Assalamualaikum Wr.Wb bagi orang
beragama islam, dan selamat datang dan
membaca bagi selain beragama islam.
Berikut
pengertian dasar B2B, B2C, C2C, C2B, B2G dan G2C
1. B2B ( Business to Business )
2. B2C ( Business to Consumer )
3. C2C ( Consumer to Consumer )
C2C merupakan aktivitas bisnis
(penjualan) yang dilakukan oleh in
dividu (konsumen) kepada individu (konsumen) lainnya. C2C dapat dil
akukan secara langsung karena banyaknya fasilitas yang memungkinkan
hal tersebut. Ada beberapa fasilitas yang digunakan untuk aktivitas
C2C,yaitu ebay,tokobagus.com dan kaskus.
dividu (konsumen) kepada individu (konsumen) lainnya. C2C dapat dil
akukan secara langsung karena banyaknya fasilitas yang memungkinkan
hal tersebut. Ada beberapa fasilitas yang digunakan untuk aktivitas
C2C,yaitu ebay,tokobagus.com dan kaskus.
4. C2B ( Consumer to Business )
C2B merupakan model bisnis di mana
konsumen (individu) menciptakan
dan membentuk nilai akan suatu produk dan perusahaan menggunakan
nilai ini. C2B melihat ide konsumen sebagai suatu input bagi produ
sen dalam melakukan produksi.
dan membentuk nilai akan suatu produk dan perusahaan menggunakan
nilai ini. C2B melihat ide konsumen sebagai suatu input bagi produ
sen dalam melakukan produksi.
5. B2G ( Business to Government )
B2G merupakan turunan dari B2B dalam
ilmu pemasaran dan dikenal se
bagai pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk-pro
duk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik komunikasi
pemasaran terpadu seperti branding, marcom, iklan dan komunikasi
berbasis web.
bagai pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk-pro
duk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik komunikasi
pemasaran terpadu seperti branding, marcom, iklan dan komunikasi
berbasis web.
6. G2C ( Government to Consumer )
G2C merupakan aplikasi pengembangan
e-government dimana pemerintah
menciptakan dan menerapkan berbagai portofolio Teknologi Informasi
dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarak
at dan melakukan pelayanan bagi masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
mendekatkan pemerintah dengan rakyat melalui saluran akses yang
beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintah
nya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari (cont
ohnya BPS, PLN dan PDAM) melalui internet.
menciptakan dan menerapkan berbagai portofolio Teknologi Informasi
dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarak
at dan melakukan pelayanan bagi masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
mendekatkan pemerintah dengan rakyat melalui saluran akses yang
beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintah
nya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari (cont
ohnya BPS, PLN dan PDAM) melalui internet.
PENGERTIAN DAN CONTOH WEBSITE
E-COMMERSE B2B, B2C, C2C, DAN C2B
Bisnis
E-commerce berkembang dengan cepat di masyarakat. Pada awalnya bisnis ini hanya
berkembang antara pemilik bisnis dengan customer atau biasa disebut B2C
(Business to Customer). Namun seiring perkembangan zaman, kini bisnis
E-commerce sendiri sudah sangat banyak jenisnya, seperti B2B, B2C, C2C, dan
C2B.
1. Business
to Business (B2B)
B2B adalah aktivitas transaksi
bisnis secara elektronik antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya.B2B
berkaitan dengan permintaan dan pengiriman proposal bisnis.B2B menggunakan
sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar perusahaan dengan menggunakan
aplikasi Komputer dengan format standar yang telah disepakati yang disebut EDI
( Electronic Data Interchange ).
Jenis
e-commerce Business to Business atau B2B adalah bisnis yang dilakukan oleh
orang atau pihak yang saling memiliki kepentingan bisnis, atau bisa juga
disebut bisnis antar perusahaan.
Biasanya
bisnis B2B dilakukan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email
yang berguna untuk pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau
pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
EDI
(Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur,
dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Contoh
website E-commerce B2B adalah :
- PT
Krakatau Steel (www.krakatausteel.com)
PT
Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia, untuk melakukan
pemesanan baja di Krakatau Steel setiap perusahaan harus mendaftarkan
perusahaannya. Setelah terdaftar Perusahaan Mitra dapat memesan baja di
Krakatau Steel dengan menggunakan EDI.
- Unilever
(www.unilever.co.id/id/)
Unilever
adalah perusahaan penghasil produk Home and Personal Care serta Foods & Ice
Cream di Indonesia. Unilever adalah salah satu customers dari PT. Electronic
Data Interchange Indonesia.
Karakter
dan Strategi Bisnis B2B (Business to Business) ini harus Anda Kuasai dan
Lakukan untuk menang dari Persaingan dengan Kompetitor Anda!
Segmen
yang berbeda tentunya menentukan strategi pendekatan yang berbeda pula baik
dari segi strategi bisnis, marketing hingga cara pengambilan keputusannya,
terutama dalam konteks B2B (Business to Business) dan B2C (Business to
Customer). Untuk itu, saat anda baca artikel ini hingga selesai, anda akan
dapatkan pemahaman mendalam dan ketahui bahwa, apapun bidang industri yang anda
jalani, anda tetap bisa meraih kedua segmen pasar berbeda ini untuk tingkatkan
omset anda berkali-kali lipat, asalkan anda tahu caranya.
Sebelum
kita bahas karakteristik segmen market B2B tersebut, saya penasaran, pernahkah
anda perhatikan bagaimana perilaku konsumsi mereka? Ternyata hal yang mereka
butuhkan untuk akhirnya membeli kepada anda pun berbeda satu sama lain.
Kebanyakan orang diluar sana kurang memperhatikan hal ini bahkan merasa
bingung, sehingga menggunakan strategi marketing B2C untuk meraih perhatian
dari konsumen B2B. Padahal cara tersebut tidaklah sama dan tidak bisa
digunakan, sehingga mereka hanya membuang waktu dan biaya untuk promosi yang
tidak menghasilkan profit yang signifikan untuk bisnis mereka. Untuk itu,
sesaat lagi anda akan tahu bagaimana cara menang di pasar B2B dengan penerapan
strategi yang tepat untuk bisnis anda.
Karakter Segmen Business to Business
Untuk
memberikan penjelasan yang lebih jelas kepada anda, kita bisa samakan dulu
koteks B2B disini. Business to Business disini maksudnya adalah produk dan jasa
anda digunakan tidak langsung kepada konsumen akhir, melainkan kepada
perusahaan lain, dengan begitu, biasanya keputusan untuk menggunakan produk dan
jasa anda ada pada sang pemilik perusahaan/ CEO/ Manager yang berwenang dalam
sebuah perusahaan. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara kita menjangkau mereka,
sedangkan kita tidak kenal dengan mereka,begitu juga sebaliknya.
Keberhasilan
Pasar B2B ini, terutama di Indonesia, masih juga identik dengan faktor kedekatan
antara penyedia produk dan jasa, dengan eksekutif yang berwenang dalam
perusahaan tersebut. Misalnya saja, anda adalah sebuah perusahaan supplier
souvenir untuk perusahaan perbankan. Anda akan lebih mudah menawarkan produk
anda kepada bank tersebut, jika anda memiliki saudara atau koneksi yang kuat
kepada otoritas dari bank tersebut. Demikian juga sebaliknya, apabila anda
tidak memiliki koneksi sama sekali dan ingin menawarkan kepada mereka, mungkin
saja mereka sudah memiliki supplier langganan yang adalah kenalan mereka,
sehingga kemungkinan kecil mereka akan beralih kepada anda. Namun, tenang saja,
skenario tersebut tidak selalu berlaku dalam beberapa kasus. Ada kalanya
keluarga dekat anda yang mempunyai jabatan di sebuah perusahaan tidak ingin
memanfaatkan jabatannya itu untuk kepentingan pribadi atau membantu sanak
saudaranya karena ingin bersikap profesional.
Beberapa
kasus yang mungkin sering anda dengar atau alami sendiri dalam pasar B2B ini
pada prakteknya cukup kental dengan KKN di dalam perusahaan. Pada waktu yang
lalu, saya mendengar sendiri sewaktu berbincang dengan pengusaha bahan material
yang memasukkan produknya ke proyek-proyek properti. Beliau mengaku bahwa
memang ketika ingin memasukkan produknya untuk proyek tersebut, ia minimal
harus menyisihkan 5-10% untuk bagian purchasing dari perusahaan tersebut. Tentu
permainan seperti ini tidak bisa seterusnya dilakukan, dan memang kurang sehat
untuk perusahaan tersebut serta untuk kelangsungan bisnis anda ke depannya.
Apakah bisnis anda harus bergantung pada kenalan dan permainan bagi komisi
terus setiap saat? Tentu tidak bukan? Namun, dengan perkembangan teknologi
sekarang ini, anda bisa manfaatkan berbagai metode untuk memasarkan kepada
bisnis-bisnis tersebut.
Strategi Digital Marketing yang Tepat untuk Pasar B2B
Untuk
strategi konvensinal dalam marketing dan sales B2B, sudah dibahas dalam
beberapa penjelasan diatas, namun problemnya adalah cara seperti itu tidak bisa
lagi dilakukan dalam waktu dekat ditengah perubahan sistem perusahaan yang
mulai rapi dan terbuka serta pengawasan yang baik. Maka dari itu, perlu
strategi dan terobosan baru untuk meraih pasar B2B untuk jangka panjang. Salah
satu caranya menggunakan Digital Marketing.
Mungkin
anda berpikir bahwa digital marketing adalah seputar postingan di media sosial
seperti Facebook, instagram, snapchat, linkedin, dsb. (walaupun yang paling
mendekati adalah linkedin untuk pasar B2B). Jika anda berpikir bahwa postingan
dan update media sosial untuk berjualan langsung sudah cukup, itu berarti anda
belum mengetahui strategi digital marketing secara luas.
Pada
prinsipnya, strategi marketing di media digital ini sama halnya dengan
konvensional, namun memiliki cara dan pendekatan yang lebih unggul secara skala
dan kemudahan ekspansinya. Pada pasar B2C, anda bisa saja membuat
postingan-postingan media sosial dan meraih pasar anda dengan cukup mudah,
asalkan target market anda berada di platform tempat anda melakukan promosi.
Anda bahkan bisa menggunakan fitur iklan yang semakin canggihnya untuk meraih
pangsa pasar yang lebih luas dengan harga yang sangat terjangkau. Lain hal nya
dengan B2B, Anda tidak tahu siapa pembuat keputusan yang berwenang di
perusahaan tersebut. Jika anda menggunakan media sosial sekalipun, anda tidak
bisa untuk menarget secara tepat pengambil keputusan tersebut. Walaupun begitu
anda bisa memanfaatkan Facebook ads dengan cara yang unik untuk mencapai ke
pihak berwenang tersebut, asalkan anda tahu perusahaan yang anda tuju.
Bagaimana caranya? Semakin anda baca tulisan ini, semakin anda penasaran untuk
ketahui strategi Iklan untuk B2B ini bukan?
Sebelum
itu, saya penasaran apa anda sudah pakai iklan facebook sebelumnaya? Jika
belum, anda bisa pelajari detilnya di artikel dan kesempatan lain. Pada
kesempatan ini, anda bisa pelajari dulu konsepnya supaya anda bisa terapkan
ketika anda ingin menerapkan Facebook Ads saat anda butuhkan.
Facebook
memiliki sistem iklan yang sangat powerful dimana anda bisa menarget iklan
kepada target spesifik yang anda tentukan, berdasarkan geografi, demografi
bahkan kebiasaan orang tersebut di Facebook. Untuk B2B, ada strategi yang luar
biasa yang bisa anda gunakan, yakni dengan melakukan segmentasi “Employee of”
pada targetting Facebook, asalkan anda tahu nama perusahaannya, maka anda bisa
mentarget karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Sebagai
langkah konkritnya, anda bisa memakai media video untuk menjangkau
mereka.Kontennya adalah tentang produk anda dan di dalam pengenalan video
tersebut anda bisa menyapa direktur marketing operasional atau keuangan sebuah
perusahaan. Jika yang menonton bukan merupakan orang yang anda tuju, anda juga
bisa minta mereka untuk share kepada orang yang tepat. Dengan begitu mereka
menunjukkan video tersebut kepada orang yang berwenang di perusahaan mereka.
Jika anda
lebih memilih untuk melakukan pendekatan personal kepada para pihak berwenang
disetiap perusahaan, anda bisa menggunakan fitur premium di Linkedin, supaya
bisa mengirim pesan kepada direktur atau manager dari perusahaan yang anda
tuju, dengan begitu, mereka bisa mengetahui tentang produk dan jasa anda.
Walaupun begitu, ada baiknya anda tidak langsung berjualan disaat pertama anda
menghubungi mereka. Jalinlah komunikasi dan waktu untuk saling mengenal satu
dengan yang lain. Apalagi, jika anda menggunakan platform linkedin, anda tidak
perlu terlalu detil menjelaskan, anda hanya cukup berkenalan dan menjalin
relasi. Lama kelamaaan mereka akan mencari tahu sendiri akan produk dan jasa
anda secara spontan, dengan demikian anda bisa klosing dengan mereka, walaupun
segala sesuatunya membutuhkan proses. Hal ini sama ketika anda hendak menjali
hubungan serius dengan pria/wanita idaman anda, tidak mungkin disaat pertama
anda langsung mengajak menilah bukan? Butuh pengenalan dulu,
berbincang-bincang, berpacaran, baru akhirnya bisa menikah jika sudah mengenal
secara lebih dekat. Relasi tersebut pada prinsipnya adalah sama ketika menjalin
relasi bisnis, karena pada dasarnya, segmen apapun itu, entah itu B2B atau B2C,
kita menjalin hubungan dengan manusia. Tidak ada yang senang dijuali pada saat
baru pertama bertemu kan? Inilah yang dimakan konsep Customer Journey, yakni
perjalanan seseorang dari belum kenal kita, akhirnya percaya dan beli produk
kita hingga menjadi pelanggan kita. Hal itulah yang menjadi dasar strategi
selanjutnya dalam B2B ini. Masih semangat untuk lanjut terus membaca dan
memperoleh wawasan berharga ini kan. Yok lanjutkan membaca.
Strategi Konten Marketing
Untuk
membawa pelanggan anda, melewati perjalanan customer journey yang kita bahas
sebelumnya, tentu membutuhkan strategi dan kendaraan yang jelas. Sama seperti
ketika anda ingin pergi dari Jakarta ke Yogyakarta misalkan. Jika anda tidak
tahu kemana anda akan pergi, tentu anda bisa saja memilih kendaraan sepeda
untuk mencapai tujuan. Padahal sebenarnya anda bisa memakai mobil atau bahkan
pesawat untuk sampai ke tempat tujuan dengan lebih cepat. Maka dari itu,
sebelum menentukan kendaraan apa yang akan anda gunakan, terlebih dahulu
menentukan tujuan akhir dari skema strategi marketing anda tersebut. Sebagai
contoh, Goalnya adalah : “Perusahaan membeli dan menggunakan produk dan Jasa
anda”. Untuk mencapai goal tersebut anda harus menentukan bagaimana proses
pelanggan anda dari
Pertama
kali mengetahui produk anda
Mengetahui
manfaat untuk perushaaannya
Bagaimana
cara memaksimalkannya
Mencari
pendapat teman-teman sebelum menggunakan hingga akhirnya
Menghubungi
anda untuk memastikan barang yang anda jual sesuai dengan yang dipromosikan
Alasan
mengapa mereka harus membeli dari anda sekarang dan bukan nanti, atau malah
kenapa bukan membeli dari kompetitor anda
Proses
panjang tersebut yang harus anda identifikasikan sendiri dan temukan pola di
Industri anda masing-masing. Jika anda sudah melakukan mapping terhadap proses
tersebut, anda bisa memilih berbagai kendaraan yang memungkinkan untuk
melakukan setiap langkah di proses tersebut. Salah satu caranya adalah
menggunakan konten marketing.
Konten
marketing adalah strategi menggunakan berbagai media untuk menyampaikan
informasi dan membantu anda menyampaikan maksud anda pada setiap tahap dalam
proses penjualan seperti bagaimana keadaan market sekarang, bagaimana
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh perusahan tersebut hingga akhirnya
produk tersebut bisa untuk bantu perusahaan mereka untuk menyelesaikan solusi
dari permasalahan yang dialami oleh industri tersebut. Media yang dipakai pun
beraneka ragam mulai dari tulisan blog, infografik, slideshow, video, audio,
email newsletter, media sosial, marketplace dan berbagai hal yang bisa
menyampaikan maksud anda ke calon konsumen anda dengan tujuan awal memberikan
awareness hingga menjadi pelanggan setia anda. Maka dari itu disarankan anda
benar-benar masuk dan memanfaatkan segala media tersebut untuk mengenalkan
produk dan jasa anda dan menjangkau mereka, bukan hanya langsung jualan dengan
niat klosing di depan, namun dengan membuat konten yang bermanfaat untuk
mereka, sehingga hubungan anda akan semakin terjalin dengan baik. Itulah
perbedaan marketing di zaman dulu dengan zaman sekarang, terutama di ranah B2B.
Tak
terasa, anda sudah baca tulisan ini sampai sejauh ini, ketahui berbagai karakter
B2B dan Mengerti bagaimana strategi serta pendekatan mengenalkan produk/ jasa
anda di era sekarang ini, itu artinya anda adalah orang yang open minded dan
mau untuk terus belajar berbagai ilmu serta pendekatan untuk bisa lesatkan
omset bisnis anda ke depannya. Maka dari itu, segera setelah ini anda bisa buat
rencana strategi marketing yang sesuai dan praktekkan wawasan ini untuk bisnis
/ perusahaan yang sedang anda kelola.
Tahukah
anda, ke depannya, media-media ini akan semakin berkembang dan terus berikan
kemudahan anda untuk berbisnis. Sebagai orang yang bijak dan mau terus ikuti
perkembangan zaman, anda akan tetap terbuka dengan inovasi baru, jika memang
itu bermanfaat dan bisa maksimalkan bisnis tersebut. Suatu saat, anda
dihadapkan pada kesempatan itu anda berkata dalam hati “Ini peluang yang bisa
saya manfaatkan”. Dengan begitu, bisnis anda akan dapat selalu relevan dan
mengalami kesuksesan secara berkesinambungan,
apapun yang terjadi.Sukses selalu untuk anda!
2. Business to Consumers (B2C)
Business
to Consumers (B2C) adalah jenis bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis
dengan konsumen, seperti antara produsen yang menjual dan menawarkan produknya
ke konsumen umum secara online. Disini pihak produsen akan melakukan bisnis
dengan menjual dan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari
konsumen untuk melakukan bisnis kembali kepada pihak produsen, yang artinya
produsen hanya menjual atau memasarkan produk ataupun jasanya dan pihak
konsumen hanya sebagai pemakai atau pembeli.
Contoh
dari Website E-Commerse B2C adalah :
Giestore
Aksesoris (Giestore.com)
Giestore
adalah sebuah toko online yang menjual berbagai jenis aksesoris, giestore.com
termasuk kedalam jenis website E-Commerse B2C karena Giestore adalah sebuah
perusahaan yang menjual barang – barangnya kepada konsumen secara langsung.
Asus Store
(store.asus.com)
Asus Store
adalah sebuah website E-Commerse yang baru didirikan oleh Asus yang menjual
smartphone buatan asus langsung kepada konsumen. Oleh karena itu asus store
juga termasuk kedalam Website E-Commerse B2C.
10
Perbedaan Antara B2B dan B2C dalam Marketing
Meskipun
ada banyak kesamaan antara B2B dan B2C secara umum, tetap ada beberapa
perbedaan yang kontras, terutama pada penanganan social media. Berikut
ini 10 perbedaan antara B2B dan B2C.
a.
Marketers dapat menggunakan istilah teknis atau bahasa industrial
untuk membentuk efek yang luar biasa pada platform. Sedangkan,
pada B2C setidaknya pesan harus relevan untuk sebagian besar konsumen—artinya
penggunaan istilah-istilah yang lebih sedikit dan (biasanya) bahasa yang lebih
sederhana.
b.
Marketers harus peduli. Para
audiensi B2B mencari efisiensi dan keahlian, sementara audiensi B2C lebih
cenderung melihat atau mencari penawaran dan hiburan. Dengan demikian, proses
pembelian B2B cenderung atas dasar rasional dan logis, sementara pilihan B2C
biasanya secara emosional dipicu oleh rasa lapar, keinginan, status, atau
biaya.
c.
Klien B2B
ingin diedukasi dan diberikan keahlian secara teknis. Mereka sering ingin terlihat seperti bintang atau
pahlawan berkat pengambilan putusan mereka yang terlihatnya sangat baik.
Sedangkan, klien B2C hanya ingin menikmati dengan diri mereka sendiri dan
senang akan pembelian tersebut karena berhasil memilikinya untuk memenuhi
kebutuhan yang dijelaskan pada nomor sebelumnya.
d.
Konten
yang sangat detail diperlukan untuk B2B marketing. Audiensinya berekspektasi untuk dilayani oleh tim sales dan marketing.
Di sisi lain, kegiatan social media B2C hanya perlu memenuhi
kebutuhan dasar yang berguna, konten yang terkesan lucu dan mudah untuk
dibagikan.
e.
Konten
yang panjang cenderung bekerja untuk B2B. Brand atau
bisnis harus membuktikan keahlian dan menjelaskan target audiensinya dengan
alasan mengapa membeli. Sedangkan, klien B2C cenderung memilih sesuatu yang
singkat dan tajam, terutama untuk produk B2C yang lebih murah.
f.
Klien B2C
yang mengikuti sebuah brand tidak harus berusaha membangun relasi yang dekat. Namun, kebalikannya, klien B2B ingin informasi dan
kemampuan untuk membangun relasi yang dekat dengan brand.
g.
B2B marketers memiliki
rantai tanggung jawab yang lebih panjang. Dimulai
sejak perintah untuk menangani pengadaan, akuntansi, dan sampai persetujuan
pembelian. Di sisi lain, B2C marketers biasanya membuat
pilihan pembelian B2C mereka sendiri secara cepat—mungkin dengan sedikit
pengaruh orang lain melalui rekomendasi atau saran.
h.
Siklus
pembelian B2B lebih lama daripada proses keputusan B2C. Oleh karena itu, B2B memerlukan lebih banyak
tindakan nurturing dan close attention. Pembelian
B2C cenderung untuk memenuhi kebutuhan mendesak, sementara keputusan B2B
dimaksudkan untuk menyelesaikan tujuan jangka panjang.
i.
Sebuah
kontrak pembelian B2B cenderung berdurasi panjang. Biasanya dalam hitungan bulan atau bahkan
bertahun-tahun sehingga perlu ada keputusan yang jauh lebih signifikan.
Sebaliknya, total siklus B2C dapat selesai dalam waktu singkat, bahkan hanya
dalam hitungan menit, bergantung pada produknya.
j.
Kedua
jenis marketers ini memiliki masalah tersendiri. Seringkali masalah terbesar yang dihadapi B2B marketers adalah
kurangnya konten dan waktu untuk membuatnya. Berbeda dengan B2C marketers yang
memiliki anggaran iklan yang lebih besar dan cara lain untuk menyebarkan berita
tentang produk mereka. Tentu ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
eksekusi taktis.
Ada banyak
kesamaan antara B2B dan B2C marketing, tetapi ini ada perbedaan
kunci penting bagi para profesional yang bekerja pada salah satu (atau
keduanya) belah pihak untuk memahaminya. Namun, pada akhirnya, tidak peduli ada
di sisi B2B atau B2C yang membagi tugas marketers. Semua marketing adalah
P2P—person to person—meskipun ada perbedaan eksternal.
B2B
adalah transaksi secara elektronik antara entitas bisnis yang satu
ke entitas bisnis lainnya. Pasar B2B berbeda karakteristiknya dibanding pasar
B2C (Business to Consumer). Paradigma pengembangan produk B2B di dorong
terutama oleh pengembangan tekhnologi, sementara pada produk-produk konsumen
penggeraknya terutama adalah perubahan pada gaya hidup dan fashion
(sosial-kultural). B2B lebih kepada manfaat fungsional, sedangkan pada B2C
lebih kepada manfaat emosional yang akan diterima oleh pelanggan.
Berikut
kunci sukses menjalankan B2B :
Kunci
sukses marketing B2B adalah QSR. QSR adalah singkatan dari Quality, Speed,
Relationship. Fokus pada excellent product, memberikan excellent
service, dan continuous improvement.
Strategi
jemput bola bisa menjadi andalan. Tim marketing langsung mendatangi dan presentasi
di perusahaan-perusahaan yang menjadi target market.
Adanya
dukungan sistem IT yang canggih untuk meningkatkan pelayanan. Melalui website,
para pelanggan bisa memantau barang yang dikirim seperti contohnya SMS
Pick Up and Tracking.
Untuk
membangun awareness dan menjalin hubungan yang baik, aktivitas customer
gathering bisa menjadi pilihan. Selain itu juga banyak mengadakan seminar
bisnis dan ikut berbagai pameran.
Beberapa
strategi yang bisa diaplikasikan di B2B :
Membuat
suatu kontes yang menginspirasi pengikutnya untuk menyebarkan promosi bisnis
anda terutama di social media.
Berikan
pengetahuan kepada target market anda. Semakin mereka mengerti maksud dari
produk anda semakin mereka akan membelinya.
Membuat
web meeting dan presentasi power point yang bisa diakses dengan mendaftarakan
nama dan password di website anda. Dengan web meeting akan lebih menghemat
ongkos menuju potensial klien.
Buat
product discussion list lewat email discussion list untuk mendapatkan feedback
dari klien anda.
B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan
secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Model bisnis dari
Business to Consumer (B2C) terjadi pada pelelangan, perusahaan penjual jasa dan
perusahaan retail online, seperti yahoo!Group dan WSJ.com. Dengan penjualan
langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen
karena biaya sudah tercantum.
Perbedaan B2B dan B2C
Target
market B2C lebih besar, sedangkan B2B lebih kecil dan terfokus
Transaksi
yang dilakukan di B2C biasanya tunggal dan hanya memilki 1 step proses
transaksi.
Pendekatan
terhadap customer B2C melalui produk sedangkan pada B2B harus melakukan
pendekatan secara relationship.
Mengubah B2B menjadi B2C
B2B adalah
indutri yang tidak memiliki banyak karakteristik, berbeda dengan B2C dimana
merupakan pasar dengan banyak layer konsumen dan memiliki tuntutan produk atau
spesifikasi yang beragam dari si konsumen. Ada 3 hal yang bisa dilakukan
pebisnis untuk mengubah B2B menjadi B2C antara lain :
a.
Terlebih dahulu melakukan
analisis situasi, seperti misalnya :
·
kebutuhan pasar
·
karakteristik konsumen
·
situasi lingkungan
·
kebutuhan konsumen jangka
panjang dan pendek
·
Lebih memahami consumer
truth agar mudah melakukan penetrasi pasar.
b.
Penyesuaian bisnis
mengubah pola pikir dari B2B menjadi B2C. Budaya B2B dan
B2C berbeda sehingga harus memiliki pola pemikiran yang baru jika ingin
memasuki pasar B2C.
c.
Fitting process dengan
target pasar
Mengukur kebutuhan konsumen agar dapat disesuaikan dengan
produk yang mereka inginkan.
Sebenarnya
berdasarkan hasil riset, tren dunia bisnis online saat ini bergerak dari B2C ke
B2B. Kita lihat saja cina yang berhasil memanfaatkan bisnis B2B untuk menunjang
ekspansi produk made in China-nya ke seluruh dunia. Anda bisa dengan mudah
menemukan produk yang sedang tren di dunia dengan kualitas yang tidak kalah
namun harga ekonomis yang berlabel made in China di dunia maya.
Masuk ke
dalam bisnis B2B ini akan sangat menguntungkan. Anda bisa mempromosikan
produk dan perusahaan anda secara gratis tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk
biaya iklan dan tenaga kerja. Pangsa pasar bisnis anda akan semakin berkembang
luas dan calon costumer akan semakin mudah mendapatkan
informasi mengenai perusahaan anda hanya melalui search engine.
3. Consumers
to Consumers (C2C)
Consumers
to Consumers dilakukan antara konsumen dengan konsumen, yaitu perorangan yang
menjual barang atau jasanya melalui situs market place atau situs jual beli.
Contoh Dari Website C2C adalah :
- Carmudi (carmudi.co.id)
Carmudi.co.id
adalah situs jual beli kendaraan yang memberikan penawaran terbaik dalam pasar
mobil di Indonesia. Di carmudi.co.id pengunjung situs dapat mengiklankan
mobil yang akan dijual ataupun jika ingin membeli mobil, pengunjung situs dapat
mencari mobil mobil yang ditawarkan oleh pengunjung lain di carmudi.co.id
- Puali.com
Sama
halnya dengan carmudi.co.id, puali.com adalah sebuah situs jual beli. namun di
puali.com pengunjung situs bisa mengiklankan lebih banyak jenis barang
tidak seperti di carmudi.co.id yang hanya dikhususkan untuk jual beli
kendaraan.
Definisi C2C
C2C Merupakan salah satu model e-commerce dalam
hal ini konsumen menjual secara langsung pada konsumen yang lain, atau dapat
dapat juga dikatakatan sebagai transaksi jual-beli antar konsumen. Aktivias C2C
dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui internet. Auksi merupakan salah
satu contoh aktivitas C2C yng paling dikenal. Jutaan orang melakukan transaksi
pembelian dan penjualan pada eBay dan ratusan web site lelang. Aktivitas C2C
lainnya adalah iklan klasifikasian, jasa personal, pertukaran, penjualan
propertis virtual dan jasa pendukung.
Karakteristik
C2C:
· Pada
lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan
hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
· Internet
dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
· Konsumen
juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika
ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui
komunitas tersebut.
Keberhasilan organisasi baik private,
public, dan militer, tergantung pada kemampuan mereka dalam mengatur arus
barang, informasi, dan uang untuk masuk, berputar didalam, dan keluar dari
organisasi. E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana
perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan
seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok
bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Dalam
merancang e-Supply Chain Management terdapat beberapa segmen yang harus
diperhatikan, segmen tersebut adalah:
1. Customer and
Service Management
2. Manufacturing
and Supply Chain Planning
3. Supplier
Relationship Management
4. Logistic
Resource Management
5. Architecting
the e-SCM Environment
Proses Bisnis
C2C
Proses transaksional antara konsumen ke
konsumen yang lainnya, seperti yang sebelumya berbagai transaksi dapat
dilakukan melalui media online atau dunia maya sehingga proses bisnis dapat
berlangsung tanpa adanya tatap muka. C2C merupakan e-bussiness yang menemukan
konsumen ke konsumen yang lainnya dalam bertukar transaksi, namun perusahaan
tidak ikut campur dalam hal ini.
Model Bisnis
C2C
C2C situs terbaru, seperti eBay, telah
baik tradisional ramping dan global orang-ke-orang dagang, yang biasanya
dilakukan melalui bentuk-bentuk seperti penjualan garasi, menunjukkan koleksi,
pasar loak dan banyak lagi, dengan antarmuka web mereka. Hal ini
memudahkan eksplorasi mudah bagi pembeli dan memungkinkan penjual untuk segera
daftar item untuk dijual dalam beberapa menit dari mendaftar.
Bila item terdaftar di di situs C2C,
biaya penyisipan dikembalikan dibebankan didasarkan pada tawaran pembukaan
penjual pada item. Setelah lelang selesai, biaya nilai akhir
dibebankan. Biaya ini umumnya berkisar dari 1,25 persen menjadi 5 persen
dari harga penjualan akhir.
Setelah situs C2C set up sistem di mana
penawaran dapat ditempatkan, barang yang bisa disiapkan untuk penjualan,
transaksi dapat diselesaikan, biaya penjual dibebankan, dan umpan balik dapat
dibiarkan, sementara situs C2C tetap di latar belakang. Sebagai contoh,
pada akhir lelang, situs C2C memberitahu pembeli melalui e-mail yang ia telah
menang. Situs C2C juga e-mail untuk melaporkan penjual yang memenangkan
dan berapa harga lelang selesai. Pada titik itu terserah kepada penjual
dan pembeli menyelesaikan transaksi secara independen dari situs C2C.
C2C situs menghasilkan uang dengan
pengisian biaya untuk penjual. Meskipun gratis untuk tawaran toko dan
tempat, penjual biaya tempat untuk daftar item untuk dijual, menambahkan fitur
promosi, dan transaksi berhasil menyelesaikan.
Banyak situs C2C telah memperluas dan
mengembangkan kategori produk yang ada dengan memperkenalkan kategori-spesifik
papan buletin dan chat room, mengintegrasikan konten-kategori tertentu, iklan
layanan di publikasi ditargetkan dan berpartisipasi dalam pameran dagang yang
ditargetkan. eBay khusus juga telah memperluas berbagai produk yang
menawarkan untuk memfasilitasi perdagangan di situs, termasuk layanan
pembayaran, jasa pengiriman, otentikasi, penilaian, inspeksi kendaraan dan
layanan escrow.
Pasar khusus juga telah ditambahkan
untuk melayani kebutuhan khusus dari pembeli dan penjual. Misalnya eBay
Motors melayani pasar otomotif, termasuk kendaraan, bagian dan aksesori, dan
Half.com difokuskan pada penyediaan lingkungan perdagangan harga tetap, pada
awalnya untuk musik buku, video dan permainan video.
Banyak situs lelang online menggunakan
sistem yang disebut PayPal untuk penjual untuk menerima pembayaran online
dengan aman dan cepat. Sebuah kartu kredit tradisional tidak diperlukan
untuk menggunakan situs ini karena PayPal dapat dihubungkan langsung ke
rekening bank Anda.
Contoh perusahaan yang menggunakan
konsep C2C
Allianz merupakan perusahaan
finansial yang berbasis di Muenchen, Jerman. Allianz pertama kali berdiri tahun
1890. Produk utama perusahaan ini adalah asuransi. Dengan pendapatan €100
miliar pada tahun 2004, Allianz adalah perusahaan asuransi terbesar di Jerman,
dan salah satu perusahaan asuransi terbesar secara internasional. PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia bergerak pada bidang asuransi kendaraan bermotor,
kecelakaan diri, properti, rekayasa, liability, kebakaran serta bencana alam,
sedangkan PT Asuransi Allianz Life Indonesia bergerak pada bidang asuransi
jiwa, kesehatan, employee benefit, serta dana pensiun dan saving. Perusahaan
Allianz (http://www.allianz.co.id/) salah satu perusahaan asusransi di
Indonesia. Yang tahun ini melakukan kampanye kepada pelanggannya untuk
berpartisipasi dalam program C2C ini.
Didirikan di Jakarta pada tahun 1996,
Perseroan telah dikenal di industri telekomunikasi Indonesia sebagai penyedia
berbagai pilihan produk dan layanan komunikasi seluler melalui gerai
"OkeShop" dan juga para dealernya. Perseroan merupakan distributor
resmi produk telepon seluler dengan merek internasional Nokia dan Sony Ericsson
dan produk operator-operator ternama di Indonesia.
Dalam rangka melengkapi kegiatan
usahanya, Perseroan juga menjual mobile content dari pihak ketiga yang meliputi
nada dering, game, wallpaper dan aplikasi lainnya sejak tahun 2007.
Dalam rangka memperluas jaringan
distribusi, kenyamanan pelanggan dan jangkauan pasar yang lebih luas, Perseroan
baru-baru ini meluncurkan layanan penjualan telepon seluler secara on-line
melalui www.oke.com dengan
menggunakan kartu kredit dimana hal ini menjadikan situs tersebut sebagai toko
on-line pertama di Indonesia dalam hal penjualan alat telekomunikasi.
Selang beberapa tahun terakhir,
Perseroan telah mendapatkan berbagai penghargaan atas kinerjanya, baik dari
Principal telepon seluler maupun Operators.
Di penghujung tahun 2008, Perseroan
berhasil mendapatkan penghargaan "Super Brand Awards" dari Super
Brand Council Indonesia dan 2008 Marketing Award untuk kategori "The Best
Market Driving Company" dari Majalah Marketing.
Per 31 Maret 2009, jumlah gerai OkeShop
mencapai 813 tersebar luas di 145 kota di Indonesia. Target pertumbuhan OkeShop
adalah menjadi 1,000 gerai di tahun 2010 mendatang dan senantiasa berfokus pada
7 kota besar di Indonesia sembari mencari peluang pada kota-kota lainnya.
Perusahaan retail telekomunikasi
pertama yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 14 April 2009 yang lalu berhasil mencatatkan laba bersih positip
sebesar IDR 31,7 miliar untuk periode 31 Maret 2009 atau mengalami peningkatan
sebesar 35% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar
Rp 23,5 miliar.
Peningkatan laba bersih tersebut adalah
seiring dengan peningkatan pendapatan bersih Perseroan sebesar hampir 5% untuk
periode per 31 Maret 2009 dibandingkan dengan periode sebelumnya per 31 Maret
2008 yakni sebesar IDR1.027 miliar. Struktur rata-rata pendapatan bersih
Perseroan berasal dari komponen telepon seluler, produk operator, mobile
content dan layanan purna jual masing-masing sejumlah 69%, 29% dan 2%.
PT Okeshop, anak usaha PT Trikomsel Oke
Tbk (TRIO), menginvestasikan modal Rp 12,75 miliar untuk membentuk
perusahaan patungan dengan nama PT Nusantara Trimultiprima. Dana tersebut
setara dengan kepemilikan saham sebesar 51%, sementara sisa saham milik
PT Prima Karya Sejati.
Juliana Samudro, Sekretaris Perusahaan
Trikomssel, dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, Selasa,
mengatakan PT Nusantara akan bergerak di bidang penjualan ritel produk-produk
telekomunikasi. Bidang ini sama dengan bisnis PT Okeshop. "Tujuan
dari usaha patungan ini adalah meningkatkan usaha perusahaan di bidang ritel
dengan focus pada penjualan telepon seluler dan aksesorisnya dengan brand Momo
(modern mobile solution)," kata Juliana.
4. Consumer
to Bisnis (C2B)
C2B
(Consumer to Business) merupakan kebalikan dari Business to Consumer (B2C),
dimana konsumen akhir bertindak sebagai penjual sedangkan perusahaan bertindak
sebagai pembeli dan aktivitas ini dilakukan secara elektronis yang tentunya
dengan menggunakan jaringan internet.
Contoh C2B Yaitu :
- Google Play (http://play.google.com/)
Google
Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi toko untuk
produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan. Para pengembang
dapat mengupload produk – produk nya di google play. Produk yang telah di
upload ke google play kemudian akan ditawarkan oleh google ke pengguna. Dengan
kerjasama ini berarti pengembang bertindak sebagai consumer dan google sebagai
business yang menampung produk- produk dari para pengembang.
- MBT
(www.mybloggerthemes.com)
MBT (My
Blogger Themes) adalah sebuah situs yang menjual template – template blog dari
berbagai pengembang template. Pembuat template dapat mengupload template yang
dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan Menjual
Template Yang telah di upload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template. C2B (Consumer to
Business) merupakan kebalikan dari Business to Consumer (B2C), dimana
konsumen akhir bertindak sebagai penjual sedangkan perusahaan bertindak sebagai
pembeli dan aktivitas ini dilakukan secara elektronis yang tentunya dengan
menggunakan jaringan internet.
Sebagai contoh adalah situs Priceline (www.priceline.com)
yang memungkinkan seorang menjual rumah ke suatu perusahaan serta menyajikan
berbagai macam spesifikasi tertertu dari suatu barang yang dijual.
Dalam C2B konsumen memberitahukan
kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com,
dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan dan priceline
mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
5.
B2G ( Business to Government )
Apa
Itu B2G Atau Bisnis-Ke-Pemerintah? Definisi Dan Contoh
B2G , yang merupakan
singkatan dari bisnis-ke-pemerintah, mengacu pada hubungan bisnis yang dapat dimiliki perusahaan
dengan lembaga pemerintah. Biasanya mengacu pada penawaran produk,
layanan, atau informasi online. Namun, kami juga menggunakan istilah ini
untuk prosedur bisnis tradisional.
Kami juga menyebut cara ini untuk melakukan bisnis B2A , yang merupakan
kependekan dari bisnis-ke-administrasi . Istilah ini mengacu pada perusahaan yang melakukan
bisnis dengan pemerintah atau sektor publik.
Techopedia memiliki definisi istilah berikut :
"Bisnis-ke-pemerintah (B2G) adalah model bisnis yang merujuk
pada bisnis yang menjual produk, layanan, atau informasi kepada pemerintah atau
lembaga pemerintah."
B2G
- tawaran dan tender
Dalam banyak kasus, lembaga pemerintah bekerja dengan kontrak
pra-negosiasi. Pemerintah mengeluarkan tender yang ditawarkan
perusahaan.
Melakukan tender berarti meminta perusahaan untuk mengatakan secara
resmi berapa yang akan mereka bebankan untuk suatu proyek.
Kami menyebut setiap pengiriman resmi sebagai ' penawaran '. Pemerintah
memilih salah satu penawar, dan perusahaan itu mendapatkan kontrak B2G.
Kontrak-kontrak ini ada di tingkat nasional, negara bagian, atau
lokal.
'Ke' -
bukan 'dua'
Ingatlah bahwa dalam bentuk singkatnya - B2G - angka ' 2 ' berarti kata ' menjadi ' dalam
'bisnis- ke-pemerintah.' Ketika Anda menulis formulir yang panjang, jangan
tulis 'bisnis- dua- pemerintah.' Itu salah!
Jika bukan karena B2G, sebagian besar kontraktor pertahanan, seperti
Lockheed Martin, akan menjadi perusahaan yang jauh lebih kecil. Pasar
pertahanan adalah monopsoni, yaitu, pembeli tunggal mendominasi pasar . Pembeli
tunggal itu, dalam hal ini, adalah pemerintah.
Kontrak
B2G
Di AS, Administrasi Layanan
Umum (GSA) mengeluarkan jenis kontrak B2G
ini.
GSA membeli layanan dan produk bernilai miliaran dolar melalui
kontrak setiap tahun.
Menolak
tawaran
GSA dapat menolak tawaran karena berbagai alasan. Jika lembaga
publik telah memperoleh layanan dari perusahaan tertentu sebelumnya, ia dapat
menolak tawarannya. Ini juga dapat menolak tawaran jika penawar sudah
memiliki proyek yang sedang berlangsung dengan lembaga publik.
GSA dapat menolak tawaran itu karena ingin memberi peluang kepada
perusahaan lain. Dengan kata lain, itu ingin memastikan bahwa semua pemain
bersaing di bidang permainan level.
Pada 2017, GSA mengakuisisi produk dan layanan bernilai sekitar $ 45
miliar. Itu membeli mereka atas nama lembaga pemerintah federal, negara
bagian, dan lokal.
GSA membeli IT (peralatan, perangkat lunak, dan layanan),
konstruksi, dan peralatan dan persediaan medis. Mereka juga membeli jasa
kebersihan dan makanan.
Bahkan, GSA membeli ratusan produk dan layanan B2G yang berbeda.
Beberapa jaringan B2G menyediakan cara bagi perusahaan untuk
mengajukan penawaran ke lembaga atau proyek pemerintah.
B2G
- ITU
IT singkatan i nformasi t echnology. Teknologi
informasi adalah penggunaan perangkat keras dan lunak komputer. TI
meliputi komputer, jaringan, penyimpanan, infrastruktur, perangkat lunak, dan
pertukaran data elektronik.
Kontrak TI antara perusahaan dan departemen pemerintah sangat
umum. Setiap lembaga publik membutuhkan barang dan layanan TI.
GSA membeli komputer baru, lisensi perangkat lunak berjangka, dan
layanan nirkabel. Ini juga mengamankan kontrak perawatan dan layanan
komputasi awan.
Cloud computing adalah jenis komputasi di mana komputer jarak jauh menyimpan file dan
data lainnya . Hard drive komputer Anda tidak menyimpan
informasi. Dengan kata lain, kami menyimpan file dan data lainnya di
' cloud .'
B2G
dan lima lainnya
Bisnis-ke-pemerintah adalah salah satu dari enam model
bisnis. Yang lain adalah:
·
C2C (konsumen-ke-konsumen). Model
ini melibatkan konsumen
yang menjual ke konsumen lain . Jika
saya menjual mobil saya ke tetangga sebelah, itu adalah transaksi C2C.
·
G2B (pemerintah-ke-bisnis). Ini
berarti penjualan pemerintah ke bisnis.
·
B2C (bisnis-ke-konsumen). Dalam
model ini, perusahaan
menjual kepada konsumen . Misalnya,
supermarket, yaitu bisnis, menjual kepada kami, yaitu konsumen.
·
G2C (pemerintah-ke-konsumen
atau pemerintah-ke-warga). Ketika pemerintah memberi seseorang potongan
pajak, itu adalah transaksi G2C.
6.
G2C ( Government to Consumer )
Pengertian/Teori
Dan Contoh (G2C , G2B, G2G)
a. Government-to-Citizen atau
Government-to-Customer (G2C) :Penyampaian layanan publik dan informasi satu
arah oleh pemerintah ke masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan
komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, contohnya G2C : Pajak
online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran
dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi, Layanan kesehatan,
Beasiswa, penanggulangan bencana
b. Government-to-Business
(G2B) : Terdiri dari transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah
menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk
bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke
pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan
proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi
interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement. Contoh : Pajak
perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum
Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten
merk dagang, dll
c. Government-to-Government
(G2G) : Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasionline antar
departemen atau lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi. Contoh : konsultasi
secara online,blogging untuk kalangan legislative, pendidikan secara online,
pelayanan kepada masyarakat secara terpadu
Pengertian E-Government
E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi
oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan
bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government
dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk
meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses
kepemerintahan yang demokratis.
Ada tiga model penyampaian E-Government, antara lain :
1. Government-to-Citizen atau
Government-to-Customer (G2C) Adalah penyampaian layanan publik
dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat, Memungkinkan pertukaran
informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, Contohnya G2C :
Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi
(Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan
imigrasi, Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.
2. Government-to-Business (G2B) Adalah transaksi-transaksi
elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan
bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada
pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih
efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi
yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement. Contoh
: Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah
(Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak
paten merk dagang, dll
3. Government-to-Government (G2G) Adalah Memungkinkan komunikasi dan
pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui
basisdata terintegrasi. Contoh : Konsultasi secara online, blogging untuk kalangan legislative,
pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.
Manfaat E-Government, diantaranya sebagai berikut:
·
Yang pertama untuk memperbaiki kualitas layanan dari
pemerintah kepada para stakeholder, terutama yaitu dalam hal-hal kinerja
efektifitas serta efisiensi diberbagai bidang kehidupan bernegara.
·
Yang kedua untuk meninngkatkan transparansi kontrol serta
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, yaitu dalam rangka penerapan konsep
Good Corporate Governance.
·
Dan yang ketiga untuk mengurangi secara signifikan total
biaya administrasi, relasi dan juga interaksi yang dikelurkan oleh pemerintah
untuk kepentingan aktivitas sehari-hari.
Jenis-jenis E-Government, diantaranya sebgai berikut:
·
Government to Citizen (G2C) adalah suatu teknologi informasi yang
mempunyai tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi antara pemerintah dengan
masyarakat dan juga untuk mempermudah masyarakat dalam mencari berbagai
informasi tentang pemerintahan. Misal contoh seperti : http://www.jabarprov.go.id, dan lain-lain. Atau informasi
menganai pajak online, layanan jaminan sosial, mencari lowongan pekerjaan, dan
sebagainya.
·
Government to Business (G2B) adalah suatu tipe hubungan
pemerintah dengan bisnis. Karena sangat dibutuhkan relasi yang sangat baik,
antara pemerintah dengan kalangan bisnis. Tujuannya demi kemudahan berbisnis
masyarakat kalangan pembisnis. Contohnya seperti : http://www.indotender.com, dan sebagainya. Atau
informasi menganai pajak perseroan, peraturan pemerintah (hukum
bisnis), pendaftaran perusahaan, peluang usaha atau bisnis, dan
sebagainya.
·
Government to Government (G2G) adalah berupa Web pemerintah
yang dibuat, bertujuan untuk memenuhi berbagai macam informasi yang dibutuhkan
antara pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya, dengan tujuan
yaitu untuk memperlancar & mempermudah kerjasama antara pemerintahan –
pemerintahan yang bersangkutan. Misal contohnya: http://www.embassyofindonesia.org dan lain sebagainya. Atau
informasi menganai blogging untuk kalangan legislative, konsultasi
secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu, pendidikan secara
online, dan sebagainya.
·
Government to Employees (G2E) adalau berupa tipe hubungan
yang ditujukan untuk para pegawai pemerintahan atau pegawai negeri untuk
neningkatkan kinerja dan juga untuk kesejahteraan para pegawai yang bekerja
dislahsatu institusi pemerintah. Misalkan contohnya: http://www.sdm.depkeu.go.id dan lain-lain.
Keuntungan E-Goverment
bagi rakyat
1. Pelayanan servis yang lebih baik
kepada masyarakat. Informasidapat disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu,
tanpa harus menunggu dibukanya kantor . Informasi dapat dicari dari kantor,
rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara
pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan [transparansi
] maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik.
Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan msyarakat melalui
informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi,
masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh,
data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan
sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk
memilih sekolah yang pas untuk anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih
efisien . Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melaluji
e-mail atau bahkan vidio confernce.
5. Tenologi Informasi dan Komunikasi
yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat
masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program
yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
6. e-government juga dapat
mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan
komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
7. Masyarakat dapat memberi masukan
mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat
memperbaiki kinerja pemerinta Selain tampilan dan paduan warna yang
menarik, informasi-infromasi yang disajikan sangatlah lengkap dan up to date.
8. Terdapatnya informasi transportasi,
informasi valuta asing, serta info tentang tinggi muka air.
9. Website ini mencakup banyak aspek
seperti hukum, agama, sosial dan budaya, bisnis dan kawasan bisnisnya,
pendidikan, dan sebagainya.
10. Semua terbuka untuk pemerintah dan
masyarakat.
Kerugian E-Goverment bagi
rakyat
1. Semakin bebasnya masyarakat
mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang
dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU
ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
2. Kurangnya interaksi atau komunikasi
antara admin (pemerintah) dengan masyarakat, karena e- government dibuat untuk
saling berinteraksi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang
berkepentingan.
3. Kelemahan utama tentang e-government
adalah kurangnya kesetaraan dalam akses publik untuk keandalan, internet
informasi di web, dan agenda tersembunyi dari kelompok pemerintah yang dapat
mempengaruhi dan bias opini publik.
4. Pelayanan yang diberikan situs
pemerintah belum ditunjang oleh system manajemen dan proses kerja yang efektif
karena kesiapan peraturan,prosedur dan keterbataasan SDM sangat membatasi
penetrasi komputerisasi k dalam system pemerintahan
5. Belum mapannya strategi serta tidak
memaadainya anggaran yang dialokasikan untuk pengembanngan e-government
6. Inisiatif merupakan upaya instansi
secara sendiri-sendiri, dengan demikian sejumlah faktor seperti standardisasi,
keamanan informasi, otentikasi, dan berbagai alikasi dasar yang memungkinkkan
interoperabilitas antar situs secara andal, aman, dan terpercaya kurang
mendapat perhatian
7. Kesenjangan kemampuan masyarakat
untuk mengakses jaringan internet
Referensi:
Buku: Sistem Informasi Manajemen, karangan: McLeod
Raymond,P.Schell George,