Selasa, Agustus 26, 2025

Perangkat Pembelajaran Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi Kelas X - Fase E

 

 

Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi

Fase E

Elemen

Deskripsi

Kecakapan Kerja

Dasar  (Basic Job

Skills), K3lh, dan

Budaya Kerja

Meliputi penerapan K3LH pada ketinggian dan budaya kerja, antara lain: pencegahan kecelakaan kerja, penerapan praktik kerja yang aman, prosedur kerja dalam keadaan darurat pengenalan bahaya ditempat kerja, dan penerapan 5R. Selain itu dibutuhkan pemahaman dasar tentang penggunaan serta konfigurasi sistem operasi, router, switch,  virtualisasi dan server.

Penggunaan Alat Ukur

 

Meliputi pemahaman tentang jenis, fungsi, cara penggunaan dan pemeliharaan alat ukur dalam teknik jaringan komputer dan sistem

telekomunikasi.

 

Capaian Pembelajaran

Pada akhir Fase E, peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1.    Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills), K3LH, dan Budaya Kerja

Menerapkan dasar penggunaan dan konfigurasi peralatan/teknologi dengan berlPendidikskan budaya kerja dan K3LH pada bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi. 

2. Penggunaan alat ukur

Menerapkan penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Program Tahunan

 

Mata Pelajaran          : Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Kelas                           : X (Sepuluh)

Alokasi Waktu           : 144 Jam Pelajaran (JP)

Nama Pengajar         : Ace Komala, S.Kom

 

Semester Ganjil (72 JP)

Bab 1: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3LH) (18 JP)

o    Menerapkan K3LH dan praktik kerja aman, termasuk prosedur kerja di ketinggian.

o    Memahami prosedur kerja dalam keadaan darurat dan pengenalan bahaya di tempat kerja.

o    Menerapkan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Bab 2: Konfigurasi Dasar (18 JP)

o    Memahami dan mempraktikkan perakitan komponen PC dan instalasi sistem operasi.

o    Mengenal jenis dan konfigurasi dasar sistem operasi, router, dan switch.

Bab 3: Virtualisasi dan Server (18 JP)

o    Memahami konsep dan konfigurasi dasar virtualisasi.

o    Mengidentifikasi jenis dan fungsi server.

Bab 4: Konfigurasi Lanjutan (18 JP)

o    Mempraktikkan konfigurasi dasar pada router dan switch.

o    Melakukan instalasi dan konfigurasi dasar sistem virtualisasi dan server.

Semester Genap (72 JP)

Bab 5: Alat Ukur Jaringan (36 JP)

o    Mengidentifikasi jenis, fungsi, dan cara penggunaan alat ukur dalam TJKT.

o    Mempraktikkan pemeliharaan alat ukur.

Bab 6: Praktik Pengukuran dan Analisis Jaringan (36 JP)

o    Menggunakan berbagai alat ukur untuk analisis dan pengukuran jaringan.

o    Menerapkan hasil pengukuran untuk pemecahan masalah (troubleshooting).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Program Semester

 

Mata Pelajaran          : Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Kelas                           : X (Sepuluh)

Pendidik                     : Ace Komala, S.Kom

Semester Ganjil (72 JP)

Minggu ke-

Topik Pokok & Sub-materi

JP

Kegiatan Pembelajaran

Asesmen

1-3

Bab 1: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3LH)

18

·    Menerapkan K3LH dan praktik kerja aman, termasuk prosedur kerja di ketinggian.

·    Memahami prosedur kerja dalam keadaan darurat dan pengenalan bahaya.

·    Menerapkan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Kuis Formatif (Bab 1)

4-6

Bab 2: Konfigurasi Dasar

18

·    Memahami dan mempraktikkan perakitan komponen PC.

·    Instalasi sistem operasi. 

·    Mengenal jenis dan konfigurasi dasar sistem operasi, router, dan switch.

Praktik Perakitan & Instalasi

7-9

Bab 3: Virtualisasi dan Server

18

·    Memahami konsep dan konfigurasi dasar virtualisasi.

·    Mengidentifikasi jenis dan fungsi server.

LKPD & Diskusi Kelompok

10-12

Bab 4: Konfigurasi Lanjutan

18

·    Mempraktikkan konfigurasi dasar pada router dan switch.

·    Melakukan instalasi dan konfigurasi dasar sistem virtualisasi dan server.

Praktik Konfigurasi & Kuis Formatif (Bab 2-4)

13-14

Proyek Akhir Semester Ganjil

-

Proyek gabungan dari Bab 1-4

Presentasi Proyek

15

Evaluasi Akhir Semester Ganjil

-

Ujian Teori & Praktik Semester Ganjil

Ujian Akhir Semester

 

Semester Genap (72 JP)

Minggu ke-

Topik Pokok & Sub-materi

JP

Kegiatan Pembelajaran

Asesmen

1-6

Bab 5: Alat Ukur Jaringan

36

·    Mengidentifikasi jenis, fungsi, dan cara penggunaan alat ukur dalam TJKT.

·    Mempraktikkan pemeliharaan alat ukur.

·    Materi bisa dibagi per jenis alat ukur (Multimeter, OTDR,  dll)

Praktik Penggunaan Alat Ukur

7-12

Bab 6: Praktik Pengukuran dan Analisis Jaringan

36

·    Menggunakan berbagai alat ukur untuk analisis dan pengukuran jaringan.

·    Menerapkan hasil pengukuran untuk pemecahan masalah (troubleshooting).

LKPD & Uji Praktik Pemecahan Masalah

13-14

Proyek Akhir Semester Genap

-

Proyek analisis & pemecahan masalah jaringan

Presentasi Proyek

15

Evaluasi Akhir Semester Genap

-

Ujian Teori & Praktik Semester Genap

Ujian Akhir Semester

 

 

 

 


Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Semester Ganjil

Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri.

·       Mampu mengidentifikasi bahaya dan menerapkan praktik kerja yang aman, terutama di ketinggian.

·       Mampu menjelaskan prosedur kerja dalam keadaan darurat.

·       Mampu menerapkan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

·      Memulai dengan pengenalan dan penerapan K3LH, praktik kerja aman, serta prosedur kerja di ketinggian.

·      Melanjutkan dengan pengenalan prosedur kerja dalam keadaan darurat dan bahaya di tempat kerja.

·      Menerapkan budaya kerja 5R untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efisien.

Memahami dan mempraktikkan konfigurasi dasar sistem operasi, router, dan switch.

·       Mampu merakit komponen komputer dengan benar.

·       Mampu melakukan instalasi sistem operasi.

·       Mampu menjelaskan fungsi dan konsep dasar router dan switch.

·       Mampu melakukan konfigurasi dasar pada router dan switch.

·      Memulai dengan praktik perakitan komputer dan instalasi sistem operasi.

·      Mempelajari konsep dasar dan fungsi router serta switch.

·      Melakukan praktik konfigurasi dasar pada router dan switch.

Memahami dan mempraktikkan konfigurasi virtualisasi dan server.

·       Mampu menjelaskan konsep dan manfaat virtualisasi.

·       Mampu mengidentifikasi jenis dan fungsi server.

·       Mampu mempraktikkan instalasi dan konfigurasi dasar sistem virtualisasi dan server.

·      Mempelajari konsep virtualisasi dan jenis-jenis server.

·      Melanjutkan dengan praktik instalasi dan konfigurasi dasar sistem virtualisasi dan server.

Semester Genap

Memahami jenis, fungsi, cara penggunaan, dan pemeliharaan alat ukur dalam TJKT.

·       Mampu mengidentifikasi jenis dan fungsi alat ukur jaringan.

·       Mampu menggunakan alat ukur sesuai fungsinya.

·       Mampu memelihara alat ukur dengan benar.

·       Mampu melakukan analisis dan pemecahan masalah (troubleshooting) menggunakan alat ukur.

·      Mempelajari jenis, fungsi, dan cara penggunaan alat ukur dalam TJKT.

·      Melanjutkan dengan praktik penggunaan alat ukur untuk menganalisis dan mengukur jaringan.

·      Menerapkan hasil pengukuran untuk pemecahan masalah (troubleshooting) pada jaringan.

·      Mempelajari dan mempraktikkan pemeliharaan alat ukur agar dapat digunakan secara optimal.


PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi

Program Keahlian                   : Teknik Komputer dan Jaringan

Konsentrasi Keahlian              : Teknik Komputer dan Jaringan

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 1 (Satu)

Alokasi Waktu                        :  24   pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                    : Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills), K3LH, dan Budaya Kerja

Nama Penyusun                     : Ace Komala, S.Kom

 

A.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

B.  Desain Pembelajaran

1.      Aspek Pengetahuan: Peserta didik didik mampu menjelaskan konsep kecakapan kerja dasar (komunikasi, kerja sama, manajemen waktu), prinsip K3LH, dan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

2.      Aspek Keterampilan:

o    Peserta didik didik mampu mendemonstrasikan komunikasi yang efektif, bekerja sama dalam tim, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai stPendidikr, dan menerapkan budaya 5R di lingkungan kerja (laboratorium).

o    Peserta didik didik mampu merakit, menginstal, dan mengkonfigurasi komputer, menerapkan K3LH, serta melakukan konfigurasi dasar pada perangkat jaringan (router, switch, server) sesuai stPendidikr operasional.

3.      Aspek Sikap: Peserta didik didik menunjukkan sikap disiplin, bertanggung jawab, teliti, dan peduli terhadap keselamatan diri serta lingkungan kerja.

4.      Model Pembelajaran:

o    Project-Based Learning (PjBL), di mana peserta didik didik akan bekerja dalam kelompok untuk membuat proyek sederhana (misalnya, membuat video kampanye 5R atau K3LH) dan peserta didik didik bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek perakitan dan konfigurasi jaringan.

o    Hands-on Learning, yang menekankan praktik langsung dan bimbingan terstruktur.

o    Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), agar materi lebih relevan dengan kondisi nyata di laboratorium TKJ.

 

C. Rencana Asesmen Pembelajaran

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik didik tentang keselamatan kerja dan etika di laboratorium.

Bentuk: Kuis singkat atau pertanyaan lisan, seperti "Apa yang kalian lakukan jika melihat kabel yang berantakan di lab?" atau "Apa itu 'APD'?"

2. Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)

Tujuan: Memantau pemahaman dan keterampilan peserta didik didik selama proses belajar.

Bentuk:

o   Penilaian Sikap: Observasi Pendidik terhadap partisipasi, inisiatif, dan tanggung jawab peserta didik didik dalam diskusi dan praktik.

o   Penilaian Keterampilan: Penilaian praktik saat peserta didik didik menggunakan APD atau saat mereka mendemonstrasikan langkah-langkah 5R di laboratorium.

o   Penilaian Pengetahuan: Tanya jawab selama sesi diskusi kelompok.

3. Asesmen Sumatif (Setelah Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pencapaian akhir peserta didik didik secara menyeluruh.

Bentuk:

Penilaian Keterampilan (Proyek Akhir): Penilaian terhadap produk akhir yang dibuat kelompok (misalnya, video kampanye K3LH atau presentasi praktik 5R). Kriteria penilaian meliputi:

o  Kreativitas dan kejelasan pesan.

o  Kelengkapan informasi.

o  Kolaborasi tim.

Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis): Soal-soal esai atau pilihan Ganda yang menguji pemahaman konsep seperti:

"Jelaskan langkah-langkah 5R dan berikan contoh penerapannya di lab komputer!"

"Mengapa komunikasi yang efektif penting dalam pekerjaan tim?"

"Sebutkan minimal 3 jenis APD yang harus digunakan saat instalasi jaringan dan jelaskan fungsinya!"

4. Penilaian Pengetahuan (Tes Praktik): Menginstruksikan peserta didik didik untuk menyelesaikan tugas konfigurasi tertentu dalam waktu yang ditentukan (misalnya, "Konfigurasikan sebuah router agar dapat menghubungkan 2 PC yang berbeda jaringan").

 

D.      Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)

Pertemuan 1 – 3 (Kecakapan Kerja Dasar dan Komunikasi)

Kegiatan Awal (20 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.    Pembukaan: Pendidik membuka kelas, memeriksa kehadiran, dan melakukan asesmen diagnostik.

2.    Apersepsi: Pendidik menampilkan video atau cerita singkat tentang pentingnya kerja sama tim dan komunikasi dalam sebuah proyek. Pendidik bertanya, "Apa yang akan terjadi jika dalam sebuah tim, setiap anggotanya tidak mau berkomunikasi?"

3.    Penyampaian Tujuan: Pendidik menjelaskan bahwa hari ini akan belajar tentang kecakapan kerja dasar yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, tidak hanya kemampuan teknis.

Kegiatan Inti (60 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.    Studi Kasus: Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok dan diberi studi kasus tentang masalah komunikasi dalam tim (misalnya, "Tim A gagal menyelesaikan instalasi jaringan karena salah satu anggota tidak memberikan informasi penting").

2.    Diskusi Kelompok: Setiap kelompok menganalisis studi kasus dan mendiskusikan cara mengatasi masalah tersebut. Mereka juga mengidentifikasi komponen komunikasi yang efektif (pesan yang jelas, pendengar yang aktif, dll.).

3.    Simulasi: Setiap kelompok diberi skenario untuk melatih komunikasi, misalnya, satu kelompok menjelaskan cara merakit komputer kepada kelompok lain hanya melalui kata-kata tanpa alat bantu.

Kegiatan Akhir (10 menit)

Refleksi (Berkesadaran)

1.    Rangkuman: Pendidik bersama peserta didik didik merangkum poin-poin penting tentang pentingnya komunikasi dan kerja sama.

2.    Penugasan: Peserta didik didik diberi tugas untuk mengamati contoh komunikasi yang baik dan buruk di lingkungan sekolah.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________


Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.

1.    Berikut ini adalah alat Pelindung Diri (APD) yang wajib digunakan saat merakit komputer untuk mencegah kerusakan komponen akibat listrik statis, kecuali...

a. Sarung tangan anti-statis

b. Gelang anti-statis

c. Matras anti-statis

d. Alas kaki tertutup

2.    Mpeserta didikah tindakan yang paling tepat untuk mencegah cedera fisik saat bekerja di ruang perakitan?

a. Menggunakan sepatu hak tinggi agar lebih mudah bergerak.

b. Membiarkan kabel dan alat berserakan di lantai.

c. Menggunakan obeng yang sudah berkarat agar lebih kuat.

d. Memastikan pencahayaan ruang kerja cukup terang.

3.    Prosedur 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) paling tepat diterapkan dalam perakitan komputer untuk tujuan...

a. Mengurangi waktu kerja.

b. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, bersih, dan efisien.

c. Menghemat biaya pembelian alat.

d. Memastikan semua komponen terpasang dengan benar.

4.    Jika sebuah komponen komputer rusak akibat kelalaian dalam prosedur K3LH (misalnya, terkena air), langkah komunikasi yang paling tepat adalah...

a. Menyembunyikan kerusakan tersebut dan tidak melapor.

b. Segera melaporkan kepada instruktur atau atasan dan menjelaskan kejadiannya.

c. Mencoba memperbaiki sendiri meskipun tidak memiliki keahlian.

d. Membuang komponen yang rusak ke tempat sampah biasa.

5.    Dalam konteks K3LH, apa yang dimaksud dengan "bahaya di tempat kerja" dalam perakitan komputer?

a. Komponen yang harganya mahal.

b. Alat dan bahan yang bisa menyebabkan cedera, penyakit, atau kerusakan.

c. Komputer yang sudah usang dan lambat.

d. Virus atau malware pada sistem operasi.


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan mengapa listrik statis merupakan bahaya utama dalam perakitan komputer dan sebutkan dua cara untuk mengendalikan atau mencegahnya.

2.    Menurut Pendidik, mengapa penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan instruktur atau atasan jika terjadi kesalahan atau insiden selama perakitan? Berikan dua alasan.

3.    Jelaskan bagaimana penerapan budaya kerja 5R dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan kerusakan komponen saat merakit komputer. Berikan contoh spesifik untuk masing-masing R.


Kunci Jawaban dan Format Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    a

2.    d

3.    b

4.    b

5.    b

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa listrik statis dapat merusak komponen sensitif (seperti motherboard atau RAM) secara permanen. Menyebutkan dua cara pencegahan yang relevan (misalnya, menggunakan gelang anti-statis dan alas anti-statis).

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan salah satu aspek atau penjelasannya kurang detail.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dua alasan yang valid, seperti: 1) Mencegah insiden yang lebih besar di masa depan. 2) Memberikan kesempatan bagi instruktur untuk mendiagnosis masalah dan memberikan solusi.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan satu alasan atau penjelasannya kurang mendalam.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa 5R menciptakan lingkungan kerja yang terorganisir, dan memberikan contoh yang relevan untuk setiap R. Contoh: Ringkas (hanya meletakkan alat yang dibutuhkan), Rapi (mengatur alat dengan teratur), Resik (membersihkan debu), Rawat (mengecek kondisi alat), Rajin (rutin menerapkan 5R).

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menjelaskan konsep 5R tanpa contoh spesifik.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Total Nilai: Nilai pilihan Ganda (benar x 10) + Total Nilai esai.

 

Pertemuan 4 – 6  (K3LH dan Praktik APD)

Kegiatan Awal (10 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Pembukaan: Pendidik mengulas kembali materi pertemuan sebelumnya dan menanyakan contoh komunikasi yang baik yang sudah diamati.

2.      Pemanasan (Stimulasi): Pendidik menampilkan gambar-gambar kecelakaan kerja di bidang teknis (misalnya, tersengat listrik, jatuh dari ketinggian). Pendidik bertanya, "Bagaimana agar hal-hal ini tidak terjadi pada kita?"

3.      Penyampaian Tujuan: Pendidik menyampaikan bahwa hari ini akan fokus pada K3LH dan praktik penggunaan APD.

Kegiatan Inti (70 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Eksplorasi Konsep: Pendidik menjelaskan secara rinci tentang prinsip K3LH, jenis-jenis bahaya di laboratorium TKJ (listrik, bahan kimia, jatuh), dan fungsi dari berbagai APD (sarung tangan, kacamata pengaman, sepatu keselamatan).

Prinsip K3LH dan Keselamatan di Laboratorium TKJ

K3LH adalah singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup. Prinsip ini sangat penting untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat, terutama di laboratorium, seperti laboratorium Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Tujuan utama K3LH adalah:

·       Mencegah kecelakaan dan cedera pada diri sendiri dan orang lain.

·       Melindungi kesehatan dari paparan bahaya.

·       Menjaga kelestarian lingkungan dari dampak aktivitas kerja.

Jenis-jenis Bahaya di Laboratorium TKJ

Laboratorium TKJ mungkin terlihat aman, tetapi ada beberapa jenis bahaya yang perlu diwaspadai:

1.         Bahaya Listrik: Ini adalah bahaya paling umum. Perangkat komputer dan alat ukur seperti multimeter menggunakan listrik. Bahayanya meliputi:

o  Tersetrum: Terjadi saat menyentuh kabel terbuka, komponen yang dialiri listrik, atau perangkat yang rusak.

o  Korsleting dan Kebakaran: Akibat kabel yang sobek, instalasi yang salah, atau tumpahan cairan.

2.         Bahaya Fisik (Jatuh dan Terpeleset):

o  Tersandung: Kabel yang berserakan, tumpukan alat, atau bangku yang tidak pada tempatnya dapat menyebabkan seseorang tersandung dan terjatuh.

o  Terpeleset: Lantai yang basah, berminyak, atau berdebu dapat menyebabkan terpeleset.

3.         Bahaya Kimia:

Meskipun jarang, beberapa cairan pembersih, lem, atau bahan kimia dari komponen elektronik yang rusak dapat menimbulkan bahaya. Menghirup uapnya atau kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan iritasi atau masalah kesehatan.

4.         Bahaya Ergonomi:

Posisi duduk yang salah saat merakit komputer atau bekerja dalam waktu lama dapat menyebabkan nyeri otot, sakit punggung, dan masalah kesehatan jangka panjang.

Alat Pelindung Diri (APD) dan Fungsinya

APD adalah perlengkapan yang dirancang untuk melindungi pemakainya dari bahaya atau cedera. Berikut adalah beberapa APD yang relevan di laboratorium TKJ:

1.       Sarung Tangan:

Fungsi: Melindungi tangan dari bahaya listrik (terutama sarung tangan listrik) atau dari kontak langsung dengan bahan kimia. Ada juga sarung tangan anti-statis yang mencegah kerusakan komponen elektronik akibat listrik statis dari tubuh.

2.      Kacamata Pengaman (Safety Goggles):

Fungsi: Melindungi mata dari percikan api, debu, atau serpihan kecil yang mungkin timbul saat memotong kabel, menyolder, atau memotong material lain.

3.       Sepatu Keselamatan (Safety Shoes):

Fungsi: Melindungi kaki dari tertimpa benda berat (misalnya, casing komputer) atau dari bahaya listrik. Sepatu keselamatan biasanya memiliki lapisan baja di bagian depan dan sol anti-slip.

Dengan menerapkan prinsip K3LH dan menggunakan APD dengan benar, peserta didik didik bisa bekerja dengan aman, efisien, dan produktif di laboratorium. Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.

2.      Demonstrasi dan Praktik: Pendidik mendemonstrasikan cara penggunaan APD yang benar. Kemudian, peserta didik didik secara bergantian mempraktikkan penggunaan APD tersebut di laboratorium.

3.      Skenario Keadaan Darurat: Pendidik memberikan skenario darurat, seperti "terkena sengatan listrik" atau "terjatuh dari kursi," dan meminta peserta didik didik mendemonstrasikan prosedur pertolongan pertama yang harus dilakukan.

Praktik Keselamatan Kerja di Laboratorium TKJ

Tujuan utama dari praktik ini adalah untuk membiasakan diri dengan bahaya yang ada di laboratorium TKJ dan menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menghindari kecelakaan.

Sesi 1: Identifikasi Bahaya

Tujuan: Mengenali dan memahami berbagai jenis bahaya di lingkungan laboratorium TKJ.

Alat dan Bahan:

·       Lembar kerja identifikasi bahaya

·       Spidol atau pena

Prosedur Praktik:

1.    Observasi Kelompok: Bentuk kelompok kecil, lalu berkelilinglah di area laboratorium TKJ.

2.    Pencatatan Bahaya: Gunakan lembar kerja yang disediakan untuk mencatat semua potensi bahaya yang kalian temukan. Fokus pada tiga kategori bahaya utama:

o   Bahaya Listrik: Cari kabel yang terkelupas, stopkontak yang rusak, atau perangkat yang tidak memiliki grounding.

o   Bahaya Fisik (Terjatuh/Terpeleset): Perhatikan kabel yang berserakan di lantai, peralatan yang diletakkan sembarangan, atau area lantai yang licin.

o   Bahaya Kimia: Cari wadah pembersih, lem, atau cairan lain yang tidak diberi label dengan benar.

3.    Diskusi Kelompok: Setelah selesai mengobservasi, diskusikan temuan kalian di dalam kelompok. Identifikasi bahaya mana yang paling sering ditemui dan paling berisiko.

Sesi 2: Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Tujuan: Memahami fungsi dan mempraktikkan penggunaan APD yang benar.

Alat dan Bahan:

·       Sarung tangan (berbagai jenis: anti-statis, lateks)

·       Kacamata pengaman

·       Sepatu keselamatan

·       Casing komputer yang sudah dibuka

Prosedur Praktik:

1.    Demonstrasi Penggunaan APD: Instruktur akan mendemonstrasikan cara memakai setiap APD dengan benar, sambil menjelaskan fungsinya.

o   Sarung Tangan: Jelaskan perbedaan antara sarung tangan anti-statis (untuk melindungi komponen dari listrik statis) dan sarung tangan lateks (untuk melindungi tangan dari bahan kimia atau debu).

o   Kacamata Pengaman: Tekankan pentingnya memakai kacamata pengaman saat ada potensi serpihan kecil (misalnya, saat memotong kabel).

o   Sepatu Keselamatan: Jelaskan bagaimana sepatu ini melindungi kaki dari benda berat yang terjatuh.

2.    Simulasi Perakitan Aman:

o   Masing-masing peserta didik didik akan diberi tugas simulasi sederhana, seperti memasang RAM atau hard drive pada motherboard.

o   Instruktur akan meminta mereka untuk secara sadar menggunakan APD yang sesuai. Misalnya, memakai gelang anti-statis saat menyentuh komponen internal.

o   Peserta didik didik harus mempraktikkan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dengan menata alat-alat di meja kerja agar tidak ada bahaya tersandung atau terjatuh.

Sesi 3: Pelaporan dan Umpan Balik

Tujuan: Mengukur pemahaman peserta didik didik dan mendorong kesadaran tentang K3LH.

Prosedur Praktik:

1.    Refleksi Diri: Setiap peserta didik didik menuliskan satu kalimat tentang pelajaran terpenting yang mereka dapatkan dari praktik ini.

2.    Diskusi Terbuka: Instruktur memfasilitasi diskusi tentang tantangan yang mereka hadapi saat mengidentifikasi bahaya dan menggunakan APD.

3.    Penilaian: Instruktur akan menilai partisipasi, ketepatan dalam mengidentifikasi bahaya, dan kepatuhan dalam menggunakan APD selama praktik.

Kegiatan Akhir (10 menit)

Refleksi (Berkesadaran)

1.    Refleksi: Peserta didik didik merefleksikan pentingnya K3LH. Pendidik memberikan umpan balik dan penguatan.

2.    Penugasan: Peserta didik didik ditugaskan untuk membuat poster atau video singkat tentang penggunaan APD yang benar sebagai bagian dari proyek akhir.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________


Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.

1.    Bahaya utama di laboratorium TKJ yang dapat menyebabkan sengatan listrik atau kebakaran adalah...

a. Kabel yang terkelupas.

b. Tumpukan buku di meja.

c. Udara yang lembab.

d. Solder yang dingin.

2.    Jika sebuah kabel listrik berserakan di lantai laboratorium, bahaya utama yang dapat ditimbulkan adalah...

a. Kebakaran.

b. Terpeleset atau tersandung.

c. Kerusakan pada komponen komputer.

d. Kebisingan.

3.    Alat Pelindung Diri (APD) yang berfungsi untuk melindungi tangan dari luka fisik dan paparan bahan kimia ringan adalah...

a. Kacamata pengaman.

b. Sarung tangan.

c. Sepatu keselamatan.

d. Helm.

4.    Seorang teknisi sedang melakukan pemotongan kabel dan ada risiko serpihan kecil terlempar ke arah mata. APD yang paling sesuai untuk situasi ini adalah... a. Sepatu keselamatan.

b. Sarung tangan anti-statis.

c. Kacamata pengaman.

d. Masker.

5.    Dalam konteks K3LH, apa yang dimaksud dengan bahaya "fisik" di laboratorium TKJ?

a. Virus komputer yang merusak data.

b. Posisi duduk yang salah saat bekerja.

c. Sinyal Wi-Fi yang tidak stabil.

d. Risiko cedera akibat tertimpa benda atau jatuh.

 

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan mengapa listrik dianggap sebagai bahaya utama di laboratorium TKJ. Sebutkan satu contoh konkret cara menghindari bahaya tersebut.

2.    Jelaskan perbedaan fungsi antara sarung tangan anti-statis dan sepatu keselamatan dalam menjaga keamanan saat perakitan komputer.

3.    Bayangkan Pendidik adalah seorang petugas K3LH di laboratorium TKJ. Jelaskan bagaimana Pendidik akan mengedukasi peserta didik tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian untuk mencegah bahaya terjatuh.

 

Kunci Jawaban dan Format Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.      a

2.      b

3.      b

4.      c

5.      d

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa listrik bisa menyebabkan sengatan atau kebakaran. Memberikan contoh pencegahan yang relevan (misalnya, tidak menyentuh kabel terkelupas atau tidak bekerja dengan tangan basah).

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan salah satu aspek bahaya atau penjelasannya kurang detail.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa sarung tangan anti-statis melindungi komponen dari listrik statis, sementara sepatu keselamatan melindungi kaki dari benturan atau tersetrum.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menjelaskan salah satu fungsi dari APD tersebut.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian untuk meminimalkan bahaya fisik. Memberikan contoh tindakan spesifik, seperti merapikan kabel setelah selesai, mengembalikan alat ke tempatnya, atau membersihkan tumpahan cairan.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan pentingnya kebersihan tanpa memberikan contoh nyata.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

 

Total Nilai: Nilai pilihan ganda (benar x 10) + Total Nilai esai.

 

Pertemuan 7 - 9 (Budaya Kerja 5R)

Kegiatan Awal (10 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Pembukaan: Pendidik mengulas kembali materi tentang K3LH.

2.      Apersepsi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk mengamati kondisi laboratorium saat itu. Pendidik bertanya, "Apa yang bisa kita lakukan agar lab ini lebih bersih, rapi, dan nyaman untuk bekerja?"

3.      Penyampaian Tujuan: Pendidik menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari dan mempraktikkan budaya kerja 5R.

Kegiatan Inti (70 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Eksplorasi Konsep: Pendidik menjelaskan secara mendalam setiap tahapan 5R: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Pendidik memberikan contoh konkret untuk setiap tahapan yang relevan dengan laboratorium TKJ.

2.      Praktik 5R: Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok dan diberi tugas untuk menerapkan 5R di area laboratorium yang berbeda (misalnya, area komputer, area penyimpanan alat, atau area kabel).

Ringkas: Memisahkan barang yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.

Rapi: Menata barang agar mudah dijangkau.

Resik: Membersihkan area kerja.

Rawat: Menjaga kebersihan dan kerapian secara berkala.

Rajin: Mendisiplinkan diri untuk melakukan 5R.

3.      Presentasi Proyek: Setiap kelompok mempresentasikan hasil praktik 5R di area masing-masing.\

Kegiatan Akhir (10 menit)

1.      Refleksi (Berkesadaran)

2.      Rangkuman dan Evaluasi: Pendidik menyimpulkan seluruh materi dari tiga pertemuan dan meninjau proyek akhir yang telah diselesaikan.

3.      Penutup: Pendidik memberikan motivasi dan menutup kelas dengan pesan agar kecakapan kerja dasar, K3LH, dan budaya kerja 5R selalu diterapkan dalam setiap kegiatan.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Pada area perakitan komputer, seorang peserta didik mendapati banyak komponen dan alat yang tidak terpakai berserakan di meja. Prinsip 5R yang harus diterapkan pertama kali untuk mengatasi masalah ini adalah...

a. Rapi (Seiton)

b. Ringkas (Seiri)

c. Resik (Seiso)

d. Rawat (Seiketsu)

2.    Di area penyimpanan alat, semua obeng, tang, dan multimeter telah dikelompokkan dan diletakkan di rak yang diberi label. Tindakan ini merupakan bagian dari prinsip 5R...

a. Ringkas (Seiri)

b. Rapi (Seiton)

c. Resik (Seiso)

d. Rajin (Shitsuke)

3.    Setelah selesai praktik perakitan, seorang peserta didik membersihkan sisa-sisa kawat dan debu dari meja kerjanya. Kegiatan ini termasuk dalam prinsip 5R...

a. Rapi (Seiton)

b. Rawat (Seiketsu)

c. Resik (Seiso)

d. Rajin (Shitsuke)

4.    Seorang teknisi membuat jadwal harian untuk memeriksa dan memastikan semua alat ukur berfungsi dengan baik dan disimpan dengan benar. Tindakan ini paling sesuai dengan prinsip 5R...

a. Ringkas (Seiri)

b. Rapi (Seiton)

c. Rawat (Seiketsu)

d. Rajin (Shitsuke)

5.    Jika sebuah laboratorium ingin menjadikan 5R sebagai kebiasaan permanen bagi semua peserta didik dan staf, prinsip 5R yang paling krusial untuk diterapkan secara terus-menerus adalah...

a. Ringkas (Seiri)

b. Rapi (Seiton)

c. Resik (Seiso)

d. Rajin (Shitsuke)

 

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan mengapa penerapan Ringkas (Seiri) di area penyimpanan kabel dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja.

2.    Bayangkan Pendidik adalah ketua kelompok praktik di laboratorium. Jelaskan bagaimana Pendidik akan mengkomunikasikan pentingnya Rapi (Seiton) dan Resik (Seiso) kepada anggota kelompok Pendidik setelah praktik selesai.

3.    Bagaimana Rawat (Seiketsu) bisa diwujudkan di area kerja dengan komputer? Berikan satu contoh konkret.

4.    Jelaskan perbedaan antara prinsip Rapi (Seiton) dan Rajin (Shitsuke). Mengapa keduanya saling melengkapi?

5.    Menurut pendapatmu, mpeserta didikah dari 5R yang paling sering diabaikan oleh peserta didik dan mengapa? Berikan solusi untuk mengatasi masalah ini.

 

Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    b

2.    b

3.    c

4.    d

5.    d

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa membuang atau memindahkan kabel yang tidak terpakai akan mengurangi kekacauan, sehingga mencegah bahaya tersandung.

20

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa "Rapi" adalah menempatkan alat sesuai tempatnya, dan "Resik" adalah membersihkan area kerja. Penjelasan harus relevan dengan komunikasi tim.

20

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Rawat adalah menjaga kondisi kerja tetap rapi dan bersih. Contohnya, membuat daftar periksa harian untuk membersihkan mouse/keyboard atau memastikan kabel terorganisir.

20

Soal 4

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Rapi adalah tindakan menata, sedangkan Rajin adalah kebiasaan untuk melakukan Ringkas, Rapi, dan Resik secara rutin. Keduanya saling melengkapi karena kerapian harus menjadi kebiasaan.

20

Soal 5

Jawaban Lengkap: Mengidentifikasi satu R yang sering diabaikan (misalnya, Rajin/Shitsuke) dan memberikan alasan yang logis (kurang disiplin/kesadaran). Solusinya bisa berupa membuat jadwal atau memberikan pengingat.

20

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

 

Pertemuan 10 - 12 : Pondasi K3LH, Budaya Kerja, dan Perakitan PC

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Kegiatan Awal (15 menit): Pendidik membuka kelas, melakukan asesmen diagnostik, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pendidik menayangkan video tentang kecelakaan kerja dan budaya 5R di tempat kerja.

Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Pengenalan K3LH dan Budaya 5R: Pendidik menjelaskan prinsip K3LH di laboratorium TKJ dan tahapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

2.      Penerapan 5R: Peserta didik didik secara berkelompok membersihkan dan menata ruang praktik sesuai prinsip 5R.

3.      Pengenalan APD: Pendidik mendemonstrasikan dan peserta didik didik mempraktikkan penggunaan APD dasar (sarung tangan, gelang antistatis) saat akan menyentuh komponen komputer.

4.      Dasar Perakitan PC: Pendidik memperkenalkan komponen-komponen PC dan fungsi masing-masing, kemudian mendemonstrasikan cara merakit PC dengan urutan yang benar sambil menerapkan K3LH.

Materi Budaya Kerja K3LH dalam Perakitan Komputer

K3LH adalah singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup. Ini bukan sekadar aturan, tapi sebuah budaya kerja yang harus diterapkan dalam setiap aktivitas, terutama saat merakit komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi diri, orang lain, perangkat, dan lingkungan dari risiko yang mungkin terjadi.

Prinsip K3LH dalam Perakitan PC

1.    Keselamatan:

o   Hindari Listrik Statis: Tubuh manusia dapat menyimpan muatan listrik statis yang bisa merusak komponen sensitif, seperti motherboard dan RAM. Selalu gunakan gelang anti-statis yang dihubungkan ke bagian logam casing atau matras anti-statis saat bekerja.

o   Gunakan Alat yang Tepat: Pastikan menggunakan obeng dan alat lain yang sesuai. Obeng yang ujungnya tidak pas bisa merusak sekrup dan komponen.

2.    Kesehatan Kerja:

o   Posisi Ergonomis: Duduklah dengan posisi tegak dan nyaman. Pastikan meja dan kursi memiliki ketinggian yang sesuai agar kamu tidak membungkuk terlalu lama, yang bisa menyebabkan nyeri punggung.

o   Pencahayaan yang Cukup: Bekerja di ruangan yang terang akan mencegah mata cepat lelah dan mengurangi risiko kesalahan.

3.    Lingkungan Hidup:

Kelola Limbah Elektronik: Komponen PC yang rusak atau tidak terpakai tidak boleh dibuang sembarangan. Komponen ini mengandung bahan berbahaya. Kumpulkan dan buanglah di tempat yang khusus untuk limbah elektronik.

Komponen-Komponen Utama PC

Sebelum merakit, penting untuk mengenal setiap komponen dan fungsinya. Berikut adalah komponen-komponen dasar yang harus ada dalam sebuah PC:

1.    Motherboard:

Fungsi: Ini adalah "papan induk" atau sirkuit utama. Semua komponen lain, seperti prosesor, RAM, dan kartu grafis, akan terpasang di sini. Motherboard berfungsi sebagai penghubung dan pengatur komunikasi antar semua komponen.

2.    Processor (CPU - Central Processing Unit):

Fungsi: Sering disebut "otak" komputer. CPU adalah chip yang bertanggung jawab untuk memproses semua perintah dan data. Kecepatan dan performa CPU sangat memengaruhi kecepatan PC secara keseluruhan.

3.    RAM (Random Access Memory):

Fungsi: RAM adalah memori jangka pendek yang menyimpan data dari aplikasi yang sedang berjalan. Semakin besar kapasitas RAM, semakin banyak aplikasi yang bisa kamu jalankan secara bersamaan tanpa mengalami lag.

4.    Storage (Penyimpanan):

Fungsi: Tempat menyimpan semua data secara permanen, seperti sistem operasi, aplikasi, dokumen, foto, dan video. Ada dua jenis utama:

§  HDD (Hard Disk Drive): Penyimpanan tradisional yang menggunakan piringan magnetik. Lebih murah tapi lebih lambat.

§  SSD (Solid State Drive): Penyimpanan modern yang menggunakan chip memori. Jauh lebih cepat dan lebih tahan guncangan daripada HDD.

5.    Power Supply Unit (PSU):

Fungsi: Mengubah arus listrik dari stopkontak menjadi arus yang sesuai untuk setiap komponen di dalam PC. PSU adalah jantung kelistrikan komputer.

6.    GPU (Graphics Processing Unit):

Fungsi: Sering disebut kartu grafis. GPU bertanggung jawab untuk memproses dan menghasilkan gambar yang ditampilkan di monitor. Sangat penting untuk bermain game atau mengedit video.

7.    Casing:

Fungsi: Wadah atau rumah untuk semua komponen PC. Casing berfungsi melindungi komponen dari debu dan benturan fisik.

Memahami budaya K3LH dan fungsi setiap komponen adalah langkah awal yang krusial sebelum memulai perakitan PC.

Kegiatan Akhir (15 menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik dan peserta didik didik merangkum materi K3LH dan perakitan PC. Pendidik memberikan tugas untuk mencari tahu langkah-langkah instalasi sistem operasi.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Alat yang berfungsi untuk melindungi komponen komputer dari pelepasan listrik statis dari tubuh manusia saat perakitan adalah...

a. Kabel data

b. Gelang anti-statis

c. Multimeter

d. Obeng

2.    Berikut ini adalah salah satu tindakan yang paling tepat untuk menerapkan budaya Ringkas (Seiri) saat merakit komputer...

a. Membersihkan debu dari setiap komponen.

b. Meletakkan obeng dan tang di tempat yang sudah ditentukan.

c. Membuang atau menyingkirkan komponen yang tidak diperlukan.

d. Memastikan semua alat berfungsi sebelum digunakan.

3.    Langkah pertama dan paling penting yang harus dilakukan setelah semua komponen fisik terpasang di dalam casing adalah...

a. Menginstal aplikasi antivirus.

b. Menginstal sistem operasi.

c. Menginstal driver perangkat keras.

d. Menghubungkan komputer ke internet.

4.    Jika sebuah komputer tidak menampilkan gambar di layar setelah dirakit, kemungkinan masalah yang paling sering terjadi adalah...

a. Sistem operasi belum diinstal.

b. Kabel daya monitor tidak terpasang.

c. Kartu grafis atau RAM tidak terpasang dengan benar.

d. Hard drive mengalami kerusakan.

5.    Proses memformat partisi pada hard drive dilakukan dengan tujuan...

a. Membagi ruang hard drive menjadi beberapa bagian.

b. Menghapus semua data yang ada di dalamnya.

c. Menyiapkan partisi untuk sistem file agar dapat diinstal sistem operasi.

d. Menginstal driver hard drive.


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.      Jelaskan mengapa penerapan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) sangat penting dalam proses perakitan komputer.

2.      Apa yang dimaksud dengan listrik statis dan mengapa bahaya ini menjadi perhatian utama dalam perakitan komputer?

3.      Jelaskan secara berurutan langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah perakitan fisik selesai hingga komputer dapat digunakan (tahap instalasi software).

4.      Mengapa BIOS (Basic Input/Output System) harus dikonfigurasi sebelum instalasi sistem operasi? Jelaskan satu konfigurasi penting yang harus diubah.

5.      Dalam proses perakitan, jika Pendidik menemukan sebuah komponen yang rusak, bagaimana Pendidik akan menerapkan prinsip komunikasi K3LH? Jelaskan langkah-langkah yang harus Pendidik ambil.


Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    b

2.    c

3.    b

4.    c

5.    c

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa 5R menciptakan lingkungan kerja yang aman, bersih, dan efisien, yang meminimalkan risiko kecelakaan dan kerusakan komponen.

20

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa listrik statis adalah muatan listrik yang tidak bergerak. Bahaya ini bisa merusak komponen sensitif (seperti motherboard dan RAM) secara permanen.

20

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menjelaskan urutan dengan benar: Instal Sistem Operasi -> Instal Driver Perangkat Keras -> Instal Aplikasi Pendukung.

20

Soal 4

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa BIOS harus diatur agar komputer mem-boot dari media instalasi (USB atau DVD). Contoh konfigurasi penting adalah mengubah urutan boot.

20

Soal 5

Jawaban Lengkap: Menjelaskan pentingnya melaporkan kerusakan secara jujur dan segera kepada instruktur/atasan dan tidak mencoba memperbaikinya sendiri jika tidak memiliki keahlian.

20

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

 

Pertemuan 13 - 16 : Instalasi Sistem Operasi dan Troubleshooting

Kegiatan Awal (15 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Pendidik mengulas materi sebelumnya dan meninjau tugas yang diberikan.

Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Instalasi OS: Peserta didik didik secara berkelompok mempraktikkan instalasi sistem operasi (misalnya, Windows atau Linux) pada PC yang telah dirakit.

2.      Konfigurasi Dasar: Peserta didik didik melakukan konfigurasi dasar setelah instalasi, seperti mengatur driver, username, dan password.

3.      Troubleshooting Dasar: Pendidik memberikan skenario masalah sederhana (misalnya, PC tidak menyala, instalasi gagal) dan peserta didik didik mencoba menemukan solusinya.

4.      Kecakapan Kerja: Pendidik memberikan umpan balik tentang komunikasi dan kerja sama dalam kelompok selama proses instalasi dan troubleshooting.

Materi Instalasi Sistem Operasi dan Troubleshooting

1. Instalasi Sistem Operasi

Sistem Operasi (OS) adalah perangkat lunak utama yang mengelola semua sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Tanpa OS, komputer tidak akan bisa berfungsi. Proses instalasi OS adalah langkah penting setelah merakit PC.

Tahap Persiapan:

·       Media Instalasi: Siapkan media instalasi, bisa berupa USB flash drive atau DVD, yang berisi installer sistem operasi (misalnya, Windows, Linux, atau macOS). Pastikan media ini sudah dibuat (bootable) dengan benar.

·       Konektivitas: Pastikan semua kabel komponen terpasang dengan benar dan tidak ada yang longgar.

·       Konfigurasi BIOS/UEFI: Masuk ke menu BIOS atau UEFI (biasanya dengan menekan tombol F2, Del, F10 saat PC pertama kali menyala). Ubah urutan boot agar komputer memprioritaskan media instalasi yang kamu gunakan (USB atau DVD) sebagai perangkat pertama yang akan dibaca.

Tahap Instalasi:

1.    Booting: Nyalakan ulang komputer. Jika BIOS sudah dikonfigurasi dengan benar, komputer akan membaca media instalasi dan memulai proses instalasi OS.

2.    Pemilihan Bahasa dan Zona Waktu: Ikuti instruksi di layar untuk memilih bahasa, format waktu, dan jenis keyboard yang sesuai.

3.    Partisi dan Format: Ini adalah langkah krusial. Kamu akan diminta untuk memilih hard drive atau SSD yang akan digunakan.

o   Partisi: Proses membagi ruang penyimpanan menjadi beberapa bagian logis. Misalnya, partisi C untuk OS dan partisi D untuk data pribadi.

o   Format: Proses menyiapkan partisi yang dipilih agar dapat digunakan oleh sistem operasi. Ini akan menghapus semua data yang ada di dalamnya.

4.    Proses Instalasi: Tunggu hingga proses instalasi selesai. Komputer mungkin akan menyala ulang beberapa kali secara otomatis. Jangan cabut media instalasi sampai proses selesai.

2. Troubleshooting Dasar

Troubleshooting adalah proses identifikasi dan perbaikan masalah pada perangkat keras atau perangkat lunak. Berikut adalah beberapa masalah umum yang sering terjadi saat instalasi atau setelah perakitan, beserta solusinya.

Masalah 1: Komputer Tidak Menyala (No Power)

·       Penyebab: Kabel listrik tidak terpasang dengan benar, sakelar PSU (Power Supply Unit) belum dinyalakan, atau ada masalah dengan komponen internal.

·       Solusi:

1.    Pastikan kabel daya dari PSU ke stopkontak terpasang kuat.

2.    Periksa sakelar ON/OFF di belakang PSU dan pastikan dalam posisi ON.

3.    Periksa koneksi kabel daya internal (kabel 24-pin dan 8-pin) ke motherboard.

Masalah 2: Komputer Menyala tetapi Tidak Ada Tampilan (No Display)

·       Penyebab: RAM atau kartu grafis (GPU) tidak terpasang dengan benar.

·       Solusi:

1.    Matikan komputer dan cabut kabel daya.

2.    Cabut dan pasang kembali RAM atau GPU dengan benar. Pastikan slot terkunci rapat.

3.    Cek koneksi kabel monitor dari PC ke monitor.

Masalah 3: Instalasi OS Gagal di Tengah Jalan

·       Penyebab: Media instalasi rusak, hard drive bermasalah, atau BIOS belum dikonfigurasi dengan benar.

·       Solusi:

1.    Buat ulang media instalasi (USB bootable) dan pastikan file instalasi tidak rusak.

2.    Coba format ulang partisi yang akan digunakan.

3.    Periksa kembali konfigurasi BIOS/UEFI dan pastikan urutan boot sudah benar.

Masalah 4: Perangkat Keras Tidak Terdeteksi Setelah Instalasi

·       Penyebab: Driver perangkat keras belum diinstal.

·       Solusi:

1.    Setelah instalasi OS selesai, segera instal driver untuk setiap komponen (kartu grafis, chipset, suara, dll.) dari situs web produsen.

2.    Driver adalah jembatan yang memungkinkan OS berkomunikasi dengan perangkat keras. Tanpa driver yang tepat, komponen tidak akan berfungsi optimal.

Kegiatan Akhir (15 menit)

Merefeksi (Berkesadaran)

Pendidik dan peserta didik didik merangkum tahapan instalasi OS.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Fungsi utama dari BIOS/UEFI dalam proses instalasi sistem operasi adalah...

a. Untuk mempartisi dan memformat hard drive.

b. Untuk mengubah urutan boot agar komputer membaca media instalasi terlebih dahulu.

c. Untuk menginstal driver perangkat keras yang dibutuhkan.

d. Untuk mengunduh file instalasi dari internet.

2.    Jika komputer menyala, tetapi tidak ada tampilan di monitor, kemungkinan penyebab masalahnya adalah...

a. Sistem operasi belum diinstal.

b. Kabel daya monitor tidak terpasang.

c. Kartu grafis atau RAM tidak terpasang dengan benar.

d. Hard drive mengalami kerusakan.

3.    Apa perbedaan antara mempartisi dan memformat hard drive dalam proses instalasi sistem operasi?

a. Mempartisi adalah membagi ruang, sedangkan memformat adalah menghapus semua data.

b. Mempartisi adalah menyiapkan sistem file, sedangkan memformat adalah membagi ruang.

c. Mempartisi adalah proses membagi ruang penyimpanan, sedangkan memformat adalah proses menyiapkan partisi untuk sistem file.

d. Kedua proses tersebut sama dan tidak memiliki perbedaan fungsi.

4.    Jika instalasi sistem operasi gagal di tengah jalan, apa yang harus Pendidik lakukan pertama kali?

a. Mengganti hard drive dengan yang baru.

b. Membawa komputer ke pusat servis.

c. Membuat ulang media instalasi (bootable) dan mencoba lagi.

d. Menginstal sistem operasi dari sumber yang berbeda.

5.    Mengapa driver perangkat keras harus diinstal setelah sistem operasi selesai dipasang?

a. Karena driver dapat meningkatkan kecepatan prosesor.

b. Untuk memungkinkan sistem operasi berkomunikasi dan memanfaatkan semua fitur dari perangkat keras.

c. Karena driver dapat menghapus virus dari komputer.

d. Agar komputer bisa terhubung ke internet.

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan secara berurutan langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah perakitan fisik selesai hingga komputer dapat digunakan (tahap instalasi software).

2.    Apa yang dimaksud dengan no display (tidak ada tampilan) pada monitor setelah merakit PC dan sebutkan dua kemungkinan penyebab yang paling umum terjadi.

3.    Jelaskan mengapa konfigurasi BIOS/UEFI adalah langkah yang sangat krusial dalam proses instalasi sistem operasi.

4.    Selain no display, sebutkan dua masalah umum lain yang sering terjadi saat instalasi OS dan jelaskan solusi dasar untuk mengatasinya.

5.    Menurut Pendidik, mengapa seorang teknisi harus memahami proses partisi dan format pada hard drive, dan bukan hanya sekadar mengklik "Next" saat instalasi?

Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    b.

2.    c.

3.    c..

4.    c.

5.    b.

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan urutan dengan benar: Mengatur BIOS/UEFI, memasukkan media instalasi, mempartisi dan memformat hard drive, mengikuti proses instalasi, dan terakhir menginstal driver.

20

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa no display adalah kondisi di mana monitor tidak menampilkan gambar meskipun komputer menyala. Menyebutkan dua penyebab utama seperti RAM atau kartu grafis yang tidak terpasang sempurna.

20

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa BIOS/UEFI adalah langkah krusial karena ia mengatur perangkat mana yang akan menjadi prioritas boot. Tanpa konfigurasi yang benar, komputer tidak akan bisa memulai instalasi dari USB atau DVD.

20

Soal 4

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dua masalah lain (misalnya, komputer stuck di logo, instalasi gagal karena hard drive tidak terdeteksi) dan memberikan solusi yang relevan.

20

Soal 5

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa pemahaman ini penting untuk mengelola ruang penyimpanan secara efisien, menghindari kesalahan (seperti menghapus partisi yang salah), dan membuat struktur partisi yang sesuai dengan kebutuhan (misalnya, partisi terpisah untuk OS dan data).

20

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

 

Pertemuan 17 - 20 : Konfigurasi Dasar Router dan Switch

Kegiatan Awal (15 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Pendidik mengulas materi instalasi OS dan meninjau tugas yang diberikan.

Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Pengenalan Router & Switch: Pendidik menjelaskan perbedaan fungsi router dan switch serta peran masing-masing dalam jaringan.

2.      Praktik Konfigurasi Router: Menggunakan simulasi (Cisco Packet Tracer) atau perangkat nyata, peserta didik didik mempraktikkan konfigurasi dasar router:

a.    Login ke perangkat.

b.    Mengatur IP address pada interface.

c.    Melakukan static routing agar dua jaringan berbeda dapat terhubung.

Materi Konfigurasi Dasar Router dan Switch

Router dan switch adalah perangkat penting dalam jaringan komputer. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan membutuhkan konfigurasi dasar agar dapat bekerja dengan baik.

1. Konfigurasi Dasar Switch

Switch berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN). Tugas utamanya adalah meneruskan data ke perangkat yang dituju berdasarkan alamat MAC (Media Access Control) dari perangkat tersebut.

Tujuan Konfigurasi Switch

·         Mengamankan akses ke switch.

·         Memberikan nama yang mudah dikenali.

·         Mengatur Virtual Local Area Network (VLAN) untuk memisahkan jaringan.

Langkah-langkah Konfigurasi

1.      Akses Terminal: Sambungkan komputer ke switch menggunakan kabel konsol dan terminal emulator (seperti PuTTY atau Tera Term).

2.      Mode Pengguna (User EXEC Mode):

Saat pertama kali terhubung, kamu akan berada di mode ini. Tampilannya biasanya seperti Switch>.

3.      Mode Privileged EXEC:

o   Ketik enable untuk masuk ke mode ini. TPendidik > akan berubah menjadi #.

o   Tampilan: Switch#

4.      Mode Konfigurasi Global:

o   Ketik configure terminal atau conf t untuk masuk ke mode konfigurasi.

o   Tampilan: Switch(config)#

5.      Konfigurasi Awal:

o     Beri Nama Switch: hostname [nama-switch]

Contoh: hostname SWITCH-LAB

o     Amankan Mode Privileged:

§  enable secret [password]

§  Contoh: enable secret cisco123

o    Amankan Akses Konsol:

§  line console 0

§  password [password]

§  login

§  Contoh: password consolepass

o    Simpan Konfigurasi:

§  Kembali ke mode Privileged EXEC (end atau exit).

§  Ketik copy running-config startup-config atau write memory.

 

2. Konfigurasi Dasar Router

Router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang berbeda. Tugas utamanya adalah meneruskan data antar jaringan berdasarkan alamat IP (Internet Protocol).

Tujuan Konfigurasi Router

·         Memberikan nama yang mudah dikenali.

·         Mengamankan akses.

·         Mengatur alamat IP pada setiap interface (port).

·         Mengaktifkan interface.

Langkah-langkah Konfigurasi

1.      Akses Terminal: Sambungkan komputer ke router menggunakan kabel konsol.

2.      Mode Pengguna (User EXEC Mode):

o    Tampilan: Router>

3.      Mode Privileged EXEC:

o    Ketik enable.

o    Tampilan: Router#

4.      Mode Konfigurasi Global:

o    Ketik configure terminal atau conf t.

o    Tampilan: Router(config)#

5.      Konfigurasi Awal:

o    Beri Nama Router: hostname [nama-router]

Contoh: hostname ROUTER-UTAMA

o    Amankan Akses: Sama seperti switch, gunakan enable secret dan line console 0.

o    Konfigurasi Interface (Port):

§  Masuk ke interface: interface [tipe-interface] [nomor-interface]

§  Contoh: interface GigabitEthernet0/0

§  Beri Alamat IP: ip address [alamat-ip] [subnet-mask]

§  Contoh: ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

§  Aktifkan Interface: no shutdown

§  Keluar dari interface: exit

o    Simpan Konfigurasi:

§  Kembali ke mode Privileged EXEC (end atau exit).

§  Ketik copy running-config startup-config atau write memory.

Memahami konfigurasi dasar ini adalah langkah awal yang penting untuk membangun dan mengelola jaringan komputer yang aman dan efisien.

 

Kegiatan Akhir (15 menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik dan peserta didik didik merangkum perbedaan dan fungsi konfigurasi router serta switch. Pendidik memberikan tugas untuk membuat skema jaringan sederhana.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Perintah apa yang digunakan untuk masuk dari User EXEC Mode ke Privileged EXEC Mode pada perangkat Cisco?

a. configure terminal

b. exit

c. enable

d. show running-config

2.    Dalam konfigurasi router, perintah no shutdown digunakan untuk tujuan apa?

a. Untuk mematikan router.

b. Untuk menonaktifkan konfigurasi yang sedang berjalan.

c. Untuk mengaktifkan atau menyalakan kembali antarmuka (port) router.

d. Untuk menghapus konfigurasi pada antarmuka.

3.    Fungsi utama dari sebuah switch dalam jaringan adalah untuk...

a. Menghubungkan jaringan yang berbeda (misalnya, jaringan lokal ke internet).

b. Meneruskan data ke perangkat tujuan berdasarkan alamat MAC.

c. Memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat.

d. Mengamankan jaringan dari serangan eksternal.

4.    Langkah yang benar untuk menyimpan konfigurasi router atau switch yang sedang berjalan (running-config) ke memori non-volatile (startup-config) adalah...

a. Router(config)# write

b. Router# save config

c. Router# copy running-config startup-config

d. Router# show startup-config

5.    Jika sebuah interface pada router sudah diberi alamat IP tetapi tidak dapat berkomunikasi, penyebab yang paling mungkin adalah...

a. Perintah no shutdown belum diberikan.

b. Subnet mask yang digunakan tidak valid.

c. Kabel yang terhubung ke interface tersebut rusak.

d. Alamat IP yang diberikan adalah alamat broadcast.

 

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan perbedaan paling mendasar antara router dan switch dari segi fungsi dan alamat yang digunakan untuk meneruskan data.

2.    Jelaskan mengapa penting untuk memberikan perintah enable secret saat mengkonfigurasi router atau switch.

3.    Dalam konfigurasi router, jelaskan mengapa kita harus masuk ke mode interface terlebih dahulu sebelum memberikan alamat IP.

4.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan startup-config dan running-config pada perangkat Cisco. Mengapa kita perlu menyimpan konfigurasi?

5.    Sebutkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaktifkan sebuah interface pada router dari awal (misalnya, dari mode konfigurasi global).


Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    c

2.    c

3.    b

4.    c

5.    a


Kunci Jawaban Esai

1.    Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang berbeda dan meneruskan data berdasarkan alamat IP. Sementara switch berfungsi untuk menghubungkan perangkat dalam satu jaringan lokal dan meneruskan data berdasarkan alamat MAC.

2.    Penting untuk memberikan perintah enable secret agar akses ke mode privileged EXEC (ditPendidiki dengan #) tidak bisa diakses oleh orang yang tidak berwenang, sehingga konfigurasi perangkat lebih aman.

3.    Kita harus masuk ke mode interface karena alamat IP adalah properti dari sebuah port atau interface fisik. Dengan masuk ke mode interface, kita memberitahu router bahwa kita akan mengkonfigurasi port spesifik tersebut, bukan seluruh router secara global.

4.    running-config adalah konfigurasi yang sedang berjalan di memori RAM, yang akan hilang jika perangkat mati. startup-config adalah konfigurasi yang tersimpan di memori non-volatile (NVRAM) dan akan dibaca saat perangkat dinyalakan. Penting untuk menyimpan konfigurasi agar perubahan tidak hilang saat perangkat dimatikan atau reboot.

5.    Langkah-langkahnya adalah:

o   Router(config)# interface [tipe-interface] [nomor-interface]

o   Router(config-if)# ip address [alamat-ip] [subnet-mask]

o   Router(config-if)# no shutdown

 

Pertemuan 21 - 24 : Virtualisasi dan Konfigurasi Server

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Kegiatan Awal (15 menit)

Pendidik mengulas materi sebelumnya dan meninjau skema jaringan yang dibuat peserta didik didik.

Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

a.       Konsep Virtualisasi: Pendidik menjelaskan konsep virtualisasi dan manfaatnya. Peserta didik didik membuat dan mengoperasikan mesin virtual di PC mereka.

b.      Pengenalan Server: Pendidik menjelaskan fungsi server dan jenis-jenisnya (web server, file server, dsb.).

Materi Virtualisasi dan Konfigurasi Server

1. Konsep Dasar Virtualisasi

Virtualisasi adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk menjalankan beberapa sistem operasi atau aplikasi di atas satu perangkat keras fisik. Dengan kata lain, virtualisasi menciptakan versi "virtual" dari sumber daya fisik, seperti server, penyimpanan, dan jaringan.

Cara Kerja Virtualisasi

Virtualisasi dilakukan oleh sebuah perangkat lunak yang disebut Hypervisor. Hypervisor bertindak sebagai manajer, yang membagi sumber daya fisik dari host server (server utama) dan mengalokasikannya ke mesin virtual (VM) atau sistem operasi tamu.

Ada dua jenis Hypervisor:

·         Tipe 1 (Bare-Metal): Hypervisor ini diinstal langsung di atas perangkat keras fisik. Contohnya: VMware ESXi, Microsoft Hyper-V, dan Citrix XenServer. Tipe ini lebih efisien dan sering digunakan di pusat data (data center).

·         Tipe 2 (Hosted): Hypervisor ini diinstal di atas sistem operasi yang sudah ada. Contohnya: Oracle VirtualBox dan VMware Workstation. Tipe ini lebih cocok untuk penggunaan personal atau pengujian.

Keuntungan Virtualisasi

·         Efisiensi Biaya: Mengurangi kebutuhan akan banyak server fisik, sehingga menghemat biaya listrik, pendinginan, dan perawatan.

·         Skalabilitas: Mudah untuk menambah atau mengurangi sumber daya (RAM, CPU) untuk VM sesuai kebutuhan.

·         Manajemen yang Mudah: Memudahkan administrasi, pencadangan, dan pemulihan sistem.

·         Isolasi: Setiap VM berjalan secara independen, jadi jika satu VM mengalami masalah, VM lain tidak akan terpengaruh.

2. Konfigurasi Server

Server adalah komputer yang menyediakan layanan atau sumber daya untuk komputer lain (klien) dalam sebuah jaringan. Konfigurasi server adalah proses menyiapkan perangkat lunak dan layanan agar dapat berfungsi dengan baik.

Jenis-jenis Server Berdasarkan Fungsinya

·         Web Server: Menyimpan dan menyajikan halaman web. Contoh perangkat lunaknya: Apache, NGINX, atau Microsoft IIS.

·         File Server: Menyediakan penyimpanan terpusat untuk berbagi file dalam jaringan. Contoh: server yang menjalankan layanan SMB (Server Message Block) atau NFS (Network File System).

·         Database Server: Menyediakan layanan basis data untuk aplikasi. Contoh: MySQL, PostgreSQL, atau SQL Server.

·         DHCP Server (Dynamic Host Configuration Protocol): Memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke jaringan.

·         DNS Server (Domain Name System): Menerjemahkan nama domain yang mudah diingat (misalnya, google.com) menjadi alamat IP yang bisa dibaca oleh komputer.

Langkah-langkah Konfigurasi Dasar Server

1.      Instalasi Sistem Operasi: Pilih OS server yang sesuai (misalnya, Windows Server, Ubuntu Server, atau CentOS) dan instal di server fisik atau VM.

2.      Konfigurasi Jaringan: Berikan alamat IP statis pada server agar mudah diakses.

3.      Instalasi Layanan Server: Instal perangkat lunak yang sesuai dengan fungsi server yang diinginkan (misalnya, instal Apache untuk menjadi web server).

4.      Konfigurasi Keamanan: Terapkan langkah-langkah keamanan seperti firewall, otentikasi, dan enkripsi.

5.      Pengujian: Lakukan pengujian untuk memastikan server berfungsi dengan benar dan dapat diakses oleh klien.

Kegiatan Akhir (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik bersama peserta didik didik merangkum seluruh materi dari 8 pertemuan. Pendidik memberikan motivasi dan penutup.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Kriteria Penilaian:

Nama Peserta Didik  : ...........................................

Kelas                           : ...........................................

Tanggal                      : ...........................................

 

Tujuan Pembelajaran:

Setelah menyelesaikan pembelajaran, peserta didik didik diharapkan mampu:

1.    Merakit komponen komputer dengan benar dan aman.

2.    Melakukan instalasi sistem operasi (misalnya Windows atau Linux).

3.    Mengidentifikasi dan mengatasi masalah sederhana (troubleshooting) yang terjadi selama perakitan atau instalasi.

 

Bagian 1: Perakitan Komputer

Alat dan Bahan:

·       Komponen-komponen komputer: Motherboard, Prosesor (CPU), RAM, Hard Disk/SSD, Casing, Power Supply, VGA Card (jika ada), DVD-ROM (jika ada).

·       Obeng plus dan obeng minus.

·       Kabel SATA dan kabel Power.

·       Pasta termal.

·       Gelang anti-statis (jika tersedia).

Langkah-langkah Kegiatan:

1.    Persiapan:

o   Siapkan semua komponen di atas meja kerja yang bersih.

o   Gunakan gelang anti-statis untuk mencegah kerusakan komponen akibat listrik statis.

2.    Pemasangan Prosesor (CPU):

o   Buka tuas pengunci pada socket prosesor di motherboard.

o   Pasang prosesor dengan hati-hati, pastikan posisi pin sudah sesuai dengan tPendidik yang ada.

o   Tutup kembali tuas pengunci.

o   Oleskan pasta termal secukupnya di atas permukaan prosesor.

3.    Pemasangan Heatsink:

o   Pasang heatsink di atas prosesor.

o   Pastikan heatsink terpasang kuat dan kencangkan sekrupnya.

o   Hubungkan kabel power kipas heatsink ke pin CPU_FAN pada motherboard.

4.    Pemasangan RAM:

o   Buka tuas pengunci pada slot RAM.

o   Pasang modul RAM, tekan hingga tuas pengunci kembali ke posisi semula.

5.    Pemasangan Motherboard:

o   Masukkan motherboard ke dalam casing.

o   Pasang sekrup pengunci di setiap sudut motherboard.

6.    Pemasangan Power Supply:

o   Letakkan power supply di tempatnya pada casing.

o   Hubungkan kabel-kabel dari power supply ke motherboard, hard disk, dan komponen lainnya.

7.    Pemasangan Hard Disk/SSD:

o   Pasang hard disk/SSD di casing.

o   Hubungkan kabel SATA dari hard disk ke motherboard.

o   Hubungkan kabel power dari power supply ke hard disk.

8.    Pemasangan Komponen Tambahan (jika ada):

Pasang VGA Card atau DVD-ROM.

9.    Kabeling:

Hubungkan kabel-kabel kecil dari panel depan casing (tombol power, reset, lampu indikator) ke pin yang sesuai pada motherboard.

10.    Finalisasi:

o   Periksa kembali semua koneksi dan pastikan semuanya terpasang dengan benar.

o   Tutup casing dengan rapi.

Tugas:

·       Dokumentasikan setiap langkah perakitan dengan foto atau deskripsi singkat.

·       Buatlah daftar komponen yang Pendidik rakit beserta spesifikasinya.

·       Identifikasi satu kendala yang mungkin terjadi saat perakitan dan jelaskan cara mengatasinya.

Langkah Kerja

Langkah 1: Persiapan Komponen

  1. Keluarkan semua komponen dari kotaknya dan letakkan di area kerja yang bersih.
  2. Isi tabel berikut untuk mencatat spesifikasi komponen yang Pendidik gunakan.

Komponen

Merek

Model

Spesifikasi

Motherboard

Prosesor (CPU)

RAM

Penyimpanan

PSU

Kartu Grafis

 

Langkah 2: Pemasangan Komponen Dasar pada Motherboard

  1. Buka tuas soket CPU pada motherboard.
  2. Pasang CPU ke soket dengan hati-hati, pastikan posisi pinnya sesuai (lihat tPendidik panah pada CPU dan soket). Kunci kembali tuas soket.
  3. Oleskan termal pasta tipis dan merata di permukaan CPU.
  4. Pasang pendingin CPU di atasnya, kencangkan dengan obeng hingga stabil.
  5. Pasang modul RAM pada slot yang tersedia. Pastikan terpasang dengan benar (biasanya ditPendidiki dengan bunyi "klik").

Langkah 3: Pemasangan Motherboard dan PSU ke Casing

  1. Siapkan casing dan letakkan pelat I/O (I/O shield) motherboard di lubang belakang casing.
  2. Letakkan motherboard ke dalam casing dengan hati-hati, lalu kencangkan dengan baut.
  3. Pasang PSU pada tempatnya di casing (atas atau bawah), lalu kencangkan dengan baut.
  4. Hubungkan kabel daya utama 24-pin dan 4/8-pin dari PSU ke motherboard.

Langkah 4: Pemasangan Penyimpanan dan Kartu Grafis

  1. Pasang SSD/HDD pada drive bay yang tersedia di casing. Kencangkan dengan baut.
  2. Hubungkan kabel data SATA dari penyimpanan ke motherboard dan kabel daya dari PSU.
  3. Jika menggunakan kartu grafis, pasang pada slot PCIe di motherboard. Kencangkan dengan baut.
  4. Hubungkan kabel daya tambahan dari PSU ke kartu grafis (jika diperlukan).

Langkah 5: Pengaturan Kabel dan Uji Coba

  1. Hubungkan kabel-kabel dari panel depan casing (power switch, reset switch, USB, audio) ke motherboard. Periksa manual motherboard untuk memastikan posisi yang benar.
  2. Susun kabel-kabel di dalam casing agar terlihat rapi dan tidak mengganggu aliran udara (cable management).
  3. Setelah semua terpasang, colokkan kabel power dan nyalakan komputer. Amati apakah kipas berputar dan lampu indikator menyala. Jika ya, berarti perakitan berhasil.

 

Bagian 2: Instalasi Sistem Operasi

Alat dan Bahan:

·       Komputer yang sudah dirakit.

·       Flash drive atau DVD instalasi sistem operasi.

·       Lisensi (product key) sistem operasi (jika diperlukan).

Langkah-langkah Kegiatan:

1.    Nyalakan komputer dan masuk ke BIOS (Basic Input/Output System).

2.    Atur boot priority agar komputer melakukan booting dari flash drive atau DVD instalasi.

3.    Simpan pengaturan BIOS dan restart komputer.

4.    Ikuti petunjuk di layar untuk memulai proses instalasi sistem operasi.

5.    Pilih bahasa, zona waktu, dan format mata uang.

6.    Pilih partisi hard disk yang akan digunakan untuk instalasi.

7.    Tunggu hingga proses instalasi selesai. Komputer akan restart beberapa kali.

8.    Setelah instalasi selesai, lakukan konfigurasi awal seperti membuat akun pengguna.

9.    Instal driver yang diperlukan untuk komponen-komponen komputer (misalnya driver VGA, audio, dan LAN).

Tugas:

·       Tuliskan langkah-langkah yang paling krusial selama proses instalasi sistem operasi.

·       Jelaskan mengapa instalasi driver sangat penting setelah instalasi sistem operasi.

 

Bagian 3: Troubleshooting Sederhana

Studi Kasus: Pendidik telah selesai merakit komputer dan mencoba menyalakannya, tetapi monitor tidak menampilkan gambar (layar kosong).

Tugas:

1.    Identifikasi Masalah: Berdasarkan masalah di atas, tuliskan beberapa kemungkinan penyebabnya.

2.    Solusi: Jelaskan langkah-langkah yang akan Pendidik lakukan untuk mengatasi masalah tersebut, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.

3.    Kesimpulan: Tuliskan kesimpulan tentang pentingnya melakukan troubleshooting dalam dunia perakitan dan instalasi komputer.

 

Soal Latihan

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.

1.    Mengapa penting untuk menggunakan gelang anti-statis (anti-static wrist strap) saat merakit komputer?

a. Untuk mencegah tersetrum listrik dari komponen.

b. Agar tangan tidak licin saat memegang komponen.

c. Untuk mencegah kerusakan komponen akibat pelepasan listrik statis dari tubuh.

d. Agar komponen tidak berdebu saat dipasang.

2.    Mpeserta didikah dari tindakan berikut yang termasuk dalam prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat bekerja di ruang perakitan komputer?

a. Meletakkan alat-alat berantakan di lantai.

b. Membiarkan kabel berserakan di sekitar meja kerja.

c. Menggunakan alas kaki tertutup untuk menghindari cedera.

d. Merakit komputer tanpa penerangan yang cukup.

3.    Setelah semua komponen fisik terpasang di dalam casing, langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses instalasi software adalah...

a. Menginstal aplikasi Microsoft Office.

b. Menginstal driver perangkat keras.

c. Mempartisi hard drive.

d. Menginstal sistem operasi.

4.    Saat menginstal sistem operasi dari USB drive, urutan boot di BIOS harus diatur agar...

a. Hard drive menjadi prioritas utama.

b. CD-ROM drive menjadi prioritas utama.

c. USB drive menjadi prioritas utama.

d. Jaringan menjadi prioritas utama.

5.    Setelah sistem operasi berhasil terinstal, langkah selanjutnya yang sangat krusial untuk memastikan semua perangkat keras berfungsi dengan baik adalah...

a. Menginstal game dan aplikasi hiburan.

b. Menghubungkan komputer ke internet.

c. Menginstal antivirus.

d. Menginstal driver perangkat keras.

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan mengapa aspek K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup) sangat penting dalam proses perakitan komputer. Sebutkan satu contoh risiko dan cara mencegahnya.

2.    Jelaskan secara berurutan langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah perakitan fisik selesai hingga komputer siap digunakan (tahap instalasi software).

3.    Dalam proses instalasi software, apa yang terjadi jika Pendidik lupa menginstal driver untuk kartu grafis? Jelaskan dampak yang akan terjadi pada penggunaan komputer.

4.    Apa perbedaan antara mempartisi hard drive dan memformat partisi? Mengapa kedua langkah ini penting dalam proses instalasi sistem operasi?

5.    Sebutkan dua contoh masalah yang bisa terjadi jika prosedur K3 tidak diterapkan dengan benar saat merakit komputer.


Kunci Jawaban dan Format Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    c

2.    c

3.    d

4.    c

5.    d

Rubrik Penilaian Esai

Penilaian akan diberikan berdasarkan kelengkapan dan ketepatan jawaban.

·       Soal 1 (K3LH):

o   Nilai 20: Menjelaskan pentingnya K3LH untuk keamanan diri dan perangkat. Memberikan contoh risiko (misalnya, cedera dari alat tajam) dan cara pencegahannya (misalnya, menggunakan alat dengan benar).

o   Nilai 10: Jawaban kurang spesifik atau hanya menyebutkan salah satu aspek (risiko atau pencegahan).

o   Nilai 0: Jawaban salah atau tidak relevan.

·       Soal 2 (Urutan Instalasi):

o   Nilai 20: Menjelaskan urutan dengan benar: Instal Sistem Operasi -> Instal Driver Perangkat Keras -> Instal Aplikasi Dasar.

o   Nilai 10: Urutan tidak lengkap atau ada langkah yang salah.

o   Nilai 0: Jawaban salah atau tidak relevan.

·       Soal 3 (Dampak Driver):

o   Nilai 20: Menjelaskan dengan benar bahwa tampilan layar akan bermasalah (resolusi rendah, ikon besar) karena sistem operasi menggunakan driver stPendidikr. Menjelaskan bahwa fitur-fitur canggih (misalnya, akselerasi grafis untuk game) tidak akan berfungsi.

o   Nilai 10: Hanya menyebutkan masalah resolusi tanpa penjelasan lebih lanjut.

o   Nilai 0: Jawaban salah atau tidak relevan.

·       Soal 4 (Partisi vs. Format):

o   Nilai 20: Menjelaskan bahwa partisi adalah proses membagi hard drive menjadi beberapa bagian logis, sementara format adalah proses menyiapkan partisi tersebut untuk penyimpanan data dengan membuat sistem file. Menjelaskan pentingnya keduanya untuk organisasi data dan kesiapan instalasi OS.

o   Nilai 10: Hanya menjelaskan salah satu konsep dengan benar.

o   Nilai 0: Jawaban salah atau tidak relevan.

·       Soal 5 (Masalah K3):

o   Nilai 20: Menyebutkan dua masalah yang relevan, seperti kerusakan komponen akibat listrik statis dan cedera fisik dari alat kerja atau kabel yang berantakan.

o   Nilai 10: Hanya menyebutkan satu masalah yang relevan.

o   Nilai 0: Jawaban salah atau tidak relevan.

Total Nilai: Nilai Pilihan Ganda (jumlah benar x 10) + Total Nilai Esai (maksimal 100).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi

Program Keahlian                   : Teknik Komputer dan Jaringan

Konsentrasi Keahlian              : Teknik Komputer dan Jaringan

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 2 (Dua)

Alokasi Waktu                        :  24   pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                    : Penggunaan alat ukur

Nama Penyusun                     : Ace Komala, S.Kom

 

A.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

B. Desain Pembelajaran

·         Aspek Pengetahuan: Peserta didik didik mampu menjelaskan fungsi dari multimeter, membedakan jenis-jenisnya (analog dan digital), serta memahami prosedur keselamatan kerja dalam menggunakannya.

·         Aspek Keterampilan: Peserta didik didik mampu mengoperasikan multimeter untuk mengukur besaran listrik (tegangan, arus, dan hambatan) pada komponen komputer atau rangkaian sederhana dengan benar.

·         Aspek Sikap: Peserta didik didik menunjukkan sikap teliti, hati-hati, dan bertanggung jawab saat menggunakan alat ukur serta mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan.

 

C.  Model Pembelajaran:

·         Hands-on Learning, yang menekankan pada praktik langsung untuk mengasah keterampilan.

·         Discovery Learning, di mana peserta didik didik akan belajar dari eksplorasi dan percobaan.

D. Rencana Asesmen Pembelajaran

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pengetahuan awal peserta didik didik tentang alat ukur.

Bentuk: Pertanyaan lisan singkat, seperti "Pernahkah kalian melihat alat untuk mengukur tegangan listrik? Apa namanya?" atau "Mengapa kita harus berhati-hati saat menyentuh listrik?"

2. Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)

Tujuan: Memantau pemahaman dan keterampilan peserta didik didik selama proses praktik.

Bentuk:

·       Penilaian Sikap: Observasi Pendidik terhadap kedisiplinan dan kehati-hatian peserta didik didik saat menggunakan alat.

·       Penilaian Keterampilan:

Menggunakan daftar cek (checklist) untuk menilai setiap tahapan yang dilakukan peserta didik didik, mulai dari kalibrasi alat hingga pembacaan hasil.

Peserta didik didik mampu mengoperasikan multimeter analog dan digital untuk mengukur tegangan DC/AC, arus DC/AC, dan hambatan. Peserta didik didik juga mampu menganalisis hasil pengukuran untuk mendeteksi kondisi komponen.

·       Penilaian Pengetahuan: Tanya jawab saat praktik untuk memastikan peserta didik didik memahami mengapa mereka melakukan setiap langkah.

3. Asesmen Sumatif (Setelah Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pencapaian akhir peserta didik didik.

Bentuk:

·       Penilaian Keterampilan (Tes Praktik): Peserta didik didik diberi tugas untuk mengukur nilai resistor, tegangan baterai, dan arus pada rangkaian sederhana. Penilaian didasarkan pada ketepatan prosedur dan akurasi hasil pengukuran.

·       Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis): Soal esai singkat tentang:

"Jelaskan perbedaan cara membaca skala pada multimeter analog dan digital!"

"Mengapa kita harus mengatur knob selektor pada posisi yang tepat sebelum mengukur?

 

D.  Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)

Pertemuan 1 - 3: Dasar Alat Ukur

Kegiatan Awal (15 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.    Pembukaan (Apersepsi): Pendidik membuka kelas dengan salam dan menayangkan gambar atau video tentang berbagai alat ukur di dunia nyata, termasuk multimeter yang sedang digunakan oleh teknisi.

2.    Pemanasan (Stimulasi): Pendidik bertanya, "Bagaimana cara kita tahu apakah sebuah baterai masih punya daya atau tidak? Atau bagaimana cara kita tahu sebuah kabel terputus atau tidak?"

3.    Penyampaian Tujuan: Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu memahami fungsi dan cara menggunakan multimeter dengan benar dan aman.

Kegiatan Inti (60 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.    Eksplorasi Konsep (Fase 1):

a.    Pendidik memperkenalkan multimeter sebagai alat ukur universal dan menjelaskan bagian-bagiannya (layar/skala, knob selektor, kabel probe, dan port).

b.    Pendidik menjelaskan secara rinci prosedur keselamatan kerja (K3) yang wajib ditaati, seperti memastikan kabel tidak terkelupas dan tidak menyentuh ujung probe secara langsung.

2.    Demonstrasi (Fase 2):

a.    Pendidik mendemonstrasikan secara langsung cara menggunakan multimeter untuk mengukur hambatan (resistance) pada resistor.

b.    Pendidik juga mendemonstrasikan cara mengukur tegangan DC pada baterai dan arus pada rangkaian sederhana.

c.    Pendidik memberikan tips dan trik untuk menghindari kesalahan, seperti memasang kabel probe pada posisi yang benar dan mengatur knob selektor.

Materi: Multimeter sebagai Alat Ukur Universal

Multimeter adalah salah satu alat paling penting bagi teknisi elektronika dan listrik. Sesuai namanya, "multi" berarti banyak dan "meter" berarti alat ukur. Alat ini bisa mengukur berbagai macam besaran listrik, seperti tegangan (volt), arus (ampere), dan hambatan (ohm).

Multimeter hadir dalam dua jenis utama:

·  Analog: Menggunakan jarum penunjuk pada skala.

·  Digital: Menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk angka pada layar digital.

Untuk materi ini, kita akan berfokus pada multimeter digital karena lebih mudah digunakan dan akurat.

Bagian-bagian Multimeter dan Fungsinya

Mari kita kenali bagian-bagian utama dari multimeter digital:

1. Layar (Display)

Ini adalah bagian paling penting untuk melihat hasil pengukuran. Layar digital akan menampilkan nilai besaran listrik yang sedang diukur dalam bentuk angka. Beberapa multimeter juga memiliki fitur backlight agar mudah dibaca di tempat gelap.

2. Knob Selektor (Selector Knob)

Knob ini adalah "otak" dari multimeter. Fungsinya untuk memilih besaran yang ingin diukur. Knob selektor memiliki banyak posisi, di antaranya:

·       V~ (AC Voltage / Tegangan AC): Untuk mengukur tegangan listrik bolak-balik (AC), seperti yang ada di stopkontak rumah.

·       V- (DC Voltage / Tegangan DC): Untuk mengukur tegangan listrik searah (DC), seperti yang ada di baterai atau adaptor.

·       A~ (AC Ampere / Arus AC): Untuk mengukur arus listrik bolak-balik.

·       A- (DC Ampere / Arus DC): Untuk mengukur arus listrik searah.

·       Ω (Ohm / Hambatan): Untuk mengukur hambatan atau resistansi suatu komponen.

·       (Continuity / Kontinuitas): Untuk memeriksa apakah sebuah jalur atau kabel terhubung dengan baik. Multimeter akan berbunyi "beep" jika ada koneksi.

3. Kabel Probe (Probe Leads)

Kabel ini digunakan untuk menghubungkan multimeter ke sirkuit atau komponen yang akan diukur. Ada dua kabel probe:

·       Kabel Merah: Untuk terminal positif (+) atau titik pengukuran.

·       Kabel Hitam: Untuk terminal negatif (-) atau ground.

Setiap ujung kabel probe memiliki jarum tajam agar bisa menyentuh titik-titik kecil pada komponen elektronik.

4. Port (Input Jacks)

Ini adalah lubang tempat kabel probe dicolokkan ke multimeter. Ada beberapa port utama:

·       COM (Common): Port ini selalu digunakan untuk kabel probe berwarna hitam. Port ini adalah titik referensi atau ground.

·       VΩmA: Port ini biasanya digunakan untuk kabel probe berwarna merah saat mengukur tegangan (V), hambatan (Ω), atau arus (mA) dalam skala kecil.

·       10A / 20A: Port ini digunakan untuk kabel probe merah saat mengukur arus listrik dalam skala besar (biasanya lebih dari 200mA).

Dengan memahami bagian-bagian ini, kamu sudah siap untuk mulai mengoperasikan multimeter dan mengukur besaran listrik dengan aman dan benar.

3.    Praktik Langsung (Fase 3):

a.    Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok kecil dan diberi satu set multimeter beserta komponen elektronik sederhana (resistor, baterai).

b.    Secara bergantian, setiap peserta didik didik mempraktikkan cara mengukur hambatan dan tegangan dengan bimbingan Pendidik.

c.    Pendidik berkeliling untuk memantau praktik dan memberikan bimbingan personal kepada peserta didik didik yang mengalami kesulitan.

Kegiatan Akhir (15 menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

a.    Rangkuman dan Diskusi: Pendidik bersama peserta didik didik merangkum kembali langkah-langkah penting dalam menggunakan multimeter dan tantangan yang mereka hadapi selama praktik.

b.    Refleksi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar, misalnya, "Apa yang menjadi tantangan terbesar saat menggunakan alat ukur?" atau "Bagaimana pemahaman ini bisa membantu kalian dalam pekerjaan teknis ke depan?"

c.    Evaluasi dan Penutup: Pendidik memberikan tugas praktik sederhana sebagai asesmen sumatif yang harus diselesaikan dalam waktu singkat (misalnya, mengukur 3 buah resistor dan mencatat hasilnya) dan menutup kelas dengan pesan keselamatan.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Topik                          : Dasar Alat Ukur

Nama Peserta didik   : ...........................................

Kelas                           : ...........................................

Tanggal                      : ...........................................

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan, hambatan, dan arus dalam satu perangkat adalah...

a. Osiloskop

b. Power Supply

c. Multimeter

d. Solder

2.    Jika Pendidik ingin mengukur hambatan (resistansi) pada sebuah resistor, Pendidik harus mengatur knob selektor multimeter ke mode...

a. ACV

b. DCV

c. Ohm (Ω)

d. DCA

3.    Dalam pengukuran tegangan, multimeter harus dipasang secara paralel atau sejajar dengan komponen yang diukur. Mengapa demikian?

a. Karena multimeter memiliki hambatan yang sangat rendah.

b. Agar multimeter tidak merusak komponen.

c. Karena tegangan adalah perbedaan potensial antara dua titik.

d. Agar multimeter dapat mengalirkan arus lebih besar.

4.    Berikut ini adalah fungsi dari LAN Tester, kecuali...

a. Mengecek urutan kabel UTP.

b. Mendeteksi putusnya kabel di tengah jalur.

c. Mengukur tegangan listrik pada kabel.

d. Mengidentifikasi konektivitas jaringan.

5.    Jika Pendidik mengukur tegangan dari sebuah baterai, Pendidik harus mengatur multimeter ke mode...

a. ACV (tegangan AC)

b. DCV (tegangan DC)

c. DCA (arus DC)

d. Ohm (Ω)

 

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan perbedaan mendasar antara cara mengukur tegangan (voltase) dan arus (ampere) menggunakan multimeter, dari segi posisi probe pada sirkuit.

2.    Jelaskan mengapa LAN Tester dianggap sebagai alat yang penting dalam pekerjaan instalasi kabel jaringan. Sebutkan dua hal yang bisa dideteksi oleh alat ini.

3.    Dalam penggunaan multimeter, jelaskan fungsi dari probe berwarna merah dan probe berwarna hitam.

4.    Jelaskan mengapa Pendidik harus memastikan sirkuit tidak dialiri listrik saat mengukur hambatan menggunakan multimeter.

5.    Selain mengukur besaran listrik, sebutkan satu fungsi lain dari multimeter yang berguna untuk memeriksa kondisi komponen elektronik.

Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    c.

2.    c.

3.    c.

4.    c.

5.    b.

Kunci Jawaban Esai

1.    Mengukur Tegangan: Multimeter harus dipasang secara paralel atau sejajar dengan komponen yang diukur. Mengukur Arus: Multimeter harus dipasang secara seri atau memutus sirkuit untuk mengukur arus yang mengalir.

2.    LAN Tester penting untuk memastikan bahwa kabel jaringan terpasang dengan benar. Dua hal yang dapat dideteksi adalah: a. Urutan kabel yang salah (misalnya, pin 1 terhubung ke pin 3). b. Adanya kabel yang putus atau tidak terhubung (sirkuit terbuka).

3.    Probe merah adalah kutub positif (+) dan biasanya dihubungkan ke titik pengukuran dengan potensial lebih tinggi. Probe hitam adalah kutub negatif (-) atau ground.

4.    Multimeter dalam mode pengukuran hambatan (Ohmmeter) akan mengeluarkan arus kecilnya sendiri. Jika sirkuit masih dialiri listrik dari sumber lain, arus tambahan ini dapat merusak Ohmmeter atau menyebabkan hasil pengukuran yang tidak akurat.

5.    Salah satu fungsi lain multimeter adalah mode kontinuitas (continuity). Mode ini digunakan untuk memeriksa apakah sebuah kabel atau jalur sirkuit masih terhubung (tidak putus) dengan memberikan suara "bip" atau menampilkan nilai 0.

 

Pertemuan 4 - 6: Konsep Dasar Besaran Listrik dan Pengenalan Alat Ukur

Kegiatan Awal (15 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

a.    Pendidik membuka kelas, melakukan asesmen diagnostik, dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b.    Pendidik menayangkan video tentang bahaya listrik dan pentingnya menggunakan alat ukur dengan benar.

Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

a.    Teori Dasar: Pendidik menjelaskan konsep tegangan, arus, dan hambatan secara sederhana.

b.    Pengenalan Multimeter: Pendidik memperkenalkan multimeter analog dan digital, menjelaskan bagian-bagiannya (probe, knob selektor, skala), dan mendemonstrasikan prosedur kalibrasi awal (zeroing).

c.    Simulasi K3: Peserta didik didik berpasangan mendemonstrasikan cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan prosedur K3 saat akan melakukan pengukuran.

Materi: Mengenal Multimeter Analog dan Digital

Multimeter adalah alat ukur serbaguna yang wajib dimiliki setiap teknisi. Alat ini bisa mengukur berbagai besaran listrik, seperti tegangan (Volt), arus (Ampere), dan hambatan (Ohm). Ada dua jenis utama multimeter: analog dan digital.

Perbedaan Multimeter Analog vs. Digital

·       Multimeter Analog: Menampilkan hasil pengukuran menggunakan jarum penunjuk yang bergerak di atas papan skala. Kelebihannya adalah harganya lebih terjangkau, responsnya cepat, dan cocok untuk mengamati perubahan tegangan yang fluktuatif. Namun, akurasinya tergantung pada pembacaan visual, yang bisa menyebabkan kesalahan.

·       Multimeter Digital: Menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk angka di layar LCD. Alat ini sangat akurat, mudah dibaca, dan sering kali memiliki fitur tambahan seperti autorange (otomatis menyesuaikan skala) dan backlight. Namun, harganya relatif lebih mahal dan responsnya mungkin tidak secepat analog.

Bagian-Bagian Multimeter

Meskipun berbeda jenis, keduanya memiliki bagian inti yang sama:

·       Layar atau Skala: Ini adalah tempat hasil pengukuran ditampilkan. Pada multimeter analog, ini adalah papan skala dengan banyak angka dan garis. Pada multimeter digital, ini adalah layar LCD.

·       Probe: Ada dua kabel yang digunakan untuk menghubungkan multimeter ke sirkuit. Probe merah untuk terminal positif (+) dan probe hitam untuk terminal negatif (-) atau COM (umum).

·       Knob Selektor: Kenop ini adalah "otak" multimeter. Digunakan untuk memilih jenis besaran listrik yang ingin diukur (misalnya, V untuk tegangan, A untuk arus, dan Ω untuk hambatan) dan rentang skalanya.

·       Port: Lubang tempat probe dicolokkan ke multimeter. Biasanya ada port COM (untuk probe hitam), port V/Ω/mA (untuk probe merah), dan port terpisah untuk pengukuran arus yang lebih tinggi.

Prosedur Kalibrasi Awal (Zeroing)

Sebelum menggunakan multimeter, terutama yang analog, penting untuk melakukan kalibrasi awal atau zeroing. Prosedur ini memastikan pembacaan akurat dan menghindari kesalahan.

1. Kalibrasi Nol (untuk Multimeter Analog)

Prosedur ini harus dilakukan sebelum mengukur hambatan (Ohm).

1.      Putar knob selektor ke posisi Ohm (Ω).

2.      Sentuhkan kedua ujung probe (merah dan hitam) satu sama lain.

3.      Perhatikan jarum penunjuk. Jika tidak menunjuk angka nol (0) di ujung kanan skala Ohm, putar knob pengatur nol Ohm (biasanya berupa roda kecil) hingga jarum tepat berada di garis nol.

2. Kalibrasi Nol (untuk Multimeter Digital)

Multimeter digital biasanya tidak memerlukan kalibrasi nol manual karena sudah terkalibrasi secara otomatis saat dihidupkan. Namun, penting untuk selalu memastikan layar menunjukkan angka nol saat probe tidak menyentuh apa pun, untuk memastikan alat berfungsi normal.

Dengan memahami bagian-bagian multimeter dan melakukan kalibrasi awal, kamu sudah siap untuk melakukan berbagai pengukuran listrik dengan aman dan akurat.

 

Kegiatan Akhir (15 menit):

Merefleksi (Berkesasaran)

Pendidik dan peserta didik didik merangkum materi. Pendidik memberikan tugas untuk mencari tahu langkah-langkah pengukuran hambatan.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Satuan dasar dari besaran listrik arus adalah...

a. Volt (V)

b. Ohm (Ω)

c. Ampere (A)

d. Watt (W)

2.    Sebuah sumber tegangan memiliki beda potensial yang mendorong elektron untuk mengalir. Beda potensial ini disebut...

a. Arus

b. Hambatan

c. Daya

d. Tegangan

3.    Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik secara spesifik disebut... a. Ammeter

b. Ohmmeter

c. Voltmeter

d. Multimeter

4.    Berikut ini adalah pernyataan yang benar mengenai arus listrik...

a. Arus listrik mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.

b. Arus listrik adalah besaran yang mengukur hambatan suatu bahan.

c. Arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.

d. Arus listrik adalah energi yang dihasilkan oleh suatu sirkuit.

5.    Jika sebuah kawat tembaga memiliki panjang 1 meter dan hambatan 10 Ohm, kemudian kawat tersebut diganti dengan kawat yang sama dengan panjang 2 meter, maka hambatannya akan menjadi...

a. 5 Ohm

b. 10 Ohm

c. 20 Ohm

d. 40 Ohm


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan perbedaan mendasar antara tegangan dan arus dalam sebuah sirkuit listrik.

2.    Apa yang dimaksud dengan hambatan (resistansi)? Mengapa hambatan berperan penting dalam sirkuit listrik?

3.    Jelaskan cara kerja dasar dari Multimeter untuk mengukur tiga besaran utama (tegangan, arus, dan hambatan).

4.    Mengapa pengukuran arus listrik harus dilakukan secara seri? Jelaskan alasannya.

5.    Sebutkan tiga faktor yang dapat memengaruhi nilai hambatan suatu bahan.

Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    c.

2.    d.

3.    c.

4.    c..

5.    c..


Kunci Jawaban Esai

1.    Tegangan adalah perbedaan potensial listrik yang mendorong muatan. Analogi yang sering digunakan adalah tekanan air. Sementara arus adalah jumlah aliran muatan listrik yang mengalir per satuan waktu. Analogi yang tepat adalah volume aliran air per detik.

2.    Hambatan (resistansi) adalah kemampuan suatu bahan untuk menghambat aliran arus listrik. Hambatan berperan penting karena mengontrol jumlah arus yang mengalir dalam sirkuit dan juga mengubah energi listrik menjadi bentuk lain, seperti panas (pada elemen pemanas) atau cahaya (pada filamen lampu).

3.     

o   Mengukur Tegangan: Multimeter berfungsi sebagai Voltmeter dan dipasang secara paralel ke komponen. Multimeter memiliki hambatan internal yang sangat tinggi sehingga tidak akan memengaruhi aliran arus.

o   Mengukur Arus: Multimeter berfungsi sebagai Ammeter dan dipasang secara seri (memutus sirkuit). Multimeter memiliki hambatan internal yang sangat rendah agar tidak menghambat aliran arus.

o   Mengukur Hambatan: Multimeter berfungsi sebagai Ohmmeter. Alat ini akan mengalirkan arus kecilnya sendiri melalui komponen dan mengukur tegangan jatuh di atasnya untuk menghitung hambatan.

4.    Pengukuran arus listrik harus dilakukan secara seri karena arus adalah aliran muatan yang melewati suatu titik. Dengan memasang Ammeter secara seri, seluruh arus yang mengalir melalui komponen juga akan melewati Ammeter, sehingga pengukuran menjadi akurat. Jika dipasang paralel, Ammeter akan menjadi "jalan pintas" bagi arus, yang bisa merusak alat.

5.    Tiga faktor yang memengaruhi nilai hambatan suatu bahan adalah:

o   Jenis Bahan: Setiap bahan memiliki resistivitas yang berbeda-beda (misalnya, tembaga memiliki resistivitas rendah, sementara karet memiliki resistivitas sangat tinggi).

o   Panjang: Semakin panjang suatu bahan, semakin besar hambatannya.

o   Luas Penampang: Semakin besar luas penampang suatu bahan, semakin kecil hambatannya.

 

Pertemuan 7 -  9: Praktik Pengukuran Hambatan (Resistance)

Kegiatan Awal (15 menit): Pendidik mengulas kembali materi sebelumnya dan meninjau tugas yang diberikan.

Kegiatan Inti (60 menit):

Demonstrasi Pengukuran Hambatan: Pendidik mendemonstrasikan cara mengukur nilai hambatan pada resistor menggunakan multimeter analog dan digital. Pendidik menekankan pentingnya membaca gelang warna resistor sebagai pembanding.

Mengukur Nilai Hambatan pada Resistor Menggunakan Multimeter

Resistor adalah komponen pasif yang berfungsi untuk menghambat aliran arus listrik. Nilai hambatannya diukur dalam satuan Ohm (Ω). Ada dua cara utama untuk mengetahui nilai sebuah resistor: membaca kode warna pada gelang, dan mengukurnya secara langsung dengan multimeter.

1. Membaca Nilai Resistor dari Gelang Warna

Sebelum mengukur, penting untuk membandingkan hasil pengukuran dengan nilai yang seharusnya, yaitu dari gelang warna. Kode warna ini merupakan stPendidikr internasional.

·         Gelang 1 & 2: Menunjukkan digit pertama dan kedua dari nilai hambatan.

·         Gelang 3 (Multipler): Menunjukkan pengali atau berapa banyak nol yang harus ditambahkan.

·         Gelang 4 (Toleransi): Menunjukkan seberapa akurat nilai resistor. Misalnya, gelang emas berarti toleransi 5%.

Contoh: Resistor dengan gelang Merah - Merah - Oranye - Emas

·         Merah (2) - Merah (2) - Oranye (103) - Emas (5%)

·         Nilainya: 22×103 Ohm atau 22.000 Ohm (22 k$\Omega$) dengan toleransi 5%.

·         Artinya, nilai resistor yang diukur harus berada di antara 20.900 Ohm dan 23.100 Ohm.

2. Mengukur Hambatan dengan Multimeter Analog

Mengukur hambatan dengan multimeter analog membutuhkan kalibrasi awal dan kehati-hatian dalam membaca skala.

Langkah-langkah:

1.      Kalibrasi (Zeroing): Sebelum mengukur, putar knob selektor ke posisi Ohm (Ω), lalu tempelkan kedua probe (merah dan hitam) satu sama lain. Perhatikan jarum penunjuk. Jika tidak menunjuk ke angka nol di sisi kanan skala, putar knob pengatur nol Ohm hingga jarum tepat berada di nol.

2.      Pilih Skala: Pilih rentang skala yang paling sesuai, misalnya ×10, ×100, atau ×1k. Pilihlah skala yang membuat jarum menunjuk ke tengah-tengah skala agar pembacaan lebih akurat.

3.      Lakukan Pengukuran: Tempelkan kedua probe ke kaki-kaki resistor. Tidak ada polaritas (positif/negatif), jadi posisi probe bebas.

4.      Baca Hasil: Perhatikan jarum yang menunjuk pada skala Ohm. Kalikan nilai yang ditunjuk jarum dengan skala yang kamu pilih.

Contoh: Jika jarum menunjuk angka 22 dan kamu memilih skala ×1k, maka nilai hambatannya adalah 22×1000=22.000 Ohm.

3. Mengukur Hambatan dengan Multimeter Digital

Multimeter digital jauh lebih mudah karena pembacaan langsung.

Langkah-langkah:

1.    Pilih Mode: Putar knob selektor ke mode pengukuran hambatan (simbol Ω). Pada multimeter autorange, kamu tidak perlu memilih skala. Jika tidak, pilih skala yang lebih besar dari perkiraan nilai resistor.

2.    Lakukan Pengukuran: Tempelkan kedua probe (merah dan hitam) pada kaki resistor. Pastikan tidak ada kontak tangan dengan probe saat mengukur, karena hambatan tubuh dapat memengaruhi hasilnya.

3.    Baca Hasil: Nilai hambatan akan langsung muncul di layar digital.

Penting: Selalu bandingkan hasil pengukuranmu dengan nilai yang dihitung dari gelang warna. Jika hasil pengukuran berada dalam rentang toleransi, berarti resistor dalam kondisi baik. Jika jauh dari rentang tersebut, kemungkinan resistor sudah rusak.

Praktik Mandiri: Peserta didik didik secara berkelompok mempraktikkan pengukuran hambatan pada beberapa resistor dengan nilai yang berbeda.

Analisis Hasil: Peserta didik didik membandingkan hasil pengukuran dengan nilai yang tertera pada gelang warna dan mencatatnya. Pendidik membimbing untuk menganalisis deviasi yang terjadi.

Kegiatan Akhir (15 menit): Pendidik dan peserta didik didik mendiskusikan hasil praktik dan tantangan yang dihadapi.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Alat yang digunakan secara spesifik untuk mengukur nilai hambatan suatu komponen adalah...

a. Ammeter

b. Voltmeter

c. Ohmmeter

d. Multimeter

2.    Mode pengukuran pada multimeter yang digunakan untuk mengukur hambatan ditPendidiki dengan simbol...

a. V

b. A

c. Ω

d. W

3.    Mengapa sirkuit listrik harus dalam keadaan mati atau tidak terhubung ke sumber daya saat mengukur hambatan?

a. Agar multimeter tidak kehabisan baterai.

b. Untuk menghindari korsleting pada sirkuit.

c. Karena arus dari sumber luar dapat merusak Ohmmeter di dalam multimeter.

d. Agar hasil pengukuran menjadi nol.

4.    Jika jarum pada multimeter analog saat mengukur hambatan tidak bergerak sama sekali, apa kemungkinan penyebabnya?

a. Hambatan terlalu rendah. b. Hambatan terlalu tinggi atau terputus. c. Komponen yang diukur terhubung singkat (short circuit). d. Baterai multimeter sudah penuh.

5.    Dalam hukum Ohm, hambatan (R) dihitung dengan rumus... a. R = V / I b. R = V x I c. R = I / V d. R = V + I


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan langkah-langkah yang benar untuk mengukur hambatan pada sebuah resistor menggunakan multimeter analog.

2.    Jelaskan perbedaan hasil pengukuran hambatan jika sebuah resistor dalam kondisi terbuka (open) dan terhubung singkat (short).

3.    Mengapa pengkalibrasian multimeter penting sebelum melakukan pengukuran hambatan? Jelaskan langkah pengkalibrasiannya.

4.    Jelaskan dua faktor selain jenis bahan yang dapat memengaruhi nilai hambatan suatu konduktor.

5.    Apa yang dimaksud dengan mode kontinuitas (continuity) pada multimeter dan mengapa mode ini sangat berguna dalam pekerjaan elektronika?

 

Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.      c.

2.      c.

3.      c. .

4.      b.

5.      a.

Kunci Jawaban Esai

1.    Langkah-langkah Mengukur Hambatan dengan Multimeter Analog:

1.    Pastikan sirkuit atau komponen yang akan diukur tidak terhubung ke sumber daya listrik.

2.    Pilih mode pengukuran Ohm (Ω) pada multimeter.

3.    Lakukan kalibrasi dengan menyentuhkan kedua probe (merah dan hitam) dan putar knob Zero Adjustment sampai jarum menunjukkan angka nol.

4.    Hubungkan probe ke kedua ujung komponen yang diukur.

5.    Baca nilai hambatan pada skala Ohm di multimeter.

2.                   

o   Kondisi Terbuka (Open): Jika sebuah resistor terputus, hasilnya akan menunjukkan hambatan yang sangat tinggi atau tak terhingga. Jarum multimeter akan tetap diam di posisi paling kiri atau menunjukkan OL (Over Limit) pada multimeter digital.

o   Kondisi Terhubung Singkat (Short): Jika resistor mengalami korsleting, hambatannya akan menjadi nol atau mendekati nol. Jarum multimeter akan langsung bergerak ke posisi paling kanan (angka nol).

3. Pengkalibrasian multimeter penting untuk memastikan akurasi pengukuran, terutama pada multimeter analog. Langkahnya dilakukan dengan menyatukan kedua ujung probe (merah dan hitam) yang terhubung ke multimeter dalam mode Ohm. Jarum akan bergerak. Setelah itu, putar knob Zero Adjustment sampai jarum tepat berada di angka 0.

4. Dua faktor yang memengaruhi hambatan konduktor adalah:

1.    Panjang: Semakin panjang konduktor, semakin besar hambatannya.

2.    Luas Penampang: Semakin besar luas penampang konduktor, semakin kecil hambatannya.

5. Mode kontinuitas (continuity) adalah fungsi pada multimeter yang sangat berguna untuk memeriksa apakah ada jalur sirkuit yang masih terhubung. Cara kerjanya, multimeter akan membunyikan "bip" atau menunjukkan nilai nol jika terdapat koneksi yang baik. Mode ini sering digunakan untuk mengecek kabel, jalur PCB, atau sekering yang putus.

 

Pertemuan 8 - 17 : Praktik Pengukuran Tegangan (Voltage)

Kegiatan Awal (15 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Pendidik mengulas kembali materi pengukuran hambatan.

Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

a.    Teori Pengukuran Tegangan: Pendidik menjelaskan konsep pengukuran tegangan yang dilakukan secara paralel dan perbedaan pengukuran tegangan DC dan AC.

Materi: Konsep Pengukuran Tegangan

Mengukur tegangan adalah salah satu tugas paling dasar dalam elektronika. Ada beberapa konsep kunci yang perlu kamu pahami untuk melakukannya dengan benar dan aman.

1. Pengukuran Tegangan Dilakukan Secara Paralel

Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik. Karena itu, alat ukur tegangan (multimeter) harus selalu dipasang secara paralel atau sejajar dengan komponen yang ingin diukur.

·    Konsep: Untuk mengukur tegangan pada sebuah komponen (misalnya, resistor atau lampu), kamu harus menempatkan kedua probe multimeter melintasi atau menghubungkan dua titik ujung komponen tersebut, bukan memutus jalurnya.

·    Alasan: Multimeter yang disetel untuk mengukur tegangan memiliki hambatan (resistansi) yang sangat tinggi. Dengan dipasang secara paralel, multimeter tidak akan menyedot banyak arus dari sirkuit, sehingga tidak memengaruhi kinerja sirkuit tersebut. Jika kamu memasangnya secara seri (memutus jalur), multimeter akan berfungsi seperti sakelar terbuka dan menghentikan aliran arus, membuat pengukuran tidak valid.

Contoh: Untuk mengukur tegangan baterai, kamu meletakkan probe merah pada kutub positif (+) dan probe hitam pada kutub negatif (-). Kamu tidak memotong kabel dari baterai, melainkan hanya menyentuh kedua kutubnya.

2. Perbedaan Pengukuran Tegangan DC dan AC

Ada dua jenis tegangan listrik yang umum, yaitu DC dan AC. Multimeter memiliki mode khusus untuk mengukur keduanya.

Tegangan DC (Direct Current)

·       Karakteristik: Tegangan DC mengalir dalam satu arah saja, dari positif ke negatif. Contoh paling umum adalah baterai, adaptor laptop, atau power supply komputer.

·       Cara Mengukur:

o   Putar knob selektor multimeter ke mode DCV atau V-. Pastikan memilih rentang skala yang lebih besar dari perkiraan tegangan.

o   Letakkan probe merah (+) pada titik positif dan probe hitam (-) pada titik negatif. Jika probe terbalik, multimeter akan menunjukkan nilai negatif, tapi tidak akan merusak alat.

Tegangan AC (Alternating Current)

·       Karakteristik: Tegangan AC mengalir bolak-balik, mengubah arahnya secara periodik. Contoh paling umum adalah tegangan listrik dari stopkontak di rumah atau genset.

·       Cara Mengukur:

o   Putar knob selektor multimeter ke mode ACV atau V~.

o   Letakkan kedua probe pada dua titik yang ingin diukur. Pada tegangan AC, tidak ada polaritas tetap, jadi posisi probe tidak perlu diperhatikan secara spesifik.

Kesalahan yang Harus Dihindari:

·       Mengukur tegangan AC dengan mode DC (dan sebaliknya): Ini bisa menyebabkan hasil yang tidak akurat, bahkan merusak multimeter jika tegangan terlalu tinggi.

·       Mengukur tegangan dengan mode arus (Ampere): Ini adalah kesalahan fatal yang paling sering terjadi. Mode Ampere memiliki hambatan sangat rendah, dan jika dipasang secara paralel, akan menyebabkan korsleting dan merusak multimeter, bahkan sirkuit yang diukur.

Dengan memahami konsep dasar ini, kamu bisa melakukan pengukuran tegangan dengan aman, tepat, dan menghindari kerusakan pada peralatanmu.

b.    Demonstrasi Pengukuran Tegangan: Pendidik mendemonstrasikan cara mengukur tegangan baterai (DC) dan tegangan listrik PLN (AC) dengan menggunakan multimeter. Pendidik menekankan pentingnya memilih batas ukur yang sesuai.

c.    Praktik Kelompok: Peserta didik didik secara berkelompok mempraktikkan pengukuran tegangan pada sumber daya yang berbeda (baterai, adaptor).

Kegiatan Akhir (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

Pendidik dan peserta didik didik merangkum materi. Pendidik memberikan tugas untuk mempelajari cara pengukuran arus.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

Soal Pilihan Ganda

1.    Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah...

a. Amperemeter

b. Ohmmeter

c. Voltmeter

d. Wattmeter

2.    Satuan internasional dari tegangan listrik adalah...

a. Ampere

b. Ohm

c. Volt

d. Watt

3.    Dalam sebuah rangkaian paralel, tegangan pada setiap komponennya adalah... a. Sama besar

b. Berbeda-beda

c. Nol

d. Tergantung pada nilai resistor

4.    Berikut adalah cara yang benar dalam memasang voltmeter pada sebuah rangkaian listrik...

a. Secara seri dengan beban

b. Secara paralel dengan beban

c. Secara seri dengan sumber tegangan

d. Di mana saja, asalkan terhubung ke rangkaian

5.    Sebuah voltmeter analog memiliki batas ukur 10 Volt dan jarumnya menunjuk angka 6 pada skala 10. Berapakah nilai tegangan yang terukur?

a. 10 Volt

b. 6 Volt

c. 0,6 Volt

d. 1,6 Volt

 

Soal Esai

1.    Jelaskan perbedaan antara tegangan AC (arus bolak-balik) dan tegangan DC (arus searah), dan berikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari!

2.    Apa yang dimaksud dengan batas ukur pada sebuah alat ukur listrik? Jelaskan mengapa penting untuk memilih batas ukur yang tepat saat mengukur tegangan!

3.    Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengukur tegangan sebuah baterai menggunakan multimeter digital!

4.    Suatu rangkaian seri memiliki tiga buah resistor, yaitu R1 = 5 Ω, R2 = 10 Ω, dan R3 = 15 Ω, yang dihubungkan dengan sumber tegangan 30 Volt. Hitunglah tegangan yang jatuh pada R2!

5.    Mengapa dalam pengukuran tegangan, probe voltmeter harus dipasang secara paralel dengan komponen yang diukur? Jelaskan konsekuensi jika voltmeter dipasang secara seri!

 

Jawaban Soal Pilihan Ganda

1.    c. Voltmeter

Penjelasan: Voltmeter adalah alat yang dirancang khusus untuk mengukur tegangan listrik. Amperemeter untuk arus, Ohmmeter untuk hambatan, dan Wattmeter untuk daya.

2.    c. Volt

Penjelasan: Satuan internasional untuk tegangan listrik adalah Volt, yang disimbolkan dengan huruf 'V'.

3.    a. Sama besar

Penjelasan: Dalam rangkaian paralel, tegangan pada setiap cabang atau komponen adalah sama besar. Hal ini berbeda dengan rangkaian seri di mana tegangan akan terbagi.

4.    b. Secara paralel dengan beban

Penjelasan: Voltmeter harus dipasang secara paralel dengan komponen yang akan diukur tegangannya. Pemasangan seri akan menyebabkan sirkuit terbuka dan tidak akan ada arus yang mengalir, sehingga pengukuran tidak valid.

5.    b. 6 Volt

Penjelasan: Untuk voltmeter analog, rumus perhitungannya adalah: Tegangan_terukur=Skala_maksimumSkala_yang_ditunjuk×Batas_ukur Tegangan_terukur=106×10V=6V

 

Jawaban Soal Esai

1.    Perbedaan Tegangan AC dan DC

o   Tegangan AC (Alternating Current): Arah arusnya berubah-ubah secara periodik. Tegangan AC umumnya digunakan untuk transmisi daya listrik jarak jauh dan untuk peralatan rumah tangga seperti kulkas, AC, dan televisi.

o   Tegangan DC (Direct Current): Arah arusnya selalu konstan (searah). Tegangan DC biasanya digunakan pada perangkat elektronik portabel yang menggunakan baterai, seperti smartphone, laptop, dan mobil mainan.

2.    Pentingnya Batas Ukur

o   Batas Ukur (Range): Batas ukur adalah nilai maksimum tegangan yang dapat diukur oleh sebuah alat ukur.

o   Pentingnya Memilih Batas Ukur: Memilih batas ukur yang tepat sangat penting untuk:

§  Akurasi Pengukuran: Menggunakan batas ukur yang terlalu besar untuk tegangan yang kecil akan menyebabkan pembacaan yang tidak akurat (misalnya, jarum hanya bergerak sedikit).

§  Keamanan Alat: Menggunakan batas ukur yang terlalu kecil untuk tegangan yang besar dapat merusak alat ukur tersebut karena melebihi kapasitasnya. Oleh karena itu, langkah awal yang baik adalah selalu memulai dari batas ukur tertinggi dan menurunkannya secara bertahap.

3.    Langkah-langkah Mengukur Tegangan Baterai dengan Multimeter Digital

1.    Atur Selektor: Putar saklar selektor multimeter ke mode pengukuran tegangan DC (biasanya ditPendidiki dengan simbol V--- atau VDC).

2.    Pilih Batas Ukur: Pilih batas ukur yang lebih besar dari perkiraan tegangan baterai (misalnya, jika baterai 1.5 V, pilih batas ukur 2V atau lebih).

3.    Hubungkan Probe:

§  Hubungkan probe merah (+) ke terminal positif baterai.

§  Hubungkan probe hitam (-) ke terminal negatif baterai.

4.    Baca Hasil: Nilai tegangan akan langsung ditampilkan pada layar digital multimeter.

Perhitungan Tegangan pada R2 dalam Rangkaian Seri

o   Langkah 1: Hitung total hambatan (Rtotal) Rtotal=R1+R2+R3=+10Ω+15Ω=30Ω

o   Langkah 2: Hitung total arus (I) yang mengalir pada rangkaian I=RtotalVtotal​​=30Ω30V=1A

o   Langkah 3: Hitung tegangan pada R2 (V2) V2=I×R2=1A×10Ω=10V

o   Jawaban: Tegangan yang jatuh pada R2 adalah 10 Volt.

5. Pemasangan Voltmeter secara Paralel

o   Alasan Pemasangan Paralel: Voltmeter memiliki hambatan dalam yang sangat besar. Dengan memasangnya secara paralel, voltmeter tidak akan mengambil banyak arus dari rangkaian. Dengan kata lain, hambatan voltmeter yang sangat besar menyebabkan arus yang mengalir melalui voltmeter sangat kecil, sehingga tidak memengaruhi kondisi normal rangkaian dan hasil pengukuran menjadi akurat.

o   Konsekuensi Pemasangan Seri: Jika voltmeter dipasang secara seri, hambatan internalnya yang sangat besar akan menghalangi aliran arus pada rangkaian. Akibatnya, arus pada rangkaian akan menjadi sangat kecil (mendekati nol) atau bahkan tidak ada, sehingga tegangan yang terukur tidak akan mencerminkan tegangan yang sebenarnya dan bahkan dapat menyebabkan rangkaian tidak berfungsi.

 

Pertemuan 18 – 24 : Praktik Pengukuran Arus (Current) dan Tes Akhir

Kegiatan Awal (15 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Pendidik mengulas kembali materi pengukuran tegangan.

Kegiatan Inti (60 menit):

a.    Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

b.   Teori Pengukuran Arus: Pendidik menjelaskan konsep pengukuran arus yang dilakukan secara seri dan menekankan bahaya jika probe salah pasang.

Materi :

Pengertian Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran muatan listrik melalui suatu konduktor dalam selang waktu tertentu. Aliran muatan ini diukur dalam satuan Ampere (A). Dalam rangkaian listrik, arus mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Alat Ukur Arus Listrik

Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah Amperemeter. Amperemeter dapat berupa analog (menggunakan jarum) atau digital (menampilkan angka pada layar).

Simbol Arus Listrik

·            Simbol untuk arus listrik adalah I.

·            Simbol satuan Ampere adalah A.

Cara Mengukur Arus Listrik

Proses pengukuran arus listrik berbeda dengan pengukuran tegangan. Arus listrik harus diukur dengan cara memasang alat ukur secara seri dengan komponen yang akan diukur.

Langkah-langkah Mengukur Arus Menggunakan Multimeter Digital:

1.    Pilih Mode Pengukuran: Putar saklar selektor multimeter ke posisi pengukuran arus. Biasanya ditPendidiki dengan simbol 'A' atau 'mA'. Penting untuk membedakan antara pengukuran arus DC (arus searah, simbol A---) dan arus AC (arus bolak-balik, simbol A).

2.    Pilih Batas Ukur: Pilih batas ukur tertinggi yang tersedia pada multimeter (misalnya, 10A). Hal ini penting untuk mencegah kerusakan pada alat ukur jika arus yang diukur ternyata lebih besar dari perkiraan. Setelah mendapatkan hasil awal, batas ukur dapat diturunkan untuk mendapatkan pembacaan yang lebih akurat.

3.    Putuskan Rangkaian: Buka atau putuskan salah satu bagian rangkaian di mana arus akan diukur.

4.    Pasang Amperemeter Secara Seri: Hubungkan probe merah (+) dari multimeter ke titik di mana arus masuk, dan probe hitam (-) ke titik di mana arus keluar. Dengan cara ini, amperemeter menjadi bagian dari rangkaian dan seluruh arus akan mengalir melaluinya.

5.    Hidupkan Sumber Tegangan: Setelah amperemeter terpasang dengan benar, hidupkan sumber tegangan dan baca nilai arus yang ditampilkan pada layar multimeter.

Hubungan Arus, Tegangan, dan Hambatan

Pengukuran arus sangat erat kaitannya dengan dua besaran listrik lainnya, yaitu tegangan (Voltage) dan hambatan (Resistance). Hubungan ketiganya dijelaskan dalam Hukum Ohm.

Rumus Hukum Ohm:

V=I×R

Di mana:

·            V = Tegangan (Volt)

·            I = Arus (Ampere)

·            R = Hambatan (Ohm)

Dari rumus tersebut, kita dapat menurunkan rumus untuk menghitung arus jika tegangan dan hambatan diketahui:

I=RV

Contoh Soal:

Sebuah lampu dengan hambatan 10Ω dihubungkan ke sumber tegangan 20V. Berapakah arus yang mengalir melalui lampu tersebut?

Jawab: Menggunakan rumus Hukum Ohm: I=RV=10Ω20V=2A

Jadi, arus yang mengalir melalui lampu adalah 2 Ampere.

Aturan Arus pada Rangkaian Listrik

·            Rangkaian Seri: Arus yang mengalir pada setiap komponen dalam rangkaian seri adalah sama besar.

·            Rangkaian Paralel: Arus total dari sumber akan terbagi pada setiap cabang dalam rangkaian paralel, di mana total arus yang masuk ke percabangan sama dengan total arus yang keluar. Ini dikenal sebagai Hukum Kirchhoff I.

Itotal=I1+I2+I3+...

c.    Demonstrasi Pengukuran Arus: Pendidik mendemonstrasikan cara mengukur arus pada rangkaian sederhana (misalnya, lampu LED yang terhubung ke baterai).

 

Studi Kasus: Mengukur Arus pada Rangkaian LED

Kasus: Pendidik memiliki sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari:

·            Satu baterai 9V sebagai sumber tegangan.

·            Satu resistor (R1) dengan nilai 470Ω sebagai pembatas arus.

·            Satu lampu LED.

·            Multimeter digital.

Tugas Pendidik adalah mengukur arus yang mengalir melalui lampu LED tersebut.

 

Jawaban dan Analisis

1. Persiapan dan Perhitungan (Teori)

Sebelum melakukan pengukuran langsung, mari kita perkirakan nilai arusnya menggunakan Hukum Ohm. Resistor 470Ω digunakan untuk membatasi arus agar tidak merusak LED. Anggap tegangan pada LED (disebut tegangan forward, Vf) adalah sekitar 2V.

Tegangan yang jatuh pada resistor adalah: VR1=VbateraiVLED=9V2V=7V

Maka, perkiraan arus yang mengalir (I) adalah: I=R1VR1​​=470Ω7V0.01489A

Jika diubah ke dalam miliampere (mA), maka hasilnya adalah sekitar 14.89 mA.

2. Prosedur Pengukuran (Praktik)

Berdasarkan materi yang telah dibahas, berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mengukur arus pada rangkaian ini:

1.    Pilih Mode Amperemeter: Putar saklar selektor multimeter ke mode pengukuran arus DC (DC Ampere), yang biasanya ditPendidiki dengan A atau mA dengan garis lurus di atasnya (A−−−).

2.    Pilih Batas Ukur: Mulai dengan batas ukur yang lebih besar dari perkiraan arus kita (14.89 mA). Pilih batas ukur 200 mA atau 20 mA jika tersedia (dengan asumsi batas ukur 200 mA atau 20 mA lebih besar dari perkiraan 14.89 mA).

3.    Putuskan Rangkaian: Untuk memasang amperemeter secara seri, Pendidik harus memutus salah satu titik pada rangkaian. Cara termudah adalah memutus sambungan antara resistor dan LED.

4.    Pasang Amperemeter Secara Seri:

o   Hubungkan probe merah (+) multimeter ke ujung resistor yang terputus (sisi yang masih terhubung ke baterai).

o   Hubungkan probe hitam (-) multimeter ke kaki positif (+) LED.

o   Dengan cara ini, multimeter menjadi bagian dari rangkaian dan arus akan mengalir melalui probe-nya.

5.    Baca Hasil: Hidupkan rangkaian dan amati layar multimeter. Nilai yang ditampilkan seharusnya mendekati 14.89 mA.

3. Analisis Hasil

·       Jika hasil pengukuran multimeter mendekati nilai perhitungan (sekitar 14-16 mA), ini menunjukkan bahwa Hukum Ohm berlaku dan rangkaian Pendidik berfungsi dengan baik.

·       Jika nilai yang diukur sangat berbeda dari perhitungan, periksa kembali rangkaian dan sambungan multimeter Pendidik. Mungkin ada hambatan tambahan di rangkaian, atau ada kesalahan dalam pemasangan probe.

·       Pemasangan amperemeter secara paralel akan menyebabkan korsleting (hubungan singkat) dan dapat merusak multimeter atau baterai. Selalu pastikan amperemeter dipasang seri.

d.   Praktik Terpadu: Peserta didik didik secara berkelompok melakukan praktik terpadu: membangun rangkaian sederhana, mengukur tegangan, hambatan, dan arus pada rangkaian tersebut.

Tabel Penilaian Pengukuran Arus Listrik

No.

Aspek Penilaian

Kriteria Penilaian

Skor

1

Pemahaman Konsep (Teori)

a. Definisi Arus

Menjelaskan arus listrik dengan benar.

10

b. Satuan dan Simbol

Menyebutkan satuan (Ampere) dan simbol (I) dengan benar.

10

c. Hukum Ohm

Menuliskan rumus Hukum Ohm (I=V/R) dan menjelaskan komponennya.

15

d. Perbedaan AC/DC

Menjelaskan perbedaan arus AC dan DC secara akurat.

15

2

Keterampilan Praktik (Studi Kasus)

a. Persiapan Alat

Memilih multimeter dan mode pengukuran yang tepat (misalnya, mA DC).

10

b. Keselamatan Kerja

Memastikan rangkaian dalam kondisi mati sebelum memasang alat ukur.

10

c. Teknik Pengukuran

Memasang amperemeter secara seri dengan benar.

15

d. Pembacaan Hasil

Mampu membaca nilai yang terukur pada multimeter dengan akurat.

15

Total Skor

100

 

Keterangan Penggunaan Tabel:

·       Skor: Kolom ini diisi oleh Pendidik berdasarkan penilaian terhadap kinerja peserta didik.

·       Aspek Penilaian (Teori): Ini mengukur pemahaman peserta didik terhadap konsep dasar yang ada dalam materi. Pendidik bisa memberikan soal esai atau pertanyaan lisan.

·       Aspek Penilaian (Praktik): Ini mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan teori ke dalam praktik. Penilaian bisa dilakukan dengan observasi langsung saat peserta didik melakukan pengukuran di laboratorium atau bengkel.

·       Total Skor: Jumlah skor dari semua aspek akan menjadi nilai akhir peserta didik.

 

Kegiatan Akhir (15 menit):Asesmen Sumatif (Tes Praktik dan Laporan).

Merefleksi (berkesadaran)

Setiap peserta didik didik secara individu diberi tugas untuk mengukur dan mendokumentasikan hasil pengukuran beberapa komponen. Pendidik memberikan umpan balik, menutup kelas, dan memberikan motivasi untuk terus mengembangkan keterampilan teknis.

 

Kriteria Penilaian :

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Topik                          : Penggunaan Alat Ukur

Alokasi Waktu           : 90 menit

Nama Peserta Didik  : ...........................................

Kelas                           : ...........................................

Tanggal                      : ...........................................

 

Tujuan Pembelajaran:

Setelah menyelesaikan LKPD ini, peserta didik didik diharapkan mampu:

1.    Menggunakan multimeter analog untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan.

2.    Menggunakan jangka sorong untuk mengukur dimensi benda kerja (panjang, diameter luar, dan kedalaman).

3.    Membaca dan mencatat hasil pengukuran dengan benar.

4.    Mengidentifikasi dan merawat alat ukur dengan baik.

 

Bagian 1: Penggunaan Multimeter Analog

Alat dan Bahan:

·       Multimeter analog.

·       Baterai AA (1.5V).

·       Resistor (nilai bebas, misalnya 100 Ω dan 1 kΩ).

·       LED (Light Emitting Diode).

·       Kabel penghubung.

A. Pengukuran Tegangan (DCV)

1.      Siapkan baterai dan multimeter.

2.      Atur sakelar selektor multimeter ke rentang DCV yang lebih besar dari perkiraan tegangan baterai (misalnya, rentang 2.5V atau 10V).

3.      Hubungkan kabel probe merah ke terminal positif (+) baterai dan kabel probe hitam ke terminal negatif (-).

4.      Baca posisi jarum pada skala DCV yang sesuai.

5.      Catat hasil pengukuran pada tabel di bawah ini.

Tugas A:

Objek Ukur

Rentang Ukur

Hasil Pembacaan Jarum

Nilai Skala Maksimum

Hasil Pengukuran

Baterai AA

... V

...

...

... V

 

B. Pengukuran Hambatan (Ohm)

1.      Siapkan resistor.

2.      Atur sakelar selektor multimeter ke rentang hambatan (Ω) yang sesuai (misalnya, x10 atau x100).

3.      Lakukan kalibrasi "Zero Ohm" dengan menyentuhkan kedua probe, kemudian putar kenop pengatur hingga jarum tepat di angka 0 pada skala Ω.

4.      Sentuhkan kedua probe ke kaki resistor.

5.      Baca posisi jarum pada skala Ω dan kalikan dengan nilai rentang yang dipilih.

6.      Catat hasil pengukuran pada tabel di bawah ini.

Tugas B:

Objek Ukur

Rentang Ukur (Ω)

Pembacaan Jarum

Nilai Resistor (Kode Warna)

Hasil Pengukuran (Ω)

Selisih (%)

Resistor 1

x...

...

...

...

...

Resistor 2

x...

...

...

...

...

 

C. Pemeriksaan Dioda (LED)

1.      Atur sakelar selektor multimeter ke rentang Ω (misalnya x1 atau x10).

2.      Lakukan kalibrasi "Zero Ohm".

3.      Sentuhkan probe merah ke kaki anoda (+) dan probe hitam ke kaki katoda (-) LED. Amati apa yang terjadi.

4.      Balik posisi probe. Sentuhkan probe hitam ke anoda (+) dan probe merah ke katoda (-). Amati kembali.

 

Tugas C:

·         Saat probe merah di anoda dan hitam di katoda, apa yang terjadi pada LED? Mengapa?

...........................................................................................................................................

·         Saat probe dibalik, apa yang terjadi? Mengapa?

..........................................................................................................................................

Bagian 2: Penggunaan Jangka Sorong

Alat dan Bahan:

·         Jangka sorong dengan ketelitian 0.02 mm atau 0.05 mm.

·         Benda kerja berbentuk balok atau silinder.

A. Pengukuran Dimensi Benda Kerja

1.      Pengukuran Diameter Luar:

o   Genggam benda kerja menggunakan rahang bawah jangka sorong.

o   Kunci penggeser setelah rahang menyentuh benda kerja.

o   Baca skala utama dan skala nonius.

2.      Pengukuran Diameter Dalam:

o   Genggam benda kerja menggunakan rahang atas jangka sorong.

o   Kunci penggeser dan baca skalanya.

3.      Pengukuran Kedalaman:

o   Gunakan tangkai ukur kedalaman pada jangka sorong.

o   Kunci penggeser dan baca skalanya.

Tugas A:

·         Lakukan pengukuran pada benda kerja yang telah disediakan.

·         Catat hasil pengukuran pada tabel di bawah ini dan hitung total hasilnya.

Pengukuran

Skala Utama (mm)

Skala Nonius (mm)

Hasil Pengukuran (mm)

Panjang Benda

...

...

...

Diameter Luar

...

...

...

Kedalaman Lubang

...

...

...

 

Diskusi dan Kesimpulan

1.      Jelaskan perbedaan utama dalam fungsi dan cara pembacaan antara multimeter analog dan jangka sorong.

2.      Mengapa kalibrasi "Zero Ohm" pada multimeter sangat penting sebelum mengukur hambatan?

3.      Menurut Pendidik, apa yang harus diperhatikan agar hasil pengukuran menggunakan alat-alat ini bisa akurat?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi

Fase E

Elemen

Deskripsi

Wawasan Dunia Kerja Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Meliputi aktivitas pekerjaan pada bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi seperti pengenalan tentang jenis-jenis profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur), peluang usaha, proses bisnis, pelayanan pelanggan, serta perkembangan teknologi terkait jaringan komputer dan telekomunikasi diantaranya 3G/4G/5G, VSAT, Microwave Link, Fiber Optik, IPV6, Data Center, Layanan IoT, Cloud Computing dan Keamanan Jaringan Komputer maupun Telekomunikasi.

Media dan Jaringan Telekomunikasi

Meliputi pemahaman prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP/IP, layanan infrastruktur jaringan, sistem keamanan jaringan komputer dan telekomunikasi, sistem seluler, sistem gelombang mikro, sistem VSAT IP, sistem optik, dan sistem WLAN.

 

Capaian Pembelajaran 

Pada akhir Fase E, peserta didik didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 

1. Wawasan dunia kerja bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Menganalisis jenis-jenis profesi, proses bisnis, budaya mutu, pelayanan pelanggan serta peluang usaha untuk membangun personal branding, vision dan passion dengan didukung pemahaman perkembangan teknologi pada perangkat teknik jaringan komputer dan telekomunikasi. 

2. Media dan jaringan telekomunikasi Menerapkan berbagai media dalam membangun jaringan pada teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Program Tahunan

 

Mata Pelajaran          : Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Kelas                           : X (Sepuluh)

Alokasi Waktu           : 144 Jam Pelajaran (JP)

Nama Pengajar         : Diah Afrianti Rahayu., S.Kom., M.Pd

 

Semester Ganjil (72 JP)

Bab 1: Profesi dan Kewirausahaan (18 JP)

o    Mengidentifikasi profesi dan peluang usaha di bidang TJKT.

o    Memahami konsep technopreneur dan etos kerja industri.

Bab 2: Proses Bisnis dan Layanan Pelanggan (18 JP)

o    Memahami alur proses bisnis di bidang TJKT.

o    Menerapkan prinsip dasar pelayanan pelanggan.

Bab 3: Perkembangan Teknologi TJKT (18 JP)

o    Mengenal teknologi 3G/4G/5G, VSAT, dan Microwave Link.

o    Memahami konsep Fiber Optik, IPv6, dan Data Center.

Bab 4: Layanan dan Keamanan Berbasis Internet (18 JP)

o    Mengidentifikasi Layanan IoT dan Cloud Computing.

o    Memahami konsep dasar Keamanan Jaringan.

 

 

Semester Genap (72 JP)

Bab 5: Prinsip Dasar Jaringan (18 JP)

o    Memahami dasar-dasar IPv4/IPv6 dan TCP/IP.

o    Mengidentifikasi berbagai layanan infrastruktur jaringan.

Bab 6: Sistem Keamanan Jaringan (18 JP)

Memahami konsep dan implementasi sistem keamanan jaringan komputer dan telekomunikasi.

Bab 7: Teknologi Nirkabel dan Gelombang (18 JP)

Memahami konsep sistem seluler, sistem gelombang mikro, dan sistem WLAN.

Bab 8: Teknologi Terapan (18 JP)

Memahami sistem VSAT IP dan sistem optik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Program Semester

 

Mata Pelajaran          : Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Kelas                           : X (Sepuluh)

Pendidik                     : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd

 

Semester Ganjil

Bab/Topik

Tujuan Pembelajaran

Alokasi Waktu (JP)

Keterangan

Bab 1: Profesi & Kewirausahaan

Jenis Profesi & Peluang Usaha

Mengidentifikasi berbagai profesi dan peluang usaha di bidang TJKT.

6

Teori & Diskusi

Konsep Technopreneur

Memahami konsep, etos kerja, dan soft skill yang dibutuhkan seorang technopreneur.

6

Studi Kasus & Presentasi

Etos Kerja Industri

Menerapkan etos kerja dan sikap profesional sesuai stPendidikr industri.

6

Simulasi & Latihan

Bab 2: Proses Bisnis & Layanan Pelanggan

Proses Bisnis TJKT

Memahami alur proses bisnis dari perencanaan, implementasi, hingga evaluasi.

6

Diagram Alur & Contoh Kasus

Dasar Layanan Pelanggan

Menganalisis kebutuhan, ekspektasi, dan cara berkomunikasi efektif dengan pelanggan.

6

Role Playing & Simulasi

Penanganan Keluhan

Melatih cara menangani keluhan pelanggan secara profesional.

6

Praktik & Studi Kasus

Bab 3: Perkembangan Teknologi TJKT

Perkembangan Teknologi

Mengenal teknologi 3G/4G/5G, VSAT, dan Microwave Link.

6

Presentasi & Video

Fiber Optik & IPv6

Memahami prinsip dasar Fiber Optik dan perbedaannya dengan IPv4/IPv6.

6

Teori & Diskusi

Data Center

Mengidentifikasi peran, fungsi, dan komponen penting dari Data Center.

6

Video & Diskusi

Bab 4: Layanan & Keamanan Berbasis Internet

Layanan IoT & Cloud

Mengidentifikasi implementasi Internet of Things (IoT) dan konsep Cloud Computing.

6

Proyek Mini IoT Sederhana

Keamanan Jaringan

Memahami ancaman, serangan, dan langkah dasar pengamanan jaringan.

6

Teori & Analisis Kasus

Pengamanan Dasar

Menerapkan praktik pengamanan dasar seperti penggunaan firewall dan enkripsi.

6

Praktik di Komputer

Total

72 JP

 


Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik didik diharapkan mampu:

Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Semester Ganjil

Memahami profesi dan kewirausahaan, serta peluang usaha di bidang TJKT.

·        Mampu mengidentifikasi berbagai jenis profesi TJKT.

·        Mampu menganalisis peluang usaha.

·        Mampu memahami konsep dan peran technopreneur.

·        Mampu menerapkan etos kerja profesional.

1.    Memulai dengan pengenalan profesi dan kewirausahaan (technopreneur) di bidang TJKT.

2.    Menganalisis peluang usaha dan pentingnya etos kerja profesional.

Memahami proses bisnis dan layanan pelanggan.

·        Mampu menjelaskan alur proses bisnis di bidang TJKT.

·        Mampu menerapkan prinsip dasar layanan pelanggan.

·        Mampu menangani keluhan pelanggan dengan baik.

1.    Melanjutkan dengan pemahaman proses bisnis dari hulu ke hilir.

2.    Mempelajari materi tentang pelayanan pelanggan, termasuk cara berkomunikasi dan menangani keluhan.

Mengidentifikasi perkembangan teknologi TJKT.

·        Mampu mengidentifikasi dan membedakan teknologi 3G/4G/5G, VSAT, dan Microwave Link.

·        Mampu menjelaskan prinsip kerja Fiber Optik dan IPv6.

·        Mampu mengidentifikasi peran dan fungsi Data Center.

·        Mampu memahami konsep Layanan IoT dan Cloud Computing.

1.    Peserta didik didik mulai diperkenalkan dengan perkembangan teknologi 3G/4G/5G, VSAT, dan Microwave Link.

2.    Mempelajari Fiber Optik, IPv6, dan peran penting Data Center.

3.    Mempelajari aplikasi teknologi, yaitu Layanan IoT dan Cloud Computing.

Memahami sistem keamanan jaringan komputer dan telekomunikasi.

·        Mampu menjelaskan konsep dasar keamanan jaringan.

·        Mampu mengidentifikasi ancaman dan serangan pada jaringan.

·        Mampu menerapkan langkah-langkah pengamanan dasar.

1. Mempelajari pentingnya Keamanan Jaringan Komputer untuk melindungi data dan sistem.

2. Mengidentifikasi ancaman, serangan, dan menerapkan langkah pengamanan dasar.

Semester Genap

Memahami prinsip dasar sistem IPv4/IPv6 dan TCP/IP.

·        Mampu menjelaskan prinsip kerja IPv4/IPv6 dan TCP/IP.

·        Mampu mengidentifikasi berbagai layanan infrastruktur jaringan.

1.    Memahami secara mendalam mengenai prinsip dasar sistem IPv4/IPv6 dan TCP/IP.

2.    Mengidentifikasi berbagai layanan infrastruktur jaringan.

Memahami sistem keamanan jaringan komputer dan telekomunikasi.

Mampu menjelaskan konsep dan implementasi sistem keamanan jaringan komputer dan telekomunikasi.

Mempelajari implementasi dan konsep sistem keamanan jaringan yang lebih rinci.

Memahami sistem seluler, gelombang mikro, dan WLAN.

Mampu menjelaskan konsep dan implementasi sistem seluler, gelombang mikro, dan WLAN.

Mempelajari teknologi sistem seluler, gelombang mikro, dan WLAN sebagai inti komunikasi nirkabel.

Memahami sistem VSAT IP dan sistem optik.

Mampu menjelaskan konsep dan cara kerja sistem VSAT IP dan sistem optik.

Mempelajari teknologi terapan, yaitu sistem VSAT IP dan sistem optik.


PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi

Program Keahlian                   : Teknik Komputer dan Jaringan

Konsentrasi Keahlian              : Teknik Komputer dan Jaringan

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 1 (Satu)

Alokasi Waktu                        24  pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                    : Wawasan Dunia Kerja Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Nama Penyusun                      : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd



A.    IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi



B.     DESAIN PEMBELAJARAN

1.    Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik didik diharapkan mampu :

·     Menganalisis berbagai profesi yang relevan dalam bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), termasuk peran dan tanggung jawabnya.

·     Menjelaskan proses bisnis dan budaya mutu yang diterapkan dalam industri TJKT.

·     Mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar pelayanan pelanggan yang efektif dan dampaknya terhadap keberhasilan bisnis.

·     Mengidentifikasi berbagai peluang usaha yang prospektif di bidang TJKT.

·     Merancang strategi untuk membangun personal branding, vision, dan passion yang sejalan dengan tujuan karier.

·     Menjelaskan dampak dan tren perkembangan teknologi terkini pada perangkat TJKT.

2. Praktik Pedagogis

a. Metode Pembelajaran Kolaboratif dan Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

·       Proyek Riset Karier:

Peserta didik didik dibagi dalam kelompok untuk melakukan riset mendalam tentang satu jenis profesi di bidang TJKT. Setiap kelompok harus menganalisis:

1.    Deskripsi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab.

2.    Proses bisnis yang terkait dengan profesi tersebut.

3.    Keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan.

4.    Peluang kerja dan gaji rata-rata.

5.    Dampak perkembangan teknologi terkini terhadap profesi tersebut (misalnya, peran AI dalam otomatisasi jaringan).

 

·       Proyek Startup Sederhana:

Peserta didik didik secara berkelompok diminta untuk membuat proposal bisnis sederhana untuk peluang usaha di bidang TJKT. Proposal tersebut harus mencakup:

1.    Ide bisnis (misalnya, jasa perbaikan jaringan, penjualan perangkat IoT).

2.    Target pelanggan dan strategi pelayanan pelanggan.

3.    Analisis kompetitor.

4.    Rencana personal branding dan vision untuk pendirinya.

b. Pembelajaran Kontekstual melalui Kunjungan Industri dan Guest Speaker

·       Kunjungan Industri:

Mengajak peserta didik didik mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang TJKT (seperti ISP, penyedia layanan telekomunikasi, atau data center). Peserta didik didik dapat mengamati langsung proses bisnis, budaya mutu, dan lingkungan kerja.

·       Guest Speaker:

Mengundang praktisi atau profesional dari industri TJKT untuk berbagi pengalaman. Mereka bisa menceritakan perjalanan karier, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mereka membangun personal branding serta visi karier. Sesi ini juga bisa menjadi ajang tanya jawab interaktif.

c.  Diskusi dan Studi Kasus

·       Studi Kasus Pelayanan Pelanggan:

Menyajikan skenario atau kasus nyata tentang pelayanan pelanggan (misalnya, komplain dari pelanggan yang jaringannya sering putus). Peserta didik didik diminta berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dan menganalisis dampaknya terhadap reputasi bisnis.

·       Diskusi Etika dan Budaya Mutu:

Mengadakan diskusi kelompok tentang pentingnya budaya mutu dan etika kerja dalam industri TJKT. Contohnya, membahas konsekuensi dari pekerjaan yang tidak stPendidikr atau cybersecurity yang lemah.

d. Pengembangan Diri dan Refleksi

·       Portofolio Digital:

Peserta didik didik diminta membuat portofolio digital yang berisi hasil riset, rencana startup, dan refleksi pribadi mengenai passion dan visi karier mereka. Portofolio ini dapat menjadi bukti nyata proses pembelajaran dan alat untuk membangun personal branding.

·       Jurnal Refleksi:

Di akhir setiap topik, peserta didik didik menulis jurnal singkat tentang apa yang mereka pelajari, bagaimana hubungannya dengan minat pribadi, dan langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk mencapai tujuan karier.

C.    RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN

1.      Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pengetahuan awal peserta didik didik tentang dunia kerja di bidang TJKT.

·         Bentuk Asesmen: Kuis singkat atau pertanyaan lisan.

·         Contoh Pertanyaan:

·         Sebutkan beberapa pekerjaan yang Pendidik ketahui di bidang TJKT.

·         Apa yang Pendidik ketahui tentang personal branding?

·         Apakah menurut Pendidik pelayanan pelanggan penting dalam sebuah perusahaan? Jelaskan.

·         Tindak Lanjut:

·         Hasil asesmen digunakan untuk memetakan pemahaman awal peserta didik didik.

·         Pendidik dapat menyesuaikan materi dan metode pembelajaran agar lebih relevan dengan kebutuhan peserta didik didik.

2. Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)

Tujuan: Memantau perkembangan belajar peserta didik didik dan memberikan umpan balik secara berkelanjutan.

·         Observasi Pendidik:

·         Kegiatan: Mengamati keaktifan peserta didik didik dalam diskusi kelompok, kerja sama tim, dan kemampuan berargumentasi saat membahas studi kasus.

·         Indikator Penilaian: Partisipasi aktif, kemampuan menyampaikan ide, dan sikap kolaboratif.

             Penilaian Diri (Self-Assessment):

·         Kegiatan: Peserta didik didik mengisi lembar refleksi atau jurnal pribadi setelah setiap sesi pembelajaran.

·         Contoh Pertanyaan:

·         Apa yang paling menarik bagi Pendidik dari materi profesi di bidang TJKT?

·         Apakah Pendidik sudah memiliki visi dan passion terkait dunia kerja? Mengapa?

·         Apa yang perlu Pendidik tingkatkan untuk membangun personal branding?

             Penilaian Kinerja (Proyek Kelompok):

·         Tugas: Membuat proposal bisnis sederhana atau portofolio digital yang mencakup riset peluang usaha dan rencana personal branding.

·         Indikator Penilaian:

·         Kedalaman analisis proses bisnis dan peluang usaha.

·         Kreativitas dalam merancang strategi personal branding.

·         Kesesuaian ide dengan perkembangan teknologi terkini.

3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pemahaman akhir peserta didik didik secara menyeluruh setelah seluruh materi disampaikan.

Tindak Lanjut: Informasi dari asesmen ini akan membantu pendidik menyesuaikan materi dan metode pengajaran agar lebih relevan dengan pengalaman peserta didik didik.

·         Presentasi (Proyek Akhir):

·         Tugas: Peserta didik didik mempresentasikan hasil proyek riset karier atau proposal startup mereka.

·         Indikator Penilaian:

·         Keterampilan presentasi dan komunikasi.

·         Kemampuan menjawab pertanyaan dan mempertahankan argumen.

·         Penguasaan materi profesi, proses bisnis, peluang usaha, dan perkembangan teknologi.

             Penilaian Sikap:

·         Tugas: Mengukur sikap peserta didik didik selama proses pembelajaran, terutama saat berdiskusi dan bekerja kelompok.

·         Indikator Penilaian: Kedisiplinan, tanggung jawab, inisiatif, dan etos kerja.

 

D.    PENGALAMAN BELAJAR

1.       Pertemuan 1- 4 

Kegiatan Awal (15 Menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

2.      Apersepsi (Stimulasi dan Pemetaan Awal): Pendidik memulai pembelajaran dengan menampilkan video singkat atau gambar-gambar menarik tentang berbagai profesi di bidang TJKT. Video tersebut bisa berisi cuplikan pekerjaan sehari-hari seorang administrator jaringan, teknisi fiber optic, atau seorang programmer.

Misalkan :

1. Administrator Jaringan (Network Administrator)

Ringkasan Pekerjaan Seorang Administrator Jaringan bertanggung jawab untuk mengelola dan memelihara infrastruktur jaringan komputer. Posisi ini memastikan ketersediaan, keamanan, dan kinerja jaringan yang optimal untuk mendukung operasional bisnis sehari-hari.

Tugas dan Tanggung Jawab

·       Instalasi dan Konfigurasi: Menginstal, mengonfigurasi, dan memelihara perangkat jaringan seperti router, switch, firewall, dan titik akses nirkabel (wireless access points).

·       Pemantauan dan Pemecahan Masalah: Memantau kinerja jaringan secara proaktif, mengidentifikasi masalah, dan melakukan pemecahan masalah untuk mengatasi gangguan atau kegagalan.

·       Keamanan Jaringan: Menerapkan dan mengelola kebijakan keamanan jaringan, termasuk konfigurasi firewall, sistem deteksi intrusi (intrusion detection systems), dan VPN.

·       Manajemen Akun Pengguna: Mengelola akun pengguna, hak akses, dan izin pada jaringan.

·       Dokumentasi: Membuat dan memelihara dokumentasi teknis, seperti diagram jaringan, inventaris perangkat keras, dan prosedur operasional stPendidikr (SOP).

·       Pemeliharaan Rutin: Melakukan pembaruan (update) perangkat lunak dan firmware secara berkala untuk menjaga keamanan dan kinerja.

·       Dukungan Teknis: Memberikan dukungan teknis kepada staf terkait masalah jaringan.

Kualifikasi

·       Pengalaman kerja di bidang administrasi jaringan.

·       Sertifikasi profesional seperti CCNA, CCNP, atau JNCIA akan menjadi nilai tambah.

·       Pengetahuan mendalam tentang protokol jaringan (TCP/IP), subnetting, DNS, dan DHCP.

·       Kemampuan pemecahan masalah (troubleshooting) yang kuat.

2. Teknisi Fiber Optik (Fiber Optic Technician)

Ringkasan Pekerjaan Seorang Teknisi Fiber Optik bertanggung jawab untuk membangun, menginstal, menguji, dan memelihara jaringan kabel serat optik. Posisi ini berperan penting dalam memastikan koneksi internet dan komunikasi data yang cepat dan Pendidikl.

Tugas dan Tanggung Jawab

·       Instalasi Kabel: Menginstal dan menarik kabel serat optik di berbagai lingkungan, termasuk di dalam dan luar ruangan.

·       Penyambungan (Splicing): Melakukan penyambungan (splicing) kabel serat optik menggunakan alat khusus (fusion splicer) untuk menghubungkan segmen kabel.

·       Pengujian Kabel: Melakukan pengujian menggunakan alat seperti OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) dan Optical Power Meter untuk mengukur kualitas dan integritas sinyal.

·       Pemeliharaan dan Perbaikan: Mendiagnosis dan memperbaiki kerusakan atau putusnya kabel serat optik.

·       Terminasi: Memasang konektor pada ujung kabel (termination).

·       Dokumentasi: Mencatat hasil pengujian dan membuat laporan teknis.

·       Dukungan Teknis: Bekerja sama dengan tim lain untuk mengatasi masalah pelanggan yang berkaitan dengan jaringan serat optik.

Kualifikasi

·       Pendidikan minimum SMK jurusan Teknik Jaringan, Telekomunikasi, atau bidang terkait.

·       Pengalaman praktik dalam instalasi dan penyambungan kabel serat optik.

·       Sertifikasi teknis (misalnya, FOA Certification) lebih disukai.

·       Mampu bekerja di ketinggian dan di berbagai kondisi cuaca.

·       Memiliki pemahaman yang baik tentang stPendidikr industri untuk instalasi serat optik.

·       Teliti dan memiliki perhatian terhadap detail.

3. Programmer (Developer)

Ringkasan Pekerjaan Seorang Programmer bertanggung jawab untuk menulis, menguji, dan memelihara kode program untuk mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak. Posisi ini mengonversi ide dan kebutuhan bisnis menjadi solusi teknis yang berfungsi.

Tugas dan Tanggung Jawab

·       Pengembangan Perangkat Lunak: Menulis kode program yang bersih, efisien, dan terstruktur sesuai dengan spesifikasi yang diberikan.

·       Pengujian (Testing): Melakukan pengujian unit (unit testing) dan integrasi untuk memastikan kode berfungsi dengan benar dan bebas dari bug.

·       Pemeliharaan dan Pembaruan: Memelihara aplikasi yang sudah ada dengan memperbaiki bug, menambah fitur baru, dan melakukan pembaruan untuk meningkatkan kinerja.

·       Kolaborasi: Bekerja sama dengan tim lain (seperti desainer, manajer produk, dan tim QA) untuk merancang dan mengembangkan produk.

·       Dokumentasi: Membuat dokumentasi teknis yang jelas untuk kode yang dikembangkan.

·       Penyelesaian Masalah: Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah teknis yang muncul selama proses pengembangan atau setelah peluncuran.

Kualifikasi

·       Gelar sarjana di bidang Ilmu Komputer, Teknik Informatika, atau bidang terkait.

·       Pengalaman dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman (misalnya, Python, Java, JavaScript, C++, atau bahasa lainnya yang relevan).

·       Pemahaman yang kuat tentang konsep dasar pemrograman, seperti struktur data dan algoritma.

·       Pengalaman dengan alat kontrol versi seperti Git.

·       Mampu bekerja dalam tim dan berkomunikasi dengan baik.

·       Kemampuan belajar yang cepat dan adaptif terhadap teknologi baru.

3.      Diskusi Interaktif: Pendidik mengajukan pertanyaan pemantik seperti:

·     "Profesi apa saja yang kalian lihat di video tadi?"

·     "Pernahkah kalian membayangkan bekerja di salah satu profesi tersebut?"

·     "Apa menurut kalian keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu?"

Penyampaian Tujuan: Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu menganalisis dunia kerja TJKT, mulai dari jenis profesi, peluang usaha, hingga cara membangun personal branding dan visi karier pribadi.

Kegiatan Inti (40 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Eksplorasi (Belajar Mandiri dan Kelompok):

·       Pendidik membagi peserta didik didik ke dalam kelompok-kelompok kecil.

·       Setiap kelompok diberikan case study atau tugas riset tentang sebuah perusahaan atau startup di bidang TJKT.

·       Tugas riset mencakup:

a.    Identifikasi profesi yang ada di perusahaan tersebut.

b.    Analisis proses bisnis dan budaya mutu yang diterapkan.

c.     Strategi pelayanan pelanggan mereka.

d.    Identifikasi peluang usaha yang mungkin muncul dari bisnis tersebut.

             Studi Kasus dan Analisis (Mengasah Berpikir Kritis):

a.    Pendidik memberikan studi kasus tentang masalah atau tantangan di dunia nyata, misalnya, sebuah perusahaan ISP yang mendapat keluhan pelanggan karena jaringan sering putus.

b.    Peserta didik didik diminta berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis akar masalah, mencari solusi, dan mengaitkannya dengan pentingnya pelayanan pelanggan dan budaya mutu kerja.

             Presentasi dan Feedback:

a.    Setiap kelompok mempresentasikan hasil riset dan analisis studi kasus mereka.

b.    Kelompok lain dan pendidik memberikan pertanyaan dan masukan untuk memperkaya pemahaman.

             Integrasi Teknologi dan Pengembangan Diri:

a.    Pendidik memfasilitasi diskusi tentang bagaimana perkembangan teknologi (misalnya, Cloud Computing atau IoT) memengaruhi profesi dan peluang usaha yang telah diidentifikasi.

b.    Pendidik menugaskan peserta didik didik secara individu untuk mulai merancang visi karier dan strategi personal branding mereka sendiri, dengan mempertimbangkan passion dan minat masing-masing.

 

Contoh 1 :

Materi Perkembangan Teknologi Cloud Computing

1. Pengaruh Cloud Computing terhadap Profesi dan Peluang Usaha

Perkembangan teknologi Cloud Computing telah mengubah lanskap bisnis dan karier secara fundamental. Dengan adopsi cloud yang masif, banyak profesi yang semula terikat pada infrastruktur fisik kini beralih ke lingkungan virtual. Ini tidak hanya menciptakan efisiensi, tetapi juga membuka peluang baru yang tak terbatas.

a. Pergeseran Profesi:

·       Administrator Jaringan & System Administrator: Tugas mereka bergeser dari mengelola perangkat keras fisik (server, router) menjadi mengelola layanan dan infrastruktur virtual di cloud (seperti Amazon Web Services/AWS, Google Cloud Platform/GCP, atau Microsoft Azure). Keterampilan yang dibutuhkan kini lebih fokus pada otomatisasi, keamanan cloud, dan manajemen layanan terdistribusi.

·       Teknisi Fiber Optik: Meskipun instalasi fisik masih penting, peran mereka berkembang ke arah manajemen konektivitas tingkat tinggi untuk pusat data (data center) dan interkoneksi cloud. Mereka perlu memahami arsitektur jaringan cloud dan memastikan latensi rendah serta kePendidiklan yang tinggi.

·       Programmer (Developer): Programmer kini menjadi Cloud Developer atau DevOps Engineer. Mereka tidak hanya menulis kode, tetapi juga mengintegrasikan aplikasi dengan layanan cloud, mengelola container (seperti Docker), dan menerapkan Continuous Integration/Continuous Deployment (CI/CD). Keterampilan ini memungkinkan pengembangan yang lebih cepat dan skalabel.

b. Peluang Usaha Baru:

·       Penyedia Solusi SaaS (Software as a Service): Usaha dapat menciptakan perangkat lunak yang dapat diakses melalui langganan, tanpa perlu instalasi di perangkat pengguna. Model ini mengurangi biaya operasional dan memperluas jangkauan pasar.

·       Konsultan Migrasi Cloud: Banyak perusahaan membutuhkan bantuan untuk memindahkan infrastruktur mereka dari on-premise ke cloud. Ini menciptakan peluang besar bagi para ahli yang bisa merancang dan mengimplementasikan strategi migrasi yang efisien dan aman.

·       Jasa Keamanan Cloud: Dengan semua data yang disimpan di cloud, kebutuhan akan spesialis keamanan siber semakin meningkat. Peluang ini mencakup layanan penetration testing, audit keamanan, dan pengembangan kebijakan keamanan khusus cloud.

2. Merancang Visi Karier dan Strategi Personal Branding

Untuk berhasil di era cloud, Pendidik perlu memiliki visi karier yang jelas dan strategi personal branding yang kuat. Proses ini harus dimulai dengan introspeksi mendalam tentang passion dan minat Pendidik.

a. Mengidentifikasi Visi Karier Berdasarkan Passion:

·       Kenali Minat Pendidik: Apakah Pendidik lebih tertarik pada sisi teknis yang mendalam (misalnya, arsitektur jaringan cloud), keamanan siber, atau pengembangan aplikasi yang berfokus pada pengguna? Identifikasi area yang paling membuat Pendidik bersemangat.

·       Hubungkan Minat dengan Peluang: Jika Pendidik suka memecahkan masalah kompleks dan tantangan keamanan, visi karier Pendidik bisa menjadi Spesialis Keamanan Cloud. Jika Pendidik senang membangun sesuatu dari nol, menjadi Cloud Developer bisa jadi pilihan yang tepat.

·       Tetapkan Tujuan Jangka Panjang: Visi karier Pendidik harus mencakup tujuan jangka panjang, seperti "menjadi arsitek solusi cloud terkemuka di bidang kesehatan" atau "mendirikan perusahaan konsultan migrasi cloud".

b. Strategi Personal Branding:

·       Bangun Reputasi Online: Gunakan platform profesional seperti LinkedIn untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman Pendidik. Publikasikan artikel tentang proyek yang Pendidik kerjakan atau tren teknologi yang Pendidik ikuti.

·       Berkontribusi pada Komunitas: Bergabunglah dengan komunitas open-source, forum, atau grup profesional terkait cloud computing. Berikan kontribusi, jawab pertanyaan, dan tunjukkan keahlian Pendidik.

·       Sertifikasi Profesional: Dapatkan sertifikasi industri seperti AWS Certified Cloud Practitioner, Microsoft Certified: Azure Fundamentals, atau Google Cloud Digital Leader. Sertifikasi ini menjadi bukti kredibilitas dan komitmen Pendidik.

·       Proyek Sampingan (Side Projects): Buat proyek pribadi yang memanfaatkan teknologi cloud. Misalnya, kembangkan aplikasi sederhana atau buat blog yang di-hosting di cloud. Proyek-proyek ini tidak hanya mengasah keterampilan Pendidik tetapi juga menjadi portofolio nyata yang bisa Pendidik tunjukkan.

Pertanyaan untuk Refleksi Diri:

·      Dari profesi dan peluang yang disebutkan, mana yang paling selaras dengan passion dan minat Pendidik?

·      Apa satu langkah kecil yang bisa Pendidik ambil minggu ini untuk memulai strategi personal branding Pendidik?

 

Contoh 2 :

Materi Perkembangan Teknologi Internet of Things (IoT)

1. Pengaruh IoT terhadap Profesi dan Peluang Usaha

Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT), yang menghubungkan berbagai perangkat fisik ke internet, telah membuka era baru di mana data menjadi aset paling berharga. IoT mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan lingkungan, dan ini secara langsung memengaruhi berbagai profesi serta menciptakan peluang usaha yang segar.

a. Pergeseran Profesi:

·       Administrator Jaringan & System Administrator: Peran mereka meluas dari hanya mengelola jaringan komputer menjadi mengelola jaringan perangkat IoT yang sangat besar. Mereka harus mahir dalam manajemen data yang masif dari sensor, memastikan konektivitas yang stabil, dan mengamankan titik akhir (endpoints) yang rentan.

·       Teknisi Fiber Optik: Selain instalasi kabel, mereka kini terlibat dalam pengembangan infrastruktur pendukung IoT, seperti jaringan LPWAN (Low-Power Wide-Area Network) untuk menghubungkan perangkat IoT jarak jauh. Mereka harus memahami kebutuhan bandwidth yang berbeda untuk setiap jenis perangkat, mulai dari sensor sederhana hingga kamera canggih.

·       Programmer (Developer): Peran programmer kini sangat beragam dalam ekosistem IoT. Mereka bisa menjadi Embedded Systems Developer yang menulis kode untuk perangkat itu sendiri, Cloud Developer yang membangun platform untuk mengumpulkan dan menganalisis data IoT, atau Mobile Developer yang membuat aplikasi untuk mengontrol perangkat dari jarak jauh. Keterampilan yang dibutuhkan mencakup pemrograman low-level (misalnya, C/C++) hingga high-level (misalnya, Python) dan backend development.

b. Peluang Usaha Baru:

·       Solusi Smart Home dan Smart City: Usaha dapat berfokus pada pengembangan dan instalasi sistem rumah pintar yang terintegrasi (pencahayaan, keamanan, energi) atau solusi kota pintar untuk manajemen lalu lintas, pengelolaan sampah, dan penerangan jalan.

·       Jasa Konsultan IoT: Banyak perusahaan membutuhkan panduan untuk mengimplementasikan solusi IoT yang kompleks. Peluang ini mencakup layanan konsultasi untuk memilih sensor yang tepat, merancang arsitektur jaringan, hingga menganalisis data yang dihasilkan.

·       Pengembangan Perangkat Keras dan Sensor Khusus: Ada permintaan yang tinggi untuk perangkat keras yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti sensor untuk pertanian presisi, pelacak logistik, atau perangkat medis pintar.

·       Analisis Data IoT (IoT Data Analytics): Perusahaan dapat menawarkan layanan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari perangkat IoT guna mendapatkan wawasan berharga, misalnya untuk mengoptimalkan rantai pasok atau memprediksi kebutuhan pemeliharaan mesin.

2. Merancang Visi Karier dan Strategi Personal Branding

Untuk sukses dalam ekosistem IoT yang terus berkembang, Pendidik harus memiliki visi karier yang jelas dan strategi personal branding yang kuat. Proses ini dimulai dengan menghubungkan passion dan minat Pendidik dengan peluang yang ada.

a. Mengidentifikasi Visi Karier Berdasarkan Passion:

·       Analisis Minat: Apakah Pendidik lebih tertarik pada rekayasa perangkat keras dan membuat sesuatu secara fisik? Atau Pendidik lebih suka menganalisis data yang kompleks untuk menemukan pola? Atau mungkin Pendidik lebih tertarik pada sisi keamanan siber untuk melindungi perangkat yang terhubung?

·       Hubungkan Minat dengan Peluang: Jika Pendidik suka merakit dan memodifikasi perangkat, visi karier Pendidik bisa menjadi Spesialis Hardware IoT. Jika Pendidik senang dengan data, menjadi Data Scientist di bidang IoT bisa jadi pilihan. Jika Pendidik peduli dengan keamanan, fokuslah pada Keamanan Siber IoT.

·       Tetapkan Tujuan Jangka Panjang: Visi karier Pendidik harus spesifik, seperti "menjadi arsitek solusi IoT untuk industri otomotif" atau "mendirikan startup yang menyediakan sensor pintar untuk pertanian."

b. Strategi Personal Branding:

·       Bangun Reputasi Online: Gunakan platform seperti LinkedIn untuk membagikan proyek-proyek IoT yang Pendidik kerjakan. Tulis artikel atau studi kasus tentang bagaimana Pendidik memecahkan masalah dengan teknologi ini.

·       Berkontribusi pada Komunitas: Bergabunglah dengan forum-forum IoT, grup media sosial, atau komunitas lokal. Berbagi pengetahuan, menjawab pertanyaan, dan berpartisipasi dalam diskusi teknis akan menunjukkan keahlian Pendidik.

·       Sertifikasi Profesional: Dapatkan sertifikasi terkait IoT dari vendor seperti Cisco (CCNA IoT) atau dari platform cloud (misalnya, sertifikasi khusus IoT dari AWS atau Azure). Sertifikasi ini memberikan kredibilitas instan.

·       Proyek Sampingan (Side Projects): Buat proyek pribadi yang menarik. Misalnya, bangun sistem monitoring suhu di rumah dengan sensor sederhana atau kembangkan perangkat pelacak barang yang terhubung ke cloud. Proyek-proyek ini adalah portofolio yang kuat dan menunjukkan kemampuan praktis Pendidik.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

Refleksi (Penguatan dan Penyimpulan): Pendidik mengajak peserta didik didik untuk menyimpulkan pembelajaran. Beberapa pertanyaan reflektif yang bisa diajukan:

·       "Apa pelajaran terpenting yang kalian dapatkan hari ini tentang dunia kerja TJKT?"

·       "Bagaimana cara kalian mulai membangun personal branding yang kuat?"

Asesmen Formatif: Pendidik memberikan kuis singkat atau meminta peserta didik didik menuliskan satu vision dan passion yang mereka miliki terkait dunia TJKT.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu    : _________________________ 

Kelas                                         : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan                : _________________________

 

Opsi 1: Kuis Singkat Pilihan Ganda

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu jawaban yang paling tepat.

1.        Pergeseran utama pada pekerjaan Administrator Jaringan akibat perkembangan Cloud Computing adalah...

a. Mengelola perangkat keras fisik seperti server dan router.

b. Lebih banyak fokus pada instalasi kabel fiber optik.

c. Mengelola layanan dan infrastruktur virtual di platform seperti AWS atau Azure.

d. Bertanggung jawab penuh atas pengembangan aplikasi.

2.        Jika seorang programmer ingin berfokus pada pengembangan aplikasi untuk mengontrol perangkat pintar dari jarak jauh, peran apa yang paling cocok untuknya di bidang IoT?

a. Embedded Systems Developer

b. Data Scientist

c. Mobile Developer

d. Hardware Engineer

3.        Mpeserta didikah dari peran di bawah ini yang paling mungkin memanfaatkan teknologi Cloud Computing dan IoT secara bersamaan?

a. Teknisi listrik

b. Konsultan migrasi cloud

c. Penulis teknis

d. Pendidik sejarah

4.        Sebuah perusahaan yang ingin melacak pergerakan produknya dari pabrik hingga gudang dapat memanfaatkan IoT dengan menggunakan...

a. Jaringan Wi-Fi publik

b. Sensor pelacak dan platform data analytics

c. Sistem operasi komputer

d. Kabel fiber optik berkecepatan tinggi

Kunci Jawaban Kuis:

1.   c. Mengelola layanan dan infrastruktur virtual di platform seperti AWS atau Azure.

2.   c. Mobile Developer

3.   b. Konsultan migrasi cloud

4.   b. Sensor pelacak dan platform data analytics

 

Opsi 2: Tugas Menulis Esai Singkat

Tugas ini mendorong peserta didik didik untuk melakukan refleksi diri dan menghubungkan minat mereka dengan peluang karier di masa depan.

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dalam satu paragraf singkat (maksimal 100 kata).

"Jelaskan satu visi karier yang ingin Pendidik capai di masa depan terkait dunia TJKT, dan sebutkan satu passion atau minat pribadi yang akan Pendidik gunakan untuk mencapai visi tersebut."

Contoh Jawaban (untuk inspirasi):

·       Visi Saya: Saya ingin menjadi seorang spesialis keamanan siber yang berfokus pada perlindungan data di infrastruktur cloud.

·       Passion Saya: Saya memiliki passion dalam memecahkan teka-teki dan selalu tertantang untuk menemukan "kelemahan" dalam sebuah sistem. Minat ini akan saya gunakan untuk mengasah kemampuan saya dalam penetration testing dan mengidentifikasi potensi ancaman di dunia siber.

Aspek Penilaian: Kemampuan menghubungkan visi karier dengan passion pribadi di bidang TJKT.

1. Baik Sekali (Nilai 90-100)

·       Visi Karier: Menjelaskan visi karier yang spesifik, relevan, dan terarah di bidang TJKT (misalnya, spesialis keamanan cloud, developer IoT). Visi ini menunjukkan pemahaman yang matang tentang profesi yang dipilih.

·       Passion/Minat: Mengungkapkan satu passion atau minat pribadi yang terkait erat dan mendukung langsung visi karier yang disebutkan. Peserta didik didik mampu menjelaskan bagaimana passion tersebut akan diaplikasikan secara praktis (misalnya, minat pada teka-teki akan digunakan untuk penetration testing).

·       Bahasa dan Struktur: Jawaban ditulis dalam satu paragraf yang ringkas, jelas, dan mudah dipahami, tanpa melebihi batas kata.

2. Baik (Nilai 75-89)

·       Visi Karier: Menyebutkan visi karier yang relevan di bidang TJKT, namun mungkin kurang spesifik (misalnya, "ingin menjadi programmer"). Visi ini masih menunjukkan pemahaman yang baik tentang arah karier.

·       Passion/Minat: Menyebutkan passion atau minat pribadi, tetapi hubungannya dengan visi karier mungkin kurang dijelaskan secara mendalam atau aplikasinya kurang konkret.

·       Bahasa dan Struktur: Jawaban umumnya jelas dan terstruktur, tetapi mungkin ada sedikit kesalahan tata bahasa atau kurang ringkas.

3. Cukup (Nilai < 75)

·       Visi Karier: Visi karier yang disebutkan kurang relevan dengan bidang TJKT atau terlalu umum dan tidak spesifik (misalnya, "ingin sukses" atau "ingin punya pekerjaan").

·       Passion/Minat: Passion atau minat yang disebutkan tidak memiliki hubungan yang jelas dengan visi karier di bidang TJKT.

·       Bahasa dan Struktur: Jawaban sulit dipahami, tidak terstruktur dengan baik, atau tidak memenuhi batasan satu paragraf.

Tindak Lanjut: Pendidik memberikan tugas proyek individu untuk minggu berikutnya, yaitu membuat portofolio digital sederhana yang memuat hasil riset, rencana startup impian, serta personal branding statement mereka. Tugas ini menjadi jembatan menuju materi selanjutnya dan menguatkan pemahaman.

 

Contoh Format Portofolio Digital Sederhana

Judul Portofolio:

[Nama Lengkap Peserta didik Didik] - Portofolio TJKT

Halaman 1: Tentang Saya

·  Foto Diri                     : Foto formal atau semi-formal.

·  Personal Branding Statement:

o   Satu atau dua kalimat yang merangkum siapa saya, minat, dan tujuan karier saya di dunia TJKT.

o   Contoh: "Saya adalah seorang pembelajar yang antusias dengan minat besar pada arsitektur jaringan masa depan. Visi saya adalah menjadi seorang arsitek cloud yang merancang infrastruktur efisien dan aman untuk mendukung inovasi teknologi."

·  Kontak                         : Email, link LinkedIn (jika ada), dan portofolio URL.

Halaman 2: Hasil Riset

·  Judul Riset                  : [Misalnya: "Analisis Dampak AI terhadap Keamanan Jaringan"]

·  Latar Belakang           : Jelaskan secara singkat mengapa topik ini menarik bagi saya.

·  Metodologi Riset  : Bagaimana saya melakukan riset? (Misalnya: "Saya membaca 3 artikel ilmiah, 2 blog dari pakar industri, dan menonton video dari webinar.")

·  Temuan Utama         : Tuliskan poin-poin penting dari hasil riset.

Contoh Poin:

§  "AI dapat digunakan untuk mendeteksi anomali dalam lalu lintas jaringan yang mengindikasikan serangan siber."

§  "Namun, AI juga menciptakan tantangan baru, seperti serangan adversarial yang menipu model deteksi."

·  Kesimpulan: Rangkum apa yang saya pelajari dan bagaimana hal itu memengaruhi pPendidikngan saya tentang karier di masa depan.

Halaman 3: Rencana Startup Impian

·  Nama Startup            : [Misalnya: "SecureNet Solutions" atau "AgriConnect IoT"]

·  Visi Startup                : Apa tujuan besar dari startup ini?

Contoh: "Menciptakan solusi keamanan jaringan berbasis AI untuk bisnis kecil dan menengah agar mereka dapat terlindungi dari ancaman siber dengan biaya terjangkau."

·  Masalah yang Dipecahkan: Jelaskan masalah nyata di lapangan yang ingin diatasi oleh startup.

Contoh: "Banyak UKM tidak memiliki sumber daya untuk mempekerjakan tim keamanan siber penuh waktu, membuat mereka rentan terhadap peretasan data."

·  Solusi: Bagaimana produk atau layanan startup akan memecahkan masalah tersebut?

·  Teknologi yang Digunakan: Sebutkan teknologi yang akan digunakan (misalnya: Python, AWS Cloud, machine learning).

·  Peran Saya: Jelaskan peran yang akan saya ambil dalam startup ini dan mengapa passion saya relevan dengan peran tersebut.

 

Rubrik Penilaian Portofolio Digital

Berikut adalah format penilaian (rubrik) untuk mengevaluasi portofolio digital peserta didik didik. Rubrik ini dirancang untuk menilai kreativitas, kedalaman riset, dan kemampuan berpikir strategis.

1. Baik Sekali (Nilai 90-100)

·       Kualitas Konten: Semua elemen portofolio (personal branding, riset, startup) lengkap, terperinci, dan saling terkait. Visi karier, hasil riset, dan rencana startup menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang dunia TJKT.

·       Personal Branding: Statement personal branding kuat, orisinal, dan persuasif. Menunjukkan kejelasan visi dan passion.

·       Riset: Riset dilakukan dengan metodologi yang jelas dan menghasilkan temuan yang relevan serta insightful. Peserta didik didik mampu merangkum dan menarik kesimpulan yang logis.

·       Rencana Startup: Rencana startup realistis, inovatif, dan memecahkan masalah nyata. Peran yang diambil peserta didik didik dalam startup sangat relevan dengan passion mereka.

·       Presentasi: Desain portofolio rapi, profesional, dan mudah dinavigasi.

2. Baik (Nilai 75-89)

·       Kualitas Konten: Sebagian besar elemen portofolio lengkap dan relevan, namun mungkin ada beberapa bagian yang kurang mendalam. Hubungan antar elemen sudah terlihat, meskipun tidak sekuat pada level "Baik Sekali".

·       Personal Branding: Statement personal branding baik dan jelas, namun mungkin masih bersifat umum.

·       Riset: Riset sudah dilakukan, tetapi temuan yang disajikan kurang terperinci atau kesimpulannya kurang tajam.

·       Rencana Startup: Rencana startup masuk akal, tetapi mungkin idenya masih umum atau kurang orisinal. Keterkaitan antara peran dan passion sudah ada, tetapi bisa dijelaskan lebih baik.

·       Presentasi: Desain portofolio cukup rapi dan informatif.

3. Cukup (Nilai < 75)

·       Kualitas Konten: Elemen portofolio tidak lengkap atau beberapa bagian kurang relevan. Ada ketidaksesuaian antara visi karier, riset, dan rencana startup.

·       Personal Branding: Statement personal branding kurang jelas atau tidak mencerminkan tujuan yang spesifik.

·       Riset: Riset terlalu dangkal atau hanya menyalin informasi tanpa analisis. Tidak ada kesimpulan yang jelas.

·       Rencana Startup: Ide startup tidak realistis atau tidak memecahkan masalah yang nyata. Peran yang diambil tidak relevan dengan minat mereka.

·       Presentasi: Desain portofolio kurang rapi, sulit dibaca, atau tidak terorganisir.

 

2   Pertemuan 5 - 6

Kegiatan Awal (15 Menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

2.      Apersepsi (Video dan Diskusi Pemantik):

·         Pendidik menayangkan video singkat yang menampilkan cuplikan tentang tren teknologi terbaru, seperti Internet of Things (IoT). 

·         Setelah video selesai, pendidik mengajukan pertanyaan pemantik: "Teknologi apa saja yang kalian lihat di video tadi?" atau "Bagaimana teknologi-teknologi ini memengaruhi cara kita berkomunikasi dan bekerja?"

Penyampaian Tujuan Pembelajaran:

Pendidik menjelaskan bahwa hari ini kita akan menganalisis bagaimana perkembangan teknologi ini memengaruhi profesi, peluang usaha, dan strategi pengembangan diri di bidang TJKT.

Kegiatan Inti (40 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Eksplorasi (Riset Kelompok):

·     Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok dan setiap kelompok diberikan satu topik perkembangan teknologi spesifik (IoT).

·     Tugas setiap kelompok adalah melakukan riset untuk menganalisis:

a.     Apa itu teknologi tersebut?

b.     Bagaimana cara kerjanya secara sederhana?

c.     Apa dampaknya terhadap profesi di bidang TJKT?

d.     Bagaimana teknologi ini membuka peluang usaha baru?

2.        Diskusi dan Presentasi (Saling Berbagi Informasi):

·       Setiap kelompok mempresentasikan hasil risetnya.

·       Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan, sehingga terjadi proses tukar informasi yang aktif dan menyeluruh.

3.        Aplikasi Kontekstual (Studi Kasus):

·       Pendidik memberikan studi kasus, misalnya: "Sebuah perusahaan logistik ingin mengintegrasikan sensor IoT pada truk mereka untuk membuat runing text di truck mereka dan melacak pengiriman secara real-time. Rancanglah jaringan yang dibutuhkan dan jelaskan peran-peran profesi TJKT yang terlibat."

·       Peserta didik didik berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan studi kasus ini, mengintegrasikan pemahaman mereka tentang perkembangan teknologi dengan konsep profesi dan proses bisnis.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

1.      Refleksi dan Korelasi:

·     Pendidik memfasilitasi refleksi dengan menanyakan: "Setelah memahami berbagai perkembangan teknologi ini, profesi apa yang paling menarik bagi kalian dan mengapa?"

·     Peserta didik didik diminta untuk mengaitkan perkembangan teknologi dengan rencana vision dan passion mereka di masa depan.

2.        Asesmen Formatif (Penilaian Diri):

Peserta didik didik mengisi lembar exit ticket yang berisi satu pertanyaan kunci, misalnya: "Jelaskan satu teknologi yang paling berdampak pada dunia TJKT menurut Pendidik dan bagaimana Pendidik akan mempersiapkan diri untuk menghadapinya?"

 

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu    : _________________________ 

Kelas                                         : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan                : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Inti dari konsep Internet of Things (IoT) adalah...

a. Sekelompok komputer yang saling terhubung.

b. Jaringan perangkat fisik yang tertanam dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lain untuk bertukar data.

c. Sistem yang hanya memungkinkan perangkat lunak untuk berkomunikasi satu sama lain.

d. Sebuah basis data raksasa yang menyimpan informasi dari internet.

2.    Mpeserta didikah dari komponen berikut yang berperan untuk mengubah sinyal digital menjadi aksi fisik, seperti membuka pintu atau menyalakan lampu?

a. Gateway

b. Sensor

c. Cloud

d. Aktuator

3.    Pada sistem smart home yang menggunakan IoT, perangkat yang paling mungkin digunakan untuk secara otomatis mematikan AC saat tidak ada orang di ruangan adalah...

a. Sensor suhu

b. Sensor gerak

c. GPS

d. Barcode reader

4.    Jaringan 5G dianggap sangat penting untuk mendukung pengembangan IoT karena kemampuannya dalam menghubungkan jutaan perangkat dalam area yang padat. Kemampuan ini dikenal sebagai...

a. Enhanced Mobile Broadband (eMBB)

b. Massive Machine Type Communication (mMTC)

c. Ultra-Reliable Low-Latency Communication (uRLLC)

d. Mobile Computing

5.    Jika sebuah perusahaan logistik menggunakan sensor IoT pada truk mereka untuk melacak pengiriman secara real-time, manfaat utama yang mereka dapatkan adalah...

a. Peningkatan biaya operasional

b. Penurunan visibilitas pengiriman

c. Optimalisasi rute dan efisiensi

d. Ketergantungan pada tenaga kerja manual


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan tiga lapisan utama arsitektur IoT dan berikan contoh perangkat atau teknologi pada setiap lapisan.

2.    Bagaimana penerapan IoT di bidang kesehatan (misalnya, wearable devices) dapat membantu memantau kondisi pasien dan apa keuntungannya bagi tenaga medis?

3.    Jelaskan perbedaan antara peran sensor dan aktuator dalam sebuah sistem IoT. Berikan satu contoh bagaimana keduanya bekerja sama dalam satu skenario.

4.    Identifikasi dua tantangan utama dalam mengimplementasikan sistem IoT yang besar dan kompleks, seperti untuk sebuah kota pintar (smart city).

5.    Menurut pendapatmu, bagaimana personal branding seorang teknisi TJKT bisa diperkuat dengan menguasai teknologi IoT? Berikan contoh aktivitas yang bisa dilakukan.


Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    b

2.    d

3.    b

4.    b

5.    c

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan tiga lapisan (Perangkat, Jaringan, Aplikasi/Cloud) dan memberikan contoh yang relevan untuk setiap lapisan (misalnya, sensor, jaringan 4G/5G, database).

20

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa wearable device dapat mengumpulkan data detak jantung, dll., dan keuntungannya adalah pemantauan real-time dan deteksi dini kondisi darurat.

20

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa sensor mengumpulkan data, sementara aktuator melakukan aksi. Memberikan contoh kerja sama keduanya, seperti sensor suhu mendeteksi ruangan panas, lalu aktuator (AC) menyala.

20

Soal 4

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dua tantangan yang relevan, seperti masalah keamanan data, skalabilitas, dan interoperabilitas antar perangkat.

20

Soal 5

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bagaimana penguasaan IoT bisa membedakan diri. Memberikan contoh aktivitas seperti membuat proyek portofolio IoT atau menulis artikel tentang IoT di LinkedIn.

20

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

 

3.        Tindak Lanjut:

Pendidik memberikan tugas individu untuk membuat mind map yang menghubungkan satu jenis perkembangan teknologi dengan berbagai aspek lain yang telah dipelajari, seperti profesi, peluang usaha, dan personal branding. Tugas ini menjadi penguat pemahaman secara holistik.

Peserta didik diarahkan untuk merumuskan kesimpulan kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini. Pendidik memberikan penguatan terhadap rumusan kesimpulan peserta didik, serta peserta didik dapat berdiskusi mengenai tindak lanjut pembelajaran melalui Whatsapp Grup.

 

Mind Map: Keterkaitan IoT & Pengembangan Diri

Cuplikan kode

mindmap
  root((Internet of Things (IoT)))
    A(Dampak pada Profesi TJKT)
      A1(Administrator Jaringan)
        A1a[Fokus ke Jaringan Skala Besar]
        A1b[Manajemen Keamanan Perangkat]
      A2(Teknisi Fiber Optik)
        A2a[Infrastruktur untuk Smart City]
        A2b[Konektivitas untuk Pusat Data IoT]
      A3(Programmer)
        A3a[Embedded Systems Developer]
        A3b[IoT Cloud Developer]
        A3c[Data Scientist (Analisis Data Sensor)]
    B(Menciptakan Peluang Usaha)
      B1[Solusi Smart Home]
        B1a(Efisiensi Energi)
        B1b(Sistem Keamanan Terintegrasi)
      B2[Sistem Smart City]
        B2a(Manajemen Sampah Pintar)
        B2b(Kontrol Lampu Jalan Otomatis)
      B3[Manajemen Logistik & Rantai Pasok]
        B3a(Pelacakan Barang Real-time)
        B3b(Pemantauan Kondisi Barang)
      B4[Konsultan & Integrator Sistem IoT]
    C(Merancang Visi & Personal Branding)
      C1(Visi Karier)
        C1a[Contoh: Arsitek Solusi Industri 4.0]
        C1b[Contoh: Pendiri Startup Konsultasi IoT]
      C2(Passion & Minat Pribadi)
        C2a[Suka Merakit -> Jadi Ahli Hardware]
        C2b[Suka Data -> Jadi Data Scientist IoT]
      C3(Strategi Branding)
        C3a[Buat Proyek Portofolio]
        C3b[Tulis Artikel di LinkedIn]
        C3c[Dapatkan Sertifikasi Spesialis IoT]
        C3d[Aktif di Komunitas Teknologi]

Rubrik Penilaian Mind Map

Berikut adalah format penilaian (rubrik) yang bisa Pendidik gunakan untuk mengevaluasi mind map yang dibuat oleh peserta didik didik. Rubrik ini fokus pada kelengkapan, keterkaitan, dan kedalaman isi.

Aspek Penilaian: Kualitas dan Keterkaitan Konten Mind Map.

Kriteria

Nilai 90-100 (Baik Sekali)

Nilai 75-89 (Baik)

Nilai < 75 (Cukup)

Kelengkapan Konten

Mind map mencakup seluruh elemen yang diminta (profesi, peluang usaha, personal branding) dan setiap elemen memiliki cabang yang relevan dan detail.

Mind map mencakup sebagian besar elemen yang diminta, tetapi ada satu atau dua bagian yang kurang lengkap atau kurang terperinci.

Mind map tidak lengkap atau hanya menyentuh satu atau dua elemen utama tanpa detail yang memadai.

Keterkaitan Antar Konsep

Hubungan antara IoT dengan profesi, peluang, dan personal branding sangat jelas dan logis. Mind map menunjukkan pemahaman mendalam tentang bagaimana setiap konsep saling memengaruhi.

Hubungan antar konsep terlihat jelas, namun beberapa keterkaitan bisa lebih diperkuat atau dijelaskan lebih mendalam.

Hubungan antar konsep tidak jelas atau tidak logis. Elemen-elemen terlihat seperti daftar terpisah.

Kedalaman & Kualitas Informasi

Konten yang disajikan spesifik dan insightful. Contoh-contoh yang diberikan (misalnya, peran Embedded Systems Developer atau peluang Manajemen Logistik) menunjukkan pemahaman yang kuat.

Konten cukup spesifik, namun mungkin lebih bersifat umum daripada mendalam. Contoh yang diberikan relevan tetapi tidak terperinci.

Konten terlalu umum dan tidak menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang topik. Hanya berisi kata kunci tanpa penjelasan yang jelas.

Estetika & Keterbacaan

Mind map terstruktur rapi, mudah dibaca, dan hierarkinya logis. Penggunaan kata kunci efektif dan membantu visualisasi.

Mind map cukup terstruktur, tetapi mungkin ada beberapa bagian yang kurang rapi atau sulit dibaca.

Mind map berantakan dan sulit dipahami. Hubungan antara cabang dan sub-cabang tidak jelas.

3.  Pertemuan 7 - 15

Kegiatan Awal (15 Menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

2.      Apersepsi (Video dan Diskusi Pemantik):

·         Pendidik menayangkan video singkat yang menampilkan cuplikan tentang tren teknologi terbaru, seperti  Cloud Computing.

·         Setelah video selesai, pendidik mengajukan pertanyaan pemantik: "Teknologi apa saja yang kalian lihat di video tadi?" atau "Bagaimana teknologi-teknologi ini memengaruhi cara kita berkomunikasi dan bekerja?"

3.      Penyampaian Tujuan Pembelajaran:

Pendidik menjelaskan bahwa hari ini kita akan menganalisis bagaimana perkembangan teknologi ini memengaruhi profesi, peluang usaha, dan strategi pengembangan diri di bidang TJKT.

Kegiatan Inti (40 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Eksplorasi (Riset Kelompok):

·     Peserta didik didik dibagi ke dalam kelompok dan setiap kelompok diberikan satu topik perkembangan teknologi spesifik (Cloud Computing).

·     Tugas setiap kelompok adalah melakukan riset untuk menganalisis:

a.    Apa itu teknologi tersebut?

b.    Bagaimana cara kerjanya secara sederhana?

c.    Apa dampaknya terhadap profesi di bidang TJKT (misalnya, munculnya profesi baru seperti Cloud Engineer)?

d.   Bagaimana teknologi ini membuka peluang usaha baru?

2.        Diskusi dan Presentasi (Saling Berbagi Informasi):

o   Setiap kelompok mempresentasikan hasil risetnya.

o   Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan, sehingga terjadi proses tukar informasi yang aktif dan menyeluruh.

3.        Aplikasi Kontekstual (Studi Kasus):

o   Pendidik memberikan studi kasus, misalnya: "Sebuah perusahaan logistik ingin mengintegrasikan sensor IoT pada truk mereka untuk melacak pengiriman secara real-time. Rancanglah jaringan yang dibutuhkan dan jelaskan peran-peran profesi TJKT yang terlibat."

o   Peserta didik didik berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan studi kasus ini, mengintegrasikan pemahaman mereka tentang perkembangan teknologi dengan konsep profesi dan proses bisnis.

Rancangan Jaringan IoT untuk Pelacakan Truk Logistik

Rancangan ini dibagi menjadi tiga lapisan utama: Lapisan Perangkat, Lapisan Jaringan, dan Lapisan Aplikasi/Cloud.

1. Lapisan Perangkat (The Things)

Lapisan ini terdiri dari perangkat keras yang akan dipasang di setiap truk.

·       Sensor:

o   Sensor GPS: Untuk melacak lokasi geografis truk secara real-time.

o   Sensor Suhu/Kelembaban: Penting untuk pengiriman barang yang sensitif terhadap suhu (misalnya, makanan beku, obat-obatan).

o   Sensor Akselerometer: Untuk mendeteksi guncangan atau getaran yang tidak normal, yang bisa mengindikasikan kerusakan pada barang.

·       Mikrokontroler/Gateway IoT:

o   Sebuah perangkat komputasi kecil (misalnya, Raspberry Pi atau Arduino) yang bertindak sebagai "otak" di dalam truk.

o   Tugasnya adalah mengumpulkan data dari semua sensor, memprosesnya, dan mengirimkannya ke lapisan jaringan.

2. Lapisan Jaringan (The Network)

Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengirimkan data dari perangkat di truk ke server pusat.

·           Konektivitas Seluler (4G/5G):

o   Merupakan pilihan utama karena truk bergerak. Setiap truk akan dilengkapi dengan modul seluler (SIM card) yang memungkinkan data sensor diunggah ke internet secara terus-menerus.

o   Jaringan seluler memastikan cakupan yang luas dan mobilitas.

·           Kabel Fiber Optik:

o   Meskipun tidak dipasang di truk, kabel fiber optik memainkan peran vital dalam menghubungkan pusat data perusahaan logistik atau server cloud ke internet.

o   Kabel ini menjamin transmisi data yang cepat dan Pendidikl dari seluruh armada truk ke sistem pusat.

3. Lapisan Aplikasi dan Cloud (The Cloud/Platform)

Lapisan ini adalah tempat data diolah, disimpan, dan dianalisis untuk menghasilkan wawasan bisnis.

·   Platform Cloud (misalnya, AWS, Google Cloud, atau Azure):

o  Data yang dikirim dari truk akan disimpan di database cloud.

o  Platform ini menyediakan layanan untuk memproses data dalam jumlah besar (Big Data Analytics), membuat dashboard visualisasi, dan menjalankan algoritma untuk memprediksi waktu kedatangan atau rute optimal.

·   Aplikasi Dashboard:

o  Sebuah antarmuka yang dapat diakses oleh manajer logistik.

o  Menampilkan peta dengan lokasi truk secara real-time, grafik suhu, notifikasi peringatan jika ada anomali, dan laporan kinerja.

Peran Profesi TJKT yang Terlibat

Integrasi sistem ini membutuhkan kolaborasi dari beberapa spesialis di bidang TJKT:

1. Teknisi Fiber Optik:

o   Peran: Memastikan infrastruktur jaringan yang mendasari sistem ini, yaitu kabel fiber optik di pusat data, berfungsi dengan optimal.

o   Tanggung Jawab: Memasang, menyambung (splicing), dan menguji kabel fiber optik yang menghubungkan router perusahaan ke penyedia layanan internet (ISP) atau langsung ke backbone cloud. Mereka menjamin koneksi yang stabil, berkecepatan tinggi, dan latensi rendah untuk mengunggah data sensor dari seluruh armada.

2. Administrator Jaringan:

o   Peran: Mengelola seluruh jaringan, baik yang ada di kantor maupun di cloud.

o   Tanggung Jawab: Mengonfigurasi firewall dan kebijakan keamanan untuk melindungi data yang masuk dari truk. Mereka juga memantau kinerja jaringan secara keseluruhan, mengelola lalu lintas data, dan memastikan seluruh infrastruktur bekerja tanpa gangguan. Jika ada masalah koneksi dari salah satu truk, mereka akan menjadi tim pertama yang melakukan pemecahan masalah.

3. Programmer (Spesialis IoT dan Cloud):

o   Peran: Bertanggung jawab untuk pengembangan perangkat lunak di setiap lapisan.

o   Tanggung Jawab:

§  Programmer Embedded: Menulis kode untuk mikrokontroler di dalam truk agar dapat membaca data dari sensor dan mengirimkannya melalui jaringan seluler.

§  Programmer Cloud (Back-End Developer): Membangun dan mengelola platform di cloud. Mereka membuat API untuk menerima data, mengintegrasikan database, dan membangun logika bisnis untuk memproses data.

§  Programmer Front-End: Membuat aplikasi dashboard yang mudah digunakan oleh manajer logistik. Aplikasi ini akan memvisualisasikan data dan memberikan wawasan yang relevan.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

1.      Refleksi dan Korelasi:

·     Pendidik memfasilitasi refleksi dengan menanyakan: "Setelah memahami berbagai perkembangan teknologi ini, profesi apa yang paling menarik bagi kalian dan mengapa?"

·     Peserta didik didik diminta untuk mengaitkan perkembangan teknologi dengan rencana vision dan passion mereka di masa depan.

2. Asesmen Formatif (Penilaian Diri):

Peserta didik didik mengisi lembar exit ticket yang berisi satu pertanyaan kunci, misalnya: "Jelaskan satu teknologi yang paling berdampak pada dunia TJKT menurut Pendidik dan bagaimana Pendidik akan mempersiapkan diri untuk menghadapinya?"

3. Tindak Lanjut:

Pendidik memberikan tugas individu untuk membuat mind map yang menghubungkan satu jenis perkembangan teknologi dengan berbagai aspek lain yang telah dipelajari, seperti profesi, peluang usaha, dan personal branding

Tugas ini menjadi penguat pemahaman secara holistik.

Peserta didik diarahkan untuk merumuskan kesimpulan kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini. Pendidik memberikan penguatan terhadap rumusan kesimpulan peserta didik, serta peserta didik dapat berdiskusi mengenai tindak lanjut pembelajaran melalui Whatsapp Grup.

 

 

KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu         : _________________________ 

Kelas                                              : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan                     : _________________________

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Model layanan cloud yang menyediakan infrastruktur dasar seperti server, penyimpanan (storage), dan jaringan, sehingga pengguna bisa menginstal sistem operasi dan aplikasi mereka sendiri adalah...

a. PaaS (Platform as a Service)

b. SaaS (Software as a Service)

c. IaaS (Infrastructure as a Service)

d. CaaS (Container as a Service)

2.    Layanan Google Docs, Microsoft 365, dan Dropbox termasuk dalam model layanan cloud jenis...

a. IaaS

b. PaaS

c. SaaS

d. DaaS (Data as a Service)

3.    Berikut ini adalah keuntungan utama dari menggunakan layanan cloud computing, kecuali...

a. Biaya operasional yang lebih rendah

b. Fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi

c. Keterbatasan akses ke data jika tidak ada koneksi internet

d. Peningkatan kolaborasi dan mobilitas

4.    Jika sebuah perusahaan ingin mengembangkan aplikasi tanpa perlu mengelola server atau sistem operasi, model layanan cloud yang paling cocok adalah...

a. SaaS

b. IaaS

c. PaaS

d. CaaS

5.    Model deployment cloud di mana layanan dan infrastruktur hanya tersedia untuk satu organisasi saja, dan dikelola secara privat oleh organisasi tersebut, disebut...

a. Public Cloud

b. Private Cloud

c. Hybrid Cloud

d. Community Cloud

 

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan perbedaan utama antara Private Cloud dan Public Cloud.

2.    Mengapa Cloud Computing dianggap dapat mengurangi biaya bagi perusahaan? Jelaskan dua alasan utamanya.

3.    Berikan satu contoh nyata penggunaan IaaS dalam dunia bisnis dan jelaskan peran IaaS dalam contoh tersebut.

4.    Jelaskan konsep skalabilitas dalam cloud computing. Mengapa fitur ini sangat penting bagi sebuah startup yang sedang berkembang?

5.    Menurut pendapatmu, apa tantangan terbesar yang harus dihadapi saat sebuah perusahaan memutuskan untuk beralih dari infrastruktur tradisional ke cloud computing?

 

Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.         c

2.         c

3.         c

4.         c

5.         b

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Public Cloud tersedia untuk umum dan dikelola oleh pihak ketiga, sementara Private Cloud hanya untuk satu organisasi dan dikelola secara privat.

20

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dua alasan, seperti: 1) Tidak perlu membeli hardware mahal. 2) Tidak perlu merekrut banyak staf IT untuk pemeliharaan.

20

Soal 3

Jawaban Lengkap: Memberikan contoh (misalnya, hosting website) dan menjelaskan peran IaaS, yaitu menyediakan server virtual (misalnya, AWS EC2) yang bisa dikonfigurasi sendiri.

20

Soal 4

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa skalabilitas adalah kemampuan untuk menambah/mengurangi sumber daya (resource) sesuai kebutuhan. Penting bagi startup karena mereka bisa memulai dengan biaya rendah dan menaikkan kapasitas saat pengguna bertambah.

20

Soal 5

Jawaban Lengkap: Menjelaskan tantangan yang relevan, seperti masalah keamanan data, migrasi data yang kompleks, atau pelatihan staf.

20

Ekspor ke Spreadsheet

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

 

4.    Pertemuan 16 - 24

Kegiatan Awal (15 Menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1. Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

2. Apersepsi (Video dan Diskusi Pemantik):

·         Pendidik menayangkan video singkat yang menampilkan cuplikan tentang tren teknologi terbaru, seperti jaringan 5G.

·         Setelah video selesai, pendidik mengajukan pertanyaan pemantik: "Teknologi apa saja yang kalian lihat di video tadi?" atau "Bagaimana teknologi-teknologi ini memengaruhi cara kita berkomunikasi dan bekerja?"

3. Penyampaian Tujuan Pembelajaran:

Pendidik menjelaskan bahwa hari ini kita akan menganalisis bagaimana perkembangan teknologi ini memengaruhi profesi, peluang usaha, dan strategi pengembangan diri di bidang TJKT.

Kegiatan Inti (40 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1. Eksplorasi (Riset Kelompok):

Durasi: 60-90 menit

1. Sesi Pemahaman Konsep (15-20 menit)

·       Pengantar: Mengulang kembali konsep dasar jaringan seluler dan evolusinya dari 1G hingga 3G secara singkat.

·       Materi 4G (LTE):

o  Fitur Utama: Menjelaskan fitur-fitur kunci 4G seperti kecepatan tinggi (High-speed data), latensi rendah, dan arsitektur all-IP.

o  Manfaat: Membahas manfaat nyata 4G bagi pengguna (misalnya, streaming video HD, browsing cepat, panggilan video) dan bagi industri (misalnya, aplikasi mobile banking).

·       Materi 5G:

o   Fitur Revolusioner: Menjelaskan fitur-fitur baru 5G yang membedakannya dari 4G, termasuk:

§  eMBB (Enhanced Mobile Broadband): Kecepatan super tinggi (hingga 10-100 kali 4G).

§  mMTC (Massive Machine Type Communication): Kemampuan untuk menghubungkan jutaan perangkat IoT per kilometer persegi.

§  uRLLC (Ultra-Reliable Low-Latency Communication): Latensi yang sangat rendah, ideal untuk aplikasi real-time seperti mobil otonom dan bedah jarak jauh.

o   Perbandingan: Menampilkan tabel atau infografis yang membandingkan spesifikasi dan keunggulan 4G vs. 5G.

2. Sesi Aplikasi dan Studi Kasus (20-30 menit)

·       Studi Kasus 4G:

o  Contoh: Menjelaskan bagaimana 4G memungkinkan lahirnya Gojek/Grab, YouTube, dan layanan streaming musik/video.

o  Diskusi Interaktif: Meminta peserta didik didik menceritakan pengalaman mereka menggunakan 4G untuk aktivitas sehari-hari.

·       Studi Kasus 5G:

o   Potensi Industri: Menjelaskan bagaimana 5G akan merevolusi industri:

§  Industri 4.0: Otomatisasi pabrik dengan robot yang dikendalikan 5G.

§  Kesehatan: Telemedisin dan operasi jarak jauh.

§  Transportasi: Mobil otonom dan sistem lalu lintas cerdas.

o   Tantangan: Membahas tantangan dalam implementasi 5G, seperti biaya infrastruktur dan masalah keamanan.

3. Sesi Diskusi & Tanya Jawab (15-20 menit)

·       Membuka sesi tanya jawab untuk memperjelas konsep yang belum dipahami.

·       Mendorong diskusi tentang masa depan jaringan seluler dan peran mereka di dalamnya.

Kegiatan Penutup: Jaringan 4G dan 5G

Merefleksi (Berkesadaran)

Refleksi dan Korelasi:

Durasi: 10-15 menit

1. Rangkuman Materi (5 menit)

Poin-Poin Utama: Pendidik/fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi inti:

o   4G adalah fondasi internet seluler berkecepatan tinggi saat ini.

o   5G bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang konektivitas massal dan latensi ultra-rendah.

o   5G akan menjadi enabler untuk revolusi di berbagai industri.

2. Asesmen Singkat (5-7 menit)

Menggunakan asesmen formatif yang telah disiapkan sebelumnya, seperti kuis singkat atau meminta peserta didik didik menuliskan satu manfaat 5G yang paling menarik bagi mereka. Tujuannya adalah untuk memeriksa pemahaman peserta didik didik secara cepat.

3. Motivasi dan Penugasan (3-5 menit)

Visi Masa Depan: Memberikan kata-kata motivasi tentang peran penting mereka sebagai generasi penerus yang akan mengelola dan mengembangkan teknologi ini di masa depan.

Penugasan (Opsional): Memberikan tugas refleksi singkat, seperti "Tuliskan satu ide startup yang memanfaatkan teknologi 5G untuk memecahkan masalah di sekitar Pendidik."

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu         : _________________________ 

Kelas                                              : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan                     : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Jaringan seluler yang dikenal sebagai LTE (Long Term Evolution) dan memungkinkan kita untuk streaming video HD serta browsing internet cepat saat ini adalah...

a. 2G

b. 3G

c. 4G

d. 5G

2.    Berikut ini adalah fitur utama dari jaringan 5G yang membedakannya secara signifikan dari 4G, kecuali...

a. Latensi sangat rendah

b. Kapasitas koneksi masif untuk perangkat IoT

c. Jarak jangkauan sinyal yang sangat jauh

d. Kecepatan transfer data yang super tinggi

3.    Kemampuan jaringan 5G untuk menghubungkan ribuan bahkan jutaan perangkat seperti sensor dan perangkat pintar dalam satu area disebut...

a. eMBB (Enhanced Mobile Broadband)

b. uRLLC (Ultra-Reliable Low-Latency Communication)

c. mMTC (Massive Machine Type Communication)

d. M2M (Machine to Machine)

4.    Aplikasi yang paling diuntungkan dari fitur latensi rendah (uRLLC) pada jaringan 5G adalah...

a. Mengunduh film berukuran besar

b. Mengirim pesan teks

c. Melakukan panggilan suara

d. Operasi bedah jarak jauh dan mobil otonom

5.    Dibandingkan dengan jaringan 4G yang hanya menggunakan arsitektur all-IP, jaringan 5G dapat beroperasi dalam tiga spektrum frekuensi berbeda. Spektrum frekuensi yang digunakan untuk cakupan area luas (misalnya, di pedesaan) adalah...

a. Sub-6 GHz

b. mmWave

c. Low-band

d. High-band

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan perbedaan paling mendasar antara jaringan 4G dan 5G dari segi kecepatan dan penggunaannya.

2.    Menurut Pendidik, mengapa latensi rendah pada jaringan 5G dianggap sebagai fitur yang lebih revolusioner daripada sekadar kecepatan yang lebih tinggi? Berikan satu contoh konkret yang mendukung pendapat Pendidik.

3.    Bagaimana jaringan 5G dapat berkontribusi pada pengembangan Industri 4.0 (revolusi industri keempat)?

4.    Jelaskan salah satu tantangan yang dihadapi dalam penerapan jaringan 5G di Indonesia.

5.    Apa yang Pendidik pahami tentang mMTC (Massive Machine Type Communication)? Berikan satu contoh penerapan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.


Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.      c. 4G

2.      c. Jarak jangkauan sinyal yang sangat jauh

3.      c. mMTC (Massive Machine Type Communication)

4.      d. Operasi bedah jarak jauh dan mobil otonom

5.      c. Low-band

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Menjelaskan bahwa 4G fokus pada kecepatan data untuk mobile internet, sementara 5G menawarkan kecepatan lebih tinggi, latensi rendah, dan kapasitas masif untuk IoT.

20

Soal 2

Menjelaskan bahwa latensi rendah memungkinkan respons instan, yang krusial untuk aplikasi real-time (misalnya, mobil otonom atau VR), bukan hanya kecepatan unduh.

20

Soal 3

Menjelaskan bagaimana 5G memungkinkan otomatisasi pabrik (robot/mesin yang terhubung), pemantauan aset, dan kontrol real-time untuk meningkatkan efisiensi.

20

Soal 4

Menyebutkan tantangan seperti biaya infrastruktur yang mahal, kebutuhan akan menara seluler yang lebih banyak, atau ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas.

20

Soal 5

Menjelaskan bahwa mMTC adalah kemampuan 5G untuk menghubungkan banyak perangkat kecil (mesin, sensor) secara bersamaan, dan memberikan contoh seperti sensor parkir pintar atau meteran listrik pintar.

20

 

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

 

Tuliskan refleksimu pada kegiatan pembelajaran hari ini

Hari/Tanggal :

a) Hari ini saya belajar

b) Hal yang paling membuat tertarik pada hari ini ketika

c) Hal tersulit yang terjadi pada saya hari ini ketika

d) Saya bangga kepada diri saya hari ini ketika 

e) Saya ingin tahu lebih banyak tentang

f) Satu hal yang ingin saya coba adalah

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Membuat Proposal Bisnis Sederhana atau Portofolio Digital

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik didik mampu menyusun proposal bisnis sederhana atau portofolio digital yang mencakup riset peluang usaha, identifikasi target pasar, dan perencanaan personal branding.

 

Petunjuk Pengerjaan

1.    Bacalah setiap petunjuk dan pertanyaan dengan cermat.

2.    Diskusikan dengan teman sekelompok jika perlu, tetapi kerjakan secara individu.

3.    Gunakan berbagai sumber informasi (internet, buku, wawancara) untuk mendukung riset.

4.    Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara ringkas dan jelas.

5.    Hasil akhir dapat berupa dokumen proposal bisnis sederhana (format Word/PDF) atau portofolio digital (menggunakan platform seperti Google Sites, Canva, atau website sederhana).

 

Tahap 1: Analisis Diri dan Riset Peluang Usaha

Pada tahap ini, Pendidik akan menganalisis potensi diri Pendidik sendiri dan melakukan riset awal untuk menemukan ide bisnis atau branding yang sesuai.

1.    Analisis Minat dan Keahlian:

o   Tuliskan 3-5 minat atau hobi yang Pendidik miliki.

o   Tuliskan 3-5 keahlian atau keterampilan yang Pendidik kuasai (misalnya: desain grafis, menulis, memasak, coding, fotografi, public speaking, dll.).

2.    Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pasar:

o   Amati lingkungan sekitar Pendidik (sekolah, rumah, atau komunitas). Identifikasi 2-3 masalah atau kebutuhan yang sering dihadapi orang lain dan bisa diselesaikan dengan minat atau keahlian Pendidik.

o   Contoh: "Banyak peserta didik kesulitan memahami pelajaran matematika" -> Solusinya: "Jasa bimbingan belajar matematika."

3.    Riset Peluang Usaha:

o   Berdasarkan hasil analisis di atas, tentukan satu ide bisnis atau bidang personal branding yang paling menarik bagi Pendidik.

o   Lakukan riset sederhana:

§  Siapa saja pesaing yang sudah ada di bidang ini?

§  Apa keunggulan atau kelemahan dari pesaing tersebut?

§  Mengapa ide Pendidik berbeda atau lebih baik?

 

Tahap 2: Menentukan Target dan Personal Branding

Setelah menemukan ide, kini saatnya Pendidik merencpeserta didikan siapa target Pendidik dan bagaimana Pendidik akan "menjual" diri atau produk Pendidik.

1.    Target Pasar/Audiens:

Jelaskan secara spesifik, siapa target pelanggan atau audiens Pendidik?

§  Usia:

§  Jenis Kelamin:

§  Lokasi:

§  Pekerjaan/Pendidikan:

§  Kebiasaan atau Masalah yang mereka hadapi:

2.    Rencana Personal Branding (untuk portofolio digital) / Deskripsi Produk (untuk proposal bisnis):

o   Jika Pendidik memilih portofolio digital:

§  Tentukan nama atau tagline personal branding Pendidik yang unik.

§  Jelaskan citra diri seperti apa yang ingin Pendidik bangun (misalnya: ahli di bidang tertentu, kreatif, dapat diPendidiklkan, dll.).

§  Tuliskan 3-5 keunggulan utama Pendidik yang akan Pendidik tonjolkan dalam portofolio digital.

o   Jika Pendidik memilih proposal bisnis:

§  Berikan nama produk/jasa yang menarik.

§  Deskripsikan fitur dan manfaat utama dari produk/jasa Pendidik.

§  Jelaskan nilai unik (Unique Selling Proposition) yang membedakan produk/jasa Pendidik dari yang lain.

 

Tahap 3: Perencanaan Strategi Sederhana

Tahap terakhir adalah merancang langkah-langkah praktis untuk mewujudkan ide Pendidik.

1.    Strategi Pemasaran Sederhana:

o   Bagaimana cara Pendidik akan memperkenalkan ide Pendidik kepada target pasar/audiens?

o   Sebutkan 2-3 media promosi yang akan Pendidik gunakan (misalnya: media sosial, website, brosur, dari mulut ke mulut).

2.    Rencana Aksi:

o   Buatlah 3 langkah awal yang akan Pendidik lakukan dalam 1-2 bulan pertama untuk memulai proyek ini.

o   Contoh:

§  Bulan 1: Membuat akun media sosial dan menyiapkan konten.

§  Bulan 2: Meminta feedback dari 5 orang teman mengenai ide saya.

 

Tahap 4: Presentasi (Pilihan)

Tugas Akhir:

·       Pilihan A (Proposal Bisnis): Susunlah semua jawaban dari LKPD ini menjadi sebuah dokumen proposal bisnis sederhana (maksimal 3-5 halaman).

·       Pilihan B (Portofolio Digital): Rancanglah sebuah portofolio digital sederhana yang menampilkan diri Pendidik, keahlian, dan rencana branding Pendidik.

 

Rubrik Penilaian: Membuat Proposal Bisnis Sederhana / Portofolio Digital

Nama Peserta didik Didik       : _________________________ 

Kelas                             : _________________________


Aspek Penilaian (Nilai Maksimal: 100)

1. Kelengkapan dan Kedalaman Konten (Bobot: 40%)

·       Skor 1-20: Ide tidak jelas, riset sangat minim, dan tidak ada hubungan antara minat, keahlian, dan peluang usaha.

·       Skor 21-30: Ide cukup jelas, namun riset dangkal. Ada hubungan, tetapi tidak didukung oleh data atau pengamatan yang kuat.

·       Skor 31-40: Ide sangat jelas dan realistis. Didukung oleh riset yang mendalam (analisis diri, identifikasi masalah, dan riset pesaing). Semua elemen saling berhubungan secara logis.

2. Rencana Target dan Branding (Bobot: 30%)

·       Skor 1-15: Target pasar tidak spesifik. Rencana branding/deskripsi produk tidak menarik dan tidak memiliki keunikan.

·       Skor 16-25: Target pasar cukup spesifik. Rencana branding/deskripsi produk sudah ada, namun keunikan (USP) kurang menonjol.

·       Skor 26-30: Target pasar terdefinisi dengan sangat jelas dan spesifik. Rencana personal branding/deskripsi produk sangat menarik, memiliki nama dan tagline yang kuat, serta menonjolkan nilai unik (USP) secara efektif.

3. Perencanaan Strategi dan Aksi (Bobot: 20%)

·       Skor 1-10: Tidak ada strategi pemasaran atau rencana aksi yang konkret.

·       Skor 11-15: Strategi pemasaran dan rencana aksi masih bersifat umum. Langkah-langkah yang dibuat kurang realistis atau sulit diterapkan.

·       Skor 16-20: Strategi pemasaran yang dipilih relevan dengan target pasar. Rencana aksi dibuat secara konkret, realistis, dan berurutan untuk memulai proyek.

4. Presentasi dan Keterampilan Komunikasi (Bobot: 10%)

·       Skor 1-5: Presentasi tidak terstruktur, penyampaian gagasan tidak jelas, dan tidak mampu menjawab pertanyaan.

·       Skor 6-10: Presentasi terstruktur dengan baik. Peserta didik didik menyampaikan gagasan dengan jelas, percaya diri, dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.

Lembar Penilaian Akhir

 

Aspek Penilaian

Bobot (%)

Skor (1-40)

Skor (1-30)

Skor

 (1-20)

Skor

 (1-10)

Total Skor

1.     Kelengkapan dan Kedalaman Konten

40%

2.     Rencana Target dan Branding

30%

3.     Perencanaan Strategi dan Aksi

20%

4.     Presentasi dan Komunikasi

10%

Total Skor Akhir

100%

Catatan:

·         Nilai Akhir = (Total Skor / 100) x 100

·         Komentar dan Saran: ____________________________________________________________________



PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi

Program Keahlian                   : Teknik Komputer dan Jaringan

Konsentrasi Keahlian              : Teknik Komputer dan Jaringan

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 2 (Dua)

Alokasi Waktu                         24  pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                     : Media dan Jaringan Telekomunikasi

Nama Penyusun                      : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd



A.    IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

 

B. Desain Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik didik diharapkan dapat:

1.      Mengidentifikasi berbagai jenis media transmisi (kabel dan nirkabel).

2.      Menjelaskan karakteristik, kelebihan, dan kekurangan setiap media.

3.      Memilih media yang tepat untuk kebutuhan jaringan spesifik.

4.      Menerapkan prosedur instalasi dan konfigurasi dasar media transmisi.

5.      Menggunakan alat dan bahan dengan benar dan aman sesuai prosedur K3LH.

Pendekatan dan Metode Pembelajaran

·         Pendekatan:Project-Based Learning (PjBL)

Peserta didik didik akan belajar melalui proyek nyata, yaitu membangun jaringan sederhana dari nol.

·         Metode:

·         Demonstration: Pendidik mendemonstrasikan cara instalasi kabel dan konfigurasi perangkat.

·         Inquiry-Based Learning: Peserta didik didik akan melakukan riset mandiri untuk memecahkan masalah.

·         Hands-On Practice: Peserta didik didik akan praktik langsung di laboratorium.

Alat dan Bahan Pembelajaran

·         Media Kabel: Kabel UTP, konektor RJ45, switch, router, komputer klien.

·         Media Nirkabel: Access point, wireless router.

·         Peralatan: Tang crimping, LAN tester, laptop/komputer, modul praktikum.

·         Media Ajar: Video tentang cara kerja kabel UTP dan fiber optic, simulasi jaringan.

 

C.    Rencana Asesmen Pembelajaran

1.      Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik didik tentang jaringan komputer.

Bentuk: Pertanyaan lisan atau kuis singkat (misalnya, "Apa yang kalian ketahui tentang internet?" atau "Pernahkah kalian melihat banyak komputer terhubung di lab sekolah?").

2.    Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)

Tujuan: Memantau pemahaman peserta didik didik selama proses belajar dan memberikan umpan balik.

Bentuk:

Penilaian Sikap: Observasi Pendidik terhadap partisipasi, kerja sama, dan etika saat berdiskusi dan presentasi.

Penilaian Keterampilan: Penilaian proses saat peserta didik didik membuat skema topologi dan menyusun presentasi kelompok.

Penilaian Pengetahuan: Tanya jawab selama sesi diskusi dan saat presentasi kelompok.

3.    Asesmen Sumatif (Setelah Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pencapaian peserta didik didik secara keseluruhan.

Bentuk:

Penilaian Keterampilan (Proyek): Penilaian terhadap produk akhir (misalnya, poster digital atau presentasi) yang mencakup deskripsi topologi, kelebihan, dan kekurangannya. Penilaian bisa berupa rubrik dengan kriteria yang jelas (kreativitas, kelengkapan informasi, kejelasan visual).

Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis): Soal pilihan Ganda atau esai singkat tentang konsep jaringan, jenis topologi, serta analisis kasus sederhana (misalnya, "Topologi apa yang paling cocok digunakan untuk jaringan kantor dengan 50 komputer? Jelaskan alasanmu.").


Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)

1.      Pertemuan 1 – 5

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Kegiatan Awal (15 menit)

1.      Pembukaan (Apersepsi): Pendidik membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran, dan memimpin doa.

2.      Pemanasan (Stimulasi): Pendidik menampilkan gambar atau video tentang berbagai jenis jaringan di kehidupan nyata, seperti jaringan di sekolah, warnet, atau kantor. Pendidik juga dapat menanyakan, "Bagaimana cara komputer-komputer ini bisa saling terhubung? Apakah semua jaringan punya bentuk yang sama?"

3.      Pengenalan Tujuan: Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu memahami apa itu jaringan komputer dan bagaimana bentuk-bentuk hubungan antar komputer yang disebut topologi. Pendidik juga menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan (diskusi, membuat proyek, dan presentasi).

4.      Asesmen Diagnostik: Pendidik mengajukan beberapa pertanyaan untuk memetakan pemahaman awal peserta didik didik.

Kegiatan Inti (40 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Peserta didik didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (3-4 orang).

2.      Setiap kelompok diberi tugas untuk mendalami salah satu jenis topologi jaringan, misalnya Topologi Bus, Star, Ring, atau Mesh.

3.      Setiap kelompok berdiskusi dan berkolaborasi untuk membuat sebuah produk kreatif, seperti poster digital (menggunakan Canva, PowerPoint) atau mind map, yang merangkum semua informasi yang mereka dapatkan. Pendidik memfasilitasi dan memantau jalannya diskusi, serta memberikan bimbingan jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.

4.      Setiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas secara bergantian.

5.      Kelompok lain dapat memberikan pertanyaan atau tanggapan setelah setiap presentasi.

6.      Pendidik bertindak sebagai moderator, meluruskan konsep yang kurang tepat, dan memberikan penekanan pada poin-poin penting.

Contoh:

Mind Map: Topologi Jaringan LAN (Local Area Network)

Cuplikan kode

mindmap
  root((Topologi Jaringan LAN))
    A(Definisi)
      A1[Susunan Fisik dan Logis]
      A2[Cara Komputer Terhubung]
      A3[Mempengaruhi Kecepatan & KePendidiklan]
    B(Topologi Fisik Utama)
      B1(Topologi Star)
        B1a[Konsep: Semua perangkat terhubung ke switch pusat]
        B1b(Kelebihan)
          B1b1[Sangat Pendidikl: Satu kabel rusak, perangkat lain aman]
          B1b2[Mudah Dikelola & Diperluas]
          B1b3[Troubleshooting Mudah]
        B1c(Kekurangan)
          B1c1[Titik Kegagalan Tunggal: Switch rusak, seluruh jaringan mati]
          B1c2[Membutuhkan Banyak Kabel]
      B2(Topologi Bus)
        B2a[Konsep: Semua perangkat terhubung ke satu kabel tulang punggung]
        B2b(Kelebihan)
          B2b1[Sederhana & Murah]
          B2b2[Hemat Kabel]
        B2c(Kekurangan)
          B2c1[Tidak Fleksibel: Sulit Diperluas]
          B2c2[Sulit Didiagnosis: Kabel putus, seluruh jaringan mati]
          B2c3[Kinerja Menurun dengan Banyak Perangkat]
      B3(Topologi Ring)
        B3a[Konsep: Perangkat terhubung dalam lingkaran tertutup]
        B3b(Kelebihan)
          B3b1[Tidak ada tabrakan data (collision)]
          B3b2[Kinerja Stabil]
        B3c(Kekurangan)
          B3c1[Satu perangkat mati, seluruh jaringan terputus (untuk ring stPendidikr)]
          B3c2[Sulit menambah/menghapus perangkat]
      B4(Topologi Mesh)
        B4a[Konsep: Setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain secara langsung]
        B4b(Kelebihan)
          B4b1[Sangat Pendidikl: Jalur cadangan banyak]
          B4b2[Keamanan Tinggi]
        B4c(Kekurangan)
          B4c1[Sangat Mahal & Kompleks]
          B4c2[Sulit Diimplementasikan]
    C(Topologi Hybrid)
      C1[Gabungan dari dua atau lebih topologi dasar]
      C2(Contoh: Star-Bus)
        C2a[Beberapa topologi star dihubungkan oleh bus utama]
      C3(Kelebihan)
        C3a[Sangat Fleksibel]
        C3b[Dapat Disesuaikan]
      C4(Kekurangan)
        C4a[Kompleks & Mahal]
        C4b[Manajemen Rumit]

Penjelasan Topologi Jaringan LAN

1. Topologi Star (Bintang)

·       Konsep: Ini adalah topologi yang paling umum digunakan dalam jaringan LAN modern. Semua perangkat terhubung ke satu titik pusat, seperti switch atau hub. Jika sebuah komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain, data akan dikirim terlebih dahulu ke switch pusat, yang kemudian meneruskannya ke tujuan.

·       Kelebihan: Sangat Pendidikl. Jika satu kabel dari komputer ke switch rusak, hanya komputer tersebut yang terpengaruh, sementara jaringan lainnya tetap berfungsi. Mudah untuk menambah atau menghapus perangkat.

·       Kekurangan: Jika switch pusat mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan lumpuh. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi Bus.

2. Topologi Bus

·       Konsep: Semua perangkat terhubung ke satu kabel tunggal yang panjang, yang disebut backbone atau bus. Data dikirim dari satu ujung kabel ke ujung lainnya.

·       Kelebihan: Sederhana, murah, dan hemat kabel. Ideal untuk jaringan kecil dengan sedikit perangkat.

·       Kekurangan: Tidak Pendidikl. Jika kabel utama putus, seluruh jaringan akan mati. Sulit untuk mengidentifikasi letak masalah (troubleshooting). Kinerja jaringan menurun drastis seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat.

3. Topologi Ring (Cincin)

·       Konsep: Setiap perangkat terhubung ke dua perangkat lain, membentuk sebuah lingkaran tertutup. Data mengalir dalam satu arah (searah jarum jam atau sebaliknya) dari satu perangkat ke perangkat berikutnya.

·       Kelebihan: Tidak ada tabrakan data (collision) karena data mengalir searah. Kinerja jaringan relatif stabil, bahkan dengan beban yang berat.

·       Kekurangan: Jika salah satu perangkat atau kabel rusak, seluruh jaringan bisa terputus. Sulit untuk menambah atau menghapus perangkat baru.

4. Topologi Mesh (Jala)

·       Konsep: Setiap perangkat terhubung secara langsung ke setiap perangkat lain dalam jaringan. Ini menciptakan banyak jalur cadangan untuk pengiriman data.

·       Kelebihan: Sangat Pendidikl dan tahan terhadap kegagalan. Jika satu jalur putus, data bisa dikirim melalui jalur lain. Keamanan dan privasi data lebih tinggi karena komunikasi bersifat langsung.

·       Kekurangan: Sangat mahal dan rumit untuk diimplementasikan karena membutuhkan banyak kabel dan port di setiap perangkat. Umumnya digunakan untuk jaringan yang sangat penting, seperti backbone jaringan telekomunikasi.

5. Topologi Hybrid

·       Konsep: Menggabungkan dua atau lebih topologi dasar yang berbeda. Contoh yang paling umum adalah Star-Bus, di mana beberapa jaringan Star dihubungkan bersama oleh satu kabel bus.

·       Kelebihan: Sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik sebuah organisasi.

·       Kekurangan: Lebih kompleks, lebih mahal, dan manajemennya lebih rumit daripada topologi tunggal.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

1.      Rangkuman: Pendidik bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah dipelajari, mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta karakteristiknya.

2.      Refleksi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari ini?" atau "Bagaimana pemahaman tentang topologi ini bisa berguna bagi kalian di masa depan?"

3.      Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai evaluasi akhir.

Contoh Soal Esai

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan baik.

Soal 1: Definisi dan Perbandingan Jelaskan apa yang dimaksud dengan topologi jaringan. Kemudian, bandingkan topologi Star, topologi Bus, dan topologi Mesh. Dalam perbandinganmu, sorotlah perbedaan utama dari segi:

·      Cara kerja dan bentuk fisik.

·      Kelebihan (contoh: kemudahan instalasi, biaya, kePendidiklan).

·      Kekurangan (contoh: titik kegagalan, skalabilitas).

Soal 2: Studi Kasus dan Rekomendasi Bayangkan kamu adalah seorang konsultan IT yang diminta untuk merancang jaringan komputer untuk dua tempat yang berbeda.

Kasus A: Sebuah sekolah kecil dengan 20 komputer yang akan terhubung ke satu server utama di ruang Pendidik. Semua kabel harus diatur dengan rapi dan mudah diidentifikasi jika terjadi masalah.

Kasus B: Sebuah tim riset dengan 5 komputer yang sangat penting, di mana setiap komputer harus dapat terhubung langsung ke setiap komputer lain untuk memastikan transfer data yang cepat dan Pendidikl, meskipun salah satu koneksi mengalami gangguan. Untuk masing-masing kasus (A dan B), tentukan topologi yang paling cocok dan jelaskan mengapa kamu memilih topologi tersebut. Sertakan argumen yang kuat berdasarkan kelebihan dan kekurangan topologi yang sudah kamu jelaskan di soal sebelumnya.

Aspek Penilaian

Skor Maksimum

Skor yang Diperoleh

Pemahaman konsep dasar (Soal 1)

30

Perbandingan dan analisis (Soal 1)

40

Analisis studi kasus dan rekomendasi (Soal 2)

30

Total Skor

100

 

Refleksi

1. Berdasarkan jawabanmu, mengapa memilih topologi jaringan yang tepat sangat penting dalam pembangunan infrastruktur IT?

2. Coba pikirkan, selain tiga topologi di atas, apa jenis topologi lain yang kamu ketahui? Bagaimana cara kerjanya?

Penutup: Pendidik menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (misalnya, perangkat keras jaringan) dan menutup kelas dengan salam.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Topologi jaringan yang setiap perangkatnya terhubung ke satu titik pusat (seperti switch atau hub) adalah...

a. Topologi Bus

b. Topologi Ring

c. Topologi Star

d. Topologi Mesh

2.    Mpeserta didikah dari topologi berikut yang memiliki titik kegagalan tunggal (jika satu perangkat utama rusak, seluruh jaringan bisa terputus), tetapi dikenal karena kesederhanaan dan biayanya yang rendah?

a. Topologi Mesh

b. Topologi Ring

c. Topologi Star

d. Topologi Bus

3.    Jika sebuah kabel di salah satu komputer terputus dalam jaringan topologi Star, apa yang akan terjadi pada sisa jaringan?

a. Seluruh jaringan akan mati.

b. Hanya komputer yang terhubung ke kabel tersebut yang akan terputus.

c. Jaringan akan melambat secara signifikan.

d. Data akan dialihkan ke jalur lain secara otomatis.

4.    Topologi yang paling Pendidikl karena setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain secara langsung, menciptakan banyak jalur cadangan, adalah...

a. Topologi Mesh

b. Topologi Star

c. Topologi Bus

d. Topologi Hybrid

5.    Jika sebuah kantor ingin menggabungkan jaringan topologi Star di beberapa lantai dan menghubungkannya dengan sebuah kabel utama, topologi yang terbentuk adalah...

a. Topologi Bus

b. Topologi Ring

c. Topologi Mesh

d. Topologi Hybrid


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.      Jelaskan perbedaan paling mendasar antara topologi Star dan topologi Bus dari segi struktur fisik dan dampak jika ada satu kabel yang putus.

2.      Mengapa topologi Mesh jarang digunakan untuk jaringan skala kecil seperti di rumah atau kantor? Jelaskan dua alasan utamanya.

3.      Berikan satu contoh nyata penggunaan topologi Ring dalam dunia industri atau teknologi dan jelaskan mengapa topologi ini cocok untuk aplikasi tersebut.

4.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan titik kegagalan tunggal (Single Point of Failure) dalam konteks topologi jaringan. Berikan contoh topologi yang memiliki kelemahan ini.

5.      Menurut pendapatmu, dari semua topologi yang ada, mana yang paling cocok untuk sebuah laboratorium komputer di sekolah? Jelaskan alasannya.


Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.      c

2.      d

3.      b

4.      a

5.      d

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Star menggunakan switch pusat, sementara Bus menggunakan kabel tunggal. Menjelaskan bahwa pada Star, kerusakan kabel hanya memengaruhi satu perangkat, sedangkan pada Bus, seluruh jaringan akan mati.

20

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dua alasan, seperti biaya yang sangat mahal dan kerumitan dalam instalasi karena membutuhkan banyak kabel dan port.

20

Soal 3

Jawaban Lengkap: Memberikan contoh penggunaan (misalnya, Token Ring) dan menjelaskan bahwa topologi ini menjamin tidak ada tabrakan data (collision) sehingga kinerja stabil di bawah beban tinggi.

20

Soal 4

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Single Point of Failure adalah satu komponen yang jika rusak akan melumpuhkan seluruh jaringan. Contohnya adalah switch pada topologi Star atau kabel utama pada topologi Bus.

20

Soal 5

Jawaban Lengkap: Memilih topologi Star dan menjelaskan alasannya, seperti: mudah dikelola, mudah diperluas, dan jika ada komputer yang bermasalah, tidak akan mengganggu komputer lain.

20

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

 

2.      Pertemuan 6 - 10 : Pengenalan Media Kabel (UTP)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Kegiatan Awal (15 Menit)

·    Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

·    Apersepsi: Pendidik menampilkan berbagai jenis kabel jaringan (UTP) dan menanyakan, "Menurut kalian, apa perbedaan dari kabel-kabel ini? Kapan kita harus memakai yang mana?"

·    Diskusi: Pendidik mengajak peserta didik didik berdiskusi singkat tentang jaringan kabel yang mereka kenal.

·    Penyampaian Tujuan: Pendidik menjelaskan bahwa dua pertemuan ini akan fokus pada pengenalan media kabel, mulai dari karakteristik hingga praktik pembuatannya.

Kegiatan Inti (40 menit)

·         Teori Dasar: Pendidik menjelaskan karakteristik kabel UTP, termasuk jenis-jenisnya (straight dan cross), dan fungsinya.

·         Demonstrasi Praktik: Pendidik mendemonstrasikan cara membuat kabel UTP dengan konektor RJ45 menggunakan tang crimping dan cara mengujinya dengan LAN tester.

·         Praktik Mandiri: Peserta didik didik mempraktikkan pembuatan kabel UTP secara berkelompok.

Materi: Karakteristik Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

1. Pengertian dan Karakteristik Dasar Kabel UTP

UTP adalah singkatan dari Unshielded Twisted Pair. Ini adalah jenis kabel yang paling umum digunakan untuk membangun jaringan komputer (LAN) karena harganya yang terjangkau dan kinerjanya yang hPendidikl.

Karakteristik Utama:

·       Terdiri dari 8 kabel kecil: Di dalamnya terdapat 4 pasang kabel yang saling berpilin (twisted pair). Setiap pasang memiliki warna berbeda (misalnya, oranye-putih oranye, hijau-putih hijau, dsb).

·       Tidak Memiliki Pelindung (Shield): Sesuai namanya, kabel ini tidak memiliki lapisan pelindung (shield) dari aluminium foil. Ini membuatnya rentan terhadap interferensi elektromagnetik dari perangkat lain, tetapi juga menjadikannya lebih fleksibel dan murah.

·       Terdapat Kode Warna: Setiap pasang kabel memiliki kode warna stPendidikr internasional (TIA/EIA-568A dan TIA/EIA-568B) yang harus diikuti saat membuat konektor.

2. Jenis-jenis Kabel UTP Berdasarkan Susunan Kabel

Secara fungsional, kabel UTP dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu Straight dan Cross. Perbedaan utamanya terletak pada susunan kabel di kedua ujungnya.

a. Kabel Straight (Straight-Through Cable)

·       Fungsi: Digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda jenis.

·       Susunan: Susunan kabel di kedua ujungnya sama persis. Jika ujung A menggunakan stPendidikr TIA/EIA-568B, maka ujung B juga harus TIA/EIA-568B.

·       Contoh Penggunaan:

o  Komputer ke switch atau hub.

o  Router ke switch atau hub.

b. Kabel Cross (Crossover Cable)

·       Fungsi: Digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sejenis.

·       Susunan: Susunan kabel di kedua ujungnya berbeda (disilangkan). Jika ujung A menggunakan stPendidikr TIA/EIA-568A, maka ujung B menggunakan TIA/EIA-568B.

·       Contoh Penggunaan:

o  Komputer ke Komputer.

o  Switch ke Switch.

o  Router ke Router.

3. Cara Membuat Kabel UTP Straight dan Cross

Proses pembuatan kabel UTP membutuhkan beberapa alat dan langkah yang teliti.

Alat yang Dibutuhkan:

·       Kabel UTP

·       Konektor RJ-45

·       Tang Krimping (Crimping Tool)

·       Gunting atau Tang Kupas Kabel (Wire Stripper)

·       LAN Tester (untuk menguji hasil)

StPendidikr Kode Warna (TIA/EIA):

·       TIA/EIA-568A: Putih Hijau - Hijau - Putih Oranye - Biru - Putih Biru - Oranye - Putih Cokelat - Cokelat

·       TIA/EIA-568B: Putih Oranye - Oranye - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Cokelat - Cokelat

Langkah-Langkah Pembuatan:

1.    Kupas Kabel: Kupas kulit luar kabel UTP sekitar 2 cm menggunakan tang pengupas kabel.

2.    Luruskan Kabel: Pisahkan setiap pasang kabel yang berpilin dan luruskan kabel-kabelnya.

3.    Susun Kabel:

o   Untuk Kabel Straight: Susun kabel di kedua ujungnya dengan kode warna yang sama (misalnya, 568B di ujung A dan 568B di ujung B).

o   Untuk Kabel Cross: Susun ujung pertama dengan stPendidikr 568A dan ujung kedua dengan stPendidikr 568B.

4.    Potong Kabel: Setelah tersusun rapi, potong ujung kabel agar lurus dan rata, pastikan panjangnya pas untuk masuk ke konektor RJ-45.

5.    Masukkan Kabel ke Konektor RJ-45: Masukkan susunan kabel ke dalam konektor RJ-45 secara hati-hati hingga ujung kabel menyentuh bagian dalam konektor. Pastikan urutan warnanya tidak berubah.

6.    Krimping: Gunakan tang krimping untuk menjepit konektor RJ-45. Tekan dengan kuat hingga terdengar bunyi "klik" yang menPendidikkan pin-pin konektor sudah terkunci.

7.    Uji Kabel: Gunakan LAN Tester untuk menguji apakah kabel sudah terpasang dengan benar. Jika semua lampu pada LAN Tester menyala sesuai urutan, kabel Pendidik sudah berhasil dibuat.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

·  Rangkuman: Pendidik bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah dipelajari, mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta karakteristiknya.

·  Refleksi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari ini?" atau "Bagaimana pemahaman tentang topologi ini bisa berguna bagi kalian di masa depan?"

·  Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai evaluasi akhir.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu         : _________________________ 

Kelas                                              : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan                     : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1.    Kabel UTP adalah singkatan dari...

a. Under Transport Protocol

b. Unshielded Twisted Pair

c. Universal Transmission Point

d. Unprotected Telecommunication Point

2.    Jumlah pasang kabel berpilin yang terdapat di dalam sebuah kabel UTP stPendidikr adalah...

a. 2 pasang

b. 3 pasang

c. 4 pasang

d. 8 pasang

3.    Jenis kabel UTP yang digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda jenis, seperti komputer ke switch, adalah...

a. Kabel Straight-through

b. Kabel Crossover

c. Kabel Fiber Optik

d. Kabel Coaxial

4.    Mpeserta didikah dari pernyataan berikut yang merupakan fungsi dari kabel crossover?

a. Menghubungkan router ke modem

b. Menghubungkan komputer ke hub

c. Menghubungkan dua switch secara langsung

d. Menghubungkan komputer ke printer

5.    Alat yang digunakan untuk menjepit kabel UTP dengan konektor RJ-45 agar terpasang dengan kuat adalah...

a. Tang potong

b. LAN Tester

c. Multimeter

d. Tang Krimping

 

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan perbedaan paling mendasar antara kabel Straight-through dan kabel Crossover dari segi susunan kabel.

2.    Mengapa penting untuk menggunakan kabel UTP yang tepat (Straight atau Crossover) saat menghubungkan perangkat jaringan? Apa yang akan terjadi jika Pendidik menggunakan kabel yang salah?

3.    Sebutkan tiga alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah kabel jaringan UTP.

4.    Jelaskan mengapa kabel UTP rentan terhadap interferensi elektromagnetik dibandingkan dengan kabel fiber optik atau kabel STP (Shielded Twisted Pair).

5.    Apa yang dimaksud dengan kode warna pada kabel UTP? Mengapa kode warna ini penting dalam proses perakitan kabel?


Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    b

2.    c

3.    a

4.    c

5.    d

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Straight-through memiliki susunan kabel yang sama di kedua ujung, sementara Crossover memiliki susunan kabel yang berbeda (disilangkan).

20

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa penggunaan kabel yang tepat diperlukan agar komunikasi antar perangkat bisa terjadi. Jika salah, tidak akan ada koneksi atau komunikasi data.

20

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menyebutkan tiga alat/bahan yang relevan, seperti Kabel UTP, Konektor RJ-45, dan Tang Krimping. (LAN Tester dan Gunting juga bisa diterima).

20

Soal 4

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa UTP tidak memiliki lapisan pelindung (shield) sehingga sinyal di dalamnya lebih mudah terganggu oleh sinyal elektromagnetik dari luar.

20

Soal 5

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa kode warna adalah stPendidikr (TIA/EIA-568A dan 568B) yang mengatur urutan kabel. Penting untuk memastikan konsistensi dan konektivitas yang benar.

20

Total Nilai: (Jumlah jawaban benar pilihan Ganda x 10) + Total nilai esai (maks. 100).

Kriteria Penilaian Praktik :

1. Kriteria Penilaian : Penggunaan dan Konfigurasi Dasar Peralatan

Aspek Penilaian

Indikator Ketercapaian

Keterampilan Penggunaan Alat

Menggunakan alat-alat dasar (obeng, tang crimping) dengan teknik yang benar. 

Keterampilan Konfigurasi

Mampu membuat kabel UTP tipe straight dan cross dengan hasil yang rapi.

Sikap Kerja

Bekerja secara sistematis dan terorganisir dan menjaga kebersihan dan kerapian peralatan setelah digunakan.

 

2. Rubrik Penilaian Proyek Akhir (Pertemuan 6)

Aspek

Sangat Baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Kualitas Produk

Kabel UTP rapi dan berfungsi sempurna; konfigurasi tepat.

Kabel UTP rapi dan berfungsi, tetapi ada sedikit kesalahan kecil.

Kabel UTP kurang rapi atau ada kesalahan konfigurasi kecil.

Kabel UTP tidak berfungsi; konfigurasi banyak salah.

Proses Kerja

Bekerja secara sistematis, mandiri, dan efisien.

Bekerja dengan baik, tetapi terkadang perlu arahan.

Cenderung pasif dan kurang inisiatif dalam kelompok.

Tidak berpartisipasi aktif dalam pengerjaan proyek.

Penerapan K3LH

Selalu menerapkan prosedur K3LH tanpa diingatkan.

Menerapkan K3LH, tetapi terkadang perlu diingatkan.

Kurang peduli pada aspek K3LH.

Tidak menerapkan prosedur K3LH sama sekali.

Kerja Sama Tim

Sangat proaktif, komunikatif, dan membantu anggota lain.

Berpartisipasi dan berkomunikasi dengan baik.

Kurang berkomunikasi dan cenderung bekerja sendiri.

Tidak berpartisipasi dalam kerja sama tim.

·  Penutup: Pendidik menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (misalnya, perangkat keras jaringan) dan menutup kelas dengan salam.

 

4.      Pertemuan 11 - 15: Pengenalan Media Kabel (Fiber Optic)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Kegiatan Awal (15 Menit)

·    Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

·    Apersepsi: Pendidik menampilkan berbagai jenis kabel jaringan (fiber optic) dan menanyakan, "Menurut kalian, apa perbedaan dari kabel-kabel ini? Kapan kita harus memakai yang mana?"

·    Diskusi: Pendidik mengajak peserta didik didik berdiskusi singkat tentang jaringan kabel yang mereka kenal.

·    Penyampaian Tujuan: Pendidik menjelaskan bahwa dua pertemuan ini akan fokus pada pengenalan media kabel, mulai dari karakteristik hingga praktik pembuatannya.

Kegiatan Inti (40 Menit)

·  Teori Fiber Optic: Pendidik memperkenalkan kabel fiber optic sebagai media transmisi berkecepatan tinggi, menjelaskan cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangannya dibandingkan kabel fiber optic.

·  Demonstrasi & Simulasi: Pendidik menampilkan video atau simulasi tentang proses splicingfiber optic dan penggunaan perangkat Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR).

Materi: Kabel Fiber Optik & Proses Splicing

1. Cara Kerja Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik adalah media transmisi data yang terbuat dari serat kaca atau plastik sangat halus. Kabel ini tidak mengalirkan listrik, melainkan menggunakan cahaya sebagai media transmisi.

Cara kerjanya didasarkan pada prinsip refleksi internal total. Sinyal data (dalam bentuk biner, 1s dan 0s) diubah menjadi pulsa cahaya oleh laser atau LED. Pulsa-pulsa cahaya ini kemudian ditembakkan ke dalam serat optik.

Karena inti (core) serat optik memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada selubung luarnya (cladding), cahaya yang merambat akan terus memantul di dalam inti tanpa keluar, seolah-olah dipantulkan oleh cermin. Pantulan ini membuat sinyal cahaya dapat merambat hingga jarak yang sangat jauh dengan sedikit kehilangan sinyal, bahkan menembus tikungan. Di ujung penerima, sebuah sensor akan mengubah pulsa cahaya kembali menjadi sinyal elektrik yang dapat dibaca oleh perangkat.

Fiber optik memiliki kode warna stPendidikr untuk membantu teknisi mengidentifikasi serat optik di dalam kabel. Kode warna ini biasanya mengikuti stPendidikr industri, seperti TIA-598. Penggunaan kode warna ini sangat penting untuk pengelolaan dan pemeliharaan jaringan.

Berikut adalah kode warna serat optik dalam bentuk tabel:

Urutan Serat

Warna Serat

1

Biru

2

Oranye

3

Hijau

4

Cokelat

5

Abu-abu

6

Putih

7

Merah

8

Hitam

9

Kuning

10

Ungu

11

Merah Muda (Pink)

12

Toska

Selain itu, jika kabel berisi lebih dari 12 serat, mereka dikelompokkan dalam unit 12 serat yang juga memiliki kode warna untuk mengidentifikasi kelompok tersebut. Misalnya, kelompok pertama menggunakan kode warna di atas, lalu kelompok kedua akan memiliki kode warna yang sama tetapi ditPendidiki dengan garis, dan seterusnya.

2. Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik

Kelebihan

Kekurangan

Kecepatan Tinggi: Mampu mentransmisikan data hingga kecepatan terabit per detik, jauh lebih cepat daripada kabel tembaga.

Biaya Tinggi: Biaya instalasi dan peralatan fiber optik jauh lebih mahal daripada kabel tembaga.

Jarak Jauh: Sinyal dapat dikirim hingga puluhan kilometer tanpa perlu penguat sinyal.

Rapuh: Serat kaca di dalamnya sangat rapuh dan mudah patah jika ditekuk terlalu tajam atau tertekan.

Tahan Interferensi: Tidak terpengaruh oleh interferensi elektromagnetik (EMI) dari listrik atau perangkat lain, karena tidak menggunakan sinyal listrik.

Pemasangan Rumit: Proses pemasangan dan penyambungan (splicing) membutuhkan keahlian khusus dan alat yang presisi.

Aman: Sangat sulit untuk disadap atau disadap, karena tidak memancarkan gelombang elektromagnetik.

3. Proses Splicing Fiber Optik

Splicing adalah proses penyambungan dua ujung kabel fiber optik secara permanen untuk menciptakan jalur optik yang utuh. Ada dua metode utama:

·       Fusion Splicing (Penyambungan Fusi):

1.    Persiapan: Kupas lapisan pelindung kabel, bersihkan serat optik dengan alkohol khusus, dan potong ujungnya secara presisi menggunakan cleaver agar permukaannya rata.

2.    Penyelarasan: Tempatkan kedua ujung serat yang telah dipotong ke dalam fusion splicer. Alat ini akan secara otomatis menyelaraskan kedua ujung serat hingga sempurna.

3.    Fusi: Fusion splicer akan memanaskan kedua ujung serat dengan busur listrik (electric arc) hingga meleleh dan menyatu menjadi satu. Proses ini menghasilkan sambungan yang hampir tanpa celah, meminimalkan kehilangan sinyal.

4.    Perlindungan: Sambungan yang telah difusi akan dilindungi dengan selubung panas (heat shrink tube) untuk melindunginya dari kerusakan fisik.

·       Mechanical Splicing (Penyambungan Mekanis):

Proses ini menggunakan konektor mekanis khusus yang menahan dua ujung serat secara sejajar tanpa proses peleburan. Ini adalah metode yang lebih cepat dan mudah, tetapi biasanya memiliki tingkat kehilangan sinyal yang lebih tinggi daripada fusion splicing.

4. Penggunaan Perangkat OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer)

OTDR adalah perangkat canggih yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis kualitas kabel fiber optik setelah pemasangan atau penyambungan. Perangkat ini bekerja dengan prinsip seperti radar:

·       Cara Kerja: OTDR mengirimkan pulsa cahaya ke dalam kabel fiber optik dan mengukur pantulan cahaya yang kembali dari berbagai titik di sepanjang kabel.

·       Fungsi Utama:

o   Identifikasi Lokasi Masalah: OTDR dapat menunjukkan lokasi pasti dari kerusakan, putusnya kabel, atau sambungan yang buruk (splicing) dengan akurasi tinggi (hingga meter). Ini sangat krusial untuk pemecahan masalah.

o   Mengukur Kehilangan Sinyal (Attenuation): OTDR mengukur seberapa banyak sinyal yang hilang (dB loss) pada setiap sambungan atau segmen kabel. Ini memastikan kualitas sambungan memenuhi stPendidikr.

o   Dokumentasi: Hasil pengujian OTDR berupa grafik yang dapat disimpan sebagai dokumentasi kualitas instalasi. Grafik ini menunjukkan profil kabel secara visual, termasuk sambungan, konektor, dan titik akhir.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

·  Refleksi: Peserta didik didik menyimpulkan perbedaan utama antara media kabel tembaga dan serat optic, serta setiap peserta didik  mempresentasikan hasil proyek dan dokumentasinya.

·  Asesmen: Kuis singkat tentang jenis kabel fiber optic dan fungsinya.

·  Tindak Lanjut: Pendidik memberikan umpan balik dan apresiasi, serta menguatkan kembali konsep-konsep kunci yang telah dipelajari.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

 

Kuis Singkat (Pilihan Ganda)

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.

1.    Topologi jaringan yang paling umum digunakan di LAN modern dan memiliki satu titik pusat (switch) yang menjadi hubungannya adalah...

a. Topologi Bus

b. Topologi Ring

c. Topologi Star

d. Topologi Mesh

2.    Jika Pendidik ingin menghubungkan dua komputer secara langsung tanpa menggunakan switch, jenis kabel UTP apa yang paling sesuai?

a. Straight-through

b. Crossover

c. Fiber Optik

d. Coaxial

3.    Mpeserta didikah dari karakteristik berikut yang merupakan kelebihan utama dari kabel fiber optik dibandingkan dengan kabel UTP?

a. Lebih murah dan mudah dipasang

b. Tidak terpengaruh oleh interferensi elektromagnetik

c. Lebih fleksibel dan tidak mudah patah

d. Menggunakan sinyal listrik, bukan cahaya

4.    Peran profesi TJKT yang bertanggung jawab untuk memastikan infrastruktur jaringan di pusat data memiliki konektivitas cepat dan Pendidikl menggunakan kabel optik adalah...

a. Administrator Jaringan

b. Teknisi Fiber Optik

c. Programmer Front-End

d. Data Scientist

5.    Yang membedakan utama antara jaringan 4G dengan 5G, selain kecepatan, adalah kemampuan 5G untuk menghubungkan miliaran perangkat kecil seperti sensor. Kemampuan ini dikenal sebagai...

a. eMBB (Enhanced Mobile Broadband)

b. uRLLC (Ultra-Reliable Low-Latency Communication)

c. mMTC (Massive Machine Type Communication)

d. M2M (Machine to Machine)

 

Jawaban Soal Pilihan Ganda

1.    c. Topologi Star

2.    b. Crossover

3.    b. Tidak terpengaruh oleh interferensi elektromagnetik

4.    b. Teknisi Fiber Optik

5.    c. mMTC (Massive Machine Type Communication)

 

Format Penilaian

Penilaian Berdasarkan Jumlah Jawaban Benar

Jumlah Jawaban Benar

Rentang Nilai

Keterangan

5 dari 5

100

Memahami konsep dengan sangat baik.

4 dari 5

80

Memahami sebagian besar konsep dengan baik.

3 dari 5

60

Memiliki pemahaman dasar, perlu pendalaman materi.

2 dari 5 atau kurang

< 60

Membutuhkan pendampingan lebih lanjut dalam memahami konsep dasar.

 

5.    Pertemuan 16 - 18 (Desain Jaringan)

Kegiatan Awal (20 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Pembukaan: Pendidik mengawali dengan salam, memeriksa kehadiran, dan memimpin doa.

2.      Apersepsi: Pendidik menunjukkan contoh-contoh desain jaringan di dunia nyata, seperti jaringan di sekolah, warnet, atau kantor, lalu bertanya, "Bagaimana para teknisi jaringan merencpeserta didikan semua ini agar berjalan dengan baik? Apa saja yang perlu dipertimbangkan?"

3.      Motivasi: Pendidik menjelaskan pentingnya memiliki kemampuan mendesain jaringan yang efisien dan Pendidikl.

4.      Penyampaian Tujuan: Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu peserta didik didik akan belajar mendesain jaringan, mulai dari perancangan hingga implementasi.

Kegiatan Inti (60 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.      Aspek Pengetahuan: Peserta didik didik mampu menjelaskan konsep dasar jaringan nirkabel, mengidentifikasi komponen-komponennya, serta memahami stPendidikr dan protokol yang digunakan (misalnya, IEEE 802.11).

2.      Penilaian Pengetahuan: Tanya jawab selama sesi praktik untuk menguji pemahaman konsep.

Materi Konsep Dasar Jaringan Nirkabel

Jaringan nirkabel, atau wireless network, memungkinkan perangkat saling terhubung tanpa kabel fisik. Sebagai gantinya, jaringan ini menggunakan gelombang radio atau gelombang inframerah untuk mengirimkan dan menerima data.

Prinsip kerjanya sederhana: Perangkat yang terhubung, seperti laptop atau ponsel, punya adaptor nirkabel yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima. Adaptor ini mengubah data menjadi sinyal radio, lalu mengirimkannya ke access point (AP). AP akan mengubah sinyal radio itu kembali menjadi sinyal digital yang bisa disalurkan ke jaringan kabel atau internet, dan begitu juga sebaliknya.

Komponen Utama Jaringan Nirkabel

Untuk membangun jaringan nirkabel, setidaknya kamu perlu beberapa komponen dasar:

·       Wireless Access Point (AP) Ini adalah jantung dari jaringan nirkabel. AP berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan perangkat nirkabel (misalnya, laptop dan smartphone) ke jaringan kabel yang lebih besar.

·       Wireless Router Perangkat ini menggabungkan fungsi router (untuk koneksi internet) dan AP. Sangat umum digunakan di rumah dan kantor kecil karena kemampuannya mengelola koneksi internet sambil menyediakan jaringan Wi-Fi.

·       Wireless Adapter Setiap perangkat yang ingin terhubung ke jaringan nirkabel harus memiliki adaptor ini. Bentuknya bisa berupa kartu internal (di laptop) atau perangkat USB eksternal. Fungsinya mengubah data komputer menjadi sinyal radio dan sebaliknya.

·       Antena Digunakan untuk memancarkan dan menerima sinyal radio. Antena bisa internal (tersembunyi di dalam perangkat) atau eksternal.

StPendidikr dan Protokol Jaringan Nirkabel

Agar semua perangkat bisa saling berkomunikasi, ada stPendidikr yang mengatur cara kerja jaringan nirkabel. StPendidikr ini dikenal sebagai IEEE 802.11. Setiap versinya menawarkan peningkatan kecepatan dan efisiensi.

StPendidikr

Nama Umum

Frekuensi

Kecepatan Maks. (Teoritis)

802.11b

Wi-Fi 2

2.4 GHz

11 Mbps

802.11g

Wi-Fi 3

2.4 GHz

54 Mbps

802.11n

Wi-Fi 4

2.4 GHz & 5 GHz

600 Mbps

802.11ac

Wi-Fi 5

5 GHz

1.3 Gbps

802.11ax

Wi-Fi 6

2.4 GHz & 5 GHz

9.6 Gbps

 

Konfigurasi Access Point

Mengkonfigurasi access point adalah langkah penting agar jaringan nirkabel bisa berfungsi. Berikut adalah langkah-langkah dasarnya:

1. Persiapan Awal

·       Hubungkan komputer ke access point menggunakan kabel LAN. Biasanya, kamu akan menyambungkan kabel dari port LAN di AP ke port LAN di komputer.

·       Colokkan adaptor daya AP ke stopkontak.

·       Nyalakan AP.

2. Akses ke Halaman Konfigurasi

·       Buka browser di komputer kamu (seperti Chrome atau Firefox).

·       Ketik alamat IP default access point di bilah alamat browser. Alamat IP ini bisa berbeda-beda, tapi umumnya adalah 192.168.0.1 atau 192.168.1.1. Kamu bisa cek buku manual AP atau stiker di bawah perangkat untuk informasi yang tepat.

·       Masukkan nama pengguna (username) dan kata sandi (password) default. Biasanya, keduanya adalah "admin" atau "admin/password".

3. Pengaturan Dasar

·       Ubah Kata Sandi Admin: Langkah pertama yang paling penting adalah mengubah kata sandi default untuk halaman konfigurasi. Ini untuk mencegah orang lain mengakses dan mengubah pengaturanmu.

·       Pengaturan Jaringan Nirkabel (Wireless Settings):

o   SSID (Service Set Identifier): Ini adalah nama jaringan Wi-Fi-mu. Ubah nama default menjadi nama yang unik dan mudah diingat (misalnya, "Jaringan_Rumahku").

o   Kata Sandi Wi-Fi: Setel kata sandi yang kuat untuk jaringanmu. Pilih tipe keamanan WPA2-PSK atau WPA3-PSK untuk perlindungan maksimal.

·       Pengaturan IP:

Pastikan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) diaktifkan agar AP bisa memberikan alamat IP otomatis ke perangkat yang terhubung.

4. Simpan dan Uji

·       Setelah semua pengaturan selesai, simpan perubahan dan reboot (hidupkan ulang) access point.

·       Tunggu hingga perangkat kembali online, lalu coba hubungkan ponsel atau laptop ke nama jaringan Wi-Fi yang baru kamu buat menggunakan kata sandi yang sudah diatur.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

1.      Rangkuman: Pendidik bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah dipelajari, mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta karakteristiknya.

2.      Refleksi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari ini?" 

3.      Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai evaluasi akhir.

4.    Penutup: Pendidik menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (misalnya, perangkat keras jaringan) dan menutup kelas dengan salam.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu    : _________________________ 

Kelas                                         : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan                : _________________________

 

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.

1.    Media transmisi yang digunakan dalam jaringan nirkabel untuk mengirimkan data adalah...

a. Kabel Coaxial

b. Kabel UTP

c. Gelombang radio

d. Fiber optik

2.    Perangkat yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan perangkat nirkabel (seperti laptop dan smartphone) ke jaringan kabel yang lebih besar adalah... a. Wireless Adapter

b. Wireless Router

c. Wireless Access Point (AP)

d. Repeater

3.    StPendidikr jaringan nirkabel yang memperkenalkan teknologi MIMO untuk meningkatkan kecepatan dan jangkauan adalah...

a. IEEE 802.11b

b. IEEE 802.11g

c. IEEE 802.11n

d. IEEE 802.11ac

4.    Yang merupakan alasan utama mengapa frekuensi 5 GHz (pada stPendidikr Wi-Fi 5) sering dipilih untuk koneksi berkecepatan tinggi adalah...

a. Jangkauannya lebih jauh daripada 2.4 GHz

b. Lebih banyak saluran dan minim interferensi

c. Digunakan oleh perangkat lama

d. Lebih murah untuk diimplementasikan

5.    Proses paling penting yang harus dilakukan setelah mengakses halaman konfigurasi Access Point untuk pertama kali adalah...

a. Mengubah SSID jaringan

b. Mengubah kata sandi default halaman admin

c. Mematikan DHCP

d. Mengaktifkan guest network

 

Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan perbedaan fungsi antara Wireless Router dan Wireless Access Point (AP) dalam membangun jaringan di rumah atau kantor.

2.    Mengapa Wi-Fi 6 (IEEE 802.11ax) dianggap sebagai peningkatan yang signifikan dibandingkan stPendidikr sebelumnya, terutama di lingkungan yang padat dengan banyak perangkat? Sebutkan salah satu teknologi yang mendukungnya.

3.    Bayangkan Pendidik adalah seorang teknisi yang sedang mengonfigurasi Access Point baru. Sebutkan dan jelaskan dua pengaturan dasar yang harus Pendidik ubah untuk memastikan jaringan Pendidik aman dan mudah digunakan.

 

Kunci Jawaban dan Format Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    c

2.    c

3.    c

4.    b

5.    b

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa router menggabungkan fungsi router (menghubungkan ke internet) dan AP (memancarkan Wi-Fi), sementara AP hanya berfungsi sebagai pemancar sinyal nirkabel.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan salah satu fungsi atau penjelasannya kurang detail.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Wi-Fi 6 lebih baik di lingkungan padat karena mampu berkomunikasi dengan banyak perangkat secara bersamaan. Menyebutkan teknologi seperti OFDMA.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan kecepatan atau salah satu teknologi tanpa penjelasan yang jelas.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dan menjelaskan dua pengaturan dasar (misalnya, mengubah kata sandi admin dan mengatur SSID/kata sandi Wi-Fi) dengan alasan yang benar.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan satu pengaturan atau penjelasannya kurang detail.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau menyebutkan pengaturan yang tidak dasar.

0

Total Nilai: Nilai pilihan Ganda (benar x 10) + Nilai esai.

 

7. Pertemuan 19 - 21  (Konsep Dasar WLAN)

Kegiatan Awal (20 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.    Pembukaan (Apersepsi): Pendidik membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran, dan memimpin doa.

2.    Pemanasan (Stimulasi): Pendidik meminta peserta didik didik untuk menyebutkan perangkat yang mereka gunakan untuk mengakses internet tanpa kabel. Pendidik kemudian bertanya, "Bagaimana perangkat-perangkat itu bisa terhubung ke internet tanpa kabel?"

3.    Pengenalan Tujuan: Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu memahami konsep dasar jaringan nirkabel dan komponen-komponennya.

Kegiatan Inti (60 menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.    Pendidik menampilkan gambar atau video tentang komponen WLAN (seperti access point, router nirkabel, kartu jaringan nirkabel).

2.    Peserta didik didik secara mandiri atau dalam kelompok kecil mencari informasi tentang komponen-komponen tersebut, termasuk fungsi dan cara kerjanya.

3.    Pendidik memfasilitasi diskusi tentang temuan dari eksplorasi. Pendidik juga mengenalkan stPendidikr dan protokol jaringan nirkabel (seperti IEEE 802.11) serta pentingnya keamanan.

4.    Pendidik memberikan studi kasus sederhana, misalnya, "Jaringan Wi-Fi disekolah sering lemot, apa yang bisa jadi penyebabnya?"

 

Materi Komponen Utama WLAN (Wireless Local Area Network)

Jaringan WLAN memungkinkan perangkat seperti laptop, smartphone, dan tablet terhubung ke jaringan tanpa menggunakan kabel fisik. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan beberapa komponen inti yang saling bekerja sama.

1. Access Point (AP)

·            Fungsi: Access Point adalah perangkat yang berfungsi sebagai pusat komunikasi nirkabel. Tugas utamanya adalah menerima sinyal nirkabel dari perangkat (misalnya, laptop) dan mengubahnya menjadi sinyal digital yang dapat dikirim melalui jaringan kabel yang lebih luas (seperti LAN). Sebaliknya, AP juga menerima data dari jaringan kabel dan mengubahnya menjadi sinyal nirkabel untuk dikirimkan ke perangkat.

·            Cara Kerja: AP memancarkan sinyal radio pada frekuensi tertentu, menciptakan area cakupan nirkabel yang sering kita sebut hotspot atau jaringan Wi-Fi. Perangkat apa pun yang berada dalam jangkauan dan memiliki izin (kata sandi) bisa terhubung ke jaringan tersebut.

2. Router Nirkabel (Wireless Router)

Fungsi: Router nirkabel adalah perangkat all-in-one yang menggabungkan beberapa fungsi penting dalam satu unit. Perangkat ini tidak hanya berfungsi sebagai Access Point, tetapi juga sebagai router dan switch.

·       Cara Kerja:

o   Router: Menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke jaringan yang lebih besar, biasanya internet. Perangkat ini mengelola lalu lintas data, memastikan paket data dikirim ke tujuan yang benar.

o   Access Point: Seperti yang dijelaskan di atas, router nirkabel memiliki antena yang memancarkan sinyal Wi-Fi.

o   Switch: Biasanya, router nirkabel memiliki beberapa port LAN (biasanya 4 port) yang memungkinkan perangkat berkabel terhubung, seperti komputer desktop, printer, atau server.

·       Penggunaan: Router nirkabel adalah perangkat yang paling umum ditemukan di rumah, sekolah, dan kantor kecil karena kepraktisan dan fungsinya yang lengkap.

3. Kartu Jaringan Nirkabel (Wireless Network Card)

·       Fungsi: Kartu jaringan nirkabel, atau wireless adapter, adalah komponen yang memungkinkan sebuah perangkat (komputer, laptop) untuk mengirim dan menerima data secara nirkabel.

·       Cara Kerja: Kartu ini bertindak sebagai penerjemah. Kartu ini mengambil data digital dari perangkat dan mengubahnya menjadi gelombang radio untuk dikirimkan melalui antena. Sebaliknya, kartu ini juga menerima gelombang radio dari Access Point dan mengubahnya kembali menjadi data digital yang dapat dibaca oleh perangkat.

·       Jenis-jenis:

o   Internal: Sebagian besar laptop modern memiliki kartu jaringan nirkabel yang sudah terpasang di dalamnya.

o   Eksternal: Ada juga adaptor yang bisa dihubungkan melalui port USB. Ini sering digunakan untuk komputer desktop yang tidak memiliki kartu nirkabel internal atau untuk mengganti adaptor yang rusak.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

1.    Rangkuman: Pendidik bersama peserta didik didik merangkum kembali poin-poin penting yang telah dipelajari, mulai dari pengertian jaringan hingga jenis-jenis topologi beserta karakteristiknya.

2.    Refleksi: Pendidik mengajak peserta didik didik untuk merefleksikan pengalaman belajar dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Apa hal baru yang kalian pelajari hari ini?" 

3.    Asesmen Sumatif (Tes Lisan/Tertulis): Pendidik memberikan kuis singkat atau menugaskan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai evaluasi akhir.

4.    Penutup: Pendidik menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (misalnya, perangkat keras jaringan) dan menutup kelas dengan salam.

5.    Penugasan: Peserta didik didik diberi tugas untuk mencari tahu cara kerja dan perbedaan jenis-jenis keamanan nirkabel (WEP, WPA, WPA2, WPA3) sebagai berikut :

Berikut adalah empat jenis protokol keamanan utama yang umum digunakan:

1. WEP (Wired Equivalent Privacy)

WEP adalah protokol keamanan nirkabel yang paling tua. Dikenalkan pada tahun 1997, WEP sekarang dianggap tidak aman karena memiliki banyak celah keamanan. Kunci enkripsinya statis dan rentan terhadap berbagai serangan.

2. WPA (Wi-Fi Protected Access)

WPA dikembangkan pada tahun 2003 sebagai respons cepat terhadap kelemahan WEP. Protokol ini membawa peningkatan signifikan, terutama dengan penggunaan TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) yang lebih dinamis. Meskipun lebih baik dari WEP, WPA tetap memiliki beberapa kelemahan dan dianggap sebagai solusi sementara.

3. WPA2 (Wi-Fi Protected Access 2)

WPA2 diperkenalkan pada tahun 2004 dan menjadi stPendidikr keamanan selama bertahun-tahun. Ini adalah peningkatan besar dari WPA, karena menggunakan algoritma enkripsi yang jauh lebih kuat, yaitu AES (Advanced Encryption StPendidikrd).

4. WPA3 (Wi-Fi Protected Access 3)

WPA3 adalah stPendidikr keamanan nirkabel terbaru, yang dirilis pada tahun 2018. WPA3 dirancang untuk mengatasi kerentanan yang masih ada pada WPA2, terutama pada jaringan publik dan saat menggunakan kata sandi yang lemah. WPA3 menggunakan protokol handshake baru yang disebut SAE (Simultaneous Authentication of Equals), yang memberikan perlindungan lebih baik terhadap serangan brute-force dan dictionary.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________


Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.

1.    Fungsi utama dari sebuah Access Point (AP) adalah...

a. Memberi alamat IP ke perangkat dalam jaringan.

b. Menghubungkan jaringan lokal ke internet.

c. Mengubah sinyal nirkabel menjadi sinyal kabel dan sebaliknya.

d. Menyimpan data dari perangkat yang terhubung.

2.    Perangkat mana yang menggabungkan fungsi router, switch, dan access point dalam satu unit?

a. Kartu Jaringan Nirkabel

b. Modem

c. Access Point

d. Router Nirkabel

3.    Jika sebuah komputer desktop tidak memiliki kemampuan Wi-Fi internal, komponen apa yang paling tepat untuk ditambahkan agar dapat terhubung ke WLAN?

a. Router Nirkabel

b. Kartu Jaringan Nirkabel (USB)

c. Modem

d. Access Point

4.    Mpeserta didikah dari komponen berikut yang bertindak sebagai "penerjemah" sinyal dari perangkat digital menjadi gelombang radio dan sebaliknya?

a. Access Point

b. Router Nirkabel

c. Modem

d. Kartu Jaringan Nirkabel

5.    Di lingkungan rumah tangga, mengapa Router Nirkabel sering menjadi pilihan yang lebih praktis daripada hanya menggunakan Access Point?

a. Karena router nirkabel lebih murah.

b. Karena router nirkabel memiliki jangkauan sinyal yang lebih luas.

c. Karena router nirkabel sudah mencakup fungsi koneksi ke internet dan distribusi Wi-Fi. d. Karena router nirkabel tidak memerlukan kabel.


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Dalam skenario jaringan kantor, jelaskan bagaimana Kartu Jaringan Nirkabel dan Access Point bekerja sama untuk memungkinkan seorang karyawan mengirim file dari laptopnya ke server yang terhubung dengan kabel.

2.    Menurut Pendidik, mengapa sebuah Router Nirkabel memiliki lebih dari satu fungsi, sementara sebuah Access Point hanya memiliki satu fungsi utama? Jelaskan alasannya.

3.    Bayangkan Pendidik diminta untuk merancang jaringan nirkabel sederhana untuk sebuah kafe kecil. Sebutkan dan jelaskan satu komponen utama yang paling penting untuk memastikan pelanggan dapat terhubung ke internet.


Kunci Jawaban dan Format Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    c

2.    d

3.    b

4.    d

5.    c

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa kartu jaringan nirkabel mengubah data dari laptop menjadi sinyal nirkabel, lalu Access Point menerima sinyal tersebut, mengubahnya kembali menjadi sinyal digital, dan mengirimkannya ke server melalui kabel.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menjelaskan salah satu peran atau penjelasannya kurang detail.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa router nirkabel dibuat untuk kepraktisan penggunaan rumahan/kantor kecil sehingga menggabungkan fungsi koneksi internet (routing) dan distribusi Wi-Fi (access point), sementara AP dirancang sebagai perangkat spesialis untuk memancarkan sinyal Wi-Fi di jaringan yang sudah ada.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan satu fungsi atau penjelasannya kurang mendalam.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dan menjelaskan bahwa Router Nirkabel adalah komponen paling penting karena ia tidak hanya menyediakan Wi-Fi (fungsi AP) tetapi juga menghubungkan kafe ke internet (fungsi router), yang merupakan kebutuhan utama pelanggan.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan Access Point tanpa menjelaskan fungsi routing ke internet.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau menyebutkan komponen yang salah.

0

Total Nilai: Nilai pilihan Ganda (benar x 10) + Nilai esai.

 

Analisis Jaringan dan Topologi

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik didik mampu menganalisis, membandingkan, dan menjelaskan konsep dasar jaringan komputer, termasuk jenis-jenis topologi dan karakteristiknya, dalam bentuk esai yang terstruktur.

Tugas: Menulis Esai Analisis Jaringan

Petunjuk:

Buatlah sebuah esai singkat (sekitar 300-500 kata) dengan tema "Memahami Jaringan Komputer: Dari Konsep hingga Pilihan Topologi yang Tepat."

Petunjuk Pengerjaan

1.    Esai ini harus terdiri dari minimal tiga paragraf utama: Pendahuluan, Isi, dan Penutup.

2.    Baca kembali materi tentang jaringan komputer dan topologi jaringan dari buku teks atau sumber lain yang relevan.

3.    Lakukan riset tambahan untuk memperkaya pemahamanmu.

4.    Susun kerangka esai sebelum mulai menulis.

Kerangka Esai (Wajib Diisi Sebelum Menulis)

1. Pendahuluan

  • Ide Utama: Apa itu jaringan komputer dan mengapa penting dalam kehidupan sehari-hari?
  • Tujuan Penulisan: Jelaskan secara singkat apa yang akan kamu bahas dalam esai ini (konsep dasar, jenis-jenis, dan topologi yang tepat).

2. Isi

  • Paragraf 1: Konsep Dasar Jaringan

o   Jelaskan definisi jaringan komputer.

o   Sebutkan dan jelaskan tiga komponen utama yang diperlukan untuk membangun sebuah jaringan (misalnya, komputer/perangkat, media transmisi, dan perangkat keras jaringan).

  • Paragraf 2: Analisis Topologi Jaringan

o   Jelaskan apa itu topologi jaringan.

o   Pilih dua topologi jaringan yang berbeda (contoh: Topologi Bintang dan Topologi Mesh).

o   Analisis perbandingan kedua topologi tersebut. Uraikan kelebihan dan kekurangannya dari segi biaya, kecepatan, kePendidiklan, dan kemudahan instalasi.

  • Paragraf 3: Aplikasi Topologi dalam Studi Kasus

o   Pilih satu skenario nyata, misalnya:

      • Jaringan di warnet.
      • Jaringan di sekolah/kantor.
      • Jaringan di rumah sakit.

o     Identifikasi topologi yang paling cocok untuk skenario tersebut.

o     Berikan alasan yang kuat dan logis mengapa topologi tersebut adalah pilihan terbaik, dengan mengacu pada kelebihan dan kekurangannya.

3. Penutup

  • Kesimpulan: Ringkas kembali poin-poin penting yang sudah dibahas (pentingnya jaringan dan topologi).
  • Refleksi: Berikan pPendidiknganmu tentang masa depan jaringan komputer dan mengapa pemahaman tentang topologi tetap relevan.

Soal Esai

Tulis esaimu di bawah ini. Pastikan esaimu memiliki judul yang menarik dan mencerminkan tema yang diberikan.

Judul Esai:

(Tulis esaimu di sini)

Penilaian Esai

Aspek Penilaian

Kriteria Penilaian

Bobot Skor

Skor yang Diperoleh

Isi dan Pemahaman

Menjelaskan konsep dengan benar dan mendalam. Analisis perbandingan topologi akurat dan terperinci.

40%

Struktur dan Organisasi

Esai memiliki struktur yang jelas (pendahuluan, isi, penutup). Ide-ide mengalir logis.

30%

Gaya Penulisan

Tata bahasa, ejaan, dan tPendidik baca benar. Kalimat efektif dan mudah dipahami.

20%

Studi Kasus

Memilih topologi yang tepat untuk studi kasus dan memberikan argumentasi yang kuat.

10%

Total Skor

100%

 

8.  Pertemuan 22 - 24 (Teknologi Telekomunikasi Lanjutan) 

Kegiatan Awal (15 Menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

1.    Aktivitas Pembuka: Mulailah dengan sapaan dan lakukan pengecekan kehadiran.

2.    Apersepsi: Ajak peserta didik berdiskusi tentang pengalaman mereka menggunakan internet sehari-hari. Tanyakan, "Pernahkah kalian mengalami internet lambat atau jaringan putus-putus? Apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?" Pertanyaan ini akan mengantarkan mereka pada topik materi hari ini.

3.    Motivasi: Jelaskan bahwa di era digital ini, memahami bagaimana data kita dikirimkan dan dilindungi adalah hal yang sangat penting, bukan hanya untuk pekerjaan tapi juga untuk kehidupan sehari-hari. Sampaikan bahwa hari ini, kita akan mempelajari tiga pilar penting dalam dunia telekomunikasi modern: keamanan jaringan, sistem seluler, dan sistem optik.

Kegiatan Inti (90 Menit)

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Kegiatan Inti: Keamanan Jaringan, Sistem Seluler, dan Sistem Optik

1. Keamanan Jaringan sebagai Perlindungan Data

Durasi: 20 menit

·       Pengenalan Ancaman: Mulailah dengan menjelaskan berbagai ancaman yang sering terjadi di dunia digital, seperti virus, malware, phishing, dan serangan siber lainnya. Jelaskan mengapa keamanan jaringan sangat penting untuk melindungi data pribadi maupun data perusahaan.

·       Penerapan Firewall: Jelaskan fungsi firewall sebagai "tembok" pelindung yang menyaring lalu lintas data yang masuk dan keluar dari jaringan. Berikan contoh sederhana bagaimana firewall bisa mencegah akses tidak sah.

·       Enkripsi Data: Jelaskan konsep enkripsi sebagai proses mengubah data menjadi kode rahasia agar tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berwenang. Tunjukkan contohnya saat kita mengakses situs web dengan HTTPS (yang menggunakan enkripsi SSL/TLS) dibandingkan HTTP.

·       Diskusi: Minta peserta didik didik untuk membagikan pengalaman mereka terkait ancaman siber yang pernah mereka alami dan bagaimana mereka mengatasinya.

2. Sistem Seluler sebagai Koneksi Nirkabel

Durasi: 20 menit

·       Evolusi Jaringan: Ajak peserta didik didik memahami evolusi jaringan seluler, mulai dari 2G (untuk panggilan dan SMS), 3G (untuk internet awal), hingga 4G (untuk streaming video dan media sosial).

·       Materi 4G vs. 5G: Fokuskan materi pada perbandingan antara 4G dan 5G.

o   4G (LTE): Jelaskan bahwa 4G adalah stPendidikr yang memungkinkan kita menikmati internet cepat di perangkat mobile saat ini.

o   5G: Jelaskan bahwa 5G bukan hanya lebih cepat, tetapi juga memiliki dua fitur kunci: latensi rendah (cocok untuk mobil otonom dan robot) dan kemampuan untuk menghubungkan perangkat masif (IoT).

·       Simulasi Sederhana: Gunakan ilustrasi atau video singkat untuk memvisualisasikan bagaimana jaringan seluler memungkinkan data dari satu ponsel ke ponsel lainnya melalui menara seluler dan sistem pusat.

3. Sistem Optik sebagai Transmisi Data Super Cepat

Durasi: 20 menit

·       Pengenalan Fiber Optik: Perkenalkan kabel fiber optik sebagai media transmisi data tercepat. Jelaskan bahwa kabel ini terbuat dari serat kaca dan menggunakan cahaya untuk mengirimkan data, bukan listrik.

·       Prinsip Kerja: Jelaskan konsep refleksi internal total dengan analogi sederhana, misalnya seperti cahaya senter yang dipantulkan di dalam cermin secara terus-menerus. Jelaskan bagaimana prinsip ini membuat cahaya bisa merambat jauh tanpa kehilangan sinyal.

·       Kelebihan dan Penerapan: Bahas kelebihan fiber optik, seperti kecepatan super tinggi dan ketahanan terhadap interferensi. Berikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti koneksi internet rumah (FTTH - Fiber To The Home), kabel bawah laut yang menghubungkan benua, dan jaringan di pusat data.

·       Demonstrasi: Jika memungkinkan, tunjukkan sampel fisik kabel fiber optik dan perbandingannya dengan kabel UTP.

Kegiatan Akhir (15 Menit)

Merefleksi (Berkesadaran)

·       Rangkuman: Secara singkat, rangkum kembali tiga topik utama yang telah dipelajari: keamanan jaringan sebagai perlindungan data, sistem seluler sebagai koneksi nirkabel, dan sistem optik sebagai transmisi data super cepat.

·       Refleksi: Ajak peserta didik untuk merefleksikan materi yang dipelajari. Minta mereka menyebutkan satu hal paling penting yang mereka pelajari hari ini.

·       Tugas Mandiri: Berikan tugas kecil, misalnya mencari tahu apa saja jenis ancaman keamanan jaringan yang sedang populer saat ini.

·       Penutup: Tutup kegiatan dengan memberikan motivasi agar peserta didik terus semangat belajar tentang teknologi telekomunikasi yang terus berkembang.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Nama Kelompok / Individu  : _________________________ 

Kelas                                       : _________________________ 

Tanggal Pengerjaan              : _________________________

Bagian A: Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.

1.    Proses mengubah data menjadi kode rahasia agar tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang disebut...

a. Firewalling

b. Phishing

c. Enkripsi

d. Malware

2.    Jika sebuah perusahaan ingin melindungi jaringannya dari akses yang tidak sah dari luar, perangkat lunak atau perangkat keras apa yang berfungsi sebagai "tembok" pelindung?

a. Router

b. Switch

c. Firewall

d. Antena

3.    Mpeserta didikah dari jaringan seluler berikut yang memiliki latensi sangat rendah, menjadikannya ideal untuk aplikasi real-time seperti mobil otonom?

a. 3G

b. 4G

c. 5G

d. 2G

4.    Jaringan seluler yang memungkinkan kita untuk melakukan streaming video HD dan mengakses media sosial dengan cepat saat ini didukung oleh teknologi...

a. 2G

b. 3G

c. 4G

d. 1G

5.    Kabel apa yang menggunakan cahaya sebagai media transmisi data, bukan sinyal listrik? a. Kabel UTP

b. Kabel Coaxial

c. Kabel Fiber Optik

d. Kabel LAN

6.    Prinsip kerja kabel fiber optik yang membuat sinyal cahaya dapat merambat jauh di dalam serat adalah...

a. Induksi Elektromagnetik

b. Refleksi Internal Total

c. Konduksi Listrik

d. Konveksi Panas


Bagian B: Soal Esai

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1.    Jelaskan mengapa konektivitas 5G sangat penting untuk mendukung perkembangan Internet of Things (IoT).

2.    Mengapa sistem optik (fiber optik) lebih unggul daripada kabel tembaga dalam hal kecepatan dan ketahanan terhadap gangguan? Jelaskan dua alasan utamanya.

3.    Dalam konteks perlindungan data, jelaskan perbedaan antara fungsi Firewall dan Enkripsi dalam mengamankan sebuah jaringan.

Kunci Jawaban dan Format Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1.    c

2.    c

3.    c

4.    c

5.    c

6.    b

Rubrik Penilaian Esai

Soal

Kriteria Penilaian

Nilai

Soal 1

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa 5G memiliki kemampuan mMTC (Massive Machine Type Communication) yang bisa menghubungkan miliaran perangkat secara efisien, yang merupakan kebutuhan utama IoT.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan salah satu kemampuan 5G tanpa penjelasan yang kuat.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 2

Jawaban Lengkap: Menyebutkan dan menjelaskan dua keunggulan utama: kecepatan yang jauh lebih tinggi (karena menggunakan cahaya) dan ketahanan terhadap interferensi elektromagnetik (karena tidak menggunakan sinyal listrik).

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menyebutkan satu keunggulan atau penjelasannya kurang detail.

15

Jawaban Salah: Tidak relevan atau tidak menjawab pertanyaan.

0

Soal 3

Jawaban Lengkap: Menjelaskan bahwa Firewall berfungsi sebagai "penjaga gerbang" yang mengendalikan lalu lintas jaringan (mengizinkan/menolak akses), sementara Enkripsi berfungsi untuk "mengacak" data itu sendiri agar tidak bisa dibaca meskipun berhasil diakses.

25

Jawaban Kurang Lengkap: Hanya menjelaskan salah satu konsep atau penjelasannya kurang detail.

15

Total Nilai: Nilai pilihan Ganda (benar x 10) + Nilai esai.

 

Kriteria Penilaian

1. Aspek Pengetahuan (Kognitif)

Aspek ini menilai pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep kunci. Penilaian bisa dilakukan melalui kuis, tes lisan, atau tugas tertulis.

Indikator Penilaian

Deskripsi

Bobot

Pengenalan Keamanan Jaringan

Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan konsep dasar keamanan jaringan, mengidentifikasi ancaman umum (misalnya virus, phishing), dan menyebutkan cara pencegahannya.

35%

Sistem Seluler

Pemahaman peserta didik tentang evolusi teknologi seluler (2G hingga 5G) dan perbedaan fundamental antara setiap generasi (misalnya kecepatan, fungsi utama).

35%

Sistem Optik

Pemahaman peserta didik tentang prinsip kerja transmisi data menggunakan serat optik dan kemampuan mereka menjelaskan keunggulan serat optik dibandingkan media lain.

30%

Total

100%

2. Aspek Keterampilan (Psikomotorik)

Aspek ini menilai kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan mereka. Penilaian bisa dilakukan melalui observasi saat diskusi atau presentasi.

Indikator Penilaian

Deskripsi

Bobot

Keterampilan Diskusi

Kemampuan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi, menyampaikan pendapat dengan jelas, dan menanggapi pertanyaan dengan logis dan relevan.

40%

Keterampilan Analisis Sederhana

Kemampuan peserta didik untuk menganalisis studi kasus sederhana yang diberikan, misalnya mengapa koneksi internet di suatu tempat lebih cepat dari tempat lain.

30%

Keterampilan Presentasi/Ringkasan

Kemampuan peserta didik untuk menyajikan atau merangkum poin-poin penting dari salah satu materi yang telah dipelajari.

30%

Total

100%

3. Aspek Sikap (Afektif)

Aspek ini menilai perilaku dan etika peserta didik selama proses pembelajaran. Penilaian bisa dilakukan melalui observasi langsung oleh Pendidik.

Indikator Penilaian

Deskripsi

Bobot

Kemandirian dan Ketepatan Waktu

Kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan tugas mandiri yang diberikan dan mengumpulkannya tepat waktu.

30%

Kolaborasi dan Kerja Sama

Sikap peserta didik dalam berinteraksi dengan teman, mendengarkan pendapat orang lain, dan bekerja sama dalam kegiatan kelompok (jika ada).

30%

Partisipasi Aktif

Keterlibatan dan antusiasme peserta didik dalam setiap sesi pembelajaran, termasuk saat bertanya atau menjawab pertanyaan.

40%

Total

100%

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber :

1.    Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom,

Modul Ajar Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi,

SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang, Juli 2022

2.    Andi Novianto

Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Fase E Vol. 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Kurikulum Merdeka). Penerbit Erlangga

3.    Diyah Yustiana dan Ari Eka Prasetiyanto

Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi SMK/MAK Kelas 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Penerbit Andi

4.    Buku Peserta didik:

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Dasar-Teknik-Jaringan-Komputer-dan-Telekomunikasi-BS-KLS-X.pdf

5.    Buku Panduan Pendidik:

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Dasar-Teknik-Jaringan-Komputer-dan-Telekomunikasi-BG-KLS-X.pdf