Jenis-jenis sistem bilangan
Ada 4
jenis system bilangan yang digunakan
dalam teknologi digital yaitu :
1. Sistem
Bilangan Desimal
2. Sistem
Bilangan Biner
3. Sistem
Bilangan Oktal
4. Sistem
Bilangan Hexa Desimal
SISTEM BILANGAN DESIMAL
System decimal terdiri dari 10 bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. System decimal disebut dengan Base-10 karena system ini memiliki
10 digit. System decimal merupakan
positional value system
dimana nilai dari sebuah diit bergantung pada posisinya.
Sebagai contoh angka decimal 453. Digit 4 menyatakan 4 ratus, 5 menyatakan 5 puluh dan 3 menyatakan
satuan.
Desimal Point
Contoh : 27.35
Bilangan ini sama dengan 2 puluhan ditambah
7 satuan ditambah 3 persepuluh
ditambah 5 perseratus atau 2x10+7x1+3x0.1+5x0.01
Decimal point digunakan untuk memisahkan bilangan
bulat dan bilangan pecahan.
Gambar 1.1 memperlihatkan bilangan 2745.214
Gambar 1.2 Perhitungan nilai decimal
Sistem bilangan decimal kurang tepat diimplementasikan dalam system digital.
Hal ini akan sangat sulit merangcang perangkat elektronik yang bekerja dengan 10 level tegangan berbeda dimana satu karakter
decimal mewakili satu level tegangan). Akan sangat mudah untuk merancang rangkaian digital
yang beroperasi hanya dengan
2 level tegangan. Karena alasan inilah hamper semua system digital
menggunakan system bilangan biner (base 2)
sebagai dasar system bilangan untuk operasinya.
Pada
system bilangan biner terdapat 2 simbol atau nilai digit yaitu 0 dan 1. System bilangan biner juga merupakan
sebuah system yang positional value, dimana setiap digit bilangan
biner memiliki nilainya sendiri, yang dinyatakan
sebagai kelipatan 2. Gambar 1.3
mengilustrasikan hal ini.
2015 |
3 |
Sistem Digital Tim Dosen |
|
|
Binary point merupakan
pemisah antara pangkat
2 positif yang terletak dibagian
kiri dan pangkat 2 negative
yang terletak disebalah kanan. Contoh 1011.101
Dalam
system bilangan biner, istilah digit bilangan biner disebut sebagai bit. Untuk bit
dengan posisi paling kanan disebut sebagai LSB (Least Significat
Bit) yang memiliki
nilai paling kecil dan bit posisi
paling kiri disebut sebagai MSB (Most Significant Bit)
yang memiliki nilai paling
besar.
Perhitungan Bilangan Biner
Gambar 1.4 Perhitungan Bilangan
Biner
Bit
LSB berubah dari 0 ke 1
atau dari 1 ke 0 setiap perhitungan. Bit kedua tetap berada pada
0 untuk 2 hitungan, kemudian
berubah 1 untuk
2 hitungan, bit ketiga tetap pada bit 0 untuk 4
hitungan dan berubah 1 untuk
4 hitungan, begitu seterusnya.
2015 |
4 |
Sistem Digital Tim Dosen |
|
|
System bilangan ini menggunakan
base
16, karena memiliki 16 digit symbol, yatu menggunakan digit 0 – 9 ditambah dengan huruf A, B, C, D, E dan
F.
System bilangan ini menggunakan
base
8, karena
memiliki
8
digit
symbol, yaitu menggunakan digit
0 – 7.
2015 |
5 |
Sistem Digital Tim Dosen |
|
|
Setiap unit bilangan biner merupakan
kelipatan 2.
2n |
……. |
26 |
25 |
24 |
23 |
22 |
21 |
20 |
Untuk melakukan konversi
bilangan decimal ke biner dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut .
Contoh : 25 desimal
Cara 1 :
1. Nilai
decimal adalah 25
2. Cari
total nilai bit yang sama dengan 25
yaitu 16 + 8 + 1.
3. Pada nilai bit yang ditotalkan, diberi
bit 1, dan sisanya bit 0
4. Bit 0
pada sebelah kiri bisa diabaikan
5. 25 desimal = 11001 biner
64=26 |
32=25 |
16=24 |
8=23 |
4=22 |
2=21 |
1=20 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
2015 |
6 |
Sistem Digital Tim Dosen |
|
|
Untuk melakukan
konversi
bilangan biner ke
biner
maka cara yang dilakukan adalah
kebalikan dari proses konversi
decimal ke biner.
Contoh : 110010 biner
Cara :
1. Nilai
biner adalah 110010
2. Tempatkan setiap bit bilangan
biner dalam pola kelipatan 2
3. Cari
total nilai bit yang bernilai
1 yaitu 32 +
16 + 2 = 50
64=26 |
32=25 |
16=24 |
8=23 |
4=22 |
2=21 |
1=20 |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
Konversi bilangan biner ke octal dilakukan
per kelompok, dimana 3 bit / digit bilangan biner
= 1 digit bilangan octal. Contoh : 110010 biner Cara :
1. Bilangan biner dibagi menjadi kelompok kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 3 digit
bilangan biner
2. Kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 20 sampai
22
3. Hitung
dan jumlahkan nilai bit untuk bit 1 per kelompok
4. Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing masing kelompok
2015 |
7 |
Sistem Digital Tim Dosen |
|
|
Konversi bilangan octal ke biner dilakukan dengan cara sebaliknya, dimana 3 bit / digit
bilangan biner = 1 digit bilangan octal.
Contoh : 62 Oktal
Cara :
1. Bilangan octal dibagi menjadi kelompok kelompok,
dimana 1 kelompok terdiri dari 1 digit
bilangan biner
2. Posisikan bit 1 pada setiap kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 20 sampai
22
untuk total nilai octal.
3. Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing masing kelompok
4. Untuk
contoh 62 oktal = 110010
Konversi bilangan biner ke
hexadesimal
dilakukan per kelompok, dimana 4 bit / digit bilangan
biner = 1 digit bilangan
hexadesimal.
Contoh : 110010 biner
Cara :
1. Bilangan biner dibagi menjadi kelompok kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 4 digit
bilangan biner
2. Kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 20 sampai
23
3. Hitung
dan jumlahkan nilai bit untuk bit 1 per kelompok
5. Untuk
contoh 110010 = 31 hexadesimal
2015 |
8 |
Sistem Digital Tim Dosen |
|
|
Konversi bilangan hexadesimal ke biner dilakukan dengan cara sebaliknya, dimana 4 bit /
digit bilangan biner = 1 digit bilangan
hexadesimal. Contoh : 31 Hexadesimal
Cara :
1. Bilangan hexadesimal dibagi menjadi kelompok
kelompok, dimana 1 kelompok
terdiri dari 1 digit bilangan hexadesimal
2. Posisikan bit 1 pada setiap kelipatan
2 dari bilangan biner dimulai dari 20 sampai
23 untuk total nilai
hexadesimal.
3. Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing masing kelompok
4. Untuk
contoh 31 hexadesimal = 110010
2015 |
9 |
Sistem Digital Tim Dosen |
|
|
Daftar Pustaka
Ronald J. Tocci, Neal S.Widmer,
Gregory
L.
Moss,
Digital
Systems Principles and
Applications TENTH EDITION, 2007, Pearson Education International