAIM BERBAGAI AHLI GEOLOGI; MENUNJUK INDONESIA TEPATNYA

Meski sudah menjadi bahan kontroversi diberbagai media, topic kebenaran negeri Atlantis ini selalu saja menarik untuk diselidiki. Sejumlah karya lahir, dan menunjukkan daerah tertentu diduga bagian dari ‘Kejayaan yang Tenggelam’ itu ada di Indonesia, yang juga masuk dalam daftar spekulasi para peneliti dan peminat mitologi Atlantis. Misalnya, Profesor Arysio Santos dari Brazil. Dia geolog dan fisikawan nuklir. Lalu, ada ahli genetika dari Oxford, Inggris, Profesor Stephen Oppenheimer. Keduanya menduga wilayah Indonesia memendam sisa-sisa ‘Surga Yang Hilang’ itu. Santos menampilkan peta wilayah Indonesia dalam bukunya yang terbit pada 2005, “Atlantis: The Lost Continent Finally Found.” Benua hilang itu kemungkinan berada di sebagian Indonesia dan Laut China Selatan, demikian keyakinan Santos. Dalam karya itu, dia mengklaim telah melakukan riset perbandingan, seperti kondisi wilayah, cuaca, potensi sumber daya alam, gunung berapi, dan pola hidup masyarakat setempat.

Dalam buku itu, dia berhipotesis, wilayah Nusantara dulunya adalah Atlantis. Bagi Santos, indikasi itu antara lain soal luas wilayah. Seperti dikatakan Plato, Atlantis “lebih besar dari gabungan Libya (Afrika Utara) dan Asia (Minor)”. Indonesia, oleh Santos, dianggap cocok dengan karakter geografi itu. Video wawancara Santos di laman YouTube, menampilkan dia tak ragu bahwa Atlantis benar-benar ada, dan bukan sekedar mitos. Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis, dan ragu akan keberadaan kota yang hilang itu. “Karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Mereka mencarinya di Laut Atlantis,” kata dia dalam wawancara di YouTube, seperti dimuat laman Hubpages.

Adanya anggapan Atlantis berada di Samudera Atlantis, memang logis. Namun, itu bukan lokasi yang tepat. “Atlantis berada di Lautan Hindia [Indonesia], di belahan lain bumi,” kata dia. Di belahan bumi timur itulah, peradaban bermula. Namun, kata dia, Samudera Hindia atau Laut China Selatan sebagai lokasi Atlantis hanya batasan. “Lebih pastinya di Indonesia,” lanjut Santos. Sebelum zaman es berakhir 30.000 sampai 11.000 tahun lalu, di Indonesia terdapat daratan besar. Saat itu permukaan laut 150 meter lebih rendah dari yang ada saat ini. Di lokasi itulah tempat bermulanya peradaban manusia. Sementara, sisa bumi dari Asia Utara, Eropa, dan Amerika Utara masih diselimuti es.

Pulau-pulau yang tersebar di Indonesia dianggap sebagai puncak gunung, dan dataran tinggi dari suatu benua yang tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, dan amblesnya dataran rendah di akhir Masa Es Pleistocene. Itu terjadi sekitar 11.600 tahun lampau. “Itu adalah rentang waktu sama dengan dipaparkan Plato dalam dialog ciptaannya saat menyinggung Atlantis,” tulis Santos pada bagian pendahuluan di bukunya. Berbeda dengan keyakinan para peneliti sebelum atau pada generasi Santos, dia pun optimistis bahwa Indonesia, yang disebut sebagai bekas peninggalan Atlantis, menjadi cikal bakal lahirnya sejumlah peradaban kuno. Para penghuni wilayah yang selamat dari naiknya permukaan air laut dan letusan gunung berapi akhirnya berpencar mencari tempat-tempat baru. Mereka “pindah ke wilayah-wilayah yang kini disebut India, Asia Tenggara, China, Polynesia, Amerika, dan Timur Dekat,” tulis Santos.

Penjelasan serupa juga dikemukakan penulis asal Inggris, Stephen Oppenheimer, dalam buku “Eden in The East: The Drowned Continent of Southeast Asia” (1998). Dia menulis suatu benua yang tenggelam akibat banjir bandang, dan naiknya permukaan air laut sekitar 7.000 hingga 14.000 tahun yang lampau. Wilayah yang tenggelam itu berada di wilayah yang kini disebut sebagai Asia Tenggara. Oppenheimer menyebut benua tenggelam itu sebagai Sundaland. Para penghuni yang selamat saat itu lalu menyebar ke berbagai tempat hingga ke Eropa, membawa budaya dan pola hidup mereka. Itu sebabnya Oppenheimer berasumsi asal-usul ras Euroasia di Eropa bisa ditelusuri di Asia. Oppenheimer pun yakin bahwa para penghuni Sundaland saat itu punya peradaban maju dari wilayah-wilayah lain. “Mereka sudah mengembangkan pola menyambung hidup, dari sekadar berburu binatang menjadi bertani, berkebun, mencari ikan, bahkan perdagangan melintas laut. Semua itu sudah dilakukan sebelum 5.000 tahun yang lampau,” demikian penggalan asumsi dari Oppenheimer. Sejarah selama ini mencatat induk peradaban manusia modern berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia. Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut Sundaland, atau Indonesia. Apa buktinya?

“Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia,” kata Oppenheimer dalam diskusi bedah bukunya di Jakarta, Oktober 2010. Tentu, pendapat ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Universitas Oxford itu, memberi paradigma berbeda dari yang ada selama ini bahwa peradaban paling awal berasal dari Barat. Berbeda dengan Santos, Oppenheimer tak langsung menyimpulkan Sundaland adalah Atlantis. Dia sendiri mengakui butuh penelitian lebih lanjut, dan berharap ada kerjasama dengan peneliti di Indonesia, untuk menjelaskan Sundaland adalah Surga yang Tenggelam itu. Tapi, Oppenheimer meyakini Sundaland di wilayah Nusantara itu punya peradaban sangat maju di masanya. Ilmu semu? Pendapat Santos dan Oppenheimer mengenai jejak Atlantis dan Indonesia sebagai bekas pusat peradaban itu di satu sisi mengundang pesona.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Langka, dan Indonesia bagian Barat meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa dan terus ke arah timur. Wilayah Indonesia bagian barat sekarang sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan samudera Pasifik. Argumen Santos tersebut didukung banyak arkeolog Amerika Serikat bahkan mereka meyakini bahwa benua Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sundaland, suatu wilayah yang kini ditempati Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Sekitar 11.600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman es. Wilayah Sundaland (Indonesia bagian Barat dalam buku Santos (2005) Menurut Plato, Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus dan mencairnya Lapisan Es yang pada masa itu sebagian besar benua masih diliputi oleh Lapisan-lapisan Es. Maka sebagian benua tersebut tenggelam. Santos berpendapat bahwa meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan tergambarkan pada wilayah Indonesia (dulu).

ATLANTIS DALAM PERDEBATAN PANJANG

Namun disisi lain, ada banyak ahli yang meragukan kebenaran lokasi Atlantis ada di Indonesia, mereka meyakini lokasi tepatnya adalah di samudera Atlantis dan beberapa lokasi lain yang dianggap sesuai, Pakar geologi dari Universitas Padjajaran, Oki Oktariadi, mengingatkan dugaan lokasi Atlantis bukan hanya ada di Indonesia. Ada banyak wilayah seperti Andalusia, Pulau Kreta, Santorini, Tanjung Spartel, Siprus, Malta, Ponza, Sardinia, Troy, dan lain-lain. “ Bahkan hasil penelitian terbaru oleh Kimura’s (2007) menemukan beberapa monumen batu di bawah perairan Yonaguni, Jepang yang diduga sisa-sisa dari peradaban Atlantis atau Lemuria,” demikian paparan Oktariadi dalam makalahnya yang berjudul “Benarkah Sundaland itu Atlantis yang Hilang?”

KISAH DAN FAKTA DALAM AL QURAN

Membaca penjabaran di atas memang tidak sepenuhnya salah, karena apa yang di sebutkan dalam Al Quran adalah benar adanya, bahwa di jaman dahulu ada beberapa wilayah dengan karakteristik serupa memiliki kemajuan dan peradaban yang tinggi tersebar di beberapa tempat, diantaranya adalah kaum Aad yang ada di di sebelah utaraHadramaut, antara Yaman dan Oman, kaum Tsamud di sebelah selatan Arabia yaitu Gunung AthlabMadain Shaleh., Kaumnya Nabi Ibrahim, Kaum Nabi Nuh, Penduduk Madyan, dan Kaum Ras-ras adalah negeri-negeri indah yang pernah Berjaya di muka bumi yang lokasi tersebar dibeberapa lokasi berbeda. dan memang benar mereka pernah membangun peradaban yang tinggi, namun semua telah dimusnahkan dengan bencana yang dahsyat mulai dari datangnya jaman es, air bah, gunung meletus dan angin panas sebagaimana firman-Nya berkata:

“Dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum Aad yang pertama.”(QS. An Najm:50

Kaum Aad pertama yang pernah hidup dimuka bumi adalah kaumnya para dewa (Hercules), mereka mendirikan bangun-bangunan tinggi dan megah, diantara mereka memiliki kekuatan dan mampu mencapai langit. Ini adalah kaum pertama yang mampu mencapai peradaban tertinggi di masanya namun disamping itu juga mereka menyebah matahari dan berbuat dosa. Ketamakan dan keserakahan menguasai hati mereka sehingga mereka bersekutu dengan syaitan untuk melakukan makar dan memurtadan massal, meski pada mereka juga Allah sudah menganugerahi kemampuan penglihatan yang tajam (untuk menerima petunjuk dan hidayah) namun mereka tetap berjalan di sisi yang buruk, maka sebelum sampai ke sana Allah sudah terlanjur menimpakan azab-nya kepada mereka. Sebagaimana Al Quran berfirman:

“Dan (juga) kaum Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka, Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.” (QS. Al Ankabut:38)

Ditahun-tahun berikutnya, pada setiap kaum-kaum ini terjadi beberapa kali regenerasi keturunan setelahnya, yang mana Allah swt juga memusnahkan mereka karena mereka masih melakukan pengingkaran terhadap firman-firman Allah swt yang dibawa rasul-rasul yang datang memberitakan kebenaran kepada mereka.

“dan (Kami binasakan) kaum Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi berikutnya diantara kaum-kaum tersebut. (QS. Al Furqan:38)

Seperti yang terjadi pada Nabi Musa dengan kaum firaun, dan nabi Ibrahim dengan kaum Tsamud. Al quran menceritakan bahwa memang ada banyak generasi-generasi ini dikala itu, namun diantara yang paling mencolok adalah kaum-kaum yang membuat kerusakan di muka bumi adalah kaum Aad dan Tsamud, sisanya mungkin tidak terhitung. Lalu Siapa yang dimaksud kaum Aad, Tsamud, dan kaum Firaun dalam al Quran?

Berikut rangkuman cerita para kaum menurut Al quran: (QS. Al Fajr: 7-13)

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad?

“(yaitu) penduduk iram yang memiliki bangunan-bangunan yang tinggi.

“yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain,”

“dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,”

“dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak)

“yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka banyak membuat kerusakan.”

“karen itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab.”

Al quran menceritakan bahwa mereka adalah golongan manusia super yang mampu melakukan apa saja yang mereka inginkan. Mereka adalah golongan manusia berkekuatan dahsyat yang pernah menguasai bumi. Namun mereka bersekutu dengan syaitan dan ingin menandingi kekuasaan Allah, maka seketika mereka pun dihancurkan.

Kaum Aad Adalah Leluhur Bangsa Ad-lantis (Atlantis)

Beberapa referensi yang mengungkapkan bahwa kaum Aad ini adalah keturunan pertama yang menempati Nusantara (Indonesia) atau di jaman itu lokasi nusantara di beri nama timur laut, mereka adalah golongan bangsa terkuat dan superior di jamannya. Dahulu kala, hampir seluruh daratan adalah satu kesatuan, pulau sumatera, kalimantan dan Malaysia adalah satu daratan yang sama, lalu ketika datang bencana air bah maka daratan menjadi terpisah-pisah sesuai ketinggian gunung dan lembah membentuk pulau-pulau dan daratan baru.

Pemimpin kaum Aad adalah seorang raja besar yang membawa pengaruh besar terhadap peradaban terdahulu, dia disebut 'Shedd Ad Ben Ad' atau 'Shed Ad bin Ad'. Dia penduduk pertama negara Arab yang dikenal dengan sebutan 'Adites' berasal dari nenek moyang mereka yang disebut kaum Ad, cucu Ham.

Adites diperkirakan adalah manusia Atlantis atau 'Ad-lantis'. Menurut Lenormant dan Chevallier dalam bukunya 'Ancient History of the East' disebutkan bahwa mereka telah dipimpin oleh seorang raja dan mereka menjalani kehidupan selama beberapa abad lamanya. Raja Shedad menikahi seribu wanita, memiliki empat ribu anak dan hidup selama 1200 tahun. Setelah kematiannya, anaknya Shadid dan Shedad memerintah berturut-turut di kerajaan Adites di berbagai wilayah dengan system pemerintahan yang mirip dan sama.

MASA KEEMASAN RAJA SHEDAD

Shedad telah membangun sebuah istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa dan dikelilingi oleh taman yang megah, sebuah istana yang disebut Irem. Istana itu dibangun Shedad dan disebutkan telah meniru keindahan surga di langit. Dengan kata lain, seorang Raja besar dan kuat di zaman kuno, memuja matahari, menaklukkan ras dan sebagai bangsa yang pertama kali menyerbu Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis, dimana Raja-nya mencoba untuk membuat sebuah istana dan taman Eden dan menandingin keindahan taman surge-Nya. 

Adites diingat orang Arab sebagai ras besar dan beradab, digambarkan sebagai laki-laki bertubuh raksasa, kekuatan ras-nya mampu memindahkan blok-blok besar batu. Ras mereka merupakan arsitek dan pembangun yang handal, mengangkat monumen kekuasaan, sehingga orang-orang Arab saat ini masih ada yang menyebut sisa reruntuhan situs sebagai 'Bangunan Adites'. 

Besar kekuasaan raja shedad amatlah luas, meliputi hampir seluruh daratan, disamping banyaknya anak keturunannya yang berkuasa di hampir seluruh wilayah, mereka tersebar hampir di seluruh wilayah daratan.

Lalu apa yang menjadi penyebab sehingga mereka dihancurkan oleh Allah sekali pukulan? Ada banyak dosa besar yang mereka lakukan selama pemerintahannya dan itu mengundang amarah Allah atas mereka. Al quran menceritakan bahwa salah satunya adalah karena mereka bersikap sombong dan angkuh dimuka bumi.

“Adapun kaum Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alas an yang benar dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami? Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda kekuatan Kami. (QS. Fussilat :15)

“Kaum Tsamud dan Aad telah mendustakan hari kiamat. (QS. Al Haqqah :4)

“Adapun kaum Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin dan amat kencang.” (QS. Al Haqqah :6)

“Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al Haaqqah : 7)

Bangsa Adites pertama akhirnya punah akibat datangnya jaman es dan mereka mati membeku kemudian pemerintahan diteruskan oleh ras Adite kedua. Adites digambarkan pada monumen Mesir sebagai ras merah, kuil besar mereka adalah piramida Mesir. Bangunan mereka memiliki serambi bertiang dengan kolom berselubung berhiaskan emas atau perak. Pada ornamen dan kerangka pintu diletakkan piring emas dengan batu mulia. Generasi kedua inipun punah, karena disaat itu telah datang Nabi Nuh yang menyerukan agar mereka kembali ke jalan Allah swt, namun mereka menolak bertobat dan akhirnya ditenggelamkan oleh Allah swt ke dasar laut. Sebagian mereka ada yang lolos dari banjir besar Nuh, dimana kemudian pusat kekuasaan selanjutnya berada di Sheba dan bertahan selama seribu tahun.

“Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai setinggi gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera.(QS. Al Haqqah:11)

“agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperlihatkan oleh telinga yang mau mendengar.” (QS. Al Haqqah:12)

Setelah air bah mengering dan menyisakan sisa-sisa puing dimasa kejayaan para pendahulunya, dan yang tersisa dari adalah anak-anak keturunan selanjutnya menyebar ke berbagai wilayah. Terjadi migrasi manusia besar-besaran atau riak-riak difusi budaya dari pusat-pusat peradaban lain, baik yang berpusat di Mesir, eropa, Cina, Afrika maupun India. Dalam kurun empat ribu tahun itu, manusia telah bergerak dari kampung halamannya di padang rumput Afrika Timur ke utara, menyusuri padang rumput purba yang kini dikenal sebagai Afrasia. Padang rumput purba ini membentang dari pegunungan Kenya di selatan, menyusuri Arabia, dan berakhir di pegunungan Ural di utara. Jaman Es tidak mempengaruhi mereka karena kebekuan itu hanya terjadi di bagian paling utara bumi sehingga iklim di daerah tropik-subtropik justru menjadi sangat nyaman. Adanya api membuat banyak masyarakat manusia betah berada di padang rumput Afrasia ini.

Di pusat pemerintahan pada masa pemerintahan generasi ketiga ini datanglah nabi Hud yang juga menyerukan kepada kaum Add untuk meninggalkan berhala dan menyembah Allah swt, namun mereka menolak dan tetap pada pendiriannya, maka pada mereka Allah menghukum mereka dengan mendatangkan angin yang didalamnya mengandung api lalu menghembuskan ke pada kaum Aas selama tujuh hari dan tujuh malam, maka akhirnya merekapun mati bergelimpangan bagaikan ulat.

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Aad saudara mereka, Nabi Hud, ia berkata: “Hai Kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Al-Araf:65)

“Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang beriman.” (QS. Al Araf:72)

Sampai disini dapatlah kita memahami bahwa sangat panjang proses perkembangan bangsa Atlantis, sangat besarnya pengaruh kerajaan Aad Lantis kala itu membuat datangnya murka Allah kepada keum Aad karena mereka masih terus saja mewariskan kesesatan pada keturunan-keturunan selanjutnya. Dan ini juga yang menjadi penyebab adanya sekian banyak kerajaan di muka bumi pada saat itu yang menyembab berhala dan mendirikan bangunan megah, itu karena mereka memang masih merupakan satu keturunan dengan raja shedad.

Sebuah fakta menyebutkan adalah bahwa lokasi tempat Raja Shedad membangun Taman Surga atau Surga Eden adalah di wilayah timur atau tepatnya Indonesia. Karena Wilayah Asia inilah awal mula kehidupan dimulai, karena hanya Asia adalah wilayah yang ada di garis edar mataharidengan suhu hangat sementara wilayah lainnya kala itu masih berupa es beku yang tidak bisa ditinggali mahluk apapun.

Dan hingga kini hanya wilayah timur ini yang memiliki keindahan alam paling sempurna dengan ribuan vegetasi alam yang sangat kaya. Kandungan tanah yang subur karena dikelilingin barisan gunung berapi, paparan sinar matahari yang panjang dan curah hujan sedang. Di tanah sunda ini terdapat ribuan jenis buah yang beraneka rasa dan warna, ini adalah salah satu factor yang menyebabnya wilayah di jadikan taman surga yang mampu menandingi keindahan surga-Nya. 

Sebagian besar peneliti percaya bahwa Taman surge itu pernah berdiri di atas tanah Sunda dan dilokasi ini memang terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang indah, namun lokasi taman surgaini juga ikut luluh lantak berkali-kali oleh berbagai bencana alam diantaranya rangkaian gunung meletus. Meski pada akhirnya taman surga itu ikut hancur dan tenggelam bersama berbagai bangunan megah di atasnya, maka pada sisa daratan yang masih bisa ditinggali manusia Allah masih memberikan kehidupan di atasnye melalui perantara awan dan angin yang menyiramkan air kehidupan diatasnya dengan ijin-Nya sehingga wilayah itu kembali tumbuh dan bisa ditempati oleh manusia.

“Dan Allah, Dialah yang mengirim angin; lalu dengan angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati (altantis yang sudah punah oleh bencana) lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya (diatas tanah yang pernah ditempati bangsa yang punah oleh azab Allah) dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan. (QS. Fatir :9)

Dengan hujan-Nya allah menghidupkan kembali apa saja yang pernah hidup dan tumbuh diatasnya, kepada tanaman, buah-buahan, hewan ternak dan mahluk lainnya. Dengan kekuasaan-Nya maka hal ini tidaklah mustahil karena Allah swt adalah sang pemberi kehidupan, dengan cara demikianlah Allah swt membuat .

Demikianlah sepenggal kisah Negeri Atlantis yang pernah Berjaya dimasanya, mereka memiliki rekam jejak yang amat panjang dan meliputi wilayah yang amat luas sehingga sekian banyak peristiwa itu dituliskan dalam Al quran semata-mata agar manusia berikutnya mau mengambil pelajaran dan hikmah. Agar manusia bisa terhidar dari berbagai bala bencana yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Bahwa tidak ada yang lebih berkuasa atas sekalian mahluk di muka bumi ini selain Allah swt semata. Pada setiap titik kesombongan dalam hati manusia maka akan menimbulkan murka-Nya jika kita tidak segera bertobat dan berserah diri.

Firman Allah lainnya : “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami  hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”. Al-Isro’ : 16.

“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi (kekayaan alam, kecerdasan dan kekuatan berlimpah), yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesuadah mereka generasi yang baru. (QS. Al An-am :6)

PINTU GERBANG SUDAH DIBUKA

Seiring berjalannya waktu kelompok keturunan Aad ini masih terus berupaya terus melanjutkan ritual keagamaan mereka yaitu menyembah matahari secara sembunyi-sembunyi, sebagaimana kepercayaan orang mesir kuno yang menganggap bahwa Tuhan mereka adalah sosok manusia yang bersembunyi dibalik pantulan matahari yang ada di pucuk piramida tidak berpucuk. Atau yang dalam al quran disebut dengan Dajjal. Maka akhir jaman kelak, memang Allah membenarkan akan kedatangan pasukan dajjal dan itu juga diiringi dengan kedatangan pasukan panji hitam yang ditengarai akan berasal dari wilayah timur jauh. Jika hal itu memang benar, maka itu adalah wilayah Asiayang sebagaimana diketahui bahwaSundaland adalah tempat bersemayamnya para dewa ketika masa keemasan Atlantis. Sundaland adalah taman surga yang pernah ada dimuka bumi, dan disanalah tempat dimulainya peradaban manusia, dan maka di sana pula lah akan di akhirinya peradaban manusia.

Jika Allah mengijinkan, maka ini adalah momentum paling tepat untuk berbenah diri menghadapi suatu masa yang sudah menjadi takdir umat islam di Asia untuk menjadi suatu kaum yang sudah dinanti banyak orang untuk berbuat lebih besar. Menjelang hari akhir kelak, maka allah akan memberikan petunjuk untuk meneguhkan keyakinan iman dan taqwa menghadapi serangan berbagai bentuk fitnah yang akan ditujukan kepada kita karena golongan ini (kaum Add) tidak pernah berhenti menjatuhkan harga diri kita . Mereka ingin memfitnah kita sebagai bangsa teroris yang sangat mengancam ketenangan mereka, tragedy ini adalah konspirasi besar mereka demi menjatuhkan harga diri bangsa di mata dunia. Dan mereka jugaingin menumbuhkan rasa permusuhan diantara umat muslim yang ada di Asiaini. 

Lihatlah, sekali lagi kita tidak berdaya melawan tirani di negeri kita sendiri, mengapa bangsa kita saat ini menjadi bangsa yang lemah? Tidak serupa dengan leluhurnya yang memiliki kecerdasan dan kekuatan berlimpah. Mungkin ini adalah akibat dari sekian banyaknya degradasi mental dampak berbagai bencana alam yang melunturkan berbagai sifat terbaik kemanusiaan dari pendahulunya. Itu juga yang menjadi penyebab struktur tubuh manusia di nusantara lebih kecil jika dibanding manusia di benua lainnya, karena manusia di jawa adalah manusia yang pertama kali hidup di muka bumi dan mereka yang paling banyak merasakan bencana alam berkali-kali diatasnya, sehingga postur tubuh mereka mengalami penyusutan beberapa inchi dari ada pada umumnya.

Tapi bagi Allah swt sekali lagi ini bukanlah halangan dan tantangan berarti, jika Allah menghendaki kebaikan pada suatu kaum, maka apapun penghambat dan halangannya pasti itu tidak akan ada artinya. Bahkan diatas tanah yang sudah berkali-kali mengalami kehancuranpun Allah mampu mendatangkan kehidupan kembali, demikian halnya dengan hasil ciptaannya manusia. Jika Allah menghendaki maka pada hati setiap anak manusia Allah bisa menanamkan iman yang kuat dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan. Kemampuan penglihatan yang tajam sebelumnya pernah diberikan kepada bangsa Atlantis, dimana dengan kemampuannya ini mereka bisa menembus langit. Dan lihatlah pada anak-anak kita, generasi millennium yang lahir di awal tahun 2000, umumnya mereka adalah anak-anak cerdas dengan tingkat IQ diatas rata-rata. 

Mereka adalah generasi-generasi pilihan yang sengaja dihadirkan di akhir jaman untuk menjadi penutup peradaban dunia. Mereka memiliki kemampuan ekstra yang tidak dimiliki manusia pada umumnya dan mereka juga ditakdirkan akan menjadi pemimpin-pemimpin umat islam yang sudah terlalu jauh menyimpang dan ditangan mereka nasib kita ditentukan. Saat ini anak-anak itu masih berusia belasan tahun, dan jika mereka sudah mencapai kedewasaan dan kematangan dalam berpikir, maka itu menjadi awal pembuka datangnya berbagai perang akhir jaman yang berhadapan dua kekuatan yang memiliki kekuatan yang seimbang. Dua kekuatan yang berasal dari Allah swt di pihak mereka maka Allah swt akan selalu mendatangkan kemenangan, di sisi kekuatan jahat maka mereka akan senantiasa menerima kerugian. 

Lalu seperti apa keadaan Atlantis yang akan dimaksud akan kembali muncul ke permukaan?

Beberapa waktu belakangan ini anda mungkin sudah mendengar kuliah umum yang disampaikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, bahwa kelak di akhir jaman seluruh sumber daya alam bumi ini akan habis dan makin menipis serta makin banyak orang yang berkelahi demi mendapatkan berbagai sumber daya alam Negara-negarayang masih memilikinya. Dan salah satu Negara dengan sumber daya alam paling besar ada di garis khatulistiwa adalah Indonesia. Indonesia memiliki segudang sumber daya alam melimpah yang mana Indonesia sama sekali tidak punya ketergantungan pada Negara lain, dan Indonesia tidak akan mengalami krisis karena Indonesia bisa menghasilkan sendiri berbagai sumber daya yang dibutuhkan masyarakatnya. 

Sementara Negara-negara yang berada jauh dari garis khatulistiwa, benua afrika, amerika dan eropa akan mulai kesulitan mencari sumber daya dan mereka harus membayar dengan harga yang mahal. Disaat semakin banyak Negara maju yang kelaparan dan berubah menjadi negara miskin, Indonesia tampil dengan kekayaan alam melimpah dan rakyat yang sejahtera dan pertumbuhan ekonominya terus maju. Inilah wujud negeri Atlantis yang akan dihadirkan Allah di akhir jaman, seperti inilah wujud Negeri dongeng yang pernah Berjaya di awal kehadirannya, kembali akan mengulang sejarah muncul ke permukaan menjadi Negara paling disegani di masa akan datang. Karena sebuah fakta bahwa Indonesia adalah Negara yang dimasa lalunya pernah Berjaya dan memiliki sumber daya melimpah dan memiliki teknologi paling maju di masa itu. Kembali Indonesia akan menjadi negeri penutup akhir jaman yang akan menjadi primadona dan sumber kehidupan seluruh mahluk di muka bumi. wallahu alam

Sistem Numerasi Bangsa Lemuria

SISTEM NUMERASI BANGSA LEMURIA

Terdapat banyak sekali macam sistem numerasi dalam matematika di dunia ini, misalnya Sistem Numerasi Ijir (Tally), Mesir Kuno, Babylonia, Alphabet Yunani, Cina-Jepang, Maya, Romawi, Attika, Hindu-Arab dan sebagainya. Akan tetapi, setelah melihat beberapa referensi di berbagai media baik di Internet maupun media tulisan dalam hal ini penulis mendapatkan referensi dari Novel yang berjudul “Arkhytirema”. Di dalamnya menceritakan seseorang yang bernama Arkhytirema yang merupakan salah satu golongan dari Bangsa Lemuria. Disana juga dicantumkan bagaimana Huruf dan Angka Bangsa Lemuria yang masih misterius keberadaannya sampai sekarang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang Sistem Numerasi Bangsa Lemuria.

Sejarah dan Misteri Bangsa Lemuria

Lemuria/Mu merupakan peradaban kuno yang muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis.Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria sekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Jika kita lihat dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya. Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.


Gambar 1. Peta Bangsa Lemuria

Dari hasil terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis).Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dahsyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut. Hingga saat ini,letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).

Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari BenuaLemuria.Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artefak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam. Selain itu, Bangsa Lemuria menggunakan kristal secara intensif dalam kehidupan mereka yang digunakan sebagai sumber tenaga maupun digunakan untuk penyembuhan.


Gambar 2. Easter Island

            Dalam perkembangannya, Bangsa Lemuria akhirnya diserang oleh Bangsa Atlantis yang pada saat itu mempunyai teknologi yang super canggih sehingga menghancurkan wilayah dan peradaban Bangsa Lemuria pada saat itu. Para Lemuria yang berada dalam kondisi terdesak, akhirnya banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi,mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita tahu (ada yang mengatakan saat ini mereka tinggal di Planet Erra/Terra digugus bintang Pleiades). Akan tetapi pendapat ini masih menjadi perbincangan Arkeolog di dunia tentang keberadaan Bangsa lemuria saat ini.

Huruf Lemuria

Huruf Lemuria tidak memiliki huruf besar atau kecil. Seperti huruf Arab, ditulis dari kanan ke kiri. Huruf ini tidak memiliki simbol khusus, bisa menggunakan simbol yang sudah ada sesuai kebutuhan, misalnya &, ?, atau ;.


Gambar 3. Huruf Lemuria

Dalam Novel Arkhytirema, Huruf Lemuria diklaim sebagai asal mula semua bahasa yang ada di dunia ini. Selain itu, Huruf Lemuria memiliki beberapa keistimewaan, salah satunya adalah sejalan dengan naik turunnya gelombang pikiran dan kode gen manusia.

Huruf Lemuria merupakan huruf yang pertama kali digunakan dan menjadi cikal bakal huruf yang dipakai kita sekarang ini, mulai dari huruf latin, arab, dan lain sebagainya. Huruf Lemuria bukanlah huruf biasa. Huruf ini sejalan dengan naik turunnya gelombang pikiran dan kode gen manusia. Huruf Lemuria adalah gambaran dari gelombang otak, bahasa telepati, pergerakan air, dan pancaran kekuatan, gelombang, frekuensi dan semua yang bersifat alami.

Sistem Bilangan Lemuria

Berbeda seperti yang telah kita kaji dan pelajari mengenai asal mulanya Angka di Dunia ini yang menyebutkan bahwa simbol pertama yang dibuat manusia dalam menyatakan nominal (jumlah) adalah pada Sistem Numerasi Ijir. Petunjuk mengenai awal manusia mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog Karl Absolom pada tahun 1930 dalam sebuah potongan tulang serigala yang diperkirakan berumur 30.000 tahun. Pada potongan tulang itu ditemukan goresan-goresan kecil yang tersusun dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas lima, seperti lllll lllll lllll. Sehingga  tidak diragukan lagi bahwa orang-orang primitif sudah memiliki pengertian tentang bilangan dan mengerjakannya dengan metode ijir (tallies), menurut suatu cara korespondensi satu-satu. Ijir adalah sistem angka yang berlambangkan tongkat tegak. Akan tetapi ada beberapa sumber yang menyatakan sebelum itu terdapat peradaban maju yang telah mengenal sistem numerasi yang modern dan sudah mengenal sistem tempat yakni sistem numerasi Bangsa Lemuria.


Gambar 4. Angka Lemuria

Dalam angka lemuria, dasar pola atau bentuk tiap angkanya tersebut berasal dari sumber energi mereka yakni Kristal, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai penyembuhan. Banyak info mengenai atlantis dan Lemuria diperoleh dengan men-channel crystal2 ‘old soul’ yang pernah digunakan pada kedua jaman ini. Beberapa Monumen Batu misterius yang berhasil ditemukan dibawah perairan Yonaguni, maupun jepang. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan energi Kristal pada zaman itu sangat berguna dan bermanfaat.

Angka Lemuria sudah mengenal Angka 0 ?

Angka Lemuriaterdiri dari 0 sampai dengan 5. Mengapa Nol sudah ada sejak jaman Lemuria? Karena 0 seperti keadaan kosong dan kosong harus dilambangkan.  Angka itu sebetulnya dimulai dari Nol bukan dari satu. Karena sebelum ada satu, ada kosong. Nah, kosong ini diwakili Nol. Sistem angka ini juga berhubungan dengan suara alam nadapentatonik. “Penta” adalah 5, namun jelas nada da min na ti la dan seperti nada pentatonik pada jaman sekarang.

Penulisaan Angka Lemuria

            Sistem Numerasi Bangsa Lemuria sudah mengenal nilai tempat yakni tiap simbol yang ditulis mempunyai nominal tertentu misalnya dalam empat digit, simbol yang pertama dari sebelah kanan itu bernilai ribuan, sebelah kanan sesudahnya bernilai ratusan kemudian puluhan dan satuan. Berbeda dengan apa yang telah kita kaji bahwa sistem tempat baru dikenal dalam sistem numerasi Hindu-Arab yang berkembang beberapa abad yang lalu.

            Bilangan dasar dalam sistem numerasi ini juga sudah berbasis sepuluh (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), akan tetapi dasar dari simbol angka 6, 7, 8, dan 9 merupakan perkembangan dari nilai 5. Misalnya 6 =     , berasal dari 1 dan 5 =    +.Begitujuga dengan simbol angka 7, 8, dan 9. Sedangkan simbol angka 10 itu pengulangan dari 1 dan 0

Penulisan Angka Desimal pada Numerasi Lemuria

            Penulisan angka desimal pada sistem numerasi lemuria sama halnya dengan penulisan desimal pada masa kini, bedanya terletak dari simbol dan tempat penulisannya, seperti yang telah diketahui bahwa penulisan huruf angka lemuria itu dimulai dari sebelah kanan. 

 

Penulisan Angka Pecahan pada Numerasi Lemuria

nulisan angka pecahan pada sistem numerasi lemuria sama halnya dengan penulisan desimal pada masa kini, bedanya terletak dari simbol dan tempat penulisannya, seperti yang telah diketahui bahwa penulisan huruf angka lemuria itu dimulai dari sebelah kanan. 

Penjumlahan Sistem Bilangan Lemuria

Penjumlahan sistem bilangan lemuria hampir serupa dengan penjumlahan dengan masa kini yang berbeda hanyalah simbolnya dan penempatannya yang dimulai dari sebelah kanan, sehingga untuk membaca dan memahaminya juga harus dari sebelah kanan.

Pengurangan Sistem Bilangan Lemuria

Sama halnya seperti penjumlahan, pengurangan sistem bilangan lemuria hampir serupa dengan penjumlahan dengan masa kini yang berbeda hanyalah simbolnya penempatannya yang dimulai dari sebelah kanan, sehingga untuk membaca dan memahaminya juga harus dari sebelah kanan.

Kesimpulan

Dari semua uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa di Dunia ini terdapat banyak sekali Peninggalan Peradaban yang luar biasa, termasuk Sistem Numerasi didalamnya. Salah satunya yakni Bangsa Lemuria, Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria sekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Peradaban tersebut diyakini berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang). Banyak pendapat yang menyatakan bahwa Bangsa Lemuria yang bersamaan dengan peradaban Atlantis mempunyai teknologi yang luar biasa dengan sumber energi mereka adalah kristal.

Salah satu peninggalan bangsa tersebut adalah sistem numerasi. Penulis beranggapan bahwa dasar dari numerasi tersebut yakni kristal yang menjadi sumber energi mereka. Selain itu sistem numerasi lemuria ini sudah mengenal angka 0 dan sistem tempat, sungguh diluar nalar manusia bahwa bangsa zaman dahulu sudah memiliki perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa, berbeda dengan apa yang masih diketahui sampai sekarang bahwa angka 0 mulai digunakan pada sistemnumerasi Bangsa Maya sistem tempat mulai digunakan pada Hindu-Arab.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan maupun isi pembahasannya. Selain itu, penulis berharap agar sistem numerasi ini dapat menjadi salah satu referensi dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi bahan kajian khususnya dalam mata kuliah teori bilangan dan umumnya bagi perkembangan matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Vito, Beny R. (2010). Gliese adalah planetnya Bangsa Lemuria. [Online]. Tersedia:http://lemuriagliese.blogspot.co.id/. [21 April 2016].

Zainal Arifin, Dicky. (2001).  Trilogi Arkhytirema. Bandung : Lemurian Production.

Sejarah Atlantis & Lemuria

Sejarah Atlantis & Lemuria

Kisah Benua yang hilang - serta Kaitan erat dengan Indonesia 

Banyak yang percaya bahwa dahulu kala ada kerajaan maritim yang luas yang terletak di salah satu samudera terluas di dunia. Pengaruhnya demikian besar, sehingga sisa kebudayaan dan warisannya bisa ditemukan diseluruh dunia hingga saat ini. Tafsiran arkeologis menyebutkan bahwa kerajaan maritim yang disebut Atlantis itu terletak di laut Mediterania Barat, ada pula yang berbeda pendapat dengan menyebut pusatnya di Costa Rika dan Antartika. Namun bagi orang yang skpetic, atlantis hanya ada di pikiran penulis dan pemikir kreatif, menurut mereka kerajaan itu hanyalah imajinasi belaka.

Apakah Atlantis hanyalah sebuah Mitos? ataukah seperti kota kuno Troy yang saat ini telah ditemukan setelah berabad-abad hanya dianggap sebagai Kerajaan khayalan dari Filsuf Hommer?

Atlantis merupakan kota hilang yang paling terkenal dan paling dicari sepanjang sejarah. Kepopulerannya bahkan melebihi kota-kota hilang yang lainnya seperti Sodom dan Gomora yang juga sampai saat ini masih dicari sisa-sisa reruntuhannya.
Tak dipungkiri lagi, selama 3 millenium manusia terpesona terhadap cerita Atlantis. Pada abad 4 SM, Filsuf Yunani Plato yang dianggap pemikir paling hebat pada masanya, menulis sejarah benua hilang yang legendaris ini. Namun sayang, asal-usul pasti legenda Atlantis boleh dikatakan tidak jelas. Menurut suatu kisah, cerita mengenai Atlantis diceritakan ke Plato oleh Sokrates dan seorang penyair bernama Solon yang mendengar tentang budaya hilang itu dari seorang pendeta Mesir.

Di dalam Timeus dan Critias, Plato menuliskan kedua dialog yang ia curahkan tentang Atlantis dengan gambaran yang detil dan komprehensif. Kata-katanya yang fasih berfungsi sebagai peta yang digunakan sebagai petunjuk oleh para penjelajah tangguh yang bertekad mencari sisa-sisa kerajaan ini. Berikut cuplikan terjemahan catatan Plato mengenai Atlantis dalam Timeus dan Critias:

"Pulau Atlantis ada di laut. Berhadapan dengan pilar Herkules. Dan wilayahnya lebih besar dari Libya dan Asia yang disatukan. Di tengah bagian terpanjangnya, disebelah laut ada daratan persegi panjang luas. Dikelilingi oleh pegunungan, dan lebih tinggi dari permukaan laut. Mengandung gunung berapi, dan sering terkena gempa dan banjir. Gunungnya menganung emas, perak, tembaga, dan timah. Dan gabungan alami dari emas dan tembaga yang disebut orichalcum.
Daratan itu memiliki sistem kanal yang besar dan kecil, juga mata air dingin dan panas alami. Tanahnya subur dan hasil panennya melimpah. Di dataran itu ada ibukota yang dikelilingi oleh bidang konsentris. Kota itu diliputi tembok batu merah, putih, dan hitam." 

 

Lihat pada gambar,Menurut Kisah dari Plato,disitulah letak dari Benua Atlantis

 

 Legenda yang berkisah tentang "Atlantis", pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno:
Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.

Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan "Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam."

Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates , tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini:

"Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang."

 


ATLANTIS digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan teknologi yang tinggi.Konon,Pesawat Terbang,Pendingin ruangan,batu baterai,dll telah ada pada masa itu
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.

Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benarnyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.

*Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?

*Awal tahun '70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?

*Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?

*Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut "segitiga maut" laut Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.

Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?

*Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut "segitiga maut". Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: "Mutlak percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang dilukiskan Plato!" Benarkah itu?

Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar dibangun oleh tenaga manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air yang berbentuk limas.

Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia, juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel "jalan batu" dan dilakukan penelitian laboratorium serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.

Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diperoleh adalah benar ada sebuah daratan yang karam di dasar laut Atlantik. Jika memang benar di atas laut Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis, dan kerajaan Atlantis memang benar tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di dasar laut Atlantik pasti dapat ditemukan bekas-bekasnya. Hingga saat ini, kerajaan Atlantis tetap merupakan sebuah misteri sepanjang masa.
Pernah sekitar thn 2003 lalu, nonton acara di Metro TV yang judulnya Ultimate 10,pada saat itu membahas 10 Tempat Paling Misterius di Dunia,dan ternyata Atlantis duduk pada urutan pertama diatas Misteri Segitiga Bermuda dan Danau Loch (baca artikelku sebelumnya).Dari situ aq baru tahu,klo Atlantis memang Tempat Misterius nomor satu yang membuat orang-orang di dunia penasaran setengah mati.Pada saat penayangan Atlantis,diputar sebuah film dokumenter mengenai pelacakan benua yang hilang tersebut oleh para tim arkeolog.Dan benar,dari apa yang aq saksikan didasar laut perairan dangkal Karibia ditemukan semacam jalan setapak yang sangat panjang dengan struktur yang sangat modern.Selain itu,diperairan tsb juga ditemukan semacam bekas-bekas bangunan yang telah hancur!ya amplop,benarkah benua Atlantis itu pernah ada sebelumnya?

LEMURIA

Mungkin sebagian teman-teman sudah banyak mendengar kisah tentang Atlantis,kalau kisah Lemuria pernah belum?Kalau belum,ada baiknya kita menyimak sekelumit kisah yang aq uraikan di bawah ini,semoga bermanfaat.
Oh iya,artikel dibawah hanya mengacu pada satu versi saja,sedangkan versi mengenai kisah dari Lemuria sendiri sangatlah banyak,jadi jangan bingung apabila kisah yang aq uraikan dibawah sedikit berbeda kisah dengan versi yang mungkin teman-teman pernah baca sebelumnya.


Coba perhatikan Map diatas,menurut beberapa versi,disitulah letak dari Benua Lemuria/MuLemuria/Mu merupakan peradaban kuno yg muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis.Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75000 SM - 11000 SM.Jika kita lihat dari periode itu,Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya.
Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs2 purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.
Informasi tsb diperoleh setelah keberhasilannya menterjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya.
Dari hasil terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis).Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.

Hingga saat ini,letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban tsb berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).
Banyak arkeolog memepercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria.Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.(artikel Easter Island juga dapat dibaca di blog ini)
Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap dipulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahlulu kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dasyat (tsunami),namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan.

Keadaan Lemuria sendiri digambarkan sangat mirip dengan peradaban Atlantis,memiliki tanah yang subur,masyarakat yang makmur dan penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam.
faktor-faktor tersebut tentunya menjadi sebuah landasan pokok bagi Bangsa Lemuria untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang maju dan memiliki banyak ahli/ilmuwan yang dapat menciptakan suatu trobosan baru dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi mereka.
Seperti banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi ,bahwa bangsa Lemurian dan Atlantean menggunakan crystal secara intensif dalam kehidupan mereka.
Edgar Cayce,Seorang spiritualis Amerika melalui channelingnya berkali2 mengungkapkan hal yang sama.
Kuil2 Lemuria dan Atlantis menempatkan sebuah crystal generator raksasa yang dikelilingi crystal2 lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai penyembuhan.
Banyak info mengenai atlantis dan lemurian diperoleh dengan men-channel crystal2 'old soul' yang pernah digunakan pada kedua jaman ini.




Beberapa Monument Batu misterius yang berhasil ditemukan dibawah perairan Yonaguni,Jepang,mungkinkah monument2 ini merupakan sisa-sisa dari peradaban Lemuria?Namun, berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan fisik,teknologi dan gemar berperang,Bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang tinggi,sangat damai dan bermoral.
Menurut Edgar Cayce,munculnya Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu (kalau sekarang mirip Amerika Serikat begitulah) membuat mereka sangat ingin menaklukkan bangsa-bangsa didunia,diantaranya Yunani dan Lemuria yang dipandang oleh para Atlantean sebagai peradaban yang kuat.
Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang baik,invansi Atlantis ke Lemuria berjalan seperti yang diharapkan.
Karena sifat dari Lemurian yang menjunjung tinggi konsep perdamaian,mereka tidak dibekali dengan teknologi perang secanggih bangsa Atlantean,sehingga dalam sekejap,Lemuria pun jatuh ketangan Atlantis.
Para Lemurian yang berada dalam kondisi terdesak,ahirnya banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi,mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita ketahui.
Mungkin kisah para Lemurian yang meninggalakan bumi untuk menetap diplanet lain ini sedikit tidak masuk akal,tapi perlu kita ketahui bahwa teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju,penguasaan teknologi penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan dijauh2 hari.Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini,belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.(Baca artikel Piri Reis Map sebagai bahan pertimbangan).

Dari sekelumit kisah yang aq uraikan diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa para Lemurian tidak musnah oleh bencana gempa bumi dan air bah seperti yang dialami oleh para Atlantean,namun karena peranglah yang membuat sebagain dari mereka berguguran.
Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis,otomatis wilayah Lemuria dikuasai oleh para Atlantean,sampai saat ahirnya daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dasyat yang kemudian menenggelamkannya bersama beberapa daratan lainnya,termasuk diantaranya Atlantis itu sendiri.

BENUA ATLANTIS (Ternyata) INDONESIA

Oleh Prof. Dr. H. PRIYATNA ABDURRASYID, Ph.D.

 MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh
hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu
mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal
sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan
Atlantis?
Plato (427 - 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi
berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa,
pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian
permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang
hilang atau Atlantis.
atlantis-indonesia-map.jpgPenelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa
Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah
melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis,
The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of
Plato’s Lost Civilization (2005). santos-atlantis.jpgSantos menampilkan 33 perbandingan,
seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara
bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah
Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya,
ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir,
dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Konteks Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof.
Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960,
mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara
Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah
nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut
Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu
tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang
menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya
sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua
yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa,
Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang)
sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang
aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale,
terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang
akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa
itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es
(era Pleistocene) . Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi
secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia
(dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal
dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India
Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan
gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau
Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu.
Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau
(Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya
serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau
menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol).
Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat
dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam,
ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak
Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia
bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera
(ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi
secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di
kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan
Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil
itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung
berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera
sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung
berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan
luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai
benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh
gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan
gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia,
tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai
bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua
Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh
Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik
terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu.
Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata,
“Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada
Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos
sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu
adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik
Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di
Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar,
Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani.
Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya
tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian
meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan
gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur
yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui),
tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah
dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya
sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu
bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris
Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak
rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada
masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan
bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya
kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya. ***

Penulis, Direktur Kehormatan International Institute of Space Law
(IISL), Paris-Prancis
the true history of atlantis

TEMUAN CANGGIH PENINGGALAN PERADABAN ATLANTIS & LEMURIA

Piri Reis Map ( PHOTO DETAIL BUMI PURBAKALA DARI ANGKASA) gimana caranya?

Istana Taifurkhafi di Istanbul,Turki, tersimpan selembar peta kuno yang sangat unik. Peta kuno yang terbuat dari bahan kulit rusa (Gazelle skin) ini ditemukan pada awal abad ke-18 , sekilas jika dilihat mungkin hanyalah merupakan selembar replika peta daratan dimasa masa lalu.
Dalam peta tersebut, hanya kawasan Laut Tengah yang tergambar secara persis, sedangkan kawasan lainnya, seperti benua Amerika dan benua Afrika tergambar sangat berbeda.
Kemudian, di saat para ilmuwan menelitinya dengan lebih lanjut, hasil yang diperoleh sangat mengejutkan, karena ternyata peta kuno ini sebenarnya adalah gambar pandangan udara dari atas angkasa yang sangat detail dan terperinci.

Jika disandingkan dengan gambar yang diambil dari pesawat Apollo 8, maka peta kuno Turki ini bagaikan fotokopinya.
Gambar perubahan garis besar pada benua Amerika dan Afrika di peta kuno tsb, sesuai dengan gambar yang diambil melalui pesawat Apollo 8.
Dan yang lebih menakjubkan lagi adalah, bahwa peta kuno itu melukiskan bentuk rumit permukaan bumi kutub selatan yang tertutup lapisan es tebal, tidak ada perbedaan sedikit pun dengan hasil gambar pemetaan menggunakan fatometer yang dilakukan oleh tim eksplorasi kutub selatan pada tahun 1952 yang mengadakan penyelidikan keadaan bumi di bawah lapisan es.
Lalu siapakah pada masa purbakala yang sudah menguasai teknologi tinggi pemotretan melalui angkasa luar?

Dari penemuan peta kuno ini menjadi suatu bukti akan kemajuan pengetahuan ilmu astronomi peradaban masa silam yang sampai detik inipun belum bisa dikuasai oleh manusia-manusia zaman sekarang yang notabene mungkin mempunyai peralatan yang lebih canggih dari mereka.
Studi lebih lanjut mengatakan mungkin mereka telah dapat menciptakan suatu trobosan teknologi yang luar biasa pada masa itu,seperti telah melakukan penjelajahan luar angkasa dan pendaratan diplanet lain.Apalagi hal tersebut didukung oleh beberapa penemuan artifak2 kuno yang menggambarkan beberapa gambaran imajinasi astronot2 pada masa silam.
Lalu,mungkinkah nenek moyang kita sudah ada yang bermigrasi dan menetap diplanet-planet lain yang memiliki karakteristik mirip dengan bumi yang pada saat mungkin belum dapat ditemukan keberadaannya oleh para astronom kita?

Val Comonica, Italy, c. 10,000 BC 


 Jikalau benar demikian,apakah ada benarnya juga kisah mengenai bangsa Lemuria yang dikisahkan sebagain penduduknya banyak yang bermigrasi keluar dari Bumi untuk mencari tempat tinggal baru diplanet lain ketika diambang kekalahannya dengan bangsa Atlantis pada dahulu kala?wallahualam bi sahawab. 

Sumber :
(Source : "Buku Himpunan Peradaban Prasejarah")
"atlantis & Lemuria" karangan Frank Joseph (english ver)
Dypta 
http://ada-1.blogspot.com
misterydunia1.blogspot.com