Kelas X
Fase E
Elemen |
Deskripsi |
Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills) |
Meliputi pengelolaan peralatan kantor,
penggunaan perangkat keras, data dan informasi, prosedur penggunaan homepage. |
Pelaksanaan pembelajaran Dasar-dasar Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis berpusat pada Peserta Didik Didik (student
centered learning) dengan pendekatan pembelajaran mendalam yang berbasis pada
lingkungan belajar. Metode yang digunakan dalam pembelajaran berbasis inkuiri
(inquiry-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), teaching
factory, kunjungan, dan praktik langsung di dunia kerja dalam rangka mewujudkan
profil lulusan, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan,
dan komunikasi.
Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase E, Peserta
Didik Didik memiliki kemampuan kecakapan kerja dasar (basic job skills),
meliputi pengelolaan peralatan kantor, penggunaan perangkat keras;
mendefinisikan data dan informasi; menerapkan prosedur penggunaan homepage.
Capaian Pembelajaran |
Tujuan Pembelajaran |
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) |
Pada akhir fase E (kelas X), Peserta Didik
didik memiliki kecakapan dasar dalam mengelola peralatan kantor, menggunakan
perangkat keras, serta mengelola data dan informasi sesuai prosedur. Peserta
Didik didik juga mampu memanfaatkan teknologi informasi, termasuk menggunakan
homepage, untuk mendukung kegiatan administrasi perkantoran. |
Setelah menyelesaikan pembelajaran elemen
ini, Peserta Didik Didik diharapkan dapat: 1.
Mengelola
peralatan kantor: Menjelaskan fungsi, cara penggunaan, dan
prosedur pemeliharaan peralatan kantor. 2.
Menggunakan
perangkat keras: Mengoperasikan dan merawat perangkat keras
kantor seperti komputer, printer, scanner, dan mesin fotokopi sesuai dengan
petunjuk operasional. 3.
Mengelola
data dan informasi:
Menerapkan prinsip dasar dalam menyimpan, mengorganisir, dan mencari data dan
informasi secara efisien. 4.
Memahami
prosedur penggunaan homepage:
Menjelaskan dan mempraktikkan navigasi serta penggunaan fitur-fitur pada
homepage perusahaan atau instansi untuk mencari informasi yang relevan. 5.
Menerapkan
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja):
Mengidentifikasi dan menerapkan prosedur K3 saat menggunakan peralatan dan
perangkat kantor. |
Alur 1: Pengenalan dan Pengelolaan Peralatan
Kantor TP 1.1:
Mengidentifikasi jenis-jenis peralatan kantor beserta fungsinya. Kegiatan:
Diskusi kelompok, identifikasi peralatan di ruang praktik, membuat daftar
fungsi. TP 1.2:
Menjelaskan prosedur penggunaan dan pemeliharaan dasar peralatan kantor. Kegiatan:
Demonstrasi oleh Pendidik, praktik langsung oleh Peserta Didik Didik
(misalnya mengisi kertas pada printer, mengganti tinta), membuat checklist
pemeliharaan. TP 1.3:
Menerapkan prosedur K3 dalam penggunaan peralatan kantor. Kegiatan:
Simulasi penggunaan peralatan dengan memerhatikan posisi duduk, kabel, dan
pencahayaan. Alur 2: Pengoperasian Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak Dasar TP 2.1:
Menghidupkan dan mematikan komputer dengan benar. Kegiatan:
Praktik langsung, identifikasi komponen komputer. TP 2.2:
Mengoperasikan perangkat peripheral (printer, scanner, proyektor). Kegiatan:
Mencetak dokumen, memindai dokumen, menghubungkan proyektor untuk presentasi. TP 2.3:
Menggunakan perangkat lunak pengolah kata (misalnya Microsoft Word atau
Google Docs) untuk membuat dokumen sederhana. Kegiatan:
Praktik mengetik, format teks, menyisipkan gambar. Alur 3: Manajemen Data dan Informasi TP 3.1:
Menjelaskan pentingnya pengelolaan data dan informasi. Kegiatan:
Diskusi tentang dampak data yang tidak terorganisir. TP 3.2:
Menerapkan cara menyimpan dan mengorganisir file digital dalam folder yang
terstruktur. Kegiatan:
Praktik membuat folder dan subfolder, memberi nama file dengan format yang
terstPendidikrisasi. TP 3.3:
Menggunakan fungsi pencarian data pada sistem operasi. Kegiatan:
Praktik mencari file yang tersimpan di komputer dengan kata kunci. Alur 4: Penggunaan Homepage untuk Keperluan
Kantor TP 4.1:
Mengenali struktur dasar sebuah homepage. Kegiatan:
Analisis homepage perusahaan (misalnya situs bank, universitas) untuk
mengidentifikasi menu, header, footer, dan konten utama. TP 4.2:
Mempraktikkan navigasi untuk mencari informasi tertentu pada homepage. Kegiatan:
Penugasan mencari informasi kontak, profil perusahaan, atau pengumuman
terbaru melalui homepage. TP 4.3:
Menerapkan etika dan keamanan dasar saat menggunakan internet. Kegiatan:
Diskusi tentang privasi, keamanan data, dan cara mengenali situs web yang
terpercaya. |
PROGRAM TAHUNAN
Mata
Pelajaran : Manajemen Perkantoran
dan Layanan Bisnis
Elemen : Kecakapan Kerja Dasar
(Basic Job Skills)
Kelas : X (Fase E)
Tahun Ajaran : 2025/2026
No. |
Elemen/Materi
Pembelajaran |
Alokasi
Waktu (Jam
Pelajaran) |
Semester |
Keterangan |
1. |
Pengelolaan Peralatan Kantor |
24 |
Ganjil |
(Minggu
ke-1 s.d. 6) |
·
Fungsi
dan jenis peralatan |
||||
·
Prosedur
penggunaan dan pemeliharaan |
||||
·
K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) |
||||
2. |
Penggunaan Perangkat Keras |
30 |
Ganjil |
(Minggu
ke-7 s.d. 12) |
·
Pengoperasian
komputer dan peripheral |
||||
·
Penggunaan
perangkat lunak dasar |
||||
3. |
Penilaian Tengah Semester (PTS) |
4 |
Ganjil |
|
4. |
Pengelolaan Data dan Informasi |
24 |
Genap |
(Minggu
ke-1 s.d. 6) |
·
Pentingnya
manajemen data |
||||
·
Penyimpanan
dan pengorganisasian file |
||||
·
Pencarian
data |
||||
5. |
Prosedur Penggunaan Homepage |
20 |
Genap |
(Minggu
ke-7 s.d. 11) |
·
Pengenalan
struktur homepage |
||||
·
Navigasi
dan pencarian informasi |
||||
·
Etika
dan keamanan internet |
||||
6. |
Penilaian Akhir Tahun (PAT) |
4 |
Genap |
|
TOTAL |
106 |
Keterangan:
·
Alokasi
waktu di atas bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kalender akademik
serta kondisi sekolah.
·
1 JP
(Jam Pelajaran) = 45 menit.
·
Total
jam pelajaran per tahun untuk elemen ini bisa disesuaikan dengan kurikulum sekolah.
PROGRAM
SEMESTER
Program
Semester Ganjil
Mata
Pelajaran : Manajemen Perkantoran
dan Layanan Bisnis
Elemen : Kecakapan Kerja Dasar
(Basic Job Skills)
Kelas : X (Fase E)
Semester : Ganjil
Tahun Ajaran : 2025/2026
Minggu
Ke- |
Materi
Pokok |
Indikator
Pencapaian |
Metode
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi
Waktu (JP) |
1-2 |
Pengelolaan Peralatan Kantor:
Fungsi dan jenis peralatan |
Mengidentifikasi fungsi dan jenis peralatan
kantor (mis. mesin fotokopi, printer, scanner). |
Ceramah, Diskusi, Observasi |
Tes lisan, Kuis |
8 |
3-4 |
Pengelolaan Peralatan Kantor:
Prosedur penggunaan dan pemeliharaan |
Mendemonstrasikan penggunaan peralatan kantor
dengan benar; Menjelaskan prosedur pemeliharaan dasar. |
Demonstrasi, Praktik langsung |
Unjuk kerja, Proyek sederhana |
8 |
5-6 |
Pengelolaan Peralatan Kantor: K3
dalam penggunaan peralatan |
Menerapkan posisi kerja ergonomis;
Mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja di kantor. |
Simulasi, Diskusi kelompok |
Penilaian sikap, Observasi |
8 |
7-8 |
Penggunaan Perangkat Keras:
Pengoperasian komputer dan peripheral |
Menghidupkan/mematikan komputer; Menggunakan
mouse dan keyboard; Menghubungkan printer/scanner. |
Praktik mandiri, Latihan soal |
Unjuk kerja, Lembar kerja |
8 |
9-10 |
Penggunaan Perangkat Keras:
Penggunaan perangkat lunak dasar |
Menggunakan aplikasi pengolah kata untuk
membuat dokumen; Menggunakan aplikasi presentasi untuk membuat slide
sederhana. |
Latihan terbimbing, Praktik |
Unjuk kerja, Penugasan |
8 |
11-12 |
Uji Kompetensi dan Praktik |
Menggabungkan penggunaan peralatan kantor dan
perangkat keras dalam satu tugas terintegrasi. |
Latihan terpadu |
Penilaian proyek/unjuk kerja |
8 |
13-14 |
Persiapan PTS dan Remedial/Pengayaan |
Meringkas materi, Uji coba soal |
Ulasan materi |
Kuis, Tes formatif |
8 |
15 |
Penilaian Tengah Semester (PTS) |
Tes
tertulis |
Soal uraian dan pilihan gPendidik |
4 |
|
Total |
60 JP |
Program
Semester Genap
Mata
Pelajaran : Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis
Elemen : Kecakapan
Kerja Dasar (Basic Job Skills)
Kelas : X (Fase
E)
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2025/2026
Minggu
Ke- |
Materi
Pokok |
Indikator
Pencapaian |
Metode
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi
Waktu (JP) |
1-2 |
Pengelolaan Data dan Informasi:
Pentingnya manajemen data |
Menjelaskan konsep dan alasan pentingnya
pengelolaan data dan informasi. |
Diskusi, Analisis studi kasus |
Diskusi kelompok, Kuis |
8 |
3-4 |
Pengelolaan Data dan Informasi:
Penyimpanan dan pengorganisasian file |
Membuat struktur folder yang logis; Memberi
nama file dengan format baku. |
Praktik langsung di komputer |
Unjuk kerja, Laporan praktik |
8 |
5-6 |
Pengelolaan Data dan Informasi:
Pencarian data dan informasi |
Menggunakan fitur pencarian pada sistem
operasi; Mencari informasi spesifik dalam dokumen. |
Latihan terbimbing |
Latihan soal |
8 |
7-8 |
Prosedur Penggunaan Homepage:
Pengenalan dan navigasi |
Mengidentifikasi elemen-elemen utama
homepage; Menjelaskan cara navigasi antar halaman. |
Demonstrasi, Praktik browsing |
Tugas, Kuis |
8 |
9-10 |
Prosedur Penggunaan Homepage:
Pencarian informasi dan fitur |
Menggunakan fitur pencarian di homepage;
Mengisi formulir online. |
Praktik langsung, Latihan penelusuran |
Unjuk kerja |
8 |
11 |
Prosedur Penggunaan Homepage: Etika
dan keamanan internet |
Menerapkan etika penggunaan internet;
Membedakan situs web terpercaya dan tidak. |
Diskusi, Analisis kasus |
Presentasi, Diskusi kelas |
4 |
12-13 |
Uji Kompetensi dan Praktik |
Menghasilkan laporan sederhana berdasarkan
data yang ditemukan dari homepage dan disimpan dengan rapi. |
Praktik terpadu |
Penilaian proyek |
8 |
14-15 |
Persiapan PAT dan Remedial/Pengayaan |
Meringkas materi, Uji coba soal |
Ulasan materi, Latihan |
Kuis, Tes formatif |
8 |
16 |
Penilaian Akhir Tahun (PAT) |
Tes tertulis |
Soal uraian dan pilihan gPendidik |
4 |
|
Total |
64 JP |
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: E/X
Semester
: 1
(Satu)
Alokasi
Waktu : 24 pertemuan ( 1
JP (@ 45 Menit))
Elemen : Penggunaan Peralatan Kantor
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan
dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. DESAIN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta
Didik didik mampu mengelola, mengoperasikan, dan merawat berbagai peralatan
kantor dengan efektif, aman, dan sesuai prosedur.
Durasi: 4 jam (fleksibel, dapat disesuaikan).
Metode Pembelajaran: Teori
interaktif, demonstrasi, dan praktik langsung.
Media & Alat:
·
Proyektor atau papan tulis.
·
Modul materi pembelajaran atau slide
presentasi.
·
Peralatan kantor yang sebenarnya (printer,
scanner, mesin fotokopi, mesin laminating, mesin penghancur kertas).
·
Materi habis pakai (kertas, tinta, staples,
plastik laminating).
Alur Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
·
Pembukaan: Fasilitator menyapa Peserta Didik dan
menjelaskan pentingnya menguasai peralatan kantor dalam alur kerja sehari-hari.
·
Pengenalan Alat:
Fasilitator menampilkan daftar peralatan kantor yang akan dipelajari dan
meminta Peserta Didik untuk menyebutkan pengalaman atau pengetahuan Peserta
Didik didik sebelumnya.
2. Identifikasi & Fungsi Peralatan (45
menit)
· Identifikasi: Fasilitator memaparkan setiap jenis peralatan
kantor. Peserta Didik diajak untuk mengidentifikasi bagian-bagian utama dan
fungsinya.
Contoh: Pada mesin fotokopi, tunjukkan di mana letak
baki kertas, panel kontrol, dan tempat keluar hasil cetakan.
· Demonstrasi Penggunaan:
Fasilitator mendemonstrasikan cara menggunakan setiap peralatan dengan benar,
langkah demi langkah.
Poin Penting: Tekankan pada prosedur yang benar dan aman,
seperti cara memasukkan kertas ke printer atau cara memindai dokumen
dengan scanner.
3. Praktik Langsung (60 menit)
· Sesi Praktik Kelompok: Peserta
Didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan tugas
untuk mempraktikkan penggunaan setiap peralatan.
Tugas:
§ Kelompok
1 : Mencetak 5 lembar dokumen dan
memfotokopi 3 lembar.
§ Kelompok
2 : Memindai 2 dokumen ke dalam
format PDF dan mengirimkannya ke email.
§ Kelompok
3 : Menggunakan mesin laminating
untuk melaminasi dokumen penting.
· Pendampingan: Fasilitator berkeliling untuk mendampingi dan
memberikan umpan balik langsung kepada Peserta Didik.
4. Perawatan & Troubleshooting Dasar
(45 menit)
· Perawatan Rutin:
Fasilitator menjelaskan pentingnya perawatan rutin dan cara melakukan
pembersihan dasar pada peralatan.
Contoh: Membersihkan kaca scanner, mengganti
kartrid tinta printer, dan mengisi ulang kertas.
· Troubleshooting
Sederhana: Fasilitator mengajarkan cara menyelesaikan
masalah umum, seperti:
o Printer macet (paper jam).
o Kertas
habis.
o Hasil
cetakan buram atau tidak jelas.
· Simulasi: Peserta Didik diminta untuk mensimulasikan
skenario masalah dan mencari solusi yang tepat.
5. Penutup (15 menit)
·
Review: Fasilitator merangkum poin-poin penting dari
pembelajaran hari itu.
·
Evaluasi: Peserta Didik mengisi formulir singkat untuk
mengevaluasi pemahaman Peserta Didik didik.
·
Tanya Jawab: Buka sesi tanya jawab untuk hal-hal yang masih
belum jelas.
·
Penugasan (Opsional): Berikan
penugasan mandiri seperti membuat laporan singkat tentang fungsi dan perawatan
salah satu peralatan kantor.
C. RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN
Asesmen
Pembelajaran : Penggunaan Peralatan
Kantor
Tujuan Penilaian : Mengukur pemahaman dan keterampilan Peserta
Didik didik dalam mengoperasikan, merawat, dan mengelola peralatan kantor
dengan aman dan efektif.
Peserta Didik :
Individu yang telah menyelesaikan unit pembelajaran Penggunaan Peralatan
Kantor.
Durasi : 30-45
menit
Metode Penilaian : Kombinasi tes tertulis dan observasi praktik.
Bagian 1 :
Tes Tertulis (15 menit)
Bentuk Soal : Pilihan
GPendidik dan Isian Singkat.
Pilihan GPendidik (10 soal)
Tujuannya untuk mengukur pemahaman teoritis tentang fungsi dan prosedur.
- Contoh
soal:
1.
Fungsi utama dari mesin scanner
adalah...
a. Mencetak dokumen
b. MenggPendidikkan dokumen fisik
c. Mengubah dokumen fisik menjadi file digital
d. Menghancurkan dokumen rahasia
2.
Langkah pertama yang harus dilakukan saat
terjadi paper jam pada mesin fotokopi adalah...
a. Langsung menarik kertas dengan paksa
b. Mematikan mesin terlebih dahulu
c. Memanggil teknisi
d. Melaporkan kepada atasan
3.
Peralatan kantor yang digunakan untuk menjaga
dokumen agar tidak rusak dan tahan lama adalah...
a. Mesin fotokopi
b. Mesin laminating
c. Mesin binding
d. Mesin penghancur kertas
Isian Singkat (5 soal)
Tujuannya untuk menguji pengetahuan tentang bagian-bagian penting atau istilah.
- Contoh
soal:
1.
Tombol pada keyboard yang digunakan
untuk mencetak dokumen adalah...
2.
Proses menggPendidikkan dokumen fisik menjadi
beberapa salinan disebut...
3.
Tindakan rutin yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan scanner agar hasilnya tidak ada noda adalah...
Bagian 2: Penilaian Praktik (15-30 menit)
Tujuan :
Mengukur kemampuan Peserta Didik didik dalam mengoperasikan peralatan secara
langsung, sesuai prosedur, dan dengan aman.
Prosedur :
Fasilitator akan memberikan sebuah skenario dan mengobservasi Peserta Didik
secara langsung. Gunakan lembar ceklis untuk penilaian yang objektif.
Skenario Praktik : "Pendidik diminta untuk mencetak
10 lembar laporan, memindai 3 lembar dokumen kontrak, lalu menggPendidikkan
dokumen tersebut menjadi 5 salinan, dan melaminasi 1 lembar ID
Card."
Lembar Ceklis Penilaian Praktik
No |
Indikator
Penilaian |
Ya
(Skor 5) |
Tidak
(Skor 0) |
Keterangan/Catatan |
1. |
Persiapan Awal:
Memastikan mesin dalam kondisi siap dan nyala. |
|||
2. |
Prosedur Cetak:
Mencetak dokumen dengan benar (memilih printer, jumlah halaman). |
|||
3. |
Prosedur Pindai:
Menggunakan scanner sesuai prosedur dan menyimpan file dengan format
yang benar. |
|||
4. |
Prosedur Fotokopi:
Menggunakan mesin fotokopi dengan benar dan sesuai jumlah salinan. |
|||
5. |
Prosedur Laminating:
Mengoperasikan mesin laminating dengan tepat dan aman. |
|||
6. |
Keselamatan Kerja: Tidak
melakukan tindakan berbahaya (misal: menyentuh bagian panas, menarik kertas
secara paksa). |
|||
7. |
Kerapihan:
Meninggalkan area kerja dalam keadaan rapi setelah selesai. |
|||
8. |
Penyelesaian Masalah: Mampu
menangani paper jam sederhana (jika terjadi). |
|||
Total
Skor |
D. PENGALAMAN BELAJAR
Pertemuan 1-2: Pengenalan dan Pengoperasian
Printer & Scanner
- Kegiatan
Awal (10 menit):
o Peserta
Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif dan ice breaking ringan.
o Fasilitator
bertanya tentang pengalaman Peserta Didik terkait printer dan scanner.
- Kegiatan
Inti (45-60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Identifikasi : Peserta
Didik mengenali jenis-jenis printer (inkjet, laser) dan scanner.
Materi
ini mencakup jenis-jenis printer dan scanner yang umum digunakan.
1.
Jenis-jenis Printer
Materi
ini membahas berbagai jenis printer yang umum digunakan, dengan penekanan pada
teknologi dan kegunaannya.
·
Printer
Inkjet: Menggunakan semprotan tinta mikroskopis. Cocok
untuk mencetak foto berwarna berkualitas tinggi dan penggunaan di rumah.
·
Printer
Laser: Menggunakan bubuk toner dan panas. Sangat
cepat untuk mencetak dokumen teks, efisien, dan cocok untuk kantor.
·
Printer
All-in-One (Multifungsi): Menggabungkan fungsi cetak, pindai (scan),
salin (copy), dan kadang faks. Praktis dan menghemat ruang.
·
Printer
Dot Matrix: Menggunakan pin kecil untuk memukul pita
tinta. Kualitas cetak rendah, berisik, tetapi Pendidikl untuk mencetak salinan
rangkap seperti faktur.
·
Printer
Thermal: Menggunakan panas untuk mencetak. Umumnya
digunakan untuk mencetak struk, label, dan barcode.
2.
Jenis-jenis Scanner
Scanner
adalah perangkat yang digunakan untuk memindai dokumen fisik atau gambar
menjadi data digital.
A. Berdasarkan Bentuk
·
Flatbed
Scanner:
o Deskripsi: Jenis
scanner paling umum. Berbentuk datar dengan kaca di bagian atas, mirip mesin
fotokopi.
o Kelebihan: Sangat
serbaguna, bisa memindai buku, dokumen, foto, bahkan benda kecil. Kualitas
pemindaiannya sangat baik.
o Kekurangan:
Ukurannya besar dan tidak mudah dibawa.
·
Sheet-fed
Scanner:
o Deskripsi:
Perangkat yang dirancang untuk memindai lembaran dokumen satu per satu. Dokumen
dimasukkan ke dalam slot dan ditarik melalui scanner.
o Kelebihan: Sangat
cepat untuk memindai dokumen multi-halaman. Ukurannya lebih ringkas.
o Kekurangan: Tidak
cocok untuk memindai buku atau objek tebal lainnya karena hanya bisa memindai
lembaran kertas.
·
Handheld
Scanner:
o Deskripsi: Scanner
berukuran kecil yang dioperasikan dengan tangan. Pengguna harus menggeser
scanner di atas dokumen yang akan dipindai.
o Kelebihan:
Portabel dan sangat ringkas, cocok untuk memindai saat bepergian.
o Kekurangan:
Kualitas pemindaiannya sering kali tidak konsisten karena bergantung pada kestabilan
tangan pengguna.
B. Berdasarkan Teknologi
·
Drum
Scanner:
o Deskripsi: Scanner
berkualitas sangat tinggi yang digunakan di industri percetakan profesional.
Menggunakan teknologi tabung photomultiplier (PMT) untuk menangkap gambar.
o Kelebihan:
Kualitas pemindaian luar biasa dengan resolusi dan kedalaman warna yang sangat
tinggi.
o Kekurangan: Sangat
mahal, besar, dan rumit untuk dioperasikan.
·
Photo
Scanner:
o Deskripsi: Scanner
yang dirancang khusus untuk memindai foto dan film negatif dengan detail
tinggi.
o Kelebihan:
Menghasilkan pemindaian foto berkualitas tinggi dengan warna dan detail yang
akurat.
o Kekurangan: Umumnya
lebih lambat daripada scanner dokumen biasa.
Tabel
Perbandingan Scanner Utama
Fitur |
Flatbed Scanner |
Sheet-fed Scanner |
Handheld Scanner |
Bentuk Fisik |
Besar dan datar |
Ringkas dan vertikal |
Sangat kecil, portabel |
Penggunaan Ideal |
Buku, foto, dokumen tunggal |
Dokumen multi-halaman |
Dokumen saat bepergian |
Kecepatan |
Lambat per halaman |
Sangat cepat untuk tumpukan
dokumen |
Bervariasi, tergantung
pengguna |
Kualitas |
Sangat baik |
Baik, terutama untuk teks |
Bervariasi (kurang stabil) |
Kelebihan |
Serbaguna, kualitas bagus |
Cepat, ringkas |
Portabel, mudah dibawa |
Kekurangan |
Tidak portabel, lambat |
Tidak bisa untuk buku |
Kualitas kurang stabil |
o Demonstrasi :
Fasilitator mendemonstrasikan cara mencetak dokumen (single/double-sided)
dan memindai dokumen menjadi file PDF/JPG.
Cara Mencetak Dokumen
Mencetak dokumen adalah proses yang sangat umum, namun langkah-langkahnya bisa sedikit berbeda tergantung pada sistem operasi yang Pendidik gunakan (Windows atau macOS).
Mencetak Dokumen (Single-sided)
1. Buka Dokumen: Buka file yang ingin Pendidik cetak (misalnya, dokumen Word, PDF, atau gambar).
2. Akses Menu Cetak:
o Windows: Tekan Ctrl + P
atau klik File
di menu
atas, lalu pilih Print
.
o macOS: Tekan Cmd + P
atau klik File
di menu
bar, lalu pilih Print
.
3. Pilih Printer: Pastikan nama printer Pendidik sudah terpilih dengan benar dari daftar yang tersedia.
4. Atur Pengaturan Cetak:
o Number of copies: Tentukan berapa salinan yang Pendidik inginkan.
o Pages: Pilih halaman
mana yang akan dicetak (misalnya, All
untuk semua halaman, Current page
untuk halaman yang sedang aktif, atau masukkan rentang halaman, seperti 1-5
).
5.
Cetak: Klik tombol Print
untuk
memulai proses cetak.
Cara
Mencetak Dokumen (Double-sided / Bolak-balik)
Mencetak bolak-balik dapat menghemat kertas secara signifikan. Opsi ini sering disebut "Duplex Printing."
1. Ikuti Langkah 1-3 seperti pada pencetakan single-sided.
2. Cari Opsi Duplex Printing:
o Di jendela pengaturan cetak, cari opsi yang bertuliskan "Print on both sides" atau "Duplex Printing."
o Jika Pendidik tidak melihatnya langsung, cari tombol "Properties," "Printer Properties," "Preferences," atau "Advanced Settings." Opsi ini biasanya ada di sana.
3. Pilih Orientasi Halaman:
o Long-edge binding: Cocok untuk dokumen potret (vertikal), seperti buku. Kertas akan dibalik dari sisi panjang.
o Short-edge binding: Cocok untuk dokumen lanskap (horizontal). Kertas akan dibalik dari sisi pendek.
4.
Cetak: Klik OK
, lalu Print
. Printer akan mencetak sisi pertama, menarik kembali kertas secara
otomatis untuk mencetak sisi kedua.
Catatan: Tidak semua printer memiliki kemampuan cetak bolak-balik otomatis (auto-duplexing). Jika printer Pendidik tidak memilikinya, Pendidik harus membalik kertas secara manual setelah sisi pertama selesai dicetak, lalu memasukkannya kembali ke baki kertas sesuai petunjuk printer.
Cara Memindai Dokumen (Scan)
Memindai dokumen bisa dilakukan menggunakan printer all-in-one atau scanner terpisah. Hasil pemindaian dapat disimpan dalam berbagai format, seperti PDF atau JPG.
Menggunakan Aplikasi Bawaan Windows
1. Hubungkan Perangkat: Pastikan scanner Pendidik terhubung dan menyala.
2. Buka Aplikasi:
o Buka menu Start
, ketik "Windows Scan" atau "Fax and
Scan" dan buka aplikasinya.
o Pendidik juga bisa mencarinya di Control
Panel > Hardware and Sound > Devices and Printers
, klik kanan pada ikon scanner, lalu pilih Start Scan
.
3. Atur Pengaturan:
o Scanner: Pastikan nama scanner Pendidik terpilih.
o Source: Pilih Flatbed
untuk dokumen tunggal di atas kaca atau Document Feeder
jika Pendidik menggunakan baki otomatis (ADF).
o File type: Pilih format yang Pendidik inginkan, seperti PDF untuk dokumen teks atau JPG untuk foto.
o Color mode: Pilih Color
, Grayscale
, atau Black and
white
sesuai kebutuhan.
4. Pindai: Klik tombol "Scan" untuk memulai. Setelah selesai, dokumen akan tersimpan di folder yang sudah ditentukan.
o Praktik : Peserta
Didik mempraktikkan mencetak dan memindai dokumen dengan pendampingan
fasilitator.
- Kegiatan
Penutup (10-15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
o Diskusi : Tanya
jawab mengenai kesulitan yang dialami.
o Rangkuman :
Fasilitator merangkum prosedur penggunaan printer dan scanner yang
benar.
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengenalan dan Pengoperasian Printer &
Scanner
Nama Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
1.
Mengidentifikasi jenis dan bagian-bagian dasar
printer dan scanner.
2.
Menjelaskan fungsi dari printer dan scanner.
3.
Melakukan prosedur pengoperasian printer untuk
mencetak dokumen.
4.
Melakukan prosedur pengoperasian scanner untuk
memindai dokumen.
5.
Menerapkan prosedur keselamatan kerja saat
menggunakan perangkat.
B. Alat
dan Bahan
·
Komputer/Laptop
·
Printer (Inkjet atau Laser)
·
Scanner (terpisah atau multifungsi)
·
Kabel data dan kabel power
·
Dokumen/gambar untuk dicetak dan dipindai
·
Kertas HVS A4
·
Software driver printer dan scanner (jika belum
terpasang)
C.
Petunjuk Pengerjaan
1.
Bacalah setiap petunjuk dengan cermat.
2.
Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau
berkelompok sesuai arahan Pendidik.
3.
Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada
Pendidik.
4.
Lakukan setiap tahapan praktik dengan teliti
dan hati-hati.
D. Kegiatan 1: Mengenal Printer dan Scanner
1. Identifikasi Perangkat
Perhatikan printer dan scanner yang ada di hadapan Pendidik.
·
Sebutkan merek dan model printer:
_____________________________
·
Sebutkan merek dan model scanner:
__________________ (Jika terpisah)
·
Apakah printer dan scanner ini merupakan
perangkat terpisah atau multifungsi? __________________________
2. Bagian-Bagian Perangkat
Lengkapi tabel berikut dengan nama dan fungsi dari bagian-bagian perangkat.
Bagian
Printer |
Fungsi |
|
Tombol
Power |
||
Tray
Kertas |
||
Cartridge/Toner |
||
Bagian
Scanner |
Fungsi |
|
Tombol
Scan |
||
Kaca
Pemindai |
||
Penutup
Scanner |
||
E. Kegiatan 2: Praktik Mencetak Dokumen
(Printing)
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk
mencetak dokumen.
1.
Pastikan kabel power dan kabel data printer
sudah terhubung dengan benar ke stop kontak dan komputer.
2.
Nyalakan printer dengan menekan tombol Power.
3.
Siapkan dokumen yang akan dicetak (misalnya,
file Word atau PDF). Buka dokumen tersebut di komputer.
4.
Letakkan beberapa lembar kertas A4 ke dalam
tray kertas printer.
5.
Pada dokumen, klik File > Print (Ctrl+P).
6.
Pada jendela pengaturan cetak, perhatikan dan
atur opsi-opsi berikut:
o Pilih
nama printer yang benar: ______________________
o Tentukan
jumlah halaman yang akan dicetak: _________
o Pilih
mode cetak (Color/Black & White): _____________
7.
Setelah yakin dengan pengaturannya, klik tombol
Print.
8.
Amati proses pencetakan dan ambil hasil cetakan
Pendidik.
9.
Setelah selesai, matikan printer.
Pertanyaan:
·
Jelaskan kendala yang Pendidik temui saat
melakukan proses mencetak:
·
Mengapa penting untuk memeriksa kertas dan
tinta/toner sebelum mencetak?
F. Kegiatan 3: Praktik Memindai Dokumen
(Scanning)
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk
memindai dokumen/gambar.
1.
Nyalakan printer multifungsi atau scanner
terpisah. Pastikan sudah terhubung ke komputer.
2.
Buka software scanner di komputer (biasanya terinstal
bersama driver). Contoh: Epson Scan, HP Scan, atau Windows Fax and Scan.
3.
Buka penutup scanner, lalu letakkan dokumen
yang akan dipindai di atas kaca pemindai. Pastikan dokumen diletakkan dengan
rapi dan posisinya benar.
4.
Tutup kembali penutup scanner.
5.
Pada software scanner, pilih tipe dokumen
(misalnya, Document, Photo), tentukan resolusi (DPI), dan pilih format file
yang akan disimpan (misalnya, PDF atau JPG).
6.
Klik tombol Preview untuk melihat hasil
pindaian sementara, lalu klik tombol Scan untuk memulai proses pemindaian.
7.
Setelah proses selesai, pilih folder tempat Pendidik
akan menyimpan file hasil pindai.
8.
Amati dan periksa hasil pindai di komputer Pendidik.
Pertanyaan:
·
Mengapa dokumen harus diletakkan dengan rapi di
atas kaca pemindai?
·
Jelaskan perbedaan antara format file .PDF
dan .JPG untuk hasil pindai. Kapan Pendidik akan menggunakan masing-masing
format?
G. Kesimpulan
1. Ringkasan Fungsi
·
Fungsi utama Printer:
·
Fungsi utama Scanner:
2. Refleksi Keselamatan Kerja
·
Sebutkan minimal 2 hal yang harus diperhatikan
untuk menjaga keselamatan saat menggunakan printer dan scanner.
Pertemuan 3-4: Pengoperasian Mesin Fotokopi
& Mesin Fax
- Kegiatan
Awal (10 menit):
o Review singkat tentang materi pertemuan sebelumnya.
o Menjelaskan
fungsi dan pentingnya mesin fotokopi dan fax di kantor.
- Kegiatan
Inti (45-60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Identifikasi : Peserta
Didik mengenali panel kontrol, fungsi zoom, dan fitur-fitur pada mesin
fotokopi dan mesin fax.
Mesin
Fotokopi
Mesin
fotokopi modern tidak hanya berfungsi untuk menyalin dokumen, tetapi juga
dilengkapi dengan berbagai fitur yang mempermudah pekerjaan kantor.
1. Panel
Kontrol
Panel
kontrol adalah antarmuka utama tempat pengguna berinteraksi dengan mesin. Panel
ini bisa berupa tombol fisik atau layar sentuh. Komponen utamanya meliputi:
·
Layar
Tampilan (Display Screen): Menunjukkan status mesin (siap, sibuk, atau
error), jumlah salinan, dan opsi pengaturan. Mesin modern menggunakan layar
sentuh yang interaktif.
·
Tombol Start/Copy
: Untuk
memulai proses penyalinan.
·
Tombol Stop/Cancel
: Untuk
menghentikan proses yang sedang berjalan atau membatalkan pekerjaan.
·
Tombol
Numerik (Numeric Keypad): Untuk memasukkan jumlah salinan yang
diinginkan (misalnya, angka 1-99).
·
Tombol Options/Menu
: Untuk
mengakses fitur-fitur lanjutan, seperti pengaturan kualitas gambar, mode
penyalinan, atau opsi penyimpanan.
·
Tombol
Kecerahan (Darkness/Lighter): Untuk menyesuaikan tingkat kegelapan atau
kecerahan hasil salinan.
·
Tombol
Ukuran Kertas (Paper Tray Selection): Untuk memilih baki kertas mana yang akan
digunakan.
·
Lampu
Indikator: Memberikan sinyal visual untuk status penting,
seperti Paper Jam
(kertas macet), Toner Low
(toner
hampir habis), atau Ready
(siap digunakan).
2.
Fungsi Zoom
Fungsi
zoom pada mesin fotokopi memungkinkan Pendidik mengubah ukuran dokumen yang
disalin agar lebih besar (pembesaran) atau lebih kecil (pengecilan) dari
dokumen aslinya.
·
Pengecilan
(Reduction): Digunakan untuk memperkecil dokumen. Misalnya,
menyalin dokumen ukuran A3 ke kertas ukuran A4. Pengaturan biasanya dalam
persentase, seperti 75% atau 50%.
·
Pembesaran
(Enlargement): Digunakan untuk memperbesar dokumen. Misalnya,
menyalin dokumen ukuran A5 ke kertas ukuran A4, atau memperbesar bagian kecil
dari dokumen agar lebih mudah dibaca. Pengaturan biasanya dalam persentase,
seperti 120% atau 200%.
Beberapa
mesin memiliki tombol pintasan untuk rasio pembesaran/pengecilan yang umum
(misalnya, tombol A3 -> A4
), sementara yang lain memungkinkan
pengguna memasukkan persentase secara manual untuk penyesuaian yang lebih
presisi.
3.
Fitur-fitur Lainnya
·
Penyalinan
Bolak-balik (Duplex Copying): Fitur ini memungkinkan mesin menyalin dokumen
dua sisi secara otomatis, menghemat kertas dan waktu.
·
Penyortiran
Dokumen (Sorting): Berguna saat menyalin beberapa set dokumen
multi-halaman. Mesin akan secara otomatis menyusun halaman-halaman dalam urutan
yang benar (misalnya, salinan 1,2,3... salinan 1,2,3...).
·
Pemindai
(Scanner Functionality): Mesin fotokopi modern sering kali dilengkapi
dengan fungsi pemindai yang dapat mengubah dokumen fisik menjadi file digital
(PDF, JPG, dll) dan mengirimkannya ke email atau folder di jaringan.
·
Pengumpan
Dokumen Otomatis (Automatic Document Feeder / ADF):
Memungkinkan pengguna menumpuk banyak dokumen dan mesin akan memindainya satu
per satu secara otomatis tanpa harus mengangkat penutup kaca.
·
Opsi
Finishing: Beberapa mesin fotokopi kelas atas memiliki
fitur tambahan seperti stapler otomatis atau pelubang kertas (hole punch) untuk
menyelesaikan pekerjaan dokumen dalam satu langkah.
Mesin Faks
(Fax Machine)
Meskipun
mulai digantikan oleh email dan komunikasi digital, mesin faks masih digunakan
secara luas di banyak sektor. Berikut adalah fitur-fitur pentingnya:
1.
Pengiriman
dan Penerimaan Otomatis: Fitur dasar yang memungkinkan mesin faks
secara otomatis menerima dokumen yang masuk tanpa perlu intervensi pengguna,
dan juga mengirim dokumen ke nomor faks tujuan.
2.
Memori
(Memory): Mesin faks modern memiliki memori internal.
Jika kertas habis atau toner kosong, faks yang masuk akan disimpan dalam
memori. Setelah masalah diperbaiki, dokumen akan dicetak secara otomatis.
3.
Pengumpan
Dokumen (Document Feeder): Memungkinkan pengguna memuat tumpukan dokumen
multi-halaman. Mesin akan memindai dan mengirimkannya satu per satu secara
otomatis.
4.
Broadcast
(Siaran): Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim
dokumen yang sama ke beberapa nomor faks yang berbeda secara bersamaan, sangat
efisien untuk mengirim pengumuman.
5.
Polling: Mesin
faks dapat "memanggil" mesin faks lain untuk "meminta"
dokumen yang telah disiapkan untuk dikirim. Fitur ini berguna untuk mengambil
dokumen dari lokasi lain.
6.
Pencetakan
Laporan: Mesin faks dapat mencetak laporan konfirmasi
pengiriman yang berisi detail seperti waktu, tanggal, dan status transmisi
(berhasil/gagal).
7.
Kecepatan
Transmisi: Kecepatan faks diukur dalam bps (bits per
second). Mesin modern menggunakan stPendidikr G3 dan memiliki kecepatan hingga
33.600 bps, yang dapat mengirim satu halaman dalam hitungan detik.
8.
Ponsel
dan Tombol Angka: Mesin faks juga berfungsi sebagai telepon
biasa, memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dan mendengarkan nada
faks sebelum mengirim dokumen.
o Demonstrasi :
Fasilitator menunjukkan cara menggPendidikkan dokumen, mengubah ukuran (scaling),
dan cara mengirim/menerima fax.
MenggPendidikkan
Dokumen (Fotokopi)
MenggPendidikkan
dokumen adalah salah satu fungsi dasar pada mesin fotokopi. Ada dua cara utama
untuk menempatkan dokumen asli.
1.
Menyalakan
Mesin: Pastikan mesin fotokopi dalam kondisi menyala
dan siap digunakan.
2.
Tempatkan
Dokumen Asli:
o Menggunakan Kaca Flatbed: Angkat
penutup mesin, letakkan dokumen dengan posisi menghadap ke bawah, sejajarkan
dengan tPendidik panduan, lalu tutup penutupnya. Cara ini ideal untuk buku,
dokumen tebal, atau satu halaman.
o Menggunakan Pengumpan Dokumen Otomatis (ADF): Jika Pendidik
memiliki banyak halaman, letakkan tumpukan dokumen di baki pengumpan di bagian
atas mesin, pastikan posisi dokumen rapi dan benar.
3.
Atur
Jumlah Salinan: Gunakan panel kontrol untuk memasukkan
jumlah salinan yang Pendidik inginkan (misalnya, angka 3 untuk 3 salinan).
4.
Mulai
Mencetak: Tekan tombol Start
atau Copy
. Mesin
akan mulai memindai dan mencetak salinan sesuai jumlah yang Pendidik masukkan.
Mengubah
Ukuran Dokumen (Scaling)
Scaling
atau mengubah ukuran dokumen adalah fitur yang sangat berguna untuk memperbesar
atau memperkecil salinan.
1.
Ikuti
Langkah 1-2 seperti pada panduan menggPendidikkan dokumen
di atas.
2.
Akses
Pengaturan Ukuran: Pada panel kontrol, cari opsi yang bertuliskan
Zoom
, Scaling
, Reduce/Enlarge
, atau
ikon yang menunjukkan persentase. Tekan tombol tersebut atau pilih opsi pada
layar sentuh.
3.
Pilih
Persentase Ukuran:
o Untuk Pengecilan:
Masukkan persentase yang lebih kecil dari 100% (misalnya, 75% atau 50%)
untuk memperkecil dokumen asli.
o Untuk Pembesaran:
Masukkan persentase yang lebih besar dari 100% (misalnya, 120% atau 150%)
untuk memperbesar dokumen asli.
o Beberapa mesin juga menyediakan pilihan preset,
seperti A4 ke A5
atau A3 ke A4
.
4.
Mulai
Mencetak: Setelah memilih persentase yang diinginkan,
tekan tombol Start
atau Copy
. Mesin
akan memindai dokumen asli dan mencetak salinannya dengan ukuran yang sudah
diubah.
Mengirim dan
Menerima Faks
Proses
pengiriman dan penerimaan faks cukup sederhana pada mesin faks atau printer
multifungsi.
Mengirim
Faks (Sending Fax)
1.
Tempatkan
Dokumen: Letakkan dokumen yang akan dikirim pada kaca
flatbed atau pengumpan dokumen otomatis (ADF).
2.
Masukkan
Nomor Faks Tujuan: Gunakan tombol numerik pada panel kontrol
untuk mengetikkan nomor faks yang ingin Pendidik tuju. Pastikan nomor sudah
benar.
3.
Kirim
Faks: Tekan tombol Start
atau Send
. Mesin
akan mendial nomor tersebut dan mengirimkan dokumen secara otomatis. Layar akan
menunjukkan status pengiriman (berhasil atau gagal).
Tips: Jika Pendidik
mengirim ke luar negeri, pastikan untuk memasukkan kode negara sebelum nomor
faks.
Menerima
Faks (Receiving Fax)
Proses
penerimaan faks biasanya berlangsung secara otomatis.
1.
Siaga
(Standby): Pastikan mesin faks Pendidik dalam kondisi
menyala dan terhubung ke jalur telepon.
2.
Panggilan
Masuk: Ketika faks masuk, mesin akan berdering (jika
diatur) dan secara otomatis menjawab panggilan.
3.
Mendeteksi
Sinyal: Mesin akan mendeteksi sinyal faks, lalu memindai
dokumen yang masuk secara digital.
4.
Mencetak
Dokumen: Setelah pemindaian selesai, dokumen akan
dicetak secara otomatis. Jika kertas habis, dokumen faks akan disimpan dalam memori
internal mesin hingga Pendidik mengisi ulang kertas.
o Praktik : Peserta
Didik mencoba menggPendidikkan dokumen dan melakukan simulasi mengirim fax.
- Kegiatan
Penutup (10-15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
o Umpan Balik : Peserta
Didik berbagi pengalaman Peserta Didik didik menggunakan kedua mesin.
o Penugasan : Peserta
Didik diminta untuk mencari tahu cara mengatasi paper jam pada mesin
fotokopi.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengoperasian Mesin Fotokopi & Mesin Fax
Nama
Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
1.
Mengidentifikasi jenis dan bagian-bagian dasar
mesin fotokopi dan mesin fax.
2.
Menjelaskan fungsi dan prosedur dasar
pengoperasian mesin fotokopi.
3.
Menjelaskan fungsi dan prosedur dasar
pengoperasian mesin fax untuk mengirim dan menerima dokumen.
4.
Menerapkan prosedur keselamatan kerja saat
menggunakan perangkat.
B. Alat dan Bahan
·
Mesin Fotokopi
·
Mesin Fax (atau mesin fotokopi multifungsi
dengan fitur fax)
·
Dokumen asli untuk digPendidikkan (fotokopi)
dan dikirim (fax)
·
Kertas HVS A4
·
Pensil/pulpen dan Lembar Kerja
C. Petunjuk Pengerjaan
1.
Bacalah setiap petunjuk dengan cermat dan
teliti.
2.
Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau
berkelompok sesuai arahan Pendidik.
3.
Tanyakan kepada Pendidik jika ada hal yang
kurang jelas.
4.
Lakukan setiap tahapan praktik dengan
hati-hati.
D. Kegiatan 1: Mengenal Mesin Fotokopi
1. Identifikasi Perangkat
Perhatikan mesin fotokopi yang ada di hadapan Pendidik.
·
Sebutkan merek dan model mesin fotokopi
tersebut:
·
Sebutkan jenisnya (digital/analog,
warna/hitam-putih):
2. Bagian-Bagian Mesin Fotokopi
Lengkapi tabel berikut dengan nama dan fungsi dari bagian-bagian mesin
fotokopi.
Bagian
Mesin Fotokopi |
Fungsi |
Tombol
Power |
|
Panel
Kontrol |
|
Platen
(Kaca Fotokopi) |
|
ADF
(Automatic Document Feeder) |
|
Tray
Kertas |
|
Tombol
Start |
E. Kegiatan 2: Praktik Mengoperasikan Mesin
Fotokopi
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menggPendidikkan
dokumen.
1.
Pastikan kabel power mesin fotokopi sudah
terhubung dan mesin dalam keadaan menyala.
2.
Letakkan dokumen asli yang akan digPendidikkan
di atas kaca fotokopi (platen), pastikan posisinya rata dan sesuai dengan tPendidik
panduan.
3.
Tutup penutup mesin fotokopi.
4.
Pada panel kontrol, atur pengaturan yang Pendidik
inginkan:
o Atur
jumlah salinan yang akan dibuat: _________
o Atur
ukuran kertas: _________
o Jika
ada, atur mode warna (Color/Black & White): _____________
o Jika
diperlukan, atur perbesaran/pengecilan (Zoom): ____________
5.
Setelah semua pengaturan selesai, tekan tombol
Start atau Copy.
6.
Amati proses penggPendidikan dan ambil hasil
fotokopi Pendidik.
7.
Ulangi langkah 2-6 dengan menggunakan fitur ADF
(jika ada).
Pertanyaan:
·
Jelaskan perbedaan cara meletakkan dokumen asli
antara menggunakan platen dan ADF. Kapan Pendidik akan menggunakan
masing-masing cara?
F. Kegiatan 3: Mengenal dan Mengoperasikan
Mesin Fax
1. Identifikasi Perangkat
·
Apakah mesin fax yang Pendidik gunakan terpisah
atau satu perangkat dengan mesin fotokopi?
·
Sebutkan merek dan model mesin fax/multifungsi
tersebut:
2. Praktik Mengirim Dokumen Fax Ikuti
langkah-langkah di bawah ini untuk mengirim dokumen melalui mesin fax.
1.
Pastikan mesin fax dalam keadaan menyala dan
kabel telepon sudah terpasang.
2.
Siapkan dokumen yang akan dikirim. Masukkan
dokumen ke dalam ADF mesin fax.
3.
Tekan nomor telepon fax tujuan pada tombol
angka di mesin fax.
Tuliskan nomor telepon yang Pendidik tuju
(misalnya: 021-xxxx-xxxx):
4.
Tekan tombol Send atau Start.
5.
Amati proses pengiriman hingga muncul
notifikasi keberhasilan atau kegagalan.
3. Praktik Menerima Dokumen Fax
·
Jelaskan prosedur untuk menerima fax secara
manual dan otomatis.
o Manual:
o Otomatis:
G. Kesimpulan
1. Ringkasan Fungsi
·
Fungsi utama Mesin Fotokopi:
·
Fungsi utama Mesin Fax:
2. Refleksi Keselamatan Kerja
Sebutkan minimal 2 hal yang harus diperhatikan
untuk menjaga keselamatan saat menggunakan mesin fotokopi dan mesin fax.
Pertemuan 5-6: Perawatan Dasar dan Troubleshooting
Sederhana
- Kegiatan
Awal (10 menit):
o Membahas
hasil penugasan pertemuan sebelumnya.
o Mengawali
diskusi dengan pertanyaan: "Apa yang harus dilakukan jika mesin tidak
bekerja?"
- Kegiatan
Inti (45-60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Penjelasan :
Fasilitator menjelaskan pentingnya perawatan rutin dan kapan harus menghubungi
teknisi.
o Demonstrasi :
Fasilitator mendemonstrasikan cara mengganti tinta atau toner,
membersihkan kaca scanner, dan mengatasi paper jam.
Mengganti
Tinta (Ink) atau Toner
Mengganti
kartrid tinta atau toner adalah salah satu perawatan paling umum. Meskipun
setiap merek memiliki cara yang sedikit berbeda, prinsip dasarnya sama.
1.
Siapkan
Kartrid Baru: Pastikan Pendidik memiliki kartrid tinta atau
toner yang sesuai dengan model printer Pendidik. Buka kemasan dengan hati-hati.
2.
Buka
Penutup Printer: Buka penutup printer untuk mengakses area
kartrid. Pada printer inkjet, penutupnya biasanya berada di depan atau atas.
Pada printer laser, Pendidik mungkin perlu membuka penutup depan atau samping
untuk mengeluarkan drum toner.
3.
Keluarkan
Kartrid Lama:
o Tinta: Dorong
atau tekan tuas pengunci pada kartrid lama hingga terdengar bunyi
"klik" untuk melepaskannya, lalu tarik keluar secara perlahan.
o Toner: Tarik
seluruh unit drum toner keluar dari printer, lalu lepaskan kartrid toner dari
unit drum (jika terpisah).
4.
Pasang
Kartrid Baru: Lepaskan pita pelindung atau segel dari
kartrid baru. Masukkan kartrid ke dalam slotnya hingga terkunci dengan aman.
Jika Pendidik mengganti toner, pasang kembali ke unit drum lalu masukkan ke
dalam printer.
5.
Tutup
Penutup dan Uji Cetak: Tutup kembali penutup printer dan tunggu
hingga printer melakukan kalibrasi. Setelah lampu indikator berhenti berkedip,
coba cetak halaman uji untuk memastikan kartrid terpasang dengan benar.
Membersihkan
Kaca Scanner
Kaca
scanner yang kotor dapat menyebabkan garis atau noda hitam pada hasil
pemindaian dan salinan. Membersihkannya secara rutin sangat penting.
1.
Matikan
Perangkat: Selalu matikan printer/scanner Pendidik
sebelum membersihkannya untuk mencegah kerusakan.
2.
Siapkan
Bahan: Pendidik hanya memerlukan kain mikrofiber
bersih yang lembut dan cairan pembersih kaca (jangan gunakan pembersih yang
mengandung amonia atau bahan abrasif).
3.
Bersihkan
Kaca Scanner:
o Semprotkan sedikit cairan pembersih pada
kain, bukan langsung ke kaca.
o Usap kaca scanner dengan lembut dari satu sisi
ke sisi lain. Pastikan tidak ada debu, sidik jari, atau noda yang tertinggal.
o Periksa juga kaca tipis di samping kaca utama
(jika ada), karena ini juga digunakan untuk pemindaian melalui ADF.
4.
Keringkan: Gunakan
sisi kain yang kering atau kain mikrofiber lain untuk mengeringkan kaca
sepenuhnya. Pastikan tidak ada residu cairan yang tersisa sebelum menutupnya
kembali.
Mengatasi
Kertas Macet (Paper Jam)
Kertas
macet adalah masalah umum yang bisa diatasi dengan mudah jika Pendidik tahu
caranya.
1.
Matikan
Printer: Hal pertama dan terpenting adalah matikan
printer Pendidik untuk menghentikan semua aktivitas dan menghindari
kerusakan lebih lanjut.
2.
Temukan
Lokasi Macet:
o Buka semua penutup atau baki yang dapat diakses
(penutup depan, belakang, dan baki kertas).
o Lihat di dalam mesin dengan hati-hati untuk
menemukan di mana kertas tersangkut.
3.
Tarik
Kertas dengan Hati-hati:
o Tarik kertas secara perlahan dan lurus. Jangan
menariknya dengan paksa atau tiba-tiba karena dapat merobeknya dan meninggalkan
serpihan di dalam mesin.
o Jika kertas robek, gunakan pinset atau tangan
untuk mengambil semua serpihan kecil yang tersisa.
4.
Periksa
Kembali: Setelah kertas berhasil dikeluarkan, periksa
kembali seluruh jalur kertas untuk memastikan tidak ada lagi sisa kertas.
5. Nyalakan Kembali: Tutup semua penutup, nyalakan kembali printer, dan tunggu hingga printer melakukan inisialisasi. Cobalah untuk mencetak dokumen lain untuk memastikan masalah sudah teratasi.
o Praktik : Peserta
Didik melakukan praktik perawatan dasar dan simulasi troubleshooting
(misalnya, pura-pura ada masalah pada mesin dan Peserta Didik mencoba
menyelesaikannya).
- Kegiatan
Penutup (10-15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
o Refleksi : Peserta
Didik menyimpulkan langkah-langkah yang harus diambil saat menghadapi masalah
pada peralatan.
o Materi Tambahan :
Memperkenalkan alat lain seperti mesin laminating atau penghancur
kertas.
Mesin
Laminating
Mesin
laminating adalah perangkat yang digunakan untuk melindungi dokumen dengan
melapisinya menggunakan plastik laminasi. Proses ini melindungi dokumen dari
kerusakan, tumpahan, atau lipatan. Ada dua jenis utama mesin laminating:
1.
Mesin
Laminating Panas (Thermal Laminator):
o Cara Kerja: Mesin
ini menggunakan panas untuk melelehkan lem yang ada pada kantung laminasi
plastik. Panas ini membuat plastik menempel erat pada dokumen, menciptakan
segel yang kuat dan tahan lama.
o Kelebihan: Hasil
laminasi sangat rapi, bening, dan tahan air. Cocok untuk foto, sertifikat, atau
dokumen penting lainnya yang membutuhkan perlindungan maksimal.
o Kekurangan:
Membutuhkan waktu untuk memanaskan mesin. Tidak cocok untuk dokumen yang
sensitif terhadap panas, seperti beberapa jenis foto atau tinta khusus.
2.
Mesin
Laminating Dingin (Cold Laminator):
o Cara Kerja: Mesin
ini tidak menggunakan panas. Kantung laminasi yang digunakan memiliki lapisan
perekat sensitif tekanan yang menempel pada dokumen saat digulung melalui
mesin.
o Kelebihan: Sangat
aman untuk dokumen yang sensitif terhadap panas. Tidak memerlukan waktu
pemanasan.
o Kekurangan:
Hasilnya mungkin tidak sekuat atau sebersih laminasi panas. Bahan laminasi
dingin biasanya lebih mahal.
Mesin
Penghancur Kertas
Mesin
penghancur kertas atau paper shredder adalah perangkat yang berfungsi
menghancurkan dokumen menjadi potongan-potongan kecil. Alat ini sangat penting
untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif dan mencegah pencurian data.
Ada dua
jenis utama penghancuran kertas berdasarkan cara kerjanya:
1.
Potongan
Lurus (Strip-Cut):
o Cara Kerja: Mesin
ini memotong kertas menjadi potongan-potongan panjang dan lurus, seperti mie.
o Kelebihan: Mesin
ini cepat dan harganya relatif murah. Cocok untuk menghancurkan dokumen yang
tidak terlalu sensitif.
o Kekurangan: Tingkat
keamanan rendah. Potongan-potongan kertas masih bisa disambung kembali dengan
relatif mudah.
2.
Potongan
Silang (Cross-Cut / Confetti-Cut):
o Cara Kerja: Mesin
ini memotong kertas secara vertikal dan horizontal, menghasilkan
potongan-potongan kecil berbentuk persegi atau berlian.
o Kelebihan: Tingkat
keamanan sangat tinggi. Potongan kertas sangat sulit untuk disambung kembali,
menjadikannya ideal untuk dokumen rahasia.
o Kekurangan:
Harganya lebih mahal dan kecepatan penghancurannya lebih lambat.
Selain
kedua jenis di atas, ada juga Micro-Cut Shredder yang menghasilkan
potongan-potongan yang jauh lebih kecil, memberikan tingkat keamanan tertinggi,
sering digunakan untuk dokumen sangat rahasia.
Fitur-fitur
Tambahan:
·
Kapasitas:
Kemampuan mesin untuk menghancurkan beberapa lembar kertas sekaligus.
·
Penghancur
Kartu Kredit: Fitur yang memungkinkan mesin menghancurkan
kartu kredit atau CD/DVD.
· Deteksi Kertas Macet (Anti-Jam): Beberapa mesin modern dapat secara otomatis membalik putaran pisau jika terjadi kemacetan kertas.
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK (LKPD)
Perawatan Dasar dan Troubleshooting Sederhana
Nama Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
1.
Menjelaskan
pentingnya perawatan rutin pada peralatan kantor.
2.
Melakukan
perawatan dasar pada komputer, printer, dan mesin fotokopi.
3.
Mengidentifikasi
masalah umum (troubleshooting) pada perangkat kantor.
4.
Menerapkan
langkah-langkah perbaikan sederhana untuk mengatasi masalah tersebut.
5.
Menerapkan
prosedur keselamatan kerja (K3) selama melakukan perawatan.
B. Alat dan Bahan
·
Komputer
·
Printer
·
Mesin
Fotokopi
·
Kain
microfiber atau lap bersih
·
Cairan
pembersih khusus elektronik (jika tersedia)
·
Kuas
kecil atau alat tiup debu (blower)
·
Obeng set
(untuk identifikasi saja, bukan untuk membongkar)
C. Petunjuk Pengerjaan
1.
Bacalah
setiap petunjuk dengan saksama.
2.
Kerjakan
LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.
3.
Pastikan
semua perangkat dalam keadaan mati dan tidak terhubung ke listrik sebelum
melakukan perawatan fisik.
4.
Jika ada
hal yang kurang jelas, tanyakan kepada Pendidik.
D. Kegiatan 1: Perawatan Dasar Peralatan Kantor
Lakukan perawatan rutin pada perangkat yang
tersedia, kemudian isi tabel berikut.
Perangkat |
Cara
Perawatan Fisik yang Dilakukan |
Alat
yang Digunakan |
Komputer |
·
Membersihkan
debu pada ventilasi dan keyboard dengan…… ·
Membersihkan
layar monitor dengan... |
|
Printer |
·
Membersihkan
debu pada bagian luar dengan.. ·
Membersihkan
sisa tinta/toner di area... |
|
Mesin
Fotokopi |
·
Membersihkan
kaca pemindai dengan. ·
Membersihkan
debu pada bagian dalam dengan... |
Pertanyaan:
Mengapa
perawatan fisik secara rutin penting untuk menjaga kinerja peralatan kantor?
E. Refleksi
dan Kesimpulan
1.
Mengapa
seorang staf administrasi perlu memiliki kemampuan troubleshooting dasar?
2.
Sebutkan
minimal 2 hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja saat
melakukan perawatan atau perbaikan sederhana.
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
Pertemuan 7-8: Penggunaan Peralatan Kantor
Lainnya & Asesmen
- Kegiatan
Awal (10 menit):
o Review dari seluruh materi yang telah dipelajari.
o Menjelaskan
alur pembelajaran di pertemuan terakhir.
- Kegiatan
Inti (45-60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Demonstrasi & Praktik : Fasilitator mendemonstrasikan dan Peserta
Didik mempraktikkan penggunaan mesin laminating, mesin penghancur
kertas, dan mesin binding (jika tersedia).
o Asesmen : Peserta
Didik mengerjakan tes tertulis (pilihan gPendidik dan esai singkat) dan tes
praktik yang menguji seluruh keterampilan yang sudah diajarkan.
- Kegiatan
Penutup (10-15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
o
Umpan Balik :
Fasilitator memberikan umpan balik secara personal atau kelompok terhadap hasil
asesmen.
o
Penghargaan & Motivasi : Memberikan apresiasi atas partisipasi dan
keberhasilan Peserta Didik.
o
Penutup : Salam
dan ucapan terima kasih.
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK (LKPD)
Penggunaan Peralatan Kantor Lainnya & Asesmen
Nama Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
1.
Mengidentifikasi
fungsi dan prosedur penggunaan mesin penghancur kertas.
2.
Mengoperasikan
mesin laminating untuk melapisi dokumen.
3.
Menggunakan
alat penjilid untuk merapikan laporan.
4.
Menerapkan
prosedur keselamatan kerja (K3) saat menggunakan peralatan.
5.
Menyelesaikan
asesmen untuk mengukur pemahaman materi.
B. Alat dan Bahan
·
Mesin
Penghancur Kertas (Paper Shredder)
·
Mesin
Laminating
·
Alat
Penjilid (Ring atau Spiral)
·
Dokumen
rahasia atau tidak terpakai
·
Dokumen/kartu
yang akan dilaminating
·
Dokumen/laporan
yang akan dijilid
·
Kantong
plastik laminating
·
Ring
jilid atau plastik spiral
C. Petunjuk Pengerjaan
1.
Bacalah
setiap petunjuk dengan cermat dan teliti.
2.
Kerjakan
LKPD ini secara berkelompok sesuai arahan Pendidik.
3.
Lakukan
setiap tahapan praktik dengan hati-hati. Pastikan tangan, rambut, dan pakaian
tidak terjebak di mesin.
D. Asesmen Pengetahuan
I.
Pilihan GPendidik (Pilihlah satu jawaban yang paling tepat)
1.
Berikut
ini adalah fungsi utama dari printer laser, kecuali...
A.
Mencetak dokumen dengan kecepatan tinggi.
B.
Menghasilkan teks yang sangat tajam dan jelas.
C. Biaya
operasional per halaman yang rendah.
D.
Mencetak foto berwarna dengan kualitas yang setara dengan printer inkjet.
2.
Apa yang
harus Pendidik lakukan pertama kali saat printer mengalami paper jam
?
A. Tarik
kertas sekuat tenaga.
B.
Matikan printer terlebih dahulu.
C. Buka
semua baki kertas secara paksa.
D.
Mencoba mencetak ulang dokumen yang sama.
3.
Fitur
pada mesin fotokopi yang digunakan untuk menyalin beberapa halaman dokumen
menjadi beberapa set yang sudah tersusun rapi disebut...
A.
Duplexing.
B.
Broadcasting.
C.
Scaling.
D.
Sorting.
4.
Manakah
dari berikut ini yang merupakan keunggulan dari mesin laminating panas
dibandingkan dengan mesin laminating dingin?
A. Tidak
memerlukan waktu pemanasan.
B. Aman
untuk dokumen yang sensitif terhadap panas.
C.
Hasilnya lebih kuat, bening, dan tahan air.
D. Bahan
laminasi lebih murah.
5.
Pendidik
memiliki dokumen berisi informasi rahasia yang harus dimusnahkan. Jenis penghancur
kertas apa yang paling tepat untuk memastikan tingkat keamanan tertinggi?
A.
Strip-Cut (potongan lurus).
B.
Cross-Cut (potongan silang).
C.
Manual Shredder.
D.
Pull-Shredder.
II. Esai
Singkat
1.
Jelaskan
perbedaan mendasar antara printer inkjet dan printer laser dari segi teknologi,
biaya operasional, dan kegunaan utamanya.
2.
Mengapa
mesin fotokopi all-in-one dianggap lebih efisien dan hemat ruang dibandingkan
memiliki perangkat terpisah (printer, scanner, mesin faks)? Jelaskan fitur apa
saja yang menggabungkan fungsi-fungsi tersebut.
Tes Praktik
Peralatan Kantor
I.
Mengoperasikan Printer & Scanner
Tujuan: Menguji
kemampuan Peserta Didik dalam mencetak dan memindai dokumen dengan benar.
Instruksi:
1.
Cetak
Dokumen: Cetak file "Laporan Proyek.docx"
yang telah disediakan.
o Cetak 5 rangkap dokumen tersebut.
o Cetaklah dokumen tersebut dengan mode bolak-balik
(duplex).
2.
Pindai
Dokumen: Pindai dokumen "Formulir
Pendaftaran" yang telah disediakan.
o Pindai dokumen tersebut dan simpan sebagai file
PDF.
o Pastikan resolusi pemindaian minimal 300 dpi
untuk memastikan teks terbaca jelas.
II.
Mengoperasikan Mesin Fotokopi
Tujuan: Menguji
kemampuan Peserta Didik dalam menggunakan fungsi dasar dan lanjutan mesin
fotokopi.
Instruksi:
1.
MenggPendidikkan
Dokumen: Fotokopi dokumen "Surat Perjanjian"
yang disediakan menjadi 4 salinan.
2.
Mengubah
Ukuran (Scaling): Fotokopi dokumen "Peta Lokasi" yang
berukuran A4 ke dalam kertas A5 dengan menggunakan fungsi pengecilan
(reduction).
3.
Mengatasi
Masalah: Peserta Didik diminta untuk mensimulasikan
penarikan kertas jika terjadi paper jam
.
Soal: Kertas
sengaja disangkutkan oleh penguji. Peserta Didik diminta menunjukkan
langkah-langkah yang tepat untuk mengeluarkan kertas yang macet.
Kunci
Jawaban (Untuk Penilai)
Pilihan
GPendidik
1. D
2. B
3. D
4. C
5. B
Esai
Singkat
1.
Printer
Inkjet: Menggunakan tinta cair, biaya printer murah
tapi tinta mahal, cocok untuk foto. Printer Laser: Menggunakan bubuk
toner, biaya printer mahal tapi toner murah, cocok untuk cetak dokumen teks
dalam jumlah banyak.
2.
Mesin
All-in-One efisien karena menggabungkan fungsi printer,
scanner, dan faks dalam satu unit, menghemat ruang, biaya, dan energi.
Fitur yang menggabungkan adalah pemindai (scanner) yang dapat mengirim
dokumen sebagai file digital dan fitur fotokopi yang memanfaatkan
scanner dan printer dalam satu siklus.
F. Refleksi
·
Apa hal
baru yang Pendidik pelajari dari kegiatan praktik hari ini?
· Apa tantangan yang Pendidik hadapi selama menggunakan peralatan
tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: E/X
Semester
: 1
(Satu)
Alokasi
Waktu : 24
pertemuan ( 1 JP (@ 45 Menit))
Elemen : Pengelolaan Perlengkapan Kantor
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. DESAIN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta Didik didik mampu:
· Mengidentifikasi berbagai perlengkapan kantor modern dan fungsinya.
· Mengoperasikan perlengkapan kantor dengan prosedur yang benar dan aman.
· Melakukan perawatan rutin dan penanganan masalah sederhana (troubleshooting).
· Menganalisis dampak penggunaan perlengkapan kantor terhadap efisiensi kerja.
Model Pembelajaran: Project-Based Learning (PBL)
C. RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN
1. Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur pengetahuan awal Peserta Didik didik
tentang perlengkapan kantor sebelum materi diajarkan.
·
Bentuk Asesmen: Kuis
singkat atau pertanyaan lisan.
·
Pertanyaan Pemandu:
o "Sebutkan
3 perlengkapan kantor yang paling sering kalian lihat!"
o "Menurut
kalian, apa fungsi dari mesin scanner?"
o "Apa
yang harus dilakukan jika printer tidak bisa mencetak?"
Tindak Lanjut:
·
Jika banyak Peserta Didik didik belum memiliki
pengetahuan dasar, pendidik dapat memulai dengan pengenalan yang lebih
mendalam.
·
Jika sebagian besar sudah memiliki pengetahuan,
pendidik bisa langsung fokus pada praktik dan analisis.
2. Asesmen Formatif (Selama Proses
Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur kemajuan belajar Peserta Didik didik
dan memberikan umpan balik secara berkelanjutan.
a. Penilaian Kinerja (Observasi Praktik)
·
Bentuk Asesmen:
Pengamatan langsung oleh pendidik saat Peserta Didik didik mempraktikkan
penggunaan perlengkapan kantor.
·
Instrumen: Lembar Observasi Kinerja (ceklist).
·
Indikator yang dinilai:
o Kesesuaian
prosedur saat mengoperasikan mesin (contoh: cara memasukkan kertas ke printer).
o Sikap
hati-hati dan aman saat menggunakan alat.
o Kemampuan
berkolaborasi dengan kelompok.
o Inisiatif
dalam mencari solusi saat terjadi masalah sederhana.
b. Penilaian Diskusi (Presentasi & Tanya
Jawab)
·
Bentuk Asesmen:
Penilaian saat Peserta Didik didik mempresentasikan hasil analisis atau panduan
praktis.
·
Instrumen: Rubrik Penilaian Presentasi.
·
Indikator yang dinilai:
o Kelengkapan
dan keakuratan informasi.
o Keterampilan
berkomunikasi dan menyampaikan ide.
o Kemampuan
menjawab pertanyaan dari teman atau pendidik.
3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur pencapaian akhir Peserta Didik didik
terhadap keseluruhan tujuan pembelajaran.
a. Penilaian Proyek "Panduan Praktis Perlengkapan
Kantor"
·
Bentuk Asesmen:
Penilaian terhadap produk akhir yang dibuat oleh kelompok Peserta Didik didik
(video, poster, atau dokumen digital).
·
Rubrik Penilaian Proyek:
o Isi (40%): Kelengkapan informasi, keakuratan, dan
relevansi materi.
o Kreativitas (25%): Desain,
tampilan, dan cara penyajian yang menarik.
o Kerja Sama Kelompok (20%):
Kontribusi setiap anggota dan kekompakan tim.
o Refleksi (15%):
Kesimpulan yang ditarik dari proses belajar.
b. Tes Tertulis (Pilihan GPendidik &
Uraian)
·
Bentuk Asesmen: Soal
pilihan gPendidik untuk mengukur pemahaman konsep dan soal uraian untuk
mengukur kemampuan menganalisis.
·
Contoh Soal Pilihan GPendidik:
o Fungsi
utama mesin penghancur kertas adalah...
o Jika printer
menampilkan pesan "Low Ink", tindakan yang tepat adalah...
·
Contoh Soal Uraian:
o Jelaskan
perbedaan prosedur penggunaan mesin fotokopi dengan mesin scanner!
o Sebutkan
3 langkah yang harus Pendidik lakukan untuk merawat printer agar tahan
lama!
Tindak Lanjut Hasil Asesmen:
·
Remedial: Bagi Peserta Didik didik yang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP)
· Pengayaan: Bagi Peserta Didik didik yang sudah melampaui KKTP, pendidik memberikan tantangan tambahan, seperti membuat video tutorial penggunaan perlengkapan kantor.
D. PENGALAMAN BELAJAR
Pertemuan
1 & 4: Pengenalan Dasar ATK dan Dokumen
Memahami
(Bermakna, Menggembirakan)
Kegiatan
Awal (15 Menit)
o Peserta
Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Fasilitator memancing diskusi dengan pertanyaan: "Coba sebutkan benda-benda kecil yang ada di meja belajar kalian."
o Menjelaskan pentingnya alat tulis dan dokumen dalam pekerjaan sehari-hari.
Kegiatan Inti (45 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Identifikasi: Peserta Didik didik mengenali berbagai jenis Alat Tulis Kantor (ATK) seperti pulpen, pensil, penghapus, spidol, dan sticky notes dan jenis dokumen seperti kertas HVS, amplop, map, dan ordner.
Alat Tulis
Kantor (ATK)
1.
Pulpen
Pulpen adalah alat tulis yang menggunakan tinta
cair atau pasta.
·
Pulpen
Tinta Cair (Rollerball Pen): Tinta mengalir lebih lancar dan hasilnya lebih
pekat. Cocok untuk menulis cepat dan tPendidik tangan.
·
Pulpen
Tinta Pasta (Ballpoint Pen): Tinta lebih kental dan cepat kering, tidak mudah
luntur. Pilihan paling umum untuk penggunaan sehari-hari karena awet dan tidak
mudah bocor.
·
Pulpen
Gel: Menggunakan tinta berbasis gel yang memberikan
warna cerah dan tulisan yang halus. Tersedia dalam berbagai pilihan warna.
2.
Pensil
Pensil adalah alat tulis yang intinya terbuat
dari grafit.
·
Pensil
Grafit: Digunakan untuk menulis, menggambar, dan
membuat sketsa. Tingkat kekerasannya ditPendidiki dengan kode seperti H
(Hard) untuk grafit keras dan B (Black) untuk grafit lunak. Kode HB
menunjukkan kekerasan medium yang paling umum.
·
Pensil
Mekanik: Tidak perlu diraut karena menggunakan isi
ulang grafit (disebut isi pensil atau lead). Praktis dan memberikan ketebalan
garis yang konsisten.
3.
Penghapus
Penghapus digunakan untuk menghilangkan bekas
tulisan pensil.
·
Penghapus
Karet: Terbuat dari karet sintetis atau vinil.
Efektif untuk menghapus bekas pensil grafit dengan bersih tanpa merusak kertas.
·
Penghapus
Tinta: Dirancang khusus untuk menghapus tulisan
pulpen, tetapi sering kali tidak bekerja dengan sempurna dan bisa merusak
permukaan kertas.
4.
Spidol
Spidol adalah alat tulis yang menggunakan tinta
berbasis air atau alkohol.
·
Spidol
Papan Tulis (Whiteboard Marker): Tintanya mudah dihapus dan tidak meninggalkan
bekas pada papan tulis. Umumnya tersedia dalam warna dasar seperti hitam, biru,
dan merah.
·
Spidol
Permanen: Tintanya tidak bisa dihapus dan tahan air.
Ideal untuk menulis pada berbagai permukaan seperti plastik, kaca, atau logam.
Baunya cukup menyengat dan tidak boleh terhiruk.
5. Sticky
Notes
Sticky notes adalah lembaran kertas kecil
dengan perekat di salah satu sisinya.
·
Fungsi:
Digunakan untuk membuat catatan singkat, pengingat, atau penPendidik halaman.
·
Kegunaan: Sangat
praktis untuk ditempelkan di mana saja (monitor, meja, buku) dan mudah
dipindahkan tanpa meninggalkan bekas.
Jenis
Dokumen
1.
Kertas HVS
Kertas
HVS (Holz Vrij Schriftpapier) adalah jenis kertas yang paling umum digunakan.
·
Karakteristik:
Memiliki permukaan yang tidak dilapisi, halus, dan berwarna putih. Tersedia
dalam berbagai ukuran seperti A4 (210 x 297 mm), A3, F4/Folio,
dan lain-lain.
·
Kegunaan:
Digunakan untuk mencetak dokumen sehari-hari, fotokopi, dan keperluan
tulis-menulis.
2.
Amplop
Amplop adalah wadah untuk menyimpan dan
mengirim dokumen.
·
Amplop
Putih Polos: Digunakan untuk pengiriman surat atau dokumen
biasa.
·
Amplop
Coklat: Lebih tebal dan kokoh, cocok untuk mengirim
dokumen penting yang tidak boleh terlipat.
·
Amplop
Jendela: Memiliki lubang transparan di bagian depan
sehingga alamat penerima yang tercetak pada dokumen di dalamnya dapat terlihat
tanpa perlu ditulis ulang.
3. Map
(File Folder)
Map adalah tempat untuk menyimpan dokumen agar
tetap rapi dan terorganisir.
·
Map
Kertas (Stopmap): Terbuat dari kertas tebal, digunakan untuk
menyimpan dokumen yang tidak terlalu tebal.
·
Map
Plastik (Clear Holder): Map transparan yang memiliki kantung-kantung
plastik di dalamnya, ideal untuk menyimpan dokumen tanpa perlu dilubangi.
·
Map
Snelhecter: Map yang memiliki penjepit di dalamnya untuk
menahan dokumen yang sudah dilubangi.
4.
Ordner
Ordner adalah tempat penyimpanan dokumen yang
lebih besar dari map.
·
Karakteristik:
Berbentuk seperti binder dengan dua atau empat ring pengait. Terbuat dari
karton tebal dan dilapisi bahan keras.
· Kegunaan: Digunakan untuk menyimpan dokumen dalam jumlah besar yang telah dilubangi. Ordner biasanya diletakkan di rak atau lemari untuk mengorganisir arsip.
o Praktik: Peserta Didik didik mempraktikkan cara menggunakan ATK untuk membuat catatan singkat, dan cara menyusun dokumen ke dalam map atau ordner.
Kegiatan Akhir (5 menit):
Merefleksi
(Berkesadaran)
o Refleksi: Tanya jawab singkat mengenai fungsi setiap ATK.
o Tugas: Peserta Didik didik diminta untuk mengidentifikasi 5 ATK yang paling sering Peserta Didik didik gunakan di sekolah.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengenalan Dasar ATK dan Dokumen
Nama Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
1.
Mengidentifikasi berbagai jenis Alat Tulis
Kantor (ATK) dan fungsinya.
2.
Mengelompokkan jenis-jenis dokumen berdasarkan
fungsinya.
3.
Menjelaskan pentingnya pengelolaan ATK dan
dokumen dalam pekerjaan administrasi.
4.
Mengidentifikasi jenis-jenis format dokumen
yang umum digunakan.
B. Alat
dan Bahan
·
Berbagai macam ATK (pulpen, pensil, penghapus,
penggaris, stapler, klip, perforator, dll.).
·
Contoh-contoh dokumen (surat, laporan,
formulir, memo, faktur, dll.).
·
Komputer/laptop dengan aplikasi pengolah kata.
·
Lembar Kerja (LKPD) ini.
C.
Petunjuk Pengerjaan
1.
Bacalah setiap petunjuk dengan cermat.
2.
Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau
berkelompok sesuai arahan Pendidik.
3.
Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada
Pendidik.
D.
Kegiatan 1: Mengenal Alat Tulis Kantor (ATK)
Perhatikan ATK yang telah disediakan di meja.
Ambil salah satu ATK, lalu isi tabel di bawah ini. Ulangi proses ini untuk ATK
lainnya.
Nama
ATK |
Fungsi |
Pulpen |
Untuk
menulis atau menPendidiktangani dokumen. |
Penggaris |
Untuk
membuat garis lurus atau mengukur. |
Perforator |
………………………………………………… |
Stapler |
………………………………………………… |
Klip
Kertas |
………………………………………………… |
Stempel |
………………………………………………… |
Pertanyaan:
Menurut Pendidik, mengapa setiap ATK harus
disimpan dan diletakkan pada tempatnya?
E. Kegiatan 2: Mengidentifikasi Jenis-Jenis
Dokumen
Pendidik akan menyediakan beberapa contoh
dokumen. Analisis dan lengkapi tabel berikut.
Nama
Dokumen |
Fungsi
(Tujuan Dibuat) |
Format
File (Jika Dokumen Digital) |
Surat
Dinas |
Sebagai
alat komunikasi tertulis resmi antara instansi. |
.docx,
.pdf |
Faktur/Invoice |
Bukti
transaksi jual beli. |
|
Laporan
Keuangan |
||
Memo |
||
Formulir
Pendaftaran |
||
Sertifikat |
Pertanyaan:
Jelaskan perbedaan antara dokumen fisik
(hardcopy) dan dokumen digital (softcopy). Sebutkan kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
F. Asesmen dan Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan
jelas untuk mengukur pemahaman Pendidik.
1. Pertanyaan Uraian
a. Mengapa pengelolaan dokumen, baik fisik
maupun digital, sangat penting dalam sebuah kantor? Apa dampaknya jika dokumen
tidak dikelola dengan baik?
b. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) jenis format
file dokumen yang sering digunakan di kantor, serta alasannya!
Jawaban :
a. Pentingnya
Pengelolaan Dokumen
Pengelolaan
dokumen yang baik, baik dalam bentuk fisik maupun digital, adalah hal yang
sangat krusial dalam sebuah kantor. Berikut adalah alasannya dan dampaknya jika
tidak dilakukan dengan baik.
·
Efisiensi
dan Produktivitas: Pengelolaan dokumen yang rapi memungkinkan Pendidik
dan tim untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Ini menghemat
waktu berjam-jam yang seharusnya dihabiskan untuk mencari-cari dokumen.
·
Keamanan
dan Kerahasiaan: Dokumen penting yang berisi data sensitif,
seperti informasi klien, laporan keuangan, atau data karyawan, harus disimpan
dengan aman. Pengelolaan yang baik memastikan dokumen tersebut tidak jatuh ke
tangan yang salah.
·
Kepatuhan
dan Hukum: Banyak industri memiliki peraturan ketat
tentang penyimpanan dan retensi dokumen. Mengelola dokumen dengan benar
membantu perusahaan mematuhi aturan tersebut dan menghindari masalah hukum.
·
Pengambilan
Keputusan: Data dan informasi yang terorganisir dengan
baik akan menjadi dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan bisnis. Jika data
tersebar atau tidak lengkap, keputusan yang diambil bisa salah.
Dampak Jika Dokumen Tidak Dikelola dengan Baik:
·
Hilangnya
Waktu dan Produktivitas: Karyawan akan menghabiskan lebih banyak waktu
untuk mencari dokumen daripada melakukan tugas utama mereka. Ini menyebabkan
penundaan dan penurunan produktivitas.
·
Risiko
Keamanan: Dokumen sensitif rentan terhadap pencurian
atau kebocoran informasi, yang bisa berakibat pada kerugian finansial atau
reputasi perusahaan.
·
Kesalahan
dan Kerugian: Dokumen yang tidak terorganisir dapat
menyebabkan kesalahan dalam pekerjaan, seperti salah data atau duplikasi tugas,
yang berujung pada kerugian finansial.
·
Tidak
Profesional: Mencari-cari dokumen di depan klien atau mitra
bisnis akan memberikan kesan yang tidak profesional dan tidak terorganisir.
b. Dua Jenis
Format File Dokumen yang Sering Digunakan
Dua
format file yang paling umum di kantor adalah PDF dan DOCX. Keduanya memiliki
fungsi dan keunggulan masing-masing.
1.
PDF
(Portable Document Format)
o Penjelasan: PDF
adalah format file universal yang dirancang oleh Adobe. File ini menampilkan
dokumen persis seperti aslinya, tidak peduli perangkat, sistem operasi, atau
aplikasi apa yang digunakan untuk membukanya.
o Alasan Digunakan:
§ Konsistensi: Dokumen
akan terlihat sama di semua perangkat. Ini sangat penting untuk laporan,
kontrak, atau dokumen yang membutuhkan tampilan yang sama untuk semua orang.
§ Keamanan: Dokumen
PDF dapat dilindungi dengan kata sandi atau tPendidik tangan digital untuk
mencegah pengeditan atau akses yang tidak sah.
§ Ukuran File Relatif Kecil: PDF
biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dari format lain, membuatnya mudah
untuk dibagikan melalui email.
2.
DOCX
(Microsoft Word Document)
Penjelasan: DOCX
adalah format file stPendidikr untuk Microsoft Word, program pengolah kata yang
paling populer. Format ini sangat fleksibel dan mudah diedit.
Alasan
Digunakan:
§ Kemudahan Pengeditan: DOCX
sangat ideal untuk membuat dan mengedit dokumen. Pendidik dapat dengan mudah
mengubah teks, menambahkan gambar, membuat tabel, atau mengatur format kapan
saja.
§ Kompatibilitas Luas:
Meskipun dibuat oleh Microsoft, format DOCX telah menjadi stPendidikr industri
dan dapat dibuka serta diedit di berbagai aplikasi pengolah kata lainnya.
2. Studi Kasus
Bayangkan Pendidik adalah seorang staf administrasi di sebuah perusahaan. Bos Pendidik
meminta Pendidik untuk menyiapkan bahan rapat yang terdiri dari laporan
bulanan, anggaran, dan agenda rapat.
·
Alat dan bahan apa saja yang Pendidik perlukan
untuk menyiapkan dokumen tersebut?
·
Jelaskan bagaimana Pendidik akan mengelola
dokumen-dokumen tersebut agar mudah ditemukan saat rapat berlangsung.
Jawaban :
Alat dan Bahan yang
Diperlukan
Untuk menyiapkan laporan bulanan, anggaran, dan agenda rapat, saya akan menggunakan alat dan bahan berikut:
· Komputer/Laptop: Untuk membuat dan mengedit dokumen digital (laporan, anggaran, dan agenda) menggunakan aplikasi seperti Microsoft Word, Excel, atau Google Docs.
· Aplikasi Pengolah Kata/Spreadsheet: Digunakan untuk menyusun isi laporan dan menghitung data anggaran secara akurat.
· Printer All-in-One: Untuk mencetak semua dokumen dalam jumlah yang diperlukan dan juga berfungsi sebagai mesin fotokopi jika ada dokumen yang perlu digPendidikkan.
· Kertas HVS: Kertas stPendidikr untuk mencetak semua dokumen. Saya akan menyiapkan kertas sesuai kebutuhan, baik untuk dokumen satu sisi maupun bolak-balik.
· Map atau Ordner: Digunakan untuk mengorganisir dan menyimpan dokumen cetak agar tidak tercecer.
· Alat Tulis Kantor (ATK): Seperti pulpen, pensil, dan stabilo untuk mencatat poin penting atau menPendidiki bagian-bagian tertentu pada dokumen.
Cara Mengelola Dokumen
Pengelolaan dokumen yang baik sangat penting agar semua materi mudah ditemukan dan diakses selama rapat. Berikut adalah strategi yang akan saya terapkan:
1. Struktur Folder Digital:
o Saya akan membuat folder utama di komputer bernama "Bahan Rapat [Tanggal]".
o Di dalam folder tersebut, saya akan membuat subfolder untuk setiap jenis dokumen: "Laporan Bulanan", "Anggaran", dan "Agenda Rapat".
o Setiap dokumen akan diberi nama file yang jelas
dan konsisten, misalnya: Laporan
Bulanan September_2025.docx
, Anggaran_Q3_2025.xlsx
, dan Agenda_Rapat_Mingguan.pdf
.
2. Pendidikan Dokumen Fisik:
o Setelah semua dokumen dicetak, saya akan mengelompokkannya sesuai dengan jenisnya.
o Agenda Rapat akan diletakkan di bagian paling atas sebagai panduan utama rapat.
o Laporan Bulanan akan diletakkan di bawah agenda, diikuti oleh Anggaran.
o Saya akan menggunakan Map atau Ordner untuk menyatukan semua dokumen agar tetap rapi dan tidak terlipat.
o Untuk setiap Peserta Didik rapat, saya akan menyiapkan satu set dokumen yang lengkap dan sudah tersusun dengan rapi.
3. TPendidik Pembatas atau Label:
o Saya akan menggunakan divider atau sticky notes untuk memisahkan setiap dokumen (agenda, laporan, anggaran).
o TPendidik ini akan memudahkan semua Peserta Didik untuk beralih dari satu dokumen ke dokumen lain dengan cepat saat pembahasan berpindah topik.
Dengan menerapkan strategi ini, saya memastikan bahwa semua bahan rapat sudah siap, terorganisir, dan mudah diakses, sehingga rapat dapat berjalan efektif tanpa hambatan teknis atau logistik.
Pertemuan 5 & 8:
Penggunaan Alat Pengarsipan dan Penanganan Dokumen Serta Perawatan, Troubleshooting,
dan Evaluasi Akhir
Kegiatan Awal (10 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Membahas hasil tugas dari pertemuan sebelumnya.
o Menjelaskan pentingnya pengarsipan yang rapi untuk efisiensi kerja.
Kegiatan Inti (45 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Identifikasi: Peserta Didik didik mengenali berbagai alat pengarsipan seperti stapler, paper clip, perforator (pembolong kertas), dan mesin penghancur kertas.
o Demonstrasi: Fasilitator mendemonstrasikan cara menggunakan alat-alat tersebut secara benar dan aman.
1. Stapler
(Staples)
Stapler
adalah alat untuk menyatukan beberapa lembar kertas dengan cara melipat kawat
kecil yang disebut staples. Alat ini sangat efisien untuk mengelompokkan
dokumen.
Cara Penggunaan:
1.
Buka
bagian atas stapler dan masukkan staples yang sesuai ukurannya.
2.
Letakkan
beberapa lembar kertas yang akan disatukan di antara mulut stapler.
3.
Tekan
bagian atas stapler dengan kuat hingga staples menembus kertas dan melipat di
bagian bawah.
4.
Lepaskan
tekanan, dan kertas Pendidik kini tersatukan.
2. Paper
Clip
Paper
clip adalah kawat kecil yang dibentuk melingkar untuk menyatukan kertas tanpa
melubanginya. Alat ini ideal untuk menyatukan dokumen sementara atau dokumen
yang tidak boleh dilubangi.
Cara Penggunaan:
1.
Pegang
paper clip dengan tangan.
2.
Selipkan
paper clip di ujung atau samping tumpukan kertas hingga kertas-kertas tersebut
berada di dalam lingkaran kawat.
3.
Pastikan
paper clip menjepit semua lembar kertas dengan kuat agar tidak mudah lepas.
3.
Perforator (Pembolong Kertas)
Perforator
adalah alat untuk membuat lubang pada kertas agar bisa disimpan dalam map atau
ordner. Alat ini memiliki pisau berbentuk lingkaran yang menembus kertas saat
ditekan.
Cara Penggunaan:
1.
Atur
posisi kertas yang akan dilubangi. Sejajarkan sisi kertas dengan garis penPendidik
pada perforator untuk memastikan lubang berada di posisi yang tepat.
2.
Masukkan
tumpukan kertas ke dalam lubang perforator. Perhatikan kapasitas maksimal
perforator (biasanya tertulis pada alat).
3.
Tekan
tuas perforator dengan kuat hingga pisau menembus kertas.
4.
Angkat
kertas yang sudah dilubangi. Lubang yang dihasilkan siap digunakan untuk
memasukkan dokumen ke dalam ordner atau map.
4. Mesin
Penghancur Kertas (Paper Shredder)
Mesin
penghancur kertas digunakan untuk menghancurkan dokumen menjadi
potongan-potongan kecil. Alat ini sangat penting untuk menjaga kerahasiaan
informasi sensitif dan mencegah pencurian data.
Cara Penggunaan:
1.
Pastikan
mesin penghancur kertas terpasang dan menyala.
2.
Masukkan
tumpukan kertas ke dalam slot yang tersedia. Perhatikan kapasitas maksimal yang
bisa dihancurkan (misalnya, 5-10 lembar sekaligus).
3.
Mesin
akan secara otomatis menarik kertas dan menghancurkannya.
4. Setelah selesai, matikan mesin dan buang potongan-potongan kertas dari keranjang penampung.
o Praktik Proyek: Peserta Didik didik diberi 10-15 lembar dokumen acak. Peserta Didik didik diminta untuk mengarsipkannya menggunakan alat-alat yang sudah dipelajari (misalnya, melubangi, menyatukan dengan stapler, lalu memasukkan ke dalam map).
Kegiatan Akhir (5 menit):
Merefleksi
(Berkesadaran)
o Refleksi: Mengajak Peserta Didik didik berdiskusi tentang manfaat pengarsipan yang terorganisir.
o Tugas: Peserta Didik didik merumuskan 3 aturan dasar pengarsipan yang baik.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Penggunaan Alat Pengarsipan dan Penanganan
Dokumen
Nama Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
1.
Mengidentifikasi berbagai alat pengarsipan
dokumen.
2.
Menjelaskan fungsi dari setiap alat
pengarsipan.
3.
Mempraktikkan cara mengelola dan menyimpan
dokumen menggunakan sistem pengarsipan dasar.
4.
Menerapkan prinsip kerapihan, kehati-hatian,
dan ketepatan dalam penanganan dokumen.
B. Alat
dan Bahan
·
Berbagai jenis dokumen (surat, faktur, laporan,
dll.).
·
Alat pengarsipan:
o Map
folder
o Box file
o Ordner
o Stopmap
o Perforator
(pelubang kertas)
o Stapler
dan isi staples
·
Kertas Label
·
Lembar Kerja (LKPD) ini.
C.
Petunjuk Pengerjaan
1.
Bacalah setiap petunjuk dengan cermat.
2.
Kerjakan LKPD ini secara berkelompok sesuai
arahan Pendidik.
3.
Gunakan alat-alat pengarsipan yang tersedia
dengan hati-hati.
4.
Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada
Pendidik.
D.
Kegiatan 1: Mengidentifikasi Alat Pengarsipan
Perhatikan alat-alat pengarsipan yang telah
disediakan. Lengkapi tabel berikut dengan nama dan fungsi dari masing-masing
alat.
Nama
Alat Pengarsipan |
Fungsi |
Cara
Penggunaan |
Map
Folder |
Untuk
menyimpan dokumen agar tidak tercecer. |
Masukkan
dokumen ke dalam map dan tulis judul pada label di luarnya. |
Ordner |
||
Stopmap |
||
Box
File |
||
Perforator |
||
Stapler |
E. Kegiatan 2: Praktik Penanganan dan
Pengarsipan Dokumen
Kelompok Pendidik akan diberikan tumpukan
dokumen. Lakukanlah proses pengarsipan dengan langkah-langkah di bawah ini,
lalu jawablah pertanyaannya.
Langkah-langkah:
1.
Pengelompokan Dokumen:
Pisahkan dokumen-dokumen tersebut berdasarkan kategori (misalnya: surat masuk,
faktur, laporan, dll.). Gunakan stopmap untuk setiap kategori.
2.
Pemberian Identitas: Beri
label yang jelas pada setiap stopmap (contoh: "Surat Masuk 2024",
"Laporan Keuangan Q1").
3.
PenPendidiktan:
Urutkan dokumen di dalam setiap stopmap secara kronologis (berdasarkan tanggal)
atau alfabetis sesuai arahan Pendidik.
4.
Penyimpanan: Simpan dokumen-dokumen yang telah diorganisir
ke dalam map folder, ordner, atau box file sesuai dengan kebutuhannya.
Pertanyaan:
·
Jelaskan sistem pengarsipan yang Pendidik
gunakan (kronologis atau alfabetis). Mengapa Pendidik memilih sistem tersebut?
·
Mengapa dokumen yang akan disimpan harus rapi
dan terorganisir?
Jawaban :
Sistem
Pengarsipan
Saya
akan menggunakan sistem pengarsipan alfabetis sebagai metode utama untuk
mengelola dokumen. Sistem ini mengorganisir dokumen berdasarkan urutan abjad
dari nama file, nama klien, atau nama perusahaan.
Saya
memilih sistem ini karena:
·
Sangat
Mudah Ditemukan: Jika saya mengetahui nama klien atau nama
dokumen, saya dapat langsung menuju lokasinya dalam urutan abjad. Ini menghemat
waktu pencarian secara signifikan.
·
Sistematis
dan Konsisten: Sistem ini mudah dipahami dan diterapkan oleh
siapa saja di kantor. Setiap orang akan tahu di mana meletakkan atau mencari
dokumen baru, memastikan konsistensi dalam pengelolaan arsip.
·
Fleksibel: Sistem
alfabetis dapat diterapkan pada berbagai jenis dokumen, mulai dari berkas
klien, arsip kepegawaian, hingga kontrak dengan vendor.
Meskipun
demikian, untuk jenis dokumen tertentu seperti laporan keuangan atau invoice
yang sangat terikat dengan waktu, saya akan menggunakan sistem kronologis
(berdasarkan tanggal) di dalam folder alfabetis. Kombinasi ini memastikan bahwa
semua dokumen mudah ditemukan dan terorganisir dengan logis.
Mengapa
Dokumen Harus Rapi dan Terorganisir
Mengelola
dokumen dengan rapi dan terorganisir adalah fondasi dari sebuah lingkungan
kerja yang produktif. Berikut adalah alasannya:
·
Efisiensi
Waktu: Dokumen yang rapi membuat Pendidik dapat
menemukan informasi yang dibutuhkan dalam hitungan detik, bukan menit atau jam.
Hal ini meningkatkan produktivitas dan memungkinkan Pendidik fokus pada
pekerjaan inti.
·
Mencegah
Kehilangan Dokumen: Dokumen yang diletakkan sembarangan atau tidak
terorganisir berisiko tinggi untuk hilang, tertumpuk, atau terbuang. Sistem
yang rapi memastikan setiap dokumen memiliki "rumah" yang jelas.
·
Mengurangi
Kesalahan: Tumpukan kertas yang berantakan atau file
digital yang tidak beraturan dapat menyebabkan kesalahan fatal, seperti
menggunakan data yang salah, membayar tagihan yang sudah lunas, atau melewatkan
informasi penting.
· Meningkatkan Profesionalisme: Lingkungan kerja yang terorganisir mencerminkan profesionalisme dan kompetensi. Hal ini tidak hanya mempermudah pekerjaan sehari-hari, tetapi juga memberikan kesan yang baik kepada rekan kerja atau klien.
F.
Asesmen dan Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur
pemahaman Pendidik.
1. Pertanyaan Uraian
a. Mengapa penanganan dokumen harus dilakukan
dengan hati-hati? Apa risiko jika dokumen penting rusak atau hilang?
b. Jelaskan perbedaan antara map folder,
stopmap, dan ordner dari segi fungsi dan cara penyimpanannya.
Jawaban :
a. Alasan
Dokumen Harus Ditangani dengan Hati-hati
Penanganan
dokumen harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena dokumen, terutama yang
penting, adalah aset berharga bagi sebuah perusahaan atau individu. Ada
beberapa alasan kuat di balik perlunya kehati-hatian ini:
·
Keaslian
dan Integritas: Banyak dokumen, seperti kontrak, sertifikat,
atau laporan keuangan, harus tetap dalam kondisi asli. Kerusakan fisik, seperti
sobekan atau noda, dapat meragukan keasliannya dan membuatnya tidak sah secara
hukum.
·
Kerahasiaan: Dokumen
sensitif, seperti data pribadi atau rahasia perusahaan, harus dijaga
kerahasiaannya. Penanganan yang ceroboh bisa membuat dokumen ini mudah diakses
oleh pihak yang tidak berwenang.
·
Nilai
Informasi: Nilai utama sebuah dokumen terletak pada
informasinya. Kehilangan dokumen sama dengan kehilangan informasi, yang bisa
berdampak fatal pada operasional, pengambilan keputusan, atau bahkan reputasi
perusahaan.
Risiko
Jika Dokumen Penting Rusak atau Hilang:
·
Kerugian
Finansial: Kehilangan dokumen keuangan, kontrak bisnis,
atau faktur dapat menyebabkan kerugian besar. Perusahaan bisa kehilangan
pendapatan, menghadapi denda, atau harus mengeluarkan biaya untuk membuat ulang
dokumen.
·
Masalah
Hukum: Dokumen hukum, seperti perjanjian atau akta,
yang rusak atau hilang bisa menyulitkan perusahaan dalam sengketa hukum atau
audit. Ini bisa berujung pada gugatan atau sanksi berat.
·
Gangguan
Operasional: Kehilangan dokumen penting bisa menghentikan
alur kerja. Misalnya, tanpa manual operasional atau data proyek, tim tidak bisa
melanjutkan pekerjaannya.
·
Rusaknya
Reputasi: Kehilangan data pelanggan atau informasi
rahasia bisa merusak kepercayaan klien dan mitra bisnis, yang sulit dipulihkan.
b. Perbedaan
Map Folder, Stopmap, dan Ordner
Meskipun
ketiganya berfungsi untuk mengorganisir dokumen, mereka memiliki perbedaan
signifikan dari segi fungsi dan cara penyimpanannya.
1.
Map
Folder:
o Fungsi:
Menyimpan dokumen secara sederhana, biasanya dalam jumlah kecil. Dokumen
diletakkan begitu saja tanpa penjepit. Map folder sering digunakan sebagai
pembatas atau pengelompok dokumen di dalam ordner.
o Penyimpanan: Dokumen
cukup dimasukkan ke dalam map folder, lalu folder tersebut bisa diletakkan di
rak, lemari arsip, atau dimasukkan ke dalam laci meja.
2.
Stopmap:
o Fungsi:
Menyimpan dokumen dengan lebih terstruktur. Stopmap biasanya dilengkapi dengan
penjepit atau pengait di dalamnya untuk menahan dokumen yang sudah dilubangi.
o Penyimpanan: Dokumen
harus dilubangi terlebih dahulu menggunakan perforator, kemudian dimasukkan ke
dalam penjepit stopmap. Stopmap ini kemudian disimpan dalam rak atau laci.
3.
Ordner:
o Fungsi:
Menyimpan dokumen dalam jumlah besar. Ordner memiliki mekanisme cincin pengait
(ring binder) yang kuat untuk menahan ratusan lembar dokumen.
o Penyimpanan: Dokumen
harus dilubangi dan dimasukkan ke dalam cincin pengait ordner. Karena ukurannya
besar dan kokoh, ordner biasanya disimpan secara vertikal di rak buku atau
lemari arsip untuk mengoptimalkan ruang.
2. Studi Kasus
Bayangkan sebuah kantor memiliki banyak dokumen kontrak yang sering diakses.
·
Menurut Pendidik, alat pengarsipan apa yang
paling tepat digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen tersebut? Mengapa?
·
Sistem pengarsipan seperti apa yang cocok untuk
dokumen kontrak?
Jawaban :
Berdasarkan
skenario yang diberikan, berikut adalah analisis saya mengenai alat dan sistem
pengarsipan yang paling tepat untuk dokumen kontrak.
Alat
Pengarsipan yang Paling Tepat
Untuk
dokumen kontrak yang sering diakses, Ordner adalah alat pengarsipan yang
paling tepat.
Alasan:
1.
Kapasitas
Besar: Ordner dapat menampung ratusan lembar dokumen,
ideal untuk dokumen kontrak yang sering kali tebal atau berjumlah banyak.
2.
Akses
Mudah: Mekanisme cincin pengait (ring binder) pada
ordner memungkinkan dokumen dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah tanpa
merusak kertas, sangat penting karena dokumen ini sering diakses.
3.
Proteksi
Dokumen: Ordner memiliki sampul yang kokoh yang
melindungi dokumen dari lipatan, sobekan, atau debu, menjaga keutuhan dokumen
kontrak yang berharga.
4.
Keteraturan: Dokumen
yang dimasukkan ke dalam ordner akan tetap tersusun rapi dan tidak akan
berantakan, memudahkan dalam pencarian dan penyimpanan.
Sistem
Pengarsipan yang Cocok
Sistem
pengarsipan yang paling cocok untuk dokumen kontrak adalah sistem alfabetis,
dengan penyesuaian kronologis di dalamnya.
Alasan:
1.
Mudah
Ditemukan: Kontrak biasanya dinamai berdasarkan nama
pihak atau perusahaan yang terlibat (misalnya, "Kontrak PT. Makmur
Jaya"). Dengan sistem alfabetis, kontrak dapat ditemukan dengan sangat
cepat hanya dengan mengetahui nama perusahaan tersebut.
2.
Sistematis: Sistem
ini sangat logis dan mudah dipahami oleh semua staf, sehingga tidak ada
kebingungan saat hendak mencari atau mengembalikan dokumen ke tempatnya.
3.
Kombinasi
dengan Kronologis: Di dalam satu ordner (misalnya, Ordner Kontrak Klien
),
dokumen dapat diatur secara kronologis berdasarkan tanggal penPendidiktanganan.
Hal ini membantu jika ingin meninjau kontrak dari yang terbaru hingga yang
terlama.
Dengan menggunakan Ordner dan menerapkan sistem pengarsipan alfabetis, kantor dapat memastikan bahwa dokumen-dokumen kontrak penting tetap aman, terorganisir, dan mudah diakses setiap saat diperlukan.
G.
Refleksi
·
Apa hal terpenting yang Pendidik pelajari
tentang pengarsipan dokumen hari ini?
·
Apa tantangan terbesar yang Pendidik hadapi
saat mempraktikkan pengarsipan dokumen?
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: E/X
Semester
: 2 (Dua)
Alokasi
Waktu : 24
pertemuan ( 1 JP (@ 45 Menit))
Elemen : Data dan Informasi
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan
dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. DESAIN PEMBELAJARAN
Alat dan Bahan
· Perangkat Keras: Komputer/laptop dengan koneksi internet.
· Perangkat Lunak: Aplikasi spreadsheet (misalnya, Microsoft Excel, Google Sheets) dan aplikasi presentasi (misalnya, Microsoft PowerPoint, Google Slides).
· Materi Tambahan: Lembar kerja, studi kasus (simulasi data penjualan fiktif), template presentasi.
C. RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN
1.
Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
·
Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal Peserta Didik
Didik tentang data dan penggunaan aplikasi perkantoran.
·
Bentuk Asesmen: Kuis
singkat atau survei daring.
·
Instrumen:
o Pertanyaan Kuis:
1.
Apa yang kamu ketahui tentang data? Berikan
contohnya.
2.
Apakah kamu pernah menggunakan aplikasi spreadsheet
(seperti Excel atau Google Sheets)? Jika ya, fitur apa saja yang pernah kamu
gunakan?
3.
Menurutmu, apa perbedaan antara data dan
informasi?
4.
Mengapa data penting dalam kehidupan
sehari-hari atau di tempat kerja?
·
Tindak Lanjut:
o Jika
mayoritas Peserta Didik Didik memiliki pemahaman awal yang baik, pembelajaran
bisa langsung masuk ke praktik yang lebih kompleks.
o Jika
banyak Peserta Didik Didik belum memahami konsep dasar, Pendidik akan
mengalokasikan waktu tambahan untuk penguatan konsep sebelum memulai proyek.
2.
Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)
·
Tujuan: Mengukur kemajuan belajar Peserta Didik Didik
secara berkesinambungan dan memberikan umpan balik.
·
Bentuk Asesmen:
Observasi, diskusi kelompok, dan tugas harian.
Tahap Pembelajaran |
Bentuk Asesmen |
Indikator Penilaian |
Pengumpulan
dan Pengolahan Data |
Observasi
Langsung |
·
Kemampuan
Kolaborasi: Peserta Didik Didik aktif berdiskusi dalam
kelompok ·
Keterampilan
Teknis: Peserta Didik Didik mampu menginput data
dengan benar dan menggunakan formula dasar (SUM, AVERAGE) ·
Inisiatif: Peserta
Didik Didik mengajukan pertanyaan atau mencari solusi saat menemui kendala. |
Analisis
dan Visualisasi Data |
Tugas
Harian |
·
Pemahaman
Konsep: Peserta Didik Didik dapat menjelaskan alasan
pemilihan jenis grafik tertentu (misalnya, mengapa menggunakan diagram batang
untuk perbandingan). ·
Keterampilan
Visual: Grafik yang dibuat jelas, akurat, dan mudah
dibaca. |
Pendidikan
Laporan dan Presentasi |
Umpan
Balik Teman Sejawat |
·
Struktur
Presentasi: Peserta Didik Didik memberikan masukan
tentang alur presentasi kelompok lain. ·
Keterampilan
Berbicara: Peserta Didik Didik mampu menyampaikan
presentasi secara lugas dan percaya diri. |
3.
Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)
·
Tujuan: Mengukur pencapaian akhir Peserta Didik Didik
terhadap seluruh tujuan pembelajaran.
·
Bentuk Asesmen:
Penilaian proyek akhir dan tes tertulis.
Bentuk
Asesmen |
Instrumen Penilaian |
Kriteria Penilaian |
Bobot |
Proyek Analisis Data |
Laporan
Proyek (dalam bentuk spreadsheet dan slides) |
1.
Data:
Keakuratan dan kerapian data 2.
Pengolahan:
Ketepatan penggunaan formula 3.
Analisis:
Ketajaman kesimpulan dari data 4.
Visualisasi:
Kesesuaian dan kejelasan grafik. 5.
Presentasi:
Keteraturan struktur, penyampaian yang efektif, dan penggunaan visual. |
70% |
Tes Tertulis |
Soal
Pilihan GPendidik dan Esai Singkat |
1.
Konsep:
Pemahaman tentang perbedaan data dan informasi 2.
Fungsi:
Pemahaman fungsi-fungsi dasar spreadsheet. 3.
Etika:
Pemahaman tentang pentingnya privasi dan keamanan data. |
30% |
Rubrik Penilaian Proyek
Kriteria |
Sangat
Baik (4) |
Baik
(3) |
Cukup
(2) |
Kurang (1) |
Keakuratan Data |
Semua data akurat dan rapi. |
Sebagian besar data akurat. |
Beberapa data tidak akurat. |
Banyak data tidak akurat. |
Pengolahan Data |
Menggunakan formula secara tepat dan efisien. |
Menggunakan formula dengan beberapa kesalahan
kecil. |
Menggunakan formula, tetapi banyak yang
keliru. |
Tidak dapat menggunakan formula. |
Visualisasi |
Grafik jelas, sesuai, dan informatif. |
Grafik cukup jelas, sesuai, tetapi kurang
informatif. |
Grafik kurang jelas dan tidak sesuai. |
Tidak dapat membuat grafik. |
Presentasi |
Laporan terstruktur, penyampaian lugas, dan
menarik. |
Laporan terstruktur, penyampaian cukup baik. |
Laporan kurang terstruktur dan penyampaian
kurang jelas. |
Tidak dapat menyajikan laporan. |
D. PENGALAMAN BELAJAR
Pertemuan
1 & 2 (180 menit): Pengenalan Konsep dan Pengumpulan Data
Kegiatan Awal (15 menit):
o Peserta
Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Apersepsi: Pendidik bertanya tentang pengalaman Peserta
Didik Didik menggunakan data (misalnya, melihat data cuaca di HP, data harga di
e-commerce).
o Pengenalan Proyek: Pendidik
memperkenalkan proyek "Analisis Data Lingkungan Sekolah" dan membagi Peserta
Didik Didik ke dalam kelompok-kelompok (4-5 orang).
Kegiatan Inti (150 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Diskusi Kelompok:
Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memilih topik yang akan dianalisis
(misalnya, data jajanan favorit di kantin, data penggunaan fasilitas sekolah,
data kegiatan ekstrakurikuler).
Materi :
Pengenalan
Konsep dan Pengumpulan Data
Pengumpulan
data adalah proses fundamental dalam riset, analisis, atau pengambilan
keputusan. Ini adalah langkah awal untuk mendapatkan informasi yang relevan dan
akurat.
1.
Konsep Dasar Data
Data
adalah sekumpulan fakta, angka, atau informasi yang dapat diolah menjadi
pengetahuan. Data bisa berupa angka (kuantitatif) atau deskripsi (kualitatif).
·
Data
Kuantitatif: Data yang dapat diukur dan dihitung, biasanya
dalam bentuk angka. Contohnya adalah jumlah penjualan produk, tinggi badan,
atau skor ujian.
·
Data
Kualitatif: Data yang bersifat deskriptif dan tidak dapat
dihitung dengan angka. Contohnya adalah opini pelanggan tentang sebuah produk,
warna favorit, atau alasan di balik sebuah keputusan.
2. Metode
Pengumpulan Data
Ada
berbagai cara untuk mengumpulkan data, tergantung pada jenis informasi yang Pendidik
butuhkan. Berikut adalah metode yang paling umum digunakan:
A. Metode Primer
Metode
ini mengumpulkan data secara langsung dari sumber aslinya. Data yang didapatkan
adalah data "tangan pertama" yang belum pernah ada sebelumnya.
·
Survei
(Kuesioner):
o Deskripsi:
Menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden. Survei
bisa dilakukan secara online (melalui Google Forms, SurveyMonkey) atau offline
(lembaran kertas).
o Keunggulan: Efisien
untuk mengumpulkan data dari banyak orang dalam waktu singkat.
o Kelemahan: Respon
bisa tidak akurat jika pertanyaan tidak jelas.
·
Wawancara:
o Deskripsi:
Interaksi langsung antara peneliti dan responden. Wawancara bisa terstruktur
(mengikuti daftar pertanyaan) atau tidak terstruktur (berupa percakapan bebas).
o Keunggulan:
Mendapatkan informasi mendalam dan detail yang tidak bisa didapat dari survei.
o Kelemahan:
Membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar.
·
Observasi:
o Deskripsi:
Mengamati perilaku, kejadian, atau fenomena secara langsung. Observasi bisa
dilakukan secara partisipan (peneliti ikut berpartisipasi) atau non-partisipan
(peneliti hanya mengamati).
o Keunggulan:
Mendapatkan data yang objektif tentang apa yang benar-benar terjadi.
o Kelemahan:
Membutuhkan waktu lama dan bisa dipengaruhi oleh keberadaan peneliti.
B. Metode Sekunder
Metode
ini mengumpulkan data yang sudah ada atau sudah dikumpulkan oleh pihak lain.
Data ini bisa ditemukan di berbagai sumber.
·
Studi
Pustaka:
o Deskripsi:
Mengumpulkan data dari buku, jurnal ilmiah, laporan, atau publikasi lain yang
relevan.
o Keunggulan:
Menghemat waktu dan biaya karena data sudah tersedia.
o Kelemahan: Data
mungkin tidak spesifik atau tidak up-to-date dengan kebutuhan riset Pendidik.
·
Analisis
Dokumen:
o Deskripsi:
Mengumpulkan data dari dokumen resmi seperti laporan perusahaan, arsip
pemerintah, atau data transaksi.
o Keunggulan:
Mendapatkan data yang akurat dan resmi.
o Kelemahan: Dokumen
bisa sulit diakses atau datanya tidak lengkap.
3. Langkah-langkah Pengumpulan
Data
1.
Tentukan
Tujuan: Tentukan dengan jelas informasi apa yang Pendidik
butuhkan dan mengapa.
2.
Pilih
Metode: Putuskan metode pengumpulan yang paling sesuai
dengan tujuan Pendidik.
3.
Siapkan
Instrumen: Buat alat pengumpulan data, seperti kuesioner,
daftar pertanyaan wawancara, atau lembar observasi.
4.
Kumpulkan
Data: Lakukan proses pengumpulan data sesuai metode
yang dipilih.
5.
Verifikasi
dan Organisasi: Periksa kembali data untuk memastikan
keakuratannya. Atur data agar mudah dianalisis.
o Perancangan Instrumen:
Kelompok merancang instrumen pengumpulan data sederhana (misalnya, kuesioner
digital atau lembar observasi) yang akan disebarkan kepada teman-teman atau
warga sekolah.
o Pengumpulan Data: Peserta
Didik Didik mulai mengumpulkan data sesuai instrumen yang Peserta Didik didik
buat.
Kegiatan Penutup (15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
Refleksi: Setiap kelompok berbagi progres dan tantangan
yang Peserta Didik didik hadapi dalam pengumpulan data.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengenalan Konsep dan Pengumpulan Data
Nama Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:
1. Memahami konsep dasar data dan informasi.
2. Menjelaskan jenis-jenis data.
3. Mengidentifikasi metode pengumpulan data.
4. Menyusun instrumen sederhana untuk pengumpulan data.
B. Petunjuk Pengerjaan
1. Bacalah setiap pertanyaan dan petunjuk dengan saksama.
2. Jawablah pertanyaan secara mandiri atau berdiskusi dengan kelompok.
3. Diskusikan hasil pekerjaan Pendidik dengan Pendidik dan teman sekelas.
C. Kegiatan 1: Memahami Konsep Dasar
Data
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat.
1. Apa perbedaan antara data dan informasi?
o Data:
o Informasi:
2. Berikan satu contoh data dan ubahlah menjadi informasi yang bermakna.
o Contoh Data:
o Contoh Informasi:
Jawaban :
1.
Perbedaan antara Data dan Informasi
Perbedaan utama antara data dan informasi terletak pada konteks dan makna.
· Data: Data adalah fakta mentah, angka, atau simbol yang tidak memiliki makna secara langsung. Data adalah bahan dasar yang belum diolah atau diorganisir.
· Informasi: Informasi adalah data yang telah diolah, diorganisir, dan diberi konteks sehingga memiliki makna dan relevansi. Informasi menjawab pertanyaan dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.
Contoh Data dan Informasi
Berikut adalah contoh sederhana yang menunjukkan bagaimana data diubah menjadi informasi yang bermakna.
·
Contoh
Data: 25,
35, 40, 30
Angka-angka ini tidak memiliki makna
apa pun tanpa konteks. Kita tidak tahu apa yang diwakilinya.
·
Contoh
Informasi: Rata-rata penjualan harian produk A selama 4 hari terakhir
adalah 32,5 unit.
Angka-angka tadi kini memiliki
makna setelah diolah (dijumlahkan dan dibagi) dan diberi konteks (penjualan harian
, produk A
, 4 hari terakhir
). Informasi
ini bisa digunakan untuk menilai kinerja penjualan.
D. Kegiatan 2: Mengidentifikasi Metode
dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data Jelaskan secara singkat tiga metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam dunia perkantoran.
a. Wawancara:
b. Observasi:
c. Kuesioner:
2. Studi Kasus dan Praktik Bayangkan Pendidik adalah staf administrasi yang ingin mengetahui alasan mengapa banyak Peserta Didik Didik di kantin tidak menggunakan fasilitas tempat sampah dengan benar.
· Tentukan metode pengumpulan data yang paling cocok untuk studi kasus ini. Mengapa Pendidik memilih metode tersebut?
· Buatlah 3 (tiga) pertanyaan sederhana yang akan Pendidik ajukan atau amati untuk mengumpulkan data tersebut.
Jawaban :
1. Metode Pengumpulan Data
Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai tiga metode pengumpulan data yang sering
digunakan di dunia perkantoran:
·
Wawancara: Metode
pengumpulan data melalui tanya jawab langsung antara peneliti dan responden.
Wawancara memungkinkan peneliti mendapatkan informasi mendalam, opini, dan
sudut pPendidikng yang lebih kaya.
·
Observasi: Metode
pengumpulan data dengan mengamati perilaku atau peristiwa secara langsung di
lingkungan aslinya. Metode ini memberikan data yang objektif tentang apa yang
sebenarnya terjadi, bukan hanya apa yang dikatakan.
·
Kuesioner: Metode
pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada
responden. Kuesioner sangat efisien untuk mendapatkan data dari banyak
responden dalam waktu singkat dan cocok untuk data kuantitatif.
2. Studi Kasus: Kebiasaan
Buang Sampah di Kantin
Untuk
studi kasus mengenai kebiasaan Peserta Didik Didik yang tidak menggunakan
tempat sampah dengan benar di kantin, metode observasi adalah pilihan
yang paling cocok.
Alasan
Memilih Metode Observasi:
·
Objektivitas:
Mengamati langsung perilaku Peserta Didik Didik akan memberikan data yang
paling objektif. Data ini tidak bias oleh persepsi atau jawaban lisan Peserta
Didik Didik yang mungkin tidak sesuai dengan kenyataan.
·
Melihat
Perilaku Nyata: Metode ini memungkinkan kita untuk melihat
langsung alasan mengapa mereka tidak membuang sampah, misalnya karena tempat
sampah terlalu jauh, tersembunyi, atau sudah penuh.
Pertanyaan/Poin
Pengamatan
Untuk
mengumpulkan data, saya akan mengamati beberapa hal berikut dan mencatatnya
dalam sebuah lembar observasi:
1.
Jarak Peserta
Didik Didik dari Tempat Sampah:
Apakah Peserta
Didik Didik buang sampah sembarangan karena jarak mereka dari tempat
sampah terlalu jauh?
2.
Ketersediaan
dan Lokasi Tempat Sampah:
Apakah Peserta
Didik Didik mengalami kesulitan menemukan tempat sampah? Apakah tempat
sampah tersembunyi atau terlalu sedikit?
3.
Kondisi
Tempat Sampah:
Apakah kondisi tempat sampah (misalnya, sudah penuh atau kotor) memengaruhi keputusan Peserta Didik Didik untuk tidak menggunakannya?
E. Refleksi
· Mengapa kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data penting bagi seorang staf administrasi perkantoran?
· Apa tantangan terbesar yang mungkin Pendidik hadapi saat mengumpulkan data?
Pertemuan
3 & 4 (180 menit): Pengolahan Data dengan Spreadsheet
Kegiatan Awal (15 menit):
o Review: Pendidik meninjau kembali data yang sudah
dikumpulkan oleh setiap kelompok.
o Pemanasan: Pendidik memberikan contoh kasus pengolahan
data sederhana di spreadsheet untuk menyegarkan ingatan Peserta Didik
Didik.
Kegiatan Inti (150 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Input Data: Peserta Didik Didik memasukkan data yang Peserta
Didik didik kumpulkan ke dalam aplikasi spreadsheet.
o Penggunaan Formula Dasar: Peserta
Didik Didik mempraktikkan penggunaan formula seperti SUM (untuk menjumlahkan
total), AVERAGE (untuk menghitung rata-rata), COUNTIF (untuk menghitung jumlah
item tertentu), dan MAX/MIN (untuk mencari nilai tertinggi/terendah).
o Sortir dan Filter: Peserta
Didik Didik belajar menPendidiktkan (sortir) data dari yang terbesar ke
terkecil dan menggunakan fitur filter untuk menampilkan data berdasarkan
kriteria tertentu.
Materi :
Soal Praktik Penggunaan
Formula Dasar Excel
Pendidik adalah seorang staf administrasi di sebuah toko buku "Pena Pintar". Pendidik diberikan data penjualan bulanan. Tugas Pendidik adalah menganalisis data ini menggunakan formula yang tepat.
Data Penjualan Buku (Bulan September)
A |
B |
C |
D |
1 |
No. |
Judul Buku |
Jumlah Terjual |
2 |
1 |
Laskar Pelangi |
50 |
3 |
2 |
Harry Potter |
75 |
4 |
3 |
Bumi Manusia |
30 |
5 |
4 |
Negeri 5 Menara |
45 |
6 |
5 |
Ayat-Ayat Cinta |
60 |
7 |
6 |
Laskar Pelangi |
25 |
8 |
7 |
Harry Potter |
40 |
Instruksi:
Jawablah pertanyaan berikut dengan menuliskan formula yang tepat di sel yang ditentukan.
1. Total Penjualan:
o Hitunglah total semua buku yang terjual.
o Tuliskan formula di sel D9.
2. Rata-rata Penjualan:
o Hitunglah rata-rata jumlah buku yang terjual dari seluruh data.
o Tuliskan formula di sel D10.
3. Buku Terlaris dan Paling Sedikit Terjual:
o Cari tahu berapa jumlah buku terbanyak yang terjual dalam satu kali transaksi.
o Tuliskan formula di sel D11.
o Cari tahu berapa jumlah buku paling sedikit yang terjual dalam satu kali transaksi.
o Tuliskan formula di sel D12.
4. Menghitung Item Tertentu:
o Hitunglah berapa kali buku "Laskar Pelangi" muncul dalam daftar penjualan.
o Tuliskan formula di sel C13.
Kunci Jawaban (Untuk
Penguji)
Sel |
Formula |
Penjelasan |
D9 |
|
Menjumlahkan total semua angka pada kolom |
D10 |
|
Menghitung nilai rata-rata dari seluruh data penjualan. |
D11 |
|
Mencari nilai tertinggi (terbanyak) dari data penjualan. |
D12 |
|
Mencari nilai terendah (paling sedikit) dari data penjualan. |
C13 |
|
Menghitung jumlah sel di kolom |
Kegiatan Penutup (15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
Diskusi: Pendidik bertanya tentang formula yang paling
sering digunakan dan tantangan saat mengolah data.
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengolahan Data Sederhana dengan Spreadsheet
untuk Absensi
Nama
Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
- Membuat tabel data
sederhana di spreadsheet.
- Menggunakan formula
dasar (SUM, COUNTIF, dan IF) untuk mengolah data.
- Menghitung jumlah
kehadiran, izin, sakit, dan alfa Peserta Didik Didik.
- Menarik kesimpulan
sederhana dari data yang telah diolah.
B. Alat dan Bahan
- Komputer/Laptop
- Aplikasi Spreadsheet
(Microsoft Excel atau Google Sheets)
- Lembar Kerja (LKPD) ini
C. Petunjuk Pengerjaan
- Bacalah setiap instruksi
dengan cermat.
- Kerjakan LKPD ini secara
mandiri.
- Jika ada hal yang kurang
jelas, tanyakan kepada Pendidik.
D. Kegiatan Praktik: Mengolah Data Absensi
1. Membuat Tabel Absensi Buka
aplikasi spreadsheet di komputer Pendidik. Buatlah tabel seperti contoh di
bawah ini pada Sheet1.
No. |
Nama
Peserta Didik |
Tanggal
1 |
Tanggal
2 |
Tanggal
3 |
Tanggal
4 |
Tanggal
5 |
Total
Kehadiran |
Total
Izin |
Total
Sakit |
Total
Alfa |
1. |
Rina |
H |
H |
I |
H |
S |
||||
2. |
Budi |
H |
H |
H |
H |
A |
||||
3. |
Santi |
I |
H |
S |
H |
H |
||||
4. |
Edo |
H |
H |
H |
H |
H |
Keterangan:
- H =
Hadir
- I =
Izin
- S =
Sakit
- A =
Alfa (Tanpa Keterangan)
2. Menggunakan Formula Dasar (COUNTIF)
Sekarang, gunakan formula COUNTIF untuk menghitung total kehadiran, izin,
sakit, dan alfa setiap Peserta Didik Didik.
·
Pada kolom Total Kehadiran, ketikkan
formula: =COUNTIF(C2:G2,"H")
·
Pada kolom Total Izin, ketikkan formula:
=COUNTIF(C2:G2,"I")
·
Pada kolom Total Sakit, ketikkan
formula: =COUNTIF(C2:G2,"S")
·
Pada kolom Total Alfa, ketikkan formula:
=COUNTIF(C2:G2,"A")
Lalu, salin (copy) formula tersebut ke
baris di bawahnya hingga semua Nama Peserta Didik terisi.
3. Menganalisis Data Setelah
semua data terisi, jawablah pertanyaan berikut berdasarkan tabel yang Pendidik
buat.
a. Siapa Peserta Didik Didik yang paling sering
hadir?
b. Siapa Peserta Didik Didik yang memiliki
jumlah alfa paling banyak?
c. Jika syarat kelulusan absensi adalah minimal
4 hari hadir dalam seminggu, siapa saja yang tidak memenuhi syarat?
4. Menggunakan Formula Logika (IF)
Tambahkan satu kolom baru di sebelah kanan dengan judul "Keterangan".
Gunakan formula IF untuk menentukan apakah Peserta Didik Didik memenuhi syarat
kelulusan absensi.
·
Pada kolom Keterangan, ketikkan formula:
=IF(H2>=4,"Lulus","Tidak Lulus")
·
Lalu, salin formula tersebut ke baris di
bawahnya.
Pertanyaan:
·
Jelaskan apa makna dari formula =IF(H2>=4,"Lulus","Tidak
Lulus").
E. Refleksi dan Asesmen
- Mengapa penggunaan
spreadsheet lebih efisien untuk mengolah data absensi dibandingkan cara
manual?
- Sebutkan dua manfaat
lain dari penggunaan spreadsheet dalam pekerjaan administrasi!
Jawaban
:
1. Membuat Tabel Absensi
Pertama, buka aplikasi spreadsheet (seperti Microsoft Excel atau Google Sheets) dan buatlah tabel seperti yang diperintahkan.
No. |
Nama
Peserta Didik |
Tanggal
1 |
Tanggal
2 |
Tanggal
3 |
Tanggal
4 |
Tanggal
5 |
Total
Kehadiran |
Total
Izin |
Total
Sakit |
Total
Alfa |
1. |
Rina |
H |
H |
I |
H |
S |
||||
2. |
Budi |
H |
H |
H |
H |
A |
||||
3. |
Santi |
I |
H |
S |
H |
H |
||||
4. |
Edo |
H |
H |
H |
H |
H |
Keterangan: H = Hadir I = Izin S = Sakit A = Alfa (Tanpa Keterangan)
2. Menggunakan Formula Dasar
(COUNTIF)
Sekarang, masukkan formula COUNTIF
untuk menghitung total absensi setiap Peserta Didik Didik secara otomatis.
· Pada sel H2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"H")
· Pada sel I2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"I")
· Pada sel J2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"S")
· Pada sel K2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"A")
Setelah itu, tarik atau salin (copy) keempat formula tersebut dari baris ke-2 hingga ke-5 untuk mengisi data Budi, Santi, dan Edo secara otomatis.
A |
B |
C |
D |
E |
F |
G |
H |
I |
J |
K |
|
1 |
No. |
Nama
Peserta Didik |
Tgl 1 |
Tgl 2 |
Tgl 3 |
Tgl 4 |
Tgl 5 |
Total
Hadir |
Total
Izin |
Total
Sakit |
Total
Alfa |
2 |
1 |
Rina |
H |
H |
I |
H |
S |
3 |
1 |
1 |
0 |
3 |
2 |
Budi |
H |
H |
H |
H |
A |
4 |
0 |
0 |
1 |
4 |
3 |
Santi |
I |
H |
S |
H |
H |
3 |
1 |
1 |
0 |
5 |
4 |
Edo |
H |
H |
H |
H |
H |
5 |
0 |
0 |
0 |
3. Menganalisis Data
Berdasarkan tabel yang sudah terisi, berikut adalah jawabannya:
a. Siapa Peserta Didik Didik yang paling sering hadir?
Edo adalah Peserta Didik Didik yang paling sering hadir dengan total 5 hari.
b. Siapa Peserta Didik Didik yang memiliki jumlah alfa paling banyak?
Budi memiliki jumlah alfa paling banyak, yaitu 1 hari.
c. Jika syarat kelulusan absensi adalah minimal 4 hari hadir dalam seminggu, siapa saja yang tidak memenuhi syarat?
Rina dan Santi tidak memenuhi syarat karena hanya memiliki 3 hari kehadiran.
4. Menggunakan Formula
Logika (IF)
Tambahkan kolom "Keterangan" di
sebelah kanan kolom Total Alfa
(Kolom L).
·
Pada sel L2,
ketik formula: =IF(H2>=4,"Lulus","Tidak Lulus")
· Lalu, salin formula tersebut ke baris di bawahnya hingga semua Nama Peserta Didik terisi.
Hasil akhirnya akan terlihat seperti ini:
K |
L |
|
1 |
Total Alfa |
Keterangan |
2 |
0 |
Tidak Lulus |
3 |
1 |
Lulus |
4 |
0 |
Tidak Lulus |
5 |
0 |
Lulus |
Makna dari formula =IF(H2>=4,"Lulus","Tidak
Lulus")
:
Formula ini adalah sebuah pernyataan logika. Formula ini akan mengecek kondisi yang ada di dalam kurung.
·
IF
: Artinya "jika".
·
H2>=4
: Ini adalah kondisi yang dicek. "Jika nilai di sel H2 lebih besar
dari atau sama dengan 4..."
·
"Lulus"
: Ini adalah perintah yang akan dijalankan jika kondisi di atas terpenuhi.
·
"Tidak
Lulus"
: Ini adalah perintah yang akan
dijalankan jika kondisi di atas tidak terpenuhi.
Jadi, formula ini secara keseluruhan berarti: "Jika total kehadiran (yang ada di sel H2) lebih dari atau sama dengan 4, maka tulis 'Lulus', jika tidak, tulis 'Tidak Lulus'."
E. Refleksi dan Asesmen
· Mengapa penggunaan spreadsheet lebih efisien untuk mengolah data absensi dibandingkan cara manual?
Penggunaan spreadsheet sangat efisien karena mampu menghitung data
secara otomatis. Daripada menghitung satu per satu, Pendidik bisa menggunakan
formula seperti COUNTIF
untuk mendapatkan hasil yang
akurat dalam sekejap. Jika ada perubahan data, hasil perhitungan juga akan
langsung diperbarui secara otomatis.
· Sebutkan dua manfaat lain dari penggunaan spreadsheet dalam pekerjaan administrasi!
1. Mengelola Data Keuangan: Spreadsheet sangat ideal untuk membuat anggaran, melacak pengeluaran, dan menghitung laba-rugi secara terstruktur.
2. Membuat Laporan dan Grafik: Data yang ada dapat dengan mudah diubah menjadi grafik dan laporan yang menarik secara visual, memudahkan presentasi dan analisis.
Pertemuan 5 & 8 (180 menit): Analisis dan
Visualisasi Data serta Pendidikan Laporan dan Presentasi
Kegiatan Awal (15 menit):
o Review: Pendidik meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil olahan data sementara Peserta Didik didik.
o Pengenalan Visualisasi: Pendidik
menunjukkan berbagai jenis grafik (diagram batang, lingkaran, garis) dan
menjelaskan kegunaan masing-masing.
Kegiatan Inti (150 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Analisis Mendalam: Peserta
Didik Didik menganalisis data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lebih
kompleks, seperti "Apakah ada korelasi antara hobi tertentu dan mata
pelajaran favorit?".
o Pembuatan Grafik: Peserta
Didik Didik mempraktikkan pembuatan grafik yang sesuai dari data yang sudah
diolah.
Materi :
Analisis dan
Visualisasi Data
Analisis
dan visualisasi data adalah dua proses kunci dalam mengubah data mentah menjadi
wawasan yang bermakna.
·
Analisis
Data: Proses memeriksa, membersihkan, mengubah, dan
memodelkan data dengan tujuan menemukan informasi yang berguna, menarik
kesimpulan, dan mendukung pengambilan keputusan. Analisis data menjawab
pertanyaan seperti "berapa banyak?", "apa yang terjadi?",
dan "mengapa?".
·
Visualisasi
Data: Proses menyajikan data dalam format grafis
(seperti grafik, bagan, atau peta) untuk memudahkan pemahaman. Visualisasi
membantu kita melihat tren, pola, dan anomali yang mungkin sulit dideteksi dari
data berbentuk teks atau tabel.
Analisis
Mendalam: Mencari Korelasi
Korelasi
adalah hubungan statistik antara dua variabel. Menemukan korelasi berarti
mengidentifikasi apakah perubahan pada satu variabel berhubungan dengan
perubahan pada variabel lainnya.
Contoh
Kasus: Apakah ada korelasi antara hobi tertentu dan
mata pelajaran favorit?
1.
Pengumpulan
Data: Kumpulkan data dari sampel Peserta Didik Didik.
Buat tabel yang berisi kolom "Hobi" dan "Mata Pelajaran
Favorit."
o Peserta Didik Didik A: Hobi = Membaca,
Pelajaran Favorit = Bahasa Indonesia
o Peserta Didik Didik B: Hobi = Bermain Game,
Pelajaran Favorit = Matematika
o Peserta Didik Didik C: Hobi = Melukis,
Pelajaran Favorit = Seni
o Peserta Didik Didik D: Hobi = Membaca,
Pelajaran Favorit = Bahasa Indonesia
2.
Analisis:
Analisis data Pendidik. Apakah Pendidik melihat pola? Dari data di atas, ada
indikasi korelasi positif antara hobi "Membaca" dan mata pelajaran
"Bahasa Indonesia."
Penting:
Korelasi tidak selalu berarti sebab-akibat. Hobi membaca tidak selalu menyebabkan
seseorang menyukai Bahasa Indonesia, tetapi ada hubungan yang jelas.
Pembuatan
Grafik
Grafik
adalah alat utama dalam visualisasi data. Memilih grafik yang tepat sangat
penting agar pesan tersampaikan dengan efektif.
1.
Grafik Batang (Bar Chart)
Kapan Digunakan: Untuk
membandingkan kategori-kategori yang berbeda.
·
Contoh
Kasus: Membandingkan jumlah Peserta Didik Didik yang
menyukai setiap mata pelajaran.
·
Praktik: Buat
tabel ringkasan (misalnya, Bahasa Indonesia: 20 Peserta Didik Didik,
Matematika: 15 Peserta Didik Didik, IPA: 10 Peserta Didik Didik). Gunakan data
ini untuk membuat grafik batang dengan sumbu X sebagai mata pelajaran dan sumbu
Y sebagai jumlah Peserta Didik Didik.
2.
Grafik Garis (Line Chart)
Kapan Digunakan: Untuk
menunjukkan tren atau perubahan data seiring waktu.
·
Contoh
Kasus: Menunjukkan kenaikan atau penurunan penjualan
buku dari bulan ke bulan.
·
Praktik: Buat
tabel dengan kolom "Bulan" dan "Jumlah Penjualan." Gunakan
data ini untuk membuat grafik garis dengan sumbu X sebagai bulan dan sumbu Y
sebagai jumlah penjualan.
Pendidikan
Laporan dan Presentasi
Setelah
data dianalisis dan divisualisasikan, langkah selanjutnya adalah menyusun
laporan dan mempresentasikannya kepada audiens.
Pendidikan
Laporan
·
Struktur: Laporan
yang baik memiliki struktur yang jelas:
o Judul dan Pendahuluan:
Jelaskan tujuan dan ruang lingkup laporan.
o Metodologi:
Jelaskan bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis.
o Hasil Analisis: Sajikan
temuan utama Pendidik dalam bentuk teks yang jelas, didukung oleh tabel dan
grafik.
o Kesimpulan dan Rekomendasi: Ringkas
temuan-temuan penting dan berikan saran berdasarkan analisis Pendidik.
Presentasi
·
Pilih
Poin Penting: Jangan sajikan semua data yang Pendidik
miliki. Fokus pada temuan-temuan terpenting yang relevan dengan audiens.
·
Gunakan
Visual: Tampilkan grafik dan bagan yang telah Pendidik
buat. Visualisasi ini jauh lebih mudah dipahami daripada tabel data yang rumit.
·
Berikan
Narasi: Ceritakan sebuah "kisah" di balik
data Pendidik. Jelaskan apa yang ditemukan, apa artinya, dan apa langkah
selanjutnya yang harus diambil.
Dengan menguasai keterampilan ini, Pendidik dapat mengubah angka-angka menjadi informasi yang berharga dan membuat keputusan yang lebih baik.
o Penulisan Kesimpulan: Peserta
Didik Didik merumuskan kesimpulan awal dan temuan-temuan penting dari hasil
analisis dan visualisasi data.
Kegiatan Penutup (15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
Umpan Balik: Pendidik memberikan umpan balik tentang visualisasi
data yang dibuat oleh Peserta Didik Didik, memastikan grafik tersebut efektif
dan mudah dipahami.
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Analisis dan Visualisasi Data
Nama
Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
- Menganalisis data
sederhana untuk menemukan tren dan pola.
- Memilih jenis grafik
yang tepat untuk memvisualisasikan data.
- Membuat grafik (diagram
batang, lingkaran, garis) menggunakan spreadsheet.
- Menjelaskan kesimpulan
dari visualisasi data yang dibuat.
B. Alat dan Bahan
- Komputer/Laptop
- Aplikasi Spreadsheet
(Microsoft Excel, Google Sheets, atau sejenisnya)
- Lembar Kerja (LKPD) ini
C. Petunjuk Pengerjaan
- Bacalah setiap instruksi
dengan cermat.
- Kerjakan LKPD ini secara
mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.
- Gunakan data yang
tersedia di tabel untuk diolah dan divisualisasikan.
D. Kegiatan Praktik: Mengolah dan
Memvisualisasikan Data
Studi Kasus: Pendidik adalah staf administrasi di sebuah
perusahaan yang menjual 4 jenis produk: Kertas HVS, Tinta Printer, Pulpen,
dan Map Folder. Pendidik memiliki data penjualan dari bulan Januari hingga
April.
Bulan |
Penjualan
Kertas HVS (unit) |
Penjualan
Tinta Printer (unit) |
Penjualan
Pulpen (unit) |
Penjualan
Map Folder (unit) |
Januari |
200 |
80 |
150 |
120 |
Februari |
220 |
95 |
160 |
110 |
Maret |
250 |
110 |
145 |
130 |
April |
240 |
100 |
180 |
125 |
Langkah-langkah:
1.
Analisis Sederhana:
o Produk
apa yang memiliki total penjualan terbanyak selama 4 bulan?
o Produk
apa yang memiliki tren penjualan naik setiap bulannya?
2.
Membuat Visualisasi Data:
o Buka
aplikasi spreadsheet dan salin data penjualan di atas ke dalam lembar kerja.
o Visualisasi 1 (Diagram Batang):
§ Blok
data "Bulan" dan "Penjualan Kertas HVS".
§ Pilih
menu Insert atau Sisipkan, lalu pilih jenis grafik Diagram Batang (Column
Chart).
§ Beri
judul pada grafik: "Tren Penjualan Kertas HVS".
§ Tuliskan
kesimpulan Pendidik dari grafik tersebut:
o Visualisasi 2 (Diagram Garis):
§ Blok
seluruh tabel data penjualan dari kolom "Bulan" hingga
"Penjualan Map Folder".
§ Pilih
menu Insert, lalu pilih jenis grafik Diagram Garis (Line Chart).
§ Beri
judul pada grafik: "Perbandingan Penjualan Empat Produk".
§ Tuliskan
kesimpulan Pendidik dari grafik tersebut:
o Visualisasi 3 (Diagram Lingkaran):
§ Hitunglah
total penjualan seluruh produk selama 4 bulan terlebih dahulu.
§ Buat
tabel baru yang berisi total penjualan setiap produk.
§ Blok
data total penjualan (nama produk dan total unit).
§ Pilih
menu Insert, lalu pilih jenis grafik Diagram Lingkaran (Pie Chart).
§ Beri
judul pada grafik: "Kontribusi Penjualan Setiap Produk".
§ Tuliskan
kesimpulan Pendidik dari grafik tersebut:
Jawaban
Berikut adalah analisis, visualisasi, dan kesimpulan dari data penjualan yang diberikan, sesuai dengan langkah-langkah yang Pendidik minta.
1. Analisis Sederhana
Berdasarkan data penjualan dari bulan Januari hingga April:
· Produk apa yang memiliki total penjualan terbanyak selama 4 bulan?
o Kertas HVS: 200+220+250+240=910 unit
o Tinta Printer: 80+95+110+100=385 unit
o Pulpen: 150+160+145+180=635 unit
o Map Folder: 120+110+130+125=485 unit
o Dengan total 910 unit, Kertas HVS adalah produk yang memiliki total penjualan terbanyak.
· Produk apa yang memiliki tren penjualan naik setiap bulannya?
Dari data, tidak ada produk yang memiliki tren penjualan naik di setiap bulan.
o Kertas HVS (200, 220, 250) naik di Januari-Maret, lalu turun di April (240).
o Tinta Printer (80, 95, 110) naik di Januari-Maret, lalu turun di April (100).
o Pulpen (150, 160) naik di Januari-Februari, lalu turun di Maret (145), dan naik lagi di April (180).
o Map Folder (120) turun di Februari (110), lalu naik di Maret-April (130, 125).
2. Visualisasi Data
Visualisasi 1 (Diagram Batang)
· Grafik: Pendidik akan melihat diagram batang yang menunjukkan data penjualan Kertas HVS dari Januari hingga April.
· Kesimpulan dari grafik: Grafik menunjukkan tren penjualan Kertas HVS yang stabil dan cenderung meningkat dari Januari hingga Maret. Namun, terdapat sedikit penurunan penjualan pada bulan April.
Visualisasi 2 (Diagram Garis)
· Grafik: Pendidik akan melihat beberapa garis dengan warna berbeda yang mewakili setiap produk.
· Kesimpulan dari grafik:
o Kertas HVS (garis biru) adalah produk dengan penjualan tertinggi secara konsisten.
o Tinta Printer (garis oranye) adalah produk dengan penjualan terendah secara konsisten, meskipun menunjukkan tren kenaikan yang stabil.
o Penjualan pulpen (garis hijau) terlihat berfluktuasi.
o Secara keseluruhan, terlihat adanya pola fluktuasi penjualan pada setiap produk, tanpa ada yang menunjukkan tren naik secara terus-menerus.
Visualisasi 3 (Diagram Lingkaran)
· Langkah Awal (Total Penjualan):
o Kertas HVS: 910 unit
o Tinta Printer: 385 unit
o Pulpen: 635 unit
o Map Folder: 485 unit
· Grafik: Pendidik akan melihat diagram lingkaran yang terbagi menjadi empat bagian (slice), masing-masing mewakili persentase total penjualan setiap produk.
· Kesimpulan dari grafik: Diagram lingkaran secara jelas menunjukkan bahwa Kertas HVS memiliki kontribusi terbesar terhadap total penjualan. Sebaliknya, Tinta Printer memiliki kontribusi yang paling kecil. Grafik ini sangat efektif untuk melihat proporsi penjualan setiap produk secara keseluruhan.
E. Asesmen dan Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur pemahaman
Pendidik.
- Mengapa visualisasi data
lebih efektif daripada hanya melihat tabel angka?
- Jelaskan perbedaan
fungsi antara diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Kapan Pendidik
akan menggunakan masing-masing?
o
Diagram Batang:
o
Diagram Garis:
o
Diagram Lingkaran:
- Berdasarkan data di
atas, berikan satu rekomendasi bisnis yang bisa Pendidik sampaikan kepada
atasan Pendidik!
Jawaban
:
1. Mengapa Visualisasi Data Lebih
Efektif?
Visualisasi data jauh lebih efektif daripada hanya melihat tabel angka
karena otak manusia memproses informasi visual 60.000 kali lebih cepat daripada
teks. Saat kita melihat tabel berisi angka, otak harus bekerja keras untuk
menemukan pola, tren, atau anomali.
Sebaliknya, grafik atau diagram menyajikan data dalam bentuk yang ringkas dan intuitif. Kita bisa langsung melihat perbandingan, tren, atau proporsi hanya dalam satu pPendidikngan. Ini memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan dan membuat keputusan dengan lebih cepat dan akurat.
2. Perbedaan Fungsi Tiga Diagram
Utama
· Diagram Batang: Digunakan untuk membandingkan kategori atau item yang berbeda pada satu titik waktu. Diagram ini sangat efektif untuk menunjukkan peringkat atau kuantitas setiap kategori.
Kapan digunakan: Membandingkan total penjualan setiap produk (Kertas HVS vs. Pulpen) atau membandingkan jumlah kehadiran Peserta Didik Didik di setiap kelas.
· Diagram Garis: Digunakan untuk menunjukkan tren atau perubahan data seiring waktu. Diagram ini sangat efektif untuk melihat naik-turunnya suatu nilai dalam periode tertentu.
Kapan digunakan: Melacak penjualan bulanan dari Januari hingga Desember, atau melihat fluktuasi harga saham dari waktu ke waktu.
· Diagram Lingkaran: Digunakan untuk menunjukkan proporsi atau kontribusi setiap bagian terhadap keseluruhan. Diagram ini ideal untuk melihat seberapa besar porsi setiap kategori dari total keseluruhan.
Kapan digunakan: Menunjukkan persentase kontribusi penjualan setiap produk terhadap total penjualan, atau menampilkan persentase Peserta Didik Didik yang menyukai setiap mata pelajaran.
3. Rekomendasi Bisnis Berdasarkan
Data
Berdasarkan analisis data penjualan di atas, saya merekomendasikan:
"Berdasarkan data penjualan bulan Januari hingga April, terlihat bahwa Kertas HVS memiliki total penjualan tertinggi, namun Tinta Printer memiliki penjualan yang paling rendah. Saya merekomendasikan untuk melakukan analisis pasar lebih lanjut terhadap produk Tinta Printer untuk mengidentifikasi penyebab rendahnya penjualan, seperti harga yang kurang kompetitif atau kurangnya promosi. Dengan meningkatkan penjualan produk ini, kita dapat meningkatkan pendapatan keseluruhan perusahaan secara signifikan."
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Nama
Satuan Pendidikan : SMKS Bina Warga
Lemahabang
Bidang
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Program
Keahlian : Manajemen Perkantoran
Konsentrasi
Keahlian : Manajemen
Perkantoran
Fase/Kelas
: E/X
Semester
: 2 (Dua)
Alokasi
Waktu : 24
pertemuan ( 1 JP (@ 45 Menit))
Elemen : Prosedur Penggunaan Homepage
Nama Pendidik
: Diah Afrianti
Rahayu, S.Kom., M.Pd
A. IDENTIFIKASI
Dimensi Profil Lulusan
|
Keimanan
dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME |
|
|
Kolaborasi |
|
Kewarganegaraan |
|
|
Kemandirian |
|
Penalaran Kritis |
|
|
Kesehatan |
|
Kreatifitas |
|
|
Komunikasi |
B. DESAIN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta Didik didik mampu:
· Mengidentifikasi struktur dan elemen-elemen penting pada sebuah homepage.
· Mengoperasikan fitur-fitur dasar pada homepage untuk mencari informasi dan melakukan interaksi.
· Menganalisis alur kerja atau prosedur pada homepage perusahaan.
· Membuat panduan prosedur penggunaan homepage yang efektif dan efisien.
Model Pembelajaran: Problem-Based Learning (PBL)
C. RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN
1. Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur pengetahuan dan pengalaman awal Peserta
Didik didik tentang penggunaan website atau homepage.
· Bentuk Asesmen:
Pertanyaan lisan atau survei singkat.
· Pertanyaan Pemandu:
o "Situs
web apa yang paling sering kalian kunjungi? Apa yang pertama kali kalian lihat
di sana?"
o "Bagaimana
cara kalian mencari informasi di sebuah situs web?"
o "Apa
saja masalah yang pernah kalian alami saat menggunakan sebuah situs web?"
Tindak Lanjut:
Data dari asesmen ini digunakan untuk memetakan
level pengetahuan Peserta Didik didik dan menyesuaikan strategi pembelajaran.
2. Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur kemajuan belajar Peserta Didik didik
dan memberikan umpan balik secara berkelanjutan.
a. Penilaian Kinerja (Observasi Praktik)
·
Bentuk Asesmen:
Pengamatan langsung oleh pendidik saat Peserta Didik didik menyelesaikan
tugas-tugas praktik.
·
Instrumen: Lembar Observasi Praktik (ceklist).
·
Skenario Praktik:
o Tugas 1: Menemukan informasi kontak sebuah perusahaan
di homepage Peserta Didik didik.
o Tugas 2: Melakukan pencarian produk menggunakan fitur
pencarian dan filter yang tersedia.
o Tugas 3: Mengisi formulir kontak dan mengirimkannya.
·
Indikator yang dinilai:
o Ketepatan
dalam menavigasi menu.
o Efisiensi
dalam menggunakan kolom pencarian.
o Keakuratan
data yang diinput pada formulir.
o Kehati-hatian
dan ketelitian dalam setiap langkah.
b. Penilaian Diskusi (Presentasi & Tanya
Jawab)
·
Bentuk Asesmen:
Penilaian saat Peserta Didik didik mempresentasikan hasil analisis atau panduan
prosedur.
·
Instrumen: Rubrik Penilaian Presentasi.
·
Indikator yang dinilai:
- Kejelasan dan
kelengkapan materi presentasi.
- Kemampuan menjelaskan
alur prosedur.
- Kemampuan menjawab
pertanyaan dari pendidik atau teman sekelompok.
3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)
Tujuan: Mengukur pencapaian akhir Peserta Didik didik
terhadap keseluruhan tujuan pembelajaran.
a. Penilaian Proyek "Panduan Prosedur
Efisien"
·
Bentuk Asesmen:
Penilaian terhadap produk akhir yang dibuat oleh kelompok Peserta Didik didik
(diagram alir, video tutorial, atau dokumen digital).
·
Rubrik Penilaian Proyek:
o Isi dan Alur Logis (40%):
Kejelasan, keakuratan, dan keterurutan langkah-langkah prosedur.
o Desain dan Kreativitas (25%):
Tampilan visual yang menarik dan mudah dipahami.
o Pemanfaatan Fitur (20%): Sejauh
mana panduan mencakup penggunaan fitur-fitur penting.
o Kerja Sama Tim (15%): Kontribusi
dan kolaborasi antar anggota kelompok.
b. Tes Tertulis (Uraian Analitis)
·
Bentuk Asesmen: Soal
uraian untuk mengukur pemahaman konsep dan kemampuan analisis.
·
Contoh Soal:
o "Jelaskan
mengapa desain menu navigasi yang jelas sangat penting untuk sebuah homepage!"
o "Bayangkan
Pendidik adalah staf administrasi di sebuah perusahaan. Jelaskan prosedur yang
paling efisien untuk mengunduh laporan keuangan bulanan dari homepage
perusahaan, dari awal hingga akhir!"
Tindak
Lanjut Hasil Asesmen:
·
Remedial: Bagi Peserta Didik didik yang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP)
· Pengayaan: Bagi Peserta Didik didik yang sudah melampaui KKTP, pendidik dapat menugaskan Peserta Didik didik untuk membuat panduan prosedur penggunaan homepage yang lebih kompleks, seperti proses pendaftaran atau checkout di situs e-commerce.
D. PENGALAMAN BELAJAR
Pertemuan 1 & 2: Pengenalan Struktur dan
Navigasi Dasar
- Kegiatan
Awal (10 menit):
o Peserta
Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Pendidik
memulai dengan pertanyaan: "Situs web apa yang paling sering kalian buka?
Mengapa kalian bisa dengan mudah menemukan informasi di sana?"
- Kegiatan
Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Identifikasi Elemen: Peserta
Didik didik secara berkelompok mengidentifikasi elemen-elemen umum pada homepage
seperti logo, menu navigasi, banner, footer, dan kolom pencarian.
Materi :
Pengenalan Struktur dan
Navigasi Dasar
Memahami struktur dan navigasi dasar adalah kunci untuk menggunakan aplikasi atau perangkat lunak dengan efisien. Secara umum, setiap antarmuka pengguna (user interface) dirancang dengan elemen-elemen yang memiliki fungsi serupa.
1. Konsep Dasar Navigasi
Navigasi adalah cara pengguna berpindah dari satu bagian ke bagian lain dalam sebuah aplikasi. Tujuan utamanya adalah membuat pengguna merasa mudah dan tidak bingung saat mencari atau melakukan sesuatu.
· Antarmuka (Interface): Tampilan visual yang Pendidik lihat dan interaksikan. Ini termasuk tombol, menu, ikon, dan layar.
· Hierarki: Struktur aplikasi yang tersusun dari atas ke bawah. Biasanya ada halaman utama (homepage) yang mengarah ke bagian-bagian yang lebih spesifik.
· Konsistensi: Tombol atau ikon yang sama harus melakukan fungsi yang sama di seluruh aplikasi. Ini membuat pengguna tidak perlu belajar hal baru di setiap halaman.
2. Elemen-elemen Navigasi Dasar
Ada beberapa elemen navigasi yang paling sering ditemukan. Mengenali elemen ini akan sangat membantu Pendidik.
·
Menu Bar: Terletak di bagian atas layar. Menu ini berisi daftar opsi utama,
seperti File
, Edit
, View
, dan Help
. Dengan mengklik salah satu menu, akan muncul daftar pilihan yang
lebih spesifik.
·
Toolbar: Berisi sekumpulan tombol atau ikon yang mewakili fungsi-fungsi yang
sering digunakan. Contohnya, ikon Save
, Undo
, atau Print
. Toolbar memudahkan akses ke
fitur-fitur tanpa harus membuka menu bar.
·
Navigation
Pane/Sidebar: Panel di sisi layar (biasanya kiri) yang
berisi daftar link atau folder. Contohnya adalah daftar folder di Windows
Explorer (Desktop
, Downloads
, Documents
) atau daftar kontak di
aplikasi email.
· Status Bar: Berada di bagian bawah layar. Menunjukkan informasi status saat ini, seperti nomor halaman, jumlah kata dalam dokumen, atau status koneksi.
· Tombol Back/Forward: Digunakan untuk kembali ke halaman sebelumnya atau maju ke halaman yang baru saja dikunjungi. Ini sangat umum pada peramban web dan aplikasi.
· Search Bar: Kolom pencarian yang memungkinkan pengguna mencari konten tertentu dengan cepat tanpa harus menavigasi secara manual.
· Tab: Memungkinkan pengguna untuk membuka beberapa halaman atau dokumen dalam satu jendela. Sangat berguna untuk melakukan multitasking.
3. Praktik Navigasi yang Efisien
Memahami teori saja tidak cukup. Untuk menjadi pengguna yang mahir, Pendidik perlu menerapkan praktik-praktik berikut:
·
Kenali
Pintasan (Shortcut): Banyak aplikasi menyediakan
pintasan keyboard (Ctrl+C
untuk
copy, Ctrl+V
untuk paste) yang mempercepat
pekerjaan Pendidik.
· Gunakan Fitur Pencarian: Jika Pendidik tidak yakin di mana sebuah fitur berada, gunakan fitur pencarian (jika tersedia). Ini jauh lebih cepat daripada mencarinya secara manual.
·
Manfaatkan
Ikon: Kenali ikon-ikon umum seperti ikon disket (Save
), gunting (Cut
), atau
gambar printer (Print
). Ikon ini sering kali universal
dan dapat Pendidik temukan di berbagai aplikasi.
o Demonstrasi & Praktik:
Pendidik mendemonstrasikan cara bernavigasi menggunakan menu dan hyperlink.
Peserta Didik didik mempraktikkan navigasi di beberapa situs web berbeda untuk
mencari informasi dasar (misalnya, "Tentang Kami" atau
"Kontak").
Jawaban :
Panduan Praktik Navigasi
Dasar di Situs Web
Navigasi adalah cara kita berpindah dari satu halaman ke halaman lain di sebuah situs web. Menguasai navigasi akan membantu Pendidik menemukan informasi yang dicari dengan cepat dan efisien. Ada dua elemen utama dalam navigasi: menu dan hyperlink.
Berikut adalah demonstrasi dan praktik yang bisa Pendidik lakukan.
Demonstrasi: Cara
Bernavigasi
1. Menggunakan Menu (Navigasi Utama)
· Identifikasi Menu: Perhatikan bagian atas atau samping situs web. Pendidik akan melihat daftar tulisan atau ikon yang tersusun rapi, seperti "BerPendidik", "Tentang Kami", "Produk", atau "Layanan". Ini adalah menu navigasi utama.
· Cara Bernavigasi:
o Arahkan kursor Pendidik ke salah satu item menu, misalnya "Kontak".
o Klik tulisan tersebut.
o Secara otomatis, Pendidik akan dibawa ke halaman yang berisi informasi kontak perusahaan.
2. Menggunakan Hyperlink (Navigasi Konten)
· Identifikasi Hyperlink: Perhatikan teks atau gambar di dalam artikel atau konten halaman. Teks yang merupakan hyperlink biasanya memiliki ciri-ciri khusus, seperti:
o Berwarna berbeda (misalnya, biru atau ungu).
o Memiliki garis bawah.
o Saat kursor diarahkan ke atasnya, kursor berubah menjadi gambar tangan (pointer).
· Cara Bernavigasi:
o Cari kalimat yang berisi hyperlink, misalnya: Baca
selengkapnya tentang produk terbaru kami di **sini**.
o Klik pada kata yang digarisbawahi atau berwarna
lain (yaitu, sini
).
o Pendidik akan langsung dibawa ke halaman produk yang dimaksud.
Praktik: Mencari Informasi
di Situs Web
Sekarang, mari kita praktikkan navigasi dengan mengunjungi beberapa situs web yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mencari informasi dasar seperti "Tentang Kami" atau "Kontak".
Langkah-langkah:
1. Buka browser web Pendidik.
2. Kunjungi salah satu situs web di bawah ini, atau situs web lain yang Pendidik sukai.
Situs Web untuk Praktik:
·
Situs
Perusahaan: www.samsung.com/id/
·
Situs
Berita: www.kompas.com
·
Situs
Pendidikan: www.ui.ac.id
(Universitas Indonesia)
Tugas Praktik:
Lakukan tugas-tugas di bawah ini dan jelaskan cara Pendidik menemukannya:
1. Tugas 1 (Menggunakan Menu):
o Pada situs samsung.com/id/, gunakan menu navigasi untuk menemukan halaman "Tentang Kami" atau "About Us".
o Dari halaman tersebut, cari tahu kapan perusahaan Samsung didirikan.
2. Tugas 2 (Menggunakan Hyperlink):
o Pada halaman utama kompas.com, cari artikel berita yang menarik perhatian Pendidik.
o Klik pada judul artikel (yang merupakan hyperlink) untuk membaca berita lengkap.
3. Tugas 3 (Menggabungkan Keduanya):
o Pada situs ui.ac.id, gunakan menu navigasi untuk menemukan halaman "Kontak".
o Setelah berada di halaman kontak, cari alamat email resmi universitas tersebut.
o Apakah ada link atau tombol yang mengarah ke peta lokasi kampus? Klik link tersebut untuk melihatnya.
- Kegiatan
Akhir (15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
o Refleksi: Peserta Didik didik berdiskusi mengenai
pentingnya desain homepage yang terstruktur.
o Tugas: Setiap kelompok menganalisis satu homepage
dan mencatat elemen-elemen yang berhasil Peserta Didik didik temukan.
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengenalan Struktur dan Navigasi Dasar Website
Nama
Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
- Mengidentifikasi
elemen-elemen dasar pada sebuah halaman web (homepage).
- Menjelaskan fungsi dari setiap
elemen struktur website (header, menu navigasi, body, footer).
- Mempraktikkan navigasi
dasar untuk mencari informasi spesifik.
- Menganalisis homepage
dari sebuah instansi untuk menemukan informasi penting.
B. Alat dan Bahan
- Komputer/Laptop dengan
koneksi internet
- Aplikasi browser web
(Google Chrome, Mozilla Firefox, atau sejenisnya)
- Lembar Kerja (LKPD) ini
C. Petunjuk Pengerjaan
- Bacalah setiap instruksi
dengan cermat.
- Kerjakan LKPD ini secara
mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.
- Pilih salah satu dari
tiga website berikut untuk dianalisis:
- Website Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek):
kemdikbud.go.id
- Website Otoritas Jasa
Keuangan (OJK): ojk.go.id
- Website Bank Indonesia
(BI): bi.go.id
D. Kegiatan 1: Mengenali Struktur Dasar
Homepage
Buka website yang telah Pendidik pilih. Amati
halaman utamanya, lalu lengkapi tabel berikut.
Bagian
Website |
Deskripsi |
Fungsi |
Header |
Area bagian atas website, biasanya berisi
logo, nama instansi, dan slogan. |
Sebagai identitas visual dan navigasi utama. |
Menu
Navigasi |
||
Body/Konten
Utama |
||
Footer |
Area bagian paling bawah website, biasanya
berisi informasi kontak, alamat, dan link media sosial. |
E. Kegiatan 2: Praktik Navigasi untuk Mencari
Informasi
Gunakan menu navigasi pada website yang Pendidik
pilih untuk mencari informasi berikut. Tuliskan langkah-langkah yang Pendidik
lakukan dan hasil yang ditemukan.
- Informasi
Kontak: Cari alamat kantor, nomor telepon, atau
alamat email instansi tersebut.
o
Langkah-langkah:
o
Informasi yang ditemukan:
- Informasi
Karir atau Lowongan Kerja: Cari informasi terkait
peluang kerja atau rekrutmen.
o
Langkah-langkah:
o
Informasi yang ditemukan:
- Berita
Terbaru: Cari berita atau pengumuman terkini yang
diumumkan oleh instansi.
o
Langkah-langkah:
o
Informasi yang ditemukan:
F. Asesmen dan Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur
pemahaman Pendidik.
- Mengapa setiap website
perlu memiliki menu navigasi yang jelas dan mudah diakses?
- Jelaskan mengapa seorang
staf administrasi harus terampil dalam mencari informasi melalui website
instansi atau perusahaan lain.
- Bayangkan Pendidik
diminta untuk mencari laporan tahunan perusahaan. Di bagian mana (header,
konten, atau footer) Pendidik kemungkinan besar akan menemukan tautan ke
laporan tersebut?
Pertemuan 3 & 4: Pencarian Informasi dan
Penggunaan Fitur Interaktif
- Kegiatan
Awal (10 menit):
o Peserta
Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Pendidik
melakukan review hasil tugas dari pertemuan sebelumnya.
- Kegiatan
Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Teknik Pencarian:
Pendidik menjelaskan teknik pencarian yang efektif, seperti penggunaan kata
kunci spesifik dan filter. Peserta Didik didik mencoba mencari informasi yang
lebih detail, seperti "daftar produk terbaru" atau "informasi
lowongan kerja".
o Demonstrasi & Simulasi Interaksi:
Pendidik menunjukkan cara menggunakan fitur interaktif seperti mengisi formulir
kontak, mendaftar akun, dan mengunduh file. Peserta Didik didik mensimulasikan
langkah-langkah tersebut dalam sebuah skenario.
o Materi :
Pencarian Informasi dan
Penggunaan Fitur Interaktif
Di era digital, kemampuan untuk mencari informasi dengan cepat dan menggunakan fitur-fitur interaktif adalah keterampilan dasar yang sangat penting. Materi ini akan membahas teknik pencarian yang efektif dan cara memanfaatkan fitur interaktif pada sebuah situs web.
1. Teknik Pencarian
Informasi yang Efektif
Pencarian di internet bukan hanya soal mengetik kata kunci. Menggunakan teknik yang tepat akan membantu Pendidik mendapatkan hasil yang lebih akurat dan relevan.
· Gunakan Kata Kunci yang Spesifik: Daripada mengetik kalimat panjang, gunakan kata-kata kunci yang spesifik.
o Kurang Efektif: Bagaimana cara membuat presentasi yang bagus dan menarik?
o Lebih Efektif: tips presentasi efektif
, cara membuat slide presentasi menarik
·
Gunakan TPendidik
Kutip ("
) untuk Pencarian Tepat: Jika Pendidik mencari
frasa atau nama yang persis sama, gunakan tPendidik kutip. Mesin pencari akan
mencari frasa tersebut secara utuh.
Contoh: "Perkembangan industri 4.0 di Indonesia"
akan memberikan hasil yang lebih spesifik daripada mengetik tanpa tPendidik
kutip.
· Gunakan Kata Penghubung:
AND
/ +
:
Untuk mencari dua atau lebih kata kunci secara bersamaan.
§ Contoh: materi presentasi AND visualisasi data
OR
:
Untuk mencari salah satu dari dua kata kunci. Berguna jika Pendidik ingin
mencari sinonim.
§ Contoh: manfaat spreadsheet OR kegunaan excel
-
(minus): Untuk mengecualikan kata kunci tertentu dari hasil pencarian.
§ Contoh: cara membuat kue -cokelat
(untuk
mencari resep kue selain rasa cokelat).
2. Penggunaan Fitur
Interaktif
Fitur interaktif adalah elemen-elemen pada situs web atau aplikasi yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung, bukan hanya melihat.
·
Tombol dan
Tautan (Button and Links): Elemen paling dasar. Tombol
biasanya digunakan untuk tindakan penting (misalnya, Submit
, Download
, atau Beli Sekarang
), sementara tautan
digunakan untuk navigasi ke halaman lain.
· Formulir (Forms): Digunakan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna. Formulir bisa berupa formulir kontak, pendaftaran, atau survei.
Contoh: Kolom nama, alamat email, atau kotak isian pesan.
· Menu Drop-down: Menu yang menampilkan daftar pilihan saat diklik. Ini menghemat ruang dan membuat pilihan lebih terorganisir.
Contoh: Pilihan tanggal lahir, pilihan negara, atau pilihan ukuran produk.
· Kotak Centang (Checkboxes) dan Tombol Radio (Radio Buttons): Digunakan untuk membuat pilihan.
Kotak Centang: Memungkinkan Pendidik memilih lebih dari satu opsi dari daftar yang diberikan.
Tombol Radio: Memungkinkan Pendidik memilih hanya satu opsi dari daftar.
· Kolom Pencarian (Search Bar): Fitur interaktif penting yang memungkinkan pengguna mencari informasi spesifik di dalam situs web.
- Kegiatan
Akhir (15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
o Diskusi: Peserta Didik didik berbagi pengalaman Peserta
Didik didik dalam menggunakan fitur interaktif dan masalah yang mungkin
dihadapi.
o Proyek Awal: Pendidik memperkenalkan proyek untuk membuat
"Panduan Prosedur Penggunaan Homepage Perusahaan X."
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pencarian Informasi dan Penggunaan Fitur
Interaktif pada Website
Nama
Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
- Menggunakan fitur
pencarian pada website untuk menemukan informasi spesifik.
- Mengenali dan
menggunakan fitur interaktif seperti formulir, chatbox, atau kalkulator.
- Membedakan antara
informasi yang valid dan tidak valid.
- Menerapkan etika dasar
dalam berinteraksi secara online.
B. Alat dan Bahan
- Komputer/Laptop dengan
koneksi internet
- Aplikasi browser web
- Lembar Kerja (LKPD) ini
C. Petunjuk Pengerjaan
- Bacalah setiap instruksi
dengan cermat.
- Kerjakan LKPD ini secara
mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.
- Pilih salah satu dari
dua website berikut untuk dianalisis:
- Website
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) lokal
- Website
E-commerce (misalnya, e-commerce lokal)
D. Kegiatan 1: Menggunakan Fitur Pencarian
Buka website yang telah Pendidik pilih. Gunakan
fitur pencarian (biasanya ikon kaca pembesar) untuk mencari informasi berikut.
Tuliskan kata kunci yang Pendidik gunakan dan hasil yang Pendidik temukan.
Informasi
yang Dicari |
Kata
Kunci yang Digunakan |
Hasil
yang Ditemukan |
Prosedur
pembayaran tagihan |
||
Informasi
promo atau diskon |
||
Alamat
kantor cabang terdekat |
||
Cara
mengajukan keluhan pelanggan |
Pertanyaan:
- Apakah fitur pencarian
di website tersebut mudah digunakan? Jelaskan kelebihan atau kekurangan
yang Pendidik temukan.
E. Kegiatan 2: Menggunakan Fitur Interaktif
Cari dan gunakan salah satu fitur interaktif di
website yang telah Pendidik pilih.
- Identifikasi
Fitur Interaktif:
o Nama
fitur interaktif yang Pendidik temukan:
o Letak
fitur tersebut pada website:
o Apa
fungsi dari fitur tersebut?
- Praktik
Penggunaan:
o Jika
fitur tersebut adalah formulir (misalnya, formulir pendaftaran atau keluhan),
isi formulir tersebut dengan data fiktif.
o Jika
fitur tersebut adalah chatbox, ketikkan pertanyaan sederhana.
o Jelaskan
langkah-langkah yang Pendidik lakukan saat berinteraksi dengan fitur tersebut:
o Apa
respons atau hasil yang Pendidik dapatkan setelah menggunakan fitur tersebut?
F. Asesmen dan Refleksi
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur
pemahaman dan kesadaran Pendidik.
- Mengapa perusahaan
menyediakan fitur interaktif seperti formulir atau chatbox di website
mereka?
- Mengapa penting untuk
berhati-hati saat memasukkan informasi pribadi (misalnya, nomor telepon
atau alamat email) pada formulir online?
- Bayangkan Pendidik
adalah staf administrasi. Bagaimana Pendidik bisa memanfaatkan fitur
pencarian dan fitur interaktif pada website perusahaan untuk membantu
pekerjaan Pendidik sehari-hari? Berikan satu contoh.
Pertemuan 5 & 8: Analisis Prosedur dan Alur
Kerja serta Presentasi Proyek dan Evaluasi Akhir
·
Kegiatan Awal (10 menit):
o Peserta
Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan
sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.
o Pendidik
memancing diskusi: "Selain mencari informasi, prosedur apa lagi yang
mungkin ada di homepage perusahaan?"
·
Kegiatan Inti (60 menit):
Memahami (Bermakna, Menggembirakan)
o Studi Kasus: Pendidik memberikan studi kasus tentang
prosedur yang lebih kompleks, seperti alur pemesanan produk, pengajuan keluhan
pelanggan, atau pendaftaran pelatihan.
o Analisis Kelompok: Peserta
Didik didik secara berkelompok menganalisis alur kerja tersebut dan menyusun
diagram alir sederhana. Peserta Didik didik juga menganalisis bagian homepage
mana yang efektif dan mana yang perlu diperbaiki.
o Pengembangan Proyek:
Kelompok mengembangkan panduan prosedur proyek Peserta Didik didik dengan menambahkan
analisis alur kerja.
·
Kegiatan Akhir (15 menit):
Merefleksi (Berkesadaran)
o Umpan Balik: Pendidik memberikan umpan balik pada diagram
alir yang dibuat Peserta Didik didik.
o Tugas: Kelompok melengkapi draf panduan prosedur
proyek Peserta Didik didik.
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Analisis Prosedur dan Alur Kerja
Nama
Peserta Didik :
Kelas/Jurusan :
Tanggal :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik
didik diharapkan dapat:
- Mengidentifikasi
prosedur dan alur kerja dalam suatu kegiatan.
- Menganalisis setiap
tahapan dalam sebuah prosedur kerja.
- Menemukan potensi
masalah atau inefisiensi dalam alur kerja.
- Merancang alur kerja
yang lebih efisien dan logis.
B. Alat dan Bahan
- Alat tulis
- Kertas HVS/catatan
- Komputer dengan aplikasi
pengolah kata atau diagram (opsional)
- Lembar Kerja (LKPD) ini
C. Petunjuk Pengerjaan
- Bacalah setiap instruksi
dengan cermat.
- Kerjakan LKPD ini secara
berkelompok (2-3 orang).
- Pilih salah satu dari
studi kasus di bawah ini untuk Pendidik analisis.
- Lakukan diskusi dalam
kelompok untuk mengisi setiap bagian LKPD.
D. Kegiatan 1: Menganalisis Prosedur dan Alur
Kerja
Studi Kasus (Pilih Salah Satu):
- Studi
Kasus A: Prosedur Peminjaman Buku di Perpustakaan Sekolah
- Studi
Kasus B: Prosedur Pengajuan Izin Tidak Masuk Sekolah oleh Peserta Didik
Didik
- Studi
Kasus C: Prosedur Pencetakan Surat Keterangan Peserta Didik Didik
Studi Kasus yang Dipilih:
______________________________________
1. Identifikasi Alur Kerja Saat Ini
Diskusikan dalam kelompok Pendidik, bagaimana prosedur kerja yang ada saat ini
berjalan. Gambarkan alur kerjanya dalam bentuk bagan sederhana (flowchart) atau
daftar langkah-langkah secara berurutan.
Langkah-langkah Prosedur:
3. dst
2. Analisis Setiap Tahapan Setelah
mengidentifikasi alur kerja, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
·
Siapa saja pihak yang terlibat dalam alur kerja
ini?
·
Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari awal
hingga akhir prosedur?
·
Apakah ada tahapan yang dirasa tidak perlu atau
memakan waktu terlalu lama? Jika ada, sebutkan dan jelaskan alasannya.
E. Kegiatan 2: Merancang Alur Kerja yang Lebih
Efisien
Berdasarkan analisis Pendidik di Kegiatan 1,
rancanglah alur kerja yang menurut Pendidik lebih efisien, cepat, dan mudah
dilakukan.
1. Rancangan Alur Kerja Baru
Gambarkan atau tuliskan alur kerja yang baru.
Langkah-langkah Prosedur Baru:
3.
dst
2. Keunggulan Rancangan Baru
Jelaskan mengapa alur kerja yang Pendidik rancang ini lebih baik dari yang
sebelumnya. Sebutkan minimal 2 (dua) alasan.
F. Asesmen dan Refleksi
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur
pemahaman Pendidik.
- Mengapa seorang staf
administrasi harus memahami prosedur dan alur kerja di perusahaannya?
- Menurut Pendidik, apa
dampak negatif jika suatu alur kerja di kantor tidak jelas atau tidak
terstruktur?
- Bayangkan Pendidik
bertugas membuat dokumen prosedur kerja. Apa saja informasi penting yang
harus dicantumkan dalam dokumen tersebut agar mudah dipahami oleh staf
lain?
Daftar Pustaka
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Kurikulum Merdeka: Mata Pelajaran Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Kelas X. Jakarta: Kemendikbudristek.
2. Rahayu, Siti. (2023). Manajemen Perkantoran Modern dan Aplikasi Teknologi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
3. Setiawan, Budi. (2021). Kearsipan dan Pengelolaan Dokumen Digital. Bandung: PT. Pustaka Setia.
4. Sudirman, Agus. (2022). Layanan Bisnis dan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Sinar Grafika.
5. Tim Administrasi Perkantoran. (2023). Dasar-Dasar Etika Profesional dan Komunikasi Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.