Sabtu, Desember 31, 2016

8 macam penyakit lambung

8 Macam-Macam Penyakit Lambung

Lambung adalah salah satu organ dalam sistem pencernaan pada manusia yang berfungsi untuk mencerna makanan dan menyerap beberapa sari-sari makanan. Pada lambung terdapat enzim renin, pepsin, dan asam klorida. Lambung akan melumatkan makanan hingga benar-benar hancur seperti bubur. Nah, asam lambung kerap kali menyebabkan penyakit pada lambung jika dikeluarkan secara berlebihan. Berikut adalah macam-macam penyakit pada lambung. Langsung saja kita simak yang pertama:


1. Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Penyebab gastritis adalah terlalu banyak minum-minuman beralkohol, penggunaan jangka panjang obat aspirin dan ibuprofen, dll. Gastritis juga dapat muncul setelah operasi, luka trauma, luka bakar, atau infeksi berat. Penyebab kronisnya adalah infeksi bakteri Heliobacter pylori, refluks empedu, dan stress. Gejala gastritis adalah gangguan pencernaan, perut kembung, mual, dan muntah. Cara mencegah gastritis adalah dengan menghindari makanan pedas atau panas.

2. Maag

Maag atau tukak lambung adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh pengeluaran asam lambung (asam klorida) yang berlebihan. Asam lambung secara rutin keluar untuk membantu menghancurkan makanan. Namun jika tidak ada makanan dalam jangka waktu tertentu, maka asam lambung akan tetap keluar dan mengikis dinding lambung. Ketika asam lambung tersebut mengenai saraf, terjadilah rasa sakit yang luar biasa yang biasa kita kenal sebagai maag. Cara mencegah maag adalah dengan makan teratur dan menghindari makanan yang terlalu pedas. Cara mengobati penyakit maag adalah dengan meminum obat antasida.

3. Kanker Lambung

Kanker lambung adalah kanker yang berkembang di area lambung. Gejala awal kanker lambung adalah mulas, nyeri pada perut bagian atas, mual, dan kehilangan nafsu makan. Gejala selanjutnya adalah penurunan berat badan, kulit kuning, muntah, kesulitan menelan, dan terdapat darah dalam tinja. Kanker dapat menyebar dari lambung ke bagian lain seperti hati,paru-paru, tulang, lapisan perut, dan kelenjar getah bening. Penyebab utama kanker lambung adalah infeksi bakteriHelicobacter pylori. Penyebab lainnya adalah merokok.

4. Tumor Lambung / Polip Lambung

Tumor lambung adalah tumor yang ditandai dengan tumbuhnya polip (bintil-bintil) pada lambung. Tumor lambung masih bisa diangkat dan tidak berbahaya karena tidak menyebar ke organ tubuh lain. Salah satu penyebab tumor lambung adalah terlalu sering mengkonsumsi makanan bernitrat. Nitrat adalah zat pengawet yang biasa terdapat di makanan dan minuman dalam kemasan. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang diasinkan dan diasap serta merokok juga beresiko terjadinya tumor lambung. Tumor lambung akan menjadi kanker lambung jika polip berukuran lebih dari 2 cm, terdapat sel glandular, dan terdapat banyak polip di dalam lambung.

5. Dispepsia

Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan nyeri dan perih di bagian atas perut serta perut terasa penuh padahal belum makan. Terkadang disertai dengan perut kembung, bersendawa, mual, dan maag. Dispepsia sering terjadi pada penderita GERD dan gastritis.

6. GERD (Gastro-Esophageal Reflux Disease)

GERD adalah kerusakan kronis pada mukosa lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang terus mengikis dinding lambung. Banyak orang yang mengira penyakit ini mirip maag. Namun ada beberapa gejala khusus antara lain sakit saat menelan, rasa asam di mulut, sering bersendawa, dan sering terserang radang tenggorokan. Penyebab penyakit ini adalah kecemasan, depresi, langsung tidur setelah makan, makan makanan yang terlalu pedas atau asam, jarang olahraga, dan kebiasaan merokok.

7. Gastroparesis

Gastroparesis adalah penyakit kelumpuhan lambung yang membuat makanan lama dicerna. Hal ini disebabkan karena lambung tidak mampu berkontraksi untuk memindahkan makanan ke dalam usus halus. Saraf vagus mengontrol kontraksi ini. Gastroparesis dapat terjadi ketika saraf vagus rusak dan otot-otot perut dan usus tidak berfungsi dengan benar. Makanan menjadi bergerak lambat atau bahkan dapat berhenti. Gejala gastroparesis adalah mual kronis, muntah, nyeri perut, perasaan kenyang berlebihan walaupun hanya makan sedikit. Gejala lainnya dapat berupa mulas, perut kembung, kadar glukosa darah yang tidak menentu, kurangnya nafsu makan, kejang dinding perut, dan malnutrisi. Diabetes melitus menjadi penyebab utama gastroparesis karena kadar glukosa dalam darah yang tinggi dapat mempengaruhi susunan kimia pada saraf vagus. Merokok juga dapat menyebabkan gastroparesis.

8. Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah penyakit gabungan antara diare, muntah, dan perut kram. Gastroenteritis sering disebut virus perut dan flu lambung. Meskipun penyakit ini tidak terkait dengan influenza. Penyakit ini disebabkan oleh rotavirus pada anak-anak dan norovirus dan campylobacter pada orang dewasa. Penyakit ini terjadi karena konsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik, air yang terkontaminasi, atau melalui kontak terlalu dekat dengan penderita.

Pencegahan gastroenteritis berupa penggunaan air bersih dan mencuci tangan secara teratur dengan sabun. Vaksin rotavirus dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Untuk kasus yang ringan, penderita dapat diberi larutan oralit. Untuk kasus yang lebih berat, cairan infus mungkin diperlukan. Tidak dianjurkan menggunakan antibiotik karena penyakit ini tidak disebabkan oleh bakteri. Gastroenteritis paling banyak menyerang di negara berkembang. Terdapat tiga sampai lima miliar kasus dan menyebabkan 1,4 juta kematian setiap tahunnya.

Sabtu, Desember 24, 2016

18 Karakter Yang Harus Dimiliki Siswa Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

18 Karakter Yang Harus Dimiliki Siswa Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

Tujuan pendidikan karakter adalah :  

Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.Mengembangkan kebiasaan dan perilakuterpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal, dan tradisi budaya bangsa INDONESIA yang religius.

 Adapun 18 karakter yang harus dimiliki oleh siswa sebagai berikut.

1. Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.  4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.    6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.   8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.        12. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.        13. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.                           14. Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.                 15. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.       16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.                      17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.             18. Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber :

http://smpn15bandung.sch.id/

Senin, Desember 19, 2016

Validitas butir instrumen dengan excell


VALIDITAS BUTIR INSTRUMEN DENGAN EXCEL

Pengantar

Dalam praktikum ini anda akan menggunakan excel untun manghitung validitas butir. Topik yang di pelajari meliputi : (1) validitas butir untuk instrumen non-tes (angket) yang umumnya memiliki skor yang berkisar antara 1 dengan 5, dan (2) validitas butir untuk instrumen tes yang memiliki skor 1 atau 0 (benar atau salah).

Secara umum. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas butir ialah :

Hitung skor total untuk tiap respondenHitung korelasi skor butir dengan skor totalTetapkan nilai kritis berdasarkan tabel

oTentukan status butir dengan cara :

Berikan label “Valid” pada butir dengan nilai korelasi > nilai kritisBeriakan label “Drop” pada butir dengan nilai korelasi < nilai kritikPerbedaan perhitungan validitas pada instrumen tes dan nontes terletak pada perhitungan korelasi. Pada instrumen nontes di gunakan korelasi produk momen. Sedangkan pada instrumen tes di gunakan korelasi biserial titik (point biserial).

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkandapat :

·Menghitung veliditas butir untuk instrumen non-tes

·Menghitung validitas butir untuk instrumen tes

A.Validitas Butir Instumen Non – Tes

Untuk kegiatan belajar ini gunakan data yang telah anda buat pada modul 1 akan tetapi sesuaikan data pada yang tertera pada gambar 4-1.

1.Menghitung skor total

Penghitungan skor total tak perlu anda lakukan, karena sudah di kerjakan pada modul 1

2.Menghitung korelasi skor butir dengan skor total

Kita akan menghitung korelasi skor butir 1 dengan skor total. Langkah-langkah

untuk menghitung nilai korelasi tersebut adalh sebagai berikut :

Tuliskan korelasi butir pada sel A23Tempatkan kursor pada sel B23Tuliskan = CORREL(B3:B22;$L$3:$L$22)Tekan enterBlok dari sel B23 sampai sel K23Tekan Ctrl-R

3.Menetapkan nilai kritis

Nilai kritis di tentukan berdasarkan tabel nilai kritis korelasi yang di sajikan pada lampiran. Nilai kritis bergantung pada ukuran sampel (n) dan taraf signifikan (alpha). Sebagai contoh untuk n = 20 dan alpha = 0,05 di peroleh nilai kritis menggunakan tabel pada lampiran adalah sebagai berikut ini :

Tentukan nilai n, yaitu ukuran sampelPada baris niali n tersebut carilah bilangan di bawah kolom yang menunjukkan taraf signifikan (alpha)Tuliskan bilangan tersebut pada sel B24Blok sel B24 sampai sel K24Tekan CTRL-RTuliskan nilai kritis pada sel A24

Menentukan status butir untuk menentukan status butir lakukan langkah-langkah beerikut ini :

Tetapkan kursor pada sel B25Tuliskan = IF (B23>B24;”Valid”;”Drop”)Tekan enterBlok sel B25 sampai sel K25. Lalu tekan Ctrl-R 


B.Validitas Butir Instrumen Tes

Untuk kegiatan praktikum lanjutan ini di gunakan data yang terlihat pada gambar 2-3.

a.Menghitung Skor Total

Lakukan perhitungan skor total, yaitu dengan cara berikut ini:

Pada sel L2 tuliskan skor totalPada sel L3 tuliskan = SUM(B3:K3)Tekan enterBlok dari sel L3 sampai sel 22Tekan Ctrl-D

b.Menghitung korelasi skor butir dengan skor total

Untuk skor dikotomis (1 atau 0), perhitungan korelasi skor butir dengan skor total sedikit rumit karena tidak tersedia fungsi dalam excel yang dapat kita gunakan untuk menghitung korelasi biserial titik ialah :

Untuk menghitung korelasi biserial titik, oleh karena itu, akan kita hitung terlebih dahulu nilai p,q ,dan

Pertama, kita hitung p dengan cara sebagi berikut :

Tuliskan p pada sel A23Tempatkan kursor pada sel B23Tuliskan =SUM(B3:B22)/20Tekan ENTERBlok dari sel B23 sampai K23Tekan CTRL+R

Kedua, kita hitung nilai q untuk tiap butir dengan cara sebagai berikut :

·Tuliskan q pada sel A24

Tempatkan kursor pada sel B24Tuliskan =1-B23Tekan ENTERBlok dari sel B24 sampai K24Tekan CTRL+R

Ketiga, kita hitung atau rerata (xi)/rerata skor yang menjawab benar dengan cara sebagai berikut:

Tuliskan Rerata skor menjawab benar pada sel A25Tempatkan kursor pada sel B25Tuliskan =SUMIF(B3:B22;">0";$L$3:$L$22)/SUMIF(B3:B22;">0")Tekan ENTERBlok dari sel B25 sampai K25Tekan CTRL+R

Keempat, kita hitung nilai rata-rata skor total. Untuk memudahkan perhitungan korelasi, rata-rata skor total tersebut akan kita tuliskan untuk masing-masing butir, meskipun nilainya sama

Tuliskan Rerata skor total pada sel A26Tempatkan kursor pada sel B26Tuliskan =AVERAGE($L$3:$L$22)Tekan ENTERBlok dari sel B26 sampai K26Tekan CTRL+R

Kelima, kita hitung simpangan baku skor total dengan cara sebagai berikut:

Tuliskan Simpangan Baku pada sel A27Tempatkan kursor pada sel B27Tuliskan =STDEV($L$3:$L$22)Tekan ENTERBlok dari sel B27 sampai K27Tekan CTRL+R

Keenam, merupakan langkah terakhir untuk menghitung korelasi biserial titik, yaitu dengan cara:

Tuliskan r-pbi pada sel A28Tempatkan kursor pada sel B28Tuliskan =((B25-B26)/B27)*(SQRT(B23/B24))Tekan ENTERBlok dari sel B28 sampai K28Tekan CTRL+R

Ketujuh, untuk mempermudah memposes, tuliskan nilai kritis korelasi biserial titik untuk tiap butir (nilai kritis/tabel sama nilainya). Nilai kritis tersebut dapat diperoleh dari tabel terlampir. Caranya adalah sebagai berikut :

Lihat tabel pada lampiran untuk menentukan nilai kritis (untuk kasus kita diperoleh 0,444)Tuliskan Nilai Kritis/Tabel tersebut pada sel B29Tuliskan r-kritis pada sel A29Blok dari B29 sampai K29Tekan CTRL+R

Kedelapan, tetapkan status butir dengan cara sebagai berikut :

Tuliskan status butir pada A30Tempatkan kursor pada sel B30Tulis =IF(B28>B29;"Valid";"Drop")Tekan ENTERBlok dari sel B30 sampai K30Lalu tekan CTRL+R