Senin, April 01, 2019

Pemasaran Digital (Digital Marketing)


Pendahuluan

Promosi penjualan (wles promotion) yang merupakan salah satu elemen dari
bauran promosi, bertujuan untuk mengangkat atau mendonglaak penjualan suatu
produk barang dan jasa. Merancang berbagai macam cara merangsang agar terjadi penjualan suatu produk barang dan jasa oleh konsumen dalam waktu yang singkat dengan lebih
cepat  serta lebih banyak yang dijual, inilah yang disebut sebagai suatu aktivitas
promosi penjualan.
Salah satu strategi promosi penjualan untuk dunia usaha dapat berbentuk seperti
pameran dagang (todn exhibition), konvensi/seminar profesi, konsultasi dagang
klinik bisnis, pemasaran digital (digital marketing) serta demo produk/testimonial.
Tren digital marketing terus berkembang. Mengapa itu terjadi?
Karena selama teknologi terus berlanjut, pemasaran secara digital juga akan berjalan lancar sehingga bisa berkembang pesat. Bagi Anda yang bergerak di bidang e-commerce atau berbisnis di internet, sangat krusial untuk mengetahui tren bisnis atau perkembangan apa saja yang terjadi saat ini, terutama bagi waktu yang akan datang.
Inilah mengapa saya membuat bahasan komprehensif yang khusus agar Anda bisa mengantisipasinya dan meninjau ulang strategi-strategi pemasaran yang selama ini Anda lakukan, apakah sesuai atau tidak lagi sesuai dengan perkembangan yang ada.















Pemasaran Digital (Digital Marketing)

Sebenarnya apa saja sih contoh digital marketing? Tentunya mencakup hal-hal seperti website, media sosial, YouTube, dan iklan-iklan di mesin penelusur semacam Google. Anda dapat mengetahui lebih lanjut cakupan digital marketing dengan mengetahui apa saja perbedaannya dengan pemasaran yang tergolong tradisional.
Perbedaan Digital Marketing dan Marketing Tradisional
Tujuan dari kegiatan pemasaran ini adalah agar produk tersebut jadi banyak diminati oleh orang banyak. Dengan begitu, pengertian marketing ini sebenarnya luas, tidak hanya terbatas pada saat terjadi aktivitas pengenalan itu sendiri, tetapi juga berkaitan dengan strategi apa yang digunakan, serta bagaimana cara memberikan kepuasan kepada konsumen. Lalu apa bedanya digital marketing dengan pemasaran yang biasa dilakukan? Berikut, saya akan membagi perbedaannya berdasarkan tiga kategori!
·       Target Pemasaran
Pada umumnya, khalayak di Indonesia lebih terbiasa dengan pemasaran tradisional bila produsen memasarkan produknya. Apa saja contohnya yang biasa dilihat sehari-hari? Iklan di media-media besar semacam televisi dan radio. Selain itu, mereka juga terbiasa membaca iklan di majalah maupun koran. Di jalan-jalan raya, papan reklame terpasang di mana-mana untuk dilihat oleh orang-orang yang lalu lalang saat berkendara atau berpergian. Di sisi lain, dengan menggunakan pemasaran secara digital, Anda tidak hanya dapat menargetkan masyarakat setempat yang berada di satu daerah saja, tetapi juga menjangkau orang-orang secara nasional maupun internasional. Hal ini dikarenakan Anda bisa memanfaatkan saluran yang lebih luas, yaitu internet. Orang-orang di manapun mereka berada, bisa saja yang menggunakan internet.
·       Biaya dan Waktu
Biaya pengeluaran bagi pemasaran yang dilakukan secara tradisional dapat dikatakan lebih mahal bila dibandingkan dengan digital marketing. Mengapa demikian? Coba saja Anda perkirakan berapa uang atau biaya iklan yang harus Anda keluarkan demi memasarkan produk atau layanan Anda di televisi, radio, ataupun koran dan majalah. Mereka memasang tarif yang tentunya tidak murah, selain itu Anda pun harus menanggung biaya produksi iklan yang tak murah pula. Lagipula, proses yang harus dilewati untuk memasarkan dengan cara tradisional ini memakan waktu yang cukup lama.  Di sisi lain, pada digital marketing proses pemasaran dapat berlangsung lebih cepat dan lebih hemat pengeluaran. Anda sebagai pebisnis juga bisa menyesuaikan biaya dan skala bisnis Anda secara real-time. Jadi, terkait biaya digital marketing sifatnya lebih fleksibel.
·       Komunikasi
Bila dilihat dari aspek komunikasi yang terjadi dalam pemasaran tradisional, interaksi yang terjadi bersifat satu arah. Misalnya, jika Anda sebagai produsen memasang iklan di tayangan televisi nasional. Maka penonton yang menyaksikan tayangan iklan Anda tidak dapat memberi respon secara langsung pada Anda sebagai produsen. Sama halnya dengan iklan di radio maupun media cetak seperti koran dan majalah. Pendengar atau pembaca juga tak dapat berinteraksi langsung dengan produsen.
Di sisi lain, digital marketing ini bisa berlangsung 2 arah. Sebenarnya digital marketing ini termasuk strategi yang efektif untuk memikat konsumen lalu melihat kemungkinan pasti apakah mereka tertarik dengan produk maupun layanan yang sudah Anda tawarkan.
Kelebihan Digital Marketing
Salah satu keuntungan dalam menggunakan pemasaran secara digital adalah terkait evaluasi hasil. Mengapa? Hal tersebut dikarenakan hasilnya jauh lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan pemasaran biasa secara tradisional. Lalu, apa lagi? Selain itu, ada kaitannya dengan jangkauan. Kampanye yang dilakukan secara digital bisa menjangkau khalayak yang tak terbatas dari berbagai golongan, terutama soal lokasi. Jadi, bila Anda sebagai divisi marketing dari sebuah perusahaan ingin melakukan kampanye yang fokusnya terhadap jangkauan secara lokal, Anda juga bisa memperluas peluang dengan melakukan kampanye di internet hingga seluruh dunia seandainya Anda menginginkan hal itu atau jika masih sesuai dengan konten pemasaran Anda.
Selain itu, jika Anda ingin menargetkan khalayak yang lebih terfokus pun, keinginan itu bisa terwujud dengan mudah. Mengapa? Karena adanya pententuan target khalayak tertentu yang sudah disistemasi. Penentuan target khalayak dapat dilakukan tanpa harus melakukan survey tatap muka yang memakan waktu, tenaga dan biaya. Apa saja penggolongannya? Ada banyak penggolongan yang sangat spesifik yaitu berdasarkan demografis, gender, lokasi, umur, dan bidang ketertarikan.
Berikut adalah 14 tren digital marketing
Saya akan memulai penjelasannya berdasarkan urutan seberapa berpengaruh tren digital marketing yang ada dalam skala global.
1. Augmented Reality (AR) Terpadu di Media Sosial
Karena perangkat seluler kita menjadi lebih canggih dan aplikasi-aplikasi jejaring sosial lebih baik integrasinya dengan AR, berbagai brand atau produsen akan menggunakannya untuk dapat lebih terlibat dengan konsumen atau target khalayaknya. Misalnya, dengan menggunakan lokasi di mana target khalayak berada, brand atau perusahaan itu bisa membuat konten AR yang bersponsor, yang hanya dapat diakses di tempat itu saja, pada saat itu saja.
2. Berkurangnya Pasar Influencer
Influencer yang dimaksud di sini adalah orang-orang terkenal baik di media sosial maupun di bidang keahliannya secara global semacam atlet dan artis. Misalnya, pada saat seorang pengguna media sosial melihat pemakaian produk yang ditampilkan pada foto yang diunggah akun artis ternama, pengguna tersebut tak langsung tertarik pada produk tersebut. Ini menunjukkan pasar kini telah lebih cerdas dalam berbelanja.
3. Pentingnya User Experience
Mencari pelanggan atau melakukan pemasaran dengan berdasarkan data memang hal yang baik atau luar biasa, namun bagaimana data-data yang ada ini bisa diaplikasikan ke user experience menjadi patokan kesuksesan digital marketing. Jadi, cobalah untuk perjuangkan terlebih dahulu data yang Anda peroleh dalam penerjemahannya ke calon klien atau para pengguna baru menghasilkan inovasi-inovasi yang lainnya terkait produk maupun layanan Anda.
4. Iklan Harus Lebih Ditargetkan dengan Tujuan Khusus                     
Orang-orang kini sudah memiliki rentang perhatian atau fokus yang sangat minim. Mengapa? Karena mereka dibanjiri dengan begitu banyak iklan setiap harinya. Usahakan menargetkan sasaran konversi yang sangat spesifik, entah itu pengalaman di perangkat mobile maupun desktop.
5. Live Video di Media Sosial
Video akan terus menjadi tren digital marketing di tahun 2018 namun tidak sekadar video, video live khususnya. Video langsung adalah cara yang bagus untuk terhubung dengan khalayak Anda. 
6. Percakapan Interface Pengguna
Percakapan, seperti Alexa Amazon, Asisten Google, Cortana Microsoft, chatbots dan lainnya, akan terus ada dalam rutinitas dan kehidupan sehari-hari konsumen mereka. Inilah mengapa Anda menemukan juga asisten virtual yang dipasarkan oleh produsen-produsen di sekitar Anda. 
7. Video Marketing
Seiring berkurangnya perhatian konsumen terhadap konten-konten membosankan, pemasar sangat bergantung pada pembuatan konten video untuk meningkatkan peringkat mereka di mesin telusur, meningkatkan keterlibatan pelanggan dan meningkatkan branded traffic mereka.
8. Kampanye yang dipersonalisasi
Efek dari personalisasi ini tentunya luar biasa, akan ada peningkatan keterlibatan pelanggan di sini atau yang biasa disebut customer engangement sehingga pelanggan Anda lebih loyal dan memasarkan kembali produk maupun layanan Anda ke relasi atau kerabat mereka.
9. Strategi Penargetan yang Kontekstual
Dalam konteks Peraturan Perlindungan Data Umum (biasa disebut GDPR), memang kita tak dapat berharap banyak soal menelusuri jejak perilaku pelanggan maupun calon pembeli. Maka wajib bagi pengiklan untuk memahami konteks halaman mereka masing-masing, yang bertujuan untuk penargetan secara aman.
10. Membuat Iklan yang Otentik
Terlibatlah dengan audiens Anda dengan memanfaatkan bahasa asli mereka (kalau perlu bahasa daerah, bukan bahasa internasional atau asing) atau manfaatkan aspek-aspek lainnya untuk memperluas peluang keberhasilan pemasaran Anda yang sudah ditargetkan dengan fokus tertentu.
 11. Integrasi Digital dengan Dunia Nyata
Saya sudah mulai melihat ini dalam acara olahraga seperti pertandingan bola, di mana terjadi pengalaman online yang sudah dimulai sebelum acara bola berlangsung dan berlanjut selama acara berlangsung. Kebanyakan bergender laki-laki, aktif melakukan tweet atau update status di Facebok sebelum menonton liga. Jadi, saya berpikir, mungkin Anda bisa melakukan sesuatu terhadap kecenderungan yang mulai ada ini terkait dengan bisnis Anda.
12. Penelusuran Suara ( Voice Search)
Google mengatakan bahwa 20% pencarian dari perangkat mobile-nya adalah penelusuran suara, dan jumlah itu hanya meningkat seiring kebiasaan tertentu pengguna gadget. Mereka terbiasa menanyai Alexa, Siri dan voice assistant virtual lain untuk mengetahui tentang apa yang harus dibeli. Hal ini ada kaitannya dengan Featured Snippet dari Google.
13. Algoritma Prediktif Interface
Pemrograman aplikasi terbuka lebar untuk algoritma dari mesin pembelajaran, pemrosesan bahasa yang alami dan kecerdasan buatan (AI). Hal ini memungkinkan bisnis-bisnis yang ada untuk memprediksi pengeluaran pemasarannya dengan lebih baik dalam mengoptimalkan keseluruhan anggarannya.
14. Berbagai Jenis Baru Konten Pemasaran
Dengan format baru yang berkembang setiap hari dan popularitas video yang meningkat di kalangan pengguna atau pasar, pemasaran konten tidak lagi soal menulis blog atau menarik ulasan dari pelanggan.
STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran Dasar yang Wajib Dicermati

Jika ternyata produk kita tidak bergerak cepat seperti yang kita harapkan, ada baiknya kita cermati lagi 5 strategi pemasaran dasar  ini.
Strategy # 1 : SEGMENTASI
Kesuksesan sebuah produk, diawali dengan keamampuan marketer untuk membaca dan memetakan pasar serta melakukan identifikasi segmen pasar dengan benar. Kesalahan dalam segmentasi, akan mengakibatkan strategi berikutnya juga salah, karena segmentasi adalah dasar dari strategi pemasaran sebuah produk.
Strategy # 2 : TARGETING
Ada banyak pemasar beranggapan bahwa segmentasi itu satu paket dengan targeting. Padahal keduannya berbeda, dan memang harus dipisahkan. Jika segmentasi lebih sebagai strategi untuk memetakan pelanggan yang ingin dibidik, maka targeting adalah sasaran yang oleh pemasar hendak dibidik lebih spesifik lagi. Karena dalam setiap segment pasar ada beberapa kelas, atau kecenderungan, perilaku dan gaya hidup yang berbeda-beda. Konsep targeting sebenarnya adalah konsep karena keinginan pemasar untuk bisa melayani konsumennya secara personal, atau karena memang konsumen sudah memiliki keinginan yang bersifat personal.
Strategy # 3 : POSITIONING
Jika pada dua strategi sebelumnya berkisar kepada memilih segmen dan target, maka pada positioning ini lebih kepada citra, persepsi dan kesan produk yang ditanamkan ke benak konsumen tertarget tersebut oleh pemasar. Bagaimana konsumen mempersepsi suatu produk, tentu akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana konsumen akan bersikap terhadap produk, yang tentu berhubungan dengan keberlangsungan produk itu sendiri.
Strategy # 4 : PRICING
Ada banyak cara dalam menetukan harga / pricing strategy, yang paling umum adalah harga dikaitkan dengan cost secara langsung. Padahal didalam marketing menentukan harga, tidak terkait langsung dengan cost yang terjadi. Harga suatu produk memang harus masuk akal dalam pengertian, tidak lucu kalau harga yang dibuat dibawah dari total cost yang terjadi. Tetapi harga juga mencerminkan perceived value, nilai yang dipersepsi oleh konsumen, yaitu nilai yang bisa diterima oleh konsumen. Kesalahan yang sering terjadi dari seorang marketer adalah jika menetukan harga, murni dengan menghitung biaya yang ditimbulkan oleh produk tersebut, seperti biaya produksi, biaya distribusi, biaya promosi dan seterusnya.
Strategy # 5 : DISTRIBUSI
Sebuah produk hanya akan berguna jika produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen,dan konsumen bisa memanfaatkan benefit dari produk tersebut, baik secara functional maupun emotional. Distribusi dikatakan baik, jika produk bisa sampai ke tangan konsumen. Dan untuk sampai ke tangan konsumen, produk harus berada di tempat yang konsumen bisa capai atau konsumen bisa mendapatkannya pada waktu yang tepat.
Demikian 5 hal yang harus kita perhatikan dalam memasarkan sebuah produk agar produk sukses dipasaran.
Berikut  5 point penting untuk memulai bisnis online!
1.    Ide Bisnis
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan ide bisnis dan dari mana asalnya ide bisnis? Ide bisnis merupakan sekumpulan pemikiran yang berhubungan dengan bisnis dan masih dalam benak Anda. Ide untuk bisnis itu bisa datang dari mana saja. Ada yang muncul secara spontan, entah dalam kondisi dan situasi seperti apa, ada juga yang muncul setelah Anda mencari tahu atau membaca sumber dari media. Sebuah ide bisnis yang baik itu sudah biasa, jika Anda memiliki ide yang unik itu baru luar biasa. Jika Anda ingin menjalankan bisnis online yang telah ada, Anda perlu tahu dan mempertimbangkan jenis bisnis online seperti Website, Toko online atau marketplace, Blog dan Social media.
Buat list khusus untuk ide yang muncul, tuangkan ke dalam bentuk tulisan atau gambar sehingga Anda tidak melupakannya. Setelah ide dirasa cukup terkumpul, mulailah menyaring semua ide untuk dipilih menjadi beberapa saja. Dari beberapa yang terpilih, eliminasi dan akhirnya akan ada 1 ide unik yang dapat Anda eksekusi.
2.    Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dapat disimpulkan bahwa hampir semua yang termasuk produksi adalah benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Tidak perlu khawatir, jika Anda bingung memilih dan mencari produk untuk bisnis online berikut ini ada caranya :
  • Menemukan peluang dengan manfaatkan kata kunci (keywords)
  • Membangun merek produk semenarik mungkin
  • Memilih produk yang dapat mengatasi rasa sakit customer
  • Menyediakan produk sesuai minat dan kebiasaan customer
  • Memilih produk dengan mengikuti minat dan kemauan Anda
  • Menemukan peluang dalam kesenjangan
  • Memanfaatkan pengalaman dan keahlian Anda sendiri
  • Mengetahui dan memanfaatkan trend lebih awal
3.    Persona Pembeli
Ide bisnis sudah ada, cara memilih produk yang tepat untuk dijual sudah dibahas, sekarang kita masuk ke persona. Mungkin Anda masih bertanya-tanya, apa itu persona? Persona pembeli adalah sebuah representasi gambaran dari customer ideal Anda berdasarkan riset pasar dan data real tentang customer yang ada.
Persona pembeli bisa diidentifikasikan dari berbagai hal :

  • Lokasi
  • Jenis kelamin
  • Usia
  • Minat
  • Kategori
  • Koneksi
  • Bahasa
  • Pendidikan, dan banyak lagi

Persona pembeli yang solid sebenarnya hanya mengoleksi hal-hal paling umum yang dapat Anda temui di customer Anda saat ini :
  • Kebutuhan mereka yang paling umum dan pain point yang berkaitan dengan solusi Anda,
  • Karakteristik demografi,
  • Psikografis dan,
  • Ciri-ciri perilaku pembeli.
Dengan mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam membeli produk online, Anda bisa lebih mendapat gambaran untuk menghubungkan produk yang akan Anda jual dengan persona pembeli.
4.    Strategi
Apa jadinya sebuah bisnis tanpa ada strategi? Pastinya bisnis Anda menjadi berantakan. Tujuan dari strategi selain untuk mengarahkan bisnis agar tetap pada track, minimal Anda sudah menyiapkan plan for the worst, hope for the best, bersiap menghadapi kondisi terburuk dan berharap yang terbaik. Dalam bisnis online, terdapat 2 strategi untuk mempromosikan produk yang Anda jual dari yang gratis sampai berbayar.
Cara promosi yang gratis, Anda hanya membutuhkan akses internet untuk berkunjung ke beberapa blog iklan baris, pasang iklan di blog iklan baris gratis, atau posting promosi ke group-group social media seperti Facebook, Twitter, Instagram dll. Cara promosi ini memakan waktu dan menguras tenaga dan pikiran, berbicara hasil juga belum bisa di pastikan, Banyak yang sukses banyak juga yang gagal.
Cara promosi berbayar ini praktis, tinggal membayar bisnis berjalan dengan sendirinya, tapi menggunakan cara promosi berbayar ini Anda harus berani berspekulasi. Maksudnya meski sudah beriklan bisa saja iklannya efektif bisa juga iklannya kurang efektif, kalau diperhitungkan antara untung dan rugi, jika banyak yang beli berarti iklannya efektif, kalau tidak berarti biaya iklannya sia-sia. Anda perlu memilih strategi untuk promosi secara hati-hati untuk keberlangsungan bisnis online Anda.
5.    Modal
Point terakhir adalah tentang modal. Kalau bisnis secara offline sudah pasti Anda perlu mengeluarkan modal yang sangat banyak, entah berupa uang, materi peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja. Bagaimana dengan bisnis online? Apa keuntungan yang Anda dapatkan jika menjalankannya?
Terdapat 10 benefit, yaitu ;
  • Mengatasi keterbatasan geografis
  • Anda dapat memulainya dengan modal terbatas
  • Bisa dipelajari otodidak tanpa mempermasalahkan latar belakang
  • Mendapatkan customerbaru hanya dengan search engine
  • Menghemat biaya
  • Membantu menyediakan barang lebih cepat
  • Efisiensi waktu dan biaya perjalanan
  • Memberikan perbandingan harga dengan lebih cepat
  • Perbanyak income, bahkan anda akan dibayar dalam dollar
  • Anda dapat menjadi bos untuk diri Anda sendiri
Walaupun semua benefit telah disebutkan, mungkin diantara Anda masih saja ada yang ragu untuk menjalankan bisnis online, terutama menyangkut modal. Ada alternative lain jika Anda ingin mendapatkan modal lebih, seperti mengajukan proposal kerjasama, atau bisa meminjam uang ke bank. Jangan jadikan modal yang minim sebagai penghalang Anda untuk mulai berbisnis online!
Penutup

Pemasaran digital juga merupakan sarana yang sebenarnya, sifatnya sangatlah interaktif untuk menjangkau khalayak karena memanfaatkan sarana-sarana sosial yang aktif. Ada banyak kontak langsung yang dapat terjadi antara target khalayak dan pebisnis. Hal ini berarti bisnis Anda bisa mendapatkan umpan balik segera dari konsumen yang mana sangat berharga untuk bisa memajukan atau memperbaiki bisnis Anda.