CONTOH MAKALAH
MANAJEMEN PERKANTORAN
MANAJEMEN PERKANTORAN
“PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP PERKANTORAN”
OLEH :
NAMA SAYA
..................
Program Studi Manajemen Administrasi Perkantoran
Kosentrasi TIK
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya,
saya telah berhasil menyusun makalah yang diberikan oleh dosen
matakuliah Manajemen Administrasi Perkantoran dengan judul makalah “Pengertian Dan Prinsip-Prinsip Perkantoran”.
Makalah
ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan dengan berbagai permasalahan yang ada,
pembahasan, dan analisa yang telah ditulis dengan bahasa yang mudah
untuk dimengerti bagi siapa saja yang ingin membaca dan memahaminya.
Sehingga menjadi manusia cerdas yang terus berkembang dalam hal
kemampuan, keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Saya
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga saya
mengharapkan, kritik dan saran positif yang kiranya dapat membantu dalam
penyempurnaan makalah berikutnya.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Indonesia, Oktober 2005
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL !
KATA PENGANTAR !!
DAFTAR ISI !!!
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang 1
- Rumusan Masalah 2
- Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP PERKANTORAN 3
- Pengertian Kantor 3
- Manajemen Perkantoran 4
- Perkantoran Modern 7
- Prinsip-Prinsip Manajemen Perkantoran Modern 9
BAB III PENUTU
- Kesimpulan 13
- Saran 13
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
- Pendahuluan
Kalau
kita mendengar istilah Manajemen Perkantoran Modern, pastilah kita
memikirkan sesuatu tempat dalam sebuah ruangan yang berisi meja, kursi
yang dilengkapi dengan perlengkapan serba canggih masa kini. Di balik
meja yang rapi dan bersih duduk seorang yang berdasi di depannya
terpampang beberapa alat dukung seperti: telepon, Laptop yang stand bai
dengan monitor terbuka dan berisi fitur-fitur canggih yang melambangkan
dunia maya dan seterusnya dan seterusnya. Itulah gambaran awal kita
ketika membaca atau mendengar kata “Manajemen Perkantoran Modern”.
Sepakat ? Manajemen perkantoran modern adalah suatu cara tata kelola
dalam dunia perkantoran itu sendiri. Mengapa demikian karena kita saat
ini dan seterusnya dihadapkan pada tata kelola yang semakin rumit dan
memerlukan sumber daya manusia yang up to date…..Oleh karena itu Manajemen
Perkantoran dapat dikatakan sebagai upaya penjurusan dan pengawasan
dari sebuha kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang
sehemat-hematnya. Peralatan yang canggih tentu bertujuan untuk efektifitas dan efesiensi atau hemat dalam segalanya. Dari
Manajemen Perkantoran dapat kita mengetahui fungsi kantor dalam
birokrasi kepemerinatahan, dalam perusahaan, pengertian kantor,
aspek-aspek manajemen perkantoran, tugas seorang manajemen perkantoran
serta pengawasannya. Dalam hal ini seorang kepala kantor haruslah orang
yang mempunyai keahlian manajemen yang didukung oleh latar belakang Sumber Daya manusia yang mumpuni baik dari segi: pendidikan, kepribadian, pengalaman, integritas atau bakat seseorang aebagai manajer atau sebagai pejabat disebuah kantor yang dipimpinnya.
- Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami ini adalah sebsagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kantor ?
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kantor ?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen perkantoran?
3. Apa yang dimaksud dengan perkantoran modern?
4. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip perkantoran modrn?
- Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami ini adalah sebagai berikut :
- Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian kantor ?
- Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen perkantoran?
- Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan perkantoran modern?
- Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip perkantoran modrn
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Kantor
Perkantoran
kantor berasal dari kata bahasa Belanda “kantoor” dan sering dipadankan
dengan perkataan “Office” yang berasal dari bahasa Inggris. Prajudi
(1976:60) telah menjelaskan pengertian kantor yang bisa berarti:
- Ruang atau kamar kerja, atau ruang tulis
- Markas, atau ruang (kompleks) di mana seorang pengusaha beserta stafnya menjalankan stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas pokoknya.
- Biro atau tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi.
- Instansi, badan, jawatan, perusahaan.
Sedang perkataan bahasa Inggris “Office” dapat berarti:
- Kewajiban, tugas, fungsi (duty, task function).
- Jabatan (tenure of official position).
- Markas tau ruang di mana seorang pengusaha dan stafnya menjalankan aktivitas usaha pokoknya (quarters, or staff or collective authority of company, government department, etc.)
- Jasa pelayanan (service, kind help)
- Tugas pekerjaan, komposisi dari urusan-urusan tertentu (the work which it is some body’s duty to do, work, and duties)
- Tempat, gedung, yang dipakai sebagai pusat kerja tata usaha (place building, rooms, of bussiness and clerical works).
Dari
berbagai pengertian perkataan “kantor” dan perkataan “office” seperti
tersebut di atas, yang kemudian berkembang di Indonesia dengan perkataan
kantor adalah lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses
kegiatan penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud
dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dengan
demikian pengertian kantor dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyampaian data/informasi.
- Proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian/penyampaian data/informasi.
Disamping
pengertian kantor dalam arti tempat atau ruangan dan kantor dalam arti
proses seperti tersebut di atas, kantor juga sering diartikan ssebagai
sarana pemusatan kegiatan-kegiatan yang bersifat administrative atau
tepatnya kegiatan-kegiatan yang bersifat manajerial dan fasilitatif.
Contoh: Kegiatan pokok Departemen Dalam Negeri tentunya berlangsung di
mana-mana di seluruh pelosok Indonesia, akan tetapi kalau seseorang
menanyakan “Departemen Dalam Negeri?” jawaban yang diberikan adalah
tempat (kantor) berkumpulnya pejabat dan staf serta segenap pegawai
setiap hari melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya admninistratif.
Jadi
jelas dari pengertian di atas bisa dipahami bahwa pengertian kantor
bisa berarti tempat, ini yang biasa disebut dalam arti statis. Kantor
juga bisa dalam arti proses,
ini yang biasa disebut dalam arti dinamis. Kantor juga dalam arti
sarana, ini yang biasa disebut dalam arti fungsional. Akan tetapi dalam
arti yang manapun, sasaran utama dalam kegiatan kantor adalah penangan
data/informasi. Untuk penanganan data/informasi ini jelas diperlukan
bangunan atau ruangan, orang-orang atau pegawai yang menyelenggarakan,
biaya serta tata laksana kerja.
- Manajemen Perkantoran
Sebagaimana
kegiatan-kegiatan lainnya kegiatan perkantoran perlu direncanakan,
diorganisasikan, dogerakkan semua sumber daya yang terlibat atau
dilibatkan, perlu diawasi serta dikendalikan sebagik-baiknya. Dalam
terminologi tidak selalu para ahli memberikan rumusan yang sama.
The
Liang Gie (1995:2-4) mengutip beberapa perumusan pengertian manajemen
perkantoran dari para ahli, antara lain sebagai berikut:
Arthur
Grager “Office management is the function of administering the
commonication and record service of an organization” (Manajemen
Perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komonikasi dan
pelayanan waktu dan suatu organisasi)
William
Leffingwell & Edwin Robinson “Office management as e function, is
the branch of the art and science of management which is concerned with
the effecient performance of office work, whenever and wherever that
work is to be done” (Manajemen perkantoran sebagai sesuatu fungsi adalah
cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan perkantoran itu harus dilakukan).
Hal
Nourse “It seems to me that office management in the broather sense
might embrance, not only the generally accepted service function, but
also the arise og functional control administrative direction of most
clerical and paperwork”. (manajemen perkantoran dalam arti lebih luas
dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang
telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai
kontrol fungsional dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan
pekerjaan kertas dan tulis).
George
Terry “Office management can be defined as the planning can defined as
the planning, controlling, and organizing of office work, and actuating
those performing is so as to achieve the predetermined objective it
deals with the life cycle of bussiness information, and retention, if of
permanent value, of destuction if absolute.(Manajemen
perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan mereka yang
melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan
keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan,
penyebaran dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau
pemusnahannya kalu usang).
Setelah mengemukakan rumusan dari beberapa ahli, The Liang Gie kemudian mengemukakan rumusannya mengenai manajemen perkantoran.
Dia mengatakan:
Pada
pokoknya manajemen perkantoran modern merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasikan (mengatur dan menyusun), mengarahkan
(memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan
kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Hal atau
sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah
office work (pekerjaan perkantoran)”.
Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas yang terkandung di dalambya meliputi rangkaian kegiatan:
- Tata penyelenggaraan;
- Pelaksanaan secara efesien;
- Pengendalian, pengawasan dan pengarahan
- Perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, dan penggerakan.
Oleh
karena itu, secara ringkas manajemen perkantoran sebagai cabang seni
dan ilmu manajemen dapat dirumuskan pengertiannya sebagai rangkaian
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
serta pengendalian pekerjaan-pekerjaan perkantoran.
Namun
demikian, perlu kita perlu sadari bahwa cakupan kegiatan perkantoran
tidak hanya kegiatan perkantoran tersebut, antara lain misalnya mengenai
pegawai kantor, biaya perkantoran, prosedur dan metode perkantoran,
serta lain-lain.
Perkantoran
administrasi dan manajemen umumnya dianggap sebagai kata-kata sepadan,
hal itu misalnya hal itu ditegaskan oleh salah satu terbitan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai berikut:
The
terms Adminsitration and Management are more being used synonymously.
While the terms administration has been applied more to the counduct of
public affairs and the terms manajement more to thet off bussiness
interprise, there has been tedency in recent is recent time for
management to be use to a grater degree in public affairs”
(Istilah-istilah
Administrasi dan manajemen makin lama makin banyak digunakan secara
satu arti. Walaupun istilah Administrasi telah diteranpkan lebih banyak
bagi tindakan dalam urusan-urusan negara dan istilah manajemen lebih
banyak pada urusan-urusan perusahaan, pada waktu akhir-akhir ini
terdapat kecendrungan untuk manajemen dipergunakan dalam derajat yang
luas bagi unsur-unsur negara) Konsepsi tata usaha sebagai pekerjaan
perkantoran yang intinya adalah tugas pelayanan merupakan rangkaian yang
terdiri dari 6 (enam) aktivitas yaitu:
- Menghimpun, yaitu kegiatan-kegiatan yang mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bila diperlukan.
- Mencatat, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan berbagai peralatan tulis yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang mudah dibaca, dikirim dan disimpan, termasuk dengan alat rekam suara atau film di era modern.
- Mengolah, yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud agar mudah untuk digunakan.
- Mengganda, yaitu kegiatan memperbanyak dengan pelbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
- Mengirim, yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak kepihak lain.
- Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman.
- Perkantoran Modern
Kamus
besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan modern dengan
“terbaru” “mutakhir”, “sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai
dengan tuntutan jaman”. Dalam hal kantor, maka sifat, sikap dan cara
berfikir serta bertindak sebagaimana disebutkan dalam istilah modern
adalah berkenaan dengan penanganan data/informasi. Perkantoran modern
mempunyai ciri-ciri:
- Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik,
- Menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat,
- Para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdisiplin profesional
- Memiliki sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.
- Mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif, efesiensi, produktif, berkeadilan, dan perlakuan manusiawi.
Geoffry
mills dkk (1990) menegaskan dalam bukunya “Modern Office Management”
bahwa teknologi baru terus mengalami kemajuan, terutama dalam bidang
“komonikasi dan pengelolaan data”
Kendala
yang dihadapi oleh kantor-kantor pemerintah terutama sampai saat ini
masih banyak kendala yang disebabkan oleh manajemen birokrasi di
pemerintahan dalam hal biaya pengadaan barang-barang yang cenderung
menghambat kemajuan kantor pemerintah itu sendiri, terutama untuk
kantor-kantor pemerintah di tingkat pedesaan yang masih sangat terpencil
letaknya dukungan komputerisasi masih belum merata, belum lagi kendala
SDM walau diakui kantor-kantor di wilayah perkotaan sudah mengarah ke
sistem manajemen yang lebih baik, misalnya dalam pengelolaan data atau
informasi sudah didukung dengan sistem pemrosesan data (electronic data
processing) atau sering disebut dengan SIM (Sistem Informasi Manajemen),
walau patut diakui juga belum sepenuhnya direalisasi kearah itu, namun
sudah mengarah pada tahapan tersebut (Computer based system).
Keuntungan-keuntungan
apabila kantor didukung dengan sistem komputerisasi adalah kecepatan,
kecermatan, keterkinian komonikasi dan pemrosesan data. Namun dari
berbagai pertimbangan, itu mungkin dapat dilakukan secara serentak atau
simultan.
Kelemahan-kelemahan menggunakan komputersisasi adalah sebagai berikut:
- Kerusakan salah satu alat sebagai salah satu komponen, atau kesalahan yang terjadi pada salah satu sub sistem akan mengganggu sistem secara keseluruhan.
- Kesalahan dalam hal mengambil file induk untuk memasukkan data untuk disimpan, akan menyulitkan penemuannya kembali pada saat diperlukan, lebih-lebih data tersebut diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan akibatnya bila belum juga ditemukan akan menjadikan keputusan yang diambil menjadi tidak sempurna, dan dapat dibayangkan dampaknya mudah diperkirakan.
- Terinfeksinya file-file penting oleh virus-virus akan sangat berpengaruh besar bagi proses pengambilan keputusan.
Semakin
modern suatu kantor, sifat dan cakupan kegiatannya semakin menggelobal.
Sehubungan dengan itu, semakin modern suatu kantor semakin banyak
informasi yang dapat diakses, semakin besar pula peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi atau instansinya. Akan tetapi
sebaliknya, dari keuntungan tersebut di atas kantor modern perlu
mewaspadai berbagai kemungkinan pengaruh negatif global yang bisa
mengacaukan kegiatannya dalam pengelolaan informasi. Kita masih ingat
korban virus yang terjadi pada pertenegahan Juli 2001 yang mengakibatkan
korban 250.000 sistem di Amerika Serikat yang hanya dalam waktu 9 Jam.
- Prinsip-Prinsip Manajemen Perkantoran Modern
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2002) menjelaskan bahwa prinsip sama dengan
asas, yaitu kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak.
Fayol (dalam Komarruddin, 1981) menekankan bahwa penggunaan kata
"prinsip" bukan hukumhukum abadi, tetapi hanya merupakan petunjuk
praktis yang dapat digunakan apabila keadaan membutuhkannya. Kooritz
(1972) mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen adalah fleksibel,
tidak mutlak, dan harus dapat digunakan tanpa memperhatikan perubahan
dan keadaan tertentu. Keeling, et. All (1978) dalam bukunya Administrative OfficeManagement,
dengan mengacu pada William H. Leffingwell, mengatakan bahwa
Lellingwell dipandang sebagai bapak manajemen kantor, adalah seorang
penggagas pertama dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah
pada pekerjaan kantor. Bukunya Scientific Office Management yang
diterbitkan pada tahun 1917 adalah mendahului dari semua studi modern
dalam manajemen kantor. Kelima prinsip dan pekerjaan yang efektif
diilustrasikan dalam gambar yang dimuat pada halaman 16 yang kemudian
dikembangkan Keeling dan kawan-kawan. Prinsip-prinsip ini dapat dikaitkan dengan pas pada manajemen di semua pekerjaan.
Prinsip 1
Dapat
dengan mudah manajer kantor harus merencanakan pekerjaan apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana, kapan dan di mana harus dikerjakan, dan oleh
siapa harus dikerjakan.
Prinsip 2
Dengan
memahami seluruh perencanaan kantor dan organisasi serta pengembangan
produk, manajer tersebut dapat mengkoordinasikan upaya-upaya semua
pegawai, mesin-mesin, dan informasi untuk memformulasikan jadwal kerja
yang sesuai dengan perencanaan.
Prinsip 3 dan 4
Lebih
jauh, prosedur dan sistem operasi yang tepat, praktik penyimpanan
arsip, metode untuk melaksanakan rencana juga pengukuran, standar dan
tata letak untuk melaksanakan pekerjaan harus dikembangkan secara
efektif.
Prinsip 5
Mungkin
yang paling penting, manajer kantor menseleksi, melatih, memotivasi,
mengkompensasi dan meningkatkan pegawai untuk mempertahankan minat
terhadap organisasi pada tingkat yang optimal. Berikut dapat Anda
cermati kelima prinsip kerja perkantoran yang efektif yang diambil dari
pendapat Leffingwell seperti tertera dalam gambar di bawah ini.
Untuk merencanakan secara benar, Anda harus tahu :
|
1. Pekerjaan apa yang harus dikerjakan;
2. Bagaimana pekerjaan dikerjakan;
3. Kapan pekerjaan dikerjakan;
4. Dimana pekerjaan dikerjakan;
5. Seberapa cepat pekerjaan dikerjakan.
|
Suatu jadwal menjadi efektif, harus di : ________________
|
1. Tentukan;
2. Selaraskan dengan jadwaljadwal lain;
3. Laksanakan, walaupun sulit;
4. Mungkinkah diselesaikan;
5. Pelihara secara baku.
|
Pekerjaan harus dilaksanakan
______________________
|
1. Secara terampil;
2. Secara teliti;
3. Secara cepat;
4. Tanpa upaya yang tidak perlu;
5. Tanpa ada keterlambatan yang tidak perlu. |
Pekerjaan yang dilaksanakan
harus diukur _____________
|
1. Sesuai dengan potensi Anda;
2. Berdasarkan pada catatancatatan yang lalu, oleh organisasi lain;
3. Berdasarkan kuantitas;
4. Berdasarkan kualitas.
|
Jika Pekerjaan Anda diselesaikan secara efektif. Anda seharusnya diberi imbalan _______________________
|
1. Kondisi kerja yang baik;
2. Kesehatan;
3. Kebahagiaan;
4. Pengembangan diri;
5. Uang.
|
Komaruddin (1981) mengemukan sembilan prinsip manajemen perkantoran sebagai berikut:
- Manajer kantor itu adalah seorang eksekutif yang harus membuat rencana, menyusun organisasi, dan melakukan pengawasan terhadap sebagian besar pekerjaan kantor yang harus dilaksanakan, serta memimpin para pegawai dalam melaksanakan tugas mereka. Manajemen tertinggi harus menyadari diri bahwa manajer kantor itu bukan seorang penyelia yang semata-mata hanya berurusan dengan ketatausahaan saja;
- Tata ruang kantor harus direncanakan dengan ilmiah untuk menghindari gerakan yang tidak perlu (mubazir), keterlambatan, dan kesukaran untuk menggapai pekerjaan atau bahan-bahan;
- Mesin-mesin dan perlengkapan-perlengkapan yang otomatis hendaknya dipergunakan apabila hasilnya ekonomis;
- Kajian gerakan dan waktu (time and motion study) penyederhanaan kerja dan pengukuran kerja hendaknya diterapkan dalam pekerjaan kantor;
- Sistem dan prosedur kantor harus dengan terus menerus diupayakan agar menjadi lebih efisien dan mengurangi biaya;
- Sistem manajemen arsip/warkat yang diperbaiki harus dikembangkan sesuai dengan pengawasan formulir. Hal ini termasuk menghidangkan metode pengarsipan yang tidak efisien, penetapan jadwal pemusnahan arsip, perbaikan sistem penelusuran arsip, dan perencanaan perbaikan formulir kantor;
- Hubungan kepegawaian yang lebih ilmiah harus dikembangkan melalui analisis pekerjaan, prgram Diklat, nasihat kepegawaian, dan panduan perintah;
- Standar kualitas dan kuantitas pekerjaan kantor harus digunakan dan dikembangkan;
- Kesadaran kerja, bersamaan dengan konsep dasar manajemen ilmiah dalam pekerjaan kantor hendaknya dikembangkan baik pada jiwa penyelia maupun pada sikap pegawai.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
perkataan
kantor adalah lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses
kegiatan penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud
dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dari
berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas yang terkandung
di dalambya meliputi rangkaian kegiatan:Tata penyelenggaraan;Pelaksanaan secara efesien;Pengendalian, pengawasan dan pengarahanPerencanaan, pengendalian, pengorganisasian, dan penggerakan.
- Saran
Kami
memberikan sarah kepada pembaca dari pihak manapun agar dapat
memberikan kontribusi yang baik dalam makalah kami ini dan dapat diikuti
atau diamalkan dalan kesehariannya. Amin……..!
refferensi :
1. kamus besar bahasa indonesia (2002).
2. (Harian Kompas Kamis 20 September 2001. halaman: 2)
3. Diktat Konsep managemen dan admistrasi perkantoran