Teknik
Komputer Jaringan dan Telekomunikasi
Fase E
Elemen |
Deskripsi |
Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills), K3lh, dan Budaya Kerja |
Meliputi penerapan K3LH pada ketinggian dan budaya kerja, antara lain: pencegahan kecelakaan kerja, penerapan praktik kerja yang aman, prosedur kerja dalam keadaan darurat pengenalan bahaya ditempat kerja, dan penerapan 5R. Selain itu dibutuhkan pemahaman dasar tentang penggunaan serta konfigurasi sistem operasi, router, switch, virtualisasi dan server. |
Penggunaan Alat Ukur |
Meliputi pemahaman tentang jenis, fungsi, cara penggunaan dan pemeliharaan alat ukur dalam teknik jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. |
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase E, peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills), K3LH, dan Budaya Kerja
Menerapkan dasar penggunaan dan konfigurasi peralatan/teknologi dengan berlPendidikskan budaya kerja dan K3LH pada bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
2. Penggunaan alat ukur
Menerapkan penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
Program Tahunan
Mata Pelajaran :
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Kelas : X
(Sepuluh)
Alokasi Waktu : 144 Jam
Pelajaran (JP)
Nama Pengajar : Ace
Komala, S.Kom
Semester Ganjil (72 JP)
Bab 1:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3LH) (18 JP)
o Menerapkan K3LH dan praktik kerja aman,
termasuk prosedur kerja di ketinggian.
o Memahami prosedur kerja dalam keadaan darurat
dan pengenalan bahaya di tempat kerja.
o Menerapkan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin).
Bab 2: Konfigurasi Dasar (18 JP)
o Memahami dan mempraktikkan perakitan komponen
PC dan instalasi sistem operasi.
o Mengenal jenis dan konfigurasi dasar sistem
operasi, router, dan switch.
Bab 3:
Virtualisasi dan Server (18 JP)
o Memahami konsep dan konfigurasi dasar
virtualisasi.
o Mengidentifikasi jenis dan fungsi server.
Bab 4:
Konfigurasi Lanjutan (18 JP)
o Mempraktikkan konfigurasi dasar pada router dan
switch.
o Melakukan instalasi dan konfigurasi dasar
sistem virtualisasi dan server.
Semester Genap (72 JP)
Bab 5:
Alat Ukur Jaringan (36 JP)
o Mengidentifikasi jenis, fungsi, dan cara
penggunaan alat ukur dalam TJKT.
o Mempraktikkan pemeliharaan alat ukur.
Bab 6:
Praktik Pengukuran dan Analisis Jaringan (36 JP)
o Menggunakan berbagai alat ukur untuk analisis
dan pengukuran jaringan.
o Menerapkan hasil pengukuran untuk pemecahan
masalah (troubleshooting).
Program Semester
Mata Pelajaran :
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Kelas : X
(Sepuluh)
Pendidik : Ace Komala, S.Kom
Semester
Ganjil (72 JP)
Minggu
ke- |
Topik
Pokok & Sub-materi |
JP |
Kegiatan
Pembelajaran |
Asesmen |
1-3 |
Bab 1:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3LH) |
18 |
·
Menerapkan
K3LH dan praktik kerja aman, termasuk prosedur kerja di ketinggian. ·
Memahami
prosedur kerja dalam keadaan darurat dan pengenalan bahaya. ·
Menerapkan
budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). |
Kuis
Formatif (Bab 1) |
4-6 |
Bab 2:
Konfigurasi Dasar |
18 |
·
Memahami
dan mempraktikkan perakitan komponen PC. ·
Instalasi
sistem operasi. ·
Mengenal
jenis dan konfigurasi dasar sistem operasi, router, dan switch. |
Praktik
Perakitan & Instalasi |
7-9 |
Bab 3:
Virtualisasi dan Server |
18 |
·
Memahami
konsep dan konfigurasi dasar virtualisasi. ·
Mengidentifikasi
jenis dan fungsi server. |
LKPD
& Diskusi Kelompok |
10-12 |
Bab 4:
Konfigurasi Lanjutan |
18 |
·
Mempraktikkan
konfigurasi dasar pada router dan switch. ·
Melakukan
instalasi dan konfigurasi dasar sistem virtualisasi dan server. |
Praktik
Konfigurasi & Kuis Formatif (Bab 2-4) |
13-14 |
Proyek
Akhir Semester Ganjil |
- |
Proyek
gabungan dari Bab 1-4 |
Presentasi
Proyek |
15 |
Evaluasi
Akhir Semester Ganjil |
- |
Ujian
Teori & Praktik Semester Ganjil |
Ujian
Akhir Semester |
Semester
Genap (72 JP)
Minggu
ke- |
Topik
Pokok & Sub-materi |
JP |
Kegiatan
Pembelajaran |
Asesmen |
1-6 |
Bab 5:
Alat Ukur Jaringan |
36 |
·
Mengidentifikasi
jenis, fungsi, dan cara penggunaan alat ukur dalam TJKT. ·
Mempraktikkan
pemeliharaan alat ukur. ·
Materi
bisa dibagi per jenis alat ukur (Multimeter, OTDR, dll) |
Praktik
Penggunaan Alat Ukur |
7-12 |
Bab 6:
Praktik Pengukuran dan Analisis Jaringan |
36 |
·
Menggunakan
berbagai alat ukur untuk analisis dan pengukuran jaringan. ·
Menerapkan
hasil pengukuran untuk pemecahan masalah (troubleshooting). |
LKPD
& Uji Praktik Pemecahan Masalah |
13-14 |
Proyek
Akhir Semester Genap |
- |
Proyek
analisis & pemecahan masalah jaringan |
Presentasi
Proyek |
15 |
Evaluasi
Akhir Semester Genap |
- |
Ujian
Teori & Praktik Semester Genap |
Ujian Akhir
Semester |
Capaian Pembelajaran |
Tujuan Pembelajaran |
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
Semester Ganjil |
||
Menerapkan
K3LH dan budaya kerja industri. |
·
Mampu mengidentifikasi bahaya dan menerapkan praktik kerja yang aman,
terutama di ketinggian. ·
Mampu menjelaskan prosedur kerja dalam keadaan darurat. ·
Mampu menerapkan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin). |
·
Memulai dengan pengenalan dan penerapan K3LH, praktik kerja aman,
serta prosedur kerja di ketinggian. ·
Melanjutkan dengan pengenalan prosedur kerja dalam keadaan darurat
dan bahaya di tempat kerja. ·
Menerapkan budaya kerja 5R untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dan efisien. |
Memahami
dan mempraktikkan konfigurasi dasar sistem operasi, router, dan switch. |
·
Mampu merakit komponen komputer dengan benar. ·
Mampu melakukan instalasi sistem operasi. ·
Mampu menjelaskan fungsi dan konsep dasar router dan switch. ·
Mampu melakukan konfigurasi dasar pada router dan switch. |
·
Memulai dengan praktik perakitan komputer dan instalasi sistem
operasi. ·
Mempelajari konsep dasar dan fungsi router serta switch. ·
Melakukan praktik konfigurasi dasar pada router dan switch. |
Memahami
dan mempraktikkan konfigurasi virtualisasi dan server. |
·
Mampu menjelaskan konsep dan manfaat virtualisasi. ·
Mampu mengidentifikasi jenis dan fungsi server. ·
Mampu mempraktikkan instalasi dan konfigurasi dasar sistem
virtualisasi dan server. |
·
Mempelajari konsep virtualisasi dan jenis-jenis server. ·
Melanjutkan dengan praktik instalasi dan konfigurasi dasar sistem
virtualisasi dan server. |
Semester Genap |
||
Memahami jenis, fungsi, cara penggunaan, dan
pemeliharaan alat ukur dalam TJKT. |
·
Mampu mengidentifikasi jenis dan fungsi alat ukur jaringan. ·
Mampu menggunakan alat ukur sesuai fungsinya. ·
Mampu memelihara alat ukur dengan benar. ·
Mampu melakukan analisis dan pemecahan masalah (troubleshooting)
menggunakan alat ukur. |
· Mempelajari jenis, fungsi, dan
cara penggunaan alat ukur dalam TJKT. · Melanjutkan dengan praktik
penggunaan alat ukur untuk menganalisis dan mengukur jaringan. · Menerapkan hasil pengukuran
untuk pemecahan masalah (troubleshooting) pada jaringan. ·
Mempelajari dan mempraktikkan pemeliharaan alat ukur agar dapat
digunakan secara optimal. |
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Teknik
Komputer Jaringan dan Telekomunikasi
Program
Keahlian : Teknik
Komputer dan Jaringan
Konsentrasi
Keahlian : Teknik Komputer
dan Jaringan
Fase/Kelas
: E/X
Semester
: 1
(Satu)
Alokasi
Waktu : 24
pertemuan ( 1 JP (@ 45 Menit))
Elemen : Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills),
K3LH, dan Budaya Kerja
Nama Penyusun :
Ace Komala, S.Kom
A. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran
Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. Desain
Pembelajaran
1.
Aspek
Pengetahuan: Peserta didik didik mampu menjelaskan konsep
kecakapan kerja dasar (komunikasi, kerja sama, manajemen waktu), prinsip K3LH,
dan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
2.
Aspek Keterampilan:
o Peserta
didik didik mampu mendemonstrasikan komunikasi yang efektif, bekerja sama dalam
tim, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai stPendidikr, dan menerapkan
budaya 5R di lingkungan kerja (laboratorium).
o Peserta
didik didik mampu merakit, menginstal, dan mengkonfigurasi komputer, menerapkan
K3LH, serta melakukan konfigurasi dasar pada perangkat jaringan (router,
switch, server) sesuai stPendidikr operasional.
3.
Aspek Sikap: Peserta didik didik menunjukkan sikap
disiplin, bertanggung jawab, teliti, dan peduli terhadap keselamatan diri serta
lingkungan kerja.
4.
Model
Pembelajaran:
o
Project-Based Learning (PjBL), di mana peserta didik didik akan bekerja dalam
kelompok untuk membuat proyek sederhana (misalnya, membuat video kampanye 5R
atau K3LH) dan peserta didik didik bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan
proyek perakitan dan konfigurasi jaringan.
o Hands-on Learning, yang
menekankan praktik langsung dan bimbingan terstruktur.
o
Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL), agar materi lebih relevan dengan
kondisi nyata di laboratorium TKJ.
C. Rencana
Asesmen Pembelajaran
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta
didik didik tentang keselamatan kerja dan etika di laboratorium.
Bentuk: Kuis singkat atau pertanyaan lisan, seperti
"Apa yang kalian lakukan jika melihat kabel yang berantakan di lab?"
atau "Apa itu 'APD'?"
2.
Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)
Tujuan: Memantau pemahaman dan keterampilan peserta
didik didik selama proses belajar.
Bentuk:
o Penilaian Sikap:
Observasi Pendidik terhadap partisipasi, inisiatif, dan tanggung jawab peserta
didik didik dalam diskusi dan praktik.
o Penilaian Keterampilan:
Penilaian praktik saat peserta didik didik menggunakan APD atau saat mereka
mendemonstrasikan langkah-langkah 5R di laboratorium.
o Penilaian Pengetahuan: Tanya
jawab selama sesi diskusi kelompok.
3. Asesmen Sumatif (Setelah Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur pencapaian akhir peserta didik didik
secara menyeluruh.
Bentuk:
Penilaian Keterampilan (Proyek Akhir):
Penilaian terhadap produk akhir yang dibuat kelompok (misalnya, video kampanye
K3LH atau presentasi praktik 5R). Kriteria penilaian meliputi:
o Kreativitas
dan kejelasan pesan.
o Kelengkapan
informasi.
o Kolaborasi
tim.
Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis):
Soal-soal esai atau pilihan Ganda yang menguji pemahaman konsep seperti:
"Jelaskan langkah-langkah 5R dan berikan
contoh penerapannya di lab komputer!"
"Mengapa komunikasi yang efektif penting
dalam pekerjaan tim?"
"Sebutkan minimal 3 jenis APD yang harus
digunakan saat instalasi jaringan dan jelaskan fungsinya!"
4. Penilaian Pengetahuan (Tes Praktik):
Menginstruksikan peserta didik didik untuk menyelesaikan tugas konfigurasi
tertentu dalam waktu yang ditentukan (misalnya, "Konfigurasikan sebuah
router agar dapat menghubungkan 2 PC yang berbeda jaringan").
D. Pengalaman
Belajar (Kegiatan Pembelajaran)
Pertemuan 1 – 3 (Kecakapan Kerja Dasar dan
Komunikasi)
Kegiatan Awal (20 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Pembukaan: Pendidik membuka kelas, memeriksa kehadiran,
dan melakukan asesmen diagnostik.
2. Apersepsi: Pendidik menampilkan video atau cerita singkat
tentang pentingnya kerja sama tim dan komunikasi dalam sebuah proyek. Pendidik
bertanya, "Apa yang akan terjadi jika dalam sebuah tim, setiap anggotanya
tidak mau berkomunikasi?"
3. Penyampaian Tujuan: Pendidik
menjelaskan bahwa hari ini akan belajar tentang kecakapan kerja dasar yang
sangat dibutuhkan di dunia kerja, tidak hanya kemampuan teknis.
Kegiatan Inti (60 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Studi Kasus: Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok
dan diberi studi kasus tentang masalah komunikasi dalam tim (misalnya,
"Tim A gagal menyelesaikan instalasi jaringan karena salah satu anggota
tidak memberikan informasi penting").
2. Diskusi Kelompok: Setiap
kelompok menganalisis studi kasus dan mendiskusikan cara mengatasi masalah
tersebut. Mereka juga mengidentifikasi komponen komunikasi yang efektif (pesan
yang jelas, pendengar yang aktif, dll.).
3. Simulasi: Setiap kelompok diberi skenario untuk melatih
komunikasi, misalnya, satu kelompok menjelaskan cara merakit komputer kepada
kelompok lain hanya melalui kata-kata tanpa alat bantu.
Kegiatan Akhir (10 menit)
Refleksi (Berkesadaran)
1. Rangkuman: Pendidik bersama peserta didik didik merangkum
poin-poin penting tentang pentingnya komunikasi dan kerja sama.
2. Penugasan: Peserta didik didik diberi tugas untuk
mengamati contoh komunikasi yang baik dan buruk di lingkungan sekolah.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
1.
Berikut
ini adalah alat Pelindung Diri (APD) yang wajib digunakan saat merakit komputer
untuk mencegah kerusakan komponen akibat listrik statis, kecuali...
a.
Sarung tangan anti-statis
b.
Gelang anti-statis
c.
Matras anti-statis
d. Alas
kaki tertutup
2.
Mpeserta
didikah tindakan yang paling tepat untuk mencegah cedera fisik saat bekerja di
ruang perakitan?
a.
Menggunakan sepatu hak tinggi agar lebih mudah bergerak.
b.
Membiarkan kabel dan alat berserakan di lantai.
c.
Menggunakan obeng yang sudah berkarat agar lebih kuat.
d.
Memastikan pencahayaan ruang kerja cukup terang.
3.
Prosedur
5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) paling tepat diterapkan dalam
perakitan komputer untuk tujuan...
a.
Mengurangi waktu kerja.
b.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, bersih, dan efisien.
c.
Menghemat biaya pembelian alat.
d.
Memastikan semua komponen terpasang dengan benar.
4.
Jika
sebuah komponen komputer rusak akibat kelalaian dalam prosedur K3LH (misalnya,
terkena air), langkah komunikasi yang paling tepat adalah...
a.
Menyembunyikan kerusakan tersebut dan tidak melapor.
b.
Segera melaporkan kepada instruktur atau atasan dan menjelaskan kejadiannya.
c.
Mencoba memperbaiki sendiri meskipun tidak memiliki keahlian.
d.
Membuang komponen yang rusak ke tempat sampah biasa.
5.
Dalam
konteks K3LH, apa yang dimaksud dengan "bahaya di tempat kerja" dalam
perakitan komputer?
a.
Komponen yang harganya mahal.
b. Alat
dan bahan yang bisa menyebabkan cedera, penyakit, atau kerusakan.
c.
Komputer yang sudah usang dan lambat.
d. Virus
atau malware pada sistem operasi.
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
mengapa listrik statis merupakan bahaya utama dalam perakitan komputer dan
sebutkan dua cara untuk mengendalikan atau mencegahnya.
2.
Menurut Pendidik,
mengapa penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan instruktur
atau atasan jika terjadi kesalahan atau insiden selama perakitan? Berikan dua
alasan.
3.
Jelaskan
bagaimana penerapan budaya kerja 5R dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja
dan kerusakan komponen saat merakit komputer. Berikan contoh spesifik untuk
masing-masing R.
Kunci
Jawaban dan Format Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
a
2.
d
3.
b
4.
b
5.
b
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa listrik statis dapat
merusak komponen sensitif (seperti motherboard atau RAM) secara permanen.
Menyebutkan dua cara pencegahan yang relevan (misalnya, menggunakan gelang
anti-statis dan alas anti-statis). |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan salah satu aspek atau
penjelasannya kurang detail. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
|
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menyebutkan dua alasan yang valid, seperti:
1) Mencegah insiden yang lebih besar di masa depan. 2) Memberikan kesempatan
bagi instruktur untuk mendiagnosis masalah dan memberikan solusi. |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan satu alasan atau
penjelasannya kurang mendalam. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
|
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa 5R menciptakan lingkungan
kerja yang terorganisir, dan memberikan contoh yang relevan untuk setiap R. Contoh:
Ringkas (hanya meletakkan alat yang dibutuhkan), Rapi (mengatur alat dengan
teratur), Resik (membersihkan debu), Rawat (mengecek kondisi alat), Rajin
(rutin menerapkan 5R). |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menjelaskan konsep 5R tanpa contoh
spesifik. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
Total Nilai: Nilai pilihan Ganda (benar x 10) + Total Nilai esai.
Pertemuan 4 – 6 (K3LH dan Praktik APD)
Kegiatan Awal (10 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1.
Pembukaan: Pendidik mengulas kembali materi pertemuan
sebelumnya dan menanyakan contoh komunikasi yang baik yang sudah diamati.
2.
Pemanasan (Stimulasi): Pendidik
menampilkan gambar-gambar kecelakaan kerja di bidang teknis (misalnya,
tersengat listrik, jatuh dari ketinggian). Pendidik bertanya, "Bagaimana
agar hal-hal ini tidak terjadi pada kita?"
3.
Penyampaian Tujuan: Pendidik
menyampaikan bahwa hari ini akan fokus pada K3LH dan praktik penggunaan APD.
Kegiatan
Inti (70 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1.
Eksplorasi Konsep: Pendidik menjelaskan secara rinci tentang prinsip K3LH,
jenis-jenis bahaya di laboratorium TKJ (listrik, bahan kimia, jatuh), dan
fungsi dari berbagai APD (sarung tangan, kacamata pengaman, sepatu
keselamatan).
Prinsip K3LH
dan Keselamatan di Laboratorium TKJ
K3LH
adalah singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup.
Prinsip ini sangat penting untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan
sehat, terutama di laboratorium, seperti laboratorium Teknik Komputer dan
Jaringan (TKJ).
Tujuan
utama K3LH adalah:
·
Mencegah
kecelakaan dan cedera pada diri sendiri dan orang lain.
·
Melindungi
kesehatan dari paparan bahaya.
·
Menjaga
kelestarian lingkungan dari dampak aktivitas kerja.
Jenis-jenis
Bahaya di Laboratorium TKJ
Laboratorium
TKJ mungkin terlihat aman, tetapi ada beberapa jenis bahaya yang perlu
diwaspadai:
1.
Bahaya
Listrik: Ini adalah bahaya paling umum. Perangkat
komputer dan alat ukur seperti multimeter menggunakan listrik. Bahayanya
meliputi:
o Tersetrum: Terjadi
saat menyentuh kabel terbuka, komponen yang dialiri listrik, atau perangkat
yang rusak.
o Korsleting dan Kebakaran: Akibat
kabel yang sobek, instalasi yang salah, atau tumpahan cairan.
2.
Bahaya
Fisik (Jatuh dan Terpeleset):
o Tersandung: Kabel
yang berserakan, tumpukan alat, atau bangku yang tidak pada tempatnya dapat
menyebabkan seseorang tersandung dan terjatuh.
o Terpeleset: Lantai
yang basah, berminyak, atau berdebu dapat menyebabkan terpeleset.
3.
Bahaya
Kimia:
Meskipun
jarang, beberapa cairan pembersih, lem, atau bahan kimia dari komponen
elektronik yang rusak dapat menimbulkan bahaya. Menghirup uapnya atau kontak
langsung dengan kulit dapat menyebabkan iritasi atau masalah kesehatan.
4.
Bahaya
Ergonomi:
Posisi
duduk yang salah saat merakit komputer atau bekerja dalam waktu lama dapat
menyebabkan nyeri otot, sakit punggung, dan masalah kesehatan jangka panjang.
Alat
Pelindung Diri (APD) dan Fungsinya
APD
adalah perlengkapan yang dirancang untuk melindungi pemakainya dari bahaya atau
cedera. Berikut adalah beberapa APD yang relevan di laboratorium TKJ:
1.
Sarung
Tangan:
Fungsi:
Melindungi tangan dari bahaya listrik (terutama sarung tangan listrik) atau
dari kontak langsung dengan bahan kimia. Ada juga sarung tangan anti-statis
yang mencegah kerusakan komponen elektronik akibat listrik statis dari tubuh.
2.
Kacamata Pengaman (Safety Goggles):
Fungsi:
Melindungi mata dari percikan api, debu, atau serpihan kecil yang mungkin
timbul saat memotong kabel, menyolder, atau memotong material lain.
3.
Sepatu
Keselamatan (Safety Shoes):
Fungsi:
Melindungi kaki dari tertimpa benda berat (misalnya, casing komputer) atau dari
bahaya listrik. Sepatu keselamatan biasanya memiliki lapisan baja di bagian
depan dan sol anti-slip.
Dengan menerapkan prinsip K3LH dan menggunakan APD dengan benar, peserta didik didik bisa bekerja dengan aman, efisien, dan produktif di laboratorium. Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.
2.
Demonstrasi dan Praktik: Pendidik
mendemonstrasikan cara penggunaan APD yang benar. Kemudian, peserta didik didik
secara bergantian mempraktikkan penggunaan APD tersebut di laboratorium.
3.
Skenario Keadaan Darurat: Pendidik
memberikan skenario darurat, seperti "terkena sengatan listrik" atau
"terjatuh dari kursi," dan meminta peserta didik didik
mendemonstrasikan prosedur pertolongan pertama yang harus dilakukan.
Praktik
Keselamatan Kerja di Laboratorium TKJ
Tujuan
utama dari praktik ini adalah untuk membiasakan diri dengan bahaya yang ada di
laboratorium TKJ dan menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk
menghindari kecelakaan.
Sesi 1:
Identifikasi Bahaya
Tujuan:
Mengenali dan memahami berbagai jenis bahaya di lingkungan laboratorium TKJ.
Alat dan
Bahan:
·
Lembar
kerja identifikasi bahaya
·
Spidol
atau pena
Prosedur
Praktik:
1.
Observasi
Kelompok: Bentuk kelompok kecil, lalu berkelilinglah di
area laboratorium TKJ.
2.
Pencatatan
Bahaya: Gunakan lembar kerja yang disediakan untuk
mencatat semua potensi bahaya yang kalian temukan. Fokus pada tiga kategori
bahaya utama:
o Bahaya Listrik: Cari
kabel yang terkelupas, stopkontak yang rusak, atau perangkat yang tidak
memiliki grounding.
o Bahaya Fisik (Terjatuh/Terpeleset):
Perhatikan kabel yang berserakan di lantai, peralatan yang diletakkan
sembarangan, atau area lantai yang licin.
o Bahaya Kimia: Cari
wadah pembersih, lem, atau cairan lain yang tidak diberi label dengan benar.
3.
Diskusi
Kelompok: Setelah selesai mengobservasi, diskusikan
temuan kalian di dalam kelompok. Identifikasi bahaya mana yang paling sering
ditemui dan paling berisiko.
Sesi 2:
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Tujuan:
Memahami fungsi dan mempraktikkan penggunaan APD yang benar.
Alat dan
Bahan:
·
Sarung
tangan (berbagai jenis: anti-statis, lateks)
·
Kacamata
pengaman
·
Sepatu
keselamatan
·
Casing
komputer yang sudah dibuka
Prosedur
Praktik:
1.
Demonstrasi
Penggunaan APD: Instruktur akan mendemonstrasikan cara memakai
setiap APD dengan benar, sambil menjelaskan fungsinya.
o Sarung Tangan:
Jelaskan perbedaan antara sarung tangan anti-statis (untuk melindungi komponen
dari listrik statis) dan sarung tangan lateks (untuk melindungi tangan dari
bahan kimia atau debu).
o Kacamata Pengaman:
Tekankan pentingnya memakai kacamata pengaman saat ada potensi serpihan kecil
(misalnya, saat memotong kabel).
o Sepatu Keselamatan:
Jelaskan bagaimana sepatu ini melindungi kaki dari benda berat yang terjatuh.
2.
Simulasi
Perakitan Aman:
o Masing-masing peserta didik didik akan diberi
tugas simulasi sederhana, seperti memasang RAM atau hard drive pada
motherboard.
o Instruktur akan meminta mereka untuk secara
sadar menggunakan APD yang sesuai. Misalnya, memakai gelang anti-statis saat
menyentuh komponen internal.
o Peserta didik didik harus mempraktikkan 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dengan menata alat-alat di meja kerja agar
tidak ada bahaya tersandung atau terjatuh.
Sesi 3:
Pelaporan dan Umpan Balik
Tujuan: Mengukur
pemahaman peserta didik didik dan mendorong kesadaran tentang K3LH.
Prosedur
Praktik:
1.
Refleksi
Diri: Setiap peserta didik didik menuliskan satu
kalimat tentang pelajaran terpenting yang mereka dapatkan dari praktik ini.
2.
Diskusi
Terbuka: Instruktur memfasilitasi diskusi tentang
tantangan yang mereka hadapi saat mengidentifikasi bahaya dan menggunakan APD.
3. Penilaian: Instruktur akan menilai partisipasi, ketepatan dalam mengidentifikasi bahaya, dan kepatuhan dalam menggunakan APD selama praktik.
Kegiatan Akhir (10 menit)
Refleksi (Berkesadaran)
1. Refleksi: Peserta didik didik merefleksikan pentingnya
K3LH. Pendidik memberikan umpan balik dan penguatan.
2. Penugasan: Peserta didik didik ditugaskan untuk membuat
poster atau video singkat tentang penggunaan APD yang benar sebagai bagian dari
proyek akhir.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
1.
Bahaya
utama di laboratorium TKJ yang dapat menyebabkan sengatan listrik atau
kebakaran adalah...
a. Kabel yang terkelupas.
b. Tumpukan buku di meja.
c. Udara yang lembab.
d. Solder yang dingin.
2.
Jika
sebuah kabel listrik berserakan di lantai laboratorium, bahaya utama yang dapat
ditimbulkan adalah...
a.
Kebakaran.
b.
Terpeleset atau tersandung.
c.
Kerusakan pada komponen komputer.
d.
Kebisingan.
3.
Alat
Pelindung Diri (APD) yang berfungsi untuk melindungi tangan dari luka fisik dan
paparan bahan kimia ringan adalah...
a.
Kacamata pengaman.
b.
Sarung tangan.
c.
Sepatu keselamatan.
d. Helm.
4.
Seorang
teknisi sedang melakukan pemotongan kabel dan ada risiko serpihan kecil
terlempar ke arah mata. APD yang paling sesuai untuk situasi ini adalah... a.
Sepatu keselamatan.
b.
Sarung tangan anti-statis.
c.
Kacamata pengaman.
d.
Masker.
5.
Dalam
konteks K3LH, apa yang dimaksud dengan bahaya "fisik" di laboratorium
TKJ?
a. Virus
komputer yang merusak data.
b.
Posisi duduk yang salah saat bekerja.
c.
Sinyal Wi-Fi yang tidak stabil.
d.
Risiko cedera akibat tertimpa benda atau jatuh.
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
mengapa listrik dianggap sebagai bahaya utama di laboratorium TKJ. Sebutkan
satu contoh konkret cara menghindari bahaya tersebut.
2.
Jelaskan
perbedaan fungsi antara sarung tangan anti-statis dan sepatu keselamatan dalam
menjaga keamanan saat perakitan komputer.
3.
Bayangkan
Pendidik adalah seorang petugas K3LH di laboratorium TKJ. Jelaskan bagaimana Pendidik
akan mengedukasi peserta didik tentang pentingnya menjaga kebersihan dan
kerapian untuk mencegah bahaya terjatuh.
Kunci
Jawaban dan Format Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
a
2.
b
3.
b
4.
c
5.
d
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa listrik bisa menyebabkan
sengatan atau kebakaran. Memberikan contoh pencegahan yang relevan (misalnya,
tidak menyentuh kabel terkelupas atau tidak bekerja dengan tangan basah). |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan salah satu aspek bahaya
atau penjelasannya kurang detail. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
|
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa sarung tangan anti-statis
melindungi komponen dari listrik statis, sementara sepatu keselamatan
melindungi kaki dari benturan atau tersetrum. |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menjelaskan salah satu fungsi dari APD
tersebut. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
|
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan
dan kerapian untuk meminimalkan bahaya fisik. Memberikan contoh tindakan
spesifik, seperti merapikan kabel setelah selesai, mengembalikan alat ke
tempatnya, atau membersihkan tumpahan cairan. |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan pentingnya kebersihan
tanpa memberikan contoh nyata. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
Total Nilai: Nilai pilihan ganda (benar x 10) + Total Nilai esai.
Pertemuan 7 - 9 (Budaya Kerja 5R)
Kegiatan Awal (10 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1.
Pembukaan: Pendidik mengulas kembali materi tentang K3LH.
2.
Apersepsi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk
mengamati kondisi laboratorium saat itu. Pendidik bertanya, "Apa yang bisa
kita lakukan agar lab ini lebih bersih, rapi, dan nyaman untuk bekerja?"
3.
Penyampaian Tujuan: Pendidik
menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari dan mempraktikkan budaya kerja 5R.
Kegiatan
Inti (70 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1.
Eksplorasi Konsep: Pendidik
menjelaskan secara mendalam setiap tahapan 5R: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin. Pendidik memberikan contoh konkret untuk setiap tahapan yang relevan
dengan laboratorium TKJ.
2.
Praktik 5R: Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok
dan diberi tugas untuk menerapkan 5R di area laboratorium yang berbeda
(misalnya, area komputer, area penyimpanan alat, atau area kabel).
Ringkas: Memisahkan barang yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan.
Rapi: Menata barang agar mudah dijangkau.
Resik: Membersihkan area kerja.
Rawat: Menjaga kebersihan dan kerapian secara
berkala.
Rajin: Mendisiplinkan diri untuk melakukan 5R.
3.
Presentasi Proyek: Setiap
kelompok mempresentasikan hasil praktik 5R di area masing-masing.\
Kegiatan
Akhir (10 menit)
1.
Refleksi (Berkesadaran)
2.
Rangkuman dan Evaluasi: Pendidik
menyimpulkan seluruh materi dari tiga pertemuan dan meninjau proyek akhir yang
telah diselesaikan.
3.
Penutup: Pendidik memberikan motivasi dan menutup kelas
dengan pesan agar kecakapan kerja dasar, K3LH, dan budaya kerja 5R selalu
diterapkan dalam setiap kegiatan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A: Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Pada
area perakitan komputer, seorang peserta didik mendapati banyak komponen dan
alat yang tidak terpakai berserakan di meja. Prinsip 5R yang harus diterapkan
pertama kali untuk mengatasi masalah ini adalah...
a. Rapi
(Seiton)
b.
Ringkas (Seiri)
c. Resik
(Seiso)
d. Rawat
(Seiketsu)
2.
Di area
penyimpanan alat, semua obeng, tang, dan multimeter telah dikelompokkan dan
diletakkan di rak yang diberi label. Tindakan ini merupakan bagian dari prinsip
5R...
a.
Ringkas (Seiri)
b. Rapi
(Seiton)
c. Resik
(Seiso)
d. Rajin
(Shitsuke)
3.
Setelah
selesai praktik perakitan, seorang peserta didik membersihkan sisa-sisa kawat
dan debu dari meja kerjanya. Kegiatan ini termasuk dalam prinsip 5R...
a. Rapi
(Seiton)
b. Rawat
(Seiketsu)
c. Resik
(Seiso)
d. Rajin
(Shitsuke)
4.
Seorang
teknisi membuat jadwal harian untuk memeriksa dan memastikan semua alat ukur
berfungsi dengan baik dan disimpan dengan benar. Tindakan ini paling sesuai
dengan prinsip 5R...
a.
Ringkas (Seiri)
b. Rapi
(Seiton)
c. Rawat
(Seiketsu)
d. Rajin
(Shitsuke)
5.
Jika
sebuah laboratorium ingin menjadikan 5R sebagai kebiasaan permanen bagi semua peserta
didik dan staf, prinsip 5R yang paling krusial untuk diterapkan secara
terus-menerus adalah...
a.
Ringkas (Seiri)
b. Rapi
(Seiton)
c. Resik
(Seiso)
d. Rajin
(Shitsuke)
Bagian B: Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
mengapa penerapan Ringkas (Seiri) di area penyimpanan kabel dapat meminimalkan
risiko kecelakaan kerja.
2.
Bayangkan
Pendidik adalah ketua kelompok praktik di laboratorium. Jelaskan bagaimana Pendidik
akan mengkomunikasikan pentingnya Rapi (Seiton) dan Resik (Seiso) kepada
anggota kelompok Pendidik setelah praktik selesai.
3.
Bagaimana
Rawat (Seiketsu) bisa diwujudkan di area kerja dengan komputer? Berikan satu
contoh konkret.
4.
Jelaskan
perbedaan antara prinsip Rapi (Seiton) dan Rajin (Shitsuke). Mengapa keduanya
saling melengkapi?
5.
Menurut
pendapatmu, mpeserta didikah dari 5R yang paling sering diabaikan oleh peserta
didik dan mengapa? Berikan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Kunci Jawaban dan Rubrik
Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
b
2.
b
3.
c
4.
d
5.
d
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa membuang atau memindahkan kabel yang tidak terpakai akan
mengurangi kekacauan, sehingga mencegah bahaya tersandung. |
20 |
Soal 2 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa "Rapi" adalah menempatkan alat sesuai tempatnya,
dan "Resik" adalah membersihkan area kerja. Penjelasan harus
relevan dengan komunikasi tim. |
20 |
Soal 3 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa Rawat adalah menjaga kondisi kerja tetap rapi dan bersih.
Contohnya, membuat daftar periksa harian untuk membersihkan mouse/keyboard
atau memastikan kabel terorganisir. |
20 |
Soal 4 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa Rapi adalah tindakan menata, sedangkan Rajin adalah
kebiasaan untuk melakukan Ringkas, Rapi, dan Resik secara rutin. Keduanya
saling melengkapi karena kerapian harus menjadi kebiasaan. |
20 |
Soal 5 |
Jawaban Lengkap:
Mengidentifikasi satu R yang sering diabaikan (misalnya, Rajin/Shitsuke) dan
memberikan alasan yang logis (kurang disiplin/kesadaran). Solusinya bisa
berupa membuat jadwal atau memberikan pengingat. |
20 |
Total Nilai: (Jumlah
jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
Pertemuan
10 - 12 : Pondasi K3LH, Budaya Kerja, dan Perakitan PC
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
Kegiatan Awal (15 menit): Pendidik
membuka kelas, melakukan asesmen diagnostik, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Pendidik menayangkan video tentang kecelakaan kerja dan budaya 5R
di tempat kerja.
Kegiatan
Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1.
Pengenalan K3LH dan Budaya 5R: Pendidik
menjelaskan prinsip K3LH di laboratorium TKJ dan tahapan 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin).
2.
Penerapan 5R: Peserta didik didik secara berkelompok
membersihkan dan menata ruang praktik sesuai prinsip 5R.
3.
Pengenalan APD: Pendidik
mendemonstrasikan dan peserta didik didik mempraktikkan penggunaan APD dasar
(sarung tangan, gelang antistatis) saat akan menyentuh komponen komputer.
4.
Dasar Perakitan PC: Pendidik
memperkenalkan komponen-komponen PC dan fungsi masing-masing, kemudian
mendemonstrasikan cara merakit PC dengan urutan yang benar sambil menerapkan
K3LH.
Materi
Budaya Kerja K3LH dalam Perakitan Komputer
K3LH adalah
singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup. Ini bukan
sekadar aturan, tapi sebuah budaya kerja yang harus diterapkan dalam setiap
aktivitas, terutama saat merakit komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi
diri, orang lain, perangkat, dan lingkungan dari risiko yang mungkin terjadi.
Prinsip
K3LH dalam Perakitan PC
1.
Keselamatan:
o Hindari Listrik Statis: Tubuh
manusia dapat menyimpan muatan listrik statis yang bisa merusak komponen
sensitif, seperti motherboard dan RAM. Selalu gunakan gelang anti-statis yang
dihubungkan ke bagian logam casing atau matras anti-statis saat bekerja.
o Gunakan Alat yang Tepat: Pastikan
menggunakan obeng dan alat lain yang sesuai. Obeng yang ujungnya tidak pas bisa
merusak sekrup dan komponen.
2.
Kesehatan
Kerja:
o Posisi Ergonomis:
Duduklah dengan posisi tegak dan nyaman. Pastikan meja dan kursi memiliki
ketinggian yang sesuai agar kamu tidak membungkuk terlalu lama, yang bisa
menyebabkan nyeri punggung.
o Pencahayaan yang Cukup: Bekerja
di ruangan yang terang akan mencegah mata cepat lelah dan mengurangi risiko
kesalahan.
3.
Lingkungan
Hidup:
Kelola
Limbah Elektronik: Komponen PC yang rusak atau tidak terpakai
tidak boleh dibuang sembarangan. Komponen ini mengandung bahan berbahaya.
Kumpulkan dan buanglah di tempat yang khusus untuk limbah elektronik.
Komponen-Komponen
Utama PC
Sebelum
merakit, penting untuk mengenal setiap komponen dan fungsinya. Berikut adalah
komponen-komponen dasar yang harus ada dalam sebuah PC:
1.
Motherboard:
Fungsi: Ini
adalah "papan induk" atau sirkuit utama. Semua komponen lain, seperti
prosesor, RAM, dan kartu grafis, akan terpasang di sini. Motherboard berfungsi
sebagai penghubung dan pengatur komunikasi antar semua komponen.
2.
Processor
(CPU - Central Processing Unit):
Fungsi: Sering
disebut "otak" komputer. CPU adalah chip yang bertanggung jawab untuk
memproses semua perintah dan data. Kecepatan dan performa CPU sangat
memengaruhi kecepatan PC secara keseluruhan.
3.
RAM
(Random Access Memory):
Fungsi: RAM
adalah memori jangka pendek yang menyimpan data dari aplikasi yang sedang
berjalan. Semakin besar kapasitas RAM, semakin banyak aplikasi yang bisa kamu
jalankan secara bersamaan tanpa mengalami lag.
4.
Storage
(Penyimpanan):
Fungsi: Tempat
menyimpan semua data secara permanen, seperti sistem operasi, aplikasi,
dokumen, foto, dan video. Ada dua jenis utama:
§ HDD (Hard Disk Drive):
Penyimpanan tradisional yang menggunakan piringan magnetik. Lebih murah tapi
lebih lambat.
§ SSD (Solid State Drive):
Penyimpanan modern yang menggunakan chip memori. Jauh lebih cepat dan lebih
tahan guncangan daripada HDD.
5.
Power
Supply Unit (PSU):
Fungsi:
Mengubah arus listrik dari stopkontak menjadi arus yang sesuai untuk setiap
komponen di dalam PC. PSU adalah jantung kelistrikan komputer.
6.
GPU
(Graphics Processing Unit):
Fungsi: Sering
disebut kartu grafis. GPU bertanggung jawab untuk memproses dan menghasilkan
gambar yang ditampilkan di monitor. Sangat penting untuk bermain game
atau mengedit video.
7.
Casing:
Fungsi: Wadah
atau rumah untuk semua komponen PC. Casing berfungsi melindungi komponen dari
debu dan benturan fisik.
Memahami budaya K3LH dan fungsi setiap komponen
adalah langkah awal yang krusial sebelum memulai perakitan PC.
Kegiatan
Akhir (15 menit)
Merefleksi (Berkesadaran)
Pendidik
dan peserta didik didik merangkum materi K3LH dan perakitan PC. Pendidik
memberikan tugas untuk mencari tahu langkah-langkah instalasi sistem operasi.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Alat
yang berfungsi untuk melindungi komponen komputer dari pelepasan listrik statis
dari tubuh manusia saat perakitan adalah...
a. Kabel
data
b.
Gelang anti-statis
c.
Multimeter
d. Obeng
2.
Berikut
ini adalah salah satu tindakan yang paling tepat untuk menerapkan budaya
Ringkas (Seiri) saat merakit komputer...
a.
Membersihkan debu dari setiap komponen.
b.
Meletakkan obeng dan tang di tempat yang sudah ditentukan.
c.
Membuang atau menyingkirkan komponen yang tidak diperlukan.
d.
Memastikan semua alat berfungsi sebelum digunakan.
3.
Langkah
pertama dan paling penting yang harus dilakukan setelah semua komponen fisik
terpasang di dalam casing adalah...
a.
Menginstal aplikasi antivirus.
b.
Menginstal sistem operasi.
c.
Menginstal driver perangkat keras.
d.
Menghubungkan komputer ke internet.
4.
Jika
sebuah komputer tidak menampilkan gambar di layar setelah dirakit, kemungkinan
masalah yang paling sering terjadi adalah...
a.
Sistem operasi belum diinstal.
b. Kabel
daya monitor tidak terpasang.
c. Kartu
grafis atau RAM tidak terpasang dengan benar.
d. Hard
drive mengalami kerusakan.
5.
Proses
memformat partisi pada hard drive dilakukan dengan tujuan...
a.
Membagi ruang hard drive menjadi beberapa bagian.
b.
Menghapus semua data yang ada di dalamnya.
c.
Menyiapkan partisi untuk sistem file agar dapat diinstal sistem operasi.
d.
Menginstal driver hard drive.
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
mengapa penerapan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) sangat
penting dalam proses perakitan komputer.
2.
Apa yang
dimaksud dengan listrik statis dan mengapa bahaya ini menjadi perhatian utama
dalam perakitan komputer?
3.
Jelaskan
secara berurutan langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah perakitan fisik
selesai hingga komputer dapat digunakan (tahap instalasi software).
4.
Mengapa BIOS
(Basic Input/Output System) harus dikonfigurasi sebelum instalasi sistem
operasi? Jelaskan satu konfigurasi penting yang harus diubah.
5.
Dalam
proses perakitan, jika Pendidik menemukan sebuah komponen yang rusak, bagaimana
Pendidik akan menerapkan prinsip komunikasi K3LH? Jelaskan langkah-langkah yang
harus Pendidik ambil.
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
b
2.
c
3.
b
4.
c
5.
c
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa 5R menciptakan lingkungan
kerja yang aman, bersih, dan efisien, yang meminimalkan risiko kecelakaan dan
kerusakan komponen. |
20 |
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa listrik statis adalah
muatan listrik yang tidak bergerak. Bahaya ini bisa merusak komponen sensitif
(seperti motherboard dan RAM) secara permanen. |
20 |
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan urutan dengan benar: Instal
Sistem Operasi -> Instal Driver Perangkat Keras -> Instal Aplikasi
Pendukung. |
20 |
Soal 4 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa BIOS harus diatur agar
komputer mem-boot dari media instalasi (USB atau DVD). Contoh konfigurasi
penting adalah mengubah urutan boot. |
20 |
Soal 5 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan pentingnya melaporkan kerusakan
secara jujur dan segera kepada instruktur/atasan dan tidak mencoba
memperbaikinya sendiri jika tidak memiliki keahlian. |
20 |
Total Nilai: (Jumlah
jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
Pertemuan 13 - 16 : Instalasi Sistem Operasi
dan Troubleshooting
Kegiatan
Awal (15 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
Pendidik
mengulas materi sebelumnya dan meninjau tugas yang diberikan.
Kegiatan
Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1.
Instalasi OS: Peserta didik didik secara berkelompok
mempraktikkan instalasi sistem operasi (misalnya, Windows atau Linux) pada PC
yang telah dirakit.
2.
Konfigurasi Dasar: Peserta
didik didik melakukan konfigurasi dasar setelah instalasi, seperti mengatur driver,
username, dan password.
3.
Troubleshooting Dasar: Pendidik
memberikan skenario masalah sederhana (misalnya, PC tidak menyala, instalasi
gagal) dan peserta didik didik mencoba menemukan solusinya.
4.
Kecakapan Kerja: Pendidik
memberikan umpan balik tentang komunikasi dan kerja sama dalam kelompok selama
proses instalasi dan troubleshooting.
Materi Instalasi Sistem
Operasi dan Troubleshooting
1. Instalasi Sistem Operasi
Sistem
Operasi (OS) adalah perangkat lunak utama yang mengelola
semua sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Tanpa OS,
komputer tidak akan bisa berfungsi. Proses instalasi OS adalah langkah penting
setelah merakit PC.
Tahap
Persiapan:
·
Media
Instalasi: Siapkan media instalasi, bisa berupa USB flash
drive atau DVD, yang berisi installer sistem operasi (misalnya,
Windows, Linux, atau macOS). Pastikan media ini sudah dibuat (bootable)
dengan benar.
·
Konektivitas:
Pastikan semua kabel komponen terpasang dengan benar dan tidak ada yang
longgar.
·
Konfigurasi
BIOS/UEFI: Masuk ke menu BIOS atau UEFI (biasanya dengan
menekan tombol F2, Del, F10 saat PC pertama kali menyala). Ubah urutan boot
agar komputer memprioritaskan media instalasi yang kamu gunakan (USB atau DVD)
sebagai perangkat pertama yang akan dibaca.
Tahap
Instalasi:
1.
Booting:
Nyalakan ulang komputer. Jika BIOS sudah dikonfigurasi dengan benar, komputer
akan membaca media instalasi dan memulai proses instalasi OS.
2.
Pemilihan
Bahasa dan Zona Waktu: Ikuti instruksi di layar untuk memilih bahasa,
format waktu, dan jenis keyboard yang sesuai.
3.
Partisi
dan Format: Ini adalah langkah krusial. Kamu akan diminta
untuk memilih hard drive atau SSD yang akan digunakan.
o Partisi: Proses
membagi ruang penyimpanan menjadi beberapa bagian logis. Misalnya, partisi C
untuk OS dan partisi D untuk data pribadi.
o Format: Proses
menyiapkan partisi yang dipilih agar dapat digunakan oleh sistem operasi. Ini
akan menghapus semua data yang ada di dalamnya.
4.
Proses
Instalasi: Tunggu hingga proses instalasi selesai.
Komputer mungkin akan menyala ulang beberapa kali secara otomatis. Jangan cabut
media instalasi sampai proses selesai.
2. Troubleshooting Dasar
Troubleshooting adalah
proses identifikasi dan perbaikan masalah pada perangkat keras atau perangkat
lunak. Berikut adalah beberapa masalah umum yang sering terjadi saat instalasi
atau setelah perakitan, beserta solusinya.
Masalah
1: Komputer Tidak Menyala (No Power)
·
Penyebab: Kabel
listrik tidak terpasang dengan benar, sakelar PSU (Power Supply Unit) belum
dinyalakan, atau ada masalah dengan komponen internal.
·
Solusi:
1.
Pastikan
kabel daya dari PSU ke stopkontak terpasang kuat.
2.
Periksa
sakelar ON/OFF di belakang PSU dan pastikan dalam posisi ON.
3.
Periksa
koneksi kabel daya internal (kabel 24-pin dan 8-pin) ke motherboard.
Masalah
2: Komputer Menyala tetapi Tidak Ada Tampilan (No Display)
·
Penyebab: RAM
atau kartu grafis (GPU) tidak terpasang dengan benar.
·
Solusi:
1.
Matikan
komputer dan cabut kabel daya.
2.
Cabut
dan pasang kembali RAM atau GPU dengan benar. Pastikan slot terkunci rapat.
3.
Cek
koneksi kabel monitor dari PC ke monitor.
Masalah
3: Instalasi OS Gagal di Tengah Jalan
·
Penyebab: Media
instalasi rusak, hard drive bermasalah, atau BIOS belum dikonfigurasi
dengan benar.
·
Solusi:
1.
Buat
ulang media instalasi (USB bootable) dan pastikan file instalasi tidak
rusak.
2.
Coba
format ulang partisi yang akan digunakan.
3.
Periksa
kembali konfigurasi BIOS/UEFI dan pastikan urutan boot sudah benar.
Masalah
4: Perangkat Keras Tidak Terdeteksi Setelah Instalasi
·
Penyebab: Driver
perangkat keras belum diinstal.
·
Solusi:
1.
Setelah
instalasi OS selesai, segera instal driver untuk setiap komponen (kartu grafis,
chipset, suara, dll.) dari situs web produsen.
2. Driver adalah jembatan yang memungkinkan OS berkomunikasi dengan perangkat keras. Tanpa driver yang tepat, komponen tidak akan berfungsi optimal.
Kegiatan
Akhir (15 menit)
Merefeksi
(Berkesadaran)
Pendidik
dan peserta didik didik merangkum tahapan instalasi OS.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A: Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Fungsi
utama dari BIOS/UEFI dalam proses instalasi sistem operasi adalah...
a. Untuk
mempartisi dan memformat hard drive.
b. Untuk mengubah urutan boot agar
komputer membaca media instalasi terlebih dahulu.
c. Untuk
menginstal driver perangkat keras yang dibutuhkan.
d. Untuk
mengunduh file instalasi dari internet.
2.
Jika
komputer menyala, tetapi tidak ada tampilan di monitor, kemungkinan penyebab
masalahnya adalah...
a.
Sistem operasi belum diinstal.
b. Kabel
daya monitor tidak terpasang.
c. Kartu
grafis atau RAM tidak terpasang dengan benar.
d. Hard
drive mengalami kerusakan.
3.
Apa
perbedaan antara mempartisi dan memformat hard drive dalam proses instalasi
sistem operasi?
a. Mempartisi adalah membagi ruang, sedangkan
memformat adalah menghapus semua data.
b. Mempartisi adalah menyiapkan sistem file,
sedangkan memformat adalah membagi ruang.
c. Mempartisi adalah proses membagi ruang
penyimpanan, sedangkan memformat adalah proses menyiapkan partisi untuk sistem
file.
d. Kedua
proses tersebut sama dan tidak memiliki perbedaan fungsi.
4.
Jika
instalasi sistem operasi gagal di tengah jalan, apa yang harus Pendidik lakukan
pertama kali?
a.
Mengganti hard drive dengan yang baru.
b.
Membawa komputer ke pusat servis.
c.
Membuat ulang media instalasi (bootable) dan mencoba lagi.
d.
Menginstal sistem operasi dari sumber yang berbeda.
5.
Mengapa
driver perangkat keras harus diinstal setelah sistem operasi selesai dipasang?
a.
Karena driver dapat meningkatkan kecepatan prosesor.
b. Untuk memungkinkan sistem operasi
berkomunikasi dan memanfaatkan semua fitur dari perangkat keras.
c.
Karena driver dapat menghapus virus dari komputer.
d. Agar
komputer bisa terhubung ke internet.
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
secara berurutan langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah perakitan fisik
selesai hingga komputer dapat digunakan (tahap instalasi software).
2.
Apa yang
dimaksud dengan no display (tidak ada tampilan) pada monitor setelah
merakit PC dan sebutkan dua kemungkinan penyebab yang paling umum terjadi.
3.
Jelaskan
mengapa konfigurasi BIOS/UEFI adalah langkah yang sangat krusial dalam proses
instalasi sistem operasi.
4.
Selain no
display, sebutkan dua masalah umum lain yang sering terjadi saat instalasi
OS dan jelaskan solusi dasar untuk mengatasinya.
5.
Menurut Pendidik,
mengapa seorang teknisi harus memahami proses partisi dan format pada hard
drive, dan bukan hanya sekadar mengklik "Next" saat instalasi?
Kunci Jawaban dan Rubrik
Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1. b.
2. c.
3. c..
4. c.
5. b.
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan urutan dengan benar: Mengatur
BIOS/UEFI, memasukkan media instalasi, mempartisi dan memformat hard drive,
mengikuti proses instalasi, dan terakhir menginstal driver. |
20 |
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa no display adalah
kondisi di mana monitor tidak menampilkan gambar meskipun komputer menyala.
Menyebutkan dua penyebab utama seperti RAM atau kartu grafis yang tidak
terpasang sempurna. |
20 |
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa BIOS/UEFI adalah langkah
krusial karena ia mengatur perangkat mana yang akan menjadi prioritas boot.
Tanpa konfigurasi yang benar, komputer tidak akan bisa memulai instalasi dari
USB atau DVD. |
20 |
Soal 4 |
Jawaban
Lengkap: Menyebutkan dua masalah lain (misalnya,
komputer stuck di logo, instalasi gagal karena hard drive tidak
terdeteksi) dan memberikan solusi yang relevan. |
20 |
Soal 5 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa pemahaman ini penting
untuk mengelola ruang penyimpanan secara efisien, menghindari kesalahan
(seperti menghapus partisi yang salah), dan membuat struktur partisi yang
sesuai dengan kebutuhan (misalnya, partisi terpisah untuk OS dan data). |
20 |
Total Nilai: (Jumlah
jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
Pertemuan 17 - 20 : Konfigurasi Dasar Router
dan Switch
Kegiatan
Awal (15 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
Pendidik
mengulas materi instalasi OS dan meninjau tugas yang diberikan.
Kegiatan Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1.
Pengenalan
Router & Switch: Pendidik menjelaskan perbedaan fungsi router
dan switch serta peran masing-masing dalam jaringan.
2.
Praktik Konfigurasi Router:
Menggunakan simulasi (Cisco Packet Tracer) atau perangkat nyata, peserta didik
didik mempraktikkan konfigurasi dasar router:
a. Login ke
perangkat.
b. Mengatur
IP address pada interface.
c. Melakukan
static routing agar dua jaringan berbeda dapat terhubung.
Materi Konfigurasi Dasar Router
dan Switch
Router dan switch adalah perangkat penting dalam jaringan komputer. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan membutuhkan konfigurasi dasar agar dapat bekerja dengan baik.
1. Konfigurasi Dasar Switch
Switch berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN). Tugas utamanya adalah meneruskan data ke perangkat yang dituju berdasarkan alamat MAC (Media Access Control) dari perangkat tersebut.
Tujuan Konfigurasi Switch
· Mengamankan akses ke switch.
· Memberikan nama yang mudah dikenali.
· Mengatur Virtual Local Area Network (VLAN) untuk memisahkan jaringan.
Langkah-langkah Konfigurasi
1. Akses Terminal: Sambungkan komputer ke switch menggunakan kabel konsol dan terminal emulator (seperti PuTTY atau Tera Term).
2. Mode Pengguna (User EXEC Mode):
Saat pertama kali terhubung, kamu akan berada di mode ini. Tampilannya
biasanya seperti Switch>
.
3. Mode Privileged EXEC:
o Ketik enable
untuk masuk ke mode ini. TPendidik >
akan berubah menjadi #
.
o Tampilan: Switch#
4. Mode Konfigurasi Global:
o Ketik configure terminal
atau conf t
untuk masuk ke mode
konfigurasi.
o Tampilan: Switch(config)#
5. Konfigurasi Awal:
o Beri Nama Switch: hostname
[nama-switch]
Contoh: hostname
SWITCH-LAB
o Amankan Mode Privileged:
§ enable secret [password]
§ Contoh: enable secret cisco123
o Amankan Akses Konsol:
§ line console 0
§ password [password]
§ login
§ Contoh: password
consolepass
o Simpan Konfigurasi:
§ Kembali ke mode Privileged EXEC (end
atau exit
).
§ Ketik copy running-config startup-config
atau write memory
.
2. Konfigurasi Dasar Router
Router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang berbeda. Tugas utamanya adalah meneruskan data antar jaringan berdasarkan alamat IP (Internet Protocol).
Tujuan Konfigurasi Router
· Memberikan nama yang mudah dikenali.
· Mengamankan akses.
· Mengatur alamat IP pada setiap interface (port).
· Mengaktifkan interface.
Langkah-langkah Konfigurasi
1. Akses Terminal: Sambungkan komputer ke router menggunakan kabel konsol.
2. Mode Pengguna (User EXEC Mode):
o Tampilan: Router>
3. Mode Privileged EXEC:
o Ketik enable
.
o Tampilan: Router#
4. Mode Konfigurasi Global:
o Ketik configure terminal
atau conf t
.
o Tampilan: Router(config)#
5. Konfigurasi Awal:
o Beri Nama Router: hostname
[nama-router]
Contoh: hostname
ROUTER-UTAMA
o Amankan Akses: Sama
seperti switch, gunakan enable secret
dan line console 0
.
o Konfigurasi Interface (Port):
§ Masuk ke interface: interface
[tipe-interface] [nomor-interface]
§ Contoh: interface
GigabitEthernet0/0
§ Beri Alamat IP: ip address
[alamat-ip] [subnet-mask]
§ Contoh: ip address
192.168.1.1 255.255.255.0
§ Aktifkan Interface: no
shutdown
§ Keluar dari interface: exit
o Simpan Konfigurasi:
§ Kembali ke mode Privileged EXEC (end
atau exit
).
§ Ketik copy running-config startup-config
atau write memory
.
Memahami konfigurasi dasar ini adalah langkah awal yang penting untuk membangun dan mengelola jaringan komputer yang aman dan efisien.
Kegiatan
Akhir (15 menit)
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
dan peserta didik didik merangkum perbedaan dan fungsi konfigurasi router serta
switch. Pendidik memberikan tugas untuk membuat skema jaringan sederhana.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A: Pilihan Ganda
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Perintah apa yang digunakan untuk masuk dari User EXEC Mode ke Privileged EXEC Mode pada perangkat Cisco?
a. configure terminal
b. exit
c. enable
d. show running-config
2.
Dalam
konfigurasi router, perintah no
shutdown
digunakan untuk tujuan apa?
a. Untuk mematikan router.
b. Untuk menonaktifkan konfigurasi yang sedang berjalan.
c. Untuk mengaktifkan atau menyalakan kembali antarmuka (port) router.
d. Untuk menghapus konfigurasi pada antarmuka.
3. Fungsi utama dari sebuah switch dalam jaringan adalah untuk...
a. Menghubungkan jaringan yang berbeda
(misalnya, jaringan lokal ke internet).
b. Meneruskan data ke perangkat tujuan berdasarkan alamat MAC.
c. Memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat.
d. Mengamankan jaringan dari serangan eksternal.
4. Langkah yang benar untuk menyimpan konfigurasi router atau switch yang sedang berjalan (running-config) ke memori non-volatile (startup-config) adalah...
a. Router(config)# write
b. Router# save config
c. Router# copy running-config
startup-config
d. Router# show startup-config
5. Jika sebuah interface pada router sudah diberi alamat IP tetapi tidak dapat berkomunikasi, penyebab yang paling mungkin adalah...
a. Perintah no
shutdown
belum diberikan.
b. Subnet mask yang digunakan tidak valid.
c. Kabel yang terhubung ke interface tersebut rusak.
d. Alamat IP yang diberikan adalah alamat broadcast.
Bagian B: Soal Esai
Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1. Jelaskan perbedaan paling mendasar antara router dan switch dari segi fungsi dan alamat yang digunakan untuk meneruskan data.
2.
Jelaskan
mengapa penting untuk memberikan perintah enable secret
saat mengkonfigurasi
router atau switch.
3. Dalam konfigurasi router, jelaskan mengapa kita harus masuk ke mode interface terlebih dahulu sebelum memberikan alamat IP.
4.
Jelaskan apa
yang dimaksud dengan startup-config
dan running-config
pada perangkat Cisco. Mengapa kita perlu menyimpan konfigurasi?
5. Sebutkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaktifkan sebuah interface pada router dari awal (misalnya, dari mode konfigurasi global).
Kunci Jawaban dan Rubrik
Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1. c
2. c
3. b
4. c
5. a
Kunci Jawaban Esai
1. Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang berbeda dan meneruskan data berdasarkan alamat IP. Sementara switch berfungsi untuk menghubungkan perangkat dalam satu jaringan lokal dan meneruskan data berdasarkan alamat MAC.
2.
Penting untuk
memberikan perintah enable
secret
agar akses ke mode privileged EXEC
(ditPendidiki dengan #
) tidak bisa diakses oleh orang yang tidak berwenang, sehingga
konfigurasi perangkat lebih aman.
3. Kita harus masuk ke mode interface karena alamat IP adalah properti dari sebuah port atau interface fisik. Dengan masuk ke mode interface, kita memberitahu router bahwa kita akan mengkonfigurasi port spesifik tersebut, bukan seluruh router secara global.
4.
running-config
adalah konfigurasi
yang sedang berjalan di memori RAM, yang akan hilang jika perangkat mati. startup-config
adalah konfigurasi
yang tersimpan di memori non-volatile (NVRAM) dan akan dibaca saat perangkat
dinyalakan. Penting untuk menyimpan konfigurasi agar perubahan tidak hilang
saat perangkat dimatikan atau reboot.
5. Langkah-langkahnya adalah:
o Router(config)# interface
[tipe-interface] [nomor-interface]
o Router(config-if)# ip address
[alamat-ip] [subnet-mask]
o Router(config-if)# no
shutdown
Pertemuan 21 - 24 : Virtualisasi dan
Konfigurasi Server
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
Kegiatan
Awal (15 menit)
Pendidik
mengulas materi sebelumnya dan meninjau skema jaringan yang dibuat peserta
didik didik.
Kegiatan
Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
a.
Konsep Virtualisasi: Pendidik
menjelaskan konsep virtualisasi dan manfaatnya. Peserta didik didik membuat dan
mengoperasikan mesin virtual di PC mereka.
b.
Pengenalan Server: Pendidik
menjelaskan fungsi server dan jenis-jenisnya (web server, file server, dsb.).
Materi Virtualisasi
dan Konfigurasi Server
1. Konsep
Dasar Virtualisasi
Virtualisasi adalah
teknologi yang memungkinkan kita untuk menjalankan beberapa sistem operasi atau
aplikasi di atas satu perangkat keras fisik. Dengan kata lain, virtualisasi
menciptakan versi "virtual" dari sumber daya fisik, seperti server,
penyimpanan, dan jaringan.
Cara
Kerja Virtualisasi
Virtualisasi
dilakukan oleh sebuah perangkat lunak yang disebut Hypervisor.
Hypervisor bertindak sebagai manajer, yang membagi sumber daya fisik dari host
server (server utama) dan mengalokasikannya ke mesin virtual (VM) atau
sistem operasi tamu.
Ada dua
jenis Hypervisor:
·
Tipe 1
(Bare-Metal): Hypervisor ini diinstal langsung di atas
perangkat keras fisik. Contohnya: VMware ESXi, Microsoft Hyper-V, dan Citrix
XenServer. Tipe ini lebih efisien dan sering digunakan di pusat data (data
center).
·
Tipe 2
(Hosted): Hypervisor ini diinstal di atas sistem operasi
yang sudah ada. Contohnya: Oracle VirtualBox dan VMware Workstation. Tipe ini
lebih cocok untuk penggunaan personal atau pengujian.
Keuntungan Virtualisasi
·
Efisiensi
Biaya: Mengurangi kebutuhan akan banyak server
fisik, sehingga menghemat biaya listrik, pendinginan, dan perawatan.
·
Skalabilitas: Mudah
untuk menambah atau mengurangi sumber daya (RAM, CPU) untuk VM sesuai
kebutuhan.
·
Manajemen
yang Mudah: Memudahkan administrasi, pencadangan, dan
pemulihan sistem.
·
Isolasi: Setiap
VM berjalan secara independen, jadi jika satu VM mengalami masalah, VM lain
tidak akan terpengaruh.
2.
Konfigurasi Server
Server
adalah komputer yang menyediakan layanan atau sumber daya untuk komputer lain
(klien) dalam sebuah jaringan. Konfigurasi server adalah proses menyiapkan
perangkat lunak dan layanan agar dapat berfungsi dengan baik.
Jenis-jenis
Server Berdasarkan Fungsinya
·
Web
Server: Menyimpan dan menyajikan halaman web. Contoh
perangkat lunaknya: Apache, NGINX, atau Microsoft IIS.
·
File
Server: Menyediakan penyimpanan terpusat untuk berbagi
file dalam jaringan. Contoh: server yang menjalankan layanan SMB (Server
Message Block) atau NFS (Network File System).
·
Database
Server: Menyediakan layanan basis data untuk aplikasi.
Contoh: MySQL, PostgreSQL, atau SQL Server.
·
DHCP
Server (Dynamic Host Configuration Protocol):
Memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke
jaringan.
·
DNS
Server (Domain Name System): Menerjemahkan nama domain yang mudah diingat
(misalnya, google.com
) menjadi alamat IP yang bisa dibaca oleh
komputer.
Langkah-langkah Konfigurasi Dasar Server
1.
Instalasi
Sistem Operasi: Pilih OS server yang sesuai (misalnya, Windows
Server, Ubuntu Server, atau CentOS) dan instal di server fisik atau VM.
2.
Konfigurasi
Jaringan: Berikan alamat IP statis pada server agar
mudah diakses.
3.
Instalasi
Layanan Server: Instal perangkat lunak yang sesuai dengan
fungsi server yang diinginkan (misalnya, instal Apache untuk menjadi web
server).
4.
Konfigurasi
Keamanan: Terapkan langkah-langkah keamanan seperti firewall,
otentikasi, dan enkripsi.
5. Pengujian: Lakukan pengujian untuk memastikan server berfungsi dengan benar dan dapat diakses oleh klien.
Kegiatan
Akhir (15 menit):
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
bersama peserta didik didik merangkum seluruh materi dari 8 pertemuan. Pendidik
memberikan motivasi dan penutup.
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kriteria Penilaian:
Nama Peserta Didik : ...........................................
Kelas :
...........................................
Tanggal : ...........................................
Tujuan Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan pembelajaran, peserta
didik didik diharapkan mampu:
1.
Merakit
komponen komputer dengan benar dan aman.
2.
Melakukan
instalasi sistem operasi (misalnya Windows atau Linux).
3.
Mengidentifikasi
dan mengatasi masalah sederhana (troubleshooting) yang terjadi selama
perakitan atau instalasi.
Bagian 1:
Perakitan Komputer
Alat dan Bahan:
·
Komponen-komponen
komputer: Motherboard, Prosesor (CPU), RAM, Hard Disk/SSD, Casing, Power Supply,
VGA Card (jika ada), DVD-ROM (jika ada).
·
Obeng
plus dan obeng minus.
·
Kabel
SATA dan kabel Power.
·
Pasta
termal.
·
Gelang
anti-statis (jika tersedia).
Langkah-langkah Kegiatan:
1.
Persiapan:
o Siapkan semua komponen di atas meja kerja yang
bersih.
o Gunakan gelang anti-statis untuk mencegah
kerusakan komponen akibat listrik statis.
2.
Pemasangan
Prosesor (CPU):
o Buka tuas pengunci pada socket prosesor
di motherboard.
o Pasang prosesor dengan hati-hati, pastikan
posisi pin sudah sesuai dengan tPendidik yang ada.
o Tutup kembali tuas pengunci.
o Oleskan pasta termal secukupnya di atas
permukaan prosesor.
3.
Pemasangan
Heatsink:
o Pasang heatsink di atas prosesor.
o Pastikan heatsink terpasang kuat dan kencangkan
sekrupnya.
o Hubungkan kabel power kipas heatsink
ke pin CPU_FAN pada motherboard.
4.
Pemasangan
RAM:
o Buka tuas pengunci pada slot RAM.
o Pasang modul RAM, tekan hingga tuas pengunci
kembali ke posisi semula.
5.
Pemasangan
Motherboard:
o Masukkan motherboard ke dalam casing.
o Pasang sekrup pengunci di setiap sudut
motherboard.
6.
Pemasangan
Power Supply:
o Letakkan power supply di tempatnya pada casing.
o Hubungkan kabel-kabel dari power supply
ke motherboard, hard disk, dan komponen lainnya.
7.
Pemasangan
Hard Disk/SSD:
o Pasang hard disk/SSD di casing.
o Hubungkan kabel SATA dari hard disk ke
motherboard.
o Hubungkan kabel power dari power
supply ke hard disk.
8.
Pemasangan
Komponen Tambahan (jika ada):
Pasang VGA Card atau DVD-ROM.
9.
Kabeling:
Hubungkan
kabel-kabel kecil dari panel depan casing (tombol power, reset,
lampu indikator) ke pin yang sesuai pada motherboard.
10.
Finalisasi:
o Periksa kembali semua koneksi dan pastikan
semuanya terpasang dengan benar.
o Tutup casing dengan rapi.
Tugas:
·
Dokumentasikan
setiap langkah perakitan dengan foto atau deskripsi singkat.
·
Buatlah
daftar komponen yang Pendidik rakit beserta spesifikasinya.
·
Identifikasi
satu kendala yang mungkin terjadi saat perakitan dan jelaskan cara
mengatasinya.
Langkah Kerja
Langkah 1: Persiapan Komponen
- Keluarkan semua komponen dari kotaknya dan letakkan di area kerja yang
bersih.
- Isi tabel berikut untuk mencatat spesifikasi komponen yang Pendidik
gunakan.
Komponen |
Merek |
Model |
Spesifikasi |
Motherboard |
|||
Prosesor (CPU) |
|||
RAM |
|||
Penyimpanan |
|||
PSU |
|||
Kartu Grafis |
Langkah 2: Pemasangan Komponen Dasar pada Motherboard
- Buka tuas soket CPU pada motherboard.
- Pasang CPU ke soket dengan hati-hati, pastikan posisi pinnya sesuai
(lihat tPendidik panah pada CPU dan soket). Kunci kembali tuas soket.
- Oleskan termal pasta tipis dan merata di permukaan CPU.
- Pasang pendingin CPU di atasnya, kencangkan dengan obeng hingga
stabil.
- Pasang modul RAM pada slot yang tersedia. Pastikan terpasang dengan
benar (biasanya ditPendidiki dengan bunyi "klik").
Langkah 3: Pemasangan Motherboard dan PSU ke Casing
- Siapkan casing dan letakkan pelat I/O (I/O shield) motherboard di lubang
belakang casing.
- Letakkan motherboard ke dalam casing dengan hati-hati, lalu kencangkan
dengan baut.
- Pasang PSU pada tempatnya di casing (atas atau bawah), lalu kencangkan
dengan baut.
- Hubungkan kabel daya utama 24-pin dan 4/8-pin dari PSU ke motherboard.
Langkah 4: Pemasangan Penyimpanan dan Kartu Grafis
- Pasang SSD/HDD pada drive bay yang tersedia di casing.
Kencangkan dengan baut.
- Hubungkan kabel data SATA dari penyimpanan ke motherboard dan kabel
daya dari PSU.
- Jika menggunakan kartu grafis, pasang pada slot PCIe di motherboard.
Kencangkan dengan baut.
- Hubungkan kabel daya tambahan dari PSU ke kartu grafis (jika
diperlukan).
Langkah 5: Pengaturan Kabel dan Uji Coba
- Hubungkan kabel-kabel dari panel depan casing (power switch, reset
switch, USB, audio) ke motherboard. Periksa manual motherboard untuk
memastikan posisi yang benar.
- Susun kabel-kabel di dalam casing agar terlihat rapi dan tidak
mengganggu aliran udara (cable management).
- Setelah semua terpasang, colokkan kabel power dan nyalakan komputer.
Amati apakah kipas berputar dan lampu indikator menyala. Jika ya, berarti
perakitan berhasil.
Bagian 2:
Instalasi Sistem Operasi
Alat dan Bahan:
·
Komputer
yang sudah dirakit.
·
Flash
drive atau DVD instalasi sistem operasi.
·
Lisensi
(product key) sistem operasi (jika diperlukan).
Langkah-langkah Kegiatan:
1.
Nyalakan
komputer dan masuk ke BIOS (Basic Input/Output System).
2.
Atur boot
priority agar komputer melakukan booting dari flash drive
atau DVD instalasi.
3.
Simpan
pengaturan BIOS dan restart komputer.
4.
Ikuti
petunjuk di layar untuk memulai proses instalasi sistem operasi.
5.
Pilih
bahasa, zona waktu, dan format mata uang.
6.
Pilih
partisi hard disk yang akan digunakan untuk instalasi.
7.
Tunggu
hingga proses instalasi selesai. Komputer akan restart beberapa kali.
8.
Setelah
instalasi selesai, lakukan konfigurasi awal seperti membuat akun pengguna.
9.
Instal driver
yang diperlukan untuk komponen-komponen komputer (misalnya driver VGA, audio,
dan LAN).
Tugas:
·
Tuliskan
langkah-langkah yang paling krusial selama proses instalasi sistem operasi.
·
Jelaskan
mengapa instalasi driver sangat penting setelah instalasi sistem
operasi.
Bagian 3: Troubleshooting
Sederhana
Studi Kasus: Pendidik
telah selesai merakit komputer dan mencoba menyalakannya, tetapi monitor tidak
menampilkan gambar (layar kosong).
Tugas:
1.
Identifikasi
Masalah: Berdasarkan masalah di atas, tuliskan beberapa
kemungkinan penyebabnya.
2.
Solusi:
Jelaskan langkah-langkah yang akan Pendidik lakukan untuk mengatasi masalah
tersebut, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
3.
Kesimpulan:
Tuliskan kesimpulan tentang pentingnya melakukan troubleshooting dalam
dunia perakitan dan instalasi komputer.
Soal Latihan
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
1.
Mengapa
penting untuk menggunakan gelang anti-statis (anti-static wrist strap) saat
merakit komputer?
a. Untuk
mencegah tersetrum listrik dari komponen.
b. Agar
tangan tidak licin saat memegang komponen.
c. Untuk mencegah kerusakan komponen akibat
pelepasan listrik statis dari tubuh.
d. Agar
komponen tidak berdebu saat dipasang.
2.
Mpeserta
didikah dari tindakan berikut yang termasuk dalam prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) saat bekerja di ruang perakitan komputer?
a.
Meletakkan alat-alat berantakan di lantai.
b.
Membiarkan kabel berserakan di sekitar meja kerja.
c.
Menggunakan alas kaki tertutup untuk menghindari cedera.
d.
Merakit komputer tanpa penerangan yang cukup.
3.
Setelah
semua komponen fisik terpasang di dalam casing, langkah pertama yang harus
dilakukan dalam proses instalasi software adalah...
a.
Menginstal aplikasi Microsoft Office.
b.
Menginstal driver perangkat keras.
c.
Mempartisi hard drive.
d.
Menginstal sistem operasi.
4.
Saat
menginstal sistem operasi dari USB drive, urutan boot di BIOS harus diatur
agar...
a. Hard
drive menjadi prioritas utama.
b.
CD-ROM drive menjadi prioritas utama.
c. USB
drive menjadi prioritas utama.
d.
Jaringan menjadi prioritas utama.
5.
Setelah
sistem operasi berhasil terinstal, langkah selanjutnya yang sangat krusial
untuk memastikan semua perangkat keras berfungsi dengan baik adalah...
a.
Menginstal game dan aplikasi hiburan.
b.
Menghubungkan komputer ke internet.
c.
Menginstal antivirus.
d.
Menginstal driver perangkat keras.
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
mengapa aspek K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup) sangat
penting dalam proses perakitan komputer. Sebutkan satu contoh risiko dan cara
mencegahnya.
2.
Jelaskan
secara berurutan langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah perakitan fisik
selesai hingga komputer siap digunakan (tahap instalasi software).
3.
Dalam
proses instalasi software, apa yang terjadi jika Pendidik lupa menginstal
driver untuk kartu grafis? Jelaskan dampak yang akan terjadi pada penggunaan
komputer.
4.
Apa
perbedaan antara mempartisi hard drive dan memformat partisi? Mengapa kedua
langkah ini penting dalam proses instalasi sistem operasi?
5.
Sebutkan
dua contoh masalah yang bisa terjadi jika prosedur K3 tidak diterapkan dengan
benar saat merakit komputer.
Kunci
Jawaban dan Format Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c
2.
c
3.
d
4.
c
5.
d
Rubrik Penilaian Esai
Penilaian akan diberikan berdasarkan
kelengkapan dan ketepatan jawaban.
·
Soal 1
(K3LH):
o Nilai 20:
Menjelaskan pentingnya K3LH untuk keamanan diri dan perangkat. Memberikan
contoh risiko (misalnya, cedera dari alat tajam) dan cara pencegahannya
(misalnya, menggunakan alat dengan benar).
o Nilai 10: Jawaban
kurang spesifik atau hanya menyebutkan salah satu aspek (risiko atau
pencegahan).
o Nilai 0: Jawaban
salah atau tidak relevan.
·
Soal 2
(Urutan Instalasi):
o Nilai 20:
Menjelaskan urutan dengan benar: Instal Sistem Operasi -> Instal Driver
Perangkat Keras -> Instal Aplikasi Dasar.
o Nilai 10: Urutan
tidak lengkap atau ada langkah yang salah.
o Nilai 0: Jawaban
salah atau tidak relevan.
·
Soal 3
(Dampak Driver):
o Nilai 20:
Menjelaskan dengan benar bahwa tampilan layar akan bermasalah (resolusi rendah,
ikon besar) karena sistem operasi menggunakan driver stPendidikr. Menjelaskan
bahwa fitur-fitur canggih (misalnya, akselerasi grafis untuk game) tidak akan
berfungsi.
o Nilai 10: Hanya
menyebutkan masalah resolusi tanpa penjelasan lebih lanjut.
o Nilai 0: Jawaban
salah atau tidak relevan.
·
Soal 4
(Partisi vs. Format):
o Nilai 20:
Menjelaskan bahwa partisi adalah proses membagi hard drive menjadi beberapa
bagian logis, sementara format adalah proses menyiapkan partisi tersebut untuk
penyimpanan data dengan membuat sistem file. Menjelaskan pentingnya keduanya
untuk organisasi data dan kesiapan instalasi OS.
o Nilai 10: Hanya
menjelaskan salah satu konsep dengan benar.
o Nilai 0: Jawaban
salah atau tidak relevan.
·
Soal 5
(Masalah K3):
o Nilai 20:
Menyebutkan dua masalah yang relevan, seperti kerusakan komponen akibat listrik
statis dan cedera fisik dari alat kerja atau kabel yang berantakan.
o Nilai 10: Hanya
menyebutkan satu masalah yang relevan.
o Nilai 0: Jawaban
salah atau tidak relevan.
Total Nilai: Nilai
Pilihan Ganda (jumlah benar x 10) + Total Nilai Esai (maksimal 100).
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Teknik
Komputer Jaringan dan Telekomunikasi
Program
Keahlian : Teknik
Komputer dan Jaringan
Konsentrasi
Keahlian : Teknik Komputer
dan Jaringan
Fase/Kelas
: E/X
Semester
: 2 (Dua)
Alokasi
Waktu : 24
pertemuan ( 1 JP (@ 45 Menit))
Elemen : Penggunaan alat ukur
Nama Penyusun :
Ace Komala, S.Kom
A. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran
Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. Desain Pembelajaran
·
Aspek
Pengetahuan: Peserta didik didik mampu menjelaskan fungsi
dari multimeter, membedakan jenis-jenisnya (analog dan digital),
serta memahami prosedur keselamatan kerja dalam menggunakannya.
·
Aspek Keterampilan: Peserta
didik didik mampu mengoperasikan multimeter untuk mengukur besaran
listrik (tegangan, arus, dan hambatan) pada komponen komputer atau rangkaian
sederhana dengan benar.
·
Aspek Sikap: Peserta didik didik menunjukkan sikap teliti,
hati-hati, dan bertanggung jawab saat menggunakan alat ukur serta mengikuti
prosedur keselamatan yang ditetapkan.
C. Model Pembelajaran:
·
Hands-on Learning, yang
menekankan pada praktik langsung untuk mengasah keterampilan.
·
Discovery Learning, di
mana peserta didik didik akan belajar dari eksplorasi dan percobaan.
D. Rencana
Asesmen Pembelajaran
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur pengetahuan awal peserta didik didik
tentang alat ukur.
Bentuk: Pertanyaan lisan singkat, seperti
"Pernahkah kalian melihat alat untuk mengukur tegangan listrik? Apa
namanya?" atau "Mengapa kita harus berhati-hati saat menyentuh
listrik?"
2. Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)
Tujuan: Memantau pemahaman dan keterampilan peserta
didik didik selama proses praktik.
Bentuk:
·
Penilaian Sikap:
Observasi Pendidik terhadap kedisiplinan dan kehati-hatian peserta didik didik
saat menggunakan alat.
·
Penilaian Keterampilan:
Menggunakan
daftar cek (checklist) untuk menilai setiap tahapan yang dilakukan peserta
didik didik, mulai dari kalibrasi alat hingga pembacaan hasil.
Peserta
didik didik mampu mengoperasikan multimeter analog dan digital untuk
mengukur tegangan DC/AC, arus DC/AC, dan hambatan. Peserta didik didik juga
mampu menganalisis hasil pengukuran untuk mendeteksi kondisi komponen.
·
Penilaian Pengetahuan: Tanya
jawab saat praktik untuk memastikan peserta didik didik memahami mengapa mereka
melakukan setiap langkah.
3. Asesmen Sumatif (Setelah Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur pencapaian akhir peserta didik didik.
Bentuk:
·
Penilaian Keterampilan (Tes Praktik): Peserta
didik didik diberi tugas untuk mengukur nilai resistor, tegangan baterai, dan
arus pada rangkaian sederhana. Penilaian didasarkan pada ketepatan prosedur dan
akurasi hasil pengukuran.
·
Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis): Soal
esai singkat tentang:
"Jelaskan
perbedaan cara membaca skala pada multimeter analog dan digital!"
"Mengapa
kita harus mengatur knob selektor pada posisi yang tepat sebelum mengukur?
D. Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)
Pertemuan 1 - 3: Dasar Alat Ukur
Kegiatan Awal (15 menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1. Pembukaan (Apersepsi): Pendidik
membuka kelas dengan salam dan menayangkan gambar atau video tentang berbagai
alat ukur di dunia nyata, termasuk multimeter yang sedang digunakan oleh
teknisi.
2. Pemanasan (Stimulasi): Pendidik
bertanya, "Bagaimana cara kita tahu apakah sebuah baterai masih punya daya
atau tidak? Atau bagaimana cara kita tahu sebuah kabel terputus atau
tidak?"
3. Penyampaian Tujuan: Pendidik
menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu memahami fungsi dan cara menggunakan multimeter
dengan benar dan aman.
Kegiatan Inti (60 menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1. Eksplorasi Konsep (Fase 1):
a. Pendidik
memperkenalkan multimeter sebagai alat ukur universal dan menjelaskan
bagian-bagiannya (layar/skala, knob selektor, kabel probe, dan port).
b. Pendidik
menjelaskan secara rinci prosedur keselamatan kerja (K3) yang wajib ditaati,
seperti memastikan kabel tidak terkelupas dan tidak menyentuh ujung probe
secara langsung.
2. Demonstrasi (Fase 2):
a. Pendidik
mendemonstrasikan secara langsung cara menggunakan multimeter untuk
mengukur hambatan (resistance) pada resistor.
b. Pendidik
juga mendemonstrasikan cara mengukur tegangan DC pada baterai dan arus pada
rangkaian sederhana.
c. Pendidik
memberikan tips dan trik untuk menghindari kesalahan, seperti memasang kabel
probe pada posisi yang benar dan mengatur knob selektor.
Materi: Multimeter
sebagai Alat Ukur Universal
Multimeter
adalah salah satu alat paling penting bagi teknisi elektronika dan listrik.
Sesuai namanya, "multi" berarti banyak dan "meter"
berarti alat ukur. Alat ini bisa mengukur berbagai macam besaran listrik,
seperti tegangan (volt), arus (ampere), dan hambatan (ohm).
Multimeter
hadir dalam dua jenis utama:
· Analog:
Menggunakan jarum penunjuk pada skala.
· Digital:
Menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk angka pada layar digital.
Untuk
materi ini, kita akan berfokus pada multimeter digital karena lebih mudah
digunakan dan akurat.
Bagian-bagian
Multimeter dan Fungsinya
Mari
kita kenali bagian-bagian utama dari multimeter digital:
1. Layar (Display)
Ini
adalah bagian paling penting untuk melihat hasil pengukuran. Layar digital akan
menampilkan nilai besaran listrik yang sedang diukur dalam bentuk angka.
Beberapa multimeter juga memiliki fitur backlight agar mudah dibaca di
tempat gelap.
2. Knob Selektor (Selector Knob)
Knob ini
adalah "otak" dari multimeter. Fungsinya untuk memilih besaran yang
ingin diukur. Knob selektor memiliki banyak posisi, di antaranya:
·
V~ (AC
Voltage / Tegangan AC): Untuk mengukur tegangan listrik bolak-balik
(AC), seperti yang ada di stopkontak rumah.
·
V- (DC
Voltage / Tegangan DC): Untuk mengukur tegangan listrik searah (DC),
seperti yang ada di baterai atau adaptor.
·
A~ (AC
Ampere / Arus AC): Untuk mengukur arus listrik bolak-balik.
·
A- (DC
Ampere / Arus DC): Untuk mengukur arus listrik searah.
·
Ω (Ohm /
Hambatan): Untuk mengukur hambatan atau resistansi suatu
komponen.
·
(Continuity
/ Kontinuitas): Untuk memeriksa apakah sebuah jalur atau kabel
terhubung dengan baik. Multimeter akan berbunyi "beep" jika ada koneksi.
3. Kabel Probe (Probe Leads)
Kabel
ini digunakan untuk menghubungkan multimeter ke sirkuit atau komponen yang akan
diukur. Ada dua kabel probe:
·
Kabel
Merah: Untuk terminal positif (+) atau titik
pengukuran.
·
Kabel
Hitam: Untuk terminal negatif (-) atau ground.
Setiap ujung kabel probe memiliki jarum tajam
agar bisa menyentuh titik-titik kecil pada komponen elektronik.
4. Port (Input Jacks)
Ini
adalah lubang tempat kabel probe dicolokkan ke multimeter. Ada beberapa port
utama:
·
COM
(Common): Port ini selalu digunakan untuk kabel probe
berwarna hitam. Port ini adalah titik referensi atau ground.
·
VΩmA: Port
ini biasanya digunakan untuk kabel probe berwarna merah saat mengukur
tegangan (V), hambatan (Ω), atau arus (mA) dalam skala kecil.
·
10A / 20A: Port
ini digunakan untuk kabel probe merah saat mengukur arus listrik dalam
skala besar (biasanya lebih dari 200mA).
Dengan memahami bagian-bagian ini, kamu sudah siap untuk mulai mengoperasikan multimeter dan mengukur besaran listrik dengan aman dan benar.
3. Praktik Langsung (Fase 3):
a. Peserta
didik didik dibagi ke dalam kelompok kecil dan diberi satu set multimeter
beserta komponen elektronik sederhana (resistor, baterai).
b. Secara
bergantian, setiap peserta didik didik mempraktikkan cara mengukur hambatan dan
tegangan dengan bimbingan Pendidik.
c. Pendidik
berkeliling untuk memantau praktik dan memberikan bimbingan personal kepada peserta
didik didik yang mengalami kesulitan.
Kegiatan Akhir (15 menit)
Merefleksi (Berkesadaran)
a. Rangkuman dan Diskusi: Pendidik
bersama peserta didik didik merangkum kembali langkah-langkah penting dalam
menggunakan multimeter dan tantangan yang mereka hadapi selama praktik.
b. Refleksi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk
merefleksikan pengalaman belajar, misalnya, "Apa yang menjadi tantangan
terbesar saat menggunakan alat ukur?" atau "Bagaimana pemahaman ini
bisa membantu kalian dalam pekerjaan teknis ke depan?"
c. Evaluasi dan Penutup: Pendidik
memberikan tugas praktik sederhana sebagai asesmen sumatif yang harus
diselesaikan dalam waktu singkat (misalnya, mengukur 3 buah resistor dan
mencatat hasilnya) dan menutup kelas dengan pesan keselamatan.
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK (LKPD)
Topik : Dasar Alat Ukur
Nama Peserta didik : ...........................................
Kelas :
...........................................
Tanggal :
...........................................
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan, hambatan, dan arus dalam satu
perangkat adalah...
a.
Osiloskop
b. Power
Supply
c.
Multimeter
d.
Solder
2.
Jika Pendidik
ingin mengukur hambatan (resistansi) pada sebuah resistor, Pendidik harus
mengatur knob selektor multimeter ke mode...
a. ACV
b. DCV
c. Ohm (Ω)
d. DCA
3.
Dalam
pengukuran tegangan, multimeter harus dipasang secara paralel atau sejajar
dengan komponen yang diukur. Mengapa demikian?
a.
Karena multimeter memiliki hambatan yang sangat rendah.
b. Agar
multimeter tidak merusak komponen.
c.
Karena tegangan adalah perbedaan potensial antara dua titik.
d. Agar
multimeter dapat mengalirkan arus lebih besar.
4.
Berikut
ini adalah fungsi dari LAN Tester, kecuali...
a.
Mengecek urutan kabel UTP.
b.
Mendeteksi putusnya kabel di tengah jalur.
c. Mengukur
tegangan listrik pada kabel.
d.
Mengidentifikasi konektivitas jaringan.
5.
Jika Pendidik
mengukur tegangan dari sebuah baterai, Pendidik harus mengatur multimeter ke
mode...
a. ACV
(tegangan AC)
b. DCV
(tegangan DC)
c. DCA
(arus DC)
d. Ohm (Ω)
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
perbedaan mendasar antara cara mengukur tegangan (voltase) dan arus (ampere)
menggunakan multimeter, dari segi posisi probe pada sirkuit.
2.
Jelaskan
mengapa LAN Tester dianggap sebagai alat yang penting dalam pekerjaan instalasi
kabel jaringan. Sebutkan dua hal yang bisa dideteksi oleh alat ini.
3.
Dalam
penggunaan multimeter, jelaskan fungsi dari probe berwarna merah dan probe
berwarna hitam.
4.
Jelaskan
mengapa Pendidik harus memastikan sirkuit tidak dialiri listrik saat mengukur
hambatan menggunakan multimeter.
5.
Selain
mengukur besaran listrik, sebutkan satu fungsi lain dari multimeter yang
berguna untuk memeriksa kondisi komponen elektronik.
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c.
2.
c.
3.
c.
4.
c.
5.
b.
Kunci Jawaban Esai
1.
Mengukur
Tegangan: Multimeter harus dipasang secara paralel atau sejajar dengan komponen
yang diukur. Mengukur Arus: Multimeter harus dipasang secara seri atau memutus
sirkuit untuk mengukur arus yang mengalir.
2.
LAN
Tester penting untuk memastikan bahwa kabel jaringan terpasang dengan benar.
Dua hal yang dapat dideteksi adalah: a. Urutan kabel yang salah (misalnya, pin
1 terhubung ke pin 3). b. Adanya kabel yang putus atau tidak terhubung (sirkuit
terbuka).
3.
Probe
merah adalah kutub positif (+) dan biasanya dihubungkan ke titik pengukuran
dengan potensial lebih tinggi. Probe hitam adalah kutub negatif (-) atau ground.
4.
Multimeter
dalam mode pengukuran hambatan (Ohmmeter) akan mengeluarkan arus kecilnya
sendiri. Jika sirkuit masih dialiri listrik dari sumber lain, arus tambahan ini
dapat merusak Ohmmeter atau menyebabkan hasil pengukuran yang tidak akurat.
5. Salah satu fungsi lain multimeter adalah mode kontinuitas (continuity). Mode ini digunakan untuk memeriksa apakah sebuah kabel atau jalur sirkuit masih terhubung (tidak putus) dengan memberikan suara "bip" atau menampilkan nilai 0.
Pertemuan 4 - 6: Konsep Dasar Besaran Listrik
dan Pengenalan Alat Ukur
Kegiatan Awal (15 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
a.
Pendidik
membuka kelas, melakukan asesmen diagnostik, dan menjelaskan tujuan
pembelajaran.
b.
Pendidik
menayangkan video tentang bahaya listrik dan pentingnya menggunakan alat ukur
dengan benar.
Kegiatan
Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
a. Teori Dasar: Pendidik menjelaskan konsep tegangan, arus,
dan hambatan secara sederhana.
b. Pengenalan Multimeter: Pendidik
memperkenalkan multimeter analog dan digital, menjelaskan
bagian-bagiannya (probe, knob selektor, skala), dan mendemonstrasikan prosedur
kalibrasi awal (zeroing).
c. Simulasi K3: Peserta didik didik berpasangan
mendemonstrasikan cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan prosedur K3
saat akan melakukan pengukuran.
Materi:
Mengenal Multimeter Analog dan Digital
Multimeter adalah alat ukur serbaguna yang
wajib dimiliki setiap teknisi. Alat ini bisa mengukur berbagai besaran listrik,
seperti tegangan (Volt), arus (Ampere), dan hambatan (Ohm). Ada dua jenis utama
multimeter: analog dan digital.
Perbedaan
Multimeter Analog vs. Digital
·
Multimeter
Analog: Menampilkan hasil pengukuran menggunakan jarum
penunjuk yang bergerak di atas papan skala. Kelebihannya adalah harganya lebih
terjangkau, responsnya cepat, dan cocok untuk mengamati perubahan tegangan yang
fluktuatif. Namun, akurasinya tergantung pada pembacaan visual, yang bisa
menyebabkan kesalahan.
·
Multimeter
Digital: Menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk
angka di layar LCD. Alat ini sangat akurat, mudah dibaca, dan sering kali
memiliki fitur tambahan seperti autorange (otomatis menyesuaikan skala)
dan backlight. Namun, harganya relatif lebih mahal dan responsnya
mungkin tidak secepat analog.
Bagian-Bagian
Multimeter
Meskipun berbeda jenis, keduanya memiliki
bagian inti yang sama:
·
Layar
atau Skala: Ini adalah tempat hasil pengukuran ditampilkan.
Pada multimeter analog, ini adalah papan skala dengan banyak angka dan garis.
Pada multimeter digital, ini adalah layar LCD.
·
Probe: Ada dua
kabel yang digunakan untuk menghubungkan multimeter ke sirkuit. Probe merah
untuk terminal positif (+) dan probe hitam untuk terminal negatif (-)
atau COM (umum).
·
Knob
Selektor: Kenop ini adalah "otak" multimeter.
Digunakan untuk memilih jenis besaran listrik yang ingin diukur (misalnya, V
untuk tegangan, A untuk arus, dan Ω untuk hambatan) dan
rentang skalanya.
·
Port: Lubang
tempat probe dicolokkan ke multimeter. Biasanya ada port COM (untuk
probe hitam), port V/Ω/mA (untuk probe merah),
dan port terpisah untuk pengukuran arus yang lebih tinggi.
Prosedur
Kalibrasi Awal (Zeroing)
Sebelum menggunakan multimeter, terutama yang
analog, penting untuk melakukan kalibrasi awal atau zeroing. Prosedur
ini memastikan pembacaan akurat dan menghindari kesalahan.
1. Kalibrasi Nol (untuk Multimeter Analog)
Prosedur ini harus dilakukan sebelum mengukur
hambatan (Ohm).
1.
Putar knob
selektor ke posisi Ohm (Ω).
2.
Sentuhkan
kedua ujung probe (merah dan hitam) satu sama lain.
3.
Perhatikan
jarum penunjuk. Jika tidak menunjuk angka nol (0) di ujung kanan skala Ohm,
putar knob pengatur nol Ohm (biasanya berupa roda kecil) hingga jarum
tepat berada di garis nol.
2. Kalibrasi Nol (untuk Multimeter Digital)
Multimeter
digital biasanya tidak memerlukan kalibrasi nol manual karena sudah
terkalibrasi secara otomatis saat dihidupkan. Namun, penting untuk selalu
memastikan layar menunjukkan angka nol saat probe tidak menyentuh apa pun,
untuk memastikan alat berfungsi normal.
Dengan
memahami bagian-bagian multimeter dan melakukan kalibrasi awal, kamu sudah siap
untuk melakukan berbagai pengukuran listrik dengan aman dan akurat.
Kegiatan
Akhir (15 menit):
Merefleksi
(Berkesasaran)
Pendidik
dan peserta didik didik merangkum materi. Pendidik memberikan tugas untuk
mencari tahu langkah-langkah pengukuran hambatan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Satuan
dasar dari besaran listrik arus adalah...
a. Volt
(V)
b. Ohm (Ω)
c.
Ampere (A)
d. Watt
(W)
2.
Sebuah
sumber tegangan memiliki beda potensial yang mendorong elektron untuk mengalir.
Beda potensial ini disebut...
a. Arus
b.
Hambatan
c. Daya
d.
Tegangan
3.
Alat
yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik secara spesifik disebut... a.
Ammeter
b.
Ohmmeter
c.
Voltmeter
d.
Multimeter
4.
Berikut
ini adalah pernyataan yang benar mengenai arus listrik...
a. Arus
listrik mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
b. Arus
listrik adalah besaran yang mengukur hambatan suatu bahan.
c. Arus
listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
d. Arus
listrik adalah energi yang dihasilkan oleh suatu sirkuit.
5.
Jika
sebuah kawat tembaga memiliki panjang 1 meter dan hambatan 10 Ohm, kemudian
kawat tersebut diganti dengan kawat yang sama dengan panjang 2 meter, maka
hambatannya akan menjadi...
a. 5 Ohm
b. 10
Ohm
c. 20
Ohm
d. 40
Ohm
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
perbedaan mendasar antara tegangan dan arus dalam sebuah sirkuit listrik.
2.
Apa yang
dimaksud dengan hambatan (resistansi)? Mengapa hambatan berperan penting dalam
sirkuit listrik?
3.
Jelaskan
cara kerja dasar dari Multimeter untuk mengukur tiga besaran utama (tegangan,
arus, dan hambatan).
4.
Mengapa
pengukuran arus listrik harus dilakukan secara seri? Jelaskan alasannya.
5.
Sebutkan
tiga faktor yang dapat memengaruhi nilai hambatan suatu bahan.
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c.
2.
d.
3.
c.
4.
c..
5.
c..
Kunci Jawaban Esai
1.
Tegangan adalah
perbedaan potensial listrik yang mendorong muatan. Analogi yang sering
digunakan adalah tekanan air. Sementara arus adalah jumlah aliran muatan
listrik yang mengalir per satuan waktu. Analogi yang tepat adalah volume aliran
air per detik.
2.
Hambatan
(resistansi) adalah kemampuan suatu bahan untuk menghambat
aliran arus listrik. Hambatan berperan penting karena mengontrol jumlah arus
yang mengalir dalam sirkuit dan juga mengubah energi listrik menjadi bentuk
lain, seperti panas (pada elemen pemanas) atau cahaya (pada filamen lampu).
3.
o Mengukur Tegangan:
Multimeter berfungsi sebagai Voltmeter dan dipasang secara paralel ke komponen.
Multimeter memiliki hambatan internal yang sangat tinggi sehingga tidak akan
memengaruhi aliran arus.
o Mengukur Arus:
Multimeter berfungsi sebagai Ammeter dan dipasang secara seri (memutus
sirkuit). Multimeter memiliki hambatan internal yang sangat rendah agar tidak
menghambat aliran arus.
o Mengukur Hambatan:
Multimeter berfungsi sebagai Ohmmeter. Alat ini akan mengalirkan arus kecilnya
sendiri melalui komponen dan mengukur tegangan jatuh di atasnya untuk
menghitung hambatan.
4.
Pengukuran
arus listrik harus dilakukan secara seri karena arus adalah aliran muatan yang
melewati suatu titik. Dengan memasang Ammeter secara seri, seluruh arus yang
mengalir melalui komponen juga akan melewati Ammeter, sehingga pengukuran
menjadi akurat. Jika dipasang paralel, Ammeter akan menjadi "jalan
pintas" bagi arus, yang bisa merusak alat.
5.
Tiga
faktor yang memengaruhi nilai hambatan suatu bahan adalah:
o Jenis Bahan: Setiap
bahan memiliki resistivitas yang berbeda-beda (misalnya, tembaga memiliki
resistivitas rendah, sementara karet memiliki resistivitas sangat tinggi).
o Panjang: Semakin
panjang suatu bahan, semakin besar hambatannya.
o Luas Penampang: Semakin
besar luas penampang suatu bahan, semakin kecil hambatannya.
Pertemuan 7 -
9: Praktik Pengukuran Hambatan (Resistance)
Kegiatan
Awal (15 menit): Pendidik mengulas kembali materi sebelumnya
dan meninjau tugas yang diberikan.
Kegiatan
Inti (60 menit):
Demonstrasi
Pengukuran Hambatan: Pendidik mendemonstrasikan cara mengukur nilai
hambatan pada resistor menggunakan multimeter analog dan digital. Pendidik
menekankan pentingnya membaca gelang warna resistor sebagai pembanding.
Mengukur
Nilai Hambatan pada Resistor Menggunakan Multimeter
Resistor adalah komponen pasif yang berfungsi
untuk menghambat aliran arus listrik. Nilai hambatannya diukur dalam satuan Ohm
(Ω). Ada dua cara utama untuk mengetahui nilai sebuah
resistor: membaca kode warna pada gelang, dan mengukurnya secara langsung
dengan multimeter.
1. Membaca
Nilai Resistor dari Gelang Warna
Sebelum
mengukur, penting untuk membandingkan hasil pengukuran dengan nilai yang
seharusnya, yaitu dari gelang warna. Kode warna ini merupakan stPendidikr
internasional.
·
Gelang 1
& 2: Menunjukkan digit pertama dan kedua dari nilai
hambatan.
·
Gelang 3
(Multipler): Menunjukkan pengali atau berapa banyak nol
yang harus ditambahkan.
·
Gelang 4
(Toleransi): Menunjukkan seberapa akurat nilai resistor.
Misalnya, gelang emas berarti toleransi 5%.
Contoh:
Resistor dengan gelang Merah - Merah - Oranye - Emas
·
Merah
(2) - Merah (2) - Oranye (103) - Emas (5%)
·
Nilainya:
22×103
Ohm atau 22.000 Ohm (22
k$\Omega$) dengan toleransi 5%.
·
Artinya,
nilai resistor yang diukur harus berada di antara 20.900
Ohm dan 23.100 Ohm.
2. Mengukur
Hambatan dengan Multimeter Analog
Mengukur
hambatan dengan multimeter analog membutuhkan kalibrasi awal dan kehati-hatian
dalam membaca skala.
Langkah-langkah:
1.
Kalibrasi
(Zeroing): Sebelum mengukur, putar knob selektor
ke posisi Ohm (Ω), lalu tempelkan kedua probe (merah
dan hitam) satu sama lain. Perhatikan jarum penunjuk. Jika tidak menunjuk ke
angka nol di sisi kanan skala, putar knob pengatur nol Ohm hingga jarum
tepat berada di nol.
2.
Pilih
Skala: Pilih rentang skala yang paling sesuai,
misalnya ×10, ×100, atau ×1k. Pilihlah skala yang membuat jarum menunjuk ke
tengah-tengah skala agar pembacaan lebih akurat.
3.
Lakukan
Pengukuran: Tempelkan kedua probe ke kaki-kaki resistor.
Tidak ada polaritas (positif/negatif), jadi posisi probe bebas.
4.
Baca
Hasil: Perhatikan jarum yang menunjuk pada skala Ohm.
Kalikan nilai yang ditunjuk jarum dengan skala yang kamu pilih.
Contoh: Jika
jarum menunjuk angka 22 dan kamu memilih skala ×1k,
maka nilai hambatannya adalah 22×1000=22.000
Ohm.
3. Mengukur
Hambatan dengan Multimeter Digital
Multimeter digital jauh lebih mudah karena
pembacaan langsung.
Langkah-langkah:
1.
Pilih
Mode: Putar knob selektor ke mode pengukuran
hambatan (simbol Ω). Pada multimeter autorange,
kamu tidak perlu memilih skala. Jika tidak, pilih skala yang lebih besar dari
perkiraan nilai resistor.
2.
Lakukan
Pengukuran: Tempelkan kedua probe (merah dan hitam) pada
kaki resistor. Pastikan tidak ada kontak tangan dengan probe saat mengukur,
karena hambatan tubuh dapat memengaruhi hasilnya.
3.
Baca
Hasil: Nilai hambatan akan langsung muncul di layar
digital.
Penting: Selalu
bandingkan hasil pengukuranmu dengan nilai yang dihitung dari gelang warna.
Jika hasil pengukuran berada dalam rentang toleransi, berarti resistor dalam
kondisi baik. Jika jauh dari rentang tersebut, kemungkinan resistor sudah
rusak.
Praktik
Mandiri: Peserta didik didik secara berkelompok
mempraktikkan pengukuran hambatan pada beberapa resistor dengan nilai yang
berbeda.
Analisis
Hasil: Peserta didik didik membandingkan hasil
pengukuran dengan nilai yang tertera pada gelang warna dan mencatatnya. Pendidik
membimbing untuk menganalisis deviasi yang terjadi.
Kegiatan
Akhir (15 menit): Pendidik dan peserta didik didik mendiskusikan
hasil praktik dan tantangan yang dihadapi.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Alat
yang digunakan secara spesifik untuk mengukur nilai hambatan suatu komponen
adalah...
a.
Ammeter
b.
Voltmeter
c.
Ohmmeter
d.
Multimeter
2.
Mode
pengukuran pada multimeter yang digunakan untuk mengukur hambatan ditPendidiki
dengan simbol...
a. V
b. A
c. Ω
d. W
3.
Mengapa
sirkuit listrik harus dalam keadaan mati atau tidak terhubung ke sumber daya
saat mengukur hambatan?
a. Agar
multimeter tidak kehabisan baterai.
b. Untuk
menghindari korsleting pada sirkuit.
c.
Karena arus dari sumber luar dapat merusak Ohmmeter di dalam multimeter.
d. Agar
hasil pengukuran menjadi nol.
4.
Jika
jarum pada multimeter analog saat mengukur hambatan tidak bergerak sama sekali,
apa kemungkinan penyebabnya?
a.
Hambatan terlalu rendah. b. Hambatan terlalu tinggi atau terputus. c. Komponen
yang diukur terhubung singkat (short circuit). d. Baterai multimeter
sudah penuh.
5.
Dalam
hukum Ohm, hambatan (R) dihitung dengan rumus... a. R = V / I b. R = V x I c. R
= I / V d. R = V + I
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
langkah-langkah yang benar untuk mengukur hambatan pada sebuah resistor
menggunakan multimeter analog.
2.
Jelaskan
perbedaan hasil pengukuran hambatan jika sebuah resistor dalam kondisi terbuka
(open) dan terhubung singkat (short).
3.
Mengapa
pengkalibrasian multimeter penting sebelum melakukan pengukuran hambatan?
Jelaskan langkah pengkalibrasiannya.
4.
Jelaskan
dua faktor selain jenis bahan yang dapat memengaruhi nilai hambatan suatu
konduktor.
5.
Apa yang
dimaksud dengan mode kontinuitas (continuity) pada multimeter dan mengapa mode
ini sangat berguna dalam pekerjaan elektronika?
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c.
2.
c.
3.
c. .
4.
b.
5.
a.
Kunci Jawaban Esai
1.
Langkah-langkah
Mengukur Hambatan dengan Multimeter Analog:
1.
Pastikan
sirkuit atau komponen yang akan diukur tidak terhubung ke sumber daya listrik.
2.
Pilih
mode pengukuran Ohm (Ω) pada multimeter.
3.
Lakukan
kalibrasi dengan menyentuhkan kedua probe (merah dan hitam) dan putar knob Zero
Adjustment sampai jarum menunjukkan angka nol.
4.
Hubungkan
probe ke kedua ujung komponen yang diukur.
5.
Baca
nilai hambatan pada skala Ohm di multimeter.
2.
o Kondisi Terbuka (Open): Jika
sebuah resistor terputus, hasilnya akan menunjukkan hambatan yang sangat tinggi
atau tak terhingga. Jarum multimeter akan tetap diam di posisi paling kiri atau
menunjukkan OL
(Over Limit) pada multimeter digital.
o Kondisi Terhubung Singkat (Short): Jika
resistor mengalami korsleting, hambatannya akan menjadi nol atau mendekati nol.
Jarum multimeter akan langsung bergerak ke posisi paling kanan (angka nol).
3. Pengkalibrasian
multimeter penting untuk memastikan akurasi pengukuran, terutama pada
multimeter analog. Langkahnya dilakukan dengan menyatukan kedua ujung probe (merah
dan hitam) yang terhubung ke multimeter dalam mode Ohm. Jarum akan bergerak.
Setelah itu, putar knob Zero Adjustment sampai jarum tepat berada di
angka 0.
4. Dua
faktor yang memengaruhi hambatan konduktor adalah:
1.
Panjang: Semakin
panjang konduktor, semakin besar hambatannya.
2.
Luas
Penampang: Semakin besar luas penampang konduktor,
semakin kecil hambatannya.
5. Mode
kontinuitas (continuity) adalah fungsi pada multimeter yang sangat
berguna untuk memeriksa apakah ada jalur sirkuit yang masih terhubung. Cara
kerjanya, multimeter akan membunyikan "bip" atau menunjukkan nilai
nol jika terdapat koneksi yang baik. Mode ini sering digunakan untuk mengecek
kabel, jalur PCB, atau sekering yang putus.
Pertemuan 8 - 17 : Praktik Pengukuran Tegangan
(Voltage)
Kegiatan
Awal (15 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
Pendidik
mengulas kembali materi pengukuran hambatan.
Kegiatan
Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
a. Teori Pengukuran Tegangan: Pendidik
menjelaskan konsep pengukuran tegangan yang dilakukan secara paralel dan
perbedaan pengukuran tegangan DC dan AC.
Materi:
Konsep Pengukuran Tegangan
Mengukur
tegangan adalah salah satu tugas paling dasar dalam elektronika. Ada beberapa
konsep kunci yang perlu kamu pahami untuk melakukannya dengan benar dan aman.
1.
Pengukuran Tegangan Dilakukan Secara Paralel
Tegangan
adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik. Karena itu, alat ukur
tegangan (multimeter) harus selalu dipasang secara paralel atau sejajar
dengan komponen yang ingin diukur.
· Konsep: Untuk
mengukur tegangan pada sebuah komponen (misalnya, resistor atau lampu), kamu
harus menempatkan kedua probe multimeter melintasi atau menghubungkan
dua titik ujung komponen tersebut, bukan memutus jalurnya.
· Alasan:
Multimeter yang disetel untuk mengukur tegangan memiliki hambatan (resistansi)
yang sangat tinggi. Dengan dipasang secara paralel, multimeter tidak akan
menyedot banyak arus dari sirkuit, sehingga tidak memengaruhi kinerja sirkuit tersebut.
Jika kamu memasangnya secara seri (memutus jalur), multimeter akan berfungsi
seperti sakelar terbuka dan menghentikan aliran arus, membuat pengukuran tidak
valid.
Contoh: Untuk
mengukur tegangan baterai, kamu meletakkan probe merah pada kutub positif (+)
dan probe hitam pada kutub negatif (-). Kamu tidak memotong kabel dari baterai,
melainkan hanya menyentuh kedua kutubnya.
2. Perbedaan
Pengukuran Tegangan DC dan AC
Ada dua
jenis tegangan listrik yang umum, yaitu DC dan AC. Multimeter memiliki mode
khusus untuk mengukur keduanya.
Tegangan
DC (Direct Current)
·
Karakteristik:
Tegangan DC mengalir dalam satu arah saja, dari positif ke negatif. Contoh
paling umum adalah baterai, adaptor laptop, atau power supply komputer.
·
Cara
Mengukur:
o Putar knob selektor multimeter ke mode DCV
atau V-. Pastikan memilih rentang skala yang lebih besar dari perkiraan
tegangan.
o Letakkan probe merah (+) pada titik positif dan
probe hitam (-) pada titik negatif. Jika probe terbalik, multimeter akan
menunjukkan nilai negatif, tapi tidak akan merusak alat.
Tegangan AC (Alternating Current)
·
Karakteristik:
Tegangan AC mengalir bolak-balik, mengubah arahnya secara periodik. Contoh
paling umum adalah tegangan listrik dari stopkontak di rumah atau genset.
·
Cara
Mengukur:
o Putar knob selektor multimeter ke mode ACV
atau V~.
o Letakkan kedua probe pada dua titik yang ingin
diukur. Pada tegangan AC, tidak ada polaritas tetap, jadi posisi probe tidak
perlu diperhatikan secara spesifik.
Kesalahan yang Harus Dihindari:
·
Mengukur
tegangan AC dengan mode DC (dan sebaliknya): Ini
bisa menyebabkan hasil yang tidak akurat, bahkan merusak multimeter jika
tegangan terlalu tinggi.
·
Mengukur
tegangan dengan mode arus (Ampere): Ini adalah kesalahan fatal yang paling sering
terjadi. Mode Ampere memiliki hambatan sangat rendah, dan jika dipasang secara
paralel, akan menyebabkan korsleting dan merusak multimeter, bahkan sirkuit
yang diukur.
Dengan
memahami konsep dasar ini, kamu bisa melakukan pengukuran tegangan dengan aman,
tepat, dan menghindari kerusakan pada peralatanmu.
b. Demonstrasi Pengukuran Tegangan: Pendidik
mendemonstrasikan cara mengukur tegangan baterai (DC) dan tegangan listrik PLN
(AC) dengan menggunakan multimeter. Pendidik menekankan pentingnya
memilih batas ukur yang sesuai.
c. Praktik Kelompok: Peserta
didik didik secara berkelompok mempraktikkan pengukuran tegangan pada sumber
daya yang berbeda (baterai, adaptor).
Kegiatan
Akhir (15 menit):
Merefleksi
(Berkesadaran)
Pendidik
dan peserta didik didik merangkum materi. Pendidik memberikan tugas untuk
mempelajari cara pengukuran arus.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Soal Pilihan
Ganda
1.
Alat
yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah...
a.
Amperemeter
b.
Ohmmeter
c.
Voltmeter
d.
Wattmeter
2.
Satuan
internasional dari tegangan listrik adalah...
a.
Ampere
b. Ohm
c. Volt
d. Watt
3.
Dalam
sebuah rangkaian paralel, tegangan pada setiap komponennya adalah... a. Sama
besar
b.
Berbeda-beda
c. Nol
d.
Tergantung pada nilai resistor
4.
Berikut
adalah cara yang benar dalam memasang voltmeter pada sebuah rangkaian
listrik...
a.
Secara seri dengan beban
b.
Secara paralel dengan beban
c.
Secara seri dengan sumber tegangan
d. Di
mana saja, asalkan terhubung ke rangkaian
5.
Sebuah
voltmeter analog memiliki batas ukur 10 Volt dan jarumnya menunjuk angka 6 pada
skala 10. Berapakah nilai tegangan yang terukur?
a. 10
Volt
b. 6
Volt
c. 0,6
Volt
d. 1,6
Volt
Soal Esai
1.
Jelaskan
perbedaan antara tegangan AC (arus bolak-balik) dan tegangan DC (arus searah),
dan berikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari!
2.
Apa yang
dimaksud dengan batas ukur pada sebuah alat ukur listrik? Jelaskan mengapa
penting untuk memilih batas ukur yang tepat saat mengukur tegangan!
3.
Jelaskan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengukur tegangan sebuah baterai
menggunakan multimeter digital!
4.
Suatu
rangkaian seri memiliki tiga buah resistor, yaitu R1 = 5 Ω, R2 = 10 Ω, dan R3 =
15 Ω, yang dihubungkan dengan sumber tegangan 30 Volt. Hitunglah tegangan yang
jatuh pada R2!
5.
Mengapa
dalam pengukuran tegangan, probe voltmeter harus dipasang secara paralel dengan
komponen yang diukur? Jelaskan konsekuensi jika voltmeter dipasang secara seri!
Jawaban Soal
Pilihan Ganda
1.
c.
Voltmeter
Penjelasan:
Voltmeter adalah alat yang dirancang khusus untuk mengukur tegangan listrik.
Amperemeter untuk arus, Ohmmeter untuk hambatan, dan Wattmeter untuk daya.
2.
c. Volt
Penjelasan: Satuan
internasional untuk tegangan listrik adalah Volt, yang disimbolkan dengan huruf
'V'.
3.
a. Sama
besar
Penjelasan: Dalam
rangkaian paralel, tegangan pada setiap cabang atau komponen adalah sama besar.
Hal ini berbeda dengan rangkaian seri di mana tegangan akan terbagi.
4.
b.
Secara paralel dengan beban
Penjelasan:
Voltmeter harus dipasang secara paralel dengan komponen yang akan diukur
tegangannya. Pemasangan seri akan menyebabkan sirkuit terbuka dan tidak akan
ada arus yang mengalir, sehingga pengukuran tidak valid.
5.
b. 6
Volt
Penjelasan: Untuk
voltmeter analog, rumus perhitungannya adalah: Tegangan_terukur=Skala_maksimumSkala_yang_ditunjuk×Batas_ukur
Tegangan_terukur=106×10V=6V
Jawaban Soal
Esai
1.
Perbedaan
Tegangan AC dan DC
o Tegangan AC (Alternating Current): Arah
arusnya berubah-ubah secara periodik. Tegangan AC umumnya digunakan untuk
transmisi daya listrik jarak jauh dan untuk peralatan rumah tangga seperti
kulkas, AC, dan televisi.
o Tegangan DC (Direct Current): Arah
arusnya selalu konstan (searah). Tegangan DC biasanya digunakan pada perangkat
elektronik portabel yang menggunakan baterai, seperti smartphone,
laptop, dan mobil mainan.
2.
Pentingnya
Batas Ukur
o Batas Ukur (Range): Batas
ukur adalah nilai maksimum tegangan yang dapat diukur oleh sebuah alat ukur.
o Pentingnya Memilih Batas Ukur: Memilih
batas ukur yang tepat sangat penting untuk:
§ Akurasi Pengukuran:
Menggunakan batas ukur yang terlalu besar untuk tegangan yang kecil akan
menyebabkan pembacaan yang tidak akurat (misalnya, jarum hanya bergerak
sedikit).
§ Keamanan Alat:
Menggunakan batas ukur yang terlalu kecil untuk tegangan yang besar dapat
merusak alat ukur tersebut karena melebihi kapasitasnya. Oleh karena itu,
langkah awal yang baik adalah selalu memulai dari batas ukur tertinggi dan
menurunkannya secara bertahap.
3.
Langkah-langkah
Mengukur Tegangan Baterai dengan Multimeter Digital
1.
Atur
Selektor: Putar saklar selektor multimeter ke mode
pengukuran tegangan DC (biasanya ditPendidiki dengan simbol V--- atau VDC).
2.
Pilih
Batas Ukur: Pilih batas ukur yang lebih besar dari
perkiraan tegangan baterai (misalnya, jika baterai 1.5 V, pilih batas ukur 2V
atau lebih).
3.
Hubungkan
Probe:
§ Hubungkan probe merah (+) ke terminal positif
baterai.
§ Hubungkan probe hitam (-) ke terminal negatif
baterai.
4.
Baca
Hasil: Nilai tegangan akan langsung ditampilkan pada
layar digital multimeter.
Perhitungan
Tegangan pada R2 dalam Rangkaian Seri
o Langkah 1: Hitung total hambatan (Rtotal) Rtotal=R1+R2+R3=5Ω+10Ω+15Ω=30Ω
o Langkah 2: Hitung total arus (I) yang mengalir
pada rangkaian I=RtotalVtotal=30Ω30V=1A
o Langkah 3: Hitung tegangan pada R2 (V2) V2=I×R2=1A×10Ω=10V
o Jawaban:
Tegangan yang jatuh pada R2 adalah 10 Volt.
5. Pemasangan
Voltmeter secara Paralel
o Alasan Pemasangan Paralel:
Voltmeter memiliki hambatan dalam yang sangat besar. Dengan memasangnya secara
paralel, voltmeter tidak akan mengambil banyak arus dari rangkaian. Dengan kata
lain, hambatan voltmeter yang sangat besar menyebabkan arus yang mengalir
melalui voltmeter sangat kecil, sehingga tidak memengaruhi kondisi normal
rangkaian dan hasil pengukuran menjadi akurat.
o Konsekuensi Pemasangan Seri: Jika
voltmeter dipasang secara seri, hambatan internalnya yang sangat besar akan
menghalangi aliran arus pada rangkaian. Akibatnya, arus pada rangkaian akan
menjadi sangat kecil (mendekati nol) atau bahkan tidak ada, sehingga tegangan
yang terukur tidak akan mencerminkan tegangan yang sebenarnya dan bahkan dapat
menyebabkan rangkaian tidak berfungsi.
Pertemuan 18 – 24 : Praktik Pengukuran Arus (Current)
dan Tes Akhir
Kegiatan Awal (15 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
Pendidik mengulas kembali materi pengukuran
tegangan.
Kegiatan
Inti (60 menit):
a.
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
b. Teori Pengukuran Arus: Pendidik
menjelaskan konsep pengukuran arus yang dilakukan secara seri dan
menekankan bahaya jika probe salah pasang.
Materi :
Pengertian
Arus Listrik
Arus
listrik adalah aliran muatan listrik melalui suatu konduktor dalam selang waktu
tertentu. Aliran muatan ini diukur dalam satuan Ampere (A). Dalam
rangkaian listrik, arus mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Alat Ukur
Arus Listrik
Alat
yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah Amperemeter.
Amperemeter dapat berupa analog (menggunakan jarum) atau digital (menampilkan
angka pada layar).
Simbol Arus
Listrik
·
Simbol
untuk arus listrik adalah I.
·
Simbol
satuan Ampere adalah A.
Cara
Mengukur Arus Listrik
Proses
pengukuran arus listrik berbeda dengan pengukuran tegangan. Arus listrik harus
diukur dengan cara memasang alat ukur secara seri dengan komponen yang
akan diukur.
Langkah-langkah
Mengukur Arus Menggunakan Multimeter Digital:
1.
Pilih
Mode Pengukuran: Putar saklar selektor multimeter ke posisi
pengukuran arus. Biasanya ditPendidiki dengan simbol 'A' atau 'mA'. Penting
untuk membedakan antara pengukuran arus DC (arus searah, simbol A---) dan arus
AC (arus bolak-balik, simbol A∼).
2.
Pilih
Batas Ukur: Pilih batas ukur tertinggi yang tersedia pada
multimeter (misalnya, 10A). Hal ini penting untuk mencegah kerusakan pada alat
ukur jika arus yang diukur ternyata lebih besar dari perkiraan. Setelah
mendapatkan hasil awal, batas ukur dapat diturunkan untuk mendapatkan pembacaan
yang lebih akurat.
3.
Putuskan
Rangkaian: Buka atau putuskan salah satu bagian rangkaian
di mana arus akan diukur.
4.
Pasang
Amperemeter Secara Seri: Hubungkan probe merah (+) dari multimeter ke
titik di mana arus masuk, dan probe hitam (-) ke titik di mana arus keluar.
Dengan cara ini, amperemeter menjadi bagian dari rangkaian dan seluruh arus
akan mengalir melaluinya.
5.
Hidupkan
Sumber Tegangan: Setelah amperemeter terpasang dengan benar,
hidupkan sumber tegangan dan baca nilai arus yang ditampilkan pada layar
multimeter.
Hubungan
Arus, Tegangan, dan Hambatan
Pengukuran
arus sangat erat kaitannya dengan dua besaran listrik lainnya, yaitu tegangan
(Voltage) dan hambatan (Resistance). Hubungan ketiganya dijelaskan dalam Hukum
Ohm.
Rumus
Hukum Ohm:
V=I×R
Di mana:
·
V =
Tegangan (Volt)
·
I = Arus
(Ampere)
·
R =
Hambatan (Ohm)
Dari
rumus tersebut, kita dapat menurunkan rumus untuk menghitung arus jika tegangan
dan hambatan diketahui:
I=RV
Contoh
Soal:
Sebuah
lampu dengan hambatan 10Ω dihubungkan ke sumber
tegangan 20V. Berapakah arus yang mengalir melalui
lampu tersebut?
Jawab:
Menggunakan rumus Hukum Ohm: I=RV=10Ω20V=2A
Jadi,
arus yang mengalir melalui lampu adalah 2 Ampere.
Aturan Arus
pada Rangkaian Listrik
·
Rangkaian
Seri: Arus yang mengalir pada setiap komponen dalam
rangkaian seri adalah sama besar.
·
Rangkaian
Paralel: Arus total dari sumber akan terbagi
pada setiap cabang dalam rangkaian paralel, di mana total arus yang masuk ke
percabangan sama dengan total arus yang keluar. Ini dikenal sebagai Hukum
Kirchhoff I.
Itotal=I1+I2+I3+...
c. Demonstrasi Pengukuran Arus: Pendidik
mendemonstrasikan cara mengukur arus pada rangkaian sederhana (misalnya, lampu
LED yang terhubung ke baterai).
Studi Kasus:
Mengukur Arus pada Rangkaian LED
Kasus: Pendidik
memiliki sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari:
·
Satu
baterai 9V sebagai sumber tegangan.
·
Satu
resistor (R1) dengan nilai 470Ω sebagai pembatas arus.
·
Satu
lampu LED.
·
Multimeter
digital.
Tugas Pendidik
adalah mengukur arus yang mengalir melalui lampu LED tersebut.
Jawaban dan
Analisis
1.
Persiapan dan Perhitungan (Teori)
Sebelum
melakukan pengukuran langsung, mari kita perkirakan nilai arusnya menggunakan
Hukum Ohm. Resistor 470Ω digunakan untuk membatasi arus
agar tidak merusak LED. Anggap tegangan pada LED (disebut tegangan forward,
Vf) adalah sekitar 2V.
Tegangan
yang jatuh pada resistor adalah: VR1=Vbaterai−VLED=9V−2V=7V
Maka,
perkiraan arus yang mengalir (I) adalah: I=R1VR1=470Ω7V≈0.01489A
Jika
diubah ke dalam miliampere (mA), maka hasilnya adalah sekitar 14.89 mA.
2.
Prosedur Pengukuran (Praktik)
Berdasarkan
materi yang telah dibahas, berikut adalah langkah-langkah praktis untuk
mengukur arus pada rangkaian ini:
1.
Pilih
Mode Amperemeter: Putar saklar selektor multimeter ke mode
pengukuran arus DC (DC Ampere), yang biasanya ditPendidiki dengan A atau
mA dengan garis lurus di atasnya (A−−−).
2.
Pilih
Batas Ukur: Mulai dengan batas ukur yang lebih besar dari
perkiraan arus kita (14.89 mA). Pilih batas ukur 200 mA atau 20 mA
jika tersedia (dengan asumsi batas ukur 200 mA atau 20 mA lebih besar dari
perkiraan 14.89 mA).
3.
Putuskan
Rangkaian: Untuk memasang amperemeter secara seri, Pendidik
harus memutus salah satu titik pada rangkaian. Cara termudah adalah memutus
sambungan antara resistor dan LED.
4.
Pasang
Amperemeter Secara Seri:
o Hubungkan probe merah (+) multimeter ke
ujung resistor yang terputus (sisi yang masih terhubung ke baterai).
o Hubungkan probe hitam (-) multimeter ke
kaki positif (+) LED.
o Dengan cara ini, multimeter menjadi bagian dari
rangkaian dan arus akan mengalir melalui probe-nya.
5.
Baca
Hasil: Hidupkan rangkaian dan amati layar multimeter.
Nilai yang ditampilkan seharusnya mendekati 14.89 mA.
3.
Analisis Hasil
·
Jika
hasil pengukuran multimeter mendekati nilai perhitungan (sekitar 14-16
mA), ini menunjukkan bahwa Hukum Ohm berlaku dan rangkaian Pendidik berfungsi
dengan baik.
·
Jika
nilai yang diukur sangat berbeda dari perhitungan, periksa kembali rangkaian
dan sambungan multimeter Pendidik. Mungkin ada hambatan tambahan di rangkaian,
atau ada kesalahan dalam pemasangan probe.
· Pemasangan amperemeter secara paralel akan menyebabkan korsleting (hubungan singkat) dan dapat merusak multimeter atau baterai. Selalu pastikan amperemeter dipasang seri.
d. Praktik Terpadu: Peserta
didik didik secara berkelompok melakukan praktik terpadu: membangun rangkaian
sederhana, mengukur tegangan, hambatan, dan arus pada rangkaian tersebut.
Tabel
Penilaian Pengukuran Arus Listrik
No. |
Aspek
Penilaian |
Kriteria
Penilaian |
Skor |
1 |
Pemahaman
Konsep (Teori) |
||
a.
Definisi Arus |
Menjelaskan
arus listrik dengan benar. |
10 |
|
b.
Satuan dan Simbol |
Menyebutkan
satuan (Ampere) dan simbol (I) dengan benar. |
10 |
|
c.
Hukum Ohm |
Menuliskan
rumus Hukum Ohm (I=V/R) dan menjelaskan komponennya. |
15 |
|
d.
Perbedaan AC/DC |
Menjelaskan
perbedaan arus AC dan DC secara akurat. |
15 |
|
2 |
Keterampilan
Praktik (Studi Kasus) |
||
a.
Persiapan Alat |
Memilih
multimeter dan mode pengukuran yang tepat (misalnya, mA DC). |
10 |
|
b. Keselamatan
Kerja |
Memastikan
rangkaian dalam kondisi mati sebelum memasang alat ukur. |
10 |
|
c.
Teknik Pengukuran |
Memasang
amperemeter secara seri dengan benar. |
15 |
|
d.
Pembacaan Hasil |
Mampu
membaca nilai yang terukur pada multimeter dengan akurat. |
15 |
|
Total
Skor |
100 |
Keterangan
Penggunaan Tabel:
·
Skor: Kolom
ini diisi oleh Pendidik berdasarkan penilaian terhadap kinerja peserta didik.
·
Aspek
Penilaian (Teori): Ini mengukur pemahaman peserta didik terhadap
konsep dasar yang ada dalam materi. Pendidik bisa memberikan soal esai atau
pertanyaan lisan.
·
Aspek
Penilaian (Praktik): Ini mengukur kemampuan peserta didik dalam
menerapkan teori ke dalam praktik. Penilaian bisa dilakukan dengan observasi
langsung saat peserta didik melakukan pengukuran di laboratorium atau bengkel.
· Total Skor: Jumlah skor dari semua aspek akan menjadi nilai akhir peserta didik.
Kegiatan
Akhir (15 menit):Asesmen Sumatif (Tes Praktik dan Laporan).
Merefleksi (berkesadaran)
Setiap peserta
didik didik secara individu diberi tugas untuk mengukur dan mendokumentasikan
hasil pengukuran beberapa komponen. Pendidik memberikan umpan balik, menutup
kelas, dan memberikan motivasi untuk terus mengembangkan keterampilan teknis.
Kriteria
Penilaian :
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK (LKPD)
Topik :
Penggunaan Alat Ukur
Alokasi Waktu : 90
menit
Nama Peserta Didik :
...........................................
Kelas :
...........................................
Tanggal :
...........................................
Tujuan Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan LKPD ini, peserta didik
didik diharapkan mampu:
1.
Menggunakan
multimeter analog untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan.
2.
Menggunakan
jangka sorong untuk mengukur dimensi benda kerja (panjang, diameter luar, dan
kedalaman).
3.
Membaca
dan mencatat hasil pengukuran dengan benar.
4.
Mengidentifikasi
dan merawat alat ukur dengan baik.
Bagian 1:
Penggunaan Multimeter Analog
Alat dan Bahan:
·
Multimeter
analog.
·
Baterai
AA (1.5V).
·
Resistor
(nilai bebas, misalnya 100 Ω dan 1 kΩ).
·
LED
(Light Emitting Diode).
·
Kabel
penghubung.
A. Pengukuran Tegangan (DCV)
1.
Siapkan
baterai dan multimeter.
2.
Atur
sakelar selektor multimeter ke rentang DCV yang lebih besar dari perkiraan
tegangan baterai (misalnya, rentang 2.5V atau 10V).
3.
Hubungkan
kabel probe merah ke terminal positif (+) baterai dan kabel probe hitam ke
terminal negatif (-).
4.
Baca
posisi jarum pada skala DCV yang sesuai.
5.
Catat
hasil pengukuran pada tabel di bawah ini.
Tugas A:
Objek
Ukur |
Rentang
Ukur |
Hasil
Pembacaan Jarum |
Nilai
Skala Maksimum |
Hasil
Pengukuran |
Baterai
AA |
... V |
... |
... |
... V |
B. Pengukuran Hambatan (Ohm)
1.
Siapkan
resistor.
2.
Atur
sakelar selektor multimeter ke rentang hambatan (Ω) yang sesuai (misalnya, x10
atau x100).
3.
Lakukan
kalibrasi "Zero Ohm" dengan menyentuhkan kedua probe, kemudian putar
kenop pengatur hingga jarum tepat di angka 0 pada skala Ω.
4.
Sentuhkan
kedua probe ke kaki resistor.
5.
Baca
posisi jarum pada skala Ω dan kalikan dengan nilai rentang yang dipilih.
6.
Catat
hasil pengukuran pada tabel di bawah ini.
Tugas B:
Objek
Ukur |
Rentang
Ukur (Ω) |
Pembacaan
Jarum |
Nilai
Resistor (Kode Warna) |
Hasil
Pengukuran (Ω) |
Selisih
(%) |
Resistor
1 |
x... |
... |
... |
... |
... |
Resistor
2 |
x... |
... |
... |
... |
... |
C. Pemeriksaan Dioda (LED)
1.
Atur
sakelar selektor multimeter ke rentang Ω (misalnya x1 atau x10).
2.
Lakukan
kalibrasi "Zero Ohm".
3.
Sentuhkan
probe merah ke kaki anoda (+) dan probe hitam ke kaki katoda (-) LED. Amati apa
yang terjadi.
4.
Balik
posisi probe. Sentuhkan probe hitam ke anoda (+) dan probe merah ke katoda (-).
Amati kembali.
Tugas C:
·
Saat
probe merah di anoda dan hitam di katoda, apa yang terjadi pada LED? Mengapa?
...........................................................................................................................................
·
Saat
probe dibalik, apa yang terjadi? Mengapa?
..........................................................................................................................................
Bagian 2:
Penggunaan Jangka Sorong
Alat dan Bahan:
·
Jangka
sorong dengan ketelitian 0.02 mm atau 0.05 mm.
·
Benda
kerja berbentuk balok atau silinder.
A. Pengukuran Dimensi Benda Kerja
1.
Pengukuran
Diameter Luar:
o Genggam benda kerja menggunakan rahang bawah
jangka sorong.
o Kunci penggeser setelah rahang menyentuh benda
kerja.
o Baca skala utama dan skala nonius.
2.
Pengukuran
Diameter Dalam:
o Genggam benda kerja menggunakan rahang atas
jangka sorong.
o Kunci penggeser dan baca skalanya.
3.
Pengukuran
Kedalaman:
o Gunakan tangkai ukur kedalaman pada jangka
sorong.
o Kunci penggeser dan baca skalanya.
Tugas A:
·
Lakukan
pengukuran pada benda kerja yang telah disediakan.
·
Catat
hasil pengukuran pada tabel di bawah ini dan hitung total hasilnya.
Pengukuran |
Skala
Utama (mm) |
Skala
Nonius (mm) |
Hasil
Pengukuran (mm) |
Panjang
Benda |
... |
... |
... |
Diameter
Luar |
... |
... |
... |
Kedalaman
Lubang |
... |
... |
... |
Diskusi dan
Kesimpulan
1.
Jelaskan
perbedaan utama dalam fungsi dan cara pembacaan antara multimeter analog dan
jangka sorong.
2.
Mengapa
kalibrasi "Zero Ohm" pada multimeter sangat penting sebelum mengukur
hambatan?
3.
Menurut Pendidik,
apa yang harus diperhatikan agar hasil pengukuran menggunakan alat-alat ini
bisa akurat?
Teknik
Komputer Jaringan dan Telekomunikasi
Fase E
Elemen |
Deskripsi |
Wawasan Dunia Kerja Bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi |
Meliputi aktivitas pekerjaan pada bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi seperti pengenalan tentang
jenis-jenis profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur),
peluang usaha, proses bisnis, pelayanan pelanggan, serta perkembangan
teknologi terkait jaringan komputer dan telekomunikasi diantaranya 3G/4G/5G,
VSAT, Microwave Link, Fiber Optik, IPV6, Data Center, Layanan IoT, Cloud
Computing dan Keamanan Jaringan Komputer maupun Telekomunikasi. |
Media dan Jaringan Telekomunikasi |
Meliputi pemahaman prinsip dasar sistem
IPV4/IPV6, TCP/IP, layanan infrastruktur jaringan, sistem keamanan jaringan
komputer dan telekomunikasi, sistem seluler, sistem gelombang mikro, sistem
VSAT IP, sistem optik, dan sistem WLAN. |
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase E, peserta didik didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Wawasan dunia kerja bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi Menganalisis jenis-jenis profesi, proses bisnis,
budaya mutu, pelayanan pelanggan serta peluang usaha untuk membangun personal
branding, vision dan passion dengan didukung pemahaman perkembangan teknologi
pada perangkat teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
2. Media dan jaringan telekomunikasi Menerapkan
berbagai media dalam membangun jaringan pada teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
Program Tahunan
Mata Pelajaran :
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Kelas : X
(Sepuluh)
Alokasi Waktu : 144 Jam
Pelajaran (JP)
Nama Pengajar :
Diah Afrianti Rahayu., S.Kom., M.Pd
Semester Ganjil (72 JP)
Bab 1:
Profesi dan Kewirausahaan (18 JP)
o Mengidentifikasi profesi dan peluang usaha di
bidang TJKT.
o Memahami konsep technopreneur dan etos kerja
industri.
Bab 2:
Proses Bisnis dan Layanan Pelanggan (18 JP)
o Memahami alur proses bisnis di bidang TJKT.
o Menerapkan prinsip dasar pelayanan pelanggan.
Bab 3:
Perkembangan Teknologi TJKT (18 JP)
o Mengenal teknologi 3G/4G/5G, VSAT, dan
Microwave Link.
o Memahami konsep Fiber Optik, IPv6, dan Data
Center.
Bab 4:
Layanan dan Keamanan Berbasis Internet (18 JP)
o Mengidentifikasi Layanan IoT dan Cloud
Computing.
o Memahami konsep dasar Keamanan Jaringan.
Semester Genap (72 JP)
Bab 5:
Prinsip Dasar Jaringan (18 JP)
o Memahami dasar-dasar IPv4/IPv6 dan TCP/IP.
o Mengidentifikasi berbagai layanan infrastruktur
jaringan.
Bab 6:
Sistem Keamanan Jaringan (18 JP)
Memahami
konsep dan implementasi sistem keamanan jaringan komputer dan telekomunikasi.
Bab 7:
Teknologi Nirkabel dan Gelombang (18 JP)
Memahami
konsep sistem seluler, sistem gelombang mikro, dan sistem WLAN.
Bab 8:
Teknologi Terapan (18 JP)
Memahami
sistem VSAT IP dan sistem optik.
Program Semester
Mata Pelajaran :
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Kelas : X
(Sepuluh)
Pendidik : Diah Afrianti Rahayu,
S.Kom., M.Pd
Semester Ganjil
Bab/Topik |
Tujuan
Pembelajaran |
Alokasi
Waktu (JP) |
Keterangan |
Bab 1: Profesi & Kewirausahaan |
|||
Jenis Profesi & Peluang Usaha |
Mengidentifikasi berbagai profesi dan peluang
usaha di bidang TJKT. |
6 |
Teori & Diskusi |
Konsep Technopreneur |
Memahami konsep, etos kerja, dan soft skill
yang dibutuhkan seorang technopreneur. |
6 |
Studi Kasus & Presentasi |
Etos Kerja Industri |
Menerapkan etos kerja dan sikap profesional
sesuai stPendidikr industri. |
6 |
Simulasi & Latihan |
Bab 2: Proses Bisnis & Layanan Pelanggan |
|||
Proses Bisnis TJKT |
Memahami alur proses bisnis dari perencanaan,
implementasi, hingga evaluasi. |
6 |
Diagram Alur & Contoh Kasus |
Dasar Layanan Pelanggan |
Menganalisis kebutuhan, ekspektasi, dan cara
berkomunikasi efektif dengan pelanggan. |
6 |
Role Playing & Simulasi |
Penanganan Keluhan |
Melatih cara menangani keluhan pelanggan
secara profesional. |
6 |
Praktik & Studi Kasus |
Bab 3: Perkembangan Teknologi TJKT |
|||
Perkembangan Teknologi |
Mengenal teknologi 3G/4G/5G, VSAT, dan
Microwave Link. |
6 |
Presentasi & Video |
Fiber Optik & IPv6 |
Memahami prinsip dasar Fiber Optik dan
perbedaannya dengan IPv4/IPv6. |
6 |
Teori & Diskusi |
Data Center |
Mengidentifikasi peran, fungsi, dan komponen
penting dari Data Center. |
6 |
Video & Diskusi |
Bab 4: Layanan & Keamanan Berbasis Internet |
|||
Layanan IoT & Cloud |
Mengidentifikasi implementasi Internet of
Things (IoT) dan konsep Cloud Computing. |
6 |
Proyek Mini IoT Sederhana |
Keamanan Jaringan |
Memahami ancaman, serangan, dan langkah dasar
pengamanan jaringan. |
6 |
Teori & Analisis Kasus |
Pengamanan Dasar |
Menerapkan praktik pengamanan dasar seperti
penggunaan firewall dan enkripsi. |
6 |
Praktik di Komputer |
Total |
72 JP |
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta
didik didik diharapkan mampu:
Capaian Pembelajaran |
Tujuan Pembelajaran |
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
Semester Ganjil |
||
Memahami profesi dan kewirausahaan, serta peluang
usaha di bidang TJKT. |
·
Mampu mengidentifikasi berbagai jenis profesi TJKT. ·
Mampu menganalisis peluang usaha. ·
Mampu memahami konsep dan peran technopreneur. ·
Mampu menerapkan etos kerja profesional. |
1.
Memulai dengan pengenalan profesi dan kewirausahaan (technopreneur)
di bidang TJKT. 2.
Menganalisis peluang usaha dan pentingnya etos kerja profesional. |
Memahami proses bisnis dan layanan pelanggan. |
·
Mampu menjelaskan alur proses bisnis di bidang TJKT. ·
Mampu menerapkan prinsip dasar layanan pelanggan. ·
Mampu menangani keluhan pelanggan dengan baik. |
1.
Melanjutkan dengan pemahaman proses bisnis dari hulu ke hilir. 2.
Mempelajari materi tentang pelayanan pelanggan, termasuk cara
berkomunikasi dan menangani keluhan. |
Mengidentifikasi perkembangan teknologi TJKT. |
·
Mampu mengidentifikasi dan membedakan teknologi 3G/4G/5G, VSAT, dan
Microwave Link. ·
Mampu menjelaskan prinsip kerja Fiber Optik dan IPv6. ·
Mampu mengidentifikasi peran dan fungsi Data Center. ·
Mampu memahami konsep Layanan IoT dan Cloud Computing. |
1.
Peserta didik didik mulai diperkenalkan dengan perkembangan teknologi
3G/4G/5G, VSAT, dan Microwave Link. 2.
Mempelajari Fiber Optik, IPv6, dan peran penting Data Center. 3.
Mempelajari aplikasi teknologi, yaitu Layanan IoT dan Cloud
Computing. |
Memahami sistem keamanan jaringan komputer dan
telekomunikasi. |
·
Mampu menjelaskan konsep dasar keamanan jaringan. ·
Mampu mengidentifikasi ancaman dan serangan pada jaringan. ·
Mampu menerapkan langkah-langkah pengamanan dasar. |
1.
Mempelajari pentingnya Keamanan Jaringan Komputer untuk melindungi data dan
sistem. 2.
Mengidentifikasi ancaman, serangan, dan menerapkan langkah pengamanan dasar. |
Semester Genap |
||
Memahami prinsip dasar sistem IPv4/IPv6 dan TCP/IP. |
·
Mampu menjelaskan prinsip kerja IPv4/IPv6 dan TCP/IP. ·
Mampu mengidentifikasi berbagai layanan infrastruktur jaringan. |
1.
Memahami secara mendalam mengenai prinsip dasar sistem IPv4/IPv6 dan
TCP/IP. 2.
Mengidentifikasi berbagai layanan infrastruktur jaringan. |
Memahami sistem keamanan jaringan komputer dan
telekomunikasi. |
Mampu menjelaskan konsep dan implementasi sistem
keamanan jaringan komputer dan telekomunikasi. |
Mempelajari implementasi dan konsep sistem keamanan
jaringan yang lebih rinci. |
Memahami sistem seluler, gelombang mikro, dan WLAN. |
Mampu menjelaskan konsep dan implementasi sistem
seluler, gelombang mikro, dan WLAN. |
Mempelajari teknologi sistem seluler, gelombang
mikro, dan WLAN sebagai inti komunikasi nirkabel. |
Memahami sistem VSAT IP dan sistem optik. |
Mampu menjelaskan konsep dan cara kerja sistem VSAT
IP dan sistem optik. |
Mempelajari teknologi terapan, yaitu sistem VSAT IP
dan sistem optik. |
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama Satuan Pendidikan : SMKS
Bina Warga Lemahabang
Bidang Keahlian : Teknik Komputer
Jaringan dan Telekomunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan
Jaringan
Konsentrasi Keahlian :
Teknik Komputer dan Jaringan
Fase/Kelas : E/X
Semester : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 24 pertemuan ( 1 JP (@ 45 Menit))
Elemen : Wawasan Dunia Kerja Bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi
Nama Penyusun : Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A.
IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran
Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B.
DESAIN
PEMBELAJARAN
1.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta
didik didik diharapkan mampu :
· Menganalisis berbagai profesi yang relevan
dalam bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), termasuk peran
dan tanggung jawabnya.
· Menjelaskan proses bisnis dan budaya mutu yang
diterapkan dalam industri TJKT.
· Mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar pelayanan
pelanggan yang efektif dan dampaknya terhadap keberhasilan bisnis.
· Mengidentifikasi berbagai peluang usaha yang
prospektif di bidang TJKT.
· Merancang strategi untuk membangun personal
branding, vision, dan passion yang sejalan dengan tujuan
karier.
· Menjelaskan dampak dan tren perkembangan
teknologi terkini pada perangkat TJKT.
2. Praktik Pedagogis
a. Metode Pembelajaran Kolaboratif dan Berbasis
Proyek (Project-Based Learning)
· Proyek Riset Karier:
Peserta
didik didik dibagi dalam kelompok untuk melakukan riset mendalam tentang satu
jenis profesi di bidang TJKT. Setiap kelompok harus menganalisis:
1.
Deskripsi
pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab.
2.
Proses
bisnis yang terkait dengan profesi tersebut.
3.
Keterampilan
dan kualifikasi yang dibutuhkan.
4.
Peluang
kerja dan gaji rata-rata.
5.
Dampak
perkembangan teknologi terkini terhadap profesi tersebut (misalnya, peran AI
dalam otomatisasi jaringan).
· Proyek Startup Sederhana:
Peserta
didik didik secara berkelompok diminta untuk membuat proposal bisnis sederhana
untuk peluang usaha di bidang TJKT. Proposal tersebut harus mencakup:
1.
Ide
bisnis (misalnya, jasa perbaikan jaringan, penjualan perangkat IoT).
2.
Target
pelanggan dan strategi pelayanan pelanggan.
3.
Analisis
kompetitor.
4.
Rencana personal
branding dan vision untuk pendirinya.
b. Pembelajaran Kontekstual melalui Kunjungan
Industri dan Guest Speaker
· Kunjungan Industri:
Mengajak
peserta didik didik mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang TJKT
(seperti ISP, penyedia layanan telekomunikasi, atau data center). Peserta
didik didik dapat mengamati langsung proses bisnis, budaya mutu, dan lingkungan
kerja.
· Guest Speaker:
Mengundang
praktisi atau profesional dari industri TJKT untuk berbagi pengalaman. Mereka
bisa menceritakan perjalanan karier, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana
mereka membangun personal branding serta visi karier. Sesi ini juga bisa
menjadi ajang tanya jawab interaktif.
c.
Diskusi dan Studi Kasus
· Studi Kasus Pelayanan Pelanggan:
Menyajikan
skenario atau kasus nyata tentang pelayanan pelanggan (misalnya, komplain dari
pelanggan yang jaringannya sering putus). Peserta didik didik diminta
berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dan menganalisis dampaknya terhadap
reputasi bisnis.
· Diskusi Etika dan Budaya Mutu:
Mengadakan
diskusi kelompok tentang pentingnya budaya mutu dan etika kerja dalam industri
TJKT. Contohnya, membahas konsekuensi dari pekerjaan yang tidak stPendidikr
atau cybersecurity yang lemah.
d. Pengembangan Diri dan Refleksi
· Portofolio Digital:
Peserta
didik didik diminta membuat portofolio digital yang berisi hasil riset, rencana
startup, dan refleksi pribadi mengenai passion dan visi karier
mereka. Portofolio ini dapat menjadi bukti nyata proses pembelajaran dan alat
untuk membangun personal branding.
· Jurnal Refleksi:
Di akhir
setiap topik, peserta didik didik menulis jurnal singkat tentang apa yang
mereka pelajari, bagaimana hubungannya dengan minat pribadi, dan
langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk mencapai tujuan karier.
C.
RENCANA
ASSESMEN PEMBELAJARAN
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Tujuan:
Mengukur pengetahuan awal peserta didik didik tentang dunia kerja di bidang
TJKT.
·
Bentuk
Asesmen: Kuis singkat atau pertanyaan lisan.
·
Contoh
Pertanyaan:
·
Sebutkan
beberapa pekerjaan yang Pendidik ketahui di bidang TJKT.
·
Apa yang
Pendidik ketahui tentang personal branding?
·
Apakah
menurut Pendidik pelayanan pelanggan penting dalam sebuah perusahaan? Jelaskan.
·
Tindak
Lanjut:
·
Hasil
asesmen digunakan untuk memetakan pemahaman awal peserta didik didik.
·
Pendidik
dapat menyesuaikan materi dan metode pembelajaran agar lebih relevan dengan
kebutuhan peserta didik didik.
2. Asesmen Formatif (Selama Proses
Pembelajaran)
Tujuan:
Memantau perkembangan belajar peserta didik didik dan memberikan umpan balik
secara berkelanjutan.
·
Observasi
Pendidik:
·
Kegiatan:
Mengamati keaktifan peserta didik didik dalam diskusi kelompok, kerja sama tim,
dan kemampuan berargumentasi saat membahas studi kasus.
·
Indikator
Penilaian: Partisipasi aktif, kemampuan menyampaikan ide,
dan sikap kolaboratif.
Penilaian
Diri (Self-Assessment):
·
Kegiatan: Peserta
didik didik mengisi lembar refleksi atau jurnal pribadi setelah setiap sesi
pembelajaran.
·
Contoh
Pertanyaan:
·
Apa yang
paling menarik bagi Pendidik dari materi profesi di bidang TJKT?
·
Apakah Pendidik
sudah memiliki visi dan passion terkait dunia kerja? Mengapa?
·
Apa yang
perlu Pendidik tingkatkan untuk membangun personal branding?
Penilaian
Kinerja (Proyek Kelompok):
·
Tugas: Membuat
proposal bisnis sederhana atau portofolio digital yang mencakup riset
peluang usaha dan rencana personal branding.
·
Indikator
Penilaian:
·
Kedalaman
analisis proses bisnis dan peluang usaha.
·
Kreativitas
dalam merancang strategi personal branding.
·
Kesesuaian
ide dengan perkembangan teknologi terkini.
3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)
Tujuan:
Mengukur pemahaman akhir peserta didik didik secara menyeluruh setelah seluruh
materi disampaikan.
Tindak
Lanjut: Informasi dari asesmen ini akan membantu
pendidik menyesuaikan materi dan metode pengajaran agar lebih relevan dengan
pengalaman peserta didik didik.
·
Presentasi
(Proyek Akhir):
·
Tugas: Peserta
didik didik mempresentasikan hasil proyek riset karier atau proposal startup
mereka.
·
Indikator
Penilaian:
·
Keterampilan
presentasi dan komunikasi.
·
Kemampuan
menjawab pertanyaan dan mempertahankan argumen.
·
Penguasaan
materi profesi, proses bisnis, peluang usaha, dan perkembangan teknologi.
Penilaian
Sikap:
·
Tugas:
Mengukur sikap peserta didik didik selama proses pembelajaran, terutama saat
berdiskusi dan bekerja kelompok.
·
Indikator
Penilaian: Kedisiplinan, tanggung jawab, inisiatif, dan
etos kerja.
D.
PENGALAMAN
BELAJAR
1. Pertemuan 1- 4
Kegiatan Awal (15 Menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran
dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
2. Apersepsi (Stimulasi dan Pemetaan Awal):
Pendidik memulai pembelajaran dengan menampilkan video singkat atau
gambar-gambar menarik tentang berbagai profesi di bidang TJKT. Video tersebut
bisa berisi cuplikan pekerjaan sehari-hari seorang administrator jaringan,
teknisi fiber optic, atau seorang programmer.
Misalkan :
1.
Administrator Jaringan (Network Administrator)
Ringkasan
Pekerjaan Seorang Administrator Jaringan bertanggung jawab untuk mengelola dan
memelihara infrastruktur jaringan komputer. Posisi ini memastikan ketersediaan,
keamanan, dan kinerja jaringan yang optimal untuk mendukung operasional bisnis
sehari-hari.
Tugas dan Tanggung Jawab
·
Instalasi
dan Konfigurasi: Menginstal, mengonfigurasi, dan memelihara
perangkat jaringan seperti router, switch, firewall, dan titik akses nirkabel
(wireless access points).
·
Pemantauan
dan Pemecahan Masalah: Memantau kinerja jaringan secara proaktif,
mengidentifikasi masalah, dan melakukan pemecahan masalah untuk mengatasi
gangguan atau kegagalan.
·
Keamanan
Jaringan: Menerapkan dan mengelola kebijakan keamanan
jaringan, termasuk konfigurasi firewall, sistem deteksi intrusi (intrusion
detection systems), dan VPN.
·
Manajemen
Akun Pengguna: Mengelola akun pengguna, hak akses, dan izin
pada jaringan.
·
Dokumentasi: Membuat
dan memelihara dokumentasi teknis, seperti diagram jaringan, inventaris
perangkat keras, dan prosedur operasional stPendidikr (SOP).
·
Pemeliharaan
Rutin: Melakukan pembaruan (update) perangkat lunak
dan firmware secara berkala untuk menjaga keamanan dan kinerja.
·
Dukungan
Teknis: Memberikan dukungan teknis kepada staf terkait
masalah jaringan.
Kualifikasi
·
Pengalaman
kerja di bidang administrasi jaringan.
·
Sertifikasi
profesional seperti CCNA, CCNP, atau JNCIA akan menjadi nilai tambah.
·
Pengetahuan
mendalam tentang protokol jaringan (TCP/IP), subnetting, DNS, dan DHCP.
·
Kemampuan
pemecahan masalah (troubleshooting) yang kuat.
2. Teknisi
Fiber Optik (Fiber Optic Technician)
Ringkasan
Pekerjaan Seorang Teknisi Fiber Optik bertanggung jawab untuk membangun,
menginstal, menguji, dan memelihara jaringan kabel serat optik. Posisi ini
berperan penting dalam memastikan koneksi internet dan komunikasi data yang
cepat dan Pendidikl.
Tugas dan Tanggung Jawab
·
Instalasi
Kabel: Menginstal dan menarik kabel serat optik di
berbagai lingkungan, termasuk di dalam dan luar ruangan.
·
Penyambungan
(Splicing): Melakukan penyambungan (splicing) kabel serat
optik menggunakan alat khusus (fusion splicer) untuk menghubungkan segmen
kabel.
·
Pengujian
Kabel: Melakukan pengujian menggunakan alat seperti
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) dan Optical Power Meter untuk mengukur
kualitas dan integritas sinyal.
·
Pemeliharaan
dan Perbaikan: Mendiagnosis dan memperbaiki kerusakan atau
putusnya kabel serat optik.
·
Terminasi:
Memasang konektor pada ujung kabel (termination).
·
Dokumentasi:
Mencatat hasil pengujian dan membuat laporan teknis.
·
Dukungan
Teknis: Bekerja sama dengan tim lain untuk mengatasi
masalah pelanggan yang berkaitan dengan jaringan serat optik.
Kualifikasi
·
Pendidikan
minimum SMK jurusan Teknik Jaringan, Telekomunikasi, atau bidang terkait.
·
Pengalaman
praktik dalam instalasi dan penyambungan kabel serat optik.
·
Sertifikasi
teknis (misalnya, FOA Certification) lebih disukai.
·
Mampu
bekerja di ketinggian dan di berbagai kondisi cuaca.
·
Memiliki
pemahaman yang baik tentang stPendidikr industri untuk instalasi serat optik.
·
Teliti
dan memiliki perhatian terhadap detail.
3.
Programmer (Developer)
Ringkasan
Pekerjaan Seorang Programmer bertanggung jawab untuk menulis, menguji, dan
memelihara kode program untuk mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak.
Posisi ini mengonversi ide dan kebutuhan bisnis menjadi solusi teknis yang
berfungsi.
Tugas dan Tanggung Jawab
·
Pengembangan
Perangkat Lunak: Menulis kode program yang bersih, efisien, dan
terstruktur sesuai dengan spesifikasi yang diberikan.
·
Pengujian
(Testing): Melakukan pengujian unit (unit testing) dan
integrasi untuk memastikan kode berfungsi dengan benar dan bebas dari bug.
·
Pemeliharaan
dan Pembaruan: Memelihara aplikasi yang sudah ada dengan
memperbaiki bug, menambah fitur baru, dan melakukan pembaruan untuk
meningkatkan kinerja.
·
Kolaborasi: Bekerja
sama dengan tim lain (seperti desainer, manajer produk, dan tim QA) untuk
merancang dan mengembangkan produk.
·
Dokumentasi: Membuat
dokumentasi teknis yang jelas untuk kode yang dikembangkan.
·
Penyelesaian
Masalah: Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
teknis yang muncul selama proses pengembangan atau setelah peluncuran.
Kualifikasi
·
Gelar
sarjana di bidang Ilmu Komputer, Teknik Informatika, atau bidang terkait.
·
Pengalaman
dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman (misalnya,
Python, Java, JavaScript, C++, atau bahasa lainnya yang relevan).
·
Pemahaman
yang kuat tentang konsep dasar pemrograman, seperti struktur data dan
algoritma.
·
Pengalaman
dengan alat kontrol versi seperti Git.
·
Mampu
bekerja dalam tim dan berkomunikasi dengan baik.
· Kemampuan belajar yang cepat dan adaptif terhadap teknologi baru.
3. Diskusi Interaktif:
Pendidik mengajukan pertanyaan pemantik seperti:
· "Profesi apa saja yang kalian lihat di
video tadi?"
· "Pernahkah kalian membayangkan bekerja di
salah satu profesi tersebut?"
· "Apa menurut kalian keterampilan yang dibutuhkan
untuk pekerjaan itu?"
Penyampaian Tujuan:
Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu menganalisis dunia
kerja TJKT, mulai dari jenis profesi, peluang usaha, hingga cara membangun personal
branding dan visi karier pribadi.
Kegiatan
Inti (40 menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1. Eksplorasi (Belajar Mandiri dan Kelompok):
· Pendidik membagi peserta didik didik ke dalam
kelompok-kelompok kecil.
· Setiap kelompok diberikan case study
atau tugas riset tentang sebuah perusahaan atau startup di bidang TJKT.
· Tugas riset mencakup:
a. Identifikasi profesi yang ada di perusahaan
tersebut.
b. Analisis proses bisnis dan budaya mutu yang
diterapkan.
c. Strategi pelayanan pelanggan mereka.
d. Identifikasi peluang usaha yang mungkin muncul
dari bisnis tersebut.
Studi
Kasus dan Analisis (Mengasah Berpikir Kritis):
a. Pendidik memberikan studi kasus tentang masalah
atau tantangan di dunia nyata, misalnya, sebuah perusahaan ISP yang mendapat
keluhan pelanggan karena jaringan sering putus.
b. Peserta didik didik diminta berdiskusi dalam
kelompok untuk menganalisis akar masalah, mencari solusi, dan mengaitkannya
dengan pentingnya pelayanan pelanggan dan budaya mutu kerja.
Presentasi
dan Feedback:
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil riset
dan analisis studi kasus mereka.
b. Kelompok lain dan pendidik memberikan
pertanyaan dan masukan untuk memperkaya pemahaman.
Integrasi
Teknologi dan Pengembangan Diri:
a. Pendidik memfasilitasi diskusi tentang
bagaimana perkembangan teknologi (misalnya, Cloud Computing atau IoT)
memengaruhi profesi dan peluang usaha yang telah diidentifikasi.
b. Pendidik menugaskan peserta didik didik secara
individu untuk mulai merancang visi karier dan strategi personal branding
mereka sendiri, dengan mempertimbangkan passion dan minat masing-masing.
Contoh 1 :
Materi Perkembangan Teknologi
Cloud Computing
1.
Pengaruh Cloud Computing terhadap Profesi dan Peluang Usaha
Perkembangan
teknologi Cloud Computing telah mengubah lanskap bisnis dan karier secara
fundamental. Dengan adopsi cloud yang masif, banyak profesi yang semula terikat
pada infrastruktur fisik kini beralih ke lingkungan virtual. Ini tidak hanya
menciptakan efisiensi, tetapi juga membuka peluang baru yang tak terbatas.
a. Pergeseran Profesi:
·
Administrator
Jaringan & System Administrator: Tugas mereka bergeser dari mengelola perangkat
keras fisik (server, router) menjadi mengelola layanan dan infrastruktur
virtual di cloud (seperti Amazon Web Services/AWS, Google Cloud Platform/GCP,
atau Microsoft Azure). Keterampilan yang dibutuhkan kini lebih fokus pada otomatisasi,
keamanan cloud, dan manajemen layanan terdistribusi.
·
Teknisi
Fiber Optik: Meskipun instalasi fisik masih penting, peran
mereka berkembang ke arah manajemen konektivitas tingkat tinggi untuk
pusat data (data center) dan interkoneksi cloud. Mereka perlu memahami
arsitektur jaringan cloud dan memastikan latensi rendah serta kePendidiklan
yang tinggi.
·
Programmer
(Developer): Programmer kini menjadi Cloud Developer
atau DevOps Engineer. Mereka tidak hanya menulis kode, tetapi juga
mengintegrasikan aplikasi dengan layanan cloud, mengelola container
(seperti Docker), dan menerapkan Continuous Integration/Continuous
Deployment (CI/CD). Keterampilan ini memungkinkan pengembangan yang lebih
cepat dan skalabel.
b. Peluang Usaha Baru:
·
Penyedia
Solusi SaaS (Software as a Service): Usaha dapat menciptakan perangkat lunak yang
dapat diakses melalui langganan, tanpa perlu instalasi di perangkat pengguna.
Model ini mengurangi biaya operasional dan memperluas jangkauan pasar.
·
Konsultan
Migrasi Cloud: Banyak perusahaan membutuhkan bantuan untuk
memindahkan infrastruktur mereka dari on-premise ke cloud. Ini
menciptakan peluang besar bagi para ahli yang bisa merancang dan
mengimplementasikan strategi migrasi yang efisien dan aman.
·
Jasa
Keamanan Cloud: Dengan semua data yang disimpan di cloud,
kebutuhan akan spesialis keamanan siber semakin meningkat. Peluang ini mencakup
layanan penetration testing, audit keamanan, dan pengembangan kebijakan
keamanan khusus cloud.
2. Merancang Visi Karier dan Strategi Personal
Branding
Untuk
berhasil di era cloud, Pendidik perlu memiliki visi karier yang jelas dan
strategi personal branding yang kuat. Proses ini harus dimulai dengan
introspeksi mendalam tentang passion dan minat Pendidik.
a. Mengidentifikasi Visi Karier Berdasarkan
Passion:
·
Kenali
Minat Pendidik: Apakah Pendidik lebih tertarik pada sisi
teknis yang mendalam (misalnya, arsitektur jaringan cloud), keamanan siber,
atau pengembangan aplikasi yang berfokus pada pengguna? Identifikasi area yang
paling membuat Pendidik bersemangat.
·
Hubungkan
Minat dengan Peluang: Jika Pendidik suka memecahkan masalah kompleks
dan tantangan keamanan, visi karier Pendidik bisa menjadi Spesialis Keamanan
Cloud. Jika Pendidik senang membangun sesuatu dari nol, menjadi Cloud
Developer bisa jadi pilihan yang tepat.
·
Tetapkan
Tujuan Jangka Panjang: Visi karier Pendidik harus mencakup tujuan
jangka panjang, seperti "menjadi arsitek solusi cloud terkemuka di bidang
kesehatan" atau "mendirikan perusahaan konsultan migrasi cloud".
b. Strategi Personal Branding:
·
Bangun
Reputasi Online: Gunakan platform profesional seperti LinkedIn
untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman Pendidik. Publikasikan artikel
tentang proyek yang Pendidik kerjakan atau tren teknologi yang Pendidik ikuti.
·
Berkontribusi
pada Komunitas: Bergabunglah dengan komunitas open-source,
forum, atau grup profesional terkait cloud computing. Berikan kontribusi, jawab
pertanyaan, dan tunjukkan keahlian Pendidik.
·
Sertifikasi
Profesional: Dapatkan sertifikasi industri seperti AWS
Certified Cloud Practitioner, Microsoft Certified: Azure Fundamentals, atau
Google Cloud Digital Leader. Sertifikasi ini menjadi bukti kredibilitas
dan komitmen Pendidik.
·
Proyek
Sampingan (Side Projects): Buat proyek pribadi yang memanfaatkan
teknologi cloud. Misalnya, kembangkan aplikasi sederhana atau buat blog yang
di-hosting di cloud. Proyek-proyek ini tidak hanya mengasah keterampilan Pendidik
tetapi juga menjadi portofolio nyata yang bisa Pendidik tunjukkan.
Pertanyaan untuk Refleksi Diri:
·
Dari
profesi dan peluang yang disebutkan, mana yang paling selaras dengan passion
dan minat Pendidik?
· Apa satu langkah kecil yang bisa Pendidik ambil minggu ini untuk memulai strategi personal branding Pendidik?
Contoh 2 :
Materi
Perkembangan Teknologi Internet of Things (IoT)
1. Pengaruh IoT terhadap Profesi dan Peluang
Usaha
Perkembangan
teknologi Internet of Things (IoT), yang menghubungkan berbagai perangkat fisik
ke internet, telah membuka era baru di mana data menjadi aset paling berharga.
IoT mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan lingkungan, dan
ini secara langsung memengaruhi berbagai profesi serta menciptakan peluang
usaha yang segar.
a. Pergeseran Profesi:
·
Administrator
Jaringan & System Administrator: Peran mereka meluas dari hanya mengelola
jaringan komputer menjadi mengelola jaringan perangkat IoT yang sangat besar.
Mereka harus mahir dalam manajemen data yang masif dari sensor, memastikan
konektivitas yang stabil, dan mengamankan titik akhir (endpoints) yang rentan.
·
Teknisi
Fiber Optik: Selain instalasi kabel, mereka kini terlibat
dalam pengembangan infrastruktur pendukung IoT, seperti jaringan LPWAN
(Low-Power Wide-Area Network) untuk menghubungkan perangkat IoT jarak jauh.
Mereka harus memahami kebutuhan bandwidth yang berbeda untuk setiap jenis
perangkat, mulai dari sensor sederhana hingga kamera canggih.
·
Programmer
(Developer): Peran programmer kini sangat beragam dalam
ekosistem IoT. Mereka bisa menjadi Embedded Systems Developer yang menulis kode
untuk perangkat itu sendiri, Cloud Developer yang membangun platform untuk
mengumpulkan dan menganalisis data IoT, atau Mobile Developer yang membuat
aplikasi untuk mengontrol perangkat dari jarak jauh. Keterampilan yang
dibutuhkan mencakup pemrograman low-level (misalnya, C/C++) hingga high-level
(misalnya, Python) dan backend development.
b. Peluang Usaha Baru:
·
Solusi
Smart Home dan Smart City: Usaha dapat berfokus pada pengembangan dan
instalasi sistem rumah pintar yang terintegrasi (pencahayaan, keamanan, energi)
atau solusi kota pintar untuk manajemen lalu lintas, pengelolaan sampah, dan
penerangan jalan.
·
Jasa
Konsultan IoT: Banyak perusahaan membutuhkan panduan untuk
mengimplementasikan solusi IoT yang kompleks. Peluang ini mencakup layanan
konsultasi untuk memilih sensor yang tepat, merancang arsitektur jaringan,
hingga menganalisis data yang dihasilkan.
·
Pengembangan
Perangkat Keras dan Sensor Khusus: Ada permintaan yang tinggi untuk perangkat
keras yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti sensor untuk
pertanian presisi, pelacak logistik, atau perangkat medis pintar.
·
Analisis
Data IoT (IoT Data Analytics): Perusahaan dapat menawarkan layanan untuk
menganalisis data yang dikumpulkan dari perangkat IoT guna mendapatkan wawasan
berharga, misalnya untuk mengoptimalkan rantai pasok atau memprediksi kebutuhan
pemeliharaan mesin.
2. Merancang Visi Karier dan Strategi Personal
Branding
Untuk
sukses dalam ekosistem IoT yang terus berkembang, Pendidik harus memiliki visi
karier yang jelas dan strategi personal branding yang kuat. Proses ini dimulai
dengan menghubungkan passion dan minat Pendidik dengan peluang yang ada.
a. Mengidentifikasi Visi Karier Berdasarkan
Passion:
·
Analisis
Minat: Apakah Pendidik lebih tertarik pada rekayasa
perangkat keras dan membuat sesuatu secara fisik? Atau Pendidik lebih suka
menganalisis data yang kompleks untuk menemukan pola? Atau mungkin Pendidik
lebih tertarik pada sisi keamanan siber untuk melindungi perangkat yang
terhubung?
·
Hubungkan
Minat dengan Peluang: Jika Pendidik suka merakit dan memodifikasi
perangkat, visi karier Pendidik bisa menjadi Spesialis Hardware IoT. Jika Pendidik
senang dengan data, menjadi Data Scientist di bidang IoT bisa jadi pilihan.
Jika Pendidik peduli dengan keamanan, fokuslah pada Keamanan Siber IoT.
·
Tetapkan
Tujuan Jangka Panjang: Visi karier Pendidik harus spesifik, seperti
"menjadi arsitek solusi IoT untuk industri otomotif" atau
"mendirikan startup yang menyediakan sensor pintar untuk pertanian."
b. Strategi Personal Branding:
·
Bangun
Reputasi Online: Gunakan platform seperti LinkedIn untuk
membagikan proyek-proyek IoT yang Pendidik kerjakan. Tulis artikel atau studi
kasus tentang bagaimana Pendidik memecahkan masalah dengan teknologi ini.
·
Berkontribusi
pada Komunitas: Bergabunglah dengan forum-forum IoT, grup
media sosial, atau komunitas lokal. Berbagi pengetahuan, menjawab pertanyaan,
dan berpartisipasi dalam diskusi teknis akan menunjukkan keahlian Pendidik.
·
Sertifikasi
Profesional: Dapatkan sertifikasi terkait IoT dari vendor
seperti Cisco (CCNA IoT) atau dari platform cloud (misalnya, sertifikasi
khusus IoT dari AWS atau Azure). Sertifikasi ini memberikan kredibilitas
instan.
·
Proyek
Sampingan (Side Projects): Buat proyek pribadi yang menarik. Misalnya,
bangun sistem monitoring suhu di rumah dengan sensor sederhana atau kembangkan
perangkat pelacak barang yang terhubung ke cloud. Proyek-proyek ini adalah
portofolio yang kuat dan menunjukkan kemampuan praktis Pendidik.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Merefleksi (Berkesadaran)
Refleksi (Penguatan dan Penyimpulan):
Pendidik mengajak peserta didik didik untuk menyimpulkan pembelajaran. Beberapa
pertanyaan reflektif yang bisa diajukan:
· "Apa pelajaran terpenting yang kalian
dapatkan hari ini tentang dunia kerja TJKT?"
· "Bagaimana cara kalian mulai membangun personal
branding yang kuat?"
Asesmen Formatif:
Pendidik memberikan kuis singkat atau meminta peserta didik didik menuliskan
satu vision dan passion yang mereka miliki terkait dunia TJKT.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama
Kelompok / Individu :
_________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal
Pengerjaan :
_________________________
Opsi 1: Kuis
Singkat Pilihan Ganda
Petunjuk: Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu jawaban yang paling tepat.
1.
Pergeseran
utama pada pekerjaan Administrator Jaringan akibat perkembangan Cloud Computing
adalah...
a. Mengelola perangkat keras fisik seperti
server dan router.
b. Lebih banyak fokus pada instalasi kabel
fiber optik.
c. Mengelola layanan dan infrastruktur virtual
di platform seperti AWS atau Azure.
d.
Bertanggung jawab penuh atas pengembangan aplikasi.
2.
Jika
seorang programmer ingin berfokus pada pengembangan aplikasi untuk mengontrol
perangkat pintar dari jarak jauh, peran apa yang paling cocok untuknya di
bidang IoT?
a.
Embedded Systems Developer
b. Data
Scientist
c.
Mobile Developer
d.
Hardware Engineer
3.
Mpeserta
didikah dari peran di bawah ini yang paling mungkin memanfaatkan teknologi
Cloud Computing dan IoT secara bersamaan?
a.
Teknisi listrik
b.
Konsultan migrasi cloud
c.
Penulis teknis
d. Pendidik
sejarah
4.
Sebuah
perusahaan yang ingin melacak pergerakan produknya dari pabrik hingga gudang
dapat memanfaatkan IoT dengan menggunakan...
a.
Jaringan Wi-Fi publik
b.
Sensor pelacak dan platform data analytics
c.
Sistem operasi komputer
d. Kabel
fiber optik berkecepatan tinggi
Kunci Jawaban Kuis:
1.
c.
Mengelola layanan dan infrastruktur virtual di platform seperti AWS atau Azure.
2.
c.
Mobile Developer
3.
b.
Konsultan migrasi cloud
4. b. Sensor pelacak dan platform data analytics
Opsi 2:
Tugas Menulis Esai Singkat
Tugas
ini mendorong peserta didik didik untuk melakukan refleksi diri dan
menghubungkan minat mereka dengan peluang karier di masa depan.
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dalam satu paragraf singkat (maksimal 100
kata).
"Jelaskan
satu visi karier yang ingin Pendidik capai di masa depan terkait dunia TJKT,
dan sebutkan satu passion atau minat pribadi yang akan Pendidik gunakan untuk
mencapai visi tersebut."
Contoh
Jawaban (untuk inspirasi):
·
Visi
Saya: Saya ingin menjadi seorang spesialis
keamanan siber yang berfokus pada perlindungan data di infrastruktur cloud.
·
Passion
Saya: Saya memiliki passion dalam memecahkan
teka-teki dan selalu tertantang untuk menemukan "kelemahan" dalam
sebuah sistem. Minat ini akan saya gunakan untuk mengasah kemampuan saya dalam penetration
testing dan mengidentifikasi potensi ancaman di dunia siber.
Aspek Penilaian: Kemampuan menghubungkan visi karier dengan
passion pribadi di bidang TJKT.
1.
Baik Sekali (Nilai 90-100)
· Visi Karier: Menjelaskan visi karier yang spesifik,
relevan, dan terarah di bidang TJKT (misalnya, spesialis keamanan cloud, developer
IoT). Visi ini menunjukkan pemahaman yang matang tentang profesi yang dipilih.
· Passion/Minat: Mengungkapkan satu passion atau minat pribadi
yang terkait erat dan mendukung langsung visi karier yang
disebutkan. Peserta didik didik mampu menjelaskan bagaimana passion tersebut
akan diaplikasikan secara praktis (misalnya, minat pada teka-teki akan
digunakan untuk penetration testing).
· Bahasa dan Struktur: Jawaban ditulis dalam satu paragraf yang
ringkas, jelas, dan mudah dipahami, tanpa melebihi batas kata.
2.
Baik (Nilai 75-89)
· Visi Karier: Menyebutkan visi karier yang relevan di bidang
TJKT, namun mungkin kurang spesifik (misalnya, "ingin menjadi programmer").
Visi ini masih menunjukkan pemahaman yang baik tentang arah karier.
· Passion/Minat: Menyebutkan passion atau minat pribadi, tetapi
hubungannya dengan visi karier mungkin kurang dijelaskan secara mendalam
atau aplikasinya kurang konkret.
· Bahasa dan Struktur: Jawaban umumnya jelas dan terstruktur, tetapi
mungkin ada sedikit kesalahan tata bahasa atau kurang ringkas.
3.
Cukup (Nilai < 75)
· Visi Karier: Visi karier yang disebutkan kurang relevan
dengan bidang TJKT atau terlalu umum dan tidak spesifik (misalnya, "ingin
sukses" atau "ingin punya pekerjaan").
· Passion/Minat: Passion atau minat yang disebutkan tidak
memiliki hubungan yang jelas dengan visi karier di bidang TJKT.
· Bahasa dan Struktur: Jawaban sulit dipahami, tidak terstruktur
dengan baik, atau tidak memenuhi batasan satu paragraf.
Tindak Lanjut:
Pendidik memberikan tugas proyek individu untuk minggu berikutnya, yaitu
membuat portofolio digital sederhana yang memuat hasil riset, rencana startup
impian, serta personal branding statement mereka. Tugas ini menjadi
jembatan menuju materi selanjutnya dan menguatkan pemahaman.
Contoh
Format Portofolio Digital Sederhana
Judul
Portofolio:
[Nama
Lengkap Peserta didik Didik] - Portofolio TJKT
Halaman
1: Tentang Saya
· Foto Diri : Foto
formal atau semi-formal.
· Personal Branding Statement:
o Satu atau dua kalimat yang merangkum siapa
saya, minat, dan tujuan karier saya di dunia TJKT.
o Contoh: "Saya
adalah seorang pembelajar yang antusias dengan minat besar pada arsitektur
jaringan masa depan. Visi saya adalah menjadi seorang arsitek cloud yang
merancang infrastruktur efisien dan aman untuk mendukung inovasi
teknologi."
· Kontak : Email,
link LinkedIn (jika ada), dan portofolio URL.
Halaman
2: Hasil Riset
· Judul Riset :
[Misalnya: "Analisis Dampak AI terhadap Keamanan Jaringan"]
· Latar Belakang :
Jelaskan secara singkat mengapa topik ini menarik bagi saya.
· Metodologi Riset :
Bagaimana saya melakukan riset? (Misalnya: "Saya membaca 3 artikel ilmiah,
2 blog dari pakar industri, dan menonton video dari webinar.")
· Temuan Utama :
Tuliskan poin-poin penting dari hasil riset.
Contoh Poin:
§ "AI dapat digunakan untuk mendeteksi
anomali dalam lalu lintas jaringan yang mengindikasikan serangan siber."
§ "Namun, AI juga menciptakan tantangan
baru, seperti serangan adversarial yang menipu model deteksi."
· Kesimpulan: Rangkum
apa yang saya pelajari dan bagaimana hal itu memengaruhi pPendidikngan saya
tentang karier di masa depan.
Halaman
3: Rencana Startup Impian
· Nama Startup :
[Misalnya: "SecureNet Solutions" atau "AgriConnect IoT"]
· Visi Startup : Apa
tujuan besar dari startup ini?
Contoh: "Menciptakan
solusi keamanan jaringan berbasis AI untuk bisnis kecil dan menengah agar
mereka dapat terlindungi dari ancaman siber dengan biaya terjangkau."
· Masalah yang Dipecahkan:
Jelaskan masalah nyata di lapangan yang ingin diatasi oleh startup.
Contoh: "Banyak
UKM tidak memiliki sumber daya untuk mempekerjakan tim keamanan siber penuh
waktu, membuat mereka rentan terhadap peretasan data."
· Solusi:
Bagaimana produk atau layanan startup akan memecahkan masalah tersebut?
· Teknologi yang Digunakan:
Sebutkan teknologi yang akan digunakan (misalnya: Python, AWS Cloud, machine
learning).
· Peran Saya:
Jelaskan peran yang akan saya ambil dalam startup ini dan mengapa passion saya
relevan dengan peran tersebut.
Rubrik Penilaian
Portofolio Digital
Berikut
adalah format penilaian (rubrik) untuk mengevaluasi portofolio digital peserta
didik didik. Rubrik ini dirancang untuk menilai kreativitas, kedalaman riset,
dan kemampuan berpikir strategis.
1. Baik
Sekali (Nilai 90-100)
·
Kualitas
Konten: Semua elemen portofolio (personal branding,
riset, startup) lengkap, terperinci, dan saling terkait. Visi karier, hasil
riset, dan rencana startup menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang dunia
TJKT.
·
Personal
Branding: Statement personal branding kuat,
orisinal, dan persuasif. Menunjukkan kejelasan visi dan passion.
·
Riset: Riset
dilakukan dengan metodologi yang jelas dan menghasilkan temuan yang relevan
serta insightful. Peserta didik didik mampu merangkum dan menarik kesimpulan
yang logis.
·
Rencana
Startup: Rencana startup realistis, inovatif, dan
memecahkan masalah nyata. Peran yang diambil peserta didik didik dalam startup
sangat relevan dengan passion mereka.
·
Presentasi: Desain
portofolio rapi, profesional, dan mudah dinavigasi.
2. Baik
(Nilai 75-89)
·
Kualitas
Konten: Sebagian besar elemen portofolio lengkap dan
relevan, namun mungkin ada beberapa bagian yang kurang mendalam. Hubungan antar
elemen sudah terlihat, meskipun tidak sekuat pada level "Baik
Sekali".
·
Personal
Branding: Statement personal branding baik dan
jelas, namun mungkin masih bersifat umum.
·
Riset: Riset
sudah dilakukan, tetapi temuan yang disajikan kurang terperinci atau
kesimpulannya kurang tajam.
·
Rencana
Startup: Rencana startup masuk akal, tetapi mungkin
idenya masih umum atau kurang orisinal. Keterkaitan antara peran dan passion
sudah ada, tetapi bisa dijelaskan lebih baik.
·
Presentasi: Desain
portofolio cukup rapi dan informatif.
3. Cukup
(Nilai < 75)
·
Kualitas
Konten: Elemen portofolio tidak lengkap atau beberapa
bagian kurang relevan. Ada ketidaksesuaian antara visi karier, riset, dan
rencana startup.
·
Personal
Branding: Statement personal branding kurang
jelas atau tidak mencerminkan tujuan yang spesifik.
·
Riset: Riset
terlalu dangkal atau hanya menyalin informasi tanpa analisis. Tidak ada
kesimpulan yang jelas.
·
Rencana
Startup: Ide startup tidak realistis atau tidak
memecahkan masalah yang nyata. Peran yang diambil tidak relevan dengan minat
mereka.
·
Presentasi: Desain
portofolio kurang rapi, sulit dibaca, atau tidak terorganisir.
2
Pertemuan 5 - 6
Kegiatan Awal (15 Menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran
dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
2. Apersepsi (Video dan Diskusi Pemantik):
·
Pendidik
menayangkan video singkat yang menampilkan cuplikan tentang tren teknologi
terbaru, seperti Internet of Things (IoT).
·
Setelah
video selesai, pendidik mengajukan pertanyaan pemantik: "Teknologi apa
saja yang kalian lihat di video tadi?" atau "Bagaimana
teknologi-teknologi ini memengaruhi cara kita berkomunikasi dan bekerja?"
Penyampaian
Tujuan Pembelajaran:
Pendidik
menjelaskan bahwa hari ini kita akan menganalisis bagaimana perkembangan
teknologi ini memengaruhi profesi, peluang usaha, dan strategi pengembangan
diri di bidang TJKT.
Kegiatan
Inti (40 menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1. Eksplorasi (Riset Kelompok):
· Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok
dan setiap kelompok diberikan satu topik perkembangan teknologi spesifik (IoT).
· Tugas setiap kelompok adalah melakukan riset
untuk menganalisis:
a. Apa itu teknologi tersebut?
b. Bagaimana cara kerjanya secara sederhana?
c. Apa dampaknya terhadap profesi di bidang TJKT?
d. Bagaimana teknologi ini membuka peluang usaha
baru?
2.
Diskusi
dan Presentasi (Saling Berbagi Informasi):
·
Setiap
kelompok mempresentasikan hasil risetnya.
·
Kelompok
lain dapat mengajukan pertanyaan, sehingga terjadi proses tukar informasi yang
aktif dan menyeluruh.
3.
Aplikasi
Kontekstual (Studi Kasus):
·
Pendidik
memberikan studi kasus, misalnya: "Sebuah perusahaan logistik ingin
mengintegrasikan sensor IoT pada truk mereka untuk membuat runing text di truck
mereka dan melacak pengiriman secara real-time. Rancanglah jaringan yang
dibutuhkan dan jelaskan peran-peran profesi TJKT yang terlibat."
·
Peserta
didik didik berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan studi kasus ini,
mengintegrasikan pemahaman mereka tentang perkembangan teknologi dengan konsep
profesi dan proses bisnis.
Kegiatan
Penutup (15 Menit)
Merefleksi
(Berkesadaran)
1. Refleksi dan Korelasi:
· Pendidik memfasilitasi refleksi dengan
menanyakan: "Setelah memahami berbagai perkembangan teknologi ini, profesi
apa yang paling menarik bagi kalian dan mengapa?"
· Peserta didik didik diminta untuk mengaitkan
perkembangan teknologi dengan rencana vision dan passion mereka
di masa depan.
2.
Asesmen
Formatif (Penilaian Diri):
Peserta
didik didik mengisi lembar exit ticket yang berisi satu pertanyaan
kunci, misalnya: "Jelaskan satu teknologi yang paling berdampak pada dunia
TJKT menurut Pendidik dan bagaimana Pendidik akan mempersiapkan diri untuk
menghadapinya?"
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama
Kelompok / Individu :
_________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal
Pengerjaan :
_________________________
Bagian A: Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Inti
dari konsep Internet of Things (IoT) adalah...
a.
Sekelompok komputer yang saling terhubung.
b. Jaringan perangkat fisik yang tertanam
dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lain untuk bertukar data.
c. Sistem yang hanya memungkinkan perangkat
lunak untuk berkomunikasi satu sama lain.
d.
Sebuah basis data raksasa yang menyimpan informasi dari internet.
2.
Mpeserta
didikah dari komponen berikut yang berperan untuk mengubah sinyal digital
menjadi aksi fisik, seperti membuka pintu atau menyalakan lampu?
a.
Gateway
b.
Sensor
c. Cloud
d.
Aktuator
3.
Pada
sistem smart home yang menggunakan IoT, perangkat yang paling mungkin
digunakan untuk secara otomatis mematikan AC saat tidak ada orang di ruangan
adalah...
a.
Sensor suhu
b.
Sensor gerak
c. GPS
d.
Barcode reader
4.
Jaringan
5G dianggap sangat penting untuk mendukung pengembangan IoT karena kemampuannya
dalam menghubungkan jutaan perangkat dalam area yang padat. Kemampuan ini
dikenal sebagai...
a.
Enhanced Mobile Broadband (eMBB)
b.
Massive Machine Type Communication (mMTC)
c.
Ultra-Reliable Low-Latency Communication (uRLLC)
d.
Mobile Computing
5.
Jika
sebuah perusahaan logistik menggunakan sensor IoT pada truk mereka untuk
melacak pengiriman secara real-time, manfaat utama yang mereka dapatkan
adalah...
a.
Peningkatan biaya operasional
b.
Penurunan visibilitas pengiriman
c.
Optimalisasi rute dan efisiensi
d.
Ketergantungan pada tenaga kerja manual
Bagian B: Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
tiga lapisan utama arsitektur IoT dan berikan contoh perangkat atau teknologi
pada setiap lapisan.
2.
Bagaimana
penerapan IoT di bidang kesehatan (misalnya, wearable devices) dapat
membantu memantau kondisi pasien dan apa keuntungannya bagi tenaga medis?
3.
Jelaskan
perbedaan antara peran sensor dan aktuator dalam sebuah sistem IoT. Berikan
satu contoh bagaimana keduanya bekerja sama dalam satu skenario.
4.
Identifikasi
dua tantangan utama dalam mengimplementasikan sistem IoT yang besar dan
kompleks, seperti untuk sebuah kota pintar (smart city).
5.
Menurut
pendapatmu, bagaimana personal branding seorang teknisi TJKT bisa diperkuat
dengan menguasai teknologi IoT? Berikan contoh aktivitas yang bisa dilakukan.
Kunci Jawaban dan Rubrik
Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
b
2.
d
3.
b
4.
b
5.
c
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan tiga lapisan (Perangkat, Jaringan, Aplikasi/Cloud) dan memberikan
contoh yang relevan untuk setiap lapisan (misalnya, sensor, jaringan 4G/5G, database). |
20 |
Soal 2 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa wearable device dapat mengumpulkan data detak
jantung, dll., dan keuntungannya adalah pemantauan real-time dan
deteksi dini kondisi darurat. |
20 |
Soal 3 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa sensor mengumpulkan data, sementara aktuator melakukan
aksi. Memberikan contoh kerja sama keduanya, seperti sensor suhu mendeteksi
ruangan panas, lalu aktuator (AC) menyala. |
20 |
Soal 4 |
Jawaban Lengkap:
Menyebutkan dua tantangan yang relevan, seperti masalah keamanan data,
skalabilitas, dan interoperabilitas antar perangkat. |
20 |
Soal 5 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bagaimana penguasaan IoT bisa membedakan diri. Memberikan contoh
aktivitas seperti membuat proyek portofolio IoT atau menulis artikel tentang
IoT di LinkedIn. |
20 |
Total Nilai: (Jumlah
jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
3.
Tindak
Lanjut:
Pendidik
memberikan tugas individu untuk membuat mind map yang menghubungkan satu
jenis perkembangan teknologi dengan berbagai aspek lain yang telah dipelajari,
seperti profesi, peluang usaha, dan personal branding. Tugas ini menjadi
penguat pemahaman secara holistik.
Peserta
didik diarahkan untuk merumuskan kesimpulan kegiatan pembelajaran pada
pertemuan ini. Pendidik memberikan penguatan terhadap rumusan kesimpulan peserta
didik, serta peserta didik dapat berdiskusi mengenai tindak lanjut pembelajaran
melalui Whatsapp Grup.
Mind Map: Keterkaitan IoT & Pengembangan
Diri
Cuplikan kode
mindmap
root((Internet of Things (IoT)))
A(Dampak pada Profesi TJKT)
A1(Administrator Jaringan)
A1a[Fokus ke Jaringan Skala Besar]
A1b[Manajemen Keamanan Perangkat]
A2(Teknisi Fiber Optik)
A2a[Infrastruktur untuk Smart City]
A2b[Konektivitas untuk Pusat Data IoT]
A3(Programmer)
A3a[Embedded Systems Developer]
A3b[IoT Cloud Developer]
A3c[Data Scientist (Analisis Data Sensor)]
B(Menciptakan Peluang Usaha)
B1[Solusi Smart Home]
B1a(Efisiensi Energi)
B1b(Sistem Keamanan Terintegrasi)
B2[Sistem Smart City]
B2a(Manajemen Sampah Pintar)
B2b(Kontrol Lampu Jalan Otomatis)
B3[Manajemen Logistik & Rantai Pasok]
B3a(Pelacakan Barang Real-time)
B3b(Pemantauan Kondisi Barang)
B4[Konsultan & Integrator Sistem IoT]
C(Merancang Visi & Personal Branding)
C1(Visi Karier)
C1a[Contoh: Arsitek Solusi Industri 4.0]
C1b[Contoh: Pendiri Startup Konsultasi IoT]
C2(Passion & Minat Pribadi)
C2a[Suka Merakit -> Jadi Ahli Hardware]
C2b[Suka Data -> Jadi Data Scientist IoT]
C3(Strategi Branding)
C3a[Buat Proyek Portofolio]
C3b[Tulis Artikel di LinkedIn]
C3c[Dapatkan Sertifikasi Spesialis IoT]
C3d[Aktif di Komunitas Teknologi]
Rubrik
Penilaian Mind Map
Berikut adalah format penilaian (rubrik) yang
bisa Pendidik gunakan untuk mengevaluasi mind map yang dibuat oleh peserta
didik didik. Rubrik ini fokus pada kelengkapan, keterkaitan, dan kedalaman isi.
Aspek Penilaian: Kualitas dan Keterkaitan
Konten Mind Map.
Kriteria |
Nilai
90-100 (Baik Sekali) |
Nilai
75-89 (Baik) |
Nilai
< 75 (Cukup) |
Kelengkapan Konten |
Mind map mencakup seluruh elemen yang diminta
(profesi, peluang usaha, personal branding) dan setiap elemen memiliki cabang
yang relevan dan detail. |
Mind map mencakup sebagian besar elemen yang
diminta, tetapi ada satu atau dua bagian yang kurang lengkap atau kurang
terperinci. |
Mind map tidak lengkap atau hanya menyentuh
satu atau dua elemen utama tanpa detail yang memadai. |
Keterkaitan Antar Konsep |
Hubungan antara IoT dengan profesi, peluang,
dan personal branding sangat jelas dan logis. Mind map menunjukkan pemahaman
mendalam tentang bagaimana setiap konsep saling memengaruhi. |
Hubungan antar konsep terlihat jelas, namun
beberapa keterkaitan bisa lebih diperkuat atau dijelaskan lebih mendalam. |
Hubungan antar konsep tidak jelas atau tidak
logis. Elemen-elemen terlihat seperti daftar terpisah. |
Kedalaman & Kualitas Informasi |
Konten yang disajikan spesifik dan
insightful. Contoh-contoh yang diberikan (misalnya, peran |
Konten cukup spesifik, namun mungkin lebih
bersifat umum daripada mendalam. Contoh yang diberikan relevan tetapi tidak
terperinci. |
Konten terlalu umum dan tidak menunjukkan
pemahaman yang mendalam tentang topik. Hanya berisi kata kunci tanpa
penjelasan yang jelas. |
Estetika & Keterbacaan |
Mind map terstruktur rapi, mudah dibaca, dan
hierarkinya logis. Penggunaan kata kunci efektif dan membantu visualisasi. |
Mind map cukup terstruktur, tetapi mungkin
ada beberapa bagian yang kurang rapi atau sulit dibaca. |
Mind map berantakan dan sulit dipahami.
Hubungan antara cabang dan sub-cabang tidak jelas. |
3.
Pertemuan 7 - 15
Kegiatan Awal (15 Menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan
salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
2. Apersepsi (Video dan Diskusi Pemantik):
·
Pendidik
menayangkan video singkat yang menampilkan cuplikan tentang tren teknologi
terbaru, seperti Cloud Computing.
·
Setelah
video selesai, pendidik mengajukan pertanyaan pemantik: "Teknologi apa
saja yang kalian lihat di video tadi?" atau "Bagaimana
teknologi-teknologi ini memengaruhi cara kita berkomunikasi dan bekerja?"
3. Penyampaian Tujuan Pembelajaran:
Pendidik
menjelaskan bahwa hari ini kita akan menganalisis bagaimana perkembangan
teknologi ini memengaruhi profesi, peluang usaha, dan strategi pengembangan
diri di bidang TJKT.
Kegiatan
Inti (40 menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1. Eksplorasi (Riset Kelompok):
· Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok
dan setiap kelompok diberikan satu topik perkembangan teknologi spesifik (Cloud
Computing).
· Tugas setiap kelompok adalah melakukan riset
untuk menganalisis:
a.
Apa itu
teknologi tersebut?
b.
Bagaimana
cara kerjanya secara sederhana?
c.
Apa dampaknya
terhadap profesi di bidang TJKT (misalnya, munculnya profesi baru seperti Cloud
Engineer)?
d.
Bagaimana
teknologi ini membuka peluang usaha baru?
2.
Diskusi
dan Presentasi (Saling Berbagi Informasi):
o
Setiap
kelompok mempresentasikan hasil risetnya.
o
Kelompok
lain dapat mengajukan pertanyaan, sehingga terjadi proses tukar informasi yang
aktif dan menyeluruh.
3.
Aplikasi
Kontekstual (Studi Kasus):
o
Pendidik
memberikan studi kasus, misalnya: "Sebuah perusahaan logistik ingin
mengintegrasikan sensor IoT pada truk mereka untuk melacak pengiriman secara real-time.
Rancanglah jaringan yang dibutuhkan dan jelaskan peran-peran profesi TJKT yang
terlibat."
o
Peserta
didik didik berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan studi kasus ini,
mengintegrasikan pemahaman mereka tentang perkembangan teknologi dengan konsep
profesi dan proses bisnis.
Rancangan
Jaringan IoT untuk Pelacakan Truk Logistik
Rancangan
ini dibagi menjadi tiga lapisan utama: Lapisan Perangkat, Lapisan Jaringan, dan
Lapisan Aplikasi/Cloud.
1.
Lapisan Perangkat (The Things)
Lapisan ini terdiri dari perangkat keras yang
akan dipasang di setiap truk.
·
Sensor:
o Sensor GPS: Untuk
melacak lokasi geografis truk secara real-time.
o Sensor Suhu/Kelembaban: Penting
untuk pengiriman barang yang sensitif terhadap suhu (misalnya, makanan beku,
obat-obatan).
o Sensor Akselerometer: Untuk
mendeteksi guncangan atau getaran yang tidak normal, yang bisa mengindikasikan
kerusakan pada barang.
·
Mikrokontroler/Gateway
IoT:
o Sebuah perangkat komputasi kecil (misalnya,
Raspberry Pi atau Arduino) yang bertindak sebagai "otak" di dalam
truk.
o Tugasnya adalah mengumpulkan data dari semua
sensor, memprosesnya, dan mengirimkannya ke lapisan jaringan.
2.
Lapisan Jaringan (The Network)
Lapisan
ini bertanggung jawab untuk mengirimkan data dari perangkat di truk ke server
pusat.
·
Konektivitas
Seluler (4G/5G):
o Merupakan pilihan utama karena truk bergerak.
Setiap truk akan dilengkapi dengan modul seluler (SIM card) yang memungkinkan
data sensor diunggah ke internet secara terus-menerus.
o Jaringan seluler memastikan cakupan yang luas
dan mobilitas.
·
Kabel
Fiber Optik:
o Meskipun tidak dipasang di truk, kabel fiber
optik memainkan peran vital dalam menghubungkan pusat data perusahaan
logistik atau server cloud ke internet.
o Kabel ini menjamin transmisi data yang cepat
dan Pendidikl dari seluruh armada truk ke sistem pusat.
3.
Lapisan Aplikasi dan Cloud (The Cloud/Platform)
Lapisan
ini adalah tempat data diolah, disimpan, dan dianalisis untuk menghasilkan
wawasan bisnis.
·
Platform
Cloud (misalnya, AWS, Google Cloud, atau Azure):
o Data yang dikirim dari truk akan disimpan di database
cloud.
o Platform ini menyediakan layanan untuk
memproses data dalam jumlah besar (Big Data Analytics), membuat
dashboard visualisasi, dan menjalankan algoritma untuk memprediksi waktu
kedatangan atau rute optimal.
·
Aplikasi
Dashboard:
o Sebuah antarmuka yang dapat diakses oleh
manajer logistik.
o Menampilkan peta dengan lokasi truk secara real-time,
grafik suhu, notifikasi peringatan jika ada anomali, dan laporan kinerja.
Peran
Profesi TJKT yang Terlibat
Integrasi
sistem ini membutuhkan kolaborasi dari beberapa spesialis di bidang TJKT:
1.
Teknisi Fiber Optik:
o Peran:
Memastikan infrastruktur jaringan yang mendasari sistem ini, yaitu kabel
fiber optik di pusat data, berfungsi dengan optimal.
o Tanggung Jawab:
Memasang, menyambung (splicing), dan menguji kabel fiber optik yang
menghubungkan router perusahaan ke penyedia layanan internet (ISP) atau
langsung ke backbone cloud. Mereka menjamin koneksi yang stabil,
berkecepatan tinggi, dan latensi rendah untuk mengunggah data sensor dari
seluruh armada.
2.
Administrator Jaringan:
o Peran:
Mengelola seluruh jaringan, baik yang ada di kantor maupun di cloud.
o Tanggung Jawab:
Mengonfigurasi firewall dan kebijakan keamanan untuk melindungi data
yang masuk dari truk. Mereka juga memantau kinerja jaringan secara keseluruhan,
mengelola lalu lintas data, dan memastikan seluruh infrastruktur bekerja tanpa
gangguan. Jika ada masalah koneksi dari salah satu truk, mereka akan menjadi
tim pertama yang melakukan pemecahan masalah.
3.
Programmer (Spesialis IoT dan Cloud):
o Peran:
Bertanggung jawab untuk pengembangan perangkat lunak di setiap lapisan.
o Tanggung Jawab:
§ Programmer Embedded: Menulis
kode untuk mikrokontroler di dalam truk agar dapat membaca data dari sensor dan
mengirimkannya melalui jaringan seluler.
§ Programmer Cloud (Back-End Developer):
Membangun dan mengelola platform di cloud. Mereka membuat API untuk menerima
data, mengintegrasikan database, dan membangun logika bisnis untuk
memproses data.
§ Programmer Front-End: Membuat
aplikasi dashboard yang mudah digunakan oleh manajer logistik. Aplikasi ini
akan memvisualisasikan data dan memberikan wawasan yang relevan.
Kegiatan
Penutup (15 Menit)
Merefleksi
(Berkesadaran)
1. Refleksi dan Korelasi:
· Pendidik memfasilitasi refleksi dengan
menanyakan: "Setelah memahami berbagai perkembangan teknologi ini, profesi
apa yang paling menarik bagi kalian dan mengapa?"
· Peserta didik didik diminta untuk mengaitkan
perkembangan teknologi dengan rencana vision dan passion mereka
di masa depan.
2. Asesmen Formatif (Penilaian Diri):
Peserta
didik didik mengisi lembar exit ticket yang berisi satu pertanyaan
kunci, misalnya: "Jelaskan satu teknologi yang paling berdampak pada dunia
TJKT menurut Pendidik dan bagaimana Pendidik akan mempersiapkan diri untuk menghadapinya?"
3.
Tindak Lanjut:
Pendidik
memberikan tugas individu untuk membuat mind map yang menghubungkan satu
jenis perkembangan teknologi dengan berbagai aspek lain yang telah dipelajari,
seperti profesi, peluang usaha, dan personal branding.
Tugas
ini menjadi penguat pemahaman secara holistik.
Peserta
didik diarahkan untuk merumuskan kesimpulan kegiatan pembelajaran pada
pertemuan ini. Pendidik memberikan penguatan terhadap rumusan kesimpulan peserta
didik, serta peserta didik dapat berdiskusi mengenai tindak lanjut pembelajaran
melalui Whatsapp Grup.
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama
Kelompok / Individu :
_________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal
Pengerjaan :
_________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Model
layanan cloud yang menyediakan infrastruktur dasar seperti server,
penyimpanan (storage), dan jaringan, sehingga pengguna bisa menginstal
sistem operasi dan aplikasi mereka sendiri adalah...
a. PaaS
(Platform as a Service)
b. SaaS
(Software as a Service)
c. IaaS
(Infrastructure as a Service)
d. CaaS
(Container as a Service)
2.
Layanan
Google Docs, Microsoft 365, dan Dropbox termasuk dalam model layanan cloud
jenis...
a. IaaS
b. PaaS
c. SaaS
d. DaaS
(Data as a Service)
3.
Berikut
ini adalah keuntungan utama dari menggunakan layanan cloud computing,
kecuali...
a. Biaya
operasional yang lebih rendah
b.
Fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi
c.
Keterbatasan akses ke data jika tidak ada koneksi internet
d.
Peningkatan kolaborasi dan mobilitas
4.
Jika
sebuah perusahaan ingin mengembangkan aplikasi tanpa perlu mengelola server
atau sistem operasi, model layanan cloud yang paling cocok adalah...
a. SaaS
b. IaaS
c. PaaS
d. CaaS
5.
Model deployment
cloud di mana layanan dan infrastruktur hanya tersedia untuk satu
organisasi saja, dan dikelola secara privat oleh organisasi tersebut,
disebut...
a. Public
Cloud
b. Private
Cloud
c. Hybrid
Cloud
d. Community
Cloud
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
perbedaan utama antara Private Cloud dan Public Cloud.
2.
Mengapa
Cloud Computing dianggap dapat mengurangi biaya bagi perusahaan? Jelaskan dua
alasan utamanya.
3.
Berikan
satu contoh nyata penggunaan IaaS dalam dunia bisnis dan jelaskan peran IaaS
dalam contoh tersebut.
4.
Jelaskan
konsep skalabilitas dalam cloud computing. Mengapa fitur ini sangat
penting bagi sebuah startup yang sedang berkembang?
5.
Menurut
pendapatmu, apa tantangan terbesar yang harus dihadapi saat sebuah perusahaan
memutuskan untuk beralih dari infrastruktur tradisional ke cloud computing?
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci
Jawaban Pilihan Ganda
1.
c
2.
c
3.
c
4.
c
5.
b
Rubrik
Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa Public Cloud
tersedia untuk umum dan dikelola oleh pihak ketiga, sementara Private
Cloud hanya untuk satu organisasi dan dikelola secara privat. |
20 |
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menyebutkan dua alasan, seperti: 1) Tidak
perlu membeli hardware mahal. 2) Tidak perlu merekrut banyak staf IT
untuk pemeliharaan. |
20 |
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Memberikan contoh (misalnya, hosting
website) dan menjelaskan peran IaaS, yaitu menyediakan server virtual
(misalnya, AWS EC2) yang bisa dikonfigurasi sendiri. |
20 |
Soal 4 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa skalabilitas adalah
kemampuan untuk menambah/mengurangi sumber daya (resource) sesuai
kebutuhan. Penting bagi startup karena mereka bisa memulai dengan
biaya rendah dan menaikkan kapasitas saat pengguna bertambah. |
20 |
Soal 5 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan tantangan yang relevan, seperti
masalah keamanan data, migrasi data yang kompleks, atau pelatihan staf. |
20 |
Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
4.
Pertemuan
16 - 24
Kegiatan Awal (15 Menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran
dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
2. Apersepsi (Video dan Diskusi Pemantik):
·
Pendidik
menayangkan video singkat yang menampilkan cuplikan tentang tren teknologi
terbaru, seperti jaringan 5G.
·
Setelah
video selesai, pendidik mengajukan pertanyaan pemantik: "Teknologi apa saja
yang kalian lihat di video tadi?" atau "Bagaimana teknologi-teknologi
ini memengaruhi cara kita berkomunikasi dan bekerja?"
3. Penyampaian Tujuan Pembelajaran:
Pendidik
menjelaskan bahwa hari ini kita akan menganalisis bagaimana perkembangan
teknologi ini memengaruhi profesi, peluang usaha, dan strategi pengembangan
diri di bidang TJKT.
Kegiatan
Inti (40 menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1.
Eksplorasi (Riset Kelompok):
Durasi: 60-90 menit
1. Sesi Pemahaman Konsep (15-20 menit)
·
Pengantar:
Mengulang kembali konsep dasar jaringan seluler dan evolusinya dari 1G hingga
3G secara singkat.
·
Materi
4G (LTE):
o Fitur Utama:
Menjelaskan fitur-fitur kunci 4G seperti kecepatan tinggi (High-speed data),
latensi rendah, dan arsitektur all-IP.
o Manfaat: Membahas
manfaat nyata 4G bagi pengguna (misalnya, streaming video HD, browsing
cepat, panggilan video) dan bagi industri (misalnya, aplikasi mobile banking).
·
Materi
5G:
o Fitur Revolusioner:
Menjelaskan fitur-fitur baru 5G yang membedakannya dari 4G, termasuk:
§ eMBB (Enhanced Mobile Broadband):
Kecepatan super tinggi (hingga 10-100 kali 4G).
§ mMTC (Massive Machine Type Communication):
Kemampuan untuk menghubungkan jutaan perangkat IoT per kilometer persegi.
§ uRLLC (Ultra-Reliable Low-Latency
Communication): Latensi yang sangat rendah, ideal untuk
aplikasi real-time seperti mobil otonom dan bedah jarak jauh.
o Perbandingan:
Menampilkan tabel atau infografis yang membandingkan spesifikasi dan keunggulan
4G vs. 5G.
2. Sesi Aplikasi dan Studi Kasus (20-30 menit)
·
Studi
Kasus 4G:
o Contoh:
Menjelaskan bagaimana 4G memungkinkan lahirnya Gojek/Grab, YouTube, dan layanan
streaming musik/video.
o Diskusi Interaktif: Meminta
peserta didik didik menceritakan pengalaman mereka menggunakan 4G untuk
aktivitas sehari-hari.
·
Studi
Kasus 5G:
o Potensi Industri:
Menjelaskan bagaimana 5G akan merevolusi industri:
§ Industri 4.0:
Otomatisasi pabrik dengan robot yang dikendalikan 5G.
§ Kesehatan:
Telemedisin dan operasi jarak jauh.
§ Transportasi: Mobil
otonom dan sistem lalu lintas cerdas.
o Tantangan:
Membahas tantangan dalam implementasi 5G, seperti biaya infrastruktur dan
masalah keamanan.
3. Sesi Diskusi & Tanya Jawab (15-20 menit)
·
Membuka
sesi tanya jawab untuk memperjelas konsep yang belum dipahami.
·
Mendorong
diskusi tentang masa depan jaringan seluler dan peran mereka di dalamnya.
Kegiatan Penutup: Jaringan 4G
dan 5G
Merefleksi (Berkesadaran)
Refleksi dan Korelasi:
Durasi: 10-15 menit
1. Rangkuman Materi (5 menit)
Poin-Poin
Utama: Pendidik/fasilitator merangkum poin-poin
penting dari materi inti:
o 4G adalah fondasi internet seluler berkecepatan
tinggi saat ini.
o 5G bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga
tentang konektivitas massal dan latensi ultra-rendah.
o 5G akan menjadi enabler untuk revolusi di
berbagai industri.
2. Asesmen Singkat (5-7 menit)
Menggunakan
asesmen formatif yang telah disiapkan sebelumnya, seperti kuis singkat atau
meminta peserta didik didik menuliskan satu manfaat 5G yang paling menarik bagi
mereka. Tujuannya adalah untuk memeriksa pemahaman peserta didik didik secara
cepat.
3. Motivasi dan Penugasan (3-5 menit)
Visi
Masa Depan: Memberikan kata-kata motivasi tentang peran
penting mereka sebagai generasi penerus yang akan mengelola dan mengembangkan
teknologi ini di masa depan.
Penugasan
(Opsional): Memberikan tugas refleksi singkat, seperti
"Tuliskan satu ide startup yang memanfaatkan teknologi 5G untuk memecahkan
masalah di sekitar Pendidik."
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama
Kelompok / Individu :
_________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal
Pengerjaan :
_________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Jaringan
seluler yang dikenal sebagai LTE (Long Term Evolution) dan memungkinkan kita
untuk streaming video HD serta browsing internet cepat saat ini adalah...
a. 2G
b. 3G
c. 4G
d. 5G
2.
Berikut
ini adalah fitur utama dari jaringan 5G yang membedakannya secara signifikan
dari 4G, kecuali...
a.
Latensi sangat rendah
b.
Kapasitas koneksi masif untuk perangkat IoT
c. Jarak
jangkauan sinyal yang sangat jauh
d.
Kecepatan transfer data yang super tinggi
3.
Kemampuan
jaringan 5G untuk menghubungkan ribuan bahkan jutaan perangkat seperti sensor
dan perangkat pintar dalam satu area disebut...
a. eMBB
(Enhanced Mobile Broadband)
b. uRLLC
(Ultra-Reliable Low-Latency Communication)
c. mMTC
(Massive Machine Type Communication)
d. M2M
(Machine to Machine)
4.
Aplikasi
yang paling diuntungkan dari fitur latensi rendah (uRLLC) pada jaringan 5G
adalah...
a.
Mengunduh film berukuran besar
b.
Mengirim pesan teks
c.
Melakukan panggilan suara
d.
Operasi bedah jarak jauh dan mobil otonom
5.
Dibandingkan
dengan jaringan 4G yang hanya menggunakan arsitektur all-IP, jaringan 5G
dapat beroperasi dalam tiga spektrum frekuensi berbeda. Spektrum frekuensi yang
digunakan untuk cakupan area luas (misalnya, di pedesaan) adalah...
a. Sub-6
GHz
b.
mmWave
c.
Low-band
d.
High-band
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
perbedaan paling mendasar antara jaringan 4G dan 5G dari segi kecepatan dan
penggunaannya.
2.
Menurut Pendidik,
mengapa latensi rendah pada jaringan 5G dianggap sebagai fitur yang lebih
revolusioner daripada sekadar kecepatan yang lebih tinggi? Berikan satu contoh
konkret yang mendukung pendapat Pendidik.
3.
Bagaimana
jaringan 5G dapat berkontribusi pada pengembangan Industri 4.0 (revolusi
industri keempat)?
4.
Jelaskan
salah satu tantangan yang dihadapi dalam penerapan jaringan 5G di Indonesia.
5.
Apa yang
Pendidik pahami tentang mMTC (Massive Machine Type Communication)? Berikan satu
contoh penerapan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c. 4G
2.
c. Jarak
jangkauan sinyal yang sangat jauh
3.
c. mMTC
(Massive Machine Type Communication)
4.
d. Operasi
bedah jarak jauh dan mobil otonom
5.
c.
Low-band
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Menjelaskan
bahwa 4G fokus pada kecepatan data untuk mobile internet, sementara 5G
menawarkan kecepatan lebih tinggi, latensi rendah, dan kapasitas masif untuk
IoT. |
20 |
Soal 2 |
Menjelaskan
bahwa latensi rendah memungkinkan respons instan, yang krusial untuk aplikasi
real-time (misalnya, mobil otonom atau VR), bukan hanya kecepatan
unduh. |
20 |
Soal 3 |
Menjelaskan
bagaimana 5G memungkinkan otomatisasi pabrik (robot/mesin yang terhubung),
pemantauan aset, dan kontrol real-time untuk meningkatkan efisiensi. |
20 |
Soal 4 |
Menyebutkan
tantangan seperti biaya infrastruktur yang mahal, kebutuhan akan menara seluler
yang lebih banyak, atau ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. |
20 |
Soal 5 |
Menjelaskan
bahwa mMTC adalah kemampuan 5G untuk menghubungkan banyak perangkat kecil
(mesin, sensor) secara bersamaan, dan memberikan contoh seperti sensor parkir
pintar atau meteran listrik pintar. |
20 |
Total Nilai: (Jumlah
jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
Tuliskan refleksimu pada kegiatan pembelajaran
hari ini
Hari/Tanggal :
a) Hari ini saya belajar
b) Hal yang paling membuat tertarik pada hari
ini ketika
c) Hal tersulit yang terjadi pada saya hari ini
ketika
d) Saya bangga kepada diri saya hari ini
ketika
e) Saya ingin tahu lebih banyak tentang
f) Satu hal yang ingin saya coba adalah
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Membuat Proposal
Bisnis Sederhana atau Portofolio Digital
Tujuan
Pembelajaran:
Peserta
didik didik mampu menyusun proposal bisnis sederhana atau portofolio digital
yang mencakup riset peluang usaha, identifikasi target pasar, dan perencanaan
personal branding.
Petunjuk
Pengerjaan
1. Bacalah setiap petunjuk dan pertanyaan dengan
cermat.
2. Diskusikan dengan teman sekelompok jika perlu,
tetapi kerjakan secara individu.
3. Gunakan berbagai sumber informasi (internet,
buku, wawancara) untuk mendukung riset.
4. Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara
ringkas dan jelas.
5. Hasil akhir dapat berupa dokumen proposal
bisnis sederhana (format Word/PDF) atau portofolio digital (menggunakan
platform seperti Google Sites, Canva, atau website sederhana).
Tahap 1: Analisis Diri dan Riset Peluang Usaha
Pada
tahap ini, Pendidik akan menganalisis potensi diri Pendidik sendiri dan
melakukan riset awal untuk menemukan ide bisnis atau branding yang sesuai.
1. Analisis Minat dan Keahlian:
o
Tuliskan
3-5 minat atau hobi yang Pendidik miliki.
o
Tuliskan
3-5 keahlian atau keterampilan yang Pendidik kuasai (misalnya: desain grafis,
menulis, memasak, coding, fotografi, public speaking, dll.).
2. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pasar:
o
Amati
lingkungan sekitar Pendidik (sekolah, rumah, atau komunitas). Identifikasi 2-3
masalah atau kebutuhan yang sering dihadapi orang lain dan bisa diselesaikan
dengan minat atau keahlian Pendidik.
o
Contoh:
"Banyak peserta didik kesulitan memahami pelajaran matematika" ->
Solusinya: "Jasa bimbingan belajar matematika."
3. Riset Peluang Usaha:
o
Berdasarkan
hasil analisis di atas, tentukan satu ide bisnis atau bidang personal branding
yang paling menarik bagi Pendidik.
o
Lakukan
riset sederhana:
§ Siapa saja pesaing yang sudah ada di bidang
ini?
§ Apa keunggulan atau kelemahan dari pesaing
tersebut?
§ Mengapa ide Pendidik berbeda atau lebih baik?
Tahap 2:
Menentukan Target dan Personal Branding
Setelah
menemukan ide, kini saatnya Pendidik merencpeserta didikan siapa target Pendidik
dan bagaimana Pendidik akan "menjual" diri atau produk Pendidik.
1. Target Pasar/Audiens:
Jelaskan
secara spesifik, siapa target pelanggan atau audiens Pendidik?
§ Usia:
§ Jenis Kelamin:
§ Lokasi:
§ Pekerjaan/Pendidikan:
§ Kebiasaan atau Masalah yang mereka hadapi:
2. Rencana Personal Branding (untuk portofolio
digital) / Deskripsi Produk (untuk proposal bisnis):
o
Jika Pendidik
memilih portofolio digital:
§ Tentukan nama atau tagline personal branding Pendidik
yang unik.
§ Jelaskan citra diri seperti apa yang ingin Pendidik
bangun (misalnya: ahli di bidang tertentu, kreatif, dapat diPendidiklkan,
dll.).
§ Tuliskan 3-5 keunggulan utama Pendidik yang
akan Pendidik tonjolkan dalam portofolio digital.
o
Jika Pendidik
memilih proposal bisnis:
§ Berikan nama produk/jasa yang menarik.
§ Deskripsikan fitur dan manfaat utama
dari produk/jasa Pendidik.
§ Jelaskan nilai unik (Unique Selling
Proposition) yang membedakan produk/jasa Pendidik dari yang lain.
Tahap 3: Perencanaan Strategi Sederhana
Tahap terakhir adalah merancang langkah-langkah
praktis untuk mewujudkan ide Pendidik.
1. Strategi Pemasaran Sederhana:
o
Bagaimana
cara Pendidik akan memperkenalkan ide Pendidik kepada target pasar/audiens?
o
Sebutkan
2-3 media promosi yang akan Pendidik gunakan (misalnya: media sosial, website,
brosur, dari mulut ke mulut).
2. Rencana Aksi:
o
Buatlah
3 langkah awal yang akan Pendidik lakukan dalam 1-2 bulan pertama untuk memulai
proyek ini.
o
Contoh:
§ Bulan 1: Membuat akun media sosial dan
menyiapkan konten.
§ Bulan 2: Meminta feedback dari 5 orang teman
mengenai ide saya.
Tahap 4:
Presentasi (Pilihan)
Tugas
Akhir:
· Pilihan A (Proposal Bisnis):
Susunlah semua jawaban dari LKPD ini menjadi sebuah dokumen proposal bisnis
sederhana (maksimal 3-5 halaman).
· Pilihan B (Portofolio Digital):
Rancanglah sebuah portofolio digital sederhana yang menampilkan diri Pendidik,
keahlian, dan rencana branding Pendidik.
Rubrik Penilaian: Membuat Proposal
Bisnis Sederhana / Portofolio Digital
Nama Peserta didik Didik : _________________________
Kelas :
_________________________
Aspek Penilaian (Nilai Maksimal: 100)
1. Kelengkapan dan Kedalaman Konten (Bobot:
40%)
· Skor 1-20: Ide
tidak jelas, riset sangat minim, dan tidak ada hubungan antara minat, keahlian,
dan peluang usaha.
· Skor 21-30: Ide
cukup jelas, namun riset dangkal. Ada hubungan, tetapi tidak didukung oleh data
atau pengamatan yang kuat.
· Skor 31-40: Ide
sangat jelas dan realistis. Didukung oleh riset yang mendalam (analisis diri,
identifikasi masalah, dan riset pesaing). Semua elemen saling berhubungan
secara logis.
2. Rencana Target dan Branding (Bobot: 30%)
· Skor 1-15: Target
pasar tidak spesifik. Rencana branding/deskripsi produk tidak menarik dan tidak
memiliki keunikan.
· Skor 16-25: Target
pasar cukup spesifik. Rencana branding/deskripsi produk sudah ada, namun
keunikan (USP) kurang menonjol.
· Skor 26-30: Target
pasar terdefinisi dengan sangat jelas dan spesifik. Rencana personal
branding/deskripsi produk sangat menarik, memiliki nama dan tagline yang kuat,
serta menonjolkan nilai unik (USP) secara efektif.
3. Perencanaan Strategi dan Aksi (Bobot: 20%)
· Skor 1-10: Tidak
ada strategi pemasaran atau rencana aksi yang konkret.
· Skor 11-15:
Strategi pemasaran dan rencana aksi masih bersifat umum. Langkah-langkah yang
dibuat kurang realistis atau sulit diterapkan.
· Skor 16-20:
Strategi pemasaran yang dipilih relevan dengan target pasar. Rencana aksi
dibuat secara konkret, realistis, dan berurutan untuk memulai proyek.
4. Presentasi dan Keterampilan Komunikasi
(Bobot: 10%)
· Skor 1-5:
Presentasi tidak terstruktur, penyampaian gagasan tidak jelas, dan tidak mampu
menjawab pertanyaan.
· Skor 6-10:
Presentasi terstruktur dengan baik. Peserta didik didik menyampaikan gagasan
dengan jelas, percaya diri, dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
Lembar Penilaian Akhir
Aspek Penilaian |
Bobot (%) |
Skor (1-40) |
Skor (1-30) |
Skor (1-20) |
Skor (1-10) |
Total Skor |
1. Kelengkapan dan Kedalaman Konten |
40% |
|||||
2. Rencana Target dan Branding |
30% |
|||||
3. Perencanaan Strategi dan Aksi |
20% |
|||||
4. Presentasi dan Komunikasi |
10% |
|||||
Total Skor Akhir |
100% |
Catatan:
·
Nilai
Akhir = (Total Skor / 100) x 100
·
Komentar
dan Saran:
____________________________________________________________________
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Nama Satuan Pendidikan : SMKS
Bina Warga Lemahabang
Bidang Keahlian : Teknik Komputer
Jaringan dan Telekomunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan
Jaringan
Konsentrasi Keahlian :
Teknik Komputer dan Jaringan
Fase/Kelas : E/X
Semester : 2
(Dua)
Alokasi Waktu : 24
pertemuan ( 1 JP (@ 45 Menit))
Elemen : Media dan Jaringan Telekomunikasi
Nama Penyusun : Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A.
IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran
Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. Desain
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
didik didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi berbagai jenis media transmisi
(kabel dan nirkabel).
2. Menjelaskan karakteristik, kelebihan, dan
kekurangan setiap media.
3. Memilih media yang tepat untuk kebutuhan
jaringan spesifik.
4. Menerapkan prosedur instalasi dan konfigurasi
dasar media transmisi.
5. Menggunakan alat dan bahan dengan benar dan
aman sesuai prosedur K3LH.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
·
Pendekatan:Project-Based
Learning (PjBL)
Peserta didik didik akan belajar melalui proyek
nyata, yaitu membangun jaringan sederhana dari nol.
·
Metode:
·
Demonstration:
Pendidik mendemonstrasikan cara instalasi kabel dan konfigurasi perangkat.
·
Inquiry-Based
Learning: Peserta didik didik akan melakukan riset
mandiri untuk memecahkan masalah.
·
Hands-On
Practice: Peserta didik didik akan praktik langsung di
laboratorium.
Alat dan Bahan Pembelajaran
·
Media
Kabel: Kabel UTP, konektor RJ45, switch, router, komputer klien.
·
Media
Nirkabel: Access point, wireless router.
·
Peralatan:
Tang crimping, LAN tester, laptop/komputer, modul praktikum.
·
Media
Ajar: Video tentang cara kerja kabel UTP dan fiber optic, simulasi
jaringan.
C. Rencana
Asesmen Pembelajaran
1.
Asesmen
Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Tujuan:
Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik didik tentang jaringan
komputer.
Bentuk:
Pertanyaan lisan atau kuis singkat (misalnya, "Apa yang kalian ketahui
tentang internet?" atau "Pernahkah kalian melihat banyak komputer
terhubung di lab sekolah?").
2. Asesmen Formatif (Selama
Pembelajaran)
Tujuan:
Memantau pemahaman peserta didik didik selama proses belajar dan memberikan
umpan balik.
Bentuk:
Penilaian
Sikap: Observasi Pendidik terhadap partisipasi, kerja
sama, dan etika saat berdiskusi dan presentasi.
Penilaian
Keterampilan: Penilaian proses saat peserta didik didik
membuat skema topologi dan menyusun presentasi kelompok.
Penilaian
Pengetahuan: Tanya jawab selama sesi diskusi dan saat
presentasi kelompok.
3. Asesmen Sumatif (Setelah
Pembelajaran)
Tujuan:
Mengukur pencapaian peserta didik didik secara keseluruhan.
Bentuk:
Penilaian
Keterampilan (Proyek): Penilaian terhadap produk akhir (misalnya,
poster digital atau presentasi) yang mencakup deskripsi topologi, kelebihan,
dan kekurangannya. Penilaian bisa berupa rubrik dengan kriteria yang jelas
(kreativitas, kelengkapan informasi, kejelasan visual).
Penilaian
Pengetahuan (Tes Tertulis): Soal pilihan Ganda atau esai singkat tentang
konsep jaringan, jenis topologi, serta analisis kasus sederhana (misalnya,
"Topologi apa yang paling cocok digunakan untuk jaringan kantor dengan 50
komputer? Jelaskan alasanmu.").
Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)
1. Pertemuan
1 – 5
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
Kegiatan
Awal (15 menit)
1. Pembukaan (Apersepsi): Pendidik
membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran, dan memimpin doa.
2. Pemanasan (Stimulasi): Pendidik
menampilkan gambar atau video tentang berbagai jenis jaringan di kehidupan
nyata, seperti jaringan di sekolah, warnet, atau kantor. Pendidik juga dapat
menanyakan, "Bagaimana cara komputer-komputer ini bisa saling terhubung?
Apakah semua jaringan punya bentuk yang sama?"
3. Pengenalan Tujuan: Pendidik
menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu memahami apa itu jaringan komputer dan
bagaimana bentuk-bentuk hubungan antar komputer yang disebut topologi. Pendidik
juga menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan (diskusi, membuat proyek,
dan presentasi).
4. Asesmen Diagnostik: Pendidik
mengajukan beberapa pertanyaan untuk memetakan pemahaman awal peserta didik
didik.
Kegiatan
Inti (40 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Peserta didik didik dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil (3-4 orang).
2. Setiap kelompok diberi tugas untuk mendalami
salah satu jenis topologi jaringan, misalnya Topologi Bus, Star, Ring, atau
Mesh.
3. Setiap kelompok berdiskusi dan berkolaborasi
untuk membuat sebuah produk kreatif, seperti poster digital (menggunakan Canva,
PowerPoint) atau mind map, yang merangkum semua informasi yang mereka dapatkan.
Pendidik memfasilitasi dan memantau jalannya diskusi, serta memberikan bimbingan
jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya
di depan kelas secara bergantian.
5. Kelompok lain dapat memberikan pertanyaan atau
tanggapan setelah setiap presentasi.
6. Pendidik bertindak sebagai moderator, meluruskan
konsep yang kurang tepat, dan memberikan penekanan pada poin-poin penting.
Contoh:
Mind Map: Topologi Jaringan LAN (Local Area
Network)
Cuplikan kode
mindmap
root((Topologi Jaringan LAN))
A(Definisi)
A1[Susunan Fisik dan Logis]
A2[Cara Komputer Terhubung]
A3[Mempengaruhi Kecepatan & KePendidiklan]
B(Topologi Fisik Utama)
B1(Topologi Star)
B1a[Konsep: Semua perangkat terhubung ke switch pusat]
B1b(Kelebihan)
B1b1[Sangat Pendidikl: Satu kabel rusak, perangkat lain aman]
B1b2[Mudah Dikelola & Diperluas]
B1b3[Troubleshooting Mudah]
B1c(Kekurangan)
B1c1[Titik Kegagalan Tunggal: Switch rusak, seluruh jaringan mati]
B1c2[Membutuhkan Banyak Kabel]
B2(Topologi Bus)
B2a[Konsep: Semua perangkat terhubung ke satu kabel tulang punggung]
B2b(Kelebihan)
B2b1[Sederhana & Murah]
B2b2[Hemat Kabel]
B2c(Kekurangan)
B2c1[Tidak Fleksibel: Sulit Diperluas]
B2c2[Sulit Didiagnosis: Kabel putus, seluruh jaringan mati]
B2c3[Kinerja Menurun dengan Banyak Perangkat]
B3(Topologi Ring)
B3a[Konsep: Perangkat terhubung dalam lingkaran tertutup]
B3b(Kelebihan)
B3b1[Tidak ada tabrakan data (collision)]
B3b2[Kinerja Stabil]
B3c(Kekurangan)
B3c1[Satu perangkat mati, seluruh jaringan terputus (untuk ring stPendidikr)]
B3c2[Sulit menambah/menghapus perangkat]
B4(Topologi Mesh)
B4a[Konsep: Setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain secara langsung]
B4b(Kelebihan)
B4b1[Sangat Pendidikl: Jalur cadangan banyak]
B4b2[Keamanan Tinggi]
B4c(Kekurangan)
B4c1[Sangat Mahal & Kompleks]
B4c2[Sulit Diimplementasikan]
C(Topologi Hybrid)
C1[Gabungan dari dua atau lebih topologi dasar]
C2(Contoh: Star-Bus)
C2a[Beberapa topologi star dihubungkan oleh bus utama]
C3(Kelebihan)
C3a[Sangat Fleksibel]
C3b[Dapat Disesuaikan]
C4(Kekurangan)
C4a[Kompleks & Mahal]
C4b[Manajemen Rumit]
Penjelasan Topologi Jaringan
LAN
1. Topologi Star (Bintang)
·
Konsep: Ini
adalah topologi yang paling umum digunakan dalam jaringan LAN modern. Semua
perangkat terhubung ke satu titik pusat, seperti switch atau hub.
Jika sebuah komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain, data akan
dikirim terlebih dahulu ke switch pusat, yang kemudian meneruskannya ke
tujuan.
·
Kelebihan: Sangat Pendidikl.
Jika satu kabel dari komputer ke switch rusak, hanya komputer tersebut
yang terpengaruh, sementara jaringan lainnya tetap berfungsi. Mudah untuk
menambah atau menghapus perangkat.
·
Kekurangan: Jika switch
pusat mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan lumpuh. Membutuhkan lebih
banyak kabel daripada topologi Bus.
2. Topologi Bus
·
Konsep: Semua
perangkat terhubung ke satu kabel tunggal yang panjang, yang disebut backbone
atau bus. Data dikirim dari satu ujung kabel ke ujung lainnya.
·
Kelebihan:
Sederhana, murah, dan hemat kabel. Ideal untuk jaringan kecil dengan sedikit
perangkat.
·
Kekurangan: Tidak Pendidikl.
Jika kabel utama putus, seluruh jaringan akan mati. Sulit untuk
mengidentifikasi letak masalah (troubleshooting). Kinerja jaringan
menurun drastis seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat.
3. Topologi Ring (Cincin)
·
Konsep: Setiap
perangkat terhubung ke dua perangkat lain, membentuk sebuah lingkaran tertutup.
Data mengalir dalam satu arah (searah jarum jam atau sebaliknya) dari satu
perangkat ke perangkat berikutnya.
·
Kelebihan: Tidak
ada tabrakan data (collision) karena data mengalir searah. Kinerja
jaringan relatif stabil, bahkan dengan beban yang berat.
·
Kekurangan: Jika
salah satu perangkat atau kabel rusak, seluruh jaringan bisa terputus. Sulit
untuk menambah atau menghapus perangkat baru.
4. Topologi Mesh (Jala)
·
Konsep: Setiap
perangkat terhubung secara langsung ke setiap perangkat lain dalam jaringan.
Ini menciptakan banyak jalur cadangan untuk pengiriman data.
·
Kelebihan: Sangat Pendidikl
dan tahan terhadap kegagalan. Jika satu jalur putus, data bisa dikirim melalui
jalur lain. Keamanan dan privasi data lebih tinggi karena komunikasi bersifat
langsung.
·
Kekurangan: Sangat
mahal dan rumit untuk diimplementasikan karena membutuhkan banyak kabel dan
port di setiap perangkat. Umumnya digunakan untuk jaringan yang sangat penting,
seperti backbone jaringan telekomunikasi.
5. Topologi Hybrid
·
Konsep:
Menggabungkan dua atau lebih topologi dasar yang berbeda. Contoh yang paling
umum adalah Star-Bus, di mana beberapa jaringan Star dihubungkan bersama
oleh satu kabel bus.
·
Kelebihan: Sangat
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik sebuah organisasi.
·
Kekurangan: Lebih
kompleks, lebih mahal, dan manajemennya lebih rumit daripada topologi tunggal.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Merefleksi
(Berkesadaran)
1. Rangkuman: Pendidik
bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah
dipelajari, mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta
karakteristiknya.
2. Refleksi: Pendidik
mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan
mengajukan pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari
ini?" atau "Bagaimana pemahaman tentang topologi ini bisa berguna
bagi kalian di masa depan?"
3. Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik
memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai
evaluasi akhir.
Contoh Soal Esai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan baik.
Soal 1: Definisi dan Perbandingan Jelaskan apa yang dimaksud dengan topologi jaringan. Kemudian, bandingkan topologi Star, topologi Bus, dan topologi Mesh. Dalam perbandinganmu, sorotlah perbedaan utama dari segi:
· Cara kerja dan bentuk fisik.
· Kelebihan (contoh: kemudahan instalasi, biaya, kePendidiklan).
· Kekurangan (contoh: titik kegagalan, skalabilitas).
Soal 2: Studi Kasus dan Rekomendasi Bayangkan kamu adalah seorang konsultan IT yang diminta untuk merancang jaringan komputer untuk dua tempat yang berbeda.
Kasus A: Sebuah sekolah kecil dengan 20 komputer yang akan terhubung ke satu server utama di ruang Pendidik. Semua kabel harus diatur dengan rapi dan mudah diidentifikasi jika terjadi masalah.
Kasus B: Sebuah tim riset dengan 5 komputer yang sangat penting, di mana setiap komputer harus dapat terhubung langsung ke setiap komputer lain untuk memastikan transfer data yang cepat dan Pendidikl, meskipun salah satu koneksi mengalami gangguan. Untuk masing-masing kasus (A dan B), tentukan topologi yang paling cocok dan jelaskan mengapa kamu memilih topologi tersebut. Sertakan argumen yang kuat berdasarkan kelebihan dan kekurangan topologi yang sudah kamu jelaskan di soal sebelumnya.
Aspek Penilaian |
Skor Maksimum |
Skor yang Diperoleh |
Pemahaman
konsep dasar (Soal 1) |
30 |
|
Perbandingan
dan analisis (Soal 1) |
40 |
|
Analisis studi kasus dan
rekomendasi (Soal 2) |
30 |
|
Total Skor |
100 |
Refleksi
1. Berdasarkan jawabanmu, mengapa memilih topologi jaringan yang tepat sangat penting dalam pembangunan infrastruktur IT?
2. Coba pikirkan, selain tiga topologi di atas, apa jenis topologi lain yang kamu ketahui? Bagaimana cara kerjanya?
Penutup: Pendidik menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya (misalnya, perangkat keras jaringan) dan menutup kelas dengan
salam.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Topologi
jaringan yang setiap perangkatnya terhubung ke satu titik pusat (seperti switch
atau hub) adalah...
a.
Topologi Bus
b.
Topologi Ring
c.
Topologi Star
d.
Topologi Mesh
2.
Mpeserta
didikah dari topologi berikut yang memiliki titik kegagalan tunggal (jika satu
perangkat utama rusak, seluruh jaringan bisa terputus), tetapi dikenal karena
kesederhanaan dan biayanya yang rendah?
a.
Topologi Mesh
b.
Topologi Ring
c.
Topologi Star
d. Topologi
Bus
3.
Jika
sebuah kabel di salah satu komputer terputus dalam jaringan topologi Star, apa
yang akan terjadi pada sisa jaringan?
a.
Seluruh jaringan akan mati.
b. Hanya
komputer yang terhubung ke kabel tersebut yang akan terputus.
c.
Jaringan akan melambat secara signifikan.
d. Data
akan dialihkan ke jalur lain secara otomatis.
4.
Topologi
yang paling Pendidikl karena setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat
lain secara langsung, menciptakan banyak jalur cadangan, adalah...
a.
Topologi Mesh
b. Topologi
Star
c.
Topologi Bus
d.
Topologi Hybrid
5.
Jika
sebuah kantor ingin menggabungkan jaringan topologi Star di beberapa lantai dan
menghubungkannya dengan sebuah kabel utama, topologi yang terbentuk adalah...
a.
Topologi Bus
b.
Topologi Ring
c.
Topologi Mesh
d.
Topologi Hybrid
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
perbedaan paling mendasar antara topologi Star dan topologi Bus dari segi
struktur fisik dan dampak jika ada satu kabel yang putus.
2.
Mengapa
topologi Mesh jarang digunakan untuk jaringan skala kecil seperti di rumah atau
kantor? Jelaskan dua alasan utamanya.
3.
Berikan
satu contoh nyata penggunaan topologi Ring dalam dunia industri atau teknologi
dan jelaskan mengapa topologi ini cocok untuk aplikasi tersebut.
4.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan titik kegagalan tunggal (Single Point of Failure)
dalam konteks topologi jaringan. Berikan contoh topologi yang memiliki
kelemahan ini.
5.
Menurut
pendapatmu, dari semua topologi yang ada, mana yang paling cocok untuk sebuah
laboratorium komputer di sekolah? Jelaskan alasannya.
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c
2.
d
3.
b
4.
a
5.
d
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa Star menggunakan switch
pusat, sementara Bus menggunakan kabel tunggal. Menjelaskan bahwa pada Star,
kerusakan kabel hanya memengaruhi satu perangkat, sedangkan pada Bus, seluruh
jaringan akan mati. |
20 |
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menyebutkan dua alasan, seperti biaya yang
sangat mahal dan kerumitan dalam instalasi karena membutuhkan banyak kabel
dan port. |
20 |
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Memberikan contoh penggunaan (misalnya, Token
Ring) dan menjelaskan bahwa topologi ini menjamin tidak ada tabrakan data
(collision) sehingga kinerja stabil di bawah beban tinggi. |
20 |
Soal 4 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa Single Point of Failure
adalah satu komponen yang jika rusak akan melumpuhkan seluruh jaringan.
Contohnya adalah switch pada topologi Star atau kabel utama pada
topologi Bus. |
20 |
Soal 5 |
Jawaban
Lengkap: Memilih topologi Star dan menjelaskan
alasannya, seperti: mudah dikelola, mudah diperluas, dan jika ada komputer
yang bermasalah, tidak akan mengganggu komputer lain. |
20 |
Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
2.
Pertemuan
6 - 10 : Pengenalan Media Kabel (UTP)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
Kegiatan
Awal (15 Menit)
· Peserta didik dan pendidik membuka
pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana
positif.
· Apersepsi:
Pendidik menampilkan berbagai jenis kabel jaringan (UTP) dan menanyakan,
"Menurut kalian, apa perbedaan dari kabel-kabel ini? Kapan kita harus
memakai yang mana?"
· Diskusi:
Pendidik mengajak peserta didik didik berdiskusi singkat tentang jaringan kabel
yang mereka kenal.
· Penyampaian Tujuan:
Pendidik menjelaskan bahwa dua pertemuan ini akan fokus pada pengenalan media
kabel, mulai dari karakteristik hingga praktik pembuatannya.
Kegiatan
Inti (40 menit)
·
Teori
Dasar: Pendidik menjelaskan karakteristik kabel UTP,
termasuk jenis-jenisnya (straight dan cross), dan fungsinya.
·
Demonstrasi
Praktik: Pendidik mendemonstrasikan cara membuat kabel
UTP dengan konektor RJ45 menggunakan tang crimping dan cara mengujinya
dengan LAN tester.
·
Praktik
Mandiri: Peserta didik didik mempraktikkan pembuatan
kabel UTP secara berkelompok.
Materi:
Karakteristik Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
1.
Pengertian dan Karakteristik Dasar Kabel UTP
UTP adalah
singkatan dari Unshielded Twisted Pair. Ini adalah jenis kabel yang
paling umum digunakan untuk membangun jaringan komputer (LAN) karena harganya
yang terjangkau dan kinerjanya yang hPendidikl.
Karakteristik Utama:
·
Terdiri
dari 8 kabel kecil: Di dalamnya terdapat 4 pasang kabel yang
saling berpilin (twisted pair). Setiap pasang memiliki warna berbeda
(misalnya, oranye-putih oranye, hijau-putih hijau, dsb).
·
Tidak
Memiliki Pelindung (Shield): Sesuai namanya, kabel ini tidak memiliki
lapisan pelindung (shield) dari aluminium foil. Ini membuatnya rentan
terhadap interferensi elektromagnetik dari perangkat lain, tetapi juga
menjadikannya lebih fleksibel dan murah.
·
Terdapat
Kode Warna: Setiap pasang kabel memiliki kode warna stPendidikr
internasional (TIA/EIA-568A dan TIA/EIA-568B) yang harus diikuti saat membuat
konektor.
2.
Jenis-jenis Kabel UTP Berdasarkan Susunan Kabel
Secara
fungsional, kabel UTP dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu Straight dan
Cross. Perbedaan utamanya terletak pada susunan kabel di kedua ujungnya.
a. Kabel Straight (Straight-Through Cable)
·
Fungsi:
Digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda jenis.
·
Susunan: Susunan
kabel di kedua ujungnya sama persis. Jika ujung A menggunakan stPendidikr
TIA/EIA-568B, maka ujung B juga harus TIA/EIA-568B.
·
Contoh
Penggunaan:
o Komputer ke switch atau hub.
o Router ke switch
atau hub.
b. Kabel Cross (Crossover Cable)
·
Fungsi:
Digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sejenis.
·
Susunan: Susunan
kabel di kedua ujungnya berbeda (disilangkan). Jika ujung A menggunakan
stPendidikr TIA/EIA-568A, maka ujung B menggunakan TIA/EIA-568B.
·
Contoh
Penggunaan:
o Komputer ke Komputer.
o Switch ke Switch.
o Router ke Router.
3. Cara
Membuat Kabel UTP Straight dan Cross
Proses pembuatan kabel UTP membutuhkan beberapa
alat dan langkah yang teliti.
Alat yang Dibutuhkan:
·
Kabel
UTP
·
Konektor
RJ-45
·
Tang
Krimping (Crimping Tool)
·
Gunting
atau Tang Kupas Kabel (Wire Stripper)
·
LAN
Tester (untuk menguji hasil)
StPendidikr Kode Warna (TIA/EIA):
·
TIA/EIA-568A: Putih
Hijau - Hijau - Putih Oranye - Biru - Putih Biru - Oranye - Putih Cokelat -
Cokelat
·
TIA/EIA-568B: Putih
Oranye - Oranye - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Cokelat -
Cokelat
Langkah-Langkah Pembuatan:
1.
Kupas
Kabel: Kupas kulit luar kabel UTP sekitar 2 cm
menggunakan tang pengupas kabel.
2.
Luruskan
Kabel: Pisahkan setiap pasang kabel yang berpilin dan
luruskan kabel-kabelnya.
3.
Susun
Kabel:
o Untuk Kabel Straight: Susun
kabel di kedua ujungnya dengan kode warna yang sama (misalnya, 568B di
ujung A dan 568B di ujung B).
o Untuk Kabel Cross: Susun
ujung pertama dengan stPendidikr 568A dan ujung kedua dengan stPendidikr
568B.
4.
Potong
Kabel: Setelah tersusun rapi, potong ujung kabel agar
lurus dan rata, pastikan panjangnya pas untuk masuk ke konektor RJ-45.
5.
Masukkan
Kabel ke Konektor RJ-45: Masukkan susunan kabel ke dalam konektor RJ-45
secara hati-hati hingga ujung kabel menyentuh bagian dalam konektor. Pastikan
urutan warnanya tidak berubah.
6.
Krimping: Gunakan
tang krimping untuk menjepit konektor RJ-45. Tekan dengan kuat hingga terdengar
bunyi "klik" yang menPendidikkan pin-pin konektor sudah terkunci.
7.
Uji
Kabel: Gunakan LAN Tester untuk menguji apakah kabel
sudah terpasang dengan benar. Jika semua lampu pada LAN Tester menyala sesuai
urutan, kabel Pendidik sudah berhasil dibuat.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Merefleksi
(Berkesadaran)
· Rangkuman: Pendidik
bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah
dipelajari, mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta
karakteristiknya.
· Refleksi: Pendidik
mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan
mengajukan pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari
ini?" atau "Bagaimana pemahaman tentang topologi ini bisa berguna
bagi kalian di masa depan?"
· Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik
memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai
evaluasi akhir.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama
Kelompok / Individu :
_________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal
Pengerjaan :
_________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Kabel
UTP adalah singkatan dari...
a. Under
Transport Protocol
b.
Unshielded Twisted Pair
c.
Universal Transmission Point
d.
Unprotected Telecommunication Point
2.
Jumlah
pasang kabel berpilin yang terdapat di dalam sebuah kabel UTP stPendidikr
adalah...
a. 2
pasang
b. 3
pasang
c. 4
pasang
d. 8
pasang
3.
Jenis
kabel UTP yang digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda jenis,
seperti komputer ke switch, adalah...
a. Kabel
Straight-through
b. Kabel
Crossover
c. Kabel
Fiber Optik
d. Kabel
Coaxial
4.
Mpeserta
didikah dari pernyataan berikut yang merupakan fungsi dari kabel crossover?
a.
Menghubungkan router ke modem
b.
Menghubungkan komputer ke hub
c.
Menghubungkan dua switch secara langsung
d.
Menghubungkan komputer ke printer
5.
Alat
yang digunakan untuk menjepit kabel UTP dengan konektor RJ-45 agar terpasang
dengan kuat adalah...
a. Tang
potong
b. LAN
Tester
c.
Multimeter
d. Tang
Krimping
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
perbedaan paling mendasar antara kabel Straight-through dan kabel Crossover
dari segi susunan kabel.
2.
Mengapa
penting untuk menggunakan kabel UTP yang tepat (Straight atau Crossover) saat
menghubungkan perangkat jaringan? Apa yang akan terjadi jika Pendidik
menggunakan kabel yang salah?
3.
Sebutkan
tiga alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah kabel jaringan UTP.
4.
Jelaskan
mengapa kabel UTP rentan terhadap interferensi elektromagnetik dibandingkan
dengan kabel fiber optik atau kabel STP (Shielded Twisted Pair).
5.
Apa yang
dimaksud dengan kode warna pada kabel UTP? Mengapa kode warna ini penting dalam
proses perakitan kabel?
Kunci
Jawaban dan Rubrik Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
b
2.
c
3.
a
4.
c
5.
d
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa Straight-through memiliki susunan
kabel yang sama di kedua ujung, sementara Crossover memiliki susunan kabel
yang berbeda (disilangkan). |
20 |
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa penggunaan kabel yang
tepat diperlukan agar komunikasi antar perangkat bisa terjadi. Jika salah,
tidak akan ada koneksi atau komunikasi data. |
20 |
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Menyebutkan tiga alat/bahan yang relevan,
seperti Kabel UTP, Konektor RJ-45, dan Tang Krimping. (LAN Tester dan Gunting
juga bisa diterima). |
20 |
Soal 4 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa UTP tidak memiliki lapisan
pelindung (shield) sehingga sinyal di dalamnya lebih mudah terganggu
oleh sinyal elektromagnetik dari luar. |
20 |
Soal 5 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa kode warna adalah stPendidikr
(TIA/EIA-568A dan 568B) yang mengatur urutan kabel. Penting untuk memastikan
konsistensi dan konektivitas yang benar. |
20 |
Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).
Kriteria Penilaian Praktik :
1. Kriteria Penilaian : Penggunaan dan
Konfigurasi Dasar Peralatan
Aspek Penilaian |
Indikator Ketercapaian |
Keterampilan Penggunaan Alat |
Menggunakan alat-alat dasar (obeng, tang crimping)
dengan teknik yang benar. |
Keterampilan Konfigurasi |
Mampu membuat kabel UTP tipe straight
dan cross dengan hasil yang rapi. |
Sikap Kerja |
Bekerja secara sistematis dan terorganisir
dan menjaga kebersihan dan kerapian peralatan setelah digunakan. |
2. Rubrik Penilaian Proyek Akhir (Pertemuan 6)
Aspek |
Sangat Baik (4) |
Baik (3) |
Cukup (2) |
Kurang (1) |
Kualitas Produk |
Kabel UTP rapi dan berfungsi sempurna;
konfigurasi tepat. |
Kabel UTP rapi dan berfungsi, tetapi ada
sedikit kesalahan kecil. |
Kabel UTP kurang rapi atau ada kesalahan
konfigurasi kecil. |
Kabel UTP tidak berfungsi; konfigurasi banyak
salah. |
Proses Kerja |
Bekerja secara sistematis, mandiri, dan
efisien. |
Bekerja dengan baik, tetapi terkadang perlu
arahan. |
Cenderung pasif dan kurang inisiatif dalam
kelompok. |
Tidak berpartisipasi aktif dalam pengerjaan
proyek. |
Penerapan K3LH |
Selalu menerapkan prosedur K3LH tanpa
diingatkan. |
Menerapkan K3LH, tetapi terkadang perlu
diingatkan. |
Kurang peduli pada aspek K3LH. |
Tidak menerapkan prosedur K3LH sama sekali. |
Kerja Sama Tim |
Sangat proaktif, komunikatif, dan membantu
anggota lain. |
Berpartisipasi dan berkomunikasi dengan baik. |
Kurang berkomunikasi dan cenderung bekerja
sendiri. |
Tidak berpartisipasi dalam kerja sama tim. |
· Penutup: Pendidik
menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (misalnya, perangkat keras
jaringan) dan menutup kelas dengan salam.
4.
Pertemuan
11 - 15: Pengenalan Media Kabel (Fiber Optic)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
Kegiatan
Awal (15 Menit)
· Peserta didik dan pendidik membuka
pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana
positif.
· Apersepsi:
Pendidik menampilkan berbagai jenis kabel jaringan (fiber optic) dan
menanyakan, "Menurut kalian, apa perbedaan dari kabel-kabel ini? Kapan
kita harus memakai yang mana?"
· Diskusi:
Pendidik mengajak peserta didik didik berdiskusi singkat tentang jaringan kabel
yang mereka kenal.
· Penyampaian Tujuan:
Pendidik menjelaskan bahwa dua pertemuan ini akan fokus pada pengenalan media
kabel, mulai dari karakteristik hingga praktik pembuatannya.
Kegiatan Inti (40 Menit)
· Teori Fiber Optic:
Pendidik memperkenalkan kabel fiber optic sebagai media transmisi
berkecepatan tinggi, menjelaskan cara kerjanya, serta kelebihan dan
kekurangannya dibandingkan kabel fiber optic.
· Demonstrasi & Simulasi:
Pendidik menampilkan video atau simulasi tentang proses splicingfiber optic
dan penggunaan perangkat Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR).
Materi: Kabel Fiber Optik
& Proses Splicing
1. Cara Kerja Kabel Fiber Optik
Kabel fiber
optik adalah media transmisi data yang terbuat dari serat kaca atau plastik
sangat halus. Kabel ini tidak mengalirkan listrik, melainkan menggunakan cahaya
sebagai media transmisi.
Cara
kerjanya didasarkan pada prinsip refleksi internal total. Sinyal data
(dalam bentuk biner, 1s dan 0s) diubah menjadi pulsa cahaya oleh laser atau
LED. Pulsa-pulsa cahaya ini kemudian ditembakkan ke dalam serat optik.
Karena
inti (core) serat optik memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada selubung
luarnya (cladding), cahaya yang merambat akan terus memantul di dalam inti
tanpa keluar, seolah-olah dipantulkan oleh cermin. Pantulan ini membuat sinyal
cahaya dapat merambat hingga jarak yang sangat jauh dengan sedikit kehilangan
sinyal, bahkan menembus tikungan. Di ujung penerima, sebuah sensor akan
mengubah pulsa cahaya kembali menjadi sinyal elektrik yang dapat dibaca oleh
perangkat.
Fiber
optik memiliki kode warna stPendidikr untuk membantu teknisi mengidentifikasi
serat optik di dalam kabel. Kode warna ini biasanya mengikuti stPendidikr
industri, seperti TIA-598. Penggunaan kode warna ini sangat penting untuk
pengelolaan dan pemeliharaan jaringan.
Berikut
adalah kode warna serat optik dalam bentuk tabel:
Urutan Serat |
Warna Serat |
1 |
Biru |
2 |
Oranye |
3 |
Hijau |
4 |
Cokelat |
5 |
Abu-abu |
6 |
Putih |
7 |
Merah |
8 |
Hitam |
9 |
Kuning |
10 |
Ungu |
11 |
Merah Muda (Pink) |
12 |
Toska |
Selain
itu, jika kabel berisi lebih dari 12 serat, mereka dikelompokkan dalam unit 12
serat yang juga memiliki kode warna untuk mengidentifikasi kelompok tersebut.
Misalnya, kelompok pertama menggunakan kode warna di atas, lalu kelompok kedua
akan memiliki kode warna yang sama tetapi ditPendidiki dengan garis, dan
seterusnya.
2. Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik
Kelebihan |
Kekurangan |
Kecepatan Tinggi: Mampu
mentransmisikan data hingga kecepatan terabit per detik, jauh lebih cepat
daripada kabel tembaga. |
Biaya Tinggi: Biaya
instalasi dan peralatan fiber optik jauh lebih mahal daripada kabel tembaga. |
Jarak Jauh:
Sinyal dapat dikirim hingga puluhan kilometer tanpa perlu penguat sinyal. |
Rapuh: Serat
kaca di dalamnya sangat rapuh dan mudah patah jika ditekuk terlalu tajam atau
tertekan. |
Tahan Interferensi: Tidak
terpengaruh oleh interferensi elektromagnetik (EMI) dari listrik atau
perangkat lain, karena tidak menggunakan sinyal listrik. |
Pemasangan Rumit:
Proses pemasangan dan penyambungan (splicing) membutuhkan keahlian khusus dan
alat yang presisi. |
Aman: Sangat
sulit untuk disadap atau disadap, karena tidak memancarkan gelombang
elektromagnetik. |
3. Proses Splicing Fiber Optik
Splicing adalah
proses penyambungan dua ujung kabel fiber optik secara permanen untuk
menciptakan jalur optik yang utuh. Ada dua metode utama:
·
Fusion
Splicing (Penyambungan Fusi):
1.
Persiapan: Kupas
lapisan pelindung kabel, bersihkan serat optik dengan alkohol khusus, dan
potong ujungnya secara presisi menggunakan cleaver agar permukaannya
rata.
2.
Penyelarasan:
Tempatkan kedua ujung serat yang telah dipotong ke dalam fusion splicer.
Alat ini akan secara otomatis menyelaraskan kedua ujung serat hingga sempurna.
3.
Fusi: Fusion
splicer akan memanaskan kedua ujung serat dengan busur listrik (electric arc)
hingga meleleh dan menyatu menjadi satu. Proses ini menghasilkan sambungan yang
hampir tanpa celah, meminimalkan kehilangan sinyal.
4.
Perlindungan:
Sambungan yang telah difusi akan dilindungi dengan selubung panas (heat
shrink tube) untuk melindunginya dari kerusakan fisik.
·
Mechanical
Splicing (Penyambungan Mekanis):
Proses
ini menggunakan konektor mekanis khusus yang menahan dua ujung serat secara
sejajar tanpa proses peleburan. Ini adalah metode yang lebih cepat dan mudah,
tetapi biasanya memiliki tingkat kehilangan sinyal yang lebih tinggi daripada fusion
splicing.
4. Penggunaan Perangkat OTDR (Optical
Time-Domain Reflectometer)
OTDR adalah
perangkat canggih yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis kualitas kabel
fiber optik setelah pemasangan atau penyambungan. Perangkat ini bekerja dengan
prinsip seperti radar:
·
Cara
Kerja: OTDR mengirimkan pulsa cahaya ke dalam kabel
fiber optik dan mengukur pantulan cahaya yang kembali dari berbagai titik di
sepanjang kabel.
·
Fungsi
Utama:
o Identifikasi Lokasi Masalah: OTDR
dapat menunjukkan lokasi pasti dari kerusakan, putusnya kabel, atau sambungan
yang buruk (splicing) dengan akurasi tinggi (hingga meter). Ini sangat
krusial untuk pemecahan masalah.
o Mengukur Kehilangan Sinyal (Attenuation): OTDR
mengukur seberapa banyak sinyal yang hilang (dB loss) pada setiap
sambungan atau segmen kabel. Ini memastikan kualitas sambungan memenuhi stPendidikr.
o Dokumentasi: Hasil
pengujian OTDR berupa grafik yang dapat disimpan sebagai dokumentasi kualitas
instalasi. Grafik ini menunjukkan profil kabel secara visual, termasuk
sambungan, konektor, dan titik akhir.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Merefleksi (Berkesadaran)
· Refleksi: Peserta
didik didik menyimpulkan perbedaan utama antara media kabel tembaga dan serat
optic, serta setiap peserta didik mempresentasikan hasil proyek dan
dokumentasinya.
· Asesmen: Kuis
singkat tentang jenis kabel fiber optic dan fungsinya.
· Tindak Lanjut:
Pendidik memberikan umpan balik dan apresiasi, serta menguatkan kembali
konsep-konsep kunci yang telah dipelajari.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Kuis Singkat
(Pilihan Ganda)
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
1.
Topologi
jaringan yang paling umum digunakan di LAN modern dan memiliki satu titik pusat
(switch) yang menjadi hubungannya adalah...
a.
Topologi Bus
b.
Topologi Ring
c.
Topologi Star
d. Topologi
Mesh
2.
Jika Pendidik
ingin menghubungkan dua komputer secara langsung tanpa menggunakan switch,
jenis kabel UTP apa yang paling sesuai?
a.
Straight-through
b.
Crossover
c. Fiber
Optik
d.
Coaxial
3.
Mpeserta
didikah dari karakteristik berikut yang merupakan kelebihan utama dari kabel
fiber optik dibandingkan dengan kabel UTP?
a. Lebih
murah dan mudah dipasang
b. Tidak
terpengaruh oleh interferensi elektromagnetik
c. Lebih
fleksibel dan tidak mudah patah
d.
Menggunakan sinyal listrik, bukan cahaya
4.
Peran
profesi TJKT yang bertanggung jawab untuk memastikan infrastruktur jaringan di
pusat data memiliki konektivitas cepat dan Pendidikl menggunakan kabel optik
adalah...
a.
Administrator Jaringan
b.
Teknisi Fiber Optik
c.
Programmer Front-End
d. Data
Scientist
5.
Yang
membedakan utama antara jaringan 4G dengan 5G, selain kecepatan, adalah
kemampuan 5G untuk menghubungkan miliaran perangkat kecil seperti sensor.
Kemampuan ini dikenal sebagai...
a. eMBB
(Enhanced Mobile Broadband)
b. uRLLC
(Ultra-Reliable Low-Latency Communication)
c. mMTC
(Massive Machine Type Communication)
d. M2M
(Machine to Machine)
Jawaban Soal
Pilihan Ganda
1.
c.
Topologi Star
2.
b.
Crossover
3.
b. Tidak
terpengaruh oleh interferensi elektromagnetik
4.
b.
Teknisi Fiber Optik
5.
c. mMTC
(Massive Machine Type Communication)
Format
Penilaian
Penilaian Berdasarkan Jumlah Jawaban Benar
Jumlah
Jawaban Benar |
Rentang
Nilai |
Keterangan |
5 dari
5 |
100 |
Memahami konsep dengan sangat baik. |
4 dari
5 |
80 |
Memahami sebagian besar konsep dengan baik. |
3 dari
5 |
60 |
Memiliki pemahaman dasar, perlu pendalaman
materi. |
2 dari
5 atau kurang |
<
60 |
Membutuhkan pendampingan lebih lanjut dalam
memahami konsep dasar. |
5.
Pertemuan 16 - 18 (Desain Jaringan)
Kegiatan
Awal (20 menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1. Pembukaan: Pendidik
mengawali dengan salam, memeriksa kehadiran, dan memimpin doa.
2. Apersepsi: Pendidik
menunjukkan contoh-contoh desain jaringan di dunia nyata, seperti jaringan di
sekolah, warnet, atau kantor, lalu bertanya, "Bagaimana para teknisi
jaringan merencpeserta didikan semua ini agar berjalan dengan baik? Apa saja
yang perlu dipertimbangkan?"
3. Motivasi: Pendidik
menjelaskan pentingnya memiliki kemampuan mendesain jaringan yang efisien dan Pendidikl.
4. Penyampaian Tujuan: Pendidik
menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu peserta didik didik akan belajar
mendesain jaringan, mulai dari perancangan hingga implementasi.
Kegiatan
Inti (60 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Aspek Pengetahuan: Peserta
didik didik mampu menjelaskan konsep dasar jaringan nirkabel, mengidentifikasi
komponen-komponennya, serta memahami stPendidikr dan protokol yang digunakan
(misalnya, IEEE 802.11).
2. Penilaian Pengetahuan: Tanya
jawab selama sesi praktik untuk menguji pemahaman konsep.
Materi
Konsep Dasar Jaringan Nirkabel
Jaringan
nirkabel, atau wireless network, memungkinkan perangkat saling terhubung tanpa
kabel fisik. Sebagai gantinya, jaringan ini menggunakan gelombang radio atau
gelombang inframerah untuk mengirimkan dan menerima data.
Prinsip
kerjanya sederhana: Perangkat yang terhubung, seperti laptop atau ponsel, punya
adaptor nirkabel yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima. Adaptor ini
mengubah data menjadi sinyal radio, lalu mengirimkannya ke access point (AP).
AP akan mengubah sinyal radio itu kembali menjadi sinyal digital yang bisa
disalurkan ke jaringan kabel atau internet, dan begitu juga sebaliknya.
Komponen
Utama Jaringan Nirkabel
Untuk
membangun jaringan nirkabel, setidaknya kamu perlu beberapa komponen dasar:
·
Wireless
Access Point (AP) Ini adalah jantung dari jaringan nirkabel. AP
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan perangkat nirkabel (misalnya,
laptop dan smartphone) ke jaringan kabel yang lebih besar.
·
Wireless
Router Perangkat ini menggabungkan fungsi router
(untuk koneksi internet) dan AP. Sangat umum digunakan di rumah dan kantor
kecil karena kemampuannya mengelola koneksi internet sambil menyediakan
jaringan Wi-Fi.
·
Wireless
Adapter Setiap perangkat yang ingin terhubung ke
jaringan nirkabel harus memiliki adaptor ini. Bentuknya bisa berupa kartu
internal (di laptop) atau perangkat USB eksternal. Fungsinya mengubah data
komputer menjadi sinyal radio dan sebaliknya.
·
Antena
Digunakan untuk memancarkan dan menerima sinyal radio. Antena bisa internal
(tersembunyi di dalam perangkat) atau eksternal.
StPendidikr
dan Protokol Jaringan Nirkabel
Agar
semua perangkat bisa saling berkomunikasi, ada stPendidikr yang mengatur cara
kerja jaringan nirkabel. StPendidikr ini dikenal sebagai IEEE 802.11.
Setiap versinya menawarkan peningkatan kecepatan dan efisiensi.
StPendidikr |
Nama
Umum |
Frekuensi |
Kecepatan
Maks. (Teoritis) |
802.11b |
Wi-Fi
2 |
2.4
GHz |
11
Mbps |
802.11g |
Wi-Fi
3 |
2.4
GHz |
54
Mbps |
802.11n |
Wi-Fi
4 |
2.4
GHz & 5 GHz |
600
Mbps |
802.11ac |
Wi-Fi
5 |
5 GHz |
1.3
Gbps |
802.11ax |
Wi-Fi
6 |
2.4
GHz & 5 GHz |
9.6
Gbps |
Konfigurasi
Access Point
Mengkonfigurasi
access point adalah langkah penting agar jaringan nirkabel bisa berfungsi.
Berikut adalah langkah-langkah dasarnya:
1.
Persiapan Awal
·
Hubungkan
komputer ke access point menggunakan kabel LAN. Biasanya, kamu akan menyambungkan
kabel dari port LAN di AP ke port LAN di komputer.
·
Colokkan
adaptor daya AP ke stopkontak.
·
Nyalakan
AP.
2. Akses
ke Halaman Konfigurasi
·
Buka
browser di komputer kamu (seperti Chrome atau Firefox).
·
Ketik
alamat IP default access point di bilah alamat browser. Alamat IP ini bisa
berbeda-beda, tapi umumnya adalah 192.168.0.1 atau 192.168.1.1.
Kamu bisa cek buku manual AP atau stiker di bawah perangkat untuk informasi
yang tepat.
·
Masukkan
nama pengguna (username) dan kata sandi (password) default. Biasanya, keduanya
adalah "admin" atau "admin/password".
3.
Pengaturan Dasar
·
Ubah
Kata Sandi Admin: Langkah pertama yang paling penting adalah
mengubah kata sandi default untuk halaman konfigurasi. Ini untuk mencegah orang
lain mengakses dan mengubah pengaturanmu.
·
Pengaturan
Jaringan Nirkabel (Wireless Settings):
o SSID (Service Set Identifier): Ini
adalah nama jaringan Wi-Fi-mu. Ubah nama default menjadi nama yang unik dan
mudah diingat (misalnya, "Jaringan_Rumahku").
o Kata Sandi Wi-Fi: Setel
kata sandi yang kuat untuk jaringanmu. Pilih tipe keamanan WPA2-PSK atau
WPA3-PSK untuk perlindungan maksimal.
·
Pengaturan
IP:
Pastikan
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) diaktifkan agar AP bisa memberikan
alamat IP otomatis ke perangkat yang terhubung.
4.
Simpan dan Uji
·
Setelah
semua pengaturan selesai, simpan perubahan dan reboot (hidupkan
ulang) access point.
·
Tunggu
hingga perangkat kembali online, lalu coba hubungkan ponsel atau laptop ke nama
jaringan Wi-Fi yang baru kamu buat menggunakan kata sandi yang sudah diatur.
Kegiatan
Penutup (15 Menit)
Merefleksi
(Berkesadaran)
1. Rangkuman: Pendidik
bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah
dipelajari, mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta
karakteristiknya.
2. Refleksi: Pendidik
mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan mengajukan
pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari
ini?"
3. Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik
memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai
evaluasi akhir.
4. Penutup: Pendidik
menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (misalnya, perangkat keras
jaringan) dan menutup kelas dengan salam.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama
Kelompok / Individu :
_________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal
Pengerjaan :
_________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
1.
Media
transmisi yang digunakan dalam jaringan nirkabel untuk mengirimkan data
adalah...
a. Kabel
Coaxial
b. Kabel UTP
c. Gelombang radio
d. Fiber optik
2.
Perangkat
yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan perangkat nirkabel (seperti
laptop dan smartphone) ke jaringan kabel yang lebih besar adalah... a. Wireless
Adapter
b.
Wireless Router
c.
Wireless Access Point (AP)
d.
Repeater
3.
StPendidikr
jaringan nirkabel yang memperkenalkan teknologi MIMO untuk meningkatkan
kecepatan dan jangkauan adalah...
a. IEEE
802.11b
b. IEEE
802.11g
c. IEEE
802.11n
d. IEEE
802.11ac
4.
Yang
merupakan alasan utama mengapa frekuensi 5 GHz (pada stPendidikr Wi-Fi 5)
sering dipilih untuk koneksi berkecepatan tinggi adalah...
a.
Jangkauannya lebih jauh daripada 2.4 GHz
b. Lebih
banyak saluran dan minim interferensi
c.
Digunakan oleh perangkat lama
d. Lebih
murah untuk diimplementasikan
5.
Proses
paling penting yang harus dilakukan setelah mengakses halaman konfigurasi
Access Point untuk pertama kali adalah...
a.
Mengubah SSID jaringan
b.
Mengubah kata sandi default halaman admin
c.
Mematikan DHCP
d.
Mengaktifkan guest network
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
perbedaan fungsi antara Wireless Router dan Wireless Access Point (AP) dalam
membangun jaringan di rumah atau kantor.
2.
Mengapa
Wi-Fi 6 (IEEE 802.11ax) dianggap sebagai peningkatan yang signifikan
dibandingkan stPendidikr sebelumnya, terutama di lingkungan yang padat dengan
banyak perangkat? Sebutkan salah satu teknologi yang mendukungnya.
3.
Bayangkan
Pendidik adalah seorang teknisi yang sedang mengonfigurasi Access Point baru.
Sebutkan dan jelaskan dua pengaturan dasar yang harus Pendidik ubah untuk
memastikan jaringan Pendidik aman dan mudah digunakan.
Kunci
Jawaban dan Format Penilaian
Kunci
Jawaban Pilihan Ganda
1.
c
2.
c
3.
c
4.
b
5.
b
Rubrik
Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa router menggabungkan fungsi router (menghubungkan ke
internet) dan AP (memancarkan Wi-Fi), sementara AP hanya berfungsi sebagai
pemancar sinyal nirkabel. |
25 |
Jawaban Kurang Lengkap: Hanya
menyebutkan salah satu fungsi atau penjelasannya kurang detail. |
15 |
|
Jawaban Salah: Tidak
relevan atau tidak menjawab pertanyaan. |
0 |
|
Soal 2 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa Wi-Fi 6 lebih baik di lingkungan padat karena mampu
berkomunikasi dengan banyak perangkat secara bersamaan. Menyebutkan teknologi
seperti OFDMA. |
25 |
Jawaban Kurang Lengkap: Hanya
menyebutkan kecepatan atau salah satu teknologi tanpa penjelasan yang jelas. |
15 |
|
Jawaban Salah: Tidak
relevan atau tidak menjawab pertanyaan. |
0 |
|
Soal 3 |
Jawaban Lengkap:
Menyebutkan dan menjelaskan dua pengaturan dasar (misalnya, mengubah kata
sandi admin dan mengatur SSID/kata sandi Wi-Fi) dengan alasan yang benar. |
25 |
Jawaban Kurang Lengkap: Hanya
menyebutkan satu pengaturan atau penjelasannya kurang detail. |
15 |
|
Jawaban Salah: Tidak
relevan atau menyebutkan pengaturan yang tidak dasar. |
0 |
Total
Nilai: Nilai pilihan Ganda (benar x 10) + Nilai esai.
7. Pertemuan 19 - 21 (Konsep Dasar WLAN)
Kegiatan Awal (20 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Pembukaan (Apersepsi): Pendidik
membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran, dan memimpin doa.
2. Pemanasan (Stimulasi): Pendidik
meminta peserta didik didik untuk menyebutkan perangkat yang mereka gunakan
untuk mengakses internet tanpa kabel. Pendidik kemudian bertanya,
"Bagaimana perangkat-perangkat itu bisa terhubung ke internet tanpa
kabel?"
3. Pengenalan Tujuan: Pendidik
menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu memahami konsep dasar jaringan nirkabel
dan komponen-komponennya.
Kegiatan
Inti (60 menit)
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
1. Pendidik menampilkan gambar atau video tentang
komponen WLAN (seperti access point, router nirkabel, kartu jaringan
nirkabel).
2. Peserta didik didik secara mandiri atau dalam
kelompok kecil mencari informasi tentang komponen-komponen tersebut, termasuk
fungsi dan cara kerjanya.
3. Pendidik memfasilitasi diskusi tentang temuan
dari eksplorasi. Pendidik juga mengenalkan stPendidikr dan protokol jaringan
nirkabel (seperti IEEE 802.11) serta pentingnya keamanan.
4. Pendidik memberikan studi kasus sederhana,
misalnya, "Jaringan Wi-Fi disekolah sering
lemot, apa yang bisa jadi penyebabnya?"
Materi Komponen
Utama WLAN (Wireless Local Area Network)
Jaringan
WLAN memungkinkan perangkat seperti laptop, smartphone, dan tablet
terhubung ke jaringan tanpa menggunakan kabel fisik. Untuk mewujudkan hal itu,
dibutuhkan beberapa komponen inti yang saling bekerja sama.
1.
Access Point (AP)
·
Fungsi: Access
Point adalah perangkat yang berfungsi sebagai pusat komunikasi nirkabel. Tugas
utamanya adalah menerima sinyal nirkabel dari perangkat (misalnya, laptop) dan
mengubahnya menjadi sinyal digital yang dapat dikirim melalui jaringan kabel
yang lebih luas (seperti LAN). Sebaliknya, AP juga menerima data dari jaringan
kabel dan mengubahnya menjadi sinyal nirkabel untuk dikirimkan ke perangkat.
·
Cara
Kerja: AP memancarkan sinyal radio pada frekuensi
tertentu, menciptakan area cakupan nirkabel yang sering kita sebut hotspot
atau jaringan Wi-Fi. Perangkat apa pun yang berada dalam jangkauan dan
memiliki izin (kata sandi) bisa terhubung ke jaringan tersebut.
2.
Router Nirkabel (Wireless Router)
Fungsi: Router
nirkabel adalah perangkat all-in-one yang menggabungkan beberapa fungsi
penting dalam satu unit. Perangkat ini tidak hanya berfungsi sebagai Access
Point, tetapi juga sebagai router dan switch.
·
Cara
Kerja:
o Router:
Menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke jaringan yang lebih besar, biasanya
internet. Perangkat ini mengelola lalu lintas data, memastikan paket data
dikirim ke tujuan yang benar.
o Access Point: Seperti
yang dijelaskan di atas, router nirkabel memiliki antena yang memancarkan
sinyal Wi-Fi.
o Switch:
Biasanya, router nirkabel memiliki beberapa port LAN (biasanya 4 port) yang
memungkinkan perangkat berkabel terhubung, seperti komputer desktop, printer,
atau server.
·
Penggunaan: Router
nirkabel adalah perangkat yang paling umum ditemukan di rumah, sekolah, dan
kantor kecil karena kepraktisan dan fungsinya yang lengkap.
3. Kartu
Jaringan Nirkabel (Wireless Network Card)
·
Fungsi: Kartu
jaringan nirkabel, atau wireless adapter, adalah komponen yang
memungkinkan sebuah perangkat (komputer, laptop) untuk mengirim dan menerima
data secara nirkabel.
·
Cara
Kerja: Kartu ini bertindak sebagai penerjemah. Kartu
ini mengambil data digital dari perangkat dan mengubahnya menjadi gelombang
radio untuk dikirimkan melalui antena. Sebaliknya, kartu ini juga menerima
gelombang radio dari Access Point dan mengubahnya kembali menjadi data digital
yang dapat dibaca oleh perangkat.
·
Jenis-jenis:
o Internal:
Sebagian besar laptop modern memiliki kartu jaringan nirkabel yang sudah
terpasang di dalamnya.
o Eksternal: Ada
juga adaptor yang bisa dihubungkan melalui port USB. Ini sering digunakan untuk
komputer desktop yang tidak memiliki kartu nirkabel internal atau untuk
mengganti adaptor yang rusak.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Merefleksi (Berkesadaran)
1. Rangkuman: Pendidik
bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah dipelajari,
mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta
karakteristiknya.
2. Refleksi: Pendidik
mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan
mengajukan pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari
ini?"
3. Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik
memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai
evaluasi akhir.
4. Penutup: Pendidik
menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (misalnya, perangkat keras
jaringan) dan menutup kelas dengan salam.
5. Penugasan: Peserta
didik didik diberi tugas untuk mencari tahu cara kerja dan perbedaan
jenis-jenis keamanan nirkabel (WEP, WPA, WPA2, WPA3) sebagai berikut :
Berikut adalah empat jenis protokol keamanan
utama yang umum digunakan:
1. WEP (Wired Equivalent Privacy)
WEP adalah
protokol keamanan nirkabel yang paling tua. Dikenalkan pada tahun 1997, WEP
sekarang dianggap tidak aman karena memiliki banyak celah keamanan. Kunci
enkripsinya statis dan rentan terhadap berbagai serangan.
2. WPA (Wi-Fi Protected Access)
WPA
dikembangkan pada tahun 2003 sebagai respons cepat terhadap kelemahan WEP.
Protokol ini membawa peningkatan signifikan, terutama dengan penggunaan TKIP
(Temporal Key Integrity Protocol) yang lebih dinamis. Meskipun lebih baik dari
WEP, WPA tetap memiliki beberapa kelemahan dan dianggap sebagai solusi
sementara.
3. WPA2 (Wi-Fi Protected Access 2)
WPA2
diperkenalkan pada tahun 2004 dan menjadi stPendidikr keamanan selama
bertahun-tahun. Ini adalah peningkatan besar dari WPA, karena menggunakan
algoritma enkripsi yang jauh lebih kuat, yaitu AES (Advanced Encryption StPendidikrd).
4. WPA3 (Wi-Fi Protected Access 3)
WPA3 adalah
stPendidikr keamanan nirkabel terbaru, yang dirilis pada tahun 2018. WPA3
dirancang untuk mengatasi kerentanan yang masih ada pada WPA2, terutama pada
jaringan publik dan saat menggunakan kata sandi yang lemah. WPA3 menggunakan
protokol handshake baru yang disebut SAE (Simultaneous Authentication of
Equals), yang memberikan perlindungan lebih baik terhadap serangan brute-force
dan dictionary.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
1.
Fungsi
utama dari sebuah Access Point (AP) adalah...
a.
Memberi alamat IP ke perangkat dalam jaringan.
b.
Menghubungkan jaringan lokal ke internet.
c.
Mengubah sinyal nirkabel menjadi sinyal kabel dan sebaliknya.
d.
Menyimpan data dari perangkat yang terhubung.
2.
Perangkat
mana yang menggabungkan fungsi router, switch, dan access point dalam satu
unit?
a. Kartu
Jaringan Nirkabel
b. Modem
c.
Access Point
d.
Router Nirkabel
3.
Jika
sebuah komputer desktop tidak memiliki kemampuan Wi-Fi internal, komponen apa
yang paling tepat untuk ditambahkan agar dapat terhubung ke WLAN?
a.
Router Nirkabel
b. Kartu
Jaringan Nirkabel (USB)
c. Modem
d.
Access Point
4.
Mpeserta
didikah dari komponen berikut yang bertindak sebagai "penerjemah"
sinyal dari perangkat digital menjadi gelombang radio dan sebaliknya?
a.
Access Point
b.
Router Nirkabel
c. Modem
d. Kartu
Jaringan Nirkabel
5.
Di
lingkungan rumah tangga, mengapa Router Nirkabel sering menjadi pilihan yang
lebih praktis daripada hanya menggunakan Access Point?
a.
Karena router nirkabel lebih murah.
b.
Karena router nirkabel memiliki jangkauan sinyal yang lebih luas.
c.
Karena router nirkabel sudah mencakup fungsi koneksi ke internet dan distribusi
Wi-Fi. d. Karena router nirkabel tidak memerlukan kabel.
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Dalam
skenario jaringan kantor, jelaskan bagaimana Kartu Jaringan Nirkabel dan Access
Point bekerja sama untuk memungkinkan seorang karyawan mengirim file dari
laptopnya ke server yang terhubung dengan kabel.
2.
Menurut Pendidik,
mengapa sebuah Router Nirkabel memiliki lebih dari satu fungsi, sementara
sebuah Access Point hanya memiliki satu fungsi utama? Jelaskan alasannya.
3.
Bayangkan
Pendidik diminta untuk merancang jaringan nirkabel sederhana untuk sebuah kafe
kecil. Sebutkan dan jelaskan satu komponen utama yang paling penting untuk
memastikan pelanggan dapat terhubung ke internet.
Kunci
Jawaban dan Format Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c
2.
d
3.
b
4.
d
5.
c
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa kartu jaringan nirkabel mengubah data dari laptop menjadi
sinyal nirkabel, lalu Access Point menerima sinyal tersebut, mengubahnya
kembali menjadi sinyal digital, dan mengirimkannya ke server melalui kabel. |
25 |
Jawaban Kurang Lengkap: Hanya
menjelaskan salah satu peran atau penjelasannya kurang detail. |
15 |
|
Jawaban Salah: Tidak
relevan atau tidak menjawab pertanyaan. |
0 |
|
Soal 2 |
Jawaban Lengkap:
Menjelaskan bahwa router nirkabel dibuat untuk kepraktisan penggunaan
rumahan/kantor kecil sehingga menggabungkan fungsi koneksi internet (routing)
dan distribusi Wi-Fi (access point), sementara AP dirancang sebagai perangkat
spesialis untuk memancarkan sinyal Wi-Fi di jaringan yang sudah ada. |
25 |
Jawaban Kurang Lengkap: Hanya
menyebutkan satu fungsi atau penjelasannya kurang mendalam. |
15 |
|
Jawaban Salah: Tidak
relevan atau tidak menjawab pertanyaan. |
0 |
|
Soal 3 |
Jawaban Lengkap:
Menyebutkan dan menjelaskan bahwa Router Nirkabel adalah komponen
paling penting karena ia tidak hanya menyediakan Wi-Fi (fungsi AP) tetapi
juga menghubungkan kafe ke internet (fungsi router), yang merupakan kebutuhan
utama pelanggan. |
25 |
Jawaban Kurang Lengkap: Hanya
menyebutkan Access Point tanpa menjelaskan fungsi routing ke internet. |
15 |
|
Jawaban Salah: Tidak
relevan atau menyebutkan komponen yang salah. |
0 |
Total Nilai: Nilai
pilihan Ganda (benar x 10) + Nilai esai.
Analisis
Jaringan dan Topologi
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik didik mampu menganalisis,
membandingkan, dan menjelaskan konsep dasar jaringan komputer, termasuk
jenis-jenis topologi dan karakteristiknya, dalam bentuk esai yang terstruktur.
Tugas:
Menulis Esai Analisis Jaringan
Petunjuk:
Buatlah sebuah esai singkat (sekitar 300-500
kata) dengan tema "Memahami Jaringan Komputer: Dari Konsep hingga
Pilihan Topologi yang Tepat."
Petunjuk Pengerjaan
1.
Esai ini harus terdiri dari minimal tiga
paragraf utama: Pendahuluan, Isi, dan Penutup.
2.
Baca kembali materi tentang jaringan komputer
dan topologi jaringan dari buku teks atau sumber lain yang relevan.
3.
Lakukan riset tambahan untuk memperkaya
pemahamanmu.
4.
Susun kerangka esai sebelum mulai menulis.
Kerangka Esai (Wajib Diisi Sebelum Menulis)
1.
Pendahuluan
- Ide
Utama: Apa itu jaringan komputer dan mengapa
penting dalam kehidupan sehari-hari?
- Tujuan
Penulisan: Jelaskan secara singkat apa yang akan
kamu bahas dalam esai ini (konsep dasar, jenis-jenis, dan topologi yang
tepat).
2. Isi
- Paragraf
1: Konsep Dasar Jaringan
o Jelaskan
definisi jaringan komputer.
o Sebutkan
dan jelaskan tiga komponen utama yang diperlukan untuk membangun sebuah
jaringan (misalnya, komputer/perangkat, media transmisi, dan perangkat keras
jaringan).
- Paragraf
2: Analisis Topologi Jaringan
o Jelaskan
apa itu topologi jaringan.
o Pilih dua
topologi jaringan yang berbeda (contoh: Topologi Bintang dan Topologi
Mesh).
o Analisis perbandingan kedua
topologi tersebut. Uraikan kelebihan dan kekurangannya dari segi biaya,
kecepatan, kePendidiklan, dan kemudahan instalasi.
- Paragraf
3: Aplikasi Topologi dalam Studi Kasus
o
Pilih satu skenario nyata, misalnya:
- Jaringan di warnet.
- Jaringan di sekolah/kantor.
- Jaringan di rumah sakit.
o
Identifikasi topologi yang paling cocok untuk
skenario tersebut.
o
Berikan alasan yang kuat dan logis mengapa
topologi tersebut adalah pilihan terbaik, dengan mengacu pada kelebihan dan
kekurangannya.
3.
Penutup
- Kesimpulan:
Ringkas kembali poin-poin penting yang sudah dibahas (pentingnya jaringan
dan topologi).
- Refleksi:
Berikan pPendidiknganmu tentang masa depan jaringan komputer dan mengapa
pemahaman tentang topologi tetap relevan.
Soal Esai
Tulis
esaimu di bawah ini. Pastikan esaimu memiliki judul yang menarik dan
mencerminkan tema yang diberikan.
Judul
Esai:
(Tulis
esaimu di sini)
Penilaian
Esai
Aspek
Penilaian |
Kriteria
Penilaian |
Bobot
Skor |
Skor
yang Diperoleh |
Isi dan Pemahaman |
Menjelaskan konsep dengan benar dan mendalam.
Analisis perbandingan topologi akurat dan terperinci. |
40% |
|
Struktur dan Organisasi |
Esai memiliki struktur yang jelas
(pendahuluan, isi, penutup). Ide-ide mengalir logis. |
30% |
|
Gaya Penulisan |
Tata bahasa, ejaan, dan tPendidik baca benar.
Kalimat efektif dan mudah dipahami. |
20% |
|
Studi Kasus |
Memilih topologi yang tepat untuk studi kasus
dan memberikan argumentasi yang kuat. |
10% |
|
Total
Skor |
100% |
8. Pertemuan 22 - 24 (Teknologi Telekomunikasi Lanjutan)
Kegiatan
Awal (15 Menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
1. Aktivitas Pembuka:
Mulailah dengan sapaan dan lakukan pengecekan kehadiran.
2. Apersepsi: Ajak peserta
didik berdiskusi tentang pengalaman mereka menggunakan internet sehari-hari.
Tanyakan, "Pernahkah kalian mengalami internet lambat atau jaringan
putus-putus? Apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?" Pertanyaan ini
akan mengantarkan mereka pada topik materi hari ini.
3. Motivasi:
Jelaskan bahwa di era digital ini, memahami bagaimana data kita dikirimkan dan
dilindungi adalah hal yang sangat penting, bukan hanya untuk pekerjaan tapi
juga untuk kehidupan sehari-hari. Sampaikan bahwa hari ini, kita akan
mempelajari tiga pilar penting dalam dunia telekomunikasi modern: keamanan
jaringan, sistem seluler, dan sistem optik.
Kegiatan
Inti (90 Menit)
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
Kegiatan Inti: Keamanan
Jaringan, Sistem Seluler, dan Sistem Optik
1. Keamanan Jaringan sebagai Perlindungan Data
Durasi: 20
menit
·
Pengenalan
Ancaman: Mulailah dengan menjelaskan berbagai ancaman
yang sering terjadi di dunia digital, seperti virus, malware, phishing,
dan serangan siber lainnya. Jelaskan mengapa keamanan jaringan sangat penting
untuk melindungi data pribadi maupun data perusahaan.
·
Penerapan
Firewall: Jelaskan fungsi firewall sebagai
"tembok" pelindung yang menyaring lalu lintas data yang masuk dan
keluar dari jaringan. Berikan contoh sederhana bagaimana firewall bisa
mencegah akses tidak sah.
·
Enkripsi
Data: Jelaskan konsep enkripsi sebagai proses
mengubah data menjadi kode rahasia agar tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak
berwenang. Tunjukkan contohnya saat kita mengakses situs web dengan HTTPS (yang
menggunakan enkripsi SSL/TLS) dibandingkan HTTP.
·
Diskusi: Minta peserta
didik didik untuk membagikan pengalaman mereka terkait ancaman siber yang
pernah mereka alami dan bagaimana mereka mengatasinya.
2. Sistem Seluler sebagai Koneksi Nirkabel
Durasi: 20
menit
·
Evolusi
Jaringan: Ajak peserta didik didik memahami evolusi
jaringan seluler, mulai dari 2G (untuk panggilan dan SMS), 3G (untuk internet
awal), hingga 4G (untuk streaming video dan media sosial).
·
Materi
4G vs. 5G: Fokuskan materi pada perbandingan antara 4G
dan 5G.
o 4G (LTE): Jelaskan
bahwa 4G adalah stPendidikr yang memungkinkan kita menikmati internet cepat di
perangkat mobile saat ini.
o 5G: Jelaskan bahwa 5G bukan hanya lebih cepat,
tetapi juga memiliki dua fitur kunci: latensi rendah (cocok untuk mobil
otonom dan robot) dan kemampuan untuk menghubungkan perangkat masif (IoT).
·
Simulasi
Sederhana: Gunakan ilustrasi atau video singkat untuk
memvisualisasikan bagaimana jaringan seluler memungkinkan data dari satu ponsel
ke ponsel lainnya melalui menara seluler dan sistem pusat.
3. Sistem Optik sebagai Transmisi Data Super
Cepat
Durasi: 20
menit
·
Pengenalan
Fiber Optik: Perkenalkan kabel fiber optik sebagai media
transmisi data tercepat. Jelaskan bahwa kabel ini terbuat dari serat kaca dan
menggunakan cahaya untuk mengirimkan data, bukan listrik.
·
Prinsip
Kerja: Jelaskan konsep refleksi internal total dengan
analogi sederhana, misalnya seperti cahaya senter yang dipantulkan di dalam
cermin secara terus-menerus. Jelaskan bagaimana prinsip ini membuat cahaya bisa
merambat jauh tanpa kehilangan sinyal.
·
Kelebihan
dan Penerapan: Bahas kelebihan fiber optik, seperti kecepatan
super tinggi dan ketahanan terhadap interferensi. Berikan contoh penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari, seperti koneksi internet rumah (FTTH - Fiber To
The Home), kabel bawah laut yang menghubungkan benua, dan jaringan di pusat
data.
· Demonstrasi: Jika memungkinkan, tunjukkan sampel fisik kabel fiber optik dan perbandingannya dengan kabel UTP.
Kegiatan
Akhir (15 Menit)
Merefleksi
(Berkesadaran)
· Rangkuman: Secara
singkat, rangkum kembali tiga topik utama yang telah dipelajari: keamanan
jaringan sebagai perlindungan data, sistem seluler sebagai koneksi nirkabel,
dan sistem optik sebagai transmisi data super cepat.
· Refleksi: Ajak peserta
didik untuk merefleksikan materi yang dipelajari. Minta mereka menyebutkan satu
hal paling penting yang mereka pelajari hari ini.
· Tugas Mandiri: Berikan
tugas kecil, misalnya mencari tahu apa saja jenis ancaman keamanan jaringan
yang sedang populer saat ini.
· Penutup: Tutup
kegiatan dengan memberikan motivasi agar peserta didik terus semangat belajar
tentang teknologi telekomunikasi yang terus berkembang.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama Kelompok / Individu : _________________________
Kelas :
_________________________
Tanggal Pengerjaan : _________________________
Bagian A:
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
1.
Proses
mengubah data menjadi kode rahasia agar tidak dapat dibaca oleh pihak yang
tidak berwenang disebut...
a.
Firewalling
b.
Phishing
c.
Enkripsi
d.
Malware
2.
Jika
sebuah perusahaan ingin melindungi jaringannya dari akses yang tidak sah dari
luar, perangkat lunak atau perangkat keras apa yang berfungsi sebagai
"tembok" pelindung?
a.
Router
b.
Switch
c. Firewall
d.
Antena
3.
Mpeserta
didikah dari jaringan seluler berikut yang memiliki latensi sangat rendah,
menjadikannya ideal untuk aplikasi real-time seperti mobil otonom?
a. 3G
b. 4G
c. 5G
d. 2G
4.
Jaringan
seluler yang memungkinkan kita untuk melakukan streaming video HD dan
mengakses media sosial dengan cepat saat ini didukung oleh teknologi...
a. 2G
b. 3G
c. 4G
d. 1G
5.
Kabel
apa yang menggunakan cahaya sebagai media transmisi data, bukan sinyal listrik?
a. Kabel UTP
b. Kabel
Coaxial
c. Kabel
Fiber Optik
d. Kabel
LAN
6.
Prinsip
kerja kabel fiber optik yang membuat sinyal cahaya dapat merambat jauh di dalam
serat adalah...
a.
Induksi Elektromagnetik
b.
Refleksi Internal Total
c.
Konduksi Listrik
d.
Konveksi Panas
Bagian B:
Soal Esai
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
mengapa konektivitas 5G sangat penting untuk mendukung perkembangan Internet of
Things (IoT).
2.
Mengapa
sistem optik (fiber optik) lebih unggul daripada kabel tembaga dalam hal
kecepatan dan ketahanan terhadap gangguan? Jelaskan dua alasan utamanya.
3.
Dalam
konteks perlindungan data, jelaskan perbedaan antara fungsi Firewall dan
Enkripsi dalam mengamankan sebuah jaringan.
Kunci
Jawaban dan Format Penilaian
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
c
2.
c
3.
c
4.
c
5.
c
6.
b
Rubrik Penilaian Esai
Soal |
Kriteria
Penilaian |
Nilai |
Soal 1 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa 5G memiliki kemampuan mMTC
(Massive Machine Type Communication) yang bisa menghubungkan miliaran
perangkat secara efisien, yang merupakan kebutuhan utama IoT. |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan salah satu kemampuan 5G
tanpa penjelasan yang kuat. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
|
Soal 2 |
Jawaban
Lengkap: Menyebutkan dan menjelaskan dua keunggulan
utama: kecepatan yang jauh lebih tinggi (karena menggunakan cahaya) dan
ketahanan terhadap interferensi elektromagnetik (karena tidak menggunakan
sinyal listrik). |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan satu keunggulan atau
penjelasannya kurang detail. |
15 |
|
Jawaban
Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab
pertanyaan. |
0 |
|
Soal 3 |
Jawaban
Lengkap: Menjelaskan bahwa Firewall berfungsi
sebagai "penjaga gerbang" yang mengendalikan lalu lintas jaringan
(mengizinkan/menolak akses), sementara Enkripsi berfungsi untuk
"mengacak" data itu sendiri agar tidak bisa dibaca meskipun
berhasil diakses. |
25 |
Jawaban
Kurang Lengkap: Hanya menjelaskan salah satu konsep atau
penjelasannya kurang detail. |
15 |
Total Nilai: Nilai
pilihan Ganda (benar x 10) + Nilai esai.
Kriteria Penilaian
1. Aspek Pengetahuan (Kognitif)
Aspek
ini menilai pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep kunci. Penilaian
bisa dilakukan melalui kuis, tes lisan, atau tugas tertulis.
Indikator Penilaian |
Deskripsi |
Bobot |
Pengenalan
Keamanan Jaringan |
Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan
konsep dasar keamanan jaringan, mengidentifikasi ancaman umum (misalnya
virus, phishing), dan menyebutkan cara pencegahannya. |
35% |
Sistem
Seluler |
Pemahaman peserta didik tentang evolusi
teknologi seluler (2G hingga 5G) dan perbedaan fundamental antara setiap
generasi (misalnya kecepatan, fungsi utama). |
35% |
Sistem
Optik |
Pemahaman peserta didik tentang prinsip kerja
transmisi data menggunakan serat optik dan kemampuan mereka menjelaskan
keunggulan serat optik dibandingkan media lain. |
30% |
Total |
100% |
2. Aspek Keterampilan (Psikomotorik)
Aspek
ini menilai kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan mereka.
Penilaian bisa dilakukan melalui observasi saat diskusi atau presentasi.
Indikator Penilaian |
Deskripsi |
Bobot |
Keterampilan
Diskusi |
Kemampuan peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dalam diskusi, menyampaikan pendapat dengan jelas, dan menanggapi
pertanyaan dengan logis dan relevan. |
40% |
Keterampilan
Analisis Sederhana |
Kemampuan peserta didik untuk menganalisis
studi kasus sederhana yang diberikan, misalnya mengapa koneksi internet di
suatu tempat lebih cepat dari tempat lain. |
30% |
Keterampilan
Presentasi/Ringkasan |
Kemampuan peserta didik untuk menyajikan atau
merangkum poin-poin penting dari salah satu materi yang telah dipelajari. |
30% |
Total |
100% |
3. Aspek Sikap (Afektif)
Aspek
ini menilai perilaku dan etika peserta didik selama proses pembelajaran.
Penilaian bisa dilakukan melalui observasi langsung oleh Pendidik.
Indikator Penilaian |
Deskripsi |
Bobot |
Kemandirian
dan Ketepatan Waktu |
Kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan
tugas mandiri yang diberikan dan mengumpulkannya tepat waktu. |
30% |
Kolaborasi
dan Kerja Sama |
Sikap peserta didik dalam berinteraksi dengan
teman, mendengarkan pendapat orang lain, dan bekerja sama dalam kegiatan
kelompok (jika ada). |
30% |
Partisipasi
Aktif |
Keterlibatan dan antusiasme peserta didik
dalam setiap sesi pembelajaran, termasuk saat bertanya atau menjawab pertanyaan. |
40% |
Total |
100% |
Sumber :
1. Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom,
Modul Ajar Dasar-Dasar
Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi,
SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang, Juli 2022
2.
Andi Novianto
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi Fase E Vol. 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Kurikulum Merdeka).
Penerbit Erlangga
3.
Diyah Yustiana dan Ari Eka Prasetiyanto
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi SMK/MAK Kelas 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Penerbit Andi
4.
Buku Peserta didik:
https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Dasar-Teknik-Jaringan-Komputer-dan-Telekomunikasi-BS-KLS-X.pdf
5.
Buku Panduan Pendidik:
https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Dasar-Teknik-Jaringan-Komputer-dan-Telekomunikasi-BG-KLS-X.pdf