Senin, Juni 29, 2015

Anak Tahun 2000-an Dijamin Tersenyum Lihat Foto-foto Ini


Ilustrasi Tahun 90-an

Tahun ini adalah tahun di mana manusia harus mulai menerima kedatangan masa depan. Di mana mobil mulai diproduksi lintas udara, teknologi tak lagi membutuhkan sentuhan tangan, hingga segala macam benda lain yang benar-benar melebihi kata canggih.

Tetapi, mari kita kembali mengingat ke era 15 tahun ke belakang. Beruntung bagi kita yang terlahir setelah tahun 90-an. Bernostalgia di masa-masa itu adalah hal yang mengesankan. Kumpulan foto ini akan membawa Anda untuk melihat betapa cepatnya pergerakan jaman, sekaligus menertawakan kebiasaan lucu manusia di masa lampau. Ah rindunya.

Permainan paling menyenangkan di jamannya

via architecturendesign.net

Ketika ruang inbox Anda tak lagi mampu menampung pesan

via architecturendesign.net

Berburu skor tertinggi di game Snake 2

via architecturendesign.net

Siasat mengkomposisi nada dering dan menyebarkan pada teman-teman

via architecturendesign.net

Pernah bertukar lagu dengan cara ini? Ya, infra merah.

via architecturendesign.net

Mulai berselancar di Layanan MSN Messenger

via architecturendesign.net

Saat mempelajari HTML untuk mengubah tampilan Myspace

via architecturendesign.net

Ketika Internet Explorer tidak bekerja baik, Ini yang sering pengguna internet lakukan

via architecturendesign.net

Melakukan percakapan dengan makhluk digital

via architecturendesign.net

Mitos klasik

via architecturendesign.net

 



Katarak

Katarak adalah bagian keruh pada lensa mata yang biasanya bening dan akan mengaburkan penglihatan. Ini adalah penyakit yang sangat umum terjadi.

Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil (titik hitam di tengah mata) yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada retina. Dengan adanya katarak, cahaya yang masuk ke mata menjadi terhalang. Katarak biasanya terjadi saat seseorang memasuki usia lanjut.

Lama-kelamaan kondisi katarak akan meningkat sehingga dapat menghalangi penglihatan. Banyak pengidap yang pada akhirnya membutuhkan operasi untuk mengganti lensa yang rusak ini dengan lensa buatan.

Penderita Katarak di Indonesia

Katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia. Katarak juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak (katarak anak-anak), meski kemungkinannya sangat kecil. Penyakit ini umumnya ditemukan pada orang-orang lanjut usia dan dikenal sebagai katarak manula.

Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 210.000 penderita baru yang muncul setiap tahun dan lebih dari 50% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak.

Hal-hal yang Dapat Menjadi Gejala Katarak

Katarak sering menyerang kedua mata, meski tingkat kondisi keduanya bisa berbeda. Penyakit ini dapat berkembang selama bertahun-tahun tanpa terasa oleh penderitanya.

Katarak tidak menyebabkan rasa sakit atau iritasi. Penderita biasanya akan mengalami penglihatan yang samar-samar dan berkabut, selain itu akan muncul bintik atau bercak saat penglihatannya kurang jelas.

Katarak juga dapat memengaruhi pandangan Anda dengan cara sebagai berikut:

Mata yang sensitif terhadap cahaya yang menyilaukan.Sulit melihat saat cahaya remang-remang atau sangat terang.Semua menjadi terlihat ganda.Semua terlihat seperti memiliki semburat kuning atau cokelat.Ukuran lensa kacamata yang berubah.Anda seperti melihat lingkaran cahaya di sekeliling cahaya terang, seperti lampu mobil atau lampu jalan.Penglihatan warna yang memudar atau menjadi tidak jelas.

Berkonsultasi dengan Optisien

Konsultasikanlah dengan optisien (ahli lensa kacamata) jika Anda merasa ada masalah agar penglihatan Anda dapat diperiksa. Jika terdapat perubahan mendadak pada penglihatan Anda, segera lakukan pemeriksaan mata.

Optisien akan memeriksa mata dengan oftalmoskop. Alat ini akan memperjelas tampilan mata dan mengeluarkan cahaya terang sehingga optisien dapat melihat bagian dalam mata, termasuk memeriksa kondisi lensa mata Anda.

Jika terdapat katarak, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata yang dapat memberikan diagnosis dan merencanakan proses pengobatan Anda.

Faktor-faktor Penyebab Katarak pada Manula

Penyebab katarak belum diketahui secara pasti. Seiring dengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata kian berubah. Hal ini menjadikan lensa mata yang tadinya bening, berubah menjadi keruh. Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana proses penuaan dapat berujung pada perubahan protein di lensa mata.

Beberapa faktor lain yang akan mempertinggi risiko Anda terkena katarak:

Paparan mata terhadap sinar matahari untuk waktu lama.Beberapa kondisi kesehatan sepertidiabetes atau peradangan pada bagian tengah mata (uveitis) jangka panjang.Meminum obat kortikosteroid berdosis tinggi dalam waktu lama.Pernah menjalani operasi mata.Riwayat katarak dalam keluarga atau keturunan.Pola makan tidak sehat dan kurang vitamin.Konsumsi minuman keras dalam jumlah banyak secara rutinMerokok

Pencegahan katarak masih belum diketahui karena penyebab sebenarnya masih belum jelas.

Pengobatan Katarak Pada Manula Lewat Proses Operasi

Kacamata dan lampu yang lebih terang mungkin bisa membantu katarak yang ringan, tetapi katarak akan berkembang seiring dengan waktu dan akhirnya penderita akan membutuhkan operasi.

Satu-satunya langkah pengobatan yang terbukti paling efektif adalah operasi. Efek penyembuhan dari operasi akan sangat dirasakan terutama bagi penderita yang kataraknya sudah menghambat kegiatan sehari-hari, seperti mengemudi atau membaca.

Dalam operasi katarak, lensa yang keruh akan diangkat dan digantikan dengan lensa plastik bening. Operasi tersebut biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal agar mata Anda menjadi mati rasa. Karena ini termasuk operasi kecil, maka biasanya tidak perlu menginap di rumah sakit.

Meski pemulihan dari operasi akan membutuhkan beberapa waktu (dari beberapa hari hingga minggu), hampir semua orang yang menjalaninya akan merasakan peningkatan pada penglihatan mereka. Penderita biasanya bisa kembali melakukan rutinitas secara normal dalam waktu dua minggu setelah operasi.

Lensa plastik pada mata Anda disesuaikan untuk tingkat penglihatan tertentu. Setelah opersi, pemakaian kacamata akan diperlukan untuk membantu penglihatan jauh atau dekat. Sama halnya jika Anda telah berkacamata, ukuran lensa bisa berubah. Disarankan untuk menunggu pemulihan sampai selesai sebelum membuat kacamata baru.

Hepatitis


Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia.

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver). Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis.

Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas.

Namun hepatitis yang banyak terjadi dan dialami oleh penduduk Indonesia adalah hepatitis B.

Gambar : virus dari jenis hepatitis yang kemudian akan merusak fungsi organ hati

Berikut ini adalah cara penularan virus dari hepatitis B yang banyak terjadi dan dialami khususnya jika terjadi pada anak.

1. Penularan hepatitis B pada bayi dan anak-anak

- Jika seorang ibu yang memiliki riwayat penyakit hepatitis ketika dalam mengandung sangat memungkinkan janin atau bayi yang dikandung juga terjangkit jenis hepatitis yang sama, bahkan resiko lebih besar terjadi pada bayi dibanding ibunya.

- Juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan salah satu anggota keluarga yang menderita hepatitis B.

2. Pengaruh Infeksi Virus Hepatitis B

- Virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan peradangan yang bersifat akut atau kronis merupakan salah satu penyebab awal kanker hati.

- Jika infeksi yang terjadi pada bayi sebelum bayi berusia kurangd ari 1 tahun memiliki resiko lebih tinggi sekitar 90 % mengidap hepatitis akut atau kronis, namun sebaliknya jika infeksi hepatitis B terjadi pada bayi setelah berusia 2-5 tahun maka resiko dari penyakit hepatitis B akan berkurang sekitar 50 % bahkan apabila infeksi terjadi diatas usia 5 tahun resiko penyakit hepatitis ini hanya 5-10 %.

- Diperkirakan sekitar 25 % dari anak yang teridentifikasi penyakit hepatitis kronis dapat berlanjut mejadi dan berkembang menjadi sirosis ( kerusakan pada organ hati dan pengerutan hati ) dan atau kanker hati dan pada orang dewasa hanya 15 % yang berkembang menjadi sirosis atau kanker hati.


Pengobatan Untuk Penyakit Hepatitis

Pengobatan untuk penyakit hepatitis yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan menggunakan obat antiferon. Biasanya suntikan antiferon ini direkomendasikan selama kurang lebih empat bulan. Keberhasilan dari pengobatan ini tergantung dari beberapa faktor yang termasuk juga dengan durasi infeksi Anda. Sekitar 50% oran dengan infeksi penyakit hepatitis B kronik setidaknya mendapatkan suatu manfaat parsial lewat pengobatan penyakit hepatitis interferon. Manfaat dari obat hepatitis ini bisa mencakup penurunan jumlah total virus dalam darah dan juga melambatnya kerusakan hati.

Saat melakukan pengobatan untuk penyakit hepatitis dengan menggunakan obat antiferon, tes darah yang dilakukan secara teratur untuk mengukur dari kadar enzim hati dalam darah acap kali dianjurkan. Tes-tes ini mengindikasikan apakah hati masih meradang atau apakah virusnya ini masih ada di dalam darah. Yang penting untuk diingat adalah bahwa tes bagi antigen permukaan hepatitis B mungkin akan positif selama beberapa minggu atau beberapa tahun setelah usainya pengobatan. Ini karena virus hepatitis B mungkin terus berada dalam darah dalam jumlah kecil. Juga pentinga yang perlu diingat adalah bahwa bahkan setelah infeksinya terkendali, hati masih membutuhkan waktu untuk menumbuhkan sel-sel sehat guna menggantikan sel-sel yang rusak atau hancur akibat dari infeksi hepatitis.

Pengobatan untuk penyakit hepatitis C kronik dilakukan dengan menggunakan interferon kemungkinan besar akan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan infeksi hepatitis B. Bagi infeksi hepatitis C kronik, interferon ini biasanya direkomendasikan tiga kali dalam seminggu untuk durasi yang sekitar antara 12 bulan samoai 2 tahun. Seperti halnya bagi infeksi pengobatan yang lazim dilakukan.

Pengobatan untuk penyakit hepatitis untuk yang kronik dengan interferon bisa mengurangi resiko dari terjadinya penyakit sirosis atau penyakit kanker hati. Oleh sebab itulah. Penting bagi Anda untuk mengikuti nasihat dokter Anda dengan akurat.

Setiap obat pasti memberikan efek samping, untuk mengatasi efek samping dari obat antiferon ini bisa dilakukan dengan minum sejumlah besar air setiap harinya. Minumlah obat penghilang rasa sakit yang direkomendasikan oleh dokter Anda, jika rasa sakit pada tempat suntikan ini pada tubuh yang sangat parah.

Problem penyakit hati sangat besar, 1 dari 10 masyarakat Indonesia terserang hepatitis B. Kurang lebih 20 juta masyarakat Indonesia menderita hepatitis, 15 juta diantaranya menderita hepatitis B dan 5 juta hepatitis C. Sayangnya, tingginya angka ini tidak diikuti dengan kesadaran dari masyarakat. Bahkan sebelumnya pemerintah pun juga tidak banyak menaruh perhatian. Hepatitis B seperti fenomena gunung es yang hanya nampak sebagian kecil saja, yaitu hanya sekitar 30%. Sementara menurut catatan Kementrian Kesehatan sekitar 5-10 %. Sedangkan sisanya 70% tidak terjamah atau terdeteksi oleh tenaga kesehatan.

Hepatitis B dan C bila dibiarkan akan menjadi cikal bakal kanker hati. Dan pengobatannya hanya bisa dilakukan dengan transplantasi. Penyait hepatitis bukanlah penyakit yang baru. Tapi karena banyaknya penyakit lain, hepatitis seolah-olah ter-masking atau tertutup dari perhatian pemerintah ataupun head provider.

Hepatitis adalah penyakit yang tidak memberikan gejala dan keluhan pada penderitannya. Oleh sebab itu disebut sillent killer. Liver adalah organ yang kuat dan tidak “cengeng” berbeda dengan flu yang menimbulkan gejala begitu virus masuk. Sementara hepatitis tidak sama saat virus masuk, tubuh tidak memberikan rekasi sampai 15-20 tahun kemudian. Hanya saja, saat pergi ke dokter telah terjadi sirosis pada liver. Bentuknya sudah berenjolan dan bahkan sudah mencapai kanker hati. Hanya orang yang ‘ringkih”yang akan ccepat terdeteksi adanya virus hepatitis.

Angka penyebaran virus hepatitis di Indonesia yaitu berkisar 3-15%. Slain itu, tingginya angka penyebaran virus hepatitis juga berkaitan degan kondisi kebersihan dan kepadatan penduduk yang mempermudah penularan. Mahalnya pengobatan masih menjadi kendala utama. Terutama pada kasus hepatitis B dan C. Untuk periksa darah saja sekitar 2 juta. Apalagi pengobatan hepatitis. Pada hepatitis C, harga obatnya sangat mahal, bisa sampai ratusan juta. Untuk satu suntikan yang tiap 9 juta.

Sebetulnya kalau mengenai pelayanan untuk diagnosisi Indonesia tidak terlalu ketinggalan jauh dengan negara tetangga artinya, ilmu yang sedang dikembangkan di luar negeri saat ini juga sedang diikuti Indonesia. Terkecuali, beberapa teknis yang Indonesia sendiri tidak bisa misalnya transplantasi hati.  Namun bukan berarti kemampuan dokter Indonesia tidak mumpuni. Bahkan untuk kemampuan, dokter Indoensia terkenal sangat “prigel” dalam melakukan tindakan pengobatan. Namun, cangkok hati merupakan suatu tindakan atau prosedur yang sangat sulit. Sehingga dibutuhkan keterampilan khusus dan persiapan yang sangat kompleks dalam melalukan transplantasi hati. Sementara biaya yang diberikan pemerintah memang sangat kecil.

 

Penyakit Hepatitis Menular atau Tidak


Gangguan pada hati dapat terjadi misalnya karena terkena infeksi. Hepatitis merupakan salah satu contoh penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Virus ini dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.

Penderita hepatitis mengalami kerusakan pada sel hatinya sehingga zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi kekuningan. Oleh karena itu, penyakit hepatitis yang biasa disebut sebagai penyakit kuning.

Hepatitis berarti radang atau pembengkakan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh virus alkohol, narkoba, obat-0batan (termasuk obat yang diresepkan) atau racun. Hepatitis merupakan penyakit yang sangat umum, bahkan dapat terjadi pada orang yang sistem kekebalannya baik. Hepatitis juga dapat mengakibatkan goresan/ pengerasan hati (sirosis) sehingga fungsi hati menjadi gagal dan berakibat kematian.

Banyak penyakit lain yang jauh lebih mudah menular melalui keagiatan sosial, misalnya tuberkulosis paru. Banyak virus yang kebih tahan berada di luar tubuh manusia sehingga lebih mudah menular, misanya hepatitis B. Banyak virus lain yang dapat menyebabkan penderitaan dan kematian dan belum ditemukan obat yang efektif misalnya hepatitis C.


Penyakit Hepatitis Fulminan Akut


Istilah hepatitis fulminan akut lebih banyak dikenal sebagai gagal hati fulminan yang merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan, disebabkan oleh karena kerusakan dan kematian sel-sel hati yang masif.

Kemampuan fungsi sintesis hati menjadi berkurang (waktu protrombin memanjang setelah pemberian vitamin K), kegagalan ekskresi bilirubin (serum bilirubin > 20mg/100ml), glukoneogenesis menurun (hipoglikemia), kesadaran menurun (prekoma atau koma) dan keseimbangan air maupun elektrolit terganggu (serum natrium dan kalium menurun).

Gagal hati fulminan ditandai oleh ensefalopati yang terjadi dalam 8 minggu setelah adanya gejala pertama penyakit hati dijumpai. Tanda-tanda ensefalopati mulai tampak setelah periode 8-24 minggu serangan, dahulu keadaan ini disebut sebagai gagal hati yang timbul pada fase lanjut.

Penyakit gagal hati fulminan bisa timbul pada masa neonatus atau masa setelah neonatus (masa kanak-kanak) biasanya disebabkan oleh berbagai virus, toksin, gangguan metabolisme, obat-obatan dll seperti tersebut di bawah ini :

1. Virus hepatitis A, B, C (NANB post tranfusi), D dan E (NANB menular melalui air)

2. Virus Epstein-Barr dan Sitomegalovirus serta penyakit Demam Kuning (yellow fever), Ekovirus dan Adenovirus

3. Leptospirosis

4. Metabolik (penyakit wilson, tirosinemia, intolerans fruktosa, galaktosemia, defisiensi alfa 1-antiripsin dan sindroma Zellweger).

5. Toksin (Amanita phalloides, alkaloid pyrrolizidine, aflatoksin, karbon tetraklorida dan fosfor)

6. Obat-obatan (halotan, parasetamol, INH, rifampisin, sistotoksik, sodium valporat, metildopa, tetrasiklin dan amiodaron).

7. Vaskuler (sindroma Budd-Chairi, post cardiac bypass dan sumbatan vena), iskemia/hipotensi, leukemia/limfoma.


Penyakit Hepatitis Pada Anak


Penyakit hepatitis virus merupakan penyakit hati yang seirng ditemukan. Penyakit hepatitis fulminan akut dengan gejala yang biasanya berat sehingga harus tetap tinggal di tempat tidur selama stadium akut, menu makanan tergantung dari nafsu makannya, lemak diijinkan bila penderita tidak mual atau muntah. Biasanya mengandung cukup kalori untuk memperbaiki berat badan yang menurun selama sakit.

Penyakit hati kronis yang memerlukan perencanaan diit sehingga anak mencapat cukup energi, makanan tidak mengandung banyak lemak dan pada isrosis membatasi jumlah protein yang masuk.

Hepatitis virus adalah infeksi sistemik yang berakibat tidak baik terhadap fungsi normal sel-sel hati. Peneybab dari hepatitis virus akut adalah hepatitis A, B, C atau Non A Non B (water borne epidemic dan post transfusion) dan D (delta virus). Beberapa virus lainnya dapat menimbulkan hepatitis seperti virus sitomegalo, virus herpes, virus Epstein-Barr, virus rubela dan virus koksaki dll.

Hepatitis akut sering menimbulkan keluhan mual dan nafsu makan menjadi berkurang, makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan nafsu makannya dalam porsi kecil dan sering. Bilamana anak tidak mau/tidak bisa makan dengan baik perlu ditpertimbangkan pemberian makan lewat sonde lambung.

Hepatitis yang terjadi pada anak juga dapat diakibatkan oleh penurunan gen orangtua yang memiliki risiko hepatitis atau penderita hepatitis. Hepatitis pada anak dapat juga disebabkan oleh kelainan sewaktu masa kehamilan, oleh ibu yang menderita hepatitis atau kelainan tertentu yang berdampak pada janin atau bayi. Untuk mencegah penyakit hepatitis ini, anak akan diberikan vaksin anti hepatitis yang diadakan setiap 3-6 bulan sekali.


Hepatitis


Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati (liver) penyebabnya dapat bermacam-macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan. Penyakit hepatitis ada beberapa jenis yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus dapat akut (hepatitis A) dapat krnonis (hepatitis B dan C) atua dapat juga kemudian menjadi kanker hati.

Virus yang menyebabkan penyakit ini terdapat dalam cairan tubuh yang sewaktu-waktu dapt ditularkan kepada orang lain. Sebagian orang yang terinfeksi virus ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun demikian, virus ini akan tetap berada dalam tubuh seumur hidup.

Hepatitis berasal dari dua kata yaitu hepa (hepar/hati) dan itis (radang). Hepatitis merupakan radang yang terjadi pada organ hati. Karena hampir seluruh tubuh penderita berwarna kekuning-kuningan maka dalam masyarakat dikenal dengan istilah penyakit kuning (jaundice). Namun, sebenarnya istilah sakit kuning dapat menimbulkan kerancuan karena tidak semua sakit kuning disebabkan radang hati.

Dapat juga terjadi karena gangguan ada saluran empedu sehingga cairan mepedu tidak dapat masuk ke dalam usus melainkan ke darah. Gejala kuning juga dapat terjadi karena pemecahan sel darah merah yang terlalu berlebihan sehingga zat bilirubin menyebar dalam darah. Gangguan pada organ tertentu, seperti tumor pada pankreas dan kantung empedu atau ketidak sesuaian transfusi darah jug dapat menimbulkan warna kuning.


Penyakit Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.

15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekuensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.


Hepatitis C adalah penyakit menular yang mempengaruhi hati, yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Infeksi ini sering tanpa gejala, tetapi sekali didirikan, infeksi kronis dapat berkembang menjadi jaringan parut hati (fibrosis), dan maju jaringan parut (sirosis) yang umumnya terlihat setelah bertahun-tahun.

Gejala khusus sugestif penyakit hati biasanya hadir sampai parut pada hati substansial telah terjadi. Namun, hepatitis C adalah penyakit sistemik dan pasien mungkin mengalami spektrum yang luas dari manifestasi klinis mulai dari tanpa gejala pada penyakit lebih gejala sebelum perkembangan penyakit hati lanjut. Tanda-tanda umum dan gejala yang berhubungan dengan hepatitis C kronis termasuk kelelahan, gejala seperti flu, nyeri sendi, gatal, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, mual, dan depresi.

Sekali hepatitis C kronis telah berkembang ke sirosis, tanda dan gejala mungkin muncul yang umumnya disebabkan oleh salah satu fungsi hati menurun atau meningkatnya tekanan dalam sirkulasi hati, kondisi yang dikenal sebagai hipertensi portal. Kemungkinan tanda dan gejala sirosis hati termasuk asites (penimbunan cairan di perut), memar dan berdarah kecenderungan, varises (vena membesar, terutama di perut dan kerongkongan), sakit kuning, dan sindrom gangguan kognitif yang dikenal sebagai ensefalopati hepatik. 

Penyakit Hepatitis B


Indonesia merupakan daerah endemis infeksi virus hepatitis B, didaerah tertentu pada setiap 100 penduduk di jumpai 8 pengidap virus hepatitis B.

Seseorang dikatakan menderita infeksi virus hepatitis B apabila dalam pemeriksaan ditemukan HBsAg positif. Sumber penularan virus hepatitis B di Indonesia terutama melalui ibu hamil ke bayinya sehingga setiap ibu yang hamil dianjurkan untuk melakukan skrining HBsAg.


Ibu Hamil dengan HBsAg dan HBeAg positif akan menularkan virus hepatitis dengan peluang lebih dari 90%. Dalam keadaan demikian bayi perlu mendapatkan vaksinasi dan pemberian imunoglobulin.

Pada meraka yang terinfeksi VHB akut, 90% pada anak-anak dan 70% pada dewasa tidak menampakkan gejala sama sekali. Hanya sepertiga dari yang terinfeksi memperlihatkan keluhan, terutama mata kuning.

Infeksi VHB yang diperoleh pada masa bayi akan menyebabkan 95% bayi di antaranya menjadi penderita hepatitis kronis. Sementara kelompok dewasa yang terinfeksi virus ini, 95% akan sembuh dan hanya 5% yang berkembang menjadi hepatitis B kronis.


Penyakit Hepatitis A


Penyakit akan semakin dikenali apabila memberikan dampak yang besar, baik menyangkut aspek sosial ekonomi maupun risiko kesakitan dan kematian atau karena jumlah kejadiannya sangat tinggi. Hepatitis A, suatu penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A, meskipun tidak mengakibatkan risiko kematian yang besar, namun berisiko menimbulkan kejadian yang luar biasa atau outbreak. Oleh karena itulah, penyakit ini mendapat perhatian besar baik dari masyarakat kesehatan maupun pemerintah dan publik secara umum.


Seseorang menjadi panik karena penyakit hepatitis A, biasanya karena tidak mengetahui karakteristik dan perjalanan penyakit tersebut. Apabila serang penderita hepatitis A atau keluarga terdekat mengenal tipikal penyakit ini maka kecemasan dan kepanikan tidak perlu terjadi. Pada dasarnya penyakit ini bersifat self limited disease (dapat sembuh dengan sendirinya).

Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:

- Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual;

- Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan

- Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

Tanda dan gejala Hepatitis A yaitu:

- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk)
- Kehilangan nafsu makan
- Demam
- Urin berwarna gelap
- Nyeri otot
- Menguningnya kulit dan mata (jaundice).


Cara Mencegah Hepatitis


Umumnya, masyarakat sering menganggap bahwa sakit kuning adalah hepatitiskarena timbulnya warna kuning pada kulit, kuku, dan bagian putih bola mata. Kondisi ini hanyalah salah satu gejala dari hepatitis. Peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan, bahkan semua bagian organ hati. Hepatitis dapat terjadi karena penyakit yang memang menyerang sel-sel hati atau penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada hati. Pemahaman hepatitis dapat ebih mudah jika kita mengenal lebih dahulu mengenai organ hati.

Hepatitis dapat berlangsung singkat (akut) kemudian sembuh total atau malah berkembang menjadi menahun (kronis). Tingkatan keparahan hepatitis bervariasi, mulai dari kondisi yang dapat sembuh sendiri (self limited) dengan penyembuhan total, kondisi yang mengancam jiwa, menjadi penyakit menahun, hingga kondisi organ hati yang tidak berfungsi lagi (yang disebut kegagalan fungsi hati). Jika kondisi terakhir ini terjadi maka untuk penanganannya membutuhkan transplantasu atau cangkok hati.
Serangan hepatitis akut dapat terjadi tiba-tiba tanpa gejala awal atau bertahap. Umumnya, hepatitis akut berlangsung dalam periode waktu 1-2 bulan. Kerusakan hati yang terjadi pada heoatitis akut biasanya hanya mengenai sebagian kecil jaringan saja. Namun pada kasus yang jarang, misalnya pada saat daya tahan tubuh pasien terlalu rendah, hepatitis akut dapat mengancam jiwa.

Sementara hepatitis kronis terjadi jika sebagian hati yang terserang dapat menjadi tidak aktif atau berkembang sangat lambat, tetapi sebagian lain dapat juga menjadi aktif dan terus memburuk dalam hitungan tahun. Komplikasi dari hepatitis kronis yang memburuk adalah terjadinya sirosis atau kanker hati. Kedua komplikasi ini sering berakhir dengan kematian.

Dibawah ini adalah tips sehat untuk mencegah terserang penyakit hepatitis adalah :

Hindari konsumsi alkohol

Hindari obat-obatan yang dapat merusak hati, misalnya acetaminophen

Diet sehat dan seimbang

Perbanyak buah, sayur, whole grains, dan protein bebas lemak, 

Latihan fisik secara teratur

Istirahat cukup


Tuberkulosis (TBC atau TB)

 Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi.

   Penyakit TBC Menular Lewat UdaraTingkat prevalensi penderita TBC di Indonesia diperkirakan sebesar 289 per 100 ribu penduduk dan insidensi sebesar 189 per 100 ribu penduduk. Bahkan 27 dari 1.000 penduduk terancam meninggal seperti yang dilaporkan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang dihimpun sepanjang 2011 mengenai tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Laporan tersebut juga meliris bahwa angka penjaringan penderita baru TBC meningkat 8,46 persen dari 744 penderita TBC di 2010 menjadi 807 per 100.000 penduduk di 2011. Namun, kabar baiknya angka kesembuhan pada 2011 mencapai target sebesar 83,7 persen dan angka keberhasilan pengobatan pada 2011 mencapai target sebesar 90,3 persen.

Gejala Penyakit TBC

Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah.

Agar bisa mengantisipasi penyakit ini sejak dini, berikut gejala-gejala penyakit tuberculosis yang perlu Anda ketahui.

Gejala utama

Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga pekan atau lebih.

Gejala tambahan yang sering dijumpai

Dahak bercampur darah/batuk darahSesak nafas dan rasa nyeri pada dadaDemam/meriang lebih dari sebulanBerkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelasBadan lemah dan lesuNafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan
"Paling mudah untuk mengetahui seseorang terkena tuberkulosis jika dia berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas. Walaupun tidak bisa langsung ditetapkan tuberkulosis karena harus didiagnosis, tapi itu salah satu pertanda. Jika Anda lemas, batuk tak berhenti, nyeri pada dada, dan keringat pada malam hari, langsung segera periksa," tambah dr Arifin Nawas Sp(P), salah seorang tenaga ahli klinis tuberkulosis di RSUP Persahabatan di tempat sama.

Menurutnya, untuk memastikan seseorang terkena TB atau tidak, tim medis melakukan diagnosis dengan mengadakan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung (BTA) dan gambaran radio logis (foto rontgen).

Penyebab Infeksi TBC

Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis yang dapat menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. TBC dapat mengakibatkan kematian dan merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian tertinggi di negeri ini.

Kali ini yang dibahas adalah TBC paru. TBC sangat mudah menular, yaitu lewat cairan di saluran napas yang keluar ke udara lewat batuk/bersin & dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak semua orang yang menghirup udara yang mengandung kuman TBC akan sakit.

Pada orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat karena daya tahan tubuh yang tinggi dan gizi yang baik, penyakit ini tidak akan muncul dan kuman TBC akan "tertidur". Namun,pada mereka yang mengalami kekurangan gizi, daya tahan tubuh menurun/ buruk, atau terus-menerus menghirup udara yang mengandung kuman TBC akibat lingkungan yang buruk, akan lebih mudah terinfeksi TBC (menjadi 'TBC aktif') atau dapat juga mengakibatkan kuman TBC yang "tertidur" di dalam tubuh dapat aktif kembali (reaktivasi).

Infeksi TBC yang paling sering, yaitu pada paru, sering kali muncul tanpa gejala apa pun yang khas, misalnya hanya batuk-batuk ringan sehingga sering diabaikan dan tidak diobati. Padahal, penderita TBC paru dapat dengan mudah menularkan kuman TBC ke orang lain dan kuman TBC terus merusak jaringan paru sampai menimbulkan gejala-gejala yang khas saat penyakitnya telah cukup parah.

Pengobatan Penyakit TBC

Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di daerah paru/dada, lalu dapat meminta pemeriksaan tambahan berupa foto rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah, juga tes tuberkulin (mantoux/PPD). Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat.

Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk meminum obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya setelah 2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter.

Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka ini dapat menjadi berbahaya karena sering kali obat-obatan yang biasa digunakan untuk TBC tidak mempan pada kuman TBC (resisten). Akibatnya, harus diobati dengan obat-obat lain yang lebih mahal dan "keras". Hal ini harus dihindari dengan pengobatan TBC sampai tuntas.

Pengobatan jangka panjang untuk TBC dengan banyak obat tentunya akan menimbulkan dampak efek samping bagi pasien. Efek samping yang biasanya terjadi pada pengobatan TBC adalah nyeri perut, penglihatan/pendengaran terganggu, kencing seperti air kopi, demam tinggi, muntah, gatal-gatal dan kemerahan kulit, rasa panas di kaki/tangan, lemas, sampai mata/kulit kuning.

Itu sebabnya penting untuk selalu menyampaikan efek samping yang timbul pada dokter setiap kali kontrol sehingga dokter dapat menyesuaikan dosis, mengganti obat dengan yang lain, atau melakukan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.

Pengobatan untuk penyakit-penyakit lain selama pengobatan TBC pun sebaiknya harus diatur dokter untuk mencegah efek samping yang lebih serius/berbahaya. Penyakit TBC dapat dicegah dengan cara:
Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi, lingkungan yang sehat, dan berolahraga.Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat). Vaksin ini secara rutin diberikan pada semua balita.Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TBC dan diobati, dapat kembali terkena penyakit yang sama jika tidak mencegahnya dan menjaga kesehatan tubuhnya.
Semoga informasi mengenai gejala penyakit TBC, faktor penyebab dan cara pencegahan di atas bermanfaat buat anda yang membutuhkan informasi tersebut.