Gizi Daur Kehidupan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan
oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang
memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan yang prima di
samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekurangan
gizi dapat merusak kualitas SDM.
Gizi
merupakan peran yang sangat penting bagi manusia sejak masih dalam tahap janin
hingga usia lanjut. Siklus kehidupan
manusia dibagi ke dalam dua daur kehidupan. Apabila manusia kekurangan
gizi pada masing-masing tahapan maka akan mengalami kerentanan biologis dan
berbagai gangguan kesehatan sehingga dapat menghambat produktivitas.
Dengan
adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat menerapkan perilaku hidup sehat
sehingga mencapai sasaran untuk meningkatkan kualitas SDM.
1.2
Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian Gizi dalam Daur
Kehidupan?
b.
Apa klasifikasi Gizi dalam Daur
Kehidupan?
c.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan dalam daur kehidupan?
1.3
Tujuan
a.
Mengetahui pengertian Gizi dalam Daur
Kehidupan
b.
Mengetahui klasifikasi Gizi dalam Daur
Kehidupan
c.
Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan dalam daur kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi
Gizi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tidak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena
itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4
bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI
adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang
dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi
yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu
gizi biasa disebut triguna makanan
yaitu, makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas
kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan
dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang
beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung,
gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan
santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan
makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari
hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju.
Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran
dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral,
yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
2.2 Penilaian status gizi
Status gizi adalah Ekspresi
dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari
nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok endemik merupakan
keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
Berikut ini macam-macam penilaian status gizi yaitu:
1) Penilaian
status gizi secara langsung
Penilaian
status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri,
klinis, biokimia dan biofisik.
a.
Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut
pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi.
Antropometri
secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan
antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass
Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi
orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan.
b.
Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode
yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan
atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan
zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial
tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang
dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid
clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda
klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu
digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan
pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat
penyakit.
c. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang
diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga
beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi
keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang
spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk
menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
d. Biofisik
Penentuan status gizi secara
biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi
(khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Umumnya dapat digunaakan dalam
situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night
blindnes). Cara yang
digunakan adalah tes adaptasi gelap.
2) Penilaian
ststus gizi secara tidak langsung
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu :
Survei Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
a.
Survei Konsumsi Makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang
konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini
dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
b.
Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik
vital adalah dengan menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti
angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu dan data lainnya yang berhubungan.
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator
tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
c.
Faktor Ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan
ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll. Pengukuran faktor ekologi dipandang
sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai
dasar untuk melakukan program intervensi gizi.
2.3
Gizi daur kehidupan
Gizi
dalam daur kehidupan adalah gizi pada periode-periode manusia. Gizi sangat
berkaitan dengan manusia dalam kehidupan yang akan mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan.
Gizi
daur kehidupan dibagi menjadi 2 yaitu gizi daur kehidupan I dan gizi daur kehidupan
II.
1) Gizi
daur kehidupan I
Gizi daur
kehidupan I dihitung dari bayi → pra sekolah → anak sekolah → remaja → dewasa →
lansia.
a.
Gizi Bayi (0-12 bulan)
Pertumbuhan fisik dan perkembangannya
cepat.
·
6 bulan, berat badan
sudah 2x berat lahir
·
1 tahun, berat badan sudah 3x berat lahir, pertumbuhan badan sudah naik 50%
Ukuran tubuh kecil → makan
sedikit-sedikit
tapi sering. Hal ini juga disebabkan karena bayi masih immature dalam makan
(belum bisa makan macam-macam).
Kebutuhan
gizi bagi bayi adalah sebagai berikut:
·
Protein
·
laktosa (dari
ASI)
·
lemak (sumber
energi utama)
·
air → hati-hati
kalo bayi diare karena dehidrasi, karena permukaan tubuh bayi lebih luas. Hal
ini dilihat dari perbandingan BB per PB.
b.
Gizi Pra-Sekolah
(1-6 tahun)
Pada tahap ini dibagi menjadi 2 bagian
besar, yaitu
·
batita (toddler)
: susah diberi
makan
·
balita
(pre-school) : mudah diberi
makan
Perkembangan motorik cepat, berat badan
tidak teratur, lalu mulai kelihatan perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Pada anak perempuan,
lemaknya lebih banyak
dibandingkan anak laki-laki.
Zat gizi yang dibutuhkan adalah
protein, Ca, dan Zn (untuk pertumbuhan tulang). Pertumbuhan otak juga
berlangsung pesat (sampai 90%) pada usia 5-6 tahun [Gold Period]
Masalah
yang dihadapi pada usia ini adalah:
·
The Picky Eater
(pemilih makanan)
·
Food Jags
(konsumsi makanan tertentu, sering, dan terlalu lama)
·
Pada umur 2-4
tahun paling sulit makan, tapi masih sering makan (5-7x per hari)
·
Ada juga Danger
Period dimana bisa menyebabkan masalah gizi seperti: KEP, marasmus → kurang
energi, kwashiorkor → kurang protein
c.
Gizi Anak
Sekolah (6-12 tahun)
Sering
disebut sebagai periode laten, karena sepertinya tidak terjadi perubahan apapun
yang berarti. Batasan umur ini tidak bisa dipastikan karena anak-anak masuk ke
gizi remaja saat mens atau mimpi basah. Dan biasanya anak cewek lebih cepat
puber.
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
·
konsumsi gula
yang sering terlalu tinggi
·
konsumsi sayur
dan buah terlalu rendah
·
ada konflik
dalam diri tentang bentuk tubuh
·
mulai makan di
luar rumah
Masalah
gizi yang harus diperhatikan adalah : anemia, GAKI, KEP, obesitas, cacingan
d.
Gizi Remaja
(adolescence)
Pada masa ini, yang menonjol
adalah proses pematangan organ reproduksi. Terjadi Growth Spurt II (Percepatan Tumbuh yang ke-2; karena
yang pertama terjadi waktu bayi). Yang jelas umur mulai, intesitas, dan lamanya
Growth Spurt II ini bervariasi.
Pada masa ini, terjadi PHV (Peak
High Velocity) atau pertambahan tinggi secara pesat. Pada perempuan sekitar
umur 10-13 tahun. Pada laki-laki baru pada umur 12-15 tahun.
Selain PHV, ada pula PWV (Peak
Weight Velocity) atau pertambahan berat secara pesat. Hal ini biasanya
berlangsung 6-12 bulan sesudah PHV terjadi. Dan pada perempuan,
biasanya hal ini terjadi bersamaan dengan menstruasi. Dan
katanya, perempuan
baru mengalami mentruasi
jika
sudah
mencapai 95% tinggi badan
dewasa dan lemak tubuh mencapai 17% berat badan.
Terjadi perubahan pada tinggi badan, berat badan,
komposisi tubuh dan jaringan, serta perubahan karakteristik seksual (SMR =
Sexual Maturation Rate). Perubahan tinggi badan bisa mencapai
15 - 20%. Perubahan massa otot bisa
mencapai 45%.
Masalah
yang sering muncul adalah anorexia dan bulimia.
Anorexia → perilaku secara sadar mengurangi intesitas makannya. (pengecualian untuk masalah ekonomi)
Anorexia → perilaku secara sadar mengurangi intesitas makannya. (pengecualian untuk masalah ekonomi)
Bulimia
→ mengeluarkan lagi makanan yang sudah
dimakan. Jadi mereka makan hanya untuk kenyang mulut saja.
e.
Gizi Dewasa
Periode ini adalah periode
telama. Sekitar 40 tahun lebih (20-60 tahun). Yang dapat kita perhatikan pada
periode ini adalah sebagai berikut:
·
Penurunan massa
otot
·
Peningkatan
lemak
·
Penurunan massa
tulang (setalah 35-40 tahun)
·
Rentan terhadap
penyakit degeneratif (kanker) → dicegah dengan makan banyak serat (5-8x per
hari)
·
Obese pada
perempuan : lemak > 30%
·
Obese pada
laki-laki : lemak > 20%
·
Menurut IMT,
batasan lemak adalah overweight > 25%, obese 30% → untuk itu diperlukan
olahraga 3-4x seminggu, @30 menit.
f.
Gizi Lansia
Masalah penuaan dipengaruhi oleh
genetik dan lingkungan. Dimana faktor lingkungan adalah yang paling
berpengaruh.
Terjadi kejadian seperti
kehilangan massa otot dan massa tulang, serta kemunduran fungsi kerja sistem
pembuluh darah, kekebalan tubuh, penglihatan, pendengaran, dan lain-lain.
Untuk mencegah penurunan fungsi
otak secara drastis, dapat dilakukan olahraga secara teratur dan jangan
mengalami trauma.
2) Gizi
daur kehidupan II
Gizi daur kehidupan
dihitung dari sebelum hamil → hamil → laktasi
a. Gizi Ibu Sebelum Hamil
a. Gizi Ibu Sebelum Hamil
Jangan sampai kurang gizi sebelum
hamil, karena anaknya bisa cacat.
b. Gizi Ibu Hamil
b. Gizi Ibu Hamil
Jika ibu kurang gizi, maka volume darah ibu kurang juga
ke plasenta. Hal ini dapat menyebabkan bayi kekurangan gizi.
Trimester I :
masa kritis, pembentukan esensial organ janin
Trimester II :
pembentukan organ selesai; pembentukan ASI
Trimester III :
pertumbuhan janin
Ibu
hamil butuh energi,
Fe, Iodium, Kalsium, Fosfor, Folat & Vit B12 (untuk perkembangan
otak janin)
c. Gizi Ibu Laktasi
Untuk ibu laktasi, dibagi menjadi 2
bagian penting, yaitu
·
Produksi ASI →
prolaktin
·
Pengeluaran ASI
→ oksitosin
Berikut
ini adalah jenis-jenis dari ASI seperti:
·
Kolostrum (0 s/d
7-10 hari) → kaya akan protein
·
Susu transisi
(7-10 s/d 2minggu)
·
Susu matur (>
2minggu)
ASI eksklusif : 6 bulan hanya
mengonsumsi ASI, bahkan tidak dikasih air putih
d.
Refleks
Bayi
·
Rooting rekleks
: IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
·
Refleks
menghisap
·
Refleks menelan. Jadi maksudnya adalah, si bayi ditaruh didada si ibu. Kemudian
bayi tersebut akan mencari asal ASI
secara otomatis.
2.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Kesehatan dalam Daur Kehidupan
Daur
kehidupan merupakan periode-periode dari manusia. Periode-periode dari manusia
meliputi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak sekolah (7-12 tahun),
dewasa (20-39 tahun), setengah tua (40-60 tahun), dan tua (>60 tahun).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dalam daur kehidupan adalah:
a. Karakteristik
Tumbuh Kembang
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan menurut Azhari, A
(2004:171) yaitu: “Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif
menyangkut aspek-aspek jasmaniah atau perubahan-perubahan yang terjadi pada
organ tubuh dan struktur fisik, seperti pertambahan tinggi badan seseorangn
naik, sedangkan perkembangan secara khusus diartikan sebagai peruabahan yang
menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia, seperti perubahan–perubahan
yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sifat sosial, moral, keyakonan agama,
kecerdasa, dan sebagainya.”
Mengacu
pada pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan sesuatu yang
dapat diukur, sedangkan perkembangan hanya dapat diamati melalui
perubahan-perubahan bentuk perilaku. Pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat
dibedakan, akan tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan sebab merupakan satu
kesatuan.
Menurut
patriasih, R (2005:27) dalam Hand Out Mata Kuliah Kesehatan dan Ilmu Penyakit
menyatakan bahwa “ Pertumbuhan berkaitan dengan proses bertambahnya ukuran
fisik dan struktural pada anak dengan indikator penambahan dimensi tubuh yang
diukur dengan tinggi dan berat badan. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan
proses bertambahnya kemampuan dalam struktur fungsi tubuh, kemampuan psikomotor
pada setiap tahapan sesuai dengan penambahan usia yang berhubungan dengan
kemampuan intelegensi.
b. Tahap
Tumbuh Kembang
Tahap tumbuh kembang berlangsung
secara teratur , saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi
sampai dewasa. Tahapan tumbuh kembang dalama Hand Out perkuliahan mata kuliah
“Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan” terbagi menjadi 3 tahapan yaitu”
1)
Tahapan perkembangan dan peralihan,
yaitu”
a)
Tahap pembuahan ketahap embrio dan
janin,
b)
Tahap kelahiran ketahap bayi dan masa
anak-anak,
c)
Tahap remaja ketahapn dewasa,
d)
Tahap usia setengah tua ketahap usia
tua.
2)
Proses tumbuh kembang dimulai pada waktu
pembuahan dalam rahim ibu dan akan terhenti setelah melewati usia 20 tahun,
sehingga berbentuk tubuh manusia dewasa, sedangkan perkembangan berlsngsung
sampai manusia meninggal dunia (tidak terbatas).
3)
Tahap-tahap biologis, umur kronologis
dan masa dalam daur kehidupan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gizi
dalam daur kehidupan adalah gizi pada periode-periode manusia. Gizi sangat
berkaitan dengan manusia dalam kehidupan yang akan mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan. Gizi daur kehidupan dibagi menjadi 2 yaitu gizi daur
kehidupan I dan gizi daur kehidupan II. Gizi daur
kehidupan I dihitung dari bayi → pra sekolah → anak sekolah → remaja → dewasa →
lansia. Gizi daur kehidupan II dihitung dari
sebelum hamil → hamil → laktasi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dalam daur kehidupan adalah karakteristik tumbuh kembang dan tahap
tumbuh kembang.
3.2 Saran
1. Kita
seharusnya memperhatikan kebutuhan gizi sejak dini.
2. Pada
ibu hamil sebaiknya memperhatikan kebutuhan gizi karena apabila ibu hamil
kekurangan gizi maka anak yang lahir nanti akan beresiko cacat.
DAFTAR
PUSTAKA
�
Atmarita, Tatang S. Fallah. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Makalah pada
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta 17-19 Mei 2004
�
Azwar. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang
; Makalah pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar
Gizi, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 27 September 2004
�
Hadi, Hamam (2005). Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional : Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Besar Pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 5 Februari 2005.
� http://ksoer.blogspot.com/gizi.html
�
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.