KENALI DAN CEGAH STROKE
Stroke adalah penyebab kematian kedua di dunia dengan kematian lebih dari 5.1 juta. Angka kematian pada pria dan wanita relative sama, tetapi angka kematian di Negara-negara yang miskin dan sedang berkembang, jauh lebih besar dari pada angka kematian stroke di Negara-negara maju. Tahun 2020 diperkirakan 7.6 juta orang akan meninggal karena stroke.
Stroke terjadi bila pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat, yang mengakibatkan gejala-gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam. Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua :
1. Cerebral haemorrhage (stroke hemorajik), yaitu stroke yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah.
2. Ischaemic stroke (stroke iskemik), yaitu stroke yang terjadi karena sumbatan pembuluh darah.
Dilihat dari gejalanya, stroke terbagi atas tiga :
1. Stroke Sementara (sembuh dalam beberapa menit atau jam)
2. Stroke Ringan (sembuh dalam beberapa minggu)
3. Stroke Berat (sembuh dengan meninggalkan cacat, tidak bisa sembuh total, bahkan dalam beberapa bulan atau tahun kemudian bisa mengakibatkan kematian)
Baik stroke sementara, stroke ringan maupun berat, mempunyai 5 (lima) gejala utama, yaitu :
· Pusing atau sakit kepala tiba-tiba tanpa tahu sebabnya
· Tiba-tiba kehilangan keseimbangan, koordinasi dan kontrol tubuh
· Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata
· Kehilangan kesadaran dan bicara tidak jelas
· Kelemahan dan kelumpuhan pada wajah, lengan, tangan, terutama pada salah satu sisi tubuh
Tindakan dan Pencegahan
Meskipun hanya terserang stroke sementara, Sangat dianjurkan untuk cepat-cepat membawanya ke rumah sakit atau dokter terdekat. Di samping derajat stroke yang dialami oleh seseorang, penanganan dari dokter atau pihak rumah sakit terhadap pasien stroke akan sangat menentukan kesembuhan dari stroke.
Sejumlah pasien dapat sembuh dari stroke, tetapi banyak juga meninggal atau mengalami cacat permanen (mengalami kelumpuhan, gangguan bicara dan hilangnya sebagian daya ingat). Stroke hemorajik mempunyai kemungkinan lebih besar menyebabkan CACAT atau kematian dibandingkan stroke iskemik.
Seseorang yang pernah mengalami stroke atau stroke ringan, bisa saja mendapatkan serangan stroke ulangan.Bahkan resiko berulangnya stroke sangat tinggi. Kurang lebih dari lima pasien akan mendapat stroke sekunder dalam waktu lima tahun. Namun seiring dengan canggihnya pengobatan stroke, saat ini risiko berulangnya stroke bisa dikurangi. Asam asetil salisilat yang banyak dipakai oleh pasien stroke iskemik atau TIA dapat mengurangi risiko stroke sekunder 25 – 33 %.
Operasi untuk menghilangkan sumbatan pada arteri karotid yang mengalirkan darah ke otak juga dapat mengurangi risiko stroke pada pasien yang mengalami stroke iskemik atau TIA. Tetapi hanya sebagian kecil pasien yang dapat menjalani operasi ini.
Obat-obat anti pembekuan darah juga dapat mengurangi risiko stroke pada orang yang pernah mengalami stroke atau TIA karena gangguan irama jantung. Namun, hanya sebagain kecil pula yang menerimanya.
Siapapun tidak akan pernaha tahu kapan stroke datang. Tapi langkah-langkah pencegahan di bawah ini mungkin bisa menentramkan hidup anda :
1. Rutin memeriksa tekanan darah
Tingkat tekanan darah adalah faktor paling dominan pada semua jenis stroke. Makin tinggi tekanan darah makin besar risiko terkena stroke. Jika tekanan darah meningkat, segera konsultasi ke dokter. Tekanan darah yang harus diwaspadai adalah jika angka tertinggi di atas 135 dan angka terbawah di atas 85.
2. Waspadai gangguan irama jantung (attrial fibrillation)
Detak jantung yang tidak wajar menunjukkan ada perubahan fungsi jantung yang mengakibatkan darah terkumpul dan menggumpal di dalam jantung. Detak jantung ini mampu menggerakkan gumpalan darah sehingga masuk pada aliran darah, yang mengakibatkan stroke. Gangguan irama jantung dapat dideteksi dengan menilai detak nadi.
3. Berhenti Merokok dan Mengkonsumsi Alkohol
Rokok dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Dan sama seperti rokok, alkohol meningkatkan risiko stroke dan penyakit lain seperti liver.
4. Periksa Kadar Kolesterol dalam Tubuh
Mengetahui tingkat kolesterol dapat meningkatkan kewaspadaan stroke. Kolesterol tinggi mengarah pada risiko stroke. Jika kolesterol sudah tinggi, segeralah menurunkannya dengan memilih makanan rendah kolesterol. Agar kolesterol dalam tubuh tidak berlebih sebaiknya asupan lemak jenuh diganti dengan asupan asam lemak tak jenuh seperti Omega 3, Omega 6 dan Omega 9.
5. Kontrol Kadar Gula Darah
Diabetes juga meningkatkan risiko stroke. Jika Anda penderita diabetes, konsultasikan dengan dokter, makanan dan minuman apa yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan gula darah.
6. Olahraga teratur
Jalan cepat minimal 30 menit sehari bisa menurunkan risiko stroke. Anda juga bisa melakukan olahraga renang, sepeda, dansa, golf, atau tenis. Pilih olahraga yang memang anda sukai dan lakukan senang hati dan teratur tiga kali seminggu.
7. Konsumsi garam rendah sodium dan diet lemak
Kurangi konsumsi garam bersodium tinggi, mengurangi risiko tekanan darah tinggi yang mengakibatkan stroke. Selain itu, konsumsi buah, sayuran dan gandum sangat bermanfaat mencegah stroke.
8. Waspadai Gangguan Sirkulasi Darah
Stroke berkaitan dengan jantung, pembuluh arteri dan vena. Tiga bagian ini penting bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk dari jantung ke otak. Ketika ada tumpukan lemak yang menghambat aliran, maka risiko stroke meningkat. Masalah ini dapat diobati dengan obat, bisa juga dengan operasi yang mampu mengatasi hambatan di pembuluh arteri seperti tumpukan lemak.chcsu