Seputar Pengertian Sistem Perkantoran
J.C Denyer mendefinisikan sistem perkantoran adalah
urutan baku operasi-operasi dalam suatu kegiatan perusahaan/organisasi dan
berkenaan dengan operasi operasi itu dilaksanakan (metode) maupun bilamana dan
dimana dilaksanakannya.
Sistem perkantoran ialah segenap rangkaian prosedur yang telah menjadi pola kebulatan (baku), tata kerja, dan tata tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang pekerjaan atau fungsi pokok dalam suatu organisasi/perusahaan.
Setiap sistem perkantoran mencakup sejumlah prosedur perkantoran (office procedures) dan sesuatu prosedur biasanya meliputi sejumlah metode perkantoran (office methods). G.Terry mendefiniskan prosedur perkantoran sebagai rangkaian langkah ketatausahaan yang bertalian, biasanya dilakksanakan oleh lebih dari satu orang yang membentuk suatu cara yang diterima dan menjadi tetap dalam menjalankan suatu tahap aktivitas perkantoran yang penting dan menyeluruh. Prosedur diperoleh dengan pra perencanaan berbagai langkah yang dianggap perlu untuk menyelesaikan pekerjaan.
Menurut J.C Denyer ada sebelas prinsip umum sistem perkantoran berikut ini :
Sistem perkantoran ialah segenap rangkaian prosedur yang telah menjadi pola kebulatan (baku), tata kerja, dan tata tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang pekerjaan atau fungsi pokok dalam suatu organisasi/perusahaan.
Setiap sistem perkantoran mencakup sejumlah prosedur perkantoran (office procedures) dan sesuatu prosedur biasanya meliputi sejumlah metode perkantoran (office methods). G.Terry mendefiniskan prosedur perkantoran sebagai rangkaian langkah ketatausahaan yang bertalian, biasanya dilakksanakan oleh lebih dari satu orang yang membentuk suatu cara yang diterima dan menjadi tetap dalam menjalankan suatu tahap aktivitas perkantoran yang penting dan menyeluruh. Prosedur diperoleh dengan pra perencanaan berbagai langkah yang dianggap perlu untuk menyelesaikan pekerjaan.
Menurut J.C Denyer ada sebelas prinsip umum sistem perkantoran berikut ini :
- Sistem perkantoran harus mempunyai suatu arus kerja yang lancer tanpa terjadi hambatan
- Sistem perkantoran tidak boleh terjadi adanya kekembaran kerja dan warkat
- Sistem perkantoran harus apat menjaga agar menjadi minimum arus perjalanan yang mondar-mandir
- Sistem perkantoran harus dapat menghindari tulis menulis yang tidak perlu
- Sistem perkantoran harus apat memanfaatkan sebaik-baiknya kelebihan spesialisasi dalam pelaksanaan pekerjaan
- Sistem perkantoran haraus dapat menjaga sehingga jumlah pekerjaan engan perbekalan kertas adalah minimum.
- Sistem perkantoran harus menerapkan pinsip manajemen berdasarkan pengecualian (principle management by exception)
- Untuk terciptanya prosedur rutin yang tetap, pengecualian aturan perlu diusahakan sesedikit mungkin
- Sistem perkantoran harus dapat menghindari pengecekan yang tidak perlu
- Sistem perkantoran harus dapat memanfaatkan sebaik-baiknya sarana (mesin dll) secara optimal tidak berlebihan.
- Sistem perkantoran harus ber-asaskan kesederhanaan, jangan rumit, sederhana dalam arti kata mudah dimengerti dan dijalankan.
Kemudahan Yang Didapat Dalam Sistem perkantoran
- Spesialisasi hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya
- Pencegahan penulisan, gerakan atau kegiatan tidak perlu.
- Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya dan mencegah adanya rintangan-rintangan.
- Mencegah duplikasi pekerjaan, terutama formulir-formulir.
- Hendaknya tidak ada pengecualian yang sekecil-kecilnya terhadap peraturan
- Cegah pemeriksaan yang tidak perlu
- Sistem hendaknya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubah.
- Pembagian tugas yang tepat
- Sistem perkantoran hendaknya memberikan pengawasan yang terus menerus terhadap pekerjaan yang dilakukan.
- Pengunaan mesin-mesin kantor yang sebaik-baiknya.
- Gunakan urutan pelaksanaan pekerjaan yang sebaik-baiknya
- Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan.
- Pekerjaan tata usaha harus diselengarakan sampai yang sekecil-kecilnya.
- Pergunakan sebaik-baiknya prinsip pengecualian.
Pentingnya Sistem Perkantoran
- Mengakibatkan pekerjaan kantor menjadi lancer.
- Memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.
- Mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan.
- Menimbulkan koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian yang berlainan.
- Membantu dalam latihan pegawai baru.
- Dihubungkan dengan formulir perkantoran, alat pekerjaan tata usaha yang penting.
7. Kantor
adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
tata usaha atau pekerjaan tulis menulis.
8. Manajemen
perkantoran adalah pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas
ketatausahaan dari sebuah kantor untuk mencapai tujuan dengan cara yang
sehemat-hematnya ( seefisien mungkin).
9. Fungsi-fungsi
kantor yang bersifat kepemerintahan yaitu :
1. Untuk menerima keterangan berupa
surat-surat, warkat-warkat dan lain-lain.
2. Untuk mencatat keterangan
3. Untuk menyusun keterangan : pembukuan, inventarisasi, perbekalan.
4. Untuk memberi keterangan
5. Untuk menjamin barang-barang yang ada di dalam kantor.
2. Untuk mencatat keterangan
3. Untuk menyusun keterangan : pembukuan, inventarisasi, perbekalan.
4. Untuk memberi keterangan
5. Untuk menjamin barang-barang yang ada di dalam kantor.
10. Fungsi-fungsi
kantor yang bersifat perusahaan
1. Untuk menerima keterangan berupa
surat-surat, warkat-warkat dan lain-lain.
2. Untuk mencatat keterangan
3. Untuk menyusun keterangan : pembukuan, inventarisasi, perbekalan.
4. Untuk memberi keterangan
5. Untuk menjamin barang-barang yang ada di dalam kantor
6. Melengkapi tujuan pokok perusahaan mis : penyusunan upah, metode pelaksanaan, produktivitas.
7. bentuk pengawasan faktor-faktor produksi.
2. Untuk mencatat keterangan
3. Untuk menyusun keterangan : pembukuan, inventarisasi, perbekalan.
4. Untuk memberi keterangan
5. Untuk menjamin barang-barang yang ada di dalam kantor
6. Melengkapi tujuan pokok perusahaan mis : penyusunan upah, metode pelaksanaan, produktivitas.
7. bentuk pengawasan faktor-faktor produksi.
SEGI-SEGI
MANAJEMEN PERKANTORAN
* Segi Tujuannya
Dalam pembentukan sebuah kantor
sangat penting menilai dan menentukan tujuan kantor.
* Segi Pengorganisasian
Penyusunan tenaga kerja dan pembagian
tugas-tugas tenaga kerja tersebut. Mis : karyawan pegawai ® staf ® manajer
* Segi Kepegawaian
Yang berhubungan dengan perusahaan
tenaga kerja, penempatan, latihan, kenaikan pangkat,dan pemberhentian tenaga
kerja.
* Segi Metode / prosedur
Suatu sistem urutan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
bagaimana, dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
* Segi Mesin-Mesin dan Perlengkapan
Mesin-mesin dan semua benda-benda
atau barang mati yang dipergunakan dalam kantor-kantor untuk membantu atau
mempermudahpelaksanaan pekerjaan.
* Segi Lingkungan
Lingkungan gedung kantor dan
kondisi-kondisi fisik dalam gedung.
Tugas seorang manajer kantor adalah
mengawasi kantor untuk mencapai tujuannya dan memberikan pengarahan-pengarahan
kepada para bawahannya.
TUGAS-TUGAS
POKOK MANAJER
1. Memberi instruksi untuk
melaksanakan pekerjaan.
2. mengawasi pegawai-pegawai dalam
melaksanakan tugasnya
3. Melatih pegawai-pegawai untuk melaksanakan tugasnya.
4. mengembangkan metode-metode baru untuk melaksanakan pekerjaan.
3. Melatih pegawai-pegawai untuk melaksanakan tugasnya.
4. mengembangkan metode-metode baru untuk melaksanakan pekerjaan.
TUGAS
MANAJER KANTOR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BAWAHAN
1. Mendamaikan
perselisihan-perselisihan bawahan / perorangan .
2. Memelihara disiplin, memberi ujian atau memberi celaan jika perlu.
3. memelihara hubungan antar manusia yang baik dengan bawahan.
4. Jika perlu memberi hutang.
2. Memelihara disiplin, memberi ujian atau memberi celaan jika perlu.
3. memelihara hubungan antar manusia yang baik dengan bawahan.
4. Jika perlu memberi hutang.
TUGAS
MANAJER KANTOR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ATASAN
1. Menerima tanggung jawab atas
pekerjaan kantor dengan para atasan
2. Bekerja sama dengan pengawas-pengawas lainnya
3. Mengijinkan dan menolak permintaan para pegawai.
4. Melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan terhadap lingkunagn kantor.
2. Bekerja sama dengan pengawas-pengawas lainnya
3. Mengijinkan dan menolak permintaan para pegawai.
4. Melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan terhadap lingkunagn kantor.
LINGKUNGAN
KANTOR
Lingkungan kantor terdiri dari gedung
kantornya, perkakas atau perabot, tata ruang kantor, dan kondisi-kondisi fisik
dari kantor tersebut dimana pegawai-pegawai melaksanakan pekerjaan.
Kondisi-kondisi fisik disini
maksudnya adalah kondisi diluar gedung mis : puskesmas, kantin dan lain
sebagainya.
SYARAT-SYARAT
PENDIRIAN KANTOR
1. Letak : Dekat dengan pengangkutan,
fasilitas-fasilitas bank, kantor pos, pasar, rumah makan dan konsumen.
2. Kepatutan : Ukuran luas atau besarnya gedung kantor dan lahanya kalau bisa luas.
3. Pertimbangan-pertimbangan tentang biaya : Biaya pemeliharaan, biaya penggantian-penggantian dari gedung lama.
4. Faktor-faktor fisik : Eskalator, lif, alat pemanas, dan penerangan.
2. Kepatutan : Ukuran luas atau besarnya gedung kantor dan lahanya kalau bisa luas.
3. Pertimbangan-pertimbangan tentang biaya : Biaya pemeliharaan, biaya penggantian-penggantian dari gedung lama.
4. Faktor-faktor fisik : Eskalator, lif, alat pemanas, dan penerangan.
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN
PERUSAHAAN JIKA DIDIRIKAN SESUAI DENGAN SYARAT
1. Biaya biaya gedung yang lebih
murah.
2. Udara yang lebih bersih dan biaya pemeliharaan yang lebih murah.
3. Fasilitas-fasilitas pengangkutan yang lebih baik.
4. Ruang dapat diperluas.
2. Udara yang lebih bersih dan biaya pemeliharaan yang lebih murah.
3. Fasilitas-fasilitas pengangkutan yang lebih baik.
4. Ruang dapat diperluas.
KANTOR
YANG BERSIFAT TERBUKA
Terbuka disini maksudnya suatu
ruangan yang terbesar dimana beberapa seksi saling kerjasama sehingga bisa
saling mengikat.
KEUNTUNGAN
KANTOR BERSIFAT TERBUKA
1. Pengawasan yang bisa dipantau
dalam satu ruang.
2. Penghematan dalam luas pantai
3. Penempatan dan pengguruan mesin-pmesin dan perlengkapan yang baik.
4. Penghematan dalam penerangan.
2. Penghematan dalam luas pantai
3. Penempatan dan pengguruan mesin-pmesin dan perlengkapan yang baik.
4. Penghematan dalam penerangan.
KERUGIAN
KANTOR TERBUKA
1. Suasana yang ada tidak berhubungan
dengan orang perorangan.
2. Suasana gaduh ( berisik)
3. Mendorong kondisi-konsdisi yang ramai
4. Bingung karena teman-teman atau tamu-tamu
2. Suasana gaduh ( berisik)
3. Mendorong kondisi-konsdisi yang ramai
4. Bingung karena teman-teman atau tamu-tamu
PERABOT-PERABOT
KANTOR
Di dalam membeli perabot-perabot
kantor harus diperhitungkan faktor-faktor berikut :
1. Harus menghemat ruang lantai
2. harus fungsionir dengan pekerjaan yang dilakukan
3. Tidak begitu berat agar mudah dipindah-pindahkan
4. Perabot itu sebaiknya berupa logam-logam agar terhindar dari bahaya-bahaya kebakaran.
2. harus fungsionir dengan pekerjaan yang dilakukan
3. Tidak begitu berat agar mudah dipindah-pindahkan
4. Perabot itu sebaiknya berupa logam-logam agar terhindar dari bahaya-bahaya kebakaran.
PROSEDUR-PROSEDUR
PEKERJAAN PERKANTORAN
Prosedur perkantoran adalah
sistem-sistem perkantoran atau urutan-urutan dari pada langkah-langkah
pelaksanaan –pelaksanaan pekerjaan kantor di dalam mana pekerjaan itu dilakukan
dan berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya dimana dan
siapa yang melakukannya.
Pentinganya sistem perkantoran karena
:
1. Membuat pekerjaan kantor menjadi
lebih lancar
2. memberikan pengawasan yang lebih baik melalui pengarahan.
3. Membuat koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian yang berbeda.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan dengan formulir-formulir perkantoran dan alat-alat pekerjaan tata usaha yang sangat penting
2. memberikan pengawasan yang lebih baik melalui pengarahan.
3. Membuat koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian yang berbeda.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan dengan formulir-formulir perkantoran dan alat-alat pekerjaan tata usaha yang sangat penting
PRINSIP-PRINSIP
PADA SISTEM PERKANTORAN
1. Sistem-sistem perkantoran
hendaknya sederhana sehingga mempermudah pengawasan.
2. Spesialisasi hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.
3. mencegah kekembaran pekerjaan terutama pada formulir-formulir.
4. Sistem-sistem hendaknya flekdsibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang berubah.
5. Pembagian tugas-tugas yang tepat.
6. Penggunaan mesin-mesin perkantoran yang sebaik-baiknya.
7. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang seminim-minimnya.
2. Spesialisasi hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.
3. mencegah kekembaran pekerjaan terutama pada formulir-formulir.
4. Sistem-sistem hendaknya flekdsibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang berubah.
5. Pembagian tugas-tugas yang tepat.
6. Penggunaan mesin-mesin perkantoran yang sebaik-baiknya.
7. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang seminim-minimnya.
BUKU
PEDOMAN KANTOR SEBAGAI BUKU PEDOMAN PEKERJAAN
Buku pedoman kantor memuat antara
lain :
1. Garis-garis besar organisasi
yanitu tugas-tugas tiap-tiap jabatan.
2. Metode-metode yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Formulir-formulir yang digunakan dengan cara penggunaanya.
4. Instruksi-instruksi tentang bagaimana menggunakan buku pedoman tersebut.
2. Metode-metode yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Formulir-formulir yang digunakan dengan cara penggunaanya.
4. Instruksi-instruksi tentang bagaimana menggunakan buku pedoman tersebut.
KEUNTUNGAN
BUKU PEDOMAN KANTOR
1. Buku pedoman kantor mempermudah
pengawasan
2. Buku pedoman kantor membantu pembagian pekerjaan yang adil.
3. Buku pedoman kantor membantu dalam latihan pegawai-pegawai.
2. Buku pedoman kantor membantu pembagian pekerjaan yang adil.
3. Buku pedoman kantor membantu dalam latihan pegawai-pegawai.
KERUGIAN-KERUGIAN
PENGGUNAAN BUKU PEDOMAN KANTOR
1. Prosedur-prosedur tidak lebih baik
dari prosdur-prosedur yang tertulis.
2. Isi pekerjaan pada jabatan-jabatan selalu berubah.
3. Menyiapkan buku pedoman memakan waktu yang lama dan sering tidak berlaku lagi.
4. Buku pedoman kantor dapat mematikan inisiatif pegawai-pegawai.
2. Isi pekerjaan pada jabatan-jabatan selalu berubah.
3. Menyiapkan buku pedoman memakan waktu yang lama dan sering tidak berlaku lagi.
4. Buku pedoman kantor dapat mematikan inisiatif pegawai-pegawai.
BAGAN-BAGAN
PEKERJAAN
Tujuan bagan pekerjaan adalah untuk
melukiskan suatu sistem atau aliran pekerjaan dalam suatu cara yang sederhana
sehingga dapat dengan mudah dimengerti.
MACAM-MACAM
BAGAN PEKERJAAN
1. Bagan analisa pekerjaan
2. Bagan aliran dan distribusi pekerjaan
3. Bagan diagram digerakkan
4. bagan operasi
2. Bagan aliran dan distribusi pekerjaan
3. Bagan diagram digerakkan
4. bagan operasi
TUJUAN
DARI BAGAN-BAGAN
1. Bertujuan untuk membuat ikhtisar
ikhtisar tentang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan.
2. Memberikan urutan dan waktu-waktu yang dipergunakan untuk masing-masing pelaksanaan pekerjaan.
3. Untuk menunjukan bagaimana formulir –formulir perkantoran berpindah dari satu bagan ke bagan lain.
4. Untuk menunjukan penggunaan mesin dan orang yang menggunakan mesin-mesin tersebut.
2. Memberikan urutan dan waktu-waktu yang dipergunakan untuk masing-masing pelaksanaan pekerjaan.
3. Untuk menunjukan bagaimana formulir –formulir perkantoran berpindah dari satu bagan ke bagan lain.
4. Untuk menunjukan penggunaan mesin dan orang yang menggunakan mesin-mesin tersebut.
PENGORGANISASIAN
KANTOR
Organisasi adalah wadah sekelompok
norang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Alasan-alasan pendirian organisasi
kantor yaitu :
1. Organisasi mengandung delegasi
dari pada tugas-tugasnya
2. Organisasi mempengaruhi koordinasi
3. Organisasi menentukan tanggung jawab dari jabatan-jabatan perorangan
4. Organisasi mempengaruhi motivasi dan semangat kerja para pegawai.
2. Organisasi mempengaruhi koordinasi
3. Organisasi menentukan tanggung jawab dari jabatan-jabatan perorangan
4. Organisasi mempengaruhi motivasi dan semangat kerja para pegawai.
PRINSIP-PRINSIP
ORGANISASI KANTOR
1. Harus ada garis-garis otoritas
yang jelas dari bagian puncak sampai bagian yang terbawah.
2. Otoritas harus dihubungkan dengan tanggung jawab
3. Pengawasan pusat dan desentralisasi yang maksimum
4. Menjamin adanya garis-garis komunikasi yang baik secara mendatar maupun vertikal.
2. Otoritas harus dihubungkan dengan tanggung jawab
3. Pengawasan pusat dan desentralisasi yang maksimum
4. Menjamin adanya garis-garis komunikasi yang baik secara mendatar maupun vertikal.
Sentralisasi adalah titik berat pada
pengawasan dari pusat yang dinyatakan dengan instruksi-instruksi secara
terperinci dari kantor pusat mengenai pekerjaan-pekerjaan yang terpusat.
Desentralisasi adalah pekerjaan
–pekerjaan yang dilakukan dalam unit-unit atau bagian-bagian . keduanya harus
dikerjakan.
KEUNTUNGAN
DARI SISTEM SENTRALISI
1. Pengawasan administrasi yang lebih
baik.
2. Pengawasan dapat sesuai dengan standart
3. Fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan tenaga kerja.
4. Beban-beban maksimum dapat dikendalikan dengan mudah.
2. Pengawasan dapat sesuai dengan standart
3. Fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan tenaga kerja.
4. Beban-beban maksimum dapat dikendalikan dengan mudah.
KERUGIAN
DARI SISTEM SENTRALISASI
1. Pengawasan yang terlalu ketat
dapat mengakibatkan pegawai tidak mempunyai motivasi
2. Adanya birokrasi yang panjang.
3. Pengawasan yang terlalu jauh adalah tidak baik.
2. Adanya birokrasi yang panjang.
3. Pengawasan yang terlalu jauh adalah tidak baik.
PEDOMAN-PEDOMAN
TENTAN TUJUAN ORGANISASI
1. Perumusan tentang tujuan
organisasi secara jelas. Tujuan harus diketahui secara pasti, harus dirum,uskan
dengan jelas dan secara tertulis.
2. Pemeliharaan kesatuan tujuan
organisasi . Setiap organisasi sebagai suatu kebulatan dan masing-masing satuan
dalam lingkungan harus mengarah kepada tercapainya tujuan organisasi yang
tunggal
3. Pengutamaan tujuan organisasi
Tujuan organisasi harus diutamakan dari tujuan pribadi masing-masing anggota
organisasi tersebut.
BAGAN
ORGANISASI
Bagan organisasi adalah suatu upaya
dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
Menurut Keith Davis ada 6 bentuk
struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk horizontal
3. Bentuk circular
4. Bentuk semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Invented Piramid ( Piramida terbalik)
2. Bentuk horizontal
3. Bentuk circular
4. Bentuk semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Invented Piramid ( Piramida terbalik)
TIPE-TIPE
ORGANISASI
Pada saat
ini Tipe atau Bentuk Organisasi terdapat 6 bentuk organisasi yang perlu
diperhatikan.
Berikut ini
adalah definisi Tipe atau Bentuk Organisasi menurut beberapa ahli adalah:
1. ORGANISASI
LINI/GARIS (LINE ORGANIZATION)
Organisasi
Lini/Garis diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk
organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan
bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan
organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki
Ciri-ciri Organisasi Lini adalah :
-
Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dan memilikiJumlah
karyawan yang sedikit
-
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
-
Belum terdapat spesialisasi Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang &
tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
-
Struktur organisasi sederhana dan stabil Organisasi tipe garis ini biasanya
diterapkan kepada organisasi kecil yang disiplin mudah dipelihara
(dipertahankan)
Contoh bagan
Organisasi Lini :
2.
ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORGANIZATION)
Organisasi
Garis dan Staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi Garis dan Staf
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja. Organisasi
Garis dan Staf merupakan kombinasi dari organisasi lini dan azas komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff,
dimana staff berperan untuk memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran, dan
data informasi yang dibutuhkan.
Memiliki
Ciri-ciri:
-
Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
-
Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
-
Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
-
Jumlah karyawan banyak Organisasi besar, bersifat komplek Adanya spesialisasi
Contoh bagan
organisasi garis dan staf :
3.
ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Organisasi
Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun
berdasarkan pada sifat dan macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan. masalah
pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki
Ciri-ciri:
-
Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
-
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
-
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
-
Target-target jelas dan pasti Pengawasan ketat
-
Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Contoh Bagan
Organisasi Bentuk Fungsional :
4. ORGANISASI
LINI DAN FUNGSIONAL (LINE AND FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Suatu bentuk
organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala
unit (Kepala Bagian) untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan tertentu
dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil
tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau
tingkatan.
Memiliki
Ciri-ciri:
-
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan.
-
Terdapat spesialisasi yang maksimal dan tidak menonjolkan perbedaan tingkatan
dalam pembagian kerja
Contoh bagan
organisasi Lini dan Fungsional :
5.
ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORGANIZATION)
Organisasi
ini merupakan perkembangan lebih lanjut atau merupakan gabungan dari organisasi
yang berbentuk lini fungsional dan staf..
Memiliki
Ciri-ciri:
-
Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
-
Jumlah karyawan banyak.
-
Mempunyai
-
unsur karyawan pokok: Karyawan dengan tugas pokok (line personal), Karyawan
dengan tugas bantuan (staff personal), Karyawan dengan tugas operasional
fungsional (functional group)
6.
ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORGANIZATION)
Suatu
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan
secara kolektif.
Organisasi
komite terdiri dari :
1. Executive
Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2. Staff
Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki
ciri-ciri :
-
Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
-
Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
-
Asas musyawarah sangat ditonjolkan
-
Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
-
Biasanya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Adapun
hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi agar suatu
organisasi dapat berjalan dengan efektif.
-
Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan
disini adalah untuk memahamami pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan
tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa
diperlukan peran serta.
-
Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya
dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan
menimbulkan efek negatif. · Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan
dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau
yang menjadi perhatiannnya.
-
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator.
-
Komunikator harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik,
misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga
tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
-
Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
-
Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan
kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau
penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau
jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa
partisipasi adalah bersifat persuasif.