Kiat Menyimpan ASI Bagi Wanita Karir
Kiat menyimpan air susu ibuWanita karir yang baru memiliki bayi sering repot dengan masalah ASI (air susu ibu). Mereka ingin memberi asi eksklusif pada si buah hati selama 6 bulan, namun apa daya kantor hanya memperbolehkan cuti maksimal 3 bulan. Terpaksa deh, jika ingin tetap memberi bayi dengan asi eksklusif maka asi harus diperah dahulu dan disimpan sebagai cadangan buat diminum bayi nantinya.
Menyimpan asi yang baru diperah (ASIP) pastinya tidak boleh sembarangan, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Seperti diketahui air susu ibu merupakan makanan yang kaya dengan gizi namun mudah rusak. Karena itu ada kiat penyimpanan asi yang spesifik yang berbeda dengan penyimpanan lainnya. Bahkan mulai dari proses memerah asi, penyimpanan, sampai saat susu tersebut diberikan pada si bayi. Semua itu agar air susu ibu tetap terjaga kualitasnya dan nilai gizi yang terdapat pada asi tidak berkurang.
Intinya, status sebagai wanita karir bukanlah hambatan untuk memberi si bayi dengan susu terbaik yakni asi eksklusif. Nah, apa saja yang harus diperhatikan dalam proses penyimpanan asi ? Berikut beberapa kiat menyimpan asi yang mungkin berguna :
Selama 6 bulan bayi sudah terbiasa minum susu langsung dari puting susu ibunya. Jadi pada tahap awal, bayi biasanya tidak mau minum asi pakai dot atau botol susu. Karena itu lakukan pengenalan terlebih dahulu tentang bagaimana cara memakai botol susu.
Setelah asi dipompa, segera simpan ASIP tersebut di kulkas atau lemari pendingin agar kualitasnya tetap terjaga. Sebaiknya perubahan suhunya bertahap dan tidak terlalu drastis.
Pada kulkas suhu normal daya tahan asi bisa sampai 3 – 7 hari. Jika disimpan di freezer tahan sampai 8 hari. Usahakan menyimpan jangan terlalu lama, semakin singkat semakin baik.
Menyimpan asi di kulkas sebaiknya memakai botol asi khusus. Botol susu yang dianjurkan adalah 25 – 100 ml karena lebih praktis. Jangan isi botol sampai penuh, cukup 75 % dari volume botol.
Jika lebih dari satu botol, beri data tanggal dan jam asi di perah pada botol susu tersebut. Prinsipnya first in first out, mana botol asi yang diisi lebih awal itulah yang diberikan terlebih dahulu.
Jangan lupa asi yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan lagi. Dan asi yang sudah dihangatkan tidak boleh dihangatkan lagi. Asi yang sudah dicairkan hanya tahan 24 jam.
Mencairkan asi juga harus bertahap tidak boleh dengan drastis. Misalnya tidak boleh ditaruh diatas wadah air panas atau dimasukkan microwave. Keduanya bisa merusak kualitas asi.
Mungkin ada sedikit perubahan warna pada asi (misalnya sedikit kecoklatan) namun itu wajar. Mungkin juga ada sedikit lapisan lemak yang terpisah, goyangkan saja botol susunya sebelum diberikan pada bayi.
Daya tahan penyimpanan asi
Daya tahan ASI yang disimpan di lemari pendingin berbeda-beda tergantung suhunya. Semakin dingin suhunya maka semakin tahan lama. Berikut ini gambaran daya tahan penyimpanan air susu ibu dengan tetap menjaga kualitas susu menurut standar Organisasi Laktasi Internasional :
• Suhu ruang (19 – 22 °C ) : daya tahan asi 4 – 10 jam.
• Kulkas bawah (0 – 4 °C) : daya tahan asi 2 – 3 hari.
• Freezer kulkas satu pintu (suhu < 4°C ) : Asi tahan sampai 2 minggu.
• Freezer kulkas dua pintu (suhu < 4 °C ) : daya tahan asi sampai 3 – 4 bulan.
• Freezer khusus ( suhu -19 °C) : Asi tahan sampai 6 bulan
Kadang-kadang setiap lembaga memiliki versi berbeda mengenai daya tahan penyimpanan asi ini. Jika demikian halnya, maka gunakan versi yang paling moderat sebagai acuan agar lebih aman.
Akhirnya, menyimpan asi merupakan alternatif yang baik bagi wanita karir. Yakni agar program asi eksklusif selama 6 bulan untuk bayi tercinta bisa terlaksana.
@http://info-kesehatan.net/