Tujuan saya mengajar...
Bukan untuk "menggurui" tetapi sebagai fasilitator...
Ingin "sharing" dengan anda...
Dalam transfer Knowledge, Skill, Behaviour...
Menuju Integrated Competencies Based dengan metoda...
"Proaktif-Terima kasih".
Sensor PIR memiliki fungsi utama yaitu untuk mendeteksi adanya gerakan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sensor PIR ini adalah sensor gerak. Sensor ini bekerja dengan membaca pergerakan objek yang memancarkan radiasi inframerah, termasuk manusia. Jadi, sensor ini tidak akan mendeteksi gerakan pada benda mati. Sensor PIR termasuk pilihan yang tepat untuk membuat project yang memerlukan pembacaan gerakan pada makhluk hidup. Contoh tipe dari sensor PIR adalah HC-SR501.
2. Sensor Sidik Jari (Fingerprint)
Sensor sidik jari atau fingerprint biasanya digunakan sebagai akses keamanan pada suatu sistem. Sensor ini bekerja dengan membaca sidik jari. Hasil pembacaan tersebut yang akan dikirim ke mikrokontroler untuk di proses lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa sidik jari setiap orang memiliki kode yang berbeda. Jadi, kode inilah yang akan digunakan untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Disini peran fingerprint sangat dibutuhkan. Sensor sidik jari yang biasa digunakan untuk perangkat Arduino yaitu tipe FPM10A. Salah satu contoh penggunaannya yaitu digunakan untuk absensi di sekolah atau pun perusahaan.
3. Sensor Suhu
Sensor suhu berfungsi untuk melakukan pengukuran suhu atau temperatur terhadap suatu objek. Contoh macam-macam sensor suhu yang sering digunakan pada Arduino yaitu :
• Sensor LM35, memiliki kemampuan untuk mengukur suhu dengan cara mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor suhu memiliki harga yang paling murah diantara semua sensor suhu, sehingga akurasi dari sensor ini cenderung paling rendah diantara semua sensor suhu.
• Sensor DS18B20, memiliki kemampuan mendeteksi suhu dari -550C sampai 1250C dengan akurasi (+/-0,50C) dan resolusi 9-12 bit dan termasuk seri terbaru dari keluaran produsen Maxim. Sensor ini sangat cocok untuk mengukur suhu air. Namun karena tidak tahan karat, sensor ini tidak disarankan untuk mengukur suhu air asin.
4. Sensor Kelembaban
Sensor kelembaban memiliki fungsi utama yaitu untuk mengukur kelembaban udara yang ada di sekitar. Sensor ini bekerja dengan cara mengonversi besaran kelembaban menjadi tegangan. Contoh tipe sensor kelembaban yaitu 808H5V5.
5. Sensor Suhu dan Kelembaban
Pada kedua poin sebelumnya, sudah dibahas seputar sensor suhu dan kelembaban (humidity). Akan tetapi, pada poin ini akan membahas tentang satu sensor yang memiliki 2 fungsi sensor tersebut sekaligus. Jadi, dengan sensor ini akan bisa mengukur suhu dan kelembaban sekaligus. Jenis sensor two in one ini ada banyak sekali, namun yang paling sering digunakan pada Arduino adalah :
• Sensor DHT11, sensor DHT11 berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban dengan output digital yang murah dengan tingkat akurasi +/- 20C untuk suhu dan untuk kelembaban sekitar 5%. Kekurangan dari sensor ini yaitu tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya. Jadi, tidak cocok digunakan untuk pengukuran suhu yang bersifat real time.
• Sensor DHT22, merupakan sensor yang memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dari sensor DHT11. Sensor ini juga hasil pengukurannya tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya, sama dengan sensor DHT11.
6. Sensor Lokasi
Ketika berbicara tentang sensor lokasi, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah GPS (Global Positioning System). Di Arduino juga terdapat sensor GPS yang berfungsi untuk mengirimkan lokasi koordinat tempat sensor tersebut berada. Jadi, dengan bantuan Google Maps kita bisa langsung tahu dimana lokasi objek berada. Sensor ini sangat cocok untuk membuat project yang memerlukan fitur tracking lokasi. Contoh tipe sensor lokasi ini adalah GPS GY-NEO6MV2.
7. Sensor Ketinggian Air (Water Level Sensor)
Water level sensor memiliki fungsi khusus yaitu mengukur ketinggian dari objek berupa zat cair seperti air, bensin, solar, minyak dan sejenisnya. Kekurangan dari sensor ini yaitu ketinggian yang bisa diukur hanyalah ketinggian yang mengenai lempengannya saja. Jadi, tidak bisa digunakan untuk mengukur ketinggian air yang lebih tinggi dari tinggi lempengan sensor. Biasanya sensor ini digunakan untuk mengukur ketinggian tempat air minum ternak atau sejenisnya.
8. Sensor Cahaya
Pada dasarnya, sensor cahaya merupakan resistor yang nilainya bisa berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk atau mengenai permukaannya. Beberapa macam sensor cahaya dalam elektronika yang digunakan khusus untuk Arduino, yaitu sensor LDR (Light Dependent Resistor). Selain itu, ada juga sensor cahaya GY-30 yang hasil pengukuran sensor cahayanya dalam satuan LUX.
9. Sensor Barcode
Sensor barcode atau scanner barcode memiliki fungsi utama yaitu membaca dan memindai informasi yang ada di barcode. Contoh tipe dari sensor ini yaitu MCR12.
10. Sensor Jarak
Sensor jarak berfungsi untuk mengukur jarak suatu objek yang ada di depan sensor. Beberapa macam sensor jarak antara lain :
• Sensor Ultrasonik HC-SR04 atau sensor ping, berfungsi untuk membaca jarak objek yang ada di depannya menggunakan pantulan ultrasonik.
• Sensor Proximity Infrared, berfungsi untuk mengukur jarak dengan memanfaatkan pemantulan sinar inframerah.
11. Sensor Suara
Sensor suara berfungsi untuk mengubah besaran suara menjadi besaran listrik. Dimana nilai yang diperoleh didasarkan pada besarnya gelombang yang masuk. Komponen utama pada sensor ini yaitu condensor mic yang berfungsi seabagai penerima data suara untuk diproses. Sensor ini biasanya digunakan untuk menyalakan atau mematikan perangkat elektronik dengan ketukan. Contoh sensor suara adalah KY-037.
12. Sensor Flex (Tekuk)
Sensor flex memiliki fungsi unik yaitu mendeteksi kelengkungan. Sensor ini akan mengubah resistansi karena adanya perubahan lekukan pada bagian sensor. Sensor ini biasanya digunakan sebagai pengontrol game pada sarung tangan pengendali. Jadi, siapa pun bisa membuat robot fighter sendiri dengan bantuan sensor ini.
13. Sensor Flow Meter
Sensor flow meter berfungsi untuk mengukur besarnya debit dan kecepatan cairan dalam suatu saluran atau pipa. Sensor ini sudah kompatibel dengan Arduino, sehingga sensor ini bisa langsung dgunakan untuk pembuatan project.
14. Sensor Api (Flame Sensor)
Sensor api memiliki sifat yang sangat sensitif terhadap nyala api dan radiasi yang ada di sekitarnya. Jadi, sensor ini seringkali digunakan untuk membuat alarm kebakaran.
15. Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture)
Soil moisture atau sensor kelembaban tanah berfungsi untuk mengukur kadar air dalam tanah atau tingkat kelembaban dari tanah. Umumnya sensor ini digunakan untuk membuat penyiram tanaman otomatis yang dimana parameternya adalah kelembaban tanah.
16. Sensor Deteksi Kecepatan (RPM)
Sensor RPM berfungsi untuk mengukur kecepatan roda. Sensor ini cocok ketika ingin membuat project yang butuh pengukur kecepatan roda. Salah satu jenis sensor pendeteksi kecepatan untuk Arduino adalah LM393.
17. Sensor Tekanan (Barometic Sensor)
Sensor tekanan memiliki fungsi utama yaitu mengukur besarnya tekanan pada suatu objek. Baik itu berupa zat cair, zat padat, maupun gas. Salah satu contoh sensor tekanan yaitu MPX2050GP.
18. Sensor Kemiringan (Tilt)
Sensor kemiringan Arduino memiliki fungsi yaitu untuk mendeteksi seberapa besar kemiringan suatu objek terhadap alasnya. Kebanyakan sensor ini diterapkan pada sepeda motor supaya mesin motor bisa mati sendiri ketika mencapai kemiringan tertentu. Salah satu tipe sensor tilt adalah CMPS11 Arduino.
19. Sensor Getaran
Sensor getaran merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran pada suatu media. Sensor ini bekerja dengan mengonversi getaran menjadi sinyal listrik yang dapat dibaca oleh Arduino. Biasanya sensor getar ini digunakan dalam membuat alat pendeteksi gempa. Tipe yang paling umum digunakan adalah SW-420.
20. Sensor Sentuh
Sensor sentuh merupakan jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi sentuhan dan biasanya digunakan sebagai saklar. Fungsinya hampir sama dengan sensor sidik jari, hanya saja sensor sentuh dapat digunakan tanpa bergantung pada sidik jari tertentu. Jadi, semua jenis sidik jari bisa menggunakannya. Sederhananya, sensor ini digunakan sebagai saklar untuk menyalakan lampu atau alat elektronik lainnya.
21. Sensor Detak Jantung (Pulse Heart Sensor)
Sensor detak jantung memiliki fungsi untuk mengukur banyaknya detak jantung per satuan menit atau BPM (Beat Per Minutes). Sensor ini biasanya digunakan untuk membuat alat yang fungsinya untuk memantau kinerja jantung.
Pada akhir fase F, peserta didik didik didik
mampu mengelola dokumen berbasis digital, menerapkan sistem kearsipan, serta
mengoperasikan aplikasi manajemen informasi. Peserta didik didik didik juga
mampu mengelola data keuangan sederhana, membuat laporan kas kecil, serta
mengelola agenda kegiatan pimpinan. Selain itu, peserta didik didik didik
mampu berkolaborasi dalam tim, berkomunikasi efektif, dan berpikir kritis
dalam memecahkan masalah terkait administrasi perkantoran.
Semester
1: Akses Informasi di Tempat Kerja
1.Peserta didik didik didik mampu
mengidentifikasi berbagai sumber informasi yang relevan di lingkungan kerja.
2.Peserta didik didik didik mampu menerapkan
teknik pencarian dan pemilahan informasi secara efektif.
3.Peserta didik didik didik mampu menggunakan
teknologi digital (misalnya, internet, database perusahaan) untuk mengakses
informasi.
4.Peserta didik didik didik mampu mengelola dan
menyimpan informasi dengan sistematis agar mudah diakses kembali.
5.Peserta didik didik didik mampu
mengaplikasikan etika dan regulasi terkait kerahasiaan informasi di tempat
kerja.
Semester
2: Pencatatan Kas Kecil
1.Peserta didik didik didik mampu menjelaskan
konsep dasar dan fungsi kas kecil dalam organisasi.
2.Peserta didik didik didik mampu
mengidentifikasi bukti-bukti transaksi yang sah untuk pengisian dan
pengeluaran kas kecil.
3.Peserta didik didik didik mampu menerapkan
metode pencatatan kas kecil, baik sistem imprest maupun fluktuasi.
4.Peserta didik didik didik mampu menyusun
laporan pertanggungjawaban kas kecil secara akurat.
5.Peserta didik didik didik mampu menggunakan
aplikasi atau spreadsheet untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan
kas kecil.
Semester 1 :
Topik: Pengenalan
Sumber Informasi
·Pertemuan 1-2: Mengidentifikasi jenis-jenis informasi di kantor
(internal dan eksternal).
·Pertemuan 3-4: Mengkategorikan sumber informasi (hardcopy,
softcopy, digital).
·Pertemuan 5-6: Memahami pentingnya informasi yang akurat, relevan,
dan terkini.
Topik: Teknik Akses
Informasi
·Pertemuan 7-8: Menerapkan strategi pencarian informasi menggunakan
kata kunci yang tepat.
·Pertemuan 9-10: Menggunakan fitur pencarian lanjutan pada aplikasi
perkantoran
·Pertemuan 11-12: Melakukan verifikasi dan validasi informasi untuk memastikan
kebenarannya.
Topik: Pengelolaan
Informasi Digital
·Pertemuan 13-14: Mempraktikkan cara menyimpan informasi digital
dengan rapi
·Pertemuan 15-16: Menggunakan aplikasi basis data sederhana untuk
mengelola data.
·Pertemuan 17-18: Memahami pentingnya backup data dan keamanan
informasi.
Topik: Etika dan
Keamanan Informasi
·Pertemuan 19-20: Mendiskusikan kasus-kasus pelanggaran etika dalam
pengelolaan informasi.
·Pertemuan 21-22: Mengaplikasikan aturan kerahasiaan dokumen dan data
perusahaan.
·Pertemuan 23-24: Mengevaluasi praktik akses informasi yang
bertanggung jawab.
Semester 2 :
Topik: Konsep Dasar
Kas Kecil
·Pertemuan 1-2: Membedakan kas kecil dan kas besar.
·Pertemuan 3-4: Memahami tujuan dan fungsi adanya kas kecil.
·Pertemuan 5-6: Mengidentifikasi petugas pengelola kas kecil dan
tugasnya.
Topik: Dokumen dan
Transaksi Kas Kecil
·Pertemuan 7-8: Mengenali dokumen-dokumen transaksi kas kecil
(bukti kas masuk, bukti kas keluar).
·Pertemuan 9-10: Memahami alur pengisian kembali kas kecil (dana
awal atau pengisian ulang).
·Pertemuan 11-12: Menganalisis keabsahan bukti transaksi yang
digunakan.
Topik: Metode
Pencatatan Kas Kecil
·Pertemuan 13-15: Mempraktikkan pencatatan kas kecil dengan metode
imprest (sistem dana tetap).
·Pertemuan 16-18: Mempraktikkan pencatatan kas kecil dengan metode
fluktuasi (sistem dana tidak tetap).
Topik: Laporan
Pertanggungjawaban Kas Kecil
·Pertemuan 19-20: Menyusun laporan kas kecil harian atau mingguan.
·Pertemuan 21-22: Menggunakan aplikasi spreadsheet (misalnya,
Google Sheets atau Excel) untuk membuat laporan otomatis.
·Pertemuan 23-24: Melakukan rekonsiliasi kas kecil dan evaluasi
laporan.
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran:
Manajemen Perkantoran
Fase/Kelas: F / XI dan XII
Tahun Pelajaran:2025/2026
No.
Elemen/Topik
Alokasi
Waktu (Jam Pelajaran)
Semester
1.
Akses
Informasi di Tempat Kerja
60 JP
(± 24 Pertemuan)
Ganjil
-
Pengenalan Sumber Informasi
-
Teknik Akses Informasi
-
Pengelolaan Informasi Digital
-
Etika dan Keamanan Informasi
2.
Pencatatan
Kas Kecil
60 JP
(± 24 Pertemuan)
Genap
-
Konsep Dasar Kas Kecil
-
Dokumen dan Transaksi Kas Kecil
-
Metode Pencatatan Kas Kecil
-
Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil
PROGRAM SEMESTER
Program Semester Ganjil: Akses Informasi di
Tempat Kerja
No.
Elemen/Topik
Alokasi
Waktu (JP)
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
1.
Pengenalan
Sumber Informasi
12
4
8
2.
Teknik
Akses Informasi
12
4
8
3.
Pengelolaan
Informasi Digital
12
4
8
4.
Etika
dan Keamanan Informasi
12
4
8
5.
Penilaian
(Ulangan Harian, Proyek, UTS)
12
4
4
4
Total
JP per Bulan
4
12
16
12
12
4
Program Semester Genap: Pencatatan Kas Kecil
No.
Elemen/Topik
Alokasi
Waktu (JP)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1.
Konsep
Dasar Kas Kecil
12
8
4
2.
Dokumen
dan Transaksi Kas Kecil
12
4
8
3.
Metode
Pencatatan Kas Kecil
12
4
8
4.
Laporan
Pertanggungjawaban Kas Kecil
12
4
8
5.
Penilaian
(Ulangan Harian, Proyek, UAS)
12
4
8
Total
JP per Bulan
8
8
12
12
12
8
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: F/XI dan
XII
Semester
: 1
(Satu)
Alokasi
Waktu : 24 pertemuan ( 1
JP (@ 45 Menit))
Elemen : Akses Informasi di Tempat Kerja
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A.IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
Keimanan
dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME
Kolaborasi
Kewarganegaraan
Kemandirian
Penalaran Kritis
Kesehatan
Kreatifitas
Komunikasi
B.DESAIN PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran
Presentasi Interaktif : Menjelaskan konsep dasar dan memandu
diskusi.
·Demonstrasi Langsung : Mendemonstrasikan cara menggunakan sistem
atau alat akses informasi (misalnya, cara mencari dokumen di server
perusahaan).
·Latihan Praktik Berbasis Skenario: Peserta didik didik diberikan tugas nyata untuk mencari dan mengolah
informasi yang relevan untuk suatu kasus.
·Studi Kasus Kelompok : Peserta didik didik menganalisis skenario
kompleks dan memecahkan masalah dengan mencari informasi dari berbagai sumber.
·Sesi Tanya Jawab : Memberi kesempatan kepada peserta didik didik
untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang sistem atau prosedur di tempat
kerja mereka.
Media & Alat:
·Proyektor atau papan tulis.
·Modul materi pembelajaran atau slide
presentasi.
·Peralatan kantor yang sebenarnya (printer,
scanner, mesin fotokopi, mesin laminating, mesin penghancur kertas).
C. Rencana
Asesmen Pembelajaran
a. Asesmen Diagnostik (Awal Semester):
·Teknik:
Kuesioner dan diskusi
·Tujuan:
Mengukur pengetahuan awal Peserta Didik tentang sumber dan cara mencari
informasi, serta pengalaman peserta didik didik didik dengan aplikasi digital.
b. Asesmen Formatif (Sepanjang Proses
Pembelajaran):
·Penilaian
Sikap (Observasi): Mengamati etos kerja, kolaborasi, dan tanggung
jawab Peserta Didik saat praktik.
·Penilaian
Pengetahuan (Tanya Jawab/Kuis Singkat):
Mengecek pemahaman konsep setelah setiap materi.
·Penilaian
Keterampilan (Praktik): Menilai performa Peserta Didik saat
mengerjakan tugas di LKPD.
c. Asesmen Sumatif (Akhir Semester):
·Penilaian
Pengetahuan (Ujian Tulis): Soal pilihan ganda dan uraian yang mencakup
seluruh materi.
·Penilaian
Keterampilan (Proyek Akhir): Peserta didik didik didik membuat sistem manajemen
dokumen digital sederhana untuk sebuah departemen fiktif. Proyek ini harus
mencakup:
oStruktur folder yang logis.
oStandar penamaan file yang konsisten.
oProsedur penyimpanan dan akses informasi.
oAturan etika dan keamanan yang diterapkan.
D. Pengalaman
Belajar (Kegiatan Pembelajaran)
Materi 1: Pengenalan Sumber Informasi (± 12 JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
oPendidik
memancing diskusi dengan pertanyaan: "Darimana saja kita bisa mendapatkan
informasi di sekolah ini?" Peserta Didik diminta menyebutkan
sumber-sumbernya (Pendidik, buku, internet, teman).
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik menjelaskan klasifikasi sumber
informasi: internal vs. eksternal, primer vs. sekunder, dan formal vs.
informal.
oPeserta Didik dibagi kelompok dan diberikan
studi kasus (contoh: "Bagaimana cara mendapatkan informasi jadwal rapat
bulanan?"). Peserta didik didik didik harus mengidentifikasi sumber dan
jenis informasinya.
oPeserta Didik mengisi LKPD 1 untuk memetakan
berbagai sumber informasi di lingkungan kerja nyata.
Materi :
Klasifikasi Sumber Informasi
Sumber informasi adalah asal di mana kita mendapatkan data atau fakta.
Untuk menganalisis dan menggunakan informasi secara efektif, kita perlu
memahami bagaimana sumber-sumber ini diklasifikasikan.
1.
Sumber Internal vs. Eksternal
·Sumber
Internal: Informasi yang berasal dari dalam organisasi
atau perusahaan itu sendiri.
oContoh: Laporan
keuangan perusahaan, data penjualan, notulen rapat, data kehadiran karyawan,
atau memo internal.
oKarakteristik:
Aksesnya terbatas untuk orang di dalam organisasi dan umumnya sangat spesifik.
·Sumber
Eksternal: Informasi yang berasal dari luar
organisasi.
oContoh: Laporan pasar
dari konsultan, berita dari media, data statistik dari lembaga pemerintah, atau
publikasi ilmiah.
oKarakteristik: Sering
kali lebih luas, dapat diakses oleh publik, dan memberikan perspektif dari luar.
2.
Sumber Primer vs. Sekunder
·Sumber
Primer: Informasi yang berasal langsung dari sumber
asli. Ini adalah data "tangan pertama" yang belum diinterpretasi atau
diolah.
oContoh: Transkrip
wawancara, hasil survei yang baru dikumpulkan, rekaman video, atau data mentah
dari eksperimen.
oKarakteristik: Sangat
orisinal dan akurat, tetapi sering kali membutuhkan analisis lebih lanjut.
·Sumber
Sekunder: Informasi yang sudah diolah, dianalisis,
atau diinterpretasi dari sumber primer. Ini adalah data "tangan
kedua."
oContoh: Artikel berita
yang melaporkan hasil survei, buku pelajaran yang merangkum teori, atau
analisis pasar yang dibuat oleh konsultan.
oKarakteristik: Lebih
mudah dipahami, tetapi bisa saja mengandung bias dari penulis atau Pendidiknya.
3.
Sumber Formal vs. Informal
·Sumber
Formal: Informasi yang didapatkan melalui saluran
resmi atau terstruktur.
oContoh: Laporan
perusahaan, memo resmi, surat edaran, peraturan pemerintah, atau presentasi
formal.
oKarakteristik:
Biasanya terdokumentasi dengan baik, terpercaya, dan memiliki prosedur baku
dalam penyebarannya.
·Sumber
Informal: Informasi yang didapatkan melalui percakapan
tidak resmi atau interaksi pribadi.
oContoh: Obrolan dengan
rekan kerja di luar jam kerja, gosip, atau pendapat pribadi dari seseorang.
oKarakteristik: Cepat
menyebar, tetapi sering kali tidak akurat, tidak bisa dipertanggungjawabkan,
dan bersifat desas-desus.
Studi Kasus: Jadwal Rapat
Bulanan
Skenario: Anda adalah seorang staf baru dan
ingin mengetahui jadwal rapat bulanan untuk tim Anda.
Pertanyaan: Bagaimana cara Anda mendapatkan
informasi tersebut? Identifikasi sumber dan jenis informasinya.
Jawaban:
Untuk mendapatkan informasi jadwal rapat bulanan, saya akan menggunakan
pendekatan bertahap, mulai dari sumber yang paling formal dan terpercaya.
1.Sumber
Informasi Utama (Ideal):
oCara Mendapatkan: Saya
akan mencari informasi di kalender tim yang dibagikan secara digital
(seperti Google Calendar atau Outlook Calendar). Jika tidak ada, saya akan
mencari surat edaran atau memo resmi yang mungkin sudah disebarkan
melalui email atau platform komunikasi internal.
oKlasifikasi Sumber:
§Internal: Ya, karena
informasi berasal dari dalam perusahaan.
§Primer: Ya, jika saya
melihatnya langsung dari kalender tim atau memo asli.
§Formal: Ya, karena ini
adalah saluran komunikasi resmi perusahaan.
2.Sumber
Informasi Sekunder (Jika Cara Pertama Gagal):
oCara Mendapatkan: Saya
akan bertanya kepada atasan langsung atau staf senior di tim.
oKlasifikasi Sumber:
§Internal: Ya, karena
saya bertanya kepada rekan di dalam perusahaan.
§Sekunder: Ya, karena
saya mendapatkan informasi dari orang lain, bukan melihat dokumen aslinya.
§Formal: Ya, jika saya
bertanya dalam konteks profesional.
3.Sumber
Informasi Informal (Paling Akhir):
oCara Mendapatkan: Saya
mungkin bertanya kepada rekan kerja sambil mengobrol santai.
oKlasifikasi Sumber:
§Internal: Ya, karena
sumbernya masih dari dalam perusahaan.
§Sekunder: Ya, karena
informasinya berasal dari orang lain.
§Informal: Ya, karena
saya mendapatkannya dari percakapan tidak resmi.
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
memimpin diskusi untuk menyimpulkan pentingnya mengidentifikasi sumber
informasi yang tepat untuk mendapatkan data yang akurat.
Materi 2: Teknik Akses Informasi (± 12 JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
oPendidik meminta Peserta Didik untuk mencari
satu informasi sederhana di internet dan membandingkan hasil yang ditemukan.
Ini menjadi dasar untuk menunjukkan pentingnya teknik pencarian yang efektif.
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik mendemonstrasikan teknik pencarian
lanjutan seperti operator boolean (AND, OR, NOT), frasa kutipan (""),
dan filter (site:, filetype:).
oPeserta Didik melakukan praktik mandiri di lab
komputer, mencoba berbagai teknik pencarian yang telah diajarkan.
Soal Praktik: Mencari
Informasi Efisien
Bayangkan Anda adalah seorang peneliti yang ditugaskan untuk
mengumpulkan informasi tentang topik-topik berikut. Gunakan operator pencarian
lanjutan untuk mendapatkan hasil yang paling akurat dan efisien.
1.Operator AND/+:
oTugas: Anda ingin
mencari artikel yang membahas tentang manajemen waktu dan produktivitas
secara bersamaan.
oSoal: Tuliskan kata
kunci yang akan Anda gunakan di mesin pencari.
2.Operator OR:
oTugas: Anda ingin
mencari informasi tentang resep masakan sehat yang bisa menggunakan ikan
salmon atau dada ayam sebagai bahan utama.
oSoal: Tuliskan kata
kunci yang akan Anda gunakan.
3.Operator - (NOT):
oTugas: Anda ingin
mencari artikel tentang Mars, tetapi tidak ingin ada hasil yang
berkaitan dengan merek cokelat "Mars".
oSoal: Tuliskan kata
kunci yang akan Anda gunakan.
4.Frasa
Kutipan (") :
oTugas: Anda ingin
mencari lirik dari lagu berjudul "A Thousand Years" karya
Christina Perri. Anda perlu memastikan mesin pencari hanya menampilkan hasil
yang berisi frasa persis tersebut.
oSoal: Tuliskan kata
kunci yang akan Anda gunakan.
5.Filter filetype::
oTugas: Anda sedang
mencari laporan tahunan dari perusahaan Tesla dalam format PDF.
oSoal: Tuliskan kata
kunci yang akan Anda gunakan.
6.Filter site::
oTugas: Anda hanya
ingin mencari artikel tentang kecerdasan buatan yang diterbitkan di
situs berita Kompas.com.
oSoal: Tuliskan kata
kunci yang akan Anda gunakan.
Jawaban dan Penjelasan
1.Operator AND/+:
oJawaban:manajemen waktu +produktivitas atau manajemen waktu AND produktivitas
oPenjelasan: Operator AND atau tanda + memastikan mesin pencari hanya
menampilkan halaman yang memuat kedua kata kunci tersebut, sehingga hasil yang
muncul akan sangat relevan.
2.Operator OR:
oJawaban:resep sehat (salmon OR "dada ayam")
oPenjelasan: Operator OR menginstruksikan mesin pencari
untuk menampilkan hasil yang mengandung salah satu dari kata kunci di dalam
kurung.
3.Operator - (NOT):
oJawaban:Mars -cokelat atau Mars -permen
oPenjelasan: Tanda - berfungsi untuk mengecualikan kata
kunci yang tidak diinginkan dari hasil pencarian. Dengan cara ini, hasil
tentang Mars (planet) akan lebih spesifik.
4.Frasa
Kutipan (") :
oJawaban:"a thousand years" christina perri lyrics
oPenjelasan: Tanda
kutip (") memastikan bahwa mesin pencari hanya akan mencari halaman yang
mengandung frasa persis "a thousand years" secara utuh, bukan
kata-kata tersebut secara terpisah.
5.Filter filetype::
oJawaban:laporan tahunan Tesla filetype:pdf
oPenjelasan: Filter filetype: digunakan untuk membatasi
hasil pencarian hanya pada jenis dokumen tertentu. Dalam hal ini, hasilnya akan
berupa file PDF dari laporan Tesla.
6.Filter site::
oJawaban:site:kompas.com "kecerdasan buatan"
oPenjelasan: Filter site: membatasi pencarian hanya pada
situs web tertentu. Dengan demikian, semua hasil tentang "kecerdasan
buatan" hanya akan berasal dari domain kompas.com.
oPeserta Didik mengerjakan LKPD 2, yang berisi
serangkaian tugas pencarian spesifik.
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Peserta
Didik membagikan temuan peserta didik didik didik dan mendiskusikan teknik mana
yang paling efektif. Pendidik memberikan umpan balik dan menyimpulkan poin-poin
kunci.
Materi 3: Pengelolaan Informasi Digital (± 12
JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta didik didik didik dan pendidik membuka
pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana
positif
oPendidik bertanya: "Apa yang terjadi jika
semua file di komputer kita diberi nama 'dokumen1', 'dokumen2', dst.?"
Pertanyaan ini memicu Peserta Didik untuk berpikir tentang pentingnya
pengelolaan file.
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik menjelaskan prinsip-prinsip
pengelolaan file digital: struktur folder yang hierarkis, standar penamaan
file, dan penggunaan tag atau metadata.
1. Struktur Folder yang
Hierarkis
Struktur folder yang hierarkis adalah sistem organisasi yang mirip
dengan pohon. Ada folder utama, lalu di dalamnya ada sub-folder, dan
seterusnya. Prinsip ini sangat penting untuk menata file secara logis dan
sistematis.
·Pentingnya: Mencegah file menumpuk di satu tempat (seperti di desktop atau folder Downloads) dan memudahkan navigasi.
·Contoh
Penerapan:
oProyek_Kantor_2025 (Folder Utama)
§Proyek_A_Klien_PT_XYZ (Sub-folder)
§Materi_Rapat
§Laporan_Keuangan
§Desain_Awal
§Proyek_B_Klien_PT_ABC (Sub-folder)
§Materi_Rapat
§Laporan_Keuangan
§Desain_Awal
2. Standar Penamaan File
Standar penamaan file adalah aturan konsisten yang digunakan untuk
memberi nama file. Ini adalah prinsip paling dasar namun sering diabaikan.
·Pentingnya: Memastikan setiap file memiliki identitas yang jelas dan mudah dicari,
bahkan tanpa membuka isinya.
·Contoh
Penerapan (Gunakan format yang konsisten):
oHindari:laporan fixx.docx atau dokumen penting 2.pdf (Tidak jelas
dan membingungkan)
oGunakan:Laporan_Bulanan_September_2025.docx
(Menggunakan nama deskriptif dan format tanggal yang konsisten).
oGunakan tanda hubung (-) atau garis bawah (_) daripada spasi.
oSelalu gunakan tanggal atau nomor versi untuk
melacak perubahan, misalnya Laporan_Final_v1.0.pdf atau Kontrak_Klien_2025-10-25.docx.
3. Penggunaan Tag atau
Metadata
Metadata adalah "data tentang data," atau informasi tambahan
yang melekat pada sebuah file. Tagging adalah proses menambahkan kata kunci
atau label pada file untuk memudahkan pencarian.
·Pentingnya: Memungkinkan Anda menemukan file bahkan jika Anda lupa nama atau
lokasinya.
·Contoh
Penerapan:
oPada sebuah file presentasi, Anda dapat
menambahkan tag seperti proyek
X, presentasi, budget, atau rahasia.
oSaat Anda mencari kata kunci proyek X atau budget di komputer, file tersebut
akan muncul meskipun namanya tidak mengandung kata-kata tersebut.
oBeberapa sistem operasi (seperti macOS) dan
layanan cloud (seperti Google Drive) memiliki fitur tagging bawaan yang dapat
Anda manfaatkan.
oPeserta Didik dibagi kelompok dan diberikan
LKPD 3 untuk membuat desain struktur folder untuk perusahaan fiktif.
oPeserta Didik mempraktikkan desain tersebut
dengan membuat struktur folder di komputer peserta didik didik didik, lalu
mengisi folder dengan file-file simulasi.
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Perwakilan
kelompok mempresentasikan struktur folder peserta didik didik didik. Pendidik
dan Peserta Didik lain memberikan saran dan masukan.
Materi 4: Etika dan Keamanan Sistem Informasi
(± 12 JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
oPendidik memutarkan video pendek tentang
kebocoran data perusahaan atau berita terkait penyalahgunaan informasi.
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik memandu diskusi tentang etika profesi
dalam mengelola informasi, termasuk kerahasiaan data, hak cipta, dan privasi.
oPendidik membagikan LKPD 4, yang berisi
kasus-kasus dilema etika di tempat kerja (misalnya, "Apa yang kamu lakukan
jika menemukan data gaji karyawan lain?").
oPeserta Didik berdiskusi dalam kelompok untuk
menganalisis kasus dan menentukan tindakan yang paling etis dan aman.
Materi :
Etika Profesi dalam
Mengelola Informasi
Etika profesi adalah standar moral yang harus dipatuhi oleh individu
dalam menjalankan tugas profesionalnya. Dalam mengelola informasi, etika
sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan, integritas, dan keamanan.
1.
Kerahasiaan Data (Confidentiality)
Kerahasiaan data adalah kewajiban untuk tidak mengungkapkan informasi
sensitif kepada pihak yang tidak berhak. Informasi ini bisa berupa data
pribadi, laporan keuangan, strategi bisnis, atau data karyawan.
·Pentingnya: Melindungi privasi individu dan menjaga keamanan bisnis.
·Contoh
Praktik:
oMenggunakan kata sandi yang kuat untuk melindungi
dokumen.
oTidak membagikan informasi internal, bahkan kepada
rekan kerja yang tidak berkepentingan.
oMengunci komputer saat tidak digunakan.
2. Hak
Cipta (Copyright)
Hak cipta adalah hak hukum yang diberikan kepada pencipta karya untuk
mengontrol penggunaan karya mereka. Ini berlaku untuk buku, artikel, gambar,
musik, dan perangkat lunak.
·Pentingnya: Menghargai karya orang lain dan mencegah plagiarisme.
·Contoh
Praktik:
oSelalu mencantumkan sumber jika mengutip informasi
dari internet atau buku.
oTidak mendistribusikan materi berhak cipta tanpa
izin.
oTidak menyalin dan menempel (copy-paste) konten
dari internet untuk kepentingan pribadi atau profesional tanpa atribusi yang
benar.
3.
Privasi (Privacy)
Privasi adalah hak individu untuk mengendalikan informasi tentang diri
mereka. Dalam konteks kantor, ini termasuk data pribadi karyawan, riwayat
medis, atau informasi kontak.
·Pentingnya: Menghormati hak individu dan membangun lingkungan kerja yang saling
percaya.
·Contoh
Praktik:
oHanya mengumpulkan data pribadi yang relevan untuk
pekerjaan.
oTidak menyalahgunakan atau menyebarluaskan data pribadi
karyawan.
oMenjaga keamanan data agar tidak diakses oleh
pihak yang tidak berwenang.
Studi Kasus: Dilema Etika
Skenario: Anda adalah staf administrasi yang
ditugaskan untuk mengarsipkan laporan keuangan. Saat menPendidiktkan dokumen,
Anda tidak sengaja menemukan laporan berisi data gaji seluruh karyawan,
termasuk gaji atasan Anda.
Pertanyaan: Apa yang akan Anda lakukan dalam
situasi ini?
Jawaban dan Analisis Etika:
Dalam situasi ini, dilema etika muncul karena Anda memiliki akses ke
informasi yang sangat rahasia dan tidak terkait dengan pekerjaan Anda. Ada
beberapa pilihan yang bisa Anda ambil:
·Pilihan A
(Tidak Etis): Anda bisa membaca seluruh dokumen,
membandingkan gaji Anda dengan orang lain, dan bahkan membagikan informasi
tersebut kepada rekan kerja terdekat.
Konsekuensi: Ini adalah pelanggaran serius
terhadap kerahasiaan data. Tindakan ini bisa merusak kepercayaan di
tempat kerja, memicu kecemburuan, dan berujung pada sanksi berat hingga
pemecatan.
·Pilihan B
(Kurang Etis): Anda tidak membagikan informasi
tersebut, tetapi Anda membaca dan menyimpannya sebagai informasi pribadi.
Konsekuensi: Meskipun tidak membagikan,
tindakan ini tetap melanggar privasi dan kepercayaan yang
diberikan kepada Anda. Anda telah menyalahgunakan akses yang diberikan untuk
melihat informasi yang tidak semestinya.
·Pilihan C
(Paling Etis): Anda segera menutup dokumen tersebut
tanpa membacanya lebih lanjut. Anda memasukkannya ke dalam map arsip yang
sesuai, melaporkan kepada atasan Anda bahwa Anda telah menemukan laporan tersebut,
dan memastikan laporan itu disimpan di tempat yang aman dan terkunci.
Konsekuensi: Ini adalah tindakan yang paling
benar dan profesional. Anda telah menunjukkan integritas, menghormati
kerahasiaan dan privasi, dan membangun kepercayaan. Anda melindungi perusahaan
dan diri Anda sendiri dari masalah etika.
Dalam setiap situasi, etika profesi menuntut kita untuk selalu memilih
tindakan yang benar, meskipun ada godaan untuk melihat atau menggunakan
informasi yang tidak semestinya.
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
menyimpulkan pentingnya sikap profesional dan berintegritas dalam menjaga
kerahasiaan dan keamanan informasi di tempat kerja.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD 1: Memetakan Sumber Informasi
·Tujuan:
Mengidentifikasi dan mengelompokkan berbagai sumber informasi di lingkungan
kerja.
·Tugas:
Lengkapi tabel di bawah ini dengan contoh-contoh sumber informasi di sebuah
perusahaan.
oJenis Informasi
oSumber Internal
oSumber
Eksternal
oLaporan
Keuangan
oInformasi
Pelanggan
oProsedur
Kerja
§Jawaban :
oJenis
Informasi
oDalam konteks
bisnis dan manajemen, ada banyak jenis informasi yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Secara umum, informasi ini dapat dikategorikan menjadi
beberapa kelompok, termasuk informasi keuangan, informasi operasional, dan
informasi pelanggan.
oSumber
internal adalah informasi yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri. Informasi ini dikumpulkan dari kegiatan operasional
harian dan sering kali sudah ada di dalam sistem perusahaan. Contoh-contohnya
termasuk:
oLaporan
keuangan: Menyediakan data tentang kinerja finansial
perusahaan, seperti laba rugi, aset, dan arus kas.
oData
penjualan: Informasi tentang produk yang paling laku,
total penjualan, dan tren penjualan.
oProsedur
kerja: Dokumen yang menjelaskan cara suatu tugas atau
proses harus dilakukan.
oData
karyawan: Informasi mengenai kinerja, kehadiran, dan
kompensasi karyawan.
oInformasi
internal sangat penting karena memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi
dan kinerja internal perusahaan.
oSumber
Eksternal
oSumber
eksternal adalah informasi yang berasal dari luar
organisasi. Informasi ini dikumpulkan untuk memahami lingkungan di mana
perusahaan beroperasi. Contoh-contohnya meliputi:
oInformasi
pasar: Data mengenai tren pasar, ukuran pasar, dan
preferensi konsumen.
oData
kompetitor: Informasi tentang strategi, produk, dan
harga pesaing.
oLaporan
industri: Analisis dan data yang diterbitkan oleh
badan atau lembaga riset industri.
oRegulasi
pemerintah: Aturan dan undang-undang yang relevan
dengan industri.
oBerita ekonomi: Informasi tentang kondisi ekonomi makro, seperti inflasi dan suku
bunga.
oMenggunakan
sumber eksternal memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif, dan
adaptif terhadap perubahan di luar kendali mereka.
oLaporan
Keuangan
oLaporan
keuangan adalah dokumen formal yang merangkum posisi
dan kinerja keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Ada tiga laporan
keuangan utama:
oLaporan
Laba Rugi (Income Statement): Menunjukkan pendapatan,
biaya, dan laba atau rugi bersih perusahaan selama periode tertentu.
oNeraca
(Balance Sheet): Menampilkan aset (apa yang dimiliki
perusahaan), liabilitas (utang perusahaan), dan ekuitas (modal pemilik) pada
titik waktu tertentu.
oLaporan
Arus Kas (Cash Flow Statement): Melacak aliran masuk
dan keluar uang tunai dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan.
oLaporan
keuangan sangat penting untuk evaluasi kinerja, perencanaan strategis, dan
pengambilan keputusan investasi.
oInformasi
Pelanggan
oInformasi
pelanggan adalah data yang berkaitan dengan siapa
pelanggan Anda, apa yang mereka beli, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan
perusahaan. Informasi ini bisa sangat beragam, mulai dari data demografi (usia,
lokasi) hingga riwayat pembelian dan umpan balik. Mengumpulkan dan menganalisis
informasi pelanggan sangat penting untuk:
oMeningkatkan
pengalaman pelanggan: Memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan.
oPengembangan
produk: Mengidentifikasi fitur atau produk baru yang
diinginkan pelanggan.
oPemasaran
yang lebih efektif: Menargetkan iklan dan promosi
kepada audiens yang tepat.
oProsedur
Kerja
oProsedur
kerja adalah serangkaian instruksi atau
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menyelesaikan suatu tugas atau proses.
Prosedur ini dapat didokumentasikan dalam manual, diagram alur, atau daftar
periksa. Tujuannya adalah untuk:
oMenjamin
konsistensi: Memastikan setiap orang melakukan tugas
dengan cara yang sama.
oMeningkatkan
efisiensi: Mengoptimalkan alur kerja untuk menghemat
waktu dan sumber daya.
oMemastikan
kualitas: Mengurangi kesalahan dan menjaga standar
kualitas produk atau layanan.
oMempermudah
pelatihan: Menyediakan panduan yang jelas bagi
karyawan baru.
LKPD 2: Praktik Pencarian Informasi
·Tujuan:
Menerapkan teknik pencarian digital yang efektif.
·Tugas: Lakukan
pencarian berikut dan tuliskan teknik serta hasil yang paling relevan.
1.Cari
artikel ilmiah tentang "manajemen perkantoran" hanya dari situs
berdomain .ac.id.
2.Cari
"prosedur pengelolaan surat" dalam format dokumen PDF.
3.Cari
informasi tentang "seminar administrasi" yang diadakan di Jakarta,
tetapi tidak diadakan di Universitas ABC.
·Jawaban :
1. Artikel Ilmiah tentang
"Manajemen Perkantoran" di Situs Berdomain .ac.id
·Teknik
Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query "manajemen perkantoran" site:.ac.id filetype:pdf. Teknik ini secara spesifik membatasi hasil pencarian hanya pada
domain institusi akademis di Indonesia (.ac.id) dan dalam format dokumen PDF
(filetype:pdf), yang sering digunakan untuk artikel ilmiah atau skripsi.
·Hasil
Paling Relevan:
Judul: "Bahan Bacaan Ujian Dinas PNS
Disusun Oleh: Ali Sadikin Widyaiswara Pusdiklat Pegawai Kemdikbud 2019"
(dari kepegawaian.undip.ac.id)
§Relevansi: Dokumen ini
memberikan definisi, fungsi, tujuan, dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran
secara umum, serta membahas peranan manajer kantor.
Judul: "Analisis Manajemen Perkantoran
Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai PT. Pegadaian Persero Kantor Wilayah II
Pekanbaru" (dari jurnal.uns.ac.id)
§Relevansi: Ini adalah
contoh studi kasus yang menganalisis penerapan manajemen perkantoran di sebuah
perusahaan, dengan fokus pada peningkatan kinerja pegawai.
§Relevansi: Dokumen ini
membahas konsep dasar dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran dalam konteks
modern dan era globalisasi.
2. "Prosedur
Pengelolaan Surat" dalam Format Dokumen PDF
·Teknik
Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query "prosedur pengelolaan surat" filetype:pdf. Teknik ini memastikan pencarian hanya menampilkan dokumen yang memuat
frasa "prosedur pengelolaan surat" dan berformat PDF.
·Hasil
Paling Relevan:
Judul: "Prosedur Pengelolaan Surat Masuk
Dan Surat Keluar Pada Bagian Umum Badan Pemberdayaan Usaha Milik Daerah
Kabupaten Sragen" (dari digilib.uns.ac.id)
§Relevansi: Dokumen ini
menjelaskan secara rinci prosedur pengelolaan surat masuk dan keluar, mulai
dari penerimaan, penyortiran, pengagendaan, hingga penyimpanan.
Judul: "Prosedur Pengelolaan Surat Masuk
Dan Surat Keluar Di Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya
Pabean Juanda" (dari repository.unair.ac.id)
§Relevansi: Dokumen ini
memberikan contoh konkret prosedur pengelolaan surat di instansi pemerintah,
termasuk penggunaan teknologi seperti aplikasi Office Automation.
3. "Seminar
Administrasi" di Jakarta, kecuali di Universitas ABC
·Teknik
Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query seminar administrasi Jakarta -"Universitas ABC". Teknik ini mencari informasi tentang seminar administrasi yang
diadakan di Jakarta, sambil menggunakan tanda minus (-) untuk mengecualikan hasil yang
mencantumkan "Universitas ABC".
·Hasil
Paling Relevan:
Nama Seminar: "Revitalisasi Pelayanan
Administrasi Kepegawaian Melalui Teknologi Digital"
§Penyelenggara:
Politeknik STIA LAN Jakarta
§Tanggal: 27 Oktober
2022
Nama Seminar: "Peranan Administrasi
Publik Dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Mensejahterakan"
§Penyelenggara:
Pascasarjana Institut STIAMI
§Tanggal & Tempat:
21 Oktober 2017 di Gedung LEMHANNAS, Jakarta Pusat
Informasi Tambahan: Terdapat juga informasi
tentang seminar dan pelatihan lainnya terkait administrasi keuangan, manajemen
kantor, dan sistem kearsipan di Jakarta dari situs seperti info-seminar.com.
LKPD 3: Merancang Sistem Pengelolaan Dokumen
·Tujuan:
Mendesain struktur folder digital yang sistematis dan mudah diakses.
·Tugas: Anda
adalah staf administrasi di PT. Sukses Jaya. Rancanglah struktur folder utama
dan sub-folder untuk departemen Keuangan dan Personalia. Berikan standar
penamaan file yang Anda usulkan.
·Jawaban :
Rancangan Struktur Folder
dan Standar Penamaan File untuk PT. Sukses Jaya
Sebagai staf administrasi, saya akan merancang struktur folder yang
sistematis dan mudah diakses untuk dua departemen, yaitu Keuangan dan Personalia.
Struktur ini akan memastikan semua dokumen tersimpan rapi, mudah dicari, dan
terorganisir.
Departemen Keuangan
Struktur folder ini dirancang untuk mengelola semua dokumen finansial,
dari anggaran hingga laporan pajak.
Struktur
Folder Utama
·KEUANGAN
oAnggaran
oArus_Kas
oLaporan_Keuangan
oPajak
oBukti_Transaksi
Struktur
Sub-folder
·KEUANGAN/Anggaran
o2024
o2025
·KEUANGAN/Arus_Kas
oKas_Masuk
oKas_Keluar
·KEUANGAN/Laporan_Keuangan
oLaba_Rugi
oNeraca
·KEUANGAN/Pajak
oPPN
oPPh_21
oPPh_Badan
·KEUANGAN/Bukti_Transaksi
oFaktur_Masuk
oFaktur_Keluar
oKuitansi
Standar
Penamaan File (Departemen Keuangan)
Untuk memudahkan pencarian, standar penamaan file akan mengikuti
format: [TipeDokumen]_[Tahun]_[Bulan]_[DeskripsiSingkat]_[NomorDokumen].pdf
·Tipe
Dokumen: LR
(Laba Rugi), NR (Neraca), RK (Arus Kas), Pajak_Badan, Pajak_21
·Tahun/Bulan: Menggunakan format YYYY dan MM.
·Contoh:
oLR_2025_03_Q1_Final.pdf (Laporan Laba
Rugi Kuartal 1 Maret 2025)
oPajak_21_2024_02_Maret.pdf (Laporan
PPh 21 Bulan Februari 2024)
oFaktur_Keluar_2025_05_Penjualan_XYZ_001.pdf (Faktur Keluar penjualan produk XYZ)
Departemen Personalia
Struktur ini dirancang untuk menyimpan semua dokumen yang berkaitan
dengan karyawan, mulai dari rekrutmen hingga data pribadi.
Struktur
Folder Utama
·PERSONALIA
oData_Karyawan
oRekrutmen
oAbsensi_Cuti
oPengembangan_Karyawan
oKebijakan_SOP
Struktur
Sub-folder
·PERSONALIA/Data_Karyawan
oAktif
oNon_Aktif
·PERSONALIA/Rekrutmen
oLamaran_Kerja
oWawancara
oOffering_Letter
·PERSONALIA/Absensi_Cuti
oAbsensi
oCuti
·PERSONALIA/Pengembangan_Karyawan
oPelatihan
oPenilaian_Kinerja
·PERSONALIA/Kebijakan_SOP
oSOP_HR
oPeraturan_Perusahaan
Standar
Penamaan File (Departemen Personalia)
Untuk file karyawan, standar penamaan akan mengikuti format: [TipeDokumen]_[KodeKaryawan]_[NamaKaryawan]_[Tanggal].pdf
·Tipe
Dokumen: CV, Kontrak, KTP, Sertifikat
·Kode
Karyawan: Menggunakan kode unik (misalnya, SJ-001).
·Contoh:
oKontrak_SJ-015_Andi_Pratama_20250610.pdf (Kontrak Kerja Andi Pratama)
Struktur dan standar ini akan membantu PT. Sukses Jaya mengelola
dokumennya secara lebih efisien dan profesional.
LKPD 4: Analisis Studi Kasus Etika
·Tujuan:
Mengembangkan pemahaman tentang etika dan keamanan informasi.
·Tugas:
Diskusikan kasus berikut dalam kelompok dan jawab pertanyaan yang diberikan.
Kasus:
"Anda tidak sengaja menemukan password untuk mengakses dokumen
rahasia perusahaan. Rekan kerja Anda meminta Anda untuk melihat isinya dengan
alasan 'penasaran'. Apa yang akan Anda lakukan? Jelaskan
alasannya."
·Jawaban :
Mengingat
saya adalah staf administrasi yang profesional di PT. Sukses Jaya, ada dua
prinsip utama yang akan saya pegang: menjaga integritas profesional dan
mematuhi prosedur perusahaan.
Keputusan
Saya
Saya
tidak akan membuka dokumen rahasia tersebut dan akan menolak permintaan rekan
kerja saya.
Alasan Saya
Ada
beberapa alasan kuat mengapa saya akan mengambil keputusan ini, yaitu:
1.Pelanggaran
Etika dan Aturan Perusahaan: Akses terhadap dokumen rahasia tanpa izin
adalah pelanggaran serius terhadap kebijakan perusahaan. Meskipun saya tidak
sengaja menemukan kata sandinya, menggunakannya untuk tujuan yang tidak sah
akan merusak kepercayaan perusahaan. Saya berpegang teguh pada prinsip bahwa
kerahasiaan informasi adalah hal mutlak dalam pekerjaan.
2.Risiko
Keamanan Data: Membuka dokumen rahasia, meskipun hanya karena
"penasaran," dapat menimbulkan risiko besar. File tersebut mungkin
mengandung informasi sensitif seperti data karyawan, strategi bisnis, atau data
keuangan yang dapat disalahgunakan. Sekali informasi itu bocor, dampaknya bisa
merugikan perusahaan, karyawan, dan pihak ketiga lainnya.
3.Menghindari
Konsekuensi Negatif: Jika tindakan saya diketahui, saya bisa
menghadapi sanksi berat, mulai dari teguran, skorsing, hingga pemecatan. Selain
itu, hal ini akan merusak reputasi saya sebagai staf yang dapat dipercaya, baik
di mata atasan maupun rekan kerja lainnya.
4.Menjaga
Batasan Profesional: Menuruti permintaan rekan kerja yang dilandasi
rasa "penasaran" sama saja dengan melakukan pelanggaran bersama. Ini
bisa menjadi preseden buruk dan memicu perilaku tidak etis lainnya di masa
depan. Sebagai staf administrasi, tugas saya adalah melindungi aset perusahaan,
termasuk informasi, bukan membahayakan mereka.
Sebagai
langkah selanjutnya, saya akan segera melaporkan penemuan kata sandi ini kepada
atasan atau tim IT perusahaan agar mereka dapat mengambil tindakan yang tepat,
seperti mengubah kata sandi tersebut.
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: F/XI dan
XII
Semester
: 2 (Dua)
Alokasi
Waktu : 24 pertemuan ( 1
JP (@ 45 Menit))
Elemen : Pengelolaan Kas Kecil
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
C.IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
Keimanan
dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME
Kolaborasi
Kewarganegaraan
Kemandirian
Penalaran Kritis
Kesehatan
Kreatifitas
Komunikasi
D.DESAIN PEMBELAJARAN
·Presentasi dan Diskusi : Penyampaian materi
dasar dan tanya jawab interaktif.
·Studi Kasus : Analisis skenario nyata untuk memecahkan masalah
terkait pengelolaan kas kecil.
·Simulasi/Role-playing : Praktik langsung
membuat laporan, mencatat transaksi, dan melakukan rekonsiliasi.
·Kuis Interaktif : Evaluasi pemahaman peserta didik didik secara cepat
dan menyenangkan.
·Sarana: Ruang
kelas/lab komputer, proyektor, buku referensi, formulir/dokumen simulasi.
·Prasarana:
Kalkulator, perangkat komputer/laptop, aplikasi spreadsheet (MS
Excel/Google Sheets), printer, dan kertas.
2. Rencana
Asesmen Pembelajaran
a. Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran):
·Teknik:
Kuesioner atau tanya jawab singkat.
·Tujuan:Mengukur
pemahaman awal Peserta Didik tentang pengelolaan uang dan pentingnya bukti
transaksi.
b. Asesmen Formatif (Sepanjang Proses
Pembelajaran):
·Penilaian
Sikap (Observasi): Menilai ketelitian, kejujuran, dan tanggung
jawab Peserta Didik selama praktik.
·Penilaian
Pengetahuan (Kuis Singkat): Mengecek pemahaman konsep setelah setiap
materi.
·Penilaian
Keterampilan (Praktik): Menilai performa Peserta Didik saat
mengerjakan tugas di LKPD.
c. Asesmen Sumatif (Akhir Semester):
·Penilaian
Pengetahuan (Ujian Tulis): Soal pilihan ganda dan uraian yang mencakup seluruh
materi.
·Penilaian
Keterampilan (Proyek Akhir): Peserta didik didik didik diberikan kasus
komprehensif dengan data transaksi selama satu bulan. Peserta didik didik didik
harus:
oMencatat transaksi menggunakan kedua metode
(imprest dan fluktuasi).
oMembuat laporan pertanggungjawaban untuk kedua
metode.
oMenganalisis kelebihan dan kekurangan
masing-masing metode berdasarkan hasil laporan.
3.
Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)
Materi 1: Konsep Dasar Kas Kecil (± 12 JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
oPendidik
memulai dengan cerita tentang pengeluaran kecil di sekolah (misalnya, membeli
spidol). Pendidik bertanya, "Siapa yang bertanggung jawab mencatat
pengeluaran ini?"
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik menjelaskan definisi, fungsi, tujuan,
dan karakteristik kas kecil.
oPeserta Didik dibagi dalam kelompok untuk
mendiskusikan perbedaan antara kas kecil dan kas besar.
oPeserta Didik mengerjakan LKPD 1 untuk
mengidentifikasi dan mengelompokkan karakteristik kas kecil.
Konsep Dasar Kas Kecil dan
Kas Besar
Dalam manajemen keuangan, kas adalah uang tunai yang tersedia
untuk keperluan operasional. Untuk mempermudah pengelolaan, kas dibagi menjadi
dua jenis: kas kecil dan kas besar.
1. Kas Kecil (Petty Cash)
Kas kecil adalah dana tunai yang disisihkan oleh perusahaan untuk
membiayai pengeluaran operasional yang jumlahnya relatif kecil dan rutin.
Tujuannya adalah untuk menghindari penarikan cek yang tidak efisien untuk
setiap pengeluaran kecil.
·Tujuan:
oMembayar pengeluaran kecil secara cepat.
oMenghindari proses administratif yang rumit untuk
biaya kecil.
oMeningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional
harian.
·Contoh
Penggunaan:
oPembelian perlengkapan kantor (pulpen, kertas).
oBiaya transportasi lokal (ojek, taksi).
oMakan siang atau minum untuk tamu.
oPembayaran tagihan kecil (parkir).
·Sistem
Pengelolaan:
oImprest Fund System (Sistem Dana Tetap): Dana kas kecil diisi kembali ke jumlah tetap setiap periode (misalnya,
setiap bulan). Jumlah pengeluaran harus sama dengan jumlah yang diisi ulang.
oFluctuating Fund System (Sistem Dana Berubah): Jumlah kas kecil tidak ditetapkan, dan pengisiannya bervariasi
tergantung kebutuhan. Saldo kas kecil bisa berubah-ubah.
2. Kas Besar (General Cash)
Kas besar adalah seluruh uang tunai yang dimiliki perusahaan, baik
dalam bentuk fisik maupun yang tersimpan di rekening bank. Dana ini digunakan
untuk membiayai pengeluaran yang jumlahnya besar, seperti gaji karyawan,
pembayaran utang ke vendor, atau pembelian aset.
·Tujuan:
oMenyimpan dana yang aman dalam jumlah besar.
oMembiayai transaksi besar yang tidak mungkin
menggunakan kas kecil.
oMenjadi sumber utama untuk kas kecil.
·Contoh
Penggunaan:
oPembayaran gaji dan upah.
oPembelian aset tetap (komputer, mesin).
oPembayaran kepada pemasok (vendor) dalam jumlah
besar.
oPembayaran sewa gedung atau kantor.
·Sistem
Pengelolaan:
Umumnya dikelola melalui rekening bank, dengan semua transaksi
dicatat dan diverifikasi melalui rekening koran dan laporan keuangan.
Pengeluaran kas besar biasanya dilakukan dengan cek, transfer bank, atau giro.
Perbedaan Utama
Kriteria
Kas
Kecil
Kas
Besar
Jumlah Dana
Relatif kecil
Sangat besar
Tujuan
Pengeluaran kecil dan rutin
Pengeluaran besar dan strategis
Metode Pembayaran
Uang tunai
Cek, transfer bank, giro
Pencatatan
Laporan kas kecil
Laporan keuangan, rekening koran
Pengelola
Petugas kas kecil
Bagian keuangan atau bendahara
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
memimpin diskusi untuk menyimpulkan pentingnya kas kecil sebagai alat kontrol
keuangan.
Materi 2: Dokumen dan Transaksi Kas Kecil (± 12
JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
oPendidik
menunjukkan berbagai jenis bon dan kwitansi. Pendidik bertanya, "Apakah
semua bon ini bisa kita gunakan sebagai bukti pengeluaran kas kecil?
Kenapa?"
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik menjelaskan jenis-jenis dokumen
transaksi (bukti kas keluar, bukti kas masuk, permintaan pengeluaran).
1. Bukti Kas Masuk (Cash
Receipt Voucher)
Bukti kas masuk adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat setiap
penerimaan uang tunai atau setara kas yang diterima oleh perusahaan. Dokumen
ini dibuat sebagai tanda bukti bahwa uang telah diterima.
·Tujuan:
oSebagai bukti sah penerimaan kas.
oSebagai dasar pencatatan transaksi di buku kas.
oSebagai alat kontrol dan verifikasi bagi bagian
keuangan.
·Isi
Dokumen:
oTanggal transaksi.
oJumlah uang yang diterima (dalam angka dan huruf).
oSumber uang (nama pihak yang membayar).
oKeterangan singkat mengenai tujuan pembayaran
(misalnya, pembayaran tagihan, pelunasan utang, atau pendapatan dari
penjualan).
oTanda tangan petugas yang menerima uang.
2. Bukti Kas Keluar (Cash
Payment Voucher)
Bukti kas keluar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat setiap
pengeluaran uang tunai atau setara kas dari perusahaan. Dokumen ini adalah
bukti bahwa uang telah dikeluarkan untuk suatu tujuan.
·Tujuan:
oSebagai bukti sah pengeluaran kas.
oSebagai dasar pencatatan transaksi di buku kas.
oSebagai alat kontrol internal untuk memastikan
pengeluaran sesuai dengan otorisasi.
·Isi
Dokumen:
oTanggal transaksi.
oJumlah uang yang dikeluarkan (dalam angka dan
huruf).
oTujuan pengeluaran (misalnya, pembayaran gaji,
pembelian perlengkapan, atau biaya transportasi).
oNama pihak yang menerima uang.
oTanda tangan pihak yang menyetujui dan yang
menerima uang.
3. Permintaan Pengeluaran
(Request for Payment)
Permintaan pengeluaran adalah dokumen internal yang dibuat oleh suatu
departemen untuk meminta uang guna membiayai suatu kegiatan atau pengeluaran.
Dokumen ini diajukan kepada bagian keuangan sebelum uang dikeluarkan.
·Tujuan:
oMemastikan setiap pengeluaran memiliki dasar yang
jelas dan disetujui.
oSebagai alat otorisasi sebelum Bukti Kas Keluar
dibuat.
oMencegah pengeluaran yang tidak terencana atau
tidak sah.
·Isi
Dokumen:
oTanggal pengajuan.
oNama departemen yang mengajukan.
oDeskripsi singkat mengenai kebutuhan dana.
oJumlah dana yang diminta.
oTanggal pembayaran yang diharapkan.
oTanda tangan penanggung jawab departemen yang
mengajukan permintaan.
Secara singkat, Permintaan Pengeluaran adalah langkah awal untuk
otorisasi, Bukti Kas Keluar adalah dokumen yang mencatat realisasi
pengeluaran, dan Bukti Kas Masuk adalah dokumen untuk mencatat
penerimaan. Ketiganya adalah bagian dari sistem kontrol keuangan yang sehat.
oPendidik memberikan contoh studi kasus. Peserta
Didik secara mandiri mengidentifikasi dan memverifikasi keabsahan dokumen.
Studi Kasus: Verifikasi
Dokumen Keuangan
Skenario: Anda adalah seorang staf keuangan di
sebuah perusahaan. Hari ini, Anda menerima beberapa dokumen transaksi dari dua departemen
berbeda untuk pencatatan di kas kecil. Anda harus memverifikasi keabsahan semua
dokumen tersebut sebelum mencatatnya.
Anda diberikan tiga dokumen berikut:
1.Kwitansi
Pengeluaran: Kwitansi dari toko alat tulis untuk
pembelian ATK senilai Rp 150.000.
oTeks:Kwitansi.
Telah terima dari: Bagian Keuangan. Uang sebesar: Rp 150.000. Untuk: Pembelian
ATK. Tertanda: Toko Anugerah, ttd.
oKeterangan Tambahan:
Kwitansi ini ditulis tangan dan tidak ada cap toko. Tanda tangannya sulit
dibaca.
2.Permintaan
Pengeluaran: Dokumen permintaan pengeluaran dari Departemen
Pemasaran untuk biaya cetak brosur promosi sebesar Rp 450.000.
oKeterangan Tambahan:
Dokumen ini sudah diisi lengkap, tetapi kolom tanda tangan persetujuan dari
manajer departemen masih kosong.
3.Bukti Kas
Keluar: Dokumen Bukti Kas Keluar yang mencatat
pembayaran untuk biaya rapat tim senilai Rp 200.000.
oTeks:Bukti Kas
Keluar. No. Dokumen: 005/KK/IX/25. Tanggal: 25 September 2025. Jumlah: Rp
200.000. Keterangan: Biaya konsumsi rapat tim. Diterima oleh: Siti. Disetujui
oleh: (ada tanda tangan).
oKeterangan Tambahan:
Dokumen ini sudah lengkap dengan tanda tangan persetujuan. Namun, ada coretan
pada angka jumlah uang yang awalnya tertulis Rp 250.000.
Tugas Peserta Didik
Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1.Analisis
Dokumen:
oIdentifikasi masalah atau ketidaksesuaian yang
Anda temukan pada setiap dokumen.
oDokumen mana yang paling tidak valid untuk
diproses? Mengapa?
2.Langkah
Perbaikan:
oJelaskan tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk
memperbaiki dan memverifikasi keabsahan setiap dokumen agar bisa
diproses.
oSiapa saja pihak yang perlu Anda hubungi untuk
memvalidasi dokumen-dokumen tersebut?
jawaban
Jawaban dan Analisis Studi
Kasus
Berikut adalah analisis dan jawaban untuk setiap dokumen berdasarkan
tugas yang diberikan.
1.
Analisis Dokumen
a. Kwitansi Pengeluaran (Pembelian ATK)
Masalah: Dokumen ini kurang valid.
Kwitansi ditulis tangan, tanpa ada cap resmi toko, dan tanda tangan tidak
jelas. Hal ini membuat keasliannya sulit diverifikasi. Tanpa cap atau identitas
yang jelas, dokumen ini rentan dipalsukan.
b. Permintaan Pengeluaran (Biaya Cetak
Brosur)
Masalah: Dokumen ini tidak valid.
Meskipun sudah diisi lengkap, dokumen ini tidak memiliki tanda tangan
persetujuan dari manajer departemen. Tanpa persetujuan, permintaan ini tidak
memiliki otorisasi resmi dan tidak boleh diproses oleh bagian keuangan.
c. Bukti Kas Keluar (Biaya Konsumsi
Rapat)
Masalah: Dokumen ini cukup valid, namun
bermasalah. Dokumen ini sudah lengkap dengan nomor dokumen dan tanda
tangan, tetapi adanya coretan pada jumlah uang menimbulkan keraguan. Coretan
ini bisa mengindikasikan ketidaksesuaian data, dan dokumen tersebut tidak lagi
utuh.
Dokumen yang paling tidak valid untuk diproses adalah Permintaan
Pengeluaran dari Departemen Pemasaran. Tanpa adanya tanda tangan
persetujuan, dokumen ini tidak memiliki otorisasi sama sekali dan tidak dapat
dijadikan dasar untuk mengeluarkan dana.
2.
Langkah Perbaikan
Untuk memastikan semua dokumen sah dan dapat diproses, saya akan
melakukan langkah-langkah berikut:
·Untuk
Kwitansi Pengeluaran:
oSaya akan meminta staf yang melakukan pembelian
untuk kembali ke Toko Anugerah dan meminta kwitansi yang baru.
oJika tidak memungkinkan, saya akan meminta mereka
untuk melengkapi kwitansi dengan stempel resmi toko dan memastikan tanda
tangan atau nama penjual jelas.
oSebagai alternatif, saya akan meminta bukti pendukung
lain, seperti foto produk yang dibeli atau slip pembayaran jika
transaksi non-tunai.
·Untuk
Permintaan Pengeluaran:
oSaya akan mengembalikan dokumen tersebut ke
Departemen Pemasaran.
oSaya akan meminta mereka untuk segera mendapatkan tanda
tangan persetujuan dari manajer departemen yang berwenang. Tanpa tanda
tangan tersebut, permintaan ini tidak dapat saya proses.
·Untuk
Bukti Kas Keluar:
oSaya akan meminta staf yang mengajukan dokumen ini
untuk membuat dokumen yang baru dan bersih tanpa coretan.
oSaya akan memverifikasi kembali jumlah uang yang
benar dengan meminta konfirmasi dari pihak yang menyetujui (Disetujui
oleh: ttd).
Pihak yang perlu saya hubungi:
·Staf atau
departemen yang mengajukan dokumen tersebut (untuk
Kwitansi dan Permintaan Pengeluaran).
·Pihak yang
bertanggung jawab atas pengeluaran (misalnya, manajer
yang memberikan persetujuan) untuk Bukti Kas Keluar.
·Penyedia
jasa (misalnya, Toko Anugerah) untuk konfirmasi
keabsahan kwitansi.
oPeserta Didik mengerjakan LKPD 2 yang berisi
berbagai dokumen transaksi. Peserta didik didik didik harus memilah dokumen
yang valid dan tidak valid, serta memberikan alasannya.
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
merangkum ciri-ciri dokumen yang sah dan pentingnya penyimpanan dokumen yang
rapi.
Materi 3: Metode Pencatatan Kas Kecil (± 12 JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
oPendidik bertanya, "Bagaimana cara kita
mencatat pengeluaran agar saldo kas kecil selalu stabil?"
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik menjelaskan secara detail metode
imprest (dana tetap) dan metode fluktuasi (dana tidak tetap). Pendidik
menunjukkan contoh pencatatan di papan tulis.
oPeserta Didik diberikan LKPD 3 yang berisi
serangkaian transaksi. Peserta didik didik didik harus mempraktikkan pencatatan
transaksi untuk kedua metode tersebut.
oPeserta Didik membandingkan hasil akhir dari
kedua metode dan mendiskusikan kelebihan serta kekurangannya.
Materi :
Metode Imprest (Dana Tetap)
Metode imprest adalah sistem pengelolaan kas kecil di mana jumlah dana
kas kecil selalu ditetapkan pada jumlah yang sama di setiap periode pengisian.
·Prinsip
Kerja:
1.Di awal periode
(misalnya, awal bulan), dana kas kecil ditetapkan pada jumlah tertentu
(misalnya, Rp2.000.000).
2.Selama
periode berjalan, semua pengeluaran dicatat, tetapi dana kas kecil tidak
langsung diisi kembali.
3.Pada akhir
periode, bagian keuangan akan mengaudit pengeluaran dan mengisi kembali dana
kas kecil sesuai dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Dengan demikian, saldo
kas kecil kembali ke jumlah semula.
·Keunggulan:
oMudah dikontrol dan diaudit karena saldo selalu
sama di awal dan akhir periode.
oSangat sederhana dan terhindar dari pemborosan.
Metode Fluktuasi (Dana Tidak
Tetap)
Metode fluktuasi adalah sistem pengelolaan kas kecil di mana jumlah
dana kas kecil tidak ditetapkan. Saldo kas bisa berubah-ubah di setiap periode
pengisian, tergantung kebutuhan.
·Prinsip
Kerja:
1.Di awal
periode, kas kecil diisi sesuai dengan kebutuhan, tidak harus dengan jumlah
yang sama seperti sebelumnya.
2.Selama
periode berjalan, setiap pengeluaran kas kecil akan langsung dicatat.
3.Pengisian
kembali (reimbursement) dana kas kecil tidak harus dilakukan di akhir periode.
Jumlah pengisiannya juga tidak harus sama dengan jumlah yang dikeluarkan,
melainkan disesuaikan dengan perkiraan kebutuhan mendatang.
·Keunggulan:
oLebih fleksibel karena jumlah dana bisa
disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang berubah.
oCocok untuk perusahaan dengan pengeluaran kas
kecil yang tidak stabil.
Contoh Soal Praktik dan
Pencatatan
Berikut adalah contoh transaksi yang sama untuk kedua metode. Asumsikan
saldo awal kas kecil adalah Rp2.000.000 pada tanggal 1 Desember 2025.
Transaksi:
·3 Des: Pembelian ATK: Rp350.000 (Bukti Kas Keluar #001)
·8 Des: Biaya transportasi: Rp150.000 (Bukti Kas Keluar #002)
·15 Des: Biaya konsumsi rapat: Rp400.000 (Bukti Kas Keluar #003)
·20 Des: Biaya kebersihan: Rp200.000 (Bukti Kas Keluar #004)
·25 Des: Pengisian kembali dana kas kecil: Rp1.100.000
Pencatatan
Metode Imprest (Dana Tetap)
Buku Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debit (Penerimaan)
Kredit (Pengeluaran)
Saldo
1 Des
Saldo Awal
Rp2.000.000
3 Des
Pembelian ATK
Rp350.000
Rp1.650.000
8 Des
Biaya Transportasi
Rp150.000
Rp1.500.000
15 Des
Biaya Konsumsi
Rp400.000
Rp1.100.000
20 Des
Biaya Kebersihan
Rp200.000
Rp900.000
25 Des
Pengisian Kembali
Rp1.100.000
Rp2.000.000
Catatan: Pada tanggal 25 Des, pengisian
kembali dilakukan sebesar Rp1.100.000, yang merupakan total pengeluaran
(350.000+150.000+400.000+200.000). Ini membuat saldo kas kecil kembali ke jumlah awal,
yaitu Rp2.000.000.
Pencatatan
Metode Fluktuasi (Dana Tidak Tetap)
Buku Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debit (Penerimaan)
Kredit (Pengeluaran)
Saldo
1 Des
Saldo Awal
Rp2.000.000
Rp2.000.000
3 Des
Pembelian ATK
Rp350.000
Rp1.650.000
8 Des
Biaya Transportasi
Rp150.000
Rp1.500.000
15 Des
Biaya Konsumsi
Rp400.000
Rp1.100.000
20 Des
Biaya Kebersihan
Rp200.000
Rp900.000
25 Des
Pengisian Kembali
Rp1.100.000
Rp2.000.000
Catatan: Pada metode fluktuasi, pengisian
kembali dana juga dicatat sebagai debit. Namun, jumlah pengisian tidak harus
sama dengan pengeluaran, bisa saja diisi lebih atau kurang, dan saldo akhirnya
tidak harus kembali ke jumlah awal. Pada contoh di atas, jumlah pengisian
kembali dibuat sama hanya untuk memudahkan perbandingan. Saldo akhirnya bisa
saja berbeda, tergantung kebijakan perusahaan.
Metode Imprest (Dana Tetap)
Metode ini sangat cocok untuk perusahaan yang ingin memiliki kontrol
ketat terhadap pengeluaran kas kecil.
Kelebihan
·Kontrol
yang Kuat: Saldo kas kecil selalu kembali ke jumlah
tetap di setiap akhir periode. Ini membuat pengawasan dan audit menjadi sangat
mudah, karena total pengeluaran harus sama dengan jumlah yang diisi ulang.
·Sistematis
dan Sederhana: Prosesnya sangat jelas dan terstruktur.
Tidak ada keraguan tentang berapa banyak dana yang harus ada di dalam kas kecil
pada akhir setiap periode.
·Mencegah
Pemborosan: Karena dana yang tersedia terbatas, staf
akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uang, mengurangi risiko pengeluaran
yang tidak perlu.
Kekurangan
·Kurang
Fleksibel: Jika ada kebutuhan pengeluaran mendesak
yang melebihi sisa dana kas kecil, staf harus menunggu periode pengisian
kembali berikutnya. Hal ini dapat menghambat operasional.
·Potensi
Ketidaknyamanan: Jika dana habis di tengah periode,
operasional bisa terhenti sampai dana diisi kembali, yang bisa jadi tidak
efisien.
Metode Fluktuasi (Dana Tidak
Tetap)
Metode ini ideal untuk perusahaan dengan pengeluaran kas kecil yang
tidak bisa diprediksi.
Kelebihan
·Sangat
Fleksibel: Jumlah dana kas kecil dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Jika pengeluaran meningkat, dana bisa diisi ulang dengan
jumlah yang lebih besar kapan saja.
·Lebih
Realistis: Sistem ini lebih mencerminkan kondisi
pengeluaran yang sebenarnya. Ini memungkinkan dana tersedia saat dibutuhkan,
tanpa harus menunggu akhir periode.
·Tidak
Menghambat Operasional: Pengeluaran mendadak yang
besar bisa dibayar tanpa harus menunggu siklus pengisian kembali yang tetap.
Kekurangan
·Kontrol
Lebih Sulit: Karena saldo awal dan akhir tidak tetap,
kontrol dan audit menjadi lebih kompleks. Ini meningkatkan risiko
penyalahgunaan atau kesalahan pencatatan.
·Rentan
Penyalahgunaan: Tanpa batas yang ketat, ada potensi
penggunaan dana yang tidak terkendali jika pengawasan tidak dilakukan dengan
cermat.
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
merangkum perbedaan dan persamaan kedua metode, serta kapan masing-masing
metode cocok digunakan.
Materi 4: Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil
(± 12 JP)
·Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
oPeserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
oPendidik
bertanya, "Setelah semua transaksi dicatat, apa yang harus kita lakukan
selanjutnya?"
·Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
oPendidik menjelaskan komponen-komponen yang
harus ada dalam laporan pertanggungjawaban kas kecil.
oPeserta Didik bekerja di lab komputer. Peserta
didik didik didik diberikan data transaksi dan diminta untuk membuat laporan
pertanggungjawaban di aplikasi spreadsheet.
oPeserta Didik mengerjakan LKPD 4, yang menuntut
peserta didik didik didik untuk menyusun laporan yang rapi dan akurat, termasuk
menghitung sisa saldo dan pengajuan dana.
Komponen Laporan
Pertanggungjawaban Kas Kecil
Laporan pertanggungjawaban kas kecil (petty cash reconciliation report)
adalah dokumen yang sangat penting. Laporan ini berfungsi untuk membuktikan
bahwa semua uang yang dikeluarkan dari kas kecil telah digunakan sesuai dengan
peruntukannya. Sebuah laporan yang lengkap dan akurat harus mencakup
komponen-komponen berikut:
1.Judul
Laporan: Harus jelas, misalnya "Laporan
Pertanggungjawaban Kas Kecil" atau "Laporan Kas Kecil Bulan [Nama
Bulan]".
2.Periode
Laporan: Menunjukkan tanggal awal dan akhir dari
periode pelaporan (misalnya, 1-31 Desember 2024).
3.Saldo
Awal: Jumlah uang tunai kas kecil pada awal periode.
4.Penerimaan/Pengisian
Kas: Jumlah uang tunai yang diterima atau diisi ulang
ke kas kecil selama periode tersebut.
5.Pengeluaran
(Rincian Transaksi): Bagian terpenting. Ini adalah
daftar semua transaksi pengeluaran secara detail, termasuk:
oTanggal: Tanggal
terjadinya pengeluaran.
oNomor Bukti: Nomor unik
dari bukti kas keluar atau dokumen pendukung lainnya.
oKeterangan/Keperluan:
Deskripsi singkat dan jelas mengenai tujuan pengeluaran.
oJumlah (Rupiah):
Jumlah uang yang dikeluarkan.
6.Total
Pengeluaran: Jumlah keseluruhan dari semua pengeluaran
yang telah dicatat.
7.Saldo
Akhir: Sisa uang tunai yang ada di kas kecil pada
akhir periode. Saldo ini harus dihitung dengan formula: Saldo Awal + Penerimaan
- Total Pengeluaran.
8.Lampiran: Dokumen-dokumen pendukung seperti kwitansi, faktur, atau bukti kas
keluar yang dilampirkan.
9.Otorisasi: Tanda tangan dari petugas kas kecil dan manajer atau pihak berwenang
yang menyetujui laporan tersebut.
Studi Kasus dan Laporan di
Spreadsheet
Skenario: Anda adalah seorang staf
administrasi yang mengelola kas kecil dengan metode imprest (dana tetap).
Saldo awal kas kecil Anda pada 1 Desember 2024 adalah Rp1.500.000.
Pada akhir periode (31 Desember 2024), Anda diminta untuk menyusun laporan
pertanggungjawaban.
Tugas: Buatlah laporan pertanggungjawaban kas
kecil dalam format spreadsheet.
Jawaban:
Laporan di Spreadsheet
Berikut adalah format dan isian laporan yang dapat Anda buat di
aplikasi spreadsheet (seperti Microsoft Excel atau Google Sheets).
A
B
C
D
E
1
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN KAS KECIL
2
Periode:
1 - 31 Desember 2024
3
4
Saldo
Awal Kas Kecil
Rp1.500.000
5
6
RINCIAN
PENGELUARAN
7
No.
Tanggal
No.
Bukti
Keterangan
Jumlah
8
1
03-Des
001
Biaya
transportasi kurir
Rp100.000
9
2
07-Des
002
Pembelian
tinta printer
Rp350.000
10
3
12-Des
003
Biaya
konsumsi rapat
Rp200.000
11
4
20-Des
004
Biaya
langganan koran
Rp75.000
12
5
25-Des
005
Biaya
pengiriman paket
Rp125.000
13
TOTAL PENGELUARAN
=SUM(E8:E12)
14
=Rp850.000
15
16
Saldo
Akhir Kas Kecil
=E4-E14
17
=Rp650.000
Keterangan Formula:
·Sel E13: Formula =SUM(E8:E12) secara otomatis akan
menjumlahkan semua pengeluaran yang ada.
·Sel E16: Formula =E4-E14 secara otomatis akan
menghitung saldo akhir dengan mengurangi saldo awal dengan total pengeluaran.
Laporan ini menunjukkan bahwa sisa kas kecil pada 31 Desember adalah
Rp650.000. Untuk metode imprest, pada awal Januari, bagian keuangan akan
mengisi kembali kas kecil sebesar Rp850.000 (sesuai total pengeluaran) agar
saldo kembali ke Rp1.500.000.
·Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Peserta
Didik mempresentasikan laporan peserta didik didik didik. Pendidik memberikan
umpan balik dan menekankan bahwa laporan yang akurat adalah bukti integritas
seorang administrator.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD 1: Memahami Konsep Dasar Kas Kecil
·Tujuan:
Mengidentifikasi karakteristik dan fungsi kas kecil.
·Tugas:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.Jelaskan
dengan kata-kata Anda sendiri, apa itu kas kecil?
2.Apa
perbedaan utama antara kas kecil dan kas besar?
3.Mengapa
sebuah perusahaan memerlukan kas kecil?
·Jawaban :
1. Apa
itu Kas Kecil?
Kas kecil (petty cash) adalah sejumlah uang tunai yang disiapkan oleh
perusahaan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kecil yang jumlahnya tidak
signifikan, namun sering terjadi. Dengan kata lain, kas kecil adalah dana yang
disediakan khusus untuk transaksi sehari-hari yang nilainya terlalu kecil jika
harus menggunakan cek atau transfer bank, seperti membeli materai, membayar
parkir, atau membeli ATK (Alat Tulis Kantor) di luar anggaran rutin.
2.
Perbedaan Utama Kas Kecil dan Kas Besar
Kategori
Kas Kecil
Kas Besar
Tujuan
Untuk pengeluaran operasional
yang jumlahnya kecil dan rutin.
Untuk pengeluaran yang besar
dan signifikan, seperti pembayaran gaji, pembelian aset, atau pelunasan
utang.
Bentuk Fisik
Umumnya berupa uang tunai
yang disimpan di brankas atau tempat khusus di kantor.
Berupa saldo di rekening bank
perusahaan.
Metode Pembayaran
Pengeluaran langsung
menggunakan uang tunai.
Pembayaran biasanya dilakukan
melalui cek, giro, atau transfer bank.
Pengelolaan
Dikelola oleh seorang petugas
khusus, seperti sekretaris atau staf administrasi, dengan sistem
pertanggungjawaban yang lebih sederhana.
Dikelola oleh departemen
keuangan atau manajer keuangan.
Jumlah Dana
Jumlahnya relatif kecil dan
dibatasi sesuai kebijakan perusahaan.
Jumlahnya sangat besar,
mencakup seluruh aset lancar perusahaan.
Perusahaan memerlukan kas kecil karena beberapa alasan penting:
·Efisiensi
dan Efektivitas: Menggunakan kas kecil jauh lebih
efisien untuk pengeluaran kecil. Bayangkan jika setiap staf harus meminta
persetujuan untuk transfer bank hanya untuk membeli segelas air mineral atau
membayar ongkos ojek. Hal ini akan memakan waktu dan proses birokrasi yang
tidak perlu.
·Kelancaran
Operasional Harian: Kas kecil memastikan kegiatan
operasional sehari-hari berjalan lancar tanpa hambatan. Staf bisa segera
membeli barang atau jasa yang diperlukan tanpa menunggu proses persetujuan yang
panjang.
·Mengurangi
Beban Administrasi: Dengan adanya kas kecil,
perusahaan tidak perlu mencatat setiap transaksi kecil ke dalam pembukuan utama
yang kompleks. Pengeluaran-pengeluaran ini cukup dicatat di buku kas kecil dan
direkap secara berkala.
·Meminimalkan
Risiko: Mengelola uang tunai dalam jumlah kecil lebih
aman dan risikonya lebih rendah dibandingkan menyimpan uang tunai dalam jumlah
besar di kantor.
LKPD 2: Memverifikasi Dokumen Transaksi
·Tujuan:
Memahami dan memverifikasi keabsahan dokumen kas kecil.
·Tugas: Anda
diberikan 5 dokumen (simulasi bon, nota, kwitansi). Tuliskan:
1.Apakah
dokumen tersebut valid sebagai bukti kas keluar?
2.Mengapa
dokumen itu valid/tidak valid?
·Jawaban :
Analisis Validitas Dokumen
sebagai Bukti Kas Keluar
Sebagai staf administrasi, validitas dokumen adalah kunci untuk
pertanggungjawaban keuangan yang akurat. Berikut adalah analisis untuk 5
dokumen (bon, nota, kwitansi) sebagai bukti kas keluar.
1. Apakah Dokumen Tersebut
Valid?
Secara umum, semua dokumen tersebut valid sebagai bukti kas
keluar, dengan catatan dokumen-dokumen itu harus memenuhi syarat-syarat
tertentu. Setiap jenis dokumen memiliki peran dan tingkat validitas yang
berbeda dalam proses administrasi keuangan.
2. Mengapa Dokumen Tersebut
Valid/Tidak Valid?
Setiap dokumen memiliki karakteristik yang membuatnya valid atau tidak
valid sebagai bukti pengeluaran:
·Bon (atau
Bon Kontan)
oMengapa Valid: Bon
berfungsi sebagai bukti pembayaran tunai atas pembelian barang atau jasa.
Dokumen ini biasanya mencantumkan tanggal, nama toko/pemasok, daftar item yang
dibeli, jumlah harga, dan tanda tangan/stempel penjual. Ini sudah cukup sebagai
bukti awal pengeluaran.
oMengapa Tidak Valid:
Bon dapat dianggap tidak valid jika tidak mencantumkan informasi yang lengkap,
seperti tidak ada stempel atau tanda tangan, tidak ada rincian pembelian, atau
jumlahnya tidak jelas. Bon yang sobek, tidak terbaca, atau palsu juga tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
·Nota
oMengapa Valid: Nota
memiliki fungsi yang mirip dengan bon, yaitu sebagai bukti transaksi. Nota
sering kali lebih rinci daripada bon, mencakup nama dan alamat penjual, nomor
nota, tanggal, deskripsi barang, kuantitas, harga satuan, total, dan tanda
tangan. Rincian ini menjadikannya bukti yang kuat.
oMengapa Tidak Valid:
Sebuah nota menjadi tidak valid jika tidak ada tanda tangan atau stempel dari
pihak yang mengeluarkan, atau jika isinya tidak sesuai dengan barang/jasa yang
dibeli. Nota juga bisa tidak valid jika formatnya tidak resmi.
·Kwitansi
oMengapa Valid:
Kwitansi adalah bukti paling kuat dan resmi bahwa suatu pembayaran telah
diterima. Kwitansi wajib mencantumkan informasi lengkap seperti jumlah uang
(dalam angka dan huruf), tujuan pembayaran, nama pembayar, nama penerima,
tanggal, dan tanda tangan penerima. Dokumen ini membuktikan perpindahan uang
dari satu pihak ke pihak lain.
oMengapa Tidak Valid:
Kwitansi tidak valid jika tidak ada tanda tangan penerima, atau jika informasi
pembayaran tidak lengkap atau tidak jelas. Kwitansi tanpa stempel (terutama
untuk transaksi besar) juga bisa dipertanyakan keabsahannya.
Kesimpulan:
Bon, nota, dan kwitansi semuanya adalah dokumen penting dalam siklus
kas keluar. Bon dan nota sering digunakan untuk pengeluaran kecil dan merupakan
bukti pendukung. Kwitansi, di sisi lain, adalah bukti utama yang paling kuat
untuk membuktikan adanya pembayaran.
Untuk memastikan semua dokumen valid, standar yang harus dipenuhi
adalah:
·Informasi
lengkap (tanggal, jumlah, deskripsi).
·Identitas
pihak-pihak yang terlibat (pembeli dan penjual).
·Tanda tangan
atau stempel yang sah dari pihak penerima.
LKPD 3: Mempraktikkan Dua Metode Pencatatan
·Tujuan: Mampu
mencatat transaksi dengan metode imprest dan fluktuasi.
·Tugas:
Catatlah transaksi di bawah ini pada buku kas kecil digital untuk dua skenario
berbeda:
1.Skenario
A (Metode Imprest): Dana awal Rp1.000.000.
2.Skenario
B (Metode Fluktuasi): Saldo awal Rp1.000.000.
Daftar
Transaksi: (Berikan 5-7 transaksi yang sama untuk kedua
skenario)
Pertanyaan
Refleksi: Apa perbedaan hasil akhir (saldo dan total
pengeluaran) dari kedua metode?
·Jawaban :
Pencatatan Buku Kas Kecil
Digital
Berikut adalah pencatatan transaksi kas kecil menggunakan dua metode
yang berbeda, yaitu Metode Imprest dan Metode Fluktuasi, dengan
daftar transaksi yang sama.
Daftar Transaksi
1.5 April: Pembentukan dana kas kecil: Rp1.000.000
2.6 April: Pembelian materai dan perangko: Rp50.000
Metode Imprest adalah sistem di mana dana kas
kecil ditetapkan dalam jumlah tetap. Pengisian kembali dana dilakukan pada
akhir periode atau saat saldo menipis, sebesar jumlah yang telah dikeluarkan.
Tanggal
Keterangan
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
Saldo (Rp)
5 April
Pembentukan
dana
1.000.000
-
1.000.000
6 April
Pembelian
materai
-
50.000
950.000
8 April
Tagihan
kebersihan
-
120.000
830.000
10 April
Pembelian
ATK
-
80.000
750.000
12 April
Biaya
fotokopi
-
35.000
715.000
15 April
Pembelian
air minum
-
40.000
675.000
17 April
Transportasi
staf
-
75.000
600.000
20 April
Pengisian
Kembali
400.000
-
1.000.000
·
·Saldo
Akhir:Rp1.000.000 (Saldo kembali ke jumlah
awal setelah pengisian)
Skenario B: Metode Fluktuasi
Metode Fluktuasi adalah sistem di mana dana
kas kecil tidak ditetapkan dalam jumlah tetap. Pengisian kembali dana dilakukan
berdasarkan perkiraan kebutuhan di masa depan, dan jumlah saldo dapat
berubah-ubah.
·Saldo
Akhir:Rp1.200.000 (Saldo berubah menjadi
jumlah baru setelah pengisian)
Pertanyaan Refleksi
Perbedaan Hasil Akhir:
·Total
Pengeluaran: Total pengeluaran dari kedua metode sama,
yaitu Rp400.000. Hal ini karena daftar transaksinya memang sama.
·Saldo
Akhir:
oPada Metode Imprest, saldo akhir selalu
kembali ke jumlah awal (Rp1.000.000) setelah dana diisi kembali. Jumlah
pengisiannya sama persis dengan total pengeluaran.
oPada Metode Fluktuasi, saldo akhir tidak
tetap. Saldo awal (Rp1.000.000) ditambah dengan pengisian kembali
(misalnya, Rp600.000) sehingga saldo akhir menjadi Rp1.200.000. Jumlah
pengisian dapat disesuaikan dengan kebutuhan di periode berikutnya, bukan hanya
berdasarkan pengeluaran sebelumnya.
LKPD 4: Menyusun Laporan Pertanggungjawaban
·Tujuan:
Menggabungkan data transaksi dan menyusun laporan kas kecil yang rapi.
·Tugas: Gunakan
data transaksi yang disediakan untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kas
kecil selama dua minggu. Laporan harus mencakup:
oSaldo awal
oTotal pengeluaran
oRincian pengeluaran per kategori
oSaldo akhir
·Tugas
Tambahan: Berikan catatan dan rekomendasi perbaikan
untuk periode selanjutnya berdasarkan laporan yang Anda buat.
·Jawaban :
Laporan Pertanggungjawaban
Kas Kecil
Berikut adalah laporan pertanggungjawaban kas kecil untuk periode dua
minggu (1 - 15 Agustus 2025) di PT. Sukses Jaya.
Periode: 1 Agustus 2025 - 15 Agustus 2025 Nomor
Laporan: KK/08/25/001 Pemegang Kas Kecil: [Nama Anda]
Ringkasan
Laporan
Keterangan
Jumlah
(Rp)
Saldo Awal
1.000.000
Total Penerimaan (Pengisian Dana)
0
Total Pengeluaran
780.000
Saldo Akhir
220.000
Rincian
Pengeluaran
Berikut adalah rincian pengeluaran kas kecil berdasarkan kategori untuk
mempermudah analisis.
Kategori
Pengeluaran
Jumlah
(Rp)
Administrasi Kantor
225.000
- Pembelian ATK
120.000
- Fotokopi Dokumen
55.000
- Biaya Materai
50.000
Operasional Harian
400.000
- Transportasi Staf
250.000
- Biaya Parkir dan Tol
150.000
Konsumsi
155.000
- Pembelian Air Minum Galon
50.000
- Snack Rapat
105.000
TOTAL
PENGELUARAN
780.000
Catatan dan Rekomendasi
Perbaikan
Berdasarkan laporan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk perbaikan di periode berikutnya:
1.Pengeluaran
Paling Dominan: Kategori Operasional Harian
(terutama transportasi staf) adalah pengeluaran terbesar dengan total
Rp400.000, yang menghabiskan lebih dari setengah total pengeluaran. Hal ini
menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang signifikan terkait mobilitas staf.
2.Saldo
Cepat Menipis: Dengan saldo awal Rp1.000.000 dan total
pengeluaran mencapai Rp780.000 dalam dua minggu, saldo akhir hanya tersisa
Rp220.000. Ini menandakan bahwa dana kas kecil saat ini mungkin terlalu kecil
untuk kebutuhan operasional harian perusahaan.
Rekomendasi:
·Peningkatan
Dana Kas Kecil: Saya merekomendasikan untuk menambah
jumlah saldo awal kas kecil menjadi Rp1.500.000 atau Rp2.000.000 di periode
berikutnya. Hal ini untuk menghindari risiko kehabisan dana di tengah periode
dan memastikan kelancaran operasional.
·Optimalisasi
Pengeluaran Transportasi: Untuk pengeluaran
transportasi yang tinggi, perusahaan bisa mempertimbangkan opsi lain seperti menggunakan
layanan transportasi online yang terintegrasi atau menyiapkan kendaraan
operasional untuk beberapa rute reguler yang sering digunakan. Dengan
begitu, pengeluaran dapat dicatat secara digital dan lebih mudah dikontrol.
·Validasi
Dokumen: Pastikan setiap bukti pengeluaran, terutama
bon atau kwitansi, memiliki stempel, tanda tangan, dan rincian yang jelas
untuk meminimalkan risiko ketidakabsahan laporan.
Daftar Pustaka
·Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran, Fase F. Jakarta: Kemendikbudristek.
·Kusumawati, Dian. (2023). Teknologi
Perkantoran Modern: Dari Otomasi hingga Kolaborasi Digital. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
·Prasetya, Indra. (2021). Etika
dan Profesionalisme di Lingkungan Kerja Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi.
·Purnomo, Agus. (2022). Manajemen
E-Office dan Sistem Informasi Perkantoran. Bandung: PT. Pustaka Indah.
·Setiawan, Budi. (2023). Aplikasi
Perkantoran Terpadu: Microsoft 365 dan Google Workspace. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
·Tekno Kompas. (2024). Tren
Terbaru Penggunaan AI dalam Otomasi Perkantoran. Diakses pada 25 Agustus
2025, dari https://tekno.kompas.com/read/tren-ai-otomasi-kantor.