Sudahkah Anda Tahu Alasan Mengapa Pelanggan Anda Pindah Ke Lain Hati (Pesaing)?
Berlakunya kebijakan MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) membuat pertumbuhan wirausaha di Indonesia semakin pesat dan bervariasi.
Hal ini berakibat dengan ketatnya persaingan bisnis. Sehinggsa mau tidak mau
menuntut para wirausaha untuk membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain,
karena saingan mereka tidak hanya datang dari dalam negeri saja, tetapi juga
luar negeri, Malaysia, Singapura, dan sebagainya.
Bicara mengenai kompetisi dan memenangkan hati
konsumen, menurut Coach Cynthia Wihardja dari ActionCOACH South Jakarta, ada 3
alasan yang perlu Anda Tahu mengenai alasan mengapa konsumen Anda pindah ke
lain hati (pesaing). Yuk mari kita simak bersama-sama:
- 18% konsumen pindah karena faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol seperti pindah lokasi geografis (tempat tinggal), masa kebutuhan sudah selesai, dan lain-lain.
- 14% konsumen berhenti membeli karena faktor harga atau produk yang Anda tawarkan.
- 68% konsumen tidak lagi berbelanja kepada Anda karena mereka merasa Anda tidak peduli terhadap mereka.
Kabar baiknya, besarnya porsi faktor berpindahnya
konsumen ke kompetitor Anda bisa ditanggulangi. Menurut Coach Cynthia, ada 3
hal yang perlu ditinjau seorang pengusaha untuk memberikan “Sense of WOW” guna
meningkatkan loyalitas konsumen.
Mari kita perhatikan dengan seksama:
1. Konsistensi
Proses customer service dari
perusahaan tersebut perlu ditinjau kembali apakah sudah menunjukkan
konsistensi yang membekas di hati pelanggan atau belum. Jangan sampai, layanan
atau produk yang Anda berikan berbeda-beda setiap pembelian. Hal ini akan mengakibatkan
persepsi yang baik akan sangat sulit terbentuk. Ketidakpuasan konsumen pun akan
semakin tinggi dan pada akhirnya tidak ada loyalitas konsumen yang terbentuk.
2. Kemudahan dalam membeli
Apakah produk atau jasa yang
Anda tawarkan mudah untuk dibeli? Perhatikan proses pembelian pada usaha Anda,
jangan sampai proses pembelian terlalu rumit sehingga calon konsumen yang
tadinya antusias untuk membeli malah akhirnya tidak jadi membeli. Pengalaman
ini tentu saja bukan kesan awal yang baik bagi produk atau jasa yang Anda
tawarkan.
3. Faktor WOW
Sudahkah produk atau jasa Anda
memberikan faktor WOW kepada pelanggan? Atau mereka hanya sebatas puas terhadap
produk dan layanan Anda? Anda patut waspada dengan kepuasan pelanggan. Apabila
kepuasan itu hanya berhenti pada sekadar puas saja, tentu tidak mudah untuk
mendorong pembelian kembali. Hal ini akan membuat Anda harus introspeksi lagi
apakah produk atau jasa tersebut telah memiliki faktor WOW yang mendorong
konsumen membeli lagi pada Anda atau tidak.
Ketiga faktor diatas erat kaitannya dengan
strategi pemasaran. Seringkali, dengan banyak konsumen atau klien baru yang
Anda dapatkan setiap bulannya namun tidak berbanding lurus dengan keuntungan
yang didapatkan. Hal ini terjadi karena upaya meningkatkan konsumen dan
mengelola konsumen yang telah direncanakAndan disusun tidak seimbang. Padahal,
diperlukan upaya dan biaya yang lebih besar dalam strategi menarik konsumen
baru dibandingkan dengan strategi mengelola konsumen setia (lama) yang sudah
memiliki pengalaman baik dengan produk atau jasa dari Anda.
Nah sekarang coba Anda bayangkan, seberapa besar
bisnis Anda sekarang jika semua klien tetap bersama dengan Anda? Setelah Anda
memahami alasan-alasan diatas, saatnya mempraktekkan langsung kedalam bisnis
Anda.
Semoga bermanfaat
Disadur dari actioncoachsouthjakarta.com