Senin, Juli 25, 2016

what is Human Performance Technology/HPT



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia untuk  memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan baik maka perlu belajar. Sedangkan untuk dapat belajar secara baik, efektif dan efisien perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar. Salah satu bidang pengetahuan terapan yang diharapkan semakin banyak dapat memberi sumbangan pada perkembangan zaman di tanah air kita adalah bidang Teknologi.
Teknologi berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi manusia untuk belajar sepanjang hayat, kapan saja, di mana saja,  dan dengan siapa saja, begitu juga dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
Oleh karena itu, Teknologi diperlukan untuk dapat menjangkau pebelajar di mana pun mereka berada. Selain itu, untuk melayani sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh kesempatan untuk belajar, memenuhi kebutuhan hidup dengan belajar agar dapat mengikuti perkembangan zaman, dan meningkatkan efisiensi, efektivitas dalam belajar.
Teknologi dalam pendidikan merupakan bagian dari konsep teknologi pendidikan berupa media untuk memperlancar kegiatan instruksional. Potensi penggunaan teknologi dalam pendidikan berkaitan dengan usaha peningkatan produktivitas pendidikan.
Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern tentu saja sangat tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang teknologi tersebut, maka disinilah terjadi keterkaitan antara teknologi dengan kinerja manusia sebagai pebelajar.
Namun dalam pembahasan makalah ini agar tidak melebar, penulis akan memfokuskan (mengkhususkan) bahasannya dalam makalah ini yaitu tentang pengertian dari teknologi, kinerja manusia, dan bagaimana cara memanfaat teknologi tersebut bagi kinerja manusia khususnya dalam pendidikan. Jadi yang menjadi fokus bahasan makalah ini adalah memanfaatkan teknologi pendidikan bagi kinerja manusia khususnya dalam pendidikan. Mengapa hal ini yang menjadi bahasan? Karena hal tersebut sesuai dengan kinerja profesi yang penulis ampu.

B.  Rumusan masalah
Yang menjadi permasalahan dalam makalah ini, penulis rumuskan dalam rumusan masalah berikut ini :
1.    Apa pengertian Teknologi ?
2.    Apa yang dimaksud dengan Kinerja Manusia ?
3.    Pengertian Teknologi Kinerja Manusia (Human Performance Technology/HPT) ?
4.    Bagaimana memanfaatkan teknologi untuk peningkatan kinerja manusia khususnya dalam pendidikan?

C.Tujuan Penulisan
Memahami pengertian dari teknologi, kinerja manusia, dan bagaimana cara memanfaat teknologi tersebut bagi kinerja manusia khususnya dalam pendidikan.

  
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Teknologi
Dari beberapa literatur banyak yang mendefinisikan tentang konsep teknologi diantaranya, teknologi menurut Finn 1960. sebagaimana dikutif oleh Gentry menyatakan, “selain diartikan sebagai mesin, teknologi bisa mencakup proses, sistem, manajemen, dan mekanisme pantauan; baik manusia itu sendiri atau bukan, serta.....secara luas, cara pandang terhadap masalah berikut lingkupnya, tingkat kesukaran, studi kelayakan, serta cara mengatasi masalah secara teknis dan ekonomis.”
Dalam hal yang sama, ia mengutif pula konsep Simon (1983) yang berbunyi, “teknologi sebagai disiplin rasional, dirancang untuk meyakinkan manusia akan keahliannya menghadapi alam fisik atau lingkungan melalui penerapan hukum atau aturan ilmiah yang telah ditentukan”.
Disamping kedua definisi tadi, pemikiran Saettler tidak jauh berbeda. Beliau mengutif asal katanya yaitu terdiri dari techne, bahasa Yunani, dengan makna seni, kerajinan tangan, atau keahlian. Kemudian ia menerangkan bahwa teknologi bagi bangsa Yunani Kuno diakui sebagai  suatu kegiatan khusus, dan sebagai pengetahuan. Pendapat Saettler ini mengacu pada konsep Mitcham, Ia mencantumkan uraian Aristotle tentang techne sebagai penerapan (ilmu) pengetahuan sistematis agar menghasilkan kegiatan (manusia) yang baik.
Lain halnya dengan pendapat Heinich, Molenda, dan Russell (1993) memperkuat asumsi sebelumya. Menurut mereka “teknologi merupakan penerapan pengetahuan yang ilmiah, dan tertata....teknologi sebagai suatu proses atau cara berpikir bukan hanya produk seperti komputer, satelit, dan sebagainya” ketiga pakar ini membedakan antara teknologi/perangkat keras atau hard teknology.
Selain itu, mereka menyatakan “teknologi sebagai suatu pengetahuan diterapkan oleh manusia untuk mengatasi masalah dan melaksanakan tugas dengan cara sistematis dan ilmiah”.[1]
Bagi Heinic, teknologi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu yang sistematis dan rasional. Ia merumuskan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh suatu teknologi. Sifat-sifat tersebut adalah :
a.    Dapat ditiru, diulang atau diperbanyak (replicability)
b.    Diandalkan karena melalui serangkaian uji coba ( reliability)
c.    Mudah digunakan dan dilaksanakan untuk mengatasi masalah (algorithmic-decision making)
d.   Dapat dikomunikasikan dan dipantau sehingga teknologi dapat diperbaiki berdasarkan masukan dari orang/pihak lain (communication and control)
e.    Berkaitan dengan sifat pertama, berdampak skala karena pengulangan dan penyebarannya, cepat tersebar atau menyusut (effect of scale)
Dari definisi-definisi tadi maka dapat disimpulkan bahwa :
a.    Teknologi terkait dengan sifat rasional dan ilmiah.
b.    Teknologi menunjuk suatu keahlian, baik itu seni, atau kerajinan tangan.
c.    Teknologi dapat diterjemahkan sebagai tehnik atau cara pelaksanaan suatu kegiatan,    atau sebagai suatu proses.
d.   Teknologi mengacu pada penggunaan mesin-mesin dan perangkat keras.
B.   Pengertian Kinerja Manusia
Nickols (1977) mengatakan bahwa performance sebagai hasil sebuah tingkah laku “Tingkah laku adalah aktifitas individu sedangkan akibat-akibat dari tingkah laku adalah cara-cara dimana lingkungan individu beraksi dan ini berbeda berdasarkan hasil dari tingkah lakunya.”
Sementara Gilbert (1974), menyamakan kinerja dengan dengan prestasi-prestasi yang dicapai. Lain halnya dengan Ryle (1949) yang menggunakan istilah prestasi (achievement), dimana dia menggunakannya untuk melihat efek-efek prilaku yang berkaitan pada makna kinerja (performance).[2]
Jadi pengertian dari kinerja manusia adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Artinya kinerja dalam konteks ini mengacu pada hasil-hasil yang telah dicapai oleh individu dalam melaksanakan tugas yang telah diembankan kepadanya.
C. Pengertian Teknologi Kinerja Manusia (Human Performance Technology/ HPT)
Teknologi Kinerja Manusia adalah sebuah proses seleksi, analisa, rancangan, pengembangan, penerapan, dan pengujian program-program berdasar pada yang paling efektif berpengaruh terhadap prilaku manusia dan prestasi-prestasinya.
Teknologi Kinerja Manusia secara ilmiah didasarkan pada teori yang ada  melalui cara-cara yang berasal dari penelitian ilmiah, Teknologi Kinerja Manusia sangat terbuka pada ide-ide baru dan metode-metode, cara yang efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang paling maksimal.
Teknologi Kinerja Manusia memang tepat diterapkan/diimplementasikan sebagai  pembelajaran, karena  Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 
Kurikulum yang dikembangkan sekolah pada saat ini menuntut perubahan pendekatan pembelajaran yang mulanya berpusat pada guru menjadi pendekatan yang berpusat pada siswa, hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan anak yang harus memiliki keterampilan berpikir dan belajar seperti keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan berkomunikasi.[3]
Teknologi Kinerja Manusia membagi atribut-atributnya dengan bidang lainnya seperti managemen, pengembangan organisasi, kesehatan dan psikiater.
Teknologi Kinerja Manusia dalam teknologi pendidikan dapat di aplikasikan ke dalam beberapa hal, diantaranya :
1.      Peningkatan mutu pendidikan (menarik, efektif, efisien dan relevan)
2.      Penyempurnaan system pendidikan
3.      Meluas dan meatanya kesempatan serta akses pendidikan
4.      Penyesuaian dengan kondisi pembelajaran
5.      Penyelarasan dengan perkembangan lingkungan
6.      Peningkatan partisipasi masyarakat
Dalam hal ini Teknologi Kinerja Manusia dalam bidang pendidikan menjadikan pendidikan  pada saat ini :
1.      Tekad mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
2.      Keharusan meningkatkan mutu pendidikan, berupa :
a.       Penyempurnaan kurikulum, penyediaan berbagai sarana pendidikan dan peningkatan kemampuan tenaga pengajar lewat berbagai bentuk pendidikan serta latihan.
b.      Penyempurnaan sistem pendidikan dengan penelitian dan pengembangan sesuai dengan tantangan zaman dan kenutuhan pembangunan
c.       Peningkatan partisipasi masyarakat dengan pengembangan dan pemanfaatan berbagai wadah dan sumber pendidikan.[4]
Keterkaitan antara Teknologi Kinerja Manusia dan proses belajar yaitu memiliki persamaan yang lebih menekankan pada suatu hasil tertentu, bedanya teknologi kinerja memperhatikan hasil kerja, sedangkan proses belajar mementingkan pencapaian hasil belajar.
Teknologi Kinerja memiliki prosedur untuk bisa mencapai hasil seperti pemilihan program, analisis kebutuhan sampai evaluasi sama halnya dengan proses belajar mempunyai urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran.
D.Memanfaatkan Teknologi untuk Peningkatan Kinerja Manusia (khususnya dalam bidang pendidikan)
Seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang bahwa manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya, dan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya maka perlu belajar. Dalam hal ini tentunya manusia harus dapat memanfaatkan teknologi pendidikan dalam kehidupannya demi meningkatkan kinerjanya.
Teknologi pendidikan secara konseptual dapat berperan untuk membelajarkan manusia dengan mengembangkan dan atau menggunakan aneka sumber belajar, yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan, sumber daya peluang atau kesempatan, serta dengan meningkatkan efektivitas dan efesiensi sumber daya pendidikan ( Miarso, 2009;701).[5]
Dengan demikian, teknologi berperan dalam upaya peningkatan kinerja manusia dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran dengan cara :
1.    Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen,    psikologi, rekayasa dan lain-lain secara bersistem;
2.    Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak,    dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan di     antaranya;
3.    Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar;
4.    Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, di mana penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar penjumlahan (Miarso,2009).[6]
Peranan teknologi pendidikan dalam peningkatan kinerja manusia khususnya dalam memecahan masalah pendidikan dan pembelajaran, khususnya lagi dalam perluasan akses dan peningkatan kinerja manusia dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui :
1.    Penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan perangkat pembelajaran lain seperti RPP;
2.    Penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan ajar, modul, buku teks, atau buku elektronik (e-book);
3.    Penerapan metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada penerapan teori-teori belajar mutakhir, seperti teori belajar konstruktivisme dan paradigma baru pendidikan lainnya;
4.    Mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efisien (Purwanto,2005:18);
5.    Mengembangkan strategi pembelajaran untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).
Salah satu teknologi pendidikan yang manfaatnya begitu besar adalah internet. Internet saat ini telah menjadi teknologi yang sangat penting untuk berbagai aspek.
Baik dari aspek pendidikan, aspek sosial, aspek kebudayaan, aspek ekonomi dan lain sebagainya. Untuk aspek pendidikan, internet sangat terasa manfaatnya baik untuk lembaga pendidikan, maupun untuk anak didik.
Internet adalah gabungan dari jaringan-jaringan komputer dalam skala luas dan besar dimana masing-masing komputer tersebut dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Berbagai manfaat internet diantaranya :
a.    Manfaat internet bagi lembaga pendidikan. Bagi lembaga pendidikan seperti Depdiknas, Sekolah, Universitas dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pendidikan, manfaat penggunaan internet banyak sekali antara lain:
1.    Memperkenalkan kepada orang-orang tentang lembaga dengan membuat web lembaganya di internet;
2.    Untuk melakukan penerimaan pegawai baru, siswa baru, dan mahasiswa baru lembaga dapat melakukan dengan sistem online di internet, sehingga lebih efisien waktu dan biaya;
3.    Untuk beberapa lembaga perguruan tinggi internet dimanfaatkan untuk legalisasi online;
4.    Antara lembaga satu dengan lembaga lain pasti membutuhkan kerja sama maupun pembandingan, dengan internet hal-hal semacam itu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
b.    Manfaat internet bagi pendidik. Untuk pendidik internet bermanfaat dalam berbagai hal, antara lain:
1.    Internet bermafaat untuk mencari bahan materi ajar yang akan diberikan kepada anak didik. Di dalam internet terdapat banyak materi dan ilmu.
Bahan materi ajar memang sudah diatur dalam kurikulum, namun pendidik mengembangkan materi ajar agar pengetahuan yang di miliki anak didik semakin banyak dan wawasan semakin luas.
2.    Akses ke sumber informasi. Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh Dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak mudah sehingga akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap.
Dengan adanya internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang sekarang sudah mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan masalah lagi.
3.    Internet digunakan sebagai alat berdiskusi antar pendidik. Sesama akan lebih baik bila berdiskusi dan saling mengkritisi. Pendidik dapat berdiskusi dan mengkritisi tentang materi ajar, kurikulum baru, cara mengajar, dan lain sebagainya.
Dengan melakukan diskusi dan saling mengkritisi diharapkan agar dalam mengajar akan lebih baik dan bahan materi ajar semakin kaya. Jika tempat berjauhan berdiskusi antar pendidik tidak perlu bertatap muka secara langsung karena internet dapat menghubungkan mereka.
4.    Internet dapat digunakan sebagai alat berdiskusi dengan anak didik. Sekarang ini banyak anak didik yang pintar dan cerdas, mereka dapat diajak untuk berdiskusi membahas masalah dan memecahkan masalah. Untuk ajang berdiskusi itu tidak perlu anak didik bertemu secara langsung dengan pendidik, namun dengan berbagai fitur yang disediakan oleh internet tanpa harus bertatap muka diskusi itu bisa terjadi bahkan bisa lebih menyenangkan dan menantang.
5.    Internet dimanfaatkan oleh pendidik agar anak didik mengumpulkan tugas melalui  fitur email. Dengan adanya internet inovasi baru tentang pengumpulan tugas juga muncul anak didik mengumpulkan tugas tanpa harus menemui pendidik yaitu dengan fitur email. Sehingga waktu, tenaga, dan materi dapat ditekan karena dengan internet tempat yang jauh bisa terasa begitu dekat.
c.    Manfaat internet bagi anak didik. Sekarang ini anak didik tidak dapat dipisahkan dengan internet. Pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai mahasiswa saat ini  sudah mengenal internet sehingga, banyak sekali manfaat yang diberikan oleh   internet bagi anak didik antara lain :
1.    Pendidikan Dasar dan Menengah, internet digunakan untuk mempengaruhi peningkatan motivasi, menguatkan pengajaran, meningkatakan lingkungan psikologi.
2.    Penggunaan internet dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi mahasiswa dalam mengembangkan intelektualnya sehingga dapat mengembangkan penelitian dan pengembangan ilmu baik teoritis maupun terapan.
3.    Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet.
4.    Tanpa adanya internet banyak tugas akhir dan tesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
5.    Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
6.    Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan mudah. Dahulu, seseorang harus berkenalan atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal itu dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email.[7]
Walaupun begitu banyak manfaat internet bagi peningkatan kinerja manusia khususnya dalam pendidikan, kita harus tetap mewaspadai dampak negatifnya dari teknologi tersebut diantaranya :
ü Adanya ancaman virus;
ü Pembajakan karya intelektual;
ü Penyebaran situs-situs pornografi;
ü Kurangnya interaksi antara guru dan siswa; dan
ü Berubahnya peran guru dari pembelajaran konvensional menjadi ICT.
Akhirnya, pemanfaatan teknologi yang tepat guna dan berhasil guna akan berdampak pada peningkatan kinerja manusia. Untuk itu kita harus selektif dalam pemanfaatan teknoligi jangan sampai membawa kehancuran atas kelangsungan hidup manusia.
         

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Manusia untuk  memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan baik maka perlu belajar. Dari definisi-definisi teknologi tadi maka dapat disimpulkan bahwa :
ü  Teknologi terkait dengan sifat rasional dan ilmiah
ü  Teknologi menunjuk suatu keahlian, baik itu seni, atau kerajinan tangan
ü  Teknologi dapat diterjemahkan sebagai tehnik atau cara pelaksanaan suatu kegiatan, atau sebagai suatu proses
ü  Teknologi mengacu pada penggunaan mesin-mesin dan perangkat keras.
Sementara pengertian dari kinerja manusia adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Teknologi pendidikan secara konseptual dapat berperan untuk membelajarkan manusia dengan mengembangkan dan atau menggunakan aneka sumber belajar, yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan, sumber daya peluang atau kesempatan, serta dengan meningkatkan efektivitas dan efesiensi sumber daya pendidikan.
Dengan demikian, teknologi berperan dalam upaya peningkatan kinerja manusia dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran dengan cara :
1.      Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen, psikologi, rekayasa dan lain-lain secara bersistem.
2.      Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan di antaranya;
3.      Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar;
4.      Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, di mana penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar penjumlahan.
Akhirnya, pemanfaatan teknologi yang tepat guna dan berhasil guna akan berdampak pada peningkatan kinerja manusia. Untuk itu kita harus selektif dalam pemanfaatan teknologi jangan sampai membawa kehancuran atas kelangsungan hidup manusia, marilah kita mengembangkan teknologi pendidikan dan memanfaatkan intenet untuk hal-hal yang bermanfaat.



DAFTAR PUSTAKA

    1. Salma, Dewi dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
     2. Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.
     3.  Bambang, Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
   4.Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1995. Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya, (terjemahan Dewi S. Prawiradilaga, dkk). Jakarta : UNJ

5.      http://www.teknologipendidikan.net/human-performance-technology. Diakses tanggal 19 mei 2016


[1] Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1995. Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya, (terjemahan Dewi S. Prawiradilaga, dkk). Jakarta : UNJ
[2] Salma, Dewi dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
[3] Dewi S. Prawiradilaga, dkk. Teknologi Pembelajaran dan definisinya, 2007. Jakarta.
[5] Miarso, Yusufhadi. 2009 Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
[6] Miarso, Yusufhadi. 2009 Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
[7] Bambang, Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta