Selasa, Agustus 26, 2025

Sensor Arduino

 

Berbagai Macam Sensor Arduino beserta Fungsinya

 

 

Macam - macam Sensor Arduino

 

1. Sensor PIR (Passive Infrared Sensor) 

 

Sensor PIR (Passive Infrared Sensor)

Sensor PIR memiliki fungsi utama yaitu untuk mendeteksi adanya gerakan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sensor PIR ini adalah sensor gerak. Sensor ini bekerja dengan membaca pergerakan objek yang memancarkan radiasi inframerah, termasuk manusia. Jadi, sensor ini tidak akan mendeteksi gerakan pada benda mati. Sensor PIR termasuk pilihan yang tepat untuk membuat project yang memerlukan pembacaan gerakan pada makhluk hidup. Contoh tipe dari sensor PIR adalah HC-SR501.

2. Sensor Sidik Jari (Fingerprint) 

 

Sensor Sidik Jari (Fingerprint)


Sensor sidik jari atau fingerprint biasanya digunakan sebagai akses keamanan pada suatu sistem. Sensor ini bekerja dengan membaca sidik jari. Hasil pembacaan tersebut yang akan dikirim ke mikrokontroler untuk di proses lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa sidik jari setiap orang memiliki kode yang berbeda. Jadi, kode inilah yang akan digunakan untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Disini peran fingerprint sangat dibutuhkan. Sensor sidik jari yang biasa digunakan untuk perangkat Arduino yaitu tipe FPM10A. Salah satu contoh penggunaannya yaitu digunakan untuk absensi di sekolah atau pun perusahaan.

3. Sensor Suhu

Sensor suhu berfungsi untuk melakukan pengukuran suhu atau temperatur terhadap suatu objek. Contoh macam-macam sensor suhu yang sering digunakan pada Arduino yaitu :

• Sensor LM35, memiliki kemampuan untuk mengukur suhu dengan cara mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor suhu memiliki harga yang paling murah diantara semua sensor suhu, sehingga akurasi dari sensor ini cenderung paling rendah diantara semua sensor suhu.

Sensor LM35


• Sensor DS18B20, memiliki kemampuan mendeteksi suhu dari -550C sampai 1250C dengan akurasi (+/-0,50C) dan resolusi 9-12 bit dan termasuk seri terbaru dari keluaran produsen Maxim. Sensor ini sangat cocok untuk mengukur suhu air. Namun karena tidak tahan karat, sensor ini tidak disarankan untuk mengukur suhu air asin.

 

Sensor DS18B20


4. Sensor Kelembaban 

Sensor Kelembaban

Sensor kelembaban memiliki fungsi utama yaitu untuk mengukur kelembaban udara yang ada di sekitar. Sensor ini bekerja dengan cara mengonversi besaran kelembaban menjadi tegangan. Contoh tipe sensor kelembaban yaitu 808H5V5.

5. Sensor Suhu dan Kelembaban

Pada kedua poin sebelumnya, sudah dibahas seputar sensor suhu dan kelembaban (humidity). Akan tetapi, pada poin ini akan membahas tentang satu sensor yang memiliki 2 fungsi sensor tersebut sekaligus. Jadi, dengan sensor ini akan bisa mengukur suhu dan kelembaban sekaligus. Jenis sensor two in one ini ada banyak sekali, namun yang paling sering digunakan pada Arduino adalah :

• Sensor DHT11, sensor DHT11 berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban dengan output digital yang murah dengan tingkat akurasi +/- 20C untuk suhu dan untuk kelembaban sekitar 5%. Kekurangan dari sensor ini yaitu tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya. Jadi, tidak cocok digunakan untuk pengukuran suhu yang bersifat real time.

Sensor DHT11

• Sensor DHT22, merupakan sensor yang memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dari sensor DHT11. Sensor ini juga hasil pengukurannya tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya, sama dengan sensor DHT11.

 

Sensor DHT22


6. Sensor Lokasi 

Sensor Lokasi

Ketika berbicara tentang sensor lokasi, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah GPS (Global Positioning System). Di Arduino juga terdapat sensor GPS yang berfungsi untuk mengirimkan lokasi koordinat tempat sensor tersebut berada. Jadi, dengan bantuan Google Maps kita bisa langsung tahu dimana lokasi objek berada. Sensor ini sangat cocok untuk membuat project yang memerlukan fitur tracking lokasi. Contoh tipe sensor lokasi ini adalah GPS GY-NEO6MV2.

7. Sensor Ketinggian Air (Water Level Sensor) 

Water Level Sensor

Water level sensor memiliki fungsi khusus yaitu mengukur ketinggian dari objek berupa zat cair seperti air, bensin, solar, minyak dan sejenisnya. Kekurangan dari sensor ini yaitu ketinggian yang bisa diukur hanyalah ketinggian yang mengenai lempengannya saja. Jadi, tidak bisa digunakan untuk mengukur ketinggian air yang lebih tinggi dari tinggi lempengan sensor. Biasanya sensor ini digunakan untuk mengukur ketinggian tempat air minum ternak atau sejenisnya.

8. Sensor Cahaya 

Sensor Cahaya

Pada dasarnya, sensor cahaya merupakan resistor yang nilainya bisa berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk atau mengenai permukaannya. Beberapa macam sensor cahaya dalam elektronika yang digunakan khusus untuk Arduino, yaitu sensor LDR (Light Dependent Resistor). Selain itu, ada juga sensor cahaya GY-30 yang hasil pengukuran sensor cahayanya dalam satuan LUX.

9. Sensor Barcode 

Sensor Barcode


Sensor barcode atau scanner barcode memiliki fungsi utama yaitu membaca dan memindai informasi yang ada di barcode. Contoh tipe dari sensor ini yaitu MCR12.

10. Sensor Jarak

Sensor jarak berfungsi untuk mengukur jarak suatu objek yang ada di depan sensor. Beberapa macam sensor jarak antara lain :

• Sensor Ultrasonik HC-SR04 atau sensor ping, berfungsi untuk membaca jarak objek yang ada di depannya menggunakan pantulan ultrasonik. 


• Sensor Proximity Infrared, berfungsi untuk mengukur jarak dengan memanfaatkan pemantulan sinar inframerah.

Sensor Proximity Infrared

11. Sensor Suara 

Sensor Suara

Sensor suara berfungsi untuk mengubah besaran suara menjadi besaran listrik. Dimana nilai yang diperoleh didasarkan pada besarnya gelombang yang masuk. Komponen utama pada sensor ini yaitu condensor mic yang berfungsi seabagai penerima data suara untuk diproses. Sensor ini biasanya digunakan untuk menyalakan atau mematikan perangkat elektronik dengan ketukan. Contoh sensor suara adalah KY-037.

12. Sensor Flex (Tekuk) 

Sensor Flex (Tekuk)

Sensor flex memiliki fungsi unik yaitu mendeteksi kelengkungan. Sensor ini akan mengubah resistansi karena adanya perubahan lekukan pada bagian sensor. Sensor ini biasanya digunakan sebagai pengontrol game pada sarung tangan pengendali. Jadi, siapa pun bisa membuat robot fighter sendiri dengan bantuan sensor ini.

13. Sensor Flow Meter 

Sensor Flow Meter


Sensor flow meter berfungsi untuk mengukur besarnya debit dan kecepatan cairan dalam suatu saluran atau pipa. Sensor ini sudah kompatibel dengan Arduino, sehingga sensor ini bisa langsung dgunakan untuk pembuatan project.

14. Sensor Api (Flame Sensor) 

Sensor Api (Flame Sensor)

Sensor api memiliki sifat yang sangat sensitif terhadap nyala api dan radiasi yang ada di sekitarnya. Jadi, sensor ini seringkali digunakan untuk membuat alarm kebakaran.

15. Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture) 

Soil Moisture

Soil moisture atau sensor kelembaban tanah berfungsi untuk mengukur kadar air dalam tanah atau tingkat kelembaban dari tanah. Umumnya sensor ini digunakan untuk membuat penyiram tanaman otomatis yang dimana parameternya adalah kelembaban tanah.

16. Sensor Deteksi Kecepatan (RPM) 

Sensor Deteksi Kecepatan (RPM)

Sensor RPM berfungsi untuk mengukur kecepatan roda. Sensor ini cocok ketika ingin membuat project yang butuh pengukur kecepatan roda. Salah satu jenis sensor pendeteksi kecepatan untuk Arduino adalah LM393.

17. Sensor Tekanan (Barometic Sensor

Barometic Sensor

Sensor tekanan memiliki fungsi utama yaitu mengukur besarnya tekanan pada suatu objek. Baik itu berupa zat cair, zat padat, maupun gas. Salah satu contoh sensor tekanan yaitu MPX2050GP.

18. Sensor Kemiringan (Tilt) 

Sensor Kemiringan (Tilt)

Sensor kemiringan Arduino memiliki fungsi yaitu untuk mendeteksi seberapa besar kemiringan suatu objek terhadap alasnya. Kebanyakan sensor ini diterapkan pada sepeda motor supaya mesin motor bisa mati sendiri ketika mencapai kemiringan tertentu. Salah satu tipe sensor tilt adalah CMPS11 Arduino.

19. Sensor Getaran 

Sensor Getaran

Sensor getaran merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran pada suatu media. Sensor ini bekerja dengan mengonversi getaran menjadi sinyal listrik yang dapat dibaca oleh Arduino. Biasanya sensor getar ini digunakan dalam membuat alat pendeteksi gempa. Tipe yang paling umum digunakan adalah SW-420.

20. Sensor Sentuh 

Sensor Sentuh

Sensor sentuh merupakan jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi sentuhan dan biasanya digunakan sebagai saklar. Fungsinya hampir sama dengan sensor sidik jari, hanya saja sensor sentuh dapat digunakan tanpa bergantung pada sidik jari tertentu. Jadi, semua jenis sidik jari bisa menggunakannya. Sederhananya, sensor ini digunakan sebagai saklar untuk menyalakan lampu atau alat elektronik lainnya.

21. Sensor Detak Jantung (Pulse Heart Sensor

Pulse Heart Sensor

Sensor detak jantung memiliki fungsi untuk mengukur banyaknya detak jantung per satuan menit atau BPM (Beat Per Minutes). Sensor ini biasanya digunakan untuk membuat alat yang fungsinya untuk memantau kinerja jantung.

 

Perangkat Pembelajaran Akses Informasi di Tempat Kerja dan Pengelolaan Kas Kecil, Kelas XI dan XII - Fase F

  

 

 

 

 

 


Capaian Pembelajaran

Tujuan

Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran

(ATP)

Pada akhir fase F, peserta didik didik didik mampu mengelola dokumen berbasis digital, menerapkan sistem kearsipan, serta mengoperasikan aplikasi manajemen informasi. Peserta didik didik didik juga mampu mengelola data keuangan sederhana, membuat laporan kas kecil, serta mengelola agenda kegiatan pimpinan. Selain itu, peserta didik didik didik mampu berkolaborasi dalam tim, berkomunikasi efektif, dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah terkait administrasi perkantoran.

Semester 1: Akses Informasi di Tempat Kerja

1.    Peserta didik didik didik mampu mengidentifikasi berbagai sumber informasi yang relevan di lingkungan kerja.

2.    Peserta didik didik didik mampu menerapkan teknik pencarian dan pemilahan informasi secara efektif.

3.    Peserta didik didik didik mampu menggunakan teknologi digital (misalnya, internet, database perusahaan) untuk mengakses informasi.

4.    Peserta didik didik didik mampu mengelola dan menyimpan informasi dengan sistematis agar mudah diakses kembali.

5.    Peserta didik didik didik mampu mengaplikasikan etika dan regulasi terkait kerahasiaan informasi di tempat kerja.

Semester 2: Pencatatan Kas Kecil

1.    Peserta didik didik didik mampu menjelaskan konsep dasar dan fungsi kas kecil dalam organisasi.

2.    Peserta didik didik didik mampu mengidentifikasi bukti-bukti transaksi yang sah untuk pengisian dan pengeluaran kas kecil.

3.    Peserta didik didik didik mampu menerapkan metode pencatatan kas kecil, baik sistem imprest maupun fluktuasi.

4.    Peserta didik didik didik mampu menyusun laporan pertanggungjawaban kas kecil secara akurat.

5.    Peserta didik didik didik mampu menggunakan aplikasi atau spreadsheet untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan kas kecil.

Semester 1 :

Topik: Pengenalan Sumber Informasi

·       Pertemuan 1-2: Mengidentifikasi jenis-jenis informasi di kantor (internal dan eksternal).

·       Pertemuan 3-4: Mengkategorikan sumber informasi (hardcopy, softcopy, digital).

·       Pertemuan 5-6: Memahami pentingnya informasi yang akurat, relevan, dan terkini.

Topik: Teknik Akses Informasi

·       Pertemuan 7-8: Menerapkan strategi pencarian informasi menggunakan kata kunci yang tepat.

·       Pertemuan 9-10: Menggunakan fitur pencarian lanjutan pada aplikasi perkantoran

·       Pertemuan 11-12: Melakukan verifikasi dan validasi informasi untuk memastikan kebenarannya.

Topik: Pengelolaan Informasi Digital

·       Pertemuan 13-14: Mempraktikkan cara menyimpan informasi digital dengan rapi

·       Pertemuan 15-16: Menggunakan aplikasi basis data sederhana untuk mengelola data.

·       Pertemuan 17-18: Memahami pentingnya backup data dan keamanan informasi.

Topik: Etika dan Keamanan Informasi

·       Pertemuan 19-20: Mendiskusikan kasus-kasus pelanggaran etika dalam pengelolaan informasi.

·       Pertemuan 21-22: Mengaplikasikan aturan kerahasiaan dokumen dan data perusahaan.

·       Pertemuan 23-24: Mengevaluasi praktik akses informasi yang bertanggung jawab.

 

Semester 2 :

Topik: Konsep Dasar Kas Kecil

·       Pertemuan 1-2: Membedakan kas kecil dan kas besar.

·       Pertemuan 3-4: Memahami tujuan dan fungsi adanya kas kecil.

·       Pertemuan 5-6: Mengidentifikasi petugas pengelola kas kecil dan tugasnya.

Topik: Dokumen dan Transaksi Kas Kecil

·       Pertemuan 7-8: Mengenali dokumen-dokumen transaksi kas kecil (bukti kas masuk, bukti kas keluar).

·       Pertemuan 9-10: Memahami alur pengisian kembali kas kecil (dana awal atau pengisian ulang).

·       Pertemuan 11-12: Menganalisis keabsahan bukti transaksi yang digunakan.

Topik: Metode Pencatatan Kas Kecil

·       Pertemuan 13-15: Mempraktikkan pencatatan kas kecil dengan metode imprest (sistem dana tetap).

·       Pertemuan 16-18: Mempraktikkan pencatatan kas kecil dengan metode fluktuasi (sistem dana tidak tetap).

Topik: Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil

·       Pertemuan 19-20: Menyusun laporan kas kecil harian atau mingguan.

·       Pertemuan 21-22: Menggunakan aplikasi spreadsheet (misalnya, Google Sheets atau Excel) untuk membuat laporan otomatis.

·       Pertemuan 23-24: Melakukan rekonsiliasi kas kecil dan evaluasi laporan.

 


PROGRAM TAHUNAN

 

Mata Pelajaran          : Manajemen Perkantoran

Fase/Kelas                  : F / XI dan XII

Tahun Pelajaran       : 2025/2026

No.

Elemen/Topik

Alokasi Waktu (Jam Pelajaran)

Semester

1.

Akses Informasi di Tempat Kerja

60 JP (± 24 Pertemuan)

Ganjil

- Pengenalan Sumber Informasi

- Teknik Akses Informasi

- Pengelolaan Informasi Digital

- Etika dan Keamanan Informasi

2.

Pencatatan Kas Kecil

60 JP (± 24 Pertemuan)

Genap

- Konsep Dasar Kas Kecil

- Dokumen dan Transaksi Kas Kecil

- Metode Pencatatan Kas Kecil

- Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil

 

PROGRAM SEMESTER

Program Semester Ganjil: Akses Informasi di Tempat Kerja

No.

Elemen/Topik

Alokasi Waktu (JP)

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

1.

Pengenalan Sumber Informasi

12

4

8

2.

Teknik Akses Informasi

12

4

8

3.

Pengelolaan Informasi Digital

12

4

8

4.

Etika dan Keamanan Informasi

12

4

8

5.

Penilaian (Ulangan Harian, Proyek, UTS)

12

4

4

4

Total JP per Bulan

4

12

16

12

12

4

 

Program Semester Genap: Pencatatan Kas Kecil

No.

Elemen/Topik

Alokasi Waktu (JP)

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

1.

Konsep Dasar Kas Kecil

12

8

4

2.

Dokumen dan Transaksi Kas Kecil

12

4

8

3.

Metode Pencatatan Kas Kecil

12

4

8

4.

Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil

12

4

8

5.

Penilaian (Ulangan Harian, Proyek, UAS)

12

4

8

Total JP per Bulan

8

8

12

12

12

8

 

 

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Manajemen Perkantoran

Program Keahlian                   : Manajemen Perkantoran

Konsentrasi Keahlian              : Manajemen Perkantoran

Fase/Kelas                               : F/XI dan XII

Semester                                  : 1 (Satu)

Alokasi Waktu                        : 24  pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                     : Akses Informasi di Tempat Kerja

Nama Pendidik                       : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd

 

A.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

 

B.  DESAIN PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran

  • Presentasi Interaktif             : Menjelaskan konsep dasar dan memandu diskusi.

·         Demonstrasi Langsung        : Mendemonstrasikan cara menggunakan sistem atau alat akses informasi (misalnya, cara mencari dokumen di server perusahaan).

·         Latihan Praktik Berbasis Skenario: Peserta didik didik diberikan tugas nyata untuk mencari dan mengolah informasi yang relevan untuk suatu kasus.

·         Studi Kasus Kelompok        : Peserta didik didik menganalisis skenario kompleks dan memecahkan masalah dengan mencari informasi dari berbagai sumber.

·         Sesi Tanya Jawab                  : Memberi kesempatan kepada peserta didik didik untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang sistem atau prosedur di tempat kerja mereka.

Media & Alat:

·       Proyektor atau papan tulis.

·       Modul materi pembelajaran atau slide presentasi.

·       Peralatan kantor yang sebenarnya (printer, scanner, mesin fotokopi, mesin laminating, mesin penghancur kertas).

 

C. Rencana Asesmen Pembelajaran

a. Asesmen Diagnostik (Awal Semester):

·       Teknik: Kuesioner dan diskusi

·       Tujuan: Mengukur pengetahuan awal Peserta Didik tentang sumber dan cara mencari informasi, serta pengalaman peserta didik didik didik dengan aplikasi digital.

b. Asesmen Formatif (Sepanjang Proses Pembelajaran):

·       Penilaian Sikap (Observasi): Mengamati etos kerja, kolaborasi, dan tanggung jawab Peserta Didik saat praktik.

·       Penilaian Pengetahuan (Tanya Jawab/Kuis Singkat): Mengecek pemahaman konsep setelah setiap materi.

·       Penilaian Keterampilan (Praktik): Menilai performa Peserta Didik saat mengerjakan tugas di LKPD.

c. Asesmen Sumatif (Akhir Semester):

·       Penilaian Pengetahuan (Ujian Tulis): Soal pilihan ganda dan uraian yang mencakup seluruh materi.

·       Penilaian Keterampilan (Proyek Akhir): Peserta didik didik didik membuat sistem manajemen dokumen digital sederhana untuk sebuah departemen fiktif. Proyek ini harus mencakup:

o   Struktur folder yang logis.

o   Standar penamaan file yang konsisten.

o   Prosedur penyimpanan dan akses informasi.

o   Aturan etika dan keamanan yang diterapkan.

 

D. Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)

Materi 1: Pengenalan Sumber Informasi (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o    Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o    Pendidik memancing diskusi dengan pertanyaan: "Darimana saja kita bisa mendapatkan informasi di sekolah ini?" Peserta Didik diminta menyebutkan sumber-sumbernya (Pendidik, buku, internet, teman).

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Pendidik menjelaskan klasifikasi sumber informasi: internal vs. eksternal, primer vs. sekunder, dan formal vs. informal.

o     Peserta Didik dibagi kelompok dan diberikan studi kasus (contoh: "Bagaimana cara mendapatkan informasi jadwal rapat bulanan?"). Peserta didik didik didik harus mengidentifikasi sumber dan jenis informasinya.

o     Peserta Didik mengisi LKPD 1 untuk memetakan berbagai sumber informasi di lingkungan kerja nyata.

Materi :

Klasifikasi Sumber Informasi

Sumber informasi adalah asal di mana kita mendapatkan data atau fakta. Untuk menganalisis dan menggunakan informasi secara efektif, kita perlu memahami bagaimana sumber-sumber ini diklasifikasikan.

1. Sumber Internal vs. Eksternal

·      Sumber Internal: Informasi yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri.

o   Contoh: Laporan keuangan perusahaan, data penjualan, notulen rapat, data kehadiran karyawan, atau memo internal.

o   Karakteristik: Aksesnya terbatas untuk orang di dalam organisasi dan umumnya sangat spesifik.

·      Sumber Eksternal: Informasi yang berasal dari luar organisasi.

o   Contoh: Laporan pasar dari konsultan, berita dari media, data statistik dari lembaga pemerintah, atau publikasi ilmiah.

o   Karakteristik: Sering kali lebih luas, dapat diakses oleh publik, dan memberikan perspektif dari luar.

2. Sumber Primer vs. Sekunder

·      Sumber Primer: Informasi yang berasal langsung dari sumber asli. Ini adalah data "tangan pertama" yang belum diinterpretasi atau diolah.

o     Contoh: Transkrip wawancara, hasil survei yang baru dikumpulkan, rekaman video, atau data mentah dari eksperimen.

o     Karakteristik: Sangat orisinal dan akurat, tetapi sering kali membutuhkan analisis lebih lanjut.

·      Sumber Sekunder: Informasi yang sudah diolah, dianalisis, atau diinterpretasi dari sumber primer. Ini adalah data "tangan kedua."

o   Contoh: Artikel berita yang melaporkan hasil survei, buku pelajaran yang merangkum teori, atau analisis pasar yang dibuat oleh konsultan.

o   Karakteristik: Lebih mudah dipahami, tetapi bisa saja mengandung bias dari penulis atau Pendidiknya.

3. Sumber Formal vs. Informal

·      Sumber Formal: Informasi yang didapatkan melalui saluran resmi atau terstruktur.

o   Contoh: Laporan perusahaan, memo resmi, surat edaran, peraturan pemerintah, atau presentasi formal.

o   Karakteristik: Biasanya terdokumentasi dengan baik, terpercaya, dan memiliki prosedur baku dalam penyebarannya.

·      Sumber Informal: Informasi yang didapatkan melalui percakapan tidak resmi atau interaksi pribadi.

o   Contoh: Obrolan dengan rekan kerja di luar jam kerja, gosip, atau pendapat pribadi dari seseorang.

o   Karakteristik: Cepat menyebar, tetapi sering kali tidak akurat, tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan bersifat desas-desus.


Studi Kasus: Jadwal Rapat Bulanan

Skenario: Anda adalah seorang staf baru dan ingin mengetahui jadwal rapat bulanan untuk tim Anda.

Pertanyaan: Bagaimana cara Anda mendapatkan informasi tersebut? Identifikasi sumber dan jenis informasinya.

Jawaban:

Untuk mendapatkan informasi jadwal rapat bulanan, saya akan menggunakan pendekatan bertahap, mulai dari sumber yang paling formal dan terpercaya.

1.    Sumber Informasi Utama (Ideal):

o  Cara Mendapatkan: Saya akan mencari informasi di kalender tim yang dibagikan secara digital (seperti Google Calendar atau Outlook Calendar). Jika tidak ada, saya akan mencari surat edaran atau memo resmi yang mungkin sudah disebarkan melalui email atau platform komunikasi internal.

o  Klasifikasi Sumber:

§  Internal: Ya, karena informasi berasal dari dalam perusahaan.

§  Primer: Ya, jika saya melihatnya langsung dari kalender tim atau memo asli.

§  Formal: Ya, karena ini adalah saluran komunikasi resmi perusahaan.

2.    Sumber Informasi Sekunder (Jika Cara Pertama Gagal):

o  Cara Mendapatkan: Saya akan bertanya kepada atasan langsung atau staf senior di tim.

o  Klasifikasi Sumber:

§  Internal: Ya, karena saya bertanya kepada rekan di dalam perusahaan.

§  Sekunder: Ya, karena saya mendapatkan informasi dari orang lain, bukan melihat dokumen aslinya.

§  Formal: Ya, jika saya bertanya dalam konteks profesional.

3.    Sumber Informasi Informal (Paling Akhir):

o  Cara Mendapatkan: Saya mungkin bertanya kepada rekan kerja sambil mengobrol santai.

o  Klasifikasi Sumber:

§  Internal: Ya, karena sumbernya masih dari dalam perusahaan.

§  Sekunder: Ya, karena informasinya berasal dari orang lain.

§  Informal: Ya, karena saya mendapatkannya dari percakapan tidak resmi.

 

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik memimpin diskusi untuk menyimpulkan pentingnya mengidentifikasi sumber informasi yang tepat untuk mendapatkan data yang akurat.

 

Materi 2: Teknik Akses Informasi (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o     Pendidik meminta Peserta Didik untuk mencari satu informasi sederhana di internet dan membandingkan hasil yang ditemukan. Ini menjadi dasar untuk menunjukkan pentingnya teknik pencarian yang efektif.

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Pendidik mendemonstrasikan teknik pencarian lanjutan seperti operator boolean (AND, OR, NOT), frasa kutipan (""), dan filter (site:, filetype:).

o     Peserta Didik melakukan praktik mandiri di lab komputer, mencoba berbagai teknik pencarian yang telah diajarkan.

 

Soal Praktik: Mencari Informasi Efisien

Bayangkan Anda adalah seorang peneliti yang ditugaskan untuk mengumpulkan informasi tentang topik-topik berikut. Gunakan operator pencarian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang paling akurat dan efisien.

1.    Operator AND/+:

o  Tugas: Anda ingin mencari artikel yang membahas tentang manajemen waktu dan produktivitas secara bersamaan.

o  Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan di mesin pencari.

2.    Operator OR:

o  Tugas: Anda ingin mencari informasi tentang resep masakan sehat yang bisa menggunakan ikan salmon atau dada ayam sebagai bahan utama.

o  Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.

3.    Operator - (NOT):

o  Tugas: Anda ingin mencari artikel tentang Mars, tetapi tidak ingin ada hasil yang berkaitan dengan merek cokelat "Mars".

o  Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.

4.    Frasa Kutipan (") :

o  Tugas: Anda ingin mencari lirik dari lagu berjudul "A Thousand Years" karya Christina Perri. Anda perlu memastikan mesin pencari hanya menampilkan hasil yang berisi frasa persis tersebut.

o  Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.

5.    Filter filetype::

o  Tugas: Anda sedang mencari laporan tahunan dari perusahaan Tesla dalam format PDF.

o  Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.

6.    Filter site::

o  Tugas: Anda hanya ingin mencari artikel tentang kecerdasan buatan yang diterbitkan di situs berita Kompas.com.

o  Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.


Jawaban dan Penjelasan

1.    Operator AND/+:

o  Jawaban: manajemen waktu +produktivitas atau manajemen waktu AND produktivitas

o  Penjelasan: Operator AND atau tanda + memastikan mesin pencari hanya menampilkan halaman yang memuat kedua kata kunci tersebut, sehingga hasil yang muncul akan sangat relevan.

2.    Operator OR:

o  Jawaban: resep sehat (salmon OR "dada ayam")

o  Penjelasan: Operator OR menginstruksikan mesin pencari untuk menampilkan hasil yang mengandung salah satu dari kata kunci di dalam kurung.

3.    Operator - (NOT):

o  Jawaban: Mars -cokelat atau Mars -permen

o  Penjelasan: Tanda - berfungsi untuk mengecualikan kata kunci yang tidak diinginkan dari hasil pencarian. Dengan cara ini, hasil tentang Mars (planet) akan lebih spesifik.

4.    Frasa Kutipan (") :

o  Jawaban: "a thousand years" christina perri lyrics

o  Penjelasan: Tanda kutip (") memastikan bahwa mesin pencari hanya akan mencari halaman yang mengandung frasa persis "a thousand years" secara utuh, bukan kata-kata tersebut secara terpisah.

5.    Filter filetype::

o  Jawaban: laporan tahunan Tesla filetype:pdf

o  Penjelasan: Filter filetype: digunakan untuk membatasi hasil pencarian hanya pada jenis dokumen tertentu. Dalam hal ini, hasilnya akan berupa file PDF dari laporan Tesla.

6.    Filter site::

o  Jawaban: site:kompas.com "kecerdasan buatan"

o  Penjelasan: Filter site: membatasi pencarian hanya pada situs web tertentu. Dengan demikian, semua hasil tentang "kecerdasan buatan" hanya akan berasal dari domain kompas.com.

o     Peserta Didik mengerjakan LKPD 2, yang berisi serangkaian tugas pencarian spesifik.

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Peserta Didik membagikan temuan peserta didik didik didik dan mendiskusikan teknik mana yang paling efektif. Pendidik memberikan umpan balik dan menyimpulkan poin-poin kunci.

 

Materi 3: Pengelolaan Informasi Digital (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif

o     Pendidik bertanya: "Apa yang terjadi jika semua file di komputer kita diberi nama 'dokumen1', 'dokumen2', dst.?" Pertanyaan ini memicu Peserta Didik untuk berpikir tentang pentingnya pengelolaan file.

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Pendidik menjelaskan prinsip-prinsip pengelolaan file digital: struktur folder yang hierarkis, standar penamaan file, dan penggunaan tag atau metadata.

 

1. Struktur Folder yang Hierarkis

Struktur folder yang hierarkis adalah sistem organisasi yang mirip dengan pohon. Ada folder utama, lalu di dalamnya ada sub-folder, dan seterusnya. Prinsip ini sangat penting untuk menata file secara logis dan sistematis.

·      Pentingnya: Mencegah file menumpuk di satu tempat (seperti di desktop atau folder Downloads) dan memudahkan navigasi.

·      Contoh Penerapan:

o     Proyek_Kantor_2025 (Folder Utama)

§  Proyek_A_Klien_PT_XYZ (Sub-folder)

§  Materi_Rapat

§  Laporan_Keuangan

§  Desain_Awal

§  Proyek_B_Klien_PT_ABC (Sub-folder)

§  Materi_Rapat

§  Laporan_Keuangan

§  Desain_Awal

2. Standar Penamaan File

Standar penamaan file adalah aturan konsisten yang digunakan untuk memberi nama file. Ini adalah prinsip paling dasar namun sering diabaikan.

·      Pentingnya: Memastikan setiap file memiliki identitas yang jelas dan mudah dicari, bahkan tanpa membuka isinya.

·      Contoh Penerapan (Gunakan format yang konsisten):

o   Hindari: laporan fixx.docx atau dokumen penting 2.pdf (Tidak jelas dan membingungkan)

o   Gunakan: Laporan_Bulanan_September_2025.docx (Menggunakan nama deskriptif dan format tanggal yang konsisten).

o   Gunakan tanda hubung (-) atau garis bawah (_) daripada spasi.

o   Selalu gunakan tanggal atau nomor versi untuk melacak perubahan, misalnya Laporan_Final_v1.0.pdf atau Kontrak_Klien_2025-10-25.docx.

3. Penggunaan Tag atau Metadata

Metadata adalah "data tentang data," atau informasi tambahan yang melekat pada sebuah file. Tagging adalah proses menambahkan kata kunci atau label pada file untuk memudahkan pencarian.

·      Pentingnya: Memungkinkan Anda menemukan file bahkan jika Anda lupa nama atau lokasinya.

·      Contoh Penerapan:

o   Pada sebuah file presentasi, Anda dapat menambahkan tag seperti proyek X, presentasi, budget, atau rahasia.

o   Saat Anda mencari kata kunci proyek X atau budget di komputer, file tersebut akan muncul meskipun namanya tidak mengandung kata-kata tersebut.

o   Beberapa sistem operasi (seperti macOS) dan layanan cloud (seperti Google Drive) memiliki fitur tagging bawaan yang dapat Anda manfaatkan.

 

o     Peserta Didik dibagi kelompok dan diberikan LKPD 3 untuk membuat desain struktur folder untuk perusahaan fiktif.

o     Peserta Didik mempraktikkan desain tersebut dengan membuat struktur folder di komputer peserta didik didik didik, lalu mengisi folder dengan file-file simulasi.

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Perwakilan kelompok mempresentasikan struktur folder peserta didik didik didik. Pendidik dan Peserta Didik lain memberikan saran dan masukan.

 

Materi 4: Etika dan Keamanan Sistem Informasi (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o     Pendidik memutarkan video pendek tentang kebocoran data perusahaan atau berita terkait penyalahgunaan informasi.

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Pendidik memandu diskusi tentang etika profesi dalam mengelola informasi, termasuk kerahasiaan data, hak cipta, dan privasi.

o     Pendidik membagikan LKPD 4, yang berisi kasus-kasus dilema etika di tempat kerja (misalnya, "Apa yang kamu lakukan jika menemukan data gaji karyawan lain?").

o     Peserta Didik berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis kasus dan menentukan tindakan yang paling etis dan aman.

Materi :

Etika Profesi dalam Mengelola Informasi

Etika profesi adalah standar moral yang harus dipatuhi oleh individu dalam menjalankan tugas profesionalnya. Dalam mengelola informasi, etika sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan, integritas, dan keamanan.

1. Kerahasiaan Data (Confidentiality)

Kerahasiaan data adalah kewajiban untuk tidak mengungkapkan informasi sensitif kepada pihak yang tidak berhak. Informasi ini bisa berupa data pribadi, laporan keuangan, strategi bisnis, atau data karyawan.

·      Pentingnya: Melindungi privasi individu dan menjaga keamanan bisnis.

·      Contoh Praktik:

o   Menggunakan kata sandi yang kuat untuk melindungi dokumen.

o   Tidak membagikan informasi internal, bahkan kepada rekan kerja yang tidak berkepentingan.

o   Mengunci komputer saat tidak digunakan.

2. Hak Cipta (Copyright)

Hak cipta adalah hak hukum yang diberikan kepada pencipta karya untuk mengontrol penggunaan karya mereka. Ini berlaku untuk buku, artikel, gambar, musik, dan perangkat lunak.

·      Pentingnya: Menghargai karya orang lain dan mencegah plagiarisme.

·      Contoh Praktik:

o   Selalu mencantumkan sumber jika mengutip informasi dari internet atau buku.

o   Tidak mendistribusikan materi berhak cipta tanpa izin.

o   Tidak menyalin dan menempel (copy-paste) konten dari internet untuk kepentingan pribadi atau profesional tanpa atribusi yang benar.

3. Privasi (Privacy)

Privasi adalah hak individu untuk mengendalikan informasi tentang diri mereka. Dalam konteks kantor, ini termasuk data pribadi karyawan, riwayat medis, atau informasi kontak.

·      Pentingnya: Menghormati hak individu dan membangun lingkungan kerja yang saling percaya.

·      Contoh Praktik:

o   Hanya mengumpulkan data pribadi yang relevan untuk pekerjaan.

o   Tidak menyalahgunakan atau menyebarluaskan data pribadi karyawan.

o   Menjaga keamanan data agar tidak diakses oleh pihak yang tidak berwenang.


Studi Kasus: Dilema Etika

Skenario: Anda adalah staf administrasi yang ditugaskan untuk mengarsipkan laporan keuangan. Saat menPendidiktkan dokumen, Anda tidak sengaja menemukan laporan berisi data gaji seluruh karyawan, termasuk gaji atasan Anda.

Pertanyaan: Apa yang akan Anda lakukan dalam situasi ini?

Jawaban dan Analisis Etika:

Dalam situasi ini, dilema etika muncul karena Anda memiliki akses ke informasi yang sangat rahasia dan tidak terkait dengan pekerjaan Anda. Ada beberapa pilihan yang bisa Anda ambil:

·       Pilihan A (Tidak Etis): Anda bisa membaca seluruh dokumen, membandingkan gaji Anda dengan orang lain, dan bahkan membagikan informasi tersebut kepada rekan kerja terdekat.

Konsekuensi: Ini adalah pelanggaran serius terhadap kerahasiaan data. Tindakan ini bisa merusak kepercayaan di tempat kerja, memicu kecemburuan, dan berujung pada sanksi berat hingga pemecatan.

·       Pilihan B (Kurang Etis): Anda tidak membagikan informasi tersebut, tetapi Anda membaca dan menyimpannya sebagai informasi pribadi.

Konsekuensi: Meskipun tidak membagikan, tindakan ini tetap melanggar privasi dan kepercayaan yang diberikan kepada Anda. Anda telah menyalahgunakan akses yang diberikan untuk melihat informasi yang tidak semestinya.

·       Pilihan C (Paling Etis): Anda segera menutup dokumen tersebut tanpa membacanya lebih lanjut. Anda memasukkannya ke dalam map arsip yang sesuai, melaporkan kepada atasan Anda bahwa Anda telah menemukan laporan tersebut, dan memastikan laporan itu disimpan di tempat yang aman dan terkunci.

Konsekuensi: Ini adalah tindakan yang paling benar dan profesional. Anda telah menunjukkan integritas, menghormati kerahasiaan dan privasi, dan membangun kepercayaan. Anda melindungi perusahaan dan diri Anda sendiri dari masalah etika.

Dalam setiap situasi, etika profesi menuntut kita untuk selalu memilih tindakan yang benar, meskipun ada godaan untuk melihat atau menggunakan informasi yang tidak semestinya.

 

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik menyimpulkan pentingnya sikap profesional dan berintegritas dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi di tempat kerja.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

LKPD 1: Memetakan Sumber Informasi

·         Tujuan: Mengidentifikasi dan mengelompokkan berbagai sumber informasi di lingkungan kerja.

·         Tugas: Lengkapi tabel di bawah ini dengan contoh-contoh sumber informasi di sebuah perusahaan.

o     Jenis Informasi

o     Sumber Internal

o     Sumber Eksternal

o     Laporan Keuangan

o     Informasi Pelanggan

o     Prosedur Kerja

§  Jawaban :

o    Jenis Informasi

o    Dalam konteks bisnis dan manajemen, ada banyak jenis informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Secara umum, informasi ini dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok, termasuk informasi keuangan, informasi operasional, dan informasi pelanggan.

o    Sumber internal adalah informasi yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Informasi ini dikumpulkan dari kegiatan operasional harian dan sering kali sudah ada di dalam sistem perusahaan. Contoh-contohnya termasuk:

o    Laporan keuangan: Menyediakan data tentang kinerja finansial perusahaan, seperti laba rugi, aset, dan arus kas.

o    Data penjualan: Informasi tentang produk yang paling laku, total penjualan, dan tren penjualan.

o    Prosedur kerja: Dokumen yang menjelaskan cara suatu tugas atau proses harus dilakukan.

o    Data karyawan: Informasi mengenai kinerja, kehadiran, dan kompensasi karyawan.

o    Informasi internal sangat penting karena memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi dan kinerja internal perusahaan.

o    Sumber Eksternal

o    Sumber eksternal adalah informasi yang berasal dari luar organisasi. Informasi ini dikumpulkan untuk memahami lingkungan di mana perusahaan beroperasi. Contoh-contohnya meliputi:

o    Informasi pasar: Data mengenai tren pasar, ukuran pasar, dan preferensi konsumen.

o    Data kompetitor: Informasi tentang strategi, produk, dan harga pesaing.

o    Laporan industri: Analisis dan data yang diterbitkan oleh badan atau lembaga riset industri.

o    Regulasi pemerintah: Aturan dan undang-undang yang relevan dengan industri.

o    Berita ekonomi: Informasi tentang kondisi ekonomi makro, seperti inflasi dan suku bunga.

o    Menggunakan sumber eksternal memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif, dan adaptif terhadap perubahan di luar kendali mereka.

o    Laporan Keuangan

o    Laporan keuangan adalah dokumen formal yang merangkum posisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Ada tiga laporan keuangan utama:

o    Laporan Laba Rugi (Income Statement): Menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih perusahaan selama periode tertentu.

o    Neraca (Balance Sheet): Menampilkan aset (apa yang dimiliki perusahaan), liabilitas (utang perusahaan), dan ekuitas (modal pemilik) pada titik waktu tertentu.

o    Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Melacak aliran masuk dan keluar uang tunai dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan.

o    Laporan keuangan sangat penting untuk evaluasi kinerja, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan investasi.

o    Informasi Pelanggan

o    Informasi pelanggan adalah data yang berkaitan dengan siapa pelanggan Anda, apa yang mereka beli, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan perusahaan. Informasi ini bisa sangat beragam, mulai dari data demografi (usia, lokasi) hingga riwayat pembelian dan umpan balik. Mengumpulkan dan menganalisis informasi pelanggan sangat penting untuk:

o    Meningkatkan pengalaman pelanggan: Memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.

o    Pengembangan produk: Mengidentifikasi fitur atau produk baru yang diinginkan pelanggan.

o    Pemasaran yang lebih efektif: Menargetkan iklan dan promosi kepada audiens yang tepat.

o    Prosedur Kerja

o    Prosedur kerja adalah serangkaian instruksi atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk menyelesaikan suatu tugas atau proses. Prosedur ini dapat didokumentasikan dalam manual, diagram alur, atau daftar periksa. Tujuannya adalah untuk:

o    Menjamin konsistensi: Memastikan setiap orang melakukan tugas dengan cara yang sama.

o    Meningkatkan efisiensi: Mengoptimalkan alur kerja untuk menghemat waktu dan sumber daya.

o    Memastikan kualitas: Mengurangi kesalahan dan menjaga standar kualitas produk atau layanan.

o    Mempermudah pelatihan: Menyediakan panduan yang jelas bagi karyawan baru.

 

 

LKPD 2: Praktik Pencarian Informasi

·         Tujuan: Menerapkan teknik pencarian digital yang efektif.

·         Tugas: Lakukan pencarian berikut dan tuliskan teknik serta hasil yang paling relevan.

1.    Cari artikel ilmiah tentang "manajemen perkantoran" hanya dari situs berdomain .ac.id.

2.    Cari "prosedur pengelolaan surat" dalam format dokumen PDF.

3.    Cari informasi tentang "seminar administrasi" yang diadakan di Jakarta, tetapi tidak diadakan di Universitas ABC.

·      Jawaban :

 

1. Artikel Ilmiah tentang "Manajemen Perkantoran" di Situs Berdomain .ac.id

·       Teknik Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query "manajemen perkantoran" site:.ac.id filetype:pdf. Teknik ini secara spesifik membatasi hasil pencarian hanya pada domain institusi akademis di Indonesia (.ac.id) dan dalam format dokumen PDF (filetype:pdf), yang sering digunakan untuk artikel ilmiah atau skripsi.

·       Hasil Paling Relevan:

Judul: "Bahan Bacaan Ujian Dinas PNS Disusun Oleh: Ali Sadikin Widyaiswara Pusdiklat Pegawai Kemdikbud 2019" (dari kepegawaian.undip.ac.id)

§  Relevansi: Dokumen ini memberikan definisi, fungsi, tujuan, dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran secara umum, serta membahas peranan manajer kantor.

Judul: "Analisis Manajemen Perkantoran Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai PT. Pegadaian Persero Kantor Wilayah II Pekanbaru" (dari jurnal.uns.ac.id)

§  Relevansi: Ini adalah contoh studi kasus yang menganalisis penerapan manajemen perkantoran di sebuah perusahaan, dengan fokus pada peningkatan kinerja pegawai.

Judul: "Manajemen Perkantoran Modern" (dari digilib.uinsgd.ac.id)

§  Relevansi: Dokumen ini membahas konsep dasar dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran dalam konteks modern dan era globalisasi.

2. "Prosedur Pengelolaan Surat" dalam Format Dokumen PDF

·       Teknik Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query "prosedur pengelolaan surat" filetype:pdf. Teknik ini memastikan pencarian hanya menampilkan dokumen yang memuat frasa "prosedur pengelolaan surat" dan berformat PDF.

·       Hasil Paling Relevan:

Judul: "Prosedur Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Bagian Umum Badan Pemberdayaan Usaha Milik Daerah Kabupaten Sragen" (dari digilib.uns.ac.id)

§  Relevansi: Dokumen ini menjelaskan secara rinci prosedur pengelolaan surat masuk dan keluar, mulai dari penerimaan, penyortiran, pengagendaan, hingga penyimpanan.

Judul: "Prosedur Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Di Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Juanda" (dari repository.unair.ac.id)

§  Relevansi: Dokumen ini memberikan contoh konkret prosedur pengelolaan surat di instansi pemerintah, termasuk penggunaan teknologi seperti aplikasi Office Automation.

3. "Seminar Administrasi" di Jakarta, kecuali di Universitas ABC

·       Teknik Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query seminar administrasi Jakarta -"Universitas ABC". Teknik ini mencari informasi tentang seminar administrasi yang diadakan di Jakarta, sambil menggunakan tanda minus (-) untuk mengecualikan hasil yang mencantumkan "Universitas ABC".

·       Hasil Paling Relevan:

Nama Seminar: "Revitalisasi Pelayanan Administrasi Kepegawaian Melalui Teknologi Digital"

§  Penyelenggara: Politeknik STIA LAN Jakarta

§  Tanggal: 27 Oktober 2022

Nama Seminar: "Peranan Administrasi Publik Dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Mensejahterakan"

§  Penyelenggara: Pascasarjana Institut STIAMI

§  Tanggal & Tempat: 21 Oktober 2017 di Gedung LEMHANNAS, Jakarta Pusat

Informasi Tambahan: Terdapat juga informasi tentang seminar dan pelatihan lainnya terkait administrasi keuangan, manajemen kantor, dan sistem kearsipan di Jakarta dari situs seperti info-seminar.com.

 

 

LKPD 3: Merancang Sistem Pengelolaan Dokumen

·         Tujuan: Mendesain struktur folder digital yang sistematis dan mudah diakses.

·         Tugas: Anda adalah staf administrasi di PT. Sukses Jaya. Rancanglah struktur folder utama dan sub-folder untuk departemen Keuangan dan Personalia. Berikan standar penamaan file yang Anda usulkan.

·         Jawaban :

Rancangan Struktur Folder dan Standar Penamaan File untuk PT. Sukses Jaya

Sebagai staf administrasi, saya akan merancang struktur folder yang sistematis dan mudah diakses untuk dua departemen, yaitu Keuangan dan Personalia. Struktur ini akan memastikan semua dokumen tersimpan rapi, mudah dicari, dan terorganisir.

Departemen Keuangan

Struktur folder ini dirancang untuk mengelola semua dokumen finansial, dari anggaran hingga laporan pajak.

Struktur Folder Utama

·       KEUANGAN

o   Anggaran

o   Arus_Kas

o   Laporan_Keuangan

o   Pajak

o   Bukti_Transaksi

Struktur Sub-folder

·       KEUANGAN/Anggaran

o   2024

o   2025

·       KEUANGAN/Arus_Kas

o   Kas_Masuk

o   Kas_Keluar

·       KEUANGAN/Laporan_Keuangan

o   Laba_Rugi

o   Neraca

·       KEUANGAN/Pajak

o   PPN

o   PPh_21

o   PPh_Badan

·       KEUANGAN/Bukti_Transaksi

o   Faktur_Masuk

o   Faktur_Keluar

o   Kuitansi

Standar Penamaan File (Departemen Keuangan)

Untuk memudahkan pencarian, standar penamaan file akan mengikuti format: [TipeDokumen]_[Tahun]_[Bulan]_[DeskripsiSingkat]_[NomorDokumen].pdf

·       Tipe Dokumen: LR (Laba Rugi), NR (Neraca), RK (Arus Kas), Pajak_Badan, Pajak_21

·       Tahun/Bulan: Menggunakan format YYYY dan MM.

·       Contoh:

o   LR_2025_03_Q1_Final.pdf (Laporan Laba Rugi Kuartal 1 Maret 2025)

o   Pajak_21_2024_02_Maret.pdf (Laporan PPh 21 Bulan Februari 2024)

o   Faktur_Keluar_2025_05_Penjualan_XYZ_001.pdf (Faktur Keluar penjualan produk XYZ)

Departemen Personalia

Struktur ini dirancang untuk menyimpan semua dokumen yang berkaitan dengan karyawan, mulai dari rekrutmen hingga data pribadi.

Struktur Folder Utama

·       PERSONALIA

o   Data_Karyawan

o   Rekrutmen

o   Absensi_Cuti

o   Pengembangan_Karyawan

o   Kebijakan_SOP

Struktur Sub-folder

·       PERSONALIA/Data_Karyawan

o   Aktif

o   Non_Aktif

·       PERSONALIA/Rekrutmen

o   Lamaran_Kerja

o   Wawancara

o   Offering_Letter

·       PERSONALIA/Absensi_Cuti

o   Absensi

o   Cuti

·       PERSONALIA/Pengembangan_Karyawan

o   Pelatihan

o   Penilaian_Kinerja

·       PERSONALIA/Kebijakan_SOP

o   SOP_HR

o   Peraturan_Perusahaan

Standar Penamaan File (Departemen Personalia)

Untuk file karyawan, standar penamaan akan mengikuti format: [TipeDokumen]_[KodeKaryawan]_[NamaKaryawan]_[Tanggal].pdf

·       Tipe Dokumen: CV, Kontrak, KTP, Sertifikat

·       Kode Karyawan: Menggunakan kode unik (misalnya, SJ-001).

·       Contoh:

o   Kontrak_SJ-015_Andi_Pratama_20250610.pdf (Kontrak Kerja Andi Pratama)

o   CV_SJ-030_Siti_Hasanah.pdf (CV calon karyawan baru)

o   Surat_Cuti_SJ-012_Budi_Setiawan_20250720.pdf (Surat Cuti Budi Setiawan)

Struktur dan standar ini akan membantu PT. Sukses Jaya mengelola dokumennya secara lebih efisien dan profesional.

 

 

LKPD 4: Analisis Studi Kasus Etika

·         Tujuan: Mengembangkan pemahaman tentang etika dan keamanan informasi.

·         Tugas: Diskusikan kasus berikut dalam kelompok dan jawab pertanyaan yang diberikan.

Kasus: "Anda tidak sengaja menemukan password untuk mengakses dokumen rahasia perusahaan. Rekan kerja Anda meminta Anda untuk melihat isinya dengan alasan 'penasaran'. Apa yang akan Anda lakukan? Jelaskan alasannya."

·      Jawaban :

Mengingat saya adalah staf administrasi yang profesional di PT. Sukses Jaya, ada dua prinsip utama yang akan saya pegang: menjaga integritas profesional dan mematuhi prosedur perusahaan.

Keputusan Saya

Saya tidak akan membuka dokumen rahasia tersebut dan akan menolak permintaan rekan kerja saya.

Alasan Saya

Ada beberapa alasan kuat mengapa saya akan mengambil keputusan ini, yaitu:

1.    Pelanggaran Etika dan Aturan Perusahaan: Akses terhadap dokumen rahasia tanpa izin adalah pelanggaran serius terhadap kebijakan perusahaan. Meskipun saya tidak sengaja menemukan kata sandinya, menggunakannya untuk tujuan yang tidak sah akan merusak kepercayaan perusahaan. Saya berpegang teguh pada prinsip bahwa kerahasiaan informasi adalah hal mutlak dalam pekerjaan.

2.    Risiko Keamanan Data: Membuka dokumen rahasia, meskipun hanya karena "penasaran," dapat menimbulkan risiko besar. File tersebut mungkin mengandung informasi sensitif seperti data karyawan, strategi bisnis, atau data keuangan yang dapat disalahgunakan. Sekali informasi itu bocor, dampaknya bisa merugikan perusahaan, karyawan, dan pihak ketiga lainnya.

3.    Menghindari Konsekuensi Negatif: Jika tindakan saya diketahui, saya bisa menghadapi sanksi berat, mulai dari teguran, skorsing, hingga pemecatan. Selain itu, hal ini akan merusak reputasi saya sebagai staf yang dapat dipercaya, baik di mata atasan maupun rekan kerja lainnya.

4.    Menjaga Batasan Profesional: Menuruti permintaan rekan kerja yang dilandasi rasa "penasaran" sama saja dengan melakukan pelanggaran bersama. Ini bisa menjadi preseden buruk dan memicu perilaku tidak etis lainnya di masa depan. Sebagai staf administrasi, tugas saya adalah melindungi aset perusahaan, termasuk informasi, bukan membahayakan mereka.

Sebagai langkah selanjutnya, saya akan segera melaporkan penemuan kata sandi ini kepada atasan atau tim IT perusahaan agar mereka dapat mengambil tindakan yang tepat, seperti mengubah kata sandi tersebut.

 

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Manajemen Perkantoran

Program Keahlian                   : Manajemen Perkantoran

Konsentrasi Keahlian              : Manajemen Perkantoran

Fase/Kelas                               : F/XI dan XII

Semester                                  : 2 (Dua)

Alokasi Waktu                        : 24  pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                     : Pengelolaan Kas Kecil

Nama Pendidik                       : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd

 

C.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

 

D.  DESAIN PEMBELAJARAN

·        Presentasi dan Diskusi         : Penyampaian materi dasar dan tanya jawab interaktif.

·        Studi Kasus                            : Analisis skenario nyata untuk memecahkan masalah terkait pengelolaan kas kecil.

·        Simulasi/Role-playing           : Praktik langsung membuat laporan, mencatat transaksi, dan melakukan rekonsiliasi.

·        Kuis Interaktif                      : Evaluasi pemahaman peserta didik didik secara cepat dan menyenangkan.

·        Praktik Mandiri                   : Peserta didik didik mengerjakan latihan-latihan pencatatan dan pelaporan.

 

Sarana dan Prasarana:

·         Sarana                                    : Ruang kelas/lab komputer, proyektor, buku referensi, formulir/dokumen simulasi.

·         Prasarana                               : Kalkulator, perangkat komputer/laptop, aplikasi spreadsheet (MS Excel/Google Sheets), printer, dan kertas.

2. Rencana Asesmen Pembelajaran

a. Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran):

·       Teknik                                  : Kuesioner atau tanya jawab singkat.

·       Tujuan                                : Mengukur pemahaman awal Peserta Didik tentang pengelolaan uang dan pentingnya bukti transaksi.

b. Asesmen Formatif (Sepanjang Proses Pembelajaran):

·       Penilaian Sikap (Observasi)                       : Menilai ketelitian, kejujuran, dan tanggung jawab Peserta Didik selama praktik.

·       Penilaian Pengetahuan (Kuis Singkat)     : Mengecek pemahaman konsep setelah setiap materi.

·       Penilaian Keterampilan (Praktik)             : Menilai performa Peserta Didik saat mengerjakan tugas di LKPD.

 

c. Asesmen Sumatif (Akhir Semester)                :

·       Penilaian Pengetahuan (Ujian Tulis)                    : Soal pilihan ganda dan uraian yang mencakup seluruh materi.

·       Penilaian Keterampilan (Proyek Akhir)               : Peserta didik didik didik diberikan kasus komprehensif dengan data transaksi selama satu bulan. Peserta didik didik didik harus:

o   Mencatat transaksi menggunakan kedua metode (imprest dan fluktuasi).

o   Membuat laporan pertanggungjawaban untuk kedua metode.

o   Menganalisis kelebihan dan kekurangan masing-masing metode berdasarkan hasil laporan.

 

3. Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)

Materi 1: Konsep Dasar Kas Kecil (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o    Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o    Pendidik memulai dengan cerita tentang pengeluaran kecil di sekolah (misalnya, membeli spidol). Pendidik bertanya, "Siapa yang bertanggung jawab mencatat pengeluaran ini?"

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Pendidik menjelaskan definisi, fungsi, tujuan, dan karakteristik kas kecil.

o     Peserta Didik dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan perbedaan antara kas kecil dan kas besar.

o     Peserta Didik mengerjakan LKPD 1 untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan karakteristik kas kecil.

Konsep Dasar Kas Kecil dan Kas Besar

Dalam manajemen keuangan, kas adalah uang tunai yang tersedia untuk keperluan operasional. Untuk mempermudah pengelolaan, kas dibagi menjadi dua jenis: kas kecil dan kas besar.


1. Kas Kecil (Petty Cash)

Kas kecil adalah dana tunai yang disisihkan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran operasional yang jumlahnya relatif kecil dan rutin. Tujuannya adalah untuk menghindari penarikan cek yang tidak efisien untuk setiap pengeluaran kecil.

·      Tujuan:

o     Membayar pengeluaran kecil secara cepat.

o     Menghindari proses administratif yang rumit untuk biaya kecil.

o     Meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional harian.

·      Contoh Penggunaan:

o     Pembelian perlengkapan kantor (pulpen, kertas).

o     Biaya transportasi lokal (ojek, taksi).

o     Makan siang atau minum untuk tamu.

o     Pembayaran tagihan kecil (parkir).

·      Sistem Pengelolaan:

o   Imprest Fund System (Sistem Dana Tetap): Dana kas kecil diisi kembali ke jumlah tetap setiap periode (misalnya, setiap bulan). Jumlah pengeluaran harus sama dengan jumlah yang diisi ulang.

o   Fluctuating Fund System (Sistem Dana Berubah): Jumlah kas kecil tidak ditetapkan, dan pengisiannya bervariasi tergantung kebutuhan. Saldo kas kecil bisa berubah-ubah.


2. Kas Besar (General Cash)

Kas besar adalah seluruh uang tunai yang dimiliki perusahaan, baik dalam bentuk fisik maupun yang tersimpan di rekening bank. Dana ini digunakan untuk membiayai pengeluaran yang jumlahnya besar, seperti gaji karyawan, pembayaran utang ke vendor, atau pembelian aset.

·      Tujuan:

o   Menyimpan dana yang aman dalam jumlah besar.

o   Membiayai transaksi besar yang tidak mungkin menggunakan kas kecil.

o   Menjadi sumber utama untuk kas kecil.

·      Contoh Penggunaan:

o   Pembayaran gaji dan upah.

o   Pembelian aset tetap (komputer, mesin).

o   Pembayaran kepada pemasok (vendor) dalam jumlah besar.

o   Pembayaran sewa gedung atau kantor.

·      Sistem Pengelolaan:

Umumnya dikelola melalui rekening bank, dengan semua transaksi dicatat dan diverifikasi melalui rekening koran dan laporan keuangan. Pengeluaran kas besar biasanya dilakukan dengan cek, transfer bank, atau giro.

Perbedaan Utama

Kriteria

Kas Kecil

Kas Besar

Jumlah Dana

Relatif kecil

Sangat besar

Tujuan

Pengeluaran kecil dan rutin

Pengeluaran besar dan strategis

Metode Pembayaran

Uang tunai

Cek, transfer bank, giro

Pencatatan

Laporan kas kecil

Laporan keuangan, rekening koran

Pengelola

Petugas kas kecil

Bagian keuangan atau bendahara

 

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik memimpin diskusi untuk menyimpulkan pentingnya kas kecil sebagai alat kontrol keuangan.

 

Materi 2: Dokumen dan Transaksi Kas Kecil (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o    Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o    Pendidik menunjukkan berbagai jenis bon dan kwitansi. Pendidik bertanya, "Apakah semua bon ini bisa kita gunakan sebagai bukti pengeluaran kas kecil? Kenapa?"

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Pendidik menjelaskan jenis-jenis dokumen transaksi (bukti kas keluar, bukti kas masuk, permintaan pengeluaran).

 

1. Bukti Kas Masuk (Cash Receipt Voucher)

Bukti kas masuk adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan uang tunai atau setara kas yang diterima oleh perusahaan. Dokumen ini dibuat sebagai tanda bukti bahwa uang telah diterima.

·      Tujuan:

o     Sebagai bukti sah penerimaan kas.

o     Sebagai dasar pencatatan transaksi di buku kas.

o     Sebagai alat kontrol dan verifikasi bagi bagian keuangan.

·      Isi Dokumen:

o     Tanggal transaksi.

o     Jumlah uang yang diterima (dalam angka dan huruf).

o     Sumber uang (nama pihak yang membayar).

o     Keterangan singkat mengenai tujuan pembayaran (misalnya, pembayaran tagihan, pelunasan utang, atau pendapatan dari penjualan).

o     Tanda tangan petugas yang menerima uang.

2. Bukti Kas Keluar (Cash Payment Voucher)

Bukti kas keluar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran uang tunai atau setara kas dari perusahaan. Dokumen ini adalah bukti bahwa uang telah dikeluarkan untuk suatu tujuan.

·      Tujuan:

o     Sebagai bukti sah pengeluaran kas.

o     Sebagai dasar pencatatan transaksi di buku kas.

o     Sebagai alat kontrol internal untuk memastikan pengeluaran sesuai dengan otorisasi.

·      Isi Dokumen:

o     Tanggal transaksi.

o     Jumlah uang yang dikeluarkan (dalam angka dan huruf).

o     Tujuan pengeluaran (misalnya, pembayaran gaji, pembelian perlengkapan, atau biaya transportasi).

o     Nama pihak yang menerima uang.

o     Tanda tangan pihak yang menyetujui dan yang menerima uang.

3. Permintaan Pengeluaran (Request for Payment)

Permintaan pengeluaran adalah dokumen internal yang dibuat oleh suatu departemen untuk meminta uang guna membiayai suatu kegiatan atau pengeluaran. Dokumen ini diajukan kepada bagian keuangan sebelum uang dikeluarkan.

·      Tujuan:

o   Memastikan setiap pengeluaran memiliki dasar yang jelas dan disetujui.

o   Sebagai alat otorisasi sebelum Bukti Kas Keluar dibuat.

o   Mencegah pengeluaran yang tidak terencana atau tidak sah.

·      Isi Dokumen:

o   Tanggal pengajuan.

o   Nama departemen yang mengajukan.

o   Deskripsi singkat mengenai kebutuhan dana.

o   Jumlah dana yang diminta.

o   Tanggal pembayaran yang diharapkan.

o   Tanda tangan penanggung jawab departemen yang mengajukan permintaan.

Secara singkat, Permintaan Pengeluaran adalah langkah awal untuk otorisasi, Bukti Kas Keluar adalah dokumen yang mencatat realisasi pengeluaran, dan Bukti Kas Masuk adalah dokumen untuk mencatat penerimaan. Ketiganya adalah bagian dari sistem kontrol keuangan yang sehat.

 

o     Pendidik memberikan contoh studi kasus. Peserta Didik secara mandiri mengidentifikasi dan memverifikasi keabsahan dokumen.

Studi Kasus: Verifikasi Dokumen Keuangan

Skenario: Anda adalah seorang staf keuangan di sebuah perusahaan. Hari ini, Anda menerima beberapa dokumen transaksi dari dua departemen berbeda untuk pencatatan di kas kecil. Anda harus memverifikasi keabsahan semua dokumen tersebut sebelum mencatatnya.

Anda diberikan tiga dokumen berikut:

1.    Kwitansi Pengeluaran: Kwitansi dari toko alat tulis untuk pembelian ATK senilai Rp 150.000.

o   Teks: Kwitansi. Telah terima dari: Bagian Keuangan. Uang sebesar: Rp 150.000. Untuk: Pembelian ATK. Tertanda: Toko Anugerah, ttd.

o   Keterangan Tambahan: Kwitansi ini ditulis tangan dan tidak ada cap toko. Tanda tangannya sulit dibaca.

2.    Permintaan Pengeluaran: Dokumen permintaan pengeluaran dari Departemen Pemasaran untuk biaya cetak brosur promosi sebesar Rp 450.000.

o   Teks: Permintaan Pengeluaran Kas. Departemen: Pemasaran. Jumlah: Rp 450.000. Keperluan: Biaya cetak brosur. Disetujui oleh: (kosong).

o   Keterangan Tambahan: Dokumen ini sudah diisi lengkap, tetapi kolom tanda tangan persetujuan dari manajer departemen masih kosong.

3.    Bukti Kas Keluar: Dokumen Bukti Kas Keluar yang mencatat pembayaran untuk biaya rapat tim senilai Rp 200.000.

o   Teks: Bukti Kas Keluar. No. Dokumen: 005/KK/IX/25. Tanggal: 25 September 2025. Jumlah: Rp 200.000. Keterangan: Biaya konsumsi rapat tim. Diterima oleh: Siti. Disetujui oleh: (ada tanda tangan).

o   Keterangan Tambahan: Dokumen ini sudah lengkap dengan tanda tangan persetujuan. Namun, ada coretan pada angka jumlah uang yang awalnya tertulis Rp 250.000.

Tugas Peserta Didik

Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.    Analisis Dokumen:

o   Identifikasi masalah atau ketidaksesuaian yang Anda temukan pada setiap dokumen.

o   Dokumen mana yang paling tidak valid untuk diproses? Mengapa?

2.    Langkah Perbaikan:

o   Jelaskan tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki dan memverifikasi keabsahan setiap dokumen agar bisa diproses.

o   Siapa saja pihak yang perlu Anda hubungi untuk memvalidasi dokumen-dokumen tersebut?

jawaban

Jawaban dan Analisis Studi Kasus

Berikut adalah analisis dan jawaban untuk setiap dokumen berdasarkan tugas yang diberikan.

1. Analisis Dokumen

a. Kwitansi Pengeluaran (Pembelian ATK)

Masalah: Dokumen ini kurang valid. Kwitansi ditulis tangan, tanpa ada cap resmi toko, dan tanda tangan tidak jelas. Hal ini membuat keasliannya sulit diverifikasi. Tanpa cap atau identitas yang jelas, dokumen ini rentan dipalsukan.

b. Permintaan Pengeluaran (Biaya Cetak Brosur)

Masalah: Dokumen ini tidak valid. Meskipun sudah diisi lengkap, dokumen ini tidak memiliki tanda tangan persetujuan dari manajer departemen. Tanpa persetujuan, permintaan ini tidak memiliki otorisasi resmi dan tidak boleh diproses oleh bagian keuangan.

c. Bukti Kas Keluar (Biaya Konsumsi Rapat)

Masalah: Dokumen ini cukup valid, namun bermasalah. Dokumen ini sudah lengkap dengan nomor dokumen dan tanda tangan, tetapi adanya coretan pada jumlah uang menimbulkan keraguan. Coretan ini bisa mengindikasikan ketidaksesuaian data, dan dokumen tersebut tidak lagi utuh.

Dokumen yang paling tidak valid untuk diproses adalah Permintaan Pengeluaran dari Departemen Pemasaran. Tanpa adanya tanda tangan persetujuan, dokumen ini tidak memiliki otorisasi sama sekali dan tidak dapat dijadikan dasar untuk mengeluarkan dana.


2. Langkah Perbaikan

Untuk memastikan semua dokumen sah dan dapat diproses, saya akan melakukan langkah-langkah berikut:

·      Untuk Kwitansi Pengeluaran:

o   Saya akan meminta staf yang melakukan pembelian untuk kembali ke Toko Anugerah dan meminta kwitansi yang baru.

o   Jika tidak memungkinkan, saya akan meminta mereka untuk melengkapi kwitansi dengan stempel resmi toko dan memastikan tanda tangan atau nama penjual jelas.

o   Sebagai alternatif, saya akan meminta bukti pendukung lain, seperti foto produk yang dibeli atau slip pembayaran jika transaksi non-tunai.

·      Untuk Permintaan Pengeluaran:

o   Saya akan mengembalikan dokumen tersebut ke Departemen Pemasaran.

o   Saya akan meminta mereka untuk segera mendapatkan tanda tangan persetujuan dari manajer departemen yang berwenang. Tanpa tanda tangan tersebut, permintaan ini tidak dapat saya proses.

·      Untuk Bukti Kas Keluar:

o   Saya akan meminta staf yang mengajukan dokumen ini untuk membuat dokumen yang baru dan bersih tanpa coretan.

o   Saya akan memverifikasi kembali jumlah uang yang benar dengan meminta konfirmasi dari pihak yang menyetujui (Disetujui oleh: ttd).

Pihak yang perlu saya hubungi:

·      Staf atau departemen yang mengajukan dokumen tersebut (untuk Kwitansi dan Permintaan Pengeluaran).

·      Pihak yang bertanggung jawab atas pengeluaran (misalnya, manajer yang memberikan persetujuan) untuk Bukti Kas Keluar.

·      Penyedia jasa (misalnya, Toko Anugerah) untuk konfirmasi keabsahan kwitansi.

 

o     Peserta Didik mengerjakan LKPD 2 yang berisi berbagai dokumen transaksi. Peserta didik didik didik harus memilah dokumen yang valid dan tidak valid, serta memberikan alasannya.

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik merangkum ciri-ciri dokumen yang sah dan pentingnya penyimpanan dokumen yang rapi.

 

Materi 3: Metode Pencatatan Kas Kecil (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o   Pendidik bertanya, "Bagaimana cara kita mencatat pengeluaran agar saldo kas kecil selalu stabil?"

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Pendidik menjelaskan secara detail metode imprest (dana tetap) dan metode fluktuasi (dana tidak tetap). Pendidik menunjukkan contoh pencatatan di papan tulis.

o   Peserta Didik diberikan LKPD 3 yang berisi serangkaian transaksi. Peserta didik didik didik harus mempraktikkan pencatatan transaksi untuk kedua metode tersebut.

o   Peserta Didik membandingkan hasil akhir dari kedua metode dan mendiskusikan kelebihan serta kekurangannya.

Materi :

Metode Imprest (Dana Tetap)

Metode imprest adalah sistem pengelolaan kas kecil di mana jumlah dana kas kecil selalu ditetapkan pada jumlah yang sama di setiap periode pengisian.

·       Prinsip Kerja:

1.    Di awal periode (misalnya, awal bulan), dana kas kecil ditetapkan pada jumlah tertentu (misalnya, Rp2.000.000).

2.    Selama periode berjalan, semua pengeluaran dicatat, tetapi dana kas kecil tidak langsung diisi kembali.

3.    Pada akhir periode, bagian keuangan akan mengaudit pengeluaran dan mengisi kembali dana kas kecil sesuai dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Dengan demikian, saldo kas kecil kembali ke jumlah semula.

·       Keunggulan:

o   Mudah dikontrol dan diaudit karena saldo selalu sama di awal dan akhir periode.

o   Sangat sederhana dan terhindar dari pemborosan.


Metode Fluktuasi (Dana Tidak Tetap)

Metode fluktuasi adalah sistem pengelolaan kas kecil di mana jumlah dana kas kecil tidak ditetapkan. Saldo kas bisa berubah-ubah di setiap periode pengisian, tergantung kebutuhan.

·       Prinsip Kerja:

1.    Di awal periode, kas kecil diisi sesuai dengan kebutuhan, tidak harus dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya.

2.    Selama periode berjalan, setiap pengeluaran kas kecil akan langsung dicatat.

3.    Pengisian kembali (reimbursement) dana kas kecil tidak harus dilakukan di akhir periode. Jumlah pengisiannya juga tidak harus sama dengan jumlah yang dikeluarkan, melainkan disesuaikan dengan perkiraan kebutuhan mendatang.

·       Keunggulan:

o   Lebih fleksibel karena jumlah dana bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang berubah.

o   Cocok untuk perusahaan dengan pengeluaran kas kecil yang tidak stabil.


Contoh Soal Praktik dan Pencatatan

Berikut adalah contoh transaksi yang sama untuk kedua metode. Asumsikan saldo awal kas kecil adalah Rp2.000.000 pada tanggal 1 Desember 2025.

Transaksi:

·       3 Des: Pembelian ATK: Rp350.000 (Bukti Kas Keluar #001)

·       8 Des: Biaya transportasi: Rp150.000 (Bukti Kas Keluar #002)

·       15 Des: Biaya konsumsi rapat: Rp400.000 (Bukti Kas Keluar #003)

·       20 Des: Biaya kebersihan: Rp200.000 (Bukti Kas Keluar #004)

·       25 Des: Pengisian kembali dana kas kecil: Rp1.100.000

Pencatatan Metode Imprest (Dana Tetap)

Buku Kas Kecil

Tanggal

Keterangan

Debit (Penerimaan)

Kredit (Pengeluaran)

Saldo

1 Des

Saldo Awal

Rp2.000.000

3 Des

Pembelian ATK

Rp350.000

Rp1.650.000

8 Des

Biaya Transportasi

Rp150.000

Rp1.500.000

15 Des

Biaya Konsumsi

Rp400.000

Rp1.100.000

20 Des

Biaya Kebersihan

Rp200.000

Rp900.000

25 Des

Pengisian Kembali

Rp1.100.000

Rp2.000.000

Catatan: Pada tanggal 25 Des, pengisian kembali dilakukan sebesar Rp1.100.000, yang merupakan total pengeluaran (350.000+150.000+400.000+200.000). Ini membuat saldo kas kecil kembali ke jumlah awal, yaitu Rp2.000.000.

Pencatatan Metode Fluktuasi (Dana Tidak Tetap)

Buku Kas Kecil

Tanggal

Keterangan

Debit (Penerimaan)

Kredit (Pengeluaran)

Saldo

1 Des

Saldo Awal

Rp2.000.000

Rp2.000.000

3 Des

Pembelian ATK

Rp350.000

Rp1.650.000

8 Des

Biaya Transportasi

Rp150.000

Rp1.500.000

15 Des

Biaya Konsumsi

Rp400.000

Rp1.100.000

20 Des

Biaya Kebersihan

Rp200.000

Rp900.000

25 Des

Pengisian Kembali

Rp1.100.000

Rp2.000.000

Catatan: Pada metode fluktuasi, pengisian kembali dana juga dicatat sebagai debit. Namun, jumlah pengisian tidak harus sama dengan pengeluaran, bisa saja diisi lebih atau kurang, dan saldo akhirnya tidak harus kembali ke jumlah awal. Pada contoh di atas, jumlah pengisian kembali dibuat sama hanya untuk memudahkan perbandingan. Saldo akhirnya bisa saja berbeda, tergantung kebijakan perusahaan.

 

Metode Imprest (Dana Tetap)

Metode ini sangat cocok untuk perusahaan yang ingin memiliki kontrol ketat terhadap pengeluaran kas kecil.

Kelebihan

·       Kontrol yang Kuat: Saldo kas kecil selalu kembali ke jumlah tetap di setiap akhir periode. Ini membuat pengawasan dan audit menjadi sangat mudah, karena total pengeluaran harus sama dengan jumlah yang diisi ulang.

·       Sistematis dan Sederhana: Prosesnya sangat jelas dan terstruktur. Tidak ada keraguan tentang berapa banyak dana yang harus ada di dalam kas kecil pada akhir setiap periode.

·       Mencegah Pemborosan: Karena dana yang tersedia terbatas, staf akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uang, mengurangi risiko pengeluaran yang tidak perlu.

Kekurangan

·       Kurang Fleksibel: Jika ada kebutuhan pengeluaran mendesak yang melebihi sisa dana kas kecil, staf harus menunggu periode pengisian kembali berikutnya. Hal ini dapat menghambat operasional.

·       Potensi Ketidaknyamanan: Jika dana habis di tengah periode, operasional bisa terhenti sampai dana diisi kembali, yang bisa jadi tidak efisien.

 

Metode Fluktuasi (Dana Tidak Tetap)

Metode ini ideal untuk perusahaan dengan pengeluaran kas kecil yang tidak bisa diprediksi.

Kelebihan

·       Sangat Fleksibel: Jumlah dana kas kecil dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Jika pengeluaran meningkat, dana bisa diisi ulang dengan jumlah yang lebih besar kapan saja.

·       Lebih Realistis: Sistem ini lebih mencerminkan kondisi pengeluaran yang sebenarnya. Ini memungkinkan dana tersedia saat dibutuhkan, tanpa harus menunggu akhir periode.

·       Tidak Menghambat Operasional: Pengeluaran mendadak yang besar bisa dibayar tanpa harus menunggu siklus pengisian kembali yang tetap.

Kekurangan

·   Kontrol Lebih Sulit: Karena saldo awal dan akhir tidak tetap, kontrol dan audit menjadi lebih kompleks. Ini meningkatkan risiko penyalahgunaan atau kesalahan pencatatan.

·   Rentan Penyalahgunaan: Tanpa batas yang ketat, ada potensi penggunaan dana yang tidak terkendali jika pengawasan tidak dilakukan dengan cermat.

 

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik merangkum perbedaan dan persamaan kedua metode, serta kapan masing-masing metode cocok digunakan.

 

 

 

Materi 4: Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil (± 12 JP)

·         Kegiatan Awal:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o    Peserta didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o    Pendidik bertanya, "Setelah semua transaksi dicatat, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

·         Kegiatan Inti:

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Pendidik menjelaskan komponen-komponen yang harus ada dalam laporan pertanggungjawaban kas kecil.

o     Peserta Didik bekerja di lab komputer. Peserta didik didik didik diberikan data transaksi dan diminta untuk membuat laporan pertanggungjawaban di aplikasi spreadsheet.

o     Peserta Didik mengerjakan LKPD 4, yang menuntut peserta didik didik didik untuk menyusun laporan yang rapi dan akurat, termasuk menghitung sisa saldo dan pengajuan dana.

Komponen Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil

Laporan pertanggungjawaban kas kecil (petty cash reconciliation report) adalah dokumen yang sangat penting. Laporan ini berfungsi untuk membuktikan bahwa semua uang yang dikeluarkan dari kas kecil telah digunakan sesuai dengan peruntukannya. Sebuah laporan yang lengkap dan akurat harus mencakup komponen-komponen berikut:

1.    Judul Laporan: Harus jelas, misalnya "Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil" atau "Laporan Kas Kecil Bulan [Nama Bulan]".

2.    Periode Laporan: Menunjukkan tanggal awal dan akhir dari periode pelaporan (misalnya, 1-31 Desember 2024).

3.    Saldo Awal: Jumlah uang tunai kas kecil pada awal periode.

4.    Penerimaan/Pengisian Kas: Jumlah uang tunai yang diterima atau diisi ulang ke kas kecil selama periode tersebut.

5.    Pengeluaran (Rincian Transaksi): Bagian terpenting. Ini adalah daftar semua transaksi pengeluaran secara detail, termasuk:

o  Tanggal: Tanggal terjadinya pengeluaran.

o  Nomor Bukti: Nomor unik dari bukti kas keluar atau dokumen pendukung lainnya.

o  Keterangan/Keperluan: Deskripsi singkat dan jelas mengenai tujuan pengeluaran.

o  Jumlah (Rupiah): Jumlah uang yang dikeluarkan.

6.    Total Pengeluaran: Jumlah keseluruhan dari semua pengeluaran yang telah dicatat.

7.    Saldo Akhir: Sisa uang tunai yang ada di kas kecil pada akhir periode. Saldo ini harus dihitung dengan formula: Saldo Awal + Penerimaan - Total Pengeluaran.

8.    Lampiran: Dokumen-dokumen pendukung seperti kwitansi, faktur, atau bukti kas keluar yang dilampirkan.

9.    Otorisasi: Tanda tangan dari petugas kas kecil dan manajer atau pihak berwenang yang menyetujui laporan tersebut.


Studi Kasus dan Laporan di Spreadsheet

Skenario: Anda adalah seorang staf administrasi yang mengelola kas kecil dengan metode imprest (dana tetap). Saldo awal kas kecil Anda pada 1 Desember 2024 adalah Rp1.500.000. Pada akhir periode (31 Desember 2024), Anda diminta untuk menyusun laporan pertanggungjawaban.

Data Pengeluaran:

·       3 Des: Biaya transportasi kurir, Rp100.000 (Bukti #001)

·       7 Des: Pembelian tinta printer, Rp350.000 (Bukti #002)

·       12 Des: Biaya konsumsi rapat, Rp200.000 (Bukti #003)

·       20 Des: Biaya langganan koran, Rp75.000 (Bukti #004)

·       25 Des: Biaya pengiriman paket, Rp125.000 (Bukti #005)

Tugas: Buatlah laporan pertanggungjawaban kas kecil dalam format spreadsheet.

Jawaban: Laporan di Spreadsheet

Berikut adalah format dan isian laporan yang dapat Anda buat di aplikasi spreadsheet (seperti Microsoft Excel atau Google Sheets).

A

B

C

D

E

1

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KAS KECIL

2

Periode: 1 - 31 Desember 2024

3

4

Saldo Awal Kas Kecil

Rp1.500.000

5

6

RINCIAN PENGELUARAN

7

No.

Tanggal

No. Bukti

Keterangan

Jumlah

8

1

03-Des

001

Biaya transportasi kurir

Rp100.000

9

2

07-Des

002

Pembelian tinta printer

Rp350.000

10

3

12-Des

003

Biaya konsumsi rapat

Rp200.000

11

4

20-Des

004

Biaya langganan koran

Rp75.000

12

5

25-Des

005

Biaya pengiriman paket

Rp125.000

13

TOTAL PENGELUARAN

=SUM(E8:E12)

14

=Rp850.000

15

16

Saldo Akhir Kas Kecil

=E4-E14

17

=Rp650.000

 

Keterangan Formula:

·       Sel E13: Formula =SUM(E8:E12) secara otomatis akan menjumlahkan semua pengeluaran yang ada.

·       Sel E16: Formula =E4-E14 secara otomatis akan menghitung saldo akhir dengan mengurangi saldo awal dengan total pengeluaran.

Laporan ini menunjukkan bahwa sisa kas kecil pada 31 Desember adalah Rp650.000. Untuk metode imprest, pada awal Januari, bagian keuangan akan mengisi kembali kas kecil sebesar Rp850.000 (sesuai total pengeluaran) agar saldo kembali ke Rp1.500.000.

 

·         Kegiatan Penutup:

Merefleksi (Berkesadaran)

Peserta Didik mempresentasikan laporan peserta didik didik didik. Pendidik memberikan umpan balik dan menekankan bahwa laporan yang akurat adalah bukti integritas seorang administrator.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

LKPD 1: Memahami Konsep Dasar Kas Kecil

·         Tujuan: Mengidentifikasi karakteristik dan fungsi kas kecil.

·         Tugas: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.    Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri, apa itu kas kecil?

2.    Apa perbedaan utama antara kas kecil dan kas besar?

3.    Mengapa sebuah perusahaan memerlukan kas kecil?

·           Jawaban :

1. Apa itu Kas Kecil?

Kas kecil (petty cash) adalah sejumlah uang tunai yang disiapkan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kecil yang jumlahnya tidak signifikan, namun sering terjadi. Dengan kata lain, kas kecil adalah dana yang disediakan khusus untuk transaksi sehari-hari yang nilainya terlalu kecil jika harus menggunakan cek atau transfer bank, seperti membeli materai, membayar parkir, atau membeli ATK (Alat Tulis Kantor) di luar anggaran rutin.

2. Perbedaan Utama Kas Kecil dan Kas Besar

Kategori

Kas Kecil

Kas Besar

Tujuan

Untuk pengeluaran operasional yang jumlahnya kecil dan rutin.

Untuk pengeluaran yang besar dan signifikan, seperti pembayaran gaji, pembelian aset, atau pelunasan utang.

Bentuk Fisik

Umumnya berupa uang tunai yang disimpan di brankas atau tempat khusus di kantor.

Berupa saldo di rekening bank perusahaan.

Metode Pembayaran

Pengeluaran langsung menggunakan uang tunai.

Pembayaran biasanya dilakukan melalui cek, giro, atau transfer bank.

Pengelolaan

Dikelola oleh seorang petugas khusus, seperti sekretaris atau staf administrasi, dengan sistem pertanggungjawaban yang lebih sederhana.

Dikelola oleh departemen keuangan atau manajer keuangan.

Jumlah Dana

Jumlahnya relatif kecil dan dibatasi sesuai kebijakan perusahaan.

Jumlahnya sangat besar, mencakup seluruh aset lancar perusahaan.

Perusahaan memerlukan kas kecil karena beberapa alasan penting:

·       Efisiensi dan Efektivitas: Menggunakan kas kecil jauh lebih efisien untuk pengeluaran kecil. Bayangkan jika setiap staf harus meminta persetujuan untuk transfer bank hanya untuk membeli segelas air mineral atau membayar ongkos ojek. Hal ini akan memakan waktu dan proses birokrasi yang tidak perlu.

·       Kelancaran Operasional Harian: Kas kecil memastikan kegiatan operasional sehari-hari berjalan lancar tanpa hambatan. Staf bisa segera membeli barang atau jasa yang diperlukan tanpa menunggu proses persetujuan yang panjang.

·       Mengurangi Beban Administrasi: Dengan adanya kas kecil, perusahaan tidak perlu mencatat setiap transaksi kecil ke dalam pembukuan utama yang kompleks. Pengeluaran-pengeluaran ini cukup dicatat di buku kas kecil dan direkap secara berkala.

·       Meminimalkan Risiko: Mengelola uang tunai dalam jumlah kecil lebih aman dan risikonya lebih rendah dibandingkan menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di kantor.

 

LKPD 2: Memverifikasi Dokumen Transaksi

·         Tujuan: Memahami dan memverifikasi keabsahan dokumen kas kecil.

·         Tugas: Anda diberikan 5 dokumen (simulasi bon, nota, kwitansi). Tuliskan:

1.    Apakah dokumen tersebut valid sebagai bukti kas keluar?

2.    Mengapa dokumen itu valid/tidak valid?

·           Jawaban :

Analisis Validitas Dokumen sebagai Bukti Kas Keluar

Sebagai staf administrasi, validitas dokumen adalah kunci untuk pertanggungjawaban keuangan yang akurat. Berikut adalah analisis untuk 5 dokumen (bon, nota, kwitansi) sebagai bukti kas keluar.

 

1. Apakah Dokumen Tersebut Valid?

Secara umum, semua dokumen tersebut valid sebagai bukti kas keluar, dengan catatan dokumen-dokumen itu harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Setiap jenis dokumen memiliki peran dan tingkat validitas yang berbeda dalam proses administrasi keuangan.

 

2. Mengapa Dokumen Tersebut Valid/Tidak Valid?

Setiap dokumen memiliki karakteristik yang membuatnya valid atau tidak valid sebagai bukti pengeluaran:

·       Bon (atau Bon Kontan)

o   Mengapa Valid: Bon berfungsi sebagai bukti pembayaran tunai atas pembelian barang atau jasa. Dokumen ini biasanya mencantumkan tanggal, nama toko/pemasok, daftar item yang dibeli, jumlah harga, dan tanda tangan/stempel penjual. Ini sudah cukup sebagai bukti awal pengeluaran.

o   Mengapa Tidak Valid: Bon dapat dianggap tidak valid jika tidak mencantumkan informasi yang lengkap, seperti tidak ada stempel atau tanda tangan, tidak ada rincian pembelian, atau jumlahnya tidak jelas. Bon yang sobek, tidak terbaca, atau palsu juga tidak dapat dipertanggungjawabkan.

·       Nota

o   Mengapa Valid: Nota memiliki fungsi yang mirip dengan bon, yaitu sebagai bukti transaksi. Nota sering kali lebih rinci daripada bon, mencakup nama dan alamat penjual, nomor nota, tanggal, deskripsi barang, kuantitas, harga satuan, total, dan tanda tangan. Rincian ini menjadikannya bukti yang kuat.

o   Mengapa Tidak Valid: Sebuah nota menjadi tidak valid jika tidak ada tanda tangan atau stempel dari pihak yang mengeluarkan, atau jika isinya tidak sesuai dengan barang/jasa yang dibeli. Nota juga bisa tidak valid jika formatnya tidak resmi.

·       Kwitansi

o    Mengapa Valid: Kwitansi adalah bukti paling kuat dan resmi bahwa suatu pembayaran telah diterima. Kwitansi wajib mencantumkan informasi lengkap seperti jumlah uang (dalam angka dan huruf), tujuan pembayaran, nama pembayar, nama penerima, tanggal, dan tanda tangan penerima. Dokumen ini membuktikan perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lain.

o    Mengapa Tidak Valid: Kwitansi tidak valid jika tidak ada tanda tangan penerima, atau jika informasi pembayaran tidak lengkap atau tidak jelas. Kwitansi tanpa stempel (terutama untuk transaksi besar) juga bisa dipertanyakan keabsahannya.

Kesimpulan:

Bon, nota, dan kwitansi semuanya adalah dokumen penting dalam siklus kas keluar. Bon dan nota sering digunakan untuk pengeluaran kecil dan merupakan bukti pendukung. Kwitansi, di sisi lain, adalah bukti utama yang paling kuat untuk membuktikan adanya pembayaran.

Untuk memastikan semua dokumen valid, standar yang harus dipenuhi adalah:

·       Informasi lengkap (tanggal, jumlah, deskripsi).

·       Identitas pihak-pihak yang terlibat (pembeli dan penjual).

·       Tanda tangan atau stempel yang sah dari pihak penerima.

 

 

LKPD 3: Mempraktikkan Dua Metode Pencatatan

·         Tujuan: Mampu mencatat transaksi dengan metode imprest dan fluktuasi.

·         Tugas: Catatlah transaksi di bawah ini pada buku kas kecil digital untuk dua skenario berbeda:

1.    Skenario A (Metode Imprest): Dana awal Rp1.000.000.

2.    Skenario B (Metode Fluktuasi): Saldo awal Rp1.000.000.

Daftar Transaksi: (Berikan 5-7 transaksi yang sama untuk kedua skenario)

          Pertanyaan Refleksi: Apa perbedaan hasil akhir (saldo dan total pengeluaran) dari kedua metode?

·      Jawaban :

Pencatatan Buku Kas Kecil Digital

Berikut adalah pencatatan transaksi kas kecil menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu Metode Imprest dan Metode Fluktuasi, dengan daftar transaksi yang sama.

 

Daftar Transaksi

1.    5 April: Pembentukan dana kas kecil: Rp1.000.000

2.    6 April: Pembelian materai dan perangko: Rp50.000

3.    8 April: Pembayaran tagihan kebersihan kantor: Rp120.000

4.    10 April: Pembelian alat tulis kantor (ATK): Rp80.000

5.    12 April: Biaya fotokopi dokumen: Rp35.000

6.    15 April: Pembelian air minum galon: Rp40.000

7.    17 April: Reimbursement transportasi staf: Rp75.000

 

Skenario A: Metode Imprest

Metode Imprest adalah sistem di mana dana kas kecil ditetapkan dalam jumlah tetap. Pengisian kembali dana dilakukan pada akhir periode atau saat saldo menipis, sebesar jumlah yang telah dikeluarkan.

Tanggal

Keterangan

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Saldo (Rp)

5 April

Pembentukan dana

1.000.000

-

1.000.000

6 April

Pembelian materai

-

50.000

950.000

8 April

Tagihan kebersihan

-

120.000

830.000

10 April

Pembelian ATK

-

80.000

750.000

12 April

Biaya fotokopi

-

35.000

715.000

15 April

Pembelian air minum

-

40.000

675.000

17 April

Transportasi staf

-

75.000

600.000

20 April

Pengisian Kembali

400.000

-

1.000.000

·      

·       Saldo Akhir: Rp1.000.000 (Saldo kembali ke jumlah awal setelah pengisian)

 

Skenario B: Metode Fluktuasi

Metode Fluktuasi adalah sistem di mana dana kas kecil tidak ditetapkan dalam jumlah tetap. Pengisian kembali dana dilakukan berdasarkan perkiraan kebutuhan di masa depan, dan jumlah saldo dapat berubah-ubah.

Tanggal

Keterangan

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Saldo (Rp)

5 April

Pembentukan dana

1.000.000

-

1.000.000

6 April

Pembelian materai

-

50.000

950.000

8 April

Tagihan kebersihan

-

120.000

830.000

10 April

Pembelian ATK

-

80.000

750.000

12 April

Biaya fotokopi

-

35.000

715.000

15 April

Pembelian air minum

-

40.000

675.000

17 April

Transportasi staf

-

75.000

600.000

20 April

Pengisian Kembali

600.000

-

1.200.000

 

·       Total Pengeluaran: Rp50.000 + Rp120.000 + Rp80.000 + Rp35.000 + Rp40.000 + Rp75.000 = Rp400.000

·       Saldo Akhir: Rp1.200.000 (Saldo berubah menjadi jumlah baru setelah pengisian)

 

Pertanyaan Refleksi

Perbedaan Hasil Akhir:

·       Total Pengeluaran: Total pengeluaran dari kedua metode sama, yaitu Rp400.000. Hal ini karena daftar transaksinya memang sama.

·       Saldo Akhir:

o   Pada Metode Imprest, saldo akhir selalu kembali ke jumlah awal (Rp1.000.000) setelah dana diisi kembali. Jumlah pengisiannya sama persis dengan total pengeluaran.

o   Pada Metode Fluktuasi, saldo akhir tidak tetap. Saldo awal (Rp1.000.000) ditambah dengan pengisian kembali (misalnya, Rp600.000) sehingga saldo akhir menjadi Rp1.200.000. Jumlah pengisian dapat disesuaikan dengan kebutuhan di periode berikutnya, bukan hanya berdasarkan pengeluaran sebelumnya.

 

LKPD 4: Menyusun Laporan Pertanggungjawaban

·         Tujuan: Menggabungkan data transaksi dan menyusun laporan kas kecil yang rapi.

·         Tugas: Gunakan data transaksi yang disediakan untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kas kecil selama dua minggu. Laporan harus mencakup:

o   Saldo awal

o   Total pengeluaran

o   Rincian pengeluaran per kategori

o   Saldo akhir

·         Tugas Tambahan: Berikan catatan dan rekomendasi perbaikan untuk periode selanjutnya berdasarkan laporan yang Anda buat.

·         Jawaban :

Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil

Berikut adalah laporan pertanggungjawaban kas kecil untuk periode dua minggu (1 - 15 Agustus 2025) di PT. Sukses Jaya.


Periode: 1 Agustus 2025 - 15 Agustus 2025 Nomor Laporan: KK/08/25/001 Pemegang Kas Kecil: [Nama Anda]

Ringkasan Laporan

Keterangan

Jumlah (Rp)

Saldo Awal

1.000.000

Total Penerimaan (Pengisian Dana)

0

Total Pengeluaran

780.000

Saldo Akhir

220.000

 

Rincian Pengeluaran

Berikut adalah rincian pengeluaran kas kecil berdasarkan kategori untuk mempermudah analisis.

Kategori Pengeluaran

Jumlah (Rp)

Administrasi Kantor

225.000

- Pembelian ATK

120.000

- Fotokopi Dokumen

55.000

- Biaya Materai

50.000

Operasional Harian

400.000

- Transportasi Staf

250.000

- Biaya Parkir dan Tol

150.000

Konsumsi

155.000

- Pembelian Air Minum Galon

50.000

- Snack Rapat

105.000

TOTAL PENGELUARAN

780.000

 

Catatan dan Rekomendasi Perbaikan

Berdasarkan laporan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan di periode berikutnya:

1.    Pengeluaran Paling Dominan: Kategori Operasional Harian (terutama transportasi staf) adalah pengeluaran terbesar dengan total Rp400.000, yang menghabiskan lebih dari setengah total pengeluaran. Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang signifikan terkait mobilitas staf.

2.    Saldo Cepat Menipis: Dengan saldo awal Rp1.000.000 dan total pengeluaran mencapai Rp780.000 dalam dua minggu, saldo akhir hanya tersisa Rp220.000. Ini menandakan bahwa dana kas kecil saat ini mungkin terlalu kecil untuk kebutuhan operasional harian perusahaan.

Rekomendasi:

·       Peningkatan Dana Kas Kecil: Saya merekomendasikan untuk menambah jumlah saldo awal kas kecil menjadi Rp1.500.000 atau Rp2.000.000 di periode berikutnya. Hal ini untuk menghindari risiko kehabisan dana di tengah periode dan memastikan kelancaran operasional.

·       Optimalisasi Pengeluaran Transportasi: Untuk pengeluaran transportasi yang tinggi, perusahaan bisa mempertimbangkan opsi lain seperti menggunakan layanan transportasi online yang terintegrasi atau menyiapkan kendaraan operasional untuk beberapa rute reguler yang sering digunakan. Dengan begitu, pengeluaran dapat dicatat secara digital dan lebih mudah dikontrol.

·       Validasi Dokumen: Pastikan setiap bukti pengeluaran, terutama bon atau kwitansi, memiliki stempel, tanda tangan, dan rincian yang jelas untuk meminimalkan risiko ketidakabsahan laporan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka 

·      Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran, Fase F. Jakarta: Kemendikbudristek.

·      Kusumawati, Dian. (2023). Teknologi Perkantoran Modern: Dari Otomasi hingga Kolaborasi Digital. Jakarta: Penerbit Erlangga.

·      Prasetya, Indra. (2021). Etika dan Profesionalisme di Lingkungan Kerja Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi.

·      Purnomo, Agus. (2022). Manajemen E-Office dan Sistem Informasi Perkantoran. Bandung: PT. Pustaka Indah.

·      Setiawan, Budi. (2023). Aplikasi Perkantoran Terpadu: Microsoft 365 dan Google Workspace. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

·      Tekno Kompas. (2024). Tren Terbaru Penggunaan AI dalam Otomasi Perkantoran. Diakses pada 25 Agustus 2025, dari https://tekno.kompas.com/read/tren-ai-otomasi-kantor.