Perut sering kembung di sore hari? Ternyata ini penyebabnya
Setiap minggu, merdeka.com membuka layanan tanya jawab seputar masalah kesehatan. Dalam proyek ini, kami bekerja sama dengan tim dokter dari meetdoctor.com yang akan memberi jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh pembaca. Berikut adalah salah satu pertanyaan yang sudah sampai di redaksi merdeka.com.
Pertanyaan
Setiap sore menjelang malam, saya merasa perut saya kembung dan di pinggang kanan dan kiri terasa sakit sekali seperti ditusuk-tusuk. Apa ya yang jadi penyebabnya dok?
Jawaban
Sejak berapa lama Anda mengalami hal seperti ini? Apakah terdapat riwayat sakit maag yang sedang menyertai Anda?
Penyebab dari perut yang kembung ini adalah adanya kelebihan gas yang menyebabkan rasa sakit, sendawa yang terus menerus terjadi hingga perut yang terasa bergejolak. Biasanya, mereka yang mengalami perut kembung cenderung tidak dapat beraktivitas seperti biasa karena rasa tidak nyaman pada perut dan harus beristirahat di rumah. Berikut ini penyebab terjadinya perut kembung adalah
Terlalu banyak menelan udara
Sembelit atau sulit buang air besar
Heartburn atau perut yang terasa panas karena adanya asam lambung yang naik
Kondisi irritable bowel syndrome atau gangguan pencernaan yang menyebabkan perut sering bermasalah
Kebiasaan makan terlalu cepat, mengunyah terburu-buru dan menelan terburu-buru
Menstruasi, dsb.
Untuk mencegah terjadinya perut kembung, beberapa hal yang bersifat mengubah kebiasaan dan gaya hidup dapat dilakukan sebagai berikut:
Jangan terbiasa mengunyah permen karet karena udara dapat tertelan masuk ke dalam lambung dan menyebabkan kembung.
Batasi konsumsi minuman terkarbonasi atau mengandung gas buatan tambahan.
Hindari makanan yang dapat menyebabkan gas menumpuk dalam pencernaan seperti sayur kol, kacang yang dikeringkan dan lentil.
Konsumsi makanan secara perlahan.
Hindari kebiasaan minum menggunakan sedotan.
Kurangi kelebihan bobot tubuh yang membuat berat badan dan tinggi badan tidak seimbang.
Konsumsi minuman dan makanan berbahan dasar susu yang bebas laktosa.
Dijawab oleh dr. Deffy Leksani Anggar Sari
@http://www.merdeka.com/