Tahapan Dalam Perancangan Program
Berikut tahapan-tahapan dalam perancangan
program secara umum sebagai berikut :
1.
Mendefinisikan Masalah
Tahap ini merupakan tahap awal dari pembuatan
program yaitu mencari tahu masalah apa yang akan dipecahkan sehingga pembuatan
program dilakukan. Proses ini merupakan proses yang paling penting karena yang
menentukan bagaimana output dari suatu program adalah proses ini. Proses ini
terdiri dari dua sub-proses yaitu :
·
Mendefinisikan masalah, menganalisis masalah
yang akan dipecahkan dan menentukan output yang seperti apa yang diinginkan
·
Analisis kebutuhan konsumen, yang akan
menggunakan program kita tidak hanya kita saja (developer) namun banyak
pengguna lain yang akan menggunakannya karena ini adalah era global, oleh
karena itu kita membutuhkan data yang sebanyak-banyaknya dari calon pengguna
dan menganalisisnya
2. Membuat
Flowchart (Diagram Alur)
Flowchart Merupakan sarana atau peralatan
pendukung (Tool System) yang peranannya sangat penting dalam pemograman, karena
dengan flowchart dapat diketahui alur dari suatu program.
Cara Membuat Flowchart
di Word
Ada berbagai perangkat lunak yang didedikasikan
untuk membuat flowchart, namun kita juga bisa menggunakan aplikasi
Microsoft Office, seperti Microsoft Word, untuk membuat simbol-simbol
flowchart.
Flowchart atau diagram alir merupakan diagram
yang menggambarkan aliran proses dengan langkah-langkah yang berurutan dan
direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol. Simbol-simbol pada flowchart yang
menggambarkan aktivitas tertentu membantu kita dalam memahami suatu aliran
proses yang kompleks, seperti algoritma pemrograman, proses bisnis atau
alur kerja pada standard operational procedur (SOP). Simbol-simbol
flowchart pada Microsoft Word dibuat dengan menggunakan objek Shapes.
Berikut cara membuatnya.
a. Menyisipkan Drawing Canvas
Simbol-simbol flowchart pada Microsoft Word
bisa disisipkan langsung ke dalam halaman dokumen, namun akan lebih baik bila
simbol-simbol tersebut ditaruh dalam Drawing Canvas, karena:
1.
Mempermudah memindahkan posisi flowchart dengan
cukup menggeser Drawing Canvas saja, tanpa harus memindahkan setiap simbol flowchart
satu per satu.
2.
Mempermudah memperbesar atau memperkecil ukuran
semua simbol flowchart dengan hanya mengatur ukuran Drawing Canvas.
3.
Fitur tertentu seperti tanda panah atau garis
alir yang menghubungkan antar shape flowchart hanya bisa digunakan di dalam
Drawing Canvas.
4.
Bisa memberi format pada Drawing Canvas untuk
memberi tampilan background yang menarik pada flowchart.
b. Cara menyisipkan Drawing Canvas:
1.
Pada Insert tab, Illustrations grup,
klik Shapes.
2.
Klik New Drawing Canvas yang
berada di bagian paling bawah galeri
Tampilan Drawing Canvas pada berbagai versi
Microsoft Word adalah seperti gambar berikut.
c. Menyisipkan Simbol-Simbol Flowchart
Cara
menyisipkan objek shape untuk simbol flowchart adalah sebagai berikut:
1.
Pada Insert tab, Illustrations grup,
klik Shapes.
Tip: Kita juga bisa menyisipkan shape untuk
flowchart dengan mengklik Drawing Canvas yang akan
mengaktifkan Drawing Tools. Kemudian pada Format tab, Insert
Shapes grup, klik tanda panah More untuk menampilkan
isi galeri.
2.
Klik simbol flowchart yang diinginkan dari
galeri.
3.
Kemudian klik dan geser mouse pada area Drawing
Canvas untuk membuat simbol flowchart.
4.
Ulangi langkah 1-3 untuk menyisipkan simbol
flowchart yang lain.
d. Menambahkan Teks pada Simbol Flowchart
Ada perbedaan cara dalam menambahkan teks pada
simbol flowchart di Word 2007 dengan Word 2010 dan 2013.
Cara menambahkan teks pada simbol flowchart di
Word 2007:
1.
Klik kanan pada simbol flowchart dan
pilih Add Text.
2.
Ketik teks yang diinginkan.
3.
Secara default, teks akan ditaruh pada posisi
kiri atas kotak teks.
· Untuk
mengetengahkan teks secara horizontal: klik pada kotak teks dan pada Home, Paragraph grup,
pilih Center.
· Untuk
mengetengahkan teks secara vertikal: klik kanan kotak teks dan pilih Format
AutoShape. Pada tab Text Box, pilih Center di
bagian Vertical Alignment, kemudian klik OK untuk
menutup kotak dialog.
Cara
menambahkan teks pada simbol flowchart di Word 2010 dan 2013:
Klik pada simbol flowchart dan ketikkan
langsung teks yang diinginkan. Secara default, teks akan ditaruh pada posisi
tengah dalam kotak teks, baik secara horizontal maupun vertikal.
e.
Membuat Garis Alir (Flow Line) pada Flowchart
Ada berbagai
bentuk garis di galeri Shapes Microsoft Word, baik yang
berbentuk garis biasa, garis siku, garis lengkung, serta garis dengan tanda
panah. Karena menggunakan Drawing Canvas, maka garis alir ini akan
tetap terhubung pada simbol flowchart walaupun simbol-simbol tersebut berpindah
posisi. Cara berikut menggunakan contoh menghubungkan dua buah shape flowchart.
1.
Pada Insert tab, Illustrations grup,
klik Shapes.
2.
Pilih garis alir di bagian Lines.
Tutorial ini menggunakan tipe garis Arrow.
3.
Arahkan pointer mouse pada Shape 1.
Akan muncul titik-titik penghubung di sekelilingnya.
4.
Klik pada salah satu titik tersebut dan arahkan
pointer mouse ke Shape 2.
5.
Akan muncul titik-titik penghubung di Shape 2.
Word akan otomatis menghubungkan garis alir pada salah satu titik di Shape 2.
Bila titik di Shape 2 sesuai dengan yang Anda inginkan, maka lepaskan klik pada
mouse. Bila tidak, pilih titik yang lain dan kemudian lepaskan klik pada mouse.
6.
Sekarang kita sudah selesai membuat garis alir.
f.
Membuat Label pada Garis Alir Flowchart
Garis alir pada flowchart kadang memiliki label
sebagai keterangan pilihan proses selanjutnya. Misalnya, label untuk
keputusan Ya atau Tidak.
Gunakan cara berikut untuk membuat label
tersebut:
1.
Pada Insert tab, Illustrations grup,
klik Shapes.
2.
Pilih objek Text Box dari
galeri.
3.
Klik dan geser mouse pada area Drawing Canvas
untuk membuat kotak teks.
4.
Ketik teks yang diinginkan pada kotak teks dan
beri format font dan ukuran teks di Home tab, Font grup.
5.
Untuk menghilangkan bingkai pada kotak teks:
· Klik pada kotak
teks, pada Format tab, grup Text Box Styles (Word
2007) atau Shape Styles (Word 2010 dan 2013), klik Shape
Outline.
· Pilih No
Outline.
Tip: untuk membuat label yang lain, copy
paste label yang sudah dibuat dan ganti teksnya.
g.
Mensejajarkan
Posisi Shape Flowchart
Ada dua cara untuk mengatur posisi shape pada
flowchart agar sejajar.
Cara pertama dengan mengklik dan menggeser satu per satu shape flowchart. Untuk
cara ini, mungkin Anda ingin mengaktifkan gridlines sebagai
panduan dalam mengatur posisi shape.
Caranya: pada View tab,
grup Show/Hide (Word 2007) atau Show (Word
2010 dan 2013), centang kotak Gridlines.
Hal Penting:
Word 2010 memiliki bug yang membuat fitur Align tidak
bisa digunakan dalam Drawing Canvas. Untuk mengatasi masalah ini: taruh semua
shape di luar Drawing Canvas, sejajarkan posisinya, baru kemudian dipindahkan
kembali ke dalam Drawing Canvas.
h.
Memberi Format
pada Shape, Garis Alir, dan Drawing Canvas
Memberi Format
pada Shape
Cara berikut bisa digunakan di Word 2007, 2010,
dan 2013:
1.
Klik pada shape yang ingin diberi format.
Tip: kita bisa memberi format pada semua shape
secara bersamaan dengan memilih semua shape yang akan diformat terlebih
dahulu. Caranya: tekan tombol SHIFT dan pilih setiap shape.
2.
Pada Drawing Tools, tab Format,
pilih bentuk format yang diinginkan di galeri Text Box Styles (Word
2007) atau Shape Styles (Word 2010 dan 2013).
Selain
memilih format dari galeri, kita juga bisa membuat pengaturan format di:
§ Shape
Fill: untuk memberi
warna dan gradien pada shape.
§ Shape
Outline:
untuk mengatur warna, bentuk dan ketebalan garis bingkai shape.
§ Change
Shape:
untuk merubah bentuk simbol flowchart di Word 2007. Misalnya, dari bentuk
persegi panjang untuk proses menjadi bentuk belah ketupat untuk pengambilan
keputusan.
Di Word 2010 dan 2013, fitur ini ada di Drawing
Tools, tab Format, Insert Shapes grup, klik Edit
Shape, dan pilih Change Shape.
Di Word 2007, kita juga bisa memberi efek-efek
yang lain pada objek shape flowchart, yaitu:
§ Shadow
Effects:
untuk memberi efek bayangan pada shape.
§ 3-D
Effects:
untuk memberi efek 3-D pada shape.
Di Word 2010 dan 2013, fitur-fitur tersebut
bisa diakses di bagian Shape Effects yang berada di grup Shape
Styles.
i.
Memberi Format
pada Drawing Canvas
Pada Word 2007, kita bisa menghias Drawing
Canvas dengan memilih format dari galeri di Shape Styles.
Namun di Word 2010 dan 2013, tidak tersedia
galeri untuk format langsung. Kita bisa mengatur format tampilan Drawing Canvas
pada:
§ Shape
Fill: untuk memberi
warna dan gradien pada Drawing Canvas.
§ Shape
Outline:
untuk mengatur warna, bentuk dan ketebalan garis bingkai Drawing Canvas.
§ Shape
Effects:
untuk memberi berbagai macam efek, yaitu: Shadow, Reflection, Glow,
dan Soft Edges, pada Drawing Canvas.
j.
Memberi Format
pada Garis Alir (Flow Line)
Pada Word 2007, kita bisa menghias garis alir
dengan menggunakan Shape Outline.
Sedangkan di Word 2010 dan 2013, ada tersedia galeri yang memiliki format
khusus untuk garis. Fitur ini akan aktif saat kita mengklik objek garis.
k.
Mengatur Ukuran Drawing Canvas
Tahap
berikutnya setelah selesai membuat flowchart adalah mengatur ukuran Drawing
Canvas. Ada dua cara untuk memperbesar atau memperkecil ukuran Drawing Canvas.
Cara pertama adalah mengklik dan menggeser sizing handle Drawing
Canvas sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Catatan:
1.
Pada Word 2007, sizing handle berupa garis atau
siku-siku tebal berwarna hitam.
2.
Pada Word 2010, sizing handle berbentuk
titik-titik yang berada di bingkai Drawing Canvas.
3.
Pada Word 2013, sizing handle
berbentuk kotak persegi putih yang berada di bingkai Drawing Canvas.
l.
Mengatur Posisi Drawing Canvas
Gunakan cara berikut untuk mengatur posisi
Drawing Canvas pada halaman dokumen Word:
1.
Klik Drawing Canvas untuk menampilkan Drawing
Tools.
2.
Pada tab Format, Arrange grup,
klik Position dan pilih posisi yang diinginkan di With
Text Wrapping.
3.
Selanjutnya kita juga bisa memindahkan posisi
Drawing Canvas dengan mengklik dan menggesernya ke posisi yang diinginkan.
m. Bentuk flowchart
1. Memulai/Mengakhiri Gunakan
bentuk ini untuk langkah pertama dan terakhir dalam proses Anda.
2. Proses Bentuk
ini menunjukkan langkah tipikal dalam proses Anda. Bentuk ini merupakan bentuk
yang paling sering digunakan dalam hampir semua proses.
3. Keputusan Bentuk ini
menunjukkan titik tempat hasil keputusan menentukan langkah berikutnya. Mungkin
terdapat beberapa hasil, namun sering kali hanya terdapat dua, ya dan tidak.
4. Subproses Gunakan
bentuk ini untuk serangkaian langkah yang bergabung untuk membuat sub-proses
yang ditentukan di tempat lain, sering kali di halaman lain dalam dokumen yang
sama. Hal ini berguna jika diagram sangat panjang dan kompleks.
5. Dokumen Bentuk
ini menunjukkan langkah yang dihasilkan dalam dokumen.
6. Data Bentuk ini
menunjukkan bahwa informasi masuk ke proses dari luar, atau meninggalkan
proses. Bentuk ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan materi dan terkadang
disebut bentuk Input/Output.
7. Referensi di halaman Lingkaran
kecil ini menunjukkan bahwa langkah berikutnya (atau sebelumnya) berada di
tempat lain dalam gambar. Hal ini sangat berguna terutama untuk diagram alur
besar ketika Anda harus menggunakan konektor panjang, yang dapat sulit untuk
diikuti.
8. Referensi di luar halaman Ketika
menjatuhkan bentuk ini ke halaman gambar, kotak dialog akan terbuka yang
memungkinkan Anda untuk membuat kumpulan hyperlink antara dua halaman diagram
alur atau antara bentuk sub-proses dan halaman diagram alur berbeda yang
memperlihatkan langkah-langkah dalam sub-proses.
Catatan Anda juga dapat secara otomatis membuat
diagram alur dasar dari data menggunakan diagram Visualizer Data di Visio Pro
for Office 365.
Templat Diagram Alur Dasar di
Visio disertai dengan bentuk yang dapat gunakan untuk memperlihatkan berbagai
jenis proses, dan sangat berguna untuk memperlihatkan proses bisnis dasar
seperti proses pengembangan proposal yang diperlihatkan dalam gambar berikut.
Membuat
diagram alur
1.
Mulai Visio.
2.
Klik kategori Diagram
Alur, lalu Klik dua kali Diagram Alur Dasar.
3.
Untuk setiap langkah dalam proses
yang Anda dokumentasikan, seret bentuk diagram alur ke gambar.
4.
Sambungkan bentuk diagram alur
dengan menahan penunjuk mouse pada bentuk pertama, lalu klik panah kecil yang
muncul yang mengarah ke bentuk yang ingin Anda sambungkan. Jika bentuk kedua
tidak secara langsung melintas dari bentuk pertama, klik dan tahan panah kecil,
seret ke bentuk kedua, lalu jatuhkan konektor di tengah bentuk kedua.
5.
Untuk menambahkan teks ke bentuk
atau konektor, pilih, lalu ketikkan. Setelah selesai mengetik, klik area kosong
di halaman.
6.
Untuk mengubah arah panah
konektor, pilih konektor, lalu di tab Bentuk, dalam grup Gaya
Bentuk, klik Garis, arahkan ke Panah, lalu pilih
arah panah dan gaya yang Anda inginkan.
Memperbaiki perataan dan spasi
1.
Tekan CTRL+A untuk memilih semua
di halaman gambar.
2.
Di tab Rumah, dalam
grup Atur, klik Posisi, lalu klik Ratakan &
Spasi Otomatis.
Jika cara di atas tidak sesuai
dengan yang Anda inginkan, tekan CTRL+Z untuk membatalkannya, lalu coba
beberapa opsi lain di bawah tombol Ratakan dan Posisi.
Yang ditunjukkan oleh bentuk
diagram alur
Ketika Anda membuka templat Diagram
Alur Dasar, stensil Bentuk Diagram Alur Dasar juga
terbuka. Setiap bentuk di stensil menunjukkan jenis langkah yang berbeda dalam
suatu proses. Meskipun demikian, tidak terdapat arti universal standar untuk
bentuk, yang berarti setiap bentuk dapat memiliki arti apa pun yang disetujui
oleh orang yang akan membuat dan membaca diagram alur. Sebagian besar diagram
alur cenderung hanya menggunakan tiga atau empat bentuk, kecuali jika terdapat
alasan bisnis yang jelas untuk menggunakan lebih dari itu.