Rabu, Mei 20, 2015

Penyakit Miom atau mioma Uteri


Apa Itu Penyakit Miom ?

Penyakit miom adalah sebuah tumor jinak yang biasa tumbuh pada dinding rahim dan dapat membesar sampai sebesar buah anggur dalam jumlah yang banyak. Pada kebanyakan kasus, penyakit miom sendiri memang tidak berbahaya atau beresiko kanker, tetapi miom sangat berpengaruh buruk pada kehamilan, kenapa begitu ? karena miom pada kehamilan dapat mengganggu perkembangan janin. Biasanya untuk mengobati penyakit miom ini harus sesegera mungkin melakukan operasi, tetapi pasti untuk sebagian penderitanya ada yang takut untuk dioperasi. 

Apa Penyebab Munculnya Penyakit Miom ?

Sampai saat ini penyakit miom sendiri belum diketahui dari mana penyebabnya. Kemunculan kondisi seperti ini sering dikaitkan dengan hormon estrogen atau hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium. Biasanya penyakit miom sering muncul pada usia sekitar 30-50 tahun. Setelah mengalami menopause, penyakit ini akan menyusut karena penurunan kadar estrogen.

Penyakit miom lebih sering menyerang wanita yang memiliki berat badan yang over atau kelebihan berat badan. Semakin lebihnya berat badan dari keidealan, hormon estrogen di dalam tubuh akan terus semakin meningkat. Tidak jarang juga faktor keturunan sering dikaitkan dengan penyebab adanya penyakit ini.

Gejala dan Penyebab Penyakit Mioma Uteri
Beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita penyakit mioma uteri adalah sebagai berikut.
  • Merasakan nyeri pada saat bersenggama
  •  Bagian perut terasa penuh.
  •  Mengalami tekanan di bagian panggul.
  •  Mengalami anemia karena biasanya penderita Mioma akan mengeluarkan banyak darah pada saat haid.
  • Mengalami perdarahan dalam jumlah banyak baik pada saat haid atau di luar masa haid.
    Sembelit.
  • Merasakan nyeri di pinggul dan perut.
  • Terjadi penekanan pada daerah di sekitar timbulnya tumor, misalnya pada rektum, ureter, dan kandung kemih, yang dapat menimbulkan pelebaran pembuluh darah panggul dan kelainan buang air besar dan kecil. Penekanan ini juga dapat menyebabkan gangguan ginjal. Jika diraba, bagian bawah perut di dekat rahim akan terasa kenyal.
  • Mengalami rasa nyeri seperti terjadi infeksi pada rahim.
  •  Dapat mengalami keguguran ataupun sulit untuk hamil.
Penyakit Mioma uteri dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah :
Faktor bakat. Hal ini dapat terjadi jika pertumbuhan miom tersebut semakin didorong oleh adanya rangsangan hormon. Rangsangan ini dapat berasal dari kondisi emosi yang tidak stabil, berat badan berlebih, dan makanan tidak bergizi. Pertumbuhan miom dapat terjadi minimal dalam kurun waktu 8 tahun.
Faktor genetik. Penyakit Miom dapat sangat mungkin terjadi pada wanita dengan riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama.
Infeksi dan jamur. Adanya infeksi dan jamur pada bagian dalam rahim dapat memicu pertumbuhan miom. Hal ini bisa disebabkan oleh kurang terjaganya kebersihan alat kelamin dan faktor makanan.
Faktor hormon. Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan timbulnya Mioma. Penyebab ini biasanya terjadi pada usia reproduksi bahkan pada wanita hamil karena pada masa ini produksi hormon estrogen sangat tinggi.
Gaya hidup tidak sehat dan stres. Gaya hidup tak sehat dapat menyebabkan kegemukan dan penimbunan kalori. Semakin banyak kalori tertimbun, maka semakin cepat pula pertumbuhan miom. Selain itu, daya tahan tubuh menurun pun berpengaruh.

Pengobatan Alami Penyakit Mioma
Pengobatan penyakit mioma dapat dilakukan dengan beberapa bahan alami di bawah ini.
Cara Pertama : Sediakan 15gr bunga jengger ayam, 30 gr jombang kering, dan 30gr arbenan kering. Kemudian bersihkan semua bahan tersebut dan rebus dalam air sebanyak 1000cc. Biarkan hingga air yang tersisa sebanyak 400cc. Saring dan minum sebanyak 2 kali setiap hari.

Cara Kedua : Sediakan 30gr biji jali, 30gr daun dewa, 200gr akar bunga teratai yang dipotong-potong, 50gr temu putih segar, dan 15gr umbi teki kering. Bersihkan semua bahan tersebut dan rebus dalam air sebanyak 1000cc. Masak hingga air yang tersisa 400cc. Setelah itu, disaring dan diminum untuk 2 kali setiap hari.
Jika memang tidak sembuh dengan cara tersebut dan gejala yang dirasakan semakin meningkat atau terus-menerus terjadi, berkonsultasilah dengan dokter yang tepat. 

Dokter pasti dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan obat yang diperlukan untuk penyembuhan.