Selasa, Juni 09, 2015

metode pengumpulan data dan analisis data

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................      i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................     ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................    iii
BAB I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ......................................................................     1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................     2
C.     Batasan Masalah ..................................................................................     2
D.    Tujuan Penulisan ..................................................................................     2
BAB II   PEMBAHASAN
A.    Pengumpulan Data ...............................................................................     3
1.    Pengertian Pengumpulan Data........................................................     3
2.    Metode Pengumpulan Data ...........................................................     3
B.     Analisis Data ........................................................................................     6
1.    Pengertian Analisis Data.................................................................     6
2.    Konsep Dasar Analisis Data ..........................................................     7
3.    Tahapan Pelaksanaan Analisis Data ...............................................   10
4.    Analisis Data Kualitatif .................................................................   15
5.    Analisis Data Kuantitatif ...............................................................   18
BAB III   PENUTUP
A.    Kesimpulan...........................................................................................   20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................   22




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakan Masalah
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangkai mencapai tujuan penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu di uji secara empiris, dan maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terhadap pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Dafinisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungan dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.
Indikator empiris menunjuk pada yang diamati dari variabel yang bersangkutan, dan pengukuran menunjuk pada kualitas yang diamati. Sehubungan dengan masalah pengukuran ini, harus disadari bahwa kita menghadapi obyek yang berbeda-beda yang mengakibatkan adanya variasi pengukuran.
Dalam penelitian kuantitatif tekhnik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan proposal.
Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel bila datanya ordinal maka statistik yang digunakan adalah korelasi spearman rank, sedangkan bila datanya interval atau ratio digunakan korelasi pearson product moment.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit. Memerlukan kerja intelektual yang tinggi.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak belum memasuki lapangan selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari metode penelitian ?
2.      Apa sajakah metode pengumpulan data ?
3.      Apakah pengertian dari analisis data ?
4.      Apa sajakah jenis-jenis analisis data ?
C.    Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka sangat perlu dilakukan pembatasan masalah agar tidak terjadi pelebaran masalah. Adapun masalah yang dikaji adalah tentang “metode pengumpulan data”
D.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang metode pengumpulan data dalam penelitia sekaligus analisisnya serta untuk menyempurnakan tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengumpulan Data
1.      Pengertian Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.
2.      Metode Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu         dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya.
Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer.
Untuk mencegah adanya data yang bias maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri. Selain diberikan teknik-teknik pengumpulan data (wawancara, obserview dan sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen (kuesioner), editing, coding dan sebagainya.
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.
Apabila data yang                 akan dikumpulkan adalah data yang menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya.
Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi product moment.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1)      Teknik Observasi :
Pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obje  penelitian.
2)      Teknik Komunikasi :
Pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.
3)      Teknik Kuesioner :
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.
4)      Wawancara :
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
5)      Dokumen :
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
6)      Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus mguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data denga berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data.
Triagulasi teknik berarti peniliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

B.     Analisis Data
1.      Pengertian Analisis Data
Data ialah bahan mentah yang perlu di olah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sementara perolehan data seyogyanya relevan, artinya data yang ada hubungannya langsung dengan masalah penelitian. Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan penelitian, karena kekeliruan memilih analisis dan perhitungan akan berakibat fatal pada kesimpulan, generalisasi atau interpretasi. Jenis data menurut jenisnya ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Tindak lanjut kegiatan peneliti sesudah pengumpulan data sangat bervariasi bentuknya tergantung dari bagaimana data yang terkumpul akan diorganisasikan.
Analisa data berasal dari gabungan dari dua buah kata yaitu “analisis” dan “data”. Analisis merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang, sehingga tidak jarang ditemui permasalah besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia (Suharto dan Iryanto, 1996), analisa yaitu uraian, kupasan dan data yaitu fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum dianalisis, seperti angka, nama dan sebagainya. Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan demikian, diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki.
Moleong (2007) dalam http://ardhana12.wordpress.com/ mendefinisikan analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja.
a.       Dari definisi tersebut diatas, analisa data dapat diartikan sebagai berikut :
Membandingkan dua hal atau nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya
( X – Y) = selisih, X / Y = rasio
b.      Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil, agar dapat :
1)      Mengetahui komponen yang menonjol (memiliki nilai ekstrim)
2)      Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya (dengan menggunakan angka selisih atau angka rasio)
3)      Membandingkan salah satu atau beberapa kkomponen dengan keseluruhan (secara persentase)
c.       Memperkirakan atau besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan /meramalkan kejadian lainnya.
2.      Konsep Dasar Analisis Data.
Menurut Patton (1980) dalam Lexy J. Moleong (2002) dalam http://ardhana12.wordpress.com/ menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor (1975) dalam http://ardhana12.wordpress.com/ mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi: Analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dari uraian tersebut di atas dapat kita garis bawahi bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif. Akhirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yaitu sudah meninggalkan lapangan. Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga, pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga masih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan adanya teori baru yang kemungkinan ditemukan.
Penelitian diadakan dengan satu tujuan pokok, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk mengungkap fenomena social atau alami tertentu. Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti merumuskan hipotesa, mengumpulkan data, memproses data membuat analisa dan interpretasi. Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam menganalisa data biasanya menggunakan statistik yang dapat menyederhanakan data penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Setelah data dianalisa dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus diinterpretasi untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian.
Secara umum penelitian dibagi menjadi 2 macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan data-data berupa angka-angka yang kemudian dianalisis sedemikian rupa menggunakan rumus-rumus tertentu secara eksakta. Penelitian kuantitatif menggunakan logika deduktif verifikatif. Pada penelitian konvensional yang menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, prosesnya berlangsung linear. Bermula dari perumusan masalah, kemudian perumusan hipotesis, penyusunan alat pengukuran, selanjutnya kegiatan pengumpulan data, baru kemudian dilakukan analisis data dan akhirnya penulisan laporan penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan logika induktif abstraktif, suatu logika yang bertitik tolak dari “khusus ke umum”, bukan menggunakan data-data berupa angka-angka tetapi merupakan data yang diperoleh dari pendapat setiap orang tentang masalah yang sedang ditelitinya. Dalam analisa data kualitatif bukan berarti tidak bias menggunakan data-data kuantitatif yang berupa angka-angka. Data-data kuantitatif dapat digunakan dalam mengembangkan analisis data kualitatif, namun hanya pada batas-batas tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam analisis kualitatif.
Bentuk-bentuk analisa data adalah sebagai berikut :
a.      Analisa Kuantitatif
Analisa yang menggunakan alat analisa bersifat kuantitatif, dimana alat yang digunakan berupa model-model (ex. Matematika) dengan hasil yang disajikan berupa angka-angka yang kemudian diuraikan/dijelaskan atau diinterpretasikan dalam suatu uraian.
b.      Analisa Kualitatif
Analisa Kualitatif terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsira.
Kegiatan analisis data dalam penelitian memiliki beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:
a.       Data dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah penelitian
b.      Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian
c.       Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian
d.      Bahan untuk membuat keseimpulan serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
c.       Tahapan Pelaksanaan Analisis Data
Setelah data diperoleh dari lapangan dan disajikan sedemikian rupa, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam melakukan analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yang setiap tahap saling berkaitan satu sama lain. Tahap analisis data dalam tahapan pekerjaan analisis adalah proses mengidentifikasi elemen demi elemen kebutuhan data suatu fungsi. Elemen-elemen data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi sebuah record dan suatu struktur data dibuat untuk menunjukkan ketergantungan data. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
Sehubungan dengan uraian tentang proses analisia dan penafsiran data di atas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok persoalan sebagai berikut: Pemerosotan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksaan keabsahan data, kemudian diakhiri dengan penafsiran data. Dalam melakukan proses/olah data dengan melakukan analisis data memfokuskan kepada 2 aspek, yaitu data yang saat ini digunakan dan data yang akan atau mungkin dibutuhkan pada masa mendatang.
a.      Pemerosotan Data
1)      Tipelogi satuan
Satuan atau unit adalah satuan suatu latar sosial. Pada dasarnya satuan ini merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data. Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Lexy (2002), satuan kehidupan sosial merupakan kebulatan di mana seseorang mengajukan pertanyaan. Linciln dan Guba (1985) menamakan satuan itu sebagai satuan informasi yang berfungsi untuk menentukan atau mendefinisikan kategori. Sehubungan dengan itu, Patton, (1987) membedakan dua jenis tipe satuan yaitu (1) tipe asli dan (2) tipe hasil konstruk analisis. Patton menyatakan bahwa tipe asli inilah yang menggunakan prespektif emik dan antropologi. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa prilaku sosial dan kebudayaan hendaknya dipelajari dari segi pandangan dari dalam dan definisi prilaku manusia. Jadi, konseptualisasi satuan hendaknya ditemukan dengan menganalisis proses kognitif orang-orang yang diteliti, bukan dari segi entosentrisme peneliti. Pendekatan ini menuntut adanya analisis kategori verbal yang digunakan oleh subjek untuk merinci kompleksitas kenyataan ke dalam bagian-bagian. Patton, menyatakn bahwa secara fundamental maksud penggunaan bahasa itu penting untuk memberikan ”nama” sehingga membedakan dengan yang lain dengan ”nama” yang lain pula. Setelah ”label” tersebut ditemukan dari apa yang dikatakan oleh subjek, tahap berikutnya ialah berusaha menemukan ciri atau karakteristik yang membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain.Untuk itu, tipelogi asli ini merupakan kunci bagi peneliti untuk memberikan nama sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan dihayati oleh para subjek dan dihendaki oleh latar peneliti.
2)      Penyusunan satuan
Langkah pertama dalam pemerosotan satuan ialah analisis hendaknya membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data yang sudah terkumpul. Setelah itu, usahakan agar satuan-satuan itu diidentifikasi. Peneliti memasukan ke dalam kartu indeks. Penyusunan satuan dan pemasukan ke dalam kartu indeks hendaknya dapat dipahami oleh orang lain. Pada tahap ini analisis hendaknya jangan dulu membuang satuan yang ada walaupun mungkin dianggap tidak relevan.
3)      Kategorisasi
a)      Fungsi dan prinsip kategorisasi
Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu. Selanjutnya Linclon dan Guba menguraikan kategorisasi adalah (1) mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat kedalam bagian-bagian isi yang secara jelas berkaitan, (2) merumuskan aturan yang menguraikan kawasan kategori dan yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan inklusi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data, dan (3) menjaga agar setiap kategori yang telah disusun satu dengan yang lain megikuti prinsip taat asas.
b)     Langkah-langkah kategorisasi
Metode yang digunakan dalam kategorisasi didasarkan atas metode analisis komparatif yang langkah-langkahnya dijabarkan atas sepuluh langka, yang mana langkah yang terakhir adalah analisis harus menelah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai ada yang terlupakan. Setelah selesai di analisis, sebelum menafsirkan penulis wajib mengadakan pemeriksaan terhadap keabsahan datanya, pemeriksaan itu dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data.

b. Keabsahan data
Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan (crebility) dengan teknik trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman sejawat (Moleong, 2004). Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada (Moleong,200). Trigulasi yang digunakan adalah trigulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data hasil obserfasi, hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada penerapan metode bantuan alat pada efektif membaca . Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang diteliti, rinci dan terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang diikuti dengan kegiatan wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan teman sejawat/kolega dilakukan dalam bentuk diskusi mengenai proses dan hasil penelitian dengan harapan untuk memperoleh masukan baik dari segi metodelogi maupun pelaksanaan tindakan. Untuk menganalisis data kita dapat memperoleh dari:
1.      Analisis Event
Suatu event data adalah sesuatu yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui tentang dan mana yang harus dicatat dalam catatan perusahaan, yaitu arsip (file) perusahaan. Suatu event dapat secara ekstrenal atau internal dihasilkan dan mungkin terjadi melalui beberapa tindakan yang diambil atau sebagai hanya hasil dari bagian waktu.
Keberadaan event data dicatat dengan berbagai cara. Analisis event data menentukan apakah informasi harus disimpan apa adanya sehingga event dapat dipanggil kembali atau ditindaklanjuti. Harus juga menetukan bagaimana event tersebut dapat diketahui oleh perusahaan, sehingga dapat memicu kesadaran perusahaan atas event tersebut.
2.      Analisis Transaksi
Analisis transaksi berpasangan dengan analisis event data. Analisis transaksi melihat pembawa data yang menggerakan data dan informasi di dalam perusahaan. Beberapa transaksi dapat dihasilkan oleh eksternal, dan sebagian lagi oleh internal.
3.      Analisis Dokumen dan Formulir
Analisis dokumen dan formulir adalah bagian dari analisis event dan transaksi, dengan melihat ke dalam formulir dan dokumen yang membawa data perusahaan. Tujuannya adalah untuk menentukan seluruh asal data dan apakah perusahaan menyimpan dan menggunakan data dari formulir-formulir dan dokumen-dokumen dengan cara yang paling efisien. Analisis dokumen dan formulir juga melihat apakah formulir dan dokumen dirancang dengan baik; sehingga data dapat diidentifikasi secara benar; apakah cukup ruang dalam formulir untuk data yang harus dituliskan; apakah data dikelompokkan dalam formulir dengan benar; apakah cukup salinan formulir; bagaimana, kapan, dan di mana diisinya? Apakah formulir disimpan dalam jangka waktu yang memadai, apakah diisi dan diindeks dengan benar , dan apakah formulir-formulir tersebut dapat diperoleh kembali dalam tenggang waktu yang masuk akal?
4.      Analisis Laporan
Analisis laporan mengkonsentrasikan kepada luaran (output) dari hasil pemrosesan data, dengan mengabaikan apakah pemrosesan/pembuatan laporan tersebut manual atau diotomasi. Laporan memberikan pengguna dengan informasi yang menutupi kepentingan kepada kegiatannya.
Analis harus menentukan apakah seluruh laporan yang diterima oleh pengguna diperlukan dan apakah laporan-laporan tersebut akurat, tepat waktu (timely), dan lengkap. Isi laporan dan dokumentasi harus dianalisis untuk menentukan apakah pemahaman pengguna laporan dengan isi laporan sesuai dengan laporan yang sebenarnya ada. Analis harus juga menentukan apakah pengguna menerima report dengan cukup detail atau sangat detail, dan apakah sudah cukup akurat atau lengkap secara keseluruhannya.
d.      Analisis Data Kualitatif
Menurut Miles (1992) dalam http://aflahchintya23.wordpress.com/ analisis data kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a.     Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ”kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, setelah peneliti di lapangan, sampai laporan tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan final dapat diambil dan diverifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasi dengan berbagai cara; seleksi, ringkasan, penggolongan, dan bahkan ke dalam angka-angka.
b.    Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan ke dalam suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
c.     Verifikasi dan Kesimpulan
Begitu matriks terisi, maka kesimpulan awal dapat dilakukan. Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, prinsip pokok teknik analisanya ialah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Prosedur analisa data kualitatif dibagi dalam 5 langkah, yaitu:
1)    Mengorganisasi data :
Cara ini dilakukan dengan membaca berulangkali data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan membuang data yang tidak sesuai
2)    Membuat kategori, menentukan tema dan pola :
langkah kedua ialah menentukan kategori yang merupakan proses cukup rumit karena peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada ke dalam suatu kategori dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat secara jelas.
3)    Menguji hipotesa yang muncul denagn menggunakan data yang ada:
setelah proses pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya suatu hipotesa dan mengujinya dengan menggunakan data yang tersedia.
4)    Mencari eksplanasi alternatif data :
proses berikutnya ialah peneliti memberikan keterangan yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan data tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data tersebut.
5)    Menulis laporan: penulisan laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak terpisahkan. Dalam laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa, dan kalimat serta pengertian secara tepat yang akan digunakan untuk mendeskripsikan data dan hasil analisanya. 
Menurut Sanapiah (1990) dalam Bungin (2006), model lainnya untuk melakukan analisa data kualitatif ialah dengan menggunakan:
a.    Analisa domain
Analisa domain berguna untuk mencari dan memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat secara menyeluruh. Hasil yang diharapkan ialah pengertian di tingkat permukaan mengenai doamain tertentu atau kategori-kategori konseptual. Contoh: domain dalam dunia seni mencakup: seni lukis, seni tari, seni ukir dan desain komunikasi visual.
b.    Analisa taksonomi
Analisa taksonomi didasarkan pada fokus terhadap salah satu domain (struktur internal domain) dan pengumpulan hal-hal /elemen yang sama.
c.     Analisa komponensial
Analisa komponensial menekankan pada kontras antar elemen dalam suatu domain; hanya karakteristik-karakteristik yang berbeda saja yang dicari.
d.    Analisa tema kultural
Cara melakukan analisa tema kultural ialah dengan mencari benang merah yang ada yang dikaitkan dengan nilai-nilai, orientasi nilai, nilai dasar/utama, premis, etos, pandangan dunia dan orientasi kognitif. Analisa berpangkal pada pandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh (keseluruhan), tidak terpecah-pecah; oleh karena itu peneliti dalammenganalisa data sebaiknya menggunakan pendekatan yang utuh (holistic approach).
e.     Analisa komparasi konstan (Grounded Theory Research). 
Cara melakukan analisa komparasi konstan adalah sebagai berikut:
1)      Mengumpulkan data untuk menyusun/menemukan suatu teori baru.
2)      Berkonsentrasi pada deskripsi yang rinci mengenai sifat atau ciri dari data yang dikumpulkan untuk menghasilkan pernyataan teoritis secara umun.
3)      Membuat hipotesa jalinan hubungan antara gejala yang ada, kemudian mengujinya dengan bagian data yang lain.
4)      Didasarkan dari akumulasi data yang telah dihipotesakan, peneliti mengembangkan suatu teori baru.
5.    Analisis Data Kuantitatif
Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat. Jika Anda meramalkan cuaca mendasarkan pada pengalaman, maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun jika, ramalan didasarkan pada model matematika, maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Keputusan penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk adalah contoh lain pendekatan kuantitatif, sedang jika didasarkan pada hasil wawancara untuk mengetahui kepribadian dan motivasi maka pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Untuk kasus yang lebih kompleks tentu saja dibutuhkan model matematika yang lebih rumit. Telah banyak model analisis kuantitatif yang dikembangkan dalam pengambilan keputusan.
a.    Proses Analisis Kuantitatif
Secara umum, semua metode kuantitatif akan mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

BAB III                    
                                                              PENUTUP

Kesimpulan
 
Pengumpulan data
a.    Pengertian
Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara atau alat bantu yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.
b.   Metode pengumpulan data
a.      Teknik Observasi :
Pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obje  penelitian.
b.      Teknik Komunikasi :
Pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.
c.       Teknik Kuesioner :
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.
d.      Wawancara :
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
e.       Dokumen :
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
f.       Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus mguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data denga berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data.
Analisis data
a.      Pengertian
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan dengan cara mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Penyajian data dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum informasi yang terkandung dalam data. Di samping itu, teknik penyajian ini dimaksudkan untuk memperindah tampilan dari suatu laporan penelitian.
b.      Jenis-jenis analisis data
Terdapat dua jenis analisis data yaitu analisi data kualitatif dan analisis data kuantitatif, secara umum tahapan pelaksanaan analisis data adalah data-data yang diperoleh dari pengamatan di lapangan kemudian dibaca, dipelajari, dan ditelaah kemudian mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi atau membuat rangkuman yang inti, selanjutnya menyusunnya dalam satuan-satuan. dan kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Sisfo.itd.ac.id (30/9/2013)
www.slideshare.net (30/9/2013)
perpustakaancyber.blogspot.com (30/9/2013)
Prof. Dr. Sugiyono, “metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, bandung, 2010
Prof. Dr. Riyanto Yamim, M.Pd, “metode penelitian pendidikan kualitatif dan kuantitatif, unesa university press, 2007
Belajarpsikologi.com (1/10/2013)
http://aflahchintya23.wordpress.com