Apa itu Campak?
Campak adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus yang sangat
menular yang menyerang sistem pernapasan. Virus berdiam dalam sistem
pernapasan, sehingga virus menular dengan berbagai cara, misalnya
melalui batuk, bersin, atau sentuhan. Karena virus ini menyebar melalui
udara, virus ini dapat bertahan hidup di luar tubuh selama 2 jam. Virus
ini dapat tetap hidup pada di permukaan, gagang pintu, atau objek apapun
dan menginfeksi siapa saja yang menyentuhnya.
Virus ini sebagian besar menyerang anak-anak, namun juga dapat
menyerang siapa saja dari segala usia. Namun, mereka yang sudah
terserang campak menjadi kebal terhadap virus ini. Saat ini, vaksin
campak telah banyak tersedia di berbagai negara, yang secara luas
mengurangi risiko wabah campak.
Penyebab Campak
Terdapat dua jenis virus yang menyebabkan campak: rubeola dan
rubella. Setiap virus menyebabkan jenis campak yang berbeda. Virus
rubeola menyebabkan campak merah yang terkenal atau disebut juga campak
keras. Meskipun kebanyakan orang sembuh dari penyakit ini, penyakit ini
juga dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa seperti pneumonia dan
ensefalitis.
Di sisi lain, virus rubella menyebabkan campak Jerman. Meski dianggap
bentuk campak yang lebih ringan, campak Jerman juga dapat menyebabkan
beberapa kerusakan terutama pada ibu hamil, yang membuat anak yang belum
lahir berisiko lebih tinggi memiliki cacat lahir.
Baik rubeola maupun rubella bersifat sangat menular. Rubeola
merupakan salah satu virus yang paling cepat menyebar, yang diketahui
manusia. Untungnya, vaksin campak saat ini sudah banyak tersedia, yang
merupakan salah satu alasan mengapa wabah campak jarang terjadi di
banyak negara di seluruh dunia. Namun, di daerah yang sangat rentan
terserang, virus ini dapat menyebar dengan cepat. Hal ini terjadi karena
dibutuhkan 7-18 hari sebelum gejala utama dari penyakit campak muncul.
Gejala Utama Campak
Gejala campak yang paling mudah terlihat adalah merah ruam, yang
biasanya muncul antara 2-4 hari setelah timbulnya gejala lain. Sebelum
ruam muncul, orang yang terinfeksi telah merasakan gejala sakit
tenggorokan, batuk, dan bersin. Ketik virus menyerang, virus juga dapat
mempengaruhi kelenjar getah bening yang membuat kelenjar membengkak. Demam tinggi, diare, dan sakit mata juga merupakan gejala umum.
Gejala campak biasanya akan berlangsung selama sekitar 7-10 hari.
Kebanyakan anak tidak akan memiliki masalah selama periode ini,
sementara pasien dewasa mungkin merasakan nyeri sendi ekstrim.
Di sisi lain, campak jerman memiliki gejala yang lebih ringan
daripada campak merah biasa. Bahkan, gejalanya mungkin sangat ringan
hingga orang yang terinfeksi mungkin tidak menyadari kondisinya.
Masa inkubasi terjadi sekitar 10 hari sampai 2 minggu. Pertama-tama
orang yang terserang akan mengalami kelelahan, yang diikuti dengan sakit
kepala dan demam ringan. Ruam akan muncul setelah beberapa hari. Ruam
dimulai dengan bintik-bintik kecil di wajah sebelum menyebar ke seluruh
tubuh.
Kebanyakan orang yang terserang campak jerman mengalami nyeri sendi,
terutama pada tangan dan lutut. Namun, jika ibu hamil yang terinfeksi,
terdapat risiko tinggi komplikasi. Anak yang belum lahir juga berpotensi
terserang virus yang menyebabkan beberapa kondisi, seperti katarak, gangguan pendengaran, ketidakmampuan belajar, atau bahkan kematian janin.
Saat ini, virus rubella dan rubeola menyebabkan campak menjadi
penyakit biasa, namun masih tetap ada. Dengan demikian, orang yang
terserang biasanya tidak menyadari kondisi penyakit ini. Mereka menjadi
sadar hanya ketika berkonsultasi dengan dokter untuk mencari pengobatan
untuk ruam atau gejala lain dari penyakit ini.
Meskipun biasanya campak tidak memerlukan perawatan medis darurat,
terdapat kemungkinan komplikasi dapat berkembang. Jika Anda mengalami
salah satu gejala di atas, sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter
keluarga.
Siapa yang Harus Ditemui & Jenis Pengobatan yang Tersedia
Dokter keluarga Anda terlebih dahulu harus memeriksa kondisi Anda
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mempelajari riwayat kesehatan
Anda. Jika dicurigai campak, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan
darah.
Karena campak merupakan infeksi virus, tidak ada pengobatan khusus
untuk penyakit ini. Orang yang terinfeksi harus menunggu hingga gejala
mereda. Namun, jika komplikasi seperti pneumonia atau ensefalitis
terjadi, kondisi ini perlu diperlakukan secara terpisah di rumah sakit.
Perawatan di rumah merupakan bentuk pengobatan campak yang paling
umum. Orang yang terserang harus banyak beristirahat, sesekali mandi air
hangat untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Jika muncul demam
tinggi, dianjurkan untuk minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Analgesik dan antipiretik juga dapat membantu mengatasi demam dan
meringkankan rasa tidak nyaman pada batas tertentu.
Perawatan rumah juga dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus.
Virus ini biasanya ditularkan 4 hari sebelum dan sesudah ruam muncul.
Siapa saja yang membantu dalam pengobatan virus ini harus sudah
divaksinasi atau telah terserang campak sebelumnya.
Jika Anda atau anak Anda tidak pernah terserang campak dan belum
divaksinasi, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda untuk
melakukan vaksinasi. Anak-anak yang divaksinasi mungkin mengalami gejala
yang sama, tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Di sisi lain, orang
dewasa biasanya akan mengalami nyeri sendi.
Rujukan:
Rujukan:
- Gershon AA. Measles virus (rubeola). In: Bennett JE, Dolin R, Mandell GL, eds. Principles and Practice of Infectious Diseases. 8th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2014:chap 162.
- Mason WH. Measles. In: Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW III, et al., eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 238.