MODUL
SISTEM BASIS DATA
DISUSUN OLEH:
Diah Afrianti Rahayu., S.Kom., M.Pd
STKIP INVADA CIREBON
2020/2021
(Digunakan
untuk lingkungan internal kampus)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, pertama penulis mengucapkan rasa syukur dan segala puji bagi Allah SWT yang
telah
melimpahkan segala Rahmat
dan Karunianya,
sehingga modul Sistem Basis Data
ini dapat diselesaikan. Modul Sistem Basis Data
ini diharapkan dapat mendukung mahasiswa
dalam memahami matakuliah Sistem Basis Data. Modul
ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang sudah banyak digunakan. Pada modul ini membahas
mengenai konsep Sistem
Basis Data
secara umum. Modul ini membahas mengenai Konsep Dasar Basis Data (Database), DBMS & Perancangan Basis
Data, Model Data. Akhir kata, penulis menyampaikan terimakasih yang tulus kepada
pihak- pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan modul ini. Pada
akhir kata, penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya jika
dalam penulisan modul ini
masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Penulis memohon adanya sumbangan ide, kritik dan saran untuk perbaikan
penulisan modul ini supaya
lebih baik ke depannya.
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI ........................................................................................................................ii
KONSEP DASAR
BASIS DATA (DATABASE) .............................................................1
Pengenalan Basis Data (Database) .................................................................................... 1
Konsep Dasar Basis Data ...................................................................................................
3
Operasi Dasar Basis Data .................................................................................................. 5
Sistem Basis Data
............................................................................................................... 6
Data
Base Management System (DBMS) ........................................................................
8
Komponen Sistem Basis
Data ........................................................................................... 9
Komponen Sebuah DBMS ................................................................................................ 11
Keuntungan dan Kekurangan DBMS ............................................................................. 17
BASIS DATA
RELATIONAL & PERANCANGAN BASIS
DATA ............................
18
Basis Data
Relational ......................................................................................................... 18
Perancangan Basis Data .................................................................................................... 27
Studi Kasus .........................................................................................................................
29
MODEL DATA
.................................................................................................................. 41
Soal Latihan.........................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................45
Pengenalan Basis Data (Database)
Data
merupakan sesuatu hal yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Hal ini
tidak dapat dipungkiri, karena setiap harinya kita selalu memerlukan dan menggunakan data
dalam merencakan segala sesuatu, mempertimbangkan hal apapun, dan mengambil keputusan
dalam kehidupan kita. Sebagai contoh, Mahasiswa pastinya memerlukan data antara lain nilai
tugas, nilai ujian tengah semester,
nilai ujian akhir
semester, nilai indeks prestasi sementara, nilai indeks prestasi kumulatif, biaya kuliah, jadwal kuliah serta data-data yang lainnya yang
berkaitan dengan
kegiatan perkuliahan.
Sekarang, dapatkah kita bayangkan kebutuhan
suatu perusahaan atau organisasi
terhadap data yang diperlukan bagi kepentingan bisnisnya? Saat ini, baik perusahaan kecil sampai perusahaan besar, pada umumnya telah memiliki informasi dan aplikasi, yang sangat memerlukan data. Artinya, antara sistem informasi dengan data memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya. Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah jika kita berbicara mengenai data, maka akan muncul istilah database
atau basis data.
Basis data (database)
dapat dibayangkan sebagai sebuah almari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan bertugas untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan
melakukan hal-hal
seperti memberi
map
pada kumpulan arsip,
memberi penomoran dengan
pola tertentu yang
nilainya
unik pada setiap map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan tertentu didalam lemari. Kalaupun hal-hal
tersebut tidak seluruhnya dilakukan,
paling
tidak,
semua lemari
arsip menerapkan suatu
aturan tertentu bagaimana keseluruhan arsip-arsip tadi disusun.
Yang paling sederhana, tentu
menyusun arsip-arsip tadi sesuai kronologisnya dan tanpa pengelompokkan. Hampir tidak
akan pernah kita jumpai adanya lemari arsip yang tidak memiliki aturan dalam penyusunan
arsip-arsip didalamnya.
Mengapa hal-hal itu kita lakukan? Jawabannya sederhana kita berharap agar pada
suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk
mencari dan mengambil arsip dari lemari
maka kita akan dapat melakukannya dengan mudah dan cepat (Fathansyah, 2012). Basis Data
(Database), pada saat ini sangat berdampak besar pada perkembangan ekonomi
dan masyarakat. Sistem basis data
berkaitan penting dalam pengembangan bidang
rekayasa perangkat lunak, dan database menjadi kerangka kerja yang mendasari sistem informasi dan secara mendasar merubah cara
banyak organisasi beroperasi. Contoh Penggunaan Basis Data
pada aplikasi: aplikasi pengelolaan nomor telepon, aplikasi pembayaran gaji perusahaan, dll.
Berikut contoh penggunaan basis data peminjaman pada perpustakaan Ketika
kita melakukan peminjaman di perpustakaan, kemungkinan besar basis data diakses. Petugas akan memasukkan kode
buku atau menggunakan mesin pembaca, mesin ini dihubungkan dengan aplikasi database barang untuk mengetahui data buku
tersebut. Aplikasi itu kemudian akan mengurangi jumlah
stok buku tersebut dan menampilkan
jumlah stok yang ada
kepada
petugas. Jika jumlah stok buku yang ada sudah di bawah ambang
batas bawah stok, maka sistem
database akan
secara otomatis
menginformasikan kepada petugas bahwa peminjaman sudah tidak bisa dilakukan. Atau, jika pembaca menanyakan ketersediaan sebuah buku , maka
petugas bisa melakukan
pemeriksaan stok buku dan lokasi penyimpanan
buku, dengan menjalankan aplikasi yang
menentukan ketersediaan buku
dari basis data.
Gambar I.1. Penggunaan Basis Data
Contoh
Penggunaan Basis Data – Peminjaman Buku Pada Perpustakaan Gambar
diatas merupakan file-file
yang disimpan dalam basis data
pada harddisk. Basis data Perpustkaan
berisi beberapa file atau tabel seperti Tabel Buku, Tabel anggota,
Tabel Peminjaman dan Tabel Pengembalian.
Konsep Dasar
Basis Data
1. Definisi Basis Data (Database)
Menurut
(Fathansyah, 2012) menyampaikan bahwa : Basis data terdiri dari dua
kata , yaitu Basis dan
Data. Basis kurang lebih dapat diartikan
sebagai markas atau
gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data
adalah representasi
fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, siswa, pembeli,
pelanggan), barang, hewan,
peristiwa, konsep, keadaan
dan sebagainya
yang
diwujudkan dalam bentuk angka,
huruf, symbol, teks,
gambar, bunyi atau kombinasinya.
Sedangkan
menurut (Indrajani, 2009) menyampaikan
bahwa, ada beberapa definisi
tentang data, antara lain
:
a.
Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.
b. Lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif
dari atribut
(karakteristik) dari entitas
seperti
orang, tempat, benda atau
kejadian.
c.
Representasi
fakta yang mewakili suatu
objek seperti pelanggan,
karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks,
gambar, bunyi dan kombinasinya.
Menurut
(Fathansyah, 2012), sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (database) dapat
didefinisikan dalam sejumlah
sudut pandang seperti :
a. Himpunan kelompok
data(arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali
dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian
rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
c. Kumpulan
file/tabel/arsip yang
saling
berhubungan yang
disimpan dalam
media
penyimpanan elektronis.
2. Prinsip dan Tujuan Basis Data
Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama.
Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan
kecepatan
dalam pengambilan
kembali data/arsip.
Perbedaannya
hanya
terletak pada
media penyimpanan yang digunakan, jika
lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka
basis data menggunakan media
penyimpanan elektronis seperti
cakram magnetis (magnetic disk) (Fathansyah,
2012).
Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena
lemari arsip langsung
dikelola oleh manusia, sementara
basis data
dikelola melalui mesin pinter
elektronis (komputer). Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan,
pemilahan, pengelompokkan,
pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai dengan fungsi atau jenisnya. Pemilahan, pengelompokkan, pengorganisasian
ini dapat berbentuk sejumlah tabel terpisah
atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom (field)
dalam setiap tabel. Seperti contoh Gambar I.1, Basis data Perpustakaan berisi beberapa
tabel didalamnya, yaitu tabel Anggota, tabel Buku,
tabel Peminjaman
dan tabel Pengembalian.
Operasi Dasar Basis Data
Di dalam sebuah disk,
kita
dapat menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data.
Sementara dalam sebuah basis data, kita dapat menempatkan satu atau lebih tabel. Pada tabel
ini sesungguhnya
data disimpan dan ditempatkan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya ada basis data kepegawaian, basis data
akademik,
basis data inventori,
dan sebagainya.
Karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data
menurut (Fathansyah, 2012)
dapat
meliputi :
1. Pembuatan basis data baru (create database), yang
identik dengan pembuatan lemari
arsip yang baru
2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari
arsip (sekaligus
berserta isinya,
jika ada)
3. Pembuatan tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik
dengan penambahan
map
arsip ke sebuah
lemari arsip yang telah
ada
4. Penghapusan tabel
dari suatu
basis data
(drop table),
yang identik dengan perusakan map arsip
lama
yang ada di sebuah
lemari
arsip
5. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah tabel di sebuah basis data (insert), yang
identik dengan penambahan
lembaran arsip ke sebuah map arsip
6. Pengambilan data
dari sebuah tabel (query),
yang
identik
dengan pencarian lembaran arsip
dari sebuah map arsip
7. Pengubahan data dari sebuah tabel (update), yang identik
dengan perbaikan isi
lembaran arsip yang ada di
sebuah map arsip
8.
Pengahpusan data dari sebuah tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran
arsip yang ada di
sebuah map arsip
Sistem Basis Data
Menurut (Fathansyah, 2012), sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri
atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling
berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan
untuk memenuhi suatu proses
tertentu. Sebuah kendaraan dapat mewakili sebuah sistem yang terdiri atas
komponen pemantik/starter
(untuk memulai pengapian), komponen pengapian (untuk pembakaran BBM yang membuat
torak bekerja), komponen penggerak/torak
(untuk menggerakkan roda),
komponen pengereman (untuk
memperlambat dan
menghentikan
gerakan torak dan roda), komponen pelistrikan (untuk mengaktifkan
speedometer,
lampu, dan lain-lain) yang secara bersama-sama
melaksanakan fungsi kendaraan
secara umum,
yakni sebagai sarana transportasi.
Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif. Ia ada karena ada pembuatnya. Ia
tidak akan pernah berguna jika tidak ada penegelolanya atau penggeraknya. Yang menjadi pengelola
atau penggeraknya
secara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduanya
(basis data dan pengelolaannya) menghasilkan sebuah sistem. Karena itu, secara
umum menurut (Fathansyah, 2012),
Sistem Basis Data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan tabel
data yang saling berhubungan
(dalam
sebuah basis
data di sebuah
sistem computer) dan
sekumpulan program (yang biasa
disebut dnegan DBMS (Database Management System)
yang memungkinkan beberapa
pemakai dan atau
program lain untuk mengakses dan
memanipulasi tabel-tabel tersebut.
Gambar I.2. Sistem
Basis Data
Data Base
Management System (DBMS)
DBMS adalah
perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan,
mengelola, dan mengontrol akses ke
basis data. DBMS yang mengelola basis data relational
disebut dengan Relational DBMS (RDBMS )
Contoh perangkat lunak yang termasuk DBMS: dBase, FoxBase, Rbase, Microsoft-Access,
Borland Paradox / Borland Interbase, MS-SQL Server, Oracle, Informix, Sybase, MySQL, dll.
Gambar I.3
Contoh
Komputer Mengakses
Database
Penjelasan Gambar diatas menunjukkan bagaimana sebuah komputer mengakses
sebuah database : Database menampung semua
data, dimulai dari anggota, data buku sampai dengan data
transaksi peminjaman dan pengembalian, Sehingga
anggota dapat melihat data buku
yang tersedia
dalam perpustakaan begitu pula anggota dapat melihat buku apa saja yang
sudah dipinjam dan waktu pengembaliannya. Begitu
pula dengan petugas
dapat melihat fungsi yang sama pula.
Komponen Sistem Basis Data
Menurut (Fathansyah, 2012), dalam sebuah basis data, secara lengkap akan terdapat
komponen-komponen utama sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat
keras
yang biasanya terdapat dalam
sebuah
sistem basis data adalah
a. Komputer (satu untuk sistem
stand
alone atau
lebih
dari satu
untuk
sistem
jaringan)
b. Memori
sekunder yang on line (Harddisk)
c. Memori
sekunder
yang off line
(Tape
atau removable
disk)
untuk
keperluan backup
data
d. Media/perangkat
komunikasi (untuk sistem jaringan)
2.
Sistem Operasi
(Operating System)
Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer
dan
melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer
(operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain). Sejumlah sistem operasi yang banyak digunakan seperti : MS-DOS, MS-Windows,
Linux (untuk komputer stand alone atau komputer client dalam sistem jaringan)
atau Novel-Netware,
MS-Windows server, Unix,
Linux (untuk komputer
server dalam
sistem jaringan komputer)
3.
Basis Data (Database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data berisi
sejumlah objek basis data (seperti
tabel,
indeks,
dan
lain-lain).
4.
Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak)
Pengelola Basis Data (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh
sebuah perangkat lunak
(sistem) yang khusus. Perangkat lunak inilah (disebut DBMS) yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasi,
disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data
secara bersama, pemaksaan
keakuratan/konsistensi data,
dan
sebagainya.
5.
Pemakai (User)
Ada beberapa jenis atau
tipe pemakai terhadap suatu sistem
basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap
sistem
:
a. Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data
Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program
yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk (seperti C, C++, Pascal, PHP, Java, dan
lain-lain).
b. User Mahir (Casual User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query
yang telah disediakan oleh DBMS.
c. User Umum (End User/Naïve user) Pemakai yang berinteraksi dengan
sistem basis data melalui pemanggilan
satu program aplikasi permanen (executable
program) yang telah disediakan sebelumnya.
d. User Khusus
(Specialized User) Pemakai yang meulis
aplikasi basis data non
konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khsusus,
seperti
aplikasi Artificial Intelligence, Sistem Pakar, Pengolahan citra, dan lain-lain, yang bias
saja mengakses basis data dengan
atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
6.
Aplikasi (Perangkat Lunak) lain
Aplikasi (perangkat lunak) ini bersifat optional. Artinya, ada atau tidaknya tergantung
pada kebutuhan kita.
Komponen
Sebuah DBMS
Menurut (Ladjamudin, 2004), kelima
komponen tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi :
a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
b. People
dan Procedure
yang
merupakan manusia dan
tatacara menggunakan mesin.
c.
Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses
pengolahan data.
1. Hardware
( Perangkat
Keras)
DBMS dan
software aplikasinya membutuhkan
perangkat
keras (hardware) untuk
bias
bekerja
dan
berfungsi dengan baik. Perangkat keras tersebut dapat berupa
Personal Computer
(PC) yang stand alone
sampai kepada suatu mainframe yang terkoneksi dalam suatu jaringan. Perankat keras umumnya
akan menyesuaikan diri dengan
kebutuhan suatu organisasi dan DBMS. Beberapa DBMS hanya bias
dijalankan pada
beberapa perangkat
keras dan
sistem
operasi, sementara lainnya dapat digunakan secara umum oleh perangkat
keras dan sistem operasi
apa
saja.
2. Software
(Perangkat Lunak)
Komponen
perangkat lunak terdiri dari
perangkat lunak DBMS itu sendiri bersama
dengan sistem operasi, juga termasuk didalamnya adalah perangkat lunak jaringan. Jika DBMS tersebut digunakan pada suatu jaringan dan program-program aplikasi.
Bahasa pemrograman/program aplikasi dapat dikategorikan sebagai berikut
:
a. Bahasa pemrograman generasi ketiga, seperti C++, Fortran, PASCAL, dan lain-lain.
b. Bahasa pemrograman generasi keempat, seperti SQL, Oracle,
Sybase, LISP,
Informaix, dan
lain-lain.
3.
Data
Data
merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah DBMS. Basis Data terdiri dari data-data operasional dan meta
data
(data
mengenai data). Struktur basis data
dinamakan skema. Data
didalam basis data
mempunyai sifat terpadu (integrated)
dan
berbagi (shared). Terpadu berarti bahwa berkas-berkas data yang ada pada basis
data daling
terkait, tetapi kemubaziran
data tidak akan terjadi atau
hanya terjadi
sedikit sekali. Sedangkan berbagi data berarti bahwa data dapat dipakai oleh sejumlah pengguna. Artinya
sesuatu data dapat diakses oleh sejumlah pengguna
dalam waktu bersamaan.
Skema :
a. Tabel Buku
(kode buku, judul buku, dst)
b. Tabel Anggota (kode anggota,
nama anggota, dst)
c. Tabel Peminjaman (Kode pinjam,
tgl pinjam, dst)
d. Tabel Pengembalian (kode kembali, tgl kembali, dst)
4.
Procedure (Prosedur)
Prosedur menghubungkan berbagai perintah, dan aturan-aturan yang akan menentukan
rancangan dan penggunaan basis data. User (pengguna/pemakai) dari sistem dan staff yang akan mengatur dan merancang basis data
berdasarkan prosedur- prosedur
yang didokumentasikan. Dokumen tersebut berisi tentang bagaimana cara menggunakan dan menjalankan suatu
sistem. Instruksi-instruksi
ini dapat terjadi dari
:
a. Log on ke DBMS.
b. Gunakan fasilitas-fasilitas DBMS
yang standar,
atau program aplikasi. c. Memulai
dan mengakhiri DBMS.
d. Buatkan
backup dari basis data
tersebut.
e. Tangani
masalah-masalah hardware dan
software.
f. Ubahlah
struktur tabel, dan lain-lain.
5.
People (Pengguna/User)
People
atau pengguna akan berinteraksi
dengan
mesin
(software dan hardware) melalui berbagai prosedur
dan aturan-aturan formal yang
berlaku. Peopleadalah seseorang yang menginginkan agar persoalannya dikerjakan oleh komputer. Pengguna dapat dikategorikan
ke
dalam empat golongan,
yaitu
:
1) Data Administrator (DA) akan bertanggungjawab dalam mengelola sumber
daya data berupa:
a) Perencanaan basis data
b) Pemeliharaan dan
peremajaan suatu standarisasi
formal yang berlaku
c) Menentukan
kebijakan-kebijakan, prosedur formal, merancang basis data logic.
Data administrator akan berkonsultasi dengan Manajer Senior, untuk meyakinkan bahwa
alur pengembangan basis data akan sangat mendukung
dan sejalan dengan target dari enterprise/perusahaan/organisasi tersebut.
2) Database
Administrator (DBA)
akan
bertanggungjawab dalam
mengelola sumber
daya
fisik dari sistem
basis data berupa :
a) Bertanggungjawab terhadap seluruh
informasi
yang berada
didalam
database.
b) Bertanggungjawab
terhadap startegi pengaksesan data dan
mengorganisasikan file didlaam media penyimpanan.
c) Sebagai media penghubung/perantara dengan user.
d) Memiliki
otoritas pengecekan
dan menjalankan prosedur validasi.
e)
Bertanggungjawab
terhadap strategi
backup
dan peremajaan data.
f) Mengontrol performasi data dan berhak memberi tanggapan atas usulan- usulan
perubahan dan
peremajaan data.
Dalam suatu proyek basis data yang besar dan kompleks kita
dapat membagi database
designer menjadi dua kelompok, yaitu:
1)
Logical database designer (perancang
basis data logic)
Logical database
designer bertugas mengidentifikasikan data 9seperti entitas dan
atribut), kardinalitas
relasi
dari data tersebut dan
bagaimana data
tersebut
disimpan didalam media penyimpanan sekunder. Logical database
designer harus memiliki pemahaman
yang menyeluruh tentang organisasi data dan aturan-aturan bisnis.
2)
Physical database designer (perancang basis data fisik)
Physical database designer mengambil model data logical dan
memutuskan/menentukan bagaimana model
data logic tersebut diimplementasikan
ke dalam model data fisik. Pekerjaannya antara lain
meliputi:
a) Melakukan mapping terhadap model data logical ke
dalam sekumpulan tabel
atau relasi yang
terintegrasi.
b) Melakukan pemilihan
atau menentukan
struktur media penyimpanan, dan
metode pengaksesan data agar
dapat menghasilkan tampilan yang menarik
dalam kegiatan-kegiatan basis data dan
pengolahan data.
c) Merancang dan
menentukan
standarisasi keaamanan data.
c.
Programmer Aplikasi (Application
Programmer)
Ketika
basis data telah diimplementasikan,
programmer aplikasi yang akan membuat berbagai fungsi dan prosedur dalam sistem
komputer yang akan digunakan oleh end user.
Biasanya programmer
aplikasi akan mengerjakan spesifikasi
modul yang dirancang oleh sistem analis.
d. End User
1) Naïve User
(User
Umum) Naïve user
adalah mereka
yang dapat
mengenali
DBMS. Mereka mengakses
basis data melalui program aplikasi yang telah tertulis
secara khusus yang memungkinkan
untuk di operasikan sesederhana mungkin. Mereka mengakses basis data dengan menginput atau memasukkan perintah- perintah sederhana dari sistem menu. Artinya, mereka tidak perlu mengetahui
lebih banyak tentang basis data
atau DBMS.
2) Sophisticated User
(User Mahir)
Sophisticated User adalah mereka
yang sangat familiar
dengan struktur basis data dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh
DBMS. Sophisticated User dapat menggunakan bahasa
query
tingkat tinggi seperti SQL untuk
menampilkan atau membuat operasi-operasi yang
diinginkan. Beberapa Sophisticated User akan membuat
sendiri program aplikasi yang mereka butuhkan.
1.8 Keuntungan dan Kekurangan DBMS Keuntungan
DBMS,
sebagai
berikut :
1. Pengontrolan
kerangkapan data
2. Konsistensi data
3. Lebih
banyak informasi dari
jumlah data
yang sama
4. Sharing data
5. Peningkatan
integrasi data
6. Peningatan
keamanan
7. Penegakan
standar layanan
Kekurangan
DBMS, sebagai berikut :
1. Kompleksitas
2. Ukuran
3. Biaya DBMS
4. Biaya Peangkat keras tambahan
5. Biaya konversi teknologi
6. Performa
7. Dampak
kegagalan
yang lebih besar
BASIS DATA
RELATIONAL & PERANCANGAN BASIS DATA
Basis Data Relational
1. Pengertian
Basis Data Relational
Basis data relasional adalah basis data
yang mempresentasikan data dalam
bentuk tabel-tabel, dimana
tabeltabel tersebut dihubungkan
oleh nilai-nilai yang sama/umum pada
kolom-kolom terkait. Menurut (Fathansyah, 2012), meyampaikan bahwa
model basis data relasional
sering pula disebut dengan model relasional atau
basis data relasional. Model basis data ini diperkenalkan
pertama
kali oleh E.F. Codd.
Model basis data
menunjukkan suatu mekanisme
yang digunakan untuk
mengorganisasi data secara fisik dalam disk
yang akan berdampak pula
pada bagaimana
kita mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang berterkait
dalam sistem yang sedang
kita
tinjau.
Sedangkan menurut (Hariyanto, 2004),
mendefinisikan Basis data relasional
merupakan kumpulan
sejumlah berhingga relasi. Basis data
relasional juga merupakan
himpunan skema (metadata) dan humpunan instan skema (data-data). 2.Komponen Penyusun
Basis Data Untuk mengilustrasikan
Basis data relasional secara
lebih nyata,
berikut ini kita ambil sebuah contoh basis data sederhana yang berkaitan dengan perpustakaan. Kita
sebut saja
basis data tersebut sebagai Basis Data Perpustakaan.
Basis Data Perpustakaan terdiri dari empat tabel, yaitu tabel Anggota, tabel Buku, tabel
Peminjaman
dan tabel Pengembalian.
Basis data perpustakaan memiliki skema
sebagai berikut
:
Skema :
a. Tabel
Buku : kode buku (3) , judul buku
(20)
b. Tabel Anggota : kode anggota
(3), nama anggota (25)
c. Tabel
Peminjaman
: Kode pinjam (5),
tgl pinjam (date),
kode anggota (3)
d. Tabel Pengembalian : Kode kembali (5), tgl kembali (date), kode anggota
(3)
Adapun Komponen Penyusun
Basis Data
ada
empat, sebagai berikut:
a. Tabel
Tabel memiliki nama dan terdiri atas baris dan kolom. Tabel pada suatu basis
data tidak boleh memilki nama
yang sama (unik). Tabel disebut juga dengan
Relation atau File. Pada gambar diatas terdiri dari 4 tabel yaitu, tabel anggota,
tabel buku, tabel peminjaman,
tabel pengembalian.
Menurut (Ladjamudin,
2004), tabel
atau relasi memiliki
karakteristik, sebagai
berikut:
1) Nama relasi yang digunakan dalam suatu basis data haruslah berbeda satu
dengan yang lainnya.
2) Masing-maisng atribut
suatu relasi
terdiri dari
simple attribute dan
bernilai tunggal.
3) Masing-masing
atribut dalam suatu relasi memiliki yang nama yang unik atau berbeda dengan
lainnya.
4) Semua nilai dari suatu atribut haruslah
berasal
dari domain yang sama.
5) Tidak
ada
tuple yang ganda.
6) Tuple-tuple boleh
tidak berurutan.
7) Atribut-atributnya tidak perlu berurutan.
8) Semua elemen data
pada
suatu kolom tertentu
dalam relasi yang sama harus
mempunyai jenis yang sama.
b. Kolom/Atribut
Kolom memiliki nama. Kolom yang terdapat dalam suatu tabel tidak boleh memiliki nama
yang sama. Urutan nama boleh
sembarang dan tidak
mempengaruhi makna dari tabel. Nama lain kolom adalah Field atau Atribut. Pada gambar diatas,
contoh kolom pada tabel Buku
yaitu
kode buku dan judul buku.
c. Baris/Tuple
Berisikan
data dari sebuah objek. Baris pada sebuah tabel harus unik, dapat diletakkan dalam urutan bebas dan tidak mempengaruhi makna dari tabel. Baris disebut juga dengan Record atau tuple. Pada slide diatas tabel anggota dapat menyimpan tiga obyek (yaitu
tiga
data anggota).
d. Domain
Domain adalah sekumpulan nilai-nilai yang dapat disimpan pada
satu atau lebih kolom. Sebuah domain bisa dimiliki oleh satu kolom atau lebih, tetapi sebuah
kolom hanya memiliki satu domain. Karena domain membatasi dan mengatur nilai yang dapat disimpan
maka disebut domain constraint. Pada
gambar diatas, kolom yaitu kode
anggota hanya berisi 3 nilai
saja,
yaitu
“A01”.
3. Relational
Keys
Relational
Keys adalah identifikasi satu atau sekelompok kolom yang nilainya dapat
membedakan secara
unik tuple-tuple tersebut. Menurut (Ladjamudin, 2005), menyampaikan bahwa Key adalah elemen record
yang dipakai untuk menemukan record tersebut pada waktu
akses,
atau bias juga digunakan
untuk mengidentifikasi suatu entity
atau record atau baris.
Menurut (Pahlevi,
2013) terdapat 5 Relational Keys, sebagai
berikut :
a. Superkey
Adalah satu atau kelompok kolom yang nilainya secara
unik membedakan tuple-tuple
pada suatu tabel. Pada
gambar diatas di masing-masing tabel
terdapat lebih
dari satu superkey,
yaitu
:
1) Tabel anggota : kode anggota,
nama anggota
2) Tabel buku :
kode buku, judul, stok buku
3) Tabel
peminjaman : kode pinjam,
tgl pinjam, kode buku, kode anggota, juml, tgl kembali
4) Tabel pengembalian
: kode kembali, kode pinjam
Pada gambar diatas di masing-masing tabel terdapat lebih dri satu superkey, yaitu :
1) Tabel anggota :
a) Kolom kode anggota,
b) Kolom no faktur dan kolom nama
anggota
3) Tabel buku :
a) Kolom kode buku
b) Kolom kombinasi kode buku,
judul, stok buku Dst.
b. Candidate Key
Adalah superkey di mana
tidak ada satupun himpunan bagian dari superkeytersebut menjadi superkey lagi. Tidak semua
superkey menjadi candidate key.Candidate key yang
terdiri dari dua kolom atau lebih
disebut
sebagai composite key.
Pada gambar diatas masing-masing
tabel terdapat lebih
candidate key atau bukan
candidate key, yaitu :
1) Tabel anggota :
a) Kolom kode anggota : candidate
key
Kolom
kode anggota dan kolom nama
anggota = bukan candidate key b) Tabel buku :
Kolom kode buku = candidate key
Kolom kombinasi kode buku,
judul, stok buku : bukan
candidate key
2) Tabel Peminjaman :
a) Kolom kode pinjam, kode buku, kode anggota : candidate key
b) Kolom kombinasi kode pinjam, kode buku, kode anggota,
jumlah : bukan
candidate key
3) Tabel Buku
:
a) Kolom kode buku merupakan
candidate key
b) Kolom kombinasi kode buku,
judul buku, stok buku bukan
candidate key
4. Tabel pengembalian
a) Kolom
kode kembali, kode pinjam merupakan candidate key
b)
Kolom
kombinasi kode kembali, kode pinjam
bukan candidate key
c. Primary key
Adalah
(satu) candidate key
yang dipilih (di antara candidate key
lain)
untuk
membedakan tuple-tuple scara unik
dalam tabel. Jika dalam satu tabel hanya terdapat satu candidate key (misal tabel anggota
dan tabel buku), maka key tersebut menjadi primary
key. Tetapi jika terdapat lebih dari satu candidate
key
(misal tabel penjualan
dan
tabel pengembalian), maka salah satu candidate key tersebut dpat dijadikan
primary key.Primary key masing-masing tabel pada gambar diatas adalah
1) Tabel anggota : kode
anggota
2) Tabel buku : kode
buku
3) Tabel peminjaman
: kode
pinjam
4) Tabel pegembalian : kode
kembali
d. Alternate Key
Adalah candidate key yang tidak dijadikan
sebagai primary key. Misal pada
tabel pengembalian jika kita memilih
kode kembali sebagai primary
key,
maka kode pinjam
dapat dijadikan alternate key.
e. Foreign Key
Adalah satu atau
kelompok kolom
yang nilainya
sama atau terkait dengan candidate key pada tabel lain atau pada tabel yang sama. Misal pada tabel peminjaman ada kolom kode
anggota yang terhubung dengan tabel anggota,
maka kode anggota adalah foreign key.
Kolom-kolom yang saling terkait ini sangat penting
dalam operasi join.
Pada
tabel pengembalian ada
kolom kode pinjam yang terhubung
dengan tabel peminjaman,
maka kode pinjam disini juga sebagai
foreign key.
4. Skema tabel
Adalah informasi dasar yang mendeskripsikan tabel yang terdiri atas nama tabel dan
sekumpulan pasangan kolom domain.
Contoh : Skema
Tabel
Anggota (kode anggota, nama ) Skema Tabel Buku
(kode buku, judul)
Skema Tabel Peminjaman (kode pinjam, tgl pinjam, tgl kembali, juml, kode anggota,
kode buku)
Skema Tabel Pengembalian
(kode kembali, kode
pinjam)
5. Skema Basis Data
Adalah sekumpulan skema tabel dengan masing-masing
tabel memiliki nama yang berbeda.
Contoh : Skema Basis Data Perpustakaan : Tabel anggota (kode anggota, nama) , Tabel buku (kode buku, judul, stok
buku), Tabel peminjaman (kode pinjam,
tgl pinjam, kode buku, tgl kembali, kode anggota,
juml) dan Tabel Pengembalian
(kode kembali, kode pinjam).
6.Integrity Constraint
Pada penjelasan
diatas
telah dibahas
mengenai
domain
constraints. Terdapat
empat contraints/batasan
lain yang menjaga integritas data yang disimpan pada basis data :
a. Null
Adalah nilai pada suatu kolom (tuple) masih
belum diketahui (unknown).Ini bisa
berarti
nilai
tersebut tidak dapat diterapkan
pada kolom tersebut. Namun,
null tidak sama dengan nilai numerik nol atau string “-”; nol dan spasi adalah nilai, tetapi null menunjukkan tidak adanya nilai. Misal dalam sebuah tabel ada sebuah data yang
belum diketahui boleh dituliskan null, akan tetapi hal tersebut tidak berlaku
untuk primary key. Karena kolom primary key bersifat unik, jika primary
key
menyimpan null maka sifat unik dari kolom tersebut akan hilang karena
bisa saja beberapa
tuple memiliki nilai
null.
b. Entity
integrity
Adalah batasan atau aturan yang menyatakan bahwa
kolom-kolom primary key tidak boleh menyimpan null. Seperti di
jelaskan sebelumnya
primary key digunakan untuk mendefinisikan secara unik
sebuah tuple.
c. Referential
integrity
Adalah batasan yang menyatakan jika
suatu tabel memiliki kolom foreign key maka nilai pada
foreign key tersebut
harus sesuai dengan nilai kolom
candidate key dan jika tidak demikian maka foreign key dapat dituliskan null. Dua
keadaan penulisan null
tidak perlu dilakukan
:
1) Pada saat kolom
tersebut diberikan batasan
tidak
boleh diberikan null.
2) Pada saat kolom
tersebut juga
merupakan bagian
dari
primary key.
d.
General constraints
Adalah batasan /aturan tambahan yang ditetapkan oleh pemakai atau administrator
basis data sesuai
aturan/batasan yang ada pada suatu organisasi.
Contoh :
1) Peminjaman buku tidak diijinkan
jika
stok buku hanya satu
2) Jika anggota masih memiliki buku yang belum dikembalikan maka tidak di
perbolehkan untuk meminjam kembali
2.2 Perancangan Basis Data
Proses pembangunan basis data terdiri dari
dua
tahapan utama :
1. Tahap analisis dan perancangan
Adalah
tahapan pemetaan
atau pembuatan model
dari dunia nyata menggunakan notasi
perancangan basis
data
tertentu serta
pembuatan
deskripsi implementasi basis data.
Tahapan analisis dan perancangan dibagi menjadi tiga,
yaitu
:
a. Perancangan basis data
secara konsep
Merupakan proses pembuatan data model dan
tidak
bergantung
pada seluruh
aspek
fisik basis data.
b. Perancangan Basis Data Secara Logis
Merupakan proses pembuatan data
model berdasarkan data model
tertentu, tetapi tidak bergantug pada DBMS tertentu
dan implementasi fisik
basis data.
c. Perancangan Basis Data Secara Fisik
Merupakan proses pembuatan deskripsi implementasi basis data pada
media penyimpanan sekunder (disk).
Deskripsi ini menjelaskan
tabeltabel dasar, organisasi file, indeks untuk mendapatkan ases data secara efisien,
dan semua
integrity
contraints, dan langkah-lagkah
keamanan.
Tahap
Implementasi
Tahapan ini mengimplementasikan
rancangan basis data yang telah
dibuat. Implementasi menggunakan aplikasi
klien yang disediakan
oleh DBMS terpilih.
Studi
Kasus
Perpustakaan Smart adalah perpustakaan umum yang anggotanya pelajar,
mahasiswa dan masyarakat yang didirikan oleh Walikota Jakarta
Barat. Keberadaan
perpustakaan berlokasi di Walikota
yang aplikasi pelayanan masih bersifat tradisional. Prosesnya :
1. Setiap
calon anggota
yang
akan menjadi
anggota
harus mengisi formulir dengan biaya
administrasi Rp.10.000,-
2. Anggota dapat meminjam buku maksimal 3 buku
3. Untuk masa peminjaman selama 1 minggu
(7 hari)
4. Keterlambatan pengembalian dikenakan denda sesuai dengan kondisi
denda, diantaranya. Diantaranya :
a. Denda
keterlambatan
pengembalian dikenakan
biaya
administrasi
Rp.500 perharinya (bukti surat denda terlampir)
b. Denda Buku perpustakaan rusak maka dikenakan biaya revisi buku perpustakaan(biaya ini dikenakan setelah
buku diperbaiki).(bukti surat
denda terlampir)
c. Denda Buku Hilang, maka dikenakan biaya penggantian seharga buku
tersebut.(bukti surat denda terlampir)
d. Perpustakaan smart dapat menerima sumbangan dari donatur statusnya (anggota
atau masyrakat
luas)
Buat Database dan Tabel-tabelnya?
MODEL DATA
Pengertian
Model Data
Sebagaimana telah disebutkan di bab sebelumnya, upaya perancangan basis data dapat juga kita tempuh dengan secara langsung membuat sebuah model dari awal sekali. Langkah ini biasanya ditempuh dari kelangkaan data/fakta yang kita miliki. Di sisi
lai, sebuah model dinyatakan dalam bentuk
diagram awal akan
lebih
mudah untuk dievaluasi/dianalisis untuk kemudian
dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan sebuah model data yang
lebih
permanen dan
lebih mendekati kenyataan sesungguhnya.
Menurut
(Fathansyah, 2012), model data dapat didefinisikan
sebagai kumpulan perangkat
konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantic (makna) data dan batasan data.
Oleh karena
yang ingin ditunjukkan
adalah makna dari data
dan keterhubungannya dengan data
lain,
maka model data
ini lebih tepat
jika disebut Model Data Lojik.
1. Jenis-jenis
Model Data
a. Model
Data Berdasarkan Object
Menurut (Ladjamudin,
2005), Model
data
berbasis objek menggunakan
konsep entitas, atribut
dan hubungan antar entitas (relationship). Entity adalah sesuatu apa saja
yang ada didalam sistem, nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan
atau dimana terdapat data.
Entitas diberi
nama
dengan kata
benda
dan
dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu nama orang,
benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya), sedangkan atribut
merupakan relasi fungsional dari satu objek set ke objek
set
yang lain. Relationship adalah hubungan alamiah
yang terjadi antara entitas.
Model data
berbasi objek memiliki beberapa bentuk,
sebagai berikut
:
1) Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship Model
)
a) Pengertian Model Keterhubungan Entitas (Entity Relationship Model / ER
Model) Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship
Model )
merupakan model yang paling populer digunakan dalam perancangan basis data.
Entity-Relationship Model merupakan
Model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam basis data
berdasarkan suatu persepsi bahwa real world terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antara objek-objek tersebut. Komponen utama pembentuk
Model Entity-Relationship, yaitu: Entitas (Entity) dan Relasi (Relation).
Kedua komponen ini dideskripsikan lebih lanjut melalui sejumlah
Atribut/Properti.
Dari tabel diatas kita
dapat menentukan
: Entitas : Buku, Anggota, Peminjaman.
Atribut
: Tabel Buku (kode buku, judul, stok buku), Tabel Anggota (kode
anggota, nama) dan Tabel Peminjaman (kode
pinjam, tgl pinjam, kode buku, kode
anggota, juml, tgl kembali).
Relasi : hubungan antara kode buku di tabel buku dengan kode buku di tabel peminjaman.
Begitu pula dengan kode
anggota. Model
Entity Relationship yang berisi
komponen himpunan entitas,
relasi, yang dilengkapi atribut-atribut, dapat digambarkan menggunakan Diagram Entity
Relationship (Diagram E-R).
b) Simbol
dasar yang digunakan :
c)
Mapping Kardinalitas Dalam Diagram E-R aturan terpenting adalah Kardinalitas
relasi/ Mapping Cardinalities
yang
menentukan jumlah
entity yang dapat
dikaitkan dengan entity lainnya melalui relationship-set. Jenis Mapping Cardinalities:
1) Relasi satu ke satu (one-to-one) Contoh :
2) Relasi satu ke banyak (one-to-Many)
3) Relasi banyak ke banyak (many-to-many)
2) Model
Berorientasi
Object
(Object-Oriented
Model
)
Penggambaran
model
berbasis
objek
menggunakan UML.
UML
Digambarkan dengan 2 Jenis, menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018):
a) Structural Diagram
(1) Class Diagram
Menggambarkan struktur
sistem dari
segi pendefinisiankelas-kelas
yang akan dibuat untuk mebangun
sistem.
(2) Object Diagram
Menggambarkan
struktur sistem
dari segi penamaan objek
dan
jalannya objek dalam
sistem.
(3) Component Diagram
Dibuat untuk menunjukkan organisasi
dan ketergantungan diantara
kumpulan komponen dalam sebuah
sistem.
(4) Deployment
Diagram
Menunjukkan konfigurasi komponen dalam
proses eksekusi aplikasi.
b. Behaviour Diagram
(1) Use case Diagram
Merupakan pemodelan
untuk
kelakuan
(behavior) sistem
informasi yang
akan
dibuat.
(2) Sequence Diagram
Mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar
objek.
(3) Communication
Diagram
Penyederhanaan
dari diagram
kolaborasi (collaboration diagram). Collaboration diagram
sudah
tidak
muncul pada UML versi 2.x.
(4) Statechart
Diagram
Menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah
mesin atau sistem
atau objek.
(5) Activity
Diagram
Menggambarkan workflow (aliran
kerja)
atau aktivitas dari
sebuah
sistem atau proses bisnis
atau menu yang ada pada perangkat lunak.
3) Model Data
Semantik (Semantic Data
Model
)
Hampir sama dengan Entity Relationship model
dimana relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol tetapi menggunakan kata-kata
(Semantic). Sebagai
contoh, dengan masih menggunakan relasi pada
Bank X sebagaimana contoh
sebelumnya,
dalam semantic
model adalah seperti terlihat
pada gambar di atas.
Tanda-tanda yang
menggunakan dalam semantic model
adalah:
4) Model
Data Fungsional (Functional
Data Model
)
b. Model Data Berdasarkan RecordModel
ini berdasarkan pada
record untuk menjelaskan kepada user tentang hubungan logic antar data dalam basis data.
Perbedaan
dengan model data
berbasis objek adalah
pada record
based data
model disamping digunakan untuk menguraikan struktur logika
keseluruhan dari suatu database, juga digunakan untuk menguraikan implementasi dari
sistem database (higher
level
description of implementation)
Jenis-Jenis
Model
Data Berbasis Record :
1) Model Relational
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan oleh sejumlah tabel
dan
masingmasing tabel terdiri dari beberapa kolom yang namanya
unique. Model ini berdasarkan
notasi teori himpunan (set theory), yaitu relation. Contoh : database penjualan
terdiri dari 3 tabel,
sebagai berikut :
(a) Tabel
Supllier
(b) Tabel Suku
Cadang
(c) Tabel
Pengiriman
2) Model Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan dengan record
dan
link (pointer), dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk tree
(pohon), dan
masing-masing node pada
tree tersebut
merupakan record/grup
data
elemen dan memiliki hubungan
cardinalitas
1:1 dan 1:M. Contoh :
3) Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group (DBTG) atau
disebut juga model CODASYL (Conference on
Data System
Language), mirip
dengan hirarkical model dimana
data
dan hubungan antar
data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record
dalam bentuk graph dan
menyatakan hubungan cardinalitas 1:1,
1:M dan N:M.
Contoh
:
Soal Latihan
1.
Apa definisi basis data menurut Fathansyah 2012 ?
2.
Sebutkan dan jelaskan
4 Komponen Penyusun Basis Data
3.
Sebutkan 3 contoh tabel database penjualan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Fathansyah. (2012). Basis Data. Informatika.
[2] Hariyanto,
B.
(2004). Sistem
Manajemen Basis
Data (Pemodelan, Perancangan dan
Terapannya). Informatika.
[3] Hidayatullah, P., & Kawistara, J. K. (2015).Pemograman Web. Informatika.
[4] Indrajani.
(2009). Sistem
Basis Data
Dalam Paket
Five In One.
PT Elex
Media.
Komputindo
[5] Ladjamudin, A. B. Bin (2004). Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Graha
Ilmu.
[6] Pahlevi, S. M. (2013). Tujuh Langkah Praktis Pembangunan Basis Data. 2013.
PT Elex
Media Komputindo.
[7] Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan
Berorientasi Objek. Informatika.
Praktikum/LAB
Komputer Sistem Basis Data
Tugas Praktikum
System Basis Data
Membuat Database Sederhana
“Database
Penjualan”
A. Membuat Database baru
1. Memilih database
kosong
Database kosong ini yang nanti digunakan untuk menyimpan elemen-elemen yang dibutuhkan untuk membangun
sebuah database perpustakaan, seperti tabel, form, report
dan lain sebagainya.
2. Menyimpan File database
File database disimpan dengan nama penjualan.accdb (tidak dengan format .mbd karena
kebetulan
untuk
tugas ini
menggunakan
Microsoft
Access 2007 yang
sudah
dengan
format .accdb)
B. Membuat Tabel Database
Pada database penjualan toko ini ada 5 jenis tabel, dari setiap tael memiliki primery key, dan berikut
uraiannya :
1. Tabel Barang
Entitas : TabelBarang
Atribut :
kode_barang, nama_barang, id_jenis_barang, id_supplier, dan
harga. Yang menjadi primary key dari Tabel
Barang ini adalah
kode_barang.
create table TabelBarang (
kode_barang char(25) primary key, nama_barang
char(100),
id_jenis_barang number ,
id_supplier number , harga char(25));
Gambar dibawah
i ni adalah tabel yang telah terisi
contoh data-data barang yang dijual.
2. Tabel Jenis
Barang
Entitas : TabelJenisBarang
Atribut :
id_jenis_barang,
nama_jenis_barang
create table TabelJenisBarang (
id_jenis_barang
number primary key, nama_jenis_barang char(100));
Yang menjadi
primary key adalah id_jenis_barang.
3. Tabel Customer
Entitas : TabelCustomer
Atribut : id_customer, nama_customer,
alamat_customer, telepon_customer.
Yang menjadi primary key pada tabel
ini adalah id_customer dengan tipe data number.
create table TabelCustomer (
id_customer
number primary key, nama_customer char(100),
alamat_customer char(100), telepon_customer
char(25));
4. Tabel Supplier
Entitas : TabelSupplier
Atribut : id_supplier, nama_supplier
Yang menjadi primary key adalah id_supplier, dengan tipe data number.
create
table TabelSupplier ( id_supplier number primary key, nama_supplier char(100));
5. Tabel Transaksi
Entitas : TabelTransaksi
Atribut :
kode_transaksi, id_customer,
kode_barang,
tgl_transaksi,
keterangan
create table TabelTransaksi (
kode_transaksi
char(25) primary key, id_customer number,
kode_barang
char(100), tgl_transaksidate, keterangan char(225));
Primary key dari
tabel
ini adalah kode_transaksi,
jadi
setiap terjadi transaksi maka
memiliki kode yang berbeda (unik).
C. Relationship
Relasi ini maksudnya adalah hubungan
antar
tabel, dari
5
jenis
entitas tadi dibuat relasinya sebagai berikut
:
Gambar diatas adalah relasi dari database penjualan. Dari setiap tabel dihubungkan pada primary key.
Penjelasan
:
- Data
barang-barang
toko
masing-masing memiliki detail
yang berbeda
dan unik
(tidak sama dengan barang yang lain), seperti id_jenis_barang dan kode_barang.
- Barang-barang tersebut mempunyai
supplier yang berbeda sesuai jenisnya.
- Jika Customers
melakukan
transaksi (membeli barang),
dimana
Tabel customer
memiliki primary key id_customer yang akan
masuk data transaksi.
D. Membuat Report
Dari
tabel database
yang
telah dibuat
tadi,
maka
langkah selanjutnya untuk
mempermudah pengecekan data dibuatlah laporan (report). Ada tiga report pada databse ini,
berikut uraiannya :
Langkah pertama membuat
report.
1
2
3
Pertama klik sub menu create
>> Report wizard >> pilih jenis entitas yang atributnya
nanti akan dimasukkan pada report (ditunjukkan panah no.2)
>> pilih atribut apa
saja yang menjadi bagian report
(ditunjukkan
panah no.3) >> next (gambar no.4) >>
next
(gambar no.5 menentukan layout dari report) >> next (gambar no.6 mementukan tema pada report) >> berikan nama report (ditunjukkan panah pada gambar n0.7) >> modify
>> finish.
4 5
6 7
Tiga Report
tersebut ialah :
1. Report
Barang
Report
ini
memiliki
atribut kode_barang, nama_barang, id_jenis_barang, nama_jenis_barang,
id_supplier, harga.
Atribut-atribut
ini
gabunan dari
entitas TabelBarang, TabelJenisBarang, dan
TabelSupplier.
2. Report
Customer
Report
ini
memiliki atribut id_customer, nama_customer,
alamat_customer, telepon_customer. Report
ini dari Entitas TabelCustomer
3. Report
Transaksi
Report ini menampilkan data transaksi yang
telah berlangsung dari masing-masing customer.
Yang menjadi
inti dari
laporan
ini
adalah
nama_customer, alamat_customer,
telepon_customer (dari Entitas TabelCustomer). Atribut
nama_barang, harga (dari entitas TabelBarang), atribut kode_barang dan
tgl_transaksi (dari
entitas TabelTransaksi).
E. Membuat
Switchboard
Dari Report yang telah dibuat tadi,
maka untuk mempermudah pengecekan data-data, bisa
disediakan menu-menu
dari setiap report.
Berikut penjelasannya :
1
2
3
4
5
6
7
Dari gambar diatas,
untuk membuat switchboard pertama klik menu bar Database Tools >> Switcboard Manager (ditunjukkan angka no.1) >>
edit (ditunjukkan angka no.2) >> beri nama switchboard yang
akan akan ditampilkan pada menu
switchboard
(ditunjukkan angka
no.3)
>> ok >> kemudian
beri
nama judul utama switchboard “Swicthboard
Penjualan” >>
New (ditunjukkan no.4) >> muncul
text
box,
lalu isi setiap form, untuk
form report pilih salah
satu report yang sudah dibuat tadi sesuai
isi menu yang ingin ditampilkan (ditunjukkan no.5,6,7) >> Ok.
Sampai ada 3 menu pada
switchboard, seperti gambar diatas ini hasilnya.
Dari setiap
item
menu
diatas,
jika “BARANG” diklik
maka akan
muncul report “Barang”, CUSTOMER muncul report
“customer”, TRANSAKSI muncul
report “TRANSAKSI” seperti gambar-gambar dibawah.
Rencana
Pembelajaran Semester (RPS)