SISTEM NUMERASI BANGSA LEMURIA
Terdapat banyak sekali macam sistem numerasi dalam matematika di dunia ini, misalnya Sistem Numerasi Ijir (Tally), Mesir Kuno, Babylonia, Alphabet Yunani, Cina-Jepang, Maya, Romawi, Attika, Hindu-Arab dan sebagainya. Akan tetapi, setelah melihat beberapa referensi di berbagai media baik di Internet maupun media tulisan dalam hal ini penulis mendapatkan referensi dari Novel yang berjudul “Arkhytirema”. Di dalamnya menceritakan seseorang yang bernama Arkhytirema yang merupakan salah satu golongan dari Bangsa Lemuria. Disana juga dicantumkan bagaimana Huruf dan Angka Bangsa Lemuria yang masih misterius keberadaannya sampai sekarang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang Sistem Numerasi Bangsa Lemuria.
Sejarah dan Misteri Bangsa Lemuria
Lemuria/Mu merupakan peradaban kuno yang muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis.Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria sekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Jika kita lihat dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya. Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.
Gambar 1. Peta Bangsa Lemuria
Dari hasil terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis).Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dahsyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut. Hingga saat ini,letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).
Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari BenuaLemuria.Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artefak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam. Selain itu, Bangsa Lemuria menggunakan kristal secara intensif dalam kehidupan mereka yang digunakan sebagai sumber tenaga maupun digunakan untuk penyembuhan.
Gambar 2. Easter Island
Dalam perkembangannya, Bangsa Lemuria akhirnya diserang oleh Bangsa Atlantis yang pada saat itu mempunyai teknologi yang super canggih sehingga menghancurkan wilayah dan peradaban Bangsa Lemuria pada saat itu. Para Lemuria yang berada dalam kondisi terdesak, akhirnya banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi,mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita tahu (ada yang mengatakan saat ini mereka tinggal di Planet Erra/Terra digugus bintang Pleiades). Akan tetapi pendapat ini masih menjadi perbincangan Arkeolog di dunia tentang keberadaan Bangsa lemuria saat ini.
Huruf Lemuria
Huruf Lemuria tidak memiliki huruf besar atau kecil. Seperti huruf Arab, ditulis dari kanan ke kiri. Huruf ini tidak memiliki simbol khusus, bisa menggunakan simbol yang sudah ada sesuai kebutuhan, misalnya &, ?, atau ;.
Gambar 3. Huruf Lemuria
Dalam Novel Arkhytirema, Huruf Lemuria diklaim sebagai asal mula semua bahasa yang ada di dunia ini. Selain itu, Huruf Lemuria memiliki beberapa keistimewaan, salah satunya adalah sejalan dengan naik turunnya gelombang pikiran dan kode gen manusia.
Huruf Lemuria merupakan huruf yang pertama kali digunakan dan menjadi cikal bakal huruf yang dipakai kita sekarang ini, mulai dari huruf latin, arab, dan lain sebagainya. Huruf Lemuria bukanlah huruf biasa. Huruf ini sejalan dengan naik turunnya gelombang pikiran dan kode gen manusia. Huruf Lemuria adalah gambaran dari gelombang otak, bahasa telepati, pergerakan air, dan pancaran kekuatan, gelombang, frekuensi dan semua yang bersifat alami.
Sistem Bilangan Lemuria
Berbeda seperti yang telah kita kaji dan pelajari mengenai asal mulanya Angka di Dunia ini yang menyebutkan bahwa simbol pertama yang dibuat manusia dalam menyatakan nominal (jumlah) adalah pada Sistem Numerasi Ijir. Petunjuk mengenai awal manusia mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog Karl Absolom pada tahun 1930 dalam sebuah potongan tulang serigala yang diperkirakan berumur 30.000 tahun. Pada potongan tulang itu ditemukan goresan-goresan kecil yang tersusun dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas lima, seperti lllll lllll lllll. Sehingga tidak diragukan lagi bahwa orang-orang primitif sudah memiliki pengertian tentang bilangan dan mengerjakannya dengan metode ijir (tallies), menurut suatu cara korespondensi satu-satu. Ijir adalah sistem angka yang berlambangkan tongkat tegak. Akan tetapi ada beberapa sumber yang menyatakan sebelum itu terdapat peradaban maju yang telah mengenal sistem numerasi yang modern dan sudah mengenal sistem tempat yakni sistem numerasi Bangsa Lemuria.
Gambar 4. Angka Lemuria
Dalam angka lemuria, dasar pola atau bentuk tiap angkanya tersebut berasal dari sumber energi mereka yakni Kristal, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai penyembuhan. Banyak info mengenai atlantis dan Lemuria diperoleh dengan men-channel crystal2 ‘old soul’ yang pernah digunakan pada kedua jaman ini. Beberapa Monumen Batu misterius yang berhasil ditemukan dibawah perairan Yonaguni, maupun jepang. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan energi Kristal pada zaman itu sangat berguna dan bermanfaat.
Angka Lemuria sudah mengenal Angka 0 ?
Angka Lemuriaterdiri dari 0 sampai dengan 5. Mengapa Nol sudah ada sejak jaman Lemuria? Karena 0 seperti keadaan kosong dan kosong harus dilambangkan. Angka itu sebetulnya dimulai dari Nol bukan dari satu. Karena sebelum ada satu, ada kosong. Nah, kosong ini diwakili Nol. Sistem angka ini juga berhubungan dengan suara alam nadapentatonik. “Penta” adalah 5, namun jelas nada da min na ti la dan seperti nada pentatonik pada jaman sekarang.
Penulisaan Angka Lemuria
Sistem Numerasi Bangsa Lemuria sudah mengenal nilai tempat yakni tiap simbol yang ditulis mempunyai nominal tertentu misalnya dalam empat digit, simbol yang pertama dari sebelah kanan itu bernilai ribuan, sebelah kanan sesudahnya bernilai ratusan kemudian puluhan dan satuan. Berbeda dengan apa yang telah kita kaji bahwa sistem tempat baru dikenal dalam sistem numerasi Hindu-Arab yang berkembang beberapa abad yang lalu.
Bilangan dasar dalam sistem numerasi ini juga sudah berbasis sepuluh (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), akan tetapi dasar dari simbol angka 6, 7, 8, dan 9 merupakan perkembangan dari nilai 5. Misalnya 6 = , berasal dari 1 dan 5 = +.Begitujuga dengan simbol angka 7, 8, dan 9. Sedangkan simbol angka 10 itu pengulangan dari 1 dan 0
Penulisan Angka Desimal pada Numerasi Lemuria
Penulisan angka desimal pada sistem numerasi lemuria sama halnya dengan penulisan desimal pada masa kini, bedanya terletak dari simbol dan tempat penulisannya, seperti yang telah diketahui bahwa penulisan huruf angka lemuria itu dimulai dari sebelah kanan.
Penulisan Angka Pecahan pada Numerasi Lemuria
nulisan angka pecahan pada sistem numerasi lemuria sama halnya dengan penulisan desimal pada masa kini, bedanya terletak dari simbol dan tempat penulisannya, seperti yang telah diketahui bahwa penulisan huruf angka lemuria itu dimulai dari sebelah kanan.
Penjumlahan Sistem Bilangan Lemuria
Penjumlahan sistem bilangan lemuria hampir serupa dengan penjumlahan dengan masa kini yang berbeda hanyalah simbolnya dan penempatannya yang dimulai dari sebelah kanan, sehingga untuk membaca dan memahaminya juga harus dari sebelah kanan.
Pengurangan Sistem Bilangan Lemuria
Sama halnya seperti penjumlahan, pengurangan sistem bilangan lemuria hampir serupa dengan penjumlahan dengan masa kini yang berbeda hanyalah simbolnya penempatannya yang dimulai dari sebelah kanan, sehingga untuk membaca dan memahaminya juga harus dari sebelah kanan.
Kesimpulan
Dari semua uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa di Dunia ini terdapat banyak sekali Peninggalan Peradaban yang luar biasa, termasuk Sistem Numerasi didalamnya. Salah satunya yakni Bangsa Lemuria, Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria sekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Peradaban tersebut diyakini berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang). Banyak pendapat yang menyatakan bahwa Bangsa Lemuria yang bersamaan dengan peradaban Atlantis mempunyai teknologi yang luar biasa dengan sumber energi mereka adalah kristal.
Salah satu peninggalan bangsa tersebut adalah sistem numerasi. Penulis beranggapan bahwa dasar dari numerasi tersebut yakni kristal yang menjadi sumber energi mereka. Selain itu sistem numerasi lemuria ini sudah mengenal angka 0 dan sistem tempat, sungguh diluar nalar manusia bahwa bangsa zaman dahulu sudah memiliki perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa, berbeda dengan apa yang masih diketahui sampai sekarang bahwa angka 0 mulai digunakan pada sistemnumerasi Bangsa Maya sistem tempat mulai digunakan pada Hindu-Arab.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan maupun isi pembahasannya. Selain itu, penulis berharap agar sistem numerasi ini dapat menjadi salah satu referensi dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi bahan kajian khususnya dalam mata kuliah teori bilangan dan umumnya bagi perkembangan matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Vito, Beny R. (2010). Gliese adalah planetnya Bangsa Lemuria. [Online]. Tersedia:http://lemuriagliese.blogspot.co.id/. [21 April 2016].
Zainal Arifin, Dicky. (2001). Trilogi Arkhytirema. Bandung : Lemurian Production.