laporan
minuman dan bahan penyegar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
Bahan
penyegar merupakan bahan yang mengandung alkaloid seperti kafein pada kopi, teaflavin pada teh, teobromin
pada coklat, dan nikotin pada tembakauyang mampu memberikan stimuli
berupa peningkatan kerja jantung, meningkatkan peredaran darah, sebagai
stimulant. Selain ditinjau dari komponen aktifnya, bahan penyegar juga
memiliki ciri khas tersendiri. Bahan penyegar biasanya selalu memiliki aroma, bau dan rasa yang khas dari
tiap-tiap komoditasnya.
Kopi merupakan bahan penyegar yang
mengandung kafein yang biasadikonsumsi sebagai minuman karena citarasa yang
khas. Teh
mengandung senyawa katekin atau polifenol yang membentuk rasa yangmenyegarkan
yang dapat berfungsi untuk meningkatkan sistem pertahanan biologistubuh
terhadap kanker, menghambat penuaan karena mengandung antioksidan, dan lain-lain.
Sebagian
besar teh diolah menjadi teh hitam dan sisanya dioleh menjadi teh hijau dan teh
oolong, namun hampir seluruh produksi teh hitam diekspor. Kakao atau coklat
merupakan salah satu komoditas yang potensial diIndonesia. Dari biji coklat
dapat dihasilkan berbagai produk turunan seperti bubuk coklat, coklat
mentega (cacao butter ), emulsifier dan berbagai
produk confectionary. Cangkang ( pod )
coklat dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan pakanternak dan
produksi pektin. Namun, perkembangan produksi kakao di Indonesiatidak diikuti
dengan perbaikan mutu buji kakao. Rendahnya mutu biji kakaodisebabkan oleh cara
pengolahan yang kurang baik, seperti biji kakao tidak difermentasi atau
proses fermentasinya yang kurang baik. Oleh karena itu, kami melakukan
pengamatan bahan penyegar yang beredar dipasaran untuk menginformasikan mengenai manfaat, serta cara pengolahannya
hingga dapat dikonsumsi semua orang.
1.2 Tujuan
·
Untuk mengetahui macam-macam bahan
penyegar,
·
Untuk mengetahui manfaat dari tiap-tiap
bahan penyegar,
·
Mengamati struktur dan fisik teh, kopi,
dan coklat.
BAB
II
METODELOGI
PRAKTIKUM
2.1 Alat-alat
·
Mikrometer
·
Gelas
·
Piring
·
Alat Tulis
2.2 Bahan-bahan
·
Teh Hijau
·
Teh Black
·
Teh Jasmin
·
Coklat Bubuk
·
Coklat Pasta
·
Coklat Batang
·
Kopi Robusta
·
Kopi Lampung
2.3 Prosedur
1. Pengamatan Struktur dan Fisik
Amati
setiap jenis bahan pengamatan mulai dari bentuk bahan, warna bahan, aromanya,
serta rasa dengan melakukan penyicipan.
2. Info Pengemasan
Amati
info kemasan yang tertera pada setiap produk mulai dari merk, tanggal
kadaluarsa, serta prodesen.
BAB
III
TINJAUAN
PUSTAKA
3.1 Bahan Penyegar
Bahan Penyegar merupakan sebutan bagi bahan yang memiliki kandungan alkaloid
yang mampu memberikan stimuli berupa peningkatan kerja jantung bagi pemakainya.
Selain ditinjau dari komponen aktifnya, bahan penyegar juga memiliki ciri khas
tersendiri.
Bahan penyegar biasanya selalu memiliki aroma, bau dan rasa yang khas dari tiap-tiap komoditasnya. kopi,
teh, coklat, dan tembakau adalah bahan penyegar populer dan merupakan komoditas
unggulan yang di produksi di perkebunan di seluruh indonesia.
3.2 Macam-Macam Bahan Penyegar
3.2.1
Teh
Teh
merupakan bahan minuman penyegar yang sudah lama dikenal. Beberapa kandungan
senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang
memuaskan peminumnya. Berdasarkan penelitian dalam dasawarsa terakhir abad 20
ini menunjukkan bukti bahwa teh dapat menjaga kesehatan tubuh manusia.
Sebagai
sarana kesehatan kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat daripada
dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan, oleh karena itu, teh
lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat.
Beberapa jenis teh dapat memenuhi persyaratan minuman fungsional dan upaya yang
harus ditempuh untuk menjadikan teh sebagai minuman fungsional. Seperti dapat
meningkatkan sisitem pertahanan biologis tubuh, sistem pencegah penyakit,
sistem penyembuh penyakit, sistem gerak fisik, dan sistem penghambat penuaan.
Senyawa
utama yang dikandung teh adalah katekin , yaitu suatu kerabat tanin
terkondensasi yang juga akrab disebut polifenol karena banyaknya gugus
fungsi hidroksil yang dimilikinya. Selain itu, teh juga mengandung alkaloid
kafein yang bersama-sama dengan polifenol teh akan membentuk rasa yang
menyegarkan. Beberapa vitamin yang dikandung teh di antaranya adalah vitamin P,
vitamin C, vitamin B, dan vitamin A yang walaupun diduga keras menurun
aktivitasnya akibat pengolahan masih dapat dimanfaatkan oleh peminumnya.
Beberapa jenis mineral juga terkandung dalam teh, terutama fluoride yang
dapat memperkuat struktur gigi.
Katekin
yang mendominasi ±20% berat kering teh merupakan substansi utama yang
menyebabkan teh memenuhi persyaratan sebagai minuman fungsional. Senyawa ini
dikandung lebih banyak pada pucuk tanaman teh ( Camellia sinensis )
varietas assamica dibandingkan varietas sinensis (Yamanishi,
1995). Teh hitam lebih sedikit mengandung katekin daripada teh hijau karena
dalam proses pengolahannya sengaja mengoksidasi katekin untuk memperbaiki
warna, rasa, dan aromanya. Berikut ini kadar katekin teh selama pengolahan
adalah seperti berikut:
Kadar katekin teh selama pengolahan teh
hitam (Bambang et al ., 1996)
|
|
Katekin
total
|
|
Tahap pengolahan
|
Yang dianalisis
|
b.k.
|
% Katekin pucuk segar
|
1. Sebelum
diolah
|
pucuk
segar
|
14,73
|
100,00
|
2.
Pelayuan
|
daun layu
|
13,58
|
92,19
|
3.
Penggilingan
|
bubukgiling
1
|
11,51
|
78,14
|
bubukgiling2
|
8,75
|
59,03
|
|
bubukgiling3
|
7,83
|
53,16
|
|
badag
giling
|
6,62
|
44,94
|
|
4.
Fermentasi
|
bubukfermentasi
1
|
9,18
|
62,32
|
bubukfermentasi2
|
8,35
|
56,69
|
|
5.Pengeringan
|
bubukfermentasi3
|
6,93
|
47,05
|
bubukfermentasi
|
5,89
|
39,99
|
|
bubuk
kering 1
|
8,61
|
58,45
|
|
bubuk
kering 2
|
7,48
|
50,78
|
|
6. Sortasi
|
bubuk
kering 3
|
6,10
|
41,41
|
bubuk
kering
|
5,30
|
35,98
|
|
dust 1
|
11,09
|
75,29
|
|
BT 1
|
8,00
|
54,31
|
|
dust 11
|
7,79
|
52,89
|
|
BTL
|
3,68
|
24,98
|
Kadar
katekin selama pengolahan teh hijau
|
|
Katekin
total
|
|
Tahap
pengolahan
|
Yang dianalisis
|
b.k.
|
% Katekin pucuk segar
|
1. Sebelum
diolah
|
pucuk
segar
|
15,53
|
100,00
|
2.
Pelayuan
|
pucuklayu
|
14,39
|
92,66
|
3.
Penggilingan
|
bubukgiling
|
13,35
|
85,96
|
4.
Pengeringan I
|
bubuk
kering awal
|
13,06
|
84,10
|
5.
Pengeringan akhir
|
bubuk
kering akhir
|
11,88
|
76,50
|
6. Sortasi
|
GI P1
|
13,05
|
84,03
|
CM 1
|
12,61
|
81,20
|
|
SM 1
|
11,79
|
75,92
|
|
GP3
|
12,16
|
78,30
|
|
CM 3
|
11,14
|
71,73
|
|
SM 3
|
11,55
|
74,37
|
|
peko
|
11,66
|
75,08
|
|
jikeng
|
9,97
|
64,20
|
|
bubuk
|
10,62
|
68,38
|
|
tulang
|
6,96
|
44,82
|
Kadar katekin teh dalam kemasan
No
|
Merek
|
Jenis
|
Bentuk kemasan
|
Katekin (%)
|
1
|
2 Tang
|
teh hit@m1breakfast tea
|
double tea bag
|
8,82
|
9,40
|
||||
2
|
2 Tang
|
teh hitamlafternoon tea
|
double tea bag
|
8,78
|
7,74
|
||||
3
|
2 Tang
|
teh hitam
|
single tea bag
|
6,95
|
7,25
|
||||
4
|
SariWangi
|
teh hitam
|
double tea bag
|
5,49
|
5,19
|
||||
5
|
Goalpara
|
teh hitam
|
Bungkus
|
5,70
|
6,12
|
||||
6
|
Goalpara-excelentTea
|
teh hitam
|
double chamber tea bags
|
7,85
|
7,87
|
||||
7
|
Gunung Mas
|
teh hitam CTC
|
tea bag
|
8,12
|
8,06
|
||||
8
|
2 Tang
|
teh hijau
|
tea bag
|
10,89
|
10,85
|
||||
9
|
Kepala
Jenggot
|
teh hijau
|
Bungkus
|
12,31
|
12,30
|
||||
10
|
Nirwana
|
teh hijau
|
Bungkus
|
10,97
|
10,87
|
||||
11
|
TEHINDO
|
teh hijau
|
Bungkus
|
11,47
|
11,48
|
||||
12
|
2 Tang/Jasmine
tea special
|
teh wangi
|
double tea bag
|
10,48
|
10,52
|
||||
13
|
Teh Celup Cangkir
|
teh wangi
|
single tea bag
|
10,85
|
10,85
|
||||
14
|
Kepala
Jenggot
|
teh wangi
|
single tea bag
|
10,66
|
10,77
|
||||
15
|
Cap Botol Sosrodjojo
|
teh wangi (melati)
|
Bungkus
|
8,23
|
8,05
|
||||
16
|
Cap Poci
Superior
|
teh wangi (melati)
|
Bungkus
|
9,33
|
9,37
|
||||
17
|
SariWangi
|
teh wangi Qeruk manis)
|
single tea bag
|
5,12
|
4,79
|
||||
18
|
SariWangi
|
teh wangi (mangga harumanis)
|
single tea bag
|
4,94
|
4,92
|
||||
19
|
Max Tea
|
teh wangi (lemon tea)
|
Sachet
|
0,39
|
0,43
|
·
Pengolahan
Pada
prinsipsinya ada tiga jenis teh yang beredar di pasaran, yaitu: teh hijau
(green tea), teh hitam (black tea), dan teh olong (oolong tea), tetapi ada juga
satu jenis teh lagi yaitu teh putih. Teh putih dibuat dari pucuk daun yang
tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar
matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi
dalam jumlah lebih sedikit dibandingkanteh jenis lain sehingga harga menjadi
lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara
perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup jugamulai populer.
Teh hijau
adalah teh yang berasal dari pucuk daun teh yang sebelumnya berasal dari pucuk
daun teh yang mengalami pemanasan dengan uap air untuk me-nonaktifkan enzim
oksidase dan fenolase sehingga oksidasi enzimatis terhadap kateki dapat
dicegah.
Teh hitam
terbuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan layu sebelum digulung,
kemudian daun-daun tersebut dibiarkan selama beberapa jam sebelum dipanaskan
dan dikeringkan. Selama itu, enzim yang terdapat dalam daun teh mengkatalis
reaksi oksidasi senyawa-senyawa yang ada di dalam teh sehingga menghasilkan
perubahan warna, rasa, dan aroma. Teh hitam disebut teh fermentasi, meskipun
sesungguhnya sebagian besar disebabkan oleh proses oksidasi. Sebagian besar
(98%) pasaran teh di dunia terdiri atas teh hitam. Teh hitam sendiri
berdasarkan pegolahannya dibedakan atas dua jenis, yaitu Orthodoks dan CTC
(Crush, Tear, dan Curl).
Teh oolong
merupakan teh yang hanya sebagian terfermentasi. Teh olong dihasilkan melalui
proses pemanasan yang dilakukan melalui proses pemanasan segera setelah proses
rolling/penggulungan daun, dengan tujuan untuk segera menghentikan proses
fermentasi.
3.2.2
Kopi
Kopi adalah sejenis minuman,
biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji dari tanaman
kopi yang dipanggang. Kopi merupakan
tanaman penyegar yang mengandung kafein. Pengolahan bijikopi menjadi kopi
instan adalah dengan sortasi biji kopi, penyangraian, penggilinganmenjadi
bubuk, ekstraksi, dan pengeringan.
Tumbuhan
kopi (Coffea sp.) termasuk familia Rubiaceae. Tanaman kopi termasuk tumbuhan
tropik yang sangat mampu melakukan penyesuaian2 dengan keadaan kawasan.
Walaupun tumbuhan tropik, tanamannya tidak menghendaki suhu tinggi dan
memerlukan tumbuhan naungan. Suhu di atas 35 °C dan sebaliknya suhu dingin/beku
(frost) dapat merusak panen bahkan mematikan tanaman kopi. Tanaman kopi
menghendaki suhu berkisar 15-30 °C.
Kopi
mengandung komponen kimia yang kompleks. Karbohidrat pada biji kopi sekitar 50
– 60%, sedangkan yang bersifat larut dalam air sebanyak 40%. Karbohidrat tidak
menimbulkan “flavor” yang spesifik, tetapi diduga erat hubungannya dengan
senyawa-senyawa lain seperti lemak dan protein. Struktur kimia yang terpenting
tedapat didalam kopi adalah caffein dan caffeol. Caffein yang menstimuli kerja
saraf, caffeol memberikan flavor dan aroma yang baik.
·
Macam-macam
Kopi
1. Biji Kopi Arabika (Jenis Kopi Dengan Cita Rasa
Terbaik)
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa
terbaik.Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis
ini. Kopiini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai
belahan dunia,mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan
Indonesia. Secaraumum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau
subtropis (Wikipedia,2010).Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di
atas permukaan laut.Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi
lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji
kopi yang dihasilkan berukuran cukupkecil dan berwarna hijau hingga merah gelap
(Anonim, 2009).
2. Biji Kopi Robusta ( Jenis Kopi Kelas 2)
Kopi robusta dikenal sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih
pahit,sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak.
Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika
yang harusditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan
denganketinggian 800-1000 m di atas permuakaan laut dengan suhu sekitar 20 0C.
Kopirobusta lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini
menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat,
AfrikaTengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan (Wikipedia, 2010).Gambar 4.
Kopi RobustaUntuk memperoleh hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik
setelah betul-betul matang, kopi memerlukan waktu dari kuncup bunga 811
bulan untuk robusta dan 6 sampai 8 bulan untuk arabica.
Kopi jenis robusta dan kopi yangditanam di daerah
kering biasanya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga pemanenan
juga dilakukan secara musiman. Musim panen ini biasanya terjadi
mulai bulan Mei/Juni dan berakhir pada bulan Agustus/September.
Diperkirakan hasiltanaman perkebunan, besar dapat mencapai 1000 kg per hektar
per tahun, sedangkankopi robusta tanaman rakyat hanya mencapai 500 kg dan kopi
arabika rakyat 200 kg per hektar per tahun.
·
Struktur
Fisik Kopi
Buah kopi
tediri atas tiga bagian, yaitu :
1. lapisan
kulit luar (excocarp)
2. lapisan
daging (mesocarp)
3. lapisan
kulit tanduk (endoscarp)
Adapun susunan buah kopi disajikan pada gambar 5 berikut ini :
Gambar 5. Penampang
Melintang Buah Kopi
Kulit luar
terdiri dari satu lapisan yang tipis, daripada buah yang masih
muda bewarna hijau tua yang kemudian berangsur-angsur berubah menjadi
hijau kekuning,kuningan dan akhirnya menjadi merah sampai merah hitam jika buah
itu telah masak sekali. Dalam keadaan yang sudah masak, daging buah
berlendir yang rasanya agak manis. Keadaan kulit bagian dalam, yaitu
endocarpnya cukup keras dan kulit ini biasanya
disebut kulit tanduk.
Biji buah
kopi terdiri atas dua bagian, yaitu kulit biji atau yang lebih dikenaldengan
nama kulit dan putih lembaga (endosperm). Buah
kopi pada umumnyamengandung 2 butir biji, tetapi kadang-kadang
mengandung hanya sebutir saja. Padakemungkinan yang pertama biji-bijinya
mempunyai bidang datar (perut biji) dan bidang
cembung (punggung biji). Pada kemungkinan yang kedua biji kopi
berbentuk bulat panjang (kopi jantan).
Komposisi
kimia biji kopi berbeda-beda, tergantung tipe kopi, tanah tempattumbuh dan
pengolahan kopi. Struktur kimia yang terpenting tedapat didalam kopiadalah
kaffein dan caffeol. Caffeine yang menstimuli kerja saraf, caffeolmemberikan
flavor dan aroma yang baik. Bentuk murni kafein dijumpai sebagaikristal
berbentuk tepung putih atau berbentuk seperti benang sutera yang panjang
dankusut. Kristal kafein mengikat satu molekul air, dapat larut dalam air
mendidih.Didalam pelarut organik maka pengkristalan yang terjadi tanpa ikatan
molekul air.Kafein mencair pada suhu
235-237°C dan akan menyublin pada suhu 1760 C dialamruangan terbuka.
Kafein mengeluarkan bau yang wangi, mempunyai rasa yangsangat pahit dan
mengembang di dalam air.
·
Manfaat
Kopi
biasanya dimanfaatkan sebagai bahan minuman yang memiliki aroma harum, rasa
khas dan berkhasiat untuk menyegarkan badan. kandungan caffein yang ada pada
kopi mampu meningkatkan kinerja jantung sehingga memberikan kesan semangat.
oleh karena itu tidak sedikit orang yang memanfaatkan kopi sebagai
"obat" anti ngantuk.
·
Pengolahan
Pembuatan
kopi beras dibedakan menjadi 2 (dua) macam metode, yaitu metode kering (Dry
Processing Method) dan metode basah (Wet Processing Method). Perbedaan dari dua
metode ini adalah pada metode basah terdapat tahapan pulping (pemisahan pulp
dari biji) dan fermentasi buah kopi sebelum dikeringkan. Dalam pengeringan biji
kopi menjadi kopi beras digunakan suhu sekitar 85-1000 C dan tidak
lebih dari 1000 C karena dikhawatirkan tingkat kekeringan biji yang
tidak merata. kopi beras inilah yang kemudian dijual dipasaran ekspor. Setelah
difermentasi dan dikeringkan barulah kopi ini di roasting atau di sangrai untuk
dapat mengeluarkan aromanya. proses penyangraian ini dilakukan pada suhu 2000C.
hal yang paling disayangkan adalah kembalinya kopi beras yang kita jual dalam
bentuk kopi olahan seperti yang di jual di star uck coffee dan harganya berubah
menjadi selangit.
3.2.3
Kakao
Kakao (Theobroma cacao) atau sering
disebut dengan tanaman coklat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu
criollo, forastero, dan trinitario. Kakao jenis forastero memiliki bentuk biji
yang lonjong, pipih, dan keping bijinya berwarna ungu gelap. Permukaan kulit
buahnya relatif halus karena alur-alurnya dangkal.
Kulit buah ini tipis tetapi keras
(liat). Pertumbuhan tanamannya cepat, daya hasilnya tinggi, dan relatif tahan
terhadap beberapa jenis hama dan penyakit. Untuk kakao criollo pertumbuhannya
kurang kuat, daya hasil lebih rendah daripada forastero, relatif gampang
terserang hama dan penyakit.
Permukaan
kulit buah criollo kasar, berbenjol-benjol, dan alur-alurnya jelas. Kulit ini
tebal tetapi lunak sehingga mudah dipecah. Kadar lemak dalam biji lebih rendah
daripada forastero tetapi ukuran bijinya besar, bentuknya bulat, dan memberikan
cita rasa khas yang baik. Dalam tata niaga kakao criollo termasuk kelompok
kakao mulia (fine-flavoured), sementara itu kakao forastero termasuk ke
kelompok kakao lindak (bulk). komponen aktif dalam coklat adalah theobromin
sebagai komponen alkaloid yang berfungsi sebagai stimuli.
·
Manfaat
Kakao atau
coklat dapat diolah menjadi bubuk kakao sebagai bahan baku pembuatan kue,
permen, wheat, pengoles roti, makanan kecil lainnya: nata de cacao sebagai
minuman/makanan penyegar serta lemak kakao yang dipakai sebagai bahan pembuatan
kosmetik. Namun Indonesia masih menjualnya ke luar negeri dalam bentuk biji
yang masih belum di olah.
·
Pengolahan
Proses pengolahan
biji kakao pada dasarnya sangat sederhana, masyarakat awam biasanya melakukan
fermentasi dengan metode penumpukan dengan menggunakan bambu dan daun pisang.
setelah itu biji coklat dicuci dan dijemur di atas lantai jemur agar biji
coklat kering dan tidak mudah terserang mikroba.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Pengamatan Struktur dan Fisik
No
|
Bahan
|
Bentuk
|
Warna
|
Aroma
|
rasa
|
Gambar
|
1
|
Teh Hijau
|
Potongan Daun
|
Hijau
|
Teh Hijau Alami
|
Pahit
|
|
2
|
Teh Jasmin
|
Serbuk Kasar
|
Coklat Kehitaman
|
Teh Dan Melati
|
Hambar
|
|
3
|
Teh Black
|
Serbuk Kasar
|
Coklat Tua
|
Teh Asli
|
Hambar
|
|
4
|
Coklat Bubuk
Hot Cocoa
|
Serbuk Halus
|
Coklat
|
Coklat
|
Pahit Agak Manis
|
|
5
|
Cho-cho Milk
Chocholate
|
Batang
|
Coklat
|
Minyak Kelapa
|
Manis
|
|
6
|
Coko-coki
|
Pasta
|
Coklat
|
Manis Coklat
|
Manis
|
|
7
|
Nestle Milo
Coklat
|
Batang
|
Coklat
|
Manis Coklat
|
Manis
|
|
8
|
Kopi Robusta
|
Serbuk Halus
|
Coklat Muda
|
Kopi
|
Pahit
|
|
9
|
Kopi Lampung
Kapal Api
|
Serbuk Halus
|
Coklat Pekat
|
Kopi
|
Lebih Pahit dan Agak Gosong
|
|
10
|
Kopiko
(permen)
|
Padat
|
Coklat Pekat
|
Manis Permen
|
Manis Gula
|
|
2. Info Kemasan
1)
Teh Hijau
Merk
: 2 Tang Green Tea Natural
Netto
: 50 gr
Komposisi
: Teh Hijau
Expired
: -
Produsen :PT.
Duta Serpack Inti, Tanggerang Indonesia
2)
Teh jasmin
Merk
: 2 Tang Jasmine Tea
Netto
: 50 gr
Komposisi
: Daun Teh Asli dan Jasmine
Expired
: -
Produsen :PT.
Duta Serpack Inti, Tanggerang Indonesia
3)
Teh Black
Merk
: 2 Tang Teh Asli (Black)
Netto
: 50 gr
Komposisi
: Teh Asli
Expired
: -
Produsen :PT. Duta Serpack Inti, Tanggerang
Indonesia
4)
Coklat Bubuk
Merk
: Delfi Hot Cocoa
Netto : 25 gr
Expired
: -
Produsen : PT. CERES Bandung 40252 Indonesia
Diproduksi
atas lisensi dari manufactured under lisense from Delfi chocolate manufacturing
S.A switzerland
5)
Coklat Pasta
Merk
: Choki-choki
Netto
: 1 x 8 gr
Expired
: -
Produsen : PT. Mayora Indah PO BOX 6138 Jakarta 11061 Indonesia
6)
Coklat Batang
Merk
: Nestle Milk Choco Bar
Netto
: 37 gr
Expired
: -
Produsen : PT. Nestle Indonsia Jakarta 12520 Indonesia
7)
Coklat Batang
Merk
: Cho-Cho Milk
Expired
: -
Produsen : Dolphin pt. PO BOX 286 Tanggerang
8)
Kopi Robusta
Merk :
Robusta Java Singa
Netto :
60 gr
Komposisi : 100 % kopi murni
Expired :
-
Produsen : PT. Puji Surya Indah Gegesik Indonesia
9)
Kopi Lampung
Merk
: Kapal Api Lampung
Netto
: 75 gr
Komposisi
: 100 % kopi murni
Expired
: -
Produsen
: PT. Santosa Jaya Abadi
4.2 Pembahasan
Teh hijau
memiliki bentuk potongan-potongan kecil daun yang dikeringakan yang dibungkus
dalam sebuah kantung, berwarna hijau, aromanya normal tel hijau pada umumnya
dengan ras yang pahit. Teh jasmin berbentuk serbuk kasar yang dibungkus dalam sebuah
kemasan berkantung. Memiliki warna coklat kehitaman dengan aroma teh seperti
biasanya namun diberikan tambahan aroma yaitu jasmin atau melati serta memiliki
rasa yang hambar. Teh balck berbentuk serbuk kasar. Memiliki warna coklat tua
dengan aroma teh asli dan rasa yang hambar. Dibungkus dalam sebuah kantung
dalam pengemasannya. Bahan-bahan pengamatan tersebut merupakan olahan teh yang
sudah mendapatkan bahan tambahan.
Teh Hijau Teh Jasmine
Teh Hitam
Coklat bubuk hot
cocoa memiliki bentik serbuk halus, berwarna coklat, dengan aroma normal coklat
umumnya, seta memilikim rasa pahit namun agak sedikat manis karena ada
penambahan sedikit gula. Cho-cho milk chocolate merupakan coklat batang.
Memiliki warna coklat seperti biasanya dan aromanya seperti minyak kelapa
karena dalam komposisi pembuatannya ditambahkan minyak kelapa serta memiliki
rasanya manis. Coki-coki merupakan coklat pasta. Memilki warna coklat, dengan
aroma manis coklat, dan rasanya juga
manis. Nestle Milo Coklat merupakan coklat batang memilikiaroma manis coklat
dan rasanya manis. Seluruh bahan yang diamati merupakan olahan dari coklat
serta telah mendapatkan bahan tambahan seperto gula, susu, minyak dan bahan lainnya.
Coklat bubuk & Coklat
Batang
Minuman olahan coklat
Coklat Pasta
Kopi robusta dan
kopi lampung sama-sama memiliki bentuk serbuk halus. Namun pada kopi robusta
memiliki warna coklat muda dan rasanya pahit. Sedangkan kopi lampung memiliki
warna coklat pekat dan rasanya pahit seta agak sedikit rasa gosong pada kopi.
Kopiko merupakan olahan dari kopi yang dijadikan permen serta mendapatkan bahan
tambahan seperti guala sehingga rasanypun manis dan juga memiliki warna coklat
yang pekat.
Kopi
Robusta
Kopi Lampung
Komposisi
Zat Gizi Bahan Penyegar Berdasarkan DKBM
Bahan
|
Energi
|
Protein
|
Lemak
|
Kharbo
|
Kalsium
|
Phospor
|
Besi
|
Vit. A
|
Vit. B
|
Vit. C
|
Kopi
|
352,0
|
17,4
|
1,3
|
69,0
|
296,0
|
368,0
|
4,10
|
0,0
|
0,0
|
0,0
|
Coklat Manis Batang
|
472,0
|
2,0
|
29,8
|
62,7
|
63,0
|
287,0
|
2,80
|
4,0
|
0,0
|
0,0
|
Coklat Pahit Batang
|
504,0
|
5,5
|
52,9
|
29,2
|
98,0
|
446,0
|
4,40
|
9,0
|
0,1
|
0,0
|
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bahan penyegar merupakan sebutan untuk bahan yang
memiliki kandungan alkaloid yang dapat memberikan stimulan, seperti
meningkatkan kerja jantung bagi orang ang mengkonsumsinya. Bahan penyegar
biasanya memiliki aroma, bau, dan rasa yang khas. Bahan-bahan penyegar tersebut
seperti kopi, teh, dan coklat.
Teh merupakan bahan minuman penyegar yang sering
dikonsumsi masyarakat. Teh dibagi
menjadi tga yaitu teh putih, teh hijau, teh hitam, dan teh oolong. Teh putih
dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi, dan sebelum
dipetikdilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukkan klorofil.
Teh hijau adalah teh yang berasal dari pucuk daun teh yang sebelumnya berasal dari pucuk
daun teh yang mengalami pemanasan dengan uap air untuk me-nonaktifkan enzim
oksidase dan fenolase. Teh hitam terbuat
dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan layu sebelum digulung, kemudian
daun-daun tersebut dibiarkan selama beberapa jam sebelum dipanaskan dan
dikeringkan. Sedangkan teh olong merupakan teh yang hanya sebagian
terfermentasi.
Kopi merupakan tanaman penyegar yang
mengandung kafein. Pengolahan bijikopi menjadi kopi instan adalah dengan
sortasi biji kopi, penyangraian, penggilinganmenjadi bubuk, ekstraksi, dan
pengeringan. Kopi berkhasiat untuk menyegarkan badan serta mampu meningkatkan
kinerja jantung. Kakao
(Theobroma cacao) atau sering disebut dengan tanaman coklat dibagi menjadi tiga
kelompok besar, yaitu criollo, forastero, dan trinitario. Coklat bermanfaat
sebagai zat antioksidan fenol dan flavonoid, mengandung vitamin A, B1,
C, D. E dan juga mineral seperti Fe, K, dan Ca.
5.2 Saran
Sebelum
membeli bahan-bahn penyegar baik kopi, teh, maupun coklat, cium terlebih dahulu
aromanya untuk menghindari pembelian bahan penyegar yang aromanya sudah berbau
apek. Serta cara penyimpanan bahan penyegar harus diperhatikan untuk menjaga
kualitas rasa, aroma, dan warnanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin,
S. dan K. Bambang. 1994. "Potensi menyehatkan teh wangi Indonesia ". Seminar
Teh dan Kesehatan . Persogi, Semarang , Jawa Tengah.
Bambang,
K. 1985. "Adsorpsi bau bunga pada pengolahan teh wangi, pengaruh tingkat
penggosongan dan tingkat gulung". Tesis Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada .
————————,
dan T. Suhartika. 1995. "Potensi teh Indonesia ditinjau dari aspek
kesehatan". Laporan Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknik Produksi
dan Pascapanen Teh dan Kina , 1994/1995 .
————————,
dan T. Suhartika, Supria dan S. Tanjung. 1996. "Katekin pucuk teh segar
dan perubahannya selama pengolahan". Laporan Hasil Penelitian Teknologi
Teh dan Kina 1995/1996 .
————————,
dan T. Suhartika, F.A. Syam Sumantri dan D. Mulyadi. 1997. "Pengolahan
sari teh berkatekin tinggi". Laporan Hasil Penelitian Teknologi Teh dan
Kina 1996/1997.
————————,
Tadjudin Abas, A. Afandi, Suryatmo, S. Sumantri, A. Purnama. 1999. Rancang
Bangun Proses Teh Hijau Berkadar katekin Tinggi. Kelti Pengolahan Hasil dan
Enjinering. Pusat Penelitian Teh dan Kina
————————,
dan Achmad Purnama. 2000. "Rancang Bangun Proses Teh Hijau Berkadar
katekin Tinggi". Laporan Akhir Proyek Pengkajian Teknologi Alat
Pertanian Partisipatif Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.
Oguni,
I. 1996. Green Tea and Human Health. Japan Tea Exporter's Association
Shizuoka Japan .
Yamanishi,
T. 1995. "Flavour of tea". Food Review International Special Issue
on Tea. Vol. II No. 3. 477-525.