BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
PT. Taman Safari Indonesia CMB Jakarta adalah suatu lembaga nonstruktural
yang bertugas sebagai instansi kantor pusat untuk mengkoordinasikan bisnis unit
terkait di setiap daerah. Teknologi internet sangat di perlukan
untuk melakukan koordinasi, baik antar departement atau cabang yang berada di
masing-masing profinsi seperti Taman
Safari Bogor I, Taman Safari Prigen II, dan Taman Safari Bali III. Oleh
karena itu, CMB Taman Safari Indonesia perlu didukung dengan performa teknologi
networking yang baik. CMB Taman Safari Indonesia telah mengggunakan networking
didalam pelaksanaan aktifitas kerja setiap harinya. Namun sangat
disayangkan karena sistem networking pada CMB Taman Safari Indonesia
sampai saat ini belum di manajemen dengan baik. Hal ini menyebabkan beberapa
masalah dalam menjalankan operasinya setiap hari.
Beberapa masalah
yang dihadapi seperti kebutuhan internet, dalam menjalankan aktifitas
kinerja bandwidth dari ISP (Internet Service Provider) dibagi
rata kepada semua departemen, padahal setiap departemen membutuhkan tingkat
kebutuhan koneksi internet yang berbeda-beda. CMB Taman Safari Indonesia
belum menggunakan VLAN yang berfungsi membagi jaringan mereka agar mengurangi
resiko gangguan jaringan secara global. Hal ini menyebabkan apabila terjadi
peningkatan aktifitas pada suatu departemen yang menggunakan internet dapat
mengganggu aktifitas para bisnis unit
lainnya yang juga membutuhkan koneksi internet.Di tempat ini
penulis ingin mengimplementasikan manajemen
jaringan komputer LAN di CMB Taman Safari Indonesia dengan menggunakan Software Cisco Packet Tracer sebagai
bahan penulisan Skripsi. Diharapkan sistem networking yang baru nanti
dapat berfungsi lebih efektif dan dapat mengatasi masalah-masalah yang terdapat
pada sistem network yang ada dalam CMB Taman Safari Indonesia.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis
menyimpulkan beberapa pokok permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut yaitu
sebagai berikut:
1.
Bagaimana
merancang jaringan komputer LAN dengan
menggunakan Software Cisco Packet
Tracer ?
2.
Bagaimana
cara menerapkan managemen jaringan dengan menggunakan Software Cisco Packet Tracer ?
3.
Bagai mana
cara menganalisa jaringan komputer LAN dalam sebuah jaringan dengan mengunakan Software
Cisco Packet Tracer ?
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan dari analisis Troubleshooting Jaringan
Komputer LAN Pada CMB Taman Safari
Indonesia Menggunakan Software Cisco
Packet Tracer adalah sebagai berikut :
1.
Menganalisis
konfigurasi jaringan komputer LAN pada CMB Taman
Safari Indonesia yang meliputi VLAN,
pembagian bandwidth, pengaturan
proxy, firewafll,security, hotspot,dan network management
tools.
2. Membagi IP setiap departemen di CMB Taman
Safari Indonesia
dengan VLAN.
3. Merancang
Topologi Jaringan Komputer LAN dengan menggunakan Software Cisco Packet Tracer.
4. Menghasilkan
referensi untuk pengembangan lebih lanjut untuk topik serupa.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Dapat
menjadi sarana untuk melatih kemampuan yang dimiliki penulis tentang penerapan
manajemen jaringan komputer LAN dengan menggunakan Software Cisco Packet Tracer dan implementasinya serta
simulasi sehingga dapat menambah wawasan
penulis.
b. Mengerti
dan memahami cara kinerja jaringan komputer LAN Software
Cisco Packet Tracer.
c. Mengerti
dan memahami konsep jaringan komputer LAN dan dapat di implementasikan.
d. Untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Program Studi Teknik
Informatika.
e. Sebagai
portofolio untuk penulis yang berguna untuk masa yang akan datang.
f. Sebagai
Tolak ukur terhadap apa yang sudah di dapat oleh penulis semasa kuliah.
2. Bagi Universitas
a. Memberikan
gambaran seberapa jauh mahasiswa dapat menerapkan ilmunya.
b. Dapat
menjadi sumbangan Skripsi dalam disiplin ilmu teknologi informasi khususnya
bidang jaringan komputer.
c. Dapat
dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya, khususnya dalam penanganan manajemen jaringan.
3. Bagi Instansi
a. Dapat
mengimplementasikan manajemen jaringan .
b. Optimalisasi
Jaringan.
c. Meningkatkan
kinerja dari lembaga ini.
1.5 Batasan Masalah
Pada pembahasan ini
penulis akan membatasi masalah-masalah dalam perancangan jaringan CMB Taman
Safari Indonesia diantaranya adalah :
1.
Perancangan
Analsis jaringan komputer LAN dengan menggunakan Software
Cisco Packet Tracer.
2.
Merancang
IP jaringan komputer LAN setiap departemen CMB Taman Safari Indonesia dengan
menggunakan Software Cisco Packet Tracer.
3. Merancang
konfigurasi jaringan komputer LAN Dengan
Software Cisco Packet Tracer .
4. Pembagian
bandwidth pada masing-masing departemen sesuai dengan kebutuhannya
masing masing.
5. Pengaturan proxy, firewall, security.
6. Login hotspot, dan network
management tools.
1.6 Metodologi
Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan beberapa metode, antara
lain :
1.6.1 Metodelogi
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh
data yang dibutuhkan, metode yang digunakan dalam menganalisis sistem jaringan,
adalah metode kepustakaan (library research) dan penelitian di lapangan atau studi kasus. Adapun dua metode tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1.
Metodelogi
Observasi (field research)
Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung dengan Instansi
yang bersangkutan.
2. Metodelogi Wawancara (interview)
Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan Manager IT Bidang
Jaringan di CMB Taman Safari Indonesia.
3. Penelitian Kepustakaan (library research)
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku atau
artikel referensi yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.
1.6.2 Metode
Pengembangan Sistem
Metodologi penelitian yang digunakan dalam
tugas akhir ini adalah Network Development Life Cycle (NDLC), yaitu
suatu pendekatan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang
membangun sebuah jaringan komputer mencangkup sejumlah tahap yaitu analisis, desain, simulasi prototype, implementasi, monitoring dan
manajemen.
Penulis menggunakan metode NDLC (Network
Development Life Cycle) ini karena penulis membutuhkan sebuah metodologi
yang berorientasi pada network yang terdiri dari beberapa tahap atau siklus
dimana posisi perusahaan dalam siklus tersebut sesuai dengan kondisi jaringan
komputer yang dimiliki saat ini yaitu pada tahap manajemen.
1.
Analysis:
Tahap awal ini dilakukan analysis kebutuhan, analysis permasalahan yang
muncul, analysis keinginan user dan analysis topologi atau jaringan yang sudah
ada saat ini.
2.
Design:
dari data-data yang didapatkan sebelummya,
tahap design ini akan membuat gambar design topologi jaringan yang akan
dibangun dan system keamanan yang akan diterapkan.
3.
Simulasi
prototype: dalam tahap simulasi prototype ini bertujuan untuk
melihat kinerja awal dari jaringan yang akan dibangun dan sebagai bahan
pertimbangan sebelum jaringan benar-benar akan diterapkan. Biasanya tahap ini
menggambarkan secara simulasi atau dilakukan uji coba jaringan penerapan.
4.
Implementation:
di tahap ini akan diterapkan semua yang telah
direncanakan dan di rancang sebelumnya. Tahap penerapan implementasi ini
merupakan tahap yang sangat menentukan dari berhasil atau gagalnya project yang
akan dibangun.
5.
Monitoring:
pada tahap ini adalah tahap yang penting,
agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal
analisis.
6. Management:
di management atau pengaturan salah satu yang menjadi perhatian serius
adalah masalah manajemen jaringan, dan manajemen
bandwidth, kebijakan perlu dibuat
unk mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung
lama dan terjaga.
1.7 Sistematika
Penulisan
Sistematika
penulisan dalam penulisan skripsi terdiri dari 5 bab. Bab-bab ini akan
dijabarkan secara singkat sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini secara umum
berisi latar belakang, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat yang
diperoleh, metodologi penelitian yang digunakan sehingga sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas
teori dan konsep yang mendukung pembuatan skripsi, yang meliputi teori umum
seperti pengertian jaringan, keamanan
jaringan sampai meliputi definisi jaringan
Komputer LAN Dengan Software Cisco
Packet Tracer , sedangkan untuk teori khusus seperti, manajemen
jaringan, dan sistem operasi jaringan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas
mengenai Sistem metodologi penelitian yang digunakan penulis yaitu Network
Development Life Cycle (NDLC) yang meliputi Analisys, Design Prototype,
Implementation, monitoring dan Management.
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Topologi jaringan sebelum, perancangan topologi jaringan yang baru,
Merancang konfigurasi Analisis Troubleshooting Jaringan Komputer LAN Pada PT.Taman Safari Indonesia Menggunakan
Software Cisco Packet Tracer yang
meliputi VLAN, bandwidth management, pengaturan proxy, firewall,
security, hotspot, dan network management tools.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan
bab penutup yang akan menguraikan simpulan terhadap sistem yang dibuat dan
saran yang dapat digunakan untuk
pengembangan sistem lebih lanjut dimasa mendatang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Analisis
Analisis berkaitan
dengan pemahaman dan pemodelan aplikasi serta domain dimana aplikasi beroperasi. Masukkan awal
fase analisis adalah pernyataan masalah
yang mendeskripsikan masalah yang ingin
di selesaikan dan menyediakan
pandangan konseptual terhadap
system yang diusulkan.
Dapat disimpulkan
bahwa analisis jaringan komputer mrupakan sebuah sistem komputer-komputer,
printer, dan peralatan lainnya yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya,
berkomunikasi, dan mengakses informasi.
(cicih cahyani, nurul izzah 2014).
Analisis
jaringan (Network Analysis) merupakan seni mendengarkan (listening)
dalam komunikasi data & jaringan biasanya dilakukan untuk memastikan bagaimana peralatan-peralatan
berkomunikasi dan menentukan keamanan dari jaringan tersebut.
Analisis jaringan
biasanya digunakan untuk tiga hal sebagai berikut :
1.
Penyelesaian masalah (troubleshooting) pada jaringan yang akan
dibangun.
2. Optimasi peforma/ kinerja jaringan agar
lebih baik dari
sebelumnya.
3. Perencanaan dan
pengujian (planning/ testing) jaringan.
2.1.1 Pengertian Perancangan
Perancangan
merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan dan implementasi. Perancangan merupakan rekayasa representasi yang berarti terhadap sesuatu yang hendak di bangun. Hasil
perancangan harus dapat ditelusuri sampai ke spesifikasi kebutuhan dan dapat
diukur kualitasnya berdasarkan kriteria-kriteria
rancangan yang bagus.
Perancangan adalah
langkah awal pada tahap pengembangan suatu produk atau sistem. Perancangan
dapat didefenisikan sebagi proses untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik
dn prinsip untuk tujuan pendefenisian secara rinci suatu perangkat, proses atau
sistem agar dapat direalisasikan dalam
suatu bentuk fisik. Tujuan Perancangan adalah menghasikan suatu model atau
penggambaran dari suatu entity yang akan dibangun kemudian ( pengarang masih di
ibu fransiska ).
Dari definisi yang
telah disebutkan diatas, maka perancangan system dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tahap setelah
analisis dari siklus pengembangan system.
2. Pendefinisian
dari kebutuhan – kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk
rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan bagaimana suatu system
manajement jaringan dibentuk.
5. Dapat
berupa penggambaran, perancangana dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa element yang
terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi.
2.1.2
Pengertian
Manajemen Jaringan
Pengelolaan
jaringan dapat didefinisikan sebagai OAM & P (operasional, administrasi,
pemeliharaan, dan penyediaan) jaringan dan layanan. Tipe pengoperasian
berkaitan dengan operasi sehari-hari dalam menyediakan layanan jaringan.
(Subramanian, 2000)
Manajemen jaringan
adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam
keadaan baik. Sistem manajemen jaringan adalah sekumpulan perangkat untuk memantau dan mengontrol
jaringan.Sistem manajemen jaringan terdiri dari tambahan perangkat keras dan
piranti lunak yang diimplementasikan di antara komponen–komponen jaringan yang sudah ada.
Dari penjelasan
diatas sistem manajemen jaringan itu dapat dibuat atau dipilih dari jenis jenis
jaringan berikut :
1. PAN ( Personal
Area Network )
Gambar 2.1 PAN ( Personal Area Network )
PAN adalah singkatan dari
personal area network. Jenis jaringan komputer PAN adalah hubungan antara dua
atau lebih sistem komputer yang berjarak tidak terlalu jauh. Biasanya Jenis
Jaringan yang satu ini hanya berjarak 4 sampai 6 meter saja. Jenis jaringan ini
sangat sering kita gunakan. Contohnya menghubungkan hp dengan komputer, hp
dengan hp, camera dengan komputer dan lain - lain.
2.
LAN ( Lokal Area Network )
LAN ( Lokal Area Network )
Gambar 2.2 LAN (
Lokal Area Network )
LAN adalah singkatan dari lokal area network. Jenis
jaringan LAN ini sangat sering kita temui di warnet-warnet,kampus,sekolah
ataupun perkantoran yang membutuhkan hubungan atu koneksi antara dua komputer
atau lebih dalam suatu ruangan.
3.
MAN ( Metropolitan Area
Network)
Gambar 2.3 MAN ( Metropolitan Area Network)
MAN singkatan
dari metropolitan are network. Jenis jaringan komputer MAN ini adalah suatu
jaringan komputer dalam suatu kota
dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan suatu lokasi
seperti sekolah, kampus, perkantoran, dan pemerintahan. Sebenarnya jaringan MAN
ini adalah gabungan dari beberapa jaringan LAN. Jangkauan dari jaringan MAN ini
bisa mencapai 10-50 kilo meter.
4. WAN ( Wide Area Network)
Gambar 2.4 Jaringan WAN ( Wide
Area Network)
WAN singkatan dari Wide Area Network. Wan adalah jenis jaringan komputer yang mencakup are
yang cukup besar. Contohnya adalah jaringan yang menghubungkan suatu wilayah
atau suatu negara dengan negara lainnya.
2.1.3
Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah aturan
bagaimana menghubungkan komputer satu dengan yang lain secara fisik dan pola
hubungan antara komponen komponen yang berkomunikasi melalui media atau
peralatan jaringan, seperti: server,
workstation, hub/switch dan pengkabelannya media transmisi data.
Terdapat dua jenis topologi yaitu physical topologi (topologi fisik) dan logical
topologi (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout
atau bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan
instalasi perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir didalam
topologi fisik.
Jaringan computer terbagi menjadi beberapa
bagian sebagai berikut :
1.
Topologi
Bus
2.
Topologi
Star
3.
Topologi
Ring
4.
Topologi
Mesh
5.
Topologi Tree
1.
Topologi Bus
Pada type jaringan Topologi Bus,
masing-masing server dan workstation dihubungkan pada sebuah
kabel yang disebut bus. Kabel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan
jaringan ini adalah kabel coaxial contoh Kabel BNC. Setiap server dan
workstation yang dihubungkan pada bus
menggunakan konektor T.Pada ujung kabel
harus kita beri terminator berupa resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 ohm yang berwujud sebuah
konektor. Apabila resistansi kabel di bawah 50 ohm, maka server tidak akan
bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses user atau client menjadi menurun.
Gambar 2.5 Topologi Bus
Kelebihan Jaringan Topologi Bus adalah:
1. Penggunaan kabel yang
sedikit sehingga kelihatan sederhana.
2. Pengembangan jaringannya mudah.
Kekurangan jaringan Topologi Bus adalah:
1.
Membutuhkan Repeater untuk jarak yang terlalu jauh.
2.
Jaringan akan terganggu apabila salah satu kompute
mengalami kerusakan.
3.
Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila
terjadi gangguan aka sulit sekali
mencari kesalahan tersebut.
2. Topologi
Star
Semua komputer dihubungkan dengan semua
simpul pusat. Simpul pusat ini biasanya berupa Hub atau Switch. Dalam jenis topoligi ini, manajemen
komputer dalam jaringan menjadi lebih mudah sebab adanya titik pusat yang
mengatur semuanya. Namun dengan adanya sentralisasi diperlukan kabel yang lebih
banyak dibandingkan dengan jenis topologi jaringan yang lain. Jika suatu
komputer dalam jaringan rusak, maka komputer lain masih dapat dipergunakan
tanpa mengganggu yang lain.
Kelebihan Topologi Star
adalah:
1.
Mudah dalam mendeteksi kesalahan jaringan karena
kontrol jaringan terpusat.
2.
Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa
mempengaruhi jaringan yang lain.
3.
Apabila salah satu kabel konektor terputus, maka
hanya user tersebut yang tidak berfungsi .
Kerugian Topologi Star adalah:
1.
Boros
dalam pemakaian kabel jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas.
2.
Kontrol
hanya terpusat pada hub/switch sehingga
operasianolnya perlu ditangani secara khusus.
Gambar 2.6 Topologi Star
3. Topologi
Ring
Pada
topologi ring semua jaringan yang terhubung dari satu komputer ke komputer lain
berkeliling membentuk satu lingkaran loop.
Tapi komputer akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke
komputer lain. Jika alamat-alamat yang dituju sesuai, maka informasi diterima.
Apabila tidak, maka informasi akan dilewatkan.
Pada sistem jaringan ini apabila kabel
jaringan di salah satu komputer terputes maka hubungan dalam jaringan topologo
ring tidak akan berfungsi. Hal ini dapat diatasi dengan perangkat Multistation
Access unit (MAU).
Multistation Access unit (MAU) merupakan sebuah perangkat yang
berfungsi menutup hubungan jaringan secara otomatis apabila hubungan kabel
jaringan terputus pada suatu workstation, tapi kelemahanya akan menyebabkan
biaya pemasangan lebih besar.
Gambar 2.7 Topologi Ring
Kelebihan Topologi Ring
adalah hemat kabel.
Kerugian topologi ring adalah:
1.
Sukar
untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut tampak menjadi kaku.
2.
Sangat peka terhadap kesalahan jaringan sekecil
apapun.
3.
Biaya
pemasangan lebih besar.
5.
Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topoligi jaringan yang menerapkan
hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk
membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n= jumlah
sentral). Tingkat kerumitan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang
terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis topologi mesh juga relatif
lebih mahal dalam pengoperasiannya.
Gambar 2.8 Topologi Mesh
Ciri-ciri Jaringan Mesh
adalah:
1.
Topologi mesh digunakan pada Internet Service Provider (ISP) untuk memastikan apabila terjadi
suatu kerusakan pada salah satu sistem
computer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem lain.
2.
Tingkat kesulitan sebanding dengan meningkatnya
jumlah sentral yang terpasang pada jaringan tersebut.
6.
Topologi Tree
Topologi Tree disebut
juga dengan Topologi Hybrid karena
beberapa sistem yang berbentuk star disambungkan pada topologi bus yang
berperan sebagai tulang punggung jaringan. Topologi Tree digunakan untuk menghubungkan antar sentral dengan beberapa bagian
jaringan yang berbeda. Oleh karena itu, jaringan yang menggunakan topologi ini
disebut juga dengan topologi jaringan bertingkat.
Gambar
2.8 Topologi Tree
Ciri-ciri Topologi Tree adalah:
Jika jaringan utama rusak maka, keseluruhan segmen akan rusak juga. Sangat sulit
dikonfigurasi, termasuk pengkabelannya, jika dibandingkan dengan topologi
jaringan lain.
2.1.4
IP Addressing
IP Address adalah
kumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen dan tiap
segmen terdiri atas 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. IP Address diberikan ke peralatan
jaringan komputer dengan tujuan agar peralatan jaringan dapat diidentifikasi
oleh komputer lain.
Penentuan
kelas-kelas dalam pembagian IP Address adalah sebagai berikut:
1.
Kelas A
2.
Kelas B
3.
Kelas C
IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu
Network ID dan host id. Network ID berfungsi untuk identifikasi suatu jaringan
dari jaringan yang lain, sedangkan host
ID berfungsi untuk mengidentifikasi host
dalam suatu jaringan. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang
sama memiliki network ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP
Address merupakan network ID, sedangkan sisanya adalah host ID. Garis pemisah
antara bagian network ID dan host ID tidak tetap, bergantung pada kelas yang
kita gunakan. Penentuan kelas-kelas dalam pembagian IP Address adalah sebagai
berikut:
1.
Kelas A
IP Address kelas A digunakan untuk jaringan
dengan host yang besar. Byte pertama pada address kelas A mempunyai jangkauan
dari 0-127. IP Address kelas A, network ID-nya adalah 8 bit pertama, sedangkan
host ID-nya adalah 24 bit berikutnya. Misalkan alamat IP addressnya 114.49.6.5,
maka network ID = 114 dan host ID = 49.6.5. Dengan panjang host ID yang 24 bit,
network dengan IP Address kelas A dapat menampung sekitar 16 juta host. Ip kelas ini dapat
digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel
2.1 IP Address kelas A
0-127
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
0nnnnnnn
|
Hhhhhhhh
|
hhhhhhhh
|
Hhhhhhhh
|
Network ID
|
Host ID
|
2. Kelas
B
Ip Address kelas B digunakan untuk jaringan
berukuran sedang dan besar. Dua bit pertama pada kelas B diset 10 (satu nol)
sehingga byte terdepan dari IP Address kelas B akan bernilai 128 hingga 191. IP
address kelas B, network ID-nya adalah 16 bit pertama, sedangkan host ID-nya
adalah 16 bit berikutnya. Misalkan alamat IP addressnya 133.93.125, maka
network ID = 133.93 dan host ID = 125.2. Dengan panjang host ID yang 16 bit,
maka network dengan IP Address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. IP kelas ini dapat
digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2. IP Address kelas B
128-191
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
10nnnnnn
|
Nnnnnnnn
|
hhhhhhhh
|
Hhhhhhhh
|
Network ID
|
Host ID
|
3. Kelas
C
IP Address kelas C pada awalnya digunakan
untuk jaringan yang berukuran kecil seperti LAN. tiga bit pertama pada IP
Address kelas C diset 111. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama)
merupakan network ID, sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada
kelas C terdapat lebih dari 2 juta network dengan masing-masing network
memiliki 256 host.
Tabel 2.3. IP Address kelas C
192-233
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
110nnnnn
|
Nnnnnnnn
|
nnnnnnnn
|
Hhhhhhhh
|
Network ID
|
Host ID
|
2.1.5 Bandwidth
Bandwidth
Komputer Di dalam jaringan Komputer, sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer
rate yaitu jumlah data
yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Bandwidth
ini biasanya diukur
dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem
yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang
bekerja pada 28,800 bps.
Secara umum,
koneksi dengan Bandwidth yang besaratau tinggi memungkinkan pengiriman
informasi yang besar seperti pengiriman
gambar dalam video presentasi. Artinya semakin besar bandwidth suatu
media, semakin tinggi kecepatan data yang dapat dilaluinya (Jonathan Lukas,
2006).
Untuk membagi bandwidth
per satker, saya mencoba menghitung terlebih dahulu jumlah PC yang terkoneksi di suatu satker. Diharapkan pembagian bandwitdh akan lebih
proporsional jika dikaitkan dengan jumlah PC atau jumlah node. Hasil penghitungan jumlah PC di suatu satker atau suatu VLAN menggunakan tool IP
Scan yang ada di router Mikrotik
RB750.Rumus untuk menentukan Bandhwidth Internasional per VLAN =(1536
kbps/"jumlah total node") x "jumlah node per VLAN". Dimana nilai 1536 kbps adalah alokasi Bandwidth
Internasional yang diberikan
oleh ISP yaitu sebesar 1.5 Mbps per
kawasan.Rumus untuk menentukan Bandwidth Lokal BNN per VLAN =(3072
kbps/"jumlah total node") x "jumlah node per VLAN". Dimana nilai 3072 kbps adalah alokasi Bandwidth
Lokal BNN yang diberikanoleh ISP.
2.1.6
Proxy Server
Proxy
server adalah sebuah
komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari
internet atau intranet. Proxy Server bertindak
sebagai gateway terhadap dunia internet untuk setiap komputer client. Proxy
server tidak terlihat oleh komputer client,
seorang pengguna yang berinteraksi dengan internet melalui sebuah proxy server tidak akan
mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang
dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan
menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu
datang secara langsung darikomputer client, bukan dari proxy server.
Proxy
server juga dapat
digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi
daripada router yang
memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan
memiliki kontrol yang lebih menyeluruh
terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfung sisebagai sebuah "agen keamanan"
untuk sebuah jaringan pribadi,umumnya dikenal sebagai firewall.
2.1.7. Routing
protokol routing
dinamik digunakan oleh router untuk menjalankan tiga fungsi dasar yaitu:
1. Menemukan route
yang baru.
2. Komunikasi informasi dengan route yang
baru ditemukan dengan router
lain.
3. Forward paket dengan menggunakan route
tersebut. Protokol routing dinamik terbagi atas
tiga kategori luas : distance-vector, link state, dan hybrids.
Salah satu cara alternatif kedalam dynamic routing adalah static
routing. Sebuah router yang diprogram untuk static routing meneruskan
paket ke dalam port-portyang telah di tentukan. Setelah static routing di
konfigurasi, router tidak
perlu lagi untuk mencari route atau komunikasi informasitentang route.
Peran dari router hanya secara mudah meneruskan paket-paket. Static routing sangat
bagus untuk jaringan yang kecil yang
hanya mempunyai jalur tunggal ke dalam tujuan yang telah ditentukan.
Di dalam kasus
seperti ini, static routing dapat menjadi mekanisme routing yang paling efisien karena tidak
memakan bandwidth untuk menemukan router atau komunikasi dengan router lain. Sebagaimana jaringan bertambah luas dan
redudansi ditambah kedalam
tujuan, static routing menjadi kewajiban labor-intensive. Segala perubahan yang terdapat di dalam router
atau fasilitas transmisi
di dalam WAN harus secara manual ditemukan dan diprogram. WAN yang mempunyai
fitur topologi yang makin kompleks
menawarkan potensi yang lebih banyak memerlukan routing dinamik. Apabila menggunakan static routing di
dalam jaringan kompleks, WAN yang mempunyai banyak
jalur mengatasi redundansi
route.
2.1.8 Perangkat Jaringan
1. Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung
keLAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat
beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan
menyaring informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Switch lebih pintar dibanding hub dan
menawarkan dedicated bandwidth kepada user atau kelompok user.
Switch meneruskan paket data hanya ke port penerima yang
dituju,berdasarkan informasi dalam header paket. Untuk
memisahkantransmisi dari port yang lain, switch membuat koneksi
sementara antara sumber dan tujuan, kemudian memutuskan koneksi tersebut
setelah komunikasi selesai.
Gambar 2.9. Switch
2.
Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge.
Route rmampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter
informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara
otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area
yang bermasalah.
Dibandingkan dengan
hub dan switch, router masih lebih pintar. Router menggunakan
alamat lengkap paket untuk menentukan router atau workstation mana
yang menerima paket. Berdasarkan peta jaringan yang disebut “tabel routing”,router
dapat memastikan bahwa paket berjalan melalui jalur yang paling efisien ke
tujuan mereka. Jika link antara kedua router gagal, router pengirim
dapat memilih rute alternatif supaya traffic tetap berjalan.
Router juga menyediakan link antar jaringan
yang menggunakan protokol yang berbeda. Router tidak hanya menghubungkan
jaringan pada satu lokasi atau satu gedung tetapi mereka menyediakan interface
atau socket untuk terhubung ke WAN.
Gambar 2.10. Router
3. Access Point
Access
Point merupakan perangkat
yang menjadi sentral koneksi dari client ke ISP, atau dari kantor cabang
ke kantor pusat jika jaringanya adalah milik perusahaan. Fungsinya mengkonversi
sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital yang akan disalurkan
melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi kembali
menjadi sinyal frekuensi radio.
Gambar 2.11. Access Point
4. UTP
UTP (Unshielded
Twisted Pair) merupakan jenis media kabel yang tidak memiliki lapisan
pelindung (shield) dan hanya dilindungi oleh lapisan paling luar (outer
jacket). Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah
diinstalasi.
Kekurangannya
adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak
jangkauannya hanya 100 m. Spesifikasi dari kabel UTP antara lain :
a. Cat 1 : Voice
Only (Kabel Telpon RJ-11)
b. Cat 2 : 4 Mbps
c. Cat 3 : 10 Mbps
d. Cat 4 : 16 Mbps
e. Cat 5 : 100 Mbps
f. Cat 5e : 100 – 1000 Mbps
g. Cat 6 : 1 Gbps
Gambar 2.12. Kabel UTP (Unshielded Twisted
Pair)
2.1.9. Virtual LAN ( VLAN )
Vlan adalah
Implementasi dari standar protokol 802.1Q VLAN untuk mikrotik router OS.
Adanya VLAN, memungkinkan pembuatan multiple Virtual LAN pada single
ethernet atau pada antar muka wireless, yang memberi efisiensi pada
pembentukan LAN.
VLAN merupakan suatu
model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini
mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa
harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan
jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung
pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.
1.
Cara
Kerja VLAN
VLAN
diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses, dan
sebagainya. Semua informasi yang mengandung penandaan/ pengalamatan suatu vlan
(tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya
berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port
yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge
yang manageable atau yang bisa diatur. switch/bridge inilah
yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan
dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan
menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula
digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi
mencatat/menandai suatuVLAN beserta workstation yang di dalamnya. untuk
menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
2. Perbedaan VLAN dan LAN
A. perbedaan dari
Tingkat Keamanan
Penggunaan LAN
telah memungkinkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar
data atau dengan kata lain berhubungan. Kerja sama ini semakin berkembang dari
hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama (resource
sharing atau disebut juga hardware sharing). LAN memungkinkan data tersebar
secara broadcast keseluruh jaringan, halini akan mengakibatkan mudahnya
pengguna yang tidak dikenal (unauthorized user) untuk dapat mengakses semua
bagian dari broadcast. Semakin besar broadcast, maka semakin besar akses yang
didapat, kecuali hub yang dipakai diberi fungsi kontrol keamanan.VLAN yang
merupakan hasil konfigurasi switch menyebabkan setiap port switch diterapkan
menjadi milik suatu VLAN. Oleh karena berada dalam satu segmen, port-port yang
bernaung dibawah suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung. Sedangkan
port-port yang berada di luar VLAN tersebut atau berada dalam naungan VLAN
lain, tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena VLAN tidak meneruskan
broadcast.VLAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan tambahan
dalam hal keamanan jaringan tidak menyediakan pembagian/penggunaan media/data
dalam suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan
batas-batas yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam VLAN
tersebut. Hal ini mengakibatkan administrator dapat dengan mudah mensegmentasi
pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang bersifat rahasia
(sensitive information) kepada seluruh pengguna jaringan yang tergabung secara
fisik.
Keamanan yang
diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN,belum menjamin keamanan
jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap cukup untuk
menanggulangi seluruh masalah keamanan .VLAN masih sangat memerlukan berbagai
tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti firewall,
pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion detection, pengendalian
jumlah dan besarnya broadcast domain,enkripsi jaringan, dsb.
Dukungan Tingkat
keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat dijadikan suatu nilai
tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan.Salah satu kelebihan yang
diberikan oleh penggunaan VLAN adalah kontrol administrasi secara terpusat,
artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat dikonfigurasikan, diatur dan diawasi
secara terpusat, pengendalian broadcast jaringan, rencana
perpindahan,penambahan, perubahan dan pengaturan akses khusus ke dalam jaringan
serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan dan
administrasi di dalam grup tersebut semuanya dapat dilakukan secara terpusat.
Dengan adanya pengontrolan manajemen secara terpusat maka administrator
jaringan juga dapat mengelompokkan grup-grup VLAN secara spesifik berdasarkan
pengguna dan port dari switch yang digunakan,mengatur tingkat keamanan,
mengambil dan menyebar data melewati jalur yang ada, mengkonfigurasi komunikasi
yang melewati switch,dan memonitor lalu lintas data serta penggunaan bandwidth
dariVLAN saat melalui tempat-tempat yang rawan di dalam jaringan.
B. perbedaan dari
Tingkat Efisiensi
Untuk dapat
mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di ketahui kelebihan yang
diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya:
1. Meningkatkan Performa Jaringan
LAN yang
menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan komputer satu dengan
lain yang bekerja dilapisan physical memiliki kelemahan, peralatan ini hanya
meneruskan sinyal tanpa memiliki pengetahuan mengenai alamat-alamat yang
dituju. Peralatan ini juga hanya memiliki satu domain collision sehingga bila
salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Walaupun
peralatan dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub.Protokol ethernet
atau IEEE 802.3 (biasa digunakan padaLAN) menggunakan mekanisme yang disebut
Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection (CSMA/CD) yaitu suatucara
dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih dahulu apakah ada pengiriman data
oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi,
baru pengiriman data dilakukan. Bila terdapat dua data yang dikirimkan dalam
waktubersamaan, maka terjadilah tabrakan (collision) data padajaringan. Oleh
sebab itu jaringan ethernet dipakai hanya untuktransmisi half duplex, yaitu
pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja.
Berbeda dari hub
yang digunakan pada jaringan ethernet (LAN), switch yang bekerja pada lapisan
data link memiliki keunggulan dimana setiap port di dalam switch memiliki
domain collision sendiri-sendiri. Oleh sebab itu sebab itu switch sering
disebut juga multi port bridge. Switch mempunyai tabel penterjemah pusat yang
memiliki daftar penterjemah untuk semua port. Switch menciptakan jalur yang
aman dari port pengirim dan port penerima sehingga jika dua host sedang
berkomunikasi lewat jalur tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya.
Jadi jika satu portsibuk, port-port lainnya tetapdapat berfungsi.
Switch memungkinkan
transmisi full-duplex untukhubungan ke port dimana pengiriman dan penerimaan
dapat dilakukan bersamaan dengan penggunakan jalur tersebut diatas. Persyaratan
untuk dapat mengadakan hubungan full 40 duplex adalah hanya satu komputer atau
server saja yang dapat dihubungkan ke satu port dari switch. Komputer tersebut
harus memiliki network card yang mampu mengadakan hubungan full-duflex, serta
collision detection dan loop back harus disable.Switch pula yang memungkinkan
terjadinya segmentasi pada jaringan atau dengan kata lain switch-lah yang
membentuk VLAN. Dengan adanya segmentasi yang membatasi jalur broadcast akan
mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat menerima dan mengirimkan jalur broadcast
keVLAN lainnya. Hal ini secara nyata akan mengurangi penggunaan jalur broadcast
secara keseluruhan, mengurangi penggunaan bandwidth bagi pengguna, mengurangi
kemungkinan terjadinya broadcast storms (badai siaran) yang dapat menyebabkan
kemacetan total di jaringan komputer.Administrator jaringan dapat dengan mudah
mengontrol ukuran dari jalur broadcast dengan cara mengurangi besarnya
broadcast secara keseluruhan, membatasi jumlah port switch yang digunakan dalam
satu VLAN serta jumlah pengguna yang tergabung dalam suatu VLAN.
2. Terlepas dari
Topologi Secara Fisik
Jika jumlah server
dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai dan gedung yang
berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar di berbagai tempat,
maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan yang menggunakan sistem LAN
untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyaksekali diperlukan peralatan untuk
menghubungkannya. Belum lagi apabila terjadi perubahan stuktur organisasi yang
artinya akan terjadi banyak perubahan letak personil akibat hal
tersebut.Permasalahan juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di
berbagai tempat artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara fisik.
LAN yang dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem
komputer yang lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu gedung, satu
komplek, dan bahkan ada yang menentukanLAN berdasarkan jaraknya sangat sulit
untuk dapat mengatasimasalah ini.
Sedangkan VLAN yang
memberikan kebebasan terhadap batasan lokasi secara fisik dengan mengijinkan
work group yang terpisah lokasinya atau berlainan gedung, atau tersebar untuk
dapat terhubung secara logic ke jaringan meskipun hanya satu pengguna. Jika
infrastuktur secara fisik telah terinstalasi, maka hal ini tidak menjadi
masalah untuk menambah port bagi VLAN yang baru jika organisasi atau departemen
diperluas dan tiap bagian dipindah. Hal ini memberikan kemudahan dalam hal
pemindahan personel, dan tidak terlalu sulit untuk memindahkan pralatan yang
ada serta
konfigurasinya dari satu tempat ke tempat
lain.Untuk para pengguna yang terletak berlainan lokasi maka administrator
jaringan hanya perlu mengkofigurasikannya saja dalam satu port yang tergabung
dalam satu VLAN yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna tersebut
dapat bekerja dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam ruangan
yang sama dengan rekan-rekannya.Hal ini juga mengurangi biaya yang dikeluarkan
untuk membangun suatu jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi pada suatu
perusahaan, karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin banyak
pula kebutuhan akan pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan dan
perubahan membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router.VLAN memberikan
mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini serta mengurangi banyak
biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang hub dan router.Pengguna VLAN
dapat tetap berbagi dalam satu network address yang sama apabila ia tetap
terhubung dalam satu swith port yang sama meskipun tidak dalam satu lokasi.
Permasalahan dalam hal perubahan lokasi dapat diselesaikan dengan membuat
komputer pengguna tergabung kedalam portpada VLAN tersebut dan
mengkonfigurasikan switch padaVLAN tersebut.
3. Mengembangkan
Manajemen Jaringan
VLAN memberikan
kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk
membangunnya.VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur
manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat
terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN
untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan
manajemen jaringan.
Dengan keunggulan
yang diberikan oleh VLAN maka adabaiknya bagi setiap pengguna LAN untuk mulai
beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak
terlalu banyak melakukan perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai
tambahan pelayanan pada teknologi jaringan.
2.10. Mikrotik
Dahulu mikrotik
adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat diLatvia, bersebelahan dengan
Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh JohnTrully dan Arnis Riekstins. John Trully
adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia
ia bejumpa dengan Arnis,Seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.
John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi Mikrotik
adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan
MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet
berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian
melayani lima pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar
mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program
router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya
merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah
membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400
pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang
dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15, orang staff Research and
Development (R&D) mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di
negara-negara berkembang. Menurut Arnis,selain staf di lingkungan mikrotik,
mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif
mengembangkan mikrotiksecara protokol. Mikrotik RouterOS™, merupakan router
operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router.
Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa
dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada Standard
komputer PC (Personal Computer). PC yang akan
dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan sumber yang cukup besar
untuk penggunaan standar, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk
keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang
rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang
memadai.Mikrotik Router OS hadir dalam berbagai level. Tiap level
memiliki kemampuanya masing-masing, mulai dari level 1, hingga level
6. Untuk level 1-5 fiturnya dibatasi, sedangkan level 6 unlimited.
Utuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4(200 user),level
5 (500 user),dan level6(unlimited user).Detail
masing-masing level dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Level Number
|
1
(DEMO)
|
2
(ISP)
|
3
(WISP)
|
4
(WISPAP)
|
5
(CONTROLLER)
|
Wireless
Client and Bridge
|
-
|
-
|
Yes
|
yes
|
yes
|
Wireless
AP
|
-
|
-
|
|
yes
|
yes
|
Synchronous
Interfaces
|
-
|
-
|
Yes
|
yes
|
yes
|
EoIP
Tunnels
|
1
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
PPPoE
Tunnels
|
1
|
200
|
200
|
500
|
unlimitied
|
PPTP
Tunnels
|
1
|
200
|
200
|
unlimitied
|
unlimitied
|
L2TP
Tunnels
|
1
|
200
|
200
|
unlimitied
|
unlimitied
|
VLAN
Interface
|
1
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
P2P
firewall rules
|
1
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
NAT
Rules
|
1
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
HotSpot
active users
|
1
|
1
|
200
|
500
|
unlimitied
|
RADIUS
client
|
-
|
yes
|
Yes
|
yes
|
yes
|
Queues
|
1
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
unlimitied
|
Web
Proxy
|
-
|
yes
|
Yes
|
yes
|
yes
|
RIP,
OSPF,BGP protocols
|
-
|
yes
|
Yes
|
yes
|
yes
|
Tabel 2.4
Level dari Mikrotik
Built-in
Hardware merupakan mikrotik
dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang
di dalamnya sudah terinstal Mikrotik Router OS.Sebuah sistem jaringan,
baik itu skala kecil maupun skala besar,memerlukan sebuah perangkat yang
disebut sebagai router (baca: rowter). Perangkat router ini
menentukan titik jaringan berikutnya di mana sebuah paket data dikirim ke
jalur-jalur jaringan yang dituju. Sebuah perangkat router umumnya
terhubung sedikitnya ke dua jaringan, dalam konfigurasi dua buah LAN (Local
Area Network) dengan WAN (Wide Area Network, seperti akses pita
lebar broadband) atau sebuah LAN dengan jaringan penyedia akses internet
(Internet Service Provider,ISP). Sebuah router biasanya
terletak pada sebuah gateway, tempat dimana dua atau lebih jaringan
terkoneksi satu sama lainnya. Ada banyak router yang tersedia di
pasaran yang dijual dengan harga yang bervariasi, tergantung dari kebutuhan
sebuah jaringan. Untuk penggunaan akses broadband yang dikombinasi
dengan penggunaan fasilitas nirkabel berupa Access Point, umumnya
perangkat ini sudah dilengkapi dengan sebuah fasilitas router yang sudah
lumayan lengkap.Namun, untuk sebuah usaha kecil menengah dengan kebutuhan beberapa
jasa jaringan seperti e-mail, web server, dan sejenisnya untuk
menggunakan beberapa alamat protocol internet (IP address),
perangkat router yang tersedia akan menjadi sangat mahal. Apalagi, kalau
IP address yang digunakan hanya dalam jumlah yang terbatas, maka
penggunaan perangkat keras router bermerek menjadi terlalu mahal.Salah
satu kemungkinan adalah membuat sendiri apa yang disebut PC router,
menggunakan komputer sederhana dan murah dan memiliki dua perangkat ethernet
masing-masing digunakan untuk jaringan lokal dan lainnya untuk akses ke
jaringan WAN (terhubung ke ISP). Perangkat PC router ini kemudian diisi
dengan sebuah perangkat lunak router buatan mikrotik (www.mikrotik.com)
dengan membayar lisensi sekitar 45 dollarAS.
Perangkat lunak router
mikrotik memiliki seluruh fasilitas routing yang dibutuhkan, mampu
mengendalikan jaringan kerja yang kompleks. Penggunaan dan pemasangannya
sederhana, cukup dengan pelatihan sebentar saja, sebuah UKM mampu menggunakan
fasilitas router ini tanpa harus memiliki departemen teknologi informasi
sendiri.Fitur PC router Mikrotik ini mencakup load balancing untuk
membagi beban akses jaringan, fasilitas tunneling untuk membuat akses aman VPN
(Virtual Private Network), bandwith management untuk mengatur
berbagai protokol dan port, serta memiliki kemampuan untuk
dikombinasikan dengan jaringan nirkabel. Miktrotik juga menyediakan fasilitas firewall
untuk melindungi akses dari berbagai ancaman yang tersebar di internet.
Mereka yang memiliki dana terbatas tapi menginginkan akses jaringan di dalam
dan luar yang aman, mudah digunakan, murah, dan tangguh, menggunakan Mikrotik
adalah pilihan yang menarik.
Fitur-Fitur
MIKROTIK
Mikrotik mempunyai
fitur-fitur yang cukup lengkap sebagai salah satu router. Dibawah ini
adalah fitur-fitur yang disediakan oleh router MIKROTIK yaitu:
1.
Address List
Pengelompokan IP address berdasarkan
nama.
2.
Asynchrounus
Mendukung serial PPP dial in atau dial out, dengan
otentifikasi CHAP,PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, radius, dial on demand,modem
pool hingga 128 ports.
3.
Bonding
Mendukung dalan pengkombinasian beberapa antar muka ethernet kedalam
1 pipa pada koneksi yang cepat.
4.
Bridge
Mendukung fungsi bridge spanning tree,multiple bridge interface dan
bridge firewalling.
5. Data
Rate Management
QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ,RED,SFQ, FIFOqueue,
CIR, MIR, limit antar peer to peer.
6. DHCP
Mendukung DHCP tiap antar muka: DHCP relay; DHCP client,multiple
network DHCP; static dan dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan
NAT
Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan
Destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address,range
port, protokol IP, pemilihan opsi protokol .
8. Hotspot
Hotspot gateway dengan
otentikasi RADIUS, mendukung limit datarate, SSL, HTTPS.
9. IPSec
Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellman groups1,2,5; MD5
dan algoritma SHA1hashing; algoritma enkripsi Menggunakan DES, #DES,
AES-128,AES-192, AES-256; perfectforwading secresy (PFS) MODP groups 1,2,5.
10. ISDN
Mendukung ISDN dial-in atau dial out. Dengan otentikasi
PAP,CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung CiscoHDLC.
11. MP3
Mikrotik Protokol Packet Packer untuk wireless links dan Ethernet.
12. MNDP
Mikrotik Discovery Neighbor Protocol, juga mendukung CiscoDiscovery
Protocol (CDP).
13. Monitoring atau
Accounting
Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat
diakses melaluiHTTP.
14. NTP
Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system
GPS.
15. Point to
Point Tunneling Protocol
PPTP, PPoE dan L2TP Access Concentrators; protocol otentikasi
menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan RADIUS;
enkripsi MPPE; kompresi untuk PpoE; Limitdata rate.
16. Proxy
Cache untuk
FTP dan HTTP proxy server; HTPPS proxy;transparent proxy untuk
DNS dan HTTP; mendukung protocol SOKCS; mendukung parent proxy; static
DNS.
17. Routing
Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL
Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan.
19. Simple
Tunnels
Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP
Mode akses read –only.
21. Syncronus
V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP,
CiscoHDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annexD) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame
Relay jenis LMI.
22. Tool
Ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packetsniffer;
Dinamik DNS update.
23. UPnP
Mendukung antar muka universal Plug and
Play.
24. VLAN
Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan Ethernet dan
wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VOIP
Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP
Mendukung Virtual Router Redudant
Protocol.
27. Winbox
Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengonfigurasi Mikrotik RouterOS.Penggunaan
perangkat lunak dan perangkat keras Mikrotik sudah cukup meluas di beberapa
belahan dunia. Di Denmark, router Mikrotik digunakan untuk pengaturan
RT/RW-net yang sampai saat ini telah memiliki 2.000 pengguna. Di Belanda,
jaringan wireless Mikrotik ini digunakan juga secara internal sebagai
media jaringan kamera keamanan (video surveillance).Meskipun tidak
gratis, perangkat lunak mikrotik ini bisa didapatkan dengan membayar lisensi
seharga 45 dollar AS. Dengan membayar lisensi ini, pengguna juga mendapatkan
hak untuk melakukan upgrade versi secara gratis selama satu tahun.
Setelah itu, router akan tetap bisadigunakan, tetapi tidak bisa di-upgrade
ke versi yang lebih baru, kecuali kalau pengguna memperpanjang lisensinya.
Secara umum,
mikrotik memang memiliki cukup banyak fasilitas yang sangat berguna untuk
sebuah router. Kemampuannya jika
diinstal pada komputer Pentium IV menyamai router bermerek kelas
menengah,sedangkan penggunaan router board sebagai perangkat wireless
juga cukup bisa diandalkan dan disejajarkan dengan perangkat-perangkat wireless
kelas satu.Satu hal yang bisa cukup mengganggu untuk pengguna awal adalah
kebingungan saat melakukan instalasi awal dikarenakan tersedia cukup banyaknya
fitur. Pengguna awal akan bingung di bagian mana harus mulaimenginstalasi router-nya.
Namun, jika pengguna mau sedikit sabar meneliti panduannya, mikrotik cukup
nyaman dan handal untuk digunakandalam jaringan.
1.10 Metode NDLC
Pendefinisian umum
mengenai tahapan dan alur proses, elemen-elemen beserta interkoneksinya satu
sama lain (interkoneksi), dalam penelitian skripsiini dengan menggunakan
pendekatan terhadap model Network DevelopmentLife Cycle (NDLC) dapat
digambarkan di dalam diagram berikut:
Gambar 2.13.
Flow Network Development Life Cycle
Pengembangan sistem
berarti menyusun suatu sistem yang baru untukmenggantikan sistem yang lama
secara keseluruhan atau memperbaiki sistemyang telah ada.Berdasarkan referensi
definisi sejumlah model pengembangan system yang ada, dalam penelitian ini,
penulis menggunakan metode pengembangansystem NDLC (Network Development Life
Cycle). NDLC merupakan model yang mendefinisikan siklus proses perancangan
atau pengembangan suatu system jaringan komputer. NDLC mempunyai elemen
yang mendefinisikan fase, tahapan, langkah atau mekanisme proses spesifik. Kata
Cycle merupakan kunci deskriptif dari siklus hidup pengembangan system
jaringan yang menggambarkan secara keseluruhan proses dan tahapan pengembangan
system jaringan yang berkesinambungan. NDLC dijadikan metode yang
digunakan sebagai acuan (secara keseluruhan atau secara garis besar) pada
proses pengembangan dan perancangan system jaringan komputer, mengingat bahwa
system jaringan memiliki kebutuhan yang berbeda dan memiliki permasalahan yang
unik sehingga membutuhkan solusi permasalahan yang berbeda dengan melakukan
pendekatan yang bervariasi terhadap model NDLC.NDLC mendefinisikan
siklus proses yang berupa fase atau tahapan dari mekanisme dari mekanisme yang
dibutuhkan dalam suatu rancangan proses pembangunan atau pengembangan suatu
system jaringan computer, terkait dengan penelitian ini, penerapan dari setiap
tahap NDLC adalah sebagai berikut:
1. Analisys
Tahap awal ini dilakukan analisa permasalahan yang muncul,analisa
kebutuhan dan analisa topologi / jaringan yang akan atau sudah ada saat ini.
2. Design
Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat
gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun,
diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan
yang ada. Design bisa berupa design struktur topology, design akses data,
design tata layout pengkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran
jelas tentang project yang akan dibangun.
3. Simulation
Prototyping
dalam tahap simulasi prototype ini bertujuan untuk melihat kinerjaawal
dari jaringan yang akan dibangun dan sebagai bahan pertimbangan sebelum
jaringan benar benar akan diterapkan. Biasanya tahap ini menggambarkan secara
simulasi atau dilakukan uji cobajaringan penerapan dengan software cicco
tracer.
4. Implementation
Dalam implementasi penulis akan menerapkan semua yang telah direncanakan
dan di design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan
dari berhasil / gagalnya project yang akan dibangun. Pada tahap implementasi
ini penulis akan mengimplementasikan aplikasi VLAN, bandwidth management,
pengaturan proxy, firewall,security, hotspot, NAT dan network
management tools. yang ada dengan menggunakan cisco packet treacer.
Implementasi ini diawali dengan pembuatan router berbasis PC, setting dasa
jaringan LAN
5. Monitoring
Setelah implementasi tahapan monitoring
merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat
berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal
analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa
melakukan pengamatan pada:
a.
Memantau
traffic yang berjalan di jaringan sudah sesuai
dengansemestinya
b. Memantau aktifitas user
c. Melihat koneksi yang aktif pada jaringan
d. melihat hasil pengukuran bandwidth pada
keseluruhan
jaringan.
e. Evaluasi Pengaturan Bandwidth dan
jaringan
6. Management
Pada tahap manajemen ini akan dilakukan
beberapa langkah pengelolaan agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Diantara langkah-langkah yang perludilakukan
adalah:
a. Membuat Login Hotspot agar tidak sembarang
orang dapat masuk ke dalam jaringan LAN CMB Office Taman Safari Indonesia.
b. Pembagian bandwidth sesuai dengan
kebutuhan masing masinguser.
c. Melakukan backup konfigurasi, dilakukan
agar sewaktu-waktu terjadi hal yang dapat membuat jaringan rusak, kita dapat
mengembalikan pada konfigurasi semula.
2.2
Cisco Packet Tracer
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco
yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam
bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco
System dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah
berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah
untuk menyediakan alat bagi siswa,mahasiswa, instansi dan pengajar agar dapat memahami prinsip
jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.
1.
Fitur Packet Tracer
Packet Tracer terbaru yaitu versi
5.3.3. Dalam versi ini dapat mensimulasikan jaringan komputer sampai tingkat yang dibutuhkan. Taget Packet Tracer yaitu menyediakan
simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa
penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu
pengurangan command pada Cisco IOS.
Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan
produktif/aktif. Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui
sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada
beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar,
serta dapat mengimplementasikan sistem Jaringan Komputer.
Packet Tracer merupakan salah
satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator untuk merangkai dan sekaligus
mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama halnya dengan
simulator–simulator jaringan lainnya seperti GNS3, Dynamips,Dynagen maupun
simulator lain yang khusus digunakan pada Simulasi jaringan. Simulator tersebut tidak jauh
berbeda dengan Packet Tracer, akan tetapi kemudahaan pada Packet Tracer lebih
baik dari simulator diatas, hal tersebut nampak dari penempatan perangkat
jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan. Aplikasi ini sangat
praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan,
disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada suatu
area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya.Dengan dukungan
dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis
perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi kita inginkan. Aplikasi
Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan spesifikasi
rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun.
2.2 Kerangka Pemikiran.
Kerangka pemikiran merupakan langkah-langkah dalam proses
mengidentifikasi masalah dan proses penyelesaian dari masalah serta hasil atau
solusi dari penyelesaian masalah, berikut kerangka pikiran penulis dalam
menyelesaikan masalah yang ada pada CMB Taman Safari Indonesia :
1. Problems
(Permasalahan)
Agar mendapatkan gambaran dalam menganalisa
sistem jaringan LAN dan menjelaskan masalah yang timbul dalam sistem jaringan
LAN sebagai berikut :
a.
Menganalisis
Masalah yang diterima dari user sampai selesai sehingga sistem dapat berjalan
dengan cepat dan lancar.
b.
Membuat
admin untuk penanganan Jaringan LAN pada PT Taman Safri Indonesia yang mampu
memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan pengelolaan pengaduan berdasarkan
kebutuhan.
1.
Opportunity (Peluang)
PT Taman Safri Indonesia membutuhkan sebuah
aplikasi pengelolaan pengaduan untuk mengoptimalkan kinerja dalam mengelola
setiap aduan.
2.
Method (Metode)
Pengembangan sistem Penanganan Jaringan LAN
dengan menggunakan Software Cisco Tracer. Dengan menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC), yaitu
suatu pendekatan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang
membangun sebuah jaringan komputer mencangkup sejumlah tahap yaitu analisis, desain, simulasi prototype, implementasi, monitoring dan
manajemen.
3.
Development (Membuat/Membangun)
Dalam perancangan sistem jaringan LAN dilakukan dengan
pendukung Cisco Packet Tracer.
4.
Implementation (Penerapan)
Perancangan Jaringan yang telah di buat di terapkan di
CMB PT. Taman Safri Indonesia yang beralamat di JL. Gandaria Tengah III No.62
A-C Kramat Pela, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan.
5.
Result (Hasil yang didapat)
Perancangan yang baru dapat mengoptimalkan kecepatan
internet dalam setiap devisi yang dan dapat memanagement penggunaan bandwidth
pada setiap devisi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi
Penelitian
3.1.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu penelitian penulis dalam hal ini
penulis membagi menjadi 2 tahap yaitu Experiment awal, dan experiment lanjutan,
experiment awal bersifat Teoritis adalah pemahaman konsep dan mekanisme
keseluruhan komponen dari system yang akan di jalankan, experiment lanjutan
adalah implementasi keseluruhan rancangan sistem pada lingkungan sesungguhnya.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan penulis bertempat
di kantor CMB Taman Safrai Indonesia di Jl. Gandaria Tengah III NO. 62 A-C
Kramat Pela, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan. Alasan pemilihan kantor CMB
Taman Safari Indonesia sebagai lokasi penelitian karena penulis bekerja pada
kantor tersebut, selain itu juga karena penulis melihat potensi untuk
mengembangkan sistem jaringan komputer LAN dengan menggunakan menggunakan Software Cisco Packet Tracer yaitu
solusi perangkat jaringan yang dapat mengefisiensikan penggunaan bandwith dan
kecepatan jaringan komputer Lan pada kantor CMB Taman Safrai Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
3.2.3 Metode Analisis Data
Metodologi penelitian ini digunakan
sebagai pedoman peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini agar hasil yang
dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pengumpulan
data merupakan langkah yang penting untuk metode ilmiah, karena pada umumnya
data yang dikumpulkan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Berikut adalah tahap dalam metode penelitian yang penulislakukan :
a. Metodelogi Observasi (field research)
Survey langsung ke lapangan, pada tahap
analisis juga dilakukan survey langsung ke lapangan untuk mendapatkan hasil
sesungguhnya dan gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design. Gambaran
yang didapatkan antara lain tentang hardware dan system yang digunakan.
b. Metodologi Wawancara (interview)
Pengumpulan data dan informasi dengan
cara melakukan wawancara secara langsung dengan Manager IT Bidang Jaringan di CMB Taman
Safari Indonesia yaitu Bpk. Lukman ST agar mendapatkan data yang konkrit dan
lengkap.
c. Penelitian Kepustakaan (library research)
Membaca manual atau blueprint dokumentasi,
pada analysis awal ini juga dilakukan dengan mencari informasi dari
manual-manual atau blueprint dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya.
Sudah menjadi keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi
menjadi pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga pada
projectnetwork. Manual yang penulis gunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
daftar pustaka.
3.3 Hipetosis Penelitian.
Hipotesis
penelitian yang penulis rumuskan adalah menganalisis sistem jaringan LAN dengan
menggunakan software Cisco Packet Tracer . Untuk mempermudah melihat sistem
berjalannya Jaringan LAN yang lebih baik dan memberikan kecepatan yang lebih
terstruktur.Hal ini dapat dilihat berdasarkan parameter Opportunity (Peluang), Method
(Metode) Development
(Membuat/Membangun), Implementation (Penerapan) Result (Hasil yang didapat).
3.4 Perangkat Penelitan.
Sebagai
sarana penelitian, diperlukan adanya
perangkat penelitian. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software). Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dan perangkat
jaringan untuk membuat suatu jaringan dapat terkoneksi. Sedangkan untuk
perangkat lunak adalah kebutuhan sebuah sistem operasi yang mendukung jaringan
dan software-software pendukung aplikasi jaringan. Semua perangkat penelitian
ini adalah CMB PT. Taman Safari Indonesia. Untuk dapat membuat sebuah sistem
yang benar-benar dapat berfungsi secara baik dan menyeluruh diperlukan adanya
lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut :
1. Linkungan
Perangkat Keras.
Perangkat
keras yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari komputer server, Komputer client, dan perangkat jaringan lainnya 2.
2. Lingkungan
Perangkat Lunak
Perangkat
lunak yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini dibagi menjadi dua
bagian, yaitu perangkat lunak untuk server
dan perangkat lunak untuk client.
Spesifikasinya adalah sebagai berikut :
Perangkat
lunak untuk server : Windows XP Home Edition
Perangkat
lunak untuk client : Windows 7 Home Basic
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan
4.1.1 Sekilas PT. TAMAN
SAFARI INDONESIA
Taman Safri
Indonesia ( TSI ) dibangun pada tahun 1982 dan mulai dibuka untuk awal tahun
1986. Pembangun TSI diprakarasai olh Bapak Hadi Manangsang seorang visioner
yang selalu berfikir jauh ke depan. Kemudian hasil kerja keras beliau
dilanjutkan oleh ketiga putranya yang mempunyai visi dan semangat yang sama.
Cikal bakal
pendirian TSI berawal dari sekelompok pencinta satwa yaitu Oriental Circus
Indonesia yang namanya sudah berkibar di seluruh Nusantara dan Manca
Negarasejak tahun 1965. Atas dasar keprofesionalisasian dan kecintaan terhadap
satwa liar inilah kemudian dibangun sebuah taman satwa terbuka yang pertama di
Asia dengan paduan konsep modern dan alamai, dimana satwa-satwanya dilepas
dialam bebas hidup seperti habitat alaminya. Dengan keberhasilan yang dicapai
oleh TSI dibidang konservasi dan pariwisata, pada tahun 1990 Taman Safari
Indonesia diresmikan sebagai Lembaga Konservasi Ex-situ oleh Menteri Kehutanan
dan Obyek Wisata Nasional oleh Menteri Parpostel.
Kini Taman
Safari Indonesia telah berkembang menjadi enam Unit Usaha selain Oriental
Circus Indonesia, antara lain Taman Safari Indonesia Cisarua-Bogor, Royal
Safari Garden Resort & Convention satu-satunya resort yang lengkap
untuk rekreasi keluarga dan lokasi yang nyaman sebagai tempat meeting ataupun
konferensi, Taman Safari Indonesia II Prigen, di Jawa Timur sebagai
satu-satunya tempat wisata keluarga yang paling lengkap di daerahnya, Bali
Safari & Marine Park termasuk salah satu obyek wisata di Bali yang unik
dengan menggunakan paduan konsep konservasi dan etnik Bali yang terkenal, Batang
Dolphins Center Di Jawa Tengah, tempat wisata & edukasi juga, Safari
Wonders yang menyediakan lebih dari 1001 jenis souvenir/merchandise untuk
para pengunjung Taman Safari Indonesia dan Unit Usahanya, serta Central
Management Board ( CMB ) Di Jalan. Gandaria Tengah III NO. 62 A-C Kebeyoran
Baru Jakarta Selatan yang mengelola sistem Management dari Taman Safari
Indosenia secara Keseluruhan.
4.1.2 Visi dan Misi
4.1.2.1 Visi
Untuk Menjadi
Taman Konservasi dan Rekreasi dikenal di seluruh Dunia
4.1.2.2 Misi
Menjadi panutan untuk Taman Satwa lain dan Taman Rekreasi.
Bergairah melakukan kegiatan dalam konservasi berkelanjutan spesies yang
terancam punah spesies asli terutama Indonesia, baik di dalam maupun di luar
lingkungan alam mereka.
Untuk antusias menyiapkan dan sepenuhnya mempromosikan dan
mendukung komunikasi konservasi pendidikan berkelanjutan,dengan cara inovatif
dan kreatif.
Untuk membuat patokan,taman standar internasional, dimana
pengungjung dapat menikmati standar global, fasilitas yang dirancang secara intuitif
dan fasilitas, dan mempelajari fakta-fakta yang berharga dan pemahaman
mengesankan, semua diatur dalam lingkungan alam.
Untuk mempertahankan dan mendukung dan menambah nilai bagi
masyarakat lokal dengan memberikan kontribusi untuk pendidikan, fasilitas dan
tenaga kerja.
Tinggikan Taman Safri Indonesia untuk menjajadi-of-pikiran atas
pilihan bagi standart, pendidikan keluarga dan hiburan pengalaman
internasional.
Melalui standart tertinggi dan prestasi, membuat penakuan sebagai
perusahaan pilihan untuk semua profesional yang termpil dan bakat masa depan,
dalam arena enviro-konservas global.
4.1.2.3 Sasaran
Sasaran adalah merupakan refleksi dari
hasil atau capaian yang diinginkan bersifat spesifik, konkrit dan terukur atas
apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran
mencakup apa yang akan dicapai, kapan, dan oleh siapa. Apabila dipisahkan
secara tegas, sasaran tahunan bukan merupakan bagian dari rencana strategis
organisasi, namun merupakan bagian utama dari Rencana Operasional tahunan yang
mendasarkan pada rencana strategis itu sendiri. Oleh karena itu dalam dokumen
Strategi Nasional ini secara spesifik tidak diuraikan/ditetapkan, akan tetapi
penetapan sasaran akan dijabarkan oleh masing-masing institusi dalam penyusunan
Rencana Kinerja Tahunan.
4.1.4 Metode Pengembangan
Sistem
4.1.4.1 Analisys
1. Analisys Perangkat Jaringan
CMB Taman Safari Indonesia memiliki 26
komputer yang terdiri dari 12 desktop dan 14 laptop. Pusat jaringan CMB Taman
safari Indonesia terletak di lantai 2
Jlan. Gandaria Tengah III No.62 A-C Kebayoran Baru Jakarta Selatan.Umumnya
digunakan untuk membantu proses informasi instansi, terutama untuk mengakses ke
jaringan internet, aplikasi online, sharing data, dan lain-lain.
Koneksi internet yang digunakan
pada CMB Taman Safari Indonesia adalah Biznet, yang mendukung kecepatan untuk
internasional mencapai 1,5 Mbps sedangkan kecepatan untuk nasional mencapai 3
Mbps yang terbagi kepada masing-masing user yang berada di CMB Taman
Safri Indonesia. Tidak ada pembagian bandwith yang teratur pada setiap
departemen, sehingga jika adanya departemen yang tidak membutuhkan bandwith yang
lebih dapat memboroskan bandwith yang ada. Pengaturan bandwith dilakukan
pada router siemens. Sehingga tidak ada optimasi penggunaan bandwith yang
ada. Router yang digunakan pada CMB Taman Safari Indonesia yaitu router
TP-LINK yang memiliki 4 port dengan kecepatan 100 Mbps. Switch yang
digunakan CMB Taman Safri Indonesia berjumlah 3 unit, dan masing-masing switch
memiliki 24 port. Khusus switch pada pusat jaringan mendukung
kecepatan 1 Gbps, sedangkan lainnya memiliki kecepatan 100 Mbps. Komputer yang
terhubung pada jaringan menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP,
Microsoft Windows Vista, Microsoft Windows7 dan Windows8 . Berikut adalah
gambar topologi jaringan yang digunakan pada CMB Taman Safari Inodonesia
sekarang.
Gambar 4.1.4 Topologi
Sekarang
Protokol yang digunakan pada jaringan
komputer pada CMB Taman Safari adalah TCP/IP (Transmission Control/Internet
Protocol). TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar menukar data dari suatu komputer
ke komputer lain dalam jaringan internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.
Sebagian besar koneksi internet digunakan
untuk melakukan pengiriman e-mail, browsing, penerimaan dan pengiriman
data melalui system online. Seorang pegawai dapat menggunakan internet
selama jam kerja. untuk memeriksa dan mengirim e-mail, dan juga
untuk melakukan browsing, tetapi perusahaan mem-block situs-situs
yang dianggap akan mengganggu kegiatan pekerjaan dan tidak ada hubungannya
dengan kegiatan perusahaan. Kebutuhan akan penerimaan dan pengiriman data yang
sangat cepat, tepat, dan aman sangatlah dibutuhkan dikarenakan proses kegiatan
berbasiskan system online, dimana pemenuhan internet yang stabil
sangat dibutuhkan.
Namun, pada saat ini tidak adanya tools
yang digunakan untuk melakukan monitoring seberapa baikkah jaringan
yang sedang berjalan.
2. Analisys Permasalahan
a. Permasalahan yang dihadapi adalah :
1. Tidak adanya pembagian bandwidth.
Pada jaringan CMB Taman Safari, tidak
ada pembagian bandwith yang teratur pada setiap departemen, sehingga
jika adanya departemen yang tidak membutuhkan bandwith yang lebih dapat
memboroskan bandwith yang ada. Pengaturan bandwith dilakukan pada
router siemens. Sehingga tidak ada optimasi penggunaan bandwith yang
ada.
2. Tidak adanya pembagian IP address pada setiap
departemen.
Pada jaringan CMB Taman Safari, seluruh
PC user masih dijadikan satu jaringan antara user yang satu
dengan user yang lainnya. Pada jaringan CMB Taman Safari switch cisco
2950 sebagai manageable switch. Pada jaringan CMB Taman Safari 12 user
yang dijadikan satu jaringan, maka bila adanya gangguan pada satu user
maka akan terjadinya gangguan pada user lain.
3. Tidak adanya network monitoring tools.
Pada jaringan CMB Taman Safari tidak
adanya tools yang digunakan untuk memonitoring aktifitas dari jaringan pada CMB
Taman Safari.
b. Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah dilakukannya survei dan
wawancara, penulis memberikan usulan :
1. Menggunakan switch untuk mengatur jaringan.
2. Adanya
pembagian bandwidth secara teratur untuk setiap
departemen.
3.
Menggunakkan VLAN untuk pembagian IP setiap departemen.
4. Menggunakan network management tools.
3. Analisys Topologi
Pada Topologi jaringan sebelumnya yang digunakan pada CMB Taman
Safari Indonesia adalah topologi star.
Dimana pada jaringan ini, seluruh PC user dijadikan satu jaringan antara
user yang satu dengan user yang lainnya. CMB Taman Safari
Indonesial menggunakan switch cisco 2950 sebagai manageable switch.
CMB Taman Safari Indonesia terdapat 12 user yang dijadikan satu
jaringan, maka bila adanya gangguan pada satu user maka akan terjadinya
gangguan pada user lain. Pada topologi ini, device yang dipakai
adalah switch untuk melakukan koneksi internet, switch yang
berfungsi sebagai pusat penghubung komputer client ke server, dan
access point yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal dengan
jaringan wireless.
Gambar 4.1.4.1 Topologi jaringan sebelum di analisis
4.1.5 Desain
Topologi ini telah dirancang dengan
jaringan kabel dan wireless Pada sistem sebelumnya jaringan CMB Taman
Safari Indonesia menggunakan router 1841 untuk berhubungan dengan
internet, namun di sistem yang baru menggunakan switch.
Diharapkan dengan topologi yang baru ini dapat meningkatkan kinerja
jaringan komputer di CMB Taman Safari Indonesia.
Gambar 4.1.5 Rancangan Topologi setelah di analisa
Dengan adanya manajement jaringan
di CMB Taman Safari Indonesia dapat lebih mudah dikontrol atau di monitoring.
Dan semua user yang menggunakan internet dapat dengan mudah dikontrol
dan pembagian bandwith yang merata sesuai dengan kebutuhannya masing –
masing.
4.1.6 Simulation Prototipe
Pada tahap simulation prototiping ini
penulis menggunakan software Cisco Packet Tracer sebagai tempat simulasi
network. Penulis memilih Cisco Packet Tracer sebagai simulasi karena
dengan simulasi penulis dapat melakukan uji coba tanpa menggunakan kinerja jaringan yang sedang
berjalan, karena sistem dari simulasi ini terpisah dari jaringan yang ada. Virtual
Machine Sistem Operation yaitu sistem operasi di dalam sistem operasi, yang
memadukan kita dan melindungi sistem operasi yang permanen agar terhindar dari
kesalahan atau error dalam melakukan penginstalan sistem operasi. Cisco Packet
Tracer ini adalah berbasis windows atau dapat berjalan di sistem operasi
windows. Pada Cisco Packet Tracer dapat digambarkan desain ataupun alur yang
nantinyaakan di terapkan pada jaringan yang sesungguhnya.
4.1.6.1
Packet Tracer
Packet Tracer adalah sebuah
software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang
sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih
dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi ini sangat
bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen
fisik yang terbatas.
Software Packet Tracer yang
digunakan adalah versi 4.1 dapat dijalankan dengan OS Windows. Spesifikasi PC
yang disarankan adalah : Pentium ……., RAM / Memory : …….., dengan display VGA
yang tinggi.
Cara menjalankan Packet Tracer :
1.
Install Source Program
2. Klik
Menu Packet Tracer
Gambar
4.1.6.1 Tampilan Awal Packet Tracer Device Pilihan Simulasi Packet
3. Pilih Device
yang digunakan, drag ke tengah layar.
Gambar 4.1.6.2 Beberapa jenis device
pada Packet Tracer
4. Hubungkan masing-masing device dengan kabel yang sesuai.
Untuk membuat
sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis
device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi
jaringan tersebut pada kertas buram.
Jenis-jenis
kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda,
gunakan kabel Straight-through :
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan
kabel Cross-Over :
Router - Router
Router – PC
Switch - Switch
Switch – Hub
Untuk
mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over
Gamabar
4.1.6.3 Jenis Kabel Penghubung
5. Konfigurasi masing-masing device
Proses
konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi
di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device
tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada
interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel
Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.
Setelah proses
konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung
dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat
dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line
Interface).
1.
Konfigurasi dengan mode GUI
Klik device yang
akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang diinginkan.
Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal yang sama untuk
interface-interface dan device yang lain. Kabel Straight through Kabel
Roll-Over Kabel Cross-over Cross-over Straight through Roll-Over Kabel Serial
Gambar
4.1.6.4 Konfigurasi Dengan Mode GUI
2.
Konfigurasi dengan mode CLI
Klik device yang
akan dikonfigurasi. Pilih menu CLI. Ketik perintah sesuai dengan format yang
disediakan oleh Cisco.
Gambar 4.1.6.1.5 Konfigurasi dengan mode CLI
6. Simulasi
Proses simulasi
digunakan untuk memastikan apakah jaringan yang sudah dibuat dapat berjalan
dengan baik atau tidak. Sebelum menjalankan proses ini, pastikan bahwa antar
device sudah terkoneksi dengan benar, yaitu dengan perintah ping ke device
tujuan.
Contoh : dari
device dengan IP address 10.0.0.1 dilakukan ping ke device tujuan 10.0.0.2
Ping 10.0.0.2
Jika koneksi
tersambung dengan baik, akan muncul balasan sebagai berikut :
Type escape
sequence to abort.
Sending 5,
100-byte ICMP Echos to 10.0.0.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is
100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 68/74/89 ms
Tanda !!!!!
menyatakan bahwa sambungan berhasil dilaksanakan.
Proses simulasi
dilakukan dengan mengirim paket dari device pengirim ke device tujuan. Klik gambar
paket surat di sebelah kanan tengah meu utama, drag dan klik pada sisi device
pengirim. Akan muncul menu Create PDU seperti pada gambar 6.
Gambar 6. Menu
Create Complex PDU
Isilah destination IP Address, sequence number dan One shot
time, akhiri dengan menekan tombol Create PDU. Selanjutnya akan muncul
informasi tentang PDU yag dibuat pada sisi kanan bawah menu utama. Untuk
menghapus dan meng-edit informasi tersebut klik pada bagian yang ingin di-edit
atau klik delete untuk menghapus.
Untuk
menjalankan simulasi, klik panel simulasi pada menu utama Packet Tracer, akan
muncul display Simulation Panel.
Gambar 7. Menu
Simulation Panel
Jenis-jenis paket yang dikirim meliputi paket ARP, Telnet, EIGRP, OSPF, ICMP dan sebagainya. Klik tombol Edit Filters, pilih salah satu dengan me-non aktifkan tanda centang yang ada. Untuk menjalankan simulasi, klik tombol Auto Capture/Play, dan untuk menghentikannya klik tombol yang sama. Hasil simulasi ditunjukkan pada gambar 8.
Gamabar 8. Contoh Hasil Simulasi
Tambahan :
Cisco
menyediakan beberapa jenis interface pendukung untuk dipasang di Router,
seperti serial card, voip card dsb. Interface-interface tersebut dipasang pada
slot-slot kosong yang sudah tersedia. Salah satu jenis Cisco router yang dapat
diisi dengan beberapa interface tambahan tersebut adalah tipe 2851. Pembahasan
lebih detail tentang interface tambahan diberikan pada materi jenis Cisco
Router.
Cara menambahkan
interface pada slot Router yang kosong adalah sebagai berikut:
1.
Meng –OFF kan Router
Gambar 9
Meng-OFF kan Router
2.
Memilih interface
Gambar 10
Memilih interface Pilihan interface Tempat peletakan interface DragKeterangan
Tipe interfaceMeng-OFF kan router
3.
Drag interface yang dipilih
ketempat interface yang kosong atau bisa juga pada tempat interface yang sudah
ada untuk mengganti interface yang sudah ada
Gambar Meng-ON kan router
7. Pembagian IP
Pengaturan IP dilakukan di CMB Taman
Safari Indonesia memiliki 3 lantai yang
mempunyai 12 rincian host komputer sebagai berikut :
No.
|
Lantai
|
Jumlah PC
|
1.
|
Lantai I
|
3 PC
|
2.
|
Lantai II
|
3 PC
|
3.
|
Lantai III
|
6 PC
|
Tabel Jumlah PC
Dari masing masing rincian host pada tabel jumlah PC, masing masing PC setiap lantai telah di
bagi IP agar menghindari terjadinya IP config pada sertiap host, dapat kita lihat pada tabel berikut.
No.
|
Lantai
|
Jumlah PC
|
Range IP
|
1.
|
Lantai I
|
3 PC
|
192.168.1.1 – 192.168.1.3
|
2.
|
Lantai II
|
3 PC
|
192.168.1.4 – 192.168.1.6
|
3.
|
Lantai III
|
6 PC
|
192.168.1.7– 192.168.1.13
|
Tabel 4.4 No VLAN dan Range IP per-lantai
Untuk konfigurasi IP setiap lantai atau
masukkan IP beserta subnetnya, setelah IP network Kemudian pilih interface
sesuai dengan konfigurasi IP, seperti tabel diatas.
Lntai I : 192.168.1.1 – 192.168.1.3
1.
IP lantai I 192.168.1.1
Gambar 4.26 Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.1
2.
IP lantai I 192.168.1.2
Gambar 4.27
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.2
3.
IP lantai I 192.168.1.3
Gambar 4.28 Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.3
4.
IP lantai I 192.168.1.4
Gambar 4.29 Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.4
5.
IP lantai I 192.168.1.5
Gambar 4.29 Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.5
6.
IP lantai I 192.168.1.6
Gambar 4.30
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.6
7.
IP lantai I 192.168.1.7
Gambar 4.30
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.7
8.
IP lantai I 192.168.1.8
Gambar 4.30
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.8
9.
IP lantai I 192.168.1.9
Gambar 4.30
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.9
10. IP lantai I 192.168.1.10
Gambar 4.30
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.10
11. IP lantai I 192.168.1.11
Gambar 4.30
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.11
12. IP lantai I 192.168.1.12
Gambar 4.30
Konfigurasi IP lantai I 192.168.1.12
Setelah konfigurasi jaringan kabel yang
menggunakan IP masing – masing setiap lantai. Maka kita setting untuk
mengaktifkan konfigurasi pada accesspoint agar dapat tersambung dengan laptop
yang tidak menggunakan kabel LAN. Hal ini diharapkan jaringan yang akan penulis
buat tidak bercampur dengan jaringan yang lain, sehingga bila ada jaringan lain
sedang mengalami gangguan tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan yang ada.
Berikut penulis jelaskan konfigurasi laptop, accesspoint menggunakan switch cisco
2950 pada Cisco Tracer.
1.
Konfigurasi
Accesspoint
Gambar Konfigurasi
Accesspoint
2. Search Device Wireeless
Gambar Search Device Wireeless
3. Hasil Koneksi tersambung
Gambar Hasil Koneksi
tersambung
Dari hasil analisis Perbedaan system
jaringan CMB Taman Safari Indonesia yang lama dengan jaringan yang baru sangat
berbeda, ini dapat dilihat pada tabel dalam system jaringan sebelumnya tidak
terdapat pengaturan untuk pengguna atau user, tidak adanya pengaturan
Bandwidth, dan banyak kekurangan-kekurangan yang lain, sehingga penulis
membangun system jaringan yang baru.
NO.
|
SISTEM
LAMA
|
SISTEM
BARU
|
1.
|
Tidak
ada pembagian bandwidth. Jika
seluruh user atau karyawan mengakses internet,
maka bandwidth akan menjadi
kecil.
|
Dengan
Jaringan LAN Switch, pembagian bandwidth
upoload dan download menjadi teratur pada setiap departemen memiliki bandwidth sesuai dengan kebutuhan
|
2.
|
Tidak
adanya data laporan monitoring
jaringan
|
Adanya
laporan monitoring jaringan dengan Network
Monitoring Tolls berbentuk grafik secara real time.
|
3.
|
Tidak
ada pembagian IP
|
Ip
per-departemen dibagi dengan menggunakan VLAN. Sehingga jika adanya gangguan
pada salah satu departement tidak mengganggu departemen lain
|
4.
|
Tidak
ada Remote akses interface admin.
|
IT
administartor dapat mengontrol jaringan dengan hanya menggunakan PC user menggunakan IP yang sudah di
setting.
|
5.
|
Jumlah
Switch terlalu banyak sehingga
pemborosan biaya
|
Switch menjadi
berkurang dan mengirit biaya, sehingga mengontrol sistem jaringan lebih mudah
ketika terjadi Troubleshooting
Jaringan.
|
Tabel 4.10 Evaluasi Perbandingan Sistem Lama dengan Sistem Baru
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari
evaluasi sistem jaringan ini adalah:
1.
Biaya membangun jaringan
dengan analisis diatas mempunyai harga
yang relatif murah.
2.
Semua Jaringan komputer baik
wireless dan kabel dapat dimanajemen dengan baik.
3.
Pembagian Bandwidth
internet dengan mikrotik memberikan efisiensi
pemakaian bandwidth internet.
4.
Sistem keamanan jaringan
yang diberikan dapat terfasilitasi dengan baik.
5.
Pengoperasian Jaringan dengan
menggunakan Cisco Packet Tracer
mempermudah IT Administrator untuk melakukan konfigurasi pada jaringan.
6.
Dengan adanya topologi yang
baru, maka dapat diketahui jika adanya PC yang tidak dapat melakukan koneksi
atau sedang down.
7.
Dengan VLAN, Jaringan yang
terpisah dengan jaringan yang lain, sehingga mengurangi terjadinya ancaman dari
serangan dan dengan VLAN meningkatkan kinerja jaringan.
5.2 Saran
Saran yang dapt diambil dari sistem
jaringan ini adalah:
1.
Penambahan bandwidth
internet dari provider baru dan melakukan load balancing antara
provider yang lama dengan provider internet yang baru.
2.
Access point diletakkan per lantai, agar pegawai dapat dengan mudah
mendapatkan sinyal Hotspot sehingga mudah untuk mengakses internet.
DAFTAR PUSTAKA
Godlman, James E dan Rawles Phillip T. (2001). Applied Data
Communications a
Business Oriented Aproach. John Miley &
Sons.
Harianto, Bambang. (2004). Rekayasa Sistem Berorientasi Objek.
Informatika :
Bandung.
Leinwand,Allan (1996). Network Management A Practical
Perspective. Addison
Wesley Longman Inc.
Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer. Graha Ilmu,
Jakarta.
Nortons, Peter. (1999). Complete Guide to Networking. Sams,
Indiana.
Satya, Ika Atman. (2006). Mengenal dan menggunakan Mikrotik
Winbox Router
Modem Berbasis PC (Windows dan Linuk). DATAKOM: Jakarta.
Sofana, Iwan.(2008). Membangun Jaringan Komputer. Informatika,
Bandung.
Stallings, William. (2003). Criptography and Network Security :
Principles and
Practice, Prentice-Hall, New
Jersey.
Stalling, William. (2005). Komunikasi dan Jaringan Nirkabel. Erlangga:
Jakarta
Stalling, William. (2001). Komunikasi Data dan Komputer,
Dasar-dasar
Komunikasi Data. Salemba
Teknika: Jakarta.
Subramanian,Mani. (2000). Network Management Principles and
Practic.
Addison Wesley Longman Inc.135
Sugeng, Winarno. (2006). Jaringan Komputer dengan TCP/IP. Informatika:
Bandung.
Ur Rahman, Taufik. (2009). Bikin Gateway Murah Pakai Mikrotik.
PT. Prima
Infosarana Media, Kelompok Gramedia, Jakarta.