Jumat, Mei 08, 2020

e-learning, pertemuan 9 dan 10

SILABUS
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Dosen : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom. M.Pd
Jurusan/Prodi : Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer
Mata Kuliah : E-Learning
Bobot (SKS) : 3 SKS
Capaian Pembelajaran      :  Mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman dan keterampilan membuat model E-Learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada jenjang pendidikan tetentu baik dalam pendidikan sekolah maupun luar sekolah dengan memperhatikan prinsip pembelajaran dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
Deskripsi Singkat Mata Kuliah: Mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman dan keterampilan membuat model E-Learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada jenjang pendidikan tetentu baik dalam pendidikan sekolah maupun luar sekolah dengan memperhatikan prinsip pembelajaran dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
Materi Inti Pembelajaran : 1. Konsep dasar E-Learning
2. Sejarah perkembangan E-Learningdan model penerapan E-Learning
3. Karakteristik E-Learning : kelebihan dan manfaat E-Learning
4. Prosedur pengembangan E-Learning
5. Strategi belajar melalui E-Learning 
7. Pengembangan E-Learning menggunakan LMS (Learning Management System)
Media Pembelajaran : PC dan LCD
Software : Powerpoint, Edmodo, Google Classroom, Moodle
      Ruang Guru, Google Form
Daftar pustaka :
Anwas, Oos M.,2003, Model Inovasi e-learning dalam meningkatkan mutu pendidikan. Makalah Jurnal Teknodik No.12//VII/Oktober 2003.
Edmodo Use to Develop Saudi EFL Students’ Self-Directed Learning Manal Mohamed Khodary1 1 Faculty of Education, Suez Canal University, Ismailia, Egypt. English Language Teaching; Vol. 10, No. 2; 2017 ISSN 1916-4742   E-ISSN 1916-4750 Published by Canadian Center of Science and Education. URL: http://dx.doi.org/10.5539/elt.v10n2p123
EDMODO: ASocial Learning Platform for Blended Learning Class in Higher Education. Finita Dewi Indonesia Education University finita@upi.edu. Research in Education Technology: Pedagogy and Technology Journal. SEAMEO-SEAMOLEC. Vol XI/No.2/2014
Hasibun, Zainal A. 2006. Integrasi Aspek Pedagogi dan Teknologi dalam Elearning. Paper Studi Kasus: Pengembangan E-Learning di Fakultas Ilmu Komputer, UI.
Heru Suhartono dkk. 2010. Ber-Elearning Secara Praktis Dengan ESFINDO. Jakarta : UI.
Mason, Robin & Frank Rennie. 2010. Elearning. Yogyakarta: Pustaka Baca.
Riyana, C. (2007). Konsep Dasar e-Learning. Dokumen presentasi pada perkuliahan e-learning di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rusman,dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Soekartawi, Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal
Soekartawi. 2003. “Beberapa Kesulitan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Web Pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh (Obstacles in Applying Web-based)
Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Materi :
Pertemuan
Tujuan perkuliahan
Pokok bahasan/Sub pokok bahasan

9
Model – model pembelajaran E-Leaning
Model – model pembelajaran E Learning

10
Strategi pembelajaran melalui E-Learning
Strategi belajar melalui E-Learning

11
Pengembangan E-Learning berbasis web
Pengembangan E-Learning berbasis web

12
Pengembangan E-Learning menggunakan LMS (Learning Managemen System)
Pengembangan E-Learning menggunakan LMS (Learning Managemen System)

13
Praktek terbimbing E-Learning


14
Praktek terbimbing E-Learning


15
Praktek terbimbing E-Learning


UAS



PERTEMUAN 9
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING

Model-model e-Learning
a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web”. Dalam pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.
b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “… program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.”
c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk  kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar yang mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama.
d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.
Kelebihan dan kekurangan e-Learning.
Manfaat pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
Fasilitas e-moderating, yakni guru dan siswa dapat saling berkomunikasi melalui internet tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
Siswa dapat me-review bahan belajar setiap saat, karena bahan belajar tersebut berada di komputernya.
Tambahan informasi terkait dengan bahan yang dipelajari akan mudah didapatkan melalui internet.
Guru dan siswa dapat melakukan diskusi melaui internet dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga diperoleh ilmu dan wawasan yang luas.
Peran siswa menjadi aktif dan mandiri.
Kekurangan dari e-Learning
Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru atau sesame siswa. Sehingga dapat memperlambat terjadinya values dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajarab konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis ICT (Information and Comunication Technology).
Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung gagal.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
Kurangnya tenaga yang mengetahui dan menguasai internet.
Kurangnya personil dalam hal penguasaan pemrograman komputer.
D. Online Learning
Online learning merupakan bagian dari e-learning, e-learning merupakan suatu konsep yang lebih luas dibandingkan online learning, yaitu meliputi suatu rangkaian aplikasi dan proses-proses yang menggunakan semua media elektronik untuk membuat pelatihan dan pendidikan vokasional menjadi lebih fleksibel. Online learning merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan internet, intranet dan ekstranet, atau pembelajaran yang menggunakan jaringan komputer yang terhubung secara langsung dan luas cakupannya (global).
Metode Online Learning
Web Supported e-Learning, yaitu pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan didukung dengan penggunaan website yang berisi rangkuman, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, tugas, dan tes singkat.
Blended or mixed mode e-Learning, yaitu sebagian proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan sebagian lagi dilakukan secara online .
Fully online e-Learning format, yaitu seluruh proses pembelajaran dilakukan secara online termasuk tatap muka antara pendidik dan peserta didik yang juga dilakukan secara online, teknologi teleconference biasanya jadi pilihan.
 b. Keuntungan Online Learning
Media yang Bervariasi
Internet adalah sarana serbaguna yang memberikan informasi kepada pelajar di seluruh dunia. Situs-situs internet berisi media yang bervariasi, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan software yang dapat didownload.
Informasi yang up-to-date
Sampai saat ini, para pendidik terbatas pada sumber-sumber yang ada di kelas atau gedung sekolahnya. Sekarang, dengan kemampuan untuk menghubungkan ke sumber-sumber di komunitas dan di seluruh dunia, membuka pandangan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Siswa dapat mengakses perpustakaan dan database dengan baik di luar batasan local, ini memperluas cakrawala yang lebih kecil dan sekolah pedesaan serta partisipasi individu dalam home schooling.
Navigasi
Keuntungan utama dari internet adalah mampu untuk bergerak dengan mudah dalam dan antar dokumen. Dengan menekan tombol atau mengklik dari mouse, pengguna dapat mencari berbagai macam dokumen di berbagai lokasi tanpa bergerak dari komputernya.
Bertukar ide
Siswa dapat terlibat dalam “percakapan” dengan para ahli di bidang studi tertentu. Selanjutnya, mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang memungkinkan untuk bertukar ide dengan siswa lain, bahkan mereka yang tinggal di negara-negara lain.
Komunikasi yang nyaman
E-mail memungkinkan orang-orang diberbagai lokasi untuk berbagi ide, sama seperti yang mereka lakukan di telepon sekarang, tanpa memainkan “tag telepon” begitu umumnya di kalangan orang sibuk. Pengguna dapat “bercakap” satu sama lain di waktu yang berbeda dan meresponnya sesuai kenyamanan mereka masing-masing. Rekaman yang ditukar dapat disimpan.
Biaya rendah
Biaya hardware, software, waktu telepon, dan servis telekomunikasi adalah nominal dan menurun.
c. Kekurangan Online Learning
Umur-materi yang tidak pantas
Salah satu hal yang menjadi keprihatinan beberapa topik pada jaringan komputer, utamanya di internet, adalah tidak cocoknya materi tersebut untuk siswa sekolah dasar. Iklan tembakau dan alkohol di internet dapat ditampilkan bersama permainan dan musik yang bisa dinikmati anak-anak.
Hak cipta
Karena informasi begitu mudah untuk diakses, hal itu juga sangat sederhana untuk seorang individu untuk secepatnya mendownload sebuah berkas dan dengan beberapa perubahan, ia dapat mengerjakan tugasnya tanpa bersusah-susah payah lagi.
Pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya
Diperkirakan setiap harinya ribuan situs baru ditambahkan ke internet. Pertumbuhan ini membuat penemuan informasi menjadi sangat sulit. Untuk membantu dalam pencarian informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin pencari dengan mengikuti link Web dan menampilkan hasil yang sesuai dengan pertanyaan Anda.
Pendukung
Dukungan teknis yang baik harus tersedia. Tanpa dukungan dan manajemen yang bijaksana tersebut, sebuah jaringan komputer mungkin akan cepat mati. Untuk itu Teknis supervisor diperlukan untuk mengatur dan memelihara jaringan.
Akses
Baik dengan cara sistem tertanam atau nirkabel atau modem, semua pengguna harus memiliki sebuah cara untuk menghubungkan ke jaringan.






PERTEMUAN 10
STRATEGI PEMBELAJARAN MELALUI E-LEARNING

Mengenal Strategi Pembelajaran Berbasis E- Learning
Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan siswa. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002) dan Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang digunakan Pengajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada waktu yang sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa e-learning merupakan strategi  pembelajaran yang memanfaatkan jaringan informasi (internet) dalam menunjang keberhasilan proses belajar dan pembelajaran yang dapat digunakan adalah dalam bentuk tutorial multimedia, interaktif via internet, dan bahan ajar bersifat mandiri.
Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Elektronik dapat dibedakan menjadi :
Strategi Pembelajaran berbasis komputer
Komputer adalah alat elektronik yang termasuk kategori multimedia. Menurut Arsyad (Yanti Herlanti 2005:3) komputer mampu melibakan berbagai indra dan organ tubuh seperti telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik) yang dengan perlibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti.
Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960. Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubahan pada sebuah program aplikasi yang seharusnya didesain terutama pada upaya menjadikan teknologi ini mampu memanipulasi keadaan sesungguhnya. Penekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk memaksimalkan aktifitas belajar mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, materi subjek, dan instruktur. Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan, sistem inilah yang disebut pngajaran dengan bantuan komputer.  Pembelajaran berbasis komputer adalah sebuah konsep baru yang sampai saat ini banyak desain dan implementasinya tentunya dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Kondisi ini muncul sebagai wujud nyata dari globalisasi teknologi informasi dan komputer.
Ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal.
b. Strategi Pembelajaran berbasis Elektronik
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Karakteristik Strategi Pembelajaran E-Learning
    Karakteristik e-learning, antara lain sebagai berikut :
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama  siswa atau   guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi  oleh hal-hal yang protokoler.
Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
            yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merancang  E - Learning
Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu :
Sederhana
Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.
Personal
Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya.
Cepat
Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.
Sedangkan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning.
E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
E-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet.
E-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
D. Teknologi Pendukung  E – Learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Technology based learning
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
b. Technology based web-learning.
Technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini.
Contoh penerapan strategi pembelajarn e –learning:
Menjelaskan materi matematika dalam bentuk tutorial
Membuat latihan matematika dalam model drill dan practice dalam CAI
Membuat multimedia bahan ajar matematika secara menarik dalam bentuk animasi
Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Pada E – Learning
Langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar pada e-learning yaitu :
Mengidentifikasi bahan pelajaran yang disajikan setiap pertemuan
Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapaiannya sesuai dengan indikator – indicator yang telah ditetapkan.
Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang semenarik mungkin dengan menggunakan aplikasi  komputer yang didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang dipelajari serta diberikan latihan – latihan sesuai dengan kaidah evaluasi pembelajaran sekaligus bahan evaluasi kemajuan siswa.
Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs – situs belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya.
Setelah bahan selesai maka secara teknis guru tinggal mengupload ke situs e – learning yang telah dibuat.
Manfaat Penerapan Strategi  E – Learning
Manfaat dari penerapan Strategi E-learning menurut Soekartawi (2003) adalah sebagai berikut:
1. Dari sudut peserta didik
Adanya kegiatan e-learning memungkinkan berkembangnya fleksibilitas yang tinggi.
Artinya peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pelajaran.
2. Dari sudut guru
a. Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung                  jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang  mungkin terjadi
b. Mengembangkan di atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif banyak
c. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta  didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari serta berapa     kali topik tertentu dipelajari ulang
d. Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik    tertentu, dan
e. Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
G. Kelebihan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran E – Learning
Kelebihan  strategi pembelajaran e – learning
Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran e-learning adalah :
Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
Relatif lebih efisien.
Kelemahan strategi pembelajaran e-learning
Walaupun internet memiliki banyak manfaat dalam pendidikan juga memiliki kelemahan. Beberapa kritik Bullen (2001) dan Beam (1997) yaitu :
Kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik atau bahkan antar peserta didik itu                  sendiri  yang bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong  tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan
Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional,                   kini  juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT
Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan intenet
Kurangnya penguasasan bahan computer
  Cara Mengatasi Kelemahan Dari Strategi Pembelajaran E- Learning
Menurut Soekartawi (dalam Kedasih, 2007:3) hal ini mungkin dapat diatasi dengan cara :
1. Disediakan forum untuk berdiskusi antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik,
2. Diberikan keterampilan menguasai teknologi kepada pengajar
3. Disediakan fasilitas jaringan dan koneksi internet di tempat-tempat pendidikan
4. Disediakan software pembelajaran
5. Adanya kebijakan yang mendukung pelaksanaan progran e-learning