MATERI 8
VIDEO
BASED INSTRUCTION
Video based instruction
yang saya ambil disini adalah tentang Dekstop video conferencing (DVC).
a.
Sejarah Desktop Video
Converencing (DVC)
Perkembangan
teknologi komunikasi membawa perubahan pada proses
penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan tidak hanya audio,
tetapi juga visual. Konferensi video menggunakan telekomunikasi audio dan video
untuk membawa orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama. Konsep
konferensi video sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-point)
atau melibatkan beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu
orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan visual
kegiatan pertemuan, konferensi video dapat digunakan untuk berbagi dokumen,
informasi yang diperlihatkan komputer, dan papan tulis.
Konferensi
video analog sederhana dapat ditetapkan sebagai awal penemuan televisi. Sistem konferensi video biasanya
terdiri dari dua sistem sirkuit televisi tertutup yang terhubung melalui kabel.
Sejak awal penerbangan pertama ke luar angkasa, NASA
menggunakan dua frekuensi radio (UHF atau VHF). Saluran televisi
secara rutin menggunakan konferensi video semacam ini misalnya ketika
melaporkan dari lokasi jauh. Kemudian hubungan aktif ke satelit menggunakan truk dengan peralatan
khusus menjadi agak lazim.
Teknik
ini sangat mahal dan tidak bisa digunakan untuk aplikasi seperti telemedicine, pendidikan jarak jauh, dan
pertemuan bisnis. Usaha menggunakan jaringan telepon normal untuk mengirim
video scan lambat, seperti sistem pertama yang dikembangkan oleh AT&T, sebagian besar gagal karena
kualitas gambar yang kurang baik dan ketiadaan teknik kompresi video yang
efisien. Pada 1970-an, semakin besar 1 MHz bandwidth dan 6 Mbit/s angka bit
dari Picturephone tetapi tidak juga menyebabkan layanan menjadi makmur.
Pada
1980-an, jaringan pengiriman telepon digital menjadi mungkin, seperti Integrated Services Digital Networks atau
ISDN, meyakinkan angkat bit minimum (biasanya 128 Kbps) untuk pengiriman
kompresi audio dan video. Sistem terdedikasi pertama mulai muncul di pasar
sebagai perluasan jaringan ISDN di seluruh dunia. Pada 1990-an, sistem
telekonferensi video berkembang dengan cepat dari peralatan pribadi sangat
mahal, perangkat lunak dan persyaratan jaringan untuk teknologi berbasis
standar yang tersedia untuk masyarakat umum dengan biaya yang wajar.
Akhirnya,
pada 1990-an, Internet Protocol
atau IP berbasis konferensi video menjadi mungkin dan teknologi kompresi video
lebih efisien telah dikembangkan sehingga memungkinkan desktop atau komputer
pribadi berbasis konferensi video. Pada 1992, CU-SeeMe
dikembangkan di Cornell oleh Tim Dorcey et al., IVS dirancang di INRIA,
telekonferensi video tiba ke masyarakat dan layanan gratis, web plugin dan
perangkat lunak, seperti NetMeeting,
MSN Messenger,
Yahoo Messenger,
SightSpeed,
Skype dan lain-lain membawa
kemurahan, meskipun kualitas rendah.
b.
Pengertian Video Conference
Ada beberapa
pengertian mengenai video Conference, antara lain:
Konferensi video (Video Conference)
adalah seperangkat alat teknologi telekomunikasi interaktif yang dengan
menggunakan alat tersebut memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antar
dua personal atau lebih (menggunakan alat yang sejenis) dengan didukung
tampilan gambar dan suara secara langsung tanpa harus saling hadir bertatap
muka di satu tempat yang sama.
Video conference
merupakan suatu teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua
lokasi atau lebih untuk berinteraksi lewat video dan audio secara simultan.
Perguruan Tinggi Negeri dapat bergabung dengan jaringan INHERENT yang
disediakan Dikti Departemen Pendidikan Nasional Indonesia yang mendukung
Perguruan Tinggi Negeri dengan memberikan fasilitas video conference. Video
conference mempunyai banyak manfaat bagi aktivitas pendidikan mahasiswa dan
dosen, yang dapat mengurangi biaya perjalanan, menghemat waktu, memberikan dan
saling bertukar informasi dan pengetahuan yang baru. Implementasi yang
dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri, seperti UI, ITB, UGM, dll. adalah
kuliah umum, diskusi dengan Perguruan Tinggi dari luar Indonesia, seminar untuk
bertukar informasi dan pengetahuan antar Perguruan Tinggi.
Video conference
yang juga dikenal dengan video teleconference adalah suatu teknologi
telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua lokasi atau lebih untuk
berinteraksi lewat video dan audio secara simultan. Video conference
berbeda dengan videophone yang memang di desain untuk melayani video
antar dua orang secara individu. Teknologi utama yang digunakan dalam sistem video
conference adalah kompresi digital dari suara dan video stream
yang real time.
Video
conference adalah layanan yang menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua
pihak atau lebih yang berada di lokasi yang berbeda, menggunakan jaringan
computer dengan komunikasi Audio dan Video.
Video
conference bisa digunakan untuk kuliah jarak jauh oleh universitas dengan
universitas di kota lain, atau untuk mendukung rapat jarak jauh antar cabang
perusahaan di kota lain. Video Conference juga dapat mendukung pelatihan yang
dilakukan oleh Dokter diruang Operasi kepada dokter lain saat pelatihan, juga
untuk komunikasi audio video saat perang berlangsung.
Teknologi
video conference tidak lepas dari kemajuan teknologi kompresi audio dan
video. Dengan banyaknya teknik kompresi yang ada saat ini memungkinkan audio
dan video dapat dikirim secara bersamaan dalam jaringan dengan bandwidth yang
seefisien mungkin dan dengan kualitas yang dapat diterima. Hardware atau
software yang melakukan fungsi kompresi disebut dengan codec(coder/decoder).
Codec merupakan singkatan dari compresi-decompresi yang merupakan proses
pembungkusan suara ataupun video analog menjadi data digital dengan metoda
tertentu sehinggga pengiriman suara atau video dapat dilakukan dalam bentuk
paket-paket data. Codec dapat melewatkan suara atau video dalam jaringan
IP dengan bandwidth yang kecil dan kualitas yang masih dapat diterima.
Layanan
Video Conference bersifat seketika dengan resolusi yang baik dan
interaktif. Pada jaringan digital, pengiriman suara membutuhkan kecepatan
sekitar 64 Kbps dan pengiriman video membutuhkan kecepatan 1,5-2 Mbps.
Untuk layanan video conference secara keseluruhan akan dibutuhkan
kecepatan pengiriman sekitar 9,2 Mbps.[1]
Komponen
– komponen yang dibutuhkan untuk sebuah sistem video conference di
antaranya:
1. Hardware
Video
input : camera video atau webcam
Video
output : monitor computer atau proyektor
Audio
input : microphones
Audio
output : speaker atau headphone
Media
transfer data : LAN atau Internet
2. Software
Salah
satu jenis contoh software adalah Access Grid dan yang terbaru dari software
tersebut adalah Access Grid 3.2 beta 1
Video
Conference mempunyai beberapa jenis, antara lain:
1) Distributed Video Conference
Adalah
suatu sistem video conference yang terdiri dari beberapa client yang
melakukan konferensi secara langsung antar client yang saling
berhubungan tanpa melalui sentral / control unit sebagai pengatur. Server disini
berfungsi untuk proses call setup dan handshaking. Keuntungannya
video dan audio yang dikirimkan mempunyai kualitas yang bagus karena tanpa
direlay ke control unit dahulu.
2) Centralized Video Conference
Adalah
suatu sistem video conference yang melibatkan beberapa client dengan
satu MCU (Multiparty Control Unit) untuk memfasilitasi konferensi
tersebut.MCU disini berfungsi sebagai pengatur dan pengendali yang melaksanakan
proses seperti audio mixing, video switching dan mixing serta
distribusi data dalam konferensi multipoint dan mengirimkan kembali
datanya ke terminal yang berpartisipasi. MCU juga menyediakan pertukaran antara
codec yang berbeda dan mungkin menggunakan multicast untuk
mendistribusikan video yang telah diproses. Dari jenis tersebut, maka video
confererence pada perguruan tinggi negeri di Indonesia adalah Centralized
Video Conference.
3) Sistem
terdedikasi mempunyai semua komponen yang dibutuhkan dikemas ke dalam satu
peralatan, biasanya sebuah konsol dengan kamera video pengendali jarak jauh
kualitas tinggi. Kamera ini dapat dikontrol dari jarak jauh untuk memutar ke
kiri dan kanan, atas dan bawah serta memperbesar, yang kemudian dikenal sebagai
kamera PTZ. Konsol berisi semua hubungan listrik, kontrol komputer, dan
perangkat lunak atau perangkat keras berbasis codec. Mikrofon omnidirectional
terhubung ke konsol seperti monitor televisi dengan pengeras suara dan/atau
proyektor video. Ada beberapa jenis perangkat yang didedikasikan untuk
konferensi video:
- Konferensi video kelompok besar: non-portabel, besar, perangkat yang digunakan lebih mahal untuk ruangan besar dan auditorium.
- Konferensi video kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
- Konferensi video individual: biasanya perangkat portabel, dimaksudkan untuk satu pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi ke dalam konsol.
4) Sistem desktop biasanya menambahkan
papan perangkat keras ke komputer pribadi normal dan mentransformasikannya
menjadi perangkat konferensi video. Berbagai kamera dan mikrofon berbeda dapat
digunakan dengan papan, yang berisi codec yang diperlukan dan pengiriman tatap
muka. Sebagian besar sistem desktop bekerja dengan standar H.323.
Konferensi video dilakukan melalui komputer yang tersebar, yang juga dikenal
sebagai e-meeting.[2]
c. Kekurangan dan Kelebihan Video Conference
Berikut
ini kekurangn dan kelebihan Video conference:
Kelebihan Video
Conference
Kegiatan sepertikuliah
umum dengan dosen atau seminar dapat dilakukan secara online jadi akan
menghemat biaya dan waktu.menghemat biaya dan waktu.
Pertemuan atau rapat
dengan kondisi jarak yang jauh menjadi terasa lebih realistis ,didukung dengan
kualitas gambar dan suara yang baik.
Dapat digunakan sebagai
program pendukung kegiatan e-learning di Perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat
berbagi ilmu dan pengetahuan.
Meningkatkan produktivitas
karena kemampuan VTC untuk berbagi dokumen, ide atau gambar dengan mudah.
Menghemat biaya.
Menghemat waktu.
Kekurangan
Video Conference
Kegiatan E-Learning
kurang afdol jika menggunakan video conference, karena kurang nyata, sebagian
orang lebih paham dengan belajar langsung.
Video konference
memiliki infrastruktur yang mahal, dan memerlukan beberapa peralatan yang
rumit.
Harga masih terbilang
mahal untuk dimiliki sehingga hanya perusahaan atau organisasi tertentu yang
mempunyai cukup dana dan sangat membutuhkan yang memiliki konferensi video.
Alat-alat untuk
konferensi video sulit didapat dan proses penginstalan harus ekstra hati-hati
agar tidak salah.
Kelebihan
dan Kekurangan Video Conference pada Perguruan Tinggi
Negeri di Indonesia
Kelebihan Video
Conference
Pertemuan-pertemuan
yang dilakukan, seperti kuliah umum dengan dosen/bernarasumber internasional
atau seminar dari satu negara dengan negara lain dapat secara online sehingga
akan menghemat biaya dan waktu.
Informasi
dan pengetahuan dapat berkembang dengan melakukan pertemuan atau diskusi dengan
PT terbaik dalam negeri maupun luar negeri.
Tatap
muka jarak jauh menjadi terasa lebih nyata
Sebagai
pendukung program e-learning PT
PT
dapat saling berbagi resource
Kekurangan
Video Conference
E-learning
yang dilakukan akan kurang efektif dengan bantuan video conference, karena
kurang nyata dan belajar itu perlu pemahaman langsung.
Bahasa
sebagai alat komunikasi yang dimiliki oleh PTN dalamnegeri berbeda dengan PT
luar negeri
Alasan Memilih Penggunaan dan
Pemanfaatan Video Conference daripada
dengan via Konvensional pada Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
Seperti
yang telah kita ketahui bahwa banyak manfaat dari pemilihan video conference.
Dengan video conference akan mendukung mobilitas dari para pengguna,
perbedaan tempat tidak menjadi masalah. Video conference yang digunakan
oleh perguruan tinggi negeri akan menghemat waktu yang di mana para dosen tidak
perlu datang ke kampus apabila mengajar, mempermudah pertemuan beda negara
dalam kuliah umum, diskusi, maupun seminar-seminar,dan akan memberikan
informasi dan pengetahuan terbaru. Sedangkan apabila dengan via konvensial,
pengadaan kuliah umum beda negara akan sangat tidak mungkin, apabila mugkin
terjadi juga akan menelan biaya yang besar, selain itu juga akan menghabiskan
waktu.
Implementasi
Video Conference pada Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
Perguruan
Tinggi Negeri di Indonesia telah berada di suatu jaringan komputer yang
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan
Nasional Indonesia atas rumusan rancangan bersama dari Institut Teknologi
Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) dan
Institut Teknologi Surabaya (ITS). Kemudian setelah dilaksanakan tender, maka
terpilih PT Telkom sebagai penyedia infrastruktur jaringan, serta PT Multipolar
sebagai Partner dari Cisco System yang menyediakan perangkat Jaringan. Jaringan
yang dibuat adalah sebuah jaringan backbone yang menyambungkan 32
perguruan tinggi negeri yang ada di masing-masing propinsi di seluruh Indonesia
pada tahun 2006 yang dinamakan INHERENT (Indonesia Higher Education Network)
yang tujuan dan fungsi utama jaringan ini adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk menunjang kegiatan tridarma serta pengelolaan perguruan tinggi.
Jaringan ini terdiri dari backbone fiber optik STM-1 berkecepatan 155
Mbps untuk interkoneksi antara universitas di pulau Jawa, serta backbone
leased channel berkecepatan 8 Mbps untuk universitas di pulau Sumatera,
Kalimantan,Sulawesi serta Bali dan Nusa Tenggara. Universitas di daerah
Indonesia Timur mendapatkan akses satelit dari Jakarta dengan kecepatan 2 Mbps
antar perguruan tinggi misalnya dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran jarak
jauh (distance learning), khususnya berbasis TIK (e-learning).
Slogan INHERENT adalah open access, open content dan opensource.
Video conference
memuat 3 elemen itu secara langsung.
Open access :
setiap perguruan tinggi yang punya koneksi, bisa daftar untuk berpartisipasi.
Open content :
diskusi video conference terbuka untuk dilihat siapa saja yang berminat.
Opensource : siapa saja
boleh merekam, mengolah dan menyebarluaskan tayangan video conference.
Untuk
mendukung kinerja Sistem Video Conference, maka ada beberapa perangkat yang
dibutuhkan. Ada dua buah Topologi dasar dalam system Video Conference, yaitu :
>
Point-to-Point
Topologi
Point-to-point digunakan apabila hanya ada 2 lokasi atau 2 endpoint yang
berkomunikasi.
> Multipoint
Topologi
Multipoint digunakan apabila ada 2 atau lebih lokasi atau endpoint yang akan
saling berkomunikasi. Untuk topologi ini, dibutuhkan 1 buah perangkat
Infrastruktur yang wajib terinstal, yaitu MCU (Multipoint Control Unit).
MCU
bisa diibaratkan sebagai Virtual Room, dimana peserta dari berbagai
daerah/lokasi dapat berkumpul dan bertemu didalamnya. MCU juga digunakan untuk
mengontrol Conference yang berjalan, dimana didalamnya terdapat berbagai macam
fitur yang dapat digunakan untuk mengatur conference yang berjalan.
Ada 3 jenis
Protocol dasar yang digunakan untuk Video Conference, yaitu :
1. H.323
H.323 adalah standart yang dikeluarkan
oleh ITU-T untuk system komunikasi multimedia(audio video) berbasis paket
melalui jaringan seperti jaringan IP. Karena basenya adalah IP, maka apabila
kita sebagai user melakukan panggilang menggunakan IP sebagai alamat tujuan,
maka protocol yang digunakan adalah H.323. Selain itu, apabila kita mendial
alias berupa Number seperti 1234 untuk Endpoint lawan, itu juga menggunakan
protocol H.323.
2. SIP
SIP (Session Initiation Protocol)
merupakan protokol persinyalan yang bertujuan untuk mengendalikan inisiasi,
modifikasi, serta terminasi sesi-sesi multimedia, termasuk sesi komunikasi
audio atau video. SIP merupakan protokol berbasis teks yang mirip dengan
protokol HTTP dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP).
SIP adalah protokol peer-to-peer yang
mengandung arti bahwa fungsi-fungsi call routing dan session management
didistribusikan ke semua node (termasuk endpoint dan server) di dalam jaringan
SIP. Hal ini berbeda dengan sistem telepon konvensional di mana
terminal-terminal telepon sangat bergantung kepada perangkat switching yang
terpusat.
SIP dalam Video Conference membutuhkan
sebuah server untuk registrasi. Server tersebut adalah SIP Server. SIP Server
menanggulangi masalah Registrasi perangkat Video Conference. Registrasi
tersebut menggunakan sebuah Domain. Seperti : endpoint@videoconference.com.[3]
DAFTAR
PUSTAKA