Jumat, Oktober 01, 2021

Modul Sistem Basis Data

 

MODUL

SISTEM BASIS DATA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISUSUN OLEH:

Diah Afrianti Rahayu., S.Kom., M.Pd

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STKIP INVADA CIREBON

2020/2021

 

 

(Digunakan untuk lingkungan internal kampus)


KATA PENGANTAR

 

 

 

 

Alhamdulillah, pertama penulis mengucapkan rasa syukur dan segala puji bagi Allah  SWT  yang  telah  melimpahkan  segala  Rahmat  dan  Karunianya,  sehingga modul Sistem Basis Data ini dapat diselesaikan. Modul Sistem Basis Data ini diharapkan dapat mendukung mahasiswa dalam memahami matakuliah Sistem Basis Data. Modul ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang sudah banyak digunakan. Pada modul ini membahas mengenai konsep Sistem Basis Data secara umum. Modul ini   membahas   mengenai   Konsep   Dasar   Basis   Data   (Database),   DBMS   & Perancangan   Basis   Data,   Model   Data.   Akhir   kata,   penulis   menyampaikan terimakasih yang tulus kepada pihak- pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan modul ini. Pada akhir kata, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan modul ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Penulis memohon adanya sumbangan ide, kritik dan saran untuk perbaikan penulisan modul ini supaya lebih baik ke depannya.


DAFTAR ISI

 

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

 

KONSEP DASAR BASIS DATA (DATABASE) .............................................................1

Pengenalan Basis Data (Database) .................................................................................... 1

 

Konsep Dasar Basis Data ................................................................................................... 3

 

Operasi Dasar Basis Data .................................................................................................. 5

 

Sistem Basis Data ............................................................................................................... 6

 

Data Base Management System (DBMS) ........................................................................ 8

 

Komponen Sistem Basis Data ........................................................................................... 9

 

Komponen Sebuah DBMS ................................................................................................ 11

 

Keuntungan dan Kekurangan DBMS ............................................................................. 17

 

BASIS DATA RELATIONAL & PERANCANGAN BASIS DATA ............................ 18

 

Basis Data Relational ......................................................................................................... 18

 

Perancangan Basis Data .................................................................................................... 27

 

Studi Kasus ......................................................................................................................... 29

 

MODEL DATA .................................................................................................................. 41

 

Soal Latihan.........................................................................................................................44

 

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................45

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Pengenalan Basis Data (Database)

 

 

Data merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini tidak dapat dipungkiri, karena setiap harinya kita selalu memerlukan dan menggunakan data dalam merencakan segala sesuatu, mempertimbangkan hal apapun, dan mengambil keputusan dalam kehidupan kita. Sebagai contoh, Mahasiswa pastinya memerlukan data antara lain nilai tugas, nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester, nilai indeks prestasi sementara, nilai indeks prestasi kumulatif, biaya kuliah, jadwal kuliah serta data-data yang lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan.

 

Sekarang, dapatkah kita bayangkan kebutuhan suatu perusahaan atau organisasi terhadap data yang diperlukan bagi kepentingan bisnisnya? Saat ini, baik perusahaan kecil sampai perusahaan besar, pada umumnya telah memiliki informasi dan aplikasi, yang sangat memerlukan data. Artinya, antara sistem informasi dengan data memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya. Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah jika kita berbicara mengenai data, maka akan muncul istilah database atau basis data.

 

Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah almari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan bertugas untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti  memberi map pada kumpulan arsip,

 

 

 

 

memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan tertentu didalam lemari. Kalaupun hal-hal tersebut  tidak  seluruhnya  dilakukan,  paling  tidak,  semua  lemari  arsip  menerapkan  suatu aturan tertentu bagaimana keseluruhan arsip-arsip tadi disusun. Yang paling sederhana, tentu menyusun arsip-arsip tadi sesuai kronologisnya dan tanpa pengelompokkan. Hampir tidak


akan pernah kita jumpai adanya lemari arsip yang tidak memiliki aturan dalam penyusunan arsip-arsip didalamnya.

Mengapa hal-hal itu kita lakukan? Jawabannya sederhana kita berharap agar pada suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil arsip dari lemari maka kita akan dapat melakukannya dengan mudah dan cepat (Fathansyah, 2012). Basis Data (Database), pada saat ini sangat berdampak besar pada perkembangan ekonomi dan masyarakat. Sistem basis data berkaitan penting dalam pengembangan bidang rekayasa perangkat lunak, dan database menjadi kerangka kerja yang mendasari sistem informasi dan secara mendasar merubah cara banyak organisasi beroperasi. Contoh Penggunaan Basis Data pada aplikasi: aplikasi pengelolaan nomor telepon, aplikasi pembayaran gaji perusahaan, dll.

Berikut contoh penggunaan basis data peminjaman pada perpustakaan Ketika kita melakukan peminjaman di perpustakaan, kemungkinan besar basis data diakses. Petugas akan memasukkan kode buku atau menggunakan mesin pembaca, mesin ini dihubungkan dengan aplikasi database barang untuk mengetahui data buku tersebut. Aplikasi itu kemudian akan mengurangi jumlah stok buku tersebut dan menampilkan jumlah stok yang ada kepada petugas. Jika jumlah stok buku yang ada sudah di bawah ambang batas bawah stok, maka sistem database akan secara otomatis

 

 

 

 

 

 

menginformasikan kepada petugas bahwa peminjaman sudah tidak bisa dilakukan. Atau, jika pembaca menanyakan ketersediaan sebuah buku , maka petugas bisa melakukan pemeriksaan stok buku dan lokasi penyimpanan buku, dengan menjalankan aplikasi yang menentukan ketersediaan buku dari basis data.


 

 

Gambar I.1. Penggunaan Basis Data

 

 

Contoh Penggunaan Basis Data Peminjaman Buku Pada Perpustakaan Gambar diatas merupakan file-file yang disimpan dalam basis data pada harddisk. Basis data Perpustkaan berisi beberapa file atau tabel seperti Tabel Buku, Tabel anggota, Tabel Peminjaman dan Tabel Pengembalian.

 

 

 

 

Konsep Dasar Basis Data

 

 

1.       Definisi Basis Data (Database)

 

 

Menurut (Fathansyah, 2012) menyampaikan bahwa : Basis data terdiri dari dua kata , yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.


Sedangkan  menurut  (Indrajani,  2009)  menyampaikan  bahwa,  ada  beberapa  definisi tentang data, antara lain :

 

a.  Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.

b. Lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang, tempat, benda atau kejadian.

c.  Representasi   fakta   yang   mewakili   suatu   objek   seperti   pelanggan,   karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks,

gambar, bunyi dan kombinasinya.

 

 

Menurut (Fathansyah, 2012), sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

 

a.  Himpunan   kelompok   data(arsip)   yang   saling   berhubungan   yang   diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai

kebutuhan.

 

c.  Kumpulan  file/tabel/arsip  yang  saling  berhubungan  yang  disimpan  dalam  media penyimpanan elektronis.

 

2.        Prinsip dan Tujuan Basis Data

 

 

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.


Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan, jika lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti cakram magnetis (magnetic disk) (Fathansyah, 2012).

 

Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola oleh manusia, sementara basis data dikelola melalui mesin pinter elektronis (komputer). Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokkan, pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai dengan fungsi atau jenisnya. Pemilahan, pengelompokkan, pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom (field) dalam setiap tabel. Seperti contoh Gambar I.1, Basis data Perpustakaan berisi beberapa tabel didalamnya, yaitu tabel Anggota, tabel Buku, tabel Peminjaman dan tabel Pengembalian.

 

 

 

 

Operasi Dasar Basis Data

 

 

Di dalam sebuah disk, kita dapat menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah basis data, kita dapat menempatkan satu atau lebih tabel. Pada tabel ini sesungguhnya data disimpan dan ditempatkan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya ada basis data kepegawaian, basis data akademik, basis data inventori, dan sebagainya.

 

Karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data menurut (Fathansyah, 2012) dapat meliputi :

 

1.   Pembuatan  basis  data baru (create database), yang  identik  dengan  pembuatan lemari arsip yang baru


2.   Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus berserta isinya, jika ada)

3.   Pembuatan tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip ke sebuah lemari arsip yang telah ada

4.   Penghapusan  tabel  dari  suatu  basis  data  (drop  table),  yang  identik  dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip

5.   Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah tabel di sebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip

6.   Pengambilan  data  dari  sebuah  tabel  (query),  yang  identik  dengan  pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip

7.   Pengubahan data dari sebuah tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip

8.   Pengahpusan data dari sebuah tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip

 

Sistem Basis Data

 

 

Menurut (Fathansyah, 2012), sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan  dan  secara  bersama-sama bertujuan  untuk  memenuhi  suatu  proses  tertentu. Sebuah kendaraan dapat mewakili sebuah sistem yang terdiri atas komponen pemantik/starter (untuk memulai pengapian), komponen pengapian (untuk pembakaran BBM yang membuat torak bekerja), komponen penggerak/torak (untuk menggerakkan roda), komponen pengereman (untuk memperlambat dan menghentikan


gerakan torak dan roda), komponen pelistrikan (untuk mengaktifkan speedometer, lampu, dan lain-lain) yang secara bersama-sama melaksanakan fungsi kendaraan secara umum, yakni sebagai sarana transportasi.

 

Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif. Ia ada karena ada pembuatnya. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada penegelolanya atau penggeraknya. Yang menjadi pengelola atau penggeraknya secara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduanya (basis data dan pengelolaannya) menghasilkan sebuah sistem. Karena itu, secara umum menurut (Fathansyah, 2012), Sistem Basis Data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan tabel data yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem computer) dan sekumpulan program (yang biasa disebut dnegan DBMS (Database Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.

 

 

 

Gambar I.2. Sistem Basis Data

 

 

Data Base Management System (DBMS)

 

 

DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengontrol akses ke basis data. DBMS yang mengelola basis data relational disebut dengan Relational DBMS (RDBMS )


Contoh perangkat lunak yang termasuk DBMS: dBase, FoxBase, Rbase, Microsoft-Access, Borland Paradox / Borland Interbase, MS-SQL Server, Oracle, Informix, Sybase, MySQL, dll.

 

 

 

Gambar I.3

 

 

Contoh Komputer Mengakses Database

 

 

 

 

 

 

Penjelasan Gambar diatas menunjukkan bagaimana sebuah komputer mengakses sebuah database : Database menampung semua data, dimulai dari anggota, data buku sampai dengan data transaksi peminjaman dan pengembalian, Sehingga anggota dapat melihat data buku yang tersedia dalam perpustakaan begitu pula anggota dapat melihat buku apa saja yang sudah dipinjam  dan  waktu  pengembaliannya.  Begitu  pula dengan  petugas  dapat  melihat fungsi yang sama pula.

 

Komponen Sistem Basis Data

 

 

Menurut (Fathansyah, 2012), dalam sebuah basis data, secara lengkap akan terdapat komponen-komponen utama sebagai berikut:

1.   Perangkat Keras (Hardware)

 

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah


a.         Komputer  (satu  untuk  sistem  stand  alone  atau  lebih  dari  satu  untuk  sistem jaringan)

b.         Memori sekunder yang on line (Harddisk)

 

c.         Memori  sekunder  yang  off  line  (Tape  atau  removable  disk)  untuk  keperluan backup data

 

 

d.         Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

 

 

 

 

2.   Sistem Operasi (Operating System)

 

Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain). Sejumlah sistem operasi yang banyak digunakan seperti : MS-DOS, MS-Windows, Linux (untuk komputer stand alone atau komputer client dalam sistem jaringan) atau Novel-Netware, MS-Windows server, Unix, Linux (untuk komputer server dalam sistem jaringan komputer)

3.   Basis Data (Database)

 

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data berisi sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks, dan lain-lain).

4.   Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS)

 

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus. Perangkat lunak inilah   (disebut   DBMS)   yang   akan   menentukan   bagaimana   data   diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya.


5.   Pemakai (User)

 

Ada beberapa jenis atau tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :

a.         Programmer Aplikasi Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, C++, Pascal, PHP, Java, dan lain-lain).

b.         User Mahir (Casual User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan  bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS.

c.         User Umum (End User/Naïve user) Pemakai yang berinteraksi dengan  sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah disediakan sebelumnya.

d.         User Khusus (Specialized User) Pemakai yang meulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khsusus, seperti aplikasi Artificial Intelligence, Sistem Pakar, Pengolahan citra, dan lain-lain, yang bias saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.

 

 

 

6.   Aplikasi (Perangkat Lunak) lain

 

 

Aplikasi (perangkat lunak) ini bersifat optional. Artinya, ada atau tidaknya tergantung pada kebutuhan kita.


Komponen Sebuah DBMS

 

 

 

 

Menurut (Ladjamudin, 2004), kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan menjadi :

 

 

a.   Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

 

b.   People dan Procedure yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

 

c.   Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

1.   Hardware ( Perangkat Keras)

 

DBMS dan software aplikasinya membutuhkan perangkat keras (hardware) untuk bias bekerja dan berfungsi dengan baik. Perangkat keras tersebut dapat berupa Personal Computer (PC) yang stand alone sampai kepada suatu mainframe yang terkoneksi dalam suatu jaringan. Perankat keras umumnya akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan suatu organisasi dan DBMS. Beberapa DBMS hanya bias dijalankan pada beberapa perangkat  keras  dan  sistem  operasi,  sementara lainnya dapat  digunakan secara umum oleh perangkat keras dan sistem operasi apa saja.

2.   Software (Perangkat Lunak)

 

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri bersama dengan sistem operasi, juga termasuk didalamnya adalah perangkat lunak jaringan. Jika DBMS tersebut digunakan pada suatu jaringan dan program-program aplikasi. Bahasa pemrograman/program aplikasi dapat dikategorikan sebagai berikut :


a.         Bahasa pemrograman generasi ketiga, seperti C++, Fortran, PASCAL, dan lain-lain.

b.         Bahasa pemrograman generasi keempat, seperti SQL, Oracle, Sybase, LISP, Informaix, dan lain-lain.

 

 

 

3.   Data

 

Data merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah DBMS. Basis Data terdiri dari data-data operasional dan meta data (data mengenai data). Struktur basis data dinamakan skema. Data didalam basis data mempunyai sifat terpadu (integrated) dan berbagi (shared). Terpadu berarti bahwa berkas-berkas data yang ada pada basis data daling  terkait,  tetapi  kemubaziran  data tidak akan  terjadi  atau  hanya terjadi sedikit sekali. Sedangkan berbagi data berarti bahwa data dapat dipakai oleh sejumlah pengguna. Artinya sesuatu data dapat diakses oleh sejumlah pengguna dalam waktu bersamaan.

 

 

Skema :

 

 

a.         Tabel Buku (kode buku, judul buku, dst)

 

 

b.         Tabel Anggota (kode anggota, nama anggota, dst)


c.         Tabel Peminjaman (Kode pinjam, tgl pinjam, dst)

 

 

d.         Tabel Pengembalian (kode kembali, tgl kembali, dst)

 

 

 

 

 

 

4.   Procedure (Prosedur)

 

 

Prosedur   menghubungkan   berbagai   perintah,   dan   aturan-aturan   yang   akan menentukan rancangan dan penggunaan basis data. User (pengguna/pemakai) dari sistem dan staff yang akan mengatur dan merancang basis data berdasarkan prosedur- prosedur yang didokumentasikan. Dokumen tersebut berisi tentang bagaimana cara menggunakan dan menjalankan suatu sistem. Instruksi-instruksi ini dapat terjadi dari :

 

a.         Log on ke DBMS.

 

 

b.         Gunakan fasilitas-fasilitas DBMS yang standar, atau program aplikasi. c.         Memulai dan mengakhiri DBMS.

d.         Buatkan backup dari basis data tersebut.

 

 

e.         Tangani masalah-masalah hardware dan software. f.         Ubahlah struktur tabel, dan lain-lain.

5.   People (Pengguna/User)

 

 

People  atau  pengguna  akan  berinteraksi  dengan  mesin  (software  dan  hardware) melalui berbagai prosedur dan aturan-aturan formal yang berlaku. Peopleadalah seseorang yang menginginkan agar persoalannya dikerjakan oleh komputer. Pengguna dapat dikategorikan ke dalam empat golongan, yaitu :


1)      Data Administrator (DA) akan bertanggungjawab dalam mengelola sumber daya data berupa:

 

a)  Perencanaan basis data

 

 

b)  Pemeliharaan dan peremajaan suatu standarisasi formal yang berlaku

 

 

c)    Menentukan kebijakan-kebijakan, prosedur formal, merancang basis data logic.

 

Data administrator akan berkonsultasi dengan Manajer Senior, untuk meyakinkan bahwa alur pengembangan basis data akan sangat mendukung dan sejalan dengan target dari enterprise/perusahaan/organisasi tersebut.

 

2)      Database  Administrator  (DBA)  akan  bertanggungjawab  dalam  mengelola sumber daya fisik dari sistem basis data berupa :

 

a)    Bertanggungjawab  terhadap  seluruh  informasi  yang  berada  didalam database.

 

b)    Bertanggungjawab      terhadap      startegi      pengaksesan      data      dan mengorganisasikan file didlaam media penyimpanan.

 

c)   Sebagai media penghubung/perantara dengan user.

 

 

d)   Memiliki otoritas pengecekan dan menjalankan prosedur validasi. e)   Bertanggungjawab terhadap strategi backup dan peremajaan data.

f)    Mengontrol performasi data dan berhak memberi tanggapan atas usulan- usulan perubahan dan peremajaan data.


Dalam suatu proyek basis data yang besar dan kompleks kita dapat membagi database designer menjadi dua kelompok, yaitu:

 

1)  Logical database designer (perancang basis data logic)

 

 

Logical database designer bertugas mengidentifikasikan data 9seperti entitas dan atribut),  kardinalitas  relasi  dari  data  tersebut  dan  bagaimana  data  tersebut disimpan didalam media penyimpanan sekunder. Logical database designer harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang organisasi data dan aturan-aturan bisnis.

 

2)  Physical database designer (perancang basis data fisik)

 

Physical database designer mengambil model data logical dan memutuskan/menentukan bagaimana model data logic tersebut diimplementasikan ke dalam model data fisik. Pekerjaannya antara lain meliputi:

a) Melakukan mapping terhadap model data logical ke dalam sekumpulan tabel atau relasi yang terintegrasi.

b) Melakukan  pemilihan  atau  menentukan  struktur  media  penyimpanan,  dan metode pengaksesan data agar dapat menghasilkan tampilan yang menarik dalam kegiatan-kegiatan basis data dan pengolahan data.

c) Merancang dan menentukan standarisasi keaamanan data.

 

 

 

c. Programmer Aplikasi (Application Programmer)

 

 

Ketika basis data telah diimplementasikan, programmer aplikasi yang akan membuat berbagai fungsi dan prosedur dalam sistem komputer yang akan digunakan oleh end user. Biasanya programmer aplikasi akan mengerjakan spesifikasi modul yang dirancang oleh sistem analis.


d. End User

 

1)  Naïve  User  (User  Umum)  Naïve  user  adalah  mereka  yang  dapat  mengenali DBMS. Mereka mengakses basis data melalui program aplikasi yang telah tertulis secara khusus yang memungkinkan untuk di operasikan sesederhana mungkin. Mereka mengakses basis data dengan menginput atau memasukkan perintah- perintah sederhana dari sistem menu. Artinya, mereka tidak perlu mengetahui lebih banyak tentang basis data atau DBMS.

2)  Sophisticated User (User Mahir)

 

Sophisticated User adalah mereka yang sangat familiar dengan struktur basis data dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh DBMS. Sophisticated User dapat menggunakan bahasa query tingkat tinggi seperti SQL untuk menampilkan atau membuat operasi-operasi yang diinginkan. Beberapa Sophisticated User akan membuat sendiri program aplikasi yang mereka butuhkan.

 

 

 

1.8       Keuntungan dan Kekurangan DBMS Keuntungan DBMS, sebagai berikut :

1.   Pengontrolan kerangkapan data

 

2.   Konsistensi data

 

3.   Lebih banyak informasi dari jumlah data yang sama

 

4.   Sharing data

 

5.   Peningkatan integrasi data

 

6.   Peningatan keamanan

 

7.   Penegakan standar layanan

 

 

 

 

Kekurangan DBMS, sebagai berikut :


1.   Kompleksitas

 

2.   Ukuran

 

3.   Biaya DBMS

 

4.   Biaya Peangkat keras tambahan

 

5.   Biaya konversi teknologi

 

6.   Performa

 

7.   Dampak kegagalan yang lebih besar


BASIS DATA RELATIONAL & PERANCANGAN BASIS DATA

 

 

 

 

 

Basis Data Relational

 

 

1.         Pengertian Basis Data Relational

 

Basis data relasional adalah basis data yang mempresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel, dimana tabeltabel tersebut dihubungkan oleh nilai-nilai yang sama/umum pada kolom-kolom terkait. Menurut (Fathansyah, 2012), meyampaikan bahwa model basis data relasional sering pula disebut dengan model relasional atau basis data relasional. Model basis data ini diperkenalkan pertama kali oleh E.F. Codd. Model basis data menunjukkan suatu mekanisme yang digunakan untuk mengorganisasi data secara fisik dalam disk yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang berterkait dalam sistem yang sedang kita tinjau.

Sedangkan menurut (Hariyanto, 2004), mendefinisikan Basis data relasional merupakan kumpulan sejumlah berhingga relasi. Basis data relasional juga merupakan himpunan skema (metadata) dan humpunan instan skema (data-data). 2.Komponen Penyusun Basis Data Untuk mengilustrasikan Basis data relasional secara lebih nyata, berikut ini kita ambil sebuah contoh basis data sederhana yang berkaitan dengan perpustakaan. Kita sebut saja basis data tersebut sebagai Basis Data Perpustakaan. Basis Data Perpustakaan terdiri dari empat tabel, yaitu tabel Anggota, tabel Buku, tabel


Peminjaman dan tabel Pengembalian. Basis data perpustakaan memiliki skema sebagai berikut :

 

 

 

 

Skema :

 

a. Tabel Buku : kode buku (3) , judul buku (20)

 

b. Tabel Anggota : kode anggota (3), nama anggota (25)

 

c. Tabel Peminjaman : Kode pinjam (5), tgl pinjam (date), kode  anggota (3)

 

d. Tabel Pengembalian : Kode kembali (5), tgl kembali (date), kode anggota

 

(3)


 

 

Adapun Komponen Penyusun Basis Data ada empat, sebagai berikut:

 

a.  Tabel

 

Tabel memiliki nama dan terdiri atas baris dan kolom. Tabel pada suatu basis data tidak boleh memilki nama yang sama (unik). Tabel disebut juga dengan Relation atau File. Pada gambar diatas terdiri dari 4 tabel yaitu, tabel anggota, tabel  buku,  tabel  peminjaman,  tabel  pengembalian.  Menurut  (Ladjamudin,

2004), tabel atau relasi memiliki karakteristik, sebagai berikut:

 

1)         Nama relasi yang digunakan dalam suatu basis data haruslah berbeda satu dengan yang lainnya.

2)         Masing-maisng  atribut  suatu  relasi  terdiri  dari  simple  attribute  dan bernilai tunggal.

3)         Masing-masing atribut dalam suatu relasi memiliki yang nama yang unik atau berbeda dengan lainnya.

4)        Semua nilai dari suatu atribut haruslah berasal dari domain yang sama.

 

5)        Tidak ada tuple yang ganda.

 

6)        Tuple-tuple boleh tidak berurutan.

 

7)        Atribut-atributnya tidak perlu berurutan.

 

8)         Semua  elemen  data  pada  suatu  kolom  tertentu  dalam  relasi  yang sama harus mempunyai jenis yang sama.

 

 

 

b.   Kolom/Atribut

 

Kolom memiliki nama. Kolom yang terdapat dalam suatu tabel tidak boleh memiliki nama yang sama. Urutan nama boleh sembarang dan tidak


 

 

mempengaruhi makna dari tabel. Nama lain kolom adalah Field atau Atribut. Pada gambar diatas, contoh kolom pada tabel Buku yaitu kode buku dan judul buku.

 

 

 

c.   Baris/Tuple

 

Berisikan data dari sebuah objek. Baris pada sebuah tabel harus unik, dapat diletakkan dalam urutan bebas dan tidak mempengaruhi makna dari tabel. Baris disebut juga dengan Record atau tuple. Pada slide diatas tabel anggota dapat menyimpan tiga obyek (yaitu tiga data anggota).

d.   Domain

 

Domain adalah sekumpulan nilai-nilai yang dapat disimpan pada satu atau lebih kolom. Sebuah domain bisa dimiliki oleh satu kolom atau lebih, tetapi sebuah kolom hanya memiliki satu domain. Karena domain membatasi dan mengatur nilai yang dapat disimpan maka disebut domain constraint. Pada gambar diatas, kolom yaitu kode anggota hanya berisi 3 nilai saja, yaitu A01.

 

 

 

3.        Relational Keys

 

Relational Keys adalah identifikasi satu atau sekelompok kolom yang nilainya dapat membedakan secara unik tuple-tuple tersebut. Menurut (Ladjamudin, 2005), menyampaikan bahwa Key adalah elemen record yang dipakai untuk menemukan record tersebut pada waktu akses, atau bias juga digunakan untuk mengidentifikasi suatu entity atau record atau baris.


 

 

Menurut (Pahlevi, 2013) terdapat 5 Relational Keys, sebagai berikut :

 

a.         Superkey

 

Adalah satu atau kelompok kolom yang nilainya secara unik membedakan tuple-tuple pada suatu tabel. Pada gambar diatas di masing-masing tabel terdapat lebih dari satu superkey, yaitu :

1)        Tabel anggota : kode anggota, nama anggota

 

2)        Tabel buku : kode buku, judul, stok buku

 

3)         Tabel peminjaman : kode pinjam, tgl pinjam, kode buku, kode anggota, juml, tgl kembali

4)        Tabel pengembalian : kode kembali, kode pinjam

 

Pada gambar diatas di masing-masing tabel terdapat lebih dri satu superkey, yaitu :

1)        Tabel anggota :

 

a)       Kolom kode anggota,

 

b)        Kolom no faktur dan kolom nama anggota


3)  Tabel buku :

 

a)       Kolom kode buku

 

b)        Kolom kombinasi kode buku, judul, stok buku Dst.

 

 

 

 

b.         Candidate Key

 

Adalah superkey di mana tidak ada satupun himpunan bagian dari superkeytersebut menjadi superkey lagi. Tidak semua superkey menjadi candidate key.Candidate key yang terdiri dari dua kolom atau lebih disebut sebagai composite key.

Pada gambar diatas masing-masing tabel terdapat lebih candidate key atau bukan candidate key, yaitu :

1)        Tabel anggota :

 

a)        Kolom kode anggota : candidate key

 

Kolom kode anggota dan kolom nama anggota = bukan candidate key b)  Tabel buku :

Kolom kode buku = candidate key

 

Kolom kombinasi kode buku, judul, stok buku : bukan candidate key

 

2)        Tabel Peminjaman :

 

a)        Kolom kode pinjam, kode buku, kode anggota : candidate key

 

b)         Kolom kombinasi kode pinjam, kode buku, kode anggota, jumlah : bukan candidate key

3)        Tabel Buku :

 

a)        Kolom kode buku merupakan candidate key


b) Kolom kombinasi kode buku, judul buku, stok buku bukan candidate key

 

4.   Tabel pengembalian

 

a)  Kolom kode kembali, kode pinjam merupakan candidate key

 

b)  Kolom kombinasi kode kembali, kode pinjam bukan candidate key c.         Primary key

Adalah  (satu)  candidate  key  yang  dipilih  (di  antara  candidate  key  lain)  untuk

membedakan tuple-tuple scara unik dalam tabel. Jika dalam satu tabel hanya terdapat satu candidate key (misal tabel anggota dan tabel buku), maka key tersebut menjadi primary key. Tetapi jika terdapat lebih dari satu candidate key (misal tabel penjualan dan tabel pengembalian), maka salah satu candidate key tersebut dpat dijadikan primary key.Primary key masing-masing tabel pada gambar diatas adalah

 

1)        Tabel anggota             :          kode anggota

 

2)        Tabel buku                 :           kode buku

 

3)        Tabel peminjaman      :           kode pinjam

 

4)        Tabel pegembalian     :           kode kembali

 

 

 

 

d.         Alternate Key

 

Adalah candidate key yang tidak dijadikan sebagai primary key. Misal pada tabel pengembalian jika kita memilih kode kembali sebagai primary key, maka kode pinjam dapat dijadikan alternate key.


e.   Foreign Key

 

Adalah satu atau kelompok kolom yang nilainya sama atau terkait dengan candidate key pada tabel lain atau pada tabel yang sama. Misal pada tabel peminjaman ada kolom kode anggota yang terhubung dengan tabel anggota, maka kode anggota adalah foreign key. Kolom-kolom yang saling terkait ini sangat penting dalam operasi join. Pada tabel pengembalian ada kolom kode pinjam yang terhubung dengan tabel peminjaman, maka kode pinjam disini juga sebagai foreign key.

 

 

 

4.         Skema tabel

 

Adalah informasi dasar yang mendeskripsikan tabel yang terdiri atas nama tabel dan sekumpulan pasangan kolom domain.

Contoh : Skema Tabel Anggota (kode anggota, nama ) Skema Tabel Buku (kode buku, judul)

Skema Tabel Peminjaman (kode pinjam, tgl pinjam, tgl kembali, juml, kode anggota, kode buku)

Skema Tabel Pengembalian (kode kembali, kode pinjam)

 

 

 

 

5.   Skema Basis Data

 

Adalah sekumpulan skema tabel dengan masing-masing tabel memiliki nama yang berbeda.

Contoh : Skema Basis Data Perpustakaan : Tabel anggota (kode anggota, nama) , Tabel buku (kode buku, judul, stok buku), Tabel peminjaman (kode pinjam,

 

 

 

 

tgl pinjam, kode buku, tgl kembali, kode anggota, juml) dan Tabel Pengembalian (kode kembali, kode pinjam).


6.Integrity Constraint

 

 

 

 

Pada  penjelasan  diatas  telah  dibahas  mengenai  domain  constraints.  Terdapat  empat contraints/batasan lain yang menjaga integritas data yang disimpan pada basis data :

 

 

 

a.   Null

 

Adalah nilai pada suatu kolom (tuple) masih belum diketahui (unknown).Ini bisa berarti nilai tersebut tidak dapat diterapkan pada kolom tersebut. Namun, null tidak sama dengan nilai numerik nol atau string -”; nol dan spasi adalah nilai, tetapi null menunjukkan tidak adanya nilai. Misal dalam sebuah tabel ada sebuah data yang belum diketahui boleh dituliskan null, akan tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk primary key. Karena kolom primary key bersifat unik, jika primary key menyimpan null maka sifat unik dari kolom tersebut akan hilang karena bisa saja beberapa tuple memiliki nilai null.

b.   Entity integrity

 

Adalah batasan atau aturan yang menyatakan bahwa kolom-kolom primary key tidak boleh menyimpan null. Seperti di jelaskan sebelumnya primary key digunakan untuk mendefinisikan secara unik sebuah tuple.

c.   Referential integrity

 

Adalah batasan yang menyatakan jika suatu tabel memiliki kolom foreign key maka nilai pada foreign key tersebut harus sesuai dengan nilai kolom


candidate key dan jika tidak demikian maka foreign key dapat dituliskan null. Dua keadaan penulisan null tidak perlu dilakukan :

1)        Pada saat kolom tersebut diberikan batasan tidak boleh diberikan null.

 

2)        Pada saat kolom tersebut juga merupakan bagian dari primary key.

 

 

 

 

d.   General constraints

 

Adalah batasan /aturan tambahan yang ditetapkan oleh pemakai atau administrator basis data sesuai aturan/batasan yang ada pada suatu organisasi. Contoh :

1)        Peminjaman buku tidak diijinkan jika stok buku hanya satu

 

2)         Jika anggota masih memiliki buku yang belum dikembalikan maka tidak di perbolehkan untuk meminjam kembali

 

 

 

2.2       Perancangan Basis Data

 

Proses pembangunan basis data terdiri dari dua tahapan utama :

 

1.         Tahap analisis dan perancangan

 

Adalah tahapan pemetaan atau pembuatan model dari dunia nyata menggunakan   notasi   perancangan   basis   data   tertentu   serta   pembuatan deskripsi implementasi basis data.


 

 

 

 

 

Tahapan analisis dan perancangan dibagi menjadi tiga, yaitu :

 

a.   Perancangan basis data secara konsep

 

Merupakan  proses  pembuatan  data  model  dan  tidak  bergantung  pada  seluruh aspek fisik basis data.

b.   Perancangan Basis Data Secara Logis

 

Merupakan proses pembuatan data model berdasarkan data model tertentu, tetapi tidak bergantug pada DBMS tertentu dan implementasi fisik basis data.

c.   Perancangan Basis Data Secara Fisik

 

Merupakan proses pembuatan deskripsi implementasi basis data pada media penyimpanan sekunder (disk). Deskripsi ini menjelaskan tabeltabel dasar, organisasi file, indeks untuk mendapatkan ases data secara efisien, dan semua integrity contraints, dan langkah-lagkah keamanan.


Tahap Implementasi

 

 

Tahapan   ini   mengimplementasikan   rancangan   basis   data   yang   telah   dibuat. Implementasi menggunakan aplikasi klien yang disediakan oleh DBMS terpilih.

 

 

 

 

Studi Kasus

 

 

Perpustakaan Smart adalah perpustakaan umum yang anggotanya pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang didirikan oleh Walikota Jakarta Barat. Keberadaan perpustakaan berlokasi di Walikota yang aplikasi pelayanan masih bersifat tradisional. Prosesnya :

1.         Setiap  calon  anggota  yang  akan  menjadi  anggota  harus  mengisi  formulir dengan biaya administrasi Rp.10.000,-

2.         Anggota dapat meminjam buku maksimal 3 buku

 

3.         Untuk masa peminjaman selama 1 minggu (7 hari)

 

4.         Keterlambatan pengembalian dikenakan denda sesuai dengan kondisi denda, diantaranya. Diantaranya :

a.         Denda  keterlambatan  pengembalian  dikenakan  biaya  administrasi

 

Rp.500 perharinya (bukti surat denda terlampir)

 

b.         Denda Buku perpustakaan rusak maka dikenakan biaya revisi buku perpustakaan(biaya ini dikenakan setelah buku diperbaiki).(bukti surat denda terlampir)

c.         Denda Buku Hilang, maka dikenakan biaya penggantian seharga buku tersebut.(bukti surat denda terlampir)


d.   Perpustakaan smart dapat menerima sumbangan dari donatur statusnya (anggota atau masyrakat luas) Buat Database dan Tabel-tabelnya?


MODEL DATA

 

 

 

 

 

Pengertian Model Data

 

 

Sebagaimana telah disebutkan di bab sebelumnya, upaya perancangan basis data dapat juga kita tempuh dengan secara langsung membuat sebuah model dari awal sekali. Langkah ini biasanya ditempuh dari kelangkaan data/fakta yang kita miliki. Di sisi lai, sebuah model dinyatakan dalam bentuk diagram awal akan lebih mudah untuk dievaluasi/dianalisis untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan sebuah model data yang lebih permanen dan lebih mendekati kenyataan sesungguhnya.

Menurut (Fathansyah, 2012), model data dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantic (makna) data dan batasan data. Oleh karena yang ingin ditunjukkan adalah makna dari data dan keterhubungannya dengan data lain, maka model data ini lebih tepat jika disebut Model Data Lojik.

 

 

 

1.   Jenis-jenis Model Data

 

a.   Model Data Berdasarkan Object

 

Menurut  (Ladjamudin,  2005),  Model  data  berbasis  objek  menggunakan  konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship). Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama

dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu nama orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya), sedangkan atribut merupakan relasi fungsional dari satu objek set ke objek set yang lain. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.


Model data berbasi objek memiliki beberapa bentuk, sebagai berikut :

 

 

 

 

1)  Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship Model )

 

a)  Pengertian Model Keterhubungan Entitas (Entity Relationship Model / ER Model) Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship Model )

merupakan model yang paling populer digunakan dalam perancangan basis data. Entity-Relationship Model merupakan Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real world terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antara objek-objek tersebut. Komponen utama pembentuk Model Entity-Relationship, yaitu: Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini dideskripsikan lebih lanjut melalui sejumlah Atribut/Properti.

 

 

 

 

Dari tabel diatas kita dapat menentukan : Entitas : Buku, Anggota, Peminjaman.

Atribut : Tabel Buku (kode buku, judul, stok buku), Tabel Anggota (kode anggota, nama) dan Tabel Peminjaman (kode pinjam, tgl pinjam, kode buku, kode anggota, juml, tgl kembali).


Relasi : hubungan antara kode buku di tabel buku dengan kode buku di tabel peminjaman. Begitu pula dengan kode anggota. Model Entity Relationship yang berisi komponen himpunan  entitas,  relasi,  yang  dilengkapi  atribut-atribut,  dapat digambarkan menggunakan Diagram Entity Relationship (Diagram E-R).

 

 

 

b)  Simbol dasar yang digunakan :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

c)  Mapping Kardinalitas Dalam Diagram E-R aturan terpenting adalah Kardinalitas relasi/  Mapping  Cardinalities  yang  menentukan  jumlah  entity  yang  dapat dikaitkan      dengan   entity   lainnya   melalui   relationship-set.   Jenis   Mapping Cardinalities:

1)  Relasi satu ke satu (one-to-one) Contoh :


 

 

2)  Relasi satu ke banyak (one-to-Many)

 

 

3)  Relasi banyak ke banyak (many-to-many)

 

 

2)  Model Berorientasi Object (Object-Oriented Model )


 

 

 

 

 

Penggambaran   model   berbasis   objek   menggunakan   UML.   UML Digambarkan dengan 2 Jenis, menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018):

a)  Structural Diagram

 

(1) Class Diagram

 

Menggambarkan  struktur  sistem  dari  segi  pendefinisiankelas-kelas yang akan dibuat untuk mebangun sistem.

(2) Object Diagram

 

Menggambarkan   struktur  sistem   dari   segi   penamaan   objek  dan jalannya objek dalam sistem.

(3) Component Diagram

 

Dibuat  untuk  menunjukkan  organisasi  dan  ketergantungan  diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

(4) Deployment Diagram

 

Menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. b.   Behaviour Diagram

(1) Use case Diagram


Merupakan  pemodelan  untuk  kelakuan  (behavior)  sistem  informasi yang akan dibuat.

(2) Sequence Diagram

 

Mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

(3) Communication Diagram

 

Penyederhanaan  dari  diagram  kolaborasi  (collaboration  diagram). Collaboration diagram sudah tidak muncul pada UML versi 2.x.

(4) Statechart Diagram

 

Menggambarkan  perubahan  status  atau  transisi  status  dari  sebuah mesin atau sistem atau objek.

(5) Activity Diagram

 

Menggambarkan  workflow  (aliran  kerja)  atau  aktivitas  dari  sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

3)  Model Data Semantik (Semantic Data Model )

 

Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X sebagaimana contoh sebelumnya,  dalam  semantic  model  adalah  seperti  terlihat  pada  gambar  di  atas. Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model adalah:


 

 

4)        Model Data Fungsional (Functional Data Model )

 

b.         Model  Data Berdasarkan  RecordModel  ini  berdasarkan  pada  record untuk menjelaskan kepada user tentang hubungan logic antar data dalam basis data. Perbedaan dengan model data berbasis objek adalah pada record based data model disamping digunakan untuk menguraikan struktur logika keseluruhan dari suatu database, juga digunakan untuk menguraikan implementasi  dari sistem database (higher level description of implementation)

Jenis-Jenis Model Data Berbasis Record :

 

1)  Model Relational

 

Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan oleh sejumlah tabel dan masingmasing tabel terdiri dari beberapa kolom yang namanya unique. Model ini berdasarkan notasi teori himpunan (set theory), yaitu relation. Contoh : database penjualan terdiri dari 3 tabel, sebagai berikut :

(a)       Tabel Supllier

 

(b)       Tabel Suku Cadang

 

(c)       Tabel Pengiriman


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2)  Model Hirarki

 

Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan link (pointer), dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk tree  (pohon),  dan  masing-masing  node  pada  tree  tersebut  merupakan record/grup data elemen dan memiliki hubungan cardinalitas 1:1 dan 1:M. Contoh :


 

 

 

 

 

3)  Model Jaringan

 

Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group (DBTG) atau disebut juga model CODASYL (Conference on Data System Language), mirip dengan hirarkical model dimana data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph dan menyatakan hubungan cardinalitas 1:1, 1:M dan N:M.

Contoh :


 


 

 

Soal Latihan

 

1.   Apa definisi basis data menurut Fathansyah 2012 ?

 

2.   Sebutkan dan jelaskan 4 Komponen Penyusun Basis Data

 

3.   Sebutkan 3 contoh tabel database penjualan


 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

[1] Fathansyah. (2012). Basis Data. Informatika.

 

[2]  Hariyanto,  B.  (2004).  Sistem  Manajemen  Basis  Data  (Pemodelan,  Perancangan  dan

Terapannya). Informatika.

 

[3] Hidayatullah, P., & Kawistara, J. K. (2015).Pemograman Web. Informatika.

 

[4]  Indrajani.  (2009).  Sistem  Basis  Data  Dalam  Paket  Five  In  One.  PT  Elex  Media.

Komputindo

 

[5] Ladjamudin, A. B. Bin (2004). Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Graha

Ilmu.

 

[6] Pahlevi, S. M. (2013). Tujuh Langkah Praktis Pembangunan Basis Data. 2013. PT Elex

Media Komputindo.

 

[7] Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan

Berorientasi Objek. Informatika.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Praktikum/LAB Komputer Sistem Basis Data

 

 

Tugas Praktikum System Basis Data

Membuat Database Sederhana

 

 “Database  Penjualan”

 

 

 

 

A.  Membuat Database baru

1.   Memilih database kosong

Database kosong ini yang nanti digunakan untuk menyimpan elemen-elemen yang dibutuhkan untuk membangun sebuah database perpustakaan, seperti tabel, form, report dan lain sebagainya.


 

 

2.   Menyimpan File database

File database disimpan dengan nama penjualan.accdb (tidak dengan format .mbd karena

kebetulan  untuk  tugas  ini  menggunakan  Microsoft  Access  2007  yang  sudah  dengan format .accdb)

 

 

 

 

 

B.  Membuat Tabel Database

Pada database penjualan toko ini ada 5 jenis tabel, dari setiap tael memiliki primery key, dan berikut uraiannya :

 

 

1.   Tabel Barang

Entitas  : TabelBarang

 

 
Atribut : kode_barang, nama_barang, id_jenis_barang, id_supplier, dan harga. Yang menjadi primary key dari Tabel Barang ini adalah kode_barang.

create table TabelBarang (

kode_barang char(25) primary key, nama_barang char(100),

id_jenis_barang number ,

 

id_supplier number , harga char(25));


 

 

Gambar dibawah i ni adalah tabel yang telah terisi contoh data-data barang yang dijual.

 

 

 

 

2.   Tabel Jenis Barang

Entitas  : TabelJenisBarang

Atribut : id_jenis_barang, nama_jenis_barang

 

 

create table TabelJenisBarang (

id_jenis_barang number primary key, nama_jenis_barang char(100));

 

 

 

Yang menjadi primary key adalah id_jenis_barang.

 

 


 

 

3.   Tabel Customer

Entitas  : TabelCustomer

Atribut : id_customer, nama_customer, alamat_customer, telepon_customer.

Yang menjadi primary key pada tabel ini adalah id_customer dengan tipe data number.

 

create table TabelCustomer (

 

id_customer number primary key, nama_customer char(100),

 

alamat_customer char(100), telepon_customer char(25));

 

 

 

 

 

 

 

4.   Tabel Supplier

Entitas  : TabelSupplier

Atribut : id_supplier, nama_supplier

Yang menjadi primary key adalah id_supplier, dengan tipe data number.

 

 

create table TabelSupplier ( id_supplier number primary key, nama_supplier char(100));


 

 

 

 

 

5.   Tabel Transaksi

Entitas  : TabelTransaksi

Atribut : kode_transaksi, id_customer, kode_barang, tgl_transaksi, keterangan

 

create table TabelTransaksi (

 

kode_transaksi char(25) primary key, id_customer number,

 

kode_barang char(100), tgl_transaksidate, keterangan char(225));

 

 

Primary key dari tabel ini adalah kode_transaksi, jadi setiap terjadi transaksi maka memiliki kode yang berbeda (unik).

 

 


 

 

C.  Relationship

Relasi  ini  maksudnya  adalah  hubungan  antar  tabel,  dari  5  jenis  entitas  tadi  dibuat relasinya sebagai berikut :

 

 

 

Gambar diatas adalah relasi dari database penjualan. Dari setiap tabel dihubungkan pada primary key.

 

Penjelasan :

-    Data  barang-barang  toko  masing-masing  memiliki  detail  yang  berbeda  dan  unik

(tidak sama dengan barang yang lain), seperti id_jenis_barang dan kode_barang.

-    Barang-barang tersebut mempunyai supplier yang berbeda sesuai jenisnya.

-     Jika  Customers  melakukan  transaksi  (membeli  barang),  dimana  Tabel  customer memiliki primary key id_customer yang akan masuk data transaksi.


 

 

D.  Membuat Report

Dari   tabel   database   yang   telah   dibuat   tadi,   maka   langkah   selanjutnya   untuk mempermudah pengecekan data dibuatlah laporan (report). Ada tiga report pada databse ini, berikut uraiannya :

 

 

Langkah pertama membuat report.

 

 

 

 

 

 

1

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

Pertama klik sub menu create >> Report wizard >> pilih jenis entitas yang atributnya nanti akan dimasukkan pada report (ditunjukkan panah no.2) >> pilih atribut apa saja yang menjadi bagian report  (ditunjukkan panah no.3) >> next (gambar no.4) >>  next (gambar no.5 menentukan layout dari report) >> next (gambar no.6 mementukan tema pada report) >> berikan nama report  (ditunjukkan panah pada gambar n0.7) >> modify

>> finish.

 

 

 

 

 

 

 

4                   5


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
6                7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
Tiga Report tersebut ialah :

 

 

 

 

 

 

1.   Report Barang

Report    ini    memiliki    atribut    kode_barang,    nama_barang,    id_jenis_barang, nama_jenis_barang, id_supplier, harga.

Atribut-atribut   ini   gabunan   dari   entitas   TabelBarang,   TabelJenisBarang,   dan

TabelSupplier.

 


 

 

2.   Report Customer

Report   ini   memiliki   atribut   id_customer,   nama_customer,   alamat_customer, telepon_customer. Report ini dari Entitas TabelCustomer

 

 


 

 

3.   Report Transaksi

Report ini menampilkan data transaksi yang telah berlangsung dari masing-masing customer.  Yang  menjadi  inti  dari  laporan  ini  adalah  nama_customer, alamat_customer, telepon_customer (dari Entitas TabelCustomer). Atribut nama_barang,    harga (dari entitas TabelBarang),    atribut kode_barang dan tgl_transaksi (dari entitas TabelTransaksi).

 


 

 

E.  Membuat Switchboard

Dari Report yang telah dibuat tadi, maka untuk mempermudah pengecekan data-data, bisa  disediakan menu-menu dari setiap report.

 

Berikut penjelasannya :

 

 

 

 

 

1

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

3

4

5

6

7

 

 

 

 

 

 

 

Dari gambar diatas, untuk membuat switchboard pertama klik menu bar Database Tools >> Switcboard Manager (ditunjukkan angka no.1) >> edit (ditunjukkan angka no.2) >> beri nama switchboard yang akan akan ditampilkan pada menu switchboard (ditunjukkan angka no.3) >> ok >> kemudian beri nama judul utama switchboard Swicthboard Penjualan” >> New (ditunjukkan no.4) >> muncul text box, lalu isi setiap form, untuk form report pilih salah satu report yang sudah dibuat tadi sesuai isi menu yang ingin ditampilkan (ditunjukkan no.5,6,7) >> Ok.


 

 

 

Sampai ada 3 menu pada switchboard, seperti gambar diatas ini hasilnya.

 

Dari setiap item menu diatas, jikaBARANG” diklik maka akan muncul reportBarang, CUSTOMER muncul report “customer, TRANSAKSI muncul report “TRANSAKSI seperti gambar-gambar dibawah.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)