Minggu, Januari 26, 2020

Mixed Reality


 

Apa itu Mixed Reality dari Virtual reality_smarteye(dot)id

Apa itu mixed reality?

Mendengar istilah mixed reality (MR), mungkin yang pertama melintas di benak Anda adalah virtual reality atau saudaranya, augmented reality. Bisa jadi juga, Anda masih asing sama sekali dengan istilah tersebut.

Mixed reality, sesuai namanya, merupakan penggabungan antara VR dan AR. SmartEyetelah banyak mengulas tentang AR dan VR dari a-z. Kini saatnya kita sama-sama mengetahui apa itu mixed reality dan penerapannya di Indonesia. Jangan skip artikel ini, ya!

 

Apa Itu Mixed Reality – Cikal Bakal Mixed Reality

Konsep mixed reality pada 1994 dirumuskan oleh Paul Milgram dan Fumio Kishino dalam makalah berjudul “A Taxonomy of Mixed Reality Visual Displays.” Dalam makalah ini, mereka memperkenalkan konsep virtually continuum yang fokus pada pengkategorian taksonomi pada tampilan belaka. Namun, pada penerapannya kedepan, MR tak sekadar tampilan, tapi juga memasukkan input lingkungan, suara, dan lokasi.

 

Diagram Venn tentang Apa itu Mixed Reality_smarteye(dot)id_credits to microsoft
Diagram tentang bagaimana MR melalui tenaga komputer menggabungkan manusia dan lingkungan. Gambar: Microsoft

 

Selama beberapa dekade, hubungan antara input manusia dan komputer dikembangkan lagi secara lebih baik. Input manusia terjadi melalui keyboardmouse, sentuhan, ink, suara, bahkan Kinect tracking. Hubungan keduanya kemudian berinteraksi membentuk persepsi lingkungan (environmental input) dalam bentuk API. Environmental inputmenangkap berbagai hal yang dilakukan seseorang, mulai dari posisi & lokasinya, permukaan tanah dan pembatas jalan, ambiens lighting, suara lingkungan, dan pengenalan objek.

Secara sederhananya, MR merupakan penggabungan interaksi ketiga input tersebut.

Kembali pada pengertian VR dan AR. Sebagaimana diketahui, teknologi VR memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek secara 3D. Interaksi yang terjalin sungguh seperti nyata, ada emosi dan perasaan yang terbawa, selayaknya kita larut menyimak serial tv atau film.

Teknologi augmented reality, di lain sisi, menggabungkan objek 2D dan 3D. Apabila kita menggunakan perangkat pendukung AR, objek-objek itu akan hadir di hadapan kita secara real-time. Untuk bisa melihat objek, Anda harus menggunakan perantara, yakni kamera hp. Contoh AR paling hype adalah gim Pokemon Go yang dirilis 2 tahun lalu. Masih ingat?

Baik teknologi AR maupun VR sudah diterapkan di berbagai bidang, seperti militer, kesehatan, gim, dan pendidikan. Refresh ingatan Anda tentang ini di artikel “Peran AR dalam Retail” atau “Begini Caranya Penggunaan VR untuk Pembelajaran Siswa”, yuk.

Setelah memahami kedua pengertian realitas buatan tersebut, kebayang kan bisa semenarik apa MR? Supaya lebih paham, mari tonton video berdurasi 2 menitan dari Mozilla Hacks berikut ini. 

 

potongan tentang apa itu mixed reality dari video mozilla hacks_smarteye(dot)id
Screenshot video YouTube Mozilla Hacks. “What Is Mixed Reality”

Di luar negeri, berbagai perangkat MR besutan merek terkenal sudah bermunculan sejak 2017. Mulai dari Samsung Odyssey, Lenovo Explorer, Dell Visor, hingga yang sudah masuk Indonesia, Acer Windows Mixed Reality.

 

Mixed Reality di Indonesia, Kombinasi Lengkap untuk Content Creator

Perangkat MR yang menjadi pelopor adalah Microsoft HoloLens. Perangkat berbentuk kacamata ini sudah duluan rilis tahun 2017. HoloLens memanfaatkan hologram untuk menyatukan dunia digital dan nyata. Adapun hasil dari penyatuan itu hadir dalam objek digital yang seolah benaran ada di hadapan kita dan bisa diajak interaksi.

 

microsoft hololens dan apa itu mixed reality_smarteye(dot)id_sumber microsoft
Microsoft Hololens. Foto: Microsoft

HoloLens bisa berfungsi secara mandiri tanpa perlu disambungkan ke perangkat lain. Input di dalamnya memanfaatkan gerakan, seperti pandangan mata, gerakan tangan, dan perintah suara. Adanya sistem sensor kompleks menjadikan perangkat in mampu memproyeksi hologram di lingkungan asli secara akurat dan real-time.

Namun, untuk menikmati HoloLens, Anda harus menyediakan budget besar. Harga yang dibanderol berkisar puluhan juta (sekitar Rp40 juta menurut data rilis tahun 2017) dan harus dipesan dari negara terdekat. Ya, Anda mungkin saja menemukannya di online shopIndonesia, tapi bukan dalam harga yang lebih terjangkau.

 

apa itu mixed reality acer-windows-vr-mixed-reality-headset
Acer Windows Mixed Reality. Foto: Windows Central

Jangan sedih, perangkat mixed reality di Indonesia sudah masuk. Belum lama, Acer meluncurkan perangkat mixed reality, Acer Windows Mixed Reality. Perangkat MR ini kurang-lebih sama dengan perangkat VR, dilengkapi motion controller dan headset, namun pengalaman yang didapat lebih kaya.

Dilansir dari Tempo.co (April 2018), perangkat ini tidak menggunakan sensor eksternal di sekitar ruangan sehingga pengguna bebas menjelajahi dunia virtual secara akurat dan nyaman.

Dennis Adhiswara via Tempo.co sudah mencoba perangkat ini. Menurut Dennis, yang juga mencintai virtual reality, fitur insided-out tracking memberikan kemudahan penggunaan, cukup plug and play. Perangkat ini bisa digunakan untuk ribuan permainan dan aplikasi.

Terdapat lubang jack 3,5 mm dengan port HDMI 2.0 display dan USB 3.0. Windows MR dilengkapi dua layar LCD dengan resolusi 1.440 x 1.440 px. Refresh rate mencapai 90 Hz dan bisa digunakan pada laptop atau PC berbasis Windows 10 (Fall Creator Update). Harga yang dibanderol Acer Windows MR lebih murah daripada HoloLens, yakni Rp7,5 juta di gerai atau lebih murah di online shop.

Dengan kemajuan MR yang sudah memasuki Indonesia, para content creator akan bisa menghasilkan konten bermanfaat secara lebih atraktif. Diharapkan, mixed reality tak hanya berlaku di industri gim, tapi juga di industri lain.

Sumber : https://www.smarteye.id/blog/pengertian-apa-itu-mixed-r

Augmented Reality

Teknologi Augmented Reality: Definisi, Cara Kerja, Pelajari Semua di Sini

Di era ini, batas-batas antara dunia digital dan fisik semakin sulit untuk dibedakan. Teknologi Augmented Reality atau Teknologi AR dengan cepat memasuki fase baru yang memungkinkan kamu mendapatkan user experience yang kaya akan konteks.

Konteks yang dimaksud adalah konteks yang menggabungkan sensor, komputasi, Internet of Things, dan Artificial Intelligence. Teknologi AR akan membawa transformasi yang signifikan ke banyak bidang ekonomi dalam hal produktivitas, daya saing, serta penyediaan layanan baru dan inovatif untuk klien.

Di artikel ini, Sobat Jagoan akan diajak untuk menelaah lebih lanjut konsep Augmented Reality. So, without further ado, let’s just jump right in.

Pengertian Augmented Reality

Augmented Reality adalah teknologi yang memperluas dunia fisik kita dengan cara menambahkan lapisan informasi digital ke dalamnya. Berbeda dengan VR (Virtual Reality), AR tidak menciptakan seluruh lingkungan buatan untuk menggantikan yang asli dengan yang virtual.

AR muncul di tampilan langsung dari lingkungan yang ada dan menambahkan suara, video, dan grafik ke dalamnya.

Jadi, AR adalah kenampakan lingkungan fisik dunia nyata, dibarengi dengan gambar yang dihasilkan komputer sehingga mengubah persepsi realitas.

Cara Kerja Augmented Reality

AR dapat ditampilkan pada berbagai perangkat seperti kacamata, layar, ponsel, dan sebagainya. Agar perangkat berfungsi dengan baik, sejumlah data tertentu dalam bentuk video, gambar, animasi, dan model 3D perlu digunakan.

Sehingga, orang bisa melihat hasilnya dalam cahaya buatan dan alami. AR menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor, dan pengukur kedalaman. Misalnya, mengumpulkan data sensor untuk menghitung jarak dari lokasi sensor ke objek.

Berikut adalah beberapa komponen AR:

Kamera dan Sensor

Kamera dan sensor digunakan untuk mengumpulkan informasi kolaborasi pengguna dan mengirimkannya untuk diproses.

Kamera pada gadget memiliki kemampuan untuk memeriksa lingkungan dan dengan data tersebut, akan mampu menemukan barang fisik dan menghasilkan model 3D.

Proyeksi

Komponen ini mengacu pada proyektor yang lebih kecil dari yang biasa ada pada headset AR, yang mengambil informasi dari sensor dan memproyeksikan konten yang terkomputerisasi ke permukaan untuk dilihat.

For your information, sebenarnya, pemanfaatan proyeksi di AR belum sepenuhnya dirancang untuk dapat digunakan dalam barang atau layanan komersial.

Refleksi

Beberapa gadget AR memiliki cermin untuk membantu mata manusia melihat gambar virtual.

Beberapa darinya memiliki variasi cermin kecil yang ditekuk dan beberapa lagi memiliki cermin sisi ganda untuk memantulkan cahaya ke kamera dan mata pengguna.

Tujuan dari cara refleksi tersebut adalah untuk memainkan pengaturan gambar yang tepat.

Jenis Teknologi Augmented Reality

Ada beberapa kategori teknologi augmented reality, masing-masing memiliki perbedaan dan kegunaan dalam pengaplikasiannya sebagai berikut.

Marker-Based Augmented Reality

Marker-based AR menggunakan kamera dan beberapa jenis penanda visual, seperti kode QR/2D. Teknologi ini akan menghasilkan output hanya ketika markerdirasakan oleh pembaca.

Aplikasi marker-basedmenggunakan kamera pada perangkat untuk membedakan marker dari objek dunia nyata lainnya.

Pola sederhana seperti kode QR digunakan sebagai marker karena dapat dengan mudah dikenali dan tidak memerlukan banyak effortuntuk membaca.

Posisi dan orientasi juga dihitung, di mana beberapa jenis konten atau informasi kemudian dibebani banyak marker.

Markerless Augmented Reality

Sebagai salah satu aplikasi AR yang diimplementasikan secara luas, markerless augmented reality menggunakan GPS, kompas digital, pengukur kecepatan, atau akselerometer yang tertanam dalam perangkat untuk menyediakan data berdasarkan lokasi kamu.

Kekuatan di balik teknologi markerless augmented reality adalah ketersediaan fitur pendeteksian lokasi pada smartphone.

Ini paling umum digunakan untuk memetakan arah, menemukan bisnis terdekat, dan aplikasi seluler berbasis lokasi lainnya.

Projection Based Augmented Reality

Projection based AR bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan riil.

Aplikasi teknologi ini memungkinkan interaksi manusia dengan mengirimkan cahaya ke permukaan riil dan kemudian merasakan interaksi manusia (sentuhan) dari cahaya yang diproyeksikan.

Pendeteksian interaksi pengguna dilakukan dengan membedakan antara proyeksi yang diharapkan dan proyeksi yang diubah.

Aplikasi lain yang menarik dari teknologi ini adalah penggunaan teknologi plasma laser untuk memproyeksikan hologram interaktif tiga dimensi (3D) di udara.

Superimposition Based Augmented Reality

Superimposition based AR mampu mengganti sebagian atau seluruh tampilan asli dari suatu objek dengan pandangan yang baru dan ditambah dari objek yang sama.

Pendeteksian objek memainkan peran penting karena aplikasi tidak dapat menggantikan tampilan asli dengan augmented jika tidak dapat menentukan apa objek itu.

Contoh yang dihadapi konsumen akan augmented reality berbasis superimposisi dapat ditemukan dalam katalog furnitur augmented reality IKEA.

Dengan mengunduh aplikasi dan memindai halaman yang dipilih dalam katalog cetak atau digital mereka, pengguna dapat menempatkan furnitur IKEA virtual di rumah mereka sendiri dengan bantuan augmented reality.

Penerapan Augmented Reality di Berbagai Bidang

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan teknologi augmented reality di beberapa bidang yang telah dilakukan.

teknologi augmented reality
Games: Pokemon Go!

Pokemon Go! rupanya masih memiliki penggemar. Tetapi, bagian utama dari daya tarik permainan ini adalah cara menggabungkan dunia nyata dengan karakter Pokemon favorit kamu.

Games ini adalah definisi AR yang menyenangkan untuk di-boot. Sebenarnya, banyak game lain yang telah menyalin konsep yang sama, misalnya Jurassic Park dan game AR bertema Harry Potter.

Meskipun contoh-contoh ini murni untuk rekreasi, visual yang ditunjukkan akan membuat kamu seolah-olah masuk dalam dimensi lain.

teknologi augmented reality
Pelatihan Medis

AR sekarang digunakan dalam pelatihan medis. Aplikasinya berkisar dari penggunaan peralatan MRI hingga melakukan operasi yang sangat rumit.

Di Klinik Cleveland, Case Western Reserve University, siswa diajarkan seluk beluk anatomi menggunakan headset AR.

Teknologi ini memungkinkan mereka mempelajari tubuh manusia tanpa perlu membedah mayat atau menonton operasi langsung.

Namun, hal ini tidak terbatas pada pelatihan saja. AR juga memiliki aplikasi yang dapat diterapkan selama operasi tanpa perlu kamera dan probe invasif yang masih tradisional.

teknologi augmented reality
Helm F-35

Helm ini dirancang khusus untuk melapisi fitur AR seperti rekaman real time dari jajaran kamera eksternal pejuang secara langsung ke bidang pandang pilot.

Sistem ini memungkinkan pilot untuk melihat pemandangan 360 derajat di sekitar pesawat mereka. Pilot juga dapat memperbesar area yang diamati dan juga di-ping oleh pesawat jika potensi ancaman terdeteksi.

Teknologi ini juga memberi pilot "penglihatan malam digital", HUD (Head-Up Display) virtual, informasi sistem senjata, penargetan fungsi sistem, dan memiliki kapasitas untuk menambahkan fitur baru di masa depan.

csm_vr-ar-1_db4652360f (1)
TV Broadcast

Dari siaran cuaca hingga acara olahraga, AR menjadi semakin umum di TV kamu. AR sangat cocok untuk aplikasi semacam ini dan benar-benar menawarkan pelajaran baru bagi masyarakat umum.

AR dapat digunakan dalam film dokumenter pendidikan, acara olahraga langsung, atau pelaporan berita langsung lainnya untuk membantu kamu memahami subjek yang lebih esoteris. Misalnya, liputan berita Pemilihan Umum BBC.

Sumber : https://www.jagoanhosting.com/blog/teknologi-augmented-reality/ 

Cytotec: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping


  Cytotec obat apa? Obat cytotec adalah obat yang bisa mengatasi masalah tukak baik tukak lambung maupun tukak duodenum. Tukak lambung dan tukak duodenum yang bisa diobati adalah tukak yang dikarenakan obat-obatan Anti-Inflamasi Non Steroid (AINS).

ilustrasi-tukak-lambung-doktersehat

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat cytotec termasuk informasi tentang bentuk sediaan cytotec, indikasi cytotec, kontraindikasi cytotec, fungsi cytotec, dosis cytotec, efek samping cytotec, dan harga cytotec.

Rangkuman Informasi Obat Cytotec

Nama ObatCytotec
Kandungan ObatMisoprostol 100 mcg – 200 mcg
Kelas ObatAntitukak » Analog Prostaglandin
KategoriObat keras
Manfaat ObatMengobati dan mencegah tukak lambung dan tukak duodenum
KontraindikasiKehamilan atau merencanakan hamil (meningkatkan tonus uterin)
Sediaan ObatTablet
Harga cytotecRp696.000 – Rp925.000/1 strip isi 10 butir

Kandungan Cytotec

Tablet cytotec mengandung misoprostol 100 mcg atau 200 mcg, analog prostaglandin E1 sintetik. Misoprostol adalah cairan kental yang larut dalam air.

Sementara bahan-bahan tablet yang tidak aktif adalah minyak jarak terhidrogenasi, hypromellosemicrocrystalline cellulose, dan sodium starch glycolate.

Bentuk Sediaan Cytotec

Obat cytotec tersedia dalam bentuk sediaan tablet. Satu tablet cytotec mengandung 200 mcg bahan aktif. Bahan aktif dari obat cytotec adalah misoprostol. Misoprostol adalah sebuah analog prostaglandin sintetik.

Manfaat Cytotec

Cytotec adalah obat yang bermanfaat berkat bahan aktifnya. Bahan aktif pada obat cytotec yaitu misoprostol, yang memiliki sifat antisekresi dan proteksi serta dapat mempercepat proses penyembuhan tukak lambung dan tukak duodenum.

Senyawa ini dapat mencegah terjadinya tukak yang diakibatkan karena AINS. Penggunaannya paling cocok bagi pasien yang sedang dalam kondisi lemah atau berusia tua yaitu suatu kondisi di mana penggunaan AINS tidak mungkin dihentikan.

Jadi, manfaat cytotec adalah mengobati tukak lambung dan tukak duodenum dengan lebih efektif. Selain itu, berikut manfaat cytotec lainnya:

  • Fungsi cytotec tidak hanya mengobati tetapi juga dapat mencegah tukak lambung dan tukak duodenum yang dikarenakan AINS.
  • Obat cytotec memiliki fungsi sebagai terapi pemeliharaan setelah sembuh dari tukak. Akan tetapi, jika terjadi kolik atau diare maka dosis cytotec bisa dikurangi untuk mencegah kolik dan diare.
  • Cytotec bisa mengurangi asam lambung sehingga mampu membantu melindungi lambung dari kerusakan akibat pemakaian obat AINS. Beberapa obat AINS yang dimaksud seperti ibuprofen, diklofenak, meloxicam, dan lain-lain.
  • Cytotec juga bisa sebagai induksi persalinan.

Indikasi Cytotec

Obat cytotec baru bisa digunakan jika pasien memiliki indikasinya. Penggunaan obat cytotec baru bisa dilakukan bila pasien mengalami tukak lambung dan tukak duodenum. Akan tetapi tukak yang dimaksud adalah tukak yang dikarenakan penggunaan obat AINS.

Pasien tidak bisa menggunakan obat cytotec jika tukak lambung atau tukak duodenum yang terjadi dikarenakan infeksi bakteri. Penggunaan obat cytotec dilakukan jika pasien adalah pasien lansia dan penyakit yang melemahkan.

Kontraindikasi Cytotec

Obat cytotec tidak boleh digunakan oleh para pasien yang memiliki kontraindikasi. Para pasien yang memiliki kontraindikasi bisa mengalami efek samping negatif jika menggunakan obat cytotec.

Para wanita yang sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan sebaiknya tidak menggunakan obat cytotec. Hal ini dikarenakan obat cytotec bisa meningkatkan tonus uterin yang bisa mengganggu kehamilan.

Obat cytotec juga tidak bisa digunakan pada wanita usia subur dan wanita yang sedang menyusui bayi. Wanita usia subur baru bisa mendapatkan obat cytotec atas izin dokter karena beberapa pertimbangan medis.

Jangan pernah memberikan obat cytotec kepada anak-anak apalagi bayi. Hal ini dikarenakan bahan aktif obat cytotec yaitu misoprostol tidak cocok bagi bayi dan anak-anak. Penggunaan pada bayi dan anak bisa menyebabkan efek samping yang buruk.

Interaksi Obat Cytotec

Dokter atau apoteker mungkin sudah mengetahui adanya interaksi obat yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, jangan menghentikan penggunaan atau mengubah dosis obat apapun sebelum memeriksakannya terlebih dahulu.

Sebelum menggunakan cytotec, beri tahu dokter atau apoteker tentang semua obat resep dan produk herbal tanpa resep yang Anda gunakan. Terutama obat berikut:

  • Antasida
  • Aspirin
  • Obat radang sendi
  • Vitamin

Buat daftar semua obat yang digunakan dan berikan ke dokter atau apoteker Anda, untuk memastikan keamanan penggunaan obat ini.

Perlu diperhatikan! Jika ibu hamil menggunakan cytotec bersamaan dengan obat tertentu maka bisa berdampak buruk pada janin.

Peringatan Sebelum Menggunakan Cytotec

Jangan menggunakan obat cytotec apabila Anda memiliki beberapa masalah medis yang memungkinkan terjadinya efek samping yang tidak diinginkan. Beri tahu dokter Anda jika menderita penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, atau masalah usus lainnya.

Apabila Anda memiliki penyakit jantung maka jangan pernah menggunakan obat cytotec sebelum Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pastikan tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik karena jika mengalami dehidrasi maka sebaiknya Anda tidak menggunakan obat cytotec.

Dosis Cytotec

Cara menggunakan cytotec agar berhasil adalah menggunakan obat ini sesuai dengan dosisnya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mematuhi dosis yang dianjurkan. Ini juga bertujuan untuk mencegah overdosis dan efek samping cytotec.

Berikut dosis cytotec yang perlu Anda perhatikan:

  • Dosis untuk Tukak Lambung dan Tukak Duodenum

Dosis cytotec untuk pasien dengan kondisi medis tukak lambung dan tukak duodenum yang dikarenakan obat-obatan AINS adalah 800 mcg sehari. Dosis tersebut merupakan dosis terbagi dalam 2 sampai 4 dosis sehari. Anda bisa minum cytotec mulai dari sarapan pagi hingga sebelum tidur malam.

Pemakaian obat cytotec untuk kondisi tersebut tidak boleh kurang dari empat minggu. Meskipun begitu, penggunaan obat cytotec akan lebih baik jika dipakai sampai delapan minggu.

  • Dosis untuk Profilaksis

Penggunaan obat cytotec untuk profilaksis ini memiliki dosis sebanyak 200 mcg yang terbagi dalam 2 sampai 4 kali sehari dapat diberikan bersama obat AINS.

Petunjuk Penggunaan Cytotec

Obat ini harus berdasarkan resep dari dokter, oleh karenanya berikut beberapa cara menggunakan cytotec agar berhasil:

  • Obat cytotec biasanya diminum 4 kali sehari, setelah makan dan sebelum tidur dengan makanan.
  • Ikuti petunjuk pada label resep obat dengan hati-hati, dan minta dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian mana pun yang tidak Anda mengerti.
  • Gunakan cytotec persis seperti yang dianjurkan dokter. Jangan mengambil lebih atau kurang dari resep atau mengonsumsinya lebih sering daripada yang dianjurkan oleh dokter Anda.
  • Cara menggunakan cytotec agar berhasil dan efektif harus diminum secara teratur.
  • Wanita tidak boleh menggunakan dosis pertama sampai hari kedua atau ketiga dari periode menstruasi. Ini untuk memastikan bahwa ia tidak hamil. Karena jika sedang hamil meminum obat ini akan berdampak buruk pada janin.
  • Jangan berhenti minum obat cytotec tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.

Petunjuk Penyimpanan Cytotec

Menyimpan obat cytotec dengan benar dapat mempertahankan efektivitas obat dan mencegah kerusakan pada obat. Berikut beberapa cara menyimpan obat cytotec dengan baik dan benar:

  • Simpanlah obat ini di dalam wadah dan tertutup rapat. Simpan obat di suhu kamar dan jauhkan dari panas dan kelembapan berlebihan (jangan di kamar mandi).
  • Pastikan semua obat tidak terlihat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Pisahkan wadah obat ini dari berbagai wadah obat lainnya (seperti pil mingguan dan obat tetes mata, krim, dan inhaler), agar anak-anak tidak membukanya dengan mudah dan menghindari dari keracunan.
  • Bila tidak dibutuhkan, obat ini harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak dapat mengkonsumsinya. Sebaiknya tidak membuang obat ini ke toilet.
  • Cara terbaik untuk membuang obat ini adalah dengan mengembalikan obat ke apotek yang memiliki program pengembalian obat.
  • Konsultasikan dengan apoteker setempat untuk mempelajari tentang program pengembalian obat.

Efek Samping Cytotec

Efek samping cytotec bisa saja terjadi dalam beberapa kasus. Pasien bisa mendapatkan efek samping berupa tanda-tanda reaksi alergi jika memiliki hipersensitivitas terhadap misoprostol.

Beberapa tanda alergi ini di antaranya

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Ruam kulit
  • Gatal-gatal

Jika Anda mengalami alergi maka hentikan segera penggunaan obat cytotec dan segera mencari bantuan medis terdekat.

Dosis cytotec yang berlebih terkadang bisa menimbulkan efek samping berupa diare. Oleh karena itu, pemberian dosis cytotec harus dikurangi bahkan dihentikan sementara. Ada pula beberapa efek samping lainnya yang bisa terjadi.

Efek samping cytotec dari dosis berlebihan lainnya yang mungkin terjadi adalah:

  • Kembung
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Dispepsia
  • Ruam
  • Sakit kepala
  • Pendarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan intermenstrual, menorhagia, dan perdarahan pasca-menopause).

Harga Cytotec

Obat cytotec tersedia di apotek maupun secara online. Jika mencari obat ini di situs penjualan, harga cytotec dikisaran Rp696.000 sampai Rp925.000/1 strip isi 10 butir.

 

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim

 

Sumber:

  1. BPOM: Misoprostol. http://pionas.pom.go.id/monografi/misoprostol. (Diakses 7 Februari 2019)
  2. Anonim. 2019. Misoprostol. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a689009.html. (Diakses 7 Februari 2019)
  3. Multum, Cerner. 2019. Cytotec. https://www.drugs.com/mtm/cytotec.html.  (Diakses 7 Februari 2019)
  4. Anonim. Tanpa Tahun. Cytotec. https://www.rxlist.com/cytotec-drug.htm#description. (Diakses 11 Desember 2019)
  5. Marks, Lynn. 2014. What Is Misoprostol?. https://www.everydayhealth.com/drugs/misoprostol. (Diakses 11 Desember 2019)
  6. Anonim. Tanpa Tahun. Cytotec. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1786/cytotec-oral/details. (Diakses 11 Desember 2019)

Sabtu, Januari 25, 2020

Perbedaan Buku Monograf, Buku Ajar, Buku Referensi

Perbedaan Buku Monograf, Buku Ajar, Buku Referensi


perbedaan buku ajar dan monograf

Buku pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk dijadikan bacaan oleh dosen dan mahasiswa. Bagi mereka, buku ini bisa berfungsi sebagai bahan referensi sebagai sumber untuk menulis berbagai bentuk karya ilmiah.

Ada beberapa buku pendidikan, di antaranya adalah buku referensi, buku ajar, buku monograf, diktat, dan modul. Adapula jenis media publikasi karya ilmiah yakni jurnal, monograf, dan buku referensi. Ketiganya memiliki perbedaan yang signifikan. Kali ini, kami akan berfokus menjelaskan perbedaan Buku ajar, buku referensi dan perbedaan buku monograf.

Perbedaan Buku Monograf dengan Buku Ajar

Buku ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Setiap dosen atau guru membutuhkan buku ajar untuk membantu proses mengajar. Tujuan dari buku ajar tidak lain membantu komunikasi antara pengajar dan peserta didik. Buku ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau buku panduan belajar. Bentuknya bisa berupa buku teks, buku paket, buku materi, hingga buku panduan belajar.

Selain untuk dosen, buku ajar adalah jenis buku yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Buku ajar dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan ajar sesuai kurikulum yang berlaku. Buku ajar merupakan bekal pengetahuan dasar dan digunakan sebagai sarana belajar serta digunakan untuk menyertai kuliah maupun belajar mandiri.

Sebenarnya dari bentuknya buku ajar seperti buku biasa yang isinya menjadi acuan berkualitas dan biasanya ada tanda pengesahan dari badan wewenang di bawah Dinas Pendidikan Nasional yang bersifat baku. Buku ajar ditulis oleh pakar dibidangnya masing-masing. Buku ajar ditulis untuk tujuan intruksional tertentu. Buku ajar dilengkapi dengan sarana pengajaran. Berikut ini ciri-cirinya:

  1. Bersumber dari hasil-hasil penelitian atau hasil dari sebuah pemikiran tentang sesuatu atau kajian bidang tertentu. Buku ajar juga dapat memuat panduan manual tentang bidang ilmu yang tertera sesuai tuntutan dari setiap institusi pendidikan.
  2. Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa saat proses belajar-mengajar dalam kelas.
  3. Gaya bahasa yang komunikatif dan semiformal agar mudah dipahami.
  4. Disusun menggunakan landasan pola struktur belajar yang fleksibel dan terstruktur.
  5. Menjelaskan tujuan pembelajaran secara instruksional.
  6. Tebal paling sedikit 40 halaman dengan format UNESCO.
  7. Ukuran 15 x 23 cm.
  8. ISBN dan editor bereputasi dan disebarluaskan.
  9. Tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.
  10. Batas kepatutan 1 buku/tahun
  11. Contoh judul buku ajar: “Pemprograman terstruktur dengan bahasa C++”

Selain ciri di atas, buku ajar disusun dengan alur logika sesuai dengan rencana pembelajaran. Bersifat mindful yang berupaya untuk memberikan perspektif baru bagi peserta didik supaya lebih kritis. Buku ajar juga harus dikemas sesederhana mungkin supaya bisa lebih mudah dipahami sehingga dapat mendorong motivasi belajar siswa supaya melakukan belajar tanpa harus disuruh. Mengingat tujuan dari buku ajar adalah membantu peserta didik belajar secara mandiri, mengingat keterbatasan belajar di ruang kelas dan bertemu dengan guru atau dosen.

perbedaan buku referensi dan buku monograf

Materi yang disampaikan memiliki sudut pandang yang jelas dan tegas. Sehingga tidak membingungkan peserta didik dalam memahaminya. Maka dibutuhkan ilustrasi yang menarik sehingga peserta didik lebih mudah memahami. Isi materi juga harus relevan sesuai dengan kurikulum. Bahasa yang digunakan baku dengan memperhatikan idiom tabu kedaerahan agar tidak terjadi kesalahpahaman tata bahasa.

Perbedaan Buku Monograf dengan Buku Referensi

Sebelum masuk ke perbedaan buku monograf, kita masuk ke pengertian buku referensi. Buku referensi berupa suatu media yang memuat kumpulan fakta-fakta terkait yang dijadikan satu bidang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, buku referensi adalah buku yang memuat informasi ringkas dan padat semacam ensiklopedia, kamus, atlas, dan jenis-jenis buku pedoman lainnya. Buku jenis ini memuat informasi yang bersifat mudah untuk ditemukan agar pencarian data menjadi lebih efisien. Kualitas dari buku referensi tidak ditentukan bagaimana penulisan buku tersebut dilakukan, tetapi lebih kepada jumlah data dan referensi data secara kompreheren.

Ciri-ciri Buku Referensi:

  • Buku referensi berasal dari hasil penelitian.
  • Buku referensi digunakan oleh dosen untuk mengajar dan meneliti.
  • Ciri khas konten dan isi sesuai alur logika atau urutan keilmuan, contoh Case Study , serta ilustrasinya.
  • Bentuk gaya penyajiannya dengan bahasa formal sesuai kaidah format penulisan ilmiah
  • Dipublikasikan dengan ISBN (International Standart Books Number) dan diedarkan ke masyarakat luas.
  • Isi subtansi dalam buku hanya membahas satu bidang ilmu saja.
  • Tebal buku paling sedikit 40 lembar dan berukuran standar unesco ukuran min 15.5 cm x 23 cm.
  • Dapat digunakan sebagai referensi, sitasi, dan dapat ditulis dalam daftar referensi ilmiah.

Perbedaan Buku Monograf

Buku monograf merupakan hasil karya tulis yang ditulis oleh seorang ahli atau spesialisasi dibidangnya. Monograf merupakan bentuk tulisan tentang sub bidang ilmu yang spesifik. Pada dasarnya monograf seperti laporan penelitian. Atau hasil penelitian yang belum dipublikasikan di jurnal. Kalau sudah dipublikasikan di jurnal maka artikel jurnal tersebut yang dijadikan bahan atau referensi dalam menulis monograf.

Buku Monograf bisa dibilang nama lain dari buku untuk membedakan antara terbitan berseri atau tidak berseri. Buku monograf ini merupakan bentuk buku yang terbitannya tunggal dan tidak ada seri selanjutnya. Berbeda halnya dengan buku referensi, buku referensi adalah buku yang di tulis secara ilmiah atau mengikuti kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang membahas hanya satu bidang ilmu saja. Buku referensi tersebut biasanya berisi topik atau tema yang cukup luas.

perbedaan buku monograf dan referensi

Pembuatan buku monograf ini juga ada tujuannya. Berdasarkan penggunaan buku monografdipergunakan untuk pegangan materi pembelajaran. Jadi, buku jenis monograf juga dapat digunakan sebagai buku pegangan mahasiswa. Hanya saja, masih membutuhkan bimbingan dari dosen. Buku monograf juga dapat digunakan sebagai buku referensi dosen/peneliti untuk melakukan penelitian.

Jenis buku monograf juga bisa ditemukan melalui sumber pustaka referensi. Bahan pustakan referensi inilah yang isinya jenis monograf. Mulai dari buku monograf, monograf berseri dan serial. Inti dari bahan referensi adalah buku yang menuliskan informasi secara tersistematis, dan diperuntukan untuk pembaca secara umum. terkait bagaimana cara pengelolaan atau pembuatannya, maka bahan referensi ini disusun seperti halnya menyusun buku jika dalam bentuk buku monograf. Jika ingin dikemas seperti majalah, maka diolah seperti majalah.

Berikut ini ciri-ciri perbedaan buku monograf:

  1. Monograf adalah terbitan yang bukan terbitan berseri yang lengkap dalam satu volume atau sejumlah volume yang sudah ditentukan sebelumnya
  2. Berisi satu topik atau beberapa topik yang saling berkaitan dalam satu bidang ilmu
  3. Isi buku sesuai dengan kompetensi bidang ilmu penulis.
  4. Memenuhi kaidah ilmiah dan estetika keilmuan yang utuh (rumusan masalah yang mengandung nilai kebaharuan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, kesimpulan dan daftar pusaka)
  5. Isinya bukan diambil dari Disertasi atau tesis. Dapat ditelusuri secara online (misalnya dipublikasi pada website perguruan tinggi)
  6. Ditulis oleh satu orang
  7. Tebal paling sedikut 40 halaman (format UNESCO)
  8. Ukuran 15 x 23 cm
  9. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi/Perguruan Tinggi/ Penerbit Resmi
  10. ISBN dan editor bereputasi dan disebarluaskan.
  11. Tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945
  12. Batas kepatutan 1 buku/tahun

Demikian perbedaan antara buku ajar, buku referensi, dan perbedaan buku monograf


Sumber : 

https://penerbitdeepublish.com/perbedaan-buku-monograf/

Rabu, Januari 22, 2020

Kursus dan pelatihan


Kursus dan Pelatihan


PENGERTIAN DAN PERANAN KURSUS, PENDIDIKAN DAN LATIHAN

I. PENDAHULUAN
Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setip jenjang dan jenis pendidikan .
Satuan Pendidikan Nonformal (Sisdiknas Pasal 26 ayat 4) terdiri atas :
1. Lembaga Kursus dan Pelatihan, 
2. Kelompok belajar, 
3. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 
4. Majelis taklim serta satuan pendidikan sejenis 
Sisdiknas Pasal 26 ayat 5: Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

II. PERMASALAHAN
1. Apa yang dimaksud dengan kursus ?
2. Jenis-jenis kursus seperti apakah yang diatur pemerintah?
3. Apa yang dimaksud dengan pelatihan dan pendidikan?
4. Apa manfaat pelatihan dan pendidikan?
5. Bagaimana peranan pelatihan dan pendidikan untuk peningkatan sumber daya manusia?

III. PEMBAHASAN
1. KURSUS
Lembaga Kursus merupakan satuan pendidikan pendidikan luar sekolah (Nonformal) yang diselenggarakan bagi warga masya- rakat yang memerlukan bekal untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah, dan atau melanjutkan ke tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

A. Ciri-ciri kursus:
a. Isi dan tujuan pendidikannya selalu berorientsi pada hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, untuk mengembangkan minat dan bakat, pekerjaan, profesi, usaha mandiri, karier, mempersiapkan diri dari masa depan, memperkuat kegiatan pendidikan, dan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Warga beajar usianya tidak dibatasi, dan tidak dibedakan jenis kelaminya, jumlah disesuaikan dengan kebutuhan proses belajar yang efektif
c. Program belajar isi pendidikan berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan fungsional, profesi yang dibutuhkan, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan untuk persiapan memasuki masa depan. Metode penyajian disesuaikan dengan kondisi warga belajar dan situasi setempat. 
d. Tenaga pendidik, sarana/fasilitas disesuaikan dengan jenis dan tingkat kursus.
e. Hasil belajar langsung dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri kursus:
 Isi dan tujuan pendidikannya selalu berorientsi pada hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat
 Warga beajar usianya tidak dibatasi
 Program belajar isi pendidikan berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan fungsional, profesi yang dibutuhkan, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan untuk persiapan memasuki masa depan
 Tenaga pendidik, sarana/fasilitas disesuaikan dengan jenis dan tingkat kursus
 Hasil belajar langsung dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Memiliki kurikulum sesuai dengan program belajar yang dibutuhkan.

Kursus diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Beberapa rumpun kursus diantaranya :
o Menjahit
o Tata Kecantikan Kulit/Rambut
o Tata Rias Pengantin
o Jasa Boga
o Otomotif
o Elektronika
o SPA
o Komputer
o Pariwisata (perhotelan)
o Bahasa 
o dsb

Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Kursus. 
Dalam rangka Pemerataan dan Perluasan Akses, dilaksanakan melalui penyelenggaraan berbagai program yang mengarah pada pembekalan kepada warga belajar tentang pengetahuan, keterampilan sikap, dan kepribadian profesional yang berbasis pada pendidikan kecakapan hidup, untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat baik pada spektrum pedesaan, perkotaan, nasional, dan internasional, yaitu: 1) Kursus Wirausaha Kota (KWK), 2) Kursus Wirausaha Desa (KWD), 3)Kursus Para Profesi (KPP), dan 4) Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) kerjasama SMK/Politeknik/BLK /Perguruan Tinggi.

Kebijakan mengacu pada misi direktorat kursus dan kelem- bagaan yaitu : 
Mendorong terwujudnya kelembagaan kursus dan kursus para profesi (KPP) yang berorientasi pada peningkatan kecakapan hidup(PKH) yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat khususnya bagi penduduk miskin dan pengangguran terdidik, dapat bekerja dan atau berusaha secara produktif mandiri dan profesional. 

Penjabaran dari misi tersebut dijabarkan kedalam induk program pembinaan kursus dan kelembagaan diantaranya :
 Mewujudkan KPP yang berorientasi pada wirausaha pedesaan (Kursus Wirausaha Desa atau KWD)
 Mewujudkan KPP yang berorientasi pada wirausaha perkotaan (Kursus Wirausaha Kota atau KWK)
 Mewujudkan KPP yang berorientasi pada penyiapan tenaga kerja luar negeri
Dari misi dan induk program tersebut merupakan dasar dalam mengembangan program Kursus Para Profesi (KPP)
Landasan konseptual KPP.
 Kursus yang dimaksud disini adalah salah satu bentuk layanan pendidikan pada jalur pendidikan non formal bagi masyarakat (peserta didik) melaui pendidikan dan latihan untuk membekali sejumlah kompetensi tertentu kepada pesera didik, sehingga mereka siap memasuki dunia kerja/DUDI 
Istilah Para dalam bentuk kata benda mengandungarti pembantu (asisten) dan dalam kata kerja mengandung arti membantu (to assist).
 Profesi (profession) berarti pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, artinya pekerjaan yang bersifat profesional bukan dilakukan orang yang karena tidak memilik pekerjaan sehingga harus melakukan pekerjaan tersebut.
 Para Profesi dapat diartikan sebagai asisten profesi atau pembantu tenaga profesional berkenaan dengan pekerjaan yang memerlukan keahlian tertentu (spesifik) yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Sebagai contoh: Para Medis adalah pembantu dibidang pekerjaan medis. 
Jadi yang dimaksud Kursus Para Profesi (KPP) adalah program layanan pendidikan dan latihan yang berorientasi pda kecakapan hdup (Life-Skills) yang diberikan pada peserta didik agar memiliki kompetensi dibidang keterampilan tertentu, setingkat operator dan teknisi yang bersertifikat kompetensi sebagai bekal untuk bekerja didalam dan diluar negeriatau melaksanakan usaha mandiri. 
Difininisi tersebut memberikan indikasi bahwa program KPP harus memenuhi 3 syarat :
 Komptensi yang dikembangkan harus sesuai dengan permintaan atau kebutuhan DUDI.
 Harus dilakukan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat
 Lulusan KPP yaitu para profesi harus harus disalurkan untuk mengisi lapangan kerja baik dalam maupun luar negeri atau membuka usaha sendiri. .
Oleh karena itu penyelenggaraan KPP harus didasarkan atas “Job Order ” dari DUDI baik dalam negeri maupun Luar negeri.

a. Program Kursus Wirausaha Kota (KWK) 
Kursus Wirausaha Kota (KWK) adalah program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) yang diselenggarakan secara khusus untuk memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat perkotaan agar memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkembangkan sikap mental kreatif, inovatif, bertanggung jawab serta berani menanggung resiko (sikap mental profesional) dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk bekerja dan atau berwirausaha dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya.

o Jenis Keterampilan/Vokasi
Keterampilan yang diselenggarakan dalam program KWK adalah jenis keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan/atau usaha yang ada diperkotaan, antara lain:
1. Menjahit
2. Tata Kecantikan Kulit/Rambut
3. Tata Rias Pengantin
4. Jasa Boga
5. Otomotif
6. Elektronika
7. SPA
8. Komputer
9. Pariwisata (perhotelan)
10 Jenis keterampilan bidang jasa lainnya sesuai kebutuhan pasar kerja dan usaha di perkotaan.

b. Program Kursus Wirausaha Desa (KWD)
KWD adalah program Pendidikan Kecakapan Hidup yang diselenggarakan secara khusus untuk memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat pedesaan agar memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkembangkan sikap mental kreatif, inovatif, bertanggung jawab serta berani menanggung resiko (sikap mental profesional) dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya.
o Jenis Keterampilan/Vokasi
Keterampilan yang diselenggarakan dalam program KWD adalah jenis keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan/atau wirausaha yang ada di pedesaan. Jenis keteram pilan KWD diarahkan pada sektor produksi yang memberdayakan sumber potensi sekitarnya. Prioritas jenis keterampilan yang relevan dengan pasar kerja dan/atau usaha di pedesaan, antara lain:
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Perikanan darat dan laut
4. Kehutanan
5. Peternakan
6. Pertukangan
7. Keterampilan lain yang dianggap laku di pasar
sekitar (marketable).

c. Program Kursus Para Profesi (KPP)

Kursus Para Profesi (KPP) adalah program pelayanan pendidikan dan pelatihan berorientasi pada Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) yang diberikan kepada peserta didik agar memiliki kompetensi di bidang keterampilan tertentu setingkat operator dan teknisi yang bersertifikat kompetensi sebagai bekal untuk bekerja.

o Jenis Keterampilan/Vokasi
Keterampilan yang diselenggarakan dalam program KPP adalah jenis keterampilan yang sesuai dengan pesanan tenaga kerja (job order) yang dimiliki oleh lembaga penyelenggara KPP. Prioritas Jenis keterampilan yang dapat diselenggarakan melalui program KPP, antara lain :
1. Otomotif
2. Elektronika
3. Spa
4. Komputer
5. Akupunktur
6. PLRT plus
7. Garmen/menjahit
8. Baby Sitter
9. Care Giver
10. House Keeping
11. Pariwisata (perhotelan)
12. Jenis keterampilan lainnya sesuai job order.

2. PELATIHAN DAN PENDIDIKAN

Pengertian Pelatihan dan Pendidikan
Mengikut Fliffo (1988) “education is concerded with increasing general knowledge and understanding of our total environment” (pendidikan ialah berkait rapat dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman kepada persekitaran secara keseluruhan). Manakala “Training is the act of increasing the knowldedge and skill of an employe for doing a particular job” (latihan ialah suatu usaha peningkatan pengetahuan dan kefakaran seorang pegawai untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu).
F. Sikula pula berpendapat bahawa “training is a short term educational process utilizing a systematic and organized procedure by which non managerial personnel learn techical knowledge and skills for a definete purpose” (latihan ialah suatu proses pendidikan jangka masa singkat dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir dimana pegawai operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan kefakaran untuk tujuan tertentu).
Daripada dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan (education) berbeda dengan latihan (training). Latihan merupakan bagian daripada pendidikan, latihan bersifat spesifik, praktis, dan segera. Yang dimaksud dengan spesifik dalam artian latihan bertalian erat dengan suatu pekerjaan tertentu atau spesifik daripada peserta. Manakala yang dimaksud dengan praktis dan segera ialah bahawa apa yang telah diberikan dalam masa latihan boleh diterapkan dengan segera, sehingga materi yang diberikan mestilah bersifat praktis.
Pendidikan lebih bersifat filosofis dan teoritis. Walaupun demikian, pendidikan dan latihan mempunyai matlamat yang sama, iaitu pembelajaran. Didalam pembelajaran terdapat pemahaman secara implisit. Menerusi pemahaman, pegawai dimungkinkan untuk menjadi seorang inovator, pengambil inisiatif, pemecah masalah yang kreatif, serta menjadi pegawai efisien dan efektip (berkesan) didalam menjalankan pekerjaan.
Latihan ialah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk mempertingkatkan kefakaran, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang individu. Program latihan berusaha untuk mengajarkan kepada peserta (trainee) bagaimana menjalankan aktiviti atau pekerjaan tertentu. Menerusi latihan trainne memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, kefakaran, pengetahuan, dan perilaku yang spesifik yang bertalian dengan pekerjaannya.
Perbedaan antara latihan dan pembinaan, latihan dimaksudkan untuk menolong pegawai menjalankan pekerjaan mereka pada masa sekarang secara lebih baik, manakala pembinaan pula ialah proses jangka masa lama peningkatan kinerja pegawai untuk menyongsong tantangan di masa hadapan.
Pembinaan berteraskan kepada fakta bahawa seorang pegawai akan memerlukan serangkaian pengetahuan, kefakaran, dan kebolehan yang lebih maju untuk mempertingkatkan kualiti kerja yang dipikulnya sepanjang kariernya. Pembinaan (development) diartikan sebagai penyiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi. Pada amnya pembinaan bertalian dengan peningkatan kebolehan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan yang lebih baik.

2.1. Orientasi Pendidikan dan Latihan
Pendidikan dan latihan sebagai alat kepada organisasi untuk memudahkan pegawai melakukan tugasnya perlu diberikan sedari awal penempatan pegawai baru supaya dalam menghadapi cara kerja, lingkungan dan sistem kerja yang berlaku, pegawai berkenaan tidak merasa cemas dan mudah menyesuaikan diri.
Kerap sekali ditemui, pada masa pertama kali seseorang bekerja di persekitaran yang baru, akan nampak bahawa orang tersebut tidak boleh menyesuaikan diri dengan persekitaran kerjanya. Keadaan seperti ini juga dialami oleh mereka yang telah berpengalaman dalam pekerjaannya. Untuk mengatasi perasaan cemas dan sulitnya menyesuaikan diri bagi pegawai baru, organisasi membuat program pengenalan yang disebut orientasi.
Orientasi ialah aktiviti yang bertalian pengenalan individu kepada organisasi, dimana organisasi menyediakan landasan bagi pegawai baru untuk boleh berfungsi efektip dan menyenangi pekerjaan yang baru. Program orientasi bermula daripada pengenalan informasi yang singkat sehinggalah kepada program yang panjang. Pegawai baru memerlukan informasi spesifik dalam tiga perkara utama, iaitu:
1. Standard, pengharapan, norma, tradisi, dan kebijakan organisasi,
2. Perilaku sosial, iklim kerja, mengenalpasti rekan sejawat/kerja dan atasan langsung,
3. Aspek-aspek teknis pekerjaan.
Kejayaan orientasi mengikut French dalam Prasetya Irawan, dan at.al (1977), bahawa prosedur orientasi selayaknya menerusi perancangan dimana program tersebut dikhususkan untuk memecahkan persoalan spesifik pegawai baru. Mengikutnya pula, bahawa kunci sukses program orientasi terletak kepada pendekatan yang partisipatif, sambutan yang hangat, dan perhatian kepada individu merupakan, perkara yang vital dalam program orientasi. Tujuan orientasi pegawai baru oleh Hendry Simamora (1985) ialah:
1. Mempelajari prosedur pekerjaan,
2. Menjalin hubungan dengan rakan sekerja, bawahan ataupun atasan dan menyesuaikan diri dengan cara-cara organisasi dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Masudnya adalah untuk mengembangkan pengharapan pekerjaan yang realistik dan sikap positif terhadap organisasi,
3. Menumbuhkan kepada pegawai baru perasaan memiliki dengan cara memperlihatkan bagaimana pekerjaan mereka bersesuaian dengan keseluruhan organisasi,
4. Mengurangi jumlah stres dan kegelisahan yang dialami oleh pegawasi baru,
5. Mengurangi biaya start-up.
Program pengenalan pegawai baru terhadap persekitaran kerjanya disebut pula induksi ataupun sosialisasi. Induksi merupakan tarap awal daripada program orientasi dimana pegawai baru mempelajari tugas yang akan dilakukan, siapa penyelia/pembimbing atasan langsungnya, struktur organisasi, peraturan, kebijakan prosedur kerja, dan lain-lain. Sementara itu sosialisasi adalah proses yang berlangsung terus menerus berupa penanaman dalam diri pegawai mengenai norma, standard, prosedur kerja, sikap dan perilaku kerja yang berlaku dalam organisasi. Sosialisasi tidak hanya untuk pegawai baru, tetapi juga berlangsung ketika seorang pegawai memperoleh promosi atau dimutasikan ke unit organisasi lainnya. Dalam sosialisasi ini diharapkan perilaku individu yang inovatif ataupun adaptif.
Pelaksananaan program orientasi supaya lebih efektip, mengikut Henry Simamora (1995) mestilah dihindari perkara-perkara seperti berikut:
1. Penekanan kepada kertas kerja (paper work),
Pegawai baru diberikan sambutan sepintas lalu, setelah mengisi formulir-formulir yang diberikan oleh biro/bagian kepegawaian. Kemudian pegawai berkenaan diarahkan kepada atasan langsungnya. Pendekatan seperti ini, implikasinya pegawai tidak merasa sebagai bagian dari instansinya.
2. Tinjauan yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan.
Suatu orientasi yang cepat dan dangkal karena pegawai baru langsung ditempatkan pada pekerjaan, sehingga mereka merasa tenggelam ataupun mangap-mangap.
3. Tugas-tugas pertama pegawai baru tidak signifikan, dimaksudkan untuk mengajarkan pekerjaan mulai dari dasar sekali,
4. Memberikan terlampau banyak maklumat secara cepat adalah suatu keinginan yang baik, tetapi merupakan pendekatan yang mencelakakan, menyebabkan pegawai baru merasa kewalahan dan mati lemas.

2.2. Keterkaitan Pendidikan dan Latihan
Pendidikan dan latihan berhubung kait dengan aspek-aspek lainnya daripada pengurusan sumber manusia, seperti penempatan, perencanaan karier, penilaian prestasi kerja, dan kompensasi. Hubungan atau keterkaitan pelatihan boleh dijelaskan seperti berikut:
a) Keterkaitan pendidikan dan latihan dengan penempatan (placement),
Konsep penempatan mencakup promosi, transfer dan bahkan demosi. Sebagaimana halnya pegawai baru, pegawai lamapun perlu direkrut secara internal, perlu diseleksi dan lazimnya mereka menjalani program orientasi sebelum mereka ditempatkan pada posisi baru dan melaksanakan pekerjaan yang baru pula. Untuk penempatan seperti promosi, salah satu persyaratannya, pernah dan lulus mengikuti program pendidikan dan latihan jabatan. Dengan demikian penempatan pegawai dilandasi oleh program latihan dalam rangka peningkatan profesionaliti, sama ada untuk masa sekarang mahupun dimasa yang akan datang.
b) Keterkaitan latihan dengan perencanaan karier,
Biro/bagian kepegawaian departemen/intansi diharapkan bersikap proaktif dalam perencanaan karier para pegawainya. Dengan sikap yang proaktif tersebut akan boleh menolong para pelatih/instruktur/widyaiswara mengidentifikasikan keperluan para pegawai didalam pendidikan dan latihan serta pengembangan tertentu. Biro/bagian boleh menyelenggarakan latihan tentang perencanaan karier yakni pengalihan pengetahuan mengenai berbagai teknik perencanaan karier dengan menggunakan kaedah ceramah dari para pejabat, lokakarya ataupun seminar. Pendikatan ini memberikan manfaat bagi pegawai, antara lain:
i) Pegawai mengetahui komitmen pimpinan bahawa mereka diberikan kesempatan untuk meniti karier setinggi mungkin dalam organisasi,
ii) Para pegawai diarahkan untuk menentukan sasaran kariernya, mengidentifikasikan jalur karier yang mungkin ditempuhnya, cara memanfaatkan berbagai peluang mengembangkan karier, serta memilih berbagai kegiatan pengembangan karier yang mungkin dilakukannya.
c) Keterkaitan pendidikan dan latihan dengan penilaian prestasi kerja,
Suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik sangat berguna untuk berbagai kepentingan. Salah satu manfaatnya ialah untuk menyusun program pendidikan dan latihan, sama ada yang dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan mahupun untuk mengembangkan potensi pegawai yang ternyata belum sepenuhnya terungkap menerusi penilaian prestasi kerja.
d) Keterkaitan pendidikan dan latihan dengan kompensasi.
Salah satu faktor pribadi pegawai yang mempengaruhi besarnya pemberian kompensasi ialah pendidikan dan latihan. Pegawai yang berpendidikan lebih tinggi akan memperoleh kompensasi yang lebih besar daripada pegawai yang lebih rendah tingkat pendididkannya. Pertimbangan faktor ini merupakan penghargaan organisasi kepada keprofesionalitasan seseorang. Pertimbangan ini juga boleh memotivasi pegawai untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya.
2.3. Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Latihan
Departemen/instansi yang akan menyelenggarakan pendidikan dan latihan perlu terlebih dahulu menentukan manfaat yang ingin dicapai menerusi pendidikan dan latihan tersebut. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan harus jelas apa yang akan menjadi matlamatnya sehingga nyata arah atau tujuan yang harus diraih. Pendidikan dan latihan yang sekedar untuk menghabiskan anggaran yang tersedia atau ketertarikan pimpinan terhadap program tertentu sering kali merupakan pemborosan. Oleh itu tujuan latihan merupakan pedoman dan penyusunan program latihan, pelaksanaan dan evaluasinya.
Manfaat pendidikan dan latihan mengikut Hani Handoko (1994), semestinya boleh menutupi gap atau kesenjangan antara kemampuan pegawai dengan spesifikasi pekerjaan. Tujuan lainnya, program pendidikan dan latihan diharapkan merubah perilaku kerja pegawai agar boleh mempertingkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pegawai dalam meraih sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Walaupun program pendidikan dan latihan menghabiskan waktu dan biaya yang mahal, namun akan mengurangi perpindahan atau pusing ganti pegawai (turnover) dan boleh mempertingkatkan produktiviti pegawai. Program pendidikan dan latihan akan membantu pegawai dalam menghindari diri daripada keusangan dan melaksanakan tugas pekerjaan dengan lebih baik.
Henry Simamora (1995) berpendapat bahawa tujuan-tujuan utama latihan dapat dikelompokkan kedalam lima bidang:
i) Memutahirkan keahlian para pegawai sejalan dengan perubahan teknologi,
ii) Mengurangi waktu belajar bagi pegawai baru untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan,
iii) Membantu memecahkan permasalahan operasional,
iv) Mempersiapkan pegawai untuk promosi,
v) Mengorientasikan pegawai terhadap organisasi.
Pendidikan dan latihan mustahak perlu dijalankan, kemutlakan itu tergambar pada berbagai jenis manfaat yang boleh dipetik daripada pendidikan dan latihan. Sama ada P. Siagian (1999) mahupun William B. Werter Jr. dan Keith Davis (1996) menyatakan bahawa pada asasnya terdapat beberapa manfaat pendidikan dan latihan bagi organisasi, individu, dan bagi penumbuhan dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara berbagai kelompok (kumpulan) kerja dalam suatu organisasi.

a) Manfaat bagi organisasi
1) Peningkatan produktiviti kerja organisasi sebagai keseluruhan antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, karena kecermatan melaksanakan tugas, tumbuh suburnya kerja sama antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda dan bahkan spesialistik, meningkatkan tekad mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta lancarnya koordinasi, sehingga organisasi bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh,
2) Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan, antara lain karena adanya pendelegasian wewenang, interaksi yang didasarkan kepada sikap dewasa, sama ada secara terknikal maupun intelektual. Saling menghargai dan adanya kesempatan bagi bawahan untuk berfikir dan bertindak secara inovatif,
3) Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena membabitkan para pegawai yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan-kegiatan operasional dan tidak sekedar diperintahkan oleh para manajer.
4) Meningkatkan semangat kerja seluruh pegawai dalam organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi,
5) Mendorong sikap keterbukaan manajemen menerusi penerapan gaya managerial (pengurusan) yang partisipatif,
6) Memperlancar jalannya komunikasi yang efektip yang pada gilirannya memperlancar proses perumusan kebijakan organisasi dan operasionalnya,
7) Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya ialah tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan di kalangan para anggota organisasi.
b) Manfaat bagi individu
1) Menolong para pegawai membuat keputusan dengan lebih baik,
2) Meningkatkan kemampuan para pegawai menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya,
3) Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional,
4) Timbulnya dorongan di dalam diri para pegawai untuk terus mempertingkatkan kemampuan kerjanya,
5) Peningkatan kemampuan pegawai untuk mengatasi stress, frustasi dan konflik yang pada gilirannya memperbesar rasa percaya pada diri sendiri,
6) Tersedianya informasi tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para pegawai dalam rangka pertumbuhan masing-masing secara teknikal dan intelektual,
7) Meningkatkannya kepuasan kerja,
8) Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang,
9) Makin besarnya tekad pegawai untuk lebih mandiri,
10) Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru dimasa depan,
c) Manfaat bagi kelompok kerja
1) Terjadinya proses komunikasi yang efektip,
2) Adanya persepsi yang sama tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan,
3) Ketaatan semua pihak kepada berbagai ketentuan yang bersifat normal, sama ada yang berlaku umum dan ditetapkan oleh instatnsi pemerintah yang berwenang mahupun yang berlaku khusus di lingkungan suatu organisasi tertentu.
4) Terjadinya iklim yang baik bagi pertumbuhan selurus pegawai,
5) Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk berkarya.
Kendati demikian luasnya manfaat pendidikan dan latihan tersebut, tidaklah berarti bahawa seluruhnya akan dapat dicapai dengan satu jenis pendidikan dan latihan sahaja. Karena tujuan pendidikan dan latihan itu berbeda-beda tergantung kepada sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan dan latihan tersebut.

METODE PELATIHAN
Berdasarkan pertimbangan dalam menentukan metode latihan tersebut, berikut ini ialah berbagai metode diklat yang sudah umum dikenal dan digunapakai di berbagai organisasi, iaitu:

1) On the job training
Diklat ini berbentuk penugasan pegawai-pegawai baru di bawah bimbingan pegawai lain yang telah berpengalaman. Para pegawai senior yang bertugas untuk membimbing pegawai baru diharapkan memperhatikan suatu pekerjaan yang jelas dan konkret yang akan dikerjakan oleh pegawai baru tersebut segera setelah diklat berakhir.
Berbagai macam metode on the job training yang pada umumnya digunakan dalam praktek antara lain rotasi pekerjaan, sistem magang, coaching, tugas belajar, dan penugasan sementara. Berikut ini penjelasan masing-masing metode tersebut:
a) Rotasi pekerjaan
Para pegawai dilatih mengerjakan beraneka ragam tugas, mereka ditransfer atau dimutasikan dari suatu jabatan ke jabatan lain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
b) Sistem magang (apprenticeships)
Pegawai dilatih dibawah bimbingan rekan kerja yang sangat terampil.
c) Coaching
Atasan langsung memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para pegawai dalam pelaksanaan kerja rutin pegawai dalam menjalankan kerja rutin mereka.
d) Tugas belajar (internship).
Pegawai belajar dari pegawai lain yang dianggap lebih berpengalaman dan lebih mahir melaksanakan tugas tertentu. Diklat kerja ini kerap dikombinasikan dengan pengajaran formal dalam kelas yang ada hubungannya dalam diklat tersebut.
e) Penugasan sementara
Penempatan pegawai pada posisi menajerial atau sebagai anggota panitia tertentu untuk jangka waktu ditetapkan. Pegawai tersebut terbabit langsung dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah organisasional nyata, serta mereka dapat meningkatkan keterampilan nyata, serta mereka dapat meningkatkan keterampilan dalam interaksi antara pegawai.

2) Off the job training
Diklat dengan menggunakan kaedah ini berarti pegawai sebagai peserta keluar sementara dari kegiatan atau pekerjaannya untuk mengikuti latihan. Metode ini terdiri atas dua macam yakni teknik-teknik presentasi informasi dan metode simulasi.
1) Teknik-teknik presentasi informasi
a) Ceramah
Pengajar bertatap muka langsung dengan peserta. Peserta diklat pasif mendengarkannya.
b) Presentasi video
Presentasi TV, films, silides dan sejenisnya ialah serupa dengan bentuk kuliah. Metode ini biasanya digunakan sebagai bahan atau alat pelengkap bentuk-bentuk latihan lainnya.
c) Metode konverensi
Metode ini analog dengan bentuk kelas seminar di perguruan tinggi, sebagai pengganti metode kuliah. Tujuannya ialah untuk mengembangkan kecakapan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dan untuk mengubah sikap pegawai.
d) Programmed instruction
Metode ini menggunakan komputer untuk memperkenalkan kepada peserta mengenai topik yang harus dipelajari dan serangkaian langkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian setiap langkah sebelum pelajaran diberikan, peserta diberikan placement test untuk menentukan tingkatan awal setiap peserta.
e) Belajar sendiri (self study)
Teknik ini biasanya menggunakan manual atau modul tertulis dan kaset atau video tape rekaman. Belajar sendiri berguna bila pegawai tersebar secara geografis atau bila proses belajar hanya memerlukan sedikit interaksi.
2) Metode-metode simulasi
Peserta diklat menerima representasi tiruan (artificial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Diantaranya metode-metode simulasi yang sering dugunapakai, antara lain:
a) Studi kasus
Pada metode ini peserta dihadapkan kepada suatu peristiwa/kejadian atau situasi yang pernah terjadi (studi kasus). Peserta diharapkan mampu mengidentifikasikan masalah-masah menganalisis situasi dan merumuskan penyelesaian-penyelesaian alternatif. Dengan metode kasus, pegawai dapat mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan.
b) Bermain peran (role playing).
Peserta ditugaskan untuk memerankan individu tertentu untuk membahas suatu permasalahan sesuai dengan peran masing-masing. Dalam perkara ini tidak ada naskah yang mengatur pembicaraan dan perilaku.
Efektivitas kaedah ini sangat tergantung kepada kemampuan peserta untuk memainkan peranan (sedapat mungkin sesuai dengan realitas) yang ditugaskan kepadanya. Teknik role playing dapat mengubah sikap peserta seperti misalnya menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual dan mengembangkan keterampilan-keterampilan antar pribadi (interpersonal skills).
c) Vestibule training
Kaedah ini ialah untuk meningkatkan keterampilan terutama yang bersifat teknikal, ditempat pekerjaan, akan tetapi tanpa menganggu kegiatan organisasi sehari-hari. Organisasi menyediakan lokasi tertentu dengan dilengkapi berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan digunakan dalam pekerjaan sebenarnya. Contoh Frontdesk, kegiatannya meliputi menerima tamu, pendaftaran tamu, pemberian informasi, menerima keluhan dan sebagainya.
d) Diklat laboratorium (laboratory training)
Teknik ini adalah suatu bentuk diklat kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan antar pribadi. Salah satu bentuk diklat ini seperti diklat kepekaan (sensitivity training) terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Diklat ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan dimasa yang akan datang.

IV. KESIMPULAN
Lembaga Kursus merupakan satuan pendidikan pendidikan luar sekolah (Nonformal) yang diselenggarakan bagi warga masya- rakat yang memerlukan bekal untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah, dan atau melanjutkan ke tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan (education) berbeda dengan latihan (training). Latihan merupakan bagian daripada pendidikan, latihan bersifat spesifik, praktis, dan segera. Manfaat pendidikan dan latihan mengikut Hani Handoko (1994), semestinya boleh menutupi gap atau kesenjangan antara kemampuan pegawai dengan spesifikasi pekerjaan. 

V. DAFTAR PUSTAKA 
1. Sutrisno, Ir, M. Pd. 2009. Makalah Satuan Pendidikan dan Program Pendidikan Non Formal. Bandung: Diklat Supervisi dan BimbinganTeknis Pendidikan Non Formal.
2. Suhari, Mukhlis. 2009. Diklat. Diakses: tanggal 09 Januari 2020 Sumber: www.suhardi-mukhlis.co.cc/download/3/ -