Jumat, Maret 22, 2019

contoh PPIC bagian 2 (lanjutan)

BAB VII
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
7.1 Definisi MRP (Material Requirement Planning)
Material Requirement Planning (MRP) merupakan metode yang terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan-aturan keputusan, dan seperangkat mekanisme pencatatan yang berkaitan secara logis dan dirancang untuk menjabarkan suatu jadwal induk produksi (master production schedule, MPS) ke dalam kebutuhan setiap konsumen atau material yang dibutuhkan. Jadwal kebutuhan ini meliputi kapan dan berapa jumlah komponen atau material yang diperlukan atau dipesan.
  • Susunan struktur BOM perusahaan “Gayams Sejahtera”
 













§  Struktur produk berfase waktu
KOMPONEN UTAMA
WAKTU (HARI)
Cake Gayam (X)
1
Adonan (A)
1
Pemanggangan (B)
1
Pengemasan (C)
1
Susu Bubuk (D)
2
Buah Gayam (E)
2
Air (F)
1
Telur Ayam (G)
2
Gula Pasir (H)
2
Mentega (I)
1
Tepung Terigu (J)
2
Baking Powder (K)
1
Garam (L)
1
Timbangan (M)
0
Mixer (N)
0
Sendok (O)
0
Oven (P)
0
Loyang (Q)
0
Kompor (R)
0
Plastik (S)
2






                                                           

                                                                        A
                                                                                  X
                                                           
                 B
                                                            










          
                      1             2           3            4            5               Hari


§  Rencana Kebutuhan Bruto
KU
Uraian
Hari
Waktu Tunggu
1
2
3
4
5

X
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




300
1



300

A
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




300
1



300

B
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




300
1



300

C
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




300
1



300

D
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan



30

2

30



E
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan



30

2

30



F
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan



5

1


5


G
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan


20


2

20



H
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan


5


2

5



I
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan



5

1


5


J
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan


10


2

10



K
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan



5

1


5


L
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan



2

1


2


M
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




1
0



1

N
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




1
0



1

O
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




1
0



1

P
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




1
0



1

Q
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




1
0



1

R
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan




1
0



1

S
Tanggal dibutuhkan
Tanggal pengiriman pesanan


5


2

5



§  Rencana Kebutuhan Netto
LOT
Lead Time
Rincian
1
2
3
4
5
X
1 Hari
Kebutuhan Bruto




300
Persediaan di Tangan




100
Kebutuhan Netto




200
Penerimaan Pemesanan




200
Rencana Pemesanan



200

A
1 Hari
Kebutuhan Bruto




300
Persediaan di Tangan




50
Kebutuhan Netto




250
Penerimaan Pemesanan




250
Rencana Pemesanan



250

B
1 Hari
Kebutuhan Bruto




300
Persediaan di Tangan




80
Kebutuhan Netto




220
Penerimaan Pemesanan




220
Rencana Pemesanan



220

C
1 Hari
Kebutuhan Bruto




300
Persediaan di Tangan




10
Kebutuhan Netto




290
Penerimaan Pemesanan




290
Rencana Pemesanan



290

D
2 Hari
Kebutuhan Bruto



30

Persediaan di Tangan



20

Kebutuhan Netto



20

Penerimaan Pemesanan



20

Rencana Pemesanan

20



E
2 hari
Kebutuhan Bruto



30

Persediaan di Tangan



5

Kebutuhan Netto



25

Penerimaan Pemesanan



25

Rencana Pemesanan

25



F
1  hari
Kebutuhan Bruto



5

Persediaan di Tangan



3

Kebutuhan Netto



2

Penerimaan Pemesanan



2

Rencana Pemesanan

2



G
2 hari
Kebutuhan Bruto



20

Persediaan di Tangan



15

Kebutuhan Netto



5

Penerimaan Pemesanan



5

Rencana Pemesanan

5



H
2 hari
Kebutuhan Bruto



5

Persediaan di Tangan



4

Kebutuhan Netto



1

Penerimaan Pemesanan



1

Rencana Pemesanan

1



I
1 hari
Kebutuhan Bruto



5

Persediaan di Tangan



4

Kebutuhan Netto



1

Penerimaan Pemesanan



1

Rencana Pemesanan


1


J
2 hari
Kebutuhan Bruto



10

Persediaan di Tangan



5

Kebutuhan Netto



5

Penerimaan Pemesanan



5

Rencana Pemesanan

5



K
1 hari
Kebutuhan Bruto



5

Persediaan di Tangan



2

Kebutuhan Netto



3

Penerimaan Pemesanan



3

Rencana Pemesanan


3


L
1 hari
Kebutuhan Bruto



2

Persediaan di Tangan



1

Kebutuhan Netto



1

Penerimaan Pemesanan



1

Rencana Pemesanan


1


M
0
Kebutuhan Bruto



1

Persediaan di Tangan



1

Kebutuhan Netto



0

Penerimaan Pemesanan



0

Rencana Pemesanan



0

N
0
Kebutuhan Bruto



1

Persediaan di Tangan



1

Kebutuhan Netto



0

Penerimaan Pemesanan



0

Rencana Pemesanan



0

O
0
Kebutuhan Bruto



1

Persediaan di Tangan



1

Kebutuhan Netto



0

Penerimaan Pemesanan



0

Rencana Pemesanan



0

P
0
Kebutuhan Bruto



1

Persediaan di Tangan



1

Kebutuhan Netto



0

Penerimaan Pemesanan



0

Rencana Pemesanan



0

Q
0
Kebutuhan Bruto



1

Persediaan di Tangan



1

Kebutuhan Netto



0

Penerimaan Pemesanan



0

Rencana Pemesanan



0

R
0
Kebutuhan Bruto



1

Persediaan di Tangan



1

Kebutuhan Netto



0

Penerimaan Pemesanan



0

Rencana Pemesanan



0

S
2
Kebutuhan Bruto



5

Persediaan di Tangan



2

Kebutuhan Netto



3

Penerimaan Pemesanan



3

Rencana Pemesanan

3





BAB VIII
JUST IN TIME
8.1 Definisi Just In Time
Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.
   Sistem Just In Time ini berusaha melakukan pekerjaan secara terus-menerus tanpa henti, dengan menghilangkan segala pemborosan dan segala sesuatu yang tidak memberi nilai tambah dengan menyediakan sumber daya pada tempat dan  waktu yang tepat. Sistem ini akan mengakibatkan persediaan lebih sedikit, jumlah pekerja lebih sedikit, dan biaya produksi lebih rendah serta produk dapat  diserahkan ke pelanggan tepat waktu. Sedangkan kualitas yang sangat tinggi merupakan hasil dari suatu sistem pengendalian mutu yang sangat baik. Akhirnya, dengan kombinasi dan gabungan kedua sistem tersebut akan membuat perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain serta mencapai laba dan hasil dari  investasi yang maksimal.
   Dalam menerapkan strategi Just In time (JIT) pada perusahaan terdapat beberapa hal yang diperlukan antara lain :
§  Laporan kualitas yang komprehensif dalam perusahaan.
§  Pertemuan secara periodik dengan setiap pemasok material.
§  Laporan secara rutin kepada pemasok material dan departemen pembelian material dari perusahaan.
§  Daftar pemasok material dalam program Just In Time.
Namun, sebelum dilaksanakannya sistem JIT (Just in TIme) pada perusahaan kami, terlebih dahulu perlu dilakukan pemilihan pemasok terbaik yang dapat menyuplai kebutuhan akan bahan baku secara tepat waktu. Dalam pemilihan pemasok terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihannya. Adapun pemilihan pemasok harus memerhatikan hal-hal seperti berikut :
-          Pemasok mempunyai lokasi terdekat dengan perusahaan.
-          Perusahaan dapat menjalin hubungan yang erat dengan pemasok.
-          Pemasok dapat menawarkan harga yang bersaimg.
-          Pemasok mempunyai kinerja mutu dan kemampuan menyerahkan komponen tepat jumlah dan waktu sesuai dengan yang diperlukan
-          Pemasok mempunyai komitmen pada pembelian JIT yang digunakan oleh perusahaan
Agar strategi Just In Time yang diterapkan perusahaan tersebut menjadi efektif, tentu saja perlu dibuat tindakan korektif dalam program ini apabila berjalan tidak sesuai dengan harapan. Beberapa tindakan korektif dalam program persiapan Just In Time adalah:
v  Membuat daftar masalah kepada pemasok material
v  Meminta komitmen pemasok untuk menyelesaikan masalah
v  Memberikan dukungan teknik dan manajemen kepada pemasok apabila diperlukan
v  Melakukan inspeksi secara berkala
v  Diskualifikasi terhadap pemasok yang tidak melakukan peningkatan atau perbaikan kualitas terus-menerus.
v  Penjadwalan produksi dengan mixed scheduling
v  Diskualifikasi pemasok material iu apabila tidak ada respon terhadap masalah dalam waktu tertentu.



DAFTAR PUSTAKA