Jumat, Maret 22, 2019

B2B, B2C, C2C, C2B, B2G dan G2C


Assalamualaikum Wr.Wb bagi orang beragama islam, dan selamat datang dan membaca bagi selain beragama islam.
Berikut pengertian dasar  B2B, B2C, C2C, C2B, B2G dan G2C
1. B2B ( Business to Business )
2. B2C ( Business to Consumer )
3. C2C ( Consumer to Consumer )
C2C merupakan aktivitas bisnis (penjualan) yang dilakukan oleh in
dividu (konsumen) kepada individu (konsumen) lainnya.
C2C dapat dil
akukan secara langsung karena banyaknya fasilitas yang memungkinkan
hal tersebut.
Ada beberapa fasilitas yang digunakan untuk aktivitas
C2C,yaitu ebay,tokobagus.com dan kaskus.
4. C2B ( Consumer to Business )
C2B merupakan model bisnis di mana konsumen (individu) menciptakan
dan membentuk nilai akan suatu produk dan perusahaan menggunakan
nilai ini.
C2B melihat ide konsumen sebagai suatu input bagi produ
sen dalam melakukan produksi.
5. B2G ( Business to Government )
B2G merupakan turunan dari B2B dalam ilmu pemasaran dan dikenal se
bagai pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk-pro
duk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik komunikasi
pemasaran terpadu seperti branding,
marcom, iklan dan komunikasi
berbasis web.
6. G2C ( Government to Consumer )
G2C merupakan aplikasi pengembangan e-government dimana pemerintah
menciptakan dan menerapkan berbagai portofolio Teknologi Informasi
dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarak
at dan melakukan pelayanan bagi masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk
mendekatkan pemerintah dengan rakyat melalui saluran akses yang
beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintah
nya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari (cont
ohnya BPS,
PLN dan PDAM) melalui internet.

PENGERTIAN DAN CONTOH WEBSITE E-COMMERSE B2B, B2C, C2C, DAN C2B

Bisnis E-commerce berkembang dengan cepat di masyarakat. Pada awalnya bisnis ini hanya berkembang antara pemilik bisnis dengan customer atau biasa disebut B2C (Business to Customer). Namun seiring perkembangan zaman, kini bisnis E-commerce sendiri sudah sangat banyak jenisnya, seperti B2B, B2C, C2C, dan C2B.
1.     Business to Business (B2B)
B2B adalah aktivitas transaksi bisnis secara elektronik antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya.B2B berkaitan dengan permintaan dan pengiriman proposal bisnis.B2B menggunakan sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar perusahaan dengan menggunakan aplikasi Komputer dengan format standar yang telah disepakati yang disebut EDI ( Electronic Data Interchange ).
Jenis e-commerce Business to Business atau B2B adalah bisnis yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling memiliki kepentingan bisnis, atau bisa juga disebut bisnis antar perusahaan.
Biasanya bisnis B2B dilakukan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email yang berguna untuk pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Contoh website E-commerce B2B adalah :
-   PT Krakatau Steel (www.krakatausteel.com)
PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia, untuk melakukan pemesanan baja di Krakatau Steel setiap perusahaan harus mendaftarkan perusahaannya. Setelah terdaftar Perusahaan  Mitra dapat memesan baja di Krakatau Steel dengan menggunakan EDI.
-   Unilever (www.unilever.co.id/id/)
Unilever adalah perusahaan penghasil produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Unilever adalah salah satu customers dari PT. Electronic Data Interchange Indonesia.
Karakter dan Strategi Bisnis B2B (Business to Business) ini harus Anda Kuasai dan Lakukan untuk menang dari Persaingan dengan Kompetitor Anda!
Segmen yang berbeda tentunya menentukan strategi pendekatan yang berbeda pula baik dari segi strategi bisnis, marketing hingga cara pengambilan keputusannya, terutama dalam konteks B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Customer). Untuk itu, saat anda baca artikel ini hingga selesai, anda akan dapatkan pemahaman mendalam dan ketahui bahwa, apapun bidang industri yang anda jalani, anda tetap bisa meraih kedua segmen pasar berbeda ini untuk tingkatkan omset anda berkali-kali lipat, asalkan anda tahu caranya.
Sebelum kita bahas karakteristik segmen market B2B tersebut, saya penasaran, pernahkah anda perhatikan bagaimana perilaku konsumsi mereka? Ternyata hal yang mereka butuhkan untuk akhirnya membeli kepada anda pun berbeda satu sama lain. Kebanyakan orang diluar sana kurang memperhatikan hal ini bahkan merasa bingung, sehingga menggunakan strategi marketing B2C untuk meraih perhatian dari konsumen B2B. Padahal cara tersebut tidaklah sama dan tidak bisa digunakan, sehingga mereka hanya membuang waktu dan biaya untuk promosi yang tidak menghasilkan profit yang signifikan untuk bisnis mereka. Untuk itu, sesaat lagi anda akan tahu bagaimana cara menang di pasar B2B dengan penerapan strategi yang tepat untuk bisnis anda.
Karakter Segmen Business to Business
Untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas kepada anda, kita bisa samakan dulu koteks B2B disini. Business to Business disini maksudnya adalah produk dan jasa anda digunakan tidak langsung kepada konsumen akhir, melainkan kepada perusahaan lain, dengan begitu, biasanya keputusan untuk menggunakan produk dan jasa anda ada pada sang pemilik perusahaan/ CEO/ Manager yang berwenang dalam sebuah perusahaan. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara kita menjangkau mereka, sedangkan kita tidak kenal dengan mereka,begitu juga sebaliknya.
Keberhasilan Pasar B2B ini, terutama di Indonesia, masih juga identik dengan faktor kedekatan antara penyedia produk dan jasa, dengan eksekutif yang berwenang dalam perusahaan tersebut. Misalnya saja, anda adalah sebuah perusahaan supplier souvenir untuk perusahaan perbankan. Anda akan lebih mudah menawarkan produk anda kepada bank tersebut, jika anda memiliki saudara atau koneksi yang kuat kepada otoritas dari bank tersebut. Demikian juga sebaliknya, apabila anda tidak memiliki koneksi sama sekali dan ingin menawarkan kepada mereka, mungkin saja mereka sudah memiliki supplier langganan yang adalah kenalan mereka, sehingga kemungkinan kecil mereka akan beralih kepada anda. Namun, tenang saja, skenario tersebut tidak selalu berlaku dalam beberapa kasus. Ada kalanya keluarga dekat anda yang mempunyai jabatan di sebuah perusahaan tidak ingin memanfaatkan jabatannya itu untuk kepentingan pribadi atau membantu sanak saudaranya karena ingin bersikap profesional.
Beberapa kasus yang mungkin sering anda dengar atau alami sendiri dalam pasar B2B ini pada prakteknya cukup kental dengan KKN di dalam perusahaan. Pada waktu yang lalu, saya mendengar sendiri sewaktu berbincang dengan pengusaha bahan material yang memasukkan produknya ke proyek-proyek properti. Beliau mengaku bahwa memang ketika ingin memasukkan produknya untuk proyek tersebut, ia minimal harus menyisihkan 5-10% untuk bagian purchasing dari perusahaan tersebut. Tentu permainan seperti ini tidak bisa seterusnya dilakukan, dan memang kurang sehat untuk perusahaan tersebut serta untuk kelangsungan bisnis anda ke depannya. Apakah bisnis anda harus bergantung pada kenalan dan permainan bagi komisi terus setiap saat? Tentu tidak bukan? Namun, dengan perkembangan teknologi sekarang ini, anda bisa manfaatkan berbagai metode untuk memasarkan kepada bisnis-bisnis tersebut.
Strategi Digital Marketing yang Tepat untuk Pasar B2B
Untuk strategi konvensinal dalam marketing dan sales B2B, sudah dibahas dalam beberapa penjelasan diatas, namun problemnya adalah cara seperti itu tidak bisa lagi dilakukan dalam waktu dekat ditengah perubahan sistem perusahaan yang mulai rapi dan terbuka serta pengawasan yang baik. Maka dari itu, perlu strategi dan terobosan baru untuk meraih pasar B2B untuk jangka panjang. Salah satu caranya menggunakan Digital Marketing.
Mungkin anda berpikir bahwa digital marketing adalah seputar postingan di media sosial seperti Facebook, instagram, snapchat, linkedin, dsb. (walaupun yang paling mendekati adalah linkedin untuk pasar B2B). Jika anda berpikir bahwa postingan dan update media sosial untuk berjualan langsung sudah cukup, itu berarti anda belum mengetahui strategi digital marketing secara luas.
Pada prinsipnya, strategi marketing di media digital ini sama halnya dengan konvensional, namun memiliki cara dan pendekatan yang lebih unggul secara skala dan kemudahan ekspansinya. Pada pasar B2C, anda bisa saja membuat postingan-postingan media sosial dan meraih pasar anda dengan cukup mudah, asalkan target market anda berada di platform tempat anda melakukan promosi. Anda bahkan bisa menggunakan fitur iklan yang semakin canggihnya untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas dengan harga yang sangat terjangkau. Lain hal nya dengan B2B, Anda tidak tahu siapa pembuat keputusan yang berwenang di perusahaan tersebut. Jika anda menggunakan media sosial sekalipun, anda tidak bisa untuk menarget secara tepat pengambil keputusan tersebut. Walaupun begitu anda bisa memanfaatkan Facebook ads dengan cara yang unik untuk mencapai ke pihak berwenang tersebut, asalkan anda tahu perusahaan yang anda tuju. Bagaimana caranya? Semakin anda baca tulisan ini, semakin anda penasaran untuk ketahui strategi Iklan untuk B2B ini bukan?
Sebelum itu, saya penasaran apa anda sudah pakai iklan facebook sebelumnaya? Jika belum, anda bisa pelajari detilnya di artikel dan kesempatan lain. Pada kesempatan ini, anda bisa pelajari dulu konsepnya supaya anda bisa terapkan ketika anda ingin menerapkan Facebook Ads saat anda butuhkan.
Facebook memiliki sistem iklan yang sangat powerful dimana anda bisa menarget iklan kepada target spesifik yang anda tentukan, berdasarkan geografi, demografi bahkan kebiasaan orang tersebut di Facebook. Untuk B2B, ada strategi yang luar biasa yang bisa anda gunakan, yakni dengan melakukan segmentasi “Employee of” pada targetting Facebook, asalkan anda tahu nama perusahaannya, maka anda bisa mentarget karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Sebagai langkah konkritnya, anda bisa memakai media video untuk menjangkau mereka.Kontennya adalah tentang produk anda dan di dalam pengenalan video tersebut anda bisa menyapa direktur marketing operasional atau keuangan sebuah perusahaan. Jika yang menonton bukan merupakan orang yang anda tuju, anda juga bisa minta mereka untuk share kepada orang yang tepat. Dengan begitu mereka menunjukkan video tersebut kepada orang yang berwenang di perusahaan mereka.
Jika anda lebih memilih untuk melakukan pendekatan personal kepada para pihak berwenang disetiap perusahaan, anda bisa menggunakan fitur premium di Linkedin, supaya bisa mengirim pesan kepada direktur atau manager dari perusahaan yang anda tuju, dengan begitu, mereka bisa mengetahui tentang produk dan jasa anda. Walaupun begitu, ada baiknya anda tidak langsung berjualan disaat pertama anda menghubungi mereka. Jalinlah komunikasi dan waktu untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Apalagi, jika anda menggunakan platform linkedin, anda tidak perlu terlalu detil menjelaskan, anda hanya cukup berkenalan dan menjalin relasi. Lama kelamaaan mereka akan mencari tahu sendiri akan produk dan jasa anda secara spontan, dengan demikian anda bisa klosing dengan mereka, walaupun segala sesuatunya membutuhkan proses. Hal ini sama ketika anda hendak menjali hubungan serius dengan pria/wanita idaman anda, tidak mungkin disaat pertama anda langsung mengajak menilah bukan? Butuh pengenalan dulu, berbincang-bincang, berpacaran, baru akhirnya bisa menikah jika sudah mengenal secara lebih dekat. Relasi tersebut pada prinsipnya adalah sama ketika menjalin relasi bisnis, karena pada dasarnya, segmen apapun itu, entah itu B2B atau B2C, kita menjalin hubungan dengan manusia. Tidak ada yang senang dijuali pada saat baru pertama bertemu kan? Inilah yang dimakan konsep Customer Journey, yakni perjalanan seseorang dari belum kenal kita, akhirnya percaya dan beli produk kita hingga menjadi pelanggan kita. Hal itulah yang menjadi dasar strategi selanjutnya dalam B2B ini. Masih semangat untuk lanjut terus membaca dan memperoleh wawasan berharga ini kan. Yok lanjutkan membaca.
Strategi Konten Marketing
Untuk membawa pelanggan anda, melewati perjalanan customer journey yang kita bahas sebelumnya, tentu membutuhkan strategi dan kendaraan yang jelas. Sama seperti ketika anda ingin pergi dari Jakarta ke Yogyakarta misalkan. Jika anda tidak tahu kemana anda akan pergi, tentu anda bisa saja memilih kendaraan sepeda untuk mencapai tujuan. Padahal sebenarnya anda bisa memakai mobil atau bahkan pesawat untuk sampai ke tempat tujuan dengan lebih cepat. Maka dari itu, sebelum menentukan kendaraan apa yang akan anda gunakan, terlebih dahulu menentukan tujuan akhir dari skema strategi marketing anda tersebut. Sebagai contoh, Goalnya adalah : “Perusahaan membeli dan menggunakan produk dan Jasa anda”. Untuk mencapai goal tersebut anda harus menentukan bagaimana proses pelanggan anda dari
Pertama kali mengetahui produk anda
Mengetahui manfaat untuk perushaaannya
Bagaimana cara memaksimalkannya
Mencari pendapat teman-teman sebelum menggunakan hingga akhirnya
Menghubungi anda untuk memastikan barang yang anda jual sesuai dengan yang dipromosikan
Alasan mengapa mereka harus membeli dari anda sekarang dan bukan nanti, atau malah kenapa bukan membeli dari kompetitor anda
Proses panjang tersebut yang harus anda identifikasikan sendiri dan temukan pola di Industri anda masing-masing. Jika anda sudah melakukan mapping terhadap proses tersebut, anda bisa memilih berbagai kendaraan yang memungkinkan untuk melakukan setiap langkah di proses tersebut. Salah satu caranya adalah menggunakan konten marketing.
Konten marketing adalah strategi menggunakan berbagai media untuk menyampaikan informasi dan membantu anda menyampaikan maksud anda pada setiap tahap dalam proses penjualan seperti bagaimana keadaan market sekarang, bagaimana kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh perusahan tersebut hingga akhirnya produk tersebut bisa untuk bantu perusahaan mereka untuk menyelesaikan solusi dari permasalahan yang dialami oleh industri tersebut. Media yang dipakai pun beraneka ragam mulai dari tulisan blog, infografik, slideshow, video, audio, email newsletter, media sosial, marketplace dan berbagai hal yang bisa menyampaikan maksud anda ke calon konsumen anda dengan tujuan awal memberikan awareness hingga menjadi pelanggan setia anda. Maka dari itu disarankan anda benar-benar masuk dan memanfaatkan segala media tersebut untuk mengenalkan produk dan jasa anda dan menjangkau mereka, bukan hanya langsung jualan dengan niat klosing di depan, namun dengan membuat konten yang bermanfaat untuk mereka, sehingga hubungan anda akan semakin terjalin dengan baik. Itulah perbedaan marketing di zaman dulu dengan zaman sekarang, terutama di ranah B2B.
Tak terasa, anda sudah baca tulisan ini sampai sejauh ini, ketahui berbagai karakter B2B dan Mengerti bagaimana strategi serta pendekatan mengenalkan produk/ jasa anda di era sekarang ini, itu artinya anda adalah orang yang open minded dan mau untuk terus belajar berbagai ilmu serta pendekatan untuk bisa lesatkan omset bisnis anda ke depannya. Maka dari itu, segera setelah ini anda bisa buat rencana strategi marketing yang sesuai dan praktekkan wawasan ini untuk bisnis / perusahaan yang sedang anda kelola.
Tahukah anda, ke depannya, media-media ini akan semakin berkembang dan terus berikan kemudahan anda untuk berbisnis. Sebagai orang yang bijak dan mau terus ikuti perkembangan zaman, anda akan tetap terbuka dengan inovasi baru, jika memang itu bermanfaat dan bisa maksimalkan bisnis tersebut. Suatu saat, anda dihadapkan pada kesempatan itu anda berkata dalam hati “Ini peluang yang bisa saya manfaatkan”. Dengan begitu, bisnis anda akan dapat selalu relevan dan mengalami kesuksesan secara berkesinambungan, apapun yang terjadi.Sukses selalu untuk anda!
2.     Business to Consumers (B2C)
Business to Consumers (B2C) adalah jenis bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen, seperti antara produsen yang menjual dan menawarkan produknya ke konsumen umum secara online. Disini pihak produsen akan melakukan bisnis dengan menjual dan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali kepada pihak produsen, yang artinya produsen hanya menjual atau memasarkan produk ataupun jasanya dan pihak konsumen hanya sebagai pemakai atau pembeli.
Contoh dari Website E-Commerse B2C adalah :
Giestore Aksesoris (Giestore.com)
Giestore adalah sebuah toko online yang menjual berbagai jenis aksesoris, giestore.com termasuk kedalam jenis website E-Commerse B2C karena Giestore adalah sebuah perusahaan yang menjual barang – barangnya kepada konsumen secara langsung.
Asus Store (store.asus.com)
Asus Store adalah sebuah website E-Commerse yang baru didirikan oleh Asus yang menjual smartphone buatan asus langsung kepada konsumen. Oleh karena itu asus store juga termasuk kedalam Website E-Commerse B2C.
10 Perbedaan Antara B2B dan B2C dalam Marketing
Meskipun ada banyak kesamaan antara B2B dan B2C secara umum, tetap ada beberapa perbedaan yang kontras, terutama pada penanganan social media. Berikut ini 10 perbedaan antara B2B dan B2C.
a.    Marketers dapat menggunakan istilah teknis atau bahasa industrial untuk membentuk efek yang luar biasa pada platform. Sedangkan, pada B2C setidaknya pesan harus relevan untuk sebagian besar konsumen—artinya penggunaan istilah-istilah yang lebih sedikit dan (biasanya) bahasa yang lebih sederhana.
b.    Marketers harus peduli. Para audiensi B2B mencari efisiensi dan keahlian, sementara audiensi B2C lebih cenderung melihat atau mencari penawaran dan hiburan. Dengan demikian, proses pembelian B2B cenderung atas dasar rasional dan logis, sementara pilihan B2C biasanya secara emosional dipicu oleh rasa lapar, keinginan, status, atau biaya.
c.    Klien B2B ingin diedukasi dan diberikan keahlian secara teknis. Mereka sering ingin terlihat seperti bintang atau pahlawan berkat pengambilan putusan mereka yang terlihatnya sangat baik. Sedangkan, klien B2C hanya ingin menikmati dengan diri mereka sendiri dan senang akan pembelian tersebut karena berhasil memilikinya untuk memenuhi kebutuhan yang dijelaskan pada nomor sebelumnya.
d.   Konten yang sangat detail diperlukan untuk B2B marketingAudiensinya berekspektasi untuk dilayani oleh tim sales dan marketing. Di sisi lain, kegiatan social media B2C hanya perlu memenuhi kebutuhan dasar yang berguna, konten yang terkesan lucu dan mudah untuk dibagikan.
e.    Konten yang panjang cenderung bekerja untuk B2B. Brand atau bisnis harus membuktikan keahlian dan menjelaskan target audiensinya dengan alasan mengapa membeli. Sedangkan, klien B2C cenderung memilih sesuatu yang singkat dan tajam, terutama untuk produk B2C yang lebih murah.
f.     Klien B2C yang mengikuti sebuah brand tidak harus berusaha membangun relasi yang dekat. Namun, kebalikannya, klien B2B ingin informasi dan kemampuan untuk membangun relasi yang dekat dengan brand.
g.    B2B marketers memiliki rantai tanggung jawab yang lebih panjang. Dimulai sejak perintah untuk menangani pengadaan, akuntansi, dan sampai persetujuan pembelian. Di sisi lain, B2C marketers biasanya membuat pilihan pembelian B2C mereka sendiri secara cepat—mungkin dengan sedikit pengaruh orang lain melalui rekomendasi atau saran.
h.    Siklus pembelian B2B lebih lama daripada proses keputusan B2C. Oleh karena itu, B2B memerlukan lebih banyak tindakan nurturing dan close attention. Pembelian B2C cenderung untuk memenuhi kebutuhan mendesak, sementara keputusan B2B dimaksudkan untuk menyelesaikan tujuan jangka panjang.
i.      Sebuah kontrak pembelian B2B cenderung berdurasi panjang. Biasanya dalam hitungan bulan atau bahkan bertahun-tahun sehingga perlu ada keputusan yang jauh lebih signifikan. Sebaliknya, total siklus B2C dapat selesai dalam waktu singkat, bahkan hanya dalam hitungan menit, bergantung pada produknya.
j.      Kedua jenis marketers ini memiliki masalah tersendiri. Seringkali masalah terbesar yang dihadapi B2B marketers adalah kurangnya konten dan waktu untuk membuatnya. Berbeda dengan B2C marketers yang memiliki anggaran iklan yang lebih besar dan cara lain untuk menyebarkan berita tentang produk mereka. Tentu ini memiliki dampak yang signifikan terhadap eksekusi taktis.
Ada banyak kesamaan antara B2B dan B2C marketing, tetapi ini ada perbedaan kunci penting bagi para profesional yang bekerja pada salah satu (atau keduanya) belah pihak untuk memahaminya. Namun, pada akhirnya, tidak peduli ada di sisi B2B atau B2C yang membagi tugas marketers. Semua marketing adalah P2P—person to person—meskipun ada perbedaan eksternal.
B2B adalah transaksi secara elektronik  antara entitas bisnis yang satu ke entitas bisnis lainnya. Pasar B2B berbeda karakteristiknya dibanding pasar B2C (Business to Consumer). Paradigma pengembangan produk B2B  di dorong terutama oleh pengembangan tekhnologi, sementara pada produk-produk konsumen penggeraknya terutama adalah perubahan pada gaya hidup dan fashion (sosial-kultural). B2B lebih kepada manfaat fungsional, sedangkan pada B2C lebih kepada manfaat emosional yang akan diterima oleh pelanggan.
Berikut kunci sukses menjalankan B2B :
Kunci sukses marketing B2B adalah QSR. QSR adalah singkatan dari Quality, Speed, Relationship. Fokus pada excellent product, memberikan excellent service, dan continuous improvement.
Strategi jemput bola bisa menjadi andalan. Tim marketing langsung mendatangi dan presentasi di perusahaan-perusahaan yang menjadi target market.
Adanya dukungan sistem IT yang canggih untuk meningkatkan pelayanan. Melalui website, para pelanggan bisa memantau barang yang dikirim seperti contohnya SMS Pick Up and Tracking.
Untuk membangun awareness dan menjalin hubungan yang baik, aktivitas customer gathering bisa menjadi pilihan. Selain itu juga banyak mengadakan seminar bisnis dan ikut berbagai pameran.
Beberapa strategi yang bisa diaplikasikan di B2B :
Membuat suatu kontes yang menginspirasi pengikutnya untuk menyebarkan promosi bisnis anda terutama di social media.
Berikan pengetahuan kepada target market anda. Semakin mereka mengerti maksud dari produk anda semakin mereka akan membelinya.
Membuat web meeting dan presentasi power point yang bisa diakses dengan mendaftarakan nama dan password di website anda. Dengan web meeting akan lebih menghemat ongkos menuju potensial klien.
Buat product discussion list lewat email discussion list untuk mendapatkan feedback dari klien anda.
B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Model bisnis dari Business to Consumer (B2C) terjadi pada pelelangan, perusahaan penjual jasa dan perusahaan retail online, seperti yahoo!Group dan WSJ.com. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum.

Perbedaan B2B dan B2C
Target market B2C lebih besar, sedangkan B2B lebih  kecil dan terfokus
Transaksi yang dilakukan di B2C biasanya tunggal dan hanya memilki 1 step proses transaksi.
Pendekatan terhadap customer B2C melalui produk sedangkan pada B2B harus melakukan pendekatan secara relationship.
Mengubah B2B menjadi B2C
B2B adalah indutri yang tidak memiliki banyak karakteristik, berbeda dengan B2C dimana merupakan pasar dengan banyak layer konsumen dan memiliki tuntutan produk atau spesifikasi yang beragam dari si konsumen. Ada 3 hal yang bisa dilakukan pebisnis untuk mengubah B2B menjadi B2C antara lain :
a.       Terlebih dahulu melakukan analisis situasi, seperti misalnya :
·      kebutuhan pasar
·      karakteristik konsumen
·      situasi lingkungan
·      kebutuhan konsumen jangka panjang dan pendek
·      Lebih memahami consumer truth agar mudah melakukan penetrasi pasar.
b.      Penyesuaian bisnis
mengubah pola pikir dari B2B menjadi B2C. Budaya B2B dan B2C berbeda sehingga harus memiliki pola pemikiran yang baru jika ingin memasuki pasar B2C.
c.       Fitting process dengan target pasar
Mengukur kebutuhan konsumen agar dapat disesuaikan dengan produk yang mereka inginkan.
Sebenarnya berdasarkan hasil riset, tren dunia bisnis online saat ini bergerak dari B2C ke B2B. Kita lihat saja cina yang berhasil memanfaatkan bisnis B2B untuk menunjang ekspansi produk made in China-nya ke seluruh dunia. Anda bisa dengan mudah menemukan produk yang sedang tren di dunia dengan kualitas yang tidak kalah namun harga ekonomis yang berlabel made in China di dunia maya.
Masuk ke dalam bisnis B2B ini akan sangat menguntungkan. Anda  bisa mempromosikan produk dan perusahaan anda secara gratis tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk biaya iklan dan tenaga kerja. Pangsa pasar bisnis anda akan semakin berkembang luas dan calon costumer akan semakin mudah mendapatkan informasi mengenai perusahaan anda hanya melalui search engine.
3.  Consumers to Consumers (C2C)
Consumers to Consumers dilakukan antara konsumen dengan konsumen, yaitu perorangan yang menjual barang atau jasanya melalui situs market place atau situs jual beli.
Contoh Dari Website C2C adalah :
-   Carmudi (carmudi.co.id)
Carmudi.co.id adalah situs jual beli kendaraan yang memberikan penawaran terbaik dalam pasar mobil di Indonesia. Di carmudi.co.id  pengunjung situs dapat mengiklankan mobil yang akan dijual ataupun jika ingin membeli mobil, pengunjung situs dapat mencari mobil mobil yang ditawarkan oleh pengunjung lain di carmudi.co.id
-   Puali.com
Sama halnya dengan carmudi.co.id, puali.com adalah sebuah situs jual beli. namun di puali.com pengunjung situs bisa mengiklankan lebih banyak  jenis barang tidak seperti di carmudi.co.id yang hanya dikhususkan untuk jual beli kendaraan.
Definisi C2C
C2C Merupakan salah satu model e-commerce dalam hal ini konsumen menjual secara langsung pada konsumen yang lain, atau dapat dapat juga dikatakatan sebagai transaksi jual-beli antar konsumen. Aktivias C2C dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui internet. Auksi merupakan salah satu contoh aktivitas C2C yng paling dikenal. Jutaan orang melakukan transaksi pembelian dan penjualan pada eBay dan ratusan web site lelang. Aktivitas C2C lainnya adalah iklan klasifikasian, jasa personal, pertukaran, penjualan propertis virtual dan jasa pendukung.
Karakteristik C2C:
·   Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
·   Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk,  harga, kualitas dan pelayanannya.
·   Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
Keberhasilan organisasi baik private, public, dan militer, tergantung pada kemampuan mereka dalam mengatur arus barang, informasi, dan uang untuk masuk, berputar didalam, dan keluar dari organisasi. E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Dalam merancang e-Supply Chain Management terdapat beberapa segmen yang harus diperhatikan, segmen tersebut adalah:
1.    Customer and Service Management
2.    Manufacturing and Supply Chain Planning
3.    Supplier Relationship Management
4.    Logistic Resource Management
5.    Architecting the e-SCM Environment
Proses Bisnis C2C
Proses transaksional antara konsumen ke konsumen yang lainnya, seperti yang sebelumya berbagai transaksi dapat dilakukan melalui media online atau dunia maya sehingga proses bisnis dapat berlangsung tanpa adanya tatap muka. C2C merupakan e-bussiness yang menemukan konsumen ke konsumen yang lainnya dalam bertukar transaksi, namun perusahaan tidak ikut campur dalam hal ini.
Contoh: http://www.eBay.com, tokobagus.com, Berniaga.com dll
Model Bisnis C2C
C2C situs terbaru, seperti eBay, telah baik tradisional ramping dan global orang-ke-orang dagang, yang biasanya dilakukan melalui bentuk-bentuk seperti penjualan garasi, menunjukkan koleksi, pasar loak dan banyak lagi, dengan antarmuka web mereka. Hal ini memudahkan eksplorasi mudah bagi pembeli dan memungkinkan penjual untuk segera daftar item untuk dijual dalam beberapa menit dari mendaftar.
Bila item terdaftar di di situs C2C, biaya penyisipan dikembalikan dibebankan didasarkan pada tawaran pembukaan penjual pada item. Setelah lelang selesai, biaya nilai akhir dibebankan. Biaya ini umumnya berkisar dari 1,25 persen menjadi 5 persen dari harga penjualan akhir.
Setelah situs C2C set up sistem di mana penawaran dapat ditempatkan, barang yang bisa disiapkan untuk penjualan, transaksi dapat diselesaikan, biaya penjual dibebankan, dan umpan balik dapat dibiarkan, sementara situs C2C tetap di latar belakang. Sebagai contoh, pada akhir lelang, situs C2C memberitahu pembeli melalui e-mail yang ia telah menang. Situs C2C juga e-mail untuk melaporkan penjual yang memenangkan dan berapa harga lelang selesai. Pada titik itu terserah kepada penjual dan pembeli menyelesaikan transaksi secara independen dari situs C2C.
C2C situs menghasilkan uang dengan pengisian biaya untuk penjual. Meskipun gratis untuk tawaran toko dan tempat, penjual biaya tempat untuk daftar item untuk dijual, menambahkan fitur promosi, dan transaksi berhasil menyelesaikan.
Banyak situs C2C telah memperluas dan mengembangkan kategori produk yang ada dengan memperkenalkan kategori-spesifik papan buletin dan chat room, mengintegrasikan konten-kategori tertentu, iklan layanan di publikasi ditargetkan dan berpartisipasi dalam pameran dagang yang ditargetkan. eBay khusus juga telah memperluas berbagai produk yang menawarkan untuk memfasilitasi perdagangan di situs, termasuk layanan pembayaran, jasa pengiriman, otentikasi, penilaian, inspeksi kendaraan dan layanan escrow.
Pasar khusus juga telah ditambahkan untuk melayani kebutuhan khusus dari pembeli dan penjual. Misalnya eBay Motors melayani pasar otomotif, termasuk kendaraan, bagian dan aksesori, dan Half.com difokuskan pada penyediaan lingkungan perdagangan harga tetap, pada awalnya untuk musik buku, video dan permainan video.
Banyak situs lelang online menggunakan sistem yang disebut PayPal untuk penjual untuk menerima pembayaran online dengan aman dan cepat. Sebuah kartu kredit tradisional tidak diperlukan untuk menggunakan situs ini karena PayPal dapat dihubungkan langsung ke rekening bank Anda.
Contoh perusahaan yang menggunakan konsep C2C
Allianz  merupakan perusahaan finansial yang berbasis di Muenchen, Jerman. Allianz pertama kali berdiri tahun 1890. Produk utama perusahaan ini adalah asuransi. Dengan pendapatan €100 miliar pada tahun 2004, Allianz adalah perusahaan asuransi terbesar di Jerman, dan salah satu perusahaan asuransi terbesar secara internasional. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia bergerak pada bidang asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri, properti, rekayasa, liability, kebakaran serta bencana alam, sedangkan PT Asuransi Allianz Life Indonesia bergerak pada bidang asuransi jiwa, kesehatan, employee benefit, serta dana pensiun dan saving. Perusahaan Allianz (http://www.allianz.co.id/) salah satu perusahaan asusransi di Indonesia. Yang tahun ini melakukan kampanye kepada pelanggannya untuk berpartisipasi dalam program C2C ini.
Didirikan di Jakarta pada tahun 1996, Perseroan telah dikenal di industri telekomunikasi Indonesia sebagai penyedia berbagai pilihan produk dan layanan komunikasi seluler melalui gerai "OkeShop" dan juga para dealernya. Perseroan merupakan distributor resmi produk telepon seluler dengan merek internasional Nokia dan Sony Ericsson dan produk operator-operator ternama di Indonesia.
Dalam rangka melengkapi kegiatan usahanya, Perseroan juga menjual mobile content dari pihak ketiga yang meliputi nada dering, game, wallpaper dan aplikasi lainnya sejak tahun 2007.
Dalam rangka memperluas jaringan distribusi, kenyamanan pelanggan dan jangkauan pasar yang lebih luas, Perseroan baru-baru ini meluncurkan layanan penjualan telepon seluler secara on-line melalui www.oke.com dengan menggunakan kartu kredit dimana hal ini menjadikan situs tersebut sebagai toko on-line pertama di Indonesia dalam hal penjualan alat telekomunikasi.
Selang beberapa tahun terakhir, Perseroan telah mendapatkan berbagai penghargaan atas kinerjanya, baik dari Principal telepon seluler maupun Operators.
Di penghujung tahun 2008, Perseroan berhasil mendapatkan penghargaan "Super Brand Awards" dari Super Brand Council Indonesia dan 2008 Marketing Award untuk kategori "The Best Market Driving Company" dari Majalah Marketing.
Per 31 Maret 2009, jumlah gerai OkeShop mencapai 813 tersebar luas di 145 kota di Indonesia. Target pertumbuhan OkeShop adalah menjadi 1,000 gerai di tahun 2010 mendatang dan senantiasa berfokus pada 7 kota besar di Indonesia sembari mencari peluang pada kota-kota lainnya.
Perusahaan retail telekomunikasi pertama yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 April 2009 yang lalu berhasil mencatatkan laba bersih positip sebesar IDR 31,7 miliar untuk periode 31 Maret 2009 atau mengalami peningkatan sebesar 35% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 23,5 miliar.
Peningkatan laba bersih tersebut adalah seiring dengan peningkatan pendapatan bersih Perseroan sebesar hampir 5% untuk periode per 31 Maret 2009 dibandingkan dengan periode sebelumnya per 31 Maret 2008 yakni sebesar IDR1.027 miliar. Struktur rata-rata pendapatan bersih Perseroan berasal dari komponen telepon seluler, produk operator, mobile content dan layanan purna jual masing-masing sejumlah 69%, 29% dan 2%.
PT Okeshop, anak usaha PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO),  menginvestasikan modal Rp 12,75 miliar untuk membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Nusantara Trimultiprima. Dana tersebut setara dengan kepemilikan saham sebesar 51%,  sementara sisa saham milik PT Prima Karya Sejati.
Juliana Samudro, Sekretaris Perusahaan  Trikomssel, dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, Selasa, mengatakan PT Nusantara akan bergerak di bidang penjualan ritel produk-produk telekomunikasi. Bidang ini sama dengan bisnis PT Okeshop.  "Tujuan dari usaha patungan ini adalah meningkatkan usaha perusahaan di bidang ritel dengan focus pada penjualan telepon seluler dan aksesorisnya dengan brand Momo (modern mobile solution)," kata Juliana.
4.    Consumer to Bisnis (C2B)
C2B (Consumer to Business) merupakan kebalikan dari Business to Consumer (B2C), dimana konsumen akhir bertindak sebagai penjual sedangkan perusahaan bertindak sebagai pembeli dan aktivitas ini dilakukan secara elektronis yang tentunya dengan menggunakan jaringan internet.
Contoh C2B  Yaitu :
-   Google Play (http://play.google.com/)
Google Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi toko untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan. Para pengembang dapat mengupload produk – produk nya di google play. Produk yang telah di upload ke google play kemudian akan ditawarkan oleh google ke pengguna. Dengan kerjasama ini berarti pengembang bertindak sebagai consumer dan google sebagai business yang menampung produk- produk dari para pengembang.
-    MBT (www.mybloggerthemes.com)

MBT (My Blogger Themes) adalah sebuah situs yang menjual template – template blog dari berbagai pengembang template. Pembuat template dapat mengupload template yang dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan Menjual Template Yang telah di upload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template. C2B (Consumer to Business) merupakan kebalikan dari Business to Consumer (B2C), dimana konsumen akhir bertindak sebagai penjual sedangkan perusahaan bertindak sebagai pembeli dan aktivitas ini dilakukan secara elektronis yang tentunya dengan menggunakan jaringan internet.
Sebagai contoh adalah situs Priceline (www.priceline.com) yang memungkinkan seorang menjual rumah ke suatu perusahaan serta menyajikan berbagai macam spesifikasi tertertu dari suatu barang yang dijual.
Dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut. 
Contoh website yang memberikan layanan C2B diantanya :
www.Priceline.com
Contoh Tampilan website (C2B) www.priceline.com Sebagai Berikut :


Contoh Tampilan website (C2B) 
www.Aries-sablon.blogspot.com Sebagai Berikut :
Contoh Tampilan website (C2B) www.Inabay.com Sebagai Berikut :

5.        B2G ( Business to Government )

Apa Itu B2G Atau Bisnis-Ke-Pemerintah? Definisi Dan Contoh

B2G , yang merupakan singkatan dari bisnis-ke-pemerintah, mengacu pada hubungan bisnis yang dapat dimiliki perusahaan dengan lembaga pemerintah. Biasanya mengacu pada penawaran produk, layanan, atau informasi online. Namun, kami juga menggunakan istilah ini untuk prosedur bisnis tradisional.
Kami juga menyebut cara ini untuk melakukan bisnis B2A , yang merupakan kependekan dari bisnis-ke-administrasi . Istilah ini mengacu pada perusahaan yang melakukan bisnis dengan pemerintah atau sektor publik.
"Bisnis-ke-pemerintah (B2G) adalah model bisnis yang merujuk pada bisnis yang menjual produk, layanan, atau informasi kepada pemerintah atau lembaga pemerintah."

B2G - tawaran dan tender

Dalam banyak kasus, lembaga pemerintah bekerja dengan kontrak pra-negosiasi. Pemerintah mengeluarkan tender yang ditawarkan perusahaan.
Melakukan tender berarti meminta perusahaan untuk mengatakan secara resmi berapa yang akan mereka bebankan untuk suatu proyek.
Kami menyebut setiap pengiriman resmi sebagai ' penawaran '. Pemerintah memilih salah satu penawar, dan perusahaan itu mendapatkan kontrak B2G.
Kontrak-kontrak ini ada di tingkat nasional, negara bagian, atau lokal.
'Ke' - bukan 'dua'
Ingatlah bahwa dalam bentuk singkatnya - B2G - angka ' 2 ' berarti kata ' menjadi ' dalam 'bisnis- ke-pemerintah.' Ketika Anda menulis formulir yang panjang, jangan tulis 'bisnis- dua- pemerintah.' Itu salah!
Jika bukan karena B2G, sebagian besar kontraktor pertahanan, seperti Lockheed Martin, akan menjadi perusahaan yang jauh lebih kecil. Pasar pertahanan adalah monopsoni, yaitu, pembeli tunggal mendominasi pasar . Pembeli tunggal itu, dalam hal ini, adalah pemerintah.

Kontrak B2G

Di AS, Administrasi Layanan Umum (GSA) mengeluarkan jenis kontrak B2G ini.
GSA membeli layanan dan produk bernilai miliaran dolar melalui kontrak setiap tahun.
Menolak tawaran
GSA dapat menolak tawaran karena berbagai alasan. Jika lembaga publik telah memperoleh layanan dari perusahaan tertentu sebelumnya, ia dapat menolak tawarannya. Ini juga dapat menolak tawaran jika penawar sudah memiliki proyek yang sedang berlangsung dengan lembaga publik.
GSA dapat menolak tawaran itu karena ingin memberi peluang kepada perusahaan lain. Dengan kata lain, itu ingin memastikan bahwa semua pemain bersaing di bidang permainan level.
Pada 2017, GSA mengakuisisi produk dan layanan bernilai sekitar $ 45 miliar. Itu membeli mereka atas nama lembaga pemerintah federal, negara bagian, dan lokal.
GSA membeli IT (peralatan, perangkat lunak, dan layanan), konstruksi, dan peralatan dan persediaan medis. Mereka juga membeli jasa kebersihan dan makanan.
Bahkan, GSA membeli ratusan produk dan layanan B2G yang berbeda.
Beberapa jaringan B2G menyediakan cara bagi perusahaan untuk mengajukan penawaran ke lembaga atau proyek pemerintah.

B2G - ITU

IT singkatan i nformasi t echnology. Teknologi informasi adalah penggunaan perangkat keras dan lunak komputer. TI meliputi komputer, jaringan, penyimpanan, infrastruktur, perangkat lunak, dan pertukaran data elektronik.
Kontrak TI antara perusahaan dan departemen pemerintah sangat umum. Setiap lembaga publik membutuhkan barang dan layanan TI.
GSA membeli komputer baru, lisensi perangkat lunak berjangka, dan layanan nirkabel. Ini juga mengamankan kontrak perawatan dan layanan komputasi awan.
Cloud computing adalah jenis komputasi di mana komputer jarak jauh menyimpan file dan data lainnya . Hard drive komputer Anda tidak menyimpan informasi. Dengan kata lain, kami menyimpan file dan data lainnya di ' cloud .'

B2G dan lima lainnya

Bisnis-ke-pemerintah adalah salah satu dari enam model bisnis. Yang lain adalah:
·       B2B (bisnis-ke-bisnis). Ini berarti perusahaan menjual ke perusahaan lain .
·       C2C (konsumen-ke-konsumen). Model ini melibatkan konsumen yang menjual ke konsumen lain . Jika saya menjual mobil saya ke tetangga sebelah, itu adalah transaksi C2C.
·       G2B (pemerintah-ke-bisnis). Ini berarti penjualan pemerintah ke bisnis.
·       B2C (bisnis-ke-konsumen). Dalam model ini, perusahaan menjual kepada konsumen . Misalnya, supermarket, yaitu bisnis, menjual kepada kami, yaitu konsumen.
·       G2C (pemerintah-ke-konsumen atau pemerintah-ke-warga). Ketika pemerintah memberi seseorang potongan pajak, itu adalah transaksi G2C.

6.        G2C ( Government to Consumer )

Pengertian/Teori Dan Contoh (G2C , G2B, G2G)
a.  Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C) :Penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi, Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana
b.  Government-to-Business (G2B) : Terdiri dari transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement. Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll
c.  Government-to-Government (G2G) : Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasionline antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi. Contoh : konsultasi secara online,blogging untuk kalangan legislative, pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu
Pengertian E-Government
 E-Goverment  adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Ada tiga model penyampaian E-Government, antara lain :
1.    Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C) Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, Contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi, Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.
2.     Government-to-Business (G2B) Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement. Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll
3.     Government-to-Government (G2G) Adalah Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi. Contoh : Konsultasi secara online, blogging untuk kalangan legislative, pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.
Manfaat E-Government, diantaranya sebagai berikut:
·       Yang pertama untuk memperbaiki kualitas layanan dari pemerintah kepada para stakeholder, terutama yaitu dalam hal-hal kinerja efektifitas serta efisiensi diberbagai bidang kehidupan bernegara.
·       Yang kedua untuk meninngkatkan transparansi kontrol serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, yaitu dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
·       Dan yang ketiga untuk mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan juga interaksi yang dikelurkan oleh pemerintah untuk kepentingan aktivitas sehari-hari.
Jenis-jenis E-Government, diantaranya sebgai berikut:
·       Government to Citizen (G2C) adalah suatu teknologi informasi yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dan juga untuk mempermudah masyarakat dalam mencari berbagai informasi tentang pemerintahan. Misal contoh seperti : http://www.jabarprov.go.id, dan lain-lain. Atau informasi menganai pajak online, layanan jaminan sosial, mencari lowongan pekerjaan, dan sebagainya.
·       Government to Business (G2B) adalah suatu tipe hubungan pemerintah dengan bisnis. Karena sangat dibutuhkan relasi yang sangat baik, antara pemerintah dengan kalangan bisnis. Tujuannya demi kemudahan berbisnis masyarakat kalangan pembisnis. Contohnya seperti : http://www.indotender.com, dan sebagainya. Atau informasi menganai pajak perseroan, peraturan pemerintah (hukum bisnis), pendaftaran perusahaan, peluang usaha atau bisnis, dan sebagainya.
·       Government to Government (G2G) adalah berupa Web pemerintah yang dibuat, bertujuan untuk memenuhi berbagai macam informasi yang dibutuhkan antara pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya, dengan tujuan yaitu untuk memperlancar & mempermudah kerjasama antara pemerintahan – pemerintahan yang bersangkutan. Misal contohnya: http://www.embassyofindonesia.org dan lain sebagainya. Atau informasi menganai  blogging untuk kalangan legislative,  konsultasi secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu, pendidikan secara online, dan sebagainya.
·       Government to Employees (G2E) adalau berupa tipe hubungan yang ditujukan untuk para pegawai pemerintahan atau pegawai negeri untuk neningkatkan kinerja dan juga untuk kesejahteraan para pegawai yang bekerja dislahsatu institusi pemerintah. Misalkan contohnya: http://www.sdm.depkeu.go.id dan lain-lain.
 Keuntungan  E-Goverment bagi rakyat
1.    Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor . Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2.    Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3.    Pemberdayaan msyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk anaknya.
4.    Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan vidio confernce.
5.    Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
6.    e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
7.    Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerinta  Selain tampilan dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang disajikan sangatlah lengkap dan up to date.
8.    Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang tinggi muka air.
9.    Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya, bisnis dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.
10.     Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.
 Kerugian  E-Goverment bagi rakyat
1.    Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
2.    Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan masyarakat, karena e- government dibuat untuk saling berinteraksi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang berkepentingan.
3.    Kelemahan utama tentang e-government adalah kurangnya kesetaraan dalam akses publik untuk keandalan, internet informasi di web, dan agenda tersembunyi dari kelompok pemerintah yang dapat mempengaruhi dan bias opini publik.
4.    Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh system manajemen dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,prosedur dan keterbataasan SDM sangat membatasi penetrasi komputerisasi k dalam system pemerintahan
5.    Belum mapannya strategi serta tidak memaadainya anggaran yang dialokasikan untuk pengembanngan e-government
6.    Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri, dengan demikian sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, dan berbagai alikasi dasar yang memungkinkkan interoperabilitas antar situs secara andal, aman, dan terpercaya kurang mendapat perhatian
7.    Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet

Referensi:
Buku: Sistem Informasi Manajemen, karangan: McLeod Raymond,P.Schell George,