4 Cara Menjual Tanpa Terlihat Seperti Menjual
"Semakin lama aku berbisnis,
semakin aku menyadari bahwa urusan menjual produk atau jasa kecil kaitannya
dengan produk atau jasa itu sendiri," kata Paul Spiegelman, pendiri dan
CEO BerylHealth, sebuah perusahaan yang bergerak di jasa pelayanan medis. Menurutnya,
menjual adalah tentang membangun hubungan kepercayaan. Dan salah satu cara
membangun hubungan kepercayaan yang ia lakukan adalah dengan cara menemukan
kesamaan.
Sebagai CEO, ia menyadari bahwa ia bertanggung jawab atas penjualan dan ia berada dalam posisi yang unik di mana ia dituntut untuk membangun hubungan dengan relasinya di perusahaan di mana ia berusaha menawarkan produknya.
Sebagai CEO, ia menyadari bahwa ia bertanggung jawab atas penjualan dan ia berada dalam posisi yang unik di mana ia dituntut untuk membangun hubungan dengan relasinya di perusahaan di mana ia berusaha menawarkan produknya.
Masalah yang ia hadapi adalah Beryl
merupakan perusahaan yang masih terhitung kecil di tengah-tengah pasar industri
kesehatan. Dan ia mendapati bahwa mendekati para "level C", alias
Chief atau Direktur, rasanya seperti berjalan menuju acara makan malam di
Gedung Putih tanpa undangan. Rasio keberhasilannya kecil. Bahkan lebih besar
kemungkinannya digelandang oleh petugas keamanan ke pintu keluar.
Seiring dengan waktu ia menyadari
bahwa cara terbaik untuk menjual kepada mereka adalah "meningkatkan
pembicaraan" melampaui tema tentang produk atau jasa yang ia tawarkan.
Sebenarnya, menurut Paul Spiegelman, semakin tinggi level seseorang di perusahaan, semakin tidak tertarik ia dengan fitur dan benefit produk Anda.
Sebenarnya, menurut Paul Spiegelman, semakin tinggi level seseorang di perusahaan, semakin tidak tertarik ia dengan fitur dan benefit produk Anda.
Sebaiknya, produk atau jasa Anda
jangan dijadikan topik di beberapa interaksi pertama Anda. Carilah cara untuk
membangun sebuah hubungan kepercayaan, maka order akan mengikuti. Menurutnya,
Anda harus sabar dan disiplin.
Berikut ini 4 cara menjual tanpa
berusaha menjual oleh Paul Spiegelman :
1.
Jadilah
pemimpin yang cerdik
"Tidak
ada yang menonjol dari apa yang saya lakukan. Bisnis saya adalah sebuah bisnis
komoditi: jasa alih daya call center rumah sakit. Maka saya memulainya dari
entitas yang berbeda, sebuah lembaga penelitian, untuk menangkap
pertanyaan dan isu yang lebih besar tentang pengalaman pasien di pelayanan
kesehatan", ungkap Paul.
Lembaga ini menghasilkan studi-studi kasus dan paper-paper yang penuh data mengenai topik yang ada di dalam benak para eksekutif industri kesehatan. "Hal ini memberi Beryl sebuah tingkat kredibilitas yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, yang menghasilkan sebuah efek halo yang melampaui kapasitas kami".
Lembaga ini menghasilkan studi-studi kasus dan paper-paper yang penuh data mengenai topik yang ada di dalam benak para eksekutif industri kesehatan. "Hal ini memberi Beryl sebuah tingkat kredibilitas yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, yang menghasilkan sebuah efek halo yang melampaui kapasitas kami".
2. Temukan passion (hasrat atau gairah) terbesar Anda
"Passion
terbesar saya dalam bisnis adalah budaya perusahaan dan keterlibatan
karyawan," ucap Paul. Menurutnya, dua hal itu adalah subjek yang paling
dicari dan paling ingin dibicarakan oleh para CEO, terutama dalam bidang
layanan kesehatan yang saat ini sedang mengalami transformasi budaya.
3.
Berbagi
pengetahuan
"Ketika
saya menghubungi seorang CEO tentang topik yang ia minati, saya akan mencari
berita-berita paling mutakhir tentang topik itu dan menyerap berbagai
informasi-informasi tambahan yang relevan. Saya sering mengirim hard copy
sebuah artikel penting dengan catatan-catatan pendek tulisan tangan,"
ungkap Paul. Sentuhan personal,
menurutnya, masih merupakan alat yang ampuh untuk membangun hubungan
kepercayaan.
4.
Meminta
nasihat
Daripada
menjual sesuatu kepada CEO, lebih baik jelaskan visi dan strategi perusahaan
Anda, dan tanyakan kepadanya apakah Anda sudah di jalur yang benar. Seorang
eksekutif top selalu lebih dari sekedar senang untuk memberi Anda feedback yang
jujur. Dan pada saat itulah sebenarnya tanpa dia sadari mulai
"membeli" untuk kesuksesan Anda.
"Sadarkah
Anda ada yang kurang dari tips ini? Produknya. "Banyak "prospek"
saya yang mungkin belum tahu apa yang sebenarnya dilakukan perusahaan saya.
Tetapi, dalam prosesnya, saya cenderung sudah belajar tentang tantangan bisnis
calon klien saya, sudah tahu apa yang dia mau, dan sudah mengembangkan kepercayaan
dan kredibilitas".
Bila
Anda mengikuti nasehat ini, ada kemungkinan teman baru Anda akan bertanya
apakah Anda dapat membantunya. Bila tidak, setidaknya Anda telah mendapatkan
kesempatan untuk menawarkan bantuan. Dan sekarang, bukan sekedar bekerja untuk
perusahaan Anda dan memacu diri Anda lagi dan lagi, tapi Anda telah mendapatkan
dukungan, dan membangun kesuksesan Anda dari atas.
"Saya
percaya, Anda akan segera melihat pertumbuhan penjualan di luar hubungan yang
telah Anda bangun, dan merasa bersyukur membantu menemukan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan oleh orang hebat yang baru saja Anda kenali,"
tegasnya. (LUK/IGW)