Senin, April 01, 2019

Gizi Daur Kehidupan

Gizi Daur Kehidupan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan yang prima di samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekurangan gizi dapat merusak kualitas SDM.
Gizi merupakan peran yang sangat penting bagi manusia sejak masih dalam tahap janin hingga usia lanjut. Siklus kehidupan  manusia dibagi ke dalam dua daur kehidupan. Apabila manusia kekurangan gizi pada masing-masing tahapan maka akan mengalami kerentanan biologis dan berbagai gangguan kesehatan sehingga dapat menghambat produktivitas.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat menerapkan perilaku hidup sehat sehingga mencapai sasaran untuk meningkatkan kualitas SDM.
1.2  Rumusan Masalah

a.       Apa pengertian Gizi dalam Daur Kehidupan?
b.      Apa klasifikasi Gizi dalam Daur Kehidupan?
c.       Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dalam daur kehidupan?

1.3  Tujuan

a.       Mengetahui pengertian Gizi dalam Daur Kehidupan
b.      Mengetahui klasifikasi Gizi dalam Daur Kehidupan
c.       Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dalam daur kehidupan



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tidak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
2.2  Penilaian status gizi
Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh. Berikut ini macam-macam penilaian status gizi yaitu:
1)      Penilaian status gizi secara langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.
a.      Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
b.      Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.
c.       Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
d.      Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

2)      Penilaian ststus gizi secara tidak langsung
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu : Survei Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
a.       Survei Konsumsi Makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
b.       Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan.
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
c.        Faktor Ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

2.3  Gizi daur kehidupan
Gizi dalam daur kehidupan adalah gizi pada periode-periode manusia. Gizi sangat berkaitan dengan manusia dalam kehidupan yang akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi daur kehidupan dibagi menjadi 2 yaitu gizi daur kehidupan I dan gizi daur kehidupan II.
1)      Gizi daur kehidupan I
Gizi daur kehidupan I dihitung dari bayi → pra sekolah → anak sekolah → remaja → dewasa → lansia.

a.      Gizi Bayi (0-12 bulan)
Pertumbuhan fisik dan perkembangannya cepat.
·         6 bulan, berat badan sudah 2x berat lahir
·         1 tahun, berat badan sudah 3x berat lahir, pertumbuhan badan sudah naik 50%
Ukuran tubuh kecil → makan sedikit-sedikit tapi sering. Hal ini juga disebabkan karena bayi masih immature dalam makan (belum bisa makan macam-macam).
Kebutuhan gizi bagi bayi adalah sebagai berikut:
·         Protein
·         laktosa (dari ASI)
·         lemak (sumber energi utama)
·         air → hati-hati kalo bayi diare karena dehidrasi, karena permukaan tubuh bayi lebih luas. Hal ini dilihat dari perbandingan BB per PB.

b.      Gizi Pra-Sekolah (1-6 tahun)
Pada tahap ini dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu
·         batita (toddler) : susah diberi makan
·         balita (pre-school) : mudah diberi makan
Perkembangan motorik cepat, berat badan tidak teratur, lalu mulai kelihatan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pada anak perempuan, lemaknya lebih banyak dibandingkan anak laki-laki.
Zat gizi yang dibutuhkan adalah protein, Ca, dan Zn (untuk pertumbuhan tulang). Pertumbuhan otak juga berlangsung pesat (sampai 90%) pada usia 5-6 tahun [Gold Period]
Masalah yang dihadapi pada usia ini adalah:
·         The Picky Eater (pemilih makanan)
·         Food Jags (konsumsi makanan tertentu, sering, dan terlalu lama)
·         Pada umur 2-4 tahun paling sulit makan, tapi masih sering makan (5-7x per hari)
·         Ada juga Danger Period dimana bisa menyebabkan masalah gizi seperti: KEP, marasmus → kurang energi, kwashiorkor → kurang protein

c.       Gizi Anak Sekolah (6-12 tahun)
Sering disebut sebagai periode laten, karena sepertinya tidak terjadi perubahan apapun yang berarti. Batasan umur ini tidak bisa dipastikan karena anak-anak masuk ke gizi remaja saat mens atau mimpi basah. Dan biasanya anak cewek lebih cepat puber.
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
·         konsumsi gula yang sering terlalu tinggi
·         konsumsi sayur dan buah terlalu rendah
·         ada konflik dalam diri tentang bentuk tubuh
·         mulai makan di luar rumah
Masalah gizi yang harus diperhatikan adalah : anemia, GAKI, KEP, obesitas, cacingan
d.      Gizi Remaja (adolescence)
Pada masa ini, yang menonjol adalah proses pematangan organ reproduksi. Terjadi Growth Spurt II (Percepatan Tumbuh yang ke-2; karena yang pertama terjadi waktu bayi). Yang jelas umur mulai, intesitas, dan lamanya Growth Spurt II ini bervariasi.
Pada masa ini, terjadi PHV (Peak High Velocity) atau pertambahan tinggi secara pesat. Pada perempuan sekitar umur 10-13 tahun. Pada laki-laki baru pada umur 12-15 tahun.
Selain PHV, ada pula PWV (Peak Weight Velocity) atau pertambahan berat secara pesat. Hal ini biasanya berlangsung 6-12 bulan sesudah PHV terjadi. Dan pada perempuan, biasanya hal ini terjadi bersamaan dengan menstruasi. Dan katanya, perempuan baru mengalami mentruasi jika sudah mencapai 95% tinggi badan dewasa dan lemak tubuh mencapai 17% berat badan.
Terjadi perubahan pada tinggi badan, berat badan, komposisi tubuh dan jaringan, serta perubahan karakteristik seksual (SMR = Sexual Maturation Rate). Perubahan tinggi badan bisa mencapai 15 - 20%. Perubahan massa otot bisa mencapai 45%.
Masalah yang sering muncul adalah anorexia dan bulimia.
Anorexia → perilaku secara sadar mengurangi intesitas makannya. (pengecualian untuk masalah ekonomi)
Bulimia → mengeluarkan lagi makanan yang sudah dimakan. Jadi mereka makan hanya untuk kenyang mulut saja.

e.       Gizi Dewasa
Periode ini adalah periode telama. Sekitar 40 tahun lebih (20-60 tahun). Yang dapat kita perhatikan pada periode ini adalah sebagai berikut:
·         Penurunan massa otot
·         Peningkatan lemak
·         Penurunan massa tulang (setalah 35-40 tahun)
·         Rentan terhadap penyakit degeneratif (kanker) → dicegah dengan makan banyak serat (5-8x per hari)
·         Obese pada perempuan : lemak > 30%
·         Obese pada laki-laki : lemak > 20%
·         Menurut IMT, batasan lemak adalah overweight > 25%, obese 30% → untuk itu diperlukan olahraga 3-4x seminggu, @30 menit.

f.       Gizi Lansia
Masalah penuaan dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan. Dimana faktor lingkungan adalah yang paling berpengaruh.
Terjadi kejadian seperti kehilangan massa otot dan massa tulang, serta kemunduran fungsi kerja sistem pembuluh darah, kekebalan tubuh, penglihatan, pendengaran, dan lain-lain.
Untuk mencegah penurunan fungsi otak secara drastis, dapat dilakukan olahraga secara teratur dan jangan mengalami trauma.
2)      Gizi daur kehidupan II

Gizi daur kehidupan dihitung dari sebelum hamil → hamil → laktasi

a. Gizi Ibu Sebelum Hamil
Jangan sampai kurang gizi sebelum hamil, karena anaknya bisa cacat.

b. Gizi Ibu Hamil
Jika ibu kurang gizi, maka volume darah ibu kurang juga ke plasenta. Hal ini dapat menyebabkan bayi kekurangan gizi.
Trimester I              : masa kritis, pembentukan esensial organ janin
Trimester II             : pembentukan organ selesai; pembentukan ASI
Trimester III           : pertumbuhan janin

Ibu hamil butuh energi, Fe, Iodium, Kalsium, Fosfor, Folat & Vit B12 (untuk perkembangan otak janin)

c. Gizi Ibu Laktasi
Untuk ibu laktasi, dibagi menjadi 2 bagian penting, yaitu
·         Produksi ASI → prolaktin
·         Pengeluaran ASI → oksitosin
Berikut ini adalah jenis-jenis dari ASI seperti:
·         Kolostrum (0 s/d 7-10 hari) → kaya akan protein
·         Susu transisi (7-10 s/d 2minggu)
·         Susu matur (> 2minggu)
ASI eksklusif : 6 bulan hanya mengonsumsi ASI, bahkan tidak dikasih air putih

d.      Refleks Bayi
·         Rooting rekleks : IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
·         Refleks menghisap
·         Refleks menelan. Jadi maksudnya adalah, si bayi ditaruh didada si ibu. Kemudian bayi tersebut akan  mencari asal ASI secara otomatis.


2.4  Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kesehatan dalam Daur Kehidupan
Daur kehidupan merupakan periode-periode dari manusia. Periode-periode dari manusia meliputi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak sekolah (7-12 tahun), dewasa (20-39 tahun), setengah tua (40-60 tahun), dan tua (>60 tahun). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dalam daur kehidupan adalah:
a.      Karakteristik Tumbuh Kembang
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan menurut Azhari, A (2004:171) yaitu: “Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif menyangkut aspek-aspek jasmaniah atau perubahan-perubahan yang terjadi pada organ tubuh dan struktur fisik, seperti pertambahan tinggi badan seseorangn naik, sedangkan perkembangan secara khusus diartikan sebagai peruabahan yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia, seperti perubahan–perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sifat sosial, moral, keyakonan agama, kecerdasa, dan sebagainya.”
Mengacu pada pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat diukur, sedangkan perkembangan hanya dapat diamati melalui perubahan-perubahan bentuk perilaku. Pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dibedakan, akan tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan sebab merupakan satu kesatuan.
Menurut patriasih, R (2005:27) dalam Hand Out Mata Kuliah Kesehatan dan Ilmu Penyakit menyatakan bahwa “ Pertumbuhan berkaitan dengan proses bertambahnya ukuran fisik dan struktural pada anak dengan indikator penambahan dimensi tubuh yang diukur dengan tinggi dan berat badan. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan proses bertambahnya kemampuan dalam struktur fungsi tubuh, kemampuan psikomotor pada setiap tahapan sesuai dengan penambahan usia yang berhubungan dengan kemampuan intelegensi.
b.      Tahap Tumbuh Kembang
Tahap tumbuh kembang berlangsung secara teratur , saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tahapan tumbuh kembang dalama Hand Out perkuliahan mata kuliah “Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan” terbagi menjadi 3 tahapan yaitu”
1)      Tahapan perkembangan dan peralihan, yaitu”
a)      Tahap pembuahan ketahap embrio dan janin,
b)      Tahap kelahiran ketahap bayi dan masa anak-anak,
c)      Tahap remaja ketahapn dewasa,
d)     Tahap usia setengah tua ketahap usia tua.
2)      Proses tumbuh kembang dimulai pada waktu pembuahan dalam rahim ibu dan akan terhenti setelah melewati usia 20 tahun, sehingga berbentuk tubuh manusia dewasa, sedangkan perkembangan berlsngsung sampai manusia meninggal dunia (tidak terbatas).
3)      Tahap-tahap biologis, umur kronologis dan masa dalam daur kehidupan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Gizi dalam daur kehidupan adalah gizi pada periode-periode manusia. Gizi sangat berkaitan dengan manusia dalam kehidupan yang akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Gizi daur kehidupan dibagi menjadi 2 yaitu gizi daur kehidupan I dan gizi daur kehidupan II. Gizi daur kehidupan I dihitung dari bayi → pra sekolah → anak sekolah → remaja → dewasa → lansia. Gizi daur kehidupan II dihitung dari sebelum hamil → hamil → laktasi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dalam daur kehidupan adalah karakteristik tumbuh kembang dan tahap tumbuh kembang.
3.2 Saran

1.         Kita seharusnya memperhatikan kebutuhan gizi sejak dini.
2.         Pada ibu hamil sebaiknya memperhatikan kebutuhan gizi karena apabila ibu hamil kekurangan gizi maka anak yang lahir nanti akan beresiko cacat.

DAFTAR PUSTAKA


       Atmarita, Tatang S. Fallah. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Makalah pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta 17-19 Mei 2004
       Azwar. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang ; Makalah pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 27 September 2004
       Hadi, Hamam (2005). Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional : Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 5 Februari 2005.
       http://ksoer.blogspot.com/gizi.html
       Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.