Kamis, Agustus 15, 2024

Soal dan jawaban Elekronika Dasar

Soal dan jawaban Elekronika Dasar 

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar !

1. Jelaskan fungsi resistor pada rangkaian elektronika !
2. Jelaskan istilah-istilah teknik yang berlaku pada komponen resistor sebagai berikut:

  • Resistansi
  • Toleransi
  • Tahanan kritis
  • Stabilitas Waktu (time stability)

3. Tentukan nilai resistansi resistor berikut:

  • coklat+hitam+emas+emas
  • merah+merah+coklat+emas
  • biru+abu-abu+hitam+merah+coklat
  • merah+ungu+hitam+hitam+coklat

4. Tentukan nilai resistansi total rangkaian resistor campuran berikut:
Rcampuran5. Tentukan nilai kapasitansi dari kapasitor dengan kode angka dan huruf sebagai berikut :

  • 823J 200V
  • 2A 224K
  • 561
  • 47

6. Jelaskan prinsip pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor !
7. Tentukan nilai kapasitansi total dari rangkaian kapasitor berikut:
Ccampuran
8. Jelaskan cara menguji baik/rusak suatu kapasitor dengan menggunakan AVO meter !
9. Sebutkan fungsi/kegunaan induktor pada rangkaian elektronika !

10. Jelaskan cara menguji induktor dengan menggunakan AVO meter !

 

JAWABAN

No.

Kunci Jawaban

Nilai

1.

Fungsi resistor pada rangkaian elektronika:

  • Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan. à I = V/R (Hukum Ohm)
  • Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan. à V = I.R
  • Membangkitkan frekuensi tinggi maupun frekuensi rendah à bekerja sama dengan kondensator atau induktor dan transistor.

 

10

2.

Istilah-istilah teknik yang berlaku pada komponen resistor sebagai berikut:

  1. Resistansi : nilai tahanan dinyatakan dalam ohm.
  2. Toleransi : simpangan maksimum/minimum (+ atau -) dari harga nominal.
  3. Tahanan kritis : nilai tahanan dimana tegangan maksimum dan tarif daya maksimum timbul bersamaan, dinyatakan dalam ohm.
  4. Stabilitas Waktu (time stability): ubahan tahanan selama waktu pemakaian tertentu, misalnya 1000 jam.

 

10

3.

Nilai resistansi resistor berikut:

  1. coklat+hitam+emas+emas = 10 x 10–1 Ω ± 5% = 1  Ω ± 5%
  2. merah+merah+coklat+emas = 22 x 101 Ω ± 5% = 220 Ω ± 5 %
  3. biru+abu-abu+hitam+merah+coklat= 680 x 102 Ω ± 1% = 68 k Ω ± 1%
  4. merah+ungu+hitam+hitam+coklat = 270 x 100 Ω ± 1% = 270 Ω ± 1%

 

10

4.

Diketahui : R1 = 500 Ω = 0,5 kΩ; R2 = 2 k Ω; R3 = 1 k Ω; dan R4 = 6 k Ω

Ditanyakan: Rtotal …?

Dijawab:

RS1 = R2 + R3 = 2kΩ + 1 kΩ = 3 kΩ

RP1 = RS1 || R4 = (3 kΩ x 6 kΩ) (3 kΩ + 6 kΩ) = 18 kΩ kΩ/9 kΩ = 2 kΩ

Rtotal = R1 + RP1 = 0,5 kΩ + 2 kΩ = 2,5 kΩ

 

10

5.

Nilai kapasitansi dari kapasitor dengan kode angka dan huruf sebagai berikut :

  • 823J 200V = 82 x 103 pF ± 5%; Vmax: 200 V = 82.000 pF ± 5%;Vmax: 200 V = 82 nF ± 5%; Vmax: 200 V = 0,082 µF ± 5%; Vmax: 200 V2A
  • 224K = 22 x 104 pF; Imax: 2 A = 220.000 pF ± 5%; Imax: 2 A = 220 nF ± 5%; Imax: 2 A = 0,22  µF ± 5%; Imax : 2 A.
  • 561 = 560 pF = 0,56 nF = 0,00056 µF
  • 47 = 47 pF = 0,047 nF = 0,000047 µF

 

10

6.

Prinsip pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor:

Cisi kosong

Pengisian kapasitor:

Pada saat saklar S dihubungkan ke posisi 1 maka ada rangkaian tertutup antara tegangan V, saklar S, tahanan R, dan Capasitor C.

Arus akan mengalir dari sumber tegangan Capasitor melalui tahanan R. Hal ini akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada Capasitor.

Dengan demikian, arus akan menurun sehingga pada suatu saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada Capasitor. Akan tetapi arus akan menurun sehingga pada saat tegangan sumber sama dengan perbedaan potensial pada Capasitor dan arus akan berhenti mengalir (I = 0).

 

Pengosongan kapasitor:

Arus yang mengalir sekarang adalah berlawanan arah (negatif) terhadap arus pada saat pengisisan, sehingga besarnya tegangan pada R (VR) juga negatif.

Capasitor akan mengembalikan kembali energi listrik yang disimpannya dan kemudian disimpan ketahanan R.

Pada saat terjadi proses pengosongan Capasitor, tegangan Capasitor akan menurun sehingga arus yang melalui tahanan R akan menurun. Pada saat Capasitor sudah membuang seluruh muatannya (Vc = 0) maka aliran arus pun berhenti (I = 0).

 

10

7.

Diketahui: C1 = 220 µF; C2 = 100 µF; C3 = 330 µF

Ditanyakan: Ctotal …?

Dijawab:

CP1 = C1 + C2 = 220 µF + 100 µF = 320 µF

Ctotal = (CP1 x C3) / (CP1 + CP3) = (320 µF x 330 µF) / (320 µF + 330 µF)

= 105.600 µF µF / 650 µF = 162,46154 µF

 

10

8.

Cara menguji kapasitor baik/rusak dengan AVOmeter:

  1. Tempatkan range AVO meter pada ohmmeter (untuk non polar dengan kapasitansi kecil maka range pada X 10k atau x100 k dan untuk elco dengan kapasitansi besar maka untuk lebih dari 1000 µF range pada X1, ratusan µF range pada x 10 dan untuk puluhan µF range pada X100).
  2. Hubungkan probe merah pada salah satu kaki C (untuk elco +) dan probe hitam pada kaki lainnya (untuk elco -). Perhatikan penunjukkan jarum pada papan skala ohm.
  3. Ada 4 kemungkinan kondisi kapasitor yang diuji, yaitu:
  4. Untuk memastikan bahwa kapsitor benar-benar masih baik/rusak maka lakukan pengujian kembali dengan menukar hubungan probe pada kapasitor.
  1. Kapasitor Baik : Jika jarum menunjuk ke satu nilai  Ω dan kembali lagi ke ∞Ω.
  2. Kapasitor kering : jika jarum menunjuk ke satu nilai Ω dan tidak kembali lagi.
  3. Kapasitor rusak putus : jika jarum tidak bergerak sama sekali.
  4. Kapasitor rusah short/hubung isngkat: jika jarum menunjuk ke 0 Ω.

10

9.

Fungsi/kegunaan induktor pada rangkaian elektronika:

  • Induktor Inti udara. Banyak dipakai sebagai Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi tinggi;
  • Induktor Inti Ferit, banyak dipakai dalam pesawat receiver pada frekuensi menengah/Intermediate Frequency; Coill Antena dll.
  • Induktor Inti Besi, banyak dipakai untuk frekuensi rendah Choke Coill untuk Lampu TL Frekuensi 50 s.d 60 Hz, sebagai alat Moving Coill seperti Load Speaker, Buzzer, Bleeper, Voice Coill pada Microphone Rellay, Contactor dll.

 

10

10.

Cara menguji induktor dengan menggunakan AVO meter:

  1. Siapkan alat daan bahan.
  2. Tempatkan range AVO meter pada Ω meter X1 ohm.
  3. Hubungkan probe merah pada salah satu kaki induktor (kaki 1) dan probe hitam pada kaki lainnya (kaki 2). Hubungan probe dengan kaki indktor boleh bolak-balik.
  4. Perhatikan jarum AVO meter apakah bergerak maju menuju 0 Ω atau tidak bergerak.
  5. Ada 2 kondisi yang mungkin pada pengujian induktor, yaitu:

1)      Induktor baik : jika jarum AVO meter bergerak menuju 0 Ω yang berarti bahwa kawat induktor masih terhubung dengan baik.

2)      Induktor rusak/putus: jika jika jarum AVO meter tidak bergerak sama sekali (∞ Ω) yang berarti bahwa kawat induktor telah putus.

 

10

Jumlah Nilai

100