KECERDASAN INTERPERSONAL DAN VISUAL SEPASIAL
A.KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
Kecerdasan interpersonal juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai suatu hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya. Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
Kecerdasan Interpersonal ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial,selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani perselisihan antarteman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya.
Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah dapat memunculkan konflik interpersonal. Hal ini ditegaskan oleh Sullivan dalam Chaplin (2000:257) bahwa penyakit mental dan perkembangan kepribadian terutama sekali lebih banyak ditentukan oleh interaksi interpersonalnya daripada oleh faktor-faktor konstitusionalnya.
Kecerdasan interpersonal, berhubungan dengan kemampuan untuk bisa mengerti dan menghadapi perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli berkomunikasi dan pintar mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya baik dalam memahami perasaan dan motif orang lain.
Cirri-ciri lain dari kecerdasan interpersonal adalah : suka bersosialisasi dengan teman seusianya, berbakat menjadi pemimpin, menjadi anggota klub, panitia, atau kelompok informal di antara teman seusianya, mudah bergaul , senang mengajari anak-anak lain secara informal, suka bermain dengan teman seusianya, mempunyai dua atau lebih teman dekat, memiliki empati yang baik atau memberi perhatian lebih kepada orang lain, banyak disukai teman dan dapat memahami maksud orang lain walaupun tersembunyi.
Dr. Howard Gardner adalah tokoh yang mengembangkan tentang kecerdasan ganda. Yang salah satunya adalah tentang kecerdasan interpersonal, berikut ini akan di bahas tentang apa itu kecerdasan interpersonal. DEFINISI KECERDASAN INTERPERSONAL Kecerdasan interpersonal atau bisa dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi menang-menang atau menguntungkan.
Inteligensi Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intense, motivasi, watak, temperament orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara. Isyarat dari orang lain juga masuk dalam inteligensi ini. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita, kecerdasan ini adalah kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak. Kecerdasan Sosial merujuk pada spectrum yang merentang dari secara instan merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya.
DIMENSI-DIMENSI KECERDASAN INTERPERSONAL Kecerdasan Interpersonal ini mempunyai tiga dimensi utama, yaitu
a) social sensitivity,
b) social insight, dan
c) social communication (Anderson, 1999).
Perlu di ingat bahwa ketiga dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan ketiganya saling mengisi satu sama lainnya. Kecerdasan interpersonal ini merupakan kecerdasan yang lebih bersifat cristalized menurut konsep yang dikemukakan oleh Cattel (Azwar, 1973). Berikut ini tiga dimensi kecerdasan interpersonal :
1)social sensitivity (sensitivitas sosial). Kemampuan untuk mampu merasakan dan mengamati reaksi-reaksi atau perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun non verbal. Anak yang memiliki sensivitas yang tinggi akan mudah memahami dan menyadari adanya reaksi-reaksi tertentu dari orang lain, entah reaksi tersebut positif ataupun negatif.
2)social insight Kemampuan seseorang untuk memahami dan mencari pemecahan masalah yang efektiff dalam satu interaksi sosial, sehingga masalah-masalah tersebut tidak menghambat apalagi menghancurkan relasi sosial yang telah di bangun. Di dalamnya juga terdapat kemampuan dalam memahami situasi sosial dan etika sosial sehingga anak mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi tersebut. Fondasi dasar dari social insight ini adalah berkembangnya kesadaran diri anak secara baik. Kesadaran diri yang berkembang ini akan membuat anak mampu memahami keadaan dirinya baik keadaan internal maupun eksternal seperti menyadari emosi-emosinya yang sedang muncul, atau menyadari penampilan cara berpakaiannya sendiri, cara berbicaranya dan intonasi suaranya.
3)social communication Penguasaan keterampilan komunikasi sosial merupakan kemampuan individu untuk menggunakan proses komunikasi dalam menjalin dan membangun hubungan interpersonal yang sehat. Dalam proses menciptakan, membangun dan mempertahankan relasi sosial, maka seseorang membutuhkan sarananya. Tentu saja sarana yang digunakan adalah melalui proses komunikasi, yang mencakup baik komunikasi verbal, non verbal maupun komunikasi melalui penampilan fisik. Keterampilan komunikasi yang yang harus dikuasai adalah keterampilan mendengarkan afektif, keterampilan berbicara efektif, keterampilan public speaking dan keterampilan menulis secara efektif (Anderson, 1999).
KARAKTERISTIK KECERDASAN INTERPERSONAL Karakteristik anak yang memiliki kecerdasan interpersoanal yang tinggi yaitu :
1.Mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif,
2.Mampu berempati dengan orang lain atau memahami orang lain secara total,
3.Mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa berkembang semakin intim/mendalam/penuh makna
4.Mampu menyadari komunikasi verbal maupun non verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain sensitive terhadap perubahan sosial dan tuntutan-tuntutannya.
5.Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution serta yang paling penting adalah mencegah munculnya masalah dalam relasi sosialnya
6.Memiliki keterampilan komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara efektif. Termasuk di dalamnya mampu menampilkan penampilan fisik yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya.
Cara mengembangkan Kecerdasan interpersonal pada anak usia dini, adalah sebagai berikut:
A.Mengasah kepekaan simpati dan empati
1.Pilih siapa
Merupakan permainan memilih teman yang paling di sukai dengan memberikan tanda pemilihan, seperti bunga atau tanda suka. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan bersimpati anak pada orang lain.
2.Diberi apa
Permainan di beri apa merupakan kegiatan simbolis memberikan sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan bersimpati kepada sesama. Selain itu, kemampuan berbagi dan berjiwa sosial juga turut di kembangkan melalui permainan ini.
3.Kalau aku jadi dia
Kalau aku jadi dia merupakan kegiatan mengendalikan diri menjadi orang lain untuk melihat pikiran dan perasaan orang lain. Kegiatan ini bertujuan merangsang kemampuan berempati anak. Kegiatan ini juga menciptakan cikal bakal kemampuan melihat perspektif orang lain.
4.Apa maunya
Apa maunya merupakan kegiatan menembak apa yang di butuhkan dan di inginkan oleh orang lain. Kegiatan ini bertujuan mengasah kepekaan dan empati anak serta mengembangkan kemampuan menangkap maksud dan motivasi orag lain.
B.Bekerja sama
1.Mengangkat kardus besar
Mengangkat kardus besar merupakan proyek sederhana memindahkan kardus besar (bekas televisi, magic jar, atu almari es) dari satu tempat ke tempat lain. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan bekerja sama anak.
2.Selang bambu
Selang bambu merupakan kegiatan menyirami tanaman atau menyirami halaman dengan menggunakan bambu yang di belah.Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan bekerja sama anak dalam menyelesaikan suatu tugas.
3.Pasar-pasaran
Pasar-pasaran merupakan bermain peran yang bertujuan mengembangkan kemampuan berinteraksi antar anak.
4.Kondektur-kondekturan
Kondektur-kondekturan bertujuan mengembangkan kemampuan bermain peran dan berinteraksi antar anak dengan satu tujuan, yakni bekerja sama antara kondektur, sopir, dan penumpang.
C.Berbagi Rasa
Berbagi rasa merupakan salah satu indikator kecerdasan interpersonal yang melibatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.
1.Cerita Pengalaman
Menceritakan pengalaman merupakan kegiatan menyampaikan pikiran dan perasaan yang dialami dengan kata-kata di hadapan orang lain. Kegiatan ini bertujuan merangsang kemampuan anak berbagi rasa dengan orang lain.
2.Menghibur Teman
Menghibur teman merupakan kegiatan memahami masalah orang lain dan memberikan perhatian atau menghiburnya agar tidak bersedih. Kegiatan ini bertujuan mengasah kemampuan bersimpati dan berbagi rasa.
3.Adil Tidak
Prinsip keadilan terkandung dalam berbagi rasa. Peran pembicaraan dan pendengaran saling berganti, mencurahkan isi hati dan memahami masalah orang lain penting untuk diseimbangkan. Anak-anak perlu diyakinkan bahwa dalam berbagi rasa perlu ada keadilan. Adil tidak merupakan kegiatan memahamkan prinsipkeadilan pada anak melalui dialog dan bercakap-cakap. Kegiatan ini bertujuan merangsang kemampuan berbagi peran pada anak-anak.
D.Menjalin Kontak
Kemempuan menjalin kontak menunjukkan kecerdasan interpersonal yang tinggi. Anak-anak didorong untuk memiliki keberanian dan kemauan untuk menjalin kontak dan membina hubungan baik dengan orang.
1.Memuji
Memuji merupakan tindakan memberikan apresiasi berupa kata-kata terhadap orang lain untuk menimbulkan rasa senang. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan menjalin kontakdengan anak-anak.
E.Mengorganisasi Teman
Anak mampu menempatkan teman-teman sebayanya sesai peran yang tepat.
1.Memimpin Proyek
Kegiatan proyek bertujuan mengembangkan kemampuan anak mengorganisasi teman sebayanya melalui kegiatan merencanakan dan melaksanakan suau proyek.
2.Permainan jurit
Permainan jurit adalah kegiatan bermain dibawah pimpinan seorang anak dalam kelompok dan bertjuan mencapai suatu tujuan. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan anak memandu kelompok dan memupuk rasa percaya anak pada pemimpinnya.
F.Menebak Suasana Hati
Anak memiliki kemampuan menangkap suasana hati orang lain.
1.Hati Senang Hati Kacau
Merupakan kegiatan belajar menebak suasana hati seseorang dengan memperhatikan ciri informasi yang diberikan. Kegiatan ini bertujuan menstimulasi kemampuan anak menangkap suasana hati orang lain.
G.Memotivasi orang lain
Anak dapat memotivasi orang lain.
1.Jadi Suporter
Merupakan kegiatan memberikan dukungan berupa kata-kata untuk membangkitkan semangat kepada teman atau klub yang disukainya.Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan anak dalam memotivasi orang lain.
2.Mendukung Teman
Merupakan kegiatan memberikan dukungan berupa kata-kata atau tindakan untuk menimbulkan semangat pada orang atau keompok. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan memberikan motivasi kepada orang lain.
Cara lain untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak :
1.Mengembangkan dukungan kelompok
2. Menetapkan aturan tingkah laku
3.Memberi kesempatan bertanggung jawab dirumah
4.Bersama-sama menyelesaikan konflik
5.Melakukan kegiatan sosial dirumah
6.Menghargai perbedaan pendapat
7.Menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragaman budaya lingkungan sosial
8.Melatih kesabaran menunggu giliran bicarra
H.KECERDASAN VISUAL SPASIAL
Kecerdasan ini merupakan kemampuan memahami bangun tiga dimensi (ruang secara tepat). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang dan hubungan antar unsur-unsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan membeyangkan, dan menyampaikan ide dalam bentuk gambar dua mapun tiga dimensi. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan visual-spasial adalah:
1)Mengenal bentuk, misalnya bentuk-bentuk geometri (bola, lingkaran, balok, wajik, segitiga, kubus, dll)
2)Mengenal warna
3)Membuat bentuk atau rancang bangun
Kecerdasan visual spasial Memuat kemampuan seorang anak untuk memahami secara lebih mendalam mengenai hubungan antara objek dan ruang. Anak-anak ini memiliki kemampuan menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya, atau menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi. Setelah dewasa biasanya mereka akan menjadi pemahat, arsitek, pelukis, desainer, dan profesi lain yang berkaitan dengan seni visual.
Psikolog perkembangan anak dari Klinik Anakku, Ike R Sugianto mengatakan cerdas visual spasial adalah kemampuan memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual. Anak dengan kecakapan ini mampu menerjemahkan bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Pemahaman tata letak, arah dan posisi yang baik juga bagian dari kecerdasan ini. “Anak yang cepat menghapal jalan di usia 3-4 tahun bisa dikatakan cerdas visual spasial,” katanya.
Anak dengan kecerdasan ini, lanjutnya, bisa terlihat anak mudah dan cepat memahami konsep visual-spasial serta terlihat antusias ketika melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan ini seperti bermain puzzle, lego, balok-balok, menggambar dan mewarnai dan membuat peta. Misalnya ketika anak Anda berusia 4-5 tahun diminta membangun rumah-rumahan dari balok, jangan kaget melihatnya
menyusun balok dengan tepat dan cepat tanpa bantuan pola atau contoh gambar.
Menurut Howard Gardner, profesor pendidikan dari Harvard University, AS, dalam bukunya Multiple Intelligences, anak yang memiliki kepintaran visual akan dapat menyelesaikan masalah ruang (spasial). Anak mampu mengamati dunia spasial secara akurat, bahkan membayangkan bentuk-bentuk geometri dan tiga dimensi, serta kemampuan memvisualisasikan dengan grafik atau ide tata ruang (spasial). “Anak dengan kecerdasan visual spasial adalah pengamat dunia, mereka peka terhadap tanda-tanda alam dan mengamatinya secara menyeluruh,” ujarnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Gardner, orang-orang yang memiliki kepintaran visual spasial ini lebih banyak dipengaruhi otak kanan, yaitu bagian otak yang bertugas memproses ruang. Namun, sambung Gardner, kecerdasan ini bukan hanya anugerah semata dari Tuhan Yang Maha Esa tapi juga bisa ditumbuhkan. Asalkan orangtua bisa menstimulasi kemampuan ini melalui beragam kegiatan. Biasanya anak tipe ini sangat menggemari permainan-permainan ‘melihat melalui pikiran’ seperti menggambar atau membayangkan obyek dan permainan acting atau berpura-pura. “Latihan bisa diterapkan saat anak di usia balita awal lewat kegiatan sehari-harinya.
Cara mengembangkan kecerdasan visual spasial pada anak :
1.Menggambar dan menulis
2.Mencoret-coret
3.Menyanyi, mengenal dan membayangkan suatu konsep
4.Membuat prakarya
5.Mengunjungi berbagai tempat
6.Melakukan permainan konstruktif dan kreatif
7.Mengatur dan merancang
Komponen Kecerdasan Visual Spasial
Komponen inti dari kecerdasan visual spasial adalah kepekaan pada garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan, bayangan, harmoni, pola dan hubungan antar unsur tersebut. Komponen lainnya adalah kemampuan membayangkan mempresentasikan ide secara visual dan spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat. Komponen inti dari kecerdasan visual spasial benar-benar bertumpu pada ketajaman melihat bdan ketelitian pengamatan.
Indikator Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini
1.Anak menonjol dalam kemampuan menggambar, mampu menunjukkan detil unsur daripada anak-anak sebayanya.
2.Anak memiliki kepekaan terhadap warna, cepat mengenali warna , serta cepat dan mampu memadukan warna dengan lebih baik daripada anak-anak sebayanya.
3.Anak suka menjelajah lokasi di sekitarnya dan memperhatikan tata letakbenda-benda disekitarnya, sertacepat menghafal letak benda-benda.
4.Anak menyukai balok atau benda lain untuk membuat suatu bangun.
5.Anak suka melihat-lihat dan memperhatikan buku yang berilustrasi atau buku-buku penuh gambar.
6.Anak suka mewarnai berbagai gambar yang ada di buku, menebalkan garisnya dan menirunya.
7.Anak menikmati bermain kolase dari berbagai unsur
8.Anak memperhatikan berbagai jenis grafik, peta dan diagram.
9.Anak menikmati foto-foto dialbum
10.Anak senang bercerita tentang mimpinya.
11.Anak senang dengan profesi yang terkait dengan penggunaan kecerdasan visual spasial secara optimal seperti pelukis.
12.Anak dapat merasakan pola-pola sederhana dan mampu menilai pola mana yng lebih bagus dari pola lainnya.
BAB III
PENUTUP
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
Cirri-ciri lain dari kecerdasan interpersonal adalah : suka bersosialisasi dengan teman seusianya, berbakat menjadi pemimpin, menjadi anggota klub, panitia, atau kelompok informal di antara teman seusianya, mudah bergaul , senang mengajari anak-anak lain secara informal, suka bermain dengan teman seusianya, mempunyai dua atau lebih teman dekat, memiliki empati yang baik atau memberi perhatian lebih kepada orang lain, banyak disukai teman dan dapat memahami maksud orang lain.
Cara lain untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak :
9.Mengembangkan dukungan kelompok
10. Menetapkan aturan tingkah laku
11.Memberi kesempatan bertanggung jawab dirumah
12.Bersama-sama menyelesaikan konflik
13.Melakukan kegiatan sosial dirumah
14.Menghargai perbedaan pendapat
15.Menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragaman budaya lingkungan sosial
16.Melatih kesabaran menunggu giliran bicarra
Kecerdasan visual spasialmerupakan kemampuan memahami bangun tiga dimensi (ruang secara tepat). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang dan hubungan antar unsur-unsur tersebut.
. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan visual-spasial adalah:
1)Mengenal bentuk, misalnya bentuk-bentuk geometri (bola, lingkaran, balok, wajik, segitiga, kubus, dll)
2)Mengenal warna
3)Membuat bentuk atau rancang bangun
Cara mengembangkan kecerdasan visual spasial pada anak :
8.Menggambar dan menulis
9.Mencoret-coret
10.Menyanyi, mengenal dan membayangkan suatu konsep
11.Membuat prakarya
12.Mengunjungi berbagai tempat
13.Melakukan permainan konstruktif dan kreatif
14.Mengatur dan merancang
Daftar Pustaka
http://tizarrahmawan.wordpress.com/2009/12/10/kecerdasan-interpersonal/
http://khairudicyber.blog.friendster.com/kecerdasan/kecerdasan-interpersonal/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kecerdasan-interpersonal-menurut-para-ahli/
http://didikz888.wordpress.com/tag/kecerdasan-visual-spasial-atau-cerdas-gambar/
http://duniaanak.lumbalumbi.com/2010/04/09/kecerdasan-visual-spasial/
Gardner, Howard. (1993). Multiple Intellegences: The Theory in Practice A Reader. New York: Basic Books
Gardner, Howard. (2002). Kecerdasan Majemuk Teori dan Praktek. Jakarta : Indonesia
Jasmine, Yulia. Teaching With Multiple Intellegancas. Teacher Created Material.
Lwin, May,et,al. (2005). How to Multiply Your Child’s Intellegence: Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta : Indeks.