Jumat, Juni 17, 2016

materi 9 computer based training



MATERI 9
Computer Based Training/Pelatihan berbasis Komputer


Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu :
e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi. pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar. memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.[1]
COMPUTER BASED TRAINING (CBT)
a.       Sejarah lahirnya CBT
E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
*       Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
*       Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
*       Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
*       Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
b.      Pengertian  Sejarah lahirnya CBT
CBT atau singkatan dari Computer Based Training merupakan merupakan media komunikasi berbasis CD/LAN/WEB Interactive yang dibuat sebagai alat pelatihan dan pengenalan materi internal  perusahaan.
CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya.
Pelatihan berbasis komputer (CBT) adalah kegiatan belajar yang dapat diakses melalui komputer atau perangkat genggam. Biasanya hadir CBT konten secara linear, seperti membaca buku online atau manual. Untuk alasan ini, mereka sering digunakan untuk mengajarkan proses statis, seperti menggunakan perangkat lunak atau menyelesaikan persamaan matematika. Istilah Computer-Based Training sering digunakan bergantian dengan pelatihan berbasis Web (WBT) dengan perbedaan utama sebagai metode pengiriman. Di mana biasanya CBT disampaikan melalui CD-ROM, WBT disampaikan melalui internet menggunakan web browser. Menilai belajar dalam CBT biasanya datang dalam bentuk pilihan ganda pertanyaan, atau penilaian lain yang dapat dengan mudah dinilai oleh komputer seperti drag-and-drop, tombol radial, simulasi atau sarana interaktif lainnya. Penilaian dapat dengan mudah mencetak dan direkam melalui software online, langsung memberikan umpan balik pengguna akhir dan penyelesaian status. Pengguna seringkali mampu mencetak catatan penyelesaian dalam bentuk sertifikat.
CBT memberikan rangsangan belajar di luar metodologi pembelajaran tradisional dari buku teks, manual, atau ruang kelas berbasis instruksi. Sebagai contoh, CBT user-friendly menawarkan solusi untuk memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan. Alih-alih membatasi mahasiswa untuk mengikuti kursus atau membaca manual pencetakan, siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui metode yang jauh lebih kondusif untuk belajar individual preferensi.
CBT  dapat menjadi alternatif yang baik untuk bahan pembelajaran cetak sejak rich media, termasuk video atau animasi, dengan mudah dapat ditanamkan untuk meningkatkan pembelajaran. Keuntungan lain untuk CBTs adalah bahwa mereka dapat dengan mudah didistribusikan ke khalayak luas pada biaya yang relatif rendah sekali pengembangan awal selesai.
Penggunaan CBT didalam internal perusahaan sangat informatif dan praktis, karena selain diisi dengan materi-materi tentang perusahaan, CBT bisa memuat games/quiz sebagai aspek hiburan terhadap karyawan perusahaan. karena berbasis CD/LAN/Web, CBT dengan mudah terhubung dengan jaringan internal sehingga cakupan informasi dapat dicapai secara keseluruhan office. Penggunaan CBT dapat menekan biaya training staf oleh management, selain juga staf yang bersangkutan bisa menyelesai training dimana saja dan kapan saja secara lebih flexibel.
Sebuah system CBT  terdiri dari system/ platform/ software dan modul-modul pembelajaran multimedia. System/ platform dan modul-modul ini diinstalasi pada sebuah komputer server, yang bisa diakses di komputer-komputer klien di seluruh jaringan intranet perusahaan.  
Contohnya Lorco Multimedia adalah penyedia jasa pembuatan e-learning, baik e-learning platform maupun modul. Tim kami dapat membantu anda untuk membangun sebuah sistem e-learning yang handal dan modul-modul multimedia pendukung yang tidak hanya komprehensif tetapi juga kreatif dan mudah dipahami pengguna.[2]
Modul CBT yang pernah dikerjakan:
  1. CBT Office Safety Ratu Prabu 2 (PT ConocoPhillips Indonesia)
  2. CBT General Site Orientation (PT ConocoPhillips Indonesia)
  3. CBT CHSEMS (PT ConocoPhillips Indonesia)
  4. CBT Electrical Safety (PT ConocoPhillips Indonesia)
  5. CBT Site Orientation – Field Belanak (PT ConocoPhillips Indonesia)
  6. CBT H2S and Mercury (PT ConocoPhillips Indonesia)
  7. CBT Site Orientation – Field Rawa (PT ConocoPhillips Indonesia)
  8. CBT Contract Management Course (PT ConocoPhillips Indonesia.
c.   Kelebihan, kelemahan dan optimalisasi CBT
 Kelebihan Computer Based Training (CBT) :
1.         Tampilanya bisa menghasilkan kombinasi antara tulisan (teks), suara (audio), gambar (video), serta animasi.
2.         Dapat mengakses informasi secara instan dari manapun yang dicakup dari compact dist tersebut.
3.         Menghasilkan gambar yang lebih jelas.
4.         Program dan sistem computer based training (CBT) yang lebih canggih lebih memungkinkan pembelajaran mengakses lebih banyak, bukan hanya satu macam pilihan seperti pada audiotape atau videotape.
5.         Menyediakan fasilitas akses informasi yang lebih banyak.
6.         Dapat disesuaikan dengan motivasi, kemampuan dan kecepatan pembelajaran.
7.         Mengurangi kekhawatiran pembelajaran jika kurang paham.
8.         Peserta dapat belajar sesuai kecepatan pemahaman masing – masing. Ini berarti Kelemahan peserta yang cepat paham dapat terus belajar tanpa perlu menunggu yang lain, sementara peserta yang lebih lambat dapat terus belajar di modul itu hingga mengerti tanpa merasa malu atau cemas akan menghambat peserta lainnya.
9.         Siapapun dapat belajar tanpa perlu dibatasi ruang dan waktu. Mereka dapat menyesuaikan waktu pembelajaran sesuai dengan ketersediaan waktu mereka.
10.     Umumnya CBT dibekali dengan tutorial interaktif, latihan, simulasi melalui video yang diakses online maupun dalam bentuk cd-rom.
Kelemahan Computer Based Training (CBT) :
1.             Kelemahan mendasar dari penggunaan program ini adalah tidak adanya interaksi antar manusia. jadi untuk peserta yang lebih menyukai interaksi dalam metode pembelajaran tradisional akan melihat pembelajaran dengan metode CBT sangat sulit bagi mereka.
2.             Memerlukan biaya mahal. (untuk mengembangkan materi, biaya software maupun hardware yang digunakan)
Optimalisasi Computer Based Training (CBT) :
1.      Kemahiran mengopersikan peralatan komputer merupakan syarat utama.
2.      Bila ingin mengoperasikan, perhatikan terlebih dahulu mekanismenya.
Jadi metode pembelajaran tradisional di kelas maupun CBT masing – masing memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing, tinggal kita menyesuaikan sesuai kebutuhan kita masing – masing.[3]


DAFTAR PUSTAKA

2.      http://www.buzzle.com/articles/role-of-computers-in-education.html diakses tanggal 25 mei 2016 jam 19.00
3.      http://www.larco.co.id diakses tanggal 25 mei 2016 jam 19.00