BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan
baik maka perlu belajar. Sedangkan untuk dapat belajar secara baik, efektif dan
efisien perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar. Salah satu bidang
pengetahuan terapan yang diharapkan semakin banyak dapat memberi sumbangan pada
perkembangan zaman di tanah air kita adalah bidang Teknologi.
Teknologi
berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan berbagai sumber
belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi manusia untuk belajar
sepanjang hayat, kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja, begitu
juga dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya.
Oleh karena
itu, Teknologi diperlukan untuk dapat menjangkau pebelajar di mana pun mereka
berada. Selain itu, untuk melayani sejumlah besar dari mereka yang belum
memperoleh kesempatan untuk belajar, memenuhi kebutuhan hidup dengan belajar
agar dapat mengikuti perkembangan zaman, dan meningkatkan efisiensi,
efektivitas dalam belajar.
Teknologi dalam
pendidikan merupakan bagian dari konsep teknologi pendidikan berupa media untuk
memperlancar kegiatan instruksional. Potensi penggunaan teknologi dalam
pendidikan berkaitan dengan usaha peningkatan produktivitas pendidikan.
Kemampuan untuk
memanfaatkan teknologi modern tentu saja sangat tergantung pada jumlah dan
kemampuan para ahli dalam bidang teknologi tersebut, maka disinilah terjadi
keterkaitan antara teknologi dengan kinerja manusia sebagai pebelajar.
Namun dalam
pembahasan makalah ini agar tidak melebar, penulis akan memfokuskan
(mengkhususkan) bahasannya dalam makalah ini yaitu tentang pengertian dari
teknologi, kinerja manusia, dan bagaimana cara memanfaat teknologi tersebut
bagi kinerja manusia khususnya dalam pendidikan. Jadi yang menjadi fokus
bahasan makalah ini adalah memanfaatkan teknologi pendidikan bagi kinerja
manusia khususnya dalam pendidikan. Mengapa hal ini yang menjadi bahasan?
Karena hal tersebut sesuai dengan kinerja profesi yang penulis ampu.
B. Rumusan masalah
Yang menjadi
permasalahan dalam makalah ini, penulis rumuskan dalam rumusan masalah berikut
ini :
1. Apa pengertian
Teknologi ?
2. Apa yang dimaksud
dengan Kinerja Manusia ?
3. Pengertian Teknologi
Kinerja Manusia (Human Performance Technology/HPT) ?
4. Bagaimana
memanfaatkan teknologi untuk peningkatan kinerja manusia khususnya dalam
pendidikan?
C.Tujuan
Penulisan
Memahami pengertian dari teknologi, kinerja manusia, dan
bagaimana cara memanfaat teknologi tersebut bagi kinerja manusia khususnya
dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teknologi
Dari beberapa
literatur banyak yang mendefinisikan tentang konsep teknologi diantaranya,
teknologi menurut Finn 1960. sebagaimana dikutif oleh Gentry menyatakan, “selain
diartikan sebagai mesin, teknologi bisa mencakup proses, sistem, manajemen, dan
mekanisme pantauan; baik manusia itu sendiri atau bukan, serta.....secara luas,
cara pandang terhadap masalah berikut lingkupnya, tingkat kesukaran, studi
kelayakan, serta cara mengatasi masalah secara teknis dan ekonomis.”
Dalam hal yang
sama, ia mengutif pula konsep Simon (1983) yang berbunyi, “teknologi sebagai
disiplin rasional, dirancang untuk meyakinkan manusia akan keahliannya
menghadapi alam fisik atau lingkungan melalui penerapan hukum atau aturan
ilmiah yang telah ditentukan”.
Disamping kedua
definisi tadi, pemikiran Saettler tidak jauh berbeda. Beliau mengutif asal
katanya yaitu terdiri dari techne, bahasa Yunani, dengan makna seni,
kerajinan tangan, atau keahlian. Kemudian ia menerangkan bahwa teknologi bagi
bangsa Yunani Kuno diakui sebagai suatu kegiatan khusus, dan sebagai
pengetahuan. Pendapat Saettler ini mengacu pada konsep Mitcham, Ia mencantumkan
uraian Aristotle tentang techne sebagai penerapan (ilmu) pengetahuan sistematis
agar menghasilkan kegiatan (manusia) yang baik.
Lain halnya
dengan pendapat Heinich, Molenda, dan Russell (1993) memperkuat asumsi
sebelumya. Menurut mereka “teknologi merupakan penerapan pengetahuan yang
ilmiah, dan tertata....teknologi sebagai suatu proses atau cara berpikir bukan
hanya produk seperti komputer, satelit, dan sebagainya” ketiga pakar ini
membedakan antara teknologi/perangkat keras atau hard teknology.
Selain itu,
mereka menyatakan “teknologi sebagai suatu pengetahuan diterapkan oleh
manusia untuk mengatasi masalah dan melaksanakan tugas dengan cara sistematis
dan ilmiah”.[1]
Bagi Heinic,
teknologi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu yang sistematis dan rasional. Ia
merumuskan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh suatu teknologi. Sifat-sifat
tersebut adalah :
a. Dapat ditiru,
diulang atau diperbanyak (replicability)
b. Diandalkan
karena melalui serangkaian uji coba ( reliability)
c. Mudah digunakan
dan dilaksanakan untuk mengatasi masalah (algorithmic-decision making)
d. Dapat
dikomunikasikan dan dipantau sehingga teknologi dapat diperbaiki berdasarkan
masukan dari orang/pihak lain (communication and control)
e. Berkaitan
dengan sifat pertama, berdampak skala karena pengulangan dan penyebarannya,
cepat tersebar atau menyusut (effect of scale)
Dari
definisi-definisi tadi maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Teknologi
terkait dengan sifat rasional dan ilmiah.
b. Teknologi
menunjuk suatu keahlian, baik itu seni, atau kerajinan tangan.
c. Teknologi dapat
diterjemahkan sebagai tehnik atau cara pelaksanaan suatu
kegiatan, atau sebagai suatu proses.
d. Teknologi
mengacu pada penggunaan mesin-mesin dan perangkat keras.
B. Pengertian
Kinerja Manusia
Nickols (1977) mengatakan
bahwa performance sebagai hasil sebuah tingkah laku “Tingkah laku adalah
aktifitas individu sedangkan akibat-akibat dari tingkah laku adalah cara-cara
dimana lingkungan individu beraksi dan ini berbeda berdasarkan hasil dari
tingkah lakunya.”
Sementara
Gilbert (1974), menyamakan kinerja dengan dengan prestasi-prestasi yang
dicapai. Lain halnya dengan Ryle (1949) yang menggunakan istilah prestasi
(achievement), dimana dia menggunakannya untuk melihat efek-efek prilaku yang
berkaitan pada makna kinerja (performance).[2]
Jadi pengertian
dari kinerja manusia adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran
yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Artinya kinerja dalam konteks
ini mengacu pada hasil-hasil yang telah dicapai oleh individu dalam
melaksanakan tugas yang telah diembankan kepadanya.
C. Pengertian
Teknologi Kinerja Manusia (Human Performance Technology/ HPT)
Teknologi Kinerja Manusia adalah sebuah proses seleksi,
analisa, rancangan, pengembangan, penerapan, dan pengujian program-program
berdasar pada yang paling efektif berpengaruh terhadap prilaku manusia dan prestasi-prestasinya.
Teknologi Kinerja Manusia secara ilmiah didasarkan pada
teori yang ada melalui cara-cara yang
berasal dari penelitian ilmiah, Teknologi Kinerja Manusia sangat terbuka pada
ide-ide baru dan metode-metode, cara yang efektif dan efisien untuk mencapai
hasil yang paling maksimal.
Teknologi Kinerja Manusia memang tepat
diterapkan/diimplementasikan sebagai pembelajaran, karena Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kurikulum yang dikembangkan sekolah pada saat ini
menuntut perubahan pendekatan pembelajaran yang mulanya berpusat pada guru
menjadi pendekatan yang berpusat pada siswa, hal ini sesuai dengan tuntutan
masa depan anak yang harus memiliki keterampilan berpikir dan belajar seperti
keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan berkomunikasi.[3]
Teknologi Kinerja Manusia membagi atribut-atributnya
dengan bidang lainnya seperti managemen, pengembangan organisasi, kesehatan dan
psikiater.
Teknologi Kinerja Manusia dalam teknologi pendidikan
dapat di aplikasikan ke dalam beberapa hal, diantaranya :
1. Peningkatan
mutu pendidikan (menarik, efektif, efisien dan relevan)
2. Penyempurnaan
system pendidikan
3. Meluas dan
meatanya kesempatan serta akses pendidikan
4. Penyesuaian
dengan kondisi pembelajaran
5. Penyelarasan
dengan perkembangan lingkungan
6. Peningkatan
partisipasi masyarakat
Dalam hal ini Teknologi Kinerja Manusia dalam bidang
pendidikan menjadikan pendidikan pada
saat ini :
1. Tekad
mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
2. Keharusan
meningkatkan mutu pendidikan, berupa :
a. Penyempurnaan
kurikulum, penyediaan berbagai sarana pendidikan dan peningkatan kemampuan
tenaga pengajar lewat berbagai bentuk pendidikan serta latihan.
b. Penyempurnaan
sistem pendidikan dengan penelitian dan pengembangan sesuai dengan tantangan
zaman dan kenutuhan pembangunan
c. Peningkatan
partisipasi masyarakat dengan pengembangan dan pemanfaatan berbagai wadah dan
sumber pendidikan.[4]
Keterkaitan antara Teknologi Kinerja Manusia dan proses belajar
yaitu memiliki persamaan yang lebih menekankan pada suatu hasil tertentu,
bedanya teknologi kinerja memperhatikan hasil kerja, sedangkan proses belajar
mementingkan pencapaian hasil belajar.
Teknologi Kinerja memiliki prosedur untuk bisa mencapai
hasil seperti pemilihan program, analisis kebutuhan sampai evaluasi sama halnya
dengan proses belajar mempunyai urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan
keluaran.
D.Memanfaatkan Teknologi untuk
Peningkatan Kinerja Manusia (khususnya dalam bidang pendidikan)
Seperti yang
telah dipaparkan pada latar belakang bahwa manusia untuk menjaga kelangsungan
hidupnya, dan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya maka perlu belajar. Dalam hal
ini tentunya manusia harus dapat memanfaatkan teknologi pendidikan dalam
kehidupannya demi meningkatkan kinerjanya.
Teknologi
pendidikan secara konseptual dapat berperan untuk membelajarkan manusia dengan
mengembangkan dan atau menggunakan aneka sumber belajar, yang meliputi sumber
daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan, sumber daya peluang atau
kesempatan, serta dengan meningkatkan efektivitas dan efesiensi sumber daya
pendidikan ( Miarso, 2009;701).[5]
Dengan
demikian, teknologi berperan dalam upaya peningkatan kinerja manusia dalam
upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran dengan cara :
1. Memadukan
berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen,
psikologi, rekayasa dan lain-lain secara bersistem;
2. Memecahkan
masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak,
dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan
di antaranya;
3. Menggunakan
teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar;
4.
Timbulnya daya lipat atau efek sinergi,
di mana penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari
sekedar penjumlahan (Miarso,2009).[6]
Peranan
teknologi pendidikan dalam peningkatan kinerja manusia khususnya dalam
memecahan masalah pendidikan dan pembelajaran, khususnya lagi dalam perluasan
akses dan peningkatan kinerja manusia dalam peningkatan mutu pendidikan dapat
dilakukan melalui :
1. Penerapan
prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus
dan perangkat pembelajaran lain seperti RPP;
2. Penerapan prosedur
pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan ajar, modul, buku teks, atau
buku elektronik (e-book);
3. Penerapan
metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada penerapan teori-teori belajar
mutakhir, seperti teori belajar konstruktivisme dan paradigma baru pendidikan
lainnya;
4. Mengembangkan
dan memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan
mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efisien (Purwanto,2005:18);
5.
Mengembangkan strategi pembelajaran untuk
membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).
Salah satu
teknologi pendidikan yang manfaatnya begitu besar adalah internet. Internet
saat ini telah menjadi teknologi yang sangat penting untuk berbagai aspek.
Baik dari aspek
pendidikan, aspek sosial, aspek kebudayaan, aspek ekonomi dan lain sebagainya.
Untuk aspek pendidikan, internet sangat terasa manfaatnya baik untuk lembaga
pendidikan, maupun untuk anak didik.
Internet adalah
gabungan dari jaringan-jaringan komputer dalam skala luas dan besar dimana
masing-masing komputer tersebut dapat saling berkomunikasi satu dengan yang
lainnya.
Berbagai
manfaat internet diantaranya :
a. Manfaat
internet bagi lembaga pendidikan. Bagi lembaga pendidikan seperti Depdiknas,
Sekolah, Universitas dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pendidikan,
manfaat penggunaan internet banyak sekali antara lain:
1. Memperkenalkan
kepada orang-orang tentang lembaga dengan membuat web lembaganya di internet;
2. Untuk melakukan
penerimaan pegawai baru, siswa baru, dan mahasiswa baru lembaga dapat melakukan
dengan sistem online di internet, sehingga lebih efisien waktu dan biaya;
3. Untuk beberapa
lembaga perguruan tinggi internet dimanfaatkan untuk legalisasi online;
4. Antara lembaga
satu dengan lembaga lain pasti membutuhkan kerja sama maupun pembandingan,
dengan internet hal-hal semacam itu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
b. Manfaat
internet bagi pendidik. Untuk pendidik internet bermanfaat dalam berbagai hal, antara
lain:
1. Internet
bermafaat untuk mencari bahan materi ajar yang akan diberikan kepada anak
didik. Di dalam internet terdapat banyak materi dan ilmu.
Bahan materi ajar memang sudah diatur
dalam kurikulum, namun pendidik mengembangkan materi ajar agar pengetahuan yang
di miliki anak didik semakin banyak dan wawasan semakin luas.
2. Akses ke sumber
informasi. Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan
(di seluruh Dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang
konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak mudah sehingga
akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat)
yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap.
Dengan adanya internet memungkinkan
mengakses kepada sumber informasi yang sekarang sudah mulai tersedia banyak.
Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan masalah lagi.
3. Internet
digunakan sebagai alat berdiskusi antar pendidik. Sesama akan lebih baik bila
berdiskusi dan saling mengkritisi. Pendidik dapat berdiskusi dan mengkritisi
tentang materi ajar, kurikulum baru, cara mengajar, dan lain sebagainya.
Dengan melakukan diskusi dan saling
mengkritisi diharapkan agar dalam mengajar akan lebih baik dan bahan materi
ajar semakin kaya. Jika tempat berjauhan berdiskusi antar pendidik tidak perlu
bertatap muka secara langsung karena internet dapat menghubungkan mereka.
4. Internet dapat
digunakan sebagai alat berdiskusi dengan anak didik. Sekarang ini banyak anak
didik yang pintar dan cerdas, mereka dapat diajak untuk berdiskusi membahas
masalah dan memecahkan masalah. Untuk ajang berdiskusi itu tidak perlu anak
didik bertemu secara langsung dengan pendidik, namun dengan berbagai fitur yang
disediakan oleh internet tanpa harus bertatap muka diskusi itu bisa terjadi bahkan
bisa lebih menyenangkan dan menantang.
5. Internet
dimanfaatkan oleh pendidik agar anak didik mengumpulkan tugas melalui
fitur email. Dengan adanya internet inovasi baru tentang pengumpulan
tugas juga muncul anak didik mengumpulkan tugas tanpa harus menemui pendidik
yaitu dengan fitur email. Sehingga waktu, tenaga, dan materi dapat ditekan
karena dengan internet tempat yang jauh bisa terasa begitu dekat.
c. Manfaat
internet bagi anak didik. Sekarang ini anak didik tidak dapat
dipisahkan dengan internet. Pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai
mahasiswa saat ini sudah mengenal internet sehingga, banyak sekali manfaat
yang diberikan oleh internet bagi anak didik antara lain :
1. Pendidikan
Dasar dan Menengah, internet digunakan untuk mempengaruhi peningkatan motivasi,
menguatkan pengajaran, meningkatakan lingkungan psikologi.
2. Penggunaan
internet dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi mahasiswa dalam
mengembangkan intelektualnya sehingga dapat mengembangkan penelitian dan
pengembangan ilmu baik teoritis maupun terapan.
3. Tukar menukar
informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet.
4. Tanpa adanya
internet banyak tugas akhir dan tesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih
banyak untuk diselesaikan.
5. Hasil-hasil
penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan
bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
6. Kerjasama antar
pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat
dilakukan dengan mudah. Dahulu, seseorang harus berkenalan atau berjalan jauh
untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal
itu dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email.[7]
Walaupun begitu banyak manfaat internet bagi peningkatan
kinerja manusia khususnya dalam pendidikan, kita harus tetap mewaspadai dampak
negatifnya dari teknologi tersebut diantaranya :
ü Adanya ancaman
virus;
ü Pembajakan
karya intelektual;
ü Penyebaran
situs-situs pornografi;
ü Kurangnya
interaksi antara guru dan siswa; dan
ü Berubahnya
peran guru dari pembelajaran konvensional menjadi ICT.
Akhirnya, pemanfaatan teknologi yang tepat guna dan
berhasil guna akan berdampak pada peningkatan kinerja manusia. Untuk itu kita
harus selektif dalam pemanfaatan teknoligi jangan sampai membawa kehancuran atas
kelangsungan hidup manusia.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya dengan baik maka perlu belajar. Dari definisi-definisi
teknologi tadi maka dapat disimpulkan bahwa :
ü Teknologi
terkait dengan sifat rasional dan ilmiah
ü Teknologi
menunjuk suatu keahlian, baik itu seni, atau kerajinan tangan
ü Teknologi dapat
diterjemahkan sebagai tehnik atau cara pelaksanaan suatu kegiatan, atau sebagai
suatu proses
ü Teknologi
mengacu pada penggunaan mesin-mesin dan perangkat keras.
Sementara pengertian dari kinerja manusia adalah hasil
yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan. Teknologi pendidikan secara konseptual dapat berperan untuk
membelajarkan manusia dengan mengembangkan dan atau menggunakan aneka sumber
belajar, yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan,
sumber daya peluang atau kesempatan, serta dengan meningkatkan efektivitas dan
efesiensi sumber daya pendidikan.
Dengan demikian, teknologi berperan dalam upaya
peningkatan kinerja manusia dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan
pembelajaran dengan cara :
1. Memadukan
berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen, psikologi, rekayasa
dan lain-lain secara bersistem.
2. Memecahkan
masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan
memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan di antaranya;
3. Menggunakan
teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar;
4.
Timbulnya daya lipat atau efek sinergi,
di mana penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari
sekedar penjumlahan.
Akhirnya, pemanfaatan teknologi yang tepat guna dan
berhasil guna akan berdampak pada peningkatan kinerja manusia. Untuk itu kita
harus selektif dalam pemanfaatan teknologi jangan sampai membawa kehancuran
atas kelangsungan hidup manusia, marilah kita mengembangkan teknologi
pendidikan dan memanfaatkan intenet untuk hal-hal yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Salma, Dewi dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik
Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
2.
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai
Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.
3.
Bambang, Warsita. 2008. Teknologi
Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
4.Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey.
1995. Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya, (terjemahan Dewi S.
Prawiradilaga, dkk). Jakarta : UNJ
[1] Seels, Barbara
B. dan Rita C. Richey. 1995. Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya, (terjemahan
Dewi S. Prawiradilaga, dkk). Jakarta : UNJ
[2] Salma, Dewi dan
Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
[3] Dewi S. Prawiradilaga,
dkk. Teknologi Pembelajaran dan definisinya, 2007. Jakarta.
[4] www.tpers.net/encyclopedia_of_educational_tecnology/2705/2016 di akses tanggal 27 mei 2016 jam 21.10
[7] Bambang,
Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta
: Rineka Cipta