Capaian Pembelajaran |
Tujuan Pembelajaran |
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
Pada akhir fase F, peserta didik didik didik
mampu mengelola dokumen berbasis digital, menerapkan sistem kearsipan, serta
mengoperasikan aplikasi manajemen informasi. Peserta didik didik didik juga
mampu mengelola data keuangan sederhana, membuat laporan kas kecil, serta
mengelola agenda kegiatan pimpinan. Selain itu, peserta didik didik didik
mampu berkolaborasi dalam tim, berkomunikasi efektif, dan berpikir kritis
dalam memecahkan masalah terkait administrasi perkantoran. |
Semester
1: Akses Informasi di Tempat Kerja
1. Peserta didik didik didik mampu
mengidentifikasi berbagai sumber informasi yang relevan di lingkungan kerja. 2. Peserta didik didik didik mampu menerapkan
teknik pencarian dan pemilahan informasi secara efektif. 3. Peserta didik didik didik mampu menggunakan
teknologi digital (misalnya, internet, database perusahaan) untuk mengakses
informasi. 4. Peserta didik didik didik mampu mengelola dan
menyimpan informasi dengan sistematis agar mudah diakses kembali. 5. Peserta didik didik didik mampu
mengaplikasikan etika dan regulasi terkait kerahasiaan informasi di tempat
kerja. Semester
2: Pencatatan Kas Kecil
1. Peserta didik didik didik mampu menjelaskan
konsep dasar dan fungsi kas kecil dalam organisasi. 2. Peserta didik didik didik mampu
mengidentifikasi bukti-bukti transaksi yang sah untuk pengisian dan
pengeluaran kas kecil. 3. Peserta didik didik didik mampu menerapkan
metode pencatatan kas kecil, baik sistem imprest maupun fluktuasi. 4. Peserta didik didik didik mampu menyusun
laporan pertanggungjawaban kas kecil secara akurat. 5. Peserta didik didik didik mampu menggunakan
aplikasi atau spreadsheet untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan
kas kecil. |
Semester 1 : Topik: Pengenalan
Sumber Informasi ·
Pertemuan 1-2: Mengidentifikasi jenis-jenis informasi di kantor
(internal dan eksternal). ·
Pertemuan 3-4: Mengkategorikan sumber informasi (hardcopy,
softcopy, digital). ·
Pertemuan 5-6: Memahami pentingnya informasi yang akurat, relevan,
dan terkini. Topik: Teknik Akses
Informasi ·
Pertemuan 7-8: Menerapkan strategi pencarian informasi menggunakan
kata kunci yang tepat. ·
Pertemuan 9-10: Menggunakan fitur pencarian lanjutan pada aplikasi
perkantoran ·
Pertemuan 11-12: Melakukan verifikasi dan validasi informasi untuk memastikan
kebenarannya. Topik: Pengelolaan
Informasi Digital ·
Pertemuan 13-14: Mempraktikkan cara menyimpan informasi digital
dengan rapi ·
Pertemuan 15-16: Menggunakan aplikasi basis data sederhana untuk
mengelola data. ·
Pertemuan 17-18: Memahami pentingnya backup data dan keamanan
informasi. Topik: Etika dan
Keamanan Informasi ·
Pertemuan 19-20: Mendiskusikan kasus-kasus pelanggaran etika dalam
pengelolaan informasi. ·
Pertemuan 21-22: Mengaplikasikan aturan kerahasiaan dokumen dan data
perusahaan. ·
Pertemuan 23-24: Mengevaluasi praktik akses informasi yang
bertanggung jawab.
Semester 2 : Topik: Konsep Dasar
Kas Kecil ·
Pertemuan 1-2: Membedakan kas kecil dan kas besar. ·
Pertemuan 3-4: Memahami tujuan dan fungsi adanya kas kecil. ·
Pertemuan 5-6: Mengidentifikasi petugas pengelola kas kecil dan
tugasnya. Topik: Dokumen dan
Transaksi Kas Kecil ·
Pertemuan 7-8: Mengenali dokumen-dokumen transaksi kas kecil
(bukti kas masuk, bukti kas keluar). ·
Pertemuan 9-10: Memahami alur pengisian kembali kas kecil (dana
awal atau pengisian ulang). ·
Pertemuan 11-12: Menganalisis keabsahan bukti transaksi yang
digunakan. Topik: Metode
Pencatatan Kas Kecil ·
Pertemuan 13-15: Mempraktikkan pencatatan kas kecil dengan metode
imprest (sistem dana tetap). ·
Pertemuan 16-18: Mempraktikkan pencatatan kas kecil dengan metode
fluktuasi (sistem dana tidak tetap). Topik: Laporan
Pertanggungjawaban Kas Kecil ·
Pertemuan 19-20: Menyusun laporan kas kecil harian atau mingguan. ·
Pertemuan 21-22: Menggunakan aplikasi spreadsheet (misalnya,
Google Sheets atau Excel) untuk membuat laporan otomatis. ·
Pertemuan 23-24: Melakukan rekonsiliasi kas kecil dan evaluasi
laporan. |
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran :
Manajemen Perkantoran
Fase/Kelas : F / XI dan XII
Tahun Pelajaran : 2025/2026
No. |
Elemen/Topik |
Alokasi
Waktu (Jam Pelajaran) |
Semester |
1. |
Akses
Informasi di Tempat Kerja |
60 JP
(± 24 Pertemuan) |
Ganjil |
-
Pengenalan Sumber Informasi |
|||
-
Teknik Akses Informasi |
|||
-
Pengelolaan Informasi Digital |
|||
-
Etika dan Keamanan Informasi |
|||
2. |
Pencatatan
Kas Kecil |
60 JP
(± 24 Pertemuan) |
Genap |
-
Konsep Dasar Kas Kecil |
|||
-
Dokumen dan Transaksi Kas Kecil |
|||
-
Metode Pencatatan Kas Kecil |
|||
-
Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil |
PROGRAM SEMESTER
Program Semester Ganjil: Akses Informasi di
Tempat Kerja
No. |
Elemen/Topik |
Alokasi
Waktu (JP) |
Juli |
Agustus |
September |
Oktober |
November |
Desember |
1. |
Pengenalan
Sumber Informasi |
12 |
4 |
8 |
||||
2. |
Teknik
Akses Informasi |
12 |
4 |
8 |
||||
3. |
Pengelolaan
Informasi Digital |
12 |
4 |
8 |
||||
4. |
Etika
dan Keamanan Informasi |
12 |
4 |
8 |
||||
5. |
Penilaian
(Ulangan Harian, Proyek, UTS) |
12 |
4 |
4 |
4 |
|||
Total
JP per Bulan |
4 |
12 |
16 |
12 |
12 |
4 |
Program Semester Genap: Pencatatan Kas Kecil
No. |
Elemen/Topik |
Alokasi
Waktu (JP) |
Januari |
Februari |
Maret |
April |
Mei |
Juni |
1. |
Konsep
Dasar Kas Kecil |
12 |
8 |
4 |
||||
2. |
Dokumen
dan Transaksi Kas Kecil |
12 |
4 |
8 |
||||
3. |
Metode
Pencatatan Kas Kecil |
12 |
4 |
8 |
||||
4. |
Laporan
Pertanggungjawaban Kas Kecil |
12 |
4 |
8 |
||||
5. |
Penilaian
(Ulangan Harian, Proyek, UAS) |
12 |
4 |
8 |
||||
Total
JP per Bulan |
8 |
8 |
12 |
12 |
12 |
8 |
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: F/XI dan
XII
Semester
: 1
(Satu)
Alokasi
Waktu : 24 pertemuan ( 1
JP (@ 45 Menit))
Elemen : Akses Informasi di Tempat Kerja
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan
dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. DESAIN PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran
- Presentasi Interaktif : Menjelaskan konsep dasar dan memandu
diskusi.
·
Demonstrasi Langsung : Mendemonstrasikan cara menggunakan sistem
atau alat akses informasi (misalnya, cara mencari dokumen di server
perusahaan).
·
Latihan Praktik Berbasis Skenario: Peserta didik didik diberikan tugas nyata untuk mencari dan mengolah
informasi yang relevan untuk suatu kasus.
·
Studi Kasus Kelompok : Peserta didik didik menganalisis skenario
kompleks dan memecahkan masalah dengan mencari informasi dari berbagai sumber.
·
Sesi Tanya Jawab : Memberi kesempatan kepada peserta didik didik
untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang sistem atau prosedur di tempat
kerja mereka.
Media & Alat:
·
Proyektor atau papan tulis.
·
Modul materi pembelajaran atau slide
presentasi.
·
Peralatan kantor yang sebenarnya (printer,
scanner, mesin fotokopi, mesin laminating, mesin penghancur kertas).
C. Rencana
Asesmen Pembelajaran
a. Asesmen Diagnostik (Awal Semester):
·
Teknik:
Kuesioner dan diskusi
·
Tujuan:
Mengukur pengetahuan awal Peserta Didik tentang sumber dan cara mencari
informasi, serta pengalaman peserta didik didik didik dengan aplikasi digital.
b. Asesmen Formatif (Sepanjang Proses
Pembelajaran):
·
Penilaian
Sikap (Observasi): Mengamati etos kerja, kolaborasi, dan tanggung
jawab Peserta Didik saat praktik.
·
Penilaian
Pengetahuan (Tanya Jawab/Kuis Singkat):
Mengecek pemahaman konsep setelah setiap materi.
·
Penilaian
Keterampilan (Praktik): Menilai performa Peserta Didik saat
mengerjakan tugas di LKPD.
c. Asesmen Sumatif (Akhir Semester):
·
Penilaian
Pengetahuan (Ujian Tulis): Soal pilihan ganda dan uraian yang mencakup
seluruh materi.
·
Penilaian
Keterampilan (Proyek Akhir): Peserta didik didik didik membuat sistem manajemen
dokumen digital sederhana untuk sebuah departemen fiktif. Proyek ini harus
mencakup:
o Struktur folder yang logis.
o Standar penamaan file yang konsisten.
o Prosedur penyimpanan dan akses informasi.
o Aturan etika dan keamanan yang diterapkan.
D. Pengalaman
Belajar (Kegiatan Pembelajaran)
Materi 1: Pengenalan Sumber Informasi (± 12 JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o
Peserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o
Pendidik
memancing diskusi dengan pertanyaan: "Darimana saja kita bisa mendapatkan
informasi di sekolah ini?" Peserta Didik diminta menyebutkan
sumber-sumbernya (Pendidik, buku, internet, teman).
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik menjelaskan klasifikasi sumber
informasi: internal vs. eksternal, primer vs. sekunder, dan formal vs.
informal.
o Peserta Didik dibagi kelompok dan diberikan
studi kasus (contoh: "Bagaimana cara mendapatkan informasi jadwal rapat
bulanan?"). Peserta didik didik didik harus mengidentifikasi sumber dan
jenis informasinya.
o Peserta Didik mengisi LKPD 1 untuk memetakan
berbagai sumber informasi di lingkungan kerja nyata.
Materi :
Klasifikasi Sumber Informasi
Sumber informasi adalah asal di mana kita mendapatkan data atau fakta. Untuk menganalisis dan menggunakan informasi secara efektif, kita perlu memahami bagaimana sumber-sumber ini diklasifikasikan.
1. Sumber Internal vs. Eksternal
· Sumber Internal: Informasi yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri.
o Contoh: Laporan keuangan perusahaan, data penjualan, notulen rapat, data kehadiran karyawan, atau memo internal.
o Karakteristik: Aksesnya terbatas untuk orang di dalam organisasi dan umumnya sangat spesifik.
· Sumber Eksternal: Informasi yang berasal dari luar organisasi.
o Contoh: Laporan pasar dari konsultan, berita dari media, data statistik dari lembaga pemerintah, atau publikasi ilmiah.
o Karakteristik: Sering kali lebih luas, dapat diakses oleh publik, dan memberikan perspektif dari luar.
2. Sumber Primer vs. Sekunder
· Sumber Primer: Informasi yang berasal langsung dari sumber asli. Ini adalah data "tangan pertama" yang belum diinterpretasi atau diolah.
o Contoh: Transkrip wawancara, hasil survei yang baru dikumpulkan, rekaman video, atau data mentah dari eksperimen.
o Karakteristik: Sangat orisinal dan akurat, tetapi sering kali membutuhkan analisis lebih lanjut.
· Sumber Sekunder: Informasi yang sudah diolah, dianalisis, atau diinterpretasi dari sumber primer. Ini adalah data "tangan kedua."
o Contoh: Artikel berita yang melaporkan hasil survei, buku pelajaran yang merangkum teori, atau analisis pasar yang dibuat oleh konsultan.
o Karakteristik: Lebih mudah dipahami, tetapi bisa saja mengandung bias dari penulis atau Pendidiknya.
3. Sumber Formal vs. Informal
· Sumber Formal: Informasi yang didapatkan melalui saluran resmi atau terstruktur.
o Contoh: Laporan perusahaan, memo resmi, surat edaran, peraturan pemerintah, atau presentasi formal.
o Karakteristik: Biasanya terdokumentasi dengan baik, terpercaya, dan memiliki prosedur baku dalam penyebarannya.
· Sumber Informal: Informasi yang didapatkan melalui percakapan tidak resmi atau interaksi pribadi.
o Contoh: Obrolan dengan rekan kerja di luar jam kerja, gosip, atau pendapat pribadi dari seseorang.
o Karakteristik: Cepat menyebar, tetapi sering kali tidak akurat, tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan bersifat desas-desus.
Studi Kasus: Jadwal Rapat
Bulanan
Skenario: Anda adalah seorang staf baru dan ingin mengetahui jadwal rapat bulanan untuk tim Anda.
Pertanyaan: Bagaimana cara Anda mendapatkan informasi tersebut? Identifikasi sumber dan jenis informasinya.
Jawaban:
Untuk mendapatkan informasi jadwal rapat bulanan, saya akan menggunakan pendekatan bertahap, mulai dari sumber yang paling formal dan terpercaya.
1. Sumber Informasi Utama (Ideal):
o Cara Mendapatkan: Saya akan mencari informasi di kalender tim yang dibagikan secara digital (seperti Google Calendar atau Outlook Calendar). Jika tidak ada, saya akan mencari surat edaran atau memo resmi yang mungkin sudah disebarkan melalui email atau platform komunikasi internal.
o Klasifikasi Sumber:
§ Internal: Ya, karena informasi berasal dari dalam perusahaan.
§ Primer: Ya, jika saya melihatnya langsung dari kalender tim atau memo asli.
§ Formal: Ya, karena ini adalah saluran komunikasi resmi perusahaan.
2. Sumber Informasi Sekunder (Jika Cara Pertama Gagal):
o Cara Mendapatkan: Saya akan bertanya kepada atasan langsung atau staf senior di tim.
o Klasifikasi Sumber:
§ Internal: Ya, karena saya bertanya kepada rekan di dalam perusahaan.
§ Sekunder: Ya, karena saya mendapatkan informasi dari orang lain, bukan melihat dokumen aslinya.
§ Formal: Ya, jika saya bertanya dalam konteks profesional.
3. Sumber Informasi Informal (Paling Akhir):
o Cara Mendapatkan: Saya mungkin bertanya kepada rekan kerja sambil mengobrol santai.
o Klasifikasi Sumber:
§ Internal: Ya, karena sumbernya masih dari dalam perusahaan.
§ Sekunder: Ya, karena informasinya berasal dari orang lain.
§ Informal: Ya, karena saya mendapatkannya dari percakapan tidak resmi.
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
memimpin diskusi untuk menyimpulkan pentingnya mengidentifikasi sumber
informasi yang tepat untuk mendapatkan data yang akurat.
Materi 2: Teknik Akses Informasi (± 12 JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o
Peserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Pendidik meminta Peserta Didik untuk mencari
satu informasi sederhana di internet dan membandingkan hasil yang ditemukan.
Ini menjadi dasar untuk menunjukkan pentingnya teknik pencarian yang efektif.
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik mendemonstrasikan teknik pencarian
lanjutan seperti operator boolean (AND, OR, NOT), frasa kutipan (""),
dan filter (site:, filetype:).
o Peserta Didik melakukan praktik mandiri di lab
komputer, mencoba berbagai teknik pencarian yang telah diajarkan.
Soal Praktik: Mencari
Informasi Efisien
Bayangkan Anda adalah seorang peneliti yang ditugaskan untuk mengumpulkan informasi tentang topik-topik berikut. Gunakan operator pencarian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang paling akurat dan efisien.
1.
Operator AND
/+
:
o Tugas: Anda ingin mencari artikel yang membahas tentang manajemen waktu dan produktivitas secara bersamaan.
o Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan di mesin pencari.
2.
Operator OR
:
o Tugas: Anda ingin mencari informasi tentang resep masakan sehat yang bisa menggunakan ikan salmon atau dada ayam sebagai bahan utama.
o Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.
3.
Operator -
(NOT):
o Tugas: Anda ingin mencari artikel tentang Mars, tetapi tidak ingin ada hasil yang berkaitan dengan merek cokelat "Mars".
o Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.
4.
Frasa
Kutipan ("
) :
o Tugas: Anda ingin mencari lirik dari lagu berjudul "A Thousand Years" karya Christina Perri. Anda perlu memastikan mesin pencari hanya menampilkan hasil yang berisi frasa persis tersebut.
o Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.
5.
Filter filetype:
:
o Tugas: Anda sedang mencari laporan tahunan dari perusahaan Tesla dalam format PDF.
o Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.
6.
Filter site:
:
o Tugas: Anda hanya ingin mencari artikel tentang kecerdasan buatan yang diterbitkan di situs berita Kompas.com.
o Soal: Tuliskan kata kunci yang akan Anda gunakan.
Jawaban dan Penjelasan
1.
Operator AND
/+
:
o Jawaban: manajemen waktu +produktivitas
atau manajemen waktu AND produktivitas
o Penjelasan: Operator AND
atau tanda +
memastikan mesin pencari hanya
menampilkan halaman yang memuat kedua kata kunci tersebut, sehingga hasil yang
muncul akan sangat relevan.
2.
Operator OR
:
o Jawaban: resep sehat (salmon OR "dada ayam")
o Penjelasan: Operator OR
menginstruksikan mesin pencari
untuk menampilkan hasil yang mengandung salah satu dari kata kunci di dalam
kurung.
3.
Operator -
(NOT):
o Jawaban: Mars -cokelat
atau Mars -permen
o Penjelasan: Tanda -
berfungsi untuk mengecualikan kata
kunci yang tidak diinginkan dari hasil pencarian. Dengan cara ini, hasil
tentang Mars (planet) akan lebih spesifik.
4.
Frasa
Kutipan ("
) :
o Jawaban: "a thousand years" christina perri lyrics
o Penjelasan: Tanda
kutip ("
) memastikan bahwa mesin pencari hanya akan mencari halaman yang
mengandung frasa persis "a thousand years" secara utuh, bukan
kata-kata tersebut secara terpisah.
5.
Filter filetype:
:
o Jawaban: laporan tahunan Tesla filetype:pdf
o Penjelasan: Filter filetype:
digunakan untuk membatasi
hasil pencarian hanya pada jenis dokumen tertentu. Dalam hal ini, hasilnya akan
berupa file PDF dari laporan Tesla.
6.
Filter site:
:
o Jawaban: site:kompas.com "kecerdasan buatan"
o Penjelasan: Filter site:
membatasi pencarian hanya pada
situs web tertentu. Dengan demikian, semua hasil tentang "kecerdasan
buatan" hanya akan berasal dari domain kompas.com
.
o Peserta Didik mengerjakan LKPD 2, yang berisi
serangkaian tugas pencarian spesifik.
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Peserta
Didik membagikan temuan peserta didik didik didik dan mendiskusikan teknik mana
yang paling efektif. Pendidik memberikan umpan balik dan menyimpulkan poin-poin
kunci.
Materi 3: Pengelolaan Informasi Digital (± 12
JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Peserta didik didik didik dan pendidik membuka
pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana
positif
o Pendidik bertanya: "Apa yang terjadi jika
semua file di komputer kita diberi nama 'dokumen1', 'dokumen2', dst.?"
Pertanyaan ini memicu Peserta Didik untuk berpikir tentang pentingnya
pengelolaan file.
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik menjelaskan prinsip-prinsip
pengelolaan file digital: struktur folder yang hierarkis, standar penamaan
file, dan penggunaan tag atau metadata.
1. Struktur Folder yang
Hierarkis
Struktur folder yang hierarkis adalah sistem organisasi yang mirip dengan pohon. Ada folder utama, lalu di dalamnya ada sub-folder, dan seterusnya. Prinsip ini sangat penting untuk menata file secara logis dan sistematis.
·
Pentingnya: Mencegah file menumpuk di satu tempat (seperti di desktop atau folder Downloads
) dan memudahkan navigasi.
· Contoh Penerapan:
o Proyek_Kantor_2025
(Folder Utama)
§ Proyek_A_Klien_PT_XYZ
(Sub-folder)
§ Materi_Rapat
§ Laporan_Keuangan
§ Desain_Awal
§ Proyek_B_Klien_PT_ABC
(Sub-folder)
§ Materi_Rapat
§ Laporan_Keuangan
§ Desain_Awal
2. Standar Penamaan File
Standar penamaan file adalah aturan konsisten yang digunakan untuk memberi nama file. Ini adalah prinsip paling dasar namun sering diabaikan.
· Pentingnya: Memastikan setiap file memiliki identitas yang jelas dan mudah dicari, bahkan tanpa membuka isinya.
· Contoh Penerapan (Gunakan format yang konsisten):
o Hindari: laporan fixx.docx
atau dokumen penting 2.pdf
(Tidak jelas
dan membingungkan)
o Gunakan: Laporan_Bulanan_September_2025.docx
(Menggunakan nama deskriptif dan format tanggal yang konsisten).
o Gunakan tanda hubung (-
) atau garis bawah (_
) daripada spasi.
o Selalu gunakan tanggal atau nomor versi untuk
melacak perubahan, misalnya Laporan_Final_v1.0.pdf
atau Kontrak_Klien_2025-10-25.docx
.
3. Penggunaan Tag atau
Metadata
Metadata adalah "data tentang data," atau informasi tambahan yang melekat pada sebuah file. Tagging adalah proses menambahkan kata kunci atau label pada file untuk memudahkan pencarian.
· Pentingnya: Memungkinkan Anda menemukan file bahkan jika Anda lupa nama atau lokasinya.
· Contoh Penerapan:
o Pada sebuah file presentasi, Anda dapat
menambahkan tag seperti proyek
X
, presentasi
, budget
, atau rahasia
.
o Saat Anda mencari kata kunci proyek X
atau budget
di komputer, file tersebut
akan muncul meskipun namanya tidak mengandung kata-kata tersebut.
o Beberapa sistem operasi (seperti macOS) dan layanan cloud (seperti Google Drive) memiliki fitur tagging bawaan yang dapat Anda manfaatkan.
o Peserta Didik dibagi kelompok dan diberikan
LKPD 3 untuk membuat desain struktur folder untuk perusahaan fiktif.
o Peserta Didik mempraktikkan desain tersebut
dengan membuat struktur folder di komputer peserta didik didik didik, lalu
mengisi folder dengan file-file simulasi.
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Perwakilan
kelompok mempresentasikan struktur folder peserta didik didik didik. Pendidik
dan Peserta Didik lain memberikan saran dan masukan.
Materi 4: Etika dan Keamanan Sistem Informasi
(± 12 JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o
Peserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Pendidik memutarkan video pendek tentang
kebocoran data perusahaan atau berita terkait penyalahgunaan informasi.
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik memandu diskusi tentang etika profesi
dalam mengelola informasi, termasuk kerahasiaan data, hak cipta, dan privasi.
o Pendidik membagikan LKPD 4, yang berisi
kasus-kasus dilema etika di tempat kerja (misalnya, "Apa yang kamu lakukan
jika menemukan data gaji karyawan lain?").
o Peserta Didik berdiskusi dalam kelompok untuk
menganalisis kasus dan menentukan tindakan yang paling etis dan aman.
Materi :
Etika Profesi dalam
Mengelola Informasi
Etika profesi adalah standar moral yang harus dipatuhi oleh individu dalam menjalankan tugas profesionalnya. Dalam mengelola informasi, etika sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan, integritas, dan keamanan.
1. Kerahasiaan Data (Confidentiality)
Kerahasiaan data adalah kewajiban untuk tidak mengungkapkan informasi sensitif kepada pihak yang tidak berhak. Informasi ini bisa berupa data pribadi, laporan keuangan, strategi bisnis, atau data karyawan.
· Pentingnya: Melindungi privasi individu dan menjaga keamanan bisnis.
· Contoh Praktik:
o Menggunakan kata sandi yang kuat untuk melindungi dokumen.
o Tidak membagikan informasi internal, bahkan kepada rekan kerja yang tidak berkepentingan.
o Mengunci komputer saat tidak digunakan.
2. Hak Cipta (Copyright)
Hak cipta adalah hak hukum yang diberikan kepada pencipta karya untuk mengontrol penggunaan karya mereka. Ini berlaku untuk buku, artikel, gambar, musik, dan perangkat lunak.
· Pentingnya: Menghargai karya orang lain dan mencegah plagiarisme.
· Contoh Praktik:
o Selalu mencantumkan sumber jika mengutip informasi dari internet atau buku.
o Tidak mendistribusikan materi berhak cipta tanpa izin.
o Tidak menyalin dan menempel (copy-paste) konten dari internet untuk kepentingan pribadi atau profesional tanpa atribusi yang benar.
3. Privasi (Privacy)
Privasi adalah hak individu untuk mengendalikan informasi tentang diri mereka. Dalam konteks kantor, ini termasuk data pribadi karyawan, riwayat medis, atau informasi kontak.
· Pentingnya: Menghormati hak individu dan membangun lingkungan kerja yang saling percaya.
· Contoh Praktik:
o Hanya mengumpulkan data pribadi yang relevan untuk pekerjaan.
o Tidak menyalahgunakan atau menyebarluaskan data pribadi karyawan.
o Menjaga keamanan data agar tidak diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Studi Kasus: Dilema Etika
Skenario: Anda adalah staf administrasi yang ditugaskan untuk mengarsipkan laporan keuangan. Saat menPendidiktkan dokumen, Anda tidak sengaja menemukan laporan berisi data gaji seluruh karyawan, termasuk gaji atasan Anda.
Pertanyaan: Apa yang akan Anda lakukan dalam situasi ini?
Jawaban dan Analisis Etika:
Dalam situasi ini, dilema etika muncul karena Anda memiliki akses ke informasi yang sangat rahasia dan tidak terkait dengan pekerjaan Anda. Ada beberapa pilihan yang bisa Anda ambil:
· Pilihan A (Tidak Etis): Anda bisa membaca seluruh dokumen, membandingkan gaji Anda dengan orang lain, dan bahkan membagikan informasi tersebut kepada rekan kerja terdekat.
Konsekuensi: Ini adalah pelanggaran serius terhadap kerahasiaan data. Tindakan ini bisa merusak kepercayaan di tempat kerja, memicu kecemburuan, dan berujung pada sanksi berat hingga pemecatan.
· Pilihan B (Kurang Etis): Anda tidak membagikan informasi tersebut, tetapi Anda membaca dan menyimpannya sebagai informasi pribadi.
Konsekuensi: Meskipun tidak membagikan, tindakan ini tetap melanggar privasi dan kepercayaan yang diberikan kepada Anda. Anda telah menyalahgunakan akses yang diberikan untuk melihat informasi yang tidak semestinya.
· Pilihan C (Paling Etis): Anda segera menutup dokumen tersebut tanpa membacanya lebih lanjut. Anda memasukkannya ke dalam map arsip yang sesuai, melaporkan kepada atasan Anda bahwa Anda telah menemukan laporan tersebut, dan memastikan laporan itu disimpan di tempat yang aman dan terkunci.
Konsekuensi: Ini adalah tindakan yang paling benar dan profesional. Anda telah menunjukkan integritas, menghormati kerahasiaan dan privasi, dan membangun kepercayaan. Anda melindungi perusahaan dan diri Anda sendiri dari masalah etika.
Dalam setiap situasi, etika profesi menuntut kita untuk selalu memilih tindakan yang benar, meskipun ada godaan untuk melihat atau menggunakan informasi yang tidak semestinya.
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
menyimpulkan pentingnya sikap profesional dan berintegritas dalam menjaga
kerahasiaan dan keamanan informasi di tempat kerja.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD 1: Memetakan Sumber Informasi
·
Tujuan:
Mengidentifikasi dan mengelompokkan berbagai sumber informasi di lingkungan
kerja.
·
Tugas:
Lengkapi tabel di bawah ini dengan contoh-contoh sumber informasi di sebuah
perusahaan.
o Jenis Informasi
o Sumber Internal
o
Sumber
Eksternal
o
Laporan
Keuangan
o
Informasi
Pelanggan
o
Prosedur
Kerja
§ Jawaban :
o
Jenis
Informasi
o Dalam konteks bisnis dan manajemen, ada banyak jenis informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Secara umum, informasi ini dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok, termasuk informasi keuangan, informasi operasional, dan informasi pelanggan.
o Sumber internal adalah informasi yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Informasi ini dikumpulkan dari kegiatan operasional harian dan sering kali sudah ada di dalam sistem perusahaan. Contoh-contohnya termasuk:
o Laporan keuangan: Menyediakan data tentang kinerja finansial perusahaan, seperti laba rugi, aset, dan arus kas.
o Data penjualan: Informasi tentang produk yang paling laku, total penjualan, dan tren penjualan.
o Prosedur kerja: Dokumen yang menjelaskan cara suatu tugas atau proses harus dilakukan.
o Data karyawan: Informasi mengenai kinerja, kehadiran, dan kompensasi karyawan.
o Informasi internal sangat penting karena memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi dan kinerja internal perusahaan.
o
Sumber
Eksternal
o Sumber eksternal adalah informasi yang berasal dari luar organisasi. Informasi ini dikumpulkan untuk memahami lingkungan di mana perusahaan beroperasi. Contoh-contohnya meliputi:
o Informasi pasar: Data mengenai tren pasar, ukuran pasar, dan preferensi konsumen.
o Data kompetitor: Informasi tentang strategi, produk, dan harga pesaing.
o Laporan industri: Analisis dan data yang diterbitkan oleh badan atau lembaga riset industri.
o Regulasi pemerintah: Aturan dan undang-undang yang relevan dengan industri.
o Berita ekonomi: Informasi tentang kondisi ekonomi makro, seperti inflasi dan suku bunga.
o Menggunakan sumber eksternal memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif, dan adaptif terhadap perubahan di luar kendali mereka.
o
Laporan
Keuangan
o Laporan keuangan adalah dokumen formal yang merangkum posisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Ada tiga laporan keuangan utama:
o Laporan Laba Rugi (Income Statement): Menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih perusahaan selama periode tertentu.
o Neraca (Balance Sheet): Menampilkan aset (apa yang dimiliki perusahaan), liabilitas (utang perusahaan), dan ekuitas (modal pemilik) pada titik waktu tertentu.
o Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Melacak aliran masuk dan keluar uang tunai dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan.
o Laporan keuangan sangat penting untuk evaluasi kinerja, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan investasi.
o
Informasi
Pelanggan
o Informasi pelanggan adalah data yang berkaitan dengan siapa pelanggan Anda, apa yang mereka beli, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan perusahaan. Informasi ini bisa sangat beragam, mulai dari data demografi (usia, lokasi) hingga riwayat pembelian dan umpan balik. Mengumpulkan dan menganalisis informasi pelanggan sangat penting untuk:
o Meningkatkan pengalaman pelanggan: Memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.
o Pengembangan produk: Mengidentifikasi fitur atau produk baru yang diinginkan pelanggan.
o Pemasaran yang lebih efektif: Menargetkan iklan dan promosi kepada audiens yang tepat.
o
Prosedur
Kerja
o Prosedur kerja adalah serangkaian instruksi atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk menyelesaikan suatu tugas atau proses. Prosedur ini dapat didokumentasikan dalam manual, diagram alur, atau daftar periksa. Tujuannya adalah untuk:
o Menjamin konsistensi: Memastikan setiap orang melakukan tugas dengan cara yang sama.
o Meningkatkan efisiensi: Mengoptimalkan alur kerja untuk menghemat waktu dan sumber daya.
o Memastikan kualitas: Mengurangi kesalahan dan menjaga standar kualitas produk atau layanan.
o Mempermudah pelatihan: Menyediakan panduan yang jelas bagi karyawan baru.
LKPD 2: Praktik Pencarian Informasi
·
Tujuan:
Menerapkan teknik pencarian digital yang efektif.
·
Tugas: Lakukan
pencarian berikut dan tuliskan teknik serta hasil yang paling relevan.
1.
Cari
artikel ilmiah tentang "manajemen perkantoran" hanya dari situs
berdomain .ac.id
.
2.
Cari
"prosedur pengelolaan surat" dalam format dokumen PDF.
3.
Cari
informasi tentang "seminar administrasi" yang diadakan di Jakarta,
tetapi tidak diadakan di Universitas ABC.
· Jawaban :
1. Artikel Ilmiah tentang
"Manajemen Perkantoran" di Situs Berdomain .ac.id
·
Teknik
Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query "manajemen perkantoran" site:.ac.id filetype:pdf
. Teknik ini secara spesifik membatasi hasil pencarian hanya pada
domain institusi akademis di Indonesia (.ac.id
) dan dalam format dokumen PDF
(filetype:pdf
), yang sering digunakan untuk artikel ilmiah atau skripsi.
· Hasil Paling Relevan:
Judul: "Bahan Bacaan Ujian Dinas PNS
Disusun Oleh: Ali Sadikin Widyaiswara Pusdiklat Pegawai Kemdikbud 2019"
(dari kepegawaian.undip.ac.id
)
§ Relevansi: Dokumen ini memberikan definisi, fungsi, tujuan, dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran secara umum, serta membahas peranan manajer kantor.
Judul: "Analisis Manajemen Perkantoran
Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai PT. Pegadaian Persero Kantor Wilayah II
Pekanbaru" (dari jurnal.uns.ac.id
)
§ Relevansi: Ini adalah contoh studi kasus yang menganalisis penerapan manajemen perkantoran di sebuah perusahaan, dengan fokus pada peningkatan kinerja pegawai.
Judul: "Manajemen Perkantoran
Modern" (dari digilib.uinsgd.ac.id
)
§ Relevansi: Dokumen ini membahas konsep dasar dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran dalam konteks modern dan era globalisasi.
2. "Prosedur
Pengelolaan Surat" dalam Format Dokumen PDF
·
Teknik
Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query "prosedur pengelolaan surat" filetype:pdf
. Teknik ini memastikan pencarian hanya menampilkan dokumen yang memuat
frasa "prosedur pengelolaan surat" dan berformat PDF.
· Hasil Paling Relevan:
Judul: "Prosedur Pengelolaan Surat Masuk
Dan Surat Keluar Pada Bagian Umum Badan Pemberdayaan Usaha Milik Daerah
Kabupaten Sragen" (dari digilib.uns.ac.id
)
§ Relevansi: Dokumen ini menjelaskan secara rinci prosedur pengelolaan surat masuk dan keluar, mulai dari penerimaan, penyortiran, pengagendaan, hingga penyimpanan.
Judul: "Prosedur Pengelolaan Surat Masuk
Dan Surat Keluar Di Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya
Pabean Juanda" (dari repository.unair.ac.id
)
§ Relevansi: Dokumen ini memberikan contoh konkret prosedur pengelolaan surat di instansi pemerintah, termasuk penggunaan teknologi seperti aplikasi Office Automation.
3. "Seminar
Administrasi" di Jakarta, kecuali di Universitas ABC
·
Teknik
Pencarian: Menggunakan Google Search dengan query seminar administrasi Jakarta -"Universitas ABC"
. Teknik ini mencari informasi tentang seminar administrasi yang
diadakan di Jakarta, sambil menggunakan tanda minus (-
) untuk mengecualikan hasil yang
mencantumkan "Universitas ABC".
· Hasil Paling Relevan:
Nama Seminar: "Revitalisasi Pelayanan Administrasi Kepegawaian Melalui Teknologi Digital"
§ Penyelenggara: Politeknik STIA LAN Jakarta
§ Tanggal: 27 Oktober 2022
Nama Seminar: "Peranan Administrasi Publik Dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Mensejahterakan"
§ Penyelenggara: Pascasarjana Institut STIAMI
§ Tanggal & Tempat: 21 Oktober 2017 di Gedung LEMHANNAS, Jakarta Pusat
Informasi Tambahan: Terdapat juga informasi
tentang seminar dan pelatihan lainnya terkait administrasi keuangan, manajemen
kantor, dan sistem kearsipan di Jakarta dari situs seperti info-seminar.com
.
LKPD 3: Merancang Sistem Pengelolaan Dokumen
·
Tujuan:
Mendesain struktur folder digital yang sistematis dan mudah diakses.
·
Tugas: Anda
adalah staf administrasi di PT. Sukses Jaya. Rancanglah struktur folder utama
dan sub-folder untuk departemen Keuangan dan Personalia. Berikan standar
penamaan file yang Anda usulkan.
·
Jawaban :
Rancangan Struktur Folder
dan Standar Penamaan File untuk PT. Sukses Jaya
Sebagai staf administrasi, saya akan merancang struktur folder yang sistematis dan mudah diakses untuk dua departemen, yaitu Keuangan dan Personalia. Struktur ini akan memastikan semua dokumen tersimpan rapi, mudah dicari, dan terorganisir.
Departemen Keuangan
Struktur folder ini dirancang untuk mengelola semua dokumen finansial, dari anggaran hingga laporan pajak.
Struktur Folder Utama
·
KEUANGAN
o Anggaran
o Arus_Kas
o Laporan_Keuangan
o Pajak
o Bukti_Transaksi
Struktur Sub-folder
·
KEUANGAN/Anggaran
o 2024
o 2025
·
KEUANGAN/Arus_Kas
o Kas_Masuk
o Kas_Keluar
·
KEUANGAN/Laporan_Keuangan
o Laba_Rugi
o Neraca
·
KEUANGAN/Pajak
o PPN
o PPh_21
o PPh_Badan
·
KEUANGAN/Bukti_Transaksi
o Faktur_Masuk
o Faktur_Keluar
o Kuitansi
Standar Penamaan File (Departemen Keuangan)
Untuk memudahkan pencarian, standar penamaan file akan mengikuti
format: [TipeDokumen]_[Tahun]_[Bulan]_[DeskripsiSingkat]_[NomorDokumen].pdf
·
Tipe
Dokumen: LR
(Laba Rugi), NR
(Neraca), RK
(Arus Kas), Pajak_Badan
, Pajak_21
·
Tahun/Bulan: Menggunakan format YYYY
dan MM
.
· Contoh:
o LR_2025_03_Q1_Final.pdf
(Laporan Laba
Rugi Kuartal 1 Maret 2025)
o Pajak_21_2024_02_Maret.pdf
(Laporan
PPh 21 Bulan Februari 2024)
o Faktur_Keluar_2025_05_Penjualan_XYZ_001.pdf
(Faktur Keluar penjualan produk XYZ)
Departemen Personalia
Struktur ini dirancang untuk menyimpan semua dokumen yang berkaitan dengan karyawan, mulai dari rekrutmen hingga data pribadi.
Struktur Folder Utama
·
PERSONALIA
o Data_Karyawan
o Rekrutmen
o Absensi_Cuti
o Pengembangan_Karyawan
o Kebijakan_SOP
Struktur Sub-folder
·
PERSONALIA/Data_Karyawan
o Aktif
o Non_Aktif
·
PERSONALIA/Rekrutmen
o Lamaran_Kerja
o Wawancara
o Offering_Letter
·
PERSONALIA/Absensi_Cuti
o Absensi
o Cuti
·
PERSONALIA/Pengembangan_Karyawan
o Pelatihan
o Penilaian_Kinerja
·
PERSONALIA/Kebijakan_SOP
o SOP_HR
o Peraturan_Perusahaan
Standar Penamaan File (Departemen Personalia)
Untuk file karyawan, standar penamaan akan mengikuti format: [TipeDokumen]_[KodeKaryawan]_[NamaKaryawan]_[Tanggal].pdf
·
Tipe
Dokumen: CV
, Kontrak
, KTP
, Sertifikat
·
Kode
Karyawan: Menggunakan kode unik (misalnya, SJ-001
).
· Contoh:
o Kontrak_SJ-015_Andi_Pratama_20250610.pdf
(Kontrak Kerja Andi Pratama)
o CV_SJ-030_Siti_Hasanah.pdf
(CV calon
karyawan baru)
o Surat_Cuti_SJ-012_Budi_Setiawan_20250720.pdf
(Surat Cuti Budi Setiawan)
Struktur dan standar ini akan membantu PT. Sukses Jaya mengelola dokumennya secara lebih efisien dan profesional.
LKPD 4: Analisis Studi Kasus Etika
·
Tujuan:
Mengembangkan pemahaman tentang etika dan keamanan informasi.
·
Tugas:
Diskusikan kasus berikut dalam kelompok dan jawab pertanyaan yang diberikan.
Kasus: "Anda tidak sengaja menemukan password untuk mengakses dokumen rahasia perusahaan. Rekan kerja Anda meminta Anda untuk melihat isinya dengan alasan 'penasaran'. Apa yang akan Anda lakukan? Jelaskan alasannya."
· Jawaban :
Mengingat
saya adalah staf administrasi yang profesional di PT. Sukses Jaya, ada dua
prinsip utama yang akan saya pegang: menjaga integritas profesional dan
mematuhi prosedur perusahaan.
Keputusan
Saya
Saya
tidak akan membuka dokumen rahasia tersebut dan akan menolak permintaan rekan
kerja saya.
Alasan Saya
Ada
beberapa alasan kuat mengapa saya akan mengambil keputusan ini, yaitu:
1.
Pelanggaran
Etika dan Aturan Perusahaan: Akses terhadap dokumen rahasia tanpa izin
adalah pelanggaran serius terhadap kebijakan perusahaan. Meskipun saya tidak
sengaja menemukan kata sandinya, menggunakannya untuk tujuan yang tidak sah
akan merusak kepercayaan perusahaan. Saya berpegang teguh pada prinsip bahwa
kerahasiaan informasi adalah hal mutlak dalam pekerjaan.
2.
Risiko
Keamanan Data: Membuka dokumen rahasia, meskipun hanya karena
"penasaran," dapat menimbulkan risiko besar. File tersebut mungkin
mengandung informasi sensitif seperti data karyawan, strategi bisnis, atau data
keuangan yang dapat disalahgunakan. Sekali informasi itu bocor, dampaknya bisa
merugikan perusahaan, karyawan, dan pihak ketiga lainnya.
3.
Menghindari
Konsekuensi Negatif: Jika tindakan saya diketahui, saya bisa
menghadapi sanksi berat, mulai dari teguran, skorsing, hingga pemecatan. Selain
itu, hal ini akan merusak reputasi saya sebagai staf yang dapat dipercaya, baik
di mata atasan maupun rekan kerja lainnya.
4.
Menjaga
Batasan Profesional: Menuruti permintaan rekan kerja yang dilandasi
rasa "penasaran" sama saja dengan melakukan pelanggaran bersama. Ini
bisa menjadi preseden buruk dan memicu perilaku tidak etis lainnya di masa
depan. Sebagai staf administrasi, tugas saya adalah melindungi aset perusahaan,
termasuk informasi, bukan membahayakan mereka.
Sebagai
langkah selanjutnya, saya akan segera melaporkan penemuan kata sandi ini kepada
atasan atau tim IT perusahaan agar mereka dapat mengambil tindakan yang tepat,
seperti mengubah kata sandi tersebut.
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: F/XI dan
XII
Semester
: 2 (Dua)
Alokasi
Waktu : 24 pertemuan ( 1
JP (@ 45 Menit))
Elemen : Pengelolaan Kas Kecil
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
C. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan
dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
D. DESAIN PEMBELAJARAN
·
Presentasi dan Diskusi : Penyampaian materi
dasar dan tanya jawab interaktif.
·
Studi Kasus : Analisis skenario nyata untuk memecahkan masalah
terkait pengelolaan kas kecil.
·
Simulasi/Role-playing : Praktik langsung
membuat laporan, mencatat transaksi, dan melakukan rekonsiliasi.
·
Kuis Interaktif : Evaluasi pemahaman peserta didik didik secara cepat
dan menyenangkan.
·
Praktik Mandiri : Peserta didik didik mengerjakan latihan-latihan
pencatatan dan pelaporan.
Sarana dan Prasarana:
·
Sarana : Ruang
kelas/lab komputer, proyektor, buku referensi, formulir/dokumen simulasi.
·
Prasarana :
Kalkulator, perangkat komputer/laptop, aplikasi spreadsheet (MS
Excel/Google Sheets), printer, dan kertas.
2. Rencana
Asesmen Pembelajaran
a. Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran):
·
Teknik :
Kuesioner atau tanya jawab singkat.
·
Tujuan
: Mengukur
pemahaman awal Peserta Didik tentang pengelolaan uang dan pentingnya bukti
transaksi.
b. Asesmen Formatif (Sepanjang Proses
Pembelajaran):
·
Penilaian
Sikap (Observasi) : Menilai ketelitian, kejujuran, dan tanggung
jawab Peserta Didik selama praktik.
·
Penilaian
Pengetahuan (Kuis Singkat) : Mengecek pemahaman konsep setelah setiap
materi.
·
Penilaian
Keterampilan (Praktik) : Menilai performa Peserta Didik saat
mengerjakan tugas di LKPD.
c. Asesmen Sumatif (Akhir Semester) :
·
Penilaian
Pengetahuan (Ujian Tulis) : Soal pilihan ganda dan uraian yang mencakup seluruh
materi.
·
Penilaian
Keterampilan (Proyek Akhir) : Peserta didik didik didik diberikan kasus
komprehensif dengan data transaksi selama satu bulan. Peserta didik didik didik
harus:
o Mencatat transaksi menggunakan kedua metode
(imprest dan fluktuasi).
o Membuat laporan pertanggungjawaban untuk kedua
metode.
o Menganalisis kelebihan dan kekurangan
masing-masing metode berdasarkan hasil laporan.
3.
Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)
Materi 1: Konsep Dasar Kas Kecil (± 12 JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o
Peserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o
Pendidik
memulai dengan cerita tentang pengeluaran kecil di sekolah (misalnya, membeli
spidol). Pendidik bertanya, "Siapa yang bertanggung jawab mencatat
pengeluaran ini?"
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik menjelaskan definisi, fungsi, tujuan,
dan karakteristik kas kecil.
o Peserta Didik dibagi dalam kelompok untuk
mendiskusikan perbedaan antara kas kecil dan kas besar.
o Peserta Didik mengerjakan LKPD 1 untuk
mengidentifikasi dan mengelompokkan karakteristik kas kecil.
Konsep Dasar Kas Kecil dan
Kas Besar
Dalam manajemen keuangan, kas adalah uang tunai yang tersedia untuk keperluan operasional. Untuk mempermudah pengelolaan, kas dibagi menjadi dua jenis: kas kecil dan kas besar.
1. Kas Kecil (Petty Cash)
Kas kecil adalah dana tunai yang disisihkan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran operasional yang jumlahnya relatif kecil dan rutin. Tujuannya adalah untuk menghindari penarikan cek yang tidak efisien untuk setiap pengeluaran kecil.
· Tujuan:
o Membayar pengeluaran kecil secara cepat.
o Menghindari proses administratif yang rumit untuk biaya kecil.
o Meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional harian.
· Contoh Penggunaan:
o Pembelian perlengkapan kantor (pulpen, kertas).
o Biaya transportasi lokal (ojek, taksi).
o Makan siang atau minum untuk tamu.
o Pembayaran tagihan kecil (parkir).
· Sistem Pengelolaan:
o Imprest Fund System (Sistem Dana Tetap): Dana kas kecil diisi kembali ke jumlah tetap setiap periode (misalnya, setiap bulan). Jumlah pengeluaran harus sama dengan jumlah yang diisi ulang.
o Fluctuating Fund System (Sistem Dana Berubah): Jumlah kas kecil tidak ditetapkan, dan pengisiannya bervariasi tergantung kebutuhan. Saldo kas kecil bisa berubah-ubah.
2. Kas Besar (General Cash)
Kas besar adalah seluruh uang tunai yang dimiliki perusahaan, baik dalam bentuk fisik maupun yang tersimpan di rekening bank. Dana ini digunakan untuk membiayai pengeluaran yang jumlahnya besar, seperti gaji karyawan, pembayaran utang ke vendor, atau pembelian aset.
· Tujuan:
o Menyimpan dana yang aman dalam jumlah besar.
o Membiayai transaksi besar yang tidak mungkin menggunakan kas kecil.
o Menjadi sumber utama untuk kas kecil.
· Contoh Penggunaan:
o Pembayaran gaji dan upah.
o Pembelian aset tetap (komputer, mesin).
o Pembayaran kepada pemasok (vendor) dalam jumlah besar.
o Pembayaran sewa gedung atau kantor.
· Sistem Pengelolaan:
Umumnya dikelola melalui rekening bank, dengan semua transaksi dicatat dan diverifikasi melalui rekening koran dan laporan keuangan. Pengeluaran kas besar biasanya dilakukan dengan cek, transfer bank, atau giro.
Perbedaan Utama
Kriteria |
Kas
Kecil |
Kas
Besar |
Jumlah Dana |
Relatif kecil |
Sangat besar |
Tujuan |
Pengeluaran kecil dan rutin |
Pengeluaran besar dan strategis |
Metode Pembayaran |
Uang tunai |
Cek, transfer bank, giro |
Pencatatan |
Laporan kas kecil |
Laporan keuangan, rekening koran |
Pengelola |
Petugas kas kecil |
Bagian keuangan atau bendahara |
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
memimpin diskusi untuk menyimpulkan pentingnya kas kecil sebagai alat kontrol
keuangan.
Materi 2: Dokumen dan Transaksi Kas Kecil (± 12
JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o
Peserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o
Pendidik
menunjukkan berbagai jenis bon dan kwitansi. Pendidik bertanya, "Apakah
semua bon ini bisa kita gunakan sebagai bukti pengeluaran kas kecil?
Kenapa?"
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik menjelaskan jenis-jenis dokumen
transaksi (bukti kas keluar, bukti kas masuk, permintaan pengeluaran).
1. Bukti Kas Masuk (Cash
Receipt Voucher)
Bukti kas masuk adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan uang tunai atau setara kas yang diterima oleh perusahaan. Dokumen ini dibuat sebagai tanda bukti bahwa uang telah diterima.
· Tujuan:
o Sebagai bukti sah penerimaan kas.
o Sebagai dasar pencatatan transaksi di buku kas.
o Sebagai alat kontrol dan verifikasi bagi bagian keuangan.
· Isi Dokumen:
o Tanggal transaksi.
o Jumlah uang yang diterima (dalam angka dan huruf).
o Sumber uang (nama pihak yang membayar).
o Keterangan singkat mengenai tujuan pembayaran (misalnya, pembayaran tagihan, pelunasan utang, atau pendapatan dari penjualan).
o Tanda tangan petugas yang menerima uang.
2. Bukti Kas Keluar (Cash
Payment Voucher)
Bukti kas keluar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran uang tunai atau setara kas dari perusahaan. Dokumen ini adalah bukti bahwa uang telah dikeluarkan untuk suatu tujuan.
· Tujuan:
o Sebagai bukti sah pengeluaran kas.
o Sebagai dasar pencatatan transaksi di buku kas.
o Sebagai alat kontrol internal untuk memastikan pengeluaran sesuai dengan otorisasi.
· Isi Dokumen:
o Tanggal transaksi.
o Jumlah uang yang dikeluarkan (dalam angka dan huruf).
o Tujuan pengeluaran (misalnya, pembayaran gaji, pembelian perlengkapan, atau biaya transportasi).
o Nama pihak yang menerima uang.
o Tanda tangan pihak yang menyetujui dan yang menerima uang.
3. Permintaan Pengeluaran
(Request for Payment)
Permintaan pengeluaran adalah dokumen internal yang dibuat oleh suatu departemen untuk meminta uang guna membiayai suatu kegiatan atau pengeluaran. Dokumen ini diajukan kepada bagian keuangan sebelum uang dikeluarkan.
· Tujuan:
o Memastikan setiap pengeluaran memiliki dasar yang jelas dan disetujui.
o Sebagai alat otorisasi sebelum Bukti Kas Keluar dibuat.
o Mencegah pengeluaran yang tidak terencana atau tidak sah.
· Isi Dokumen:
o Tanggal pengajuan.
o Nama departemen yang mengajukan.
o Deskripsi singkat mengenai kebutuhan dana.
o Jumlah dana yang diminta.
o Tanggal pembayaran yang diharapkan.
o Tanda tangan penanggung jawab departemen yang mengajukan permintaan.
Secara singkat, Permintaan Pengeluaran adalah langkah awal untuk otorisasi, Bukti Kas Keluar adalah dokumen yang mencatat realisasi pengeluaran, dan Bukti Kas Masuk adalah dokumen untuk mencatat penerimaan. Ketiganya adalah bagian dari sistem kontrol keuangan yang sehat.
o Pendidik memberikan contoh studi kasus. Peserta
Didik secara mandiri mengidentifikasi dan memverifikasi keabsahan dokumen.
Studi Kasus: Verifikasi
Dokumen Keuangan
Skenario: Anda adalah seorang staf keuangan di sebuah perusahaan. Hari ini, Anda menerima beberapa dokumen transaksi dari dua departemen berbeda untuk pencatatan di kas kecil. Anda harus memverifikasi keabsahan semua dokumen tersebut sebelum mencatatnya.
Anda diberikan tiga dokumen berikut:
1. Kwitansi Pengeluaran: Kwitansi dari toko alat tulis untuk pembelian ATK senilai Rp 150.000.
o Teks: Kwitansi. Telah terima dari: Bagian Keuangan. Uang sebesar: Rp 150.000. Untuk: Pembelian ATK. Tertanda: Toko Anugerah, ttd.
o Keterangan Tambahan: Kwitansi ini ditulis tangan dan tidak ada cap toko. Tanda tangannya sulit dibaca.
2. Permintaan Pengeluaran: Dokumen permintaan pengeluaran dari Departemen Pemasaran untuk biaya cetak brosur promosi sebesar Rp 450.000.
o Teks: Permintaan Pengeluaran Kas. Departemen: Pemasaran. Jumlah: Rp 450.000. Keperluan: Biaya cetak brosur. Disetujui oleh: (kosong).
o Keterangan Tambahan: Dokumen ini sudah diisi lengkap, tetapi kolom tanda tangan persetujuan dari manajer departemen masih kosong.
3. Bukti Kas Keluar: Dokumen Bukti Kas Keluar yang mencatat pembayaran untuk biaya rapat tim senilai Rp 200.000.
o Teks: Bukti Kas Keluar. No. Dokumen: 005/KK/IX/25. Tanggal: 25 September 2025. Jumlah: Rp 200.000. Keterangan: Biaya konsumsi rapat tim. Diterima oleh: Siti. Disetujui oleh: (ada tanda tangan).
o Keterangan Tambahan: Dokumen ini sudah lengkap dengan tanda tangan persetujuan. Namun, ada coretan pada angka jumlah uang yang awalnya tertulis Rp 250.000.
Tugas Peserta Didik
Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Analisis Dokumen:
o Identifikasi masalah atau ketidaksesuaian yang Anda temukan pada setiap dokumen.
o Dokumen mana yang paling tidak valid untuk diproses? Mengapa?
2. Langkah Perbaikan:
o Jelaskan tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki dan memverifikasi keabsahan setiap dokumen agar bisa diproses.
o Siapa saja pihak yang perlu Anda hubungi untuk memvalidasi dokumen-dokumen tersebut?
jawaban
Jawaban dan Analisis Studi
Kasus
Berikut adalah analisis dan jawaban untuk setiap dokumen berdasarkan tugas yang diberikan.
1. Analisis Dokumen
a. Kwitansi Pengeluaran (Pembelian ATK)
Masalah: Dokumen ini kurang valid. Kwitansi ditulis tangan, tanpa ada cap resmi toko, dan tanda tangan tidak jelas. Hal ini membuat keasliannya sulit diverifikasi. Tanpa cap atau identitas yang jelas, dokumen ini rentan dipalsukan.
b. Permintaan Pengeluaran (Biaya Cetak Brosur)
Masalah: Dokumen ini tidak valid. Meskipun sudah diisi lengkap, dokumen ini tidak memiliki tanda tangan persetujuan dari manajer departemen. Tanpa persetujuan, permintaan ini tidak memiliki otorisasi resmi dan tidak boleh diproses oleh bagian keuangan.
c. Bukti Kas Keluar (Biaya Konsumsi Rapat)
Masalah: Dokumen ini cukup valid, namun bermasalah. Dokumen ini sudah lengkap dengan nomor dokumen dan tanda tangan, tetapi adanya coretan pada jumlah uang menimbulkan keraguan. Coretan ini bisa mengindikasikan ketidaksesuaian data, dan dokumen tersebut tidak lagi utuh.
Dokumen yang paling tidak valid untuk diproses adalah Permintaan Pengeluaran dari Departemen Pemasaran. Tanpa adanya tanda tangan persetujuan, dokumen ini tidak memiliki otorisasi sama sekali dan tidak dapat dijadikan dasar untuk mengeluarkan dana.
2. Langkah Perbaikan
Untuk memastikan semua dokumen sah dan dapat diproses, saya akan melakukan langkah-langkah berikut:
· Untuk Kwitansi Pengeluaran:
o Saya akan meminta staf yang melakukan pembelian untuk kembali ke Toko Anugerah dan meminta kwitansi yang baru.
o Jika tidak memungkinkan, saya akan meminta mereka untuk melengkapi kwitansi dengan stempel resmi toko dan memastikan tanda tangan atau nama penjual jelas.
o Sebagai alternatif, saya akan meminta bukti pendukung lain, seperti foto produk yang dibeli atau slip pembayaran jika transaksi non-tunai.
· Untuk Permintaan Pengeluaran:
o Saya akan mengembalikan dokumen tersebut ke Departemen Pemasaran.
o Saya akan meminta mereka untuk segera mendapatkan tanda tangan persetujuan dari manajer departemen yang berwenang. Tanpa tanda tangan tersebut, permintaan ini tidak dapat saya proses.
· Untuk Bukti Kas Keluar:
o Saya akan meminta staf yang mengajukan dokumen ini untuk membuat dokumen yang baru dan bersih tanpa coretan.
o Saya akan memverifikasi kembali jumlah uang yang
benar dengan meminta konfirmasi dari pihak yang menyetujui (Disetujui
oleh: ttd
).
Pihak yang perlu saya hubungi:
· Staf atau departemen yang mengajukan dokumen tersebut (untuk Kwitansi dan Permintaan Pengeluaran).
· Pihak yang bertanggung jawab atas pengeluaran (misalnya, manajer yang memberikan persetujuan) untuk Bukti Kas Keluar.
· Penyedia jasa (misalnya, Toko Anugerah) untuk konfirmasi keabsahan kwitansi.
o Peserta Didik mengerjakan LKPD 2 yang berisi
berbagai dokumen transaksi. Peserta didik didik didik harus memilah dokumen
yang valid dan tidak valid, serta memberikan alasannya.
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
merangkum ciri-ciri dokumen yang sah dan pentingnya penyimpanan dokumen yang
rapi.
Materi 3: Metode Pencatatan Kas Kecil (± 12 JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o
Peserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Pendidik bertanya, "Bagaimana cara kita
mencatat pengeluaran agar saldo kas kecil selalu stabil?"
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik menjelaskan secara detail metode
imprest (dana tetap) dan metode fluktuasi (dana tidak tetap). Pendidik
menunjukkan contoh pencatatan di papan tulis.
o Peserta Didik diberikan LKPD 3 yang berisi
serangkaian transaksi. Peserta didik didik didik harus mempraktikkan pencatatan
transaksi untuk kedua metode tersebut.
o Peserta Didik membandingkan hasil akhir dari
kedua metode dan mendiskusikan kelebihan serta kekurangannya.
Materi :
Metode Imprest (Dana Tetap)
Metode imprest adalah sistem pengelolaan kas kecil di mana jumlah dana kas kecil selalu ditetapkan pada jumlah yang sama di setiap periode pengisian.
· Prinsip Kerja:
1. Di awal periode (misalnya, awal bulan), dana kas kecil ditetapkan pada jumlah tertentu (misalnya, Rp2.000.000).
2. Selama periode berjalan, semua pengeluaran dicatat, tetapi dana kas kecil tidak langsung diisi kembali.
3. Pada akhir periode, bagian keuangan akan mengaudit pengeluaran dan mengisi kembali dana kas kecil sesuai dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Dengan demikian, saldo kas kecil kembali ke jumlah semula.
· Keunggulan:
o Mudah dikontrol dan diaudit karena saldo selalu sama di awal dan akhir periode.
o Sangat sederhana dan terhindar dari pemborosan.
Metode Fluktuasi (Dana Tidak
Tetap)
Metode fluktuasi adalah sistem pengelolaan kas kecil di mana jumlah dana kas kecil tidak ditetapkan. Saldo kas bisa berubah-ubah di setiap periode pengisian, tergantung kebutuhan.
· Prinsip Kerja:
1. Di awal periode, kas kecil diisi sesuai dengan kebutuhan, tidak harus dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya.
2. Selama periode berjalan, setiap pengeluaran kas kecil akan langsung dicatat.
3. Pengisian kembali (reimbursement) dana kas kecil tidak harus dilakukan di akhir periode. Jumlah pengisiannya juga tidak harus sama dengan jumlah yang dikeluarkan, melainkan disesuaikan dengan perkiraan kebutuhan mendatang.
· Keunggulan:
o Lebih fleksibel karena jumlah dana bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang berubah.
o Cocok untuk perusahaan dengan pengeluaran kas kecil yang tidak stabil.
Contoh Soal Praktik dan
Pencatatan
Berikut adalah contoh transaksi yang sama untuk kedua metode. Asumsikan saldo awal kas kecil adalah Rp2.000.000 pada tanggal 1 Desember 2025.
Transaksi:
· 3 Des: Pembelian ATK: Rp350.000 (Bukti Kas Keluar #001)
· 8 Des: Biaya transportasi: Rp150.000 (Bukti Kas Keluar #002)
· 15 Des: Biaya konsumsi rapat: Rp400.000 (Bukti Kas Keluar #003)
· 20 Des: Biaya kebersihan: Rp200.000 (Bukti Kas Keluar #004)
· 25 Des: Pengisian kembali dana kas kecil: Rp1.100.000
Pencatatan Metode Imprest (Dana Tetap)
Buku Kas Kecil
Tanggal |
Keterangan |
Debit (Penerimaan) |
Kredit (Pengeluaran) |
Saldo |
1 Des |
Saldo Awal |
Rp2.000.000 |
||
3 Des |
Pembelian ATK |
Rp350.000 |
Rp1.650.000 |
|
8 Des |
Biaya Transportasi |
Rp150.000 |
Rp1.500.000 |
|
15 Des |
Biaya Konsumsi |
Rp400.000 |
Rp1.100.000 |
|
20 Des |
Biaya Kebersihan |
Rp200.000 |
Rp900.000 |
|
25 Des |
Pengisian Kembali |
Rp1.100.000 |
Rp2.000.000 |
Catatan: Pada tanggal 25 Des, pengisian kembali dilakukan sebesar Rp1.100.000, yang merupakan total pengeluaran (350.000+150.000+400.000+200.000). Ini membuat saldo kas kecil kembali ke jumlah awal, yaitu Rp2.000.000.
Pencatatan Metode Fluktuasi (Dana Tidak Tetap)
Buku Kas Kecil
Tanggal |
Keterangan |
Debit (Penerimaan) |
Kredit (Pengeluaran) |
Saldo |
1 Des |
Saldo Awal |
Rp2.000.000 |
Rp2.000.000 |
|
3 Des |
Pembelian ATK |
Rp350.000 |
Rp1.650.000 |
|
8 Des |
Biaya Transportasi |
Rp150.000 |
Rp1.500.000 |
|
15 Des |
Biaya Konsumsi |
Rp400.000 |
Rp1.100.000 |
|
20 Des |
Biaya Kebersihan |
Rp200.000 |
Rp900.000 |
|
25 Des |
Pengisian Kembali |
Rp1.100.000 |
Rp2.000.000 |
Catatan: Pada metode fluktuasi, pengisian kembali dana juga dicatat sebagai debit. Namun, jumlah pengisian tidak harus sama dengan pengeluaran, bisa saja diisi lebih atau kurang, dan saldo akhirnya tidak harus kembali ke jumlah awal. Pada contoh di atas, jumlah pengisian kembali dibuat sama hanya untuk memudahkan perbandingan. Saldo akhirnya bisa saja berbeda, tergantung kebijakan perusahaan.
Metode Imprest (Dana Tetap)
Metode ini sangat cocok untuk perusahaan yang ingin memiliki kontrol ketat terhadap pengeluaran kas kecil.
Kelebihan
· Kontrol yang Kuat: Saldo kas kecil selalu kembali ke jumlah tetap di setiap akhir periode. Ini membuat pengawasan dan audit menjadi sangat mudah, karena total pengeluaran harus sama dengan jumlah yang diisi ulang.
· Sistematis dan Sederhana: Prosesnya sangat jelas dan terstruktur. Tidak ada keraguan tentang berapa banyak dana yang harus ada di dalam kas kecil pada akhir setiap periode.
· Mencegah Pemborosan: Karena dana yang tersedia terbatas, staf akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uang, mengurangi risiko pengeluaran yang tidak perlu.
Kekurangan
· Kurang Fleksibel: Jika ada kebutuhan pengeluaran mendesak yang melebihi sisa dana kas kecil, staf harus menunggu periode pengisian kembali berikutnya. Hal ini dapat menghambat operasional.
· Potensi Ketidaknyamanan: Jika dana habis di tengah periode, operasional bisa terhenti sampai dana diisi kembali, yang bisa jadi tidak efisien.
Metode Fluktuasi (Dana Tidak
Tetap)
Metode ini ideal untuk perusahaan dengan pengeluaran kas kecil yang tidak bisa diprediksi.
Kelebihan
· Sangat Fleksibel: Jumlah dana kas kecil dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Jika pengeluaran meningkat, dana bisa diisi ulang dengan jumlah yang lebih besar kapan saja.
· Lebih Realistis: Sistem ini lebih mencerminkan kondisi pengeluaran yang sebenarnya. Ini memungkinkan dana tersedia saat dibutuhkan, tanpa harus menunggu akhir periode.
· Tidak Menghambat Operasional: Pengeluaran mendadak yang besar bisa dibayar tanpa harus menunggu siklus pengisian kembali yang tetap.
Kekurangan
· Kontrol Lebih Sulit: Karena saldo awal dan akhir tidak tetap, kontrol dan audit menjadi lebih kompleks. Ini meningkatkan risiko penyalahgunaan atau kesalahan pencatatan.
· Rentan Penyalahgunaan: Tanpa batas yang ketat, ada potensi penggunaan dana yang tidak terkendali jika pengawasan tidak dilakukan dengan cermat.
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
merangkum perbedaan dan persamaan kedua metode, serta kapan masing-masing
metode cocok digunakan.
Materi 4: Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil
(± 12 JP)
·
Kegiatan
Awal:
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o
Peserta
didik didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o
Pendidik
bertanya, "Setelah semua transaksi dicatat, apa yang harus kita lakukan
selanjutnya?"
·
Kegiatan
Inti:
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
o Pendidik menjelaskan komponen-komponen yang
harus ada dalam laporan pertanggungjawaban kas kecil.
o Peserta Didik bekerja di lab komputer. Peserta
didik didik didik diberikan data transaksi dan diminta untuk membuat laporan
pertanggungjawaban di aplikasi spreadsheet.
o Peserta Didik mengerjakan LKPD 4, yang menuntut
peserta didik didik didik untuk menyusun laporan yang rapi dan akurat, termasuk
menghitung sisa saldo dan pengajuan dana.
Komponen Laporan
Pertanggungjawaban Kas Kecil
Laporan pertanggungjawaban kas kecil (petty cash reconciliation report) adalah dokumen yang sangat penting. Laporan ini berfungsi untuk membuktikan bahwa semua uang yang dikeluarkan dari kas kecil telah digunakan sesuai dengan peruntukannya. Sebuah laporan yang lengkap dan akurat harus mencakup komponen-komponen berikut:
1. Judul Laporan: Harus jelas, misalnya "Laporan Pertanggungjawaban Kas Kecil" atau "Laporan Kas Kecil Bulan [Nama Bulan]".
2. Periode Laporan: Menunjukkan tanggal awal dan akhir dari periode pelaporan (misalnya, 1-31 Desember 2024).
3. Saldo Awal: Jumlah uang tunai kas kecil pada awal periode.
4. Penerimaan/Pengisian Kas: Jumlah uang tunai yang diterima atau diisi ulang ke kas kecil selama periode tersebut.
5. Pengeluaran (Rincian Transaksi): Bagian terpenting. Ini adalah daftar semua transaksi pengeluaran secara detail, termasuk:
o Tanggal: Tanggal terjadinya pengeluaran.
o Nomor Bukti: Nomor unik dari bukti kas keluar atau dokumen pendukung lainnya.
o Keterangan/Keperluan: Deskripsi singkat dan jelas mengenai tujuan pengeluaran.
o Jumlah (Rupiah): Jumlah uang yang dikeluarkan.
6. Total Pengeluaran: Jumlah keseluruhan dari semua pengeluaran yang telah dicatat.
7. Saldo Akhir: Sisa uang tunai yang ada di kas kecil pada akhir periode. Saldo ini harus dihitung dengan formula: Saldo Awal + Penerimaan - Total Pengeluaran.
8. Lampiran: Dokumen-dokumen pendukung seperti kwitansi, faktur, atau bukti kas keluar yang dilampirkan.
9. Otorisasi: Tanda tangan dari petugas kas kecil dan manajer atau pihak berwenang yang menyetujui laporan tersebut.
Studi Kasus dan Laporan di
Spreadsheet
Skenario: Anda adalah seorang staf administrasi yang mengelola kas kecil dengan metode imprest (dana tetap). Saldo awal kas kecil Anda pada 1 Desember 2024 adalah Rp1.500.000. Pada akhir periode (31 Desember 2024), Anda diminta untuk menyusun laporan pertanggungjawaban.
Data Pengeluaran:
· 3 Des: Biaya transportasi kurir, Rp100.000 (Bukti #001)
· 7 Des: Pembelian tinta printer, Rp350.000 (Bukti #002)
· 12 Des: Biaya konsumsi rapat, Rp200.000 (Bukti #003)
· 20 Des: Biaya langganan koran, Rp75.000 (Bukti #004)
· 25 Des: Biaya pengiriman paket, Rp125.000 (Bukti #005)
Tugas: Buatlah laporan pertanggungjawaban kas kecil dalam format spreadsheet.
Jawaban: Laporan di Spreadsheet
Berikut adalah format dan isian laporan yang dapat Anda buat di aplikasi spreadsheet (seperti Microsoft Excel atau Google Sheets).
A |
B |
C |
D |
E |
|
1 |
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN KAS KECIL |
||||
2 |
Periode:
1 - 31 Desember 2024 |
||||
3 |
|||||
4 |
Saldo
Awal Kas Kecil |
Rp1.500.000 |
|||
5 |
|||||
6 |
RINCIAN
PENGELUARAN |
||||
7 |
No. |
Tanggal |
No.
Bukti |
Keterangan |
Jumlah |
8 |
1 |
03-Des |
001 |
Biaya
transportasi kurir |
Rp100.000 |
9 |
2 |
07-Des |
002 |
Pembelian
tinta printer |
Rp350.000 |
10 |
3 |
12-Des |
003 |
Biaya
konsumsi rapat |
Rp200.000 |
11 |
4 |
20-Des |
004 |
Biaya
langganan koran |
Rp75.000 |
12 |
5 |
25-Des |
005 |
Biaya
pengiriman paket |
Rp125.000 |
13 |
TOTAL PENGELUARAN |
=SUM(E8:E12) |
|||
14 |
=Rp850.000 |
||||
15 |
|||||
16 |
Saldo
Akhir Kas Kecil |
=E4-E14 |
|||
17 |
=Rp650.000 |
Keterangan Formula:
·
Sel E13: Formula =SUM(E8:E12)
secara otomatis akan
menjumlahkan semua pengeluaran yang ada.
·
Sel E16: Formula =E4-E14
secara otomatis akan
menghitung saldo akhir dengan mengurangi saldo awal dengan total pengeluaran.
Laporan ini menunjukkan bahwa sisa kas kecil pada 31 Desember adalah Rp650.000. Untuk metode imprest, pada awal Januari, bagian keuangan akan mengisi kembali kas kecil sebesar Rp850.000 (sesuai total pengeluaran) agar saldo kembali ke Rp1.500.000.
·
Kegiatan
Penutup:
Merefleksi
(Berkesadaran)
Peserta
Didik mempresentasikan laporan peserta didik didik didik. Pendidik memberikan
umpan balik dan menekankan bahwa laporan yang akurat adalah bukti integritas
seorang administrator.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD 1: Memahami Konsep Dasar Kas Kecil
·
Tujuan:
Mengidentifikasi karakteristik dan fungsi kas kecil.
·
Tugas:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.
Jelaskan
dengan kata-kata Anda sendiri, apa itu kas kecil?
2.
Apa
perbedaan utama antara kas kecil dan kas besar?
3.
Mengapa
sebuah perusahaan memerlukan kas kecil?
·
Jawaban :
1. Apa
itu Kas Kecil?
Kas kecil (petty cash) adalah sejumlah uang tunai yang disiapkan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kecil yang jumlahnya tidak signifikan, namun sering terjadi. Dengan kata lain, kas kecil adalah dana yang disediakan khusus untuk transaksi sehari-hari yang nilainya terlalu kecil jika harus menggunakan cek atau transfer bank, seperti membeli materai, membayar parkir, atau membeli ATK (Alat Tulis Kantor) di luar anggaran rutin.
2.
Perbedaan Utama Kas Kecil dan Kas Besar
Kategori |
Kas Kecil |
Kas Besar |
Tujuan |
Untuk pengeluaran operasional
yang jumlahnya kecil dan rutin. |
Untuk pengeluaran yang besar
dan signifikan, seperti pembayaran gaji, pembelian aset, atau pelunasan
utang. |
Bentuk Fisik |
Umumnya berupa uang tunai
yang disimpan di brankas atau tempat khusus di kantor. |
Berupa saldo di rekening bank
perusahaan. |
Metode Pembayaran |
Pengeluaran langsung
menggunakan uang tunai. |
Pembayaran biasanya dilakukan
melalui cek, giro, atau transfer bank. |
Pengelolaan |
Dikelola oleh seorang petugas
khusus, seperti sekretaris atau staf administrasi, dengan sistem
pertanggungjawaban yang lebih sederhana. |
Dikelola oleh departemen
keuangan atau manajer keuangan. |
Jumlah Dana |
Jumlahnya relatif kecil dan
dibatasi sesuai kebijakan perusahaan. |
Jumlahnya sangat besar,
mencakup seluruh aset lancar perusahaan. |
Perusahaan memerlukan kas kecil karena beberapa alasan penting:
· Efisiensi dan Efektivitas: Menggunakan kas kecil jauh lebih efisien untuk pengeluaran kecil. Bayangkan jika setiap staf harus meminta persetujuan untuk transfer bank hanya untuk membeli segelas air mineral atau membayar ongkos ojek. Hal ini akan memakan waktu dan proses birokrasi yang tidak perlu.
· Kelancaran Operasional Harian: Kas kecil memastikan kegiatan operasional sehari-hari berjalan lancar tanpa hambatan. Staf bisa segera membeli barang atau jasa yang diperlukan tanpa menunggu proses persetujuan yang panjang.
· Mengurangi Beban Administrasi: Dengan adanya kas kecil, perusahaan tidak perlu mencatat setiap transaksi kecil ke dalam pembukuan utama yang kompleks. Pengeluaran-pengeluaran ini cukup dicatat di buku kas kecil dan direkap secara berkala.
· Meminimalkan Risiko: Mengelola uang tunai dalam jumlah kecil lebih aman dan risikonya lebih rendah dibandingkan menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di kantor.
LKPD 2: Memverifikasi Dokumen Transaksi
·
Tujuan:
Memahami dan memverifikasi keabsahan dokumen kas kecil.
·
Tugas: Anda
diberikan 5 dokumen (simulasi bon, nota, kwitansi). Tuliskan:
1.
Apakah
dokumen tersebut valid sebagai bukti kas keluar?
2.
Mengapa
dokumen itu valid/tidak valid?
·
Jawaban :
Analisis Validitas Dokumen
sebagai Bukti Kas Keluar
Sebagai staf administrasi, validitas dokumen adalah kunci untuk pertanggungjawaban keuangan yang akurat. Berikut adalah analisis untuk 5 dokumen (bon, nota, kwitansi) sebagai bukti kas keluar.
1. Apakah Dokumen Tersebut
Valid?
Secara umum, semua dokumen tersebut valid sebagai bukti kas keluar, dengan catatan dokumen-dokumen itu harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Setiap jenis dokumen memiliki peran dan tingkat validitas yang berbeda dalam proses administrasi keuangan.
2. Mengapa Dokumen Tersebut
Valid/Tidak Valid?
Setiap dokumen memiliki karakteristik yang membuatnya valid atau tidak valid sebagai bukti pengeluaran:
· Bon (atau Bon Kontan)
o Mengapa Valid: Bon berfungsi sebagai bukti pembayaran tunai atas pembelian barang atau jasa. Dokumen ini biasanya mencantumkan tanggal, nama toko/pemasok, daftar item yang dibeli, jumlah harga, dan tanda tangan/stempel penjual. Ini sudah cukup sebagai bukti awal pengeluaran.
o Mengapa Tidak Valid: Bon dapat dianggap tidak valid jika tidak mencantumkan informasi yang lengkap, seperti tidak ada stempel atau tanda tangan, tidak ada rincian pembelian, atau jumlahnya tidak jelas. Bon yang sobek, tidak terbaca, atau palsu juga tidak dapat dipertanggungjawabkan.
· Nota
o Mengapa Valid: Nota memiliki fungsi yang mirip dengan bon, yaitu sebagai bukti transaksi. Nota sering kali lebih rinci daripada bon, mencakup nama dan alamat penjual, nomor nota, tanggal, deskripsi barang, kuantitas, harga satuan, total, dan tanda tangan. Rincian ini menjadikannya bukti yang kuat.
o Mengapa Tidak Valid: Sebuah nota menjadi tidak valid jika tidak ada tanda tangan atau stempel dari pihak yang mengeluarkan, atau jika isinya tidak sesuai dengan barang/jasa yang dibeli. Nota juga bisa tidak valid jika formatnya tidak resmi.
· Kwitansi
o Mengapa Valid: Kwitansi adalah bukti paling kuat dan resmi bahwa suatu pembayaran telah diterima. Kwitansi wajib mencantumkan informasi lengkap seperti jumlah uang (dalam angka dan huruf), tujuan pembayaran, nama pembayar, nama penerima, tanggal, dan tanda tangan penerima. Dokumen ini membuktikan perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lain.
o Mengapa Tidak Valid: Kwitansi tidak valid jika tidak ada tanda tangan penerima, atau jika informasi pembayaran tidak lengkap atau tidak jelas. Kwitansi tanpa stempel (terutama untuk transaksi besar) juga bisa dipertanyakan keabsahannya.
Kesimpulan:
Bon, nota, dan kwitansi semuanya adalah dokumen penting dalam siklus kas keluar. Bon dan nota sering digunakan untuk pengeluaran kecil dan merupakan bukti pendukung. Kwitansi, di sisi lain, adalah bukti utama yang paling kuat untuk membuktikan adanya pembayaran.
Untuk memastikan semua dokumen valid, standar yang harus dipenuhi adalah:
· Informasi lengkap (tanggal, jumlah, deskripsi).
· Identitas pihak-pihak yang terlibat (pembeli dan penjual).
· Tanda tangan atau stempel yang sah dari pihak penerima.
LKPD 3: Mempraktikkan Dua Metode Pencatatan
·
Tujuan: Mampu
mencatat transaksi dengan metode imprest dan fluktuasi.
·
Tugas:
Catatlah transaksi di bawah ini pada buku kas kecil digital untuk dua skenario
berbeda:
1.
Skenario
A (Metode Imprest): Dana awal Rp1.000.000.
2.
Skenario
B (Metode Fluktuasi): Saldo awal Rp1.000.000.
Daftar
Transaksi: (Berikan 5-7 transaksi yang sama untuk kedua
skenario)
Pertanyaan
Refleksi: Apa perbedaan hasil akhir (saldo dan total
pengeluaran) dari kedua metode?
· Jawaban :
Pencatatan Buku Kas Kecil
Digital
Berikut adalah pencatatan transaksi kas kecil menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu Metode Imprest dan Metode Fluktuasi, dengan daftar transaksi yang sama.
Daftar Transaksi
1. 5 April: Pembentukan dana kas kecil: Rp1.000.000
2. 6 April: Pembelian materai dan perangko: Rp50.000
3. 8 April: Pembayaran tagihan kebersihan kantor: Rp120.000
4. 10 April: Pembelian alat tulis kantor (ATK): Rp80.000
5. 12 April: Biaya fotokopi dokumen: Rp35.000
6. 15 April: Pembelian air minum galon: Rp40.000
7. 17 April: Reimbursement transportasi staf: Rp75.000
Skenario A: Metode Imprest
Metode Imprest adalah sistem di mana dana kas
kecil ditetapkan dalam jumlah tetap. Pengisian kembali dana dilakukan pada
akhir periode atau saat saldo menipis, sebesar jumlah yang telah dikeluarkan.
Tanggal |
Keterangan |
Debit (Rp) |
Kredit (Rp) |
Saldo (Rp) |
5 April |
Pembentukan
dana |
1.000.000 |
- |
1.000.000 |
6 April |
Pembelian
materai |
- |
50.000 |
950.000 |
8 April |
Tagihan
kebersihan |
- |
120.000 |
830.000 |
10 April |
Pembelian
ATK |
- |
80.000 |
750.000 |
12 April |
Biaya
fotokopi |
- |
35.000 |
715.000 |
15 April |
Pembelian
air minum |
- |
40.000 |
675.000 |
17 April |
Transportasi
staf |
- |
75.000 |
600.000 |
20 April |
Pengisian
Kembali |
400.000 |
- |
1.000.000 |
·
· Saldo Akhir: Rp1.000.000 (Saldo kembali ke jumlah awal setelah pengisian)
Skenario B: Metode Fluktuasi
Metode Fluktuasi adalah sistem di mana dana
kas kecil tidak ditetapkan dalam jumlah tetap. Pengisian kembali dana dilakukan
berdasarkan perkiraan kebutuhan di masa depan, dan jumlah saldo dapat
berubah-ubah.
Tanggal |
Keterangan |
Debit (Rp) |
Kredit (Rp) |
Saldo (Rp) |
5 April |
Pembentukan dana |
1.000.000 |
- |
1.000.000 |
6 April |
Pembelian materai |
- |
50.000 |
950.000 |
8 April |
Tagihan kebersihan |
- |
120.000 |
830.000 |
10 April |
Pembelian ATK |
- |
80.000 |
750.000 |
12 April |
Biaya fotokopi |
- |
35.000 |
715.000 |
15 April |
Pembelian air minum |
- |
40.000 |
675.000 |
17 April |
Transportasi staf |
- |
75.000 |
600.000 |
20 April |
Pengisian Kembali |
600.000 |
- |
1.200.000 |
· Total Pengeluaran: Rp50.000 + Rp120.000 + Rp80.000 + Rp35.000 + Rp40.000 + Rp75.000 = Rp400.000
· Saldo Akhir: Rp1.200.000 (Saldo berubah menjadi jumlah baru setelah pengisian)
Pertanyaan Refleksi
Perbedaan Hasil Akhir:
· Total Pengeluaran: Total pengeluaran dari kedua metode sama, yaitu Rp400.000. Hal ini karena daftar transaksinya memang sama.
· Saldo Akhir:
o Pada Metode Imprest, saldo akhir selalu kembali ke jumlah awal (Rp1.000.000) setelah dana diisi kembali. Jumlah pengisiannya sama persis dengan total pengeluaran.
o Pada Metode Fluktuasi, saldo akhir tidak tetap. Saldo awal (Rp1.000.000) ditambah dengan pengisian kembali (misalnya, Rp600.000) sehingga saldo akhir menjadi Rp1.200.000. Jumlah pengisian dapat disesuaikan dengan kebutuhan di periode berikutnya, bukan hanya berdasarkan pengeluaran sebelumnya.
LKPD 4: Menyusun Laporan Pertanggungjawaban
·
Tujuan:
Menggabungkan data transaksi dan menyusun laporan kas kecil yang rapi.
·
Tugas: Gunakan
data transaksi yang disediakan untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kas
kecil selama dua minggu. Laporan harus mencakup:
o Saldo awal
o Total pengeluaran
o Rincian pengeluaran per kategori
o Saldo akhir
·
Tugas
Tambahan: Berikan catatan dan rekomendasi perbaikan
untuk periode selanjutnya berdasarkan laporan yang Anda buat.
·
Jawaban :
Laporan Pertanggungjawaban
Kas Kecil
Berikut adalah laporan pertanggungjawaban kas kecil untuk periode dua minggu (1 - 15 Agustus 2025) di PT. Sukses Jaya.
Periode: 1 Agustus 2025 - 15 Agustus 2025 Nomor Laporan: KK/08/25/001 Pemegang Kas Kecil: [Nama Anda]
Ringkasan
Laporan
Keterangan |
Jumlah
(Rp) |
Saldo Awal |
1.000.000 |
Total Penerimaan (Pengisian Dana) |
0 |
Total Pengeluaran |
780.000 |
Saldo Akhir |
220.000 |
Rincian Pengeluaran
Berikut adalah rincian pengeluaran kas kecil berdasarkan kategori untuk
mempermudah analisis.
Kategori
Pengeluaran |
Jumlah
(Rp) |
Administrasi Kantor |
225.000 |
- Pembelian ATK |
120.000 |
- Fotokopi Dokumen |
55.000 |
- Biaya Materai |
50.000 |
Operasional Harian |
400.000 |
- Transportasi Staf |
250.000 |
- Biaya Parkir dan Tol |
150.000 |
Konsumsi |
155.000 |
- Pembelian Air Minum Galon |
50.000 |
- Snack Rapat |
105.000 |
TOTAL PENGELUARAN |
780.000 |
Catatan dan Rekomendasi
Perbaikan
Berdasarkan laporan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan di periode berikutnya:
1. Pengeluaran Paling Dominan: Kategori Operasional Harian (terutama transportasi staf) adalah pengeluaran terbesar dengan total Rp400.000, yang menghabiskan lebih dari setengah total pengeluaran. Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang signifikan terkait mobilitas staf.
2. Saldo Cepat Menipis: Dengan saldo awal Rp1.000.000 dan total pengeluaran mencapai Rp780.000 dalam dua minggu, saldo akhir hanya tersisa Rp220.000. Ini menandakan bahwa dana kas kecil saat ini mungkin terlalu kecil untuk kebutuhan operasional harian perusahaan.
Rekomendasi:
· Peningkatan Dana Kas Kecil: Saya merekomendasikan untuk menambah jumlah saldo awal kas kecil menjadi Rp1.500.000 atau Rp2.000.000 di periode berikutnya. Hal ini untuk menghindari risiko kehabisan dana di tengah periode dan memastikan kelancaran operasional.
· Optimalisasi Pengeluaran Transportasi: Untuk pengeluaran transportasi yang tinggi, perusahaan bisa mempertimbangkan opsi lain seperti menggunakan layanan transportasi online yang terintegrasi atau menyiapkan kendaraan operasional untuk beberapa rute reguler yang sering digunakan. Dengan begitu, pengeluaran dapat dicatat secara digital dan lebih mudah dikontrol.
· Validasi Dokumen: Pastikan setiap bukti pengeluaran, terutama bon atau kwitansi, memiliki stempel, tanda tangan, dan rincian yang jelas untuk meminimalkan risiko ketidakabsahan laporan.
Daftar Pustaka
· Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran, Fase F. Jakarta: Kemendikbudristek.
· Kusumawati, Dian. (2023). Teknologi
Perkantoran Modern: Dari Otomasi hingga Kolaborasi Digital. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
· Prasetya, Indra. (2021). Etika
dan Profesionalisme di Lingkungan Kerja Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi.
· Purnomo, Agus. (2022). Manajemen
E-Office dan Sistem Informasi Perkantoran. Bandung: PT. Pustaka Indah.
· Setiawan, Budi. (2023). Aplikasi
Perkantoran Terpadu: Microsoft 365 dan Google Workspace. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
· Tekno Kompas. (2024). Tren
Terbaru Penggunaan AI dalam Otomasi Perkantoran. Diakses pada 25 Agustus
2025, dari https://tekno.kompas.com/read/tren-ai-otomasi-kantor.