Selasa, Agustus 26, 2025

Perangkat Pembelajaran Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, Kelas X - Fase E

 

Kelas X

Fase E

 

Elemen

Deskripsi

Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills)

Meliputi pengelolaan peralatan kantor, penggunaan perangkat keras, data dan informasi, prosedur penggunaan homepage.

 

Pelaksanaan pembelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berpusat pada Peserta Didik Didik (student centered learning) dengan pendekatan pembelajaran mendalam yang berbasis pada lingkungan belajar. Metode yang digunakan dalam pembelajaran berbasis inkuiri (inquiry-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), teaching factory, kunjungan, dan praktik langsung di dunia kerja dalam rangka mewujudkan profil lulusan, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.

Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase E, Peserta Didik Didik memiliki kemampuan kecakapan kerja dasar (basic job skills), meliputi pengelolaan peralatan kantor, penggunaan perangkat keras; mendefinisikan data dan informasi; menerapkan prosedur penggunaan homepage.


Capaian Pembelajaran

Tujuan

Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran

(ATP)

Pada akhir fase E (kelas X), Peserta Didik didik memiliki kecakapan dasar dalam mengelola peralatan kantor, menggunakan perangkat keras, serta mengelola data dan informasi sesuai prosedur. Peserta Didik didik juga mampu memanfaatkan teknologi informasi, termasuk menggunakan homepage, untuk mendukung kegiatan administrasi perkantoran.

Setelah menyelesaikan pembelajaran elemen ini, Peserta Didik Didik diharapkan dapat:

1.    Mengelola peralatan kantor: Menjelaskan fungsi, cara penggunaan, dan prosedur pemeliharaan peralatan kantor.

2.    Menggunakan perangkat keras: Mengoperasikan dan merawat perangkat keras kantor seperti komputer, printer, scanner, dan mesin fotokopi sesuai dengan petunjuk operasional.

3.    Mengelola data dan informasi: Menerapkan prinsip dasar dalam menyimpan, mengorganisir, dan mencari data dan informasi secara efisien.

4.    Memahami prosedur penggunaan homepage: Menjelaskan dan mempraktikkan navigasi serta penggunaan fitur-fitur pada homepage perusahaan atau instansi untuk mencari informasi yang relevan.

5.    Menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja): Mengidentifikasi dan menerapkan prosedur K3 saat menggunakan peralatan dan perangkat kantor.

Alur 1: Pengenalan dan Pengelolaan Peralatan Kantor

TP 1.1: Mengidentifikasi jenis-jenis peralatan kantor beserta fungsinya.

Kegiatan: Diskusi kelompok, identifikasi peralatan di ruang praktik, membuat daftar fungsi.

TP 1.2: Menjelaskan prosedur penggunaan dan pemeliharaan dasar peralatan kantor.

Kegiatan: Demonstrasi oleh Pendidik, praktik langsung oleh Peserta Didik Didik (misalnya mengisi kertas pada printer, mengganti tinta), membuat checklist pemeliharaan.

TP 1.3: Menerapkan prosedur K3 dalam penggunaan peralatan kantor.

Kegiatan: Simulasi penggunaan peralatan dengan memerhatikan posisi duduk, kabel, dan pencahayaan.

Alur 2: Pengoperasian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Dasar

TP 2.1: Menghidupkan dan mematikan komputer dengan benar.

Kegiatan: Praktik langsung, identifikasi komponen komputer.

TP 2.2: Mengoperasikan perangkat peripheral (printer, scanner, proyektor).

Kegiatan: Mencetak dokumen, memindai dokumen, menghubungkan proyektor untuk presentasi.

TP 2.3: Menggunakan perangkat lunak pengolah kata (misalnya Microsoft Word atau Google Docs) untuk membuat dokumen sederhana.

Kegiatan: Praktik mengetik, format teks, menyisipkan gambar.

Alur 3: Manajemen Data dan Informasi

TP 3.1: Menjelaskan pentingnya pengelolaan data dan informasi.

Kegiatan: Diskusi tentang dampak data yang tidak terorganisir.

TP 3.2: Menerapkan cara menyimpan dan mengorganisir file digital dalam folder yang terstruktur.

Kegiatan: Praktik membuat folder dan subfolder, memberi nama file dengan format yang terstPendidikrisasi.

TP 3.3: Menggunakan fungsi pencarian data pada sistem operasi.

Kegiatan: Praktik mencari file yang tersimpan di komputer dengan kata kunci.

Alur 4: Penggunaan Homepage untuk Keperluan Kantor

TP 4.1: Mengenali struktur dasar sebuah homepage.

Kegiatan: Analisis homepage perusahaan (misalnya situs bank, universitas) untuk mengidentifikasi menu, header, footer, dan konten utama.

TP 4.2: Mempraktikkan navigasi untuk mencari informasi tertentu pada homepage.

Kegiatan: Penugasan mencari informasi kontak, profil perusahaan, atau pengumuman terbaru melalui homepage.

TP 4.3: Menerapkan etika dan keamanan dasar saat menggunakan internet.

Kegiatan: Diskusi tentang privasi, keamanan data, dan cara mengenali situs web yang terpercaya.


PROGRAM TAHUNAN

 

Mata Pelajaran          : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis

Elemen                       : Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills)

Kelas                           : X (Fase E)

Tahun Ajaran           : 2025/2026

No.

Elemen/Materi Pembelajaran

Alokasi Waktu

(Jam Pelajaran)

Semester

Keterangan

1.

Pengelolaan Peralatan Kantor

24

Ganjil

(Minggu ke-1 s.d. 6)

·      Fungsi dan jenis peralatan

·      Prosedur penggunaan dan pemeliharaan

·      K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

2.

Penggunaan Perangkat Keras

30

Ganjil

(Minggu ke-7 s.d. 12)

·      Pengoperasian komputer dan peripheral

·      Penggunaan perangkat lunak dasar

3.

Penilaian Tengah Semester (PTS)

4

Ganjil

4.

Pengelolaan Data dan Informasi

24

Genap

(Minggu ke-1 s.d. 6)

·      Pentingnya manajemen data

·      Penyimpanan dan pengorganisasian file

·      Pencarian data

5.

Prosedur Penggunaan Homepage

20

Genap

(Minggu ke-7 s.d. 11)

·      Pengenalan struktur homepage

·      Navigasi dan pencarian informasi

·      Etika dan keamanan internet

6.

Penilaian Akhir Tahun (PAT)

4

Genap

TOTAL

106

Keterangan:

·         Alokasi waktu di atas bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kalender akademik serta kondisi sekolah.

·         1 JP (Jam Pelajaran) = 45 menit.

·         Total jam pelajaran per tahun untuk elemen ini bisa disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM SEMESTER

Program Semester Ganjil

Mata Pelajaran          : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis

Elemen                       : Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills)

Kelas                           : X (Fase E)

Semester                     : Ganjil

Tahun Ajaran           : 2025/2026

Minggu Ke-

Materi Pokok

Indikator Pencapaian

Metode Pembelajaran

Penilaian

Alokasi Waktu (JP)

1-2

Pengelolaan Peralatan Kantor: Fungsi dan jenis peralatan

Mengidentifikasi fungsi dan jenis peralatan kantor (mis. mesin fotokopi, printer, scanner).

Ceramah, Diskusi, Observasi

Tes lisan, Kuis

8

3-4

Pengelolaan Peralatan Kantor: Prosedur penggunaan dan pemeliharaan

Mendemonstrasikan penggunaan peralatan kantor dengan benar; Menjelaskan prosedur pemeliharaan dasar.

Demonstrasi, Praktik langsung

Unjuk kerja, Proyek sederhana

8

5-6

Pengelolaan Peralatan Kantor: K3 dalam penggunaan peralatan

Menerapkan posisi kerja ergonomis; Mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja di kantor.

Simulasi, Diskusi kelompok

Penilaian sikap, Observasi

8

7-8

Penggunaan Perangkat Keras: Pengoperasian komputer dan peripheral

Menghidupkan/mematikan komputer; Menggunakan mouse dan keyboard; Menghubungkan printer/scanner.

Praktik mandiri, Latihan soal

Unjuk kerja, Lembar kerja

8

9-10

Penggunaan Perangkat Keras: Penggunaan perangkat lunak dasar

Menggunakan aplikasi pengolah kata untuk membuat dokumen; Menggunakan aplikasi presentasi untuk membuat slide sederhana.

Latihan terbimbing, Praktik

Unjuk kerja, Penugasan

8

11-12

Uji Kompetensi dan Praktik

Menggabungkan penggunaan peralatan kantor dan perangkat keras dalam satu tugas terintegrasi.

Latihan terpadu

Penilaian proyek/unjuk kerja

8

13-14

Persiapan PTS dan Remedial/Pengayaan

Meringkas materi, Uji coba soal

Ulasan materi

Kuis, Tes formatif

8

15

Penilaian Tengah Semester (PTS)

Tes tertulis

Soal uraian dan pilihan gPendidik

4

Total

60 JP

 

Program Semester Genap

Mata Pelajaran                      : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis

Elemen                                   : Kecakapan Kerja Dasar (Basic Job Skills)

Kelas                                       : X (Fase E)

Semester                                 : Genap

Tahun Ajaran                       : 2025/2026

Minggu Ke-

Materi Pokok

Indikator Pencapaian

Metode Pembelajaran

Penilaian

Alokasi Waktu (JP)

1-2

Pengelolaan Data dan Informasi: Pentingnya manajemen data

Menjelaskan konsep dan alasan pentingnya pengelolaan data dan informasi.

Diskusi, Analisis studi kasus

Diskusi kelompok, Kuis

8

3-4

Pengelolaan Data dan Informasi: Penyimpanan dan pengorganisasian file

Membuat struktur folder yang logis; Memberi nama file dengan format baku.

Praktik langsung di komputer

Unjuk kerja, Laporan praktik

8

5-6

Pengelolaan Data dan Informasi: Pencarian data dan informasi

Menggunakan fitur pencarian pada sistem operasi; Mencari informasi spesifik dalam dokumen.

Latihan terbimbing

Latihan soal

8

7-8

Prosedur Penggunaan Homepage: Pengenalan dan navigasi

Mengidentifikasi elemen-elemen utama homepage; Menjelaskan cara navigasi antar halaman.

Demonstrasi, Praktik browsing

Tugas, Kuis

8

9-10

Prosedur Penggunaan Homepage: Pencarian informasi dan fitur

Menggunakan fitur pencarian di homepage; Mengisi formulir online.

Praktik langsung, Latihan penelusuran

Unjuk kerja

8

11

Prosedur Penggunaan Homepage: Etika dan keamanan internet

Menerapkan etika penggunaan internet; Membedakan situs web terpercaya dan tidak.

Diskusi, Analisis kasus

Presentasi, Diskusi kelas

4

12-13

Uji Kompetensi dan Praktik

Menghasilkan laporan sederhana berdasarkan data yang ditemukan dari homepage dan disimpan dengan rapi.

Praktik terpadu

Penilaian proyek

8

14-15

Persiapan PAT dan Remedial/Pengayaan

Meringkas materi, Uji coba soal

Ulasan materi, Latihan

Kuis, Tes formatif

8

16

Penilaian Akhir Tahun (PAT)

Tes tertulis

Soal uraian dan pilihan gPendidik

4

Total

64 JP

 

 

 

 

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Manajemen Perkantoran

Program Keahlian                   : Manajemen Perkantoran

Konsentrasi Keahlian              : Manajemen Perkantoran

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 1 (Satu)

Alokasi Waktu                        : 24  pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                    : Penggunaan Peralatan Kantor

Nama Pendidik                       : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd

 

A.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

 

B.  DESAIN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta Didik didik mampu mengelola, mengoperasikan, dan merawat berbagai peralatan kantor dengan efektif, aman, dan sesuai prosedur.

Durasi: 4 jam (fleksibel, dapat disesuaikan).

Metode Pembelajaran: Teori interaktif, demonstrasi, dan praktik langsung.

Media & Alat:

·       Proyektor atau papan tulis.

·       Modul materi pembelajaran atau slide presentasi.

·       Peralatan kantor yang sebenarnya (printer, scanner, mesin fotokopi, mesin laminating, mesin penghancur kertas).

·       Materi habis pakai (kertas, tinta, staples, plastik laminating).

 

Alur Pembelajaran

1. Pendahuluan (15 menit)

·       Pembukaan: Fasilitator menyapa Peserta Didik dan menjelaskan pentingnya menguasai peralatan kantor dalam alur kerja sehari-hari.

·       Pengenalan Alat: Fasilitator menampilkan daftar peralatan kantor yang akan dipelajari dan meminta Peserta Didik untuk menyebutkan pengalaman atau pengetahuan Peserta Didik didik sebelumnya.

2. Identifikasi & Fungsi Peralatan (45 menit)

·  Identifikasi: Fasilitator memaparkan setiap jenis peralatan kantor. Peserta Didik diajak untuk mengidentifikasi bagian-bagian utama dan fungsinya.

Contoh: Pada mesin fotokopi, tunjukkan di mana letak baki kertas, panel kontrol, dan tempat keluar hasil cetakan.

·  Demonstrasi Penggunaan: Fasilitator mendemonstrasikan cara menggunakan setiap peralatan dengan benar, langkah demi langkah.

Poin Penting: Tekankan pada prosedur yang benar dan aman, seperti cara memasukkan kertas ke printer atau cara memindai dokumen dengan scanner.

3. Praktik Langsung (60 menit)

·  Sesi Praktik Kelompok: Peserta Didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan tugas untuk mempraktikkan penggunaan setiap peralatan.

Tugas:

§  Kelompok 1         : Mencetak 5 lembar dokumen dan memfotokopi 3 lembar.

§  Kelompok 2         : Memindai 2 dokumen ke dalam format PDF dan mengirimkannya ke email.

§  Kelompok 3         : Menggunakan mesin laminating untuk melaminasi dokumen penting.

·  Pendampingan: Fasilitator berkeliling untuk mendampingi dan memberikan umpan balik langsung kepada Peserta Didik.

4. Perawatan & Troubleshooting Dasar (45 menit)

·  Perawatan Rutin: Fasilitator menjelaskan pentingnya perawatan rutin dan cara melakukan pembersihan dasar pada peralatan.

Contoh: Membersihkan kaca scanner, mengganti kartrid tinta printer, dan mengisi ulang kertas.

·  Troubleshooting Sederhana: Fasilitator mengajarkan cara menyelesaikan masalah umum, seperti:

o   Printer macet (paper jam).

o   Kertas habis.

o   Hasil cetakan buram atau tidak jelas.

·  Simulasi: Peserta Didik diminta untuk mensimulasikan skenario masalah dan mencari solusi yang tepat.

5. Penutup (15 menit)

·       Review: Fasilitator merangkum poin-poin penting dari pembelajaran hari itu.

·       Evaluasi: Peserta Didik mengisi formulir singkat untuk mengevaluasi pemahaman Peserta Didik didik.

·       Tanya Jawab: Buka sesi tanya jawab untuk hal-hal yang masih belum jelas.

·       Penugasan (Opsional): Berikan penugasan mandiri seperti membuat laporan singkat tentang fungsi dan perawatan salah satu peralatan kantor.

 

C.  RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen Pembelajaran   : Penggunaan Peralatan Kantor

Tujuan Penilaian             : Mengukur pemahaman dan keterampilan Peserta Didik didik dalam mengoperasikan, merawat, dan mengelola peralatan kantor dengan aman dan efektif.

Peserta Didik                    : Individu yang telah menyelesaikan unit pembelajaran Penggunaan Peralatan Kantor.

Durasi                               : 30-45 menit

Metode Penilaian             : Kombinasi tes tertulis dan observasi praktik.

 

Bagian 1                            : Tes Tertulis (15 menit)

Bentuk Soal                       : Pilihan GPendidik dan Isian Singkat.

Pilihan GPendidik (10 soal) Tujuannya untuk mengukur pemahaman teoritis tentang fungsi dan prosedur.

  • Contoh soal:

1.    Fungsi utama dari mesin scanner adalah...

a. Mencetak dokumen

b. MenggPendidikkan dokumen fisik

c. Mengubah dokumen fisik menjadi file digital

d. Menghancurkan dokumen rahasia

2.    Langkah pertama yang harus dilakukan saat terjadi paper jam pada mesin fotokopi adalah...

a. Langsung menarik kertas dengan paksa

b. Mematikan mesin terlebih dahulu

c. Memanggil teknisi

d. Melaporkan kepada atasan

3.    Peralatan kantor yang digunakan untuk menjaga dokumen agar tidak rusak dan tahan lama adalah...

a. Mesin fotokopi

b. Mesin laminating

c. Mesin binding

d. Mesin penghancur kertas

Isian Singkat (5 soal) Tujuannya untuk menguji pengetahuan tentang bagian-bagian penting atau istilah.

  • Contoh soal:

1.    Tombol pada keyboard yang digunakan untuk mencetak dokumen adalah...

2.    Proses menggPendidikkan dokumen fisik menjadi beberapa salinan disebut...

3.    Tindakan rutin yang dilakukan untuk menjaga kebersihan scanner agar hasilnya tidak ada noda adalah...

 

Bagian 2: Penilaian Praktik (15-30 menit)

Tujuan                       : Mengukur kemampuan Peserta Didik didik dalam mengoperasikan peralatan secara langsung, sesuai prosedur, dan dengan aman.

Prosedur                    : Fasilitator akan memberikan sebuah skenario dan mengobservasi Peserta Didik secara langsung. Gunakan lembar ceklis untuk penilaian yang objektif.

Skenario Praktik      : "Pendidik diminta untuk mencetak 10 lembar laporan, memindai 3 lembar dokumen kontrak, lalu menggPendidikkan dokumen tersebut menjadi 5 salinan, dan melaminasi 1 lembar ID Card."

Lembar Ceklis Penilaian Praktik

No

Indikator Penilaian

Ya (Skor 5)

Tidak (Skor 0)

Keterangan/Catatan

1.

Persiapan Awal: Memastikan mesin dalam kondisi siap dan nyala.

2.

Prosedur Cetak: Mencetak dokumen dengan benar (memilih printer, jumlah halaman).

3.

Prosedur Pindai: Menggunakan scanner sesuai prosedur dan menyimpan file dengan format yang benar.

4.

Prosedur Fotokopi: Menggunakan mesin fotokopi dengan benar dan sesuai jumlah salinan.

5.

Prosedur Laminating: Mengoperasikan mesin laminating dengan tepat dan aman.

6.

Keselamatan Kerja: Tidak melakukan tindakan berbahaya (misal: menyentuh bagian panas, menarik kertas secara paksa).

7.

Kerapihan: Meninggalkan area kerja dalam keadaan rapi setelah selesai.

8.

Penyelesaian Masalah: Mampu menangani paper jam sederhana (jika terjadi).

Total Skor

 

D.  PENGALAMAN BELAJAR

Pertemuan 1-2: Pengenalan dan Pengoperasian Printer & Scanner

  • Kegiatan Awal (10 menit):

o   Peserta Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif dan ice breaking ringan.

o   Fasilitator bertanya tentang pengalaman Peserta Didik terkait printer dan scanner.

  • Kegiatan Inti (45-60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Identifikasi            : Peserta Didik mengenali jenis-jenis printer (inkjet, laser) dan scanner.

Materi ini mencakup jenis-jenis printer dan scanner yang umum digunakan.

1. Jenis-jenis Printer

Materi ini membahas berbagai jenis printer yang umum digunakan, dengan penekanan pada teknologi dan kegunaannya.

·       Printer Inkjet: Menggunakan semprotan tinta mikroskopis. Cocok untuk mencetak foto berwarna berkualitas tinggi dan penggunaan di rumah.

·       Printer Laser: Menggunakan bubuk toner dan panas. Sangat cepat untuk mencetak dokumen teks, efisien, dan cocok untuk kantor.

·       Printer All-in-One (Multifungsi): Menggabungkan fungsi cetak, pindai (scan), salin (copy), dan kadang faks. Praktis dan menghemat ruang.

·       Printer Dot Matrix: Menggunakan pin kecil untuk memukul pita tinta. Kualitas cetak rendah, berisik, tetapi Pendidikl untuk mencetak salinan rangkap seperti faktur.

·       Printer Thermal: Menggunakan panas untuk mencetak. Umumnya digunakan untuk mencetak struk, label, dan barcode.

2. Jenis-jenis Scanner

Scanner adalah perangkat yang digunakan untuk memindai dokumen fisik atau gambar menjadi data digital.

A. Berdasarkan Bentuk

·       Flatbed Scanner:

o   Deskripsi: Jenis scanner paling umum. Berbentuk datar dengan kaca di bagian atas, mirip mesin fotokopi.

o   Kelebihan: Sangat serbaguna, bisa memindai buku, dokumen, foto, bahkan benda kecil. Kualitas pemindaiannya sangat baik.

o   Kekurangan: Ukurannya besar dan tidak mudah dibawa.

·       Sheet-fed Scanner:

o   Deskripsi: Perangkat yang dirancang untuk memindai lembaran dokumen satu per satu. Dokumen dimasukkan ke dalam slot dan ditarik melalui scanner.

o   Kelebihan: Sangat cepat untuk memindai dokumen multi-halaman. Ukurannya lebih ringkas.

o   Kekurangan: Tidak cocok untuk memindai buku atau objek tebal lainnya karena hanya bisa memindai lembaran kertas.

·    Handheld Scanner:

o   Deskripsi: Scanner berukuran kecil yang dioperasikan dengan tangan. Pengguna harus menggeser scanner di atas dokumen yang akan dipindai.

o   Kelebihan: Portabel dan sangat ringkas, cocok untuk memindai saat bepergian.

o   Kekurangan: Kualitas pemindaiannya sering kali tidak konsisten karena bergantung pada kestabilan tangan pengguna.

B. Berdasarkan Teknologi

·       Drum Scanner:

o   Deskripsi: Scanner berkualitas sangat tinggi yang digunakan di industri percetakan profesional. Menggunakan teknologi tabung photomultiplier (PMT) untuk menangkap gambar.

o   Kelebihan: Kualitas pemindaian luar biasa dengan resolusi dan kedalaman warna yang sangat tinggi.

o   Kekurangan: Sangat mahal, besar, dan rumit untuk dioperasikan.

·    Photo Scanner:

o   Deskripsi: Scanner yang dirancang khusus untuk memindai foto dan film negatif dengan detail tinggi.

o   Kelebihan: Menghasilkan pemindaian foto berkualitas tinggi dengan warna dan detail yang akurat.

o   Kekurangan: Umumnya lebih lambat daripada scanner dokumen biasa.

Tabel Perbandingan Scanner Utama

Fitur

Flatbed Scanner

Sheet-fed Scanner

Handheld Scanner

Bentuk Fisik

Besar dan datar

Ringkas dan vertikal

Sangat kecil, portabel

Penggunaan Ideal

Buku, foto, dokumen tunggal

Dokumen multi-halaman

Dokumen saat bepergian

Kecepatan

Lambat per halaman

Sangat cepat untuk tumpukan dokumen

Bervariasi, tergantung pengguna

Kualitas

Sangat baik

Baik, terutama untuk teks

Bervariasi (kurang stabil)

Kelebihan

Serbaguna, kualitas bagus

Cepat, ringkas

Portabel, mudah dibawa

Kekurangan

Tidak portabel, lambat

Tidak bisa untuk buku

Kualitas kurang stabil

o   Demonstrasi          : Fasilitator mendemonstrasikan cara mencetak dokumen (single/double-sided) dan memindai dokumen menjadi file PDF/JPG.

Cara Mencetak Dokumen

Mencetak dokumen adalah proses yang sangat umum, namun langkah-langkahnya bisa sedikit berbeda tergantung pada sistem operasi yang Pendidik gunakan (Windows atau macOS).

Mencetak Dokumen (Single-sided)

1.    Buka Dokumen: Buka file yang ingin Pendidik cetak (misalnya, dokumen Word, PDF, atau gambar).

2.    Akses Menu Cetak:

o   Windows: Tekan Ctrl + P atau klik File di menu atas, lalu pilih Print.

o   macOS: Tekan Cmd + P atau klik File di menu bar, lalu pilih Print.

3.    Pilih Printer: Pastikan nama printer Pendidik sudah terpilih dengan benar dari daftar yang tersedia.

4.    Atur Pengaturan Cetak:

o   Number of copies: Tentukan berapa salinan yang Pendidik inginkan.

o   Pages: Pilih halaman mana yang akan dicetak (misalnya, All untuk semua halaman, Current page untuk halaman yang sedang aktif, atau masukkan rentang halaman, seperti 1-5).

5.    Cetak: Klik tombol Print untuk memulai proses cetak.

Cara Mencetak Dokumen (Double-sided / Bolak-balik)

Mencetak bolak-balik dapat menghemat kertas secara signifikan. Opsi ini sering disebut "Duplex Printing."

1.    Ikuti Langkah 1-3 seperti pada pencetakan single-sided.

2.    Cari Opsi Duplex Printing:

o   Di jendela pengaturan cetak, cari opsi yang bertuliskan "Print on both sides" atau "Duplex Printing."

o   Jika Pendidik tidak melihatnya langsung, cari tombol "Properties," "Printer Properties," "Preferences," atau "Advanced Settings." Opsi ini biasanya ada di sana.

3.    Pilih Orientasi Halaman:

o   Long-edge binding: Cocok untuk dokumen potret (vertikal), seperti buku. Kertas akan dibalik dari sisi panjang.

o   Short-edge binding: Cocok untuk dokumen lanskap (horizontal). Kertas akan dibalik dari sisi pendek.

4.    Cetak: Klik OK, lalu Print. Printer akan mencetak sisi pertama, menarik kembali kertas secara otomatis untuk mencetak sisi kedua.

Catatan: Tidak semua printer memiliki kemampuan cetak bolak-balik otomatis (auto-duplexing). Jika printer Pendidik tidak memilikinya, Pendidik harus membalik kertas secara manual setelah sisi pertama selesai dicetak, lalu memasukkannya kembali ke baki kertas sesuai petunjuk printer.

Cara Memindai Dokumen (Scan)

Memindai dokumen bisa dilakukan menggunakan printer all-in-one atau scanner terpisah. Hasil pemindaian dapat disimpan dalam berbagai format, seperti PDF atau JPG.

Menggunakan Aplikasi Bawaan Windows

1.    Hubungkan Perangkat: Pastikan scanner Pendidik terhubung dan menyala.

2.    Buka Aplikasi:

o   Buka menu Start, ketik "Windows Scan" atau "Fax and Scan" dan buka aplikasinya.

o   Pendidik juga bisa mencarinya di Control Panel > Hardware and Sound > Devices and Printers, klik kanan pada ikon scanner, lalu pilih Start Scan.

3.    Atur Pengaturan:

o   Scanner: Pastikan nama scanner Pendidik terpilih.

o   Source: Pilih Flatbed untuk dokumen tunggal di atas kaca atau Document Feeder jika Pendidik menggunakan baki otomatis (ADF).

o   File type: Pilih format yang Pendidik inginkan, seperti PDF untuk dokumen teks atau JPG untuk foto.

o   Color mode: Pilih Color, Grayscale, atau Black and white sesuai kebutuhan.

4.    Pindai: Klik tombol "Scan" untuk memulai. Setelah selesai, dokumen akan tersimpan di folder yang sudah ditentukan.

o   Praktik                   : Peserta Didik mempraktikkan mencetak dan memindai dokumen dengan pendampingan fasilitator.

  • Kegiatan Penutup (10-15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o   Diskusi                   : Tanya jawab mengenai kesulitan yang dialami.

o   Rangkuman          : Fasilitator merangkum prosedur penggunaan printer dan scanner yang benar.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pengenalan dan Pengoperasian Printer & Scanner

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

1.    Mengidentifikasi jenis dan bagian-bagian dasar printer dan scanner.

2.    Menjelaskan fungsi dari printer dan scanner.

3.    Melakukan prosedur pengoperasian printer untuk mencetak dokumen.

4.    Melakukan prosedur pengoperasian scanner untuk memindai dokumen.

5.    Menerapkan prosedur keselamatan kerja saat menggunakan perangkat.

B. Alat dan Bahan

·       Komputer/Laptop

·       Printer (Inkjet atau Laser)

·       Scanner (terpisah atau multifungsi)

·       Kabel data dan kabel power

·       Dokumen/gambar untuk dicetak dan dipindai

·       Kertas HVS A4

·       Software driver printer dan scanner (jika belum terpasang)

C. Petunjuk Pengerjaan

1.    Bacalah setiap petunjuk dengan cermat.

2.    Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.

3.    Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada Pendidik.

4.    Lakukan setiap tahapan praktik dengan teliti dan hati-hati.

D. Kegiatan 1: Mengenal Printer dan Scanner

1. Identifikasi Perangkat Perhatikan printer dan scanner yang ada di hadapan Pendidik.

·       Sebutkan merek dan model printer: _____________________________

·       Sebutkan merek dan model scanner: __________________ (Jika terpisah)

·       Apakah printer dan scanner ini merupakan perangkat terpisah atau multifungsi? __________________________

2. Bagian-Bagian Perangkat Lengkapi tabel berikut dengan nama dan fungsi dari bagian-bagian perangkat.

Bagian Printer

Fungsi

Tombol Power

Tray Kertas

Cartridge/Toner

Bagian Scanner

Fungsi

Tombol Scan

Kaca Pemindai

Penutup Scanner

 

E. Kegiatan 2: Praktik Mencetak Dokumen (Printing)

Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mencetak dokumen.

1.    Pastikan kabel power dan kabel data printer sudah terhubung dengan benar ke stop kontak dan komputer.

2.    Nyalakan printer dengan menekan tombol Power.

3.    Siapkan dokumen yang akan dicetak (misalnya, file Word atau PDF). Buka dokumen tersebut di komputer.

4.    Letakkan beberapa lembar kertas A4 ke dalam tray kertas printer.

5.    Pada dokumen, klik File > Print (Ctrl+P).

6.    Pada jendela pengaturan cetak, perhatikan dan atur opsi-opsi berikut:

o   Pilih nama printer yang benar: ______________________

o   Tentukan jumlah halaman yang akan dicetak: _________

o   Pilih mode cetak (Color/Black & White): _____________

7.    Setelah yakin dengan pengaturannya, klik tombol Print.

8.    Amati proses pencetakan dan ambil hasil cetakan Pendidik.

9.    Setelah selesai, matikan printer.

Pertanyaan:

·       Jelaskan kendala yang Pendidik temui saat melakukan proses mencetak:

·       Mengapa penting untuk memeriksa kertas dan tinta/toner sebelum mencetak?

F. Kegiatan 3: Praktik Memindai Dokumen (Scanning)

Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk memindai dokumen/gambar.

1.    Nyalakan printer multifungsi atau scanner terpisah. Pastikan sudah terhubung ke komputer.

2.    Buka software scanner di komputer (biasanya terinstal bersama driver). Contoh: Epson Scan, HP Scan, atau Windows Fax and Scan.

3.    Buka penutup scanner, lalu letakkan dokumen yang akan dipindai di atas kaca pemindai. Pastikan dokumen diletakkan dengan rapi dan posisinya benar.

4.    Tutup kembali penutup scanner.

5.    Pada software scanner, pilih tipe dokumen (misalnya, Document, Photo), tentukan resolusi (DPI), dan pilih format file yang akan disimpan (misalnya, PDF atau JPG).

6.    Klik tombol Preview untuk melihat hasil pindaian sementara, lalu klik tombol Scan untuk memulai proses pemindaian.

7.    Setelah proses selesai, pilih folder tempat Pendidik akan menyimpan file hasil pindai.

8.    Amati dan periksa hasil pindai di komputer Pendidik.

Pertanyaan:

·       Mengapa dokumen harus diletakkan dengan rapi di atas kaca pemindai?

·       Jelaskan perbedaan antara format file .PDF dan .JPG untuk hasil pindai. Kapan Pendidik akan menggunakan masing-masing format?

G. Kesimpulan

1. Ringkasan Fungsi

·       Fungsi utama Printer:

·       Fungsi utama Scanner:

2. Refleksi Keselamatan Kerja

·       Sebutkan minimal 2 hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan saat menggunakan printer dan scanner.

1.   
2.   

 

Pertemuan 3-4: Pengoperasian Mesin Fotokopi & Mesin Fax

  • Kegiatan Awal (10 menit):

o   Review singkat tentang materi pertemuan sebelumnya.

o   Menjelaskan fungsi dan pentingnya mesin fotokopi dan fax di kantor.

  • Kegiatan Inti (45-60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Identifikasi     : Peserta Didik mengenali panel kontrol, fungsi zoom, dan fitur-fitur pada mesin fotokopi dan mesin fax.

Mesin Fotokopi

Mesin fotokopi modern tidak hanya berfungsi untuk menyalin dokumen, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang mempermudah pekerjaan kantor.

1. Panel Kontrol

Panel kontrol adalah antarmuka utama tempat pengguna berinteraksi dengan mesin. Panel ini bisa berupa tombol fisik atau layar sentuh. Komponen utamanya meliputi:

·       Layar Tampilan (Display Screen): Menunjukkan status mesin (siap, sibuk, atau error), jumlah salinan, dan opsi pengaturan. Mesin modern menggunakan layar sentuh yang interaktif.

·       Tombol Start/Copy: Untuk memulai proses penyalinan.

·       Tombol Stop/Cancel: Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan atau membatalkan pekerjaan.

·       Tombol Numerik (Numeric Keypad): Untuk memasukkan jumlah salinan yang diinginkan (misalnya, angka 1-99).

·       Tombol Options/Menu: Untuk mengakses fitur-fitur lanjutan, seperti pengaturan kualitas gambar, mode penyalinan, atau opsi penyimpanan.

·       Tombol Kecerahan (Darkness/Lighter): Untuk menyesuaikan tingkat kegelapan atau kecerahan hasil salinan.

·       Tombol Ukuran Kertas (Paper Tray Selection): Untuk memilih baki kertas mana yang akan digunakan.

·       Lampu Indikator: Memberikan sinyal visual untuk status penting, seperti Paper Jam (kertas macet), Toner Low (toner hampir habis), atau Ready (siap digunakan).

2. Fungsi Zoom

Fungsi zoom pada mesin fotokopi memungkinkan Pendidik mengubah ukuran dokumen yang disalin agar lebih besar (pembesaran) atau lebih kecil (pengecilan) dari dokumen aslinya.

·       Pengecilan (Reduction): Digunakan untuk memperkecil dokumen. Misalnya, menyalin dokumen ukuran A3 ke kertas ukuran A4. Pengaturan biasanya dalam persentase, seperti 75% atau 50%.

·       Pembesaran (Enlargement): Digunakan untuk memperbesar dokumen. Misalnya, menyalin dokumen ukuran A5 ke kertas ukuran A4, atau memperbesar bagian kecil dari dokumen agar lebih mudah dibaca. Pengaturan biasanya dalam persentase, seperti 120% atau 200%.

Beberapa mesin memiliki tombol pintasan untuk rasio pembesaran/pengecilan yang umum (misalnya, tombol A3 -> A4), sementara yang lain memungkinkan pengguna memasukkan persentase secara manual untuk penyesuaian yang lebih presisi.

3. Fitur-fitur Lainnya

·       Penyalinan Bolak-balik (Duplex Copying): Fitur ini memungkinkan mesin menyalin dokumen dua sisi secara otomatis, menghemat kertas dan waktu.

·       Penyortiran Dokumen (Sorting): Berguna saat menyalin beberapa set dokumen multi-halaman. Mesin akan secara otomatis menyusun halaman-halaman dalam urutan yang benar (misalnya, salinan 1,2,3... salinan 1,2,3...).

·       Pemindai (Scanner Functionality): Mesin fotokopi modern sering kali dilengkapi dengan fungsi pemindai yang dapat mengubah dokumen fisik menjadi file digital (PDF, JPG, dll) dan mengirimkannya ke email atau folder di jaringan.

·       Pengumpan Dokumen Otomatis (Automatic Document Feeder / ADF): Memungkinkan pengguna menumpuk banyak dokumen dan mesin akan memindainya satu per satu secara otomatis tanpa harus mengangkat penutup kaca.

·       Opsi Finishing: Beberapa mesin fotokopi kelas atas memiliki fitur tambahan seperti stapler otomatis atau pelubang kertas (hole punch) untuk menyelesaikan pekerjaan dokumen dalam satu langkah.

Mesin Faks (Fax Machine)

Meskipun mulai digantikan oleh email dan komunikasi digital, mesin faks masih digunakan secara luas di banyak sektor. Berikut adalah fitur-fitur pentingnya:

1.    Pengiriman dan Penerimaan Otomatis: Fitur dasar yang memungkinkan mesin faks secara otomatis menerima dokumen yang masuk tanpa perlu intervensi pengguna, dan juga mengirim dokumen ke nomor faks tujuan.

2.    Memori (Memory): Mesin faks modern memiliki memori internal. Jika kertas habis atau toner kosong, faks yang masuk akan disimpan dalam memori. Setelah masalah diperbaiki, dokumen akan dicetak secara otomatis.

3.    Pengumpan Dokumen (Document Feeder): Memungkinkan pengguna memuat tumpukan dokumen multi-halaman. Mesin akan memindai dan mengirimkannya satu per satu secara otomatis.

4.    Broadcast (Siaran): Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim dokumen yang sama ke beberapa nomor faks yang berbeda secara bersamaan, sangat efisien untuk mengirim pengumuman.

5.    Polling: Mesin faks dapat "memanggil" mesin faks lain untuk "meminta" dokumen yang telah disiapkan untuk dikirim. Fitur ini berguna untuk mengambil dokumen dari lokasi lain.

6.    Pencetakan Laporan: Mesin faks dapat mencetak laporan konfirmasi pengiriman yang berisi detail seperti waktu, tanggal, dan status transmisi (berhasil/gagal).

7.    Kecepatan Transmisi: Kecepatan faks diukur dalam bps (bits per second). Mesin modern menggunakan stPendidikr G3 dan memiliki kecepatan hingga 33.600 bps, yang dapat mengirim satu halaman dalam hitungan detik.

8.    Ponsel dan Tombol Angka: Mesin faks juga berfungsi sebagai telepon biasa, memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dan mendengarkan nada faks sebelum mengirim dokumen.

o   Demonstrasi   : Fasilitator menunjukkan cara menggPendidikkan dokumen, mengubah ukuran (scaling), dan cara mengirim/menerima fax.

MenggPendidikkan Dokumen (Fotokopi)

MenggPendidikkan dokumen adalah salah satu fungsi dasar pada mesin fotokopi. Ada dua cara utama untuk menempatkan dokumen asli.

1.    Menyalakan Mesin: Pastikan mesin fotokopi dalam kondisi menyala dan siap digunakan.

2.    Tempatkan Dokumen Asli:

o   Menggunakan Kaca Flatbed: Angkat penutup mesin, letakkan dokumen dengan posisi menghadap ke bawah, sejajarkan dengan tPendidik panduan, lalu tutup penutupnya. Cara ini ideal untuk buku, dokumen tebal, atau satu halaman.

o   Menggunakan Pengumpan Dokumen Otomatis (ADF): Jika Pendidik memiliki banyak halaman, letakkan tumpukan dokumen di baki pengumpan di bagian atas mesin, pastikan posisi dokumen rapi dan benar.

3.    Atur Jumlah Salinan: Gunakan panel kontrol untuk memasukkan jumlah salinan yang Pendidik inginkan (misalnya, angka 3 untuk 3 salinan).

4.    Mulai Mencetak: Tekan tombol Start atau Copy. Mesin akan mulai memindai dan mencetak salinan sesuai jumlah yang Pendidik masukkan.

Mengubah Ukuran Dokumen (Scaling)

Scaling atau mengubah ukuran dokumen adalah fitur yang sangat berguna untuk memperbesar atau memperkecil salinan.

1.    Ikuti Langkah 1-2 seperti pada panduan menggPendidikkan dokumen di atas.

2.    Akses Pengaturan Ukuran: Pada panel kontrol, cari opsi yang bertuliskan Zoom, Scaling, Reduce/Enlarge, atau ikon yang menunjukkan persentase. Tekan tombol tersebut atau pilih opsi pada layar sentuh.

3.    Pilih Persentase Ukuran:

o   Untuk Pengecilan: Masukkan persentase yang lebih kecil dari 100% (misalnya, 75% atau 50%) untuk memperkecil dokumen asli.

o   Untuk Pembesaran: Masukkan persentase yang lebih besar dari 100% (misalnya, 120% atau 150%) untuk memperbesar dokumen asli.

o   Beberapa mesin juga menyediakan pilihan preset, seperti A4 ke A5 atau A3 ke A4.

4.    Mulai Mencetak: Setelah memilih persentase yang diinginkan, tekan tombol Start atau Copy. Mesin akan memindai dokumen asli dan mencetak salinannya dengan ukuran yang sudah diubah.

Mengirim dan Menerima Faks

Proses pengiriman dan penerimaan faks cukup sederhana pada mesin faks atau printer multifungsi.

Mengirim Faks (Sending Fax)

1.    Tempatkan Dokumen: Letakkan dokumen yang akan dikirim pada kaca flatbed atau pengumpan dokumen otomatis (ADF).

2.    Masukkan Nomor Faks Tujuan: Gunakan tombol numerik pada panel kontrol untuk mengetikkan nomor faks yang ingin Pendidik tuju. Pastikan nomor sudah benar.

3.    Kirim Faks: Tekan tombol Start atau Send. Mesin akan mendial nomor tersebut dan mengirimkan dokumen secara otomatis. Layar akan menunjukkan status pengiriman (berhasil atau gagal).

Tips: Jika Pendidik mengirim ke luar negeri, pastikan untuk memasukkan kode negara sebelum nomor faks.

Menerima Faks (Receiving Fax)

Proses penerimaan faks biasanya berlangsung secara otomatis.

1.    Siaga (Standby): Pastikan mesin faks Pendidik dalam kondisi menyala dan terhubung ke jalur telepon.

2.    Panggilan Masuk: Ketika faks masuk, mesin akan berdering (jika diatur) dan secara otomatis menjawab panggilan.

3.    Mendeteksi Sinyal: Mesin akan mendeteksi sinyal faks, lalu memindai dokumen yang masuk secara digital.

4.    Mencetak Dokumen: Setelah pemindaian selesai, dokumen akan dicetak secara otomatis. Jika kertas habis, dokumen faks akan disimpan dalam memori internal mesin hingga Pendidik mengisi ulang kertas.

o   Praktik           : Peserta Didik mencoba menggPendidikkan dokumen dan melakukan simulasi mengirim fax.

  • Kegiatan Penutup (10-15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o   Umpan Balik : Peserta Didik berbagi pengalaman Peserta Didik didik menggunakan kedua mesin.

o   Penugasan     : Peserta Didik diminta untuk mencari tahu cara mengatasi paper jam pada mesin fotokopi.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Pengoperasian Mesin Fotokopi & Mesin Fax

Nama Peserta Didik              :

Kelas/Jurusan                        :

Tanggal                                  :


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

1.    Mengidentifikasi jenis dan bagian-bagian dasar mesin fotokopi dan mesin fax.

2.    Menjelaskan fungsi dan prosedur dasar pengoperasian mesin fotokopi.

3.    Menjelaskan fungsi dan prosedur dasar pengoperasian mesin fax untuk mengirim dan menerima dokumen.

4.    Menerapkan prosedur keselamatan kerja saat menggunakan perangkat.

B. Alat dan Bahan

·       Mesin Fotokopi

·       Mesin Fax (atau mesin fotokopi multifungsi dengan fitur fax)

·       Dokumen asli untuk digPendidikkan (fotokopi) dan dikirim (fax)

·       Kertas HVS A4

·       Pensil/pulpen dan Lembar Kerja

C. Petunjuk Pengerjaan

1.    Bacalah setiap petunjuk dengan cermat dan teliti.

2.    Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.

3.    Tanyakan kepada Pendidik jika ada hal yang kurang jelas.

4.    Lakukan setiap tahapan praktik dengan hati-hati.

D. Kegiatan 1: Mengenal Mesin Fotokopi

1. Identifikasi Perangkat Perhatikan mesin fotokopi yang ada di hadapan Pendidik.

·       Sebutkan merek dan model mesin fotokopi tersebut:

·       Sebutkan jenisnya (digital/analog, warna/hitam-putih):

2. Bagian-Bagian Mesin Fotokopi Lengkapi tabel berikut dengan nama dan fungsi dari bagian-bagian mesin fotokopi.

Bagian Mesin Fotokopi

Fungsi

Tombol Power

Panel Kontrol

Platen (Kaca Fotokopi)

ADF (Automatic Document Feeder)

Tray Kertas

Tombol Start

E. Kegiatan 2: Praktik Mengoperasikan Mesin Fotokopi

Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menggPendidikkan dokumen.

1.        Pastikan kabel power mesin fotokopi sudah terhubung dan mesin dalam keadaan menyala.

2.        Letakkan dokumen asli yang akan digPendidikkan di atas kaca fotokopi (platen), pastikan posisinya rata dan sesuai dengan tPendidik panduan.

3.        Tutup penutup mesin fotokopi.

4.        Pada panel kontrol, atur pengaturan yang Pendidik inginkan:

o     Atur jumlah salinan yang akan dibuat: _________

o     Atur ukuran kertas: _________

o     Jika ada, atur mode warna (Color/Black & White): _____________

o     Jika diperlukan, atur perbesaran/pengecilan (Zoom): ____________

5.        Setelah semua pengaturan selesai, tekan tombol Start atau Copy.

6.        Amati proses penggPendidikan dan ambil hasil fotokopi Pendidik.

7.        Ulangi langkah 2-6 dengan menggunakan fitur ADF (jika ada).

Pertanyaan:

·       Jelaskan perbedaan cara meletakkan dokumen asli antara menggunakan platen dan ADF. Kapan Pendidik akan menggunakan masing-masing cara?

 

F. Kegiatan 3: Mengenal dan Mengoperasikan Mesin Fax

1. Identifikasi Perangkat

·       Apakah mesin fax yang Pendidik gunakan terpisah atau satu perangkat dengan mesin fotokopi?

·       Sebutkan merek dan model mesin fax/multifungsi tersebut:

2. Praktik Mengirim Dokumen Fax Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mengirim dokumen melalui mesin fax.

1.        Pastikan mesin fax dalam keadaan menyala dan kabel telepon sudah terpasang.

2.        Siapkan dokumen yang akan dikirim. Masukkan dokumen ke dalam ADF mesin fax.

3.        Tekan nomor telepon fax tujuan pada tombol angka di mesin fax.

Tuliskan nomor telepon yang Pendidik tuju (misalnya: 021-xxxx-xxxx):

4.        Tekan tombol Send atau Start.

5.        Amati proses pengiriman hingga muncul notifikasi keberhasilan atau kegagalan.

3. Praktik Menerima Dokumen Fax

·       Jelaskan prosedur untuk menerima fax secara manual dan otomatis.

o Manual:

o Otomatis:

G. Kesimpulan

1. Ringkasan Fungsi

·       Fungsi utama Mesin Fotokopi:

·       Fungsi utama Mesin Fax:

2. Refleksi Keselamatan Kerja

Sebutkan minimal 2 hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan saat menggunakan mesin fotokopi dan mesin fax.

 

Pertemuan 5-6: Perawatan Dasar dan Troubleshooting Sederhana

  • Kegiatan Awal (10 menit):

o     Membahas hasil penugasan pertemuan sebelumnya.

o     Mengawali diskusi dengan pertanyaan: "Apa yang harus dilakukan jika mesin tidak bekerja?"

  • Kegiatan Inti (45-60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Penjelasan           : Fasilitator menjelaskan pentingnya perawatan rutin dan kapan harus menghubungi teknisi.

o     Demonstrasi        : Fasilitator mendemonstrasikan cara mengganti tinta atau toner, membersihkan kaca scanner, dan mengatasi paper jam.

Mengganti Tinta (Ink) atau Toner

Mengganti kartrid tinta atau toner adalah salah satu perawatan paling umum. Meskipun setiap merek memiliki cara yang sedikit berbeda, prinsip dasarnya sama.

1.   Siapkan Kartrid Baru: Pastikan Pendidik memiliki kartrid tinta atau toner yang sesuai dengan model printer Pendidik. Buka kemasan dengan hati-hati.

2.   Buka Penutup Printer: Buka penutup printer untuk mengakses area kartrid. Pada printer inkjet, penutupnya biasanya berada di depan atau atas. Pada printer laser, Pendidik mungkin perlu membuka penutup depan atau samping untuk mengeluarkan drum toner.

3.   Keluarkan Kartrid Lama:

o   Tinta: Dorong atau tekan tuas pengunci pada kartrid lama hingga terdengar bunyi "klik" untuk melepaskannya, lalu tarik keluar secara perlahan.

o   Toner: Tarik seluruh unit drum toner keluar dari printer, lalu lepaskan kartrid toner dari unit drum (jika terpisah).

4.   Pasang Kartrid Baru: Lepaskan pita pelindung atau segel dari kartrid baru. Masukkan kartrid ke dalam slotnya hingga terkunci dengan aman. Jika Pendidik mengganti toner, pasang kembali ke unit drum lalu masukkan ke dalam printer.

5.   Tutup Penutup dan Uji Cetak: Tutup kembali penutup printer dan tunggu hingga printer melakukan kalibrasi. Setelah lampu indikator berhenti berkedip, coba cetak halaman uji untuk memastikan kartrid terpasang dengan benar.

Membersihkan Kaca Scanner

Kaca scanner yang kotor dapat menyebabkan garis atau noda hitam pada hasil pemindaian dan salinan. Membersihkannya secara rutin sangat penting.

1.      Matikan Perangkat: Selalu matikan printer/scanner Pendidik sebelum membersihkannya untuk mencegah kerusakan.

2.      Siapkan Bahan: Pendidik hanya memerlukan kain mikrofiber bersih yang lembut dan cairan pembersih kaca (jangan gunakan pembersih yang mengandung amonia atau bahan abrasif).

3.      Bersihkan Kaca Scanner:

o   Semprotkan sedikit cairan pembersih pada kain, bukan langsung ke kaca.

o   Usap kaca scanner dengan lembut dari satu sisi ke sisi lain. Pastikan tidak ada debu, sidik jari, atau noda yang tertinggal.

o   Periksa juga kaca tipis di samping kaca utama (jika ada), karena ini juga digunakan untuk pemindaian melalui ADF.

4.      Keringkan: Gunakan sisi kain yang kering atau kain mikrofiber lain untuk mengeringkan kaca sepenuhnya. Pastikan tidak ada residu cairan yang tersisa sebelum menutupnya kembali.

Mengatasi Kertas Macet (Paper Jam)

Kertas macet adalah masalah umum yang bisa diatasi dengan mudah jika Pendidik tahu caranya.

1.   Matikan Printer: Hal pertama dan terpenting adalah matikan printer Pendidik untuk menghentikan semua aktivitas dan menghindari kerusakan lebih lanjut.

2.   Temukan Lokasi Macet:

o   Buka semua penutup atau baki yang dapat diakses (penutup depan, belakang, dan baki kertas).

o   Lihat di dalam mesin dengan hati-hati untuk menemukan di mana kertas tersangkut.

3.   Tarik Kertas dengan Hati-hati:

o   Tarik kertas secara perlahan dan lurus. Jangan menariknya dengan paksa atau tiba-tiba karena dapat merobeknya dan meninggalkan serpihan di dalam mesin.

o   Jika kertas robek, gunakan pinset atau tangan untuk mengambil semua serpihan kecil yang tersisa.

4.   Periksa Kembali: Setelah kertas berhasil dikeluarkan, periksa kembali seluruh jalur kertas untuk memastikan tidak ada lagi sisa kertas.

5.   Nyalakan Kembali: Tutup semua penutup, nyalakan kembali printer, dan tunggu hingga printer melakukan inisialisasi. Cobalah untuk mencetak dokumen lain untuk memastikan masalah sudah teratasi.

o     Praktik                : Peserta Didik melakukan praktik perawatan dasar dan simulasi troubleshooting (misalnya, pura-pura ada masalah pada mesin dan Peserta Didik mencoba menyelesaikannya).

  • Kegiatan Penutup (10-15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o     Refleksi                           : Peserta Didik menyimpulkan langkah-langkah yang harus diambil saat menghadapi masalah pada peralatan.

o     Materi Tambahan         : Memperkenalkan alat lain seperti mesin laminating atau penghancur kertas.

Mesin Laminating

Mesin laminating adalah perangkat yang digunakan untuk melindungi dokumen dengan melapisinya menggunakan plastik laminasi. Proses ini melindungi dokumen dari kerusakan, tumpahan, atau lipatan. Ada dua jenis utama mesin laminating:

1.    Mesin Laminating Panas (Thermal Laminator):

o   Cara Kerja: Mesin ini menggunakan panas untuk melelehkan lem yang ada pada kantung laminasi plastik. Panas ini membuat plastik menempel erat pada dokumen, menciptakan segel yang kuat dan tahan lama.

o   Kelebihan: Hasil laminasi sangat rapi, bening, dan tahan air. Cocok untuk foto, sertifikat, atau dokumen penting lainnya yang membutuhkan perlindungan maksimal.

o   Kekurangan: Membutuhkan waktu untuk memanaskan mesin. Tidak cocok untuk dokumen yang sensitif terhadap panas, seperti beberapa jenis foto atau tinta khusus.

2.    Mesin Laminating Dingin (Cold Laminator):

o   Cara Kerja: Mesin ini tidak menggunakan panas. Kantung laminasi yang digunakan memiliki lapisan perekat sensitif tekanan yang menempel pada dokumen saat digulung melalui mesin.

o   Kelebihan: Sangat aman untuk dokumen yang sensitif terhadap panas. Tidak memerlukan waktu pemanasan.

o   Kekurangan: Hasilnya mungkin tidak sekuat atau sebersih laminasi panas. Bahan laminasi dingin biasanya lebih mahal.

Mesin Penghancur Kertas

Mesin penghancur kertas atau paper shredder adalah perangkat yang berfungsi menghancurkan dokumen menjadi potongan-potongan kecil. Alat ini sangat penting untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif dan mencegah pencurian data.

Ada dua jenis utama penghancuran kertas berdasarkan cara kerjanya:

1.    Potongan Lurus (Strip-Cut):

o   Cara Kerja: Mesin ini memotong kertas menjadi potongan-potongan panjang dan lurus, seperti mie.

o   Kelebihan: Mesin ini cepat dan harganya relatif murah. Cocok untuk menghancurkan dokumen yang tidak terlalu sensitif.

o   Kekurangan: Tingkat keamanan rendah. Potongan-potongan kertas masih bisa disambung kembali dengan relatif mudah.

2.    Potongan Silang (Cross-Cut / Confetti-Cut):

o   Cara Kerja: Mesin ini memotong kertas secara vertikal dan horizontal, menghasilkan potongan-potongan kecil berbentuk persegi atau berlian.

o   Kelebihan: Tingkat keamanan sangat tinggi. Potongan kertas sangat sulit untuk disambung kembali, menjadikannya ideal untuk dokumen rahasia.

o   Kekurangan: Harganya lebih mahal dan kecepatan penghancurannya lebih lambat.

Selain kedua jenis di atas, ada juga Micro-Cut Shredder yang menghasilkan potongan-potongan yang jauh lebih kecil, memberikan tingkat keamanan tertinggi, sering digunakan untuk dokumen sangat rahasia.

Fitur-fitur Tambahan:

·       Kapasitas: Kemampuan mesin untuk menghancurkan beberapa lembar kertas sekaligus.

·       Penghancur Kartu Kredit: Fitur yang memungkinkan mesin menghancurkan kartu kredit atau CD/DVD.

·       Deteksi Kertas Macet (Anti-Jam): Beberapa mesin modern dapat secara otomatis membalik putaran pisau jika terjadi kemacetan kertas.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Perawatan Dasar dan Troubleshooting Sederhana

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

1.    Menjelaskan pentingnya perawatan rutin pada peralatan kantor.

2.    Melakukan perawatan dasar pada komputer, printer, dan mesin fotokopi.

3.    Mengidentifikasi masalah umum (troubleshooting) pada perangkat kantor.

4.    Menerapkan langkah-langkah perbaikan sederhana untuk mengatasi masalah tersebut.

5.    Menerapkan prosedur keselamatan kerja (K3) selama melakukan perawatan.

B. Alat dan Bahan

·       Komputer

·       Printer

·       Mesin Fotokopi

·       Kain microfiber atau lap bersih

·       Cairan pembersih khusus elektronik (jika tersedia)

·       Kuas kecil atau alat tiup debu (blower)

·       Obeng set (untuk identifikasi saja, bukan untuk membongkar)

C. Petunjuk Pengerjaan

1.    Bacalah setiap petunjuk dengan saksama.

2.    Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.

3.    Pastikan semua perangkat dalam keadaan mati dan tidak terhubung ke listrik sebelum melakukan perawatan fisik.

4.    Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada Pendidik.

D. Kegiatan 1: Perawatan Dasar Peralatan Kantor

Lakukan perawatan rutin pada perangkat yang tersedia, kemudian isi tabel berikut.

Perangkat

Cara Perawatan Fisik yang Dilakukan

Alat yang Digunakan

Komputer

·       Membersihkan debu pada ventilasi dan keyboard dengan……

·       Membersihkan layar monitor dengan...

Printer

·       Membersihkan debu pada bagian luar dengan..

·       Membersihkan sisa tinta/toner di area...

Mesin Fotokopi

·       Membersihkan kaca pemindai dengan.

·       Membersihkan debu pada bagian dalam dengan...

 

Pertanyaan:

Mengapa perawatan fisik secara rutin penting untuk menjaga kinerja peralatan kantor?

E. Refleksi dan Kesimpulan

1.    Mengapa seorang staf administrasi perlu memiliki kemampuan troubleshooting dasar?

2.    Sebutkan minimal 2 hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja saat melakukan perawatan atau perbaikan sederhana.

1.  ………………………………………………………………………………

2.  ………………………………………………………………………………

 

 

 

Pertemuan 7-8: Penggunaan Peralatan Kantor Lainnya & Asesmen

  • Kegiatan Awal (10 menit):

o     Review dari seluruh materi yang telah dipelajari.

o     Menjelaskan alur pembelajaran di pertemuan terakhir.

  • Kegiatan Inti (45-60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Demonstrasi & Praktik  : Fasilitator mendemonstrasikan dan Peserta Didik mempraktikkan penggunaan mesin laminating, mesin penghancur kertas, dan mesin binding (jika tersedia).

o     Asesmen              : Peserta Didik mengerjakan tes tertulis (pilihan gPendidik dan esai singkat) dan tes praktik yang menguji seluruh keterampilan yang sudah diajarkan.

  • Kegiatan Penutup (10-15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o     Umpan Balik                      : Fasilitator memberikan umpan balik secara personal atau kelompok terhadap hasil asesmen.

o     Penghargaan & Motivasi  : Memberikan apresiasi atas partisipasi dan keberhasilan Peserta Didik.

o     Penutup                              : Salam dan ucapan terima kasih.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Penggunaan Peralatan Kantor Lainnya & Asesmen

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

1.    Mengidentifikasi fungsi dan prosedur penggunaan mesin penghancur kertas.

2.    Mengoperasikan mesin laminating untuk melapisi dokumen.

3.    Menggunakan alat penjilid untuk merapikan laporan.

4.    Menerapkan prosedur keselamatan kerja (K3) saat menggunakan peralatan.

5.    Menyelesaikan asesmen untuk mengukur pemahaman materi.

B. Alat dan Bahan

·       Mesin Penghancur Kertas (Paper Shredder)

·       Mesin Laminating

·       Alat Penjilid (Ring atau Spiral)

·       Dokumen rahasia atau tidak terpakai

·       Dokumen/kartu yang akan dilaminating

·       Dokumen/laporan yang akan dijilid

·       Kantong plastik laminating

·       Ring jilid atau plastik spiral

C. Petunjuk Pengerjaan

1.    Bacalah setiap petunjuk dengan cermat dan teliti.

2.    Kerjakan LKPD ini secara berkelompok sesuai arahan Pendidik.

3.    Lakukan setiap tahapan praktik dengan hati-hati. Pastikan tangan, rambut, dan pakaian tidak terjebak di mesin.

D. Asesmen Pengetahuan

I. Pilihan GPendidik (Pilihlah satu jawaban yang paling tepat)

1.    Berikut ini adalah fungsi utama dari printer laser, kecuali...

A. Mencetak dokumen dengan kecepatan tinggi.

B. Menghasilkan teks yang sangat tajam dan jelas.

C. Biaya operasional per halaman yang rendah.

D. Mencetak foto berwarna dengan kualitas yang setara dengan printer inkjet.

2.    Apa yang harus Pendidik lakukan pertama kali saat printer mengalami paper jam?

A. Tarik kertas sekuat tenaga.

B. Matikan printer terlebih dahulu.

C. Buka semua baki kertas secara paksa.

D. Mencoba mencetak ulang dokumen yang sama.

3.    Fitur pada mesin fotokopi yang digunakan untuk menyalin beberapa halaman dokumen menjadi beberapa set yang sudah tersusun rapi disebut...

A. Duplexing.

B. Broadcasting.

C. Scaling.

D. Sorting.

4.    Manakah dari berikut ini yang merupakan keunggulan dari mesin laminating panas dibandingkan dengan mesin laminating dingin?

A. Tidak memerlukan waktu pemanasan.

B. Aman untuk dokumen yang sensitif terhadap panas.

C. Hasilnya lebih kuat, bening, dan tahan air.

D. Bahan laminasi lebih murah.

5.    Pendidik memiliki dokumen berisi informasi rahasia yang harus dimusnahkan. Jenis penghancur kertas apa yang paling tepat untuk memastikan tingkat keamanan tertinggi?

A. Strip-Cut (potongan lurus).

B. Cross-Cut (potongan silang).

C. Manual Shredder.

D. Pull-Shredder.

 

II. Esai Singkat

1.    Jelaskan perbedaan mendasar antara printer inkjet dan printer laser dari segi teknologi, biaya operasional, dan kegunaan utamanya.

2.    Mengapa mesin fotokopi all-in-one dianggap lebih efisien dan hemat ruang dibandingkan memiliki perangkat terpisah (printer, scanner, mesin faks)? Jelaskan fitur apa saja yang menggabungkan fungsi-fungsi tersebut.

 

Tes Praktik Peralatan Kantor

I. Mengoperasikan Printer & Scanner

Tujuan: Menguji kemampuan Peserta Didik dalam mencetak dan memindai dokumen dengan benar.

Instruksi:

1.    Cetak Dokumen: Cetak file "Laporan Proyek.docx" yang telah disediakan.

o   Cetak 5 rangkap dokumen tersebut.

o   Cetaklah dokumen tersebut dengan mode bolak-balik (duplex).

2.    Pindai Dokumen: Pindai dokumen "Formulir Pendaftaran" yang telah disediakan.

o   Pindai dokumen tersebut dan simpan sebagai file PDF.

o   Pastikan resolusi pemindaian minimal 300 dpi untuk memastikan teks terbaca jelas.

II. Mengoperasikan Mesin Fotokopi

Tujuan: Menguji kemampuan Peserta Didik dalam menggunakan fungsi dasar dan lanjutan mesin fotokopi.

Instruksi:

1.    MenggPendidikkan Dokumen: Fotokopi dokumen "Surat Perjanjian" yang disediakan menjadi 4 salinan.

2.    Mengubah Ukuran (Scaling): Fotokopi dokumen "Peta Lokasi" yang berukuran A4 ke dalam kertas A5 dengan menggunakan fungsi pengecilan (reduction).

3.    Mengatasi Masalah: Peserta Didik diminta untuk mensimulasikan penarikan kertas jika terjadi paper jam.

Soal: Kertas sengaja disangkutkan oleh penguji. Peserta Didik diminta menunjukkan langkah-langkah yang tepat untuk mengeluarkan kertas yang macet.


Kunci Jawaban (Untuk Penilai)

Pilihan GPendidik

1.  D

2.  B

3.  D

4.  C

5.  B

Esai Singkat

1.    Printer Inkjet: Menggunakan tinta cair, biaya printer murah tapi tinta mahal, cocok untuk foto. Printer Laser: Menggunakan bubuk toner, biaya printer mahal tapi toner murah, cocok untuk cetak dokumen teks dalam jumlah banyak.

2.    Mesin All-in-One efisien karena menggabungkan fungsi printer, scanner, dan faks dalam satu unit, menghemat ruang, biaya, dan energi. Fitur yang menggabungkan adalah pemindai (scanner) yang dapat mengirim dokumen sebagai file digital dan fitur fotokopi yang memanfaatkan scanner dan printer dalam satu siklus.

 

F. Refleksi

·       Apa hal baru yang Pendidik pelajari dari kegiatan praktik hari ini?

·       Apa tantangan yang Pendidik hadapi selama menggunakan peralatan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Manajemen Perkantoran

Program Keahlian                   : Manajemen Perkantoran

Konsentrasi Keahlian              : Manajemen Perkantoran

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 1 (Satu)

Alokasi Waktu                        :  24   pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                    : Pengelolaan Perlengkapan Kantor

Nama Pendidik                       : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd

 

A.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

 

B.  DESAIN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta Didik didik mampu:

·         Mengidentifikasi berbagai perlengkapan kantor modern dan fungsinya.

·         Mengoperasikan perlengkapan kantor dengan prosedur yang benar dan aman.

·         Melakukan perawatan rutin dan penanganan masalah sederhana (troubleshooting).

·         Menganalisis dampak penggunaan perlengkapan kantor terhadap efisiensi kerja.

Model Pembelajaran: Project-Based Learning (PBL)

 

C.  RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN

1. Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pengetahuan awal Peserta Didik didik tentang perlengkapan kantor sebelum materi diajarkan.

·       Bentuk Asesmen: Kuis singkat atau pertanyaan lisan.

·       Pertanyaan Pemandu:

o   "Sebutkan 3 perlengkapan kantor yang paling sering kalian lihat!"

o   "Menurut kalian, apa fungsi dari mesin scanner?"

o   "Apa yang harus dilakukan jika printer tidak bisa mencetak?"

Tindak Lanjut:

·       Jika banyak Peserta Didik didik belum memiliki pengetahuan dasar, pendidik dapat memulai dengan pengenalan yang lebih mendalam.

·       Jika sebagian besar sudah memiliki pengetahuan, pendidik bisa langsung fokus pada praktik dan analisis.

2. Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur kemajuan belajar Peserta Didik didik dan memberikan umpan balik secara berkelanjutan.

a. Penilaian Kinerja (Observasi Praktik)

·       Bentuk Asesmen: Pengamatan langsung oleh pendidik saat Peserta Didik didik mempraktikkan penggunaan perlengkapan kantor.

·       Instrumen: Lembar Observasi Kinerja (ceklist).

·       Indikator yang dinilai:

o   Kesesuaian prosedur saat mengoperasikan mesin (contoh: cara memasukkan kertas ke printer).

o   Sikap hati-hati dan aman saat menggunakan alat.

o   Kemampuan berkolaborasi dengan kelompok.

o   Inisiatif dalam mencari solusi saat terjadi masalah sederhana.

b. Penilaian Diskusi (Presentasi & Tanya Jawab)

·       Bentuk Asesmen: Penilaian saat Peserta Didik didik mempresentasikan hasil analisis atau panduan praktis.

·       Instrumen: Rubrik Penilaian Presentasi.

·       Indikator yang dinilai:

o   Kelengkapan dan keakuratan informasi.

o   Keterampilan berkomunikasi dan menyampaikan ide.

o   Kemampuan menjawab pertanyaan dari teman atau pendidik.

3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pencapaian akhir Peserta Didik didik terhadap keseluruhan tujuan pembelajaran.

a. Penilaian Proyek "Panduan Praktis Perlengkapan Kantor"

·       Bentuk Asesmen: Penilaian terhadap produk akhir yang dibuat oleh kelompok Peserta Didik didik (video, poster, atau dokumen digital).

·       Rubrik Penilaian Proyek:

o   Isi (40%): Kelengkapan informasi, keakuratan, dan relevansi materi.

o   Kreativitas (25%): Desain, tampilan, dan cara penyajian yang menarik.

o   Kerja Sama Kelompok (20%): Kontribusi setiap anggota dan kekompakan tim.

o   Refleksi (15%): Kesimpulan yang ditarik dari proses belajar.

b. Tes Tertulis (Pilihan GPendidik & Uraian)

·       Bentuk Asesmen: Soal pilihan gPendidik untuk mengukur pemahaman konsep dan soal uraian untuk mengukur kemampuan menganalisis.

·       Contoh Soal Pilihan GPendidik:

o   Fungsi utama mesin penghancur kertas adalah...

o   Jika printer menampilkan pesan "Low Ink", tindakan yang tepat adalah...

·       Contoh Soal Uraian:

o   Jelaskan perbedaan prosedur penggunaan mesin fotokopi dengan mesin scanner!

o   Sebutkan 3 langkah yang harus Pendidik lakukan untuk merawat printer agar tahan lama!

Tindak Lanjut Hasil Asesmen:

·       Remedial: Bagi Peserta Didik didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP)

·       Pengayaan: Bagi Peserta Didik didik yang sudah melampaui KKTP, pendidik memberikan tantangan tambahan, seperti membuat video tutorial penggunaan perlengkapan kantor.

 

D.      PENGALAMAN BELAJAR

Pertemuan 1 & 4: Pengenalan Dasar ATK dan Dokumen

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

Kegiatan Awal (15 Menit)

o     Peserta Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o     Fasilitator memancing diskusi dengan pertanyaan: "Coba sebutkan benda-benda kecil yang ada di meja belajar kalian."

o     Menjelaskan pentingnya alat tulis dan dokumen dalam pekerjaan sehari-hari.

Kegiatan Inti (45 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Identifikasi: Peserta Didik didik mengenali berbagai jenis Alat Tulis Kantor (ATK) seperti pulpen, pensil, penghapus, spidol, dan sticky notes dan jenis dokumen seperti kertas HVS, amplop, map, dan ordner.

Alat Tulis Kantor (ATK)

1. Pulpen

Pulpen adalah alat tulis yang menggunakan tinta cair atau pasta.

·      Pulpen Tinta Cair (Rollerball Pen): Tinta mengalir lebih lancar dan hasilnya lebih pekat. Cocok untuk menulis cepat dan tPendidik tangan.

·      Pulpen Tinta Pasta (Ballpoint Pen): Tinta lebih kental dan cepat kering, tidak mudah luntur. Pilihan paling umum untuk penggunaan sehari-hari karena awet dan tidak mudah bocor.

·      Pulpen Gel: Menggunakan tinta berbasis gel yang memberikan warna cerah dan tulisan yang halus. Tersedia dalam berbagai pilihan warna.

2. Pensil

Pensil adalah alat tulis yang intinya terbuat dari grafit.

·      Pensil Grafit: Digunakan untuk menulis, menggambar, dan membuat sketsa. Tingkat kekerasannya ditPendidiki dengan kode seperti H (Hard) untuk grafit keras dan B (Black) untuk grafit lunak. Kode HB menunjukkan kekerasan medium yang paling umum.

·      Pensil Mekanik: Tidak perlu diraut karena menggunakan isi ulang grafit (disebut isi pensil atau lead). Praktis dan memberikan ketebalan garis yang konsisten.

3. Penghapus

Penghapus digunakan untuk menghilangkan bekas tulisan pensil.

·      Penghapus Karet: Terbuat dari karet sintetis atau vinil. Efektif untuk menghapus bekas pensil grafit dengan bersih tanpa merusak kertas.

·      Penghapus Tinta: Dirancang khusus untuk menghapus tulisan pulpen, tetapi sering kali tidak bekerja dengan sempurna dan bisa merusak permukaan kertas.

4. Spidol

Spidol adalah alat tulis yang menggunakan tinta berbasis air atau alkohol.

·      Spidol Papan Tulis (Whiteboard Marker): Tintanya mudah dihapus dan tidak meninggalkan bekas pada papan tulis. Umumnya tersedia dalam warna dasar seperti hitam, biru, dan merah.

·      Spidol Permanen: Tintanya tidak bisa dihapus dan tahan air. Ideal untuk menulis pada berbagai permukaan seperti plastik, kaca, atau logam. Baunya cukup menyengat dan tidak boleh terhiruk.

5. Sticky Notes

Sticky notes adalah lembaran kertas kecil dengan perekat di salah satu sisinya.

·      Fungsi: Digunakan untuk membuat catatan singkat, pengingat, atau penPendidik halaman.

·      Kegunaan: Sangat praktis untuk ditempelkan di mana saja (monitor, meja, buku) dan mudah dipindahkan tanpa meninggalkan bekas.

 

Jenis Dokumen

1. Kertas HVS

Kertas HVS (Holz Vrij Schriftpapier) adalah jenis kertas yang paling umum digunakan.

·      Karakteristik: Memiliki permukaan yang tidak dilapisi, halus, dan berwarna putih. Tersedia dalam berbagai ukuran seperti A4 (210 x 297 mm), A3, F4/Folio, dan lain-lain.

·      Kegunaan: Digunakan untuk mencetak dokumen sehari-hari, fotokopi, dan keperluan tulis-menulis.

2. Amplop

Amplop adalah wadah untuk menyimpan dan mengirim dokumen.

·      Amplop Putih Polos: Digunakan untuk pengiriman surat atau dokumen biasa.

·      Amplop Coklat: Lebih tebal dan kokoh, cocok untuk mengirim dokumen penting yang tidak boleh terlipat.

·      Amplop Jendela: Memiliki lubang transparan di bagian depan sehingga alamat penerima yang tercetak pada dokumen di dalamnya dapat terlihat tanpa perlu ditulis ulang.

3. Map (File Folder)

Map adalah tempat untuk menyimpan dokumen agar tetap rapi dan terorganisir.

·      Map Kertas (Stopmap): Terbuat dari kertas tebal, digunakan untuk menyimpan dokumen yang tidak terlalu tebal.

·      Map Plastik (Clear Holder): Map transparan yang memiliki kantung-kantung plastik di dalamnya, ideal untuk menyimpan dokumen tanpa perlu dilubangi.

·      Map Snelhecter: Map yang memiliki penjepit di dalamnya untuk menahan dokumen yang sudah dilubangi.

4. Ordner

Ordner adalah tempat penyimpanan dokumen yang lebih besar dari map.

·      Karakteristik: Berbentuk seperti binder dengan dua atau empat ring pengait. Terbuat dari karton tebal dan dilapisi bahan keras.

·      Kegunaan: Digunakan untuk menyimpan dokumen dalam jumlah besar yang telah dilubangi. Ordner biasanya diletakkan di rak atau lemari untuk mengorganisir arsip.

o     Praktik: Peserta Didik didik mempraktikkan cara menggunakan ATK untuk membuat catatan singkat, dan cara menyusun dokumen ke dalam map atau ordner.

Kegiatan Akhir (5 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o     Refleksi: Tanya jawab singkat mengenai fungsi setiap ATK.

o     Tugas: Peserta Didik didik diminta untuk mengidentifikasi 5 ATK yang paling sering Peserta Didik didik gunakan di sekolah.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pengenalan Dasar ATK dan Dokumen

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

1.    Mengidentifikasi berbagai jenis Alat Tulis Kantor (ATK) dan fungsinya.

2.    Mengelompokkan jenis-jenis dokumen berdasarkan fungsinya.

3.    Menjelaskan pentingnya pengelolaan ATK dan dokumen dalam pekerjaan administrasi.

4.    Mengidentifikasi jenis-jenis format dokumen yang umum digunakan.

B. Alat dan Bahan

·       Berbagai macam ATK (pulpen, pensil, penghapus, penggaris, stapler, klip, perforator, dll.).

·       Contoh-contoh dokumen (surat, laporan, formulir, memo, faktur, dll.).

·       Komputer/laptop dengan aplikasi pengolah kata.

·       Lembar Kerja (LKPD) ini.

C. Petunjuk Pengerjaan

1.    Bacalah setiap petunjuk dengan cermat.

2.    Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.

3.    Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada Pendidik.

D. Kegiatan 1: Mengenal Alat Tulis Kantor (ATK)

Perhatikan ATK yang telah disediakan di meja. Ambil salah satu ATK, lalu isi tabel di bawah ini. Ulangi proses ini untuk ATK lainnya.

Nama ATK

Fungsi

Pulpen

Untuk menulis atau menPendidiktangani dokumen.

Penggaris

Untuk membuat garis lurus atau mengukur.

Perforator

…………………………………………………

Stapler

…………………………………………………

Klip Kertas

…………………………………………………

Stempel

…………………………………………………

Pertanyaan:

Menurut Pendidik, mengapa setiap ATK harus disimpan dan diletakkan pada tempatnya?

E. Kegiatan 2: Mengidentifikasi Jenis-Jenis Dokumen

Pendidik akan menyediakan beberapa contoh dokumen. Analisis dan lengkapi tabel berikut.

Nama Dokumen

Fungsi (Tujuan Dibuat)

Format File (Jika Dokumen Digital)

Surat Dinas

Sebagai alat komunikasi tertulis resmi antara instansi.

.docx, .pdf

Faktur/Invoice

Bukti transaksi jual beli.

Laporan Keuangan

Memo

Formulir Pendaftaran

Sertifikat

  Pertanyaan:

Jelaskan perbedaan antara dokumen fisik (hardcopy) dan dokumen digital (softcopy). Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

F. Asesmen dan Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas untuk mengukur pemahaman Pendidik.

1. Pertanyaan Uraian

a. Mengapa pengelolaan dokumen, baik fisik maupun digital, sangat penting dalam sebuah kantor? Apa dampaknya jika dokumen tidak dikelola dengan baik?


b. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) jenis format file dokumen yang sering digunakan di kantor, serta alasannya!

Jawaban :

a.    Pentingnya Pengelolaan Dokumen

Pengelolaan dokumen yang baik, baik dalam bentuk fisik maupun digital, adalah hal yang sangat krusial dalam sebuah kantor. Berikut adalah alasannya dan dampaknya jika tidak dilakukan dengan baik.

·       Efisiensi dan Produktivitas: Pengelolaan dokumen yang rapi memungkinkan Pendidik dan tim untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Ini menghemat waktu berjam-jam yang seharusnya dihabiskan untuk mencari-cari dokumen.

·       Keamanan dan Kerahasiaan: Dokumen penting yang berisi data sensitif, seperti informasi klien, laporan keuangan, atau data karyawan, harus disimpan dengan aman. Pengelolaan yang baik memastikan dokumen tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah.

·       Kepatuhan dan Hukum: Banyak industri memiliki peraturan ketat tentang penyimpanan dan retensi dokumen. Mengelola dokumen dengan benar membantu perusahaan mematuhi aturan tersebut dan menghindari masalah hukum.

·       Pengambilan Keputusan: Data dan informasi yang terorganisir dengan baik akan menjadi dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan bisnis. Jika data tersebar atau tidak lengkap, keputusan yang diambil bisa salah.

Dampak Jika Dokumen Tidak Dikelola dengan Baik:

·       Hilangnya Waktu dan Produktivitas: Karyawan akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari dokumen daripada melakukan tugas utama mereka. Ini menyebabkan penundaan dan penurunan produktivitas.

·       Risiko Keamanan: Dokumen sensitif rentan terhadap pencurian atau kebocoran informasi, yang bisa berakibat pada kerugian finansial atau reputasi perusahaan.

·       Kesalahan dan Kerugian: Dokumen yang tidak terorganisir dapat menyebabkan kesalahan dalam pekerjaan, seperti salah data atau duplikasi tugas, yang berujung pada kerugian finansial.

·       Tidak Profesional: Mencari-cari dokumen di depan klien atau mitra bisnis akan memberikan kesan yang tidak profesional dan tidak terorganisir.

b.   Dua Jenis Format File Dokumen yang Sering Digunakan

Dua format file yang paling umum di kantor adalah PDF dan DOCX. Keduanya memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing.

1.    PDF (Portable Document Format)

o   Penjelasan: PDF adalah format file universal yang dirancang oleh Adobe. File ini menampilkan dokumen persis seperti aslinya, tidak peduli perangkat, sistem operasi, atau aplikasi apa yang digunakan untuk membukanya.

o   Alasan Digunakan:

§  Konsistensi: Dokumen akan terlihat sama di semua perangkat. Ini sangat penting untuk laporan, kontrak, atau dokumen yang membutuhkan tampilan yang sama untuk semua orang.

§  Keamanan: Dokumen PDF dapat dilindungi dengan kata sandi atau tPendidik tangan digital untuk mencegah pengeditan atau akses yang tidak sah.

§  Ukuran File Relatif Kecil: PDF biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dari format lain, membuatnya mudah untuk dibagikan melalui email.

2.    DOCX (Microsoft Word Document)

Penjelasan: DOCX adalah format file stPendidikr untuk Microsoft Word, program pengolah kata yang paling populer. Format ini sangat fleksibel dan mudah diedit.

Alasan Digunakan:

§  Kemudahan Pengeditan: DOCX sangat ideal untuk membuat dan mengedit dokumen. Pendidik dapat dengan mudah mengubah teks, menambahkan gambar, membuat tabel, atau mengatur format kapan saja.

§  Kompatibilitas Luas: Meskipun dibuat oleh Microsoft, format DOCX telah menjadi stPendidikr industri dan dapat dibuka serta diedit di berbagai aplikasi pengolah kata lainnya.

 

2. Studi Kasus Bayangkan Pendidik adalah seorang staf administrasi di sebuah perusahaan. Bos Pendidik meminta Pendidik untuk menyiapkan bahan rapat yang terdiri dari laporan bulanan, anggaran, dan agenda rapat.

·       Alat dan bahan apa saja yang Pendidik perlukan untuk menyiapkan dokumen tersebut?

·       Jelaskan bagaimana Pendidik akan mengelola dokumen-dokumen tersebut agar mudah ditemukan saat rapat berlangsung.

Jawaban :

Alat dan Bahan yang Diperlukan

Untuk menyiapkan laporan bulanan, anggaran, dan agenda rapat, saya akan menggunakan alat dan bahan berikut:

·       Komputer/Laptop: Untuk membuat dan mengedit dokumen digital (laporan, anggaran, dan agenda) menggunakan aplikasi seperti Microsoft Word, Excel, atau Google Docs.

·       Aplikasi Pengolah Kata/Spreadsheet: Digunakan untuk menyusun isi laporan dan menghitung data anggaran secara akurat.

·       Printer All-in-One: Untuk mencetak semua dokumen dalam jumlah yang diperlukan dan juga berfungsi sebagai mesin fotokopi jika ada dokumen yang perlu digPendidikkan.

·       Kertas HVS: Kertas stPendidikr untuk mencetak semua dokumen. Saya akan menyiapkan kertas sesuai kebutuhan, baik untuk dokumen satu sisi maupun bolak-balik.

·       Map atau Ordner: Digunakan untuk mengorganisir dan menyimpan dokumen cetak agar tidak tercecer.

·       Alat Tulis Kantor (ATK): Seperti pulpen, pensil, dan stabilo untuk mencatat poin penting atau menPendidiki bagian-bagian tertentu pada dokumen.

 

Cara Mengelola Dokumen

Pengelolaan dokumen yang baik sangat penting agar semua materi mudah ditemukan dan diakses selama rapat. Berikut adalah strategi yang akan saya terapkan:

1.    Struktur Folder Digital:

o   Saya akan membuat folder utama di komputer bernama "Bahan Rapat [Tanggal]".

o   Di dalam folder tersebut, saya akan membuat subfolder untuk setiap jenis dokumen: "Laporan Bulanan", "Anggaran", dan "Agenda Rapat".

o   Setiap dokumen akan diberi nama file yang jelas dan konsisten, misalnya: Laporan Bulanan September_2025.docx, Anggaran_Q3_2025.xlsx, dan Agenda_Rapat_Mingguan.pdf.

2.    Pendidikan Dokumen Fisik:

o   Setelah semua dokumen dicetak, saya akan mengelompokkannya sesuai dengan jenisnya.

o   Agenda Rapat akan diletakkan di bagian paling atas sebagai panduan utama rapat.

o   Laporan Bulanan akan diletakkan di bawah agenda, diikuti oleh Anggaran.

o   Saya akan menggunakan Map atau Ordner untuk menyatukan semua dokumen agar tetap rapi dan tidak terlipat.

o   Untuk setiap Peserta Didik rapat, saya akan menyiapkan satu set dokumen yang lengkap dan sudah tersusun dengan rapi.

3.    TPendidik Pembatas atau Label:

o   Saya akan menggunakan divider atau sticky notes untuk memisahkan setiap dokumen (agenda, laporan, anggaran).

o   TPendidik ini akan memudahkan semua Peserta Didik untuk beralih dari satu dokumen ke dokumen lain dengan cepat saat pembahasan berpindah topik.

Dengan menerapkan strategi ini, saya memastikan bahwa semua bahan rapat sudah siap, terorganisir, dan mudah diakses, sehingga rapat dapat berjalan efektif tanpa hambatan teknis atau logistik.

 

Pertemuan 5 & 8: Penggunaan Alat Pengarsipan dan Penanganan Dokumen Serta Perawatan, Troubleshooting, dan Evaluasi Akhir

Kegiatan Awal (10 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Membahas hasil tugas dari pertemuan sebelumnya.

o     Menjelaskan pentingnya pengarsipan yang rapi untuk efisiensi kerja.

Kegiatan Inti (45 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o     Identifikasi: Peserta Didik didik mengenali berbagai alat pengarsipan seperti stapler, paper clip, perforator (pembolong kertas), dan mesin penghancur kertas.

o     Demonstrasi: Fasilitator mendemonstrasikan cara menggunakan alat-alat tersebut secara benar dan aman.

1. Stapler (Staples)

Stapler adalah alat untuk menyatukan beberapa lembar kertas dengan cara melipat kawat kecil yang disebut staples. Alat ini sangat efisien untuk mengelompokkan dokumen.

Cara Penggunaan:

1.   Buka bagian atas stapler dan masukkan staples yang sesuai ukurannya.

2.   Letakkan beberapa lembar kertas yang akan disatukan di antara mulut stapler.

3.   Tekan bagian atas stapler dengan kuat hingga staples menembus kertas dan melipat di bagian bawah.

4.   Lepaskan tekanan, dan kertas Pendidik kini tersatukan.

2. Paper Clip

Paper clip adalah kawat kecil yang dibentuk melingkar untuk menyatukan kertas tanpa melubanginya. Alat ini ideal untuk menyatukan dokumen sementara atau dokumen yang tidak boleh dilubangi.

Cara Penggunaan:

1.   Pegang paper clip dengan tangan.

2.   Selipkan paper clip di ujung atau samping tumpukan kertas hingga kertas-kertas tersebut berada di dalam lingkaran kawat.

3.   Pastikan paper clip menjepit semua lembar kertas dengan kuat agar tidak mudah lepas.

3. Perforator (Pembolong Kertas)

Perforator adalah alat untuk membuat lubang pada kertas agar bisa disimpan dalam map atau ordner. Alat ini memiliki pisau berbentuk lingkaran yang menembus kertas saat ditekan.

Cara Penggunaan:

1.   Atur posisi kertas yang akan dilubangi. Sejajarkan sisi kertas dengan garis penPendidik pada perforator untuk memastikan lubang berada di posisi yang tepat.

2.   Masukkan tumpukan kertas ke dalam lubang perforator. Perhatikan kapasitas maksimal perforator (biasanya tertulis pada alat).

3.   Tekan tuas perforator dengan kuat hingga pisau menembus kertas.

4.   Angkat kertas yang sudah dilubangi. Lubang yang dihasilkan siap digunakan untuk memasukkan dokumen ke dalam ordner atau map.

4. Mesin Penghancur Kertas (Paper Shredder)

Mesin penghancur kertas digunakan untuk menghancurkan dokumen menjadi potongan-potongan kecil. Alat ini sangat penting untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif dan mencegah pencurian data.

Cara Penggunaan:

1.   Pastikan mesin penghancur kertas terpasang dan menyala.

2.   Masukkan tumpukan kertas ke dalam slot yang tersedia. Perhatikan kapasitas maksimal yang bisa dihancurkan (misalnya, 5-10 lembar sekaligus).

3.   Mesin akan secara otomatis menarik kertas dan menghancurkannya.

4.   Setelah selesai, matikan mesin dan buang potongan-potongan kertas dari keranjang penampung.

o     Praktik Proyek: Peserta Didik didik diberi 10-15 lembar dokumen acak. Peserta Didik didik diminta untuk mengarsipkannya menggunakan alat-alat yang sudah dipelajari (misalnya, melubangi, menyatukan dengan stapler, lalu memasukkan ke dalam map).

 

Kegiatan Akhir (5 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o     Refleksi: Mengajak Peserta Didik didik berdiskusi tentang manfaat pengarsipan yang terorganisir.

o     Tugas: Peserta Didik didik merumuskan 3 aturan dasar pengarsipan yang baik.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Penggunaan Alat Pengarsipan dan Penanganan Dokumen

Nama Peserta Didik       :

Kelas/Jurusan                 :

Tanggal                           :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

1.   Mengidentifikasi berbagai alat pengarsipan dokumen.

2.   Menjelaskan fungsi dari setiap alat pengarsipan.

3.   Mempraktikkan cara mengelola dan menyimpan dokumen menggunakan sistem pengarsipan dasar.

4.   Menerapkan prinsip kerapihan, kehati-hatian, dan ketepatan dalam penanganan dokumen.

B. Alat dan Bahan

·      Berbagai jenis dokumen (surat, faktur, laporan, dll.).

·      Alat pengarsipan:

o   Map folder

o   Box file

o   Ordner

o   Stopmap

o   Perforator (pelubang kertas)

o   Stapler dan isi staples

·      Kertas Label

·      Lembar Kerja (LKPD) ini.

C. Petunjuk Pengerjaan

1.   Bacalah setiap petunjuk dengan cermat.

2.   Kerjakan LKPD ini secara berkelompok sesuai arahan Pendidik.

3.   Gunakan alat-alat pengarsipan yang tersedia dengan hati-hati.

4.   Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada Pendidik.

D. Kegiatan 1: Mengidentifikasi Alat Pengarsipan

Perhatikan alat-alat pengarsipan yang telah disediakan. Lengkapi tabel berikut dengan nama dan fungsi dari masing-masing alat.

Nama Alat Pengarsipan

Fungsi

Cara Penggunaan

Map Folder

Untuk menyimpan dokumen agar tidak tercecer.

Masukkan dokumen ke dalam map dan tulis judul pada label di luarnya.

Ordner

Stopmap

Box File

Perforator

Stapler

E. Kegiatan 2: Praktik Penanganan dan Pengarsipan Dokumen

Kelompok Pendidik akan diberikan tumpukan dokumen. Lakukanlah proses pengarsipan dengan langkah-langkah di bawah ini, lalu jawablah pertanyaannya.

Langkah-langkah:

1.   Pengelompokan Dokumen: Pisahkan dokumen-dokumen tersebut berdasarkan kategori (misalnya: surat masuk, faktur, laporan, dll.). Gunakan stopmap untuk setiap kategori.

2.   Pemberian Identitas: Beri label yang jelas pada setiap stopmap (contoh: "Surat Masuk 2024", "Laporan Keuangan Q1").

3.   PenPendidiktan: Urutkan dokumen di dalam setiap stopmap secara kronologis (berdasarkan tanggal) atau alfabetis sesuai arahan Pendidik.

4.   Penyimpanan: Simpan dokumen-dokumen yang telah diorganisir ke dalam map folder, ordner, atau box file sesuai dengan kebutuhannya.

Pertanyaan:

·      Jelaskan sistem pengarsipan yang Pendidik gunakan (kronologis atau alfabetis). Mengapa Pendidik memilih sistem tersebut?

·      Mengapa dokumen yang akan disimpan harus rapi dan terorganisir?

Jawaban :

Sistem Pengarsipan

Saya akan menggunakan sistem pengarsipan alfabetis sebagai metode utama untuk mengelola dokumen. Sistem ini mengorganisir dokumen berdasarkan urutan abjad dari nama file, nama klien, atau nama perusahaan.

Saya memilih sistem ini karena:

·      Sangat Mudah Ditemukan: Jika saya mengetahui nama klien atau nama dokumen, saya dapat langsung menuju lokasinya dalam urutan abjad. Ini menghemat waktu pencarian secara signifikan.

·      Sistematis dan Konsisten: Sistem ini mudah dipahami dan diterapkan oleh siapa saja di kantor. Setiap orang akan tahu di mana meletakkan atau mencari dokumen baru, memastikan konsistensi dalam pengelolaan arsip.

·      Fleksibel: Sistem alfabetis dapat diterapkan pada berbagai jenis dokumen, mulai dari berkas klien, arsip kepegawaian, hingga kontrak dengan vendor.

Meskipun demikian, untuk jenis dokumen tertentu seperti laporan keuangan atau invoice yang sangat terikat dengan waktu, saya akan menggunakan sistem kronologis (berdasarkan tanggal) di dalam folder alfabetis. Kombinasi ini memastikan bahwa semua dokumen mudah ditemukan dan terorganisir dengan logis.

Mengapa Dokumen Harus Rapi dan Terorganisir

Mengelola dokumen dengan rapi dan terorganisir adalah fondasi dari sebuah lingkungan kerja yang produktif. Berikut adalah alasannya:

·      Efisiensi Waktu: Dokumen yang rapi membuat Pendidik dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dalam hitungan detik, bukan menit atau jam. Hal ini meningkatkan produktivitas dan memungkinkan Pendidik fokus pada pekerjaan inti.

·      Mencegah Kehilangan Dokumen: Dokumen yang diletakkan sembarangan atau tidak terorganisir berisiko tinggi untuk hilang, tertumpuk, atau terbuang. Sistem yang rapi memastikan setiap dokumen memiliki "rumah" yang jelas.

·      Mengurangi Kesalahan: Tumpukan kertas yang berantakan atau file digital yang tidak beraturan dapat menyebabkan kesalahan fatal, seperti menggunakan data yang salah, membayar tagihan yang sudah lunas, atau melewatkan informasi penting.

·      Meningkatkan Profesionalisme: Lingkungan kerja yang terorganisir mencerminkan profesionalisme dan kompetensi. Hal ini tidak hanya mempermudah pekerjaan sehari-hari, tetapi juga memberikan kesan yang baik kepada rekan kerja atau klien.

 

F. Asesmen dan Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur pemahaman Pendidik.

1. Pertanyaan Uraian

a. Mengapa penanganan dokumen harus dilakukan dengan hati-hati? Apa risiko jika dokumen penting rusak atau hilang?

b. Jelaskan perbedaan antara map folder, stopmap, dan ordner dari segi fungsi dan cara penyimpanannya.

Jawaban :

a.    Alasan Dokumen Harus Ditangani dengan Hati-hati

Penanganan dokumen harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena dokumen, terutama yang penting, adalah aset berharga bagi sebuah perusahaan atau individu. Ada beberapa alasan kuat di balik perlunya kehati-hatian ini:

·       Keaslian dan Integritas: Banyak dokumen, seperti kontrak, sertifikat, atau laporan keuangan, harus tetap dalam kondisi asli. Kerusakan fisik, seperti sobekan atau noda, dapat meragukan keasliannya dan membuatnya tidak sah secara hukum.

·       Kerahasiaan: Dokumen sensitif, seperti data pribadi atau rahasia perusahaan, harus dijaga kerahasiaannya. Penanganan yang ceroboh bisa membuat dokumen ini mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

·       Nilai Informasi: Nilai utama sebuah dokumen terletak pada informasinya. Kehilangan dokumen sama dengan kehilangan informasi, yang bisa berdampak fatal pada operasional, pengambilan keputusan, atau bahkan reputasi perusahaan.

Risiko Jika Dokumen Penting Rusak atau Hilang:

·       Kerugian Finansial: Kehilangan dokumen keuangan, kontrak bisnis, atau faktur dapat menyebabkan kerugian besar. Perusahaan bisa kehilangan pendapatan, menghadapi denda, atau harus mengeluarkan biaya untuk membuat ulang dokumen.

·       Masalah Hukum: Dokumen hukum, seperti perjanjian atau akta, yang rusak atau hilang bisa menyulitkan perusahaan dalam sengketa hukum atau audit. Ini bisa berujung pada gugatan atau sanksi berat.

·       Gangguan Operasional: Kehilangan dokumen penting bisa menghentikan alur kerja. Misalnya, tanpa manual operasional atau data proyek, tim tidak bisa melanjutkan pekerjaannya.

·       Rusaknya Reputasi: Kehilangan data pelanggan atau informasi rahasia bisa merusak kepercayaan klien dan mitra bisnis, yang sulit dipulihkan.

b.   Perbedaan Map Folder, Stopmap, dan Ordner

Meskipun ketiganya berfungsi untuk mengorganisir dokumen, mereka memiliki perbedaan signifikan dari segi fungsi dan cara penyimpanannya.

1.    Map Folder:

o   Fungsi: Menyimpan dokumen secara sederhana, biasanya dalam jumlah kecil. Dokumen diletakkan begitu saja tanpa penjepit. Map folder sering digunakan sebagai pembatas atau pengelompok dokumen di dalam ordner.

o   Penyimpanan: Dokumen cukup dimasukkan ke dalam map folder, lalu folder tersebut bisa diletakkan di rak, lemari arsip, atau dimasukkan ke dalam laci meja.

2.    Stopmap:

o   Fungsi: Menyimpan dokumen dengan lebih terstruktur. Stopmap biasanya dilengkapi dengan penjepit atau pengait di dalamnya untuk menahan dokumen yang sudah dilubangi.

o   Penyimpanan: Dokumen harus dilubangi terlebih dahulu menggunakan perforator, kemudian dimasukkan ke dalam penjepit stopmap. Stopmap ini kemudian disimpan dalam rak atau laci.

3.    Ordner:

o   Fungsi: Menyimpan dokumen dalam jumlah besar. Ordner memiliki mekanisme cincin pengait (ring binder) yang kuat untuk menahan ratusan lembar dokumen.

o   Penyimpanan: Dokumen harus dilubangi dan dimasukkan ke dalam cincin pengait ordner. Karena ukurannya besar dan kokoh, ordner biasanya disimpan secara vertikal di rak buku atau lemari arsip untuk mengoptimalkan ruang.

2. Studi Kasus Bayangkan sebuah kantor memiliki banyak dokumen kontrak yang sering diakses.

·       Menurut Pendidik, alat pengarsipan apa yang paling tepat digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen tersebut? Mengapa?

·       Sistem pengarsipan seperti apa yang cocok untuk dokumen kontrak?

Jawaban :

Berdasarkan skenario yang diberikan, berikut adalah analisis saya mengenai alat dan sistem pengarsipan yang paling tepat untuk dokumen kontrak.

Alat Pengarsipan yang Paling Tepat

Untuk dokumen kontrak yang sering diakses, Ordner adalah alat pengarsipan yang paling tepat.

Alasan:

1.    Kapasitas Besar: Ordner dapat menampung ratusan lembar dokumen, ideal untuk dokumen kontrak yang sering kali tebal atau berjumlah banyak.

2.    Akses Mudah: Mekanisme cincin pengait (ring binder) pada ordner memungkinkan dokumen dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah tanpa merusak kertas, sangat penting karena dokumen ini sering diakses.

3.    Proteksi Dokumen: Ordner memiliki sampul yang kokoh yang melindungi dokumen dari lipatan, sobekan, atau debu, menjaga keutuhan dokumen kontrak yang berharga.

4.    Keteraturan: Dokumen yang dimasukkan ke dalam ordner akan tetap tersusun rapi dan tidak akan berantakan, memudahkan dalam pencarian dan penyimpanan.

Sistem Pengarsipan yang Cocok

Sistem pengarsipan yang paling cocok untuk dokumen kontrak adalah sistem alfabetis, dengan penyesuaian kronologis di dalamnya.

Alasan:

1.    Mudah Ditemukan: Kontrak biasanya dinamai berdasarkan nama pihak atau perusahaan yang terlibat (misalnya, "Kontrak PT. Makmur Jaya"). Dengan sistem alfabetis, kontrak dapat ditemukan dengan sangat cepat hanya dengan mengetahui nama perusahaan tersebut.

2.    Sistematis: Sistem ini sangat logis dan mudah dipahami oleh semua staf, sehingga tidak ada kebingungan saat hendak mencari atau mengembalikan dokumen ke tempatnya.

3.    Kombinasi dengan Kronologis: Di dalam satu ordner (misalnya, Ordner Kontrak Klien), dokumen dapat diatur secara kronologis berdasarkan tanggal penPendidiktanganan. Hal ini membantu jika ingin meninjau kontrak dari yang terbaru hingga yang terlama.

Dengan menggunakan Ordner dan menerapkan sistem pengarsipan alfabetis, kantor dapat memastikan bahwa dokumen-dokumen kontrak penting tetap aman, terorganisir, dan mudah diakses setiap saat diperlukan.

 

G. Refleksi

·       Apa hal terpenting yang Pendidik pelajari tentang pengarsipan dokumen hari ini?

·       Apa tantangan terbesar yang Pendidik hadapi saat mempraktikkan pengarsipan dokumen?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Manajemen Perkantoran

Program Keahlian                   : Manajemen Perkantoran

Konsentrasi Keahlian              : Manajemen Perkantoran

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 2 (Dua)

Alokasi Waktu                        :  24   pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                    : Data dan Informasi

Nama Pendidik                       : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd

 

A.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

B.  DESAIN PEMBELAJARAN

Alat dan Bahan

·       Perangkat Keras: Komputer/laptop dengan koneksi internet.

·       Perangkat Lunak: Aplikasi spreadsheet (misalnya, Microsoft Excel, Google Sheets) dan aplikasi presentasi (misalnya, Microsoft PowerPoint, Google Slides).

·       Materi Tambahan: Lembar kerja, studi kasus (simulasi data penjualan fiktif), template presentasi.

 

C.  RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

·       Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal Peserta Didik Didik tentang data dan penggunaan aplikasi perkantoran.

·       Bentuk Asesmen: Kuis singkat atau survei daring.

·       Instrumen:

o   Pertanyaan Kuis:

1.    Apa yang kamu ketahui tentang data? Berikan contohnya.

2.    Apakah kamu pernah menggunakan aplikasi spreadsheet (seperti Excel atau Google Sheets)? Jika ya, fitur apa saja yang pernah kamu gunakan?

3.    Menurutmu, apa perbedaan antara data dan informasi?

4.    Mengapa data penting dalam kehidupan sehari-hari atau di tempat kerja?

·       Tindak Lanjut:

o   Jika mayoritas Peserta Didik Didik memiliki pemahaman awal yang baik, pembelajaran bisa langsung masuk ke praktik yang lebih kompleks.

o   Jika banyak Peserta Didik Didik belum memahami konsep dasar, Pendidik akan mengalokasikan waktu tambahan untuk penguatan konsep sebelum memulai proyek.

2. Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)

·       Tujuan: Mengukur kemajuan belajar Peserta Didik Didik secara berkesinambungan dan memberikan umpan balik.

·       Bentuk Asesmen: Observasi, diskusi kelompok, dan tugas harian.

 

Tahap Pembelajaran

Bentuk Asesmen

Indikator Penilaian

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Observasi Langsung

·       Kemampuan Kolaborasi: Peserta Didik Didik aktif berdiskusi dalam kelompok

·       Keterampilan Teknis: Peserta Didik Didik mampu menginput data dengan benar dan menggunakan formula dasar (SUM, AVERAGE)

·       Inisiatif: Peserta Didik Didik mengajukan pertanyaan atau mencari solusi saat menemui kendala.

Analisis dan Visualisasi Data

Tugas Harian

·       Pemahaman Konsep: Peserta Didik Didik dapat menjelaskan alasan pemilihan jenis grafik tertentu (misalnya, mengapa menggunakan diagram batang untuk perbandingan).

·       Keterampilan Visual: Grafik yang dibuat jelas, akurat, dan mudah dibaca.

Pendidikan Laporan dan Presentasi

Umpan Balik Teman Sejawat

·       Struktur Presentasi: Peserta Didik Didik memberikan masukan tentang alur presentasi kelompok lain.

·       Keterampilan Berbicara: Peserta Didik Didik mampu menyampaikan presentasi secara lugas dan percaya diri.

 

3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)

·       Tujuan: Mengukur pencapaian akhir Peserta Didik Didik terhadap seluruh tujuan pembelajaran.

·       Bentuk Asesmen: Penilaian proyek akhir dan tes tertulis.

Bentuk Asesmen

Instrumen Penilaian

Kriteria Penilaian

Bobot

Proyek Analisis Data

Laporan Proyek (dalam bentuk spreadsheet dan slides)

1.    Data: Keakuratan dan kerapian data

2.    Pengolahan: Ketepatan penggunaan formula

3.    Analisis: Ketajaman kesimpulan dari data

4.    Visualisasi: Kesesuaian dan kejelasan grafik.

5.    Presentasi: Keteraturan struktur, penyampaian yang efektif, dan penggunaan visual.

70%

Tes Tertulis

Soal Pilihan GPendidik dan Esai Singkat

1.    Konsep: Pemahaman tentang perbedaan data dan informasi

2.    Fungsi: Pemahaman fungsi-fungsi dasar spreadsheet.

3.    Etika: Pemahaman tentang pentingnya privasi dan keamanan data.

30%

 

Rubrik Penilaian Proyek

Kriteria

Sangat Baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Keakuratan Data

Semua data akurat dan rapi.

Sebagian besar data akurat.

Beberapa data tidak akurat.

Banyak data tidak akurat.

Pengolahan Data

Menggunakan formula secara tepat dan efisien.

Menggunakan formula dengan beberapa kesalahan kecil.

Menggunakan formula, tetapi banyak yang keliru.

Tidak dapat menggunakan formula.

Visualisasi

Grafik jelas, sesuai, dan informatif.

Grafik cukup jelas, sesuai, tetapi kurang informatif.

Grafik kurang jelas dan tidak sesuai.

Tidak dapat membuat grafik.

Presentasi

Laporan terstruktur, penyampaian lugas, dan menarik.

Laporan terstruktur, penyampaian cukup baik.

Laporan kurang terstruktur dan penyampaian kurang jelas.

Tidak dapat menyajikan laporan.

 

 

 

D.  PENGALAMAN BELAJAR

Pertemuan 1 & 2 (180 menit): Pengenalan Konsep dan Pengumpulan Data

Kegiatan Awal (15 menit):

o   Peserta Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o   Apersepsi: Pendidik bertanya tentang pengalaman Peserta Didik Didik menggunakan data (misalnya, melihat data cuaca di HP, data harga di e-commerce).

o   Pengenalan Proyek: Pendidik memperkenalkan proyek "Analisis Data Lingkungan Sekolah" dan membagi Peserta Didik Didik ke dalam kelompok-kelompok (4-5 orang).

Kegiatan Inti (150 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Diskusi Kelompok: Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memilih topik yang akan dianalisis (misalnya, data jajanan favorit di kantin, data penggunaan fasilitas sekolah, data kegiatan ekstrakurikuler).

Materi :

Pengenalan Konsep dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses fundamental dalam riset, analisis, atau pengambilan keputusan. Ini adalah langkah awal untuk mendapatkan informasi yang relevan dan akurat.

1. Konsep Dasar Data

Data adalah sekumpulan fakta, angka, atau informasi yang dapat diolah menjadi pengetahuan. Data bisa berupa angka (kuantitatif) atau deskripsi (kualitatif).

·       Data Kuantitatif: Data yang dapat diukur dan dihitung, biasanya dalam bentuk angka. Contohnya adalah jumlah penjualan produk, tinggi badan, atau skor ujian.

·       Data Kualitatif: Data yang bersifat deskriptif dan tidak dapat dihitung dengan angka. Contohnya adalah opini pelanggan tentang sebuah produk, warna favorit, atau alasan di balik sebuah keputusan.

2. Metode Pengumpulan Data

Ada berbagai cara untuk mengumpulkan data, tergantung pada jenis informasi yang Pendidik butuhkan. Berikut adalah metode yang paling umum digunakan:

A. Metode Primer

Metode ini mengumpulkan data secara langsung dari sumber aslinya. Data yang didapatkan adalah data "tangan pertama" yang belum pernah ada sebelumnya.

·       Survei (Kuesioner):

o  Deskripsi: Menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden. Survei bisa dilakukan secara online (melalui Google Forms, SurveyMonkey) atau offline (lembaran kertas).

o  Keunggulan: Efisien untuk mengumpulkan data dari banyak orang dalam waktu singkat.

o  Kelemahan: Respon bisa tidak akurat jika pertanyaan tidak jelas.

·       Wawancara:

o  Deskripsi: Interaksi langsung antara peneliti dan responden. Wawancara bisa terstruktur (mengikuti daftar pertanyaan) atau tidak terstruktur (berupa percakapan bebas).

o  Keunggulan: Mendapatkan informasi mendalam dan detail yang tidak bisa didapat dari survei.

o  Kelemahan: Membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar.

·       Observasi:

o  Deskripsi: Mengamati perilaku, kejadian, atau fenomena secara langsung. Observasi bisa dilakukan secara partisipan (peneliti ikut berpartisipasi) atau non-partisipan (peneliti hanya mengamati).

o  Keunggulan: Mendapatkan data yang objektif tentang apa yang benar-benar terjadi.

o  Kelemahan: Membutuhkan waktu lama dan bisa dipengaruhi oleh keberadaan peneliti.

B. Metode Sekunder

Metode ini mengumpulkan data yang sudah ada atau sudah dikumpulkan oleh pihak lain. Data ini bisa ditemukan di berbagai sumber.

·       Studi Pustaka:

o  Deskripsi: Mengumpulkan data dari buku, jurnal ilmiah, laporan, atau publikasi lain yang relevan.

o  Keunggulan: Menghemat waktu dan biaya karena data sudah tersedia.

o  Kelemahan: Data mungkin tidak spesifik atau tidak up-to-date dengan kebutuhan riset Pendidik.

·       Analisis Dokumen:

o  Deskripsi: Mengumpulkan data dari dokumen resmi seperti laporan perusahaan, arsip pemerintah, atau data transaksi.

o  Keunggulan: Mendapatkan data yang akurat dan resmi.

o  Kelemahan: Dokumen bisa sulit diakses atau datanya tidak lengkap.

3. Langkah-langkah Pengumpulan Data

1.    Tentukan Tujuan: Tentukan dengan jelas informasi apa yang Pendidik butuhkan dan mengapa.

2.    Pilih Metode: Putuskan metode pengumpulan yang paling sesuai dengan tujuan Pendidik.

3.    Siapkan Instrumen: Buat alat pengumpulan data, seperti kuesioner, daftar pertanyaan wawancara, atau lembar observasi.

4.    Kumpulkan Data: Lakukan proses pengumpulan data sesuai metode yang dipilih.

5.    Verifikasi dan Organisasi: Periksa kembali data untuk memastikan keakuratannya. Atur data agar mudah dianalisis.

o   Perancangan Instrumen: Kelompok merancang instrumen pengumpulan data sederhana (misalnya, kuesioner digital atau lembar observasi) yang akan disebarkan kepada teman-teman atau warga sekolah.

o   Pengumpulan Data: Peserta Didik Didik mulai mengumpulkan data sesuai instrumen yang Peserta Didik didik buat.

Kegiatan Penutup (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

Refleksi: Setiap kelompok berbagi progres dan tantangan yang Peserta Didik didik hadapi dalam pengumpulan data.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pengenalan Konsep dan Pengumpulan Data

Nama Peserta Didik         :

Kelas/Jurusan                   :

Tanggal                             :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

1.    Memahami konsep dasar data dan informasi.

2.    Menjelaskan jenis-jenis data.

3.    Mengidentifikasi metode pengumpulan data.

4.    Menyusun instrumen sederhana untuk pengumpulan data.

B. Petunjuk Pengerjaan

1.    Bacalah setiap pertanyaan dan petunjuk dengan saksama.

2.    Jawablah pertanyaan secara mandiri atau berdiskusi dengan kelompok.

3.    Diskusikan hasil pekerjaan Pendidik dengan Pendidik dan teman sekelas.

C. Kegiatan 1: Memahami Konsep Dasar Data

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat.

1.    Apa perbedaan antara data dan informasi?

o   Data:

o   Informasi:

2.    Berikan satu contoh data dan ubahlah menjadi informasi yang bermakna.

o   Contoh Data:

o   Contoh Informasi:

Jawaban :

1. Perbedaan antara Data dan Informasi

Perbedaan utama antara data dan informasi terletak pada konteks dan makna.

·       Data: Data adalah fakta mentah, angka, atau simbol yang tidak memiliki makna secara langsung. Data adalah bahan dasar yang belum diolah atau diorganisir.

·       Informasi: Informasi adalah data yang telah diolah, diorganisir, dan diberi konteks sehingga memiliki makna dan relevansi. Informasi menjawab pertanyaan dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

2. Contoh Data dan Informasi

Berikut adalah contoh sederhana yang menunjukkan bagaimana data diubah menjadi informasi yang bermakna.

·       Contoh Data: 25, 35, 40, 30 Angka-angka ini tidak memiliki makna apa pun tanpa konteks. Kita tidak tahu apa yang diwakilinya.

·       Contoh Informasi: Rata-rata penjualan harian produk A selama 4 hari terakhir adalah 32,5 unit. Angka-angka tadi kini memiliki makna setelah diolah (dijumlahkan dan dibagi) dan diberi konteks (penjualan harian, produk A, 4 hari terakhir). Informasi ini bisa digunakan untuk menilai kinerja penjualan.

 

D. Kegiatan 2: Mengidentifikasi Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data Jelaskan secara singkat tiga metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam dunia perkantoran.

a. Wawancara:

b. Observasi:

c. Kuesioner:

2. Studi Kasus dan Praktik Bayangkan Pendidik adalah staf administrasi yang ingin mengetahui alasan mengapa banyak Peserta Didik Didik di kantin tidak menggunakan fasilitas tempat sampah dengan benar.

·       Tentukan metode pengumpulan data yang paling cocok untuk studi kasus ini. Mengapa Pendidik memilih metode tersebut?


·       Buatlah 3 (tiga) pertanyaan sederhana yang akan Pendidik ajukan atau amati untuk mengumpulkan data tersebut.

1.   
2.   
3.   

Jawaban :

1. Metode Pengumpulan Data

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai tiga metode pengumpulan data yang sering digunakan di dunia perkantoran:

·       Wawancara: Metode pengumpulan data melalui tanya jawab langsung antara peneliti dan responden. Wawancara memungkinkan peneliti mendapatkan informasi mendalam, opini, dan sudut pPendidikng yang lebih kaya.

·       Observasi: Metode pengumpulan data dengan mengamati perilaku atau peristiwa secara langsung di lingkungan aslinya. Metode ini memberikan data yang objektif tentang apa yang sebenarnya terjadi, bukan hanya apa yang dikatakan.

·       Kuesioner: Metode pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden. Kuesioner sangat efisien untuk mendapatkan data dari banyak responden dalam waktu singkat dan cocok untuk data kuantitatif.

2. Studi Kasus: Kebiasaan Buang Sampah di Kantin

Untuk studi kasus mengenai kebiasaan Peserta Didik Didik yang tidak menggunakan tempat sampah dengan benar di kantin, metode observasi adalah pilihan yang paling cocok.

Alasan Memilih Metode Observasi:

·       Objektivitas: Mengamati langsung perilaku Peserta Didik Didik akan memberikan data yang paling objektif. Data ini tidak bias oleh persepsi atau jawaban lisan Peserta Didik Didik yang mungkin tidak sesuai dengan kenyataan.

·       Melihat Perilaku Nyata: Metode ini memungkinkan kita untuk melihat langsung alasan mengapa mereka tidak membuang sampah, misalnya karena tempat sampah terlalu jauh, tersembunyi, atau sudah penuh.

Pertanyaan/Poin Pengamatan

Untuk mengumpulkan data, saya akan mengamati beberapa hal berikut dan mencatatnya dalam sebuah lembar observasi:

1.    Jarak Peserta Didik Didik dari Tempat Sampah:

Apakah Peserta Didik Didik buang sampah sembarangan karena jarak mereka dari tempat sampah terlalu jauh?

2.    Ketersediaan dan Lokasi Tempat Sampah:

Apakah Peserta Didik Didik mengalami kesulitan menemukan tempat sampah? Apakah tempat sampah tersembunyi atau terlalu sedikit?

3.    Kondisi Tempat Sampah:

Apakah kondisi tempat sampah (misalnya, sudah penuh atau kotor) memengaruhi keputusan Peserta Didik Didik untuk tidak menggunakannya?

 

E. Refleksi

·    Mengapa kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data penting bagi seorang staf administrasi perkantoran?

·     Apa tantangan terbesar yang mungkin Pendidik hadapi saat mengumpulkan data?

 

 

 

 

 

 

Pertemuan 3 & 4 (180 menit): Pengolahan Data dengan Spreadsheet

Kegiatan Awal (15 menit):

o   Review: Pendidik meninjau kembali data yang sudah dikumpulkan oleh setiap kelompok.

o   Pemanasan: Pendidik memberikan contoh kasus pengolahan data sederhana di spreadsheet untuk menyegarkan ingatan Peserta Didik Didik.

Kegiatan Inti (150 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Input Data: Peserta Didik Didik memasukkan data yang Peserta Didik didik kumpulkan ke dalam aplikasi spreadsheet.

o   Penggunaan Formula Dasar: Peserta Didik Didik mempraktikkan penggunaan formula seperti SUM (untuk menjumlahkan total), AVERAGE (untuk menghitung rata-rata), COUNTIF (untuk menghitung jumlah item tertentu), dan MAX/MIN (untuk mencari nilai tertinggi/terendah).

o   Sortir dan Filter: Peserta Didik Didik belajar menPendidiktkan (sortir) data dari yang terbesar ke terkecil dan menggunakan fitur filter untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu.

Materi :

Soal Praktik Penggunaan Formula Dasar Excel

Pendidik adalah seorang staf administrasi di sebuah toko buku "Pena Pintar". Pendidik diberikan data penjualan bulanan. Tugas Pendidik adalah menganalisis data ini menggunakan formula yang tepat.

Data Penjualan Buku (Bulan September)

A

B

C

D

1

No.

Judul Buku

Jumlah Terjual

2

1

Laskar Pelangi

50

3

2

Harry Potter

75

4

3

Bumi Manusia

30

5

4

Negeri 5 Menara

45

6

5

Ayat-Ayat Cinta

60

7

6

Laskar Pelangi

25

8

7

Harry Potter

40

 

Instruksi:

Jawablah pertanyaan berikut dengan menuliskan formula yang tepat di sel yang ditentukan.

1.    Total Penjualan:

o   Hitunglah total semua buku yang terjual.

o   Tuliskan formula di sel D9.

2.    Rata-rata Penjualan:

o   Hitunglah rata-rata jumlah buku yang terjual dari seluruh data.

o   Tuliskan formula di sel D10.

3.    Buku Terlaris dan Paling Sedikit Terjual:

o   Cari tahu berapa jumlah buku terbanyak yang terjual dalam satu kali transaksi.

o   Tuliskan formula di sel D11.

o   Cari tahu berapa jumlah buku paling sedikit yang terjual dalam satu kali transaksi.

o   Tuliskan formula di sel D12.

4.    Menghitung Item Tertentu:

o   Hitunglah berapa kali buku "Laskar Pelangi" muncul dalam daftar penjualan.

o   Tuliskan formula di sel C13.

 

Kunci Jawaban (Untuk Penguji)

Sel

Formula

Penjelasan

D9

=SUM(D2:D8)

Menjumlahkan total semua angka pada kolom Jumlah Terjual.

D10

=AVERAGE(D2:D8)

Menghitung nilai rata-rata dari seluruh data penjualan.

D11

=MAX(D2:D8)

Mencari nilai tertinggi (terbanyak) dari data penjualan.

D12

=MIN(D2:D8)

Mencari nilai terendah (paling sedikit) dari data penjualan.

C13

=COUNTIF(C2:C8, "Laskar Pelangi")

Menghitung jumlah sel di kolom Judul Buku yang berisi kata "Laskar Pelangi".

 

Kegiatan Penutup (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

Diskusi: Pendidik bertanya tentang formula yang paling sering digunakan dan tantangan saat mengolah data.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pengolahan Data Sederhana dengan Spreadsheet untuk Absensi

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

  1. Membuat tabel data sederhana di spreadsheet.
  2. Menggunakan formula dasar (SUM, COUNTIF, dan IF) untuk mengolah data.
  3. Menghitung jumlah kehadiran, izin, sakit, dan alfa Peserta Didik Didik.
  4. Menarik kesimpulan sederhana dari data yang telah diolah.

B. Alat dan Bahan

  • Komputer/Laptop
  • Aplikasi Spreadsheet (Microsoft Excel atau Google Sheets)
  • Lembar Kerja (LKPD) ini

C. Petunjuk Pengerjaan

  1. Bacalah setiap instruksi dengan cermat.
  2. Kerjakan LKPD ini secara mandiri.
  3. Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada Pendidik.

D. Kegiatan Praktik: Mengolah Data Absensi

1. Membuat Tabel Absensi Buka aplikasi spreadsheet di komputer Pendidik. Buatlah tabel seperti contoh di bawah ini pada Sheet1.

No.

Nama Peserta Didik

Tanggal 1

Tanggal 2

Tanggal 3

Tanggal 4

Tanggal 5

Total Kehadiran

Total Izin

Total Sakit

Total Alfa

1.

Rina

H

H

I

H

S

2.

Budi

H

H

H

H

A

3.

Santi

I

H

S

H

H

4.

Edo

H

H

H

H

H

Keterangan:

    • H = Hadir
    • I = Izin
    • S = Sakit
    • A = Alfa (Tanpa Keterangan)

2. Menggunakan Formula Dasar (COUNTIF) Sekarang, gunakan formula COUNTIF untuk menghitung total kehadiran, izin, sakit, dan alfa setiap Peserta Didik Didik.

·       Pada kolom Total Kehadiran, ketikkan formula: =COUNTIF(C2:G2,"H")

·       Pada kolom Total Izin, ketikkan formula: =COUNTIF(C2:G2,"I")

·       Pada kolom Total Sakit, ketikkan formula: =COUNTIF(C2:G2,"S")

·       Pada kolom Total Alfa, ketikkan formula: =COUNTIF(C2:G2,"A")

Lalu, salin (copy) formula tersebut ke baris di bawahnya hingga semua Nama Peserta Didik terisi.

3. Menganalisis Data Setelah semua data terisi, jawablah pertanyaan berikut berdasarkan tabel yang Pendidik buat.

a. Siapa Peserta Didik Didik yang paling sering hadir?

b. Siapa Peserta Didik Didik yang memiliki jumlah alfa paling banyak?

c. Jika syarat kelulusan absensi adalah minimal 4 hari hadir dalam seminggu, siapa saja yang tidak memenuhi syarat?

4. Menggunakan Formula Logika (IF) Tambahkan satu kolom baru di sebelah kanan dengan judul "Keterangan". Gunakan formula IF untuk menentukan apakah Peserta Didik Didik memenuhi syarat kelulusan absensi.

·       Pada kolom Keterangan, ketikkan formula: =IF(H2>=4,"Lulus","Tidak Lulus")

·       Lalu, salin formula tersebut ke baris di bawahnya.

Pertanyaan:

·       Jelaskan apa makna dari formula =IF(H2>=4,"Lulus","Tidak Lulus").

E. Refleksi dan Asesmen

  1. Mengapa penggunaan spreadsheet lebih efisien untuk mengolah data absensi dibandingkan cara manual?
  2. Sebutkan dua manfaat lain dari penggunaan spreadsheet dalam pekerjaan administrasi!
1.   
2.   

Jawaban :

 

1. Membuat Tabel Absensi

Pertama, buka aplikasi spreadsheet (seperti Microsoft Excel atau Google Sheets) dan buatlah tabel seperti yang diperintahkan.

No.

Nama Peserta Didik

Tanggal 1

Tanggal 2

Tanggal 3

Tanggal 4

Tanggal 5

Total Kehadiran

Total Izin

Total Sakit

Total Alfa

1.

Rina

H

H

I

H

S

2.

Budi

H

H

H

H

A

3.

Santi

I

H

S

H

H

4.

Edo

H

H

H

H

H

 

Keterangan: H = Hadir I = Izin S = Sakit A = Alfa (Tanpa Keterangan)


2. Menggunakan Formula Dasar (COUNTIF)

Sekarang, masukkan formula COUNTIF untuk menghitung total absensi setiap Peserta Didik Didik secara otomatis.

·  Pada sel H2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"H")

·  Pada sel I2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"I")

·  Pada sel J2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"S")

·  Pada sel K2, ketik formula: =COUNTIF(C2:G2,"A")

Setelah itu, tarik atau salin (copy) keempat formula tersebut dari baris ke-2 hingga ke-5 untuk mengisi data Budi, Santi, dan Edo secara otomatis.

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

1

No.

Nama Peserta Didik

Tgl 1

Tgl 2

Tgl 3

Tgl 4

Tgl 5

Total Hadir

Total Izin

Total Sakit

Total Alfa

2

1

Rina

H

H

I

H

S

3

1

1

0

3

2

Budi

H

H

H

H

A

4

0

0

1

4

3

Santi

I

H

S

H

H

3

1

1

0

5

4

Edo

H

H

H

H

H

5

0

0

0


3. Menganalisis Data

Berdasarkan tabel yang sudah terisi, berikut adalah jawabannya:

a. Siapa Peserta Didik Didik yang paling sering hadir?

Edo adalah Peserta Didik Didik yang paling sering hadir dengan total 5 hari.

b. Siapa Peserta Didik Didik yang memiliki jumlah alfa paling banyak?

Budi memiliki jumlah alfa paling banyak, yaitu 1 hari.

c. Jika syarat kelulusan absensi adalah minimal 4 hari hadir dalam seminggu, siapa saja yang tidak memenuhi syarat?

Rina dan Santi tidak memenuhi syarat karena hanya memiliki 3 hari kehadiran.


4. Menggunakan Formula Logika (IF)

Tambahkan kolom "Keterangan" di sebelah kanan kolom Total Alfa (Kolom L).

·       Pada sel L2, ketik formula: =IF(H2>=4,"Lulus","Tidak Lulus")

·       Lalu, salin formula tersebut ke baris di bawahnya hingga semua Nama Peserta Didik terisi.

Hasil akhirnya akan terlihat seperti ini:

K

L

1

Total Alfa

Keterangan

2

0

Tidak Lulus

3

1

Lulus

4

0

Tidak Lulus

5

0

Lulus

 

Makna dari formula =IF(H2>=4,"Lulus","Tidak Lulus"):

Formula ini adalah sebuah pernyataan logika. Formula ini akan mengecek kondisi yang ada di dalam kurung.

·       IF: Artinya "jika".

·       H2>=4: Ini adalah kondisi yang dicek. "Jika nilai di sel H2 lebih besar dari atau sama dengan 4..."

·       "Lulus": Ini adalah perintah yang akan dijalankan jika kondisi di atas terpenuhi.

·       "Tidak Lulus": Ini adalah perintah yang akan dijalankan jika kondisi di atas tidak terpenuhi.

Jadi, formula ini secara keseluruhan berarti: "Jika total kehadiran (yang ada di sel H2) lebih dari atau sama dengan 4, maka tulis 'Lulus', jika tidak, tulis 'Tidak Lulus'."

 

E. Refleksi dan Asesmen

·           Mengapa penggunaan spreadsheet lebih efisien untuk mengolah data absensi dibandingkan cara manual?

Penggunaan spreadsheet sangat efisien karena mampu menghitung data secara otomatis. Daripada menghitung satu per satu, Pendidik bisa menggunakan formula seperti COUNTIF untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam sekejap. Jika ada perubahan data, hasil perhitungan juga akan langsung diperbarui secara otomatis.

·           Sebutkan dua manfaat lain dari penggunaan spreadsheet dalam pekerjaan administrasi!

1.    Mengelola Data Keuangan: Spreadsheet sangat ideal untuk membuat anggaran, melacak pengeluaran, dan menghitung laba-rugi secara terstruktur.

2.    Membuat Laporan dan Grafik: Data yang ada dapat dengan mudah diubah menjadi grafik dan laporan yang menarik secara visual, memudahkan presentasi dan analisis.

 

 

Pertemuan 5 & 8 (180 menit): Analisis dan Visualisasi Data serta Pendidikan Laporan dan Presentasi

Kegiatan Awal (15 menit):

o   Review: Pendidik meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil olahan data sementara Peserta Didik didik.

o   Pengenalan Visualisasi: Pendidik menunjukkan berbagai jenis grafik (diagram batang, lingkaran, garis) dan menjelaskan kegunaan masing-masing.

Kegiatan Inti (150 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Analisis Mendalam: Peserta Didik Didik menganalisis data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lebih kompleks, seperti "Apakah ada korelasi antara hobi tertentu dan mata pelajaran favorit?".

o   Pembuatan Grafik: Peserta Didik Didik mempraktikkan pembuatan grafik yang sesuai dari data yang sudah diolah.

Materi :

Analisis dan Visualisasi Data

Analisis dan visualisasi data adalah dua proses kunci dalam mengubah data mentah menjadi wawasan yang bermakna.

·       Analisis Data: Proses memeriksa, membersihkan, mengubah, dan memodelkan data dengan tujuan menemukan informasi yang berguna, menarik kesimpulan, dan mendukung pengambilan keputusan. Analisis data menjawab pertanyaan seperti "berapa banyak?", "apa yang terjadi?", dan "mengapa?".

·       Visualisasi Data: Proses menyajikan data dalam format grafis (seperti grafik, bagan, atau peta) untuk memudahkan pemahaman. Visualisasi membantu kita melihat tren, pola, dan anomali yang mungkin sulit dideteksi dari data berbentuk teks atau tabel.

Analisis Mendalam: Mencari Korelasi

Korelasi adalah hubungan statistik antara dua variabel. Menemukan korelasi berarti mengidentifikasi apakah perubahan pada satu variabel berhubungan dengan perubahan pada variabel lainnya.

Contoh Kasus: Apakah ada korelasi antara hobi tertentu dan mata pelajaran favorit?

1.    Pengumpulan Data: Kumpulkan data dari sampel Peserta Didik Didik. Buat tabel yang berisi kolom "Hobi" dan "Mata Pelajaran Favorit."

o   Peserta Didik Didik A: Hobi = Membaca, Pelajaran Favorit = Bahasa Indonesia

o   Peserta Didik Didik B: Hobi = Bermain Game, Pelajaran Favorit = Matematika

o   Peserta Didik Didik C: Hobi = Melukis, Pelajaran Favorit = Seni

o   Peserta Didik Didik D: Hobi = Membaca, Pelajaran Favorit = Bahasa Indonesia

2.    Analisis: Analisis data Pendidik. Apakah Pendidik melihat pola? Dari data di atas, ada indikasi korelasi positif antara hobi "Membaca" dan mata pelajaran "Bahasa Indonesia."

Penting: Korelasi tidak selalu berarti sebab-akibat. Hobi membaca tidak selalu menyebabkan seseorang menyukai Bahasa Indonesia, tetapi ada hubungan yang jelas.

Pembuatan Grafik

Grafik adalah alat utama dalam visualisasi data. Memilih grafik yang tepat sangat penting agar pesan tersampaikan dengan efektif.

1. Grafik Batang (Bar Chart)

Kapan Digunakan: Untuk membandingkan kategori-kategori yang berbeda.

·       Contoh Kasus: Membandingkan jumlah Peserta Didik Didik yang menyukai setiap mata pelajaran.

·       Praktik: Buat tabel ringkasan (misalnya, Bahasa Indonesia: 20 Peserta Didik Didik, Matematika: 15 Peserta Didik Didik, IPA: 10 Peserta Didik Didik). Gunakan data ini untuk membuat grafik batang dengan sumbu X sebagai mata pelajaran dan sumbu Y sebagai jumlah Peserta Didik Didik.

2. Grafik Garis (Line Chart)

Kapan Digunakan: Untuk menunjukkan tren atau perubahan data seiring waktu.

·       Contoh Kasus: Menunjukkan kenaikan atau penurunan penjualan buku dari bulan ke bulan.

·       Praktik: Buat tabel dengan kolom "Bulan" dan "Jumlah Penjualan." Gunakan data ini untuk membuat grafik garis dengan sumbu X sebagai bulan dan sumbu Y sebagai jumlah penjualan.

 

Pendidikan Laporan dan Presentasi

Setelah data dianalisis dan divisualisasikan, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan dan mempresentasikannya kepada audiens.

Pendidikan Laporan

·       Struktur: Laporan yang baik memiliki struktur yang jelas:

o   Judul dan Pendahuluan: Jelaskan tujuan dan ruang lingkup laporan.

o   Metodologi: Jelaskan bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis.

o   Hasil Analisis: Sajikan temuan utama Pendidik dalam bentuk teks yang jelas, didukung oleh tabel dan grafik.

o   Kesimpulan dan Rekomendasi: Ringkas temuan-temuan penting dan berikan saran berdasarkan analisis Pendidik.

Presentasi

·       Pilih Poin Penting: Jangan sajikan semua data yang Pendidik miliki. Fokus pada temuan-temuan terpenting yang relevan dengan audiens.

·       Gunakan Visual: Tampilkan grafik dan bagan yang telah Pendidik buat. Visualisasi ini jauh lebih mudah dipahami daripada tabel data yang rumit.

·       Berikan Narasi: Ceritakan sebuah "kisah" di balik data Pendidik. Jelaskan apa yang ditemukan, apa artinya, dan apa langkah selanjutnya yang harus diambil.

Dengan menguasai keterampilan ini, Pendidik dapat mengubah angka-angka menjadi informasi yang berharga dan membuat keputusan yang lebih baik.

 

o   Penulisan Kesimpulan: Peserta Didik Didik merumuskan kesimpulan awal dan temuan-temuan penting dari hasil analisis dan visualisasi data.

Kegiatan Penutup (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

Umpan Balik: Pendidik memberikan umpan balik tentang visualisasi data yang dibuat oleh Peserta Didik Didik, memastikan grafik tersebut efektif dan mudah dipahami.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Analisis dan Visualisasi Data

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

  1. Menganalisis data sederhana untuk menemukan tren dan pola.
  2. Memilih jenis grafik yang tepat untuk memvisualisasikan data.
  3. Membuat grafik (diagram batang, lingkaran, garis) menggunakan spreadsheet.
  4. Menjelaskan kesimpulan dari visualisasi data yang dibuat.

B. Alat dan Bahan

  • Komputer/Laptop
  • Aplikasi Spreadsheet (Microsoft Excel, Google Sheets, atau sejenisnya)
  • Lembar Kerja (LKPD) ini

C. Petunjuk Pengerjaan

  1. Bacalah setiap instruksi dengan cermat.
  2. Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.
  3. Gunakan data yang tersedia di tabel untuk diolah dan divisualisasikan.

D. Kegiatan Praktik: Mengolah dan Memvisualisasikan Data

Studi Kasus: Pendidik adalah staf administrasi di sebuah perusahaan yang menjual 4 jenis produk: Kertas HVS, Tinta Printer, Pulpen, dan Map Folder. Pendidik memiliki data penjualan dari bulan Januari hingga April.

Bulan

Penjualan Kertas HVS (unit)

Penjualan Tinta Printer (unit)

Penjualan Pulpen (unit)

Penjualan Map Folder (unit)

Januari

200

80

150

120

Februari

220

95

160

110

Maret

250

110

145

130

April

240

100

180

125

 

Langkah-langkah:

1.    Analisis Sederhana:

o   Produk apa yang memiliki total penjualan terbanyak selama 4 bulan?

o   Produk apa yang memiliki tren penjualan naik setiap bulannya?

2.    Membuat Visualisasi Data:

o   Buka aplikasi spreadsheet dan salin data penjualan di atas ke dalam lembar kerja.

o   Visualisasi 1 (Diagram Batang):

§  Blok data "Bulan" dan "Penjualan Kertas HVS".

§  Pilih menu Insert atau Sisipkan, lalu pilih jenis grafik Diagram Batang (Column Chart).

§  Beri judul pada grafik: "Tren Penjualan Kertas HVS".

§  Tuliskan kesimpulan Pendidik dari grafik tersebut:

o   Visualisasi 2 (Diagram Garis):

§  Blok seluruh tabel data penjualan dari kolom "Bulan" hingga "Penjualan Map Folder".

§  Pilih menu Insert, lalu pilih jenis grafik Diagram Garis (Line Chart).

§  Beri judul pada grafik: "Perbandingan Penjualan Empat Produk".

§  Tuliskan kesimpulan Pendidik dari grafik tersebut:

o   Visualisasi 3 (Diagram Lingkaran):

§  Hitunglah total penjualan seluruh produk selama 4 bulan terlebih dahulu.

§  Buat tabel baru yang berisi total penjualan setiap produk.

§  Blok data total penjualan (nama produk dan total unit).

§  Pilih menu Insert, lalu pilih jenis grafik Diagram Lingkaran (Pie Chart).

§  Beri judul pada grafik: "Kontribusi Penjualan Setiap Produk".

§  Tuliskan kesimpulan Pendidik dari grafik tersebut:

Jawaban

Berikut adalah analisis, visualisasi, dan kesimpulan dari data penjualan yang diberikan, sesuai dengan langkah-langkah yang Pendidik minta.

1.  Analisis Sederhana

Berdasarkan data penjualan dari bulan Januari hingga April:

·       Produk apa yang memiliki total penjualan terbanyak selama 4 bulan?

o   Kertas HVS: 200+220+250+240=910 unit

o   Tinta Printer: 80+95+110+100=385 unit

o   Pulpen: 150+160+145+180=635 unit

o   Map Folder: 120+110+130+125=485 unit

o   Dengan total 910 unit, Kertas HVS adalah produk yang memiliki total penjualan terbanyak.

·       Produk apa yang memiliki tren penjualan naik setiap bulannya?

Dari data, tidak ada produk yang memiliki tren penjualan naik di setiap bulan.

o   Kertas HVS (200, 220, 250) naik di Januari-Maret, lalu turun di April (240).

o   Tinta Printer (80, 95, 110) naik di Januari-Maret, lalu turun di April (100).

o   Pulpen (150, 160) naik di Januari-Februari, lalu turun di Maret (145), dan naik lagi di April (180).

o   Map Folder (120) turun di Februari (110), lalu naik di Maret-April (130, 125).


2. Visualisasi Data

Visualisasi 1 (Diagram Batang)

·           Grafik: Pendidik akan melihat diagram batang yang menunjukkan data penjualan Kertas HVS dari Januari hingga April.

·           Kesimpulan dari grafik: Grafik menunjukkan tren penjualan Kertas HVS yang stabil dan cenderung meningkat dari Januari hingga Maret. Namun, terdapat sedikit penurunan penjualan pada bulan April.

Visualisasi 2 (Diagram Garis)

·           Grafik: Pendidik akan melihat beberapa garis dengan warna berbeda yang mewakili setiap produk.

·           Kesimpulan dari grafik:

o   Kertas HVS (garis biru) adalah produk dengan penjualan tertinggi secara konsisten.

o   Tinta Printer (garis oranye) adalah produk dengan penjualan terendah secara konsisten, meskipun menunjukkan tren kenaikan yang stabil.

o   Penjualan pulpen (garis hijau) terlihat berfluktuasi.

o   Secara keseluruhan, terlihat adanya pola fluktuasi penjualan pada setiap produk, tanpa ada yang menunjukkan tren naik secara terus-menerus.

Visualisasi 3 (Diagram Lingkaran)

·       Langkah Awal (Total Penjualan):

o   Kertas HVS: 910 unit

o   Tinta Printer: 385 unit

o   Pulpen: 635 unit

o   Map Folder: 485 unit

·       Grafik: Pendidik akan melihat diagram lingkaran yang terbagi menjadi empat bagian (slice), masing-masing mewakili persentase total penjualan setiap produk.

·       Kesimpulan dari grafik: Diagram lingkaran secara jelas menunjukkan bahwa Kertas HVS memiliki kontribusi terbesar terhadap total penjualan. Sebaliknya, Tinta Printer memiliki kontribusi yang paling kecil. Grafik ini sangat efektif untuk melihat proporsi penjualan setiap produk secara keseluruhan.

 

E. Asesmen dan Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur pemahaman Pendidik.

  1. Mengapa visualisasi data lebih efektif daripada hanya melihat tabel angka?
  2. Jelaskan perbedaan fungsi antara diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Kapan Pendidik akan menggunakan masing-masing?

o   Diagram Batang:

o   Diagram Garis:

o   Diagram Lingkaran:

  1. Berdasarkan data di atas, berikan satu rekomendasi bisnis yang bisa Pendidik sampaikan kepada atasan Pendidik!

Jawaban :

1.   Mengapa Visualisasi Data Lebih Efektif?

Visualisasi data jauh lebih efektif daripada hanya melihat tabel angka karena otak manusia memproses informasi visual 60.000 kali lebih cepat daripada teks. Saat kita melihat tabel berisi angka, otak harus bekerja keras untuk menemukan pola, tren, atau anomali.

Sebaliknya, grafik atau diagram menyajikan data dalam bentuk yang ringkas dan intuitif. Kita bisa langsung melihat perbandingan, tren, atau proporsi hanya dalam satu pPendidikngan. Ini memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan dan membuat keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

2.   Perbedaan Fungsi Tiga Diagram Utama

·       Diagram Batang: Digunakan untuk membandingkan kategori atau item yang berbeda pada satu titik waktu. Diagram ini sangat efektif untuk menunjukkan peringkat atau kuantitas setiap kategori.

Kapan digunakan: Membandingkan total penjualan setiap produk (Kertas HVS vs. Pulpen) atau membandingkan jumlah kehadiran Peserta Didik Didik di setiap kelas.

·       Diagram Garis: Digunakan untuk menunjukkan tren atau perubahan data seiring waktu. Diagram ini sangat efektif untuk melihat naik-turunnya suatu nilai dalam periode tertentu.

Kapan digunakan: Melacak penjualan bulanan dari Januari hingga Desember, atau melihat fluktuasi harga saham dari waktu ke waktu.

·       Diagram Lingkaran: Digunakan untuk menunjukkan proporsi atau kontribusi setiap bagian terhadap keseluruhan. Diagram ini ideal untuk melihat seberapa besar porsi setiap kategori dari total keseluruhan.

Kapan digunakan: Menunjukkan persentase kontribusi penjualan setiap produk terhadap total penjualan, atau menampilkan persentase Peserta Didik Didik yang menyukai setiap mata pelajaran.

3.   Rekomendasi Bisnis Berdasarkan Data

Berdasarkan analisis data penjualan di atas, saya merekomendasikan:

"Berdasarkan data penjualan bulan Januari hingga April, terlihat bahwa Kertas HVS memiliki total penjualan tertinggi, namun Tinta Printer memiliki penjualan yang paling rendah. Saya merekomendasikan untuk melakukan analisis pasar lebih lanjut terhadap produk Tinta Printer untuk mengidentifikasi penyebab rendahnya penjualan, seperti harga yang kurang kompetitif atau kurangnya promosi. Dengan meningkatkan penjualan produk ini, kita dapat meningkatkan pendapatan keseluruhan perusahaan secara signifikan."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

Nama Satuan Pendidikan       : SMKS Bina Warga Lemahabang

Bidang Keahlian                     : Manajemen Perkantoran

Program Keahlian                   : Manajemen Perkantoran

Konsentrasi Keahlian              : Manajemen Perkantoran

Fase/Kelas                               : E/X

Semester                                  : 2 (Dua)

Alokasi Waktu                        :  24  pertemuan ( 1  JP (@ 45 Menit))

Elemen                                    : Prosedur Penggunaan Homepage

Nama Pendidik                       : Diah Afrianti Rahayu, S.Kom., M.Pd

 

A.  IDENTIFIKASI

Dimensi Profil Lulusan

 

Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME

 

 

Kolaborasi

 

Kewarganegaraan

 

 

Kemandirian

 

Penalaran Kritis

 

 

Kesehatan

 

Kreatifitas

 

 

Komunikasi

 

B.  DESAIN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta Didik didik mampu:

·       Mengidentifikasi struktur dan elemen-elemen penting pada sebuah homepage.

·       Mengoperasikan fitur-fitur dasar pada homepage untuk mencari informasi dan melakukan interaksi.

·       Menganalisis alur kerja atau prosedur pada homepage perusahaan.

·       Membuat panduan prosedur penggunaan homepage yang efektif dan efisien.

Model Pembelajaran: Problem-Based Learning (PBL)

 

C.  RENCANA ASSESMEN PEMBELAJARAN

1. Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pengetahuan dan pengalaman awal Peserta Didik didik tentang penggunaan website atau homepage.

·  Bentuk Asesmen: Pertanyaan lisan atau survei singkat.

·  Pertanyaan Pemandu:

o   "Situs web apa yang paling sering kalian kunjungi? Apa yang pertama kali kalian lihat di sana?"

o   "Bagaimana cara kalian mencari informasi di sebuah situs web?"

o   "Apa saja masalah yang pernah kalian alami saat menggunakan sebuah situs web?"

Tindak Lanjut:

Data dari asesmen ini digunakan untuk memetakan level pengetahuan Peserta Didik didik dan menyesuaikan strategi pembelajaran.

2. Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur kemajuan belajar Peserta Didik didik dan memberikan umpan balik secara berkelanjutan.

a. Penilaian Kinerja (Observasi Praktik)

·       Bentuk Asesmen: Pengamatan langsung oleh pendidik saat Peserta Didik didik menyelesaikan tugas-tugas praktik.

·       Instrumen: Lembar Observasi Praktik (ceklist).

·       Skenario Praktik:

o   Tugas 1: Menemukan informasi kontak sebuah perusahaan di homepage Peserta Didik didik.

o   Tugas 2: Melakukan pencarian produk menggunakan fitur pencarian dan filter yang tersedia.

o   Tugas 3: Mengisi formulir kontak dan mengirimkannya.

·       Indikator yang dinilai:

o   Ketepatan dalam menavigasi menu.

o   Efisiensi dalam menggunakan kolom pencarian.

o   Keakuratan data yang diinput pada formulir.

o   Kehati-hatian dan ketelitian dalam setiap langkah.

b. Penilaian Diskusi (Presentasi & Tanya Jawab)

·       Bentuk Asesmen: Penilaian saat Peserta Didik didik mempresentasikan hasil analisis atau panduan prosedur.

·       Instrumen: Rubrik Penilaian Presentasi.

·       Indikator yang dinilai:

    • Kejelasan dan kelengkapan materi presentasi.
    • Kemampuan menjelaskan alur prosedur.
    • Kemampuan menjawab pertanyaan dari pendidik atau teman sekelompok.

3. Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran)

Tujuan: Mengukur pencapaian akhir Peserta Didik didik terhadap keseluruhan tujuan pembelajaran.

a. Penilaian Proyek "Panduan Prosedur Efisien"

·       Bentuk Asesmen: Penilaian terhadap produk akhir yang dibuat oleh kelompok Peserta Didik didik (diagram alir, video tutorial, atau dokumen digital).

·       Rubrik Penilaian Proyek:

o   Isi dan Alur Logis (40%): Kejelasan, keakuratan, dan keterurutan langkah-langkah prosedur.

o   Desain dan Kreativitas (25%): Tampilan visual yang menarik dan mudah dipahami.

o   Pemanfaatan Fitur (20%): Sejauh mana panduan mencakup penggunaan fitur-fitur penting.

o   Kerja Sama Tim (15%): Kontribusi dan kolaborasi antar anggota kelompok.

b. Tes Tertulis (Uraian Analitis)

·       Bentuk Asesmen: Soal uraian untuk mengukur pemahaman konsep dan kemampuan analisis.

·       Contoh Soal:

o   "Jelaskan mengapa desain menu navigasi yang jelas sangat penting untuk sebuah homepage!"

o   "Bayangkan Pendidik adalah staf administrasi di sebuah perusahaan. Jelaskan prosedur yang paling efisien untuk mengunduh laporan keuangan bulanan dari homepage perusahaan, dari awal hingga akhir!"

Tindak Lanjut Hasil Asesmen:

·       Remedial: Bagi Peserta Didik didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP)

·       Pengayaan: Bagi Peserta Didik didik yang sudah melampaui KKTP, pendidik dapat menugaskan Peserta Didik didik untuk membuat panduan prosedur penggunaan homepage yang lebih kompleks, seperti proses pendaftaran atau checkout di situs e-commerce.

 

 

D.  PENGALAMAN BELAJAR

Pertemuan 1 & 2: Pengenalan Struktur dan Navigasi Dasar

  • Kegiatan Awal (10 menit):

o  Peserta Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o  Pendidik memulai dengan pertanyaan: "Situs web apa yang paling sering kalian buka? Mengapa kalian bisa dengan mudah menemukan informasi di sana?"

  • Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Identifikasi Elemen: Peserta Didik didik secara berkelompok mengidentifikasi elemen-elemen umum pada homepage seperti logo, menu navigasi, banner, footer, dan kolom pencarian.

Materi :

Pengenalan Struktur dan Navigasi Dasar

Memahami struktur dan navigasi dasar adalah kunci untuk menggunakan aplikasi atau perangkat lunak dengan efisien. Secara umum, setiap antarmuka pengguna (user interface) dirancang dengan elemen-elemen yang memiliki fungsi serupa.

1. Konsep Dasar Navigasi

Navigasi adalah cara pengguna berpindah dari satu bagian ke bagian lain dalam sebuah aplikasi. Tujuan utamanya adalah membuat pengguna merasa mudah dan tidak bingung saat mencari atau melakukan sesuatu.

·       Antarmuka (Interface): Tampilan visual yang Pendidik lihat dan interaksikan. Ini termasuk tombol, menu, ikon, dan layar.

·       Hierarki: Struktur aplikasi yang tersusun dari atas ke bawah. Biasanya ada halaman utama (homepage) yang mengarah ke bagian-bagian yang lebih spesifik.

·       Konsistensi: Tombol atau ikon yang sama harus melakukan fungsi yang sama di seluruh aplikasi. Ini membuat pengguna tidak perlu belajar hal baru di setiap halaman.

2. Elemen-elemen Navigasi Dasar

Ada beberapa elemen navigasi yang paling sering ditemukan. Mengenali elemen ini akan sangat membantu Pendidik.

·       Menu Bar: Terletak di bagian atas layar. Menu ini berisi daftar opsi utama, seperti File, Edit, View, dan Help. Dengan mengklik salah satu menu, akan muncul daftar pilihan yang lebih spesifik.

·       Toolbar: Berisi sekumpulan tombol atau ikon yang mewakili fungsi-fungsi yang sering digunakan. Contohnya, ikon Save, Undo, atau Print. Toolbar memudahkan akses ke fitur-fitur tanpa harus membuka menu bar.

·       Navigation Pane/Sidebar: Panel di sisi layar (biasanya kiri) yang berisi daftar link atau folder. Contohnya adalah daftar folder di Windows Explorer (Desktop, Downloads, Documents) atau daftar kontak di aplikasi email.

·       Status Bar: Berada di bagian bawah layar. Menunjukkan informasi status saat ini, seperti nomor halaman, jumlah kata dalam dokumen, atau status koneksi.

·       Tombol Back/Forward: Digunakan untuk kembali ke halaman sebelumnya atau maju ke halaman yang baru saja dikunjungi. Ini sangat umum pada peramban web dan aplikasi.

·       Search Bar: Kolom pencarian yang memungkinkan pengguna mencari konten tertentu dengan cepat tanpa harus menavigasi secara manual.

·       Tab: Memungkinkan pengguna untuk membuka beberapa halaman atau dokumen dalam satu jendela. Sangat berguna untuk melakukan multitasking.


3. Praktik Navigasi yang Efisien

Memahami teori saja tidak cukup. Untuk menjadi pengguna yang mahir, Pendidik perlu menerapkan praktik-praktik berikut:

·       Kenali Pintasan (Shortcut): Banyak aplikasi menyediakan pintasan keyboard (Ctrl+C untuk copy, Ctrl+V untuk paste) yang mempercepat pekerjaan Pendidik.

·       Gunakan Fitur Pencarian: Jika Pendidik tidak yakin di mana sebuah fitur berada, gunakan fitur pencarian (jika tersedia). Ini jauh lebih cepat daripada mencarinya secara manual.

·       Manfaatkan Ikon: Kenali ikon-ikon umum seperti ikon disket (Save), gunting (Cut), atau gambar printer (Print). Ikon ini sering kali universal dan dapat Pendidik temukan di berbagai aplikasi.

o   Demonstrasi & Praktik: Pendidik mendemonstrasikan cara bernavigasi menggunakan menu dan hyperlink. Peserta Didik didik mempraktikkan navigasi di beberapa situs web berbeda untuk mencari informasi dasar (misalnya, "Tentang Kami" atau "Kontak").

Jawaban :

Panduan Praktik Navigasi Dasar di Situs Web

Navigasi adalah cara kita berpindah dari satu halaman ke halaman lain di sebuah situs web. Menguasai navigasi akan membantu Pendidik menemukan informasi yang dicari dengan cepat dan efisien. Ada dua elemen utama dalam navigasi: menu dan hyperlink.

Berikut adalah demonstrasi dan praktik yang bisa Pendidik lakukan.

Demonstrasi: Cara Bernavigasi

1. Menggunakan Menu (Navigasi Utama)

·  Identifikasi Menu: Perhatikan bagian atas atau samping situs web. Pendidik akan melihat daftar tulisan atau ikon yang tersusun rapi, seperti "BerPendidik", "Tentang Kami", "Produk", atau "Layanan". Ini adalah menu navigasi utama.

·  Cara Bernavigasi:

o  Arahkan kursor Pendidik ke salah satu item menu, misalnya "Kontak".

o  Klik tulisan tersebut.

o  Secara otomatis, Pendidik akan dibawa ke halaman yang berisi informasi kontak perusahaan.

2. Menggunakan Hyperlink (Navigasi Konten)

·       Identifikasi Hyperlink: Perhatikan teks atau gambar di dalam artikel atau konten halaman. Teks yang merupakan hyperlink biasanya memiliki ciri-ciri khusus, seperti:

o  Berwarna berbeda (misalnya, biru atau ungu).

o  Memiliki garis bawah.

o  Saat kursor diarahkan ke atasnya, kursor berubah menjadi gambar tangan (pointer).

·       Cara Bernavigasi:

o  Cari kalimat yang berisi hyperlink, misalnya: Baca selengkapnya tentang produk terbaru kami di **sini**.

o  Klik pada kata yang digarisbawahi atau berwarna lain (yaitu, sini).

o  Pendidik akan langsung dibawa ke halaman produk yang dimaksud.

Praktik: Mencari Informasi di Situs Web

Sekarang, mari kita praktikkan navigasi dengan mengunjungi beberapa situs web yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mencari informasi dasar seperti "Tentang Kami" atau "Kontak".

Langkah-langkah:

1.    Buka browser web Pendidik.

2.    Kunjungi salah satu situs web di bawah ini, atau situs web lain yang Pendidik sukai.

Situs Web untuk Praktik:

·       Situs Perusahaan: www.samsung.com/id/

·       Situs Berita: www.kompas.com

·       Situs Pendidikan: www.ui.ac.id (Universitas Indonesia)

Tugas Praktik:

Lakukan tugas-tugas di bawah ini dan jelaskan cara Pendidik menemukannya:

1.    Tugas 1 (Menggunakan Menu):

o   Pada situs samsung.com/id/, gunakan menu navigasi untuk menemukan halaman "Tentang Kami" atau "About Us".

o   Dari halaman tersebut, cari tahu kapan perusahaan Samsung didirikan.

2.    Tugas 2 (Menggunakan Hyperlink):

o   Pada halaman utama kompas.com, cari artikel berita yang menarik perhatian Pendidik.

o   Klik pada judul artikel (yang merupakan hyperlink) untuk membaca berita lengkap.

3.    Tugas 3 (Menggabungkan Keduanya):

o   Pada situs ui.ac.id, gunakan menu navigasi untuk menemukan halaman "Kontak".

o   Setelah berada di halaman kontak, cari alamat email resmi universitas tersebut.

o   Apakah ada link atau tombol yang mengarah ke peta lokasi kampus? Klik link tersebut untuk melihatnya.

 

  • Kegiatan Akhir (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o   Refleksi: Peserta Didik didik berdiskusi mengenai pentingnya desain homepage yang terstruktur.

o   Tugas: Setiap kelompok menganalisis satu homepage dan mencatat elemen-elemen yang berhasil Peserta Didik didik temukan.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pengenalan Struktur dan Navigasi Dasar Website

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

  1. Mengidentifikasi elemen-elemen dasar pada sebuah halaman web (homepage).
  2. Menjelaskan fungsi dari setiap elemen struktur website (header, menu navigasi, body, footer).
  3. Mempraktikkan navigasi dasar untuk mencari informasi spesifik.
  4. Menganalisis homepage dari sebuah instansi untuk menemukan informasi penting.

B. Alat dan Bahan

  • Komputer/Laptop dengan koneksi internet
  • Aplikasi browser web (Google Chrome, Mozilla Firefox, atau sejenisnya)
  • Lembar Kerja (LKPD) ini

C. Petunjuk Pengerjaan

  1. Bacalah setiap instruksi dengan cermat.
  2. Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.
  3. Pilih salah satu dari tiga website berikut untuk dianalisis:
    • Website Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek): kemdikbud.go.id
    • Website Otoritas Jasa Keuangan (OJK): ojk.go.id
    • Website Bank Indonesia (BI): bi.go.id

 

D. Kegiatan 1: Mengenali Struktur Dasar Homepage

Buka website yang telah Pendidik pilih. Amati halaman utamanya, lalu lengkapi tabel berikut.

Bagian Website

Deskripsi

Fungsi

Header

Area bagian atas website, biasanya berisi logo, nama instansi, dan slogan.

Sebagai identitas visual dan navigasi utama.

Menu Navigasi

Body/Konten Utama

Footer

Area bagian paling bawah website, biasanya berisi informasi kontak, alamat, dan link media sosial.

E. Kegiatan 2: Praktik Navigasi untuk Mencari Informasi

Gunakan menu navigasi pada website yang Pendidik pilih untuk mencari informasi berikut. Tuliskan langkah-langkah yang Pendidik lakukan dan hasil yang ditemukan.

  1. Informasi Kontak: Cari alamat kantor, nomor telepon, atau alamat email instansi tersebut.

o   Langkah-langkah:

o   Informasi yang ditemukan:

  1. Informasi Karir atau Lowongan Kerja: Cari informasi terkait peluang kerja atau rekrutmen.

o   Langkah-langkah:

o   Informasi yang ditemukan:

  1. Berita Terbaru: Cari berita atau pengumuman terkini yang diumumkan oleh instansi.

o   Langkah-langkah:

o   Informasi yang ditemukan:

F. Asesmen dan Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur pemahaman Pendidik.

  1. Mengapa setiap website perlu memiliki menu navigasi yang jelas dan mudah diakses?
  2. Jelaskan mengapa seorang staf administrasi harus terampil dalam mencari informasi melalui website instansi atau perusahaan lain.
  3. Bayangkan Pendidik diminta untuk mencari laporan tahunan perusahaan. Di bagian mana (header, konten, atau footer) Pendidik kemungkinan besar akan menemukan tautan ke laporan tersebut?

 

Pertemuan 3 & 4: Pencarian Informasi dan Penggunaan Fitur Interaktif

  • Kegiatan Awal (10 menit):

o   Peserta Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o   Pendidik melakukan review hasil tugas dari pertemuan sebelumnya.

  • Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Teknik Pencarian: Pendidik menjelaskan teknik pencarian yang efektif, seperti penggunaan kata kunci spesifik dan filter. Peserta Didik didik mencoba mencari informasi yang lebih detail, seperti "daftar produk terbaru" atau "informasi lowongan kerja".

o   Demonstrasi & Simulasi Interaksi: Pendidik menunjukkan cara menggunakan fitur interaktif seperti mengisi formulir kontak, mendaftar akun, dan mengunduh file. Peserta Didik didik mensimulasikan langkah-langkah tersebut dalam sebuah skenario.

o   Materi :

Pencarian Informasi dan Penggunaan Fitur Interaktif

Di era digital, kemampuan untuk mencari informasi dengan cepat dan menggunakan fitur-fitur interaktif adalah keterampilan dasar yang sangat penting. Materi ini akan membahas teknik pencarian yang efektif dan cara memanfaatkan fitur interaktif pada sebuah situs web.

1. Teknik Pencarian Informasi yang Efektif

Pencarian di internet bukan hanya soal mengetik kata kunci. Menggunakan teknik yang tepat akan membantu Pendidik mendapatkan hasil yang lebih akurat dan relevan.

·       Gunakan Kata Kunci yang Spesifik: Daripada mengetik kalimat panjang, gunakan kata-kata kunci yang spesifik.

o   Kurang Efektif: Bagaimana cara membuat presentasi yang bagus dan menarik?

o   Lebih Efektif: tips presentasi efektif, cara membuat slide presentasi menarik

·       Gunakan TPendidik Kutip (") untuk Pencarian Tepat: Jika Pendidik mencari frasa atau nama yang persis sama, gunakan tPendidik kutip. Mesin pencari akan mencari frasa tersebut secara utuh.

Contoh: "Perkembangan industri 4.0 di Indonesia" akan memberikan hasil yang lebih spesifik daripada mengetik tanpa tPendidik kutip.

·       Gunakan Kata Penghubung:

AND / +: Untuk mencari dua atau lebih kata kunci secara bersamaan.

§  Contoh: materi presentasi AND visualisasi data

OR: Untuk mencari salah satu dari dua kata kunci. Berguna jika Pendidik ingin mencari sinonim.

§  Contoh: manfaat spreadsheet OR kegunaan excel

- (minus): Untuk mengecualikan kata kunci tertentu dari hasil pencarian.

§  Contoh: cara membuat kue -cokelat (untuk mencari resep kue selain rasa cokelat).


2. Penggunaan Fitur Interaktif

Fitur interaktif adalah elemen-elemen pada situs web atau aplikasi yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung, bukan hanya melihat.

·       Tombol dan Tautan (Button and Links): Elemen paling dasar. Tombol biasanya digunakan untuk tindakan penting (misalnya, Submit, Download, atau Beli Sekarang), sementara tautan digunakan untuk navigasi ke halaman lain.

·       Formulir (Forms): Digunakan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna. Formulir bisa berupa formulir kontak, pendaftaran, atau survei.

Contoh: Kolom nama, alamat email, atau kotak isian pesan.

·       Menu Drop-down: Menu yang menampilkan daftar pilihan saat diklik. Ini menghemat ruang dan membuat pilihan lebih terorganisir.

Contoh: Pilihan tanggal lahir, pilihan negara, atau pilihan ukuran produk.

·       Kotak Centang (Checkboxes) dan Tombol Radio (Radio Buttons): Digunakan untuk membuat pilihan.

Kotak Centang: Memungkinkan Pendidik memilih lebih dari satu opsi dari daftar yang diberikan.

Tombol Radio: Memungkinkan Pendidik memilih hanya satu opsi dari daftar.

·       Kolom Pencarian (Search Bar): Fitur interaktif penting yang memungkinkan pengguna mencari informasi spesifik di dalam situs web.

 

  • Kegiatan Akhir (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o   Diskusi: Peserta Didik didik berbagi pengalaman Peserta Didik didik dalam menggunakan fitur interaktif dan masalah yang mungkin dihadapi.

o   Proyek Awal: Pendidik memperkenalkan proyek untuk membuat "Panduan Prosedur Penggunaan Homepage Perusahaan X."

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pencarian Informasi dan Penggunaan Fitur Interaktif pada Website

Nama Peserta Didik  :

Kelas/Jurusan            :

Tanggal                      :

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

  1. Menggunakan fitur pencarian pada website untuk menemukan informasi spesifik.
  2. Mengenali dan menggunakan fitur interaktif seperti formulir, chatbox, atau kalkulator.
  3. Membedakan antara informasi yang valid dan tidak valid.
  4. Menerapkan etika dasar dalam berinteraksi secara online.

B. Alat dan Bahan

  • Komputer/Laptop dengan koneksi internet
  • Aplikasi browser web
  • Lembar Kerja (LKPD) ini

C. Petunjuk Pengerjaan

  1. Bacalah setiap instruksi dengan cermat.
  2. Kerjakan LKPD ini secara mandiri atau berkelompok sesuai arahan Pendidik.
  3. Pilih salah satu dari dua website berikut untuk dianalisis:
    • Website Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) lokal
    • Website E-commerce (misalnya, e-commerce lokal)

D. Kegiatan 1: Menggunakan Fitur Pencarian

Buka website yang telah Pendidik pilih. Gunakan fitur pencarian (biasanya ikon kaca pembesar) untuk mencari informasi berikut. Tuliskan kata kunci yang Pendidik gunakan dan hasil yang Pendidik temukan.

Informasi yang Dicari

Kata Kunci yang Digunakan

Hasil yang Ditemukan

Prosedur pembayaran tagihan

Informasi promo atau diskon

Alamat kantor cabang terdekat

Cara mengajukan keluhan pelanggan

Pertanyaan:

  • Apakah fitur pencarian di website tersebut mudah digunakan? Jelaskan kelebihan atau kekurangan yang Pendidik temukan.

E. Kegiatan 2: Menggunakan Fitur Interaktif

Cari dan gunakan salah satu fitur interaktif di website yang telah Pendidik pilih.

  1. Identifikasi Fitur Interaktif:

o   Nama fitur interaktif yang Pendidik temukan:

o   Letak fitur tersebut pada website:

o   Apa fungsi dari fitur tersebut?

  1. Praktik Penggunaan:

o   Jika fitur tersebut adalah formulir (misalnya, formulir pendaftaran atau keluhan), isi formulir tersebut dengan data fiktif.

o   Jika fitur tersebut adalah chatbox, ketikkan pertanyaan sederhana.

o   Jelaskan langkah-langkah yang Pendidik lakukan saat berinteraksi dengan fitur tersebut:

o   Apa respons atau hasil yang Pendidik dapatkan setelah menggunakan fitur tersebut?

F. Asesmen dan Refleksi

Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur pemahaman dan kesadaran Pendidik.

  1. Mengapa perusahaan menyediakan fitur interaktif seperti formulir atau chatbox di website mereka?
  2. Mengapa penting untuk berhati-hati saat memasukkan informasi pribadi (misalnya, nomor telepon atau alamat email) pada formulir online?
  3. Bayangkan Pendidik adalah staf administrasi. Bagaimana Pendidik bisa memanfaatkan fitur pencarian dan fitur interaktif pada website perusahaan untuk membantu pekerjaan Pendidik sehari-hari? Berikan satu contoh.

 

Pertemuan 5 & 8: Analisis Prosedur dan Alur Kerja serta Presentasi Proyek dan Evaluasi Akhir

·       Kegiatan Awal (10 menit):

o   Peserta Didik didik dan pendidik membuka pelajaran dengan salam, doa bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

o   Pendidik memancing diskusi: "Selain mencari informasi, prosedur apa lagi yang mungkin ada di homepage perusahaan?"

·       Kegiatan Inti (60 menit):

Memahami (Bermakna, Menggembirakan)

o   Studi Kasus: Pendidik memberikan studi kasus tentang prosedur yang lebih kompleks, seperti alur pemesanan produk, pengajuan keluhan pelanggan, atau pendaftaran pelatihan.

o   Analisis Kelompok: Peserta Didik didik secara berkelompok menganalisis alur kerja tersebut dan menyusun diagram alir sederhana. Peserta Didik didik juga menganalisis bagian homepage mana yang efektif dan mana yang perlu diperbaiki.

o   Pengembangan Proyek: Kelompok mengembangkan panduan prosedur proyek Peserta Didik didik dengan menambahkan analisis alur kerja.

·       Kegiatan Akhir (15 menit):

Merefleksi (Berkesadaran)

o   Umpan Balik: Pendidik memberikan umpan balik pada diagram alir yang dibuat Peserta Didik didik.

o   Tugas: Kelompok melengkapi draf panduan prosedur proyek Peserta Didik didik.

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Analisis Prosedur dan Alur Kerja

Nama Peserta Didik              :

Kelas/Jurusan                        :

Tanggal                                  :

 

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan LKPD ini, Peserta Didik didik diharapkan dapat:

  1. Mengidentifikasi prosedur dan alur kerja dalam suatu kegiatan.
  2. Menganalisis setiap tahapan dalam sebuah prosedur kerja.
  3. Menemukan potensi masalah atau inefisiensi dalam alur kerja.
  4. Merancang alur kerja yang lebih efisien dan logis.

B. Alat dan Bahan

  • Alat tulis
  • Kertas HVS/catatan
  • Komputer dengan aplikasi pengolah kata atau diagram (opsional)
  • Lembar Kerja (LKPD) ini

C. Petunjuk Pengerjaan

  1. Bacalah setiap instruksi dengan cermat.
  2. Kerjakan LKPD ini secara berkelompok (2-3 orang).
  3. Pilih salah satu dari studi kasus di bawah ini untuk Pendidik analisis.
  4. Lakukan diskusi dalam kelompok untuk mengisi setiap bagian LKPD.

D. Kegiatan 1: Menganalisis Prosedur dan Alur Kerja

Studi Kasus (Pilih Salah Satu):

  • Studi Kasus A: Prosedur Peminjaman Buku di Perpustakaan Sekolah
  • Studi Kasus B: Prosedur Pengajuan Izin Tidak Masuk Sekolah oleh Peserta Didik Didik
  • Studi Kasus C: Prosedur Pencetakan Surat Keterangan Peserta Didik Didik

Studi Kasus yang Dipilih: ______________________________________

1. Identifikasi Alur Kerja Saat Ini Diskusikan dalam kelompok Pendidik, bagaimana prosedur kerja yang ada saat ini berjalan. Gambarkan alur kerjanya dalam bentuk bagan sederhana (flowchart) atau daftar langkah-langkah secara berurutan.

Langkah-langkah Prosedur:

1.   
2.   

3.    dst

2. Analisis Setiap Tahapan Setelah mengidentifikasi alur kerja, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

·       Siapa saja pihak yang terlibat dalam alur kerja ini?

·       Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari awal hingga akhir prosedur?

·       Apakah ada tahapan yang dirasa tidak perlu atau memakan waktu terlalu lama? Jika ada, sebutkan dan jelaskan alasannya.

E. Kegiatan 2: Merancang Alur Kerja yang Lebih Efisien

Berdasarkan analisis Pendidik di Kegiatan 1, rancanglah alur kerja yang menurut Pendidik lebih efisien, cepat, dan mudah dilakukan.

1. Rancangan Alur Kerja Baru Gambarkan atau tuliskan alur kerja yang baru.

Langkah-langkah Prosedur Baru:

1.   
2.   

3.    dst

2. Keunggulan Rancangan Baru Jelaskan mengapa alur kerja yang Pendidik rancang ini lebih baik dari yang sebelumnya. Sebutkan minimal 2 (dua) alasan.

1.   
2.   

F. Asesmen dan Refleksi

Jawablah pertanyaan berikut untuk mengukur pemahaman Pendidik.

  1. Mengapa seorang staf administrasi harus memahami prosedur dan alur kerja di perusahaannya?
  2. Menurut Pendidik, apa dampak negatif jika suatu alur kerja di kantor tidak jelas atau tidak terstruktur?
  3. Bayangkan Pendidik bertugas membuat dokumen prosedur kerja. Apa saja informasi penting yang harus dicantumkan dalam dokumen tersebut agar mudah dipahami oleh staf lain?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Kurikulum Merdeka: Mata Pelajaran Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Kelas X. Jakarta: Kemendikbudristek.

2.      Rahayu, Siti. (2023). Manajemen Perkantoran Modern dan Aplikasi Teknologi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

3.      Setiawan, Budi. (2021). Kearsipan dan Pengelolaan Dokumen Digital. Bandung: PT. Pustaka Setia.

4.      Sudirman, Agus. (2022). Layanan Bisnis dan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Sinar Grafika.

5.      Tim Administrasi Perkantoran. (2023). Dasar-Dasar Etika Profesional dan Komunikasi Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.